Katalog BPS: 1403.36
Banten in Figures
Badan Pusat Statistik Propinsi Banten BPS –Statistics of Banten Province
BANTEN DALAM ANGKA 2006/2007 BANTEN IN FIGURES 2006/2007 ISBN
: 978-979-1426-00-8
Katalog BPS/BPS Catalogue : 1403.36 Ukuran buku/ Book size
: 6,5 “ x 8,5 “
Jumlah halaman/Number of pages : 396 + lxxiii Naskah/Manuscript
: Badan Pusat Statistik Propinsi Banten BPS – Statistics of Banten Province
Gambar kulit/ Book cover
: Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Integration of Processing and Statistical Dissemination Division
Diterbitkan oleh/Published by : Badan Pusat Statistik Propinsi Banten BPS – Statistics of Banten Province
“Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya”. “May be cited with reference to the source.”
LEGENDA
PETA ADMINISTRASI PROPINSI BANTEN ADMINSTRATION MAP OF BANTEN PROVINCE
Hj. RATU ATUT CHOSIYAH GUBERNUR BANTEN
PENGANTAR
Banten Dalam Angka adalah publikasi tahunan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten yang komprehensif. Publikasi ini menyajikan beraneka jenis data dari berbagai bidang. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan geografis dan iklim di Provinsi Banten, ciri dan keadaan sosial ekonomi penduduk, serta kondisi sosial dan perekonomian Provinsi Banten. Publikasi ini disempurnakan secara bertahap baik kualitas maupun kuantitas. Namun demikian kualitas data sangat berkaitan dengan ketersediaan data di masing-masing Dinas dan Instansi sebagai nara sumber. Kami sadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Atas perhatian Pemerintah Propinsi Banten serta respon Dinas dan Instansi sehingga publikasi ini dapat diterbitkan, kami menyampaikan terima kasih. Kami berharap publikasi ini dapat dimanfaatkan terutama bagi kesejahteraan masyarakat Banten.
Serang, Oktober 2007 Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Kepala,
Ir. Nanan Sunandi, MSc NIP. 340004369
Banten Dalam Angka 2006/2007
vii
PREFACE
Banten In Figure is a comprehensive publication, published by BPS – Statistics of Banten Province. This publication presents collection of data from various fields. This book is aimed at providing general picture of geographic and climate, socio-economic characteristics of the population, as well as social and economic conditions of Banten Province. This publication gradually improved both in quality and quantity of data. Neverless quality of data depend on scarcity data in each Agencies and Institution. Comments and suggestions to improve the contents of this book are always welcome. Taking of this opportunity, I would like to express my deepest gratitude to Government of Banten Province for special attention and all Agencies/Institution in Banten have already given responsiveness so this publication can be published. I hope this publication will beneficial primarily for welfare of Banten society in the future.
Serang, October 2007 BPS – Statistics of Banten Province Chief,
Ir. Nanan Sunandi, MSc NIP. 340004369
Banten Dalam Angka 2006/2007
viii
KATA SAMBUTAN GUBERNUR BANTEN
As s a l a mu’ a l a i kumWa r ohma t u l l a h iWa ba r ok a t uh , Provinsi Banten terbentuk pada bulan Oktober 2000 merupakan provinsi yang tergolong muda di Indonesia. Untuk itu penerbitan publikasi Banten Dalam Angka (BDA) 2006/2007 menjadi sangat penting dan bermanfaat dalam melihat potensi yang dimiliki serta kemajuan yang telah dicapai. Oleh karena itu penerbitan buku ini harus mendapat dukungan semua pihak. Publikasi ini bukan saja bermanfaat bagi perencanaan pembangunan, namun juga bagi para peneliti, investor dan pengguna lainnya. Mengingat kesinambungan penyajian buku ini dari tahun ke tahun perlu dijaga, maka saya menghimbau kepada semua pihak untuk menggunakan data pada Banten Dalam Angka 2006/2007 ini sebagai acuan pengambilan kebijakan. Buku ini agar digunakan sebagai rujukan, karena data bersumber dari berbagai instansi dan lembaga di Banten. Akhirnya, saya mengharapkan agar kegiatan pengumpulan data di setiap aspek pembangunan lebih ditingkatkan lagi. Pemerintah senantiasa berkepentingan memiliki data yang benar untuk diinformasikan kepada masyarakat dan instansi yang memerlukannya. Terima kasih saya ucapkan kepada BPS Provinsi Banten yang telah mewujudkan terbitan ini. Sekian dan terima kasih. Wa s s a l a mu’ a l a i kumWa r ohma tullahi Wabarokatuh.
Serang, Oktober 2007 Gubernur Banten,
Hj. RATU ATUT CHOSIYAH
Banten Dalam Angka 2006/2007
ix
GOVERNOR OF BANTEN FOREWORD
The province of Banten has been formed at October 2000. We have manyc hal l e n ge st obef ac e df ormak i ngofBa nt e npe opl e ’ swe l f ar ebe c omi ng much better. Therefore, the publication of Banten in Figures 2006/2007 is very important and useful to find out the potential that Banten has, and evaluating the progress that has been achieved. Because of that, everybody has to support this publication. This book is not only useful for the planner in the government institutions, but also useful for anyone who needs, it such as researchers, investors and other users. We need to keep this book published sustainable for the year as a serial publication. I strongly recommended to any institutions to use this publication as one of the matter for decision-making. The data in this book has been collected from any institutions and parties that can be used as a reference. I do hope that data collection activity in all aspects should be done continuously, so the government always has the reliable data that can be informed and shared to people and institutions. Finally, I would like to thanks to BPS-Statistics of Banten Province who have done in the making of this book.
Serang, October 2007 Governor of Banten,
Hj. RATU ATUT CHOSIYAH
Banten Dalam Angka 2006/2007
x
LAMBANG PROPINSI BANTEN LOGO OF BANTEN PROVINCE
Arti Lambang
BENTUK, UKURAN DAN ARTI LAMBANG PROPINSI BANTEN
Lambang daerah berbentuk perisai dengan warna dasar hijau, didalamnya terdapat gambar unsur-u ns ur l a mba ng da nt ul i s a n“ BANTEN” ,s e r t a di de s a i npi t abe r wa r n aku n i ngde n g a nt u l i s a n“ IMAN TAQWA”. Lambang daerah terdiri dari 2 (dua) bagian perincian sebagai berikut : a. Bentuk Gambar terdiri dari : 1.
Kubah Mesjid, melambangkan kultur masyarakat Banten yang agamis.
2.
Bintang Ilahi, Pengejawantahan Pancaran Semangat Keyakinan yang menyinari seluruh jiwa masyarakat Banten
3.
Menara Mesjid Agung Banten bertingkat dua berwarna putih dengan Memolo berwarna merah, menjulang tinggi ke angkasa, melambangkan masyarakat
Banten
mempunyai
semangat
yang
tinggi
untuk
mewujudkan masyarakat madani, serta adanya tujuan mulia yang senantiasa berpedoman pada petunjuk Allah Swt, Menara Mesjid Agung juga melambangkan Budaya dan Historis Banten yang kokoh pada pendirian zaman kesultanan. 4.
Gapura kaibon berwarna putih, melambangkan Daerah Propinsi Banten sebagai
pintu
gerbang
peradaban
dunia
dan
pintu
gerbang
perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi. 5.
Padi berwarna kuning berjumlah 17 (tujuh belas) dan kapas berwarna putih berjumlah 8 (delapan) tangkai, 4 (empat) kelopak berwarna coklat, 5 (lima) kuntum bunga melambangkan Propinsi Banten merupakan daerah agraris yang cukup sandang, pangan, jumlah padi dan kapas menunjukkan hasil Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xiii
Arti Lambang
6.
Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan sumber daya alam dan tekstur tanah yang agak bergelombang tidak merata terdiri dari dataran rendah dan pegunungan.
7.
Badak Bercula Satu berwarna hitam, adalah satwa langka satu-satunya yang dilindungi dunia, melambangkan masyarakat yang pantang menyerah dalam menegakan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.
8.
Laut berwarna biru dengan gelombangnya yang berwarna putih berjumlah 17 (tujuh belas) melambangkan daerah maritim yang kaya dengan potensi lautnya, mencerminkan historis dan peluang ke depan Banten sebagai Bandar Samudera Perdagangan Internasional serta mengandung
makna
kedalaman
jiwa,
keluasan
wawasan
dan
pandangan, muara tempat berlindungnya masyarakat Banten. 9.
Roda gerigi berwarna abu-abu berjumlah 10 (sepuluh), melambangkan orientasi semangat kerja pembangunan serta menunjukkan sektor industri.
10. Dua garis Marka, Landasan Pacu Bandara Soekarno Hatta berwarna putih dan 3 (tiga) Lampu Pemandu (Beacon Light) berbentuk bulatan berwarna kuning melambangkan pemacu semangat untuk mencapai cita-cita. Makna yang terkandung dalam angka 8 (delapan), 9 (sembilan) dan 10 (sepuluh) mempunyai arti lahirnya Propinsi Banten yang ditetapkan dan diundangkannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2000, tentang pembentukan Propinsi Banten, pada tanggal 17 Oktober 2000. 11. Pita berwarna kuning sebagai pengikat, melambangkan betapa indah dan kuatnya ikatan persatuan dan kesatuan dalam integritas dan heteroginitas masyarakat Banten. 12. Se mboy a n La mba n g da e r a h“ IMAN TAQWA” s e ba ga il a n da s a n pembangunan
menuju
Banten
Mandiri,
maju
dan
sejahtera
(Darussalam). Banten Dalam Angka 2006/2007
xiv
Arti Lambang
b. Makna Warna Lambang : 1.
Warna merah, melambangkan keberanian yang didasari kebenaran.
2.
Warna putih, melambangkan kesucian, kebijaksanaan dan kearifan.
3.
Warna Kuning, melambangkan Kemuliaan, warna jiwa, lambang cahaya dan kebahagiaan, lambang kejayaan dan keluhuran budi.
4.
Warna hitam, melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati.
5.
warna abu-abu, melambangkan ketabahan.
6.
Warna biru, melambangkan kejernihan, warna laut melambangkan kedamaian, ketenangan.
7.
Warna hijau, melambangkan kesuburan.
8.
Warna coklat, melambangkan kemakmuran.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xv
Arti Lambang
SHAPE, SIZE, AND THE MEANING OF BANTEN PROVINCE SYMBOLS
Regional symbols has shape a shield with intrinsic green, inside the s y mbol shaspi c t ur eofe l e me ntandaut o gr aph“BANTEN”andatt hey e l l ow t apehasa ut ogr ap h“I MANTAQWA”. Regional Symbols have 2 (two) part: a.
Shape of picture: 1.
Dome of Mosque; typify of Banten people that religious.
2.
Star of God, express the spirit that shining the soul of Banten people.
3.
Great tower of Mosque of Banten with two terrace, express Banten people have highest spirit to realize madani people, and objective which always constantly with percept Allah Swt. The tower of mosque also typify culture and history of Banten that staple at opinion of kingdom era (kesultanan)
4.
White Kaibon Stone, typify of Banten Province area is the first port of world culture and economic, and international traffic to global era.
5.
17y e l l owpa ddy ’ sa nd8whi t ec ot t ons ,t y pi f yBant e nPr ov i nc e is an agriculture area that adequate, cloths, food, amount of paddy ’ sandc ot t onse v i nc eo ut c omede c l ar at i onofRe pu b l i c of Indonesia, August 17, 1945.
6.
Black grey mountain, typify the natural resources and texture of land that quite surge legible prevail.
7.
One-horned rhinoceros is the one of wild animal whose protected in the world, typifies the people never surrender in justice the trough and protected by the law.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xvi
Arti Lambang
8.
Blue ocean with 17 white long wave, typify marine area that affluent of ocean resources reflects the history and advantage in the future of Banten as a port of international trade.
9.
10 grey of gear, typify orientation of working spirit and evince industries sectors.
10. 2 line mark, runways of Soekarno Hatta airport with colored white, and 3 Beacon light with colored yellow, typify basic spirit for gain aspire. The number of 8, 9, and 10 have meaning of institution of Banten Province has ever born at October 17, 2000 that legitimated with Act Number 23 year 2000. 11. Yellow tape as a union, typify as mansion as beauty and tightly of unity of integrate and heterogeneous of Banten people. 12. Wor dofs y mbol s“I MANTAQWA”asanv i lf oundat i on to gain Banten, onward and welfare (Darussalam). b.
The meaning of symbol colors. 1.
Red, typify courage base on by the truth.
2.
White, typify the purification, wise and tactful.
3.
Yellow, typify distinction, symbol of shine and happiness, glory and intelligent.
4.
Black, typify strengthen, strongly and resoluteness.
5.
Grey, typify firmness
6.
Blue, typify clarity, ocean color are symbol of reconcilement and calm.
7.
Green, typify fertile.
8.
Brown, typify prosperity
Banten Dalam Angka 2006/2007
xvii
Sejarah Singkat Banten
SEJARAH SINGKAT BANTEN
Banten sebagai nama suatu wilayah sudah dikenal dan diperkenalkan sejak abad ke 14. Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang Eropa yang kemudian menjajah bangsa ini.
Pada tahun 1330 orang sudah
mengenal sebuah negara yang saat itu disebut Panten, yang kemudian wilayah ini dikuasai oleh Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk.
Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak
merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara.
Tahun 1524 –1525 para
pedagang Islam berdatangan ke Banten dan saat itulah dimulai penyebaran agama Isalm di Banten. Sekitar dua abad kemudian berdiri Kadipaten Banten di Surasowan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 –1570 Maulana Hasanudin Panembahan Surosowan menjadi Sultan Banten pertama. Sejak itu dimulailah pemerintahan kesultanan di Banten yang diakhiri oleh Sultan Muhammad Ra f i ’ u ddi n( 1813–1820) merupakan sultan ke dua puluh setelah sultan dan rakyat masa sebelumnya berperang melawan penjajah.
Namun demikian
perjuangan rakyat Banten terus berlanjut hingga detik terakhir kaki penjajah berada di bumi Banten. Setelah memasuki masa kemerdekaan muncul keinginan rakyat Banten untuk membentuk sebuah provinsi. Niatan tersebut pertama kali mencuat di tahun 1953 yang kemudian pada 1963 terbentuk Panitia Provinsi Banten di Pendopo Kabupaten Serang. Dalam pertemuan antara Panitia Provinsi Banten dengan DPR-GR sepakat untuk memperjuangkan terbentuknya Provinsi Banten. Pada tanggal 25 Oktober 1970 Sidang Pleno Musyawarah Besar Banten mengesahkan Presidium Panitia Pusat Provinsi Banten.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Namun ternyata
xviii
Sejarah Singkat Banten
perjuangan untuk membentuk Provinsi Banten dan terpisah dari Jawa Barat tidaklah mudah dan cepat. Selama masa Orde Baru kenginan tersebut belum bisa direalisir. Pada Orde Reformasi perjuangan masyarakat Banten semakin gigih karena mulai terasa semilirnya angin demokrasi dan isu tentang otonomi daerah. Pada 18 Juli 1999 diadakan Deklarasi Rakyat Banten di Alun-alun Serang yang kemudian Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten menyusun Pedoman Dasar serta Rencana Kerja dan Rekomendasi Komite Pembentukan Provinsi Banten (PPB). Sejak itu mulai terbentuk Sub-sub Komite PPB di berbagai wilayah di Banten untuk memperkokoh dukungan terbentuknya Provinsi Banten. Setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan akhirnya pada 4 Oktober 2000 Rapat Paripurna DPR-RI mengesahkan RUU Provinsi Banten menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten.
Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2000 Presiden Abdurrahman
Wahid mengesahkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang PPB. Sebulan setelah itu pada 18 Nopember 2000 dilakukan peresmian Provinsi Banten dan pelantikan Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan pemerintah provinsi sementara waktu sebelum terpilihnya Gubernur Banten definitif. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. H. Djoko Munandar, MEng dan Hj. Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama.
Sumber: Buku Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis Terbentuknya Propinsi Banten 1953 –2000 oleh Drs. E. Iwa Tuskana Supandri.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xix
Sejarah Singkat Banten
Brief History of Banten Province
Banten is the name of the area has been know since 14 century. In the beginning Banten is a port which the ships and trader are coming from any country, and finally Euro people control this area. In 1330 people have known a country which as Panten, and then this area controlled by Kingdom of Majapahit with Gajah Mada and Hayam Wuruk as a leader. At that time, Kingdom of Majapahit and Kingdom of Demak are two of Kingdom has power in Nusantara (Indonesia). In 1524 –1525 Moslem traders came to Bnaten and that time; begin of Islam religious growth in Banten. In about two century later, regency (Kadipaten) of Banten has been build at Surasowan in October 8, 1526. In 1552 -1570 Maulana Hasanudin Princes (Panembahan) of Surasowan become the first leader (Sultan) of Baneten. At that time the government of Sultan has begun which finally Sultan MuhammadRaf i ’ u dd i n( 1813–1820) is the 20th Sultan with all the people of Banten attack for the illegal government. But war of Banten forever until the illegal government goes out from Banten. Since the freedom of Indonesia, people of Banten want to build a Banten province. That hoping had existed since 1953 and in 1963 made committee of Banten Province at Serang regency. In the meeting between Committee of Banten Province with legislative (DPR-GR) agree to make a frame of Banten province. In October 25, 1970 the great meeting of Banten has declared the Presidium of Committee of Banten Province. But not convenient to build the province which unravel of West Java. In era Orde Baru struggle of Banten Province can not release yet. In reformation order (Orde Reformasi), struggle of Banten people is very obstinate because free democracy and regency autonomy (self-government) has issue by central government. In July 18, 1999 there was declaration of
Banten Dalam Angka 2006/2007
xx
Sejarah Singkat Banten
Banten people in Serang, later official of Committee of Banten Province (Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten) arrange the basic guide and job planning recommended Committee of Institution of Banten Province (Komite Pembentukan Provinsi Banten /PBB). Since that, conformed subs of commission PBB in some regency in Banten to fasted conformation of Banten Province. After through martial aborious ultimately at October 4, 2000 tight at great meeting of legislative (Rapat Paripurna DPR-RI) affirm draft of law (RUU) of Banten Province become act the law No. 23 Year 2000 about Institution of Banten Province. Posterior at October 17, 2000 President Abdurrahman Wahid affirms the law No. 23 Year 2000 about PBB. One month after that at November 18, 2000 there was agreement of Banten Province, and functionary governor H. Hakamudin Djamal to implement officer transitory province before definitive governor electing. In 2002 Local legislative (DPRD) of Banten elected Dr. Ir. H. Djoko Munandar, M.Eng as Governor, and Hj. Atut Chosiyah as Vice Governor.
Source: Drs. E. Iwa Tuskana Supandri, Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis Terbetuknya Propinsi Banten 1953 - 2000. .
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxi
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Mengingat :
bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; b.
bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien;
c.
bahwa Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional;
d.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c di atas, dipandang perlu membentuk Undang-undang tentang Statistik yang baru;
Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1.
Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaraan statistik.
2.
Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi.
3.
Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.
4.
Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.
5.
Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yamng bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan.
6.
Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
7.
Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxiii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 8.
Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
9.
Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat. 11. Badan adalah Badan Pusat Statistik. 12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun objek lainnya. 13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. 14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik. 15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara kegiatan statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik. 17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, dan atau unsur masyarakat lainnya yang ditentukan sebagai objek kegiatan statistik. BAB II ASAS, ARAH, DAN TUJUAN Pasal 2 Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, undang-undang ini juga berasaskan : Banten Dalam Angka 2006/2007
xxiv
UU No. 16 Tahun 1997
a.
keterpaduan;
b.
keakuratan; dan
c.
kemutakhiran.
Statistik
Pasal 3 Kegiatan statistik diarahkan untuk : a.
mendukung pembangunan nasional;
b.
mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien;
c.
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan
d.
Mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 4
Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional.
BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA Bagian Pertama Jenis Statistik Pasal 5 Berdasarkan tujuan pemafaatannya, jenis statistik terdiri atas: a.
statistik dasar;
b.
statistik sektoral; dan
c.
statistik khusus.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxv
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Pasal 6 (1)
Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatanya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi Undang-undang. Bagian Kedua Cara Pengumpulan Data Pasal 7
Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara: a.
sensus;
b.
survei;
c.
kompilasi produk administrasi; dan
d.
cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 8
(1)
(2)
Sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi: a.
sensus penduduk;
b.
sensus pertanian; dan
c.
sensus ekonomi.
Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxvi
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Pasal 9 (1)
Survei sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci.
(2)
Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut. Pasal 10
(1)
Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
(2)
Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3)
Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undangundang.
BAB IV PENYELENGGARAAN STATISTIK Bagian Pertama Statistik Dasar Pasal 11 (1)
Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan.
(2)
Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara: a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxvii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagian Kedua Statistik Sektoral Pasal 12 (1)
Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan.
(2)
Dalam menyelenggarakan statistik memperoleh data dengan cara:
sektoral,
instansi
pemerintah
a. survei; b.
kompilasi produk administrasi; dan
c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3)
Statistik sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional.
(4)
Hasil statistik sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada Badan. Bagian Ketiga Statistik Khusus Pasal 13
(1)
Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan.
(2)
Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksusd dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara: a. survei; b. kompilasi produk administrasi; dan
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxviii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 14 (1)
Dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakannya kepada Badan.
(2)
Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat: a. judul; b.
wilayah kegiatan statistik;
c. objek populasi; d.
jumlah responden;
e. waktu pelaksanaan; f.
metode statistik;
g.
nama dan alamat penyelenggara; dan
h.
abstrak.
(3)
Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.
(4)
Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxix
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
BAB V PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN Pasal 15 (1) (2)
Badan berwenang mengumumkan hasil statistik diselenggarakannya. Pengumuman hasil statistik dimuat dalam Berita Resmi Statistik.
yang
Pasal 16 Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.
BAB VI KOORDINASI DAN KERJA SAMA Pasal 17 (1)
Koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.
(2)
Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran.
(3)
Koordinasi dan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(4)
Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Pasal 18
(1)
Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga dilakukan oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxx
UU No. 16 Tahun 1997
(2)
Statistik
Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia. BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik Pasal 19
Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakterisrik setiap unit populasi yang menjadi objek. Pasal 20 Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 21 Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden. Bagian Kedua Petugas Statistik Pasal 22 Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 23 Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya. Pasal 24 Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik. Banten Dalam Angka 2006/2007
xxxi
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Pasal 25 Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum.
Bagian Ketiga Responden Pasal 26 (1)
Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.
(2)
Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25. Pasal 27
Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelengaraan statistik dasar oleh Badan.
BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 28 (1)
Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
(2)
Badan mempunyai perwakilan wilayah di Daerah yang merupakan instansi vertikal.
(3)
Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxxii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Pasal 29 (1)
Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan.
(2)
Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. Pasal 30
(1)
Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral.
(2)
Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3)
Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan penggunaan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.
BAB IX PEMBINAAN Pasal 31 Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan Sistem Statistik Nasional, dan mendukung pembangunan Nasional. Pasal 32 Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut: a.
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik;
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxxiii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
b.
mengembangkan statistik sebagai ilmu;
c.
meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik;
d.
mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya;
e.
mengembangkan sistem informasi statistik;
f. g.
meningkatkan penyebarluasan informasi statistik; meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; dan
h.
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik. Pasal 33
Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 34 Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Pasal 35 Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxxiv
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Pasal 36 (1)
Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
(2)
Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 37 Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Pasal 38 Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Pasal 39 Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 40 (1) (2)
Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 36 ayat (2), Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 adalah kejahatan. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxxv
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 41 Semua peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.
BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Pada saat mulai berlakunya Undang-undang ini, maka Undang-undang Nomor 6 tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku. Pasal 43 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta Pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (Ttd) SOEHARTO
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxxvi
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 19 Mei 1997 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Ttd) MOERDIONO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39 Salinan sesuai dengan aslinya
Salinan sesuai dengan salinan aslinya
SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA Kepala Biro Hukum dan Perundang-undangan
BIRO PUSAT STATISTIK Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi
(Ttd)
(Ttd)
Lambock V. Nahattands
Pietojo, MSA
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxxvii
Law of Number 16 of 1997
Statistics LAW OF REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER 16 OF 1997 ON STATISTICS
WITH THE MERCY AND COMPASSION OF THE ONE ONLY GOD THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
Considering :
In View of :
a.
That a statistics are important of planning, Implementation, Monitoring and evaluation of various activities is every aspect of the community, nation, state in the context of national development , as the implementation of Panacea, which aims to promote public Welfare in an effort to achieve the national goals as stated in the preambule to the constitution of 1945;
b.
That in the above mentioned importance of statistics mean, that steps must be taken to regulate integrated national statistics in the effort to create a reliable, effective, and efficient National statistics System;
c.
That in the law number 6 of 1960 on Censuses and Law Number 7 of 1960 on Statistics are no longer appropriate in light of subsequent developments, community demands, and the requirement of national development;
d.
That in light of letter a, b, and c above, a new Law on Statistics is demand necessary;
Article 5 Section (1) and Article 20 section (1) of the Constitution of 1945.
With the Approval of: THE PEOPLE REPRESENTATIVE COUNCIL OF THE INDONESIA DECREES: To Stipulate : THE LAW ON STATISTICS CHAPTER I GENERAL PROVISIONS Article 1 In this law : 1.
Statistics are the obtained by collection
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxxviii
Law of Number 16 of 1997
Statistics
2.
preparation, presentation and analysis, and is system which regulates the connection between elements of statistics collection.
3.
Data are information in the form of numbers which concern the special characteristics of population.
4.
The National Statistics System is an institution consisting of parts which are interlinked in an order manner to form a totality in statistical collections.
5.
Statistic activities are measures directed towards providing and disseminating data, advancing the science of statistics, and eventually developing a national statistics system.
6.
Basic statistics are statistics utilized for a broad range of (Both government and community) Purpose, which have cross-sectoral characteristics, are on a nation and macro scale, and will be the responsibility of the agency.
7.
Sectoral statistics are statistics utilized to satisfy the need of particular institution in on effort to perform the duties of the administration and to further development, the primary duty of the institution in question.
8.
Special statistics are statistics utilized to fulfill The specific need of business, education, socioculture, and community interest, undertaken by non government institution, organizations, individuals, and/or other parts of the community.
9.
A census is a data collected by enumerating a census of all population units in the entire territory of the republic of the Indonesia to determine the characteristic of population at a given time.
10. A survey is data collection method whereby a simple census is taken in other estimate the characteristics of a population at a given time. 11. The compilation of administrative products is collecting, preparing, presenting and analyzing data from administrative records available from the government and/or community. 12. The agency is the BPS –Statistics Indonesia. 13. Population is the unit or object of statistical activities, and includes government institutions, non government institutions, organization, individuals, items, and so on. 14. A sample is a unit of the population used to estimate the characteristics of population. 15. A synopsis is an outline of a statistical collection. 16. A conductor of statistical activities may be a government institutions, a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community. 17. An enumerator is an individual assigned by the conductor of statistical activities to collect data by interviewing, measuring (or using some other method on) the object of statistical activity.
18. A respondents a government institution, a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community which has been selected as the object of statistical activity.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xxxix
Law of Number 16 of 1997
Statistics CHAPTER II. PRINCIPLES, DIRECTION, AND AIMS Article 2
In addition to the basic principles of national development, this law based on : a.
Integrity;
b.
Accuracy; and
c.
Currency. Article 3
Statistical activities should : a.
support national development;
b.
develop a reliable, effective, and efficient national statistics system;
c.
increase public awareness of the significance and function of statistics; and
d.
support development of science and technology. Article 4
Statistical activities aim to provide complete, accurate, and current statistical data in order to create a reliable, effective, and efficient national statistic system to support national development.
CHAPTER III. TYPE OF STTISTICS AND METHOD OF DATA COLLECTION Part one Types of statistics Article 5 Based on the purpose for which they are used, statistics are classified the following types: a.
basic statistics;
b.
sectoral statistics; and
c.
special statistics. Article 6
(1)
Basic statistics and sectoral statistics are available for public utilization unless it is specified otherwise in prevailing legislation.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xl
Law of Number 16 of 1997 (2)
Statistics
Every individual has equal opportunity to access and make use of special statistics but must maintain regard for the legally protected right of a person or an institution.
Part two Data Collection Methods Article 7 Statistics are collected by : a.
census;
b.
survey;
c.
the compilation of administrative products; and
d.
other methods in keeping with developments in science and technology. Article 8
(1)
(2)
Censuses as referred to in article 7 letter a, will be conducted at least once every ten years by the agency, and will consist of : a.
a population census;
b.
an agricultural census; and
c.
an economic census.
Changes to the Census and when it is to be conducted as referred to in section further regulated in a government regulation.
(1)will be
Article 9 (1)
Surveys is referred to in article 7 letter b, will be conducted periodically or at any time in order to obtain detailed data.
(2)
Intercencal surveys will be carried out between censuses in order to bridge them. Article 10
(1)
Compilation of administrative product referred to in article 7 letter c, will be collected by utilizing various documents from administrative records.
(2)
Compilation of administrative products will be owned by government institution but will be available for public utilization unless prevailing legislation specifies otherwise.
(3)
Every individual will have an equal Opportunity to access the compilation of administrative product owned by a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community but must maintain regard for the legally protected right of an individual or an institution.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xli
Law of Number 16 of 1997
Statistics CHAPTER IV. STSTISTICS COLLLECTION Part one Article 11
(1)
The Agency is responsible for basic statistics collection.
(2)
When collecting basic statistics referred to in section (1), the agency will obtained date by : a.
census;
b.
survey;
c.
compilation of administrative product; and
d.
other methods in keeping with developments in science and technology.
Part two Sectoral Statistics Article 12 (1)
A government institution will collect sectoral statistics in accordance with the scope of its duties and function, either independently or in cooperation with the agency.
(2)
When collecting sectoral statistics, the government institution will obtained data by: a.
survey;
b.
compilation of administrative products; and
c.
other methods in keeping with developments in science and technology.
(3)
Sectoral statistics must be collected in cooperation with the agency when the statistics can only be obtained by census and need to be collected on a national scale.
(4)
The results of sectoral statistics activity when carried out by a government institution on its own must be submitted to the agency.
Part Three Specials Statistics Article 13 (1)
Specials statistics will be collected by the community whether by a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community either independently or in a cooperation with the agency.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xlii
Law of Number 16 of 1997 (2)
Statistics
The community may collect special statistics as referred to in section (1) by: a.
Survey;
b.
The compilation of administration products; and
c.
other methods in keeping with developments in science and technology Article 14
(1)
In order to develop a National Statistics System, the community as referred, to in article 13 section (1) must provide the Agency with a synopsis of the statistical activity that it as undertaken when completed.
(2)
The synopsis referred to in section (1) should contain: a.
a title;
b.
the are where statistical activities where conducted;
c.
the population;
d.
the number of respondents;
e.
the time taken;
f.
the statistical method;
g.
the name address of the conductor of statistics activities; and
h.
an abstract.
(3)
The synopsis can be delivered by post, a data communication network, or other mean deemed convenient for the conductor of the statistical activity.
(4)
The obligation to provide a synopsis as referred to in section (1) does not apply to statistics which are used to fulfill internal requirement.
CHAPTER V. PUBLICATION AND DISEMINATION Article 15 (1)
The agency may publish the statistics it has collected.
(2)
The statistics are to be published in the official Statistics News Article 16
The agency is to disseminates the statistics it has collected.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xliii
Law of Number 16 of 1997
Statistics CHAPTER VI. COORDINATION AND COOPERATION Article 17
(1)
The coordination and cooperation the collection of statistics will be the responsibility of the Agency in consultation with government institutions and the community, at both central and regional levels.
(2)
In the frame work of achieving and developing a National Statistics System, the Agency will cooperate with government institutions and the community to standardize concepts, definition classifications, and measurements.
(3)
The coordination and cooperation referred to in section (1) are to be conduct on the basis of partnership, and developments in science and technology will be anticipated and applied.
(4)
The method and scope of the coordination and cooperation in the collection of statistics between the Agency, government institution, and the community will be further regulated by a presidential Decree. Article 18
(1)
There may also be cooperation in collecting statistics between the Agency, government institutions, and/or the community and international institution, foreign countries institutions in accordance with prevailing legislation.
(2)
The cooperation in he collection of statistics referred to in section (1) is based on the principle that the principal conductor of the statistical activities will be the Agency, the government institution, or the Indonesian community.
CHAPTER VII. RIGHT AND OBLIGATIONS Part one Conductor of Statistic Activities Article 19 The conductor of statistical activities may obtain information from respondents on the characteristics of every population which is the object of the research. Article 20 In accordance with prevailing legislation, the conductor of statistical activities must provide equal opportunity to access available statistics. Article 21 The conductor of statistical activities must ensure the confidentiality of the information obtained from respondents.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xliv
Law of Number 16 of 1997
Statistics Part two Enumerator Article 22
Every enumerator from the Agency may enter an appointed working area in order to obtain necessary information. Article 23 Every enumerator must deliver the results of the statistical activity without altering team. Article 24 Stipulation ensuring the confidentiality of the information collected referred to in article 21 also apply to enumerators. Article 25 Every enumerator must display his or her letter of assignment and/or identification, and must observe religious beliefs, local customs, etiquette and public order.
Part three Respondents Article 26 (1)
Every individual has the right of to refuse to be respondent, except when the Agency is collecting basic statistics.
(2)
Every respondent may turn away any enumerator who fails to satisfy the requirements of article 25. Article 27
Every respondent must provide the required information when the Agency is collecting basic statistics.
CHAPTER VIII. INSTITUTIONAL ISSUES Article 28 (1)
The government will establish a Agency which will be under and directly responsible to the president.
(2)
The Agency has regional representatives vertically.
(3)
St i p ul a t i onsr e gar d i n gt h eAge nc y ’ sd ut i e s ,f un c t i o n,or ga n i z a t i o na ls t r u c t ur e ,a n dwor k i n g procedures, as referred to in section (1), will be further regulated by a presidential Decree.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xlv
Law of Number 16 of 1997
Statistics Article 29
(1)
The government will establish a statistics community forum which will provide advice on statistics to the Agency.
(2)
The forum referred to in section (1) will not have a formal structure but will be independent, its member will consist of government representatives, experts, practitioners, and public figure. Article 30
(1)
A government institution may establish an organizational unit within its field of operation to collect sectoral statistics.
(2)
The duties, functions, organizational structural, and working procedures of the organizational unit referred to in section (1) will be regulated by the relevant institution base on prevailing legislation.
(3)
When collecting sectoral statistics, the organizational unit referred to in section (1) must coordinate with the Agency to apply standardized concepts, definitions, classifications, and measurements to further develop the National Statistics System, and to support nations development.
CHAPTER IX. GUIDANCE Article 31 The Agency will cooperate with government institution and the community to guide the statistics c o l l e c t i n gb od yan dt hec ommun i t y ,i nor d e rt of ur t he ri nc r e as et h ec ommun i t y ’ sc on t r i b ut i o nst o, and appreciation of statistic, to develop a National Statistic System, and to support national development. Article 32 The Agency should provide guidance as referred to in article 31, by: a.
increasing the capabilities of the human resources used in statistics collections;
b.
developing statistics as a science;
c.
increasing mastery of science and technology which can support statistics collections;
d.
creating conditions that support the necessary standardization and development of concepts, definitions, classifications, and measurements in cooperation with other statistics collectors;
e.
developing an information statistic system;
f.
improving the dissemination of statistical information;
g.
increasing the ability to use and utilize statistics to support national development; and
Banten Dalam Angka 2006/2007
xlvi
Law of Number 16 of 1997 h.
Statistics
promoting public awareness of the significance and function of statistics. Article 33
The guidance directive referred to in article 31 will be further regulated in a government regulation.
CHAPTER X. CRIMINAL PENALTIES/PROVISIONS Article 34 Any individual who unlawfully conducts a census in breach of article 11 section (2) letter a, will be subject to imprisonment for a period not exceeding two years and a fine not exceeding Rp. 50.000.000 Article 35 Any individual who deliberately violates article 14 section (1), will be subject to imprisonment for a period not exceeding one year or a fine of up to Rp 25.000.000. Article 36 (1)
any conductor of statistical activities who deliberate, and without legal justification, fail to fulfill his or her obligation as set out in article 20, will be subject to imprisonment for one year or a fine not exceeding Rp 25.000.000.
(2)
any conductor of statistical activities who deliberate violate article 21 will be subject to imprisonment for a period not exceeding five years and a fine not exceeding Rp. 100.000.000. Article 37
Enumerators who deliberately violate article 24 will be subject to imprisonment for a period not exceeding one years and six month and a fine not exceeding 25.000.000. Article 38 Respondent who deliberately violate article 27 will be subject to imprisonment for a period not exceeding one year and six month and a fine not exceeding Rp. 25.000.000. Article 39 Any individual who deliberately and without legal justification prevents, interrupts, or causes the conductor of statistical activities to fail to collect basic or sectoral statistics will be subject to imprisonment for a period not exceeding Rp. 100.000.000. Article 40 (1)
The criminal acts referred to in article 34, article 36 section (2), article 37, article 38, and article 39, are crimes.
(2)
The criminal acts referred to in article 35 and article 36 section (1) are violation.
Banten Dalam Angka 2006/2007
xlvii
Law of Number 16 of 1997
Statistics CHAPTER XI. TRANSITIONAL PROVISION Article 41
All regulations which implement Law Number 6 of 1960 on censuses and Law Number 7 on Statistics remain effective period they do not conflict with, or have not been repealed by, this Law or any subsequent legislation.
CHAPTER XII. CLOSING PROVISIONS Article 42 When this Law takes effect, Law Number 6 of 1960 on census as Law Number 7 of 1960 on statistics will be invalid. Article 43 This Law will taken effect on hen date in is enacted. In order for every individual to know of this law, this legislation must be published in this state gazette of the Republic of Indonesia.
Ratified in Jakarta on May 19, 1997 The President of Republic of Indonesia Signed
SOEHARTO Promulgated in Jakarta On may 19, 1997 THE MINISTER /ATATE SECRETARY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Signed
MOERDIONO
Banten Dalam Angka 2006/2007
xlviii
Law of Number 16 of 1997
Statistics
STATE GAZATTE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA OF 1997 NUMBER 39 Copy of original text
SECRETARY OF THE CABINET OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Head of the bureau of
Copy of original text
BPS - STATISTIC INDONESIA head of the bureau of Personnel and organization,
law and regulations, signed
Lambock V. Nahattands
Banten Dalam Angka 2006/2007
signed
Pietojo, MSA
xlix
Daftar Isi
DAFTAR ISI CONTENTS
Halaman Page Peta Administrasi Propinsi Banten Admi ni s t r at i o nMa po fBan t e nPr o v i n c e……………………………………
iii
Kata Pengantar Pr e f ac e………………………………………………………………………….
vii
Sambutan Gubernur Banten For e wor do fTheGov e r n oro fBa nt e n ……………………………………….
ix
Lambang Banten Log oofBan t e n…………………………………………………………………
xi
Sejarah Singkat Banten ………………………………. . . History of Banten
xiii
Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 Tentang Statistik Lawo fNumbe r1 6of1 9 97o nSt at i s t i c s……………………………………
xxii
Daftar Isi Co nt e n t s…………………………………………………………………………
l
Daftar Gambar Li s tofFi g ur e s………………………………………………………………….
liii
Daftar Tabel Li s tofTa bl e s………………………………………………………………….
lv
Penjelasan Umum Ex p l a n at or yNot e s…………………………………………………………… Bab I. Kondisi Geografis dan Iklim Geography and Climate Situation ………………………………………………………… Bab II. Pemerintahan Gov e r nme nt…………………………………………………………………… Bab III. Penduduk dan Tenaga Kerja Po p ul at i o na ndMan p owe r………………………………………… 3.1. Penduduk Po pu l a t i o n………………………………………………………………… 3.2. Tenaga Kerja Ma n po we r………………………………………………………………… Bab IV. Sosial S oc i a l………………………………………………………………… Banten Dalam Angka 2006/2007
lxxiii
1
21
37 44 51
79
l
Daftar Isi 4.1. Pendidikan Ed uc at i on………………………………………………………………… 4.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana He a l t ha ndFami l yPl a n ni n g…………………………………………… 4.3 Perumahan dan Lingkungan Hous i n ga ndEnv i r o nme nt………………………………………………. 4.4. Sosial Lainnya Ot he rS o c i alMat t e r s……………………………………………………. Bab V. Pertanian Agr i c ul t ur e…………………………………………………………… 5.1. Pertanian Tanaman Pangan Fo o dCr o ps……………………………………………………………… 5.2. Perkebunan Es t at eCr o ps……………………………………………………………. 5.3. Kehutanan For e s t r y………………………………………………………………. . 5.4. Peternakan Ani malHus b an dr y……………………………………………………… 5.5. Perikanan Fi s h e r y…………………………………………………………………… Bab VI. Industri Pengolahan, Penggalian, dan Energi Manufacturing, Quarrying, Energy …. . 6.1. Industri Pengolahan Ma n uf ac t u r i ng…………………………………………………………… 6.2. Penggalian Qu ar r y i n g…………………………………………………………………
82 86 91 92
149 151 153 154 155 156
205 207 210
6.3. Listrik dan Air Minum Electricity and Drinking Water ………………………. . Bab VII. Perdagangan, Hotel dan Pariwisata Tr a de ,Hot e la ndTo ur i s m…………………………………………. 7.1. Perdagangan Tr ad e………………………………………………………………………. . 7.2. Hotel dan Pariwisata Hot e la ndTo ur i s m………………………………………………………. . Bab VIII. Perhubungan Tr a ns p or t a t i on……………………………………………………. . 8.1. Perhubungan Darat La ndTr a ns por t a t i o n……………………………………………………. . 8.2. Perhubungan Udara
210
233 235 236
265 267
Air Transportation ………………………………. . . 8.3. Perhubungan Laut
270
Sea Transportation ………………………………. .
271
Bab IX. Keuangan dan Harga-harga Fi n an c ea n dPr i c e s…………………………………………………. 9.1. Investasi
303 305
Banten Dalam Angka 2006/2007
li
Daftar Isi I n v e s t me nt…………………………………………………………………. 9.2. Indeks Harga Konsumen Co ns umme rI nd e xPr i c e…………………………………………………. 9.3. Harga-harga dan Indeks Harga Pr i c e s………………………………………………………………………
Bab X. Pendapatan Regional Re g i o n alI nc ome………………………………………………………
307 308
363
Bab XI. Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk Food Availability a ndPo p ul a t i onEx pe n di t ur e…………………. 11.1. Ketersediaan Pangan
385
Food Availability ………………………………. . . 11.2. Pengeluaran Penduduk
387
Population Expenditure …………………………… 11.3. Lainnya Ot he r s…………………………………………………………………….
Banten Dalam Angka 2006/2007
387 388
lii
Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR LIST OF FIGURES Halaman Page
Grafik 3.1.
Perkembangan Jumlah Penduduk Banten Tahun 1961-2006 …………
57
Grafik 3.2.
Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk Banten, Tahun 1961-2006
57
Grafik 3.3.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK Kabupaten/Kota Di Banten .
58
Grafik 3.4.
Persentase Penduduk Banten Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Ut a ma……………………………………………………………………
58
Penduduk Usia 7-24 Tahun Yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006 ………………………………………………. . .
95
Grafik 4.2.
Rasio Murid-Guru Menurut Jenjang Pendidikan, Tahun 2006 ………….
95
Grafik 4.3.
Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan, Tahun 2006 …………………….
96
Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi menurut Jenis Kejahatan Yang Dilaporkan Ke Polwil Banten, Tahun 2004 dan 2006……………
96
Grafik 4.1.
Grafik 4.4.
Grafik 5.1.
Luas Panen Padi Palawija Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2006 ( Ha )……………………………………………………………………. . .
157
Produktivitas Padi Palawija Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2006 ( Kui nt a l / Ha )……………………………………………………………. .
157
Produksi Melinjo Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2006 (Ribu ton) ………………………………………………………………….
158
Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Menurut Kab/Kota Tahun 2006 ( To n)……………………………………………………………. .
158
Grafik 6.1
Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang di Banten Tahun 2004 –2005
213
Grafik 6.2.
Nilai Input dan Output Perusahaan Industri Menurut Kab/Kota di Banten Tahun 2005 …………………………………………. . .
213
Grafik 5.2.
Grafik 5.3.
Grafik 5.4.
Grafik 6.3 Grafik 6.4 Grafik 7.1.
Grafik 7.2.
Grafik 8.1.
Jumlah Energi Listrik yang Terjual di Banten Tahun 2006............. Jumlah Volume Air Bersih yang Didistribusikan PDAM di Banten 2005............................................................................................................ Volume Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan Merak Tahun 2005-2006………………………………………………. . . Nilai Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan Merak Tahun 2005 -2006…………………………………………………….
214 214 238
238
Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
liii
Daftar Gambar Tahun 2006 ……………………………………………………………. . .
273
Grafik 8.2.
Banyaknya Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Tahun 2006 ……. .
273
Grafik 8.3.
Banyaknya Barang dan Pos Paket yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno Hatta 2004-2006 …………………………………………. .
274
Grafik 8.4.
Banyaknya Surat Yang Dikirim Menurut Jenis Surat 2006 …………….
274
Grafik 9.1.
Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara Tahun 2006 ……. . .
310
Grafik 9.2.
Inflasi Kota Serang Cilegon Menurut Kelompok Pengeluaran Tahun 2006 ……………………………………………………………………. . .
310
Peranan Sektor Dalam PDRB Banten Atas Dasar Harga Berlaku
370
Grafik 10.1.
Tahun 2005…………………………………………………………… Grafik 10.2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten dan Nasional Tahun 20012005………
Banten Dalam Angka 2006/2007
370
liv
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL LIST OF TABLES Halaman Page BAB I
:
KONDISI GEOGRAFIS DAN IKLIM GEOGRAPHICAL SITUATION AND CLIMATE
1.1.
J a r a kAnt a rKo t adiBa nt e nda nSe ki t a r ny a ……. Distance Among Selected Cities in Banten and Nearby Letak Wilayah Banten Menurut Kabupaten/Kota Region Location of Banten by Regency/Municipality.... Pulau-Pulau Yang Berpotensi Bagi Banten Menurut Kabupaten/Kota .......................... Potential Island for Banten by Regency/Municipality Nama-Nama Sungai di Banten Menurut Kabupaten/Kota .......................................... Name of Rivers in Banten by Regency/Municipality Ke a da a nI kl i m diBa n t e n……………………………. . Condition of Climate in Banten Suhu Udara Rata-Rata Maksimum dan Minimum di St a s i u nOBS………………………………………. Average Maximum and Minimum Temperature at Observation Station 2006 Rata-Rata Curah Hujan, Kelembaban Udara, dan Kecepatan Angin di Stasiun OBS Average of Rainfalls, Relative, Humidity, Wind Velocity at Observation Station 2006 Ke a da a nMus i mKe ma r a ud iBa nt e n ………………… Situation of Dry Season in Banten Ke a da a nMus i mPe ng h uj a nd iBa n t e n ………………. Situation of Rainy Season in Banten Luas Tanah dan Penggunaanya Menurut Kabupaten/Kota…………………………………… Land Area and its Usage by Regency/Municipality 2005
1.2. 1.3.
1.4.
1.5. 1.6.
1.7.
1.8. 1.9 1.10.
BAB II
:
PEMERINTAHAN GOVERNMENT
2.1.
Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Banten 2006…………………………………………………. . . Number of Districts, Special Villages and Villages in Banten Jumlah Desa Menurut Klasifikasi di Banten 2006…… Number of Villages by Classification in Banten Jumlah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Menurut Kategori di Banten 2006 …………. Number of LKMD by Category in Banten Jumlah Personil Perlindungan Masyarakat Menurut Klasifikasi di Banten 2005 …………………. . . Number of Civilian Reserve Personnel by Classification in Banten
2.2. 2.3.
2.4.
Banten Dalam Angka 2006/2007
6 7 8
10 14
15
16
17 18
19
25
26 27
28
lv
Daftar Tabel 2.5.
2.6.
2.7.
2.8. 2.9
2.10
2.11
Jumlah Anggota DPRD Propinsi Banten Menurut Jenis Partai dan Jenis Kelamin di Banten 2006 …………… Number of Parliament by Political Party and Sex of Banten Jumlah Anggota DPRD Propinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin di Banten 2006 ………. . Number of Parliament by Faction and Sex of Banten Jumlah Anggota DPRD Propinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin di Banten 2006………… Number of Parliament by Faction and Sex of Banten Jumlah Keputusan DPRD Propinsi Banten 2006…. . . . . Number of Parliament Decrees of Banten Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS dan CPNS) Menurut Perndidikan 2006………………………. . Number of Local Government Employees by Education Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Perndidikan dan Jenis Kelamin 2006………………………. . Number of Local Government Employees by Education and Sex Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Unit Kerja dan Jenis Kelamin 2006 ………………………. . Number of Local Government Employees by Unit and Sex
BAB III
:
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA POPULATION AND MANPOWER
3.1.
:
PENDUDUK POPULATION
3.1.1.
Perkembangan Penduduk di Banten 1961 - 2006…. . . . . Number of Population in Banten Laju Pertumbuhan Penduduk di Banten 1961-2006…. Population Growth Rate in Banten Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Banten 2006……………. . . ………… Number of Household and Population by Sex in Banten Penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga Ne g a r aAs i ngLa i nny ad iBa nt e n2 0 0 0……. . . ……… Number of Chinese and Other Aliens in Banten 2 Luas Wilayah, Rata-rata Penduduk Per Km dan Per Rumah Tangga di Banten 2006……………. ………. . Region Area, Population Average Per Square Km and Per Household in Banten Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Banten i Banten 2006……………. ………. . Number of Population by Age Group and Sex Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Banten 2007-2009……………. . …………. Projection of Male Population by Age Group in Banten Proyeksi Penduduk Menurut Kab/Kota di Banten 2007-2009…………………………. . ……. Projection of Population by Regegency / Municipality in Banten
3.1.2. 3.1.3.
3.1.4.
3.1.5.
3.1.6.
3.1.7.
3.1.8.
Banten Dalam Angka 2006/2007
29
30
31 32 33
34
35
59 60
61
62
63
64
65
66
lvi
Daftar Tabel 3.1.9.
3.1.10.
3.1.11
3.2.
Distribusi Persentase dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Banten 1990-2006 Percentage Distribution and Population Density by Regency/Municipality in Banten Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kabupaten/ Kota di Banten 1990-2006……… Sex Ratio of Population by Regency/Municipality in Banten Rumah Tangga dan Rata-rata Besarnya Anggota Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006 ………………………………………… Number of Households and Average Size of Household by Regency/Municipality in Banten
:
TENAGA KERJA MANPOWER
3.2.1.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten /Kota di Banten 2002-2006……………. …………… Labor Force Participation Rate of Population Aged 10 Years and Over by Regency/Municipality in Banten Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja, Mencari Pekerjaan dan Bukan angkatan Kerja per Kabupaten/Kota di Banten 2006……………… Number of Population Aged 10 Years and Over Who Worked, Looked for Job and Not Economically Active in Banten Penduduk 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama per Kabupaten/Kota di Banten 2006………………………………. …. . Population 10 Years of Age and Over Who Worked by Type of Primary Job in Banten Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kab/Kota dan Lapangan Usaha di Banten 2006………………………………. . . …… Population 10 Years of Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Industry Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kab/Kota dan Status Pekerjaan Utama di Banten 2006…………………. . . ………. . . Population 10 Years Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Employment Status in Banten Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Seminggu Yang Lalu Menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya di Banten 2006……. . . Population 10 Years of Age and Over Who Worked During The Previous Week by Regency/Municipality and Total Working Hours in Banten
3.2.2.
3.2.3.
3.2.4.
3.2.5.
3.2.6.
Banten Dalam Angka 2006/2007
67
68
69
70
71
72
74
76
77
lvii
Daftar Tabel BAB IV
:
SOSIAL SOCIAL
4.1.
:
PENDIDIKAN EDUCATION Penduduk Usia 7 - 24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin di Banten 2006……………. . Population Aged 7 –24 Years Attending School by Sex in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak di Banten 2006……………………………………… Number of Kindergarten Schools, Students and Teacher in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar di Banten 2006……………………………………. . Number of Elementary Schools, Students and Teacher in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Banten 2006…………………… Number of Junior High Schools, Students and Teacher in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Banten 2006…………………………. . Number of Senior High Schools, Students and Teacher in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan di Banten 2006…………. Number of Senior Vocational High Schools, Students and Teacher in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Raudathul Athfal/Bustanul Athfal di Provinsi Banten 2006 ……. . . Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Provins iBa n t e n20 0 6……………………………… Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah di Provinsi Banten 2006 ............................ Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah di Provinsi Banten 2006 ................................................... Jumlah Perrguruan Tinggi di Banten 2006…………. Number of University in Banten Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Kabupaten/ Kota di Banten 2006 ………………………………………… Population Aged 10 Years and Over by Educational Attainment and Regency/Municipality in Banten Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis dan abupaten/Kota di Banten 2006……………………………… Population Aged 10 Years and Over by Reading and Writing Ability and Regency/Municipality in Banten
4.1.1.
4.1.2.
4.1.3.
4.1.4.
4.1.5.
4.1.6.
4.1.7. 4.1.8 4.1.9 4.1.10 4.1.11. 4.1.12.
4.1.13.
Banten Dalam Angka 2006/2007
97
98
99
100
101
102
103 104 105 106 107
108
110
lviii
Daftar Tabel 4.2.
:
4.2.1.
4.2.2.
4.2.3.
4.2.4.
4.2.5.
4.2.6. 4.2.7.
4.2.8.
4.2.9.
4.3.
KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA HEALTH AND FAMILY PLANNING Jumlah Rumah Sakit dan Tempat Tidur di Banten 2006……………………………………. . …. Number of Hospitals and Beds in Banten Jumlah Dokter Rumah Sakit Umum dan Puskesmas di Banten 2006……………………………. . Number of Medical Doctors at Public Hospital and Health Center in Banten Jumlah Penduduk Yang Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Banten 2006…………………… Number of Immunized People by Kind of Immunization in Banten Jumlah Persalinan Menurut Penolong Persalinan di Banten 2006………………………………………… Number of Birth by Kind of Personel in Charge in Banten Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum di Banten 2006……. . . Number of Health Personnels OTher Than Dokter at Public Health Center and Government Hospital in Banten Jumlah Penyalur Obat di Banten 2006…. . . … Number of Medicine Distributors in Banten Jumlah Akseptor Keluarga Berencana (Usia 15-49 tahun Berstatus Kawin) Menurut Alat/Cara Kontrasepsi yang Digunakan di Banten 2006…. Number of Family Planning Acceptors by Method of Contraception Based on The Result of Family Registration in Banten Jumlah Keluarga Pasangan Usia Subur Menurut Umur Isteri di Banten 2006……………………. . Number of Potential Couple by Age of Wife in Banten Jumlah Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera di Banten 2004-2006…………………… Number of Prosperous Family by Level of Prosperous Family in Banten
:
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HOUSING AND ENVIRONMENT
4.3.1.
Penguasan Bangunan Tempat Tinggal Menurut Kabupaten/Kota dan Luas Lantai Rumah di Banten 2006………… Number of Household by Regency/Municipality and Area of House Floor in Banten Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Luas Lantai Rumah di Banten 2006………… Number of Household by Regency/Municipality and Area of House Floor in Banten
4.3.2.
Banten Dalam Angka 2006/2007
111
112
113
114
115
117
118
120
121
123
125
lix
Daftar Tabel 4.3.3
4.4.
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Air Minum di Banten 2006……………… Number of Household by Regency/Municipality and Source of Drinking Water in Banten
:
SOSIAL LAINNYA OTHER SOCIAL MATTERS
4.4.1.
Rekapitulasi Produksi Sertifikat Oleh Badan Pertanahan Nasional di Banten Hingga 2006 …. . . … Production of Sertificate by National Land Affair Board in BantenUntil Jumlah PPAT dan Penerbitan Akta di Banten 2006 …………………………………. . . . Number of Land Certificate Legal Maker and Certificate Publishing in Banten Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis Kejahatan di Wilayah Banten 2006…………… Number of Crimes Commited by Type of Crime in Banten
4.4.2.
4.4.3.
Banten Dalam Angka 2006/2007
126
128
131
133
lx
Daftar Tabel 4.4.4.
4.4.5 4.4.6.
4.4.7.
4.4.8.
4.4.9
4.4.10
4.4.11
4.4.12
4.4.13
4.4.14
Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota di Banten Tahun 2006………………………… Jumlah Penduduk Menurut Agama di Banten 2006 …. . Number of Population by Religion in Banten Jumlah Calon / Jamaah Haji dan Besarnya Biaya Musim Haji 2000- 2006……………………… Number of Aplicants / Pilgrims and cost to Mecca Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota 2006………………………………… Number of Aplicantsfor Pilgrims by sex and Municipality Tingkat Usia Calon Jamaah 2006………………. . … Number of Pilgrims by Age Group Jumlah Korban Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota 2006 …………………………… Number of Natural Disaster Outcomes by Reg/Mun Jumlah Lembaga Sosial/Panti Sosial Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006.......... Number of Social Placed byReg/Mun in Banten Jumlah Perkara Yang Diterima Pengadilan Tinggi Agama Menurut Jenis Perkara....................... Number of Cases Registered in High Level Religious by Kind of Cases 2006. Jumlah Perkara Yang Diproses Pada Pengadilan Tinggi Agama..................................................................... Number of Cases Processed in High Level Religious Court 2006 Jumlah Perkara Yang Diputus Pengadilan Tinggi Agama Menurut Jenis Perkara............................ Number of Cases Sentenced at High Level Religious Court by Kind of Cases 2006 Jumlah Perkara Yang Diterima, Diputus Dan Belum Diproses Pengadilan Tinggi Agama Menurut Jenis Proses Perkara Number of Cases Registered in High Level Religious Court by Kind of Processing Cases 2006 PERTANIAN AGRICULTURE
BAB V
:
5.1.
:
PERTANIAN TANAMAN PANGAN FOOD CROPS
5.1.1.
Luas Panen Produktivitas dan Produksi Padi Palawija di Banten 2006………………………………. . ……… Harvested Area, Productivity and Production of Paddy in Banten
5.1.2.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006……… Harvested Area, Productivity and Production of Paddy by Regency in Banten
134 135 136
137
138
139
140
141
143
144
146
159
161
lxi
Daftar Tabel 5.1.3.
5.1.4.
5.1.5.
5.1.6.
5.1.7.
5.1.8.
5.1.9.
5.1.10.
5.1.11.
5.1.12.
5.2.
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006……. . Harvested Area, Productivity and Production of Maize by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006 …. Harvested Area, Productivity and Production of Cassava by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006 …. . Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Kedelai Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006…………………………………………. . . Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006…………………. . Harvested Area, Productivity and Production of Sweet Potatoes by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006……. . Harvested Area, Productivity and Production of Mungbeans by Regency in Banten Luas Panen, Produksi dan Hasil per Ha Sayuran dan Buah-buahan Semusim di Banten 2006 …. . ………. ... Harvested area, Production and Yield Rate of Season Vegetables and Fruit in Banten Luas Panen, Produksi dan Hasil per Ha Sayuran dan Buah-buahan Tahunan di Banten 2006 …. . ………. . . . Harvested area, Production and Yield Rate of Annual Vegetables and Fruit in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Obat-obatan di Banten 2006………………………. . Harvested Area, Productivity and Production of Medicine by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Hias di Banten 2006………………………. . Harvested Area, Productivity and Production of Decorated by Regency in Banten
:
TANAMAN PERKEBUNAN ESTATE CROPS
5.2.1.
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara Menurut Jenis Tanaman di Banten 2006……… Area and Production of National Large Estate by Types of Crops in Banten
5.2.2.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Menurut Jenis Tanaman di Banten 2006…………. . . . . Area and Production of Private Large Estate by Types of Crops in Banten
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
lxii
Daftar Tabel 5.2.3.
5.2.4.
5.2.5.
5.2.6.
5.2.7.
5.2.8.
5.2.9.
5.3.
: 5.3.1. 5.3.2.
5.3.3.
5.4.
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Banten 2006 …………. Area and Production of Small Holders Private Plantation by Types of Crops in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut Kepemilikan di Banten 2006 …………………. Area and Production of Rubber by Ownership in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kepemilikan di Banten 2006 ………………… Area and Production of Coconut by Ownership in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kepemilikan di Banten 2006…………………. . Area and Production of Coffee by Ownership in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kepemilikan di Banten 2006…………. . . …. Area and Production of Cacao by Ownership in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren Menurut Kepemilikan di Banten 2006…………. . . …. Area and Production of Sugar Palm by Ownership in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Melinjo Menurut Kepemilikan di Banten 2006…………. . . …. Area and Production of Melinjo by Ownership in Banten KEHUTANAN FORESTRY Luas Hutan Negara Menurut Jenisnya di Banten 2006 National Forest Area by Kind Luas Kawasan Negara Menurut Status dan BKPH di Banten 2006 .............................................................. National Forest Area by State Produksi dan Nilai Produksi Kayu Jati dan Rimba di Banten 2000-2006 …………………………………. Production and Value of Jati an Rimba Woods
:
PETERNAKAN ANIMAL HUSBANDRY
5.4.1.
Populasi Ternak Menurut Jenis di Banten 2006 *) . … Number of Livestocks by Kind in Banten
5.4.2.
Populasi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006*)……………………………. . ………. . Population of Poultries in Banten Jumlah Ternak Yang Masuk dan Keluar Banten Menurut Jenis Ternak 2 0 06 …………………. . Number of Lifestock Inflow and Outflow Banten by Kind Produksi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di
5.4.3.
5.4.4. Banten Dalam Angka 2006/2007
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
lxiii
Daftar Tabel
5.4.5.
5.5.
Banten 2006*)………………………………………… Production of Poultries in Banten Jumlah Pemotongan Ternak Tercatat Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak di Banten 2006*)……. Number of Beef Cattle by Regency/Municipality and Kind Lifestock in Banten
:
PERIKANAN FISHERY
5.5.1.
Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Banten 2006………………………. . . Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Banten 2006…………………. . . … Value of Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten Jumlah Unit Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Banten 2006……………………………………. …. Number of Marine Fisheries Catching by Kind in Banten Jumlah Perahu/Kapal Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Banten 2006 ………………………………………. Number of Fisheries Boat by Kind in Banten Luas Areal dan Jumlah Tempat Pemeliharaan Ikan di Banten 2006………………………………………. . Area and Number of Fish Breeding Facilities in Banten Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Perikanan di Banten 2006 …………………………. Number of Fishery Household by Type of Fishery in Banten
5.5.2.
5.5.3.
5.5.4.
5.5.5.
5.5.6.
BAB VI.
:
INDUSTRI, PENGGALIAN DAN ENERGY MANUFACTURING, QUARRYING, ENERGY
6.1.
:
INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING
6.1.1.
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Kabupaten/ Kota di Banten 2005……………. . . . . Number of Manufacturing and Man Power of Establishment by Regency/Municipality in Banten
6.1.2.
6.1.3.
6.1.4.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……………. Value Input, Output and Added of Manufacturngi by Regency /Municipality in Banten Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Golongan Industri di Banten 2005……………… Number of Manufacturing and Man Power Establishment by Industrial Group in Banten Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut golongan Industri di Banten 2006……………. .
190
191
194
197
200
201
202
215
216
217
219
lxiv
Daftar Tabel Value Input, Output and Added of Manufacturing by Industrial Group in Banten 6.2.
:
PENGGALIAN QUARRYING
6.2.1.
Produksi Bahan Galian Golongan-C Pada Perusahaan Pemegang SIPD di Banten 2006……. . Production of Quarrying Items on Companies Holding SIPD in Banten Produksi Bahan Galian Golongan-C Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006……………………. Production of Classification C Quarrying Items by Regency/Municipality in Banten Jumlah Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) dan Luas Wilayah Penambangan per Jenis Bahan Galian di Banten 2006…………………………………………. . Number of SIPD and Area by Kind of Quarrying Items in Banten Jumlah SIPD dan Luas Wilayah Menurut Kabupaten/ Kota di Banten 2006………………. . Number of SIPD and Area by Regency/ Municipality in Banten
6.2.2.
6.2.3.
6.2.4.
6.3.
:
LISTRIK DAN AIR MINUM ELECTRICITY AND DRINKING WATER
6.3.1.
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Banten 2006 … Number of Customers, Connected Power and Sold Electrical Energy by Classification of Tariff in Banten Jumlah Transformator Distribusi Terpasang di Banten 2000-2006………………………………………. Number of Distribution Transformator in Banten Penyediaan, Penjualan dan Susut Energi Listrik di Banten 2000-2006…………………………. . Stocked, Sold and Lost of Energy in Banten Banyaknya Desa Berlistrik, Jumlah Langanan, dan Daya Tersambung di Banten 2004-2006 Number of Villages, Customer, and Conection Power Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi dan Produksi Air Minum Menurut Sumber Air Yang Dipakai di Banten 2004-2005………………………. . . . Number of Water supply Enterprises Production Capacity Water Production by Water Resources in Banten Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi Perusahaan Air Minum Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan di Banten 2003-2005……………………………. ……. Number of Technical and Administration Worker Water Supply Enterprise by Educational Attainment in Banten Jumlah Pelanggan Air Minum yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen di Banten 2005……… Number of Water Customer by type of Customer Group
6.3.2.
6.3.3.
6.3.4.
6.3.5.
6.3.6.
6.3.7.
Banten Dalam Angka 2006/2007
220
221
222
223
224
225
227
228
229
230
231
lxv
Daftar Tabel 6.3.8.
in Banten Jumlah Pelanggan Air Minum yang Didistribusikan Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……… Number of Water Customer by Regency/Municipality of Customer Group in Banten
BAB VII.
:
PERDAGANGAN, HOTEL DAN PARIWISATA TRADE, HOTEL AND TOURISM
7.1.
:
PERDAGANGAN TRADE
7.1.1.
Volume dan Nilai Ekspor Menurut Pelabuhan Utama di Banten 2006………………………… Volumeand Value of Export by Principal Ports Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhan Utama di Banten. 2006 …………………………………. . Volume and Value of Import by Principal Ports Ekspor dan Impor Melaui Pelabuhan di Banten Menurut Bulan 2006 ………………. . Export dan Import of Banten Province by Month Ekspor Melalui pelabuhan di Banten Menurut Negara Tujuan 2006 …. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Export from Banten by Destination Impor Melalui Pelabuhan di Banten Menurut Negara Asal 2006……………………………. . Import from Banten by Source Ekspor Melalui pelabuhan di Banten Menurut Komoditi 2006…. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Export from Banten by Commodity Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Banten 2006……………………… Number of Restaurant in Banten Jumlah Desa yang Mempunyai Pasar di Banten 2006 Number of Villages Which Have Market
7.1.2.
7.1.3.
7.1.4.
7.1.5.
7.1.6.
7.1.7
7.1.8.
7.2.
:
HOTEL HOTEL
7.2.1.
Banyaknya Hotel Berbintang dan Tidak Berbintang Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006……… Number of Classified and Non Classified Hotel by Regency/Municipality in Banten Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006. . ………… Number of Hotels Rooms, and Beds of Hotel by Regency/Municipality in Banten Banyaknya Tenaga Kerja Kejuruan dan Non Kejuruan Hotel/ Pariwisata Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005………………. Number of Hotel/Tourism Educational Workers and Non of Hotel by Regency/Municipality in Banten
7.2.2.
7.2.3.
7.2.4. Banten Dalam Angka 2006/2007
232
239
240
241 242
244
247
249 250
251
252
253
Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten
lxvi
Daftar Tabel 2005…………………………………. . Number of Domestic Guest and Foreign Guest of Hotel by Regency/Municipality in Banten 7.2.5.
7.2.6.
7.2.7.
7.3.
Rata-rata Lamanya Menginap Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel di Banten 2006 Average Length of Stay of Domestic Guest and Foreign Guest of Hotel by Regency/Municipality in Banten Persentase Tingkat Penghunian Kamar Pada Hotel di Banten 2006 ……………………………. . . . Percentage of Room Occupation Rate of Hotel by Regency/Municipality in Banten Persentase Pemakaian Tempat Tidur pada Hotel di Banten 2006 …………………………………. . . Percentage of Beds Sold of Hotel by Regency/Municipality in Banten
:
PARIWISATA / TOURISM
7.3.1.
Jumlah Obyek Wisata Menurut Lokasi di Banten 2006…………………………………… Number of Tourism Object by Location in Banten Jumlah Museum, Situs Purbakala dan Bangunan Bersejarah di Banten/ Number of Museum, Old Site and History Building 2006
7.3.2
7.3.3.
7.3.4.
Jumlah Pengunjung dan Nilai Penjualan Karcis Tempat Rekreasi/Taman Hiburan di Banten 2005……. . . Number of Visitors and Receipts of Recreation Resorts in Banten Jumlah Unit Wisata,Pengunjung, dan Penjualan Karcis Menurut Kabupaten/Kota dan Obyek Wisata di Banten 2006……………………………………………. Number of Tourism Unit, Visitors and Receipts by Regency/Municipality and Tourism Object in Banten
BAB VIII.
:
PERHUBUNGAN TRANSPORTATION
8.1.
:
PERHUBUNGAN DARAT LAND TRANSPORTATION
8.1.1.
Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah Yang Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Banten 2006 ……………………. …………. Length of Type of Surface, Condition and Category of Road by Level of Government in Banten Data Ruas Jalan Nasional dan Propinsi di Banten 2006 Data of National and Province Authority Road in Banten Daftar Penetapan Kelas Jalan di Wilayah Banten 2006 List of Road Classification in Banten Jumlah Kendaraan Bermotor di Banten 2006 …. . . .
8.1.2.
8.1.3. 8.1.4. Banten Dalam Angka 2006/2007
254
255
256
257
258 259
260
261
275
276 281 282
lxvii
Daftar Tabel 8.1.5.
8.1.6.
8.1.7.
8.1.8
8.1.9.
8.1.10.
8.1.11.
8.1.12.
8.2.
:
PERHUBUNGAN UDARA AIR TRANSPORTATION
8.2.1.
Banyaknya Penerbangan, Penumpang Domestik dan Barang di Banten 2006………………………… Number of Domestic Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional di Bandara Soekarno –Hatta 2006……………. Number of International Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport Banyaknya Barang dan Pos Paket Domestik Yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta 2006……………………………………. . . . . Number of Loaded and Unloaded Domestic Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta 2006 ……………………………. . . . . Number of Loaded and Unloaded International Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2003
8.2.2.
8.2.3.
8.2.4.
8.3.
Number of Vehicles in Banten Banyaknya Surat Ijin Mengemudi Yang Dikeluarkan oleh Kepolisian Wilayah Banten 2006.... Number of Driving Certificate Was Produced by Police of Banten Region Banyaknya Penerbitan STNK oleh Polwil Banten 2006 …………………………………. . Number of STNK Issued by Polwil Banten Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Wilayah Kepolisian Banten 2006 ... Number of Accidents and Victims in Police of Banten Region Perkiraan Kerugian Materi Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Kepolisian Banten 2002-2006……. Material Lost Estimation of Accident in Banten Police Region Jumlah Penumpang PT. KAI Daop I Jakarta di Wilayah Banten 2006………………………. . . Number of Train Passangers of PT. KAI Daop I Jakarta in Banten Lalu Lintas Angkutan Barang PT. KAI Daop I Jakarta di Banten 2006 ……………………………………. Traffic of Train Cargoes at PT. KAI Daop I Jakarta in Banten Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat 2006…………………………………………. Traffics of Train Passengers at West Exploitation Lalu Lintas Angkutan Barang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Non DKI 2006 ………………………. Traffics of Train Cargoes at West Exploitation Non DKI
:
Banten Dalam Angka 2006/2007
283
284
285
286
287
289
290
291
292
293
294
295
PERHUBUNGAN LAUT
lxviii
Daftar Tabel SEA TRANSPORTATION 8.3.1. 8.3.2.
8.4.
: 8.4.1
8.4.2
8.4.3
8.4.4.
Data Angkutan Penyebrangan di Banten 2002-2006…. . Data of Merak –Bakaheuni Sea Crossing in Banten Data Operasional Pelabuhan di Banten 2006…… Operational Data of Port in Banten KOMUNIKASI COMMUNICATION Perkembangan Kapasitas Sentral dan Pos Telepon Menurut Sambungan Trend of Central Capacity and Circuit Phone by Connection 2003-2006............................. Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota Number of TeleponConnection by Regency /Municipality 2003-2006................................... Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota Number of Telepon Connection by Regency/ Municipality 2003-2006...................................... Banyaknya Surat Yang Dikirim dan Diterima PT. Pos Indonesia Menurut Jenis Surat Banten 2006…. . Number of Mail R eceived and Sent by Kind
BAB IX.
:
KEUANGAN DAN HARGA-HARGA FINANCE AND PRICES
9.1.
:
INVESTASI INVESTMENT
9.1.1.
Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi PMA Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006……. Recapitulation of Approval and Realization of Foreign Investment by Regency/Municipality in Banten Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi PMDN Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2006 Recapitulation of Approval and Realization of Domestic Investment by Regency/Municipality in Banten Peringkat Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara di Banten 2006………………………. Rank of Foreign Investment Planning Value by Origin Country in Banten Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Sektor Usaha di Banten 2006……………………. Foreign Investment Value by Sector in Banten
9.1.2.
9.1.3.
9.1.4.
9.1.5.
9.1.6.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Nilai Rencana Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Banten 2006……………………. Domestic Investment Planning Approval by Sector in Banten Rekapitulasi dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Propinsi Banten 2003- 2006 ……. . Recapitularion and Realization of Budgeted Government Revenues and Expenditures (Juta/Million
296 298
299
300
301
302
311
312
313
314
315
316
lxix
Daftar Tabel 9.1.7.
9.1.8.
9.2.
:
PENERIMAAN PAJAK DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TAX AND ACTUAL REVENUE
9.2.1.
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota 2006……. . . Actual Revenue of Land and Housing Tax by Sector and Regency/Municipality
9.2.2.
9.2.3.
9.2.4.
9.3.
Reaalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Menurut Kantor Pelayanan Pajak 2006 ………………… Actual Revenue of Income Tax by Office of Tax Service Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tingkat I Banten Menurut Komponen Penerimaan 2006 Actual Revenues of Banten First Level Local Government by Kind of Revenue
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Penggalian (Bahan Galian Golongan-C &Retribusi Lainnya) 2005 Actual Revenue of Quarrying Sector (Class-C and Other Retributions)
:
HARGA-HARGA PRICES
9.3.1.
Laju Inflasi 44 Kota di Indonesia 2000-2006…………. Inflation Rate at 44 Cities in Indonesia 2000 –2006 Indeks Harga Konsumen Kota Serang/Cilegon (1996=100) Menurut Bulan 2006 ……………………. . Consumer Price Index (1996 =100) of Serang/Cilegon by Month Inflasi Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan 2006…. . . Inflation Rate of Serang/Cilegonby Month Perkembangan Harga Gabah Menurut Bulan di Banten Trend of unhulled Paddy and Rice Price by Month in Banten 2006
9.3.2.
9.3.3. 9.3.4.
9.4.
Rp) Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah Provinsi Banten 2006 …………………………………………. . Budgeted and Actual Government Routine Expenditures (Juta/Million Rp) Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Pemerintah Provinsi Banten 2006………………………………… Budgeted and Actual Government Cost (Juta/Million Rp)
:
ASURANSI DAN BANK INSURANCE AND BANK
9.4.1.
Jumlah Peserta, Nilai PremiYang di Terima dan Nilai Klaim Yang dibayar oleh PT. TASPEN di Banten Menurut Bulan 2006…………………………………. Number Client, Value of Received Premium and Value
Banten Dalam Angka 2006/2007
317
318
319
320
321
322
323
325
327 329
330
lxx
Daftar Tabel 9.4.2.
9.4.3.
9.4.4.
9.4.5.
9.4.6.
BAB X.
: 10.1.1
10.1.2.
10.1.3.
10.1.4.
10.1.5.
10.2.1
Banten Dalam Angka 2006/2007
of Paid Claim by PT. Taspen by Month in Banten Possisi Dana Simpanan Rupiah Dana Valuta Asing Bank umum Menurut Daerah Tingkat II, Jeenis Valuta dan Jenis Simapanan 2006…………………………….. Commercial Bank’s Outstanding Funds in Rupiah and Foreign Exchange by Regions,Type of Currency and Type of Deposits Based on Banks’Office Funds Location in Banten Posisi Kredit Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Daerah Tingkat II, Jenis Valuta, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek Di Banten 2006………………………………. Commercial Bank’s Outstanding Funds in Rupiah and Foreign Exchange by Regions,Type of Currency and Type of Deposits Based on Banks’Office Funds Location in Banten Kinerja Koperasi Menurut Indikator Produksi 20042006……………………………………………….. Performance of cooperation Activity by Indicator of Production Jumlah SIUP yang diberikan Menurut Golongan Usaha dan Kabupaten/Kota 2006……………………… Number of Trade Business Permits Issued by Scale of Establisment and Municipality Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan di Banten 2003-2006 ………………….. Number of Commercial Bank Officesby Status in Banten PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PDRB Propinsi Banten ADH Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2003-2006…………………………... Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Industrial Origin PDRB Propinsi Banten ADH Konstan 2000 Menurut lapangan Usaha 2003-2006…………………… Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price2000 by Industrial Origin Laju Pertumbuhan PDRB Propinsi Banten ADHK 2000 Menurut Lapangan Usaha 2003-2006………….. Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Banten at Constant Price2000 by Industrial Origin Distribusi Persentase PDRB Propinsi Banten ADHB Menurut Lapangan Usaha 2003-2006………... Percentage distribution of Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Price by Industrial Origin Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Banten 2003-2006……………… Agregate Figures of GRDP, Population at Mid Year and GRDP Per Capita in Banten PDRB Propinsi Banten ADH Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran 2003-2006……………………...
331
345
359
360
361
371
373
375
377
379
381
lxxi
Daftar Tabel
10.2.2
10.3.1
10.3.2
Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Expenditure PDRB Propinsi Banten ADH Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran 2003-2006………………………… Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price 2000 by Expenditure PDRB Propinsi Banten ADH Berlaku Menurut Kabupaten/Kota 2004-2006……………………... Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Regency/ Municipality PDRB Propinsi Banten ADH Konstan 2000 Menurut Kabupaten/Kota 2004-2006………………………… Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price 2000 by Regency/ Municipality
BAB XI.
:
KETERSEDIAAN PANGAN DAN PENGELUARAN PENDUDUK FOOD AVAILABILITY AND POPULATION EXPENDITURE
11.1.
:
KETERSEDIAAN PANGAN FOOD AVAILABILITY
11.1.1.
Perkembangan Persediaan Pangan di Banten 2006 ..... Rice Stock in Banten Laporan Realisasi Pengadaan Gabah Dolog Wilayah I Banten 2006………………………….. Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten Laporan Realisasi Pengadaan Beras Dolog Wilayah I Banten 2006………………………….. Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten
11.1.2. 11.1.3
11.2.
:
PENGELUARAN PENDUDUK POPULATION EXPENDITURE
11.2.1.
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan 2006 ……………. Population by Regency/Municipality and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten Rata-rata Pengeluaran Perkapita Menurut Jenis Pengeluaran Sebulan dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan 2006………………………………. Average of Per Capita Monthly Expenditure by Kind of Expenditure and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten
11.2.2.
11.3.
:
LAINNYA OTHERS
11.3.1.
Gini Ratio Kabupaten/Kota 2001-2006……………….. Gini Ratio by Regency/Municipality in Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
382
383
384
389 390 391
392
394
396
lxxii
Penjelasan Umum
Explanatory Notes
PENJELASAN UMUM EXPLANATORY NOTES
Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini adalah sebagai berikut: Symbols which are used in this publication, are as follows:
Data belum tersedia Data not yet available
……………………
: …
Data tidak tersedia Data not available
……………………
: -
Data dapat diabaikan Data negligible
……………………
: 0
Tanda desimal Decimal point
……………………
: ,
Angka sementara Final
……………………
: *)
Angka sangat sementara Preliminary
……………………
: **)
Angka diperbaiki Revised figures
……………………
: r)
Angka perkiraan Estimated figures
……………………
: e)
Banten Dalam Angka 2006/2007
lxxiii
Geographical and ClimateCondition
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Kondisi Geografis dan Iklim
Geography and Climate
Melalui Undang-undang no. 23 tahun 2000, status Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Provinsi Banten. Wilayah Provinsi Banten mempunyai luas 8.800,83 km2, terdiri empat kabupaten yaitu Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang dan dua Kota yaitu Kota Tangerang dan Kota Cilegon.
Base on the act No. 23 year 2000, state of Banten residency of West Java change became Banten Province. Banten Province has area about 8.800,83 km2, that content four regencies namely Pandeglang, Lebak, Tangerang, and Serang, and two cities namely Tangerang and Cilegon.
Wilayah Provinsi Banten berada pada batas astronomis 10501’ 11” – 10607’ 12” BT da n 0 5 7’ 50”–701’ 1”LS,me mpu ny a i posisi strategis pada lintas perdagangan internasional dan nasional.
Banten Province occur at term astronomy about 10501’11”– 10607’ 1 2” Eas tLongi t ude and 507’ 50” –701’ 1” Sout h Lat i t ude , wield position is a strategy at internasional and national traffic.
Provinsi Banten mempunyai batas wilayah: a. Sebelah utara dengan Laut Jawa b. Sebelah timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. c. Sebelah selatan dengan Samudra Hindia d. Sebelah barat dengan Selat Sunda
Banten Province has boundaries: a. In the north are boundaries by Java Sea. b. In the east are boundaries by DKI Jakarta and West Java Province. c. In the south are boundaries by Hindia Ocean. d. In the West are boundaries by Sunda Strait.
Sedangkan ekosistem wilayah Banten pada dasarnya terdiri dari: a. Lingkungan Pantai Utara yang merupakan ekosistem sawah irigasi teknis dan setengah teknis, kawasan pemukiman dan industri. b. Kawasan Banten Bagian Tengah berupa irigasi terbatas dan kebun campur, sebagian berupa pemukiman pedesaan.
While ecosystem of Banten Province is basicly content: a. Northern Beach environment that ecosystem of irigated rice field, region of population, and industries. b. Region of central Banten is rice field with limitation of irigation, and estate crops, little villages. Available of water is enough and stable.
Banten Dalam Angka 2006/2007
3
Bab I
c.
d.
e.
f.
Kondisi Geografis dan Iklim
Ketersediaan air cukup dengan kuantitas yang stabil. Kawasan Banten sekitar Gunung Halimun-Kendeng hingga Malingping, Leuwi damar, Bayah berupa pegu nungan yang relatif sulit untuk di akses, namun menyimpan potensi sumber daya alam. Banten Bagian Barat (Saketi, DAS Cidano dan lereng kompleks Gunung Karang – Aseupan dan Pulosari sampai Pantai DAS Ciliman – Pandeglang dan Serang bagian Barat) yang kaya akan potensi air, merupakan kawasan pertanian yang masih perlu ditingkatkan (intensifikasikan) Ujung kulon sebagai Taman Nasional Konservasi Badak Jawa (Rhini Sondaicus). DAS Cibaliung –Malingping, merupakan cekungan yang kaya air tetapi belum diman faatkan secara efektif dan produktif. Sekelilingnya beru pa bukit-bukit bergelombang dengan rona lingkungan kebun campur dan talun, hutan rakyat yang tidak terlalu produkrif.
Iklim wilayah Banten sangat dipengaruhi oleh Angin Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina atau El Nino. Saat musim penghujan (Nopember - Maret ) cuaca didominasi oleh angin barat (dari Sumatera, Samudra Hindia sebelah selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan.
Banten Dalam Angka 2006/2007
c.
d.
Available of water is enough and stable. Region of Halim-Kendeng throught Malingping, Leuwidamanr, Bayah are hills that relative hard to access, neverthless that have a natural resources. Region of West Banten (Saketi, DAS Cidano and about Karang mountain inclination – Aseupan, and Pulosari throught DAS Ciliman – Pandeglang and West Serang) that affluent concerning with water, are region that agriculture area.
e.
Ujung Kulon as Java rhinoceros (Rhini Sondaicus) National Park.
f.
Das Cibaliung –Malingping is area that water affluent, but does not use effectively and productively. The round are surge hills with estate crops and talun environment.
Climate of Banten is very influented by Monson trade and El Nino Billow. In raining season (November –March), West wind is dominating at Banten climate (from Sumatera, Hindia ocean beside South India) that conspire by wind from Asia that overreach South China Sea. At dry season (June – August) East wind is dominating at Banten.
4
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Pada musim kemarau (Juni– Agustus), cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan wilayah Banten mengalami kekeringan yang keras terutama di wilayah bagian pantai utara, terlabih lagi bila berlangsung El Nino.
That the reason of Banten region is undergoes aridity especialy at Northern Beach, and i t ’ sv e r yhar di fElNi nooc c ur s .
Temperatur di daerah pantai dan perbukitan berkisar antara 220 C dan 320 C, sedangkan suhu di pegunungan dengan ketinggian antara 400 –1.350 m dpl mencapai antara 180 C –290 C.
Temperature at beach region and hills are about 220 C and 320 C, while temperature at mountain by altitude between 400 –1.350 m gains between 180 C –290 C.
Banyaknya pulau-pulau yang berpotensi bagi masyarakat Banten sekitar 55 pulau, yang tersebar di wilayah Banten maupun di perbatasan wilayah Banten. Sedangkan sungai-sungai yang melewati wilayah Banten sekitar 91 sungai.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Total of potential islands to Banten community are about 55 island, dispersed in Banten region and limit region, while total of rivers in Banten about 91 rivers
5
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
Jarak Antar Kota di Banten dan Sekitarnya Distance Among Selected Cities in Banten and Nearby (km)
1.1
Jakarta
Pandeglang
Rangkasbitung
Tigaraksa
Tangerang
Serang
Cilegon
Bekasi
Bandung
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
-
111
131
57
25
90
110
29
187
Pandeglang
111
-
20
25
86
21
41
140
298
Rangkasbitung
131
20
-
74
106
41
61
160
227
Tigaraksa
57
54
74
-
32
33
51
86
244
Tangerang
25
86
106
32
-
65
85
54
212
Serang
90
21
41
33
65
-
20
119
277
Cilegon
110
41
61
51
85
20
-
139
297
Bekasi
29
140
160
86
54
119
139
-
154
Bandung
187
298
227
244
212
277
297
154
-
Kota City
(1)
Jakarta
Banten Dalam Angka 2006/2007
6
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
1.2
Letak Wilayah Banten Menurut Kabupaten/Kota Region Location of Banten by Regency/Municipality
Letak Lintang/ Latitude (3)
Letak Wilayah/ Region Location Letak Bujur/ Longitude (4)
1. Pandeglang
06º21' 00"-07º10'00" LS
105º48'00"106º11'00" BT
0.0-255.00
2. Lebak
05º00' 00"-10º00'00" LS
106º00'00"106º21'00"BT
0.0-1000.00
3. Tangerang
06º00'00"-06º20'00" LS
106º20'00"106º43'00" BT
0.0-50.00
4. Serang
05º50' 00"-06º20'00" LS
105º00'00"106º2200" BT
0.0-177.80
5. Tangerang
06º06'00"-06º13'00" LS
106º36'00"103º42'00" BT
10.0-50.00
6. Cilegon
05º52'24"-06º04'07" LS
105º54'05"106º05'11" BT
0.0-15.00
05º07'50"-07º01'01" LS
105º01'11"106º07'12" BT
0.0-1000.00
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (2)
DPL (M) (5)
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
7
Bab I
Tabel Table
Kondisi Geografis dan Iklim
Pulau-pulau yang Berpotensi Bagi Banten Menurut Kabupaten/Kota Potential Islands for Banten by Regency/Municipality
1.3
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality
Nama Pulau/ Name of Islands
(1) 01.Pandeglang
(2) 1. Popole 2. Liwungan 3. Oar 4. Sumur 5. Omang 6. Mangir 7. Pamagangan 8. Boboko 9. Handeuleum 10. Peucang 11. Panaitan 12. Deli 13. Tinjil 14. Badul
03.Tangerang
1. Laki 2. Lancang Besar 3. Lancang Kecil 4. Bokor 5. Rambut 6. Untung Jawa 7. Bidadari 8. Kelor 9. Cipir/Kayangan 10. Ubi Besar 11. Payung Besar 12. Payung Kecil 13. Tidung Besar 14. Tidung Kecil 15. Aer Besar
Banten Dalam Angka 2006/2007
Luas / Area (Ha)
Keterangan/ Notes
(3) 1.200 5.000 1.100 1.500 1.000 1.500 900 900 6.000 50.000 107.000 95.000 59.000 1.500
(4) Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Hutan Lindung Hutan Lindung Hutan Lindung Hutan Lindung Hutan Lindung Penangkar Kera Penangkar Kera
106.000 2.137.000 1.103.000 732.000 1.527.000 2.062.000 603.000 193.000 123.000 89.000 1.342.000 178.000 4892.000 1740.000 650.000
Berpenghuni Berpenghuni Berpenghuni Cagar Alam Cagar Alam Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tenggelam Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni
8
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Nama Pulau/ Name of Islands
Keterangan/ Notes
(3) 713.000 412.000 2231.000 186.000 257.000 218.000 496.000
(4) Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni
84.550 188 650 1.188 750 125 50.200 188 438 350 156 938 250 1.500 063 25.750
Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni
1. Merak Besar 1000 2. Merak Kecil 200 3.. Pulorida 200 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni
04.Serang
(2) 16. Kapal 17. Gosong Lancang 18. Pari 19. Tukis 20. Kongsi 21. Burung 22. Tengah
Luas / Area (Ha)
1. Sangiang 2. Salira 3. Kali 4. Tarahan 5. Kamanisan 6. Cikantung 7. Panjang 8. Semut 9. Kubur 10. Lima 11. Gedang/Pisang 12. Dua/Burung 13. Satu/Tanjung Batu 14. Pamujan Besar 15. Pamujan Kecil 16. Tunda/Babi
72. Cilegon
Banten Dalam Angka 2006/2007
9
Bab I
Tabel Table
Kondisi Geografis dan Iklim
1.4
Nama-nama Sungai di Banten Menurut Kabupaten/Kota Name of Rivers in Banten by Regency/Municipality
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1) 01.Pandeglang
Nama Sungai/ Name of Rivers (2) 01.Cikupa 02.Cimasayang 03.Cisangu 04.Cihaseum 05.Cipanas 06.Cinunggal 07.Cibali 08.Cijebuh 09.Cilemer 10.Cilancar 11.Cikoleang 12.Cikadueun 13.Cilemer 14.Cikarungkang 15.Cisata 16.Cikadueun 17.Cimoyang 18.Ciandur 19.Cimanunjang 20.Cikembang 21.Ciwates 22.Cikadueun 23.Cilemer 24.Cijakan 25.Cibama Hulu 26.Cipurang 27.Cigondang 28.Cisuwuk 29.Ciasata 30.Cikembang
Banten Dalam Angka 2006/2007
Panjang / Length (Km)
Lokasi/ Location
(3) 4 5 3 3 10 10 5 10 12 18 14 6 14 9 6 4 3 3 3 4 4 15 17 9 4 4 10 8 15 5
(4) Pandeglang Pandeglang Cadasari Cadasari Banjar Banjar Banjar Banjar Cimanuk Cimanuk Cimanuk Cipeucang Mandalawangi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Bojong Bojong Bojong Bojong Bojong Menes Menes Menes Menes
10
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Nama Sungai/ Name of Rivers
Panjang / Length (Km)
(2)
(3)
(4)
5 9 12 15 15 17 9 4 4 10 8 15 5 5 9 12 15 9 20 18 18 25 15 6 2 3 7 7 2 10 25 20
Menes Menes Menes Jiput Bojong Bojong Bojong Bojong Bojong Menes Menes Menes Menes Menes Menes Menes Jiput Jiput Jiput Jiput Jiput Jiput Jiput Labuan Labuan Labuan Labuan Labuan Labuan Pagelaran Pagelaran Pagelaran
31.Cikuncil 32.Cisitugunung 33.Cibama 34.Ciwates 35.Cikadueun 36.Cilemer 37.Cijakan 38.Cibama Hulu 39.Cipurang 40.Cigondang 41.Cisuwuk 42.Ciasata 43.Cikembang 44.Cikuncil 45.Cisitugunung 46.Cibama 47.Ciwates 48.Ciatuy 49.Cikadubuluh 50.Cipunten Agung 51.Cimala 52.Cibama 53.Ciletik 54.Cicarita 55.Cibeureum 56.Cikoreng 57.Citajur 58.Cilurah 59.Citampir 60.Cibungur 61.Ciliman 62.Cisurineun
Banten Dalam Angka 2006/2007
Lokasi/ Location
11
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
02. Lebak
Nama Sungai/ Name of Rivers
Panjang / Length (Km)
(2)
Lokasi/ Location
(3)
(4)
62.Cisolodeungeun 63.Ciseukeut 64.Cikeruh 65.Cilamis 66.Cibaliung 67.Cikeusik 68.Cijalarang 69.Cihandoyan 70.Cihonje 71.Cijengkol 72.Cicibaliung 73.Cinimbang 74.Cicorogol 75.Cikoleang 76.Ciletuk 77.Ciliman
13 14 10 8 12 13 8 15 12 3 6 6 4 4 5 20
Cigelis Cigelis Cigelis Cigelis Cibaliung Cikeusik Cimanggu Cimanggu Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Munjul
01.Cibareno 02.Cikidang 03.Sawarna 04.Cimanumbulan 05.Cidikit 06.Cidikit Leutik
42 10 30 10 45 20
Bayah Bayah Bayah Bayah Bayah Bayah
07.Cimandur 08.Cimancak 09.Cisiih 10.Cisiih Leutik 11.Cimandiri 12.Cihara 13.Cimasuk 14.Cilangkahan 15.Cipeucangpari
55 15 40 10 10 41 8 20 15
Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Malingping Malingping
Banten Dalam Angka 2006/2007
12
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Nama Sungai/ Name of Rivers
Panjang / Length (Km)
(2)
(3)
(4)
38 35 15 10 58 10 10 50 30 25 25 15 15 25
Malingping Malingping Banjarsari Banjarsari Rangkasbitung Cipanas Cipanas Cipanas Leuwidamar Leuwidamar Muncang Maja Maja Maja
16.Cibinuangeun 17.Ciliman 18.Cilemer 19.Cimalur 20.Ciujung 21.Cimangeunteung 22.Cimaur 23.Ciberang 24.Cisimeut 25.Cilaki 26.Ciminyak 27.Cicinta 28.Cibeureum 29.Cidurian
Lokasi/ Location
03. Tangerang
01.Cisadane
314,3
Legok, Curug
04. Serang
01.Teneng 02.Cisaat 03.Ciujung 04.Kalimati 05.Ciwaka 06.Cibanten 07.Cisangu 08.Dahu 09.Cibango
58,0 40,0 44,0 24,0 25,0 20,0 48,0 25,0 39,0
Anyar Padarincang Pamarayan Pontang Baros Ciomas Cikeusal Cikeusal Petir
71. Tangerang
01.Cisadane
100,0
Tangerang, Karawaci, Neglasari
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
13
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
1.5
Keadaan Iklim di Banten Condition of Climate in Banten
Tipe Iklim Type of Climate (5)
No.
Nama Daerah / No.DPM Name of Region
Bulan Basah Wet Month
Bulan Kering Dry Month
(1)
(2)
(3)
(4)
a. Serang Selatan (DPM.2)
8 bulan
4 bulan
C1
b. Serang Utara (DPM.4)
3 bulan
9 bulan
D3
a. Sebagian besar Pandeglang (DPM.1)
9 bulan
3 bulan
B1
b. Sebagian Pandeglang bagian Utara
9 bulan
3 bulan
C1
a. Sebagian besar Lebak (DPM.3)
9 bulan
3 bulan
B1
b.Sebagian Lebak bagian utara (DPM.3)
9 bulan
3 bulan
C1
c.Sebagian Lebak bagian barat (DPM.3)
9 bulan
3 bulan
B1
4.
Kota Cilegon (DPM.4)
4 bulan
8 bulan
D3
5.
Kab. Tangerang (DPM.4)
4 bulan
8 bulan
D3
1
2.
3.
Kab. Serang
Kab. Pandeglang
Kab. Lebak
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
14
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
Suhu Udara Rata-Rata Maksimum dan Minimum di Stasiun OBS Average Maximum and Minimum Temperature at Observation Station 2006
1.6
Bulan Month (1)
Suhu Temperature (0 Celcius) Maksimum Minimum Maximum Minimum (2) (3)
Januari / January
30,3
23.7
Pebruari/ February
31,1
23,7
Maret / March
30,9
23,3
April / April
31,7
23,6
Mei / May
32,3
22,9
Juni / June
31,8
22,4
Juli / July
32,2
22,3
Agustus / August
32,1
21,1
September / September
33,3
21,2
Oktober / October
34,1
22,6
Nopember / November
34,0
23,8
Desember / December
32,3
24,0
Rata-rata / Average
32,2
22,9
2005
31,6
23,3
2004
32,0
23,8
2003
31,2
22,9
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
15
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
Rata-rata Curah Hujan, Kelembaban Udara, dan Kecepatan Angin di Stasiun OBS
1.7
Average of Rainfalls, Relative Humidity, Wind Velocity at Observation Station
2006
(2)
Rata-rata Kelembaban Udara/ Average of Relative Humidity % (3)
Januari / January
224
86
4
Pebruari/ February
234
86
3
Maret / March
245
84
3
April / April
85
83
4
Mei / May
152
83
2
Juni / June
31
82
1
Juli / July
10
79
2
Agustus / August
8
76
2
September / September
-
73
2
Oktober / October
6
74
3
Nopember / November
11
75
2
Desember / December
150
82
2
Rata-rata / Average
114
80,00
2,00
2005
16,67
85,00
2,00
2004
7,25
81,58
2,17
Bulan Month
(1)
Rata-rata Curah Hujan Average of Rainfalls mm
Rata-rata Kecepatan Angin/ Average of Wind Velocity m/detik (4)
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
16
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
1.8
Keadaan Musim Kemarau di Banten Situation of Dry Season in Banten
(3)
Panjang Musim (Dasarian) Length of Season (4)
Normal Curah Hujan (mm) Normal Rainfall (5)
a. Serang Selatan (DPM.2)
MEI.III –SEP.III
13
493 - 667
b. Serang Utara (DPM.4)
APR.II –NOP.III
23
587 - 794
JUN.III –SEP.II
9
376 - 508
MEI.III –SEP.III
13
493 - 667
JUN.III –SEP.I
9
343 - 465
MEI.III –SEP.III
13
493 - 508
JUN.III –SEP.II
9
No,
Nama Daerah / No,DPM Name of Region
Rata-rata Periode Musim Kemarau Average Period of Dry Season
(1)
(2)
1.
2.
Kab. Serang
Kab. Pandeglang a. Sebagian besar Pandeglang (DPM.1) b. Sebagian Pandeglang bagian Utara
3.
Kab. Lebak a. Sebagian besar Lebak (DPM.3) b.Sebagian Lebak bagian utara (DPM.3) c.Sebagian Lebak bagian barat (DPM.3)
4.
Kodya Cilegon (DPM.4)
APR.II –NOP.III
23
587 - 794
5.
Kab. Tangerang (DPM.4)
APR.II –NOP.III
23
587 - 794
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
17
Bab I
Tabel Table
Kondisi Geografis dan Iklim
1.9
Keadaan Musim Penghujan di Banten Situation of Rainy Season in Banten
No,
Nama Daerah / No,DPM Name of Region
Rata-rata Periode Musim Hujan Average Period of Rainy Season
(1)
(2)
(3)
Panjang Musim (Dasarian) Length of Season (4)
a. Serang Selatan (DPM.2)
OKT.I –MEI.II
23
1562 - 2114
b. Serang Utara (DPM.4)
DES.I –APR.I
13
2891 - 3911
a. Sebagian besar Pandeglang (DPM.1)
SEP.III –JUN.II
27
2891 - 3911
b. Sebagian Pandeglang bagian Utara
OKT.I –MEI.II
23
1562 - 2114
a. Sebagian besar Lebak (DPM.3)
SEP.II –JUN.I
27
2068 - 2798
b.Sebagian Lebak bagian utara (DPM.3)
OKT.I –MEI.II
23
1562 - 2114
c.Sebagian Lebak bagian barat (DPM.3)
SEP.III –JUN.II
27
2891 - 3911
4.
Kodya Cilegon (DPM.4)
DES.I –APR. I
13
977 - 1321
5.
Kab. Tangerang (DPM.4)
DES.I –APR. I
13
977 - 1321
1.
2.
3.
Normal Curah Hujan (mm) Normal Rainfall (5)
Kab. Serang
Kab. Pandeglang
Kab. Lebak
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
18
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel 1.10 Table
Luas Tanah dan Penggunaannya Menurut Kabupaten/Kota Land Area and its Usage by Regency/Municipality 2005
Lahan Sawah/ Field Area Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Lahan Bukan Sawah/ Not Field Area Bukan Tidak Pertanian/ Pertanian/ DiusahaAgriculNot kan/ Not ture AgriculUsed ture (6) (7) (8)
Irigasi/ Irrigation
Tidak Irigasi/ Not Irrigation
Tidak Diusahakan/ Not Used
(3)
(4)
(5)
1. Pandeglang
34.347
31.146
2.285
136.808
23.246
11.110
2. Lebak
24.165
27.498
975
203.458
24.279
17.031
3. Tangerang
25.307
15.927
3.205
19.463
54.039
5.560
4. Serang
34.856
26.235
2.122
66.419
32.530
2.278
5. Tangerang
839
244
518
648
13.623
443
6. Cilegon
778
2.153
161
4.641
184.770
219
120.292
103.203
9.266
431.437
332.487
36.641
(2) Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumber : Potensi Desa SE 2006, BPS Source : Village Potential SE 2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
19
Government
Bab II
Pemerintahan
Penjelasan Teknis
Technical Notes
1.
1.
Pemerintahan adalah suatu sistem yang mengatur segala kegiatan masyarakat dalam suatu daerah/wilayah/negara yang meliputi segala aspek kehidupan berdasarkan normanorma tertentu. 2. Provinsi Banten sebagai salah satu Provinsi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, mempunyai sistem peme rintahan yang sama dengan provinsi lainnya. Unit peme rintahan di bawah Provinsi adalah kabupaten/kota. Ma sing-masing kabupaten/kota terdiri dari beberapa keca matan. Sedangkan kecamatan terbagi habis dalam beberapa desa/kelurahan. Provinsi Banten terbagi dalam 4 kabupaten (Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang) dan 2 kota (Tangerang dan Cilegon). Jumlah kecamatan di seluruh Banten sebanyak 152. Sedangkan jumlah desa/kelurahan pada tahun 2006 adalah 1.504 (Tabel 2.1). Anggota DPRD Provinsi Banten berjumlah 75 orang terdiri dari 70 orang laki-laki dan 5 orang perempuan, yang terbagi dalam 9 fraksi. Sebagai lembaga legislatif yang salah satu tugasnya adalah membuat peraturan perundangundangan. DPRD Provinsi Banten telah menghasilkan 13 buah Surat Keputusan Pimpinan Dewan, 47 buah Surat Keputusan Dewan dan 4 buah Peraturan Daerah (Tabel 2.5 s.d 2.8. Banten Dalam Angka 2006/2007
2.
Governance is a system that regulates all inhabitants activities in an area / in a state in all living aspects based on certain norms. Banten Province, as one of province in Republic of Indonesia, has the same governmental system with other provinces. Governmental unit below Province is regencies or cities. Each regency or city consists of many districts. Meanwhile, district consists of many villages.
Banten Province is divided into 4 regency (Pandeglang, Lebak, Tangerang and Serang) and 2 cities (Tangerang and Cilegon). The number of districts in this province is 152. Meanwhile the number of villages in this province is 1,504. (Table 2.1) The number of parliament member of Banten Province are 75 person that 70 person are male, and 5 person are female at 9 faction. As a legislative institution, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) or Regional People Representatives Board has duties, among others, make laws and regulations. DPRD Banten Province has legislated 13 Chairman Board Decrees, 47 Board Decrees and 4Local Regulation. (Table 2.5-2.8). 23
Bab II
Pemerintahan Provinsi Banten selama tahun 2006 didukung oleh 2.960 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), dimana 2.108 orang laki-laki dan 852 orang perempuan. Apabila dilihat dari pendidikan, maka 1.669 orang atau 56,38 persen PNS berpendidikan sarjana (Strata I/II/ III), sedangkan sisanya 43,62 persen hanya berpendidikan non gelar (Sarjana Muda/D3 atau yang lebih rendah). Dari 29 instansi pemerintah yang ada di lingkungan Provinsi Banten, hanya Sekretariat Daerah yang mempunyai jumlah PNS yang cukup besar, yaitu 637 orang atau 21,52 persen dari seluruh PNS yang ada.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Pemerintahan
Banten Province Government for 2006, has 2,960 person employee, that 2,108 person are male and 852 person are female. As shown at education, so 1,669 person or 56.38 percent are graduate (Stratum I/II/III), while reside about 43.62 percent only are non graduate (bachelor graduate or lower). Banten Province Govern-ment has 29 unit instance, only Regional Secretary has enough high employee about 637 person or 21.52 percent of all employee.
24
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
2.1
Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Banten Number of Districts, Special Villages and Villages in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Kecamatan District
(1)
(2)
Desa/Kelurahan Village/Special Village Desa Village (3)
Kelurahan Special Village (4)
Jumlah Total (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
33
322
13
335
2. Lebak
28
315
5
320
3. Tangerang
36
251
77
328
4. Serang
34
354
20
374
13
-
104
104
8
-
43
43
Banten
152
1.242
262
1.504
2005
135
1337
146
1.483
2004
132
1337
146
1.483
2003
124
1.337
144
1.481
2002
122
1.337
144
1.481
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
25
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
2.2
Jumlah Desa Menurut Klasifikasi di Banten Number of Villages by Classification in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Swadaya Self-Help
Swakarsa Self-Work
Swasembada SelfSupporting
Belum Terklasifikasi Unclassified
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab/Reg 1. Pandeglang
243
93
-
-
335
2. Lebak
287
13
-
20
320
3. Tangerang
248
80
-
-
328
4. Serang
327
46
-
1
374
5. Tangerang
75
29
-
-
104
6. Cilegon
25
16
-
-
43
Banten
1.207
277
-
21
1.504
2005
-
-
1483
-
1.483
2004
-
1
1.482
-
1.483
2003
-
1
1.480
-
1.481
2002
-
1
1.480
-
1.481
Kota/Mun
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Banten Source : Soviety Power Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
26
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
2.3
Jumlah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Menurut Kategori di Banten Number of LPM by Category in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Swadaya Self-Help
Swakarsa Self-Work
Swasembada Self-Supporting
Belum Terklasifikasi Unclassified
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab/Reg 1. Pandeglang
243
93
-
-
336
2. Lebak
287
13
-
20
320
3. Tangerang
248
80
-
-
328
4. Serang
327
46
-
1
374
5. Tangerang
75
29
-
-
104
6. Cilegon
27
16
-
-
43
1.207
277
-
21
1.504
2005
-
427
1.056
-
1.483
2004
1
424
1.058
-
1.533
2003
1
449
1.031
-
1.481
2002
1
424
1.056
-
1.481
Kota/Mun
Banten
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Banten Source : Soviety Power Board of Banten Province Keterangan : -Mulai tahun 2006 LKMD diubah menjadi LPM ( tahun 2002-2005 masih menggunakan istilah LKMD)
Banten Dalam Angka 2006/2007
27
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
Jumlah Personil Perlindungan Masyarakat Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Civilian Reserve Personnel by Regency/Municipality 2006
2.4
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Personil Personnel
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
4.502
10,94
2. Lebak *)
6.430
15,63
16.084
39,09
4.160
10,11
5. Tangerang *)
8.217
19,97
6. Cilegon
1.750
4,26
Banten
41.143
100,00
2005
40.691
100,00
2004
228.518
100,00
2003
466.965
100,00
2002
414.735
100,00
3. Tangerang *) 4. Serang *) Kota/Mun
Sumber : Badan Kesbang dan Linmas Provinsi Banten Source : Kesbang & Linmas Board of Banten Provinvce Catatan : *) Menggunakan data tahun 2005
Banten Dalam Angka 2006/2007
28
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin Number of Parliament Members by Political Party and Sex 2006
2.5
Partai Politik Party
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
Partai Golongan Karya (Golkar)
15
1
16
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
11
-
11
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
7
3
10
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
7
1
8
Partai Demokrat
8
-
8
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
5
-
5
Partai Bintang Reformasi (PBR)
5
-
5
Partai Amanat Nasional (PAN)
4
-
4
Partai Bulan Bintang (PBB)
3
-
3
Partai Damai Sejahtera (PDR)
2
-
2
Partai Nahdatul Umat Indonesia (PNUI)
1
-
1
Partai Sarikat Indonesia (PSI)
1
-
1
Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
1
-
1
70
5
75
Jumlah/ Total
Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Provinsi. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
29
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin Number of Parliament Members by faction and Sex 2006
2.6
Fraksi Faction
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
Fraksi Partai Golongan Karya (F. P. Golkar)
15
1
16
Fraksi Keadilan Sejahtera (FKS)
11
-
11
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F.PDIP)
9
3
12
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F.PPP)
7
1
8
Fraksi Partai Demokrat
8
-
8
Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB)
5
-
5
Fraksi Partai Bintang Reformasi (F..PBR)
5
-
5
Fraksi PAN
5
-
5
Fraksi BBPU
5
-
5
70
5
75
Jumlah/ Total
Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Provinsi. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
30
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
2.7
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Number of Parliament Members by Regency/Municipality and Sex 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
9
-
9
2. Lebak
9
-
9
3. Tangerang
26
1
27
4. Serang
11
3
14
11
1
12
4
-
4
70
5
75
Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Jumlah/ Total
Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Provinsi. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
31
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
Jumlah Keputusan DPRD Provinsi Banten Number of Parliament Decrees of Banten 2006
2.8
Jenis Keputusan Kind of Decree
Jumlah Keputusan Number of Decrees
(1)
(2)
Surat Keputusan Pimpinan DPRD Parliament Chairman’s Decrees Paper
13
2.
Surat Keputusan Dewan (DPRD) Parliament Decree
47
3.
Peraturan Daerah Local Regulation
1.
Jumlah/Total
4 PERDA TH.2005
64
2005
37
2004
60
2003
53
2002
74
Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Provinsi. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
32
Bab II
Tabel Table
Pemerintahan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS dan CPNS) Menurut Pendidikan Number of Local Government Employees and Before Employees by Education 2006
2.9
Jenis Pendidikan Education Level
PNS/
Employee
CPNS/
Jumlah/
Employee
Total
Before (1) SD / Primary School SMP / Junior High School SLTA / Senior High School Diploma I Diploma II Doploma III/ Sarjana Muda / Bachelor Graduate Diploma IV Strata I
(2) 35
(3) -
(4) 35
8
1
9
696
79
775
55
1
56
50
0
50
299
26
325
40
1
41
1.166
64
1.230
Strata II
432
2
434
Strata III
5
5
Jumlah/Total
2.786
174
2..960
2005
2.765
3
2..768
2004
2.765
3
2..768
2003
2.661
3
2..664
Sumber: Biro Kepegawaian Pemerintah Provinsi Banten Source : Employee Bureau of Regional Government
Banten Dalam Angka 2006/2007
33
Bab II
Tabel Table
Pemerintahan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Pendidikan dan Jenis kelamin Number of Local Government Employees by Education and Sex 2006
2.10
Jenis Pendidikan Education Level
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
SD / Primary School
33
2
35
9
-
9
571
204
775
Diploma I
41
15
56
Diploma II
20
30
50
177
148
325
35
6
41
Strata I
849
381
1.230
Strata II
368
66
434
Strata III
5
-
5
Jumlah/Total
2.108
852
2.960
2005
1.997
771
2.768
2004
2.001
767
2.768
SMP / Junior High School SLTA / Senior High School
Doploma III/Sarjana Muda / Bachelor Graduate Diploma IV
Sumber: Biro Kepegawaian Pemerintah Provinsi Banten Source : Employee Bureau of Regional Government
Banten Dalam Angka 2006/2007
34
Bab II
Tabel Table
Pemerintahan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Unit Kerja dan Jenis Kelamin Number of Local Government Employees by Unit and Sex 2006
2.11
Unit Kerja Unit (1) 1.Sekretariat Daerah 2.Badan Perencanaan Daerah 3.Badan Pengawasan Daerah 4.Dinas Pendapatan Daerah 5.Dinas Perhubungan 6.Dinas Pekerjaan Umum 7.Dinas Kesehatan
Laki-laki Male (2) 421 60
Perempuan Female (3) 216 26
Jumlah Total (4) 637 86
57
18
75
182
63
245
84
18
102
187
16
203
55
56
111
141
30
171
9.Dinas Kelautan dan Perikanan
71
20
91
10.Dinas Kehutanan dan Perkebunan
69
26
95
11.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
38
38
76
117
84
201
8.Dinas Pertanian dan Perternakan
12.Dinas Pendidikan 13.Dinas Sosial dan Tenagakerja
79
30
109
14.Badan Pemberdayaan Masyarakat
50
21
71
15.Badan Kesbang dan Linmas
51
17
68
16.Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah
24
16
40
17.Badan Pendidikan dan Latihan
47
25
72
18.Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
39
20
59
19.Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
98
22
120
20.Dinas Pertambangan & Energi
69
9
78
21.Sekretariat Dewan
55
24
79
22.Komisi Pemilihan Umum
19
8
27
23.Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Arsip Daerah
18
9
27
9
8
17
25.Kantor Perpustakaan Daerah
11
8
19
26.Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
35
3
38
17
29
24.Kantor Penghubung
27. BKSP JABODETABEKJUR 28. RSUD Malingping 29. Sekretariat Dewan Korpri Jumlah/Total
3 12
3
7
4
11
2.108
852
2.960
Sumber: Biro Kepegawaian Pemerintah Provinsi Banten Source : Employee Bureau of Regional Government Banten Dalam Angka 2006/2007
35
Population and Manpower
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
Penjelasan Teknis
Technical Notes
1.
1. The main source of population data is Population Census that is conducted every 10 years. Population Census was conducted 5 times in 1961, 1971, 1980, 1990 and 2000. Besides Population Census, to maintain the availability of population data between 2 censuses period, BPSStatistics Indonesia conducted Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) or Population Survey Between Censuses. SUPAS has been conducted 3 times in 1976, 1985,1995 and 2005.
Sumber utama data kepen dudukan adalah Sensus Pen duduk, yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus Penduduk telah dilaksanakan sebanyak lima kali sejak Indo nesia merdeka yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000. Selain Sensus Penduduk, untuk menjembatani ketersediaan data kependudukan diantara dua periode sensus, BPS melakukan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), yang telah dilakukan sebanyak tiga kali, tahun 1976,1985,1995 dan terakhir 2005. Di dalam sensus penduduk, pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk yang berdo misili di wilayah geografis Indo nesia termasuk warga negara asing kecuali anggota Korps Diplomatik berserta keluarga nya. Berbeda dengan pelaksa naan sensus penduduk sebelum nya, Sensus Penduduk 2000 hanya melaksanakan metode pencacahan lengkap dengan jumlah variabel yang lebih banyak. Sensus Penduduk 2000 dilakukan serentak di seluruh tanah air mulai tanggal 1-30 Juni 2000. Metode pe ngumpulan data dilakukan dengan wawancara antara petugas sensus dengan res ponden. Cara pencacahan yang dipakai dalam sensus penduduk
Banten Dalam Angka 2006/2007
In a Population Census, every citizen who domiciles in Indonesian geographical area is counted, including expatriates except the member of diplomatic corps and their family. Different from previous censuses, Population Census 2000 only conducted complete counting method with more variables considered. Population Census 2000 was started 1 June 2000 and ended 30 June 2000. Data was collected by the way of interview with respondent. Counting method used in population census is a combination between de jure and de facto method. Respondent who domiciles in a permanent resident is counted in de jure method or the place in which he/she habitually domiciles, Meanwhile, respondent who d oe s n’ td omi c i l e s
39
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
adalah kombinasi antara de jure dan de facto. Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap dipakai cara de jure, dicacah di mana mereka biasa tinggal, sedangkan untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah dengan cara de facto, yaitu dicacah di tempat mereka ditemukan petugas sensus, biasanya pada malam (hari terakhir) sensus. Termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, penghuni perahu/rumah apung, masyarakat terpencil/terasing dan pengungsi. Bagi mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap, tetapi sedang bepergian ke luar wilayah lebih dari enam bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya. Sebaliknya, seseorang atau keluarga menempati suatu bangunan be lum mencapai enam bulan tetapi bermaksud menetap disana dica cah di tempat tersebut.
in a permanent resident is counted in de facto method or the place in which census officer finds the r e s ponde nt . Ci t i z e ns t hat don’ t have a permanent resident are, among others, the homeless, Indonesian flagged marine vessel labour, refugees, boatmen and remote tribe. Those who have permanent residences but undergoing a trip for more than 6 moths are not counted in their residence. Meanwhile, those who occupy a house less than 6 months but intend to domicile are counted in that place.
2.
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
2. Population are people who domicile in Indonesian geographical area for 6 months or more and or those who live less than 6 months but intend to permanently domicile.
3.
Rata-rata Pertumbuhan Pen duduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertam bahan penduduk per tahun
3. Average Growth of Population is a number showing a population increases rate per year within specific period. This number is
Banten Dalam Angka 2006/2007
40
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar.
stated as a percentage of a population base.
4.
Kepadatan Penduduk adalah banyaknya penduduk per km persegi.
4. Population Density is the number of population per kilometre square
5.
Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perem puan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinya takan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan.
5. Sex Ratio is a ratio between the number of male compared with the number of female in a specific region and a specific time. It is customarily stated in the number of male for every 100 female.
6.
Rumah Tangga adalah se seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelo la bersama-sama menjadi satu.
6. Household is one person or a group of person who occupy a part or a whole house and customarily stay and eat together from one kitchen. Eat together from one kitchen means that daily need is managed together.
7.
Anggota Rumah Tangga adalah semua orang yang bia sanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu penca cahan maupun yang sementara tidak ada.
7. Member of Household is every person who customarily stay in one household, including those whodon ’ ts t ayathomewhe nt he y are counted.
8.
Rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anggota rumah tangga per rumah tangga.
8. Average Member of Household is the average number of member per household.
Banten Dalam Angka 2006/2007
41
Bab III
9.
Penduduk dan Tenaga Kerja
Pengumpulan data angkatan kerja dilaksanakan BPS melalui sensus dan survei. Survei Angkatan Kerja Nasional (Saker nas) merupakan survei yang khusus mengumpulkan informa si/data ketenagakerjaan. Pada beberapa survei sebelumnya, pengumpulan data angkatan kerja dipadukan dalam kegiatan lainnya, seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Sensus Penduduk (SP), dan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas).
10. Penduduk Usia Kerja adalah Penduduk yang berumur 10 tahun ke atas 11. Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya beker ja paling sedikit 1 jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha /kegiatan ekonomi). 12. Angkatan Kerja adalah pen duduk usia kerja (10 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan.
Banten Dalam Angka 2006/2007
9. Labour force data collection is conducted by BPS through census and survey. Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) or National Manpower Survey is a survey that especially gather data/information concerning with manpower. In previous survey, manpower data collecting is combined in other survey and census such as Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) or National Economic and Social.Survey, Population Census and Population Survey Between Censuses (Supas). 10. Working Age Population are those aged beyond 10 year. 11. Working is doing a job that intends to earn or help to earn revenue or profit and lasting continuously at least one hour in the previous week ( including family worker who works or helps economic activities of the family without any salary)
12. Labor Force are those aged beyond 10 who work, or have any job but at present is not working and those who try to find a job.
42
Bab III
13. Jumlah jam kerja seluruhnya adalah jumlah jam kerja yang digunakan untuk bekerja (tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal diluar pekerjaan). 14. Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/tempat bekerja dimana seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha mengikuti Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dalam 1 digit. 15. Status Pekerjaan adalah kedu dukan seseorang dalam unit usaha/kegiatan dalam melaku kan pekerjaan. 16. Pekerja Tak Dibayar adalah seseorang yang bekerja mem bantu usaha untuk memperoleh keuntungan/penghasilan yang dilakukan oleh salah seorang anggota rumah tangga atau bukan anggota rumah tangga tanpa mendapat upah/gaji. 17. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah salah satu indikator dasar ketenaga kerjaan yang memberikan gam baran tentang seberapa besar keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi produktif. Rumus TPAK adalah:
Banten Dalam Angka 2006/2007
Penduduk dan Tenaga Kerja
13. Total Working Hour is the number of working hour used to work (not include official relax hour and working hour that used to do things instead a job)
14. Working Field is the kinds or the place of works in which someone do his job. The classification of working area follows Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) or Indonesia Working Field Standard Classification in one digit. 15. Employment Status is the level in which someone does his job in a working unit.
16. Unpaid Workers are those who works to help economic activities of the family without any salary, including those who are not the member of the family. 17. Labor Force Participation Rates is the basic manpower indicator showing inhabitants participation in the productive economic activities. TPAK is formulated as follows:
43
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
Jumlah Penduduk Yang Tergolong dalam Angkatan Kerja x 100 Jumlah Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas
( Number of inhabitants in Work Force) X 100 Number of inhabitants aged beyond 10 year
3.1. Penduduk
3.1 Population
Dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, hampir tidak satu program pun yang tidak memperhatikan penduduk. Semua jenis program pembangunan ten tunya diintegrasikan dan akan di bawa ke dalam suatu tujuan pembangunan, yaitu untuk mening katkan kesejahteraan dan kualitas hidup penduduk. Oleh karena itu informasi kependudukan, dengan berbagai karakteristik, kecende rungan dan diferensiasinya menjadi semakin penting. Sehubungan dengan itu, data penduduk seba gaimana data lainnya, sangat diperlukan dalam berbagai peren canaan dan evaluasi pembangunan, terutama setelah adanya pergeseran paradigma pembangunan yang tidak hanya bertumpu pada peningkatan pertumbuhan ekonomi semata tetapi upaya meningkatkan kualitas SDM telah menjadi tumpuan dan tujuan pembangunan itu sendiri.
In relation with continuing development, almost all programs are dealt with inhabitants. All development programs are integrated and directed toward the goal, namely increasing welfare and living quality of inhabitants. Because of that reason, a population information that is completed with various characteristics, tendency and differentiation is very substantial. By the same reason, population data and any other related data are very important for the development planning and evaluation especially after paradigm change that not only based on economic growth but also based on improving human resources quality, that has become the goal of development itself. (people - centred development).
Banten Dalam Angka 2006/2007
44
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
a.
Jumlah penduduk di suatu daerah sebenarnya merupakan asset dan potensi pembangunan yang besar besar, manakala penduduk tersebut berkualitas. Sebaliknya dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang pesat tetapi dengan kualitas yang rendah akan menjadi beban besar bagi proses pembangunan yang akan dilaksanakan.
Population in an area is actually a great development asset and potential if the population is qualified. In contrast, a great deal number of population and its growth with minor quality will be a big burden for the development process itself.
Penduduk Banten berdasar kan data hasil Sensus Penduduk yang disajikan pada Tabel 3.1.1, menunjukkan jumlah yang terus bertambah. Pada tahun 1961 tercatat sebanyak 2.438.574 jiwa dan tahun 1971 sebanyak 3.045.154 jiwa, meningkat menjadi 4.015.837 jiwa pada tahun 1980 dan 5.967.907 jiwa pada tahun 1990. Pada tahun 2000, jumlah penduduk tersebut ber dasarkan hasil Sensus Penduduk 2000 (SP2000) telah bertambah menjadi sebanyak 8.096.809 jiwa dan tahun 2006 meningkat kembali menjadi 9.223.850 jiwa.
Banten population based on the result of Population Census noted at Table 3.1.1 shows that the number of population is increasing. In 1961 population number is 2,438,574 while in 1971 is 3,045,154 and increasing toward 4,015,837 in 1980 and 5,967,907 in 1990. In year 2000 population number based on 2000 Population Census has become 8,096,809 and in 2006 is increasing to be 9,223,850 inhabitants.
Kecenderungan penduduk yang terus bertambah dari periode sensus yang satu ke sensus atau survei berikutnya tentunya bukan hanya disebabkan pertambahan penduduk secara alamiah, tetapi tidak terlepas dari kecenderungan migran baru yang masuk disebabkan daya tarik Provinsi Banten, baik dilihat dari potensi daerah seperti banyaknya perusahaan industri
Increasing trend in population growth from one census to the next census or from one survey to the next survey is not only caused by natural population growth, but also caused by migration. Migrants come to Banten because of many reason and job opportunities in many sectors, among others, industrial companies situated Cilegon, Tangerang and
Banten Dalam Angka 2006/2007
Population Growth
and
Population
45
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
besar/sedang di daerah Cilegon, Tangerang dan Serang serta potensi pariwisata di Pandeglang, Serang dan daerah lainnya, sehingga keter sediaan lapangan kerja dan makin kondusifnya kesempatan berusaha akan menarik pendatang dari luar Banten.
Serang, tourism companies in Pandeglang, Cilegon and Serang and any other job opportunities and also the more conducive atmosphere for people to enhance any economic activities.
Laju Pertumbuhan pen duduk Banten seperti yang disajikan pada Tabel 3.1.2, selama kurun waktu 2000-2006 rata-rata tumbuh sebesar 2,20 persen. Angka ini menunjukkan penurunan dibanding kan pertumbuhan antara tahun 19902000 yang rata-rata tumbuh sebesar 3,21 persen. Apabila dilihat menurut kabupaten/kota pada kurun waktu 2000-2006, rata-rata pertumbuhan penduduk kabupaten/kota menunjukkan penurunan.
Population growth rate in Banten, as noted in Table 3.1.2 for periods of 2000-2006 grows in average of 2.20 percent. This rate shows a decrease compared with population growth rate in periods of 1990-2000 showing 3,21 percent. If viewed from the regency and municipals side,for periods of 20002006 growth in average shows a decrease. High population growth is still incurred in Kabupaten Tangerang the average of population growth is 3.23 percent. .
Laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi masih terlihat di Kabupaten Tangerang dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 3,23 persen. Tingginya pertumbuhan penduduk di daerah tersebut tidak terlepas dari potensi daerah bersangkutan yang telah tumbuh menjadi pusat kawasan pertumbuhan ekonomi sehingga menjadi daerah tujuan para pendatang (migran), serta karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Ibu kota Negara (Jakarta) –wilayah Jabotabek, yang mau tidak mau harus menampung pula penduduk yang aktivitas ekonomi keseha riannya di wilayah DKI Jakarta. Selanjutnya, bila
Banten Dalam Angka 2006/2007
The highness of population growth in this regency is closely related with their economic potential that has grown to be the centre of economic area and has become destination for migrants. It is also caused by their sites that are straight-bordered with Indonesian Capitol (Jakarta) –Jabotabek area. A great number of inhabitants whose daily economic activities in Jakarta stay in that two area. Compared with population growth rate in the previous period (1990-1990), all regencies and municipals, except Lebak, shows a decreasing growth rate.
46
Bab III
dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk pada periode sebelumnya (1990-2000) semua kabupaten/kota kecuali Kabupaten Lebak menunjukkan penurunan laju pertumbuhan penduduk. Penurunan laju pertum buhan yang cukup ekstrim terjadi di Kota Tangerang dari rata-rata sebesar 8,77 persen pada kurun waktu 19801990 menjadi 3,83 persen pada tahun 1990-2000. Hal ini terjadi karena pada kurun waktu 1980-1990 di kota Tangerang (sebelumnya Kotif) terjadi penam bahan kecamatan, dari 3 kecamatan menjadi 5 kecamatan yang keduanya berasal dari wilayah di Kabupaten Tangerang. Seperti dijelaskan dimuka, jumlah penduduk dari tahun ke tahun selalu mengalami pening katan. Jumlah penduduk Banten pada tahun 2006 berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) keadaan Juni, bertambah menjadi 9.223.850 jiwa yang terdiri dari laki-laki 4.668.855 jiwa lebih banyak dibanding perempuan yang jumlahnya 4.554.995 jiwa. Sementara itu, jumlah rumahtangga tercatat sebanyak 2.196.591. Sebagai daerah yang terbuka bagi setiap warga, berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000 di Banten tercatat pula sekitar 16.871 warga negara asing (WNA) seperti yang disajikan pada Tabel 3.1.4. Dari keseluruhan WNA tersebut, seba gian besar warga
Banten Dalam Angka 2006/2007
Penduduk dan Tenaga Kerja
Extreme decreasing growth rate incurred in Kota Tangerang from 8,77 percent in 1980-1990 to 3,83 percent in 1990-2000. This happened because in the periods of 1980-1990 in Kota Tangerang there is an addition in the number of district from 3 districts become 5 districts. The 2 districts are previously of Kabupaten Tangerang
As explained above, population number always increases from year to year. Population number in Banten in 2006 based on the result of National Social Economic Survey (Susenas) in Juny, increase to be 9,223,850 inhabitants, 4,668,855 of them are men and greater than the woman that only amounting 4,607,660 inhabitants. Meanwhile, the number of household in Banten is 2,196,591.
As a region that is open for everyone, based on the result of Population Sencus 2000 in Banten there are 16,871 expatriates as noted in table 3.1.4. Of all expatriates, most of them come from The Mainland China and Taiwan amounted 12,141 expatriates (71.96 percent), while the rest amounting 4,730 expatriates (28.04 percent) are from Arab, Pakistan, British and many others.
47
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
negara asing China yang teridentifikasi keba nyakan berasal dari keturunan RRC dan Taiwan dengan jumlah sekitar 12.141 jiwa (71,96 persen), sedang sisanya sebanyak 4.730 jiwa (28,04 persen) adalah warga asing lainnya seperti Arab, Pakistan, Inggris dan lainnya.
Data tentang jumlah penduduk lainnya yang perlu untuk dikaji adalah penduduk yang diperoleh dari hasil proyeksi. Data proyeksi penduduk diantaranya diperlukan untuk mengkuantifikasi kan target-target pembangunan di masa mendatang. Proyeksi pen duduk (demografi) terutama dibutuh kan oleh tiga kelompok pemakai utama, yaitu perencana, pembuat kebijaksanaan dan analis. Data penduduk Banten hasil proyeksi menurut kelompok umur dan jenis kelamin serta jumlah penduduk menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada Tabel 3.1.7 dan 3.1.8. Diperkirakan jumlah penduduk Banten pada tahun 2007 sekitar 9.836,1 ribu jiwa.
b.
Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk pada dasarnya merupakan komposisi penduduk berdasarkan geografis.
Banten Dalam Angka 2006/2007
The other data about population that is necessary to know is the number of population based on projection. Projected population data is needed to, among others, quantify development targets in the future. The projection of population (demography) is basically needed by the three important users, those are planner, decision maker and analyst.
Banten population data as the result of projection based on age group and sex and the number of population based on regency can be seen in Table 3.1.7 and 3.1.8. It is estimated that the number of population in Banten in 2007 is around 9,836.1 thousand inhabitants.
b. Distribution and Density
Population
Spread or distribution of population is basically a population composition based on geographical area.
48
Bab III
Dari data persebaran pen duduk dapat dilihat apakah komposisi penduduk di suatu wilayah administrasi tersebut merata atau tidak. Melalui persebaran penduduk dapat dilihat pula di wilayah mana terjadi pemusatan penduduk. Indikator persebaran inidinyatakan dalam persentase, sehingga dapat dilihat polanya. Pada selang waktu 2000 sampai 2006, persebaran penduduk di Kabupaten Pandeglang, Kab Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon terhadap Provinsi Banten cenderung mengalami penurunan sementara Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang relatif mengalami kenaikan (Tabel 3.1.9). Terjadinya peningkatan di-3 daerah tersebut adalah hal yang wajar, mengingat daerah tersebut merupakan daerah berkembang terutama dari perkembangan sektor industri besar/sedang yang dibarengi pertumbuhan pada sektor perda gangan dan jasa-jasa sehingga banyak tenaga kerja yang datang dari daerah lain termasuk mereka yang membuka usaha baru baik skala besar/menengah maupun kecil disamping menampung penduduk limpahan dari Jakarta.
Dari persebaran penduduk ini akan lebih bermakna apabila dikaitkan dengan ukuran kepadatan penduduk di suatu daerah. Hal ini penting sebab suatu daerah dengan
Banten Dalam Angka 2006/2007
Penduduk dan Tenaga Kerja
From the population spread data it can be seen whether the population composition in a region is flat or not. Trough population spread, it also can be seen which region with dense population. Population spread indicator is noted in percentage. By that way its pattern can be inferred.
In the time range between 2000 and 2006, population spread in Pandeglang, Tangerang and Tangerang City municipal tends to decline while in Lebak municipa and Tangerang municipa, population spread relatively inclines (table 3.1.9). The inclination in those 2 municipals is quite fair remembering that the regions is developing, especially from industrial sector accompanied by trade and service sector, making many manpower come from outside area including those who open a new venture whether in small, middle of big scale like Jakarta.
The spread of population will have more meaning when it is related with the density of population in an area. This is important because a region with a huge population will not be considered as dense if it is wide.
49
Bab III
jumlah penduduk yang besar belum tentu dirasakan padat apabila me miliki wilayah yang luas. Pada tabel 3.1.9 menunjukkan pula bahwa angka kepadatan penduduk Banten dari tahun ke tahun memperlihatkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan berdasarkan data dua sensus terakhir, yaitu tahun 1990 sebesar 678 orang per km2, tahun 2000 sebesar 920 orang per km2 meningkat menjadi 1.016 orang per km2 pada tahun 2006. Demikian pula yang terjadi di seluruh kabupaten/kota, tidak ada satu-pun kabupaten/kota yang mengalami penurunan tingkat kepadatan. Bila dibandingkan antar kabupaten/kota, sampai tahun 2006 terdapat tiga daerah yang tingkat kepadatannya tinggi, yaitu terpadat Kota Tangerang dengan 7.924 orang per km2, Kabupaten Tangerang 2.901 orang per km2 dan Kota Cilegon sebesar 1.890 orang per km2. Sedangkan daerah yang relatif masih jarang penduduknya adalah Kabupaten Lebak sebanyak 389 orang per km2, dan Kabupaten Pandeglang sebanyak 391 jiwa per km2 . c. Rasio Jenis Kelamin, Rumah Tangga dan Rata-rata Aggota Rumah Tangga Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 3.1.10, rasio jenis kelamin penduduk Banten diatas 100 walaupun angkanya berfluktuasi.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Penduduk dan Tenaga Kerja
Table 3.1.9 shows the number of population density that is increases from year to year. This is shown by the data from the last two censuses. In 1990 there are 678 inhabitants per km square while in 2000 there are 920 inhabitants per km square and increases to be 1.016 inhabitants per km square in 2006. Just like in any other regency, there is not a decline in population density. If the population density in every municipal is compared, until 2006 there are three municipals with high population density, those are Tangerang city with 7.924 inhabitants per km square, Tangerang municipal with 2.091 inhabitants per km square and Cilegon city with 1.890 inhabitants per km square. The lowest population density occurs in Lebak with 389 and Pandeglang with 391 inhabitants per km square. c.
Sex Ratio, Household and The Average Number of Family Houshold
Based on data in Table 3.1.10 sex ratio in Banten is over 100 although it fluctuates. This condition has lasted from1990. It shows that the number of men is greater than the number of woman in Banten. In 2006 sex ratio is around 102,50 higher than sex ration in 2000 that shows 101,48 respectively.
50
Bab III
Kondisi ini sudah ber langsung sejak tahun 1990. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Banten lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan. Pada tahun 2006 rasio jenis kelamin penduduk Banten sekitar 102,50 meningkat dibanding tahun 2000 yang besarnya 101.48. Dengan melihat data tahun 2006, seluruh kabupaten/kota yang ada di Banten kecuali Kabupaten Tangerang rasio jenis kelamin diatas 100. Rendahnya rasio jenis kelamin di Kabupaten Tangerang sebesar 101,28 diduga karena banyaknya pendatang tenaga kerja (buruh) wanita baik yang bekerja di pabrik (industri) maupun pada sektor lainnya. 3.2. Tenaga Kerja a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sektor ketenagakerjaan merupakan salah sektor penting pembangunan ekonomi khususnya dalam upaya pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan. Hal ini karena tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Pada umumnya yang menjadi fokus perhatian dibidang ketenagakerjaan adalah penduduk usia kerja yang masuk angkatan kerja, karena kelompok ini memiliki sensitivitas yang cukup
Banten Dalam Angka 2006/2007
Penduduk dan Tenaga Kerja
By looking at the data in 2006, all municipals in Banten except Tangerang regency have sex ration over 100. The low sex ratio in Tangerang regency is 101,28 percent due to the huge female migrant worker working in any factory as well as any other sector. 3.2 Manpower a. Labor Force Participation Level (TPAK) Manpower sector is one of the important economic development sectors especially related with the government effort to overcome poverty It is because manpower is the factor to move the development. The number and the composition of manpower will always changes along with the process of demography. Manpower sector is generally focused on the population becoming labour force, because this group has a high sensitivity to manpower market. That is why the changes occur in this group will affect the demand and supply side of manpower. It is different from any other sectors that are economically inactive so that they are categorised as non labour force (non economically active population).
51
Bab III
tinggi terhadap pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi pada kelompok ini akan mempengaruhi sisi permintaan dan penawaran akan tenaga kerja Berbeda halnya dengan lainnya yang memang secara ekonomi tidak aktif, sehingga dikategorikan sebagai bukan angkatan kerja. Pada tahun 2006, di Banten terdapat 7,46 juta penduduk usia kerja, dan sekitar 36,56 persen (2,73 juta jiwa) dari mereka terdapat di Kabupaten Tangerang. Bagian dari penduduk usia kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi disebut angkatan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), merupakan ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 penduduk usia kerja. TPAK Banten sedikit mengalami peningkatan dari 55,59 persen pada tahun 2005 menjadi 56,62 persen pada tahun 2006. Peningkatan TPAK ini salah satunya dikarenakan terjadinya peningkatan jumlah penduduk yang memasuki pasar kerja, disamping adanya kecenderungan membaiknya mutu sumber daya manusia yaitu ada kecenderungan peningkatan jumlah penduduk yang sekolah. Terdapat variasi TPAK antar kabupaten/kota, pada tahun 2006 TPAK Kota Tangerang paling rendah yaitu 53,72 persen disusul Kabupaten Serang sebesar 54,19 persen. Sedangkan TPAK paling tinggi terdapat di Kabupaten Lebak
Banten Dalam Angka 2006/2007
Penduduk dan Tenaga Kerja
In 2006, in Banten there are 7.46 million inhabitants in working age and around 36.56 percent (2.73 million inhabitants) of them live in Tangerang regency. The part of inhabitants in working age that are active in any economic activity is called Labour Force. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) or Labour Force Participation Level is a measurement showing the number of labour force for every 100 inhabitants in working age. TPAK in Banten slightly increases from 55.59 percent in 2005 to 56.62 percent in 2006. The increase in TPAK is, among others, due to the increase of population becoming labour force and better human resources quality proved by the increase in number of schools.
There are some TPAK variations among municipals. In 2006 TPAK, Tangerang city is the lowest, only 53.72 percent followed by Serang 54.19 percent. The highest TPAK occurs in Lebak regency showing 60.98 percent and Pandeglang showing 58.40 percent.
52
Bab III
sebesar 60,98 persen dan Pandeglang sebesar 58,40 persen.
b. Komposisi Penduduk yang Bekerja Perkembangan jumlah tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menyebabkan tingkat kesempatan atau penyerapan tenaga kerja cen derung menurun. Namun demikian, jumlah penduduk yang bekerja tidak dapat sepenuhnya dipandang sebagai jumlah kesempatan kerja yang ada, hal ini dikarenakan sering terjadinya mismatch dalam pasar kerja. Pada tahun 2006 dari total angkatan kerja (4,22 juta), sebanyak 3,33 juta orang atau 78,91 persen dari mereka telah bekerja. Disisi lain, dapat pula dianalisa bagian dari angkatan kerja yang masih mencari pekerjaan atau biasa disebut pengangguran terbuka. Dari 100 angkatan kerja, sekitar 21 (21,08 persen) diantaranya masih mencari pekerjaan. Secara keseluruhan jumlah penganggur di Banten sebanyak 890 ribu orang, dan bagian terbesar penganggur terdapat di Kabupaten Tangerang sekitar 311 ribu orang. Proporsi penduduk yang be kerja menurut lapangan usaha biasa dipakai sebagai salah satu ukuran untuk melihat potensi sektor pereko nomian dalam menyerap tenaga kerja. Indikator tersebut juga bisa digunakan sebagai salah satu ukuran untuk menunjukkan struktur perekonomian suatu wilayah.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Penduduk dan Tenaga Kerja
b. Composition of Working People The increase in the number of manpower that is not balanced by the increase of job opportunity causes a decline in working opportunity. Nevertheless, the number of population that work cannot be considered as the number of job opportunity because of mismatch that often happened in manpower market. In 2006, of all total labour force (4.22 million inhabitants), 3.33 million inhabitants of them or 78.91 percent has worked. It also can be analysed the part of labour force that still looking for job or usually called as open unemployment. Of 100 labour force, around 21 (21.08 percent) of them still look for job. Totally the number of the unemployed in Banten are 890 thousand people, and most of them live in Tangerang regency around 311 thousend people. The proportion of population that work according to working field is usually used to measure the potential of economic sector in absorbing labour force. That indicator can also be used as a measurement that shows economic structure of a region. In Banten, agricultural sector is still a dominant sector that absorbs labour force after manufacturing industry sector. The huge job opportunity in this sector is a historical reality, because this sector gener al l ydoe s n’ t require skilled labour.
53
Bab III
Di Banten pada tahun 2006, lapangan usaha pertanian merupakan sektor yang masih dominan dalam menyerap tenaga kerja sesudah sektor industri. Tingginya lapangan usaha di sektor pertanian merupakan kenyataan historis, karena sektor ini umumnya tidak banyak membutuhkan tenaga kerja terdidik dan terampil. Kenyataan lainnya adalah tingkat upah/pendapatan yang diterima pun biasanya rendah dan dikerjakan oleh masyarakat ‘ t r a di s i on a l ’a t a u‘ ma r j i n a l ’ .Sekitar 22,40 persen dari total penduduk yang bekerja terserap di sektor ini, sementara sektor industri menyerap 22,83 persen. Sektor berikut yang cukup besar peranannya adalah sektor perdagangan (21,64 persen) dan jasa-jasa (15,43 persen). Sedangkan sektor yang menyerap sedikit tenaga kerja adalah listrik, gas dan air minum (0,28 persen), dan pertambangan/ penggalian (0,65 persen).
Sesuai dengan karakteristik kabupaten/kota yang ada di Provinsi ini, dominasi penduduk yang bekerja di sektor pertanian paling tinggi di Lebak (56,33 persen), Pandeglang (53,83 persen), dan Serang (29,38 persen). Sementara untuk Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Cilegon, industri pengolahan, perdagangan dan jasajasa lebih dominan (Tabel 3.2.4).
Banten Dalam Angka 2006/2007
Penduduk dan Tenaga Kerja
Another fact is the salary that is generally low and it is done by traditional or marginal community. Around 22.40 percent of all population that work are absorbed by agricultural sector, while manufacturing industry sector was absorbed around 22.83 percent of all workers. The next sector is trade sector (21.64 percent) and services (15.43 percent). Sectors with low level of labour force absorbent are electrical, gas and drinking water (0.28 percent) and mining sector (0.65 percent).
According to the characteristic of each municipals in Banten, the highest population working in agricultural sector occurs in Lebak (56.33 percent), Pandeglang (53.83 percent) and Serang (29.38 percent). Meanwhile, in Tangerang regency, Tangerang and Cilegon city, industrial manufacturing, trade and services sectors are more dominant (Table 3.2.4).
54
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Banten apabila diamati dari status pekerjaan utamanya, ternyata jumlah buruh/karyawan/pegawai lebih dominan di bandingkan dengan pengusaha atau pekerja tidak dibayar (termasuk didalamnya pekerja keluarga). Terdapat sekitar 1,53 juta pekerja (45,91 persen) masuk dalam kategori buruh/karyawan.
Manpower job status in Banten is dominated by labour/worker compared with the number of entrepreneurs or unpaid workers (including family workers). There are around 1.53 million workers (45.91 percent) categorised as labour/worker.
Jika dirinci menurut Kab/Kota, akan terlihat bahwa sebagian besar (persentase) pekerja pada 3 (tiga) daerah yang banyak terdapat industri pengolahan yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan di Kota Cilegon berstatus buruh/karyawan. Kenyataan tersebut adalah hal yang wajar mengingat daerah tersebut pusat pertumbuhan ekonomi setelah masuknya perusahaan-perusahaan industri besar/sedang yang diikuti tumbuhnya sektor perdagangan dan jasa-jasa yang banyak menyerap tenaga kerja. Sebaliknya mereka yang bekerja di sektor informal di daerah tersebut porsinya relatif rendah.
From the regency /municipality side, it is shown that most of workers in 3 industrial regencies namely Tangerang municipality, Tangerang regency and Cilegon have the status as labour. This fact is quiet fair considering that those 3 regencies are industrial centres due to big industrial companies surrounded by trade and service companies that absorb many labours. In contrast, those who works in informal sector in those 3 regencies take relatively small portion.
Sedangkan mereka yang termasuk kelompok pengusaha pada tahun 2006 di Banten terdapat sekitar 1,24 juta orang, yang merupakan gabungan dari mereka yang berusaha sendiri 23,21 persen, berusaha dibantu buruh tidak tetap atau pekerja keluarga 10,48 persen dan yang berusaha dibantu buruh tetap 3,54 persen.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Meanwhile, those included as entrepreneur in Banten in year 2006 totalled 1.24 million entrepreneurs. 23.21 percent of them are those who works by himself, 10,48 percent of them have labour or helped by family worker and 3,54 percent of them have permanent labour.
55
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
Relatif tingginya pengusaha yang dibantu buruh tidak tetap atau pekerja keluarga terlihat dari banyaknya pekerja keluarga atau tidak dibayar yang jumlahnya sebesar 218.326 (6,54 persen).
The highness percentage of entrepreneur who have labour or helped by family worker can be seen from the huge number of family worker and unpaid worker 218.,326 (6.54 percent)
Penggunaan jam kerja secara tidak langsung dapat dijadikan salah satu indikator produktivitas pekerja. Makin lama jam kerja yang digunakan diasumsikan produktivi tas pekerja juga meningkat. Terdapat sekitar 2,59 juta (77,85 persen) penduduk yang bekerja diatas jam kerja normal (lebih dari atau sama dengan 35 jam per minggu), sisanya sebasar 22,15 persen dapat dikategorikan sebagai penduduk setengah pengangguran karena mereka bekerja kurang 35 jam per minggu termasuk yang sementara tidak bekerja yang besarnya 3,45 persen.
The usage of working hours indirectly can be used as one of indicators of labour productivity. The longer working hours used, the higher labour productivity assumed. There is 2.59 million (77.85 percen)t population that works beyond normal working hour (35 hours or more per week). The rest 22.15 percent can be categorised as semiunemployed population because they work less than 35 hour per week, including those who at present don’ t work totalling 3.45 percent.
Banten Dalam Angka 2006/2007
56
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
Grafik 3.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Banten Tahun 1961-2006 9.223,9
10.000 9.000
8.096,8
8.000
R i b u a n
7.000
5.967,9
6.000 5.000 4.015,8 4.000 3.000
3.045,2 2.438,6
2.000 1.000 0 1961
1971
1980
1990
2000
2006
Tahun
Grafik 3.2. Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk Banten, Tahun 1961-2006
5 4,04 4 P e 3 r s e 2 n
3,21
3,12
2,64 2,25
1
0 1961-1971
1971-1980
1980-1990
1990-2000
2000-2006
T ahun
-Banten Dalam Angka 2006
57
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
Grafik 3.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten/Kota di Banten Tahun 2000 - 2006 70 60 50 40 30 20 10 0 Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kota Tangerang
Cilegon
Banten
2001
51,55
49,92
48,47
48,79
50,81
50,86
49,52
2002
56,13
50,90
51,30
50,63
57,07
48,75
52,57
2003
56,33
55,43
51,51
47,82
51,62
44,28
51,56
2004
60,52
58,19
53,21
55,41
53,37
51,76
55,07
2005
57,52
59,88
56,13
54,07
51,74
56,08
55,59
2006
58,4
60,98
57,39
54,19
53,72
54,29
56,62
Grafik 3.4. Persentase Penduduk Banten Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005
Keuangan 2,66%
Jasa-jasa & lainnya 15,43%
P ertambangan/ P enggalian
Angkutan & Komunikasi 9,36%
Perdagangan 21,65%
-Banten Dalam Angka 2006
Pertanian 22,40%
0,65%
Listrik, Gas & Air Minum 0,28% Bangunan 4,74%
Industri Pengolahan 22,83%
58
Bab III
Penduduk
Tabel Table
Perkembangan Penduduk di Banten Number of Population in Banten 1971-2006
3.1.1
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
1961
1971
1980
1990
2000
2006
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
440.213
572.628
694.759
858.435 1.011.788
1.074.762
2. Lebak
427.802
546.364
682.868
873.646 1.030.040
1.183.184
3. Tangerang
643.647
789.870
1.131.199
1.843.755 2.781.428
3.366.423
4. Serang
648.115
766.410
968.358
1.244.755 1.652.763
1.786.223
206.743
276.825
397.825
921.848 1.325.854
1.481.591
72.054
93.057
140.828
226.083
2.438.574
3.045.154
4.015.837
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
294.936
331.667
5.967.907 8.096.809
9.223.850
Sumber : Sensus Penduduk 1971. 1980. 1990. 2000 . Susenas 2005- 2006 Source : Population Census 1971,1980,1990,2000 and Economy Social Survey 2005-2006
Banten Dalam Angka 2006/2007
59
Bab III
Penduduk
Tabel Table
Laju Pertumbuhan Penduduk di Banten Population Growth Rate in Banten 1961 –2006 (Persen/Percent)
3.1.2
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
1961-1971
1971-1980
1980-1990
1990-2000
2000-2006
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
2,66
2,17
2,14
1,71
1,01
2. Lebak
2,48
2,51
2,49
1,72
2,34
3. Tangerang
4,07
4,07
5,00
4,35
3,23
4. Serang
2,69
2,63
2,54
2,98
1,30
5. Tangerang
2,96
4,11
8,77
3,83
1,87
6. Cilegon
2,59
4,71
4,85
2,79
1,98
2,25
3,12
4,04
3,21
2,20
Kab/Reg
Kota/Mun
BANTEN
Sumber : Sensus Penduduk 1961. 1971. 1980. 1990. 2000, Susenas 2006 Source : Population Census 1961,1971,1980,1990,2000, Economy Social Survey 2006
Banten Dalam Angka 2006/2007
60
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.3
Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Banten Number of Household and Population by Sex in Banten 2006
Penduduk/Population Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Rumah Tangga Household
(1)
(2)
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
242.704
542.174
532.588
1.074.762
2. Lebak
276.864
600.117
583.067
1.183.184
3. Tangerang
819.680
1.693.936
1.672.487
3.366.423
4. Serang
406.592
917.132
869.091
1.786.223
374.400
743.396
738.195
1.481.591
76.351
172.100
159.567
331.667
2.196.591
4.668.855
4.554.995
9.223.850
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
61
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.4
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga Negara Asing Lainnya di Banten Number of Chinese and Other Aliens in Banten 2000
Warga Negara Asing Cina Chinese Aliens
Warga Negara Asing Lainnya Other Aliens
Jumlah Total
Laki-laki Male
Perempuan Female
Laki -Laki Male
Perempuan Female
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab /Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang
7
14
41
72
134
68
55
19
18
160
2.248
2.153
1.194
801
6.396
10
8
6
6
30
3.565
3.900
1.241
1.215
9.921
66
47
91
26
230
5.964
6.177
2.592
2.138
16.871
Kota / Mun 5. Tangerang 6. Cilegon 2000
Sumber: Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000,BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
62
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.5
Luas Wilayah, Rata-rata Penduduk Per Km2 dan per Rumah Tangga di Banten Region Area, Population Average Per Square Km and Per Household in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Luas Wilayah Region Area (Km2)
(1)
(2)
Rata-rata Penduduk Population Average Per Km2 Per Sq Km
Per Rumah Tangga Per Household
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
2.746,91
391
4,4
2. Lebak
3.044,72
389
4,3
3. Tangerang
1.160,41
2.901
4,1
4. Serang
1.704,12
1.048
4,4
5. Tangerang
186,97
7.924
4,0
6. Cilegon
175,51
1.890
4,3
1.016
4,2
Kota/Mun
Banten
9.018,64
1)
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS 1) Revisi luas wilayah Banten berdasarkan : - Keputusan Mendagri Nomor 109 A Tahun 2003 - Peraturan Mendagri Nomor 18 Tahun 2005 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Banten Dalam Angka 2006/2007
63
Bab III
Tabel Table
Penduduk
3.1.6
Kelompok Umur Age Group (1)
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Banten Number of Population by Age Group and Sex 2006 (Ribu/Thousands)
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
0-4
381.149
373.184
754.333
5 –9
503.752
505.297
1.009.049
10 –14
520.172
481.888
1.002.060
15 –19
491.715
480.221
971.936
20 –24
449.622
453.111
902.733
25 –29
397.073
453.065
850.138
30 –34
365.882
404.693
770.575
35 –39
392.984
358.964
751.948
40 –44
319.593
308.100
627.693
45 –49
280.846
253.262
534.108
50 –54
209.443
177.361
386.804
55 –59
131.206
99.509
230.715
60 –64
103.152
87.674
190.826
65 –69
60.638
45.330
105.968
70 –74
33.706
43.702
77.408
75 +
27.922
29.634
57.556
Jumlah 4.668.855 4.554.995 Total Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Susenas 2006 Source : BPS Statitistics of Banten Province, Economy Social Survey2006
Banten Dalam Angka 2006/2007
9.223.850
64
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.7
Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Banten Projection of Population by Age Group 2007 –2010 (Ribu/Thousands)
Kelompok Umur Age Group (1)
2007
2008
2009
2010
(2)
(3)
(4)
(5)
0 –4
1.015,7
1.038,1
1.061,9
1.076,0
5 –9
1.012,8
1.012,3
1.013,5
1.017,3
10 –14
1.010,5
1.022,8
1.033,3
1.045,7
15 –19
979,8
996,2
1.008,7
1.021,7
20 –24
970,1
985,1
998,6
1.014,1
25 –29
933,8
965,2
995,3
1.024,4
30 –34
868,7
889,9
912,0
939,4
35 –39
785,5
811,6
837,5
865,2
40 –44
647,6
683,9
719,0
753,8
45 –49
498,8
526,7
556,5
590,7
50 –54
362,8
388,9
416,0
444,8
55 –59
249,7
267,8
286,9
308,6
60 –64
170,1
181,1
193,0
206,3
65 –69
124,0
127,0
131,8
137,8
70 –74
86,0
91,9
96,8
100,0
75 +
120,2
118,1
116,9
115,3
Jumlah 9.836,1 10.106,6 10.377,7 Total Sumber : Badan Pusat Statistik, Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025 Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
10.661,1
65
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.8
Proyeksi Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Banten Projection of Population by Regency/Municipality in Banten 2006 –2009 (Ribu/Thousands)
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1.173,8
1.207,7
1.242,4
2. Lebak
1.215,1
1.251,3
1.286,5
3. Tangerang
3.515,7
3.602,5
3.690,8
4. Serang
1.965,5
2.023,4
2.079,6
1.609,4
1.652,4
1.696,7
356,6
369,2
381,7
9.836,1
10.106,6
10.377,7
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, data perbaikan Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
66
Bab III
Penduduk
Tabel 3.1.9 Table
Distribusi Persentase dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Banten Percentage Distribution and Population Density by Regency/Municipality in Banten 2000-2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Distribusi Persentase Percentage Distribution
Kepadatan Penduduk per km2 Population Density per km2 (orang/person)
1990
2000
2006
1990
2000
2006
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
14.38
12,50
11,65
313
368
391
2. Lebak
14.64
12,72
12,83
305
360
389
3. Tangerang
30.88
34,35
36,50
1.660
2.505
2.901
4. Serang
20.86
20,41
19,37
722
959
1.048
15.45
16,38
16,06
5.010
7.206
7.924
3.79
3,64
3,60
1.288
1.681
1.890
100.00
100,00
100,00
678
920
1.016
(1) Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
67
Bab III
Penduduk
Tabel 3.1.10 Table
Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Banten Sex Ratio of Population by Regency/ Municipality in Banten 1990- 2006
Rasio Jenis Kelamin/Sex Ratio
Kabupaten/Kota Regency/Municipality 1990
2000
2001
2006
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pandeglang
102,23
105,26
107,75
101,80
2. Lebak
103,07
106,33
113,10
102,92
3. Tangerang
102,76
99,77
98,96
101,28
4. Serang
102,70
100,50
108,97
105,53
5. Tangerang
-
99,35
105,67
100,70
6. Cilegon
-
104,46
105,62
107,85
102,71
101,48
105,07
102,50
(1) Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
68
Bab III
Penduduk
Tabel 3.1.11 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Rumah Tangga dan Rata-rata Besarnya Anggota Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Households and Average Size of Household by Regency/Municipality in Banten 2006
Rata-rata Besarnya Anggota Rumah Tangga Average Size of Household
Rumah Tangga Household 2000
2006
2000
2006
(3)
(5)
(7)
(9)
1..Pandeglang
230.833
242.704
4,38
4,4
2..Lebak
246.854
276.864
4,17
4,3
3..Tangerang
680.585
819.680
4,09
4,1
4..Serang
378.837
406.592
4,36
4,4
342.230
374.400
3,87
4,0
71.565
76.351
4,12
4,3
1.950.904
2.196.591
4,15
4,2
(1) Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
69
Bab III
Penduduk
Tabel 3.2.1 Table
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota di Banten Labor Force Participation Rate of Population Aged 10 Years and Over by Regency/Municipality in Banten 2002 –2006
Kabupaten /Kota Regency/Municipality
2002
2003
2004
2005
2006
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
56,13
56,33
60,52
57,52
58,40
2. Lebak
50,90
55,43
58,19
59,88
60,98
3. Tangerang
51,30
51,51
53,21
56,13
57,39
4. Serang
50,63
47,82
55,41
54,07
54,19
5. Tangerang
57,07
51,62
53,37
51,74
53,72
6. Cilegon
48,75
44,28
51,79
56,08
54,29
52,57
51,56
55,07
55,59
56,62
Kab /Reg
Kota / Mun
Banten
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
70
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.2.2
Penduduk 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja, Mencari Pekerjaan dan Bukan Angkatan Kerja per Kabupaten/Kota di Banten Number of Population Aged 10 Years and Over Who Worked, Looked for Job and Not Economically Active in Banten 2006
Angkatan Kerja Economically Active
Kabupaten /Kota Regency/Municapitaly
(1)
Bekerja Working
Mencari Kerja Finding Work
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
Bukan Angkatan Kerja Not Economically Active
Penduduk ≥1 0Ta h u n Population ≥10 Years
(5)
(6)
Kab /Reg 1. Pandeglang
385.147
110.223
495.370
352.861
848.231
2. Lebak
445.480
126.158
571.638
365.755
937.393
1.253.852
311.748
1.565.600
1.162.207
2.727.807
590.040
193.244
783.284
662.284
1.445.568
5. Tangerang
543.793
119.069
662.862
571.078
1.233.940
6. Cilegon
115.183
30.047
145.230
122.299
267.529
Banten
3.333.495
890.489
4.223.984
3.236.484
7.460.468
2005
3.461.508
661.618
4.123.126
3.293.569
7.416.695
2004
3.161.970
765.747
3.927.717
3.198.729
7.126.446
2003
3.185.642
673.189
3.858.831
3.148.367
7.007.198
2002
3.111.286
358.028
3.469.314
3.258.940
6.728.254
3. Tangerang 4. Serang Kota / Mun
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
71
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.2.3
Penduduk 10 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama per Kabupaten/Kota di Banten Population 10 Years of Age and Over Who Worked by Type of Primary Job in Banten 2006
Jenis Pekerjaan Utama Type of Primary Job Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tenaga Kepemimpinan/ Profesional Managerial/ Professional
Pejabat Tata Usaha/ Administrasion
Tenaga Usaha Penjualan/ Sale
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab /Reg 1. Pandeglang
14.205
10.089
56.588
2. Lebak
29.296
8.816
52.154
3. Tangerang
81.755
132.704
251.891
4. Serang
26.168
26.664
134.068
45.895
67.980
113.440
9.704
11.671
27.215
Banten
207.023
257.924
635.356
2005
237.395
257.527
655.309
2004
151.924
191.054
595.613
2003
196.008
174.896
570.553
2002
197.010
216.290
606.221
Kota / Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2006/2007
72
Bab III
Penduduk
Lanjutan Continued Jenis Pekerjaan Utama Type of Primary Job Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tenaga Usaha Jasa/ Service
Tenaga Usaha Pertanian/ Agricultur
Tenaga Produksi/ Production
Jumlah Total
(1)
(5)
(6)
(7)
(8)
10.608
207.962
85.695
385.147
9.785
246.764
98.665
445.480
147.713
95.192
544.597
1.253.852
37.406
173.389
192.345
590.040
5. Tangerang
74.026
7.793
234.659
543.793
6. Cilegon
14.663
6.130
45.800
115.183
Banten
294.201
737.230
1.201.761
3.333.495
2005
305.145
729.527
1.218.344
3.461.508
2004
227.114
811.972
1.143.205
3.161.970
2003
246.338
918.556
1.038.511
3.185.642
2002
225.434
839.404
989.765
3.111.286
Kab /Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota / Mun
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
73
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.2.4
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
(1)
Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota Dan Lapangan Usaha Utama Population 10 Years of Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Industry 2006
Industri Industry
Listrik. Gas & Air Minum Electricity. Gas and Water Drinking
Konstruksi/ Bangunan Construction
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian Agriculture
Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying
(2)
Kab /Reg 1. Pandeglang
207.306
1.312
29.774
364
17.640
2. Lebak
250.944
9.937
20.748
380
25.117
99.425
6.564
377.407
1.604
63.769
173.389
1.493
102.338
1.970
28.114
5. Tangerang
9.091
1.732
199.155
4.330
17.318
6. Cilegon
6.587
630
31.541
835
6.176
Banten
746.742
21.668
760.963
9.483
158.134
2005
731.827
41.346
799.962
13.553
137.519
2004
815.904
18.095
798.049
11.721
130.345
2003
936.600
16.071
730.199
11.855
102.619
2002
841.464
18.341
632.905
8.945
119.938
3. Tangerang 4. Serang Kota / Mun
Banten Dalam Angka 2006/2007
74
Bab III
Penduduk
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Perdagangan Trading
(1)
(7)
Transportasi dan Komunikasi Transportation and Communication (8)
Keuangan Finance
Jasa-jasa Services
Jumlah Total
(9)
(10)
(11)
Kab /Reg 1. Pandeglang
60.524
33.313
1.092
33.822
385.147
2. Lebak
52.420
37.106
1.900
46.928
445.480
3. Tangerang
307.066
124.042
49.785
224.190
1.253.852
4. Serang
141.428
48.705
10.928
81.675
590.040
128.166
54.556
19.915
109.530
543.793
31.955
14.415
4.993
18.051
115.183
Banten
721.559
312.137
88.613
514.196
3.333.495
2005
721.494
328.990
125.577
558.156
3.461.508
2004
650.777
274.641
67.676
394.762
3.161.970
2003
608.718
276.777
70.651
429.946
3.185.642
2002
687.577
289.212
104.226
408.678
3.111.286
Kota / Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
75
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.2.5
Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Status Pekerjaan Utama di Banten Population 10 Years Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Employment Status in Banten 2006 Status Pekerjaan Utama Main Employment Status
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality
Berusaha Sendiri/ Self Employed
Dibantu buruh tidak tetap/ Self Employed
Dibantu buruh tetap/ Employer
Buruh/ Karyawan/ Emplo yer
Peker ja Bebas Pertanian/ Freelance
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pekerja bebas non pertanian/ Free lance Non Agriculture (7)
1. Pandeglang
98.668
75.440
18.259
71.041
33.826
22.676
65.237
385.147
2. Lebak
84.790
101.992
8.852
72.217
66.196
42.882
68.551
445.480
3. Tangerang
291.489
62.884
47.718
741.034
41.553
36.038
33.136
1.253.852
4. Serang
161.611
89.455
17.916
209.440
35.484
30.122
46.012
590.040
104.344
15.155
21.217
369.316
2.163
29.433
2.165
543.793
32.807
4.566
4.062
67.403
835
2.285
3.225
115.183
Banten
773.709
349.492
118.024
1.530.451 180.057
163.436
218.326
3.333.495
2005
781.392
369.161
129.050
1.688.493
112.081
150.328
231.003 3.461.508
2004
757.095
348.639
135.827
1.460.588
117.117
83.562
259.142 3.161.970
2003
750.996
438.313
127.213
1.435.514
63.011
62.231
308.364 3.185.642
2002
709.304
435.011
81.961
1.435.345
87.498
38.724
323.443 3.111.286
Pekerja tidak dibayar/ Unpaid Employer
Jumlah Total
(8)
(9)
Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
76
Bab III
Penduduk
Tabel Table
Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Seminggu Yang Lalu Menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya di Banten Population 10 Years of Age and Over Who Worked During The Previous Week by Regency/Municipality and Total Working Hours in Banten 2006
3.2.6
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Jumlah Jam Kerja Seluruhnya Total Working Hours 0*)
1-9
10 - 24
25 – 34
35 - 44
45 - 59
60+
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Jumlah Total (9)
Kab/Reg 1. Pandeglang
10.826
2.988
23.406
53.407
86.846
161.910
45.764
385.147
2. Lebak
47.120
5.756
79.078
65.224
114.260
100.260
33.782
445.48
3. Tangerang
36.333
11.524
69.456
93.667
358.296
518.939
4. Serang
14.682
9.726
76.681
73.615
164.128
188.397
62.811
590.040
5. Tangerang
3.897
4.329
17.752
21.646
184.439
232.062
79.668
543.793
6. Cilegon
2.238
504
7.372
7.216
33.945
41.459
22.449
115.183
Banten
115.096
34.827
273.745
314.775
941.914 1.243.027
410.111
3.333.495
2005
124.947
35.348
293.854
318.579
955.640 1.276.656
456.484
3.461.508
2004
87.733
44.124
343.131
331.280
978.194 1.079.051
298.457
3.161.970
2003
41.841
11.587
127.489
220.988
695.783
928.699
257.701
2.284.088
2002
135.186
24.843
290.545
363.423
878.381 1.082.605
336.303
3.111.286
165.637 1.253.852
Kota/Mun
*)
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS Sementara tidak bekerja
Banten Dalam Angka 2006/2007
77
Social
Bab IV
Sosial
Penjelasan Teknis
Technical Notes
1.
Masih Bersekolah adalah sedang mengikuti pendidikan (formal) di pendidikan dasar, menengah, atau tinggi.
1.
Attending school are those who following education at primary school, Junior High School, Senior High School and undergraduate.
2.
Tamat Sekolah adalah menye lesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat ijazah. Orang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi telah mengikuti ujian dan lulus dianggap tamat sekolah.
2.
Graduate is a classification for those who passed the highest level of a particular school with certificate or diploma regardless of whether the schools is government or privately managed. In addition, a person who had taken find examination at the highest level and passed, is regardless as graduated eventhough the person had not gone through the highest level.
3.
Able to Read and Writte is a person has ability to read and write a letter or a simple sentence eventhough latin and other.
4.
Floor Area is the total area which is occupied and utilizied daily.
5.
Pipe Water is prossed water became steril and flowed to consumen write instalation. Supported by establishment or PDAM.
3.
4.
5.
Dapat Membaca dan Me nulis adalah seseorang yang dapat membaca dan menulis surat/kalimat sederhana de ngan suatu huruf, baik latin dan atau lainnya. Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Air Leding adalah sumber air minum yang berasal dari air yang telah diproses menjadi jernih sebelum dialirkan kepada konsu men melalui instalasi berupa saluran air. Sumber air ini biasanya diusahakan oleh PAM/ PDAM/BPAM.
Banten Dalam Angka 2006/2007
81
Bab IV
4.1. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehi dupan serta diakui sebagai kebutuhan pokok manusia secara keseluruhan. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, semakin baik kualitas sumber dayanya. Diakui atau tidak, dunia pendidikan di negeri ini terus menimbun berbagai permasalahan. Meski telah berganti aparat birokrat dan orde pemerintahan serta banyaknya kampanye tentang pentingnya pendidikan, dunia pendidikan tak kunjung lepas dari sejumlah permasalahan klasik baik menyangkut kualitas, daya jangkau masyarakat terhadap pendidikan, budi pekerti para siswa, minimnya anggaran pendidikan yang disediakan pemerintah, hingga minat belajar para siswa. Pembangunan pendidikan di Indonesia lebih difokuskan kepada penduduk usia 7–24 tahun, terutama bagi anak usia 7–15 tahun seiring dengan dicanangkannya program wajib belajar pendidikan dasar (Wajardikdas) 9 tahun. Namun realitasnya situasi pendidikan dini jangankan untuk seluruh manusia, dengan titik sen tral usia di atas saja segudang persoalan kerap menyertainya. Saat ini, pendidikan tidak hanya di peruntukkan bagi anak usia 7 tahun ke atas, akan tetapi pendidikan usia dini (pra-sekolah) seperti Taman Kanak-kanak (TK) sebagai tahap awal pendidikan anak untuk Banten Dalam Angka 2006/2007
Sosial
4.1. Education One of aspect is important in life also need for basic people as at all. High level education of society is good quality in resources. In country of Indonesia is so many problems education. Eventhough ministry and orde changed, but education have still classical problems like quality, distribution of education in society, good behaviour of student, budgeting is always lack from government, and interesting of student is very little.
Development of education in Indonesia should be focussed for aged 7 –24 year, firstly for aged is 7–15 year with compulsary program of education 9 years. But the reality of education has problem in application of society. Recently, education did not give by aged 7 to up, but for aged pra school as like Garden School that go though to next level of education.
82
Bab IV
masuki jenjang pendidikan berikutnya pun menjadi penting. Jumlah penduduk Banten usia 7-24 tahun yang masih/sedang sekolah pada tahun 2006 tercatat sekitar 2,09 juta orang yang terdiri dari 1,08 juta laki-laki dan 1,01 juta perempuan. Secara persentase, sebagian besar adalah anak usia 7– 12 tahun (57,78), sementara anak usia 13–15 tahun sebesar 22,70 persen. Jika di konversikan ke dalam tingkat pendidikan, penduduk yang bersekolah kebanyakan masih se tingkat SD. Pemerataan kesempatan pen didikan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung sekolah, perpustakaan dan buku-buku penun jang pelajaran serta tenaga pendidik (guru) yang memadai. Untuk tingkat sekolah dasar ada sebanyak 4.383 buah SD dengan 1.062.158 siswa dan 47.171 guru, sehingga terhitung rasio guru-murid sebesar 22,52 yang artinya setiap 1 (satu) orang guru membimbing sekitar 22 orang siswa. Pada tingkat Sekolah Menengah/Lanjutan Pertama terdapat sebanyak 751 sekolah dengan kapasitas murid yang mengikuti pendidikan sebanyak 257.769 siswa dan tenaga pengajar (guru) sebanyak 16.197 orang atau rasionya sekitar 15.91. Selanjutnya jumlah Sekolah Lanjutan Atas terdapat 543 sekolah yang terdiri dari 340 SMU dan 203 SMK Banten Dalam Angka 2006/2007
Sosial
Banten population aged 7 –24 years who are attending school in 2006 is about 2.09 million persons, each man is 1.08 million and woman is 1.07 million. Part of whole is aged 7 –12 years (57.78 percent), and aged 13– 15 years (22.70 percent). In fact that is population of schuling is low as primary school.
Opportunity equity of education depend of school building, library, books, and teachers that is enough. Primary school are 4.383 with pupils are 1.062.158 and teachers are 41.171 or ratio teacher of pupil is 22,52 that mean 1 (one) of teacher to teach is about 22 pupils.
Building of Yunior School are 751 with capasity are 257,769 pupils and teachers are 16,197 or ratio is around 15.91 percent. Next a number of Senior High School are 543 building with each 340 Senior High School (SMU) and 203
83
Bab IV
Senior High Vocational School with amount of student are 213,265 (sekolah kejuruan) dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 213.265 orang, meliputi mereka yang sekolah di SMU sebanyak 128.698 (60.35 persen) yang lainnya sebanyak 84.567 (39,65 persen) bersekolah di SMK. Tenaga pendidik di kedua jenis pendidikan tersebut sebanyak 13.486 orang terdiri atas guru SMU sebanyak 8.391 orang (62,22 persen) dan 5.095 orang (37,78 persen) sebagai guru SMK. Secara keseluruhan rasio guru-murid sebesar 15,81 atau setiap 1 (satu) orang guru mengajar sekitar 15-16 orang siswa. Sektor pendidikan merupakan sektor yang dominan dalam pembangunan sumber daya manu sia (SDM). Hal ini terlihat dari beberapa indikator yang terkait dengan pembangunan SDM atau kualitas hidup penduduk yang selalu memasukkan komponen pendidikan dalam penentuan/ penghitungannya. Salah satu indikator yang biasa digunakan diantaranya tingkat pendidikan yang ditamatkan, angka melek huruf dan angka buta huruf. Sampai dengan tahun 2006, tingkat pendidikan penduduk Banten usia 10 tahun ke atas sebagian besar hanya tamat sekolah dasar dan yang belum/tidak tamat SD/Sederajat, yang besarnya sekitar 57,67 persen meliputi mereka yang tamat SD/Sederajat sebanyak 32,19 persen dan yang Banten Dalam Angka 2006/2007
Sosial
tidak/belum tamat SD/Sederajat sebesar 25,11 persen. that are 128,698 (60.35 percent) pupils in Senior High school and 84,567 (39.65 percent) pupils in Senior Vocational School. Teachers are 13.486 respectively are 8,391 (62.22 percent) for Senior High school and 5.095 (37.78 percent) for Vocational School. As whole ratio teacher to student is 15.81 or each 1 (one) teacher to develop around 15-16 pupils.
Education sector is dominan in Human Development (SDM). In fact in several indicators in human developent is very need for it or quality of life is always following with education component in calculation. One of indicator used as level of education, literate and illiterate.
Until year of 2006, level education finished by aged 10 to up years of Banten population are for both primary and not finish primary school is around 57.67 percent, respectively 25.48 percent for primary and next 32.19 percent for not finish primary school. 84
Bab IV
Pada tingkat sekolah menengah/lanjutan, yang telah menamatkan pendidikan setingkat SLTP sebesar 17,05 persen dan yang tamat SLTA sebesar 19,98 persen. Untuk jenjang pendidikan tinggi porsinya lebih rendah lagi dimana hanya sekitar 5,2 persen yang berhasil menamatkan pendidikan setingkat diploma I sampai Sarjana. Kondisi ini cukup memprihatinkan dan kritis bila dikaitkan dengan kecenderungan bergesernya tuntutan pasar kerja (sektor formal) yang lebih mengutamakan pendidikan seren dah-rendahnya SLTA sebagai prasyarat bagi angkatan kerja dalam mengikuti kompetisi di bursa pasar kerja. Krisis di dunia pendidikan dikaitkan dengan pang sa pasar tenaga kerja dapat diamati dari relatif rendahnya tingkat pendidikan yang ditamatkan pada jenjang SLTA ke atas (dengan asumsi seandainya sebagian dari mereka termasuk angkatan kerja) yang besarnya baru sekitar 25,52 persen. Diharapkan tingkat pendidikan penduduk di masa mendatang dapat lebih ditingkatkan dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja melalui pendidikan setingkat SLTA ke atas sebagai standar minimal. Pada sisi lain, dengan sema kin meningkatnya pendidikan pen duduk, efek multiplier-nya diharap kan dapat meningkatkan angka melek huruf atau sebaliknya menurunkan banyaknya penduduk yang buta huruf. Karena hal ini meBanten Dalam Angka 2006/2007
Sosial
Level of education of Yunior School finished 17,05 percent and Senior School finished 19,98 percent. Level of undergraduated is less that is only 5,2 percent as finished Diploma I till up undergraduated. In circumtance is deeply sad because of those entry to manpower should be tirished Senior High School. Crisis of education depend on man power supply, it that connect with entry to man power less than graduated Senior High School to up, which is around 25,52 percent. Level of population education in the future will hope up for prefering to entry man power as pracondition go to man power supply with level of education is Senior High School to up as minimaze condition.
The other side, high of education level increased literate or less illiterate. Because of it one of indicator make population smart because of those read and wrote which has opportunity to receipt more knowledge and information. 85
Bab IV
rupakan salah satu indikator semakin cerdasnya penduduk sebab dengan kemampuan membaca dan menulis (melek huruf) akan memperluas kesempatan menyerap pengetahuan dan informasi lebih banyak. Sampai saat ini (tahun 2006), di Banten terdapat sekitar 328.097 (4,40 persen) penduduk yang tidak bisa membaca dan menulis (buta huruf). Angka ini sebenarnya dapat lebih besar seandainya melek huruf dibatasi hanya untuk mereka yang dapat membaca dan menulis huruf latin saja (tidak termasuk mereka yang hanya dapat membaca dan menulis huruf lainnya seperti Arab, China dan sebagainya). Dari sini jumlah penduduk yang buta huruf menjadi sebanyak 574.965 orang (7,71 persen), sehubungan penduduk yang hanya bisa membaca dan menulis huruf lainnya tercatat sekitar 246.868 orang (3,31 persen) j u g adi a ng g a ps e ba g a i“ but ah u r uf l a t i n ” .Se l e ngk a pny a pe t as i t u a s i pendidikan di Banten dan disparitas antar kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel 4.1.9. 4.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana Sejak awal negara sangat memperhatikan dan berupaya me ningkatkan kesehatan warganya dengan alasan kemanusiaan dan karena keuntungan yang besar (positip) dari kesehatan baik bagi individu masyarakat maupun tujuan lain yang diinginkan masyarakat.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Sosial
Now day in 2006 Banten population illiterate is 328,097 (4.40 percent). This figure grow up if in calculation is not with literate as Arab, Chinese and so on. So that population of illiteration is 574,965 (7.71 percent) and around 246.868 (3.31 percent) is latin illiterate. Complete situation of education between munipacility or regency can see table 4.1.9.
4.2. Health and Family Planning. Firstly Indonesia country concerned to increase health of people with the reason of humanity and because it is big advantage if the society or individual has good health that will hope society Government should be manage good helath for society and to serve Memang sudah sewajarnya pengurusan dalam bidang kesehatan adalah tanggung jawab negara terhadap rakyatnya dan 86
Bab IV
Sosial
sudah sepantasnya apabila warga negara mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengeluar kan biaya atau menekan biaya serendah-rendahnya.
that people can get supporting fund without should be pay or less pay.
Pada faktanya, pembangunan kesehatan masih banyak me nyimpan setumpuk persoalan baik bagi pemerintah maupun masya rakat. Oleh karena itu kesehatan perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak. Tentu saja dalam hal ini peran pemerintah sangat menentukan. Peran peme rintah dalam pembangunan ke sehatan menyangkut segala aspek seperti menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai dan dapat dijangkau oleh masyarakat secara keseluruhan baik dari segi finansial maupun aksesbilitasnya (keberadaan lokasinya). Sarana kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, pukesmas pembantu, tenaga kesehatan dan pusat-pusat pelayanan lainnya adalah faktor yang akan menentukan berhasil tidaknya pembangunan di bidang kesehatan.
In fact, health development is still many problems even government or society. because of that health need seriously attention for all of us. Of course the government rule is very important. Health development involved all of aspect as infra and supra structure of health and can be reached by all of society even finance or acceptability. Health infrastructure as Hospital, health center, health center assistant and others of health services is determinant factor to success in health development.
Pada tahun 2006 di Banten terdapat tidak kurang 37 buah rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur sekitar 3.151. Sarana kesehatan lain yang relatif mudah dijangkau masyarakat adalah Puskesmas terdapat sebanyak 180
In 2006 year of Banten Province is not less 37 hospital that is capasity of bed is around 3.151. Infra structure other of healt can reach society around 180 health center which is spreading in.
Banten Dalam Angka 2006/2007
87
Bab IV
buah yang tersebar kabupaten/kota.
Sosial
di seluruh
Petugas kesehatan yang keberadaannya sangat vital sebagai pelayan kesehatan masyarakat seperti dokter, pada tahun 2006 secara keseluruhan terdapat tidak kurang dari 2.003 orang yang terdiri dari sekitar 815 dokter umum, 871 dokter ahli (spesialis) dan 317 orang dokter gigi. Tentu saja tenaga kesehatan yang dibutuhkan tidak terbatas hanya tenaga dokter tetapi tenaga selainnya seperti perawat, tenaga ahli farmasi bahkan keberadaan dukun melahirkan (paraji) baik terlatih maupun tidak terlatih yang kerap dimanfaatkan masyarakat harus diperhitungkan dan dijadikan pusat perhatian di bidang kesehatan. Adalah suatu kenyataan di setiap wilayah, proses kelahiran anak masih banyak yang dibantu oleh dukun baik terlatih maupun tidak terlatih disamping adapula yang lebih mengutamakan tenaga medis. Sebagai upaya meningkatkan tingkat kesehatan penduduk sejak dini, maka kegiatan imunisasi bayi atau balita sangat penting dilakukan. Bayi dan balita yang mendapat imunisasi terlebih bagi anak yang menerima imunisasi lengkap secara medis diakui akan lebih kebal (tahan) dari serangan penyakit yang umum menyerang bayi. Oleh karena pemberian imunisasi pada anak sejak bayi seperti BCG, DPT-I sampai DPTIII, Campak dan Polio sangat Banten Dalam Angka 2006/2007
Medical is very important to serve society health, as whole in 2006 is not less around 2.003 persons which respectively is around 815 public doctor, specialist is abou 871 persons and dentist is around 317 persons. Medical health is nedd, is not only doctor but assistant of medis like paranormal even trained or not trained which help birth become attention of health sector. Region in fact, birth proccess is much still assistant by paranormal even tarined or not trained and other side those are use by paramedis.
The effort of increasing health level of population from since birth or child is very important with immunization. the baby or children under 5 years got complete imunization who those will have strong depend on dease. Because of it is need to give immunization since baby as BCG, DPT-I till DPT-III, campak and Polio which is positive advantage of children and society at the 88
Bab IV
Sosial
penting sehubungan dengan keuntungan positip yang akan diperoleh anak dan masyarakat pada masa-masa berikutnya. Dengan pemberian imunisasi anak diharapkan dapat menurunkan tingkat kematian bayi yang sampai saat ini di Banten angkanya disinyalir masih relatif tinggi, atau dalam arti yang lebih luas lagi dapat meningkatkan derajat kesehatan anak dan penduduk secara keseluruhan. Pada tahun 2006 sebanyak 228.370 bayi telah menerima imunisasi BCG, 203.325 mendapat imunisasi DPT-III, 217.684 memperoleh imunisasi campak dan Polio-IV diberikan kepada sekitar 202.533 anak (bayi). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2.3.
future. Imunization of children is hoped for decreasing infant of mortlity level in Banten which prediction is still high that is mean will increase level of health and population as whole in 2006 the amount of baby received imunization BCG 228.370 and DPT-III 203.325; Campak 217.684 and Polio IV 202.533 complete data see table 4.2.3.
Disamping ketersediaan sara na kesehatan, ketersediaan prasa rana kesehatan seperti pedagang besar farmasi juga perlu mendapat perhatian. Pedagang besar farmasi yang berfungsi sebagai distributor maupun penyalur obat-obatan termasuk apotik sangat dibutuhkan. Jumlah pedagang besar farmasi pada tahun 2006 terdapat sebanyak 57 buah terbatas hanya di Kabupaten Tangerang (17 buah), Serang (11 buah) dan Kota Tangerang (29 buah). Sedangkan apotik terdapat sebanyak 520 buah tersebar di setiap kabupaten/kota dengan jumlah terbesar terdapat di Kabupaten Tangerang (260 buah) dan Kota Tangerang (160 buah), adapun jumlah terkecil terdapat di Kabupaten Pandeglang yaitu 11 buah. Keberadaan dan ketersediaan
Beside the availablelity of health facilities, the avaiblelity of health redujices such as medicine trader also need a big concern. a big medicine trader has a function as a distributor of edicines (e.g. drugstore). The number of big medicine traders, in 2006 were 57 , 17 in Tangerang regency, 11 in Serang, 29 in Tangerang city. There were 520 drugstores that spread in municipacility or regency. The largest number was in Tangerang regency (260) and Tangerang city (160) and the smallest number was in Pandeglang regency (11). The availablelity of medicine is
Banten Dalam Angka 2006/2007
89
Bab IV
obat-obatan sangat dipengaruhi oleh keberadaan Industri farmasi baik dalam sekala besar maupun kecil. Industri farmasi di Banten pada tahun 2006 terdapat sebanyak 40 buah. Seperti yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerinah No. 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan bah wa pengelolaan kependudukan salah satunya diwujudkan melalui pengendalian kuantitas penduduk. Pengendalian kuantitas penduduk diarahkan pada terwujudnya kese rasian, keselarasan dan keseim bangan antara kuantitas, penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan dan kondisi perkembangan sosial ekonomi dan sosial budaya. Penurunan angka kelahiran salah satunya ditujukan untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang menuju dan serendah-rendahnya seperti yang ditargetkan pemerintah. Untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan upaya pembudayaan nor ma keluarga kecil bahagia dan sejahtera, yang meliputi upaya peningkatan kesadaran dan mendo rong masyarakat diantaranya melalui pemakaian alat kontrasepsi (KB) dan pendewasaan usia per kawinan. Perlu diakui bahwa pro gram Keluarga Berencana yang dicanangkan pemerintah telah membawa dampak positif dalam menurunkan angka kelahiran dan menekan laju pertumbuhan pendu duk serta sedikit banyak telah memberi andil dalam peningkatan tingkat kesejahteraan rakyat. Banten Dalam Angka 2006/2007
Sosial
extremely infivenced by the development of health industry whether it is in a big or small scale. There were 40 health industries in Banten, in 2006. Based on Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1994 about the manage me nt of de mog r af y ’ s development thatregulation stateel that te realitation it is to control the quantity of people. There must be erested a balance between the quantity of people and enviromental support, social economic condition and social cultural condition. The reduction of natality has an aim to make a balance of population growth and to minimize it based on ourgov e r nme nt ’ si de alt ar g e t .To make it real, our government make a pr ogr am c al l e d “ Upay a Pembudayaan Norma Keluarga Ke c i lBahagi a & Se j aht e r a”.I t contains many programs of i nr e as i ng s oc i e t y ’ s awar e ne s si n wing contracepsy media or postponing the early marriage. Family planning that made by our government has brought many positive impacts in reducing natality minimize the population gr owt h,andi mpr ov eours oc i e t y ’ s welfare.
90
Bab IV
Sosial
Seberapa banyak partisipasi masyarakat Banten dalam program KB dapat dilihat pada tabel 4.2.7. Pada tahun 2006 terdapat sekitar 1,04 juta akseptor KB yang se bagian besar menggunakan suntik sekitar 550.749 (52,90 persen) berikutnya sebanyak 265.514 memakai pil. Kedua jenis KB tersebut termasuk yang meng gunakan kondom dan ovag disebut KB metoda jangka pendek (Non Metode Jangka Panjang). Sementara akseptor yang menggunakan Metoda Jangka Panjang (MJP) sebanyak 220.096 atau sekitar 21,16 persen dari total akseptor KB.
Look at table 4.2.7 to know further about Banten Pe opl e ’ s par t i c i pat i on i n implementating family planning. There were 1,04 million family pl anni n g’ sac c e pt or s ,mos toft he m used injection (550,749; 52.90. percent), the others used pill (265,514). Those kinds also provided some others ways, including using condom and ovag (short-term metod). Meanwhile, the acceptors who used long-term method were 220.096 (21.16 percent).
4.3. Perumahan dan Lingkungan
4.3. Housing and Environment
Dalam kehidupan sehari-hari rumah merupakan tempat berlindung dari berbagai macam gangguan, baik yang datangnya dari alam seperti hujan, panas dan rasa dingin maupun gangguan binatang buas serta gangguan lainnya. Idealnya rata-rata luas lantai per kapita minimal 10 m2. Sehingga bila dalam satu rumah tinggal terdapat 4-5 anggota rumah tangga, idealnya rumah tangga menempati luas lantai minimal 50m2.
In our daily life, house is our shelter that protected us from many k i ndsofnat ur al ’ spr oc c e s ss uc has rain, hot or cold weather, or wild animal. The ideal house must has an area floor per capita at least 10 m2. So, if there are 4 –5 people, the ideal house will provide an area floor, at least 50 m2.
Berdasarkan hasil Susenas 2006, terlihat bahwa sebagian besar rumahtangga tinggal di rumah dengan luas lantai 20-49 m2 yaitu dihuni oleh sekitar 893.430 rumah tangga atau 40,67 persen Banten Dalam Angka 2006/2007
According to Susenas 2006, It appeared that many households lived in a house with an area floor, 20-49 m2. The number of these households were 893,430 (40.67 percent) from 2.20 million household. 91
Bab IV
dari total rumah tangga jumlahnya 2,20 juta.
Sosial
yang
Dilihat dari kualitas air minum yang relatif memenuhi persyaratan sebagai air minum bersih dan sehat, yang meliputi air kemasan, ledeng, dan pompa dan sumur dikonsumsi oleh sekitar 1,95 juta (88,55 persen) rumah tangga, yang lainnya sebanyak 251.400 (11,45 persen) masih mengkonsumsi air minum yang diperkirakan tidak memenuhi standar air bersih (sehat) seperti air yang berasal dari mata air, air sungai, air hujan dan air lainnya.
Based on the criteria of good water (for example packaged, ledeng, pump water and well (sumur), there are 1.95 million (88.55 percent) households that consumed these kinds of water. A rest of them (251,400; 11.45 percent) still consumed the water below the standard. They consumed the water from unprotected water source, river, rain and many more.
4.4. Sosial Lainnya 4.4. Other Social Aspects Saat ini sertifikasi tanah yang menyangkut status hak kepemilikan seperti hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, tidak terkecuali tanah wakaf semakin penting. Tanah sebagai sumber kepemilikan seperti contoh status di atas, tidak jarang mewarnai pemberitaan di media massa manakala muncul kasuskasus persengketaan bahkan menjadi sumber konflik baik antar warga, kelompok atau komunitas masyarakat sampai termasuk dengan negara sendiri. Karenanya jaminan keamanan kepemilikan tanah atau status penguasaannya yang legalisasinya lebih terjamin melalui kepemilikan sertifikat tanah atau dalam bentuk akta tanah sangat dibutuhkan.Konflik seputar tanah biasanya dalam proses penyelesaiannya akan menyertakan sertifikat atau akta tanah. Banten Dalam Angka 2006/2007
Nowadays, land certificate that recated with an authority of ownership such as an authority of belongid an authority of the v e nt ur e and b ui l di ng ’ s us e , an authority of use, not to mention a wakaf of land are extremely important. Land as a source of ownership based on the example above, often makes a several news when there are some conflicts of dispute case. Among people a group of people or a community of people, not to mention a conflict between people and government
92
Bab IV
Ketika terjadi sengketa antar warga atau yang melibatkan institusi/lembaga bahkan negara pihak yang memiliki sertifikat/akta biasanya akan meme nangkannya sebaliknya yang tidak memiliki akan menjadi yang dikalahkan. Pada tahun 2006 produksi sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten diperuntukan sebanyak 1,12 juta bidang tanah dengan luas tanah sekitar 356 juta hektar. Produksi sertifikat dilihat dari sisi jumlah bidang dan luas sebagian besar diperuntukan untuk tanah berstatus hak milik yaitu sebanyak 630.889 (56,27 persen) dan 234 juta hektar; 65,78 persen (tabel 4.3.1). Rasa aman merupakan salah satu kebutuhan hidup masyarakat yang dapat dijadikan indikator kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara untuk mengukur rasa aman masyarakat adalah penelitian korban kejahatan baik melalui survei maupun laporan instansi terkait. Semakin banyak anggota masyarakat yang menjadi korban kejahatan berarti makin rendah derajat keamanan yang mereka rasakan dan berlaku sebaliknya. Kesulitan ekonomi yang berke panjangan pada masyarakat,kesulitan memperoleh bahan pa ngan, kesulitan mencari pekerjaan yang berdampak Banten Dalam Angka 2006/2007
Sosial
Because of that, the ownership of land is badly needed expecially the ownership which has a formal legalitation such as land certificate. the conflict of land usually requires a land certificate i ni t st r oubl es hoot i ng’ spr o c c e s s . When the conflict happens among people or government institution, the government who has certificate usually wins and vice versa.
In 2006, production of c e r t i f i c at ei n “Badan Pe r t anaha n Nas i onal ”ofBant e npr ov i nc ewas made for 1.12 million land with 356 million hectares of extent. Production of certificate considered from its quantity was made for an authority of proverty right status 630,889 (56.27 percent) and 234 million hectare; 65.78 percent ( table 4.3.1). A sense of security as our pe opl e dai l yl i f e ’ s ne e dc a n be made as an indicator of our social welfare. One of methode to me as ur epe opl e ’ ss e ns eofs ecurity i sar e s e ar c hofc r i me ’ sv i c t i m by doing a survey or a report from the instance itselft. If there are many pe opl ebe i n gac r i me ’ sv i c t i m,i t me ans t he r ei s n’ ta s e ns e of security and vice versa 93
Bab IV
membengkaknya angka pengangguran dan berbagai kesulitan lainnya diduga dapat meningkatkan tindak kejahatan (kriminalitas) ditengah-tengah masyarakat yang berarti pula menye babkan turunnya derajat keamanan. Dengan hanya bersumber dari laporan Polisi Wilayah (Polwil) Banten, pada tahun 2006 ditemukan sebanyak 1.465 tindak kejahatan dengan berbagai motif. Angka tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2005 yang tercatat sebanyak 1.435 kejadian atau mengalami kenaikan sekitar 2,09 persen. Jumlah Tindak Pidana (JTP) yang menduduki peringkat pertama adalah kasus pencurian bermotor (Curanmor) sebanyak 410 kasus, disusul kasus pencurian dengan pemberatan (Curat) sebanyak 418kasus. Hal ini diperkirakan akan lebih banyak lagi seandainya setiap bentuk kejahatan sekecil apapun yang dialami masyarakat dilaporkan kepada pihak berwajib. Sementara dari seluruh kejadian di atas, jumlah penyelesaian tindak pidananya pada tahun 2006 hanya mencapai 767 untuk seluruh kasus atau sekitar 12,79 persen.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Sosial
Long Ec on omi c ’ sc r i s i s ,f ood crisis and job lack of job opportunity in our society has made a massive impact in increasing the number of unemployment people. Other crisis also can improve the quantity of
Wi t hat hepol wi lBant e n’ s report as a main source, in 2006, there was found 1,465 kinds of crime with different motive. That statistic increased, if we compare it to 2005 statistic that found 1,435 cases or its increased 2.09 percent. The numbe r of c r i mi nal ’ s case that got a first rank was a v e hi c l e ’ st he f t( 410 cases), second was an heavy theft (418 cases). These cases are speculated to be increased, if every motive of crime is reported by people to the police
From all criminal cases that mentioned, the number of t r oubl e s hoot i ng’ spr oc c e s s i n2006, just reached 767 cases or 12.79 percent.
94
Bab IV
Sosial
Grafik 4.1. Penduduk Usia 7-24 Tahun Yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin, 2006 1400000 1200000 1000000 800000 600000 400000 200000 0 Laki-laki Perempuan
7-12
13-15
16-18
19-24
1.210.123
475.401
299.133
109.562
587.906
225.402
141.587
51.990
Grafik 4.2. Rasio Murid-Guru Menurut Jenjang Pendidikan, 2006 30
29,14
25
24,16 17,82
20 15 10 5 0 SD
Banten Dalam Angka 2006/2007
SLTP
SLTA
95
Bab IV
Sosial
Grafik 4.3. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2006 D III-Sarjana 3,82% SLTA 0,88%
SLTP 19,39%
Tidak Tamat SD 25,48%
D I/II 18,25%
Tamat SD 32,19%
Grafik 4.4. Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis Kejahatan Yang Dilaporkan Ke Polwil Banten, 2004 –2006 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Curas
Curat
2004
Banten Dalam Angka 2006
Curanmor
Penganiayaan
2005
Penipuan
Penggelapan
Narkotika
2006
96
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.1 Table
Penduduk Usia 7 - 24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin di Banten Population Aged 7 –24 Years Attending School by Sex in Banten 2006
Jenis Kelamin/ Kelompok Umur Sex/Group of Age (1)
Jumlah Total (2)
Persentase Percentage (%) (3)
Lak-laki/Male 7 - 12
622.217
57,22
13 - 15
249.999
22,99
16 - 18
157.546
14,49
19 - 24
57.572
5,29
1.087.334
100,00
7 - 12
587.906
58,39
13 - 15
225.402
22,39
16 - 18
141.587
14,06
19 - 24
51.990
5,16
1.006.885
100,00
1.210.123
57,78
13 - 15
475.401
22,70
16 - 18
299.133
14,28
19 - 24
109.562
5,23
2.094.219
100,00
Jumlah/Total Perempuan/Female
Jumlah/Total Lak-laki+Perempuan/Male+Female 7 - 12
Jumlah/Total Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
97
Bab IV
Sosial
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak di Banten Number of Kindergarten Schools, Students and Teacher in Banten 2006/2007
Tabel 4.1.2 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Sekolah School Negeri Swasta Public Private (2) (3)
Murid Student Negeri Swasta Public Private (4) (5)
Guru Teacher Negeri Swasta Public Private (6) (7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1
197
180
4.997
11
425
2. Lebak
1
60
33
1.975
4
200
3. Tangerang
1
587
94
26.213
6
1.905
4. Serang
1
123
25
6.708
6
458
5. Tangerang
1
272
123
15.488
68
932
6. Cilegon
3
55
125
3.418
13
273
Banten
8
1.294
580
58.799
108
4.193
2005
6
935
667
41.528
28
4.599
2004
5
928
322
41.563
27
3.453
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
98
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.3 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar di Banten Number of Elementary Schools, Students and Teacher in Banten 2006/2007
Sekolah School Negeri Public (2)
Murid Student
Swasta Private (3)
Negeri Public (4)
Guru Teacher
Swasta Private (5)
Negeri Public (6)
Swasta Private (7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
880
4
171.847
415
9.005
121
2. Lebak
761
4
171.848
653
7.850
28
3. Tangerang
962
185
358.745
52.896
11.537
2.575
4. Serang
930
15
264.973
4.512
10.031
256
5. Tangerang
377
100
127.906
32.967
3.262
1.140
6. Cilegon
149
17
41.383
5.758
1.939
322
Banten
4.059
325
1.136.702
97.201
43.624
4.442
2005/2006
4.065
251
1.146.424
68.965
35.806
5.909
2004/2005
4.122
222
1.222.236
66.406
33.460
4.758
2003/2004
4.129
1.014
1.079.689
284.556
26.309
13.536
2002/2003
4.167
955
1.091.250
184.578
24.712
5.304
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
99
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.4 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Banten Number of Junior High Schools, Students and Teacher in Banten 2006/2007
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
59
13
34.795
1.626
766
268
2. Lebak
63
13
32.150
3.213
1.564
314
3. Tangerang
63
216
46.789
62.731
2.188
4.139
4. Serang
70
75
41.965
14.022
2.058
1.445
5. Tangerang
21
129
25.116
36.167
830
1.899
6. Cilegon
10
20
6.997
4.667
392
405
Banten
286
466
187.812
122.426
7.798
8.470
2005/2006
258
404
189.863
136.210
7.072
6.424
2004/2005
253
353
173.947
95.649
6.315
4.798
2003/2004
266
867
157.299
310.278
6.333
10.168
2002/2003
262
757
180.282
168.183
5.614
5.685
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
100
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.5 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Banten Number of Senior High Schools, Students and Teacher in Banten 2006/2007
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
17
13
8.686
1.669
243
281
2. Lebak
22
13
10.785
2.221
629
236
3. Tangerang
34
77
20.227
22.644
955
1.449
4. Serang
22
41
15.540
7.327
1.239
1.022
14
75
9.116
22.137
429
1.289
5
14
3.608
3.088
221
316
Banten
114
233
67.962
59.086
3.716
4.593
2005/2006
89
207
62.248
62.860
2.634
4.512
2004/2005
81
187
53.239
52.820
2.853
3.307
2003/2004
89
353
53.514
118.588
2.575
6.535
2002/2003
79
338
53.903
70.036
3.349
5.274
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
101
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.1.6
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan di Banten Number of Senior Vocational High Schools, Students and Teacher in Banten 2006/2007
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
7
10
3.033
2.751
14
221
2. Lebak
2
7
1.567
2.451
86
252
3. Tangerang
5
64
1.427
29.570
138
1.553
4. Serang
4
30
3.286
8.718
209
669
5. Tangerang
4
60
4.130
22.987
304
1.285
6. Cilegon
2
8
1.003
3.949
96
241
Banten
24
179
14.446
70.426
847
4.221
2005/2006
23
161
14.015
78.683
926
4.150
2004/2005
18
157
11.494
68.671
823
4.095
2003/2004
13
146
9.760
119.184
834
5.665
2002/2003
12
138
9.895
63.758
699
3.694
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
102
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.1.7
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal di Banten 2006/2007 Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
91
-
3.489
-
183
2. Lebak
-
47
-
1.400
-
210
3. Tangerang
-
251
-
10.543
-
1.158
4. Serang
-
104
-
4.057
-
477
5. Tangerang
-
236
-
9.613
-
1.182
6. Cilegon
-
36
-
1.507
-
243
-
765
-
30.609
-
3.453
Kota/Mun
Banten
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
103
Bab IV
Sosial
Tabel Table
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Banten 2006/2007
4.1.8
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
3
123
582
13.440
199
1.139
2. Lebak
2
163
437
19.108
13
2.161
3. Tangerang
9
334
3.478
53.606
102
2.823
4. Serang
3
102
1.005
17.243
42
974
5. Tangerang
1
97
340
19.042
29
1.171
6. Cilegon
1
10
483
1.301
20
125
19
829
6.325
123.740
405
8.393
Kota/Mun
Banten
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
104
Bab IV
Sosial
Tabel Table
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah di Banten 2006/2007
4.1.9
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
6
104
3.439
15.808
233
2.003
2. Lebak
4
85
1.963
12.623
136
1.580
3. Tangerang
6
197
4.743
51.643
188
4.273
4. Serang
6
162
4.360
30.221
280
3.130
5. Tangerang
3
46
1.936
8.260
106
970
6. Cilegon
3
31
1.793
7.181
145
1.027
28
625
18.234
125.736
1.088
12.983
Kota/Mun
Banten
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
105
Bab IV
Sosial
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah di Banten 2006/2007
Tabel 4.1.10 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
4
40
1.347
4.305
123
796
2. Lebak
2
36
569
2.990
65
411
3. Tangerang
6
57
2.336
7.028
135
1.086
4. Serang
3
60
1.077
5.286
131
968
5. Tangerang
2
15
925
1.412
87
292
6. Cilegon
2
17
633
2.953
82
470
19
225
6.887
23.974
623
4.023
Kota/Mun
Banten
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
106
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.11 Table
Jumlah Perguruan Tinggi di Banten Number of University in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Politeknik/
Akademi/ Academy
Institut/ Institute
Universitas/ University
Sekolah Tinggi/
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
-
-
-
3
15
2. Lebak
-
1
-
1
4
3. Tangerang
-
-
-
-
-
4. Serang
2
6
2
3
15
5. Tangerang
1
15
-
4
28
6. Cilegon
1
3
-
-
5
4
25
2
11
67
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
107
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.12 Table
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota di Banten Population Aged 10 Years and Over by Educational Attainment and Regency/Municipality in Banten 2006
Pendidikan Yang Ditamatkan Educational Attainment
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
< SD
SD/Sederajat
SLTP
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
256.861
392.941
117.020
2. Lebak
311.594
438.904
108.373
3. Tangerang
647.086
717.794
544.137
4. Serang
435.598
506.747
266.320
209.967
285.753
268.873
40.044
59.081
56.491
Banten
1.901.150
2.401.220
1.361.214
2005
1.862.117
2.396.761
1.264.767
2004
1.913.256
2.293.094
1.249.919
2003
1.977.693
2.328.375
1.146.367
2002
1.958.461
2.110.440
1.092.626
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2006/2007
108
Bab IV
Sosial
lanjutan Continued
Pendidikan Yang Ditamatkan Educational Attainment
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
SLTA
Dipl. I/II
Dipl. III-Univ.
(5)
(6)
(7)
Jumlah Total (8)
Kab/Reg 1. Pandeglang
64.257
6.264
10.888
848.231
2. Lebak
61.365
6.308
10.849
937.393
3. Tangerang
633.382
32.264
153.144
2.727.807
4. Serang
196.015
12.192
28.696
1.445.568
397.038
5.629
66.680
1.233.940
94.163
2.850
14.900
267.529
Banten
1.446.220
65.507
285.157
7.460.468
2005
1.481.555
55.199
356.296
7.416.695
2004
1.405.924
48.152
216.101
7.126.446
2003
1.279.654
52.445
222.664
7.007.198
2002
1.212.880
46.152
307.695
6.728.254
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
109
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.13 Table
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis dan Kabupaten/Kota di Banten Population Aged 10 Years and Over by Reading and Writing Ability and Regency/Municipality in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Kemampuan Membaca dan Menulis Reading and Writing Ability Huruf Latin & Huruf Lainnya Latin & Other (4)
Huruf Lainnya Other
(2)
(3)
1. Pandeglang
658.403
32.889
115.685
41.254
848.231
2. Lebak
603.387
29.412
253.839
50.755
937.393
2.050.051
93.691
451.010
133.055
2.727.807
765.857
60.196
563.806
55.709
1.445.568
977.195
27.276
185.740
43.729
1.233.940
94.712
3.404
165.818
3.595
267.529
Banten
5.149.605
246.868
1.735.898
328.097
7.460.468
2005
5.195.895
88.438
1.849.786
282.576
7.416.695
2004
6.668.594
81.552
-
376.300
7.126.446
2003
6.534.370
94.192
-
378.636
7.007.198
2002
6.252.940
111.433
-
363.881
6.728.254
(1)
Tidak Dapat Ca n’ t
Jumlah Total
Huruf Latin Latin
(5)
(6)
Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
110
Bab IV
Sosial
Tabel 4.2.1 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di Banten Number of Hospitals and Public Health Center 2006
Rumah Sakit Hospitals Jumlah Tempat Tidur Total Beds (2) (3)
Puskesmas Public Health Center (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1
96
34
2. Lebak
3
216
35
3. Tangerang
12
1.098
40
3
408
38
5. Tangerang
16
1243
25
6. Cilegon
2
90
8
Banten
37
3.151
180
2005
35
2.868
175
2004
24
2.906
172
2003
24
1.096
172
2002
15
2.781
163
4. Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
111
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.2
Jumlah Dokter Rumah Sakit Umum dan Puskesmas di Banten Number of Medical Doctors at Public Hospital and Health Center in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Dokter Umum General Practitioner
Dokter Ahli Medical Specialist
Dokter Gigi Dentist
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
103
11
22
136
79
27
24
130
3. Tangerang
282
381
133
796
4. Serang
117
40
20
177
5. Tangerang
177
382
91
650
6. Cilegon
57
30
27
114
815
871
317
2.003
2005
1.016
575
285
1.876
2004
602
577
243
1.442
2003
368
125
169
662
2002
277
58
147
482
2. Lebak
Kota/Mun
Banten
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
112
Bab IV
Sosial
Tabel Table
Jumlah Penduduk Yang Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Banten Number of Immunized People by Kind of Immunization in Banten 2006
4.2.3
Kabupaten/ Kota Regency /Municipality (1)
BCG
DPT-I
Imunisasi/Immunization Campak DPT-II DPT-III Measles (4) (5) (6)
Polio-I
Polio -IV
(7)
(8)
(2)
(3)
1. Pandeglang
28.306
27.021
26.342
26.279
29.917
26.068
25.100
2. Lebak
25.099
24.162
21.780
21.485
22.907
22.378
19.175
3. Tangerang
77.782
73.347
70.926
70.945
77.755
79.747
72.847
4. Serang
50.347
42.619
39.746
39.748
41.662
47.989
43.464
39.138
38.251
37.119
37.628
38.089
38.128
34.453
7.698
7.636
7.372
7.240
7.354
8.040
7.494
Banten
228.370
213.036
203.285
203.325
217.684
222.350
202.533
2005
216.210
206.418
198.818
202.649
208.224
178.797
165.381
2004
214.594
209.621
198.860
196.858
203.275
219.396
198.699
2003
216.234
205.864
197.104
192.763
198.599
213.599
195.293
2002
207.810
202.506
159.889
158.137
200.920
168.484
188.145
Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
113
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.4
Jumlah Persalinan Menurut Penolong Persalinan di Banten Number of Birth by Kind of Personel in Charge in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Tenaga Medis Medical Personel
Tenaga Medis Lainnya Other Medical Personel
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
16.148
13.783
2. Lebak
14.444
16.274
3. Tangerang
61.436
28.593
4. Serang
23.259
25.636
5. Tangerang
33.589
267
6. Cilegon
6.507
909
Banten
155.383
85.462
2005
152.909
74.479
2004
135.328
78.586
2003
123.526
13.850
2002
50.375
40.016
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
114
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.5
Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum di Banten Number of Health Personnels OTher Than Dokter at Public Health Center and Government Hospital in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Sarjana Farmasi/ Pharmacy
SKM/ Health School
AKPER/ Nurse Academy
Perawat/ Nurse
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
5
69
241
190
2. Lebak
3
10
85
260
18
82
873
413
9
44
208
715
5. Tangerang
27
38
649
405
6. Cilegon
42
20
272
114
Banten
104
263
2.328
2.097
2005
61
239
1.710
3.874
2004
251
238
921
2.356
2003
42
37
330
2.472
2002
38
8
44
596
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2006/2007
115
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Bidan/ Midwife
SPRG
Paramedis Non Keperawatan / Not Nurse
Non Medis/ Not Medical
(13)
(6)
(7)
(8)
(9)
Kab/Reg 1. Pandeglang
252
23
46
447
2. Lebak
220
20
62
446
3. Tangerang
668
28
264
713
4. Serang
394
20
74
432
5. Tangerang
267
16
273
380
6. Cilegon
169
6
108
70
Banten
1.970
113
827
2.488
2005
1.583
81
678
1.225
2004
1.474
91
141
1.283
2003
1.092
91
-
126
2002
915
-
93
-
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
116
Bab IV
Sosial
Tabel Table
Jumlah Penyalur Obat di Banten Number of Medicine Distributors in Banten 2006
4.2.6
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality
Industri Farmasi Pharmaceuti cal Industry
Pedagang Besar Farmasi Pharmaceuti cal Whole Sale
(1)
(2)
(3)
Apotik Dispensaries
Industri Kecil Obat Lainnya Other Drug Industry
Jumlah Total
(4)
(5)
(6)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
-
11
-
11
2. Lebak
-
-
11
-
11
3. Tangerang
11
17
260
14
302
4. Serang
3
11
38
2
54
Kota/Mun 5. Tangerang
9
29
160
24
222
6. Cilegon
-
-
40
-
40
Banten
23
57
520
40
640
2005
35
74
476
45
630
2004
25
30
379
26
460
2003
25
30
297
26
378
2002
21
38
284
-
-
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
117
Bab IV
Sosial
Tabel 4.2.7 Table
Jumlah Akseptor Keluarga Berencana (Usia 15-49 Tahun Berstatus Kawin) Menurut Alat/Cara Kontrasepsi Yang Digunakan di Banten Number of Family Planning Acceptors by Method of Contraception Based on The Result of Family Registration in Banten 2006
Metode Jangka Panjang (MJP) / Long Term Method Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
IUD IUD
MOP Vasectomy
MOW Tubectomy
(2)
(3)
(4)
Susuk Implant (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
6.567
1.340
2.249
13.332
2. Lebak
5.094
2.498
1.823
13.812
67.761
9.138
6.854
16.463
9.610
2.011
3.432
10.959
28.896
1.677
4.533
5.196
3.113
138
1.001
2.599
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
121.041
16.802
19.892
62.361
2005
163.106
19.500
21.101
69.573
2004
122.479
17.328
19.628
71.082
2003
121.117
17.869
19.267
84.056
2002
118.191
17.897
19.506
89.278
Banten Dalam Angka 2006/2007
118
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Non Metode Jangka Panjang (Non MJP) / Non Long Term Method Tradisional Suntik Pil Kondom & Lainnya Injection Pil Condom Traditional & Others (6) (7) (8) (9)
Jumlah MJP dan Non MJP Total of MJP and Non MJP (10)
Kab/Reg 1. Pandeglang
75.737
27.708
153
0
127.086
2. Lebak
66.270
36.603
298
0
126.398
3. Tangerang
176.395
97.363
1.503
0
375.477
4. Serang
115.912
64.598
490
0
207.012
5. Tangerang
88.354
32.468
919
0
162.043
6. Cilegon
28.081
6.774
278
0
41.984
Banten
550.749
265.514
3.641
0
1.040.000
2005
536.280
247.559
3.560
4
1.060.683
2004
523.228
254.658
3.565
47
1.012.015
2003
508.755
255.599
3.160
18
1.009.841
2002
483.052
247.192
2.826
62
978.004
Kota/Mun
Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
119
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.8
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Keluarga Pasangan Usia Subur Menurut Umur Isteri di Banten Number of Potential Couple by Age of Wife in Banten 2006 Umur Isteri / Age of Wife
Jumlah Total
< 20 Tahun
20 –29 Tahun
>29 Tahun
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
11.541
80.107
106.127
197.775
2. Lebak
18.947
85.177
104.810
208.934
3. Tangerang
31.304
268.313
344.693
644.310
4. Serang
12.638
127.417
185.681
325.736
5. Tangerang
4.991
73.736
151.013
229.740
6. Cilegon
3.166
20.134
38.131
61.431
Banten
82.587
654.884
930.455
1.667.926
2005
81.113
675.609
873.738
1.630.460
2004
80.203
627.816
875.708
1.583.727
2003
79.581
615.773
848.315
1.543.669
2002
76.988
813.781
1.484.198
Kota/Mun
593.429
Sumber : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
120
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.9
Jumlah Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera di Banten Number of Prosperous Family by Level of Prosperous Family in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Keluarga Sejahtera Tahap Pra Sejahtera/ Prosperous Family Step Prosperous Before
Keluarga Sejahtera Tahap I/ Prosperous Family Step I
Keluarga Sejahtera Tahap II/ Prosperous Family Step II
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
81.199
78.596
53.789
2. Lebak
76.265
79.290
81.559
3. Tangerang
177.345
193.235
226.219
99.453
105.097
134.559
19.189
55.116
84.981
9.127
15.441
22.026
Banten
462.578
526.775
603.133
2005
470.251
528.213
547.157
2004
314.223
577.680
574.340
2003
322.030
577.654
531.921
2002
317.590
570.965
489.461
4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2006/2007
121
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Keluarga Sejahtera Tahap III/ Prosperous Family Step III
Keluarga Sejahtera Tahap III Plus/ Prosperous Family Step III Plus
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
40.724
10.087
264.395
2. Lebak
35.140
6.271
278.525
3. Tangerang
168.041
78.358
843.198
4. Serang
74.012
14.418
427.539
5. Tangerang
96.682
29.362
285.330
6. Cilegon
21.038
7.263
74.895
Banten
435.637
145.759
2.173.882
2005
379.835
127.150
2.052.606
2004
382.688
125.111
1.974.042
2003
366.881
121.053
1.919.611
2002
358.330
111.890
1.848.236
Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
122
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.3.1
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Number of Household by Regency/Municipality and Drinking Water Facility in Banten 2006
Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Milik Sendiri/ Owner Self
Kontrak/ Contract
Sewa/ Rent
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
232.876
3.808
322
2. Lebak
251.643
1.155
1.155
3. Tangerang
658.572
59.250
44.264
4. Serang
348.678
11.438
5.216
263.250
64.800
24.300
49.666
6.097
9.594
1.804.685
146.548
84.851
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
123
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Bebas sewa/ Free Rent
Milik orang tua, famili & lainnya
Jumlah/ Total
Dinas
(5)
(6)
(7)
(8)
Kab/Reg 1. Pandeglang
952
637
4.109
242.704
2. Lebak
1.428
1.113
20.370
276.864
3. Tangerang
7.677
3.412
46.505
819.680
4. Serang
2.360
2.012
36.888
406.592
5. Tangerang
3.600
-
18.450
374.400
6. Cilegon
2.038
1.353
7.603
76.351
18.055
8.527
133.925
2.196.591
Kota/Mun
Banten
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
124
Bab IV
Sosial
Tabel 4.3.2 Table
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Luas Lantai Rumah di Banten Number of Household by Regency/Municipality and Area of House Floor in Banten 2006
Luas Lantai / Area of Floor
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
< 20
20 - 49
50 -99
100 - 149
150+
Jumlah/ Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
5.355
126.266
92.295
9.884
8.904
242.704
2. Lebak
4.368
150.570
109.221
6.069
6.636
276.864
3. Tangerang
46.823
302.320
320.610
91.388
58.539
819.680
4. Serang
11.414
159.838
152.276
45.794
37.270
406.592
51.750
136.800
129.600
33.300
22.950
374.400
3.039
17.636
22.614
20.272
12.790
76.351
Banten
122.749
893.430
826.616
206.707
147.089
2.196.591
2005
160.581
724.609
1.195.497
284.968
138.675
2.504.330
2004
172.415
729.100
1.026.684
227.813
24.324
2.180.336
2003
119.154
655.596
934.217
177.209
101.246
1.987.422
2002
98.557
767.609
948.130
235.395
120.107
2.169.798
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2006 BPS Source : Economy Social Survey2006 BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
125
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.3.3
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Air Minum di Banten Number of Household by Regency/Municipality and Source of Drinking Water in Banten 2006 Sumber Air Minum / Source of Drinking Water Air dalam Leding Pompa Sumur Kemasan ledeng Pump Well Packaged (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg
1. Pandeglang
3.535
17.255
14.910
145.397
2. Lebak
2.709
24.633
18.291
175.539
3. Tangerang
92.241
102.226
387.545
198.656
4. Serang
10.880
32.216
97.058
180.982
5. Tangerang
34.200
99.000
209.700
26.550
6. Cilegon
23.856
8.434
6.008
33.370
Banten
167.421
283.764
733.512
760.494
2005
195.062
345.095
785.359
896.472
2004
83.776
351.113
828.949
680.307
2003
74.960
272.461
599.559
785.499
Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2006/2007
126
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Sumber Air Minum / Source of Drinking Water Mata Air Springs (6)
Air Sungai River (7)
Air Hujan Rain (8)
Lainnya Others (9)
Jumlah/ Total (10)
Kab/Reg 1. Pandeglang
46.480
15.127
-
-
242.704
2. Lebak
35.700
18.921
-
1.071
276.864
3. Tangerang
24.670
1.614
10.353
2.375
819.680
4. Serang
53.360
23.128
1.416
7.552
406.592
5. Tangerang
2.250
-
-
2.700
374.400
6. Cilegon
4.683
-
-
-
76.351
Banten
167.143
58.790
11.769
13.698
2.196.591
2005
191.251
60.170
27.316
3.605
2.504.330
2004
164.541
35.180
25.976
10.494
2.180.336
2003
196.559
24.934
21.517
11.933
1.987.422
Kota/Mun
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Economy Social Survey 2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
127
Bab IV
Sosial
Tabel Table
Rekapitulasi Produksi Sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional di Banten Production of Sertificate by National Land Affair Board in Banten Hingga/Until 2006
4.4.1
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality
Hak Milik Proprietary Rights Bidang Field
(1)
(2)
Luas Area (ha) (3)
Hak Guna Usaha Concession Used Right Bidang Field (4)
Luas Area (ha) (5)
Hak Guna Bangunan/ Building Used Right
(6) -
Kab/Reg 1. Pandeglang
60.376
2. Lebak 3. Tangerang
Luas Area (ha) (7)
Bidang Field
2.446
2.558.658
24
-
53
18.193.900
3.528
-
562
596.500
323.060
-
12
-
320.046
83.168
232.092.211
4
11.637.018
51.894
73.033.879
144.360
7.498
-
-
90.281
3.841
4. Serang
-
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
17.479
-
-
-
12.157
630.889
234.658.367
93
29.830.918
478.468
Banten Dalam Angka 2006/2007
73.634.220
128
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Hak Pakai/ Used Right Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Bidang Field (8)
Luas Area (ha) (9)
Hak Pengelolaan/Management Right Luas Bidang Area Field (ha) (10) (11)
Kab/Reg 1. Pandeglang
363
2. Lebak
41
3. Tangerang
481
4. Serang
2 294.900
1
5.000
17
1.038
13.499.707
131
4.780.792
5. Tangerang
475
600
1.881
23
6. Cilegon
278
Kota/Mun
Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
2.676
41 13.795.207
2.073
4.785.815
129
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Hak Sarusun Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Tanah Wakaf
(12)
Luas Area (ha) (13)
(14)
Luas Area (ha) (15)
543
-
-
-
-
-
-
-
5.532
-
197
-
-
-
-
-
-
-
-
-
646
-
-
-
6.721
-
197
-
Bidang Field
Bidang Field
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten Source : National Land Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
130
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.4.2
Wilayah Kerja Kabupaten/Kota Work Area Regency/City
Jumlah Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) dan Penerbitan Akta di Banten Number of Land Certificate Legal Maker and Certificate Publishing in Banten 2006
Jumlah PPAT Total PPAT PPAT Sementara/ Provisional
PPAT Notaris/ Notary
(2)
(3)
(1)
Jenis Akta/Produksi (Jumlah Akta) Kind of Acta/ Production (Total Acta) Pembagian Pelepasan Tukar Hak Jual Beli Hibah Hak/ Bersama/ Menukar Right Purchasing Gift Exchange Right Free Division (4) (5) (6) (7) (8)
Kab/Reg 1. Pandeglang
31
9
1.084
162
81
1
0
2. Lebak
23
4
510
65
35
0
1
3. Tangerang
26
265
35.376
799
375
1
150
4. Serang
34
41
7.557
328
114
1
0
13
103
7.927
179
163
1
8
21
2.455
212
89
3
135
443
54.909
1.745
857
7
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
131
151
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Wilayah Kerja Kabupaten/Kota/ Region Work Area Regency/City (1)
Jenis Akta/Produksi (Jumlah Akta) Kind of Acta/ Production(Total Acta) APHT
SK.MHT
Jumlah/ Total
(9)
(10)
(11)
Kab/Reg 1. Pandeglang
97
29
1.494
2. Lebak
79
1
718
7.828
4
44.824
875
1.922
10.872
2.328
62
10.776
610
460
3.858
11.817
2.478
72.542
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten Source : National Land Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
132
Bab IV
Tabel Table
Sosial
Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis Kejahatan di Banten Number of Crimes Commited by Type of Crime in Banten 2006
4.4.3
Jenis Kejahatan Type of Crime (1) 1. Pencurian dengan kekerasan (Curas)
Tindak Kejahatan/ Crime Tindak Pidana (2)
Penyelesaian Tindak Pidana (3)
64
40
2 . Pencurian dengan pemberatan (Curat)
418
249
3. Pencurian kendaraan bermotor (Curanmor)
410
86
4. Penganiayaan/Torture
173
143
5. Penipuan/Cheated
218
96
6. Penggelapan/Fraud
96
62
7. Narkotika/Narcotics
86
91
Jumlah/Total
1465
767
2005
1.435
680
2004
1.106
577
2003
920
552
2002
1001
568
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
133
Bab IV
Sosial
Tabel 4.4.4 Table
Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota Number of place of worship by Municipality 2006 Tempat Ibadah
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Islam
Protestan
Katholik
Hindu
Budha
Lainnya
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
3.578
-
-
-
-
-
2. Lebak
3.782
3
1
-
1
-
3. Tangerang
9.760
102
10
3
58
-
4. Serang
5.719
3
4
1
2
-
5. Tangerang
867
73
3
6
15
-
6. Cilegon
974
-
-
-
-
-
24.680
181
18
10
76
-
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
134
Bab IV
Sosial
Tabel Table
Jumlah Penduduk Menurut Agama di Banten Number of Population by Religion in Banten 2006
4.4.5
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Agama/Religion Islam/ Moeslim
Protestan/ Protestant
Katholik/ Catholic
Hindu/ Hindu
Budha/ Budhha
Khonghucu/ Khonghucu
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(1) Kab/Reg 1. Pandeglang
1.125.918
136
233
134
91
124.994
646.772
57.468
98.462
39.916
38.867
146.441
3. Tangerang
3.258.395
56.997
61.111
21.466
37.236
-
4. Serang
1.890.457
4.674
2.228
3.094
536
-
1.079.209
60.502
40.941
11.697
57.589
-
355.030
4.913
460
1.878
371
1.065
8.355.781
184.690
203.435
78.185
134.690
272.500
2. Lebak
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
135
Bab IV
Sosial
Jumlah Calon / Jamaah Haji dan Besarnya Biaya Musim Haji Number of Aplicants / Pilgrims and cost to Mecca 2000-2006
Tabel 4.4.6 Table
(2)
Jemaah Haji Berangkat Leaving (3)
Jemaah yang Batal Cancelling (4)
Besarnya ONH (000 Rp) cost (5)
2000
-
-
-
17.758.000
2001
-
-
-
63.000.000
2002
4.866
4.865
-
800.000+US $2.677
2003
5.150
5.110
40
967.500+US $2.675
2004
5.216
5.216
-
967.500+US $2.675
2005
5.128
5.128
-
963.266+US $2.668
2006
8505
8401
104
466.864+US $2.851,7
Musim Haji Periode
Calon Jemaah Haji Applicant
(1)
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
136
Bab IV
Sosial
Tabel 4.4.7 Table
Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Number of Aplicantsfor Pilgrims by Sex and Municipality 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jenis Kelamin Sex Laki-laki Perempuan Male Female (3) (4)
Jumlah Total (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
291
349
640
2. Lebak
253
266
519
1.264
1.469
2.733
672
774
1.446
1.087
1.264
2.351
341
371
712
Banten
3.908
4.493
8.401
2005
2.477
2.647
5.124
2004
2.480
2.736
5.216
2003
2.509
2.601
5.110
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
137
Bab IV
Sosial
Tingkat Usia Jamaah Haji Number of Pilgrims by Age Group 2006
Tabel 4.4.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
0 -30
Kelompok Umur Age Group 31- 40 41- 50
51+
Jumlah Total
(1) Kab/Reg 1. Pandeglang
40
133
172
295
640
2. Lebak
52
105
139
223
519
3. Tangerang
158
599
957
1.019
2.733
4. Serang
132
378
412
524
1.446
5. Tangerang
110
435
786
1.020
2.351
6. Cilegon
39
145
251
277
712
Banten
531
1.795
2.717
3.358
8.401
2005
361
1.207
1.814
1.742
5.124
2004
410
1.233
1.709
1.864
5.216
2003
437
1.317
1.839
1.517
5.110
Kota/Mun
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
138
Bab IV
Sosial
Jumlah Korban Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota Number of Natural Disaster Outcomes by Reg/Mun 2006
Tabel 4.4.9 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Kepala Keluarga (KK) Family (2)
Jumlah Jiwa Person (3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
11.294
64.597
2. Lebak
1.763
28.284
3. Tangerang
1.741
20.444
207
2.914
5. Tangerang
61
4.850
6. Cilegon
14
519
Banten
15.080
121.608
2005
2.282
18.362
2004
5.223
-
4. Serang Kota/Mun
Sumber : Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Provinsi Banten Source : Social and Manpower Official of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
139
Bab IV
Sosial
Tabel 4.4.10 Table
Jumlah Lembaga Sosial/Panti Sosial Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Social Placed byReg/Mun in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Panti Werda Home for Disabled (2)
Panti Asuhan Orphanages (3)
Lainnya Other (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1
24
1
2. Lebak
-
27
1
3. Tangerang
7
21
1
4. Serang
1
46
-
5. Tangerang
-
25
-
6. Cilegon
-
7
1
Banten
9
150
4
2005
14
123
4
2004
11
-
12
Kota/Mun
Sumber : Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Provinsi Banten Source Social and Manpower Official of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
140
Bab IV
Tabel Table
Sosial
4.4.11
Jumlah Perkara Yang Diterima Pengadilan Tinggi Agama Menurut Jenis Perkara, 2006 Number of Cases Registered in High-level Religious by Kind of Cases, 2006
Jenis Perkara/Kind of Cases (1) 1. Ijin Poligami/Polygamy Permission 2. Pencegahan Pekawinan/Marriage Preventation 3. Penolakan Perkawinan/Marriage Rejection 4. Pembatalan Perkawinan/ Marriage Disqualification 5. Kelalaian Kewajiban/Derelication of the duty 6. Cerai Talak/Divorce 7. Cerai Gugat/Di v or c e ( woman’ si ni s i at i v e ) 8. Pembagian Harta Bersama/Herriage by married 9. Penguasaan Anak/Child Guardian 10. Nafkah dari Ibu/Mot he r ’ s f i n a nc e 11. Hak Bekas Istri/Right of ex-wife 12. Pengesahan kekuasaan 13. Pencabutan Kekuasaan/Revocation of Authority 14. Perwalian/Trusteeship 15. Penunjukan sbg Wali/Reference as Trustee 16. Ganti Rugi thd Wali/Compensation about Trustee 17. Asal Usul Anak/ChildOrigin 18. Kawin Campuran/Mixed marriage 19. Isbat Nikah 20. Ijin Kawin/Marriage Permission 21. Wali Adhal 22. Warisan/Legacy 23. Lain-lain/Others Jumlah/Total
Banten Dalam Angka 2006/2007
Jan Jan (2) -
Feb Feb (3) -
Maret March (4) -
April April (5) 1 -
Mei May (6) 1 80 143 2 1 2 1 4 234
141
Juni June (7) 2 1 64 158 2 1 2 2 232
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued Jenis Perkara/Kind of Cases (1) 1. Ijin Poligami/Polygamy Permission 2. Pencegahan Pekawinan/Marriage Preventation 3. Penolakan Perkawinan/Marriage Rejection 4. Pembatalan Perkawinan/ Marriage Disqualification 5. Kelalaian Kewajiban/Derelication of the duty 6. Cerai Talak/Divorce
Juli July (2) 56
Agust Aug (3) 2 73
Sept Okt Septr Octr (4) (5) 2 60 25
Nov Nov (6) 3 1 104
7. Cerai Gugat/Di v or c e ( woman’ si ni s i at i v e ) 160
163
138
64
187
8. Pembagian Harta Bersama/Herriage by married 9. Penguasaan Anak/Child Guardian 10. Nafkah dari Ibu/Mot he r ’ s f i n a nc e 11. Hak Bekas Istri/Right of ex-wife 12. Pengesahan kekuasaan 13. Pencabutan Kekuasaan/Revocation of Authority 14. Perwalian/Trusteeship 15. Penunjukan sbg Wali/Reference as Trustee 16. Ganti Rugi thd Wali/Compensation about Trustee 17. Asal Usul Anak/ChildOrigin 18. Kawin Campuran/Mixed marriage 19. Isbat Nikah 7 20. Ijin Kawin/Marriage Permission 21. Wali Adhal 2 22. Warisan/Legacy 23. Lain-lain/Others 4 Jumlah/Total 229 Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Source: High-level Religious of Banten
2 4 8 1 3 1 4 261
19 1 7 225
2 2 2 97
2 2 2 1 10 1 1 8 322
Banten Dalam Angka 2006/2007
Des Jumlah Dec Total (7) (8) 1 12 2 68 608 13 1.278 6 2 10 4 2 8 1 1 1 2 56 1 2 12 3 11 3 28 220 2.032
142
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.4.12
Jumlah Perkara Yang Diproses Pada Pengadilan Tinggi Agama, 2006 Number of Cases Processed in High-level Religious Court, 2006
Bulan/ Month (1)
Sisa Bulan Lalu (2)
Perkara yang Diterima (3)
Jumlah
dicabut
Diproses
(4)
(5)
(6)
Januari/January
-
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
-
April/April
-
1
1
-
1
Mei/May
1
-
1
-
1
Juni/June
1
5
6
-
6
Juli/July
6
4
10
-
10
Agustus/August
9
6
15
-
15
September/September
11
3
14
-
14
Oktober/October
10
2
12
-
12
Nopember/November
11
2
13
1
12
Desember/December
4
6
10
-
10
Jumlah/Total
53
29
82
1
81
Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Source: High-level Religious of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
143
Bab IV
Tabel Table
Sosial
4.4.13
Jumlah Perkara Yang Diputus Pengadilan Tinggi Agama Menurut Jenis Perkara, 2006 Number of Cases Sentenced at Lower-level Religious Court by Kind of Cases, 2006
Jan Feb Maret April Mei Jan Feby March April May (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Ijin Poligami/Polygamy Permission 2. Pencegahan Pekawinan/Marriage Preventation 3. Penolakan Perkawinan/Marriage Rejection 4. Pembatalan Perkawinan/ Marriage Disqualification 5. Kelalaian Kewajiban/Derelication of the duty 6. Cerai Talak/Divorce 7. Cerai Gugat/Di v o r c e ( wo ma n’ si n i s i a t i v e ) 8. Pembagian Harta Bersama/Herriage by married 9. Penguasaan Anak/Child Guardian 10 .Na f ka hda r iI bu/ Mo t he r ’ sf i n a n c e 11. Hak Bekas Istri/Right of ex-wife 12. Pengesahan Kekuasaan 13. Pencabutan Kekuasaan 14. Perwalian/Trusteeship 15. Penunjukan sbg Wali/Reference as Trustee 16. Ganti Rugi thd Wali/Compensationabout Trustee 17. Asal Usul Anak/Chid Origin 18. Kawin Campuran/Mixed marriage 19. Isbat Nikah 20. Ijin Kawin/Marriage Permission 21. Wali Adhal 22. Warisan/Legacy 23. Lain-lain/Others 24. Ditolak/Rejected 25. Gugur Jumlah/Total Jenis Perkara/Kind of Cases
Banten Dalam Angka 2006/2007
Juni June (7) -
144
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued Jenis Perkara/Kind of Cases (1) 1. Ijin Poligami/Polygamy Permission 2. Pencegahan Pekawinan/Marriage Preventation 3. Penolakan Perkawinan/Marriage Rejection 4. Pembatalan Perkawinan/ Marriage Disqualification 5. Kelalaian Kewajiban/Derelication of the duty 6. Cerai Talak/Divorce 7. Ce r a iGug a t / Di v o r c e ( wo ma n’ si n i s i a t i v e ) 8. Pembagian Harta Bersama/Herriage by married 9. Penguasaan Anak/Child Guardian 10. Nafkah dari Ibu/ Mo t he r ’ sf i n a n c e 11. Hak Bekas Istri/Right of ex-wife 12. Pengesahan kekuasaan 13. Pencabutan Kekuasaan 14. Perwalian/Trusteeship 15. Penunjukan sbg Wali/Reference as Trustee 16. Ganti Rugi thd Wali/Compensationabout Trustee 17. Asal Usul Anak/Chid Origin 18. Kawin Campuran/Mixed marriage 19. Isbat Nikah 20. Ijin Kawin/Marriage Permission 21. Wali Adhal 22. Warisan/Legacy 23. Lain-lain/Others 24. Ditolak/Rejected 25. Gugur Jumlah/Total Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Source: High-level Religious of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
Juli Agust July Augt (2) (3) -
Sept (4) -
Oktr Oct (5) -
Nov Nov (6) -
Des Dec (7) -
Sept
Jumlah Total (8) -
-
-
-
-
-
-
1 -
1 2 -
1 3 -
1 -
5 4 -
2 2 -
10 12 -
-
-
-
-
-
-
-
1
1 4
4
1
9
4
1 23
145
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.4.14
Jumlah Perkara Yang Diterima, Diputus Dan Belum Diproses Pengadilan Tinggi Agama Menurut Jenis Perkara, 2006 Number of Cases Registered in Lower-level Religious Court by Kind of Processing Cases, 2006
Jenis Perkara/Kind of Cases (1) 1. Perkara Banding Yang Diterima The case have accepted - Sisa Bulan Lalu The rest previous month - Diterima Bulan Ini The case accepted this month Sub Jumlah/ Sub Total 2. Perkara Banding Diputus Bulan Ini The case verdicted this month - Dicabut/Revocated - Dikuatkan/Confirmed - Dibatalkan/Disqualificated - Tidak Diterima/Rejected Sub Jumlah/Sub Total 3. Belum Diproses The Case have not processed
Banten Dalam Angka 2006/2007
Januari January (2)
Februari February (3)
Maret March (4)
April April (5)
Mei May (6)
Juni June (7)
-
-
-
-
1
1
-
-
-
1
-
5
-
-
-
1
1
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
146
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued Jenis Perkara/Kind of Cases (1) 1. Perkara Banding Yang Diterima The case have accepted - Sisa Bulan Lalu The rest previous month - Diterima Bulan Ini The case accepted this month Sub Jumlah/ Sub Total 2. Perkara Banding Diputus Bulan Ini The case verdicted this month - Dicabut/Revocated - Dikuatkan/Confirmed - Dibatalkan/Disqualificated - Tidak Diterima/Rejected Sub Jumlah/Sub Total 3. Belum Diproses The Case have not processed
Juli July (2)
Agust Aug (3)
Sept (4)
Okt Oct (5)
Nov Nov (6)
Des Dec (7)
Jumlah Total (8)
6
9
11
10
11
4
53
4
6
3
2
2
6
29
10
15
14
12
13
10
82
1
4
4
1
1
4
4
1
1 6 2 9
2 2 4
1 18 4 23
-
-
-
-
-
-
-
Sept
Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Source: High-level Religious of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
147
Bab IV
Banten Dalam Angka 2006/2007
Sosial
148
Agriculture
Bab V
Pertanian
5.1 Pertanian Tanaman Pangan
5. 1 Food Crops Agriculture
a. Padi dan Palawija
a. Paddy and Palawija
Sejak Provinsi Banten terbentuk (2000) produksi padi Banten sering mengalami fluktuasi, pada tahun 2006 ini, produksinya kembali menurun sebesar 6,30 % dibanding tahun sebelumnya. Produksi padi Banten pada tahun 2006, tercatat sebanyak 1.751.468 ton (GKG) turun sebesar 110.308 ton dibanding produksi tahun 2005. Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya luas panen sebesar 7,56 %. Dari 6 (enam) jenis komoditas kelompok palawija; hanya kacang tanah yang produksinya sedikit mengalami kenaikan sebesar 3,68 %, sedangkan yang lainnya mengalami penurunan. Dari 5 jenis palawija yang menurun produksinya, kedelai menunjukkan penurunan yang paling besar yaitu 30,16 %. Ini lebih disebabkan oleh menurunnya luas panen yang mencapai 24,46 % disamping itu produktivitasnya juga menurun meskipun sedikit (4,58 %). Sentra produksi kedelai hampir semuanya (91 %) berada di Pandeglang. Lebih jauh melihat kontribusi daerah Kabupaten/kota, seperti ditampilkan mulai tabel 5.1.2 hingga 5.1.8 nampak bahwa komoditas padi terbesar produksinya berasal dari Pandeglang disusul Serang dan Lebak. Hampir 80 % produksi padi Banten berasal dari daerah ini.
Since Banten Province has been formed (2000), the production of paddy always fluctuation, more under in 2006 the production significant decrease about 6.30 % compared to 2005 production. In 2006, the productivity of paddy provides 1,751,468 tons (dry unhusked paddy/DUP) or decrease 110.308 tons compared to 2005 production. This decreasing is influenced by decreasing of harvested area about 7.56 %.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Among 6 (six) commodities of secondary crops, only production of peanuts increase about 3.68%, while the other commodity decreasing. Among 5 commodities of crops, soybeans as a one of superior commodity in Banten significant production decreasing about 3.68%. Decreasing of soybeans production is affected by decreasing of harvested area (24.46%). The central of soybeans production is in Pandeglang (91%). Based from Table 5.1.2 to 5.1.8, Regency of Pandeglang, Serang and Lebak has the biggest contribution of paddy productivity. It more than 80 % of production in Banten comes from those regencies.
151
Bab V
Pertanian
b. Hortikultura
b. Horticultures
Tanaman hortikultura yang terdiri dari tanaman sayuran, buah-buahan, obat-obatan dan tanaman hias, untuk memenuhi kebutuhan konsumen, tahun ini datanya diupayakan lebih lengkap dibanding tahun lalu. Untuk jenis tanaman sayuran semusim, pada tahun 2006 di Banten terdapat 3 (tiga) jenis dengan produksi paling banyak yaitu ketimun, kacang panjang dan petsai/sawi masing-masing tercatat 49.796 ton, 21.688 ton dan 15.460 ton. Sedangkan untuk buah-buahan semusim yang terbanyak adalah blewah dengan total produksi 2.980 ton. Potensi jenis tanaman sayuran dan buah-buahan tahunan di Banten juga cukup besar. Pisang misalnya yang merupakan jenis makanan yang banyak disukai masyarakat pada tahun 2006 produksinya tercatat sebesar 230.446 ton. Populasi tanaman ini banyak terdapat di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang. Emping melinjo yang merupakan makanan khas Banten, populasinya memang cukup banyak terutama di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang. Komoditas ini mampu menyerap banyak tenaga kerja di pedesaan melalui usaha industri emping melinjo yang pada tahun 2006 produksinya tercatat sebesar 8.476 ton.
We have effort to improve the data of horticultures such as vegetables, fruits, medicine crops and decoration plants. The data is more complete than before.
Banten Dalam Angka 2006/2007
The biggest productions of seasonal vegetable crops in 2006 are cucumber (49,796 tons), long beans (21,688 tons) and mustard green (15,460 tons) . Meanwhile, blewah (2,980 tons) is the biggest production of seasonal fruit crops.
The potential of annual vegetables and fruit crops in Banten are big enough. In 2006, bananas as a popular fruit has stated production 230,446 tons. This crop can be easily found in Regency of Pandeglang,Lebak, , and Serang.
Emping melinjo (fried chips made of Gnetum gnemon fruit), another popular commodity, has been produced 8,476 tons in 2006. This commodity can absorb so many labor forces in rural area.
152
Bab V
Untuk kelompok tanaman obatobatan terbanyak adalah jahe, laos dan kunyit masing-masing 1,42 ton, 1,22 ton dan 1,07 ton. Sementara tanaman hias, budi daya anggrek merupakan tanaman yang terbanyak. Pada tahun 2006 dari luas panen 191.211 m2 menghasilkan 1.06 juta tangkai. Komoditas ini terbanyak di kabupaten Tangerang. 5.2 Perkebunan Data perkebunan ini dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta dan Perkebunan Rakyat yang disajikan ke dalam tabel 5.2.1 sampai dengan 5.2.9. Perusahaan Besar Negara selama ini mengusahakan tanaman karet, kelapa dan kelapa sawit dengan mempergunakan total areal seluas 9.583 hektar. Sementara Perusahaan Perkebunan Besar Swasta di Banten, mengusahakan komoditas tanaman kakao dan karet yang tahun 2006 kedua jenis tanaman perkebunan tersebut masing-masing mencatat produksi sebesar 932,45 ton biji kering, dan 3.061 ton sheet. Dari kelompok tanaman perkebunan rakyat, 3 (tiga) komoditas utama yang merupakan tumpuan perekonomian rakyat adalah kelapa, kelapa sawit dan karet.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Pertanian
The number of medicine crops were jahe (1.42 tons), laos (1,22 tons) and kunyit (1,07 tons). Among decorative plants orchid is the most popular. In 2006, with 191.211 hectare harvest area that plant produced 1,06 stalk of orchid. Orchid can be easily found in Regency of Tangerang.
5.2 Estate Crops The estate data is classified in 3 group as National Large Estate, Private Estate and smallholder estate. These data is provided in Table 5.2.1 to 5.2.9. National Large Estates Company has managed several commodities such as rubber, coconut and oil palm in Banten with 9,583 hectare in wide total. In 2006, private estate companies stated the production of cocoa is 932.45 tons (in dry kernel), rubber is 3,061 tons (in sheet), and coconut is 25 tons (in copra). The important commodities of smallholder estate were coconut, oil palm and rubber. These commodities give more advantage of people mainly economic sector.
153
Bab V
Pada tahun 2006 ketiga komoditas ini mencatat produksi kelapa 50.118 ton (kopra), kelapa sawit 40.022 ton (TBS) dan karet 6.023 ton (lump). Sementara emping melinjo yang merupakan makanan khas Banten pada tahun 2006 mencatat produksi sebesar 86.604 ton (emping). Produksi ini berasal dari tanaman produktif seluas 6.048 hektar.
Pertanian
In 2006 production of these commodities are 50,118 tons (copra) of coconut, 48,022 tons (fresh fruit) of palm oil and 6,023 tons (sheet) of rubber. In 2006 the smallholder estates has produced 86,604 tons (emping) of melinjo. That production comes from 6,048 hectares cultivated areas.
5.3. Kehutanan
5.3. Forestry
Luas hutan produksi di Banten pada tahun 2006 tercatat seluas 41.080 hektar dimana 26.350 hektar (64 persen) diantaranya berada di kabupaten Pandeglang. Sedangkan hutan lindung menurut data dari Perum Perhutani KPH Banten seluas 7.867 hektar. Selanjutnya Tabel 5.4.2. menginformasikan bahwa total luas kawasan hutan negara di Banten tercatat sebesar 77.134 hektar. Areal tersebut berada di kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang dan Cilegon.
The total area of production forest stated 41,080 hectares. About 64% or 26,350 hectares of that area is in Pandeglang. Meanwhile, the area of protection forest is 7,867 hectares. More over, the total area of national forest reached 77,134 hectares. That area spread in Pandeglang, Lebak, Serang and Cilegon.
Sementara itu jenis produksi hutan Banten yang tercatat adalah kayu jati dan kayu rimba. Kayu jati pada tahun 2006 produksinya mencapai 14.780 m3 dengan nilai sebesar Rp. 21 milyar lebih. Untuk jenis kayu rimba tercatat sebesar 8.116 m3 dengan nilai sebesar Rp 3,06 milyar. Lebih jauh informasi tentang kehutanan dapat disimak pada tabel 5.4.1 sampai dengan 5.4.3. Banten Dalam Angka 2006/2007
The kind of forest production can be recorded were teak wood and jungle wood. In 2006, production of teak wood reached 14,780 m3 with value more than Rp 21 billion. Production of jungle wood is 8,116 m3 or more than Rp 3.06 billion in value.
154
Bab V
Pertanian
5.4 Peternakan
5. 4 Livestocks
Ternak merupakan salah satu sumber bahan makanan protein hewani, data perkembangannya ditampilkan mulai Tabel 5.4.1. hingga Tabel 5.4.5. Dari tabel-tabel tersebut dapat disimak antara lain populasi dan produksi serta ternak keluar/masuk Provinsi Banten dari masing-masing jenis ternak dan unggas. Hingga tahun 2006 di Banten populasi ternak besar jenis kerbau masih merupakan ternak terbanyak di antara ternak lainnya. Pada tahun ini tercatat sebanyak 141.849 ekor, sedangkan sapi potong meskipun ternak jenis ini banyak dipotong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun jumlah populasinya masih kurang. Jumlah sapi potong tercatat sebanyak 36.611 ekor, sedangkan sapi perah hanya 8 ekor (tabel 5.4.1) Untuk kelompok ternak kecil seperti domba dan kambing jumlah populasinya relatif tidak berbeda jauh. Kambing sebanyak 613.222 ekor sementara domba 567.550 ekor. Ayam buras atau ayam kampung pada tahun 2006 tercatat sebanyak 7,4 juta ekor sedangkan ayam ras petelur dan pedaging masing-masing 5,4 juta dan 21,6 juta ekor. Dua jenis unggas yang terakhir ini terbanyak dibudidayakan oleh peternak di kabupaten Tangerang dan Serang
Livestock was one of animal protein food material, growth data was shown at table 5.4.1 to table 5. 4. 5. At those tables were shown as population, production and incoming/outgoing livestock of Banten province by kind of livestock and fowl.
Banten Dalam Angka 2006/2007
In 2006, buffalo has a lot of amount among large livestock in Banten. In that year, population of buffalo is 141,849 head and cattle are 36,611 head. There is no a big difference of small livestock population between sheep and goat. The population of sheep is 567,550 head and goat is 613,222 head. In 2006, the two biggest populations of poultry are native poultry (7.4 million), layer (5.4 million) and broiler (21.6 million).
155
Bab V
Pertanian
5.5 Perikanan.
5. 5 Fishery
Tabel 5.5.1. sampai dengan Tabel 5.5.6. menunjukkan perkembangan data perikanan baik produksi ikan hasil usaha penangkapan maupun hasil budidaya. Produksi perikanan pada tahun 2006 yang berasal dari usaha penangkapan tercatat sebesar 58,32 ribu ton dimana hampir seluruhnya atau 57,74 ribu ton ( 99,00 %) berasal dari penangkapan perikanan laut. Sementara itu produksi perikanan yang berasal dari usahabudidaya tercatat sebanyak 87,59 ribu ton. Dari jumlah tersebut terbanyak dari usaha budidaya tambak yaitu sebesar 11,74 ribu ton ( 13,40 %). Adapun jumlah armada penangkapan ikan laut berjumlah 6.304 buah yang terdiri dari 4.218 motor tempel, 1.137 kapal motor dan perahu layar berbagai jenis sebanyak 316 buah. Sementara armada penangkapan ikan sangat sederhana dan tradisional yaitu, jukung masih cukup banyak dipergunakan nelayan Banten yaitu sebanyak 633 buah.
In 2006, fishery production reached about 58.32 thousand tons where about 57.74 thousand tons (99.00%) comes from marine fishery.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Meanwhile, production of fishery aquaculture is 87.59 thousand tons. About 13.40% or 11.74 thousand tons comes from brackish production. The number of marine fishery boat is 6,304 units consists of 4,218 units of out board motor boat, 1,137 units of in board motor boat and 316 units of small sailing boat. Jukung as simple and traditional boat still applied by Banten fisherman is about 633 units.
156
Bab V
Pertanian
Grafik 5.1. Luas Panen Padi Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2006 (Hektar) (Hektar)
350000 L 300000 u a 250000 s 200000 P 150000 a n 100000 e 50000 n
0 Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kabupaten
Grafik 5.2. Produktivitas Padi Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2006 (Kuintal/Hektar) (Kuintal/Ha)
60 P r o d u k t i v i t a s
50
40 Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kabupaten
Banten Dalam Angka 2006
157
Bab V
Pertanian
Grafik 5.3. Produksi Melinjo Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2006 (Ribu ton) 100000
93.212,78
74.826,85
90000 80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000
0,00
10000 0
Pandeglang
Lebak
Tangerang
Grafik 5.4. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Menurut Kab/Kota Tahun 2006 (Ton) 35000 30000 25000 20000
Budidaya
15000
Tangkap
10000 5000
Banten Dalam Angka 2006
Kota Cilegon
Kota Tangerang
Serang
Tangerang
Lebak
Pandeglang
0
158
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.1 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy in Banten 2006
Januari –April/ January - April Jenis Tanaman/ Crops
(1)
Luas Panen/ Harvested Area (Ha) (2)
Mei –Agustus/ May - August
Hasil per Ha Yield per Ha
Produksi/ Production
Luas Panen Harvested Area
Hasil per Ha/ Yield per Ha
Produksi/ Production
(Ku/Ha) (3)
(Ton) (4)
(Ha) (5)
(Ku/Ha) (6)
(Ton) (7)
Padi Sawah Wetland Paddy
155.473
53,48
831.470
110.701
51,64
571.660
Padi Ladang Dryland Paddy
31.229
28,37
88.597
1.111
28,23
3.136
186.702
49,28
920.066
111.812
51,41
574.796
5.469
30,77
16.828
1.907
28,68
5.469
237
13,67
324
955
12,72
1.215
Kacang Tanah Peanuts
7.706
13,11
10.103
5.571
13,06
7.276
Kacang Hijau Mungbeans
459
9,13
501
1.249
9,20
1.149
Ubi Kayu Cassava
3.451
139,20
48.038
3.925
139,45
54.734
Ubi Jalar Sweet Potatoes
1.167
112,28
13.103
1.200
115,33
13.840
Padi (sawah+Ladang) (Wetland+Dryland) Paddy Jagung Maize Kedelai Soybeans
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
159 159
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
September –Desember/ September-December Jenis Tanaman/ Crops
(1)
Jumlah/Total
Luas Panen/ Harveste d Area
Hasil per Ha/ Yield per Ha
Produksi/ Production
Luas Panen/ Harvested Area
Hasil per Ha/ Yield per Ha
Produksi/ Production
(Ha) (8)
(Ku/Ha) (9)
(Ton) (10)
(Ha) (11)
(Ku/Ha) (12)
(Ton) (13)
Padi Sawah/ Wetland Paddy
49.866
51,44
256.511
316.040
52,51
1.659.640
Padi Ladang/ Dryland Paddy
34
27,81
95
32.374
28,36
91.828
49.900
51,42
256.605
348.414
50,27
1.751.468
Jagung/ Maize
779
27,21
2.120
8.155
29,94
24.417
Kedelai/ Soybeans
280
13,56
380
1.472
13,03
1.918
Kacang Tanah/ Peanuts
934
12,38
1.156
14.211
13,04
18.535
Kacang Hijau/ Mungbeans
347
8,63
299
2.145
9,09
1.950
2.890
141,14
40.789
10.266
139,84
143.562
653
113,78
7.430
3.020
113,82
34.373
Padi (Sawah+Ladang)/ (Wetland+Dryland) Paddy
Ubi Kayu/ Cassava Ubi Jalar/ Sweet Potatoes
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
160 160
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.2 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy by Regency in Banten 2006 Padi/Paddy(Wetland + Dryland)
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha) (2)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha) (3)
1. Pandeglang
102.654
49,19
504.998
2. Lebak
81.144
48,60
394.353
3. Tangerang
69.608
52,49
365.395
4. Serang
90.490
51,14
462.793
5. Tangerang
1.814
52,13
9.456
6. Cilegon
2.704
53,52
14.473
Banten
348.414
50,27
1.751.468
2005
374.755
49,68
1.861.776
2004
364.721
49,70
1.812.495
2003
348.033
48,61
1.691.923
2002
338.666
43,37
1.468.765
(1)
Produksi Production (Ton) (4)
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2006/2007
161 161
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Padi Sawah/Wetland Paddy Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
88.106
52,54
462.946
2. Lebak
68.029
52,65
358.141
3. Tangerang
68.806
52,78
363.135
4. Serang
86.713
52,11
451.857
5. Tangerang
1.814
52,13
9.456
6. Cilegon
2.572
54,84
14.105
Banten
316.040
52,51
1.659.640
2005
337.986
51,96
1.756.037
2004
327.414
52,07
1.704.819
2003
316.255
50,60
1.600.191
2002
311.171
45,38
1.411.977
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2006/2007
162 162
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continue
Padi Ladang/Dryland Paddy Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(8)
(9)
(10)
1. Pandeglang
14.548
28,91
42.052
2. Lebak
13.115
27,61
36.212
802
28,18
2.260
3.777
28,96
10.936
132
27,85
368
32.374
28,36
91.828
Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten 2005
36.769
28,76
105.739
2004
37.307
28,86
107.676
2003
31.778
28,87
91.732
2002
27.495
20,65
56.788
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
163 163
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.3 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Maize by Regency in Banten 2006
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1.809
27,47
4.970
2. Lebak
3.270
28,35
9.271
110
26,11
287
2.813
33,35
9.383
5. Tangerang
14
36,92
52
6. Cilegon
139
32,75
455
8.155
29,94
24.418
2005
10.324
28,82
29.751
2004
8.818
28,47
25.102
2003
8.331
29.86
24.875
2002
8.354
23,00
19.216
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Banten
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
164 164
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.4 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Cassava by Regency in Banten 2006
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
2.440
139,32
33.994
2. Lebak
3.351
139,86
46.866
605
140,22
8.483
3.513
140,22
49.260
5. Tangerang
22
139,94
308
6. Cilegon
335
138,83
4.651
Banten
10.266
139,84
143.562
2005
10.435
138,10
144.110
2004
11.950
137,21
163.969
2003
11.321
137,60
155.776
2002
10.544
130,86
137.975
Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
165 165
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.5 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts by Regency in Banten 2006
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
842
13,37
1.125
2. Lebak
904
13,56
1.226
3. Tangerang
314
12,27
385
8.829
13,20
11.655
7
13,03
9
3.315
12,47
4.135
Banten
14.211
13,04
18.535
2005
13.284
13,44
17.853
2004
10.487
13,11
13.752
2003
9.668
12,68
12.256
2002
13.939
10,14
14.136
4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
166 166
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.6 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Kedelai Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans by Regency in Banten 2006
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.339
13,04
1.746
111
13,15
146
-
-
-
12
12,86
15
10
10,57
11
-
-
-
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
1.472
13,03
1.918
2005
1.832
13,63
2.497
2004
3.430
13,41
4.601
2003
2.452
13,23
3.245
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
167 167
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.7 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Sweet Potatoes by Regency in Banten 2006
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
590
113,52
6.698
1.024
114,35
11.709
163
116,06
1.892
1.168
113,18
13.219
5. Tangerang
12
115,64
139
6. Cilegon
63
113,69
716
Banten
3.020
113,82
34.373
2005
3.638
113,46
41.276
2004
3.386
114,05
38.618
2003
3.443
115,22
39.669
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
168 168
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.8 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Mungbeans by Regency in Banten 2006
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
937
8,98
842
2. Lebak
339
9,28
315
3
9,08
3
811
9,15
742
-
-
-
55
8,84
49
Banten
2.145
9,09
1.950
2005
2.293
9,10
2.086
2004
2.840
9,16
2.602
2003
2.813
9,84
2.767
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
169 169
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.9 Table
Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Sayuran dan Buah-buahan Semusim di Banten Harvested area, Production and Yield Rate of Season Vegetables and Fruit in Banten 2006
Jenis Sayuran/ Vegetables
Luas Panen/ Harvested Area (Ha)
Hasil per Ha/ Yield per Ha (Ton/Ha)
Produksi/ Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
Bawang Merah/Onions Bawang Putih/Garlic
34
4,68
159
-
-
-
264
4,10
1.082
Kentang/Potatoes
-
-
-
Kubis/Cabbage
-
-
-
2.149
7,19
15.460
Wortel/Carrots
36
11,64
419
Lobak/Radish
21
6,62
139
Kacang Merah/Red Beans
20
1,43
29
Kacang Panjang/ Long Beans
3.527
6,15
21.688
Cabe Besar/Large Chili
1.367
3,42
4.679
Cabe Rawit/Chili
506
4,01
2.030
Jamur/Mushroam
888
3,53
3.137
Tomat/Tomatoes
527
6,16
3.246
1.171
9,92
11.622
Buncis/String Beans
163
4,47
729
Ketimun/Cucumber
4.453
11,18
49.796
88
42,66
3.754
Kangkung/Swamp Cabbage
1.747
6,98
12.195
Bayam/Spinach
1.655
3,71
6145
10
17,70
147
Semangka/Water Melon
100
15,62
1.562
Blewah/Blewah
287
10,38
2.980
Bawang Daun/Spring Onions
Petsai/Sawi/Mustard Green
Terung/Eggplants
Labu Siam/gourd
Melon/Melon
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
170 170
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.10 Table
Jumlah Pohon, Produktivitas dan Produksi Sayuran dan Buah-buahan Tahunan Menurut Jenis di Banten Number of Trees, Production and Yield Rate of Annual Vegetables and Fruit by Kinds in Banten 2006
Jenis Buah-buahan Kind of Fuits
Jumlah Pohon Number of Trees (Pohon/Trees)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
Alpukat/Avocado
15.988
119,34
1.908
Belimbing/Star
14.822
118,41
1.755
Duku/Langsat/Kokosan/Lanzon
16.277
76,37
1.243
Durian/Durian
209.416
91,51
19.163
Jambu Biji/Guava
113.056
62,83
7.443
Jambu air/Common Guava
42.080
111,34
4.658
Jeruk Siam/Siam Orange
11.822
106,67
1.261
5.286
72,08
381
143.362
100,48
14.405
Manggis/Manggis
59.732
68,66
4.101
Nangka/Cempedak/Nangka
76.021
138,41
10.522
Nenas/Pineapple
10646
2,37
255
Pepaya/Papaya
68.706
55,13
3.788
Pisang/Banana
3.970.492
58,04
230446
Rambutan/Rambutan
273.810
74,95
20.523
Salak/Salacia
138.875
17,01
2.362
15.893
131,63
2.092
190
36,84
7
Sirsak/Sirsak
29.605
90,09
2.667
Sukun/Sukun
14.139
127,80
1.807
Melinjo/Melinjo
82.734
102,45
8.476
47,09
29.856
Jeruk Besar/ Large Orange Mangga/Mango
Sawo/Sapodilla Markisa/Konyal/Marcissa
Petai/Petai 633.957 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
171 171
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.11 Table
Luas Panen, Produksi dan Hasil per Meter persegi Tanaman Obat-obatan di Banten Harvested Area, Production and Productivity of Medicine Plants by Kind 2006
Jenis Tanaman/ Kind of Plants
Luas Panen Harvested Area (M2)
Produktivitas Productivity (Kg/M2)
Produksi Production (Kg)
(1)
(2)
(3)
(4)
Jahe/Ginger
1.266.703
1,13
1.426.190
Laos/Lengkuas
756.947
1,62
1.226.506
Kencur
833.738
0,98
816.336
2.304.537
0,47
1.079.297
Lempuyang
110.462
1,02
112.691
Temulawak
134.014
0,87
116.879
Temuireng
66.624
1,68
112.049
Kejibeling
25.490
1,64
41.863
3.670
1,55
5.705
109.356
1,58
172.364
Temukunci
34.736
1,11
38.432
Mengkudu/Pace
19.705
7,03
138.429
Sambiloto
26.072
1,20
31.277
Kunyit/Tturmeric
Dlingo/Dringo Kapolaga/Cardamom
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
172 172
Bab V
Pertanian
Luas Panen, Hasil per Meter persegi dan Produksi Tanaman Hias di Banten
Tabel 5.1.12 Table
Harvested Area, Production and Productivity of Decorated Plants by Kind 2006
Jenis Tanaman/ Kind of Plants
Luas Panen Harvested Area Tangkai
Produktivitas Productivity Tangkai
Produksi Production Tangkai
(1)
(2)
(3)
(4)
Anggrek/ Orchid
191.211
5,40
1.061.400
3.087
2,20
6.796
151
7,03
1.062
6.183
1,60
10.365
297
1,62
481
Heliconia (Pisang-pisangan)
5.730
1,71
9.914
Krisan
1.868
3,10
5.791
Mawar/ Rose
3.848
3,64
18.223
Sedap Malam
46.958
4,46
396.079
Dracaena
5.100
1,26
6.789
Melati / Jasmine
4.277
2,13
11.719
112.470
1,03
115.376
Anthurium (kuping Gajah) Anyelir/ Carnation Garbera (Hebras) Gladiol
Palem / Palm 1)
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Catatan /Note:
1)
Satuan luas dan produksi tanaman palm adalah pohon/ Unit of area harvested and production of palm is tree
Banten Dalam Angka 2006/2007
173 173
Bab V
Pertanian
Tabel 5.2.1 Table
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara Menurut Jenis Tanaman di Banten Area and Production of National Large Estate by Types of Crops in Banten 2006
Luas Areal (Ha) / Area (Ha)
Produksi / Production
Jenis Tanaman Crops
Tanaman Muda Young Crops
Menghasilkan Produced Crops
Tanaman Rusak Damage Crops
Jumlah Total
Jumlah Quantity (Ton/Tons)
Wujud Produksi Type of Products
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
79,00
1.191,29
229,62
1,500
1.306,88
Lum Rubber
0
53,75
0,25
54
26
-
2.498,75
5.530,63
0
8.027,38
81.435,38
CPO
4. Teh/Tea
-
-
-
-
-
-
5. Kina/Cinchona
-
-
-
-
-
-
6. Kakao/Cacoa
-
-
-
-
-
-
7. Cengkeh/Clove
-
-
-
-
-
-
8. Tebu/Sugar Cane
-
-
-
-
-
-
1. Karet/Rubber 2.Kelapa Dalam/ Coconut 3. Kelapa Sawit /Palm Oil
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
174 174
Bab V
Pertanian
Tabel 5.2.2 Table
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Menurut Jenis Tanaman di Banten Area and Production of Private Large Estate by Types of Crops in Banten 2006 Luas Areal (Ha) / Area (Ha)
Produksi / Production
Jenis Tanaman Crops
Tanaman Muda Young Crops
Menghasil kan Produced Crops
Tanaman Rusak Damage Crops
Jumlah Total
Jumlah Quantity (Ton/Ton s)
Wujud Produksi Type of Products
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Akar Wangi
-
-
-
-
-
-
2. Cengkeh/Clave
-
-
-
-
-
-
3. Kakao/Cacoa
9,00
904,98
0,00
913,98
932,45
4. Karet/Rubber
673,04
3.334,08
1.326,82
5.333,94
3.061,00
Biji Kering Sheet
5. Kelapa Dalam
-
-
-
-
-
-
6. Kelapa Hibrida
-
-
-
-
-
-
7. Kelapa Sawit/Oil Palm
-
-
-
-
-
-
8. Kemiri/Candlenut
-
-
-
-
-
-
9. Kenanga
-
-
-
-
-
-
10. Kina/Cinchona
-
-
-
-
-
-
11. Kopi/Cofee
-
-
-
-
-
-
12. Serehwangi
-
-
-
-
-
-
13. Teh/Tea
-
-
-
-
-
-
14. Murbai
-
-
-
-
-
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
175 175
Bab V
Tabel 5.2.3 Table
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Banten Area and Production of Small Holders Private Plantation by Types of Crops in Banten 2006
Jenis Tanaman Crops (1) 1. Aren 2. Cengkeh/Clove 3. Jahe/Ginger
Tanaman Muda Young Crops (2) 1.027 1.526
Luas Areal (Ha) / Area (Ha) MenghasilTanaman kan Rusak Produced Damage Crops Crops (3) (4) 1.094 246 9.246 2.614
Produksi / Production Jumlah Quantity (Ton/Tons)
Jumlah Total (5) 2.367 13.386
(6) 1.283 3.248
Wujud Produksi Type of Products (7) Gula Aren Bunga Kering Rimpang Basah
21
10
0
31
334
2 1.458
19 1.824
8 824
29 4.106
8 2.254
41 124
380 145
160 3
581 272
71 28
1.602
12.767
1.548
15.917
6.023
12.474
67.661
1.303
81.438
50.118
Butiran kopra
0 2
240 5.604
345 441
585 6.047
91 48.022
Butiran TBS
13. Kemiri/Candlenut 14. Kenanga
45 -
20 -
11 -
76 -
6 -
15. Kencur
4. Jambu Mete 5. Kakao/Cocoa 6. Kapuk/kapok 7.Kapulaga/Cardamom 8. Karet/Rubber 9. Kayumanis 10. Kelapa Dalam 11. Kelapa Hibrida 12. Kelapa Sawit
Biji Mete Biji Kering Serat kering Lump
Biji kering Rimpang basah
52
61
0
113
468
16. Kina/Cinchona 17. Kopi/Cofee
1.501
6.242
847
8.590
2.509
18. Kumis Kucing 19. Kunyit
0 95
2 89
2 0
4 184
2 960
298
352
24
674
56
46 -
16 -
0 -
62 -
408 -
-
23. Pala/Nutmeg 24. Pandan
11 147
21 102
5 20
37 269
7 135
Biji kering -
25. Panili/Vanilla
20. Lada/Pepper 21. Laos 22. Mendong
Berasan Rimpang basah Biji kering
Buah kering
33
72
12
117
12
26. Pinang/Areca nut 27. Serehwangi
3 -
9 -
0 -
12 -
5 -
Biji kupas -
28. Tebu/Sugar cane 29. Teh/tea
18 -
5 -
23 -
4 -
-
30. Tembakao/Tobacco 31. Akar Wangi
0 -
32. Melinjo
-
-
-
-
-
-
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
176 176
Bab V
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut Kepemilikan di Banten Area and Production of Rubber by Ownership in Banten 2006
Tabel 5.2.4 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Areal (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2.617,00
780,39
542.55
585,00
1.123,41
1.136,55
13.350,50
5.252,38
4.473,24
2.186,91
376,50
170,32
3. Tangerang
0
0
0
0
0
0
4. Serang
0
0
318,15
289,41
0
0
5. Tangerang
0
0
0
0
0
0
6. Cilegon
0
0
0
0
0
0
Banten
15.967,50
6.032,77
4.791,39
3.061,32
1.499,91
1.306,87
2005
15.917,50
6.032,77
5.333,94
3.061,32
1.499,91
1.306,88
2004
18.316,25
7.884,08
4.602,99
585,64
257,20
19,13
2003
15.846,40
6.874,02
5.220,36
2.892,17
1.488,93
1.303,01
(1) Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
177 177
Bab V
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kepemilikandi Banten Area and Production of Coconut by Ownership in Banten 2006
Tabel 5.2.5 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(1) Kab/Reg 1. Pandeglang
41.789
5.016
0
0
0
0
2. Lebak
19.325
10.471
0
0
54
26
0
0
0
0
0
0
20.684
14.566
0
0
0
0
5. Tangerang
0
0
0
0
0
0
6. Cilegon
0
0
0
0
0
0
81.798
30.053
0
0
54
26
2005
81.458,00
50.118,53
89,12
67,59
54,49
26,72
2004
87.988,35
53.004,66
89,00
53,50
54,49
26,72
2003
99.971,10
59.677,11
129,32
37,32
54,90
14.164,00
2002
99.521,36
40.869,18
-
-
54,49
91.216,00
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Banten
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
178 178
Bab V
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kepemilikan di Banten Area and Production of Coffee by Ownership in Banten 2006
Tabel 5.2.6 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municip ality
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha) (2)
Produksi Production (Ton) (3)
Luas Areal Area (Ha) (4)
Produksi Production (Ton) (5)
Luas Areal Area (Ha) (6)
Produksi Production (Ton) (7)
1. Pandeglang
1.709
1.421
0
0
0
0
2. Lebak
2.931
488
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3.819
600
0
0
0
0
5. Tangerang
0
0
0
0
0
0
6. Cilegon
0
0
0
0
0
0
Banten
8.459
2.509
0
0
0
0
2005
8.590
2.509,3
-
-
-
-
2004
4.624.,09
2.485,86
-
-
-
-
2003
8.889,50
2.192,69
-
-
-
-
2002
8.790,50
2.102,97
-
-
-
-
(1) Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
179 179
Bab V
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kepemilikan di Banten Area and Production of Cacao by Ownership in Banten 2006
Tabel 5.2.7 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha) (2)
Produksi Production (Ton) (3)
Luas Areal Area (Ha) (4)
Produksi Production (Ton) (5)
Luas Areal Area (Ha) (6)
Produksi Production (Ton) (7)
1. Pandeglang
1.359,00
363,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2. Lebak
2.810,00
222,00
913,98
932,45
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
54,50
2,00
0,00
0,00
0,00
0,00
5. Tangerang
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
6. Cilegon
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Banten
4.223,50
587,00
913,98
932,45
0,00
0,00
2005
4.109,75
2.254,69
913,98
932,45
-
-
2004
3.713,00
1.684,02
1.781,73
11.758,00
-
-
(1) Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
180 180
Bab V
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren Menurut Kepemilikan di Banten Area and Production of Sugar Palm by Ownership in Banten 2006
Tabel 5.2.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(1) Kab/Reg 1. Pandeglang
321,00
0,596
0
0
0
0
2.021,00
1.171,67
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25,58
5,16
0
0
0
0
5. Tangerang
0
0
0
0
0
0
6. Cilegon
0
0
0
0
0
0
Banten
2.367,58
1.177,426
0
0
0
0
2005
2.367,58
1.283,51
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
-
-
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
181 181
-
Bab V
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Melinjo Menurut Kepemilikan di Banten Area and Production of Melinjo by Ownership in Banten 2006
Tabel 5.2.9 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(1) Kab/Reg 1. Pandeglang
2.768,83
58.297,00
0
0
1.135,58
16.529,85
2. Lebak
3.279,50
28.307,26
0
0
6.891,80
64.905,52
3. Tangerang
0
0
0
0
0
0
4. Serang
0
0
0
0
0
0
Kota/Mun
0
0
0
0
0
0
5. Tangerang
0
0
0
0
0
0
6. Cilegon
0
0
0
0
0
0
6.048,33
86.604,26
0,00
0,00
8.027,38
81.435,37
2005
8.274
8.808,45
-
-
-
-
2004
6.610
7.221.845
-
-
-
-
Banten
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
182 182
Bab V
Pertanian
Tabel 5.3.1 Table
Luas Hutan Negara Menurut Jenisnya di Banten National Forest Area by Kind 2006
Jenis Hutan / Forest Kind Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Produksi/ Production (Ha)
Konversi PHPA/ Convertion (Ha)
Lindung/ Proctected (Ha)
(2)
(3)
(4)
Hutan Produksi Terbatas/ Limited (Ha) (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
26.350,10
-
3.682,57
5.935,45
2. Lebak
13.366,08
-
2.915,16
19.085,49
-
-
-
-
666,07
-
553,50
3.164,86
-
-
-
-
698.01
-
716,30
1.414,31
Banten
41.080,26
-
7.867,53
28.185,80
2005
42.479,95
7.867,53
80.160,11
2004
42.537,55
-
7.894,11
29.757,92
2003
53.533,60
-
25.116,01
-
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Perum Perhutani Unit III Banten Source : Unit III of Forestry Estate of Banten Catatan/Notes : Kab/Kota Tangerang masuk Wilyah KPH Bogor
Banten Dalam Angka 2006/2007
183 183
Bab V
Pertanian
Luas Kawasan Hutan Negara Menurut Status Kenyataan dan KPH di Banten National Forest Area by Reality Status and KPH 2006
Tabel 5.3.2 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municip ality (1) Pandeglang
Kesatuan Pemangku Hutan/ Forest Adminiostrator Districs (2) 01. Malimping
Cilegon
(3)
(4) 1.510,43
721,92
721.92
8.443,78
8.443,78
04 Sobang
11.538,57
11.538,57
05 Cikeusik
13.753,42
13.753,42
06 Rangkasbitung
7.443,12
7.443,12
07 Gn Kencana
8.984,44
8.984,44
08 Malimping
13.291,29
13.291,29
09 Bayah
5.567,88
5.567,88
10 Serang
2.744,55
2.744,55
11 Pandeglang
1.639,88
1.639,88
12 Serang
1.414,31
1.414,31
77.133,59
77.133,59
03 Pandeglang
Serang
Kenyataan/ Reality (Ha)
1.510,43
02 Serang
Lebak
Status/ State (Ha)
Jumlah Sumber : Perum Perhutani Unit III Banten Source : Unit III of Forestry Estate of Banten
Catatan/Notes : Kab/Kota Tangerang masuk Wilyah KPH Bogor
Banten Dalam Angka 2006/2007
184 184
Bab V
Pertanian
Produksi dan Nilai Produksi Kayu Jati dan Rimba di Banten Production and Value of Jati and Rimba Woods 2000 - 2006
Tabel 5.3.3 Table
Kayu Jati/ Jati Woods Tahun Year
(1)
Produksi Production (m3) (2)
Nilai Produksi Value (Rp) (3)
Kayu Rimba/ Rimba Woods Produksi Production (m3) (4)
Nilai Produksi Value (Rp) (5)
2000
2.863
2.066.806.363
10.431
1.385.023.245
2001
5.297
3.574.603.000
13.784
2.294.385.000
2002
6.485
5.673.793.000
8.248
2.243.483.000
2003
4.114
9.800.201.249
6.219
2.236.644.082
2004
16.549
27.174.651.770
9.510
3.448.852.032
2005
13.944,301
19.767.331.707
5731,740
1.564.830.972
2006
14.780,350
21.678.354.125
8.115,92
3.059.112.802
Sumber : Perum Perhutani Unit III Banten Source : Unit III of Forestry Estate of Banten Catatan/Notes : Kab/Kota Tangerang masuk Wilyah KPH Bogor
Banten Dalam Angka 2006/2007
185 185
Bab V
Pertanian
Populasi Ternak Menurut Jenis di Banten Number of Livestocks by Kind in Banten 2006*) (Ekor / Head)
Tabel 5.4.1 Table
Ternak / Livestock Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Sapi Potong Cow
(1)
(2)
Sapi Perah Milk Cow (3)
Kerbau Buffalo
Kuda Horse
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Kab/Reg 1. Pandeglang
467
-
42.632
59
172.116
149.070
-
3.952
-
53.457
13
189.861
161.633
-
26.857
-
18.156
128
66.641
69.934
4.128
4.485
8
26.996
32
166.347
113.508
-
5. Tangerang
716
-
14
6
6.807
3.895
2.947
6. Cilegon
134
-
594
18
11.450
3.565
-
Banten
36.611
8
141.849
256
613.222
501.605
7.070
2005
18.838
-
135.033
169
567.550
443.706
11.283
2004
12.420
46
204.457
192
652.977
595.953
12.673
2003
-
-
-
-
-
-
-
2. Lebak 3. Tangerang 4.Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
186 186
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.2 Table
Populasi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Banten Population of Poultries in Banten 2006*) (Ekor/ Head)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Ayam Buras Native Chicken
Ayam Ras Petelur Layer
Ayam Ras Pedaging Broiler
Itik/ Manila Duck
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
2.328.797
-
887.957
138.136
2. Lebak
1.687.544
-
1.108.150
63.326
3. Tangerang
2.018.055
4.112.100
17.370.000
458.426
4. Serang
1.190.781
1.220.196
2.028.448
256.109
61.334
80.000
-
12.710
139.736
4.300
199.750
17.180
Banten
7.426.247
5.416.596
21.594.305
945.887
2005
7.094.906
4.628.146
6.481.396
723.578
2004
10.211.986
9.211.043
6.629.874
1.465.248
2003
8.615.047
8.395.005
5.311.391
1.172.198
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
187 187
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.3 Table
Jumlah Ternak Yang Masuk dan Keluar Banten Menurut Jenis Ternak Number of Livestock Inflow and OutflowBanten by Kind (Ekor / Head) 2006*)
Jenis Ternak/ Kind Livestock (1) 1. Sapi Potong/ Cow
Ternak yang Masuk
Ternak yang Keluar
2005
2006
2005
2006
(2)
(3)
(4)
(5)
65.852
98.146
9.598
14.513
-
-
-
-
3. Kerbau/Buffalo
1.390
17.712
718
2.530
4. Kambing/Goat
37.842
37.270
30.193
27.734
5. Domba/Sheep
41.090
22.775
28.621
25.134
131
13.703
-
3.209
2
3
3
3
372.364
85.845
697.706
743.233
1.900.653
3.318.400
420.253
274.655
17.187.776
23.750.416
3.768.004
6.021.843
24.024
8.817
11.366
30.850
2. Sapi Perah/Milk Cow
6. Babi/Pig 7. Kuda/Horse 8. Ayam Buras/Native Chicken 9. Ayam Ras Petelur/ Layer 10. Ayam Ras Pedaging/ Broiler 11. Itik/ Ducks
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
188 188
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.4 Table
Produksi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Banten Production of Poultries in Banten 2006*) (Ton)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Ayam Buras Native Chicken
Ayam Ras Petelur Layer
Ayam Ras Pedaging Broiler
Itik/ Manila Duck
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
2.202.339
-
660.109
72.176
2. Lebak
1.757.048
-
825.196
38.445
3. Tangerang
1.510.715
1.793.236
1.822.621
152.362
4. Serang
1.918.227
960.777
2.391.705
175.070
5. Tangerang
115.585
41.556
-
5.011
6. Cilegon
144.397
29.915
178.669
11.247
5.878.300
454.311
Kota/Mun
Banten
7.648.311
2.825.484
2005
7.508.115
892.055
17.514.672
923.267
2004
4.059.085
3.085.272
23.109.180
292.199
2003
4.246.521
1.426.570
27.187.270
233.758
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
189 189
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.5 Table
Jumlah Pemotongan Ternak Tercatat Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak di Banten Number of Beef Cattle by Regency/Municipality and Kind Livestock in Banten 2006 (Ekor / Head)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Sapi/ Cow
Kerbau/ Buffalo
Kambing/ Goat
Domba/ Sheep
Babi/ Pig
Kuda/ Horse
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
396
2.745
13.485
14.604
-
-
2. Lebak
617
3.815
9.698
7.651
-
-
3. Tangerang
3.196
1.235
26.656
29.372
1.299
2
4. Serang
5.585
1.074
13.296
8.554
-
-
46.578
75
18.965
32.002
3.998
-
4.400
150
-
-
-
-
Banten
60.772
9.094
82.100
92.183
5.297
2
2005
69.526
7.696
145.252
69.087
5.294
-
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
190 190
Bab V
Pertanian
Tabel 5.5.1 Table
Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Banten Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten 2006 (Ton / Tons)
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Laut Marine Fishery
Perairan Umum Inland Open Water Fisheries
Sub Jumlah Sub Total
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
23.606,70
-
23.606,70
9.912,90
168,60
10.081,50
16.597,60
126,60
16.724,20
7.461,10
283,20
7.744,30
-
-
-
165,16
-
165,16
Banten
57.743,46
578,40
58.321,86
2005 r)
58.711,78
536,33
59.248,11
2004 r)
53.534,40
499,70
54.034,10
2003r)
52.867,30
449,50
53.316,80
2002r)
64.343,30
803,40
65.146,70
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2006/2007
191 191
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Tambak Brackish Waterpond (7)
Kolam Freshwater Pond (8)
2.425,00
442,20
1.754,40
2.983,80
-
156,90
1.111,00
1.914,30
Laut Marine (6)
Sawah Paddy Field (9)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang
3.014,80
7.875,40
2.197,00
9,80
4. Serang
1.187,14
3.269,00
270,00
242,00
233,10
0,05
Kota/Mun 5. Tangerang
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
Banten
6.626,94
11.743,50
5.565,50
5.149,95
2005 r)
5.840,00
10.876,40
5.254,17
5.210,22
2004 r)
2.937,50
9.425,20
4.865,60
5.092,50
2003 r)
2.860,00
9.163,70
4.285,60
5.037,40
2002 r)
2.760,00
9.386,60
4.348,14
4.781,96
Banten Dalam Angka 2006/2007
192 192
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Karamba Cage
Jaring Terapung / Floating Cage Net
Sub Jumlah Sub Total
(10)
(11)
(12)
Jumlah Total
(13)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
4,20
7.609,60
31.216,30
37,40
20,10
3.239,70
13.321,20
3. Tangerang
-
122,80
13.219,80
29.944,00
4. Serang
-
-
4.968,14
12.712,44
-
238,08
238,08
-
-
165,16
2. Lebak
Kota/Mun 5. Tangerang
4,93
6. Cilegon
Banten
42,33
147,10
29.275,32
87.597,18
2005 r)
29,14
99,40
27.309,33
86.531,14
2004 r)
33,80
119,50
22.474,10
76.508,20
2003 r)
21,20
196,00
21.563,90
74.880,70
2002 r)
17,50
198,00
21.492,20
87.279,40
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
193 193
Bab V
Pertanian
Tabel 5.5.2 Table
Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan/Pemeliharaan di Banten Value of Fish Production by Type of Catching and BreedingFacilities in Banten 2006 (Juta / Millions Rupiah)
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Laut Marine Fishery (2)
Perairan Umum Inland Open Water Fisheries (3)
Sub Jumlah Sub Total (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
134.727
-
134.727
26.220
897
27.117
167.003
803
167.806
47.965
1.662
49.627
-
-
-
1.755
-
1.755
Banten
377.670
3.362
381.032
2005 r)
320.082
3.059
323.141
2004 r)
287.722
2.591
290.313
2003r)
281.529
2.689
284.218
2002r)
341.381
4.669
346.050
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2006/2007
194 194
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Tambak Brackish Waterpond (6)
Kolam Freshwater Pond (7)
1.272
15.140
13.656
25.410
-
1.578
7.328
12.948
12.059
143.378
20.083
73
2.967
35.656
2.112
1.838
5. Tangerang
-
-
1.994
-
6. Cilegon
-
-
-
-
(1)
Laut Marine (5)
Sawah Paddy Field (8)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Banten
16.298
195.752
45.173
40.269
2005 r)
12.728
178.918
40.934
38.949
2004 r)
11.523
167.326
37.948
39.624
2003 r)
11.440
158.718
31.806
30.348
2002 r)
11.372
168.367
33.394
27.131
Banten Dalam Angka 2006/2007
195 195
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Jaring Terapung / Floating Cage Net (10)
Karamba Cage (9)
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
(11)
(12)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
2. Lebak
344
3. Tangerang 4. Serang
-
33
55.511
190.238
172
22.370
49.487
931
176.524
344.331
-
42.574
92.201
-
2.044
2.044
-
-
1.755
Kota/Mun 5. Tangerang
50
6. Cilegon
Banten
394
1.136
299.024
680.056
2005 r)
236
765
272.530
595.671
2004 r)
284
900
257.604
547.917
2003 r)
159
944
233.415
517.633
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
196 196
Bab V
Pertanian
Jumlah Unit Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Banten Number of Marine Fisheries Catching by Kind in Banten 2006
Tabel 5.5.3 Table
Jaring / Seine
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Jaring Hanyut Drift Gill Net
Klitik Tickle
Insang Gill Net
(1)
(2)
(3)
(4)
Jaring Lingkar Circle Seine (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
116
18
-
-
2. Lebak
123
-
207
-
3. Tangerang
644
109
-
28
4. Serang
402
84
123
-
-
-
-
-
28
5
-
-
1.313
216
330
28
2005
999
695
1171
16
2004
1102
671
1245
16
2003r)
918
636
1144
189
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
197 197
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued Jaring / Seine Kabupaten/Kota Regency/Municipa lity
Jaring Rampus Tramel Net
Bagan Tancap Fixed Trap
Bagan Perahu Baot Trap
Lainnya Others
(6)
(6)
(7)
(8)
(1) Kab/Reg 1. Pandeglang
126
174
196
-
2. Lebak
594
-
54
276
3. Tangerang
499
29
3
2
-
-
50
-
5. Tangerang
-
-
-
-
6. Cilegon
5
9
54
80
1.224
212
357
358
4. Serang Kota/Mun
Banten 2005
121
317
290
2.921
2004
195
309
264
1.042
2003r)
121
246
286
1.061
Banten Dalam Angka 2006/2007
198 198
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Bukan Jaring /Not Seine Kabupaten/Kota Regency/Municip ality (1)
Payang Large Net
Pukat Pantai Coast Trap (11)
Dogol Danish Seine
(9)
(10)
Pancing Pukat Cincin Hook & Purse Sein Lines (12)
(13)
Jumlah Total
(14)
Kab/Reg 1. Pandeglang
77
85
139
2.791
32
3.754
2. Lebak
23
-
-
2.866
11
4.154
3. Tangerang
60
445
-
493
-
2.312
529
-
-
971
-
2.159
-
-
-
-
-
-
11
-
-
421
-
613
700
530
139
1.786
43
7.236
4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten 2005
652
180
176
3.892
47
11.477
2004
522
171
164
4.395
46
5.479
2003r)
501
171
27
3.565
43
5.244
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
199 199
Bab V
Pertanian
Tabel 5.5.4 Table
Jumlah Perahu / Kapal Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Banten Number of Fisheries Boat by Kind in Banten 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jukung Unmoto rized Boat
(1)
(2)
Perahu Layar Kecil Small Sailing Boat (3)
Perahu Layar Sedang Medium Sailing Boat (4)
Perahu Layar Besar Large Sailing Boat (5)
1. Pandeglang
84
77
-
2. Lebak
345
-
3. Tangerang
-
4. Serang
Motor Tempel Out Board Motor
Kapal Motor In Board Motor
Jumlah Total
(6)
(7)
(8)
-
115
514
790
143
-
399
251
1.138
33
-
-
2.444
99
2.576
-
63
-
-
1.021
197
1.281
-
-
-
-
-
-
-
204
-
-
-
239
76
519
Banten
633
173
143
0
4.218
1.137
6.304
2005 r)
1.182
77
-
-
3.111
1152
5.522
2004 r)
770
132
9
-
3.129
1.197
5.237
2003 r)
686
141
-
-
3.117
1.119
5.063
Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
200 200
Bab V
Pertanian
Luas Areal dan Jumlah Tempat Pemeliharaan Ikan di Banten Area and Number of Fish Breeding Facilities in Banten 2006
Tabel 5.5.5 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Budidaya Tambak 1) Brackish Water Pond (Ha)
Budidaya Kolam 1) Fresh WaterPond (Ha)
Budidaya Sawah 1) Field WaterPond (Ha)
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
305.00
330.00
4.085.00
4.720.00
28.50
519.45
3.328.30
3.876.25
3. Tangerang
2.477.30
119.21
361.43
2.958.02
4. Serang
3.385.00
19.20
6.10
3.410.30
5. Tangerang
-
206.00
1.00
207.00
6. Cilegon
-
-
-
-
Banten
6.195.88
1..193.86
7.791.83
15.171.57
2005
10.459,66
1.479,29
7.902,48
19.841,43
2004
10.867,53
1.526,86
6.918,03
19.312,42
2003r)
8.496,80
1.501,06
11.317,90
21.316
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province Catatan / Notes :
1). Luas Kotor / Gross Area
Banten Dalam Angka 2006/2007
201 201
Bab V
Pertanian
Tabel 5.5.6 Table
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Perikanan di Banten Number of Fishery Household by Type of Fishery in Banten 2006
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Laut Marine Fishery (2)
Perairan Umum Inland Open Water Fisheries (3)
Sub Jumlah Sub Total (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
952
-
952
2. Lebak
649
2.784
3.433
3. Tangerang
2.497
116
2.613
4. Serang
1.281
331
1.612
Kota/Mun 5. Tangerang
-
-
-
6. Cilegon
596
-
596
Banten
5.975
3.231
9.206
2005 r)
5.242
4.978
10.220
2004 r)
4.653
625
5.278
2003r)
4.481
370
4.851
Banten Dalam Angka 2006/2007
202 202
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Tambak Brackish Waterpond (6)
Kolam Freshwater Pond (7)
85
112
4.105
7.560
-
50
5.700
11.906
3. Tangerang
283
637
3.409
722
4. Serang
167
1.152
386
185
5. Tangerang
-
-
1.568
10
6. Cilegon
-
-
-
-
Banten
535
1.951
15.168
20.383
2005 r)
366
2.369
15.058
19.690
2004 r)
293
1.536
13.747
17.537
2003 r)
283
2.193
11.205
16.970
(1)
Laut Marine (5)
Sawah Paddy Field (8)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak
Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2006/2007
203 203
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Karamba Cage (9)
Jaring Terapung / Floating Cage Net (10)
Jumlah Total
Sub Jumlah Sub Total (11)
(12)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
4
11.866
12.818
390
4
18.050
21.483
3. Tangerang
-
39
5.090
7.703
4. Serang
-
-
1.890
3.502
40
-
1.618
1.618
-
-
-
596
Banten
430
47
38.514
47.720
2005 r)
430
163
38.076
48.296
2004 r)
368
47
33.528
38.806
2003 r)
373
17
31.041
35.892
2. Lebak
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
204 204
Manufacturing, Quarrying, Electricity and Water Supply
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
6.1. Industri Pengolahan
6. 1. Manufacturing Industry
Sektor Industri Pengo lahan dapat dibedakan menjadi empat yaitu Industri Besar, Industri Sedang, Industri Kecil dan Industri Rumah tangga. Perbedaan ini dida sarkan dari banyaknya tenaga kerja yang diserap. Industri Besar adalah industri yang menyerap tenaga kerja 100 orang atau lebih, Industri Sedang adalah yang menyerap tenaga kerja 20 sampai 99 orang, Industri Kecil adalah tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang dan Industri Rumah tangga kurang dari 5 orang tenaga kerjanya.
Manufacturing industry sector can differenced become four namely as large industry, moderate industry, small industry and dwell industry. Variance basic from job employee spare.
Data mengenai Industri besar dan sedang tersedia setiap tahun yang dikumpulkan dengan cara sensus lengkap. Berdasarkan hasil survei dari tahun 2004 dan 2005, berturut-turut tercatat 1.638 dan 1.605 perusahaan dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 498.943 orang dan 470.693 orang dan memberikan hasil dengan nilai tambah sebesar Rp 40,82 trilyun pada tahun 2004 turun menjadi 38,12 trilyun pada tahun 2005. Data ini menun jukkan bahwa dengan berkurangnya jumlah perusahaan pada tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004, memberikan hasil nilai tambah yang berkurang juga. Apabila dilihat lebih rinci, hasil nilai tambah berkurang ini disebabkan oleh kenaikan biaya input yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan hasil output.
Data about large industry and moderate available at every year which collected complete census. To basic survey result in year 2004 and 2005, record consecutive 1,638 and 1,605 unit company with spare employee about 498,943 and 470,693 and endow outcome by value add about 40.82 billion rupiah and 38.12 billion rupiah Data show at year 2005 with amount decreasing in year 2004 so endow outcome decreased value add. If looked correctly, the decreasing value add caused by the increasing of input cost higher than the increasing output.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Large industry was industry that spare employee about 100 person or more, moderate industry that spare employee about 20 to 99 person, and small industry that spare between 5 to 19 person and dwell industry less than 5 person employee.
207
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Apabila dilihat per Go longan Industri, tahun 2005 perusahaan yang ada di Provinsi Banten ternyata didominasi oleh Industri karet, barang dari karet dan barang dari plastik, Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia, Industri makanan dan minuman, dan Industri Barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya masing-masing sebesar 205, 178, 167 dan 150 perusahaan.
If shown in group of industry, at 2005, company in Banten province really dominatted by rubber, stuff of rubber and stuff of bucket industr; Chemica, and stuff of chemical wrapping, and Food and drinking industry and machine; stuff of nugget, except machine and tool about 205; 178; 167 and 150 unit company.
Sedangkan dalam menye rap tenaga kerja, Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki karet, sangat dominan mencapai 101.341 orang atau 21.53 persen dari total tenaga kerja yang bekerja di perusahaan.
While at spare employee, by Leather, stuff of leather and bed foot industry exceedings dominanted gain almost about 1,341 person or 21.53 % of total of labor force.
Industri kimia dan barang dari bahan kimia, merupakan industri yang memberikan Nilai tambah yang terbesar yaitu sebesar 7.46 trilyun rupiah.
Rubber, stuff of rubber and stuff of bucket industry are industry that give value add about 7.46 billion rupiahs
Dilihat dari analisis di atas, ternyata di Provinsi Banten kontribusi industri bervariasi, dengan Industri Kimia dan barangbarang dari bahan kimia memberikan nilai tambah yang paling besar dan apabila dilihat lebih lanjut golongan industri ini memberikan nilai output dan input yang besar pula, walaupun penyerapan tenaga kerja golongan industri ini tidak begitu besar.
Banten Dalam Angka 2006/2007
At shown above analysis, Chemical, and stuff of chemical wrapping industry give large value add and output and input value too, but not large spare employee.
208
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Seperti tahun-tahun sebelumnya,pada tahun 2005 dilihat per Kabu paten/Kota ternyata perusahaan yang berada di Kota dan Kabupaten Tangerang sangat mendominasi konstribusinya baik dalam jumlah, tenaga kerja yang diserap maupun dalam memberikan nilai tambah industri.
Same last year,at 2005, show by regency/ municipality evidently company that occur in Tangerang regency and municipality exceedings dominant to constribute in amount, spare employee and value add industry.
Jumlah perusahaan yang ada di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang masing-ma sing hampir mencapai separuh jumlah keseluruhan industri di Provinsi Banten yaitu sebesar 607 perusahaan dan 703 perusahaan.
Amount company that in Tangerang regency and Tangerang municipality almost gain half amount aggregate of industry in Banten province about 607 and 703 unit company.
Sedangkan dalam penye rapan tenaga kerja, perusahaan yang ada di kabupaten dan kota Tangerang mencapai 187.950 orang dan 184.921 orang, dan memberikan nilai tambah yang cukup besar masing-masing mencapai 11,79 trilyun rupiah dan 13,74 trilyun rupiah, disusul perusahaan yang ada di Kabupaten Serang yaitu sebesar 6,52 trilyun rupiah dan kota Cilegon sebesar 5,87 trilyun rupiah. Ini berarti bahwa perusahaan industri yang ada di Kabupaten Serang dan kota Cilegon merupakan Industri yang menghasilkan output yang besar dan memberikan nilai tambah yang besar walaupun jumlahnya relatif lebih sedikit dibandingkan dengan kabupaten/ kota Tangerang.
Banten Dalam Angka 2006/2007
While at spare employee, company that in those Tangerang regency and municipality gain 187,950 and 184,921 person. that give large value add about 11.79 billion rupiahs dan 13.74 billion rupiah and followed company in Serang regency about sebesar 6.52 billion rupiahs and Cilegon municipality about 5.87 billion rupiahs.
This means industry company in Serang regency are industry that large output and value add although relative small amount than Tangerang regency/ municipality
209
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
6.2 Penggalian
6. 2 Mining
Jenis bahan tambang atau galian yang banyak terdapat di Banten adalah andesit dan pasir darat yang masing-masing volume penggalian untuk tahun 2006 sebesar 730.730 m3 dan 276.689 m3. Jenis tambang lainya juga terdapat Pasir Kuarsa,Tanah Urug,dan Batu bara.
Hybrid of wrapping field or quarry in Banten is andesit and sand with volume for year 2006 about 730,730 m3 and 276,689 m3 .Other Hybrid field also therekuarsa sand, failed land,and charcoal.,
Jumlah pemilik SIPD Gubernur tahun 2006 sebanyak 128 pemilik yang terdiri dari penggalian eksploitasi dan eksplorasi.
Amount acquire SIPD Gubernur year 2006 about 128 acquire to exploitation and exploration.
6.3 Listrik dan Air Bersih
6. 3 Electricity and Water Supply
Dilihat dari jumlah pelanggan yang mengkonsumsi energi listrik dari PLN tahun 2006 yang mencapai 639.914 pelanggan, kelompok rumah tangga adalah kelompok pelanggan yang terbesar yaitu mencapai 95,15 persen dari seluruh pelanggan PLN. Kemudian diikuti oleh kelompok Sosial (2,77%), Bisnis (1,66%), Pemerintah (0,35%) dan terakhir adalah kelompok sektor industri (0,07%). Tetapi walaupun kecil dalam jumlah pelanggan, kelompok industri ini mempunyai peranan sebagai konsumen terbesar dari seluruh penggunaan energi listrik dengan kontribusi pemakaian sebe sar 83,77 persen, berikutnya baru rumah tangga dengan kontribusi sebesar 12,90 persen.
At shown from amount of customer that consumme electricity of PLN in 2006 about 639,914 customer, that succession first from aspect amount costumer be group of dwell about 95.15 percent. Posterior followed by group of social (2.77%), bussiness (1.66%) and officer (0.35%), that latter be group of industry sector (0.07%).
Banten Dalam Angka 2006/2007
But although low at amount customer, those group of industry have acted as large consumer from application of electric energy by using contribution about 83.77 percent, subsequently dwell by kontribution about 12.90 percent.
210
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Data tentang perusahaan air minum didapat dari Survei Perusahaan Air Minum yang dilaku kan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. Data tersebut berasal dari 6 perusahaan air minum baik perusahaan daerah maupun perusahaan swasta yang berada di semua kabupaten/kota di Provinsi Banten.
Data about drinking water company gived from Drinking Water Company Survey that applied by BPS Statistics of Banten province . At year 2005, all regency company to respon to BPS Statistics survey.
Dari data yang masuk total produksi air minum sebesar 187.502 juta m3. Sedangkan jumlah pelanggan air minum yang paling besar adalah golongan rumah tangga, yang mencapai 137.418 pelanggan atau 94,66% dari total pelanggan semua golongan sebesar 145.176 pelanggan. Sedangkan jika dilihat dari volume air minum yang dialirkan, sebagian besar diserap oleh pelanggan dari industri, pelanggan lainnya, serta rumah tangga yang masing-masing mencapai 52,88 persen, 22,64 persen dan 18,84 persen dari total volume air yang dialirkan.
From that data, productivity of drinking water about 187,502 million m3. While amount of dringking water customer are large as group of dwell about 137,418 (94,66%) customer with total of customer to all group 145,176 customer. While if shown volume drinking water supply, part of large spared by customer from , industry, other customers, household, about 52.88 percent, 22.64 percent, and 18.84 percent of volume of water
Banten Dalam Angka 2006/2007
211
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2000
Standart Classification of Indonesia Business Sector 2000
Sektor Industri Pengolahan
Manufacturing Industry Sector
Kode Uraian 15 Industri makanan dan minuman 16 Industri pengolahan tembakau 17 Industri tekstil 18 Industri pakaian jadi 19 Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki 20 Industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan,bambu dan sejenisnya 21 Industri ketas, barang dari kertas, dan sejenisnya 22 Industri penerbitan, percetakan, dan reproduksi media rekaman 23 Industri batu bara, pengilangan minyak bumi, pengolahan minyak gas bumi, barang dari hasil pengilanagan minyak bumi dan bahan bakar nuklir 24 Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia 25 Industri karet, barang dari karet dan barang dari plastik 26 Industri barang galian bukan logam 27 Industri logam dasar 28 Industri barang dari logam, kecuali mesin dan peralatannya 29 Industri mesin dan perlengkapannya 30 Industri mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data 31 Industri mesin listrik lainnya, dan perlengkapannya 32 Industri radio, televisi, dan peralatan komunikasi, serta perlengkapannya 33 Industri peralatan kedokteran, alatalat cukur, peralatan navigasi, peralatan optik, jam dan lonceng 34 Industri kendaraan bermotor 35 Industri alat angkutan selin kendaraan bermotor roda empat atau lebih 36 Industri furnitur dan industri pengolahan lainnya 37 Daur ulang Banten Dalam Angka 2006/2007
Code 15 16 17 18 19 20
21 22 23
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Descreption Food and drinking Tobbaco manufacture Textile Garment Leather, stuff of leather and bed foot wood, stuff of wood (legible pertinent furniture) and tress stuff of rattan, wicker and other kind paper, stuff of paper, and other kind publication, printing, and reproduction, recording cinder grindstone, explore of world ayonnaise, manufacture of world mayonnaise, stuff of outcome explore of world mayonnaise and grill wrapping of nuchlear Chemical, and stuff of chemical wrapping rubber, stuff of rubber and stuff of bucket stuff quarry not nugget intrinsic nugget stuff of nugget, except machine and tool machine and tools machine and agency tools, accounting and data processing other electric machine, and tools radio, television, and communication outfit, and tools doctoral outfit, shave tools, navigasi outfit, optical outfit, clock and bell motor vehicle transport tools except motor vehicle four wheel or dull furniture and other manufacture repeat cycle
212
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Grafik 6.1 Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang di Banten Tahun 2002 - 2003
800 700 600 500 400 300 200 2005 2004
100 0 Kab.Pandeglang
Kab. Lebak
Kab. Tangerang
Kab. Serang
Kota Tangerang
Kota Cilegon
Grafik 6.2. Nilai Input dan Output Perusahaan Industri Menurut Kab/Kota di Banten Tahun 2003
50.000.000.000 45.000.000.000 40.000.000.000 35.000.000.000
Pandeglang
30.000.000.000
Lebak T angerang
25.000.000.000
Serang 20.000.000.000
Kota T angerang
15.000.000.000
Kota Cilegon
10.000.000.000 5.000.000.000 0 Input
Banten Dalam Angka 2006/2007
Output
213
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Grafik 6.3. Jumlah Energi Listrik yang Terjual di Banten Tahun 2001-2005
5.000.000.000 4.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 2006
0 Sosial
Rumah Tangga
Bisnis
Industri
Pemerintahan
Grafik 6.4. Jumlah Volume Air Bersih yang didistribusikan PDAM di Banten 2005
69% 4% 3%
21% 2% Pandeglang
Banten Dalam Angka 2006/2007
Lebak
Tangerang
1% Serang
Tangerang
Cilegon
214
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Manufacturing and ManPower of Establishment by Regency/Municipality in Banten 2005
6.1.1
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Perusahaan Company
Tenaga Kerja Man Power
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
13
870
2. Lebak
19
3.086
3. Tangerang
703
187.980
4. Serang
191
72.201
607
184.921
72
21.635
2005
1.605
470.693
2004
1.638
498.943
2003
1.576
499.303
2002
1.638
508.034
2001
1.664
503.841
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
215
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
6.1.2
Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Kabupaten/Kota di Banten Input, Output and Value Added of Manufacturing by Regency/Municipality in Banten 2005 (000 Rp/ Thousand Rp)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Input Input
Output Output
(1)
(2)
(3)
Nilai Tambah Value Added (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
28.264.244
66.724.000
38.459.756
327.191.821
492.480.514
165.288.693
3. Tangerang
26.436.206.314
38.228.364.216
11.792.157.902
4. Serang
19.118.907.965
25.637.101.696
6.518.193.731
5. Tangerang
30.019.613.122
43.754.729.070
13.735.115.948
6. Cilegon
32.876.710.932
38.749.145.324
5.872.434.392
2005
108.806.894.398
146.928.544.820
38.121.650.422
2004
103.938.765.613
144.758.946.997
40.820.181.384
2003
71.766.810.123
106.612.223.292
34.845.413.169
2002
102.968.840.951
133.270.893.031
30.302.052.080
2001
72.623.029.039
101.943.591.899
29.230.562.860
2. Lebak
Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
216
Bab VI
Tabel Table
Industri, Penggalian dan Energi
6.1.3
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Golongan Industri di Banten Number of Manufacturing and Man Power Establishment by Industrial Group in Banten 2005
Kode Code
Golongan Industri Industrial Group
Perusahaan Company
Tenaga Kerja Man Power
(1)
(2)
(3)
(4)
15
Industri makanan dan minuman/ Food and drinking
167
27.021
17
Industri tekstil/ Textile
118
54.128
18
Industri pakaian jadi/ Garment
83
42.189
19
Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki/ Leather, stuff of leather and bed foot
79
101.341
20
Industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan,bambu dan sejenisnya/ Wood, stuff of wood (legible pertinent furniture) and tress stuff of rattan, wicker and other kind Industri ketas, barang dari kertas, dan sejenisnya/ Paper, stuff of paper, and other kind
81
17.731
76
18.477
Industri penerbitan, percetakan, dan reproduksi media rekaman/ Publication, printing, and reproduction, recording Industri batu bara, pengilangan minyak bumi, pengolahan minyak gas bumi, barang dari hasil pengilanagan minyak bumi dan bahan bakar nuklir/ Cinder grindstone, explore of world ayonnaise, manufacture of world mayonnaise, stuff of outcome explore of world mayonnaise and grill wrapping of nuchlear Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia/ Chemical, and stuff of chemical wrapping
15
1.358
8
1.447
178
33.200
205
45.692
21
22
23
24
25
Industri karet, barang dari karet dan barang dari plastik/ Rubber, stuff of rubber and stuff of bucket
26
Industri barang galian bukan logam/ Stuff quarry not nugget
83
24.543
27
Industri logam dasar/ Intrinsic nugget
34
12.977
Banten Dalam Angka 2006/2007
217
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Lanjutan Continued
Kode Code
Golongan Industri Industrial Group
Perusahaan Company
Tenaga Kerja Man Power
(1)
(2)
(3)
(4)
28
Industri barang dari logam, kecuali mesin dan peralatannya/ Stuff of nugget, except machine and tool Industri mesin dan perlengkapannya/ Machine and tools
150
23.189
63
11.913
Industri mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data/ Machine and agency tools, accounting and data processing Industri mesin listrik lainnya, dan perlengkapannya/ Other electric machine, and tools Industri radio, televisi, dan peralatan komunikasi, serta perlengkapannya/ Radio, television, and communication outfit, and tools Industri peralatan kedokteran, alat-alat cukur, peralatan navigasi, peralatan optik, jam dan lonceng/ Doctoral outfit, shave tools, navigasi outfit, optical outfit, clock and bell Industri kendaraan bermotor/ Motor vehicle
-
-
47
14.902
19
11.874
6
603
30
3.677
38
6.132
122
18.163
3
136
1.605
470.693
29
30
31
32
33
34 35
36
37
Industri alat angkutan selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih/ Transport tools except motor vehicle four wheel or dull Industri furnitur dan industri pengolahan lainnya/Furniture and other manufacture Daur ulang/ Repeat cycle Banten
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
218
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
6.1.4
Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Golongan Industri di Banten Input, Output and Value Added of Manufacturing by Industrial Group in Banten 2005 (000 Rp/ Thousand Rp)
Kode Code (1)
Input Input
Output Output
(2)
Nilai Tambah Value Added
(3)
(4)
15
6.028.508.729
7.562.125.216
1.533.616.487
17
15.688.714.509
20.030.458.050
4.341.743.541
18
2.810.900.315
4.409.088.167
1.598.187.852
19
4.679.473.277
7.969.517.714
3.290.044.437
20
1.701.638.621
2.390.465.045
688.826.424
21
3.189.452.331
5.779.790.535
2.590.338.204
22
200.349.882
346.513.082
146.163.200
23
376.130.607
465.596.796
89.466.189
24
21.583.048.444
29.042.113.421
7.459.064.977
25
10.707.881.702
13.733.039.951
3.025.158.249
26
2.265.340.746
3.501.617.011
1.236.276.265
27
25.005.261.443
27.727.026.692
2.721.765.249
28
3.446.079.848
5.889.022.218
2.442.942.370
29
2.505.497.219
3.978.035.193
1.472.537.974
30
-
-
-
31
3.503.836.218
6.024.297.815
2.520.461.597
32
1.025.988.362
2.468.447.779
1.442.459.417
33
73.845.420
116.145.139
42.299.719
34
555.663.280
805.442.438
249.779.158
35
2.466.472.865
3.089.852.566
623.379.701
36
987.683.548
1.593.080.503
605.396.955
37
5.127.032
6.869.489
1.742.457
108.806.894.398
146.928.544.820
38.121.650.422
Banten
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
219
Bab VI
Tabel Table
Industri, Penggalian dan Energi
Produksi Bahan Galian Pada Perusahaan/Perorangan Pemegang SIPD/SIPR/SIPGI/KP di Banten Production of Quarrying Items on Companies Holding SIPD/SIPR/SIPGI/KP in Banten 2006
6.2.1
Jenis Bahan Galian Quarrying Items (1) 1. Andesit 2. Batu Kapur 3. Batu 4. Batu Sela 5. Batubara 6. Batu Split 7. Batu Belah 8. Galena 9. Diatome/Kieselguhr 10. Feldspar 11. Fospat 12. Gipsum 13. Kaolin 14.Makadam 15. Marmer 16. Pasir Darat 17. Pasir Kuarsa 18. Pasir Laut 19. Pasir Endapan 20. Pasir Kali 21. Pasir Batu (Sirtu) 22. Tanah Liat 23. Tanah Urug 24. Trass 25. Zeolit 26. Yarosit 27. Tokesi 28. Breksi Tufaan 29..Perak (kg) 30. Emas (kg) 31. Batu Gamping
Gol Bahan Galian (2) C B C C C C C C C C C A A C
Jumlah/Total *)
Produksi M3
Kg
(3) 730.730 37.559 988 6.593 25.220 276.689 183.386 2.433 16.840 39.400 7.834 9.660
(4)
2.324.344
-684,99 171,09 856,08
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province Banten Dalam Angka 2006/2007
220
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
6.2.2
Produksi Bahan Galian Golongan C Menurut Kabupaten/Kotamadya di Banten Production of Classification C Quarrying Items by Regency/Municipality in Banten (Ton/ton/m3) 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Produksi/ Production
(1)
(2)
Persentase/ Percentage (%) (3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
11.483
0,86
532.722
39,84
-
-
725.920
54,28
-
-
67.207
5,02
Banten
1.337.332
100,00
2005
631.211,77
100,00
2004
1.754.595
100,00
338.847.516
100,00
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
2003 1)
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province *) Catatan/Notes : Satuan produksi tahun 2003 masih dalam M3 / Production measurement at 2003 still in M3
Banten Dalam Angka 2006/2007
221
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
6.2.3
Jenis Bahan Galian Quarrying Items (1)
Jumlah Surat Izin SIPD/SIPR/SIPGI/KP dan Luas Wilayah Penambangan per Jenis Bahan Galian di Banten Number of SIPDSIPR/SIPGI/KP and Area by Kind of Quarrying Items in Banten 2006 Luas Wilayah/ Region Area (Ha)
SIPD/SIPR/SIPGI/KP Eksploitasi Exploitation
Eksplorasi Exploration
Eksploitasi Exploitation
Eksplorasi Exploration
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Andesit
23
0
200,80
0
2 Zeolit
2
0
105,26
0
3. Emas
8
2
9.094,70
6.947,00
4. Tanah Liat
6
0
448,92
0
5. Gelana
7
1
4.204,50
4.188,00
6. Pasir Darat
20
0
94,44
0
7. Batubara
16
5
1.093,53
29.304,90
8. Pasir Kuarsa
13
0
810,63
0
9. Pasir Laut
3
0
8,41
0
10. Pasir Kali
14
0
3,30
0
11. Bentonit
1
0
0,60
0
12. Tras
1
0
124,39
0
13. Tanah Urug
1
0
3,00
0
14. Batu Gamping
4
0
707,67
0
15. Pasir Besi
1
0
1,00
0
120
8
16.901,15
40.439,90
Jumlah
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
222
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
6.2.4
Jumlah Surat Izin SIPD/SIPR/SIPGI/KP dan Luas Wilayah di Banten Menurut Kabupaten/Kotamadya Number of SIPDSIPR/SIPGI/KP and Area by Regency/Municipality 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
SIPD/SIPR/SIPGI/KP Eksploitasi Exploitation (2)
Eksplorasi Exploration (3)
Luas Wilayah/Region Area (Ha) Eksploitasi Eksplorasi Exploitation Exploration (4) (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
4
0
1.343,56
0
93
8
15.347,25
40.466,90
2
0
6,00
0
14
0
191,74
0
5. Tangerang
0
0
0
0
6. Cilegon
7
0
12,61
0
Banten
120
8
16.901,16
40.466,90
2005
111
13
38.518,41
58.647,712
2004
56
-
34,32
-
2003
61
6
280,59
118,273
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
223
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.1 Table
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung Dan Energi Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Banten Number of Customers, Connected Power and Sold Electrical Energy by Classification of Tariff in Banten 2006
Klasifikasi Classification
Jumlah Pelanggan Number of Customer
Daya Tersambung Connected Power (Kva)
Energi Terjual Sold Electrical Energy (Kwh)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.Sosial/Public
Pendapatan Penjualan (Juta Rp) Income (Juta Rp) (5)
17.702
17.399
27.974.610
13.377
2. Rumah Tangga/ Household
608.891
393.448
730.449.804
376.020
3. Bisnis/Bussines
10.610
80.653
114.459.115
89.841
469
979.316
4.742.550.001
2.644.187
2.242
15.110
45.802.540
30.809
Jumlah/Total
639.914
1.485.926
5.661.236.070
3.154.234
2005
604.959
1.396.962
5.519.473.286
2.876.616
2004
565.861
1.338.836
5.528.633.999
2.805.029
2003
533.782
1.296.962
4.623.429.966
2.255.115
2002
50.4717
1.271.185
4.614.959.400
1.848.456
4. Industri/Industry 5. Pemerintahan/ Government
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
224
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Jumlah Transformator Distribusi Terpasang di Banten Number of Distribution Transformator in Banten 2000 - 2006
Tabel 6.3.2 Table
1-50 KVA Tahun Year
51-100 KVA
101-200 KVA
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2000
1.756
70.600
413
42.850
300
52.500
2001
1.809
-
444
44.400
305
-
2002
1.942
73.325
370
37.000
238
41.160
2003
1.861
73.150
426
42.400
309
53.430
2004
2.359
95.400
419
41.900
257
440.40
2005
2.405
98.625
464
46.400
283
48.600
2006
2.427
103.550
510
52.250
287
49.320
(1)
Banten Dalam Angka 2006/2007
225
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Lanjutan Continued
201-500 KVA
Jumlah Total
>500 KVA
Tahun Year
(1)
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
2000
172
50.345
9
5.670
2.650
221.965
2001
172
50.345
9
5.670
2.739
100.415
2002
147
48.845
98
60.760
2.793
271.360
2003
175
51.145
9
5.670
2.780
225.795
2004
56
50.050
22
17.170
31.113
248.560
2005
215
63.010
21
16.540
3.388
248.560
2006
222
65.170
22
17540
3.468
287.830
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
226
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.3 Table
Penyediaan, Penjualan Dan Susut Energi Listrik di Banten Stocked, Sold and Lost of Energy in Banten 2000 - 2006 (Kwh)
Tahun Year
Energi Siap Jual Energy Ready to Sell
Penjualan Sold
Susut Lost
(1)
(2)
(3)
(4)
2000
4.440.325.434
4.271.219.435
169.105.999
2001
4.556.744.769
4.314.292.831
242.451.938
2002
4.904.286.199
4.615.968.996
288.317.203
2003
5.217.390.930
4.623.429.966
593.960.964
2004
5.800.620.674
5.542.904.418
257.716.256
2005
5.830.360.244
5.568.041.492
262.318.752
2006
5.886.926.510
5.661.236.070
225.690.440
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
227
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.4 Table
Banyaknya Desa Berlistrik, Jumlah Langganan, dan Daya Tersambung di Banten Number of Villages, Customer and Connected Power 2000 - 2006 (Kwh)
Tahun Year
Desa Berlistrik Electred Village
(1)
(2)
Jumlah Langganan Daya Tersambung Number of Customer Connected Power (3)
(4)
444.924
1.169.058.225
2000
988
2001
1.015
2002
1.032
504.717
1.271.185.343
2003
1.054
533.782
1.296.962.103
2004
1.158
565.861
5.528.633.999
2005
1.228
604.959
1.396.962.255
2006
1.228
639.914
1.485.825.716
476.432
1.215.953.285
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
228
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.5 Table
Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi dan Produksi Air Minum Menurut Sumber Air yang Dipakai di Banten Number of Water supply Enterprises Production Capacity Water Production by Water Resources in Banten 2004 - 2005
Uraian Description
2004
2005
(1)
(2)
(3)
Jumlah Perusahaan Number of water supply Enterprises
6
6
Jumlah Kapasitas Produksi Potensial (liter/detik) Number of Potential Production Capacity
7.640
7.640
Jumlah Kapasitas Produksi Efektif (liter/detik) Number of Potential Effective Production Capacity
6.465
6.465
194.044.436
187.501.979
-
-
183.698.496
177.025.876
-
3.466.689
6.116.724
5.245.027
Artesis / Artesian
807.062
222.942
Lainnya / Others
3.422.154
1.541.445
Produksi Air (m3) Water Production Sumber Air / Water Resources (m3) : Sungai / River Danau / Lake Mata Air / Springs
Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
229
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.6 Table
Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi PAM Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di Banten Number of Technical and Administration Worker Water Supply Enterprise by Educational Attainment in Banten 2003 - 2005
Uraian Description (1) Jumlah Pekerja Teknik Number of Technical Worker
2003
2004
2005
(2)
(3
(4)
502
502
502
SD Primary School
84
84
84
SLTP Junior High School
41
41
41
SLTA Senior High School
298
298
298
Akademi Bachelor Degree
23
23
23
Universitas University Graduate
58
58
58
663
663
663
69
69
69
SLTP Junior High School
91
91
91
SLTA Senior High School
387
387
387
31
31
31
85
85
85
Jumlah Pekerja Administrasi Number of Administration Worker SD Primary School
Akademi Bachelor Degree Universitas University Graduate Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
230
Bab VI
Tabel Table
Industri, Penggalian dan Energi
Jumlah Pelanggan, Volume dan Nilai Air Minum yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen di Banten Number of Water Customer, Volume, and Value by type of Customer Group in Banten 2005
6.3.7
Uraian Description
Pelanggan Water Customer
Volume Volume (m3)
Nilai Value (000 Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
Rumah Tangga Household
137.418
36.269.572
51.877.597
4.203
1.873.353
5.351.879
459
30.186.275
79.183.768
Badan Sosial Social Institution
1.534
4.712.097
1.808.571
Instansi Pemerintah Government Institution
1.292
450.398
1.534.231
270
86.739.461
84.306.920
145.176 *)
160.234.155
224.062.966
2004
136.670
194.044.436
270.836.326
2003
139.093
152.288.952
204.969.359
Niaga / Perdagangan Trading and Industry Industri Industry
Lainnya Others ect. Jumlah / Total
Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS *) : Jumlah pelanggan di luar kota Cilegon.
Banten Dalam Angka 2006/2007
231
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
Jumlah Pelanggan, Volume dan Nilai Air Minum yang Didistribusikan Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Water Customer, Volume, and Value by Regency/Municipality in Banten 2005
6.3.8
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Pelanggan Water Customer
Volume Volume (m3)
Nilai Value (000)
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
8.645
2.044.261
2.437.119
2. Lebak
11.628
2.842.251
4.249.009
3. Tangerang
88.384
110.327.995
121.241.591
4. Serang
24.039
6.698.282
7.883.863
12.480
4.702.147
13.388.455
TT -
33.616.219
74.862.929
145.176
160.231.155
224.062.966
136.670
194.044.436
270.836.326
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
*)
2004 Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS *) : angka sementara
Banten Dalam Angka 2006/2007
232
Trade, Hotel and Tourism
Bab VII
7.1 Perdagangan Volume ekspor menurut pela buhan penting di Banten yaitu di pelabuhan Merak dan Cigading pa da tahun 2006 mencapai total 1.782.152.173 ton atau meningkat sebesar 49,11 persen dibandingkan tahun 2005 dengan nilai ekspor sebesar US $ 812.636.545 atau naik 14,46 persen . Sedangkan volume impor pada tahun 2006 mencapai total 10.633.024.746 ton, meningkat sebesar 32,19 persen dari tahun sebelumnya dengan nilai impor sebesar US $ 4.426.015.662 (naik 33,06 persen). Pada tahun 2006 Provinsi Banten mengalami defisit devisa sebesar US $ 3.613.379.117 atau terjadi kenaikkan defisit sebesar 38,11 persen dibanding tahun sebelumnya yang defisit sebesar US $ 2.616.299.307. Defisit ini diperkirakan disebabkan oleh adanya ekspor Provinsi Banten melalui Pelabuhan diluar Pelabuhan Banten. Selama tahun 2006 nilai ekspor Provinsi Banten berdasarkan bulan, nilai tertinggi terjadi pada Bulan Desember sebesar US $ 144.640.255 dan nilai terendah terjadi di Bulan Januari 2006 dengan nilai US $ 41.515.193. Untuk nilai impor Provinsi Banten tahun 2006, nilai tertinggi terjadi pada Bulan Nopember sebesar US $ 483.944.739 dan nilai impor terendah terjadi pada Bulan Maret senilai US$ 282.859.721 Banten Dalam Angka 2006/2007
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
7.1 Trade According to Merak and c i gadi ng p ar t ’ s dat a i n 2006 e x por t ’ s v al ume reached 1,782,152.173 ton or increased 49.11 percent compared to 2005 wi t hi ne x por t ’ sv ol umer e ac he dUs $ 812,636,545 (increased 14.46 %). In 2006,i mpor t ’ sv ol ume reached 10,633,024.746 ton. It increased 32.19 % compare to the year of 2005, with an US $ 4,426,015,662 i mpor t ’ s v ol ume (increased 33.06 %) In 2006, our province had a deficit of income (US $ 3,613,379,117 or increased 38.11% compare to 2005, US $2,616,299,307). This Deficit cased export Banten Province by another Port not include in Banten Port. In 2006 e x por t ’ sv al ue of Banten Province by mounth, high value in December with an US $ 144,640,255 and low value in January 2006 with an US $ 41,515,193. For i mpor t ’ sv al ue of Bant e n Province in 2006, high value in November with an US $ 483,944,739 and low value in March with an US $ 282,859,721.
235
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
7.2 Hotel Dan Pariwisata
7.2. Hotel and Tourism
Hotel
Hotel
Jumlah hotel di Banten menurut kab./kota pada keadaan terakhir tahun 2006 tercatat seba nyak 224 hotel. Sedangkan jumlah kamar pada tahun 2006 sebanyak 7.730 buah kamar, jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah tempat tidur sebanyak 13.111 tempat tidur. Jumlah tenaga kerja yang berpendidikan sekolah kejuruan hotel/pariwisata yang tertampung di perusahaan perhotelan di Banten pada tahun 2005 sebanyak 1.033 orang, jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 68 orang atau 7,05 persen dibanding tahun 2004. Seperti tenaga kerja yang berpendidikan kejuruan hotel/pa riwisata, tenaga kerja yang ber pendidikan non hotel/pariwisata mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen atau sebanyak 3 orang dibandingkan tahun 2004. Banyaknya tamu nusan tara yang datang menginap di hotel tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen dan tamu mancanegara yang datang menginap mengalami peningkatan 62,29 persen dibandingkan dengan keadaan tahun 2004.
According the last condition of our regency/city in 2006 the number of hotel in Banten were 224 hotels., the number of room hotels were 7,730 rooms,it increased compare to the year of 2005. The number of bed were 13,111 beds.
Banten Dalam Angka 2006/2007
The number of labour that majored in tourism vocational s c hool a nd wor k e di n Ba nt e n’ s hotel were 1,033 people increased 68 people or 7.05% compare to 2004.The others that had a different education increased 3 people or 0.10 % compare to 2004. In 2005, number of local guest increased 0.37 %. and foreign tourist incresed 62.29 % compare to 2004.
236
Bab VII
Pada tahun 2006 secara keseluruhan rata-rata lama mengi nap tamu nusantara yaitu 2,39 hari dan tamu mancanegara naik dari 2,98 hari menjadi 3,21 hari. Tingkat penghunian kamar hotel pada tahun 2006 secara keseluruhan mencapai 61,69 per sen. Hal ini berarti rata-rata 61,69 persen dari seluruh kamar hotel yang tersedia dipakai selama tahun 2006. Jika dibandingkan tahun 2005 terjadi peningkatan sebesar 3,12 persen. Sedangkan tingkat pema kaian tempat tidur secara keselu ruhan pada tahun 2006 sebesar 58,73 persen. Berarti terjadi pening katan sebesar 1,38 persen dibanding dengan tahun 2005.
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
In 2006, local guest to were 2.39 days (in 2005;1,46 days) and foreign guest were 3.21 days (in 2005 ; 2.98 days) In 2006, there were 61.69 % of room that used. Comparing to 2005, it increased 3.12 %. In 2006, there were 58.73 % of bed that used, comparing to 2005 it increased 1.38%
Pariwisata Jumlah objek wisata di Provinsi Banten ada sebanyak 126 objek diantaranya wisata Pantai Marina, Wisata Tirta, Wisata Sijaras (sejarah) dan suaka alam. Jumlah pengunjung tempat rekreasi/ taman hiburan tahun 2006 sebanyak 756.704 orang dengan nilai penjualan karcis sebesar Rp. 2.194.284.000.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Tourism There are 126 objects of tourism in Banten (ex. Marina be ac h,“ wi s at aTi r t a”,“ Wi s at a Se j ar ah /Si j ar as ” and Nat ur al asylum). There were 756,704 vicitors in 2006 we got Rp. 2, 194 , 28 4, 00 0f r om t he t i c k e t ’ s payment
237
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Grafik 7.1. Volume Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan Merak Tahun 2005 -2006 (Juta Ton) 7000
Ekspor
6000
Impor
5000 4000 3000 2000 1000 0
Cigading 2005
Merak 2005
Cigading 2006
Merak 2006
Grafik 7.2. Nilai Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan Merak Tahun 2005- 2006 (Juta USD) 3000 2500 Ekspor Impor
2000 1500 1000 500 0 Cigading 2005
Banten Dalam Angka 2006
Merak 2005
Cigading 2006
Merak 2006
238
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.1.1 Table
Pelabuhan Utama Principal Port (1)
Volume dan Nilai Ekspor Menurut Pelabuhanpelabuhan Utama di Provinsi Banten Volume and Value of Export by Principal Ports 2006
Volume Volume (Berat Bersih/ Net Weight : kg) (2)
Nilai Value (Nilai FOB / FOB Value : US $) (3)
Cigading
946.324.192
287.501.171
Merak
835.827.981
525.135.374
Jumlah / Total
1.782.152.173
812.636.545
2005
1.195.172.931
709.985.836
2004
1.398.685.835
816.604.112
2003
1.274.643.801
538.013.148
2002
1.094.823.340
403.794.871
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
239
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.1.2 Table
Pelabuhan Utama Principal Port (1)
Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhanpelabuhan Utama di Banten Volume and Value of Import by Principal Ports 2006
Volume Volume (Berat Bersih/ Net Weight : kg) (2)
Nilai Value (Nilai FOB / FOB Value : US $) (3)
Cigading
6.097.499.288
1.455.746.343
Merak
4.535.525.458
2.970.269.319
Jumlah / Total
10.633.024.746
4.426.015.662
2005
8.043.715.487
3.326.285.143
2004
10.199.948.760
3.581.975.185
2003
6.444.234.866
1.816.624.624
2002
6.731.350.136
1.597.846.899
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
240
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.1.3 Table
Ekspor dan Impor Melalui Pelabuhan di Banten Menurut Bulan Export dan Import of Banten Province by Month 2006
Ekspor/Export Bulan Month
(1) Januari / January
Impor/Import
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
(2)
(3)
(4)
(5)
64.325.270
41.515.193
1.028.587.512
334.654.262
Pebruari/ February
127.164.530
56.806.783
812.159.040
283.297.078
Maret / March
143.045.867
73.165.375
601.529.826
282.859.721
84.756.530
44.418.183
712.974.050
300.015.329
Mei / May
287.280.457
62.425.295
799.749.290
410.040.369
Juni / June
128.444.597
78.655.404
932.639.580
389.746.871
Juli / July
106.948.698
58.556.839
969.804.875
340.819.666
Agustus / August
155.311.772
82.339.752
877.192.189
447.487.142
September / September
145.829.874
57.369.265
1.118.306.950
456.964.930
Oktober / October
100.490.986
56.826.006
822.149.091
346.443.337
Nopember / November
167.346.627
55.918.195
1.143.580.897
483.944.739
Desember / December
271.206.965
144.640.255
814.351.446
349.742.218
Jumlah Total
1.782.152.173
812.636.545
10.633.024.746
4.426.015.662
2005
1.195.172.931
709.985.836
8.043.715.487
3.326.285.143
2004
1.398.685.835
816.604.112
10.199.948.760
3.581.975.185
April / April
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
241
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Ekspor Melalui Pelabuhan di Banten Menurut Negara Tujuan Export from Banten Port by Destination Country 2006
Tabel 7.1.4 Table
Benua/ Continent (1) ASIA A. ASEAN
B. NON ASEAN
AFRIKA
Negara Tujuan/ Destination Country
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
(2)
(3)
(4)
MALAYSIA THAILAND SINGAPORE VIETNAM PHILIPPINED CAMBODIA CHINA INDIA JAPAN HONGKONG TAIWAN KOREA SRILANKA SAUDI ARABIA UNITED ARAB EMIRATES PAKISTAN BANGLADESH QATAR KUWAIT BAHRAIN SOUTH AFRICA EGYPT NIGERIA SUDAN ZIMBABWE KENYA GHANA BENIN TANZANIA SIERRA LEONE
Banten Dalam Angka 2006/2007
309.700.842 107.714.678 69.978.555 42.104.662 35.683.287 2.362.192 516.880.226 151.640.741 44.275.776 15.448.842 17.690.703 16.685.254 19.782.916 14.027.227 5.215.071 5.300.368 5.572.940 475.421 61.404 46.756 15.788.864 1.511.731 999.504 250.000 91.094 57.852 79.119 18.038 17.940 14.370
139.536.165 52.911.637 40.809.541 29.139.735 6.698.202 1.170.728 164.627.674 71.465.899 36.176.859 13.182.735 12.392.302 9.698.233 8.321.437 6.277.112 3.871.407 3.780.483 2.830.610 1.435.352 45.005 32.100 6.952.609 993.457 652.936 112.500 50.026 48.889 42.871 18.038 17.940 15.668
242
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Continued
Benua/ Continent (1) AUSTRALIA AMERIKA EROPA
Negara Tujuan Destination
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
(2)
(3)
(4)
AUSTRALIA NEWZEALAND UNITED STATES CANADA PORTUGAL BELGIUM UNITED KINGDOM NETHERLAND SPAIN JERMANI MALTA ITALIA SWEDEN SWISZERLAND JUMLAH
45.211.398 23.895 36.316.768 44.286.157 206.681.366 14.376.413 17.560.443 10.220.972 6.090.918 1.275.322 500.000 40.498 82.650 9.000 1.782.152.173
90.854.811 17.312 21.964.087 21.624.220 31.187.462 11.603.339 9.244.486 5.696.183 3.379.104 3.283.758 300.000 95.923 58.300 19.410 812.636.545
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
243
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Impor Melalui Pelabuhan di Banten Menurut Negara Asal Import from Banten by Source Country 2006
Tabel 7.1.5 Table
Benua/ Continent (1) ASIA A. ASEAN
B. NON ASEAN
Negara Asal/ Source Country
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
(2)
(3)
(4)
SINGAPORE
1.450.839.898
1.160.809.141
MALAYSIA
527.562.020
362.705.444
THAILAND
446.502.918
233.894.259
VIET NAM
392.851
1.311.657
299.546 550.662.287 488.895.574 286.010.391 343.143.654 183.039.076 148.105.089 58.444.922 50.993.108 41.936.432 30.127.340 10.691.548 406.426 2.095.002 55.197 21.058 2.001 852 755 492
221.658 374.309.571 307.602.784 169.311.098 159.685.850 157.703.546 126.341.499 51.377.009 51.291.158 37.018.621 16.760.067 13.375.255 957.090 453.931 106.697 50.260 3.805 2.211 1.961 662
PHILIPPINES SAUDI ARABIA INDIA UNITED ARAB EMIRATES CHINA JAPAN KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN IRAN,ISLAMIC REP. OF KUWAIT BAHRAIN QATAR HONG KONG OTH. SOUTH & S.E ASIA TURKEY PAKISTAN OTH. WEST ASIA SRI LANKA NEPAL KOREA,DEM. PEOP. REP.
Banten Dalam Angka 2006/2007
244
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Continued Kode/ Code (1) AFRIKA
Negara Asal/ Source (2) SOUTH AFRICA MOZAMBIQUE
AMERIKA
Nilai/ Value FOB (US $) (4) 43.727.666
6.283.919
1.553.699
2.774
6.061
MOROCCO
433
1.349
SENEGAL
762
1.337
725 5 1.356.284.788 263.074 18 1 1.341.730.671 1.319.172.693 783.642.374 709.672.000 41.424.045 36.750.000 9.621.763 3.986 107.316 274 479 430 1.115 34
1.278 10 236.248.102 42.475 15 2 336.189.690 195.110.839 170.106.846 78.134.075 12.720.587 12.200.265 8.236.695 2.500.000 191.544 1.441 1.015 1.000 957 72
SWAZILAND
AUSTRALIA
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3) 135.542.816
EGYPT TUNISIA AUSTRALIA NEW ZEALAND BRITISH INDIAN OCEAN EAST TIMOR UNITED STATES BRAZIL ARGENTINA CHILE EL SALVADOR GUATEMALA CANADA PANAMA MEXICO NICARAGUA VENEZUELA COSTA RICA NETHERLANDSANTILLES DOMINICA
Banten Dalam Angka 2006/2007
245
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Continued Kode/ Code (1) EROPA
Negara Asal/ Source (2) RUSSIAN FEDERATION
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3) 165.833.489
Nilai/ Value FOB (US $) (4) 55.314.194
UNITED KINGDOM
43.827.985
14.012.370
GERMANY,FED. REP. OF
10.840.848
10.175.479
NETHERLANDS
26.568.094
7.922.794
2.997.933
3.927.088
9.600.100 3.010.063 4.603.409 2.081.438 1.747.538 78.571 85.676 465.112 19.489 490.513 6.276 8.385 7.679 6.314 2.994 3.307 2.116 1.147 625 345 182 142 44 10.633.024.746
3.878.611 3.208.711 2.508.662 2.003.149 216.401 165.561 147.395 67.062 66.217 52.512 15.782 13.690 13.624 12.793 7.950 5.468 3.549 1.969 1.053 741 305 199 79 4.426.015.662
ITALY ANDORA SWEDEN FRANCE BELGIUM NORWAY SPAIN SWITZERLAND POLAND AUSTRIA IRELAND DENMARK FINLAND CZECH REPUBLIC ROMANIA HUNGARY PORTUGAL MONACO BULGARIA UKRAINE SLOVENIA GREECE SLOVAKIA BOSNIA-HERCEGOVINA JUMLAH Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
246
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.1.6 Table
Komoditi Commodity
Kode/ Code (1) 03
09 10 15 19
24 25
27
28 29 34
38 39 40 44 47 48 60
Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Komoditi Export from Banten by Commodity 2006
(2) Ikan dan udang, binatang lunak dan binatang air yang tidak bertulang belakang/ Fish and crustaceans, molluscs, and other aquatic invertebrates Kopi, teh, mate, dan rempah-rempah/ Coffee, tea, mate, and spices Gandum-ganduman/ Cereals Minyak dan lemak, malam hewani/nabati/ Fats and oils, animal or vegetable waxes Olahan dari gandum-ganduman, tepung, pati atau susu, produk industri kue/ Preparations of cereals, flour, starch or milk, pastrycooks products Tembakau / Tobacco Garam, belerang, tanah, dan batu, plester, kapur dan semen/ Salt, sulphur, earth and stone, plastering materials, lime and cements Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk sulingnya, bahan mengandung bitumen, malam mineral/ Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation, bitumenous substances, mineral waxes. Bahan kimia anorganik / Inorganic chemicals Bahan kimia organik/ Organic chemicals Sabun, preparat pencuci, preparat pelumas, malam tiruan, lilin/ Soap, washing preparations, lubricating preparations, artificial waxes, candles Aneka produk kimia/ Miscellanous chemical products Plastik dan barang dari plastik/ Plastics and articles thereof Karet dan baranag dari karet/ Rubber and articles thereof Kayu dan barang dari kayu, arang kayu/ Wood and articles thereof Pulp dari kayu/ kertas / Pulp of wood/ paper Kertas, barang dari pulp kertas / Paper, articles of paper pulp Kain rajutan / Knitted fabrics
Banten Dalam Angka 2006/2007
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3)
Nilai/ Value FOB (US $) (4)
23.794.532
4.587.708
0
0
0
0
3.000
30.451
0
0
0
0
15.562.950
894.694
173.560.787
15.562.617
76.943.060 446.324.251
22.181.454 280.704.461
11.051.593
9.296.315
13.056.957
17.022.623
1.381.419
1.937.697
0
0
317.140
170.761
0
0
214.126.562
128.288.546
0
0
247
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Continued
Komoditi Commodity
Kode/ Code (1) 61 62 70 72 73 78 84
85
87 89 90
91 94
(2) Barang dan perlengkapan pakaian, rajutan atau kaitan/ Articles of apparel and cloting accessories, knitted and crocheted Barang dan perlengkapan pakaian tidak dirajut/ Articles of apparel and cloting accessories, not knitted Kaca dan barang dari kaca/ Glass and glassware Besi dan baja/ Iron and steel Barang dari besi atau baja/ Articles of iron or steel Timah hitam dan barang terbuat dari timah hitam/ Lead and aricles thereof Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan pesawat mekanik, bagiannya/ Nuclear reactor, boilers, machinery and mechanical appliances, parts thereof Mesin dan alat listrik, serta bagiannya, pesawat perekam/ reproduksi suara, gambar dan suara untuk televisi, dan bagiannya/ Electrical machinery and equipment and parts thereof, sound recorders and reproducers, television image and sound recorders and reproduers, and parts Vehicles other than railway Kapal, bahtera dan bangunan terapung/ Ship, boats, and floating structure Alat dan aparat optik, fotografi, sinematografi, ukur, peneliti, presisi, kedokteran dan bedah, bagian dan perlengkapannya/ Optical, photographic, sinematographic, measuring, checking, precision, medical or surgical instruments and apparatus, parts and accessories thereof Jam dinding, jam tangan dan bagiannya/ Clocks, watches and parts Perabot rumah, kasur tempat tidur, lampu dan perlengkapan penerangan, isyarat iluminasi, papan nama iluminasi, bangunan prefabrikasi/ Furniture, bedding, mattresses, mattress suports, cushions and similar stuffed furnishings, lamps and lighting fittings not elsewhere specified or included, illuminated sign, illuminated name plates and the like, prefabricated buildings Jumlah/Total
Banten Dalam Angka 2006/2007
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3)
Nilai/ Value FOB (US $) (4)
1.791
2.812
28.191
44.241
0 483.368.412 27.573.039
0 204.601.662 29.458.120
0
0
435.563
1.105.646
119.008
496.478
0
0
46.591.133
70.203.879
0
0
0
0
7.592.601
22.782.334
1.541.831.989
809.372.499
248
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Banten Number of Restaurant in Banten 2006
Tabel 7.1.7 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
Restoran/ Restaurant
Rumah Makan /Cafe
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
9
45
2. Lebak *)
5
11
3. Tangerang *)
49
80
4. Serang *)
61
112
5. Tangerang
13
112
6. Cilegon *)
32
13
Banten
169
373
2005
216
404
2004
152
337
2003
146
358
2002
138
322
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province *) Catatan/Notes : Menggunakan data tahun 2005 / Used data in year 2005
Banten Dalam Angka 2006/2007
249
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Jumlah Desa Yang Mempunyai Pasar di Banten Number of Vilages Which Have Market in Banten 2006
Tabel 7.1.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
Pasar Bangunan Permanen / With Permanent Building
(1)
(2)
Pasar Tanpa Bangunan Permanen/ Not With Permanent Building (3)
1. Pandeglang
26
22
11
2. Lebak
29
33
8
3. Tangerang
65
32
110
4. Serang
44
29
28
5. Tangerang
20
32
75
6. Cilegon
6
3
14
190
151
246
Supermarket/Pasar Swalayan/Toserba Supermarket
(4)
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten Sumber: Podes SE-06, BPS Souce : Villages Potential 06, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
250
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.1 Table
Banyaknya Hotel Berbintang dan Tidak Berbintang Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Classified and Non Classified Hotel by Regency/Municipality in Banten 2006
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Hotel Berbintang Classified
(1)
(2)
Hotel Tidak Berbintang Non Classified (3)
Jumlah Total
Kab/Reg 1. Pandeglang
9
65
74
19
19
1
2
3
16
65
81
5. Tangerang
6
20
26
6. Cilegon
7
14
21
2006
39
185
224
2005
35
115
150
2004
35
115
150
2003
27
122
149
2002
27
114
141
2. Lebak
-
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
251
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.2 Table
Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Hotel, Rooms and Beds of Hotel by Regency/Municipality in Banten 2006
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Hotel Hotel
Kamar Rooms
Tempat Tidur Beds
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
74
2.289
3.819
2. Lebak
19
292
587
3
268
393
81
3.182
5.475
5. Tangerang
26
925
1.489
6. Cilegon
21
774
1.348
2006
224
7.730
13.111
2005
150
5.070
8.596
2004
150
5.070
8.596
2003
149
5.036
8.527
2002
141
4.811
8.140
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
252
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.3 Table
Banyaknya Tenaga Kerja Kejuruan dan Non Kejuruan Hotel/Pariwisata pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Hotel/Tourism Educational Workers and Non of Hotel by Regency/Municipality in Banten 2005 (Orang/Person)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tenaga Kerja Kejuruan Educational Workers
Tenaga Kerja Non Kejuruan Non Educational Workers
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
62
596
8
123
3. Tangerang
340
68
4. Serang
225
945
5. Tangerang
295
862
6. Cilegon
103
502
1.033
3.096
2004
965
3.093
2003
547
2.725
2002
542
2.677
2. Lebak
Kota/Mun
Banten
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
253
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.4 Table
Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Domestic Guest and Foreign Guest at Hotel by Regency/Municipality in Banten 2005 (Orang/Person)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tamu Nusantara Domestic Guest
Tamu Mancanegara Foreign Guest
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
139.805
9.600
62.710
8
6.564
41.878
316.747
15.417
5. Tangerang
224.719
69.462
6. Cilegon
125.982
3.911
Banten
876.528
140.276
2004
873.295
86.438
2003
930.943
51.803
2002
495.543
45.585
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
254
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.5 Table
Rata-rata Lama Menginap Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten Average Length of Stay of Domestic Guest Guest and Foreign Guest at Hotel by Regency/Municipality in Banten 2006 (Hari/Days)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tamu Nusantara Domestic Guest
Tamu Mancanegara Foreign Guest
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
2,32
3,38
2. Lebak
1,47
3,22
3. Tangerang
4,20
4,08
4. Serang
2,90
3,40
5. Tangerang
1,57
2,34
6. Cilegon
2,49
3,65
Banten
2,39
3,21
2005
1,46
2,98
2004
1,46
4,12
2003
1,41
4,99
2002
1,41
4,96
Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
255
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.6 Table
Persentase Tingkat Penghunian Kamar Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten Percentage of Room Occupation Rate of Hotel by Regency/Municipality in Banten 2002 -2006
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
2002
2003
2004
2005
2006
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
32,71
39,93
39,27
37,84
35,34
2. Lebak
29,09
51,53
54,00
53,70
60,00
3. Tangerang
28,36
27,92
93,58
79,25
82,02
4. Serang
39,24
60,94
88,12
88,95
82,81
5. Tangerang
54,70
67,40
53,21
66,95
68,62
6. Cilegon
38,22
61,23
33,73
33,30
38,10
38,39
53,73
58,64
59,76
61,69
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
256
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.7 Table
Persentase Pemakaian Tempat Tidur Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten Percentage of Beds Sold of Hotel by Regency/Municipality in Banten 2002 –2006
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
2002
2003
2004
2005
2006
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
35,50
43,33
42,63
41,09
36,74
2. Lebak
21,26
37,66
39,49
39,27
43,87
3. Tangerang
28,59
28,13
81,59
71,01
73,49
4. Serang
43,16
67,03
77,43
70,37
69,51
5. Tangerang
76,56
80,08
63,17
79,49
80,40
6. Cilegon
48,93
54,02
43,70
48,45
55,44
Banten
45,06
56,39
57,78
57,92
58,73
Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
257
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.3.1 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1)
Jumlah Objek Wisata Menurut Lokasi di Banten Number of Tourism Object by Location in Banten 2006
Wisata Marina Pantai Beach (2)
Wisata Tirta Swimming Pool (3)
Wisata Sejarah Historical Tour (4)
Suaka Alam Wild Life Pie Serve (5)
Jumlah Total (6)
Kab/Reg 1. Pandeglang
4
5
28
1
38
2. Lebak *)
6
5
2
3
16
3. Tangerang*)
-
2
2
-
29
4. Serang *)
5
4
5
6
20
5. Tangerang
-
7
-
-
7
6. Cilegon *)
3
2
11
-
16
Banten
18
25
48
10
126
2005
25
18
48
10
119
2004
27
46
48
13
134
2003
40
30
16
4
90
2002
42
28
15
21
106
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
*) Catatan/Note : Menggunakan data tahun 2005 / Used data in year 2005
Banten Dalam Angka 2006/2007
258
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.3.2 Table
Jumlah Museum, Situs Purbakala dan Bangunan Bersejarah di Banten Number of Museum, Old Site and History Building in 2006
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
Museum Museum
Situs Purbakala Old Site
Bangunan Bersejarah History Building
Makam Sejarah History
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1
13
21
22
2. Lebak
-
4
6
8
3. Tangerang
-
6
-
3
4. Serang
-
2
1
11
5. Tangerang
-
-
-
1
6. Cilegon
-
-
-
8
Banten
1
25
28
53
2005
1
25
28
53
2004
1
25
28
53
2003
1
25
28
53
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
259
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.3.3 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1)
Jumlah Pengunjung dan Nilai Penjualan Karcis Tempat Rekreasi/Taman Hiburan di Banten Number of Visitors and Receipts of Recreation Resorts in Banten 2006
Tempat Rekreasi Recreation Ground (2)
Pengunjung / Penonton Visitors (Orang / Person) (3)
Penjualan Karcis Receipts (Rp) (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
7
633.878
1.584.695.000
2. Lebak *)
-
-
-
3. Tangerang *)
-
-
-
4. Serang *)
-
-
-
5. Tangerang
7
84.000
588.000.000
6. Cilegon *)
16
38.826
21.589.000
Banten
30
756.704
2.194.284.000
2005
16
38.826
21.589.000
2004
49
1.404.611
781.027.250
2003
16
57.869
13.676.000
2002
7
474.147
164.361.000
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province *) Catatan/Note : Menggunakan data tahun 2005 / Used data in year 2005
Banten Dalam Angka 2006/2007
260
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.3.4 Table
Jumlah Unit Wisata, Pengunjung Dan Penjualan Karcis Menurut Kabupaten Dan Objek Wisata Di Banten Number of Tourism Unit, Visitors and Receipts by Regency/Municipality and Tourism Object in Banten 2006 Objek Wisata / Tourism Object Wisata Pantai Marina Beach
Kabupaten/Kota Regency/Municipali ty
(1)
Unit Unit
Pengunjung Visitors (Orang/ Person)
(2)
(3)
Wisata Tirta Swimming Pool
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (4)
Unit Unit
Pengunjung Visitors (Orang/ Person)
(5)
(6)
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
4
247.999
247.999
5
239.464
239.464
2. Lebak *)
6
105.000
520.000
5
40.200
40.200
3. Tangerang *)
7
20
2.000
15.000
4. Serang *)
5
23.012,5
4
5.306
106.120
-
-
7
84.000
588.000
-
-
2
-
-
9.250
Kota/Mun 5. Tangerang
-
6. Cilegon *)
3
Banten
25
362.249
2005
25
397.544
2004
27
2003 2002
Banten Dalam Angka 2006/2007
791.011,5
-
43
370.970
988.784
1.251.360
36
102.039
255.873
578.193
849.917.500
46
14.176
18.000.000
40
1.301.794
10.386.000
30
1.902
1.600.000
42
477.339
164.834
28
5.732
8.598
261
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Continued
Objek Wisata / Tourism Object Wisata Sejarah Historical Tourism
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
(1)
Unit Unit
Pengunjung Visitors (Orang/ Person)
(8)
(9)
Suaka Alam Wild Life Pie Serve
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (10)
Unit Unit
Pengunjung Visitors (Orang/ Person)
(11)
(12)
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (13)
Kab/Reg 1. Pandeglang
28
146.411
1
2. Lebak *)
2
-
-
3
6.451
6.451
3. Tangerang *)
2
2.400
6.000
-
-
-
4. Serang *)
5
9.451.312
-
6
51.500
-
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon *)
11
-
-
-
-
-
Banten
48
9.600.123
6.000
10
57.951
6.451
2005
48
9.757.688
6.000
10
61.148
70.391
2004
48
1.088.344
-
13
6.425
2.735.000
2003
16
9.320.548
1.690.000
4
10.910
-
2002
15
6.178.711
6.178.711
21
61.103
61.103
Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2006/2007
262
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Continued Jumlah / Total Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
Pengunjung Visitors (Orang/ Person) (15)
Unit Unit (1)
(14)
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (16)
Kab/Reg 1. Pandeglang
38
633.878
487.463
2. Lebak *)
16
151.651
567.151
3. Tangerang *)
29
4.400
21.000
4. Serang *)
20
9.517.323
129.132,5
5. Tangerang
7
84.000
588.000.000
6. Cilegon *)
16
-
-
Banten
126
10.391.252
589.204.746,5
2005
119
10.358.439
1.584.124
2004
134
1.687.138
870.652.500
2003
90
10.635.154
13.676.000
2002
106
6.721.365
6.413.246
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
*) Catatan/Note : Menggunakan data tahun 2005 / Used data in year 2005
Banten Dalam Angka 2006/2007
263
Bab VII
Banten Dalam Angka 2006/2007
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
264
Transportation
Bab VIII
8.1.Perhubungan Darat Panjang jalan Provinsi dan jalan negara di Provinsi Banten pada akhir tahun 2006 adalah 1.379,410 km. Berdasarkan pengelolaannya, 35,55 persen jalan negara dan 64,45 persen jalan provinsi. Jalan negara seluruhnya sudah diaspal, demikian pula dengan jalan provinsi seluruhnya sudah diaspal. Dari seluruh jalan yang dikelola baik jalan Provinsi maupun negara, hanya 858,460 km (62,23 persen) dalam kondisi baik, sepan jang 278,650 km (20,20 persen) dalam kondisi sedang dan sisanya 242,300 km jalan negara dan Provinsi atau 17,57 persen dalam kondisi rusak.
Perhubungan dan Komunikasi
8.1. Land Transportation. The total length of the province and national roads at Banten Province in 2006 reached 1,379.410 km. Of the total road length, 35.55 percent was under state responsibility and 64.45 percent was under provincial responsibility. All of the roads who are under state responsibility were asphalted, while the roads that are under provincial responsibility was asphalted . All of the roads at Banten province and national, only 858.460 km (62.23 percent) are well condition, around 278.650 km (20.20 percent) are sufficient or moderate, 242.300 km (17.57 percent) are damage.
Jalan negara kelas II sebesar 23,15 persen, kelas IIIA sebesar 13,08 persen, kelas IIIB sebesar 56,67 persen dan tidak dirinci sebesar 7,10 persen. Sedangkan jalan Provinsi kelas IIIA sebesar 8,04 persen, kelas IIIB sebesar 20,97 persen dan sisanya 70,99 persen kelas yang tidak dirinci.
The roads whose under state responsibility are II class (23.15 percent), III A class (13.08 percent), III B class (56.67 percent) and 7.10 percent not yet description. While the roads whose under provincial responsibility are III A class (8.04 percent), III B class (20.97 percent), and 70.99 percent not yet description.
Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Dinas Perhu bungan Provinsi Banten pada akhir tahun 2006 sebanyak 1.281.714 unit. Terdiri dari kendaraan sedan sebanyak 40.886, jeep sebanyak 12.471, minibus sebanyak 124.631, mikro bus sebanyak 4.010, truk sebanyak 47.989, kendaraan alat berat sebanyak 48
Number of motor vehicle whose had been recorded in transportation agency are 1,281,714 u ni t s . That ’ s 40,886 units are passenger cars, 12,471 units are jeeps, 124,631 units are mini buses, 4,010 units are micro buses, 47,989 units are trucks, 48 unit are weight vehicle
Banten Dalam Angka 2006/2007
267
Bab VIII
dan kendaraan roda dua sebanyak 1.051.679. Jenis-jenis kendaraan terbagi dalam kategori umum (sebanyak 28.934 unit), non umum (sebanyak 188.582 unit), objek (sebanyak 1.064.150 unit yang terdiri dari jeep dan roda dua). Berdasarkan sumber yang dihimpun dari Polda Provinsi Banten, SIM yang dikeluarkan di Provinsi Banten selama tahun 2006 sebanyak 77.096. Pada tahun 2006 jumlah perpanjangan SIM menurun sebesar 58,25 persen, dan pembuatan SIM baru meningkat sebesar 152,88 persen.
Perhubungan dan Komunikasi
and 1,051,679 motorcycles.
units
are
Motor vehicles are divided into two categories. Therewas 28,934 units are public category, and 188,582 units are non public (private) category, 1,064,150 unit are object. Regional Police of Banten province was published 77,096 driver license. Driver license was renew are decrease around 58.25 percent, and the new driver license are increase 152.88 percent.
Selama tahun 2006 banyaknya penerbitan STNK bagi kendaraan baru sebanyak 67.720 unit, pindah daerah sebanyak 2.086 unit, Hilang/ Salinan sebanyak 547 unit dan pengesahan sebanyak 157.529 unit.
During 2006 there was 67,720 units of vehicle serial number are published. 2,086 units of vehicle serial number are change of regional responsibilities, 547 units of serial number was duplicated because lost, and 157,529 units of vehicle serial number are legitimated.
Selama kurun waktu 2005 – 2006, jumlah kecelakaan lalulintas mencapai 559 kasus. Jumlah kecelakaan lalulintas selama kurun waktu tersebut cendrung naik, yakni sebesar 86,67 persen. Kenaikan jumlah kecelakaan lalulintas selama tahun 2006 telah mengakibatkan korban meninggal sebesar 25,30 persen, korban luka berat sebesar 33,56 persen dan korban luka ringan sebesar 41,14 persen.
From 2005 until 2006, number of traffic accident was 559 cases. That accident showed the increasing trend: 2005 – 2006 increase 86.67 percent. Number of victims cause that accident are 187 (25.30 percent) was died, 248 (33.56 percent) are heavy wound, and 304 (41.14 percent) are small wound.
Banten Dalam Angka 2006/2007
268
Bab VIII
Jumlah kerugian materi pada kecelakaan lalulintas selama tahun 2006 diperkirakan mencapai 2,5 juta rupiah Dari 6 kabupaten/kota, jumlah kerugian tertinggi dialami Kabupaten Pandeglang sebesar 74,03 persen, Kota Cilegon sebesar 19,56 persen, Kabupaten Lebak 3,52 persen dan Serang sebesar 2,89 persen. Jumlah penumpang kereta api di 24 stasiun yang ada di wilayah Banten selama tahun 2006 mencapai 6.221.314 orang (naik 57,13 persen), dengan jumlah penumpang terbanyak berada di stasium Rangkasbitung yang mencapai 1.234.748 orang atau 19,85 persen dan stasiun Parung Panjang 1.040.693 orang atau 16,73 persen. Sedangkan jumlah penumpang tertinggi selama tahun 2006 terjadi pada bulan Juli sebanyak 578.201 orang. Selama tahun 2006 jumlah angkutan barang kereta api dari jenis komoditi yaitu Batubara, mencapai total 458.584 ton (turun 13,23 persen). Berdasarkan sumber yang diperoleh dari PT.Kereta Api (Persero) Unit Stasiun Serang, berdasarkan total penumpang selama tahun 2006 sebanyak 127.886 orang diperoleh pendapatan sebesar Rp. 435.728.200,-. Selama tahun terse but, jumlah penumpang tertinggi terjadi pada bulan Juli yang mencapai 9,22 persen. Banten Dalam Angka 2006/2007
Perhubungan dan Komunikasi
Amount of material impunity cause the traffic accident is 2,5 million Pandeglang regency is the larger of material impunity compare to another regency/municipality. There was 74.03 percent Pandeglang regency, 19.56 percent Cilegon municipality, 3.52 percent are Lebak regency and 2.89 percent Serang regency. Number of railways passengers at 24 station in Banten province are 3,959 238 passengers (increase 57.13 percent). Rangkasbitung station is the crowded station (1,234,748 passengers or 19.85 percent) compare to the other station, while Parung Panjang station has 1,040,693 passengers (16.73 percent). The crowded passengers had been occurs in July 2006 (578,201 passengers). In 2006 railways freight transportation of coals is 458,584 ton (increase 13.23 percent). Branch of Railways Company of Indonesia (P.T. Kereta Api Indonesia) at Serang station i nf or m t hat ’ s i n 200 6 had embarked passengers around 127,886 persons, and get amount Rp 435,728,200,-. During 2006, the crowded passengers had been occurs in July, 2006 (9.22 percent).
269
Bab VIII
Pendapatan terbesar pada bulan Mei sebesar 10,49 persen. Pendataan yang dilakukan di Statsiun Serang, menunjukan jumlah barang selama tahun 2006 sebanyak 5,48 ton diperoleh pendapatan sebesar Rp. 385.000,-. Selama tahun tersebut, jumlah barang terbanyak terjadi pada bulan Januari yang mencapai 15,53 persen dan total pendapatan sebesar 12,99 persen.
Perhubungan dan Komunikasi
While the highest income had been occurs in Mey, about 10.49 percent. In 2006 the number of railways freight transportation is 5,48 ton, and get amount Rp. 385,000,-. During that year the highest loaded had been occurs in January, 2005 (15.53 percent), and get amount 12.99 percent of the total amount 2006.
8.2. Air Transportation. 8.2 Perhubungan Udara Pada tahun 2006, jumlah pesawat yang datang dan berangkat serta jumlah penumpang domestik yang datang dan berangkat mengalamai peningkatan dari tahun 2005, yakni pesawat yang datang kenaikannya sebesar 0,57 persen, pesawat yang berangkat sebesar 1,20 persen, penumpang yang datang sebesar 9,52 persen, dan penumpang yang berangkat sebesar 9,42 persen. Sama seperti pada penerbangan domestik, banyaknya penerbangan internasional pada tahun 2006 juga mengalami peningkatan dari tahun 2005, yakni pesawat yang datang naik sebesar 7,90 persen, pesawat yang berangkat naik 8,92 persen, sedangkan jumlah penumpang internasional yang datang naik sebesar 4,05 persen dan penumpang yang berangkat naik sebesar 6,39 persen.
Banten Dalam Angka 2006/2007
In 2006 number of domestic aircraft did landing and take off have been increased compare to the previous year. The percentage of increasing of domestic aircraft landing is 0.57 percent, and percentage of increasing of domestic aircraft take off is 1.20 percent. Number of domestic passengers arrived and domestic passengers embarked also increased. There are domestic passenger arrived increase 9.52 percent, and domestic passengers embarked increase 9.42 percent. Same as domestic aircraft, international aircraft also increased. Number of international aircraft landing increased 7,90 percent if it compare to previous year, and international aircraft take off increased 8.92 percent. Number of international passengers arrived increase 4.05 percent, and international passengers embarked increased 6.39 percent. 270
Bab VIII
Perhubungan dan Komunikasi
Selama tahun 2006 banyak nya barang dan pos paket domestik yang dimuat dan dikirim mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 2,27 persen. Untuk pos paket yang dimuat mengalami penurunan sebesar 13,22 persen, peningkatan jumlah barang yang dimuat sebesar 2,80 persen dan peningkatan paket pos dan barang yang dibongkar masing-masing sebesar 14,10 persen dan 2,28 persen.
In 2006 number of goods and domestic package post were increase 2.27 percent. Number of package post had been loaded was decreased 13.22 percent, number of goods had been loaded was increased 2.80 percent. package post had been unloaded was increased 14.10 percent and 2.28 percent for goods.
Rata-rata barang yang di muat selama tahun 2006 untuk se tiap bulannya adalah 10.050.399 kg, barang yang dibongkar sebesar 5.084.864 kg, pos yang dimuat sebesar 374.249 kg dan pos yang dibongkar sebesar 146.377 kg.
Average of goods had been loading is 10,050,399 kg monthly, goods had been unloading is 5,084,864 kg monthly. Package post had been loading is 374,249 monthly, and unloading is 146,377 kg.
Secara total barang dan pos paket internasional yang dimuat selama tahun 2006 mengalami peningkatan dibandingkan dengan keadaan tahun 2005 sebesar 17,65 persen. Untuk pos paket yang dimuat mengalami peningkatan sebesar 30,82 persen dan yang dibongkar mengalami peningkatan sebesar 45,12 persen. Peningkatan jumlah barang yang dimuat adalah sebesar 17,59 persen dan jumlah barang yang dibongkar mengalami peningkatan sebesar 21 persen.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Goods and international package post had been loading increased 17.65 percent if it compare to previous. International package post had been loading increased 30.82 percent, and unloading increased 45.12 percent. Increasing of goods had been loading is 17.59 percent, and goods had been unloading increased 21 percent.
271
Bab VIII
Perhubungan dan Komunikasi
8.3 Perhubungan Laut
8.3. Sea Transportation.
Data angkutan penyeberang an di pelabuhan Banten merupakan salah satu dari kegiatan usaha jasa kepelabuhan yang diberikan oleh pelabuhan umum di Indonesia. Pe labuhan umum menurut statusnya dibedakan antara pelabuhan umum yang diusahakan dan pelabuhan umum yang tidak diusahakan.
Ferry transportation is the one of many activities of the port services. That service is giving by company of general port of Indonesia. General port by status divided into two categories. There are exploitation general port and unexploited general port.
Secara umum jumlah trip angkutan penyeberangan di pelabuhan Banten pada tahun 2006 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2005. untuk jumlah trip, tahun 2006 terjadi sebanyak 3.497 trip untuk kapal cepat Bakauheni dan 21.411 trip untuk kapal Ro-ro. Jumlah penumpang kapal Ro-ro untuk tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 17,79 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan untuk kapal cepat terjadi penurunan dari 328.658 orang penumpang pada tahun 2004 menjadi hanya 246.960 penumpang di tahun 2006 (turun 24,86 persen).
In 2006 number of trips of ferry transportation at Banten decrease if it compare to previous year. Number of trips of speed boat is 3,497 trips, and 21,411 by regular ferry. Number of passengers of regular ferry had been decreased 17.79 percent, while number of passengers of speed boats was decrease 24.86 percent (from 328,658 passenger became 246,960 passengers).
Jumlah kapal yang bersandar di pelabuhan Banten pada tahun 2006 sebanyak 1.142 kapal Asing dan 1.293 kapal domestik dengan jumlah barang yang dibongkar sebanyak 3.818.425.467 ton dan barang yang dimuat sebesar 623.632.931 ton.
In 2006 number of ships was lean at ports in Banten is 1,142 foreign ships, and 1,293 domestic ships. The goods was unloaded at ports in Banten is 3,818,425,467 ton, and the goods was loaded at ports in Banten is 623,632,931 ton.
Banten Dalam Angka 2006/2007
272
Bab VIII
Perhubungan dan Komunikasi
Grafik 8.1. Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Banten Tahun 2006 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Kecelakaan Luka Berat
Sep
Okt
Nop
Des
Meninggal Luka Ringan
Grafik 8.2. Banyaknya Penerbangan Yang Datang di Bandara Soekarno-Hatta Tahun 2006 10.000 9.000 8.000 Penerbangan
7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000
Domestik Banten Dalam Angka 2006
Des
Nop
Okt
Sep
Agt
Juli
Juni
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
0 Internasional
273
Bab VIII
Perhubungan dan Komunikasi
Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta 2004-2006
Grafik 8.3
120 100 80 Bongkar
60
Muat
40 20 0 2004
Grafik 8.4
2005
2006
Banyaknya Surat Yang Dikirim Menurut Jenis Surat 2006
Standar
Tercatat
Kilat Khusus
Dinas Bebas bea
Paket Pos
Kartu Pos
Wesel Pos
Banten Dalam Angka 2006
274
Bab VIII
Perhubungan
Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah yang Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Banten Length of Type of Surface, Condition and Category of Road by Level of Government in Banten 2006 (Km/Kms)
Tabel 8.1.1 Table
Uraian Description (1) I. Jenis Permukaan/ Surface Condition a. Diaspal/Asphalted
Status Jalan/Road Level Negara State (2)
Provinsi Province (3)
490,4
889,01
b. Kerikil/Gravel
-
-
c. Tanah/Land
-
-
d. Tidak Dirinci/ Unclassificated
-
-
Jumlah / Total II. Kondisi Jalan/ Road Condition
490,400
889,01
A. Baik / Good
-
368,06
B. Sedang / Moderate
-
278,65
C. Rusak / Damage
-
188,60
D. Rusak Berat / Seriously Damage
-
53,70
490,400
889,01
Jumlah / Total III. Kelas Jalan/ Road Class A. Kelas I / Class I B. Kelas II / Class II C. Kelas III / Class III
113,53
-
-
D. Kelas IIIA / Class IIIA
64,13
71,45
E. Kelas IIIB / Class IIIB
277,89
186,42
34,85
631,14
490,400
889,01
F. Kelas IIIC / Class IIIC G. Kelas Tidak Dirinci /Unclassificated Jumlah / Total
-
Sumber : Sub Dinas Bina Marga ProvinsiBanten Source : Bina Marga Sub Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
275 275
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.2 Table
Data Ruas Jalan Nasional dan Provinsi di Banten Data of National and Province Authority Road in Banten 2006
Nomor Ruas Ruas Jalan Number Road by Section of section (1) (2) I. Serang dan Cilegon
Status Status
Fungsi Function
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
II II
8.02
HOTMIX
Nasional/National 001.
Cilegon - Merak
N
001.11K
Jl. Raya Cilegon (Cilegon)
N
A A
1.48
HOTMIX
II
3.00
HOTMIX
6.42
HOTMIX
0.45
HOTMIX
001.12K
Jl. Raya Merak
N
A
002.
Serang - Cilegon Jl. Maulana Yusuf (Serang) Jl. SA Tirtayasa (Serang)
N
A
II
A
II
N
A
II
0.55
HOTMIX
II
002.1 1K 002.12K
N
002.13K
Jl. Mayor Safe) (Serang)
N
A
0.80
HOTMIX
002. 14K
Jl. Raya Cilegon (Serang)
N
A
II
6.15
HOTMIX
N
A
II
3.73
HOTMIX
II
52.82
HOTMIX
1.65
HOTMIX
002.15K
Jl. Raya Serang (Cilegon)
003.
Tangerartg - Serang
N
A
003.11K
Jl. Ahmad Yani (Serang)
N
A
II II
003.12K
Jl. Sudirman (Serang)
N
A
4.40
HOTMIX
026.1
Cilegon - Pasauran
N
K-I
IIIB
38.92
HOTMIX
Jl. Raya Anyer (Cilegon) Serdang - Bojonegara 127 Merak Jalan Nasional Serang dan Cilegon/ National Rod in Serang and Cilegon Provinsi/Province
N
K-1
IIIB
3.50
HOTMIX
N
K-1
-
34.85
HOTMIX
029
Serang - Cadasari
P
K2
IIIA
18.73
ASPAL
029.14K
Jl. Tb. A. Khatib (Serang)
P
K2
IIIA
0.65
ASPAL
029.15K
P
K2
IIIA
0.80
ASPAL
P
K2
IIIA
0.73
ASPAL
082
Jl. Yumaga (Serang) Jl. Raya Pandeglang (Serang) Cikande - Citeras
P
K2
IIIA
22.20
ASPAL
128
Pakupatan - Palima
P
K2
-
10.50
ASPAL
P
K2
-
40.90
ASPAL
026.11K
029.16K
129 Palima - Pasang Teneng Jalan Provinsi Serang dan Cilegon/ Province Road in Serang and Cilegon Banten Dalam Angka 2006/2007
166.7
94.51
276 276
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Function
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
II. Pandeglang Nasional/National 026.2
Labuhan - Pasauran
N
K-1
IIIB
16.60
HOTMIX
027.1
Labuhan - Sp. Labuhan
N
K-1
IIIB
3.65
HOTMIX
027.2
Sp. Labuhan - Saketi
N
K-1
IIIB
17.10
HOTMIX
028
Pandeglang - Saketi
N
K-1
IIIB
17.60
HOTMIX
028.11K
Jl. Abdulrahim (Pdg)
N
K-1
IIIB
0.20
HOTMIX
0.28.12K
Jl. Raya Labuhan (Pdg)
N
K-1
IIIB
3.02
HOTMIX
030.11K
Jl. Mayor Wtdagdo (Pdg)
N
K-1
IIIA
0.25
HOTMIX
030.12K
Jt. Raya Rangkasbitung (Pdg)
N
K-1
IIIA
3.39
HOTMIX
093
Sp. Labuhan - CibaRung
N
K-1
IIIB
49.27
HOTMIX
N
K-1
IIIB
43.92
HOTMIX
Cibaliung - Cikeusik 115 Binuangeun Jalan Nasional Pandeglang/ National Rod in Pandeglang
155.00
Provinsi/Province 029
Cadasari - Pandeglang
029.11K 029.12K 029.13K
Jl. Tb. Asnawi (Pandeglang) Jl. Ahmad Yani (Pandeglang) Jl. Raya Serang (Pandeglang)
P
K2
IIIA
18.73
ASPAL
P
K2
IIIA
0.20
ASPAL
P
K2
IIIA
3.01
ASPAL
P
K2
IIIA
0.40
ASPAL
032
Saketi - Picung
P
K2
IIIB
61.98
ASPAL
099
Cibaliung - Sumur
P
K3
IIIB
20.31
ASPAL
Jalan Provinsi Pandeglang/ Province Road in Pandeglang
Banten Dalam Angka 2006/2007
104.63
277 277
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section (2)
Statu s Statu s (3)
Fungsi Functio n
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan
(4)
(5)
(6)
(7)
III. Lebak Nasional/National 030
Pandeglang - Rangkasbitung
N
K-1
IIIA
14.26
HOTMIX
030.13K
Jl. Raya Pandeglang (Rks)
N
K-1
IIIA
3.20
HOTMIX
031.
Rangkasbitung - Cigelung
N
K-1
IIIA
39.23
HOTMIX
031.11K
Jl. Sunan Kalijaga (Rks)
N
K-1
IIIA
1.60
HOTMIX
031.12K
Jl. Raya Cipanas (Rks)
N
K-1
IIIA
2.20
HOTMIX
033
Simpang - Muara Binuangeun
N
K-1
IIIB
16.94
HOTMIX
034
Simpang - Bayah
N
K-1
IIIB
33.69
HOTMIX
119.2
Bayah - Cibareno - Bts Jabar
N
K-1
IIIB
33.48
HOTMIX
Jalan Nasional Lebak/ National Rod in Lebak
144.60
Provinsi/Province 032
Saketi –Simpang
P
K2
IIIB
61.98
ASPAL
035
Bayah –Cikotok
P
K2
IIIB
13.86
ASPAL
036
Gunung Madur - Pulau Manuk
P
K3
IIIB
4.42
ASPAL
082
Citeras –Rangkasbrtung
P
K2
IIIA
22.20
ASPAL
082.11K
Jl. By Pass (Rangkasbftung)
P
K2
-
3.98
ASPAL
082.12K
Jl. Raya Cikande (Rks)
P
K2
IIIA
1.32
ASPAL
087.2
Cikotok - Bts. Jabar
P
K2
IIIB
25.03
ASPAL
149
Cipanas - Warung Banten
P
K2
IIIB
59.00
ASPAL
Jalan Provinsi Lebak/ Province Road in Lebak Banten Dalam Angka 2006/2007
191.79
278 278
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Functi on
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
IV. Tangerang Nasional/National 003.
Tangerang-Serang
N
A
II
52.82
HOTMIX
004.11K
Jl. Daan Mogot (TngBts OKI)
N
A
II
7.45
HOTMIX
07.1
Ciputat - Bogor (Bts OKI - Bts Bgr)
N
K-1
II
9.22
HOTMIX
003.13k
Jl. Raya Serang (Tangerang)
N
A
II
7.39
HOTMIX
Jalan Nasional Tangerang/ National Rod in Tangerang 100 100.11K 100.12K
Ciputat –Ciledug Jl. Raya Jombang (Ciledug) Jl. Raya Jombang (Ciputat)
76.88 P
K2
IIIB
4.02
ASPAL
P
K2
IIIB
4.04
ASPAL
P
K2
IIIB
2.08
ASPAL
100.13K
Jl. Aria Putra (Ciputat)
P
K2
IIIB
4.50
ASPAL
100.14K
Jl. H. Usman (Ciputat)
P
K2
IIIB
0.460
ASPAL
P
K2
IIIA
15.100
ASPAL
P
K2
IIIA
4.070
ASPAL
P
K2
IIIA
4.240
ASPAL
101.1 101.11K 101.12K
Tangerang - Serpong Bte. Bogor Jl. Raya By Pass (Tangerang) Jl. Raya Serpong (Tangerang)
102
Sp. Bitung –Curug
P
K2
IIIB
5.02
ASPAL
102.11K
Jl. Beringin Raya (Tangerang)
P
K2
IIIB
1.70
ASPAL
103.11K
Jl. Raya Cipondoh
P
K2
IIIB
9.50
ASPAL
103.12K
Jl. Raya Ciledug
P
K2
IIIB
7.40
ASPAL
Banten Dalam Angka 2006/2007
279 279
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Functi on
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
P
K2
IIIB
4.25
ASPAL
P
K2
IIIB
3.09
ASPAL
P
K2
IIIB
2.94
ASPAL
P
K2
IIIB
11.82
ASPAL
Ciputat –Serpong
104 104.11K
Jl. Pajajaran (Ciputat) Jl. Puspitek Raya 104.12K (Ciputat) 154 Curug - Parung Panjang Jalan Provinsi Tangerang/ Province Road in Tangerang Total Jalan Nasional Total National Road Total Jalan Provinsi Total Province Road
84.23 490.400 889.010
Jalan Nasional dan Provinsi/ National And Province Road
1379.410
Sumber : Sub Dinas Bina Marga ProvinsiBanten Source : Provincial Public Work Service of Banten Keterangan / Notes: 1. Fungsi / Fuction A = Arteri K = Kolektor
Status / Status : N = Nasional P = Provinsi L = Lokal
2. Jalan Nasional berdasarkan SK Menkimpraswil No. 376/KPTS/M/2004 / National Road is based by Menkimpraswil agreement 3. Jalan Provinsi berdasarkan SK Mendagri dan Otda No. 55 Tahun 2000 / Province Road is based by Mendagri agreement 4. Peranan / Fungsi Jalan berdasarkan SK Menkimpraswil No. 375/KPTS/M/2004 / Road function is based by Menkimpraswil agreement 5. Kelas Jalan berdasarkan SK Menhub No. 55 Tahun 1999/ Road class is based by Menhub agreement
Banten Dalam Angka 2006/2007
280 280
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.3 Table
Daftar Penetapan Kelas Jalan di Banten List of Road Classification in Banten 2006
Panjang Length (Km) (1) (2) Jl. Ciputat Raya Ke Ciputat 4,400 Ciputat –Bogor 36,340 Jl. Ir. Juanda (Ciputat) 3,586 Jl. Dewi Sartika (Ciputat) 1,037 Jl. R.E. Martadinata (Ciputat) 4,447 Cilegon – Merak 12,045 Serang –Cilegon 18,100 Tangerang –Serang 65,800 Jl. Raya Serang (Tangerang) 7,390 Batas DKI –Tangerang 7,200 Jl. Daan Mogot (Tangerang) 7,450 Serang –Pandeglang 23,786 Pandeglang –Rangkasbitung 18,750 Rangkasbitung –Cigelung 41,350 Cikande –Rangkasbitung 27,500 Tangerang –Serpong –Parung 34,840 Jl. Raya By Pass (Tangerang) 4,070 Jl. Raya Serpong (Tangerang) 4,242 Cilegon –Pasauran 42,700 Labuan –Pasauran 16,150 Labuan –Simpang Labuan 3,620 Pandeglang –Saketi 18,829 Saketi –Simpang 61,900 Simpang –Muara Binuangeun 16,942 Simpang –Bayah 33,736 Bayah –Cikotok 13,750 Sp. Labuan –Cibaliung 16,109 Sp. Karang Hawu –Cikotok 5,976 Kreo –Ciledug –Tangerang 7,320 Jl. Ciledug Raya (Ciledug) 9,570 Jl. Ciledug Raya (Tangerang) 37,132 Jl. Cipondih Raya (Tangerang) 34,990 Cibaliung –Sumur 20,312 Ciputat - Ciledug 15,030 Jl. Jombang Raya (Ciledug) 4,040 Jl. H. Usman (Ciputat) 0,456 Jl. Aria Putra (Ciputat) 4,500 Sp. Bitung –Curug 5,018 Jl. Beringin Raya (Tangerang) 1,700 Ciputat –Serpong 9,910 Jl. Pajajaran (Ciputat) 3,086 Jl. Puspitek Raya (Ciputat) 2,935 Cibareno –Gn. Mandur –P. Manuk 4,400 Sp. Karang Hawu - Cisolok 4,850 Sumber : Sub Dinas Bina Marga Provinsi Banten Source : Provincial Public Work Service of Banten Ruas Jalan Road by Section
Banten Dalam Angka 2006/2007
Fungsi Function
Status Status
Kelas Class
(3) Arteri Kolektor 1 Kolektor 1 Kolektor 1 Kolektor 1 Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2
(4) Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
(5) II II II II II II II II II II II III A III A III A III A III A III A III A III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B
281 281
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.4 Table
Jenis Kendaraan Type of Motorized Vehicles (1) Sedan Umum/Common Saloon car Sedan Bukan Umum/Not Common Saloon Car Sedan non Obyek/Non Object Saloon Car Jeep Non Obyek/Non Object Jeep Jeep Obyek/Object Jeep Mini Bus Umum/Common Mini Bus Mini Bus Bkn Umum/Not Common Mini Bus Mini Bus Non Obyek/Non Object Mini Bus Micro Bus Umum/Common Micro Bus Micro Bus Non Umum/Not Common Micro Bus Micro Bus Non Obyek/ Non Object Micro Bus Truk umum/Common Truck Truk Non Umum/Not Common Truck Truk Non Obyek/Non Object Truck Alat Berat/ Height Tool Roda Dua Obyek/ Obj Motorcycle Roda Dua Non Obyek/ Non Obj Motorcycle
Jumlah Kendaraan Bermotor di Banten Number of Vehicles in Banten 2006 Kendaraan Baru New Vehicles (3)
Potensi Awal Pre Potential (2)
Mutasi Masuk In Mutation
Daftar Ulang/ Registration
Mutasi Keluar Out Mutation
Potensi Akhir Final Potential
(4)
(5)
(6)
(7)
6.512
627
1
4.951
216
6.924
31.713
1.127
3.807
26.227
2.2685
33.962
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12.015
475
1.068
9.965
1.087
12.471
17.895
945
20
14.916
122
18.738
95.065
11.590
6.458
88.627
7.220
105.893
-
-
-
-
-
-
2.058
167
69
2.011
36
2.258
1.784
86
78
1.492
196
1.752
-
-
-
-
-
-
803
211
126
801
126
1014
43.773
4.017
1.837
39.642
2.652
46.975
-
-
-
-
-
-
38
10
-
38
-
48
832.619
225.038
10.553
654.169
16.531
1.051.679
-
-
-
-
-
-
Jumlah /Total
1.044.275
244.293
24.017
842.839
30.871
1.281.714
2005
1.044.275
279.098
107.734
689.030
31.587
1.044.275
2004
751.694
226.509
36310
625.997
41.036
973.477
503.874
171.340
38.325
503.881
50.354
663.185
124.298
61.292
72.237
13.866
623.872
2003
r)
2002 452.148 Sumber: Dinas Pendapatan Provinsi Banten Source : Income Official of Banten Province Banten Dalam Angka 2006/2007
282 282
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.5 Table
Jenis SIM Kind of Certificate (1)
Banyaknya Surat Ijin Mengemudi Yang Dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah Banten Number of Driving Certificate Was Produced by Police of Banten Region 2006
Perpanjangan Add (2)
Surat Ijin/ Driving Certificate Baru New (3)
Jumlah Total (4)
1. SIM C
8.410
40.482
48.892
2. SIM A
6.770
15.320
22.090
3. SIM B - I
2.492
2.047
4.539
822
753
1.575
Jumlah
18.494
58.602
77.096
2005
44.300
23.174
67.474
2004
34.296
6.868
41.164
2003
15.430
32.138
47.568
2002
6.106
13.506
19.672
4. SIM B - II
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
283 283
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.6 Table
Banyaknya Penerbitan STNK oleh Kepolisian Daerah Banten Number of STNK Issued by Police of Banten Region 2006
Bulan Month
Kendaraan Baru New Car
Balik Nama Transfer Duties
(1)
(2)
(3)
Pindah Daerah Mived to Another Place (4)
Hilang / Salinan Lost / Copy
Pengesahan New Printing / Legalization
(5)
(6)
Januari/January
4.006
261
180
40
12.835
Pebruari/February
3.223
228
144
35
13.759
Maret/March
3.862
203
190
37
11.850
April/April
3.993
219
154
53
11.957
Mei/May
5.147
195
176
65
12.917
Juni/June
5.942
185
218
27
13.807
Juli/July
6.368
215
189
35
15.094
Agustus/August
6.024
276
174
63
14.882
September/September
6.679
206
173
45
12.561
Oktober/October
7.025
209
124
63
13.586
Nopember/November
9.238
239
192
36
12.342
Desember/December
6.213
275
172
48
11.939
Jumlah /Total
67.720
2.711
2.086
547
157.529
2005
80.089
-
2.177
11.019
32.700
2004
54.003
-
705
171
32.615
2003
39.702
2949
1323
376
41.468
2002
20.231
4.338
1.450
640
29.664
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
284 284
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.7 Table
Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Banten Number of Accidents and Victims In Banten Region 2006
Bulan Month
Jumlah Kecelakaan Total Accidents
(1)
(2)
Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December
Meninggal Deaths (3)
Korban (Orang) Victim(person) Luka Berat Luka Ringan Seriously Slightly Injured Injured (4) (5)
28
11
24
14
27
11
16
25
15
10
10
14
17
6
7
15
19
7
21
29
21
16
7
12
31
9
15
36
49
25
29
46
37
27
18
27
54
31
39
36
39
16
40
32
27
18
22
Jumlah /Total
364
187
248
304
18
2005
195
203
186
116
2004
145
154
79
125
2003
133
148
30
97
2002
123
108
47
92
2001
121
135
61
112
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
285 285
Bab VIII
Perhubungan
Perkiraan Kerugian Materi Pada Kecelakaan Lalu Lintas Di Banten Material Lost Estimation of Accident in Banten 2002 –2006 (Ribu/Thousand Rp)
Tabel 8.1.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/City
2002
2003
2004
2005
2006
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pandeglang
21.000
25.500
23.000
32.500
1.887.350
Lebak
79.300
110.950
77.000
75.700
89.750
-
-
-
105.700
127.850
85.650
72.000
73.650
-
-
-
39.900
72.650
105.100
211.500
498.800
245.900
336.950
290.750
391.700
2.549.550
Kab/Reg.
Tangerang Serang Kota/Mun. Tangerang Cilegon Banten
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
286 286
Bab VIII
Perhubungan
Jumlah Penumpang PT.KAI Daop I Jakarta di Banten Number of Train Passangers of PT. KAI Daop I Jakarta 2006 (Orang/Person)
Tabel 8.1.9 Table
Stasiun Port
Bulan/Month Maret April March April (4) (5)
Januari January (2)
Februari February (3)
Pondokranji
6.721
5.230
6.600
Sudimara
11.886
9.283
12.066
Serpong
25.773
22.873
Cisauk
7.910
6.877
Pr.Panjang
66.735
Cilejit
18.258
Tenjo Tigaraksa Maja
(1)
Mei May (6)
Juni June (7)
7.278
7.080
7.052
9.792
10.889
9.664
29.574
25.037
30.548
30.300
11.220
11.208
11.454
10.649
63.159
95.174
89.137
92.939
86.108
17.222
32.542
27.621
29.258
29.513
28.581
24.312
35.525
33.158
45.884
36.360
23.931
18.969
31.526
31.524
32.319
31.140
15.808
15.232
21.327
18.842
20.906
20.407
Citeras
7.920
7.253
9.425
9.654
10.375
9.908
Rangkasbitung
94.555
76.942
97.084
107.424
109.099
102.278
Jambubaru
3.112
2.458
2.977
3.462
3.719
3.658
Catang
5.015
3.746
4.410
4.310
5.558
4.974
Cikeusal
5.934
4.561
4.505
5.475
6.833
6.365
Walantaka
1.382
1.022
1.135
1.330
1.327
1.223
Serang
11.594
9.050
10.209
11.770
12.047
11.155
Karangantu
2.753
1.858
2.219
4.750
4.948
4.222
Tonjongbaru
85
51
84
276
392
231
Cilegon
3.814
2.702
3.087
3.942
4.192
3.870
Krenceng
1.883
1.643
1.531
1.704
2.292
2.205
Merak
4.252
2.571
3.352
3.962
4.101
4.443
poris
43.275
36.269
36.304
38.581
38.572
38.295
Batu Ceper
12.086
9.972
11.467
10.432
11.392
10.889
Tangerang
70.107
54.712
59.979
53.236
57.733
56.867
Jumlah /Total
473.370
397.967
523.322
513.905
553.857
521.776
2005
300.769
275.997
355.436
314.703
329.043
342.250
2004 279.912 328.690 291.204 275.973 Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service of BantenProvince
319.041
310.767
Banten Dalam Angka 2006/2007
287 287
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued
Stasiun Port
Bulan/Month September Oktober September October (10) (11) 5.614 7.333
(1) Pondokranji
Juli July (8) 8.412
Agustus August (9) 6.960
Sudimara
10.707
8.580
8.106
Serpong
35.482
32.135
Cisauk
12.154
11.333
Pr.Panjang
94.884
Cilejit Tenjo
Jumlah Total
Nopember November (12) 5.846
Desember December (13) 7.144
9.687
7.481
8.557
116.698
33.719
36.949
26.770
33.028
362.188
11.194
11.286
9.716
9.955
124.956
92.374
93.129
92.739
87.273
87.042
1.040.693
28.902
27.712
27.804
24.709
23.300
24.225
311.066
38.121
38.045
36.178
33.367
33.161
34.299
416.991
Tigaraksa
33.709
32.216
33.148
29.247
30.496
30.256
358.481
Maja
22.391
20.969
20.260
20.141
20.482
17.951
234.716
(14) 81.270
Citeras
10.641
10.668
10.300
11.062
10.831
9.115
117.152
Rangkasbitung
114.314
105.113
100.672
121.072
113.387
92.808
1.234.748
Jambubaru
3.873
3.773
3.509
3.859
3.803
2.423
40.626
Catang
5.858
5.552
5.345
5.983
5.953
4.583
61.287
Cikeusal
7.164
6.487
6.233
6.695
6.282
5.849
72.383
Walantaka
1.503
1.267
1.308
1.717
1.256
1.251
15.721
Serang
11.791
10.753
10.612
11.576
10.310
10.269
131.136
Karangantu
4.076
3.088
3.596
4.319
4.018
2.109
41.956
Tonjongbaru
157
148
262
217
188
162
2.253
Cilegon
4.777
4.038
3.989
4.704
3.596
3.406
46.117
Krenceng
2.717
2.209
2.396
3.197
2.598
1.882
26.257
Merak
5.081
4.136
4.289
7.469
5.130
3.785
52.571
poris
43.562
41.468
42.421
33.156
41.788
43.724
477.415
Batu Ceper
11.187
9.805
9.777
9.268
9.988
10.808
127.071
Tangerang
66.738
61.345
63.343
61.802
58.800
62.900
727.562
Jumlah /Total
578.201
540.174
537.204
551.554
522.453
507.531
6.221.314
2005
369.224
329.793
322.567
329.409
383.464
306.583
3.959.238
284.711
337.178
556.630
4.027.423
2004 369.143 351.411 322.763 Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service of BantenProvince
Banten Dalam Angka 2006/2007
288 288
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.10 Table
Tahun Year
Lalu Lintas Angkutan Barang PT. KAI Daop I Jakarta di Banten Traffic of Train Cargoes at PT. KAI Daop I Jakarta 2002-2006 (Ton) Jenis Komoditi Kind of Comodity
(1)
Besi Baja (Sta. Cilegon) (2)
Batubara (Sta. Cigading) (3)
Petikemas (St. Tj. Baru) (4)
2001
33.448
726.596
5.094
2002
1.218
545.608
-
2003
-
439.740
-
2004
-
417.564
-
2005
-
528.528
-
2006
-
458.584
-
Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service of BantenProvince
Banten Dalam Angka 2006/2007
289 289
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.11 Table
Bulan Month (1) 1. Januari/January
Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Traffics of Train Passengers at West Exploitation 2006
Penumpang Yang Berangkat Departing Passengers (Orang/Person) (2)
Pendapatan Receipt (Ribu/Thousand) (3)
11.683
44.693,00
2. Pebruari/February
9.160
36.077,50
3. Maret/March
9.797
37.066,00
4. April/April
10.983
44.442,50
5. Mei/May
10.831
45.692,50
6. Juni/June
11.105
30.225,50
7. Juli/July
11.789
38.626,50
0,8. Agustus/August
11.071
32.727,50
9. September/September
10.991
33.099,50
9.005
35.574,70
11. Nopember/November
10.897
29.219,00
12. Desember/December
10.574
28.338,00
127.886
435.728,20
10. Oktober/October
Jumlah /Total
Sumber : PT. Kereta Api (Persero) Unit Stasiun Serang Source : State Railways Enterprise of Serang Unit Station Catatan/Note : Stasiun Serang saja/ Serang Port only
Banten Dalam Angka 2006/2007
290 290
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.12 Table
Lalu Lintas Angkutan Barang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Non DKI Traffics of Train Cargoes at West Exploitation Non DKI 2006
Bulan Month
Barang Yang Berangkat Departing Goods (Ton/ Ton)
Pendapatan Receipt (Ribu/Thousand)
(1)
(2)
(3)
Januari / January
0,400
20,00
Pebruari/ February
0,675
40,00
Maret / March
0,300
15,00
April / April
0,300
22,50
Mei / May
0,850
50,00
Juni / June
0,050
5,00
Juli / July
0,350
27,50
Agustus / August
0,500
42,50
September / September
0,350
25,00
Oktober / October
0,750
55,00
Nopember / November
0,450
40,00
Desember / December
0,500
42,50
5,475
385,00
Jumlah /Total
Sumber : PT. Kereta api (Persero) Unit Stasiun Serang Source : State Railways Enterprise of Serang Unit Station Catatan/Note : Stasiun Serang saja/ Serang Port only
Banten Dalam Angka 2006/2007
291 291
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.2.1 Table
Banyaknya Penerbangan, Penumpang Domestik dan Barang di Bandara Soekarno-Hatta Number of Domestic Flights and Passangers at SoekarnoHatta Airport 2006 Pesawat (Flights) Datang Berangkat Arrival Departure (2) (3)
Bulan Month (1)
Penumpang/Passangers (Orang/Persons) Datang Berangkat Arrival Departure (5) (6)
Januari / January
7.882
8.437
873.228
798.136
Pebruari/ February
7.604
7.505
837.275
728.621
Maret / March
8.221
8.208
959.797
863.592
April / April
8.347
8.338
1.018.317
867.901
Mei / May
8.152
8.144
976.016
864.382
Juni / June
8.336
8.271
1.000.261
873.221
Juli / July
9.141
9.123
1.142.901
1.019.569
Agustus / August
8.870
8.861
1.104.348
938.124
September / September
8.163
8.139
1.018.503
877.088
Oktober / October
8.118
8.088
890.691
828.707
Nopember / November
8.907
8.883
1.097.992
977.587
Desember / December
9.199
9.319
1.042.256
1.034.103
Jumlah/Total
100.940
101.316
11.961.585
10.671.031
2005
100.369
100.114
10.921.703
9.752.645
2004
94.011
93.297
9.984.618
8.767.315
2003
76.463
76.340
7.344.625
6.485.039
2002
66.880
67.170
4.779.124
4.361.534
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source :Angkasa Puta II, Ltd
Banten Dalam Angka 2006/2007
292 292
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.2.2 Table
Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional di Bandara Soekarno-Hatta Number of International Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport 2006
Bulan Month (1)
Pesawat Flights Datang Berangkat Arrival Departure (2) (3)
Penumpang/Passangers (Orang/Persons) Datang Berangkat Arrival Departure (5) (6)
Januari / January
1.636
1.781
238.736
215.706
Pebruari/ February
1.649
1.663
200.603
206.892
Maret / March
1.773
1.780
226.880
237.913
April / April
1.785
1.793
247.907
238.195
Mei / May
1.908
1.900
248.254
247.037
Juni / June
1.842
1.867
263.947
273.315
Juli / July
1.909
1.910
319.720
279.520
Agustus / August
1.899
1.897
271.172
274.241
September / September
1.819
1.820
239.301
260.491
Oktober / October
1.914
1.929
255.072
279.357
Nopember / November
1.773
1.814
272.062
237.234
Desember / December
2.254
2.294
223.322
345.072
Jumlah/Total
22.161
22.448
3.006.976
3.094.973
2005
20.539
20.609
2.890.018
2.909.043
2004
21.269
21.220
2.754.849
2.712.567
2003
16.771
16.906
2.379.790
2.403.358
2002
23.750
23.317
2.510.011
2.515.915
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source :Angkasa Puta II, Ltd
Banten Dalam Angka 2006/2007
293 293
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.2.3 Table
Bulan Month
Banyaknya Barang dan Pos Paket Domestik Yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta Number of Loaded and Unloaded Domestic Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2006
Barang/Cargoes
Pos Paket/Parcels
Muat Loaded (2)
Bongkar Unloaded (3)
Muat Loaded (4)
Bongkar Unloaded (5)
Januari / January
8.886.094
5.048.846
410.378
112.835
Pebruari/ February
8.352.635
4.959.784
330.824
110.597
Maret / March
9.474.352
5.117.764
364.337
131.378
April / April
9.265.018
4.889.017
364.574
127.691
Mei / May
9.401.391
4.743.044
360.407
140.915
Juni / June
10.138.998
4.931.516
387.823
152.765
Juli / July
10.330.902
4.901.585
332.177
155.630
Agustus / August
10.451.920
4.987.473
365.067
151.865
September / September
11.635.972
5.268.007
432.081
181.051
Oktober / October
9.418.984
4.899.185
364.254
189.301
Nopember / November
11.095.131
5.578.540
360.235
136.476
Desember / December
12.153.385
5.693.611
418.828
166.024
Jumlah/Total
120.604.782
61.018.372
4.490.985
1.756.528
2005
117.322.952
59.655.792
5.174.911
1.539.454
2004
48.940.647
105.406.488
1.654.018
5.081.402
2003
43.705.639
90.791.367
1.386.713
3.866.309
2002
40.877.211
73.401.129
1.690.547
3.754.673
(1)
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source : Angkasa Puta II, Ltd Banten Dalam Angka 2006/2007
294 294
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.2.4 Table
Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta Number of Loaded and Unloaded International Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2006
Bulan Month (1)
Barang/Cargoes Muat Loaded (2)
Bongkar Unloaded (3)
Pos Paket/Parcels Muat Loaded (4)
Bongkar Unloaded (5)
Januari / January
6.994.054
5.028.974
30.059
102.849
Pebruari/ February
7.092.749
5.784.320
31.239
118.175
Maret / March
8.177.566
7.047.346
41.123
133.321
April / April
8.023.741
6.281.909
40.645
115.489
Mei / May
7.838.246
6.449.521
37.722
119.971
Juni / June
8.552.712
7.325.697
55.817
137.007
Juli / July
8.513.873
7.911.849
39.353
139.120
Agustus / August
8.492.528
8.590.571
43.966
164.424
September / September
9.531.567
10.980.505
53.246
172.753
Oktober / October
9.103.132
9.244.979
40.868
160.544
Nopember / November
9.686.346
8.502.212
34.776
137.475
Desember / December
8.016.389
6.471.828
43.710
164.618
Jumlah/Total
100.022.903
89.619.711
492.524
1.665.746
2005
85.060.691
74.072.874
376.496
1.147.833
2004
80.793.286
83.435.700
1.083.388
296.560
2003
87.153.429
88.473.406
1.033.965
353.752
2002
89.806.311
102.167.175
1.247.968
451.346
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source :Angkasa Puta II, Ltd
Banten Dalam Angka 2006/2007
295 295
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.3.1 Table
No (1) 1.
Data Angkutan Penyeberangan Merak –Bakaheuni di Banten Data of Merak –Bakaheuni Sea Crossing in Banten 2002 –2006
Uraian Description (2)
Tahun/Year 2004 (5)
2003 (4)
2005 (6)
2006 (7)
Jumlah Trip/Total Trip a. Kapal/Ship Cepat Sukaraja
0
0
0
0
0
8.385
7.705
6.964
6.235
3.497
17.446
20.493
20.753
20.940
21.411
(a). Eksekutif Dewasa
0
0
0
0
0
(b). Eksekutif Anak
0
0
0
0
0
545.450
455.203
350.431
316.394
234.839
3.157
6.137
10.668
12.264
12.121
548.607
461.340
361.099
328.658
246.960
1) Bisnis Dewasa
0
0
0
0
0
2) Bisnis anak
0
0
0
0
0
134.898
241.513
936.878
833.951
620.448
4
0
0
0
0
3.203.265
3.358.924
2.992.308
1.124.763
980.248
174.041
181.864
147.952
90.571
84.030
Sub Jumlah/Sub Total
3.512.208
4.243.641
4.077.138
2.049.285
1.684.726
Jumlah (a + b)/Total (a+b)
4.060.815
4.704.981
4.438.237
2.377.943
1.931.686
b. Kapal/Ship Cepat Bakahuni c. Kapal/Ship Ro-Ro 2.
2002 (3)
Penumpang/Passenger a. Kapal Cepat
(c).Bisnis Dewasa (d). Bisnis Anak Sub Jumlah/Sub Total b. Kapal/Ship Ro-Ro
3) Ekonomi A Dewasa 4) Ekonomi A anak 5) Ekonomi B Dewasa 6) Ekonomi B Anak
Banten Dalam Angka 2006/2007
296 296
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued
No (1) 3.
Jenis Karcis Kind of Tickets (2) Kendaraan/Vehicles a. Golongan / Rank II a b. Golongan / Rank III kosong
Tahun/Year 2004 (5)
2003 (4)
28.989
44.642
73.950
2005 (6)
2006 (7)
120.096
170.551
414.672
435.222
465.036
0
228
c. Golongan/ Rank III isi
27.698
14.147
15.066
211
389.981
d. Golongan / Rank IV kosong
21.545
22.563
24.255
80.427
77.157
225.218
256.917
270.651
415.135
20.992
80.685
72.271
65.777
264.856
234.981
g. Golongan/ Rank V isi
252.587
250.752
279.693
21.727
54.181
h. Golongan/ Rank VI.a
60.481
62.869
77.690
274.684
281.768
i. Golongan/ Rank VI.b
0
0
0
61.754
73.931
j. Golongan VII
0
0
0
78.207
13.309
k. Golongan VIII
0
0
0
10.330
0
Jumlah/Total
1.111.875
1.159.383
1.272.118
1.327.427
1.317.079
Barang / Lain-Lain Goods/Others a. Umum (Ton)/Common
3.056.898
3.234.144
4.012.628
382.827
0
1). Golongan/ Rank II a
305.845
528.110
788.443
62.225
0
2). Golongan / Rank III
51
49
96
5
0
3). Golongan/ Rank IV
2
1
3
0
0
e. Golongan / Rank IV isi f. Golongan/ Rank V kosong
4.
2002 (3)
b. Kend. Sbg. Muatan (Unit)
4). Golongan / Rank V 5). Golongan/ Rank VI.a 6). Golongan/ Rank VI.b c. Gayor (Meter)
6
2
4
0
0
240
332
424
30
0
977
1.155
1.393
170
0
8.405
8.884
8.471
620
0
Sumber: Perum Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Merak Source : River and Brigde Transport Public Company of Merak
Banten Dalam Angka 2006/2007
297 297
Bab VIII
Perhubungan
Data Operasional Pelabuhan di Banten Operational Data of Port in Banten 2006
Tabel 8.3.2 Table
Bulan Month
Jumlah. Kapal (Unit) Number of Ship Asing Foreign
Domestik Domestic
Jumlah Barang (Ton) Number of Goods Luar Negeri/Overseas Dalam Negeri/Domestic Muat/ Bongkar/ Export Import Loaded Unloaded (4) (5) (6) (7)
(1) Januari January
(2)
(3)
183
176
16.345.883
181.182.073
30.903.394
26.348.064
Pebruari February
7
17
16.129.026
604.204.225
20.258.888
28.759.161
Maret March
214
221
15.452.269
150.262.992
26.712.325
23.515.975
April April
5
27
13.246.960
227.372.657
32.494.006
19.594.442
Mei May
19
24
29.383.486
556.444.882
35.764.738
27.146.727
Juni June
191
38
43.283.589
288.220.236
28.423.507
29.854.199
Juli July
6
35
43.957.386
350.782.256
33.766.494
31.973.036
Agustus August
167
220
26.794.797
270.033.373
34.669.890
34.773.212
September September
169
240
22.738.652
314.584.796
31.540.632
27.164.777
Oktober October
179
225
28.557.038
338.501.709
25.901.669
52.393.872
Nopember November
1
44
28.259.594
150.415.309
28.290.753
22.825.775
Desember December
1
26
3.871.825
35.636.187
6.886.130
26.435.532
1.142
1.293
288.020.505
3.467.640.695
335.612.426
350.784.772
645
1.323
47.763.959
246.303.685
686.681.357
716.305.111
2004
2.563
1.932
2.012.611
7.987.672
2.706.422
13.062.372
2003
2.138
1.957
80.367
8.075.186
986.605
691.015
2002
1.792
2.593
260.216
881.340
956.054
7.137.996
Jumlah Total 2005
Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
298 298
Bab VIII
Perhubungan
Perkembangan Kapasitas Sentral dan Pos Telepon Menurut Sambungan, Trend of Central Capacity and Circuit Phones by Connection, 2003-2006
Tabel 8.4.1 Table
Pos Telepon/Circuit Phone Tahun Year
Kapasitas Sentral Central Capacity ( S.S)
(1)
Sambungan Induk (S.S)
Sambungan Cabang (S.S)
Jumlah Total (S.S)
(2)
(3)
(4)
(5)
2003
354.034
496.653
604.590
1.101.243
2004
388.006
526.574
515.000
1.041.574
2005
393.064
516.595
602.088
1.118.683
2006
457.236
559.626
653.268
1.212.894
Sumber: PT. Telkom Source : Telkom. PT
Banten Dalam Angka 2006/2007
299 299
Bab VIII
Perhubungan
Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota,
Tabel 8.4.2 Table
Number of Telephone Connections by Municipality,2003- 2006
Wilayah/Divisi Region/Division
2003
2004
2005
2006
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pandeglang
-
-
-
14.062
Rangkasbitung
-
-
-
10.745
Serang
37.348
40.097
37.106
37.198
Tangerang
238.228
247.031
253.614
254.637
Cilegon
36.953
37.645
35.815
34.931
312.529
324.773
326.535
351.573
Banten Sumber: PT. Telkom Source : Telkom. PT
Catatan : - Termasuk data wilayah Parung ,Tenjo - Tidak termasuk data wilayah Ciputat, Cengkareng, Teluk Naga
Banten Dalam Angka 2006/2007
300 300
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.4.3 Table
Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota, Number of Telephone Connections by Municipality, 2006
Line in services Wilayah/Divisi Region/Division
Internal
Jumlah Sambungan Telepon Conneted Line Total
Public Phone i. Pay Phone ii. Non Pay Phone
Subcriber
(2)
(3)
(4)
(5)
Pandeglang
40
13.976
86
14.102
Rangkasbitung
472
10.006
199
10.677
Serang
2.325
34.649
224
37.198
Tangerang
11.750
241.690
1.197
254.637
Cilegon
1.782
33.005
144
34.931
(1)
Sumber: PT. Telkom Source : Telkom. PT
Banten Dalam Angka 2006/2007
301 301
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.4.4 Table
Jenis Surat Pos Kind of Post Mail (1)
Banyaknya Surat Yang Dikirim dan Diterima PT. Pos Indonesia Menurut Jenis Surat Number of Mail R eceived and Sent by Kind 2006
Surat Dalam Negeri Domestic Diterima Dikirim Received Sent (2) (3)
Surat Luar Negeri International Diterima Dikirim Received Sent (4) (5)
1 Standar
439.497
173..855
29.591
27.980
2.Tercatat
3.784
2.698
7.467
206
262.252
130.149
1.769
811
11.395
36.124
-
-
4.278
3.623
67
1
19.743
52.743
8.848
15
740.949
399.192
47.742
29.013
3.Kilat Khusus
4.Dinas Bebas Bea
5. Paket Pos
6. Kartu Pos
7. Wesel Pos
Jumlah/ Total Sumber: PT. Pos Indonesia Source: Indonesia Mail,PT
Banten Dalam Angka 2006/2007
302 302
Finance and Prices
Bab IX
9.1 Investasi Penggerak perekonomian biasanya adalah konsumsi dan investasi. Konsumsi akan memecu sektor produksi untuk menciptakan output. Peningkatan konsumsi yang tinggi akan menyebabkan pening katan output yang tinggi pula. Selanjutnya, investasi juga menjadi faktor yang pemicu yang tak kalah penting. Bahkan investasi memi likin pengganda ekonomi lebih besar dibanding konsumsi, karena daya guna investasi lebih lama. Dengan fungsi seperti itu, investasi sangat dibutuhkan bagi pembangunan ekonomi. Setiap daerah/negara berlomba untuk me narik investor, baik asing maupun domestik,agar mau berinvestasi di wilayahnya. Berbagai sarana dan kemudahan diberikan dalam rangka menarik investor tersebut. Banyaknya proyek PMA dan PMDN yang disetujui oleh pemerintah di Banten pada tahun 2006 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah proyek PMA 85 proyek menjadi 73 proyek, sedangkan PMDN turun menjadi 13 proyek dari 17 proyek tahun 2005. Pada proyek PMA, pada tahun 2005 nilai yang disetujui sebesar US $ 1.805,68 juta, sedangkan tahun 2006 turun menjadi US $ 231,41 juta. 9.1 Investment
Banten Dalam Angka 2006/2007
Keuangan dan Harga-harga
Generally, economic was stimulated by consumption and investment. Consumption will put on production sector to create output. Increasing consumption will increase output more higher. In the other side, invesmtent has economic multiplier bigger than consumption.
The number of foreign (PMA) and domestic (PMDN) investment project that was be approved by government in 2006 decreased. The number of PMA project in 2005 was 85 projects and 73 projects in 2006. Mean while, the number of PMDN project was 17 projects in 2005, and in 2006 is 13 projects.
In 2005, the value of approved was US $ 1,805.68 million where as in 2006 about US $ 231.41 million.
305
Bab IX
Selanjutnya pada proyek PMDN naik dari Rp 705,78 milyar pada tahun 2005 menjadi Rp 6,47 trilyun pada tahun 2006. Isu teroris, kondisi politik dan keamanan serta sejumlah aksi bom di tanah air tidak menjadi penghambat mengalirnya investasi yang ada. Milyaran rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah Banten untuk promosi investasi begitu berarti walaupun selama ini kondisi Indonesia secara umum belum cukup kondusif bagi investasi.
Keuangan dan Harga-harga
The value of PMDN approved project was Rp 705.78 billion in 2005 become Rp 6.47 quintillion in 2006.
Issues of terrorist, political and security condition not affected investment fascinating. Invesment promotion by Banten government sould be ineffective when the global situation of Indonesia is not condusive.
Berdasarkan data BKPMD Provinsi Banten, pada tahun 2006 rencana investasi PMA terbesar berasal dari negara Cina (US $ 14,6 juta), kemudian diikuti oleh Korea Selatan (US $ 8,3 juta), Taiwan (US $ 3,5 juta) danBritish Virgin Island (US $ 2,9 juta).
By BKPMD data in 2006, the highest value of investment planning is China (US $ 14.6 million), then South Korea (US $ 8.3 million), Taiwan (US $ 3.5 million) and British Virgin Island (US $ 2.9 million).
Sebagian besar rencana investai PMA ini diperuntukkan bagi sektor industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi (US $ 68,1 juta), jasa lainnya (US $ 41,54 juta), dan industri logam dasar (US $ 40,00 juta).
More than half, investment planning was planted in chemical and pharmaceutical industry (US $ 68.1 million), Other services (US $ 41.54 million), and basic metal Industry (US $ 40.00 million)
Sepertinya sektor pertanian belum dilirik oleh investor asing terbukti dengan tidak adanya rencana investasi PMA yang ditanamkan pada sektor tersebut,
Based on PMA investment planning, investor not interest yet in agricultural sector. By agricultural development then gap of North and South Banten could be narrowed.
Banten Dalam Angka 2006/2007
306
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
padahal pemerintah Banten dalam rangka mengurangi kesenjangan antara Banten Utara dan Selatan berusaha untuk mengembangkan sektor pertanian ini. Sektor-sektor yang diminati oleh investor domestik melalui PMDN juga tidak jauh beda dengan investor asing.
The whole of PMDN investment planning was definated for industry sector, such as: Basic chemical, food,metal until printing. Once again, investor not interest yet in agricultural sector.
Seluruh rencana investasi PMDN diperuntukkan bagi sektor industri, mulai dari industri kimia dasar, makanan, logam, sampai pada industri percetakan. Lagi-lagi sektor pertanian belum dilirik.
Banten government needs a special effort to pull of investor in agricultural investment capital.
Perlu kiranya pemerintah Banten mencari kiat khusus agar para investor asing dan domestik mau melirik sektor pertanian di Banten. 9.2 Indeks Harga Konsumen
9.2 Consumer Price Index
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator inflasi di Indonesia yang dihitung di 43 kota, mencakup 249– 500 komoditi yang dihitung berdasarkan pola konsumsi dari hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2002.
Consumer Price Index (IHK) is inflation indicator in Indonesia based on result of Life Cost Survey (SBH) year 2002 at 43 cities and cover 249–500 comodities.
IHK mencakup 7 kelompok pengeluaran yaitu : bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olah raga serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan.
Banten Dalam Angka 2006/2007
IHK covered 7 expenditures group, that is Foods; Prepared Foods,Beverages &Tobacco; Housing; Clotihing; Health; Education,Recreation and Sport.
307
Bab IX
Persentase (%) perubahan IHK (laju inflasi/deflasi) bulanan diperoleh dari : In –In-1 x 100 In-1
Keuangan dan Harga-harga
Monthly percentage of IHK differentiation (inflation/deflation rate) was calculated by : In –In-1 x 100 In-1
Dimana : In = Indeks bulan n In-1 = Indeks bulan n-1 Persentase perubahan IHK dalam satu tahun dihitung dengan menggunakan metode point to point. 9.3 Harga-harga dan Indeks Harga Perkembangan harga barang-barang dan jasa kebutuhan pokok masyarakat Kota Serang/Cilegon tahun 2006 secara umum mengalami kenaikan. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya angka Indeks harga konsumen (IHK) kota Serang/ Cilegon pada tahun 2006 yang tercatat 147,28 sehingga selama tahun 2006 di Kota Serang/Cilegon terjadi inflasi 7,67 persen, jauh lebih rendah dibanding angka inflasi tahun 2005 yang tercatat 16,11 persen. Kenaikan IHK tahun 2006 tersebut tidak hanya disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi seperti demand dan supply semata tetapi juga ada beberapa faktor lain yakni kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM khususnya premium. Hal ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap naiknya harga barang-barang dan jasa kebutuhan pokok masyarakat.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Where In : mounth –n index In-1 : mounth n-1 index Yearly percentage of IHK differentation was calculated by point to point method.
9.3 Price and Price Index In 2006, price of basic neeeds goods and services at Serang /Cilegon city tends to incline. That condition was provided by IHK in 2006 about 147.28. So, inflation rate in 2006 about 7.67 percent is lower than inflation rate in 2005, about 16.11 percent
Increasing of IHK in 2006 is not just caused by economic factor like demand and supply, but any other factor like government prodence increased fuel price, tariff of telephone call, electrical tariff and traqnsportation tariff. And the other side, social polotics and security condition affected production and distribution of goods and services.
308
Bab IX
Disamping itu kondisi sosial politik, dan keamanan yang belum sepenuhnya membaik pada tahun 2006 juga ikut mempengaruhi produksi dan distribusi barang dan jasa. Besarnya angka inflasi tersebut disebabkan oleh naiknya indeks kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 24,28 persen, kemudian kelompok bahan makanan 12,47 persen;makanan jadi, minuman rokok & tembakau 5,61 persen; perumahan 4,77 persen ;kelompok sandang 5,08 persen;kelompok kesehatan 3,61 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,84 persen. Sementara itu jika melihat perkembangan inflasi selama tahun 2006 di Kota Serang/Cilegon ratarata terjadi inflasi diatas 1,3 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Januari yang mencapai 1,87 persen, kemudian bulan Desember inflasi 1,87 persen, Agustusi dan Februari masing-masing 1,22 persen dan 0,80 persen. Sedangkan inflasi bulan April, Mei, Juni,Juli, September,Oktober dan Desember tercatat dibawah 0,5 persen. Sementara itu penurunan harga secara umum selama tahun 2006 terjadi pada bulan Maret dengan besaran angka inflasi tercatat -0,98 persen dan merupakan satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan.
Banten Dalam Angka 2006/2007
Keuangan dan Harga-harga
Inflation rate in 2006 was caused by increasing of index ofeducation, recreation and sport 24.28 percent;foods about 12.47 percent; prepared foods, beverages & tobacco 5.67 percent; housing about 4.77 percent; clothing about 5.08 percen;health 3.61 percent and transportation and communication group about 0.84 percent
Meanwhile, monthly average in 2006 is more than 0.5 percent. The highest inflation was on January about 1.87 percent and than inflation on December 1.87 percent, August 1.22 percent etc. Deflation rate was on March about -0.98 percent
309
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Grafik 9.1. Nilai Rencana Investasi PMA Lima Terbesar Menurut Asal Negara Tahun 2006 (Juta USD) 25 20 15 10 5 0
Korea Selatan
China
Taiwan
Malay sia
British Virgin Island
Singapura
Des
Nov
Okt
Sep
Agt
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
Grafik 9.2 Inflasi Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan Tahun 2006 (Persen)
10 8 6 4
1,87
1,96 2 0
0,49 0,8
1,22
0,49
0,33
-0,98 0,04
0,13
0,43
0,16
-2 -4 -6
Banten Dalam Angka 2005
310
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi PMA Menurut Kabupaten/Kota di Banten Recapitulation of Approval and Realization of Foreign Investment by Regency/Municipality in Banten 2006
Tabel 9.1.1 Table
Persetujuan / Approval Kabupaten / Kota Regency/ Municipality
Jumlah Proyek Total Project
Investasi Investment Value (US$)
Nilai Ekspor /Export (US$)
(1)
(2)
(3)
(4)
Penyerapan Tenaga Kerja (orang) / Spare of Manpower Asing/ Indonesia/ Foreign Indonesia (5) (6)
Realisasi Realization
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
0
0
0
0
0
0
2. Lebak
0
0
0
0
0
0
3. Tangerang
41
53.175.000
100.407.500
81
6.484
36
4. Serang
10
64.344.200
98.512.500
21
3.755
2
17
16.832.000
43.330.000
30
969
17
5
97.060.000
22.277.500
10
1.416
4
Banten
73
231.411.200
264.527.500
142
12.524
59
2005
85
1.805.681.690 1.036.651.500
225
18.509
7
2004
71
262.796.904
109.151.094
359
9.134
25
2003
63
127.720.520
80.688.779
229
4.594
20
2002
80
52.241.639
44.170.000
311
5.896
15
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
311
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi PMDN Menurut Kabupaten / Kota di Banten Recapitulation of Approval and Realization of Domestic Investment by Regency/Municipality in Banten 2006
Tabel 9.1.2 Table
Persetujuan / Approval Kabupaten / Kota Regency/ Municipality
Nilai Ekspor/ Export (US $)
Rencana Penyerapan Tenaga Kerja (orang)/ Spare of Manpower Asing/ Indonesia/ Foreign Indonesia (5) (6)
Realisasi Realization
Jumlah Proyek Project
Nilai Investasi / Investment Value (000 Rupiah)
(2)
(3)
1. Pandeglang
1
27.000.000
0
0
0
0
2. Lebak
2
520.000.000
0
0
0
0
3. Tangerang
4
1.302.448.320,614
10.500.000
2
1.530
6
4. Serang
1
3.131.000.000
73.000.000
0
208
1
5. Tangerang
2
19.000.000
2.500.000
0
150
2
6. Cilegon
3
1.472.750.000
100.000.000
0
1.019
2
(1)
(4)
(7)
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
13
6.472.198.320,614
186.000.000
2
2.907
11
2005
17
705.775.000
15.273.058
4
2.737
7
2004
11
1.124.070.186
12.819.317
23
1.782
7
2003
11
1.229.845.000
9.747.600
31
1.272
5
2002
10
118.138.500
450.000
4
1.299
7
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province Banten Dalam Angka 2006/2007
312
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.1.3 Table
Peringkat Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara di Banten Rank of Foreign Investment Planning Value by Origin Country in Banten 2006
Negara Asal/ Origin Country
Jumlah Proyek/ Total Project
(1)
(2)
Rencana Investasi/ Investment Plan (US $ ) (3)
Gabungan Negara/ Others
40
200.974.500
Korea Selatan/ South of Korean
21
8.285.000
China (RRC)/China
3
14.600.000
Taiwan/Taiwan
5
3.550.000
Malaysia /Malaysia
1
250.000
Britis Virgin Island
1
2.921.700
Singapura/Singapore
2
830.000
Jumlah/ Total
73
231.411.200
2005
85
1.805.681.690
2004
71
262.796.904
2003
51
114.530.520
2002
80
52.241.639
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
313
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Sektor Usaha di Banten Foreign Investment Planning Value by Sector in Banten 2006
Tabel 9.1.4 Table
Sektor/ Sector
Jumlah Proyek/ Total Project
Nilai Investasi/ Investment Value (US $)
(1)
(2)
(3)
Industri Makanan/ Manufacture of Food Industri Logam Dasar, Barang dari Logam, Mesin dan Elektronika/ Basic metal, metal products, machine & electronic industrial Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi/ Chemical Industrial
3
22.150.000
5
12.180.000
7
68.100.000
Industri Tekstil/ Textile Industrial
7
3.325.000
Industri Kayu/ Wood Industrial
1
500.000
6
9.230.000
6
7.771.700
4
1.130.000
0
0
Industri Karet, Barang dari karet dan Plastik/ Rubber, stuff of rubber and plastics Industrial Industri Kulit Barang dari Kulit dan Sepatu/ Leather Products & Footwear Industrial Industri Kertas, barang dari kertas dan percetakan/ Paper, stuff of paper dan printing Industrial Rumah Makan / Restaurant Perdagangan dan Reparasi/Trade & Reparation
15
11.410.000
Industri Pengolahan Lainnya yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain/ Other Industrial not Classification
1
1.000.000
Kendaraan Bermotor Roda Dua, dan Empat/ Motorcyle and Car
3
12.222.500
Industri Cat, Pernis dan Lak/ Paint, Varnish and Wax Industrial
0
0
11
41.542.000
Industri Alat Transmisi Komunikasi/ Comminication Transmition Tool
0
0
Industri Lainnya/ Other Industrial
3
850.000
0
0
1
40.000.000
73
231.411.200
Jasa Lainnya/Others Services
Perumahan, Kawasan Industri, & Perkantoran/ Housing, Industrial Area Industri Logam dasar Besi dan Baja/ Metal and Steel Industrial Jumlah/ Total Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
314
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Nilai Rencana Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Banten Domestic Investment Planning Value by Sector in Banten 2006
Tabel 9.1.5 Table
Sektor / Sector (1) Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi/ Chemical Industrial
Jumlah Proyek Number of Project (2)
Nilai Investasi Invesment Value (Rupiah) (3)
4
3.670.580.260.000
2
22.680.440.633
1
22.000.000.000
Jasa Pertambangan Umum/Public Quarrying Services
1
20.000.000.000
Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elekronika/ Basic metal, machine, electronic industrial
2
100.750.000.000
Industri Makanan/ Food Industrial
2
1.392.000.000.000
Industri Kosmetik/Cosmetic Industrial
1
5.000.000.000
Jumlah/ Total
13
5.233.010.700.633
2005
17
705.775.000.000
2004
11
1.124.070.186.376
2003
4
885.124.000.000
2002
10
118.138.500.000
Industri Kertas, barang dari kertas dan percetakan/ Paper, stuff of paper dan printing Industrial Industri Kulit Barang dari Kulit dan Sepatu/ Leather Products & Footwear Industrial
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
315
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.1.6 Table
Rekapitulasi dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Banten Recapitulation and Realization of Budgeted Government Revenues and Expenditures (Juta/Million Rp) 2003- 2006 Realisasi Triwulan IV
Uraian Description
2003
2004
2005
2006
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pendapatan / Revenue
Rencana / Budgeted
1.119.887
1.255.361
1512.001
1.607.528
Realisasi / Actual
1.118.227
1.345.967
1.598.107
1.587.902
99,85
107,22
105,69
98.78
Rencana / Budgeted
1.201.606
1.290.417
1.679.427
1.955.446
Realisasi / Actual
1.121.715
1.091.721
1.488.344
1.812.124
93,35
84,60
88,62
92.67
Persentase/ Percentage (%)
Belanja / Expenditure
Persentase/ Percentage (%)
Sumber: Biro Keuangan Pemerintahan Provinsi Banten Source : Financial Beurau of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
316
Bab IX
Tabel 9.1.7 Table
Keuangan dan Harga-harga
Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah Provinsi Banten Budgeted and Actual Government Expenditures (Rupiah/Rupiahs) 2006
Uraian Detail (1) I. APARATUR DAERAH/REGIONAL STAFF A. Belanja Administrasi Umum/General Adm 1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure
Anggaran Budgeted (2) 412.079.556.401,29 280.574.657.416,29 127.917.575.178,82
Realisasi Actual (3) 376.048.343.553,00 257.384.875.579,00 115.266.623.137,00
2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp
114.304.044.115,47
106.125.331.796,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend
22.502.925.000,00
20.735.294.378,00
4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Maintenance & Operating Expenditure 1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure 2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp
15.850.113.122,00
15.257.626.268,00
105.785.946.615,00
94.930.999.964,00
4.998.676.400,00 87.109.338.215,00
4.712.059.160,00 81.350.109.804,00
11.093.835.000,00
6.515.265.000,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend 4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost C. Belanja Modal/ Capital Expenditure
2.584.097.000,00
2.353.566.000,00
25.718.952.370,00
23.732.468.010,00
II. PELAYANAN PUBLIK/ PUBLIC SERVICES
686.093.574.855,87
665.524.403.656,00
A. Belanja Administrasi Umum/General Adm Exp
9.345.482.617,43
8.461.492.666,00
1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure
4.203.849.617,43
3.700.785.440,00
2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp
5.139.833.000,00
4.759.807.226,00
-
-
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend 4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Maintenance & Operating Expenditure 1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure
1.800.000,00
900.000,00
305.735.870.547,00
290.688.366.404,00
8.442.779.500,00
7.730.061.100,00
2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp
232.752.251.055,00
219.528.476.566,00
7.336.010.000,00
6.750.354.550,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend 4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost C. Belanja Modal/ Capital Expenditure III. Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan Finance Subsidies & Share of IncomeExp IV. Belanja Tak Disangka/ Unpaedtable Exp JUMLAH BELANJA/TOTAL EXPENDITURE
57.204.829.992,00
56.679.474.188,00
371.012.221.691,44
366.374.544.586,00
842.703.888.219,02
768.947.525.818,00
14.569.212.897,00
1.603.606.141,00
1.955.446.232.373,18
1.812.123.879.168,00
Sumber: Biro Keuangan Pemerintahan Provinsi Banten Source : Financial Beurau of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
317
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Pemerintah Provinsi Banten Budgeted and Actual Government Cost (Rupiah/Rupiahs) 2006
Tabel 9.1.8 Table
Sumber Penerimaan Source of Revenues (1)
Anggaran Budgeted
Realisasi Actual
(2)
(3)
A. Penerimaan Daerah/Local Receipt
352.917.847.668,00
352.917.847.668,00
1. Sisa lebih Perhitungan Tahun Lalu
352.917.847.668,00
352.917.847.668,00
2. Tranfer Dari Dana Cadangan
-
-
3. Penerimaan Pinjaman dn Obligasi
-
-
4. Hasil Penjualan Aset Daerah
-
-
5. Penerimaan Hutang Pihak Ketiga
-
-
B. Pengeluran Daerah
5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
1. Tranfer ke Dana Cadangan
5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
2. Penyertaan Modal
-
-
3. Pembayaran Utang pokok yang jatuh tempo
-
-
4. Sisa Lebih Perhitungan Anggraran Tahun Berjalan
-
-
347.917.847.668,00
347.917.847.668,00
Jumlah Pembiayaan Sumber: Biro Keuangan Pemerintahan Provinsi Banten Source : Financial Beurau of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
318
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota,2006 Actual Revenue of Land and Housing Tax by Sector and Regency/Municipalit,y 2006 (Ribuan/Thousand Rp.)
Tabel 9.2.1 Table
Kab/ Kota Regency/ Muni cipality (1)
Pedesaan Rural
Perkotaan Urban
Perkebunan Estates
Kehutanan Forestry
Pertambangan Mining
BPHTB¹)
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Kab/Reg Pandeglang
1.913.220
1.469.300
557.570
445.160
22.717.950
903.650
28.006.850
Lebak
2.263.860
1.140.410
1.916.410
319.310
2.265.757
1.376.930
9.282.677
Tangerang
8.388.880
120.715.130
38.624.550
179.220.640
346.949.200
Serang
3.577.140
20.405.930
27.560.890
14.120.990
65.823.700
75.810
82.940
Kota/Mun Tangerang
-
112.582.960
-
-
20.104.160
66.522.760
199.209.880
Cilegon
-
34.851.190
-
-
9.475.580
13.073.420
57.400.190
Banten
16.143.100
291.164.920
2.549.790
847.410
120.748.887
275.218.390
706.672.497
2005
14.753.346
260.058.625
2.152.771
874.000
102.168.613
-
380.007.355
2004
13.363.629
226.144.627
2.243.270
981.831
104.810.945
-
347.544.302
2003
9.994.890
191.656.045
2.203.174
1.279.249
78.563.153
-
283.696.511
2002
9.378.053
170.971.412
2.001.910
1.828.536
50.432.352
-
234.612.263
Sumber: Kanwil VIII DJP Jawa Bagian Barat I/ Source : Tax Official of West Java I Catatan : ¹) BPHTB(Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan) Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan = PBB + BPHTB
Banten Dalam Angka 2006/2007
319
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Menurut Kantor Pelayanan Pajak Actual Revenue of Income Tax by Office of Tax Service 2006 (Ribuan/Thousand Rp.)
Tabel 9.2.2 Table
KPP Office of Tax Service
PPH Pasal 25/29 OP
PPH Pasal 25/29 Badan
PPH Pasal 21
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
KPP Serpong
14.823.040
85.854.300
475.371.760
576.049.100
KPP Tangerang
19.395.650
69.256.850
279.917.820
368.570.320
KPP Serang
10.069.960
38.971.980
361.889.660
410.931.600
KPP Madya Tangerang*)
560.280
80.693.900
171.081.140
252.335.320
Banten
44.848.930
274.777.030
1.288.260.380
1.607.886.340
2005
23.605.816
106.083.401
1.067.265.483
1.196.954.700
2004
24.569.430
218.053.250
1.942.266.420
2.184.889.100
2003
25.062.065
219.383.283
1.073.684.253
1.318.129.601
2002
21.361.470
58.709.700
852.579.410
832.650.580
Sumber: Kanwil VIII DJP Jawa Bagian Barat I Source : Tax Official of West Java I *) Sejak Juli 2006 berdiri KPP Madya Tangerang
Banten Dalam Angka 2006/2007
320
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.2.3 Table
Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Banten Menurut Komponen Penerimaan Actual Revenues of Government by Kind of Revenue 2006 (Rupiah/ Rupiahs)
Jenis Penerimaan Kind of Revenues
Target Target
Realisasi Actual
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu Last Year Balance 2. Bagian Pendapatan Asli Daerah Actual Regional Balance 2.1. Pajak Daerah Local Tax Receipt
-
-
-
1.126.397.772.945,18
1.118.247.433.343,00
99,28
1.094.600.001.572,00
1.071.316.559.985,00
97,87
2.2. Retribusi Daerah Retributions Receipt 2.3 Laba BUMD Regional Manufacture Interest 2.4. Lain-lain Pendapatan Other Receipt
2.657.500.000,00
2.709.159.993,00
101,94
13.359.321.055,00
13.201.473.350,00
98,82
15.780.950.318,18
31.020.240.015,00
196,57
3. Bagian Dana Perimbangan
480.130.611.760,00
465.363.288.561,00
96,92
234.140.000.000,00
219.899.897.087,00
93,92
3.2. Bagi Hasil Bukan Pajak Non Taxes share
696.611.760,00
169.391.474,00
24,32
3.3. Dana Alokasi Umum General alocation Fund
245.294.000.000,00
245.294.000.000,00
100,00
0
0
0
1.000.000.000,00
4.608.064.351,00
460,81
Jumlah / Total
1.607.528.384.705,18
1.588.218.786.255,00
98,80
2005
1.512.001.068.138,50
1.598.339.217.552,24
105,71
2004
1.255.360.782.813,00
1.359.456.412.453,26
108,29
2003
1.119.887.407.836,00
1.118.228.047.626,70
99,85
3.1 Bagi Hasil Pajak Tax share
3.4. Dana Alokasi Khusus PrivateAlocation Fund 4. Bagian Lain-lain / Other
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Banten Source : Region Income Officialof Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
321
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.2.4 Table
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Penggalian (Bahan Galian Golongan-C dan Retribusi Lainnya) Actual Revenue of Quarrying Sector (Class-C and Other Retributions) 2005-2006 (Rupiah/Rupiahs)
Bulan Month
2005
2006
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak
3.000.000
50.332.968
1.977.853.300
79.080.950.200
-
-
450.000.000
1.413.030.000
0
0
103.705.500
121.804.000
2.534.558.800
80.666.117.168
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Jumlah / Total
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province Catatan /Note :Tahun 2003 angka perbaikan/ Recorrected in 2003
Banten Dalam Angka 2006/2007
322
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.3.1 Table
Kota/City
Laju Inflasi 44 Kota di Indonesia Inflation Rate at 44 Cities in Indonesia 2002 - 2006 (Persen/Percent)
2002 2)
2003
2004
2005
2006
(1) Lhokseumawe Banda Aceh Padang Sidempuan Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Pekanbaru Batam Jambi Palembang Bengkulu
(2) 10,99 10,14 10,14 11,58 9,41 9,49 10,22 11,66 9,14 12,62 12,25 10,11
(3) 4,53 3,50 4,07 3,94 2,51 4,46 5,55 6,65 4,27 3,79 5,03 4,14
(4) 7,36 6,97 8,99 6,64 7,31 6,64 6,98 8,92 4,22 7,25 7,95 4,67
(5) 17,57 41,11 18,47 22,39 19,67 22,91 20,47 17,10 14,79 16,50 19,92 25,22
(6) 11,47 9,54 10,02 5,03 6,06 5,97 8,05 6,32 4,58 10,66 8,44 6,52
Bandar Lampung
10,32
5,44
5,22
21,17
6,03
-
-
9,00
17,44
6,42
Pangkal Pinang *) Jakarta Tasikmalaya Serang/Cilegon
9,08
5,78
5,87
16,06
6,03
10,29
3,88
5,92
20,83
8,44
9,68
5,21
6,40
16,11
7,67
Bandung
11,97
5,69
7,56
19,56
5,33
Cirebon
10,53
3,35
3,27
16,82
6,31
Purwokerto
8,77
2,89
6,32
14,54
8,45
Surakarta
8,64
1,73
5,15
13,88
6,18
Semarang
13,56
6,07
5,98
16,46
6,08
Tegal
11,27
1,86
5,25
18,39
7,73
Yogyakarta
12,01
5,73
6,95
14,98
10,40
Jember
9,75
5,20
6,24
16,86
6,84
Kediri
8,87
1,13
6,38
16,84
7,77
Malang
9,74
3,23
6,28
15,74
5,92
Surabaya
9,15
4,79
6,06
14,12
6,71
Denpasar
12,49
4,56
5,97
11,31
4,30
Banten Dalam Angka 2006/2007
323
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kota/City (1)
2002 2)
2003
(3)
(4)
2004
2005
2006
(5)
(6)
(7)
Mataram
7,96
1,82
6,61
17,72
4,17
Kupang
9,77
5,45
8,28
15,16
9,72
Pontianak
8,61
5,48
6,06
14,43
6,32
Sampit
7,59
3,06
6,67
11,90
7,75
Palangka Raya
9,18
5,68
7,25
12,12
7,72
Banjarmasin
9,18
6,77
7,52
12,94
11,03
Balikpapan
11,38
5,92
7,60
17,28
5,52
Samarinda
10,26
7,99
5,65
16,64
6,50
Manado
15,22
0,69
4,69
18,73
5,09
Palu
13,36
5,84
7,01
16,33
8,69
Ujung Pandang
8,25
3,01
6,47
15,20
7,21
Kendari
10,35
2,41
7,72
21,45
10,57
Gorontalo*)
-
8,64
18,56
7,54
6,40
6,27
4,82
16,67
4,80
Ambon
9,47
2,51
2,84
19,42
5,12
Jayapura
13,91
8,39
9,45
14.15
9,52
10,03
5,06
6,36
17,11
6,60
Ternate
Nasional
-
Sumber : BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Catatan: 1) Perubahan IHK bulan Desember Tahun 2000 terhadap Bulan Desember tahun 1999 (1996 = 100) Change of IHK December 2000 by December 1999 (1996=100) 2) Perubahan IHK bulan Desember Tahun 2001 terhadap Bulan Desember tahun 2000 (1996 = 100) Change of IHK December 2001 by December 2000 (1996=100) 3) Laju inflasi sampai dengan bulan Agustus 1999 Inflation rate to August 1999
Banten Dalam Angka 2006/2007
324
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.3.2 Table
Indeks Harga Konsumen (1996 = 100) Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan Consumer Price Index (1996 =100) of Serang/Cilegon by Month 2006
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products
Perumahan/ Housing
Sandang/ Clothing
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari/January
140.66
127.60
145.64
120.22
Pebruari/February
142.64
129.20
145.67
120.18
Maret/March
139.87
129.43
146.11
120.91
April/April
138.56
129.27
150.89
121.83
Mei/May
138.17
129.35
150.79
123.67
Juni/June
139.55
129.42
150.67
123.69
Juli/July
139.84
129.42
150.88
124.37
Agustus/August
140.93
129.5
151.69
124.75
September/September
141.73
129.46
152.34
124.56
Oktober/October
144.35
129.50
152.84
124.89
Nopember/November
144.08
129.88
152.48
125.71
Desember/December
150,24
132,96
152,7
126,17
2006
150,24
132,96
152,7
126,17
2005
133,58
125,90
145,75
120,07
2004
114,91
115,47
127,70
113,94
2003
266,61
314,99
243,23
265,60
2002
273,63
290,39
219,50
246,58
Keterangan /Notes: IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December
Banten Dalam Angka 2006/2007
325
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan/ Continued Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Umum/ General
(9)
Januari/January
116.25
136.07
166.87
139.47
Pebruari/February
116.67
136.82
168.03
140.59
Maret/March
116.65
136.93
168.22
139.91
April/April
116.98
137.03
168.25
140.6
Mei/May
117.03
137.34
168.56
140.66
Juni/June
117.17
137.45
168.66
141.12
Juli/July
117.27
137.69
168.56
141.31
Agustus/August
117.32
163.57
168.61
143.03
September/September
117.72
168.65
168.52
143.64
Oktober/October
117.96
168.65
169.72
144.35
Nopember/November
118.93
168.40
168.03
144.58
Desember/December
118,88
168,73
168,25
147,28
2006
118,88
168,73
168,25
147,28
2005
114,74
135,77
166,85
136,79
2004
111,25
125,22
110,31
117,81
2003
253,12
235,19
202,90
261,68
2002
242,33
215,85
202,19
248,71
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan/Notes: IHK Tahun/ PriceIndex in Year=IHK Desember /Price Index in December
Banten Dalam Angka 2006/2007
326
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.3.3 Table
Inflasi Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan Inflation Rate of Serang/Cilegon by Month 2006 (Persen/Percent)
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
(1)
(2)
Januari/January
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3)
Perumahan/ Housing
Sandang/ Clothing
(4)
(5)
5,3
1,35
-0,08
0,12
1,41
1,25
0,02
-0,03
Maret/March
-1,94
0,8
0,3
0,61
April/April
-0,94
-0,12
3,27
0,76
Mei/May
-0,28
0,06
-0,07
1,51
Juni/June
1
0,05
-0,08
0,02
Juli/July
0,21
0
0,14
0,55
Agustus/August
0,78
0,06
0,54
0,31
September/September
0,57
-0,03
0,43
-0,15
Oktober/October
0,93
0,03
0,33
0,26
Nopember/November
0,72
0,29
-0,24
0,66
Desember/December
4,28
2,37
0,14
0,37
2006
12,47
5,61
4,77
5,08
2005
16,25
9,03
13,25
5,38
2004
8,02
6,14
5,86
4,51
2003
-2,57
8,47
10,81
7,71
2002
10,19
11,35
11,91
2,63
Pebruari/February
Banten Dalam Angka 2006/2007
327
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Umum/ General (9)
Januari/January
1,32
0,22
0,01
1,96
Pebruari/February
0,36
0,55
0,7
0,8
-0,02
0,08
0,11
-0,98
April/April
0,28
0,07
0,02
0,49
Mei/May
0,04
0,23
0,18
0,04
Juni/June
0,12
0,08
0,06
0,33
Juli/July
0,09
0,17
-0,06
0,13
Agustus/August
0,04
18,8
0,03
1,22
September/September
0,34
3,11
-0,05
0,43
0,2
0
0,71
0,49
Nopember/November
0,82
-0,15
-1
0,16
Desember/December
-0,04
0,2
0,13
1,87
2006
3,61
24,28
0,84
7,67
2005
3,14
8,43
51,26
16,11
2004
4,80
3,04
6,73
6,40
2003
4,45
8,95
0,35
5,21
2002
6,47
6,10
10,66
9,68
Maret/March
Oktober/October
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Note: Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December
Banten Dalam Angka 2006/2007
328
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.3.4 Table
Perkembangan Harga Gabah Menurut Bulan di Banten Trend of unhulled Paddy and Rice Price by Month in Banten 2006 (Rupiah/kg)
Bulan Month
Gabah di Tingkat Petani / Unhulled Paddy in farmer
Gabah di Penggilingan / Unhulled Padd in Mill
(1)
(2)
(4)
Januari/January
1.715
1.823
Pebruari/February
1.844
1.925
Maret/March
1.593
1.664
April/April
1.605
1.654
Mei/May
1.810
1.867
Juni/June
2.063
2.110
Juli/July
1.864
1.903
Agustus/August
2.066
2.112
September/September
2.033
2.069
Oktober/October
1.990
2.024
Nopember/November
2.071
2.108
Desember/December
2.140
2.169
1.899
1.952
Rata –rata/ Average Sumber: BPS Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Catatan /Note : Harga yang dimaksud adalah rata-rata harga gabah di tingkat petani untuk kualitas C4/ The prices is average of unhulled paddy and hulled rice price in farmer with C4 quality Banten Dalam Angka 2006/2007
329
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.1 Table
Bulan Month
Nilai Premi Yang Diterima dan Nilai Klaim Yang Dibayar Oleh PT. Taspen Menurut Bulan di Banten Value of Received Premium and Value of Paid Claim by PT. Taspen by Month in Banten 2006 Nilai Premi yang Diterima Value of Premium
Nilai Klaim Yang Dibayarkan Value of Paid Claim (Rp)
(2)
BUMN State-Owned Corporation/ (3)
Januari/January
5.446.469.742
20.091.509
463.173.204
Pebruari/February
6.347.098.241
20.044.702
443.378.904
Maret/March
6.912.838.987
20.316.808
452.936.813
April/April
6.272.876.852
20.891.526
593.660.463
Mei/May
6.274.715.402
20.732.157
471.373.542
Juni/June
6.301.586.908
20.717.903
480.563.911
Juli/July
6.295.285.427
20.703.793
468.993.415
Agustus/August
6.274.610.572
23.452.484
520.969.144
September/September
6.283.786.411
20.606.138
332.227.971
Oktober/October
6.370.834.572
20.497.472
288.640.819
Nopember/November
6.352.445.041
20.564.098
493.518.708
Desember/December
6.038.588.628
20.580.820
420.782.745
Jumlah/Total
75.181.136.783
249.199.410
5.430.219.639
PNS Civil Servants
(1)
(4)
Sumber: PT. Taspen (Persero) Source : Taspen, PT
Banten Dalam Angka 2006/2007
330
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.2 Table
Posisi Dana Simpanan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Valuta dan Jenis Simpanan Berdasarkan Lokasi Kantor Penghimpun Dana di Banten Comme r c i alBank’ sOut s t andi ngFundsi nRupi ahandForeign Exchange by Regions,Type of Currency and Type of Deposits Based onBanks ’ Of f i c eFundsLoc at i oni nBant e n 2006 (Juta Rupiah/Millions Rp)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang A. Rupiah /
- nominal
355.040
367.287
372.030
384.950
385.707
393.236
Rupiah
- rekening
134.453
135.279
136.593
137.853
138.671
138.938
- nominal
101.912
91.559
99.000
113.365
102.151
101.957
Demand deposit - rekening
1.569
1.596
1.578
1.596
1.629
1.649
64.646
94.648
96.834
91.530
89.499
95.338
645
653
651
658
657
672
- nominal
188.482
181.080
176.196
180.055
194.057
195.941
- rekening
132.239
133.030
134.364
135.599
136.385
136.617
- nominal
15.496
5.181
5.497
5.296
7.866
15.676
- rekening
62
63
63
63
64
64
- nominal
7.903
2.299
2.562
2.444
4.034
3.568
Demand deposit - rekening
52
52
51
51
52
53
7.593
2.882
2.935
2.852
3.832
12.108
10
11
12
12
12
11
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
a. Giro/
b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/
b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal - bilyet
- nominal - bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
331
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
- nominal
397.372
443.625
443.588
388.939
432.365
613.041
- rekening
139.452
141.353
140.188
134.750
141.235
142.317
- nominal
91.998
139.531
138.206
90.797
119.069
285.089
- rekening
1.672
1.809
2.005
1.990
1.844
1.854
- nominal
103.283
91.902
90.588
76.890
74.961
74.023
677
667
661
663
684
679
- nominal
202.091
212.192
214.794
221.252
238.335
253.929
- rekening
137.103
138.877
137.522
132.097
138.707
139.784
- nominal
6.424
6.095
6.567
6.321
6.361
6.084
- rekening
66
66
69
70
68
68
- nominal
3.638
3.299
3.713
3.639
3.967
3.749
- rekening
56
56
58
60
60
61
- nominal
2.786
2.796
2.854
2.682
2.394
2.335
10
10
11
10
8
7
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
September
November Desember November December
1. Pandeglang A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
- bilyet
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
332
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
- nominal
453.659
452.949
438.044
462.179
537.882
485.331
- rekening
103.619
104.425
105.462
52.168
106.657
107.503
- nominal
94.410
99.277
79.297
92.518
147.455
93.273
- rekening
1.131
1.138
1.194
1.317
1.374
1.412
- nominal
128.483
131.726
134.048
146.273
162.499
163.136
1.270
1.272
1.281
1.075
1.281
1.255
- nominal
230.766
221.946
224.699
223.388
227.928
228.922
- rekening
101.218
102.015
102.987
49.776
104.002
104.836
- nominal
3.231
2.872
2.927
2.775
3.059
3.095
- rekening
28
27
27
27
30
32
- nominal
2.232
2.024
2.088
1.958
2.087
2.111
- rekening
19
19
19
19
19
20
- nominal
999
848
839
817
972
984
- bilyet
9
8
8
8
11
12
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
2. Lebak A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
333
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
November
Desember
November
December
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
- nominal
490.946
552.569
495.099
486.813
495.111
446.819
- rekening
107.987
108.896
106.187
106.277
105.850
107.613
- nominal
93.130
150.855
90.703
77.811
74.570
64.556
- rekening
1.425
1.431
1.441
1.484
1.514
1.373
- nominal
161.638
160.103
159.355
159.884
163.287
124.625
1.250
1.261
1.254
1.240
1.258
1.181
- nominal
236.178
241.611
245.041
249.118
257.254
257.638
- rekening
105.312
106.204
103.492
103.553
103.078
105.059
- nominal
3.049
2.628
2.210
1.871
1.989
2.018
- rekening
32
32
32
33
35
32
- nominal
2.084
1.657
1.224
896
1.006
1.066
- rekening
20
20
20
21
23
20
- nominal
965
971
986
975
983
952
12
12
12
12
12
11
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
2. Lebak A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
- bilyet
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
334
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
3. Tangerang A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
5.096.994
5.030.903
5.097.425
5.124.061
5.126.244
5.174.327
- rekening
660.425
665.173
679.094
683.390
688.549
692.821
- nominal
700.310
707.226
708.987
681.517
637.648
633.418
- rekening
7.873
7.948
7.983
7.983
8.077
8.134
- nominal
2.455.028
2.439.838
2.498.093
2.505.812
2.530.135
2.509.042
18.463
18.807
19.325
19.595
19.911
20.116
- nominal
1.941.656
1.883.839
1.890.345
1.936.732
1.958.461
2.031.867
- rekening
634.089
638.418
651.786
655.812
660.561
664.571
- nominal
1.081.457
750.341
838.122
838.688
793.322
777.769
- rekening
4.392
4.482
4.595
4.781
4.912
4.895
- nominal
480.816
443.572
454.421
454.576
379.983
432.408
- rekening
3.646
3.693
3.749
3.841
3.927
3.958
- nominal
600.641
306.769
383.701
384.112
413.339
345.361
746
789
846
940
985
937
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
- bilyet
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
335
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
03. Tangerang A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
5.344.871
5.141.198
4.981.834
5.680.876
5.582.509
5.956.093
- rekening
647.151
652.649
639.939
636.322
640.281
640.165
- nominal
724.070
665.266
636.767
691.342
686.977
700.271
- rekening
8.159
8.188
8.113
8.642
8.767
8.706
- nominal
2.597.442
2.436.379
2.316.385
2.719.422
2.571.772
2.614.448
20.307
20.421
19.906
22.370
22.399
22.025
- nominal
2.023.359
2.039.553
2.028.682
2.270.112
2.323.760
2.641.374
- rekening
618.685
624.040
611.920
605.310
609.115
609.434
- nominal
737.539
739.004
661.122
692.031
679.005
731.894
- rekening
4.905
4.982
4.912
5.228
5.262
5.216
- nominal
425.357
440.415
380.174
402.335
392.356
387.859
- rekening
3.947
4.001
3.969
4.200
4.212
4.153
- nominal
312.182
298.589
280.948
289.696
286.649
344.035
958
981
943
1.028
1.050
1.063
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
- bilyet
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
336
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
04. Serang A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
1.809.142
1.857.935
1.907.450
1.968.970
1.979.583
2.091.307
- rekening
278.900
280.772
285.929
277.215
280.613
286.419
- nominal
836.643
902.934
652.986
602.447
592.864
574.786
- rekening
4.229
4.240
5.329
5.821
6.211
9.436
- nominal
382.471
379.806
678.033
776.576
780.189
887.432
3.504
3.465
3.489
3.441
3.474
3.522
- nominal
590.028
575.195
576.431
589.947
606.530
629.089
- rekening
271.167
273.067
277.111
267.953
270.928
273.461
- nominal
71.001
62.593
71.340
62.456
66.530
61.766
- rekening
519
542
548
589
593
588
- nominal
44.087
42.656
51.814
42.385
45.140
40.699
- rekening
418
436
442
475
478
475
- nominal
26.914
19.937
19.526
20.071
21.390
21.067
101
106
106
114
115
113
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
- bilyet
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
337
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September
Oktober October
November
Desember December
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
September
November
04. Serang A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
2.110.522
2.081.517
2.047.035
1.907.991
1.952.743
1.847.994
- rekening
286.869
179.288
270.114
271.504
274.624
276.951
- nominal
622.397
585.086
574.071
543.651
576.285
551.017
- rekening
7.096
4.597
4.616
4.612
4.644
4.579
- nominal
843.916
858.602
830.397
681.735
657.987
528.248
3.540
3.394
3.524
3.498
3.528
3.478
- nominal
644.209
637.829
642.567
682.605
718.471
768.729
- rekening
276.233
171.297
261.974
263.394
266.452
268.894
- nominal
60.928
92.284
49.702
41.912
53.773
51.319
- rekening
592
604
415
399
408
393
- nominal
41.371
73.474
32.341
24.755
38.770
36.552
- rekening
484
502
315
299
310
296
- nominal
19.557
18.810
17.361
17.157
15.003
14.767
108
102
100
100
98
97
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
- bilyet
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
338
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
71. Kota Tangerang A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
13.602.665 13.610.253 13.627.542 13.800.041 14.201.308 14.491.123
- rekening
1.048.160
1.056.604
1.068.111
884.565
881.032
885.551
- nominal
5.535.279
5.564.512
5.478.065
5.621.192
5.780.086
5.701.467
- rekening
16.489
16.492
16.581
16.701
16.699
16.920
- nominal
4.301.969
4.231.097
4.393.797
4.348.907
4.564.924
4.835.761
32.161
32.503
32.972
33.272
33.247
33.282
- nominal
3.765.417
3.814.644
3.755.680
3.829.942
3.856.298
3.953.895
- rekening
999.510
1.007.609
1.018.558
834.592
831.086
835.349
- nominal
902.991
879.878
1.033.990
1.046.825
1.142.994
971.527
- rekening
5.320
5.446
5.584
5.737
5.863
5.889
- nominal
476.015
419.630
489.737
439.525
469.437
458.403
- rekening
3.733
3.777
3.839
3.900
3.948
3.977
- nominal
426.854
460.126
544.126
607.176
673.419
512.985
1.583
1.665
1.741
1.833
1.911
1.908
- nominal
122
122
127
124
138
139
- rekening
4
4
4
4
4
4
- bilyet
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
339
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
71. Kota Tangerang A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
14.674.681 14.759.724 15.222.878 15.468.287 15.121.519 15.469.784
- rekening
875.176
884.044
891.002
863.939
868.143
878.770
- nominal
5.778.283
5.918.270
5.905.978
5.905.796
5.600.299
5.942.603
- rekening
17.056
16.767
17.212
16.594
16.609
16.559
- nominal
4.939.259
4.850.245
5.136.376
5.415.795
5.360.153
5.372.092
33.621
33.191
34.202
32.117
31.793
31.632
- nominal
3.957.139
3.991.209
4.180.524
4.146.696
4.161.067
4.155.089
- rekening
824.499
834.086
839.588
815.228
819.741
830.579
- nominal
946.553
924.922
1.184.799
1.060.261
900.577
887.564
- rekening
6.047
6.108
6.661
6.418
6.235
6.339
- nominal
400.215
390.363
432.504
518.928
408.209
426.723
- rekening
4.079
4.123
4.530
4.361
4.261
4.358
- nominal
546.197
534.403
752.136
541.333
492.368
460.841
1.964
1.981
2.127
2.057
1.974
1.981
- nominal
141
156
159
0
0
0
- rekening
4
4
4
0
0
0
- bilyet
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
340
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
72. Kota Cilegon A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
1.632.464
1.598.647
1.718.998
1.673.789
1.747.465
1.917.375
- rekening
277.421
278.303
278.920
250.079
254.840
257.802
- nominal
344.723
292.362
342.969
311.207
353.279
362.245
- rekening
5.307
5.311
5.349
5.362
5.366
5.387
- nominal
576.088
593.941
652.319
635.549
655.430
778.968
5.438
5.468
5.462
5.398
5.368
5.437
- nominal
711.653
712.344
723.710
727.033
738.756
776.162
- rekening
266.676
267.524
268.109
239.319
244.106
246.978
- nominal
232.152
184.249
154.497
161.323
235.007
325.688
- rekening
939
974
977
979
1.018
1.043
- nominal
97.396
84.063
79.701
91.386
100.590
99.518
- rekening
766
785
789
782
803
830
- nominal
134.638
100.075
74.695
69.840
134.324
226.072
- bilyet
165
181
181
190
209
206
- nominal
118
111
101
97
93
98
- rekening
8
8
7
7
6
7
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
341
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
72. Kota Cilegon A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
1.924.161
1.960.706
2.177.220
2.014.113
2.189.884
2.380.349
- rekening
255.214
230.177
251.315
252.588
256.464
255.280
- nominal
445.766
435.689
394.564
328.864
444.804
431.280
- rekening
5.431
5.301
5.320
5.357
5.415
5.424
- nominal
694.151
763.332
1.008.932
880.339
908.977
1.090.442
5.419
5.361
5.428
5.460
5.566
5.673
- nominal
784.244
761.685
773.724
804.910
836.103
858.627
- rekening
244.364
219.515
240.567
241.771
245.483
244.183
- nominal
253.410
238.321
315.150
355.921
299.888
387.634
- rekening
1.043
1.034
1.020
1.032
1.032
1.063
- nominal
117.410
105.120
117.896
130.540
126.971
149.745
- rekening
836
828
819
843
842
867
- nominal
135.903
133.144
197.184
225.360
172.895
237.866
200
199
193
186
187
193
- nominal
97
57
70
21
22
23
- rekening
7
7
8
3
3
3
- bilyet
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
342
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
JUMLAH/Total A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
22.949.964 22.917.974 23.161.489 23.413.990
23.978.189
24.552.69 9
- rekening
2.502.978
2.520.556
2.554.109
2.285.270
2.350.362 2.369.034
- nominal
7.613.277
7.657.870
7.361.304
7.422.246
7.613.483 7.467.146
- rekening
36.598
36.725
38.014
38.780
- nominal
7.908.685
7.871.056
8.453.124
8.504.647
61.481
62.168
63.180
63.439
- nominal
7.428.002
7.389.048
7.347.061
7.487.097
7.582.030 7.815.876
- rekening
2.404.899
2.421.663
2.452.915
2.183.051
2.247.068 2.261.812
- nominal
2.306.328
1.885.114
2.106.373
2.117.363
2.248.778 2.155.521
- rekening
11.260
11.534
11.794
12.176
- nominal
1.108.449
994.244
1.080.323
1.032.274
- rekening
8.634
8.762
8.889
9.068
- nominal
1.197.639
890.637
1.025.822
1.084.868
1.247.276
1.118.577
2.614
2.760
2.894
3.097
3.243
3.187
- nominal
240
233
228
221
231
237
- rekening
12
12
11
11
10
11
- bilyet
- bilyet
Banten Dalam Angka 2006/2007
39.356
42.938
8.782.676 9.269.677 63.938
12.480
64.284
12.511
1.001.271 1.036.707 9.227
343
9.313
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
JUMLAH/Total A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
24.942.553 24.939.339 25.367.654 25.947.019 25.774.131 26.714.080
- rekening
2.311.849
2.196.407
2.298.745
2.265.380
2.286.597
2.301.096
- nominal
7.755.644
7.894.697
7.740.289
7.638.261
7.502.004
7.974.816
- rekening
40.839
38.093
38.707
38.679
38.793
38.495
- nominal
9.339.689
9.160.563
9.542.033
9.934.065
9.737.137
9.803.878
64.814
64.295
64.975
65.348
65.228
64.668
- nominal
7.847.220
7.884.079
8.085.332
8.374.693
8.534.990
8.935.386
- rekening
2.206.196
2.094.019
2.195.063
2.161.353
2.182.576
2.197.933
- nominal
2.007.903
2.003.254
2.219.550
2.158.317
1.941.593
2.066.513
- rekening
12.685
12.826
13.109
13.180
13.040
13.111
- nominal
990.075
1.014.328
967.852
1.081.093
971.279
1.005.694
- rekening
9.422
9.530
9.711
9.784
9.708
9.755
- nominal
1.017.590
988.713
1.251.469
1.077.203
970.292
1.060.796
3.252
3.285
3.386
3.393
3.329
3.352
- nominal
238
213
229
21
22
23
- rekening
11
11
12
3
3
3
- bilyet
- bilyet
Sumber : Bank Indonesia Cabang Banten Source : Indonesia Bank of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
344
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.3 Table
Posisi Kredit Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Valuta, Jenis Penggunaan Dan Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek Di Banten Comme r c i al sBank’ sOut s t andi ngCr e di t si nRupi ahand Foreign Exchange by RegionsType of Currency, Type of Credits and Economics Sectors Based on Projects Location in Banten 2006 (Juta Rp/Millions of Rp)
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
660.570
664.648
675.891
684.921
694.796
712.490
658.652
661.712
673.283
681.387
690.944
708.734
1.918
2.936
2.608
3.534
3.852
3.756
660.570
664.648
675.891
684.921
694.796
712.490
269.166
271.138
285.046
288.770
296.333
307.473
01. Pandeglang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment
52.511
53.445
52.580
55.000
52.691
53.868
3. Konsumsi/Consumer
338.893
340.065
338.265
341.151
345.772
351.149
660.570
664.648
675.891
684.921
694.796
712.490
124.606
123.754
123.672
123.586
124.472
125.556
4.959
6.146
5.568
6.989
7.185
3.377
25
23
20
12
126
122
6.127
5.000
6.634
7.073
9.360
12.917
123.307
126.252
138.950
148.196
147.022
157.126
7.551
7.447
7.396
7.383
7.376
7.430
12.755
11.627
11.542
10.778
10.649
15.060
5.618
7.614
7.124
3.033
6.114
3.033
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
345
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
November Desember November December
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
771.641
773.264
741.969
749.618
761.451
966.886
721.834
729.699
738.604
746.399
761.451
966.886
49.807
43.565
3.365
3.219
771.641
773.264
741.969
749.618
761.451
966.886
01. Pandeglang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
362.127
360.278
328.475
328.935
332.646
338.316
2. Investasi/Investment
54.999
46.729
47.138
42.359
42.781
242.007
3. Konsumsi/Consumer
354.515
366.257
366.356
378.324
386.024
386.563
771.641
773.264
741.969
749.618
761.451
966.886
123.768
120.261
120.169
120.406
119.176
119.552
49.302
42.459
3.445
3.881
3.632
3.679
19.743
15.699
15.531
7.054
8.078
201.927
161.067
165.134
178.418
184.505
192.704
202.959
7.709
7.699
6.249
3.350
3.291
3.247
15.338
12.385
11.920
11.414
8.223
8.587
3.440
6.650
3.161
3.964
3.603
3.652
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
39
346
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
556.769
562.461
564.526
574.839
592.675
617.856
556.769
562.461
564.526
574.839
592.675
617.856
556.769
562.461
564.526
574.839
592.675
617.856
02. Lebak A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
186.522
188.828
190.561
178.455
213.347
221.502
2. Investasi/Investment
44.216
45.889
45.171
44.713
44.773
108.901
3. Konsumsi/Consumer
326.031
327.744
328.794
351.671
334.555
287.453
556.769
562.461
564.526
574.839
592.675
617.856
1. Pertanian/Agriculture
78.288
78.280
78.096
75.802
78.283
76.192
2. Pertambangan/Mining
579
577
576
575
574
59
3. Perindustrian/Industry
4.442
4.525
4.971
3.853
5.024
3.976
15
15
15
15
15
15
11.598
11.866
12.859
12.876
25.632
41.646
112.247
116.139
115.507
107.401
124.776
185.786
5.708
6.367
6.128
6.208
6.037
5.817
8.338
7.432
7.560
8.501
8.233
9.495
8.876
8.869
9.373
7.290
8.899
6.770
326.678
328.391
329.441
352.318
335.202
288.100
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
347
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
November Desember November December
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
638.756
663.704
670.509
678.085
719.907
717.053
638.756
663.704
670.509
671.118
711.786
708.932
6.967
8.121
8.121
02. Lebak A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits
638.756
663.704
670.509
678.085
719.907
717.053
1. Modal Kerja/Work Capital
231.885
233.144
232.668
238.502
254.308
267.235
2. Investasi/Investment
122.963
51.304
49.758
50.422
49.599
48.563
3. Konsumsi/Consumer
283.908
379.256
388.083
389.161
416.000
401.255
638.756
663.704
670.509
678.085
719.907
717.053
1. Pertanian/Agriculture
80.476
78.344
78.998
78.611
76.879
76.741
2. Pertambangan/Mining
58
56
325
323
322
320
3. Perindustrian/Industry
4.885
4.564
3.556
3.515
3.282
8.401
15
15
15
15
15
15
44.143
37.521
30.323
26.160
39.415
26.729
201.968
136.680
143.039
153.776
158.202
177.622
5.754
7.826
7.778
9.196
9.048
8.943
9.937
10.699
11.035
10.648
10.224
10.030
6.965
8.096
6.710
6.033
5.873
6.350
284.555
379.903
388.730
389.808
416.647
401.902
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
348
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
03. Tangerang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
20.439.661 20.491.908 20.959.973 20.480.987 20.792.947 21.124.188 15.160.048 15.285.697 15.761.511 15.643.717 15.643.499 15.687.263 5.279.613
5.206.211
5.198.462
4.837.270
5.149.448
5.436.925
20.439.661 20.491.908 20.959.973 20.480.987 20.792.947 21.124.188 10.044.846 10.229.285 10.800.234 10.373.716 10.534.002 10.999.144
2. Investasi/Investment
4.543.661
4.386.876
4.274.486
4.150.371
4.259.795
4.067.894
3. Konsumsi/Consumer
5.851.154
5.875.747
5.885.253
5.956.900
5.999.150
6.057.150
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
20.439.661 20.491.908 20.959.973 20.480.987 20.792.947 21.124.188
1. Pertanian/Agriculture
52.632
51.907
114.624
123.743
130.029
2. Pertambangan/Mining
11.328
10.772
25.587
15.570
13.975
15.265
3. Perindustrian/Industry
8.341.148
8.265.134
8.476.931
8.016.246
8.248.500
8.585.992
700.143
719.912
636.604
618.814
650.823
571.346
1.393.392
1.389.080
1.421.992
1.629.851
1.627.678
1.744.465
2.205.977
2.240.765
2.504.920
2.253.246
2.295.168
2.522.969
179.334
183.512
180.270
180.257
184.988
162.440
1.389.053
1.442.028
1.451.825
1.492.436
1.427.754
1.158.306
286.654
284.445
233.510
165.786
185.999
146.397
5.880.000
5.904.353
5.913.710
5.985.038
6.028.033
6.086.229
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
349
130.779
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
03. Tangerang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
21.042.665 21.126.717 21.838.247 21.652.685 20.980.659 21.514.500 15.462.336 15.528.083 16.203.376 16.114.744 15.414.183 16.108.583 5.580.329
5.598.634
5.634.871
5.537.941 5.566.476
5.405.917
21.042.665 21.126.717 21.838.247 21.652.685 20.980.659 21.514.500 11.039.908 10.987.897 11.601.665 11.328.852 10.792.214 11.310.184
2. Investasi/Investment
3.848.068
3.867.057
3.845.776
3.852.676 3.682.181
3.626.994
3. Konsumsi/Consumer
6.154.689
6.271.763
6.390.806
6.471.157 6.506.264
6.577.322
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture
21.042.665 21.126.717 21.838.247 21.652.685 20.980.659 21.514.500 134.845
126.169
100.347
2. Pertambangan/Mining
16.512
16.345
18.631
3. Perindustrian/Industry
8.719.600
8.700.373
8.724.174
559.005
567.087
525.173
1.783.691
1.802.730
2.460.482
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
100.408
92.105
19.959
20.659
21.183
8.559.137 8.420.979
8.595.350
475.593
88.309
475.173
427.184
1.836.468
1.902.167 1.867.318
1.854.114
2.379.115
2.985.060
2.820.538 2.218.800
2.475.593
171.371
183.700
179.616
138.764
164.121
177.776
873.372
891.878
884.668
974.107 1.028.955
1.111.941
140.329
158.784
164.423
158.378
6.183.458
6.300.536
6.419.687
155.658
154.618
6.503.634 6.536.891
6.608.432
350
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
04. Serang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency
4.597.199
4.514.621
4.377.666
4.446.174
4.760.905
4.689.950
1. Rupiah/Rupiahs
2.579.924
2.583.830
2.577.255
2.568.870
2.741.743
2.624.967
2. Valas/Foreign Exchange
2.017.275
1.930.791
1.800.411
1.877.304
2.019.162
2.064.983
4.597.199
4.514.621
4.377.666
4.446.174
4.760.905
4.689.950
1. Modal Kerja/Work Capital
2.274.515
2.261.657
2.152.096
2.235.816
2.380.157
2.473.708
2. Investasi/Investment
1.123.097
1.054.009
1.016.734
994.656
1.026.713
987.073
3. Konsumsi/Consumer
1.199.587
1.198.955
1.208.836
1.215.702
1.354.035
1.229.169
4.597.199
4.514.621
4.377.666
4.446.174
4.760.905
4.689.950
1. Pertanian/Agriculture
229.383
228.597
223.814
223.707
224.757
217.645
2. Pertambangan/Mining
3.603
2.343
3.108
4.903
4.827
5.351
3. Perindustrian/Industry
2.569.591
2.507.382
2.366.037
2.420.486
2.583.078
2.613.919
2.535
2.697
2.667
2.949
3.135
3.489
80.417
80.067
80.059
82.066
87.123
94.635
349.574
343.316
334.083
340.530
342.243
348.614
29.591
21.711
32.824
34.402
31.722
34.384
109.642
104.244
99.240
101.544
106.403
120.272
21.928
23.961
25.652
18.544
22.228
21.117
1.200.935
1.200.303
1.210.182
1.217.043
1.355.389
1.230.524
B. Menurut Peggunaan By Type of Credits
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
351
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
04. Serang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency
4.676.005
4.870.987
5.052.458
5.053.414
5.326.958
5.250.072
1. Rupiah/Rupiahs
2.691.906
2.718.997
2.787.556
2.834.046
2.932.686
2.880.480
2. Valas/Foreign Exchange
1.984.099
2.151.990
2.264.902
2.219.368
2.394.272
2.369.592
4.676.005
4.870.987
5.052.458
5.053.414
5.326.958
5.250.072 2.954.365
B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
2.448.166
2.594.086
2.756.472
2.745.501
3.007.613
2. Investasi/Investment
963.272
960.334
977.391
971.568
959.025
963.720
3. Konsumsi/Consumer
1.264.567
1.316.567
1.318.595
1.336.345
1.360.320
1.331.987
4.676.005
4.870.987
5.052.458
5.053.414
5.326.958
5.250.072
1. Pertanian/Agriculture
222.455
220.471
217.975
208.804
218.572
241.176
2. Pertambangan/Mining
5.841
5.265
4.937
5.630
91.975
90.418
3. Perindustrian/Industry
2.562.776
2.720.204
2.838.911
2.809.895
2.899.424
2.824.822
3.501
3.673
3.678
3.805
3.753
3.595
100.053
113.695
119.048
133.584
149.830
147.085
337.255
320.201
366.462
364.941
389.663
420.361
37.243
30.730
33.824
30.058
29.206
29.196
120.525
114.139
128.400
142.534
167.790
144.653
20.448
24.706
19.290
16.485
15.419
15.573
1.265.908
1.317.903
1.319.933
1.337.678
1.361.326
1.333.193
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
352
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
71. Kota Tangerang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
2.535.989
2.513.744
2.436.076
2.424.311
2.533.827
2.695.601
2.166.900
2.148.723
2.111.003
2.116.859
2.207.425
2.320.635
369.089
365.021
325.073
307.452
326.402
374.966
2.535.989
2.513.744
2.436.076
2.424.311
2.533.827
2.695.601 1.156.025
1.063.876
1.066.521
1.074.336
1.048.321
1.130.022
2. Investasi/Investment
307.626
306.321
320.243
310.265
316.943
331.259
3. Konsumsi/Consumer
1.164.487
1.140.902
1.041.497
1.065.725
1.086.862
1.208.317
2.535.989
2.513.744
2.436.076
2.424.311
2.533.827
2.695.601
1. Pertanian/Agriculture
122.873
119.933
127.079
122.787
112.262
117.700
2. Pertambangan/Mining
1
26
284
229
403
639
3. Perindustrian/Industry
828.686
843.769
830.832
815.982
855.879
896.884
5.314
1.565
843
746
745
684
25.040
13.110
13.675
12.873
13.956
17.849
265.348
274.714
305.364
287.826
338.185
320.769
35.928
31.067
30.047
26.689
25.830
30.841
44.736
45.684
43.581
47.249
46.229
47.097
21.941
21.339
21.331
22.572
31.843
33.280
1.186.122
1.162.537
1.063.040
1.087.358
1.108.495
1.229.858
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
353
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
71. Kota Tangerang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
2.791.026
2.854.554
2.971.960
3.306.866
3.414.993
4.089.288
2.369.111
2.413.798
2.465.106
2.707.947
2.748.595
3.403.030
421.915
440.756
506.854
598.919
666.398
686.258
2.791.026
2.854.554
2.971.960
3.306.866
3.414.993
4.089.288 2.229.053
1.242.101
1.314.750
1.320.736
1.639.882
1.671.085
2. Investasi/Investment
330.224
335.962
427.110
453.972
516.748
611.277
3. Konsumsi/Consumer
1.218.701
1.203.842
1.224.114
1.213.012
1.227.160
1.248.958
2.791.026
2.854.554
2.971.960
3.306.866
3.414.993
4.089.288
1. Pertanian/Agriculture
89.639
125.710
126.629
123.554
109.953
105.304
2. Pertambangan/Mining
645
781
617
571
1.058
1.051
3. Perindustrian/Industry
965.042
974.132
1.018.817
1.101.645
1.186.348
1.933.094
572
572
551
688
881
1.050
35.451
41.539
50.144
55.388
61.284
136.020
353.620
336.749
348.513
348.420
371.626
392.951
25.299
29.708
30.503
27.050
25.468
41.326
47.151
87.193
116.600
380.265
378.697
176.556
33.275
32.698
33.842
34.735
30.980
31.440
1.240.332
1.225.472
1.245.744
1.234.550
1.248.698
1.270.496
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
354
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
72. Kota Cilegon A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency
3.970.190
4.032.369
4.194.684
3.881.588
3.816.908
4.074.014
1. Rupiah/Rupiahs
2.298.603
2.358.822
2.462.542
2.419.251
2.411.667
2.522.811
2. Valas/Foreign Exchange
1.671.587
1.673.547
1.732.142
1.462.337
1.405.241
1.551.203
3.970.190
4.032.369
4.194.684
3.881.588
3.816.908
4.074.014
1. Modal Kerja/Work Capital
1.428.775
1.596.806
1.765.207
1.433.507
1.317.118
1.596.131
2. Investasi/Investment
2.131.461
1.993.050
2.021.821
2.031.532
2.080.589
2.052.193
3. Konsumsi/Consumer
409.954
442.513
407.656
416.549
419.201
425.690
3.970.190
4.032.369
4.194.684
3.881.588
3.816.908
4.074.014
B. Menurut Peggunaan By Type of Credits
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture
1.133
1.147
1.105
1.228
1.184
1.304
2. Pertambangan/Mining
128.395
171.198
169.229
166.699
144.010
96.760
3. Perindustrian/Industry
2.958.111
2.933.514
3.100.138
2.789.533
2.734.340
3.022.621
158
83
136
136
136
136
76.556
66.883
70.794
64.698
65.188
76.230
175.608
194.198
209.079
208.749
214.963
203.205
57.595
56.350
55.335
52.202
53.404
56.838
156.711
160.993
175.706
176.725
175.281
182.494
5.969
5.490
5.506
5.069
9.201
8.736
409.954
442.513
407.656
416.549
419.201
425.690
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
355
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
72. Kota Cilegon A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency
3.655.145
3.684.924
3.849.482
3.495.781
3.512.347
4.160.355
1. Rupiah/Rupiahs
2.381.463
2.456.619
2.489.664
2.339.270
2.355.691
2.457.958
2. Valas/Foreign Exchange
1.273.682
1.228.305
1.359.818
1.156.511
1.156.656
1.702.397
3.655.145
3.684.924
3.849.482
3.495.781
3.512.347
4.160.355
1. Modal Kerja/Work Capital
1.252.021
1.269.259
1.427.811
1.177.148
1.166.970
1.842.020
2. Investasi/Investment
1.970.320
1.966.224
1.975.111
1.862.479
1.878.917
1.867.014
3. Konsumsi/Consumer
432.804
449.441
446.560
456.154
466.460
451.321
3.655.145
3.684.924
3.849.482
3.495.781
3.512.347
4.160.355
B. Menurut Peggunaan By Type of Credits
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture
1.277
1.187
1.101
1.084
1.079
1.096
2. Pertambangan/Mining
92.623
98.215
94.442
81.270
81.497
61.369
3. Perindustrian/Industry
2.598.704
2.607.617
2.727.756
2.036.743
2.007.808
2.672.438
136
136
171
208
182
228
72.840
61.478
67.700
61.970
69.494
76.438
206.929
191.779
210.978
573.592
600.272
601.927
54.958
53.178
51.067
50.375
49.893
49.189
186.252
213.370
240.164
224.923
227.557
238.649
8.622
8.523
9.543
9.462
8.105
7.700
432.804
449.441
446.560
456.154
466.460
451.321
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
356
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
JUMLAH/Total A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
32.760.378 32.779.751 33.208.816 32.492.820 33.192.058 33.914.099 23.420.896 23.601.245 24.150.120 24.004.923 24.287.953 24.482.266 9.339.482
9.178.506
9.058.696
8.487.897
8.904.105
9.431.833
32.760.378 32.779.751 33.208.816 32.492.820 33.192.058 33.914.099 15.267.700 15.614.235 16.267.480 15.558.585 15.870.979 16.753.983
2. Investasi/Investment
8.202.572
7.839.590
7.731.035
7.586.537
7.781.504
7.601.188
3. Konsumsi/Consumer
9.290.106
9.325.926
9.210.301
9.347.698
9.539.575
9.558.928
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
32.760.378 32.779.751 33.208.816 32.492.820 33.192.058 33.914.099
1. Pertanian/Agriculture
608.915
603.618
668.390
670.853
670.987
669.176
2. Pertambangan/Mining
143.906
184.916
198.784
187.976
163.789
118.074
3. Perindustrian/Industry 4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2006/2007
14.706.937 14.560.470 14.784.477 14.053.089 14.434.006 15.126.769 708.190
724.295
640.285
622.672
654.980
575.792
1.593.130
1.566.006
1.606.013
1.809.437
1.828.937
1.987.742
3.232.061
3.295.384
3.607.903
3.345.948
3.462.357
3.738.469
308.156
299.007
304.604
299.758
301.981
290.320
1.716.031
1.767.828
1.785.308
1.833.838
1.771.276
1.525.094
358.123
355.731
306.914
230.039
268.819
231.360
9.009.307
9.045.711
8.931.153
9.061.339
9.252.434
9.263.434
357
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
JUMLAH/Total A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
33.575.238 33.974.150 35.124.625 34.936.449 34.716.315 36.698.154 24.265.406 24.510.900 25.354.815 25.413.524 24.924.392 26.525.869 9.309.832
9.463.250
9.769.810
9.522.925
9.791.923 10.172.285
33.575.238 33.974.150 35.124.625 34.936.449 34.716.315 36.698.154 16.576.208 16.759.414 17.667.827 17.458.820 17.224.836 18.941.173
2. Investasi/Investment
7.289.846
7.227.610
3. Konsumsi/Consumer
9.709.184
9.987.126 10.134.514 10.244.153 10.362.228 10.397.406
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
7.322.284
7.233.476
7.129.251
7.359.575
33.575.238 33.974.150 35.124.625 34.936.449 34.716.315 36.698.154
1. Pertanian/Agriculture
652.460
672.142
645.219
632.867
617.764
632.178
2. Pertambangan/Mining
115.679
120.662
118.952
107.753
195.511
174.341
3. Perindustrian/Industry 4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
14.900.309 15.049.349 15.316.659 14.514.816 14.521.473 16.037.784 563.268
571.483
529.588
480.309
480.004
432.072
2.055.921
2.072.662
2.119.214
2.186.323
2.195.419
2.442.313
3.721.321
3.529.658
4.232.470
4.445.772
3.931.267
4.271.413
294.625
305.142
302.788
255.443
277.736
306.430
1.244.946
1.324.978
1.387.116
1.735.827
1.816.514
1.685.076
224.977
245.192
245.728
236.507
224.258
224.268
9.410.497
9.679.905
9.823.815
9.925.788 10.033.625 10.068.996
Sumber : Bank Indonesia Cabang Banten Source : Indonesia Bank of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
358
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.4 Table
Kinerja Koperasi Menurut Indikator Produksi Performance of Cooperation Activity by Indicator of Production 2005-2006
Indikator Indicator
Satuan Unit
2005
2006
(1)
(2)
(3)
(4)
Koperasi / Cooperative Aktif/Active
Unit
5.115
3.229
Non Aktif/Non Active
Unit
-
2.079
770.593
869.731
Anggota / Member
Orang / Person
Modal Sendiri / Capital Owned
Juta Rp / Million Rp
238.444,09
268.230.580.533
Modal Luar / Capital Aid
Juta Rp / Million Rp
430.620,50
320.783.375.552
Jumlah Asset / Asset
Juta Rp / Million Rp
669.064,59
431.745.513.536
Volume Usaha / Omzet
Juta Rp / Million Rp
1.101.132,99
1.521.409.737.524
Jumlah SHU / Capital Gain
Juta Rp / Million Rp
56.279,63
63.286.613.227
Jumlah Manajer / Total Manajer
Orang / Person
2.324
1.827
Jumlah Karyawan / Total Employee
Orang / Person
6.407
6.827
Sumber: Dinas Perindagkop Provinsi Banten Source : Industrial Trade and Cooperative of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
359
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.5 Table
Jumlah SIUP yang diberikan Menurut Golongan Usaha dan Kabupaten/ Kota Number of Trade Business Permits Issued by Scale of Establishment and Municipality/Regency 2006
Kabupaten / Kota Regency / Municipality
Perusahaan Besar Large Scale Establishment
Perusahaan Menengah Medium Scale Establishment
`Perusahaan Kecil Smaall Scale Establishment
(1)
(2)
(4)
(5)
1. Pandeglang
54
99
1.061
2. Lebak
99
191
717
3. Tangerang
129
415
1.194
4. Serang
75
113
1.145
5. Tangerang
177
492
1.352
6. Cilegon
90
152
872
Banten
624
1.462
6.341
2005
221
371
2.009
2004
563
2185
12.676
2003
426
1.924
9.778
2002
141
1.424
9.358
Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber: Dinas Perindagkop Provinsi Banten Source : Industrial Trade and Cooperative of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
360
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.6 Table
Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan di Banten Number of Commercial Bank Offices by Status in Banten 2003-2006
Status Kepemilikan/ Status
2003
2004
2005
2006
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Bank Pemerintah/ State 1)
60
60
60
61
-
-
-
-
-Kantor Cabang/Branch
15
15
15
16
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br
32
31
31
31
-Kantor Kas/ Cash
13
14
14
14
114
126
148
154
-
1
-
-
-Kantor Cabang/Branch
24
27
26
27
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br
66
70
88
92
-Kantor Kas/ Cash
24
28
34
35
14
17
17
17
-Kantor Pusat/Head
-
-
-
-
-Kantor Cabang/Branch
6
7
7
7
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br
5
5
5
5
-Kantor Kas/ Cash
3
5
5
5
1
1
1
1
-Kantor Pusat/Head
-
-
-
-
-Kantor Cabang/Branch
-
-
-
-
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br
1
1
1
1
-Kantor Kas/ Cash
-
-
-
-
189
204
226
233
-Kantor Pusat/Head
2. Bank Swasta Nasional/ Private National -Kantor Pusat/Head
3. Bank Pemerintah Daerah/ Regional Goverment
4. Bank Asing dan Campuran/ Foreign and Join
Jumlah/ Total Sumber : Bank Indonesia Cabang Banten Source : Indonesia Bank of Banten
Catatan /Note 1) Tidak termasuk Kantor Inspeksi dan BRI Unit/ Excluding BRI Unit and Inspection Offices Banten Dalam Angka 2006/2007
361
Regional Income
Bab X
Penjelasan Teknis
Pendapatan Regional
Technical Notes
Produk Domestik Regional Bruto menggambarkan kemampuan suatu wilayah dalam menciptakan nilai tambah pada suatu waktu tertentu. PDRB dapat dilihat dari 3 sisi pendekatan, yaitu produksi, pengeluaran dan pendapatan. Ketiganya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sektor ekonomi, komponen penggunaan dan sumber pendapatan. PDRB dari sisi produksi merupakan penjumlahan seluruh nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh sektorsektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi penggunaan menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut. Selanjutnya dari sisi pendapatan, nilai tambah merupakan jumlah dari upah/gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tak langsung neto yang diperoleh..
Gross Domestic Regional Product described the ability of a region in creating output (value added) at a certain time. To compile those, three approaches has been use d,i . e .“pr oduc t i on ap pr oac h “, “e x pe ndi t ur eap pr oac h”and income approach. All of them, presenting the composition of value added according to economic sectors, source of income and expenditure component. The first approach is to explain output produced by various kind of economic activity, which value added generated by economic sectors; the second approach is to explain the final uses of the value added that had been created by all economics sectors; the third approach is to explain the value added that become the source of income, which derived from the aggregate of wage/salary, benefit, decrease and net indirect taxes.
PDRB disajikan dalam dua versi penilaian, yaitu atas dasar “ h a r g a be r l a k u ” dan “ h a r g a k on s t a n ” .PDRB atas dasar harga berlaku menggunakan harga tahun berjalan, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menggunakan data harga tahun tertentu (saat ini menggunakan dasar harga tahun 2000).
GDRP and its aggregations are presented in two forms, at current market prices and constant market prices. In presenting current market prices, all aggregates are valued at current market prices. While, base year constant market prices are shown by valuing all aggregates at fixed base year prices. (Year of 2000 has been used as the base year now)
Laju Pertumbuhan Ekonomi didapat dari perhitungan PDRB adhk. Diperoleh dengan cara me ngurangi nilai PDRB pada tahun ke –n terhadap nilai pada tahun ke n-1,
Economic growth derives from GDRP at constant market prices, by decreasing the value GDRP year of n with the value GDRP year of n-1 and
Banten Dalam Angka 2006/2007
365
Bab X
Pendapatan Regional
dibagi dengan nilai pada tahun ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100 persen. LPE menunjukkan perkembangan agregat pendapatan dari satu waktu terhadap waktu sebelumnya.
divided with the value GDRP year of n-1 than multiplied with 100 percent. Growth rate of GDRP shows/explain incom /production progress of certain year to the previous year
PDRB perkapita adalah salah satu indikator makro yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat produktivitas penduduk di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. PDRB perkapita merupakan PDRB adhb dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
Per capita GDRP is one of macro economic indicators that use to measure the level of citizens productivity in a region at certain time/year. Per capita GDRP is GDRP at current market prices divided by mid-year population of a region at certain year.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Gross Domestic Regional Product (GDRP)
Total Produksi barang dan jasa yang dihasilkan para pelaku ekonomi di Banten dicerminkan oleh besaran angka PDRB-nya. Pada tahun 2006, nilai PDRB Banten sekitar 97,87 triliun rupiah. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 15,65 persen dari tahun sebelumnya. Secara k on s t a nni l a i“ ku e ”pe r e k onomi a n Banten mencapai 61,32 triliun rupiah atau meningkat 5,53 persen dari tahun sebelumnya.
The ammount of services and goods that produced by economic perpetrators in Banten expressed by its GDRP value. In the year 2006, GDRP Banten went arround 97.87 quintillion rupiah. The value increased about 15.65 percent than thet previous year. Based on 2000 constant price, "cake" of Banten economics reached about 61.32 quintillion rupiah or increased 5.53 percent of previous year.
Peningkatan perekonomian Banten ini disebabkan oleh kenaikan produksi pada hampir semua sektor ekonomi yang ada, khususnya sektor-sektor unggulan seperti sektor Industri, Perdagangan, dan Angkutan serta Komunikasi.
The improvement of Banten economics, mostly caused by the increasing of production at most of all existing economic sectors, specially pre-eminent sectors like manufacturing industry, Trade and Transportation and Communication sector .
Banten Dalam Angka 2006/2007
366
Bab X
Pendapatan Regional
Pertumbuhan Ekonomi Sektoral
Economic Growth by Sector
Enam tahun terakhir ini, perekonomian Banten telah tumbuh dengan cukup menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi diharapkan memberikan dampak yang positif, terutama untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi tingkat kemiskinan. Secara berturut-turut pertumbuhan ekonomi Banten dari tahun 2001– 2006 (persen) adalah, 3,95; 4,11; 5,07; 5,63 ; 5,88 dan 5,53 .
For the last six year, economics of Banten Province had growed enough exciting. Growth of economics expected to give positive influence, especially in creating new work fields and degrading poorness number. By successively, growth of Banten economics from year 2001 to 2006 ar: 3.95 percent, 4.11 percent, 5.07 percent, 5.63 percent, 5.88 percent and 5.53 percent.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Banten di tahun 2006 terutama karena adanya sektor ekonomi yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti sektor Industri Pengolahan yang tumbuh dari 4,42 persen pada 2005 menjadi 5,43 persen pada 2006; Angkutan dan Komunikasi dari 8,16 persen menjadi 10,31 persen. Demikian juga dengan sektor Jasa-jasa yang tumbuh dari 6,46 persen pada 2005 menjadi 9,44 persen pada 2006.
The increasing of Banten economics growth in year 2006 especially caused by some of economic sectors grows higher than previous year. Such like manufacturing industry sector which grow from 4,42 percent in 2005 become 5,43 percent in 2006; Transportaton and communication sector from 8.16 percent become 10.31 percent. And so it was with services sector which grow from 6.46 percent in 2005 become 9.44 percent in 2006..
Maraknya pembangunan perumahan dan gedung lainnya di Banten selama tahun 2006 memacu pertumbuhan sektor Konstruksi. Sedangkan pertumbuhan sektor Angkutan dan Komunikasi dipacu oleh meningkatnya jumlah penumpang angkutan rel dan tingginya penggunaan telepon seluler. Kondisi keamanan nasional yang kondusif mampu menarik investor dan menyemarakkan kegiatan ekspor-impor.
The great number of housing and other construction that happened in Banten in year 2006 pushed growth of construction sector. Meanwhile, growth of Transportation and Communication sector raced by the increasing of passenger of train and height usage of cellular telephone among Banten society.The situation of national security which is very condusif could invite investor and made glorious export-import activity.
Banten Dalam Angka 2006/2007
367
Bab X
Pendapatan Regional
Hal tersebut menjadi pemicu pertumbuhan di sektor perdagangan dan industri.
Those things believed had pushed growth in trade and industrial manufacturing sector.
Pertumbuhan sektor Industri Pengolahan terutama didorong oleh tumbuhnya tiga kelompok industri yaitu kelompok Industri Makanan, Minuman dan Tembakau, Industri Barang dari Kayu dan Hasil Hutan lainnya serta Industri Pupuk, Kimia dan Barangbarang dari Karet. Ketiga kelompok industri tersebut pada tahun 2006 masing-masing tumbuh sebesar 42,15 persen, 16,84 persen dan 12,91 persen.
Growth of Industrial sector especially pushed by growing of three main industrial groups. They are Food, Beverages and Tobacco Industry; Wood Products and other Wood Products Industry and Fertilizer, Chemical and Rubber Production Industry. That third of industries grows 42,15 percent, 16,84 percent and 12,91 percent than previous year.
Andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Banten disumbangkan oleh sektor Industri Pengolahan; Perdagangan, Hotel dan Restoran; serta Pengangkutan dan Komunikasi. Masing-masing sektor tersebut menyumbang 2,71 persen, 1,34 persen dan 0,87 persen terhadap total 5,53 persen LPE. Dengan kata lain, sebanyak 89,02 persen pertumbuhan ekonomi disumbang oleh ketiga sektor di atas.
The biggest share to Banten economics growth contributed by manufacturing industry sector; trade, hotel and restaurant; and transportation and communication. Each sector contribute 2,71 percent; 1,34 percent and 0,87 percent to totalizing 5,53 percent of Banten Economic Growth in 2006. In other words, about 89.02 percent of economic growth come from the three of sectors above.
Sektor Pertanian yang merupakan sektor keempat terbesar dalam pembentukan PDRB Banten mengalami pertumbuhan negatif 5,23 persen. Hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi padi sebagai komoditi utama Subsektor Tanaman Bahan Makanan
Agricultural sector, which is the four-biggest sector in Banten Economics, performed negative growth 5,23 percent. This condition caused by the decreasing of paddy production as the main comodity for Farm Food Crops Subsectors in 2006.
Banten Dalam Angka 2006/2007
368
Bab X
Pendapatan Regional
PDRB Perkapita
GDRP per Capita
Angka PDRB perkapita merupakan indikator kesejahteraan masyarakat secara makro yang dapat dijadikan “ cermin”kesejah teraan masyarakat. Semakin tinggi PDRB perkapita yang di terima oleh penduduk berarti semakin tinggi kesejahteraannya. Sebalik nya penurunan PDRB perkapita pada suatu daerah, menggambarkan penurunan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
The number of GDRP per Capita used to be the indicator of prosperity to a society, which macroly able to describe the wealthy level among the society. More higher, level of GDRP per Capita which accepting by resident, more wealthy the society. The opposite of that, degradation of GDRP perkapita at one particular area, depicting degradation of prosperity level of society.
PDRB perkapita Provinsi Banten pada tahun 2006 sebesar 10,61 juta rupiah. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, PDRB perkapita ini mengalami peningkatan sebesar 13,21 persen..
GDRP per Capita Province of Banten in the year 2006 equal to 10.61 million rupiah. Compared to previous year, this GDRP Per Capita growth about 13.21 percent.
Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB perkapita Banten sebesar 6,65 juta rupiah, atau tumbuh sebesar 3,29 persen dibandingkan tahun sebelumnya
Based on constant price 2000 GDRP per Capita Banten equal to 6.65 million rupiah, or grow about 3.29 percent compared to previous year
Perlu jadi catatan bahwa PDRB perkapita tidak sama dengan pendapatan perkapita. PDRB perkapita hanya menggambarkan NTB yang terbentuk di Banten dibagi dengan seluruh penduduk. Di sini tidak melihat apakah NTB ini milik penduduk Banten atau bukan. Sementara pendapatan perkapita benar-benar menggambarkan NTB yang dimiliki oleh penduduk Banten, baik yang berada di Banten maupun di luar Banten.
GDRP per Capita unlike income per Capita. GDRP per Capita only depicting value added that formated in Banten divided with entire/all resident, without see wether the value added property belongs to resident of Banten or not. Meanwhile, income per Capita really describing the value added that formated by resident of Banten, both for residing in Banten and also outside Banten.
Banten Dalam Angka 2006/2007
369
Bab X
Pendapatan Regional
Grafik 10.1. Peranan Sektor Dalam PDRB Banten Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006 (persen)
Angkutan & Kom Jasa-Jasa 9,38% 5,14%
Perdag, Hotel & Rest 17,45%
Listrik, Gas & Air 4,23% Bangunan 2,89%
Other 6,33%
Keuangan 3,34%
Pertanian 7,77%
Industri 49,70%
Pertambang & Penggalian 0,10%
Grafik 10.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten Dan Nasional Tahun 2001-2006 (persen)
7 6,48
6,5 5,99
6
5,69
5,5 5
5,23 4,90
4,50
4,5 4 3,5
5,88
6,09 5,53
5,63
5,07
5,60
5,48
5,05
4,78
3,95 4,11
3,64
3 2001 Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
2002
2003
2004
Nasional Dengan Migas
2005
2006
Nasional Tanpa Migas
370
Bab X
Banten Dalam Angka 2006/2007
Pendapatan Regional
360
Bab X
Pendapatan Regional
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Industrial Origin ( Juta / Millions Rp ) 2003 - 2006
Tabel 10.1.1 Table
Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / Agriculture a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm Food Crops b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ Livestock and Product d. Kehutanan/ Forestry e. Perikanan/ Fishery 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN/ Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and nature Gas b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining Excluiding Oil/Gas c. Penggalian/ Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ Manufacturing Industry a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry b. Industri Tanpa Migas/ Industry Exluiding Oil/Gas 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ Electricity, Gas, and Water Supply a. Listrik/ Electricity b. Gas kota/ Gas c. Air bersih/ WaterSupply 5. B A N G U N A N/ Contruction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN/ Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade b. H o t e l/ Hotel c. Restoran/ Restaurant
Banten Dalam Angka 2006/2007
2003 r)
2004r)
(3)
2005 *)
(4)
2006**)
(5)
(6)
5.995.810,80
6.530.642,07
7.219.036,22
7.604.853,80
3.955.446,93
4.320.379,25
4.837.981,32
4.948.787,89
446.120,58
452.047,96
485.753,49
633.613,48
1.093.134,84
1.221.240,90
1.316.759,14
1.372.601,14
37.590,05 463.518,40
41.450,24 495.523,72
48.308,60 530.233,67
48.687,52 601.163,77
72.121,79
79.474,41
88.457,21
95.648,58
-
-
-
-
20.887,50
22.674,00
24.334,54
24.538,93
51.234,29
56.800,41
64.122,67
71.109,65
33.800.077,51
36.972.196,87
42.098.680,26
48.642.336,74
33.800.077,51
36.972.196,87
42.098.680,26
48.642.336,74
3.395.879,70
3.737.228,48
4.119.407,36
4.137.473,81
3.023.419,70
3.309.014,97
3.627.077,98
3.601.916,78
317.140,36
367.175,69
423.162,11
470.385,50
55.319,64
61.037,82
69.167,27
65.171,54
1.644.567,21
1.898.331,36
2.306.353,89
2.828.380,78
11.495.675,29
12.605.813,75
14.499.930,60
17.081607,50
9.490.816,82
10.287.393,33
11.805.321,16
14.018.144,54
73.653,97
79.182,87
86.180,12
85.113,95
1.931.204,50
2.239.237,55
2.608.429,32
2.978.349,01
371
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI/ Transport and Communication a. Pengangkutan/ Transport 1) Angkutan Rel/ Railway Transport 2) Angkutan Jalan Raya/ Road Transport 3) Angkutan Laut/ Sea Transpot 4) Angkutan Sungai dan Penyeberangan/ River and Ferry Transport 5) Angkutan Udara/ Air Transport 6) Jasa Penunjang Angkutan/ Services Allied toTransport b. Komunikasi/ Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service a. B a n k/ Bank b. Lembaga keuangan lainnya/ Other Finacial Intermediaries c. Sewa bangunan/ Ownership of Dwellings d. Jasa perusahaan/ Business Services 9. JASA-JASA/ Services
2003 r)
2004r)
2005 *)
(3)
(4)
(5)
2006**)
5.181.597,85
5.889.081,54
7.257.845,03
9.182.131,34
4.465.466,10 24.001,81
5.057.335,41 25.174,84
6.270.791,34 26.713,18
7.852.612,16 35.410,97
2.089.884,08
2.343.295,08
3.138.183,14
4.142.566,10
516.506,63
564.467,90
606.254,15
710.947,64
108.180,59
122.216,71
141.958,35
161.379,32
1.007.174,69
1.199.353,10
1.457.677,24
1.750.900,53
719.718,30
802.827,78
900.005,28
1.051.407,59
716.131,75
831.746,13
987.053,69
1.329.519,18
1.750.259,19
2.329.052,13
2.782.823,49
3.278.935,87
338.410,00
644.310,00
750.390,00
912.737,22
100.829,69
115.923,94
147.943,91
190.347,13
1.096.205,50
1.324.465,49
1.596.762,44
1.870.041,56
214.814,00
244.352,70
287.727,14
305.809,96
3.239.307,41
3.671.963,80
4.249.754,41
5.015.904,97
a. Pemerintahan umum/ Public Service
1.702.983,60
1.926.790,23
2.204.465,47
2.611.200,06
b. S w a s t a/ Private Services
1.536.323,81
1.745.173,57
2.045.288,94
2.404.704,92
412.406,93
483.280,79
580.954,64
682.268,91
48.762,80
53.631,02
60.160,03
70.223,10
1.075.154,08
1.208.261,76
1.404.174,27
1.652.212,90
73.713.784,40
84.622.288,47
97.867.273,39
1) Sosial kemasyarakatan/ Social and Community Service 2) Hiburan dan rekreasi/ Entertainment and Recreation 3) Perorangan dan rumah tangga/ Personal and Household
PRODUK DOMESTIK REGIONAL 66.575.296,75 BRUTO/ Gross Regional Domestic Product Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
372
Bab X
Tabel Table
Pendapatan Regional
10.1.2
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price 2000 by Industrial Origin ( Juta / Millions Rp) 2003 - 2006
Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / Agriculture a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm Food Crops b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ Livestock and Product d. Kehutanan/ Forestry e. Perikanan/ Fishery 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN/ Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and nature Gas b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining Excluiding Oil/Gas c. Penggalian/ Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ Manufacturing Industry a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry b. Industri Tanpa Migas/ Industry Exluiding Oil/Gas 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ Electricity, Gas, and Water Supply a. Listrik/ Electricity b. Gas kota/ Gas c. Air bersih/ WaterSupply 5. B A N G U N A N/ Contruction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN/ Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade b. H o t e l/ Hotel c. Restoran/ Restaurant
Banten Dalam Angka 2006/2007
2003
r)
2004 r)
2005
*)
2006 **)
(2) 4.830.174,86
(3) 4.930.266,80
(4) 5.061.650,42
(5) 5.005.861,65
3.143.946,17
3.198.617,40
3.288.498,55
3.116.488,34
363.081,25
366.183,46
369.327,92
422.408,98
894.948,44
922.875,11
947.563,23
962.426,16
28.782,08
29.562,43
30.345,83
30.268,18
399.416,92
413.028,40
425.914,89
474.269,98
53.995,50
56.557,59
59.286,02
61.508,86
-
-
-
-
14.785,90
15.582,96
16.098,76
15.574,68
39.209,60
40.974,63
43.187,26
45.934,18
27.749.175,75 28.975.547,08
30.548566,62
26.581.072,40 26.581.072,40
-
-
27.749.175,75 28.975.547,08
-
30.548566,62
2.280.105,26
2.416.794,00
2.567.049,93
2.510.895,12
2.002.309,67
2.121.833,90
2.264.208,95
2.196.249,03
237.180,86 40.614,73
252.866,82 42.093,28
258.996,62 43.844,36
272.775,19 41.870,90
1.315.407,97
1.443.158,80
1.580.487,69
1.662.420,23
9.251.915,75
9.830.054,85 10.699.437,65
11.478.134,19
7.746.815,17
8.223.176,13
8.981.352,97
9.642.783,23
61.635,12 1.443.465,46
65.283,92 1.541.594,80
68.424,08 1.649.660,60
61.929,52 1.773.421,44
373
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI/ Transport and Communication a. Pengangkutan/ Transport 1) Angkutan Rel/ Railway Transport 2) Angkutan Jalan Raya/ Road Transport 3) Angkutan Laut/ Sea Transpot 4) Angkutan Sungai dan Penyeberangan/ River and Ferry Transport 5) Angkutan Udara/ Air Transport 6) Jasa Penunjang Angkutan/ Services Allied toTransport b. Komunikasi/ Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service a. B a n k/ Bank b. Lembaga keuangan lainnya/ Other Finacial Intermediaries c. Sewa bangunan/ Ownership of Dwellings d. Jasa perusahaan/ Business Services 9. JASA-JASA/ Services
2003 r)
2004r)
2005 *)
2006**)
(2)
(3)
(4)
(5)
4.140.738,07
4.540.508,58
4.910.855,75
5.417.133,59
3.662.148,16 18.069,57
3.987.041,40 17.975,61
4.268.058,97 18.311,75
4.582.407,50 21.316,54
1.603.905,00
1.696.142,22
1.809.444,52
1.931.438,40
397.598,39
413.241,21
423.489,59
454.521,30
83.518,98
89.673,51
95.681,64
96.324,46
971.050,49
1.157.006,66
1.285.203,00
1.388.801,20
588.005,73
613.002,19
635.928,47
690.005,60
478.589,91
553.467,18
642.796,78
834.726,09
1.283.410,55
1.557.896,64
1.744.477,29
1.888.037,80
227.345,27
420.294,56
512.421,47
571.854,66
79.281,69
85.892,37
93.357,66
108.652,70
803.960,85
868.172,44
942.056,93
1.008.503,75
172.822,74
183.537,27
196.641,23
199.026,69
2.220.637,38
2.355.993,50
2.508.156,40
2.744.950,65
a. Pemerintahan umum/ Public Service
1.067.759,54
1.129.883,87
1.197.733,87
1.288.324,49
b. S w a s t a/ Private Services
1.152.877,84
1.226.109,63
1.310.422,53
1.456.626,16
305.134,11
330.228,95
358.463,53
380.315,97
42.019,24
44.702,47
47.585,78
52.526,67
805.724,49
851.178,21
904.373,22
1.023.783,52
58.106.948,22
61.317.508,70
1) Sosial kemasyarakatan/ Social and Community Service 2) Hiburan dan rekreasi/ Entertainment and Recreation 3) Perorangan dan rumah tangga/ Personal and Household
PRODUK DOMESTIK REGIONAL 51.957.457,73 54.880.406,50 BRUTO/ Gross Regional Domestic Product Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
374
Bab X
Pendapatan Regional
Tabel 10.1.3 Table
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Banten at Constant Price 2000 by Industrial Origin (Persen/Percent) 2003 –2006
Lapangan Usaha Industrial Origin
2003 r)
2004r)
2005 *)
2006 **)
(1) 1. PERTANIAN / Agriculture a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm Food Crops b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ Livestock and Product d. Kehutanan/ Forestry
(2) 2,96
(3) 2,07
(4) 2,66
(5) (1,10)
3,94
1,74
2,81
(5,23)
0,99
0,85
0,86
14,37
(0,25)
3,12
2,68
1,57
0,50
2,71
2,65
(0,26)
4,76
3,41
3,12
11,35
5,50
4,75
4,82
3,75
-
-
-
-
5,42
5,39
3,31
(3,26)
5,53
4,50
5,40
6,36
3,41
4,39
4,42
5,43
-
-
-
-
3,41
4,39
4,42
5,43
5,63
5,99
6,22
(2,19) (3,00)
e. Perikanan/ Fishery 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN/ Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and nature Gas b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining Excluiding Oil/Gas c. Penggalian/ Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ Manufacturing Industry a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry b. Industri Tanpa Migas/ Industry Exluiding Oil/Gas 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ Electricity, Gas, and Water Supply a. Listrik/ Electricity
5,72
5,97
6,71
b. Gas kota/ Gas
5,30
6,61
2,42
5,32
c. Air bersih/ WaterSupply
3,33 5,51
3,64 9,71
4,16 9,52
(4,50) 5,18
5,81
6,25
8,84
7,28
5,95
6,15
9,22
7,36
8,96
5,92
4,81
(9,49)
4,92
6,80
7,01
7,50
5. B A N G U N A N/ Contruction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN/ Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade b. H o t e l/ Hotel c. Restoran/ Restaurant Banten Dalam Angka 2006/2007
375
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued Lapangan Usaha Industrial Origin
2003 r)
2004r)
2005 *)
2006**)
(1) 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI/ Transport and Communication a. Pengangkutan/ Transport 1) Angkutan Rel/ Railway Transport 2) Angkutan Jalan Raya/ Road Transport 3) Angkutan Laut/ Sea Transpot 4) Angkutan Sungai dan Penyeberangan/ River and Ferry Transport 5) Angkutan Udara/ Air Transport 6) Jasa Penunjang Angkutan/ Services Allied toTransport b. Komunikasi/ Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service a. B a n k/ Bank
(2)
(3)
(4)
(5)
6,64
9,65
8,16
10,31
6,25 1,53
8,87 (0,52)
7,05 1,87
7,37 16,41
5,52
5,75
6,68
6,74
0,88
3,93
2,48
7,33
4,15
7,37
6,70
0,67
12,37
19,15
11,08
8,06
3,09
4,25
3,74
8,50
9,75
15,65
16,14
29,86
50,82
21,39
11,98
8,23
(252,52)
84,87
21,92
11,60
7,78
8,34
8,69
16,38
5,45
7,99
8,51
7,05
5,33
6,20
7,14
1,21
4,84
6,10
6,46
9,44
a. Pemerintahan umum/ Public Service
4,61
5,82
6,01
7,56
b. S w a s t a/ Private Services
5,05
6,35
6,88
11,16
6,99
8,22
8,55
6,10
6,73
6,39
6,45
10,38
4,24
5,64
6,25
13,20
5,63
5,88
5,53
b. Lembaga keuangan lainnya/ Other Finacial Intermediaries c. Sewa bangunan/ Ownership of Dwellings d. Jasa perusahaan/ Business Services 9. JASA-JASA/ Services
1) Sosial kemasyarakatan/ Social and Community Service 2) Hiburan dan rekreasi/ Entertainment and Recreation 3) Perorangan dan rumah tangga/ Personal and Household
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO/ 5,07 Gross Regional Domestic Product Ket: Angka dalam kurung ( ) menandakan negatif (-) Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
376
Bab X
Tabel Table
Pendapatan Regional
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Banten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 10.1.4 Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Price by Industrial Origin (Persen/Percent) 2003 –2006
Lapangan Usaha Industrial Origin
2003 r)
2004r)
2005 *)
2006**)
(1) 1. PERTANIAN / Agriculture a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm Food Crops b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ Livestock and Product d. Kehutanan/ Forestry e. Perikanan/ Fishery 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN/ Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and nature Gas b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining Excluiding Oil/Gas c. Penggalian/ Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ Manufacturing Industry a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry b. Industri Tanpa Migas/ Industry Exluiding Oil/Gas 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ Electricity, Gas, and Water Supply a. Listrik/ Electricity b. Gas kota/ Gas c. Air bersih/ WaterSupply 5. B A N G U N A N/ Contruction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN/ Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade b. H o t e l/ Hotel c. Restoran/ Restaurant
(2) 9,01
(3) 8,86
(4) 8,54
(5) 7,77
5,94
5,86
5,72
5,06
0,67
0,61
0,57
0,65
1,64
1,66
1,56
1,40
0,06 0,70
0,06 0,67
0,06 0,63
0,05 0,61
0,11
0,11
0,11
0,10
-
-
-
-
0,03
0,03
0,03
0,03
Banten Dalam Angka 2006/2007
0,08
0,08
0,08
0,07
50,77
50,16
49,75
49,70
-
-
-
-
50,77
50,16
49,75
49,70
5,10
5,07
4,87
4,23
4,54 0,48 0,08 2,47
4,49 0,50 0,08 2,58
4,29 0,50 0,08 2,73
3,68 0,48 0,07 2,89
17,27
17,11
17,13
17,45
14,26
13,96
13,95
14,32
0,11 2,90
0,11 3,04
0,10 3,08
0,09 3,04
377
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued Lapangan Usaha Industrial Origin
2003r)
2004r)
2005 *)
2006**)
(1) 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI/ Transport and Communication a. Pengangkutan/ Transport 1) Angkutan Rel/ Railway Transport 2) Angkutan Jalan Raya/ Road Transport 3) Angkutan Laut/ Sea Transpot 4) Angkutan Sungai dan Penyeberangan/ River and Ferry Transport 5) Angkutan Udara/ Air Transport 6) Jasa Penunjang Angkutan/ Services Allied toTransport b. Komunikasi/ Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service a. B a n k/ Bank b. Lembaga keuangan lainnya/ Other Finacial Intermediaries c. Sewa bangunan/ Ownership of Dwellings d. Jasa perusahaan/ Business Services 9. JASA-JASA/ Services a. Pemerintahan umum/ Public Service b. S w a s t a/ Private Services 1) Sosial kemasyarakatan/ Social and Community Service 2) Hiburan dan rekreasi/ Entertainment and Recreation 3) Perorangan dan rumah tangga/ Personal and Household
(2)
(3)
(4)
(5)
7,79
8,00
8,58
9,38
6,71 0,04
6,87 0,03
7,41 0,03
8,02 0,04
3,14
3,18
3,71
4,23
0,78
0,77
0,72
0,73
0,16
0,17
0,17
0,16
1,51
1,63
1,72
1,79
1,08
1,09
1,06
1,07
1,08
1,13
1,17
1,36
2,63
3,16
3,29
3,34
0,51
0,87
0,89
0,93
0,15
0,16
0,17
0,19
1,65
1,80
1,89
1,91
0,32 4,85 2,56 2,29
0,33 4,95 2,61 2,34
0,34 5,00 2,61 2,39
0,31 5,14 2,67 2,47
0,62
0,66
0,69
0,70
0,07
0,07
0,07
0,07
1,60
1,61
1,63
1,70
100,00
100,00
100,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL 100,00 BRUTO/ Gross Regional Domestic Product Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
378
Bab X
Tabel Table
Pendapatan Regional
Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Banten Agregate Figures of GRDP, Population at Mid Year and GRDP Per Capita in Banten 2003 - 2006
10.1.5
Uraian Description
2003 r)
2004r)
2005 *)
2006**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. NILAI ABSOLUT a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (millionRp)
66.575.296,75 73.713.784,40 84.622.288,47 97.867.273,39
b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (millionRp)
51.957.457,73 54.880.406,50 58.106.948,22 61.317.508,70
c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person)
8.596.257
8.780.814
9.028.816
9.223.850
d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices
7.744.684
8.394.869
9.372.468
10.610.241
e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp)
6.044.195
6.250.036
6.435.722
6.647.713
145,71
161,33
185,21
214,20
113,72
120,11
127,17
134,20
106,73
109,02
112,10
114,52
136,52
147,98
165,21
187,03
106,54
110,17
113,44
117,18
2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100,00)/ Growth Index a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (millionRp) b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (millionRp) c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person) d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp) Banten Dalam Angka 2006/2007
379
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued
Uraian Description
2003r)
2004r)
2005 *)
2006**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
b. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (millionRp)
109,84
110,72
114,80
115,65
b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (millionRp)
105,07
105,63
105,88
105,53
c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person)
102,47
102,15
102,82
102,16
d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices
107,19
108,40
111,65
113,21
e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp)
102,54
103,41
102,97
103,29
128,13
134,32
145,63
159,61
3. INDEKS BERANTAI/ Chain Index
INDEKS HARGA IMPLISIT PDRB/ Implicit Price Index of GRDP Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
380
Bab X
Tabel Table
Pendapatan Regional
10.2.1
Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten at Current by Expenditure ( Juta / Millions Rp ) 2003 - 2006
Jenis Pengeluaran / Type of Expenditure
2003 r)
2004r)
2005 *)
2006**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/ Household Consumption Expenditure
37.613.392,36
41.793.419,38
47.685.057,22
53.551.671,74
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba/ Non Profit Consumption Expenditure
403.362,22
453.281,11
529.824,72
641.887,94
2.594.145,61
2.850.507,22
3.190.137,04
3.685.552,58
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Fixed Capital Formation
13.465.497,02
15.310.282,21
18.097.675,69
21.508.420,82
5. Perubahan Stock/ Change In Stock
6.464.851,47
6.993.111,94
8.059.982,84
8.750.909,50
6. Ekspor/ Export
41.170.441,58
46.650.263,23
53.298.570,22
64.158.597,93
7. Impor/ Import
35.136.393,51
40.337.080,69
46.238.959,26
54.429.767,12
66.575.296,75
73.713.784,40
84.622.288,47
97.867.273,39
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure
PDRB/ GRDP
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
381
Bab X
Pendapatan Regional
Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten at Constan Price 2000 by Expenditure ( Juta / Millions Rp ) 2003 - 2006
Tabel 10.2.2 Table
Jenis Pengeluaran / Type of Expenditure
2003 r)
2004r)
2005 *)
2006**)
(1)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/ Household Consumption Expenditure
30.849.329,94
32.732.252,10
34.984.129,37
36.776.276,32
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba/ Non Profit Consumption Expenditure
304.424,32
323.541,12
349.118,93
382.655,87
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure
2.078.447,59
2.246.368,22
2.406.195,86
2.630.658,52
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Fixed Capital Formation
11.179.325,05
12.364.362,99
13.442.649,35
14.387.865,96
5. Perubahan Stock/ Change In Stock
5.020.608,83
5.129.260,29
5.256.105,16
5.297.541,51
6. Ekspor/ Export
33.010.683,30
36.250.048,42
39.088.828,99
43.517.179,17
7. Impor/ Import
30.485.361,30
34.165.426,64
37.420.079,45
41.674.668,65
51.957.457,73
54.880.406,50
58.106.948,21
61.317.508,70
PDRB/ GRDB
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
382
Bab X
Pendapatan Regional
Tabel Table
10.3.1
Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota Gross Regional Domestic Product of Banten at Current by Regency/Municipality ( Juta / Millions Rp ) 2004 - 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
2004 r)
2005*)
2006**)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
4.308.919,33
4.887.404,70
5.575.463,46
2. Lebak
4.198.602,73
4.869.177,00
5.437.899,90
20.788.923,02
23.992.263,12
27.571.752,61
9.974.639,69
11.192.422,57
12.603.637,47
5. Tangerang
26.616.348,10
30.443.826,59
35.604.678,01
6. Cilegon
11.605.573,30
13.007.055,85
14.498.733,29
Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
383
Bab X
Pendapatan Regional
Tabel Table
10.3.2
Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar Konstan 2000 Menurut Kabupaten/Kota Gross Regional Domestic Product of Banten at Constan Price 2000 by Regency/Municipality ( Juta / Millions Rp ) 2004 - 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
2004 r)
2005*)
2006**)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
3.211.069,95
3.366.087,75
3.499.224,06
2. Lebak
3.170.530,64
3.289.215,00
3.380.217,09
3. Tangerang
15.083.123,26
16.186.459,50
17.314.266,38
4. Serang
7.638.401,10
7.973.370,70
8.357.679,63
5. Tangerang
20.024.613,59
21.721.164,55
23.214.921,82
6. Cilegon
8.886.737,29
9.440.708,14
9.972.371,67
Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
384
Food Available and Population Expenditure
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
11.1 Ketersediaan Pangan
11.1 The Availability of Food
Perkembangan persediaan pa ngan di Provinsi Banten dapat dilihat pada Tabel 11.1.1. Sampai dengan akhir bulan Desember 2006 Provinsi Banten memiliki 164 juta ton persediaan beras, dimana terjadi penurunan sebesar 12,51 persen dari tahun 2005 yang memiliki sebesar 29,71 juta ton. Jika dilihat dari rinciannya, pada bulan Maret tidak ada pemasukan sama sekali dan pemasukan terbanyak pada bulan Desember yaitu sebesar 11,25 juta ton. Sedangkan untuk pengeluaran terkecil terjadi pada bulan Pebruari yaitu sebesar 2,50 juta ton dan pengeluaran terbanyak terjadi pada bulan November sebesar 7,06 juta ton.
The growth of our pr ov i nc e ’ sf ood’ s av ai l i bi l i t y is shown at table 11.1.1. At the end of December 2006, Banten had 164 million ton stock of rice or decrease than 2005 had 237.45 million ton. There was in Mrch no inputs and the biggest inputs in Desember (11.25 million ton). While the smallest output occurred in Februari (2.50 million ton) and the biggest expenditure/output occurred in November (7.06 million ton).
11.2 Pengeluaran Penduduk Pengelompokkan pengelu aran perkapita sebulan menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada Tabel 11.2.1.Pengeluaran perkapita sebulan terbesar adalah pada kelompok pengeluaran 200 s/d 299,9 ribu rupiah yaitu sebesar 2,55 juta orang atau sekitar 27,62 persen, sedangkan pengeluaran perkapita terkecil yaitu pada kelompok 40 ribu s/d 59,9 ribu rupiah sebesar 4.920 orang (hanya pada kab.Pandeglang . Distribusi pengeluaran ma sing-masing komoditi baik makanan dan non makanan dapat dilihat pada Tabel 11.2.2. Perbandingan persentase antara Banten Dalam Angka 2006/2007
11.2. The expenditure / Output of Inhabitant Thegr oupofpe r c api t a’ s expenditure per month in region / city is shown at table 11.2.1. The biggest expenditure per capita was in range of Rp. 200.000,- - Rp 299.900, there was 2.55 million people in it (27.62 %). The smallest expenditure per capita in range of Rp 40,000,- - Rp. 59,999 there was in 4,920 people (only Tangerang regency). Expenditure distribution of each commodity is shown at table 11.2.2 for food or non food. The ratio between
387
Bab XI
kelompok makanan dan non makanan adalah 50,43 persen berbanding 49,57 persen. Tahun 2006 pada kelompok makanan yaitu kelompok makanan dan minuman merupakan persentase terbesar yaitu mencapai 6,63 persen dari total konsumsi perkapita. Sedangkan untuk kelompok non makanan jenis pengeluaran terbesarnya adalah sektor perumahan mencapai 25,82 persen. 11.3 Lainnya Salah satu indikator yang memperlihatkan ketimpangan pen dapatan adalah Gini Rasio. Semakin besar angka Gini Ratio pada suatu daerah menunjukan terjadi ketimpangan pendapatan di daerah tersebut. Dalam pendataan untuk mendapatkan besaran pendapatan sering kali mengalami kegagalan, karena responden keberatan jika ditanyakan rincian pendapatannya. Sebagai jalan keluar maka digunakan “ peubah pe n gg a n t i ”untuk melihat besarnya pendapatan penduduk yakni dengan menggunakan data pengeluaran. Dengan adanya informasi pengeluaran penduduk maka dapat dihitung angka Gini Ratio. Tabel 11.3.1 menampilkan angka Gini Ratio per kabupa ten/kota tahun 2002- 2006. Terlihat bahwa distribusi pendapatan yang terjadi di Banten secara umum merata. Angka gini ratio pada tahun 2006 yaitu 0,31 mengalami penurunan dari tahun 2005. Angka gini ratio terbesar terdapat pada Kab. Tangerang yaitu 0,31. Banten Dalam Angka 2006/2007
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
group of food (50.43 %) and non food was 49.57%. In 2006, have prepared food and beverages the biggest percentation, it was 6.63 % of consumtion per capita. While in a t he e x pe ndi t ur e ’ s di s t r i but i on group of non food, housing sector made the biggest output (25.82 %). 11.3 The Others Gini ratio is one of indicators that show the inbalance of income. A big gini ratio show an inbalance income in an area. We often fail in collecting the data of i nc ome ’ s s c al e be c aus e t he r e s ponde ntdon ’ twantt oi nf or m their objective income. We use “pr ox yv ar i abl e ”t ok nowpe opl e ’ s income by using the data of out put as a goos way out. With an i nf or mat i on of pe opl e ’ so ut put , Gini ratio is calculated easily. Table 11.3.1 show gini ratio per regency / city in 2002 – 2006. Gini ratio at 2006 (0,31) decrease than 2005. The biggest gini ratio in Tangerang Regency (0.31)
388
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Perkembangan Persediaan Pangan /Beras di Banten Tabel 11.1.1 Table
Bulan/ Month
Rice Stock in Banten 2006 (Ton) Stok Awal/ Pre Stock
Pemasukan/ In
(2)
(3)
(1) Januari/ January
Stok Dikuasai/ Stock Controlled (4)
Pengeluaran/ Out
Stok Akhir/ Final Stock
(5)
(6)
21.861.642
470.108
22.331.750
6.888.100
15.443.650
Pebruari/ February
15.443.650
7.098.388
22.542.038
2.501.353
20.040.685
Maret/ March
20.040.685
-
20.040.685
3.947.472
16.093.213
April/ April
16.093.213
1.230.000
17.323.213
6.080.885
11.242.328
Mei/ May
11.242.328
4.942.760
16.185.088
4.807.865
11.377.223
Juni/ June
11.377.223
1.291.840
12.669.063
4.296.396
8.372.667
Juli/ July
8.372.667
4.531.654
12.904.321
3.692.816
9.211.505
Agustus/ August
9.211.505
7.742.230
16.953.735
3.072.864
13.880.871
September/ September
13.880.871
3.959.280
17.840.151
4.506.605
13.333.546
Oktober October
13.333.546
5.134.380
18.467.926
6.029.781
12.438.145
Nopember/ November
12.438.145
9.012.991
21.451.136
7.056.719
14.394.417
Desember/ December
14.394.417
11.254.281
25.648.698
6.845.847
18.802.851
Banten
167.689.892
56.667.912
224.357.804
59.726.703
164.631.101
2005
245.296.145
44.856.420
290.152.565
52.706.528
237.446.037
2004
148.950.668
41.285.146
190.235.814
160.524.074
29.711.740
2003
95.787.015
293.434.473
389.221.488
240.270.820
148.950.668
2002
152.565.241
5.702.646
158.267.887
56.384.448
101.883.439
Sumber: Bulog Subdivre Banten Source : Logistic Official of Banten Banten Dalam Angka 2006/2007
389
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Tabel 11.1.2 Table
Laporan Realisasi Pengadaan Gabah Dolog Wilayah I Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten 2006 Kontrak/ Contract
Realisasi/ Realization
Mitra Kerja/ Contractor
(1)
Unit/ Unit
Kg/ Kg
Karung Sack
Kotor Bruto
Bersih Netto
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab.Pandeglang Mitra Kerja Ada DN
7
2.750.000
55.000
Satgas
-
Sub Jumlah/Total
7
2.750.000
55.000
2.756.600
2.750.000
21
5.110.000
102.200
5.122.264
5.110.000
-
2.756.600 -
-
2.750.000 -
Kab Lebak Mitra Kerja Ada DN Satgas Sub Jumlah/ Total
-
-
-
-
-
21
5.110.000
102.200
5.122.264
5.110.000
25
26.850.000
537.000
26.914.411
26.850.000
Kab. Serang Mitra Kerja Ada DN Satgas Sub Jumlah/ Total
-
-
25
26.850.000
53
34.710.000
537.000
-
-
26.914.411
26.850.000
34.793.275
34.710.000
Mitra Kerja Mitra Kerja Ada DN Satgas Jumlah/ Total
Banten Dalam Angka 2006/2007
53
34.710.000
694.200 694.200
34.793.275
34.710.000
390
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Tabel 11.1.3 Table
Laporan Realisasi Pengadaan Beras Dolog Wilayah I Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten 2006
Kontrak/ Contract
Realisasi/ Realization
Mitra Kerja/ Contractor
(1)
Unit/ Unit
Kg/ Kg
Karung Sack
Kotor Bruto
Bersih Netto
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
451.350
450.000
Kab.Pandeglang Mitra Kerja Ada DN
7
450.000
22.500
Satgas
-
Sub Jumlah/Total
7
450.000
22.500
451.350
450.000
21
1.999.580
99.979
2.055.579
1.999.580
-
-
-
-
Kab Lebak Mitra Kerja Ada DN Satgas Sub Jumlah/ Total
-
-
-
21
1.999.580
99.979
25
6.461.600
323.080
2.055.579
1.999.580
Kab. Serang Mitra Kerja Ada DN Satgas Sub Jumlah/ Total
-
-
25
6.461.600
53
8.911.180
6.480.983 -
323.080
-
6.461.600 -
6.480.983
6.461.600
445.559
8.937.912
8.911.180
-
-
445.559
8.937.912
Mitra Kerja Mitra Kerja Ada DN Satgas Jumlah/ Total
53
8.911.180
8.911.180
Sumber: Bulog Subdivre Banten Source : Logistic Official of Banten
Banten Dalam Angka 2006/2007
391
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Tabel 11.2.1 Table
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Banten Population by Regency/Municipality and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten 2006
Pengeluaran Perkapita Sebulan/ Monthly Per Capita Expenditure
Kabupaten/Kota Regency /Municipality
<40.000
40.000 – 59.999
60.000 – 79.999
80.000 – 99.999
100.000 – 149.000
150.000 – 199.999
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
4.920
21.980
23.616
188.802
331.116
2. Lebak
-
-
12.920
30.400
279.083
341.839
3. Tangerang
-
-
2.628
5.103
223.729
441.028
4. Serang
-
-
-
37.678
234.030
384.067
5. Tangerang
-
-
-
-
20.784
90.924
6. Cilegon
-
-
-
-
11.437
17.942
Banten
-
4.920
37.528
96.797
957.865
1.606.916
2005
-
12.452
114.595
183.924
1.345.630
1.751.128
2004
7.030
57.857
127.473
429.640
1.890.792
1.956.287
2003
-
9.894
75.801
365.808
2.079.699
1.973.212
2002
3.465
40.166
213.339
540.465
2.086.545
1.732.687
Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2006/2007
392
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Pengeluaran Perkapita Sebulan/Monthly Per Capita Expenditure
Jumlah Total
200.000 –299.999
300.000 –499.999
500.000 dan lebih
(8)
(9)
(10)
(11)
Kab/Reg 1. Pandeglang
377.148
111.185
15.995
1.074.762
2. Lebak
337.665
146.393
34.884
1.183.184
3. Tangerang
875.812
1.131.178
686.945
3.366.423
4. Serang
564.235
362.980
203.233
1.786.223
318.645
660.261
390.977
1.481.591
74.337
135.372
92.579
331.667
Banten
2.547.842
2.547.369
1.424.613
9.223.850
2005
2.496.992
1.911.432
1.492.791
9.308.944
2004
2.718.512
1.473.218
422.335
9.083.144
2003
2.491.757
1.401.838
558.220
8.956.229
2002
2.117.247
1.225.793
570.092
8.529.799
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Social Economy Survey 2006, BPS
Banten Dalam Angka 2006/2007
393
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Tabel 11.2.2 Table
Rata-rata Pengeluaran Perkapita Menurut Jenis Pengeluaran dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan di Banten Average of Per Capita Monthly Expenditure by Kind of Expenditure and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten 2006 (Rupiah)
Jenis Pengeluaran Kind of Expenditure (1) Padi-padian/Cereals Ubia-ubian/Tubers Ikan/Fish Daging/Meat Telur dan susu/Eggs & Milk
Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan (Rp) Average of Per Capita Monthly Expenditure (Rp) 60.000 79.999 (3) 22.958
80.00099.999 (4) 30.335
100.000149.999 (5) 32.720
857
505
620
651
2.857
4.315
6.219
9.774
0
0
0
590
40.000 59.999 (2) 20.000
571
400
897
2.866
Sayur-sayuran/Vegetables
4.286
4.706
3.954
4.866
Kacang-kacangan/Legumes
1.429
1.746
2.451
3.793
Buah-buahan/Fruits
0
1.132
1.114
1.694
Minyak dan lemak/Oil & Fats
3.429
3.159
2.778
4.009
Bahan minuman/Beverages stuffs
4.857
3.483
3.418
3.983
Bumbu-bumbuan/Spices
2.143
1.867
2.323
2.835
0
1.106
1.468
1.755
2.571
1.615
3.241
5.646
0
0
0
68
Konsumsi lainnya/Miscellaneous food item Makanan & Minuman/Prepared food and beverages Minuman alkohol/Alcoholic beverages Tembakau dan Sirih/Tobacco & betel Jumlah Makanan/Total of Food Perumahan/Housing Aneka barang &jasa/Goods & services Biaya pendidikan/Education Cost Biaya kesehatan/Health cost Pakaian dan alas kaki/Clothing & Footwear Barang tahan lama/Durable Goods
1.429
8.073
10.213
12.734
44.429
55.066
69.032
87.984
4.833 806 833
10.037 3.393 1.366
11.955 3.661 1.681
24.221 6.336 3.148
444
585
683
1.473
2.361
1.951
3.399
5.269
417
170
513
693
Pajak dan asuransi/Taxes & Insurances
0
82
104
206
Keperluan pesta/Parties
0
295
442
782
9.694
17.879
22.437
42.128
54.123
72.945
91.470
130.112
Jumlah Bukan Makanan/ Total Non Food Rata-rata Pengeluaran Sebulan/ Everage Monthly Expenditure Banten Dalam Angka 2006/2007
394
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Lanjutan Continued
Jenis Pengeluaran Kind of Expenditure (7) Padi-padian/Cereals Ubia-ubian/Tubers
Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan Average of Per Capita Monthly Expenditure 150.00199.999
200.00299.999
300.00499.999
(8) 36.267
(9) 36.285
(10) 35.648
500.000 dan lebih (11) 43.841
Ratarata Average (12) 36.777
902
944
1.272
2.086
1.168
13.281
16.405
19.686
27.105
17.568
Daging/Meat
1.290
3.569
9.526
26.012
7.920
Telur dan susu/Eggs & Milk
4.879
7.943
14.918
34.211
12.756
Sayur-sayuran/Vegetables
6.365
8.846
12.001
15.814
9.877
Kacang-kacangan/Legumes
5.360
6.495
7.470
9.648
6.708
Buah-buahan/Fruits
2.682
4.120
7.666
20.588
7.095
Minyak dan lemak/Oil & Fats
5.528
6.515
7.671
10.523
6.967
Bahan minuman/Beverages stuffs
5.704
6.750
7.652
11.497
7.213
Bumbu-bumbuan/Spices
3.866
4.456
4.983
6.268
4.576
Konsumsi lainnya/Miscellaneous food item Makanan & Minuman/Prepared food and beverages Minuman alkohol/Alcoholic beverages
3.051
5.354
8.592
13.308
6.641
8.797
16.099
27.513
55.273
22.743
27
142
131
935
232
Ikan/Fish
Tembakau dan Sirih/Tobacco & betel
17.695
23.513
28.379
36.973
24.589
115.696
147.436
193.106
314.081
172.830
35.246
58.033
106.367
221.806
88.488
Aneka barang &jasa/Goods & services
9.795
17.904
38.356
106.702
34.435
Biaya pendidikan/Education Cost
4.304
6.760
15.991
62.568
17.047
Biaya kesehatan/Health cost
1.860
3.203
6.068
19.379
6.040
Pakaian dan alas kaki/Clothing & Footwear
6.383
9.062
12.646
23.397
11.313
Barang tahan lama/Durable Goods
1.133
2.114
4.941
21.898
5.606
Jumlah Makanan/Total of Food Perumahan/Housing
Pajak dan asuransi/Taxes & Insurances Keperluan pesta/Parties Jumlah Bukan Makanan/ Total of Non Food Rata-rata Pengeluaran Sebulan/ Everage Monthly Expenditure Sumber : Susenas 2006, BPS Source : Social Economy Survey 2006, BPS Banten Dalam Angka 2006/2007
381
1.102
3.552
16.844
3.976
1.223
1.728
2.275
10.366
3.007
60.325
99.906
190.195
482.961
169.913
176.021
247.341
383.301
797.042
342.743
395
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Tabel 11.3.1 Table
Gini Ratio Menurut Kabupaten/Kota di Banten Gini Ratio by Regency/Municipality in Banten 2002 - 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Gini Ratio 2002
2003
2004
2005
2006
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
0,288
0,217
0,230
0,220
0.21
2. Lebak
0,286
0,189
0,190
0,230
0.26
3. Tangerang
0,339
0,352
0,270
0,350
0.31
4. Serang
0,328
0,258
0,270
0,280
0.29
5. Tangerang
0,349
0,229
0,260
0,280
0.23
6. Cilegon
0,346
0,226
0,260
0,500
0.26
0,330
0,315
0,290
0,380
0,31
(1) Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumber : BPS Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2006/2007
396