15
KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat sebelumnya adalah bernama Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat merupakan gabungan perusahaan-perusahaan Belanda yang diambil alih negara menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) yang memiliki satu bagian penelitian yang terletak di Marihat. Bagian penelitian Marihat ini terus dilanjutkan walaupun telah terjadi reorganisasi tahun 1960 dan 1963 yang didasarkan jenis komoditi yang diusahakan sehingga terbentuklah PPN Karet, Gula, Tembakau, Serat dan Aneka Tanaman. Pada PPN Aneka Tanaman dimasukkan tanaman kelapa sawit, teh, kina, pinus, coklat, kapuk dan lain-lain. Badan Pengawas Urusan (BPU) melihat bahwa pekerjaan penelitian yang dilakukan oleh PPN Aneka Tanaman perlu diorganisir dengan baik agar terarah dan mencapai hasil maksimum. Atas prakarsa Ir. H. Suherlan, Direktur Teknik/Produksi BPU Aneka Tanaman maka melalui SE No.57/III/1007/AT/64 yang dikeluarkan pada tanggal 6 Juni 1964 dibentuklah Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera disingkat dengan PUPENAS berkantor di Marihat, Pematang Siantar (Sumatera Utara). Berdasarkan Dirjen Perkebunan dan BPU Aneka Tanaman masing-masing No.168/D/1967 tanggal 20 Desember 1967 dan No.26/III/1007/AT/67 tanggal 23 Desember 1967 maka semua pohon-pohon induk material seleksi, kebun/blok pengujian dan usaha-usaha penyediaan material tanaman yang ada di masingmasing unit diserahkan pengawasannya kepada PUPENAS. Hal ini merupakan titik tolak yang baik dan sangat menentukan perkembangan dari badan penelitian ini selanjutnya. Pada tahun 1968 nama PUPENAS diganti dengan Marihat Research Station (MRS) dan pembinaannya diserahkan kepada PNP I, II, VI, dan VIII. Tetapi mulai tahun 1973 – 1992 pembinaannya dilakukan PTP VI dan PNP VII. Pada tahun 1981 sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Penyantun & Pembina yang didasarkan pada instruksi Menteri Pertanian, nama Marihat Research Station diganti menjadi Pusat Penelitian Marihat yang disingkat dengan PPM.
16
Berdasarkan
surat
keputusan
Ketua
DPH-AP31
No.084/Kpts/
DPH/XII/1992 pada 24 Desember 1992 dibentuklah Pusat Penelitian Kelapa Sawit disingkat dengan PPKS. PPKS merupakan gabungan dari tiga lembaga penelitian, yaitu Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslitbun Marihat, dan Puslitbun Bandar Kuala. PPKS berada dalam koordinasi Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI), Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia yang anggotanya terdiri dari PT. Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara Indonesia. Dalam melaksanakan kegiatannya, PPKS dibina oleh Dewan Penyantun LRPI yang beranggotakan Direktur Jenderal Perkebunan, Kepala Badan Litbang Pertanian, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan, dan Direktur Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan yang mewakili pemerintah.
Visi – Misi PPKS Visi PPKS 1.
Menjadi world-class institution dalam penelitian kelapa sawit yang memainkan peranan penting pada pembangunan industri kelapa sawit nasional dan menjadi acuan perkelapasawitan internasional.
2.
Menjadi center of excellence yang dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan dan penanganan perkelapasawitan nasional.
3.
Menjadi institusi penelitian yang mengacu pada business research (hasil penelitiannya dapat dipasarkan secara bisnis dan mandiri dalam pembiayaan) dan menyediakan paket teknologi kelapa sawit yang bermanfaat.
Misi PPKS 1.
Mengembangkan teknologi unggul perkelapasawitan melalui penelitian yang efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan pelayanan tepat sasaran.
2.
Menunjang pengembangan perkelapasawitan nasional melalui penyediaan produk dan jasa layanan, dan konsep/pemikiran penanganan masalah kelapa sawit.
17
3.
Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja dan pelestarian sumber daya alam/lingkungan.
4.
Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka institusi nirlaba yang memiliki badan hukum, untuk dapat mandiri dan sejahtera secara berkesinambungan.
Struktur Organisasi PPKS dipimpin oleh seorang direktur yang saat ini dipegang oleh Dr. Ir. Witjaksana Darmosarko. Dr. Ir. Witjaksana Darmosarkoro adalah direktur terpilih sesuai dengan SK RA APPI No. SK RA APPI No. 04/RA-APPI/II/2004 tanggal 30 November 2004. Dalam melaksanakan tugasnya, direktur dibantu oleh dua orang Kepala Bidang, yaitu Kepala Bidang Penelitian, Kepala Bidang Usaha dan satu orang Kepala Biro Umum/Sumberdaya Manusia, dan satu orang Kepala Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman. Bidang penelitian PPKS dibagi menjadi tujuh kelompok peneliti (Kelti), yaitu Kelti Pemuliaan, Bioteknologi Tanaman, Tanah dan Agronomi, Proteksi Tanaman, Enjinering Lingkungan, Pengolahan Hasil dan Nutrisi, dan Sosial Ekonomi. Koordinasi kegiatan penelitian di setiap Kelti dilakukan oleh seorang Ketua Kelti . Biro Umum/Sumberdaya Manusia mempunyai tiga urusan, yaitu Urusan Sumberdaya Manusia dan Hukum, Urusan Akuntansi dan Keuangan, serta Urusan Rumah Tangga. Urusan Satuan Pengawasan Intern (SPI) langsung berada di bawah koordinasi Direktur. SPI berfungsi untuk memantau administrasi dan keuangan serta kemajuan pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pelayanan. Bidang Usaha terdiri dari empat unit usaha, yaitu Unit Usaha Marihat, Unit Usaha Medan, Manager Pengembangan Usaha dan Promosi, dan Manager Pelayanan dan Konsultasi. Unit Kebun Medan mengelola kebun percobaan yang terletak di Aek Pancur, Sei Pancur, Pagar Merbau, dan Bukit Sentang (Sumatera Utara), Betung (Sumatera Selatan), dan Parindu (Kalimantan Barat). Unit Kebun Marihat mengelola kebun percobaan yang terletak di Teluk Dalam, Pulau Maria, Pargarutan, Padang Bulan 17, Simirik, Sijambu-jambu, dan Padang Mandarsyah di Provinsi Sumatera Utara, serta Kalianta dan Dalu-dalu di Provinsi Riau.
18
Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman membawahi tiga manager yaitu Manager QC/R&D, Manager Pemasaran dan Logistik, dan Manager Produksi. Kepala Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman membawahi semua bagian yang memproduksi, memproses, memasarkan dan mengawasi kecambah kelapa sawit. Dengan struktur organisasi PPKS tersebut di atas diharapkan sasaran dan tujuan PPKS dalam mengemban visi dan misinya dapat tercapai sesuai dengan harapan banyak pihak. Struktur organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit secara rinci dapat dilihat pada Gambar 1.
Lokasi Unit Usaha Marihat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Marihat terletak di Marihat, Kabupaten Simalungan, Provinsi Sumatera Utara atau 135 km di sebelah selatan Medan. Areal kompleks termasuk dalam konsesi PTP Nusantara IV.
Letak Geografis Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat mempunyai topografi lahan dengan ketinggian 369 meter di atas permukaan laut, curah hujan rata-rata 3 331 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 184 hari dan kisaran suhu minimum 200C dan maksimum 290C. jenis tanah podzolik dengan pH rata-rata berkisar antara 5.0 – 6.0. Berdasarkan kelas kesesuaian lahan maka kebun PPKS Marihat termasuk ke dalam kelas S1.
Sarana Penelitian dan Pelayanan Sarana penelitian dan pelayanan PPKS berasal dari sarana yang selama ini digunakan oleh Puslitbun Marihat dan Puslitbun Medan yang mencakup kebun percobaan, areal pembibitan, stasiun klimatologi, perpustakaan, laboratorium kultur jaringan, laboratorium analisis tandan, laboratorium tanah, daun, pupuk, dan lain-lain. Kegiatan pelayanan dimaksudkan sebagai upaya menyampaikan hasil-hasil penelitian ke pekebun agar dapat diterapkan bagi keberhasilan industri kelapa sawit. Pelayanan yang disediakan PPKS antara lain: survey kesesuaian lahan, studi kelayakan, evaluasi produksi, penyusunan rekomendasi pemupukan,
19
evaluasi pabrik kelapa sawit, amdal, dll. Selain itu secara rutin PPKS mengadakan training budidaya kelapa sawit dan pertemuan teknis kelapa sawit (PTKS) yang diikuti oleh staf perusahaan, petani, pekebun, per-bank-an, peneliti lain dll. Produk-produk PPKS antara lain: (1) bahan tanaman kelapa sawit unggul yang dihasilkan dari jenis DxP dan DyxP dengan produktifitas 7 – 8 ton CPO/ha/tahun, (2) biofungisida Marfu untuk penyakit ganoderma, (3) Feromonas untuk mengendalikan kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros), (4) kompos Palm Bionic, (5) Frying Shortenig sebagai medium penggoreng, (6) teknologi industri kelapa sawit tanpa limbah, dan (7) publikasi dan jasa perpustakaan (Lubis, 2008).
Kebun Produksi Benih Kebun produksi yang dimiliki PPKS Marihat bekerja sama dengan PTPN IV. Luas kebun produksi benih yang dimiliki adalah 137.28 ha dengan rincian 110.27 ha untuk pohon induk dan 27.01 ha untuk pohon bapak. Jumlah pohon induk yang masih produktif hingga bulan Maret 2009 adalah 3 539 pohon dan pohon bapak 153 pohon. Lokasi kebun produksi benih unit Marihat adalah Bah Jambi, Balimbingan, Benoa, dan Dalu-dalu (Riau). PPKS Unit Marihat juga memiliki kebun produksi komersil. Lokasi kebun tersebut tersebut tersebar di beberapa daerah di Sumatera Utara dan Riau. Luas kebun komersil yang dimiliki adalah 881.46 ha tetapi yang produktif hanya 548.57 ha. Lokasi kebun produksi dan luas areal yang dimiliki PPKS Marihat dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kebun Produksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Riau
402.20
102.17
DP
7
Sijambu-jambu Teluk Dalam Pulau Maria Pargarutan Simirik Padang Madarsyah Kalianta
Luas (ha) 21.00 40.00 4.75 45.86 4.58
Riau
93.10
83.40
8
Dalu-Dalu
Riau
269.97
252.00
Dura, DD,DP DP/DD, DT TT MK
881.46
547.90
No 1 2 3 4 5 6
Sub station
Total Sumber : PPKS Marihat
Lokasi
Produktif (ha) 21.00 35.00 4.75 45.00 4.58
Keterangan DxP DP DP DP DP
20
Direktur
Ka. Bidang Penelitian
Ka. Biro Umum/SDM
Ka. Bidang Usaha
Pemuliaan Tanaman Bioteknologi Tanaman Tanah dan Agronomi Engineering dan Lingkungan Proteksi Tanaman Pengolahan Hasil Mutu Sosial Ekonomi
Ka. Urusan SDM dan Hukum Ka. Urusan Akuntansi dan Keuangan Ka. Urusan Rumah Tangga
Ka. Unit Usaha Marihat Ka. Unit Usaha Medan Mgr. Pengembangan dan Promosi Mgr. Jasa dan Konsultasi Mgr. Laboratorium dan Pelayanan
Ka. SUS Bahan Tanaman
Ka. Urusan SPI
Manager Breeding/ R & D Manager Pohon Induk Manager Produksi Manager QC/QE Manager Pemasaran dan Logistik
Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit
20