Dr. Syech Suhaimi,SE,M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten Badan Pusat Statistik Provinsi Banten
DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997
• Menyelenggarakan Statistik dasar : melalui (Sensus, survei atau kompilasi produk administrasi) pasal 11 • Pasal 12 : Statistik Sektoral diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah secara mandiri atau bersama dengan BPS Hasil Statistik Sektoral yang diselengarakan sendiri oleh Instansi pemerintah wajib diserahkan kepada BPS. 2
LANDASAN OPERASIONAL(1) INSTRUKSI BERSAMA DIRJEN TANAMAN PANGAN-DEPTAN DAN KEPALA BPS TANGGAL 28 JUNI 1975 (No.20/DJTP/VI/1975 & P.2/1/11/1975)
Tentang pelaksanaan perbaikan stat pertanian TANGGAL 17 DESEMBER 1984 (No.I.HK.050.84.86 & 04110.0288)
Tentang keseragaman metoda untuk memperoleh kesatuan angka TANGGAL 7 AGUSTUS 1987 (No. 04110.143 & I.HK.050.617)
Tentang petunjuk pelaksanaan peramalan & pengolahan bersama data stat padi & palawija
3
LANDASAN OPERASIONAL(2)
Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Tanaman Pangan 2012
Kelancaran pemasukan dokumen SP (SP-Padi, SPPalawija, SP-Lahan, SP-Alsintan, SP-Benih) dan akurasi isiannya menjadi tanggungjawab Distan Propinsi/Kab/Kota Kelancaran pemasukan dokumen ubinan (Daftar SUB-S) dan akurasi isiannya menjadi tanggungjawab BPS Provinsi/Kab/Kota.
4
CAKUPAN DATA YANG DIKUMPULKAN Laporan SP (Survei Pertanian) o o o o o
Luas Tanam, Puso, Panen & LTab padi (Bulanan) Luas Tanam, Puso, Panen & LTab palawija (Bulanan) Luas lahan menurut penggunaannya (Tahunan) Banyaknya alat & mesin pertanian (Tahunan) Data perbenihan (Tahunan)
: SP-Padi : SP-Palawija
: SP-Lahan : SP-Alsintan : SP-Benih
Survei Ubinan Produktivitas (hasil per hektar) tanaman padi dan palawija Per Subround
: SUB-S
5
PENGUMPULAN DATA(1)
Luas Baku Lahan Dokumen yang digunakan : SP-LAHAN Pendekatan : area (kecamatan) Petugas : Mantri Tani/KCD Frekuensi : tahunan Metode : lengkap (100% kecamatan) Data yang dilaporkan : kondisi akhir tahun Data pokok yang dikumpulkan: Luas baku lahan sawah menurut jenis pengairan Lahan bukan sawah menurut jenis penggunaan. 6
PENGUMPULAN DATA(2)
Luas Panen Tanaman Pangan Dokumen yang digunakan : SP-PADI DAN SP-PALAWIJA Pendekatan : area (kecamatan) Petugas : KCD/Mantri Tani Frekuensi : bulanan Metode : laporan (100% kecamatan) Data pokok yang dikumpulkan: Luas tanam, panen, puso & LTA bulan.
7
PENGUMPULAN DATA(3)
Produktivitas Tanaman Pangan (Survei Ubinan) Dokumen yang digunakan : Daftar SUB-S Pendekatan : rumah tangga (petani) Petugas : KCD & KSK Frekuensi : subround/caturwulan Metode : sampel Pengukuran : menggunakan alat ubinan berukuran 2½m x 2½m. Data produksi dalam plot ubinan 2½m x 2½m, di konversi menjadi produktivitas per hektar. (… kg/ ,
m2) x (10.000/100) = … x
ku/ha
8
9
ALUR DOKUMEN DAN PENGOLAHAN (1) Langkah-langkah untuk mempercepat pengolahan: • Dokumen SP dan Survei Ubinan dari KCD dikirim ke: (i) ke KSK BPS Kab/Kota
(ii) Distan Kab/Kota • Dokumen dikirim ke KSK dan Distan Kab/Kota: Tgl 5 setiap awal bulan berikutnya (JAWA) Tgl 10 setiap awal bulan berikutnya (LUAR JAWA) • Jika dokumen sudah di Kab/Kota Maksimal kirim ke BPS Provinsi tgl 10 dan kirim ke Pusat tgl. 20 10
ALUR DOKUMEN DAN PENGOLAHAN (2) • Dokumen SP dari KCD Merupakan Data Luas Kotor ( Masih Mencakup luas Galengan) • Dokumen SP di Entry di BPS Kab/Kota Program SIMTP (Sistem Informasi Manajemen Tanaman Pangan) Output Tabulasi data Luas Bersih (Konversi Galengan) • Konversi Galengan sudah ada pada Program SIMTP Setiap Kab/Kota Berbeda nilai Konversi Galengan (Berdasarkan Survei Susut Panen 2005-2007)
11
JADUAL PELAPORAN Frekuensi Pelaporan
Jenis Daftar
Jawa
Luar Jawa
di kab/k di prov di kab/k di prov
Bulanan
SP-Padi SP-Palawija
≤tgl.5 (b+1)
≤tgl.10 (b+1)
Tahunan
SP-Lahan SP-Alsintan SP-Benih
≤5 Jan (t+1)
≤10 Jan ≤10 Jan ≤15 Jan (t+1) (t+1) (t+1)
Subround
≤tgl.10 (b+1)
≤tgl.15 (b+1)
SUB-L (Listing Ubinan)
2 minggu sebelum subround
SUB-DS (Daftar Sampel)
1 minggu sebelum subround
Tergantung Bersamaan dengan lap bulanan SUB-S (Hasil Ubinan) wkt panen (SP-Padi & SP-Palawija) Laporan SP-Padi & SP-Palawija tidak masuk: diestimasi Laporan SP-Lahan/SP-Alsintan/SP-Benih tidak masuk: di ≈ thn (t-1) Hasil Survei Ubinan (SUB-S) tidak masuk: mengurangi keterwakilan 12
KINERJA BAKU SAWAH, REALISASI TANAM PADI SAWAH, & IP
Kabupaten/Kota
Luas baku sawah (Ha)
Luas Tanam Padi Sawah (Ha)
Indeks Pertanaman IP
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang 5. Kota Tangerang 6. Kota Cilegon 7. Kota Serang 8. Kota Tangsel Jumlah
54.739 46.213 38.697 45.557 815 1.772 8.476 213 196.482
102.111 86.107 67.696 78.349 1.164 2.390 12.785 128 350.730
1,9 1,9 1,7 1,7 1,4 1,3 1,5 0,6 1,8
13
KINERJA LUAS SAWAH, TARGET TANAM & REALISASI OKTOBER – MARET 2014-2015
No
Kabupaten
Luas Sawah (ha)
Luas Tanam Oktober 2014-Maret 2015
Target
%
Realisasi
%
1
Pandeglang
54.739
68.857
126
62.477
90,7
2
Lebak
46.213
56.480
122
46.831
82,9
3
Tangerang
38.697
41.945
108
35.982
85,8
4
Serang
45.557
48.877
107
44.425
90,9
185.206
216.159
117
189.715
87,8
Jumlah
Keterangan: •: Realisasi Tanam Oktober 2014-Maret 2015, merupakan luas tanam bersih hasil tabulasi SIMTP • Target Tanam dari hasil UPSUS untuk 4 Kabupaten di Banten masih luas kotor
14
FAKTOR PENINGKATAN PRODUKSI PADI PROVINSI BANTEN TERKAIT UPAYA KHUSUS (UPSUS) 1. CETAK SAWAH BARU >> BERGANTUNG KETERSEDIAAN LAHAN 2. ALIH FUNGSI PENGGUNAAN LAHAN >> LAHAN KEHUTANAN ATAU PERKEBUNAN YANG DIJADIKAN LAHAN PADI DAN PALAWIJA 3. PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN >>> MENINGKATKAN PERTANAMAN PADI DARI 1,8 MENJADI RATA-RATA 2 ATAU 3 KALI DALAM SETAHUN. 4. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ASEM 2014 PROVITAS PADI SAWAH 54,29 KW/HA >>> 15
EVALUASI LUAS BAKU LAHAN PERTANIAN (1) Yang Menjadi Perhatian :
1. Data luas baku lahan dibutuhkan oleh banyak pihak dan sangat sensitif. 2. Adanya perubahan (naik/turun) luas tanam, luas puso, luas panen, produktivitas & luas baku lahan sawah yang cukup signifikan. 3. Laporan data luas tanam/luas panen atau luas puso dalam form Aram/Asem/Atap beberapa Kabupaten/Kota ≠ database SIMTP menggunakan angka sesuai dengan database SIMTP
16
EVALUASI LUAS BAKU LAHAN PERTANIAN (2)
Beberapa Hal Untuk Dievaluasi : 1. Kewajaran perubahan luas baku lahan sawah (LBLS) naik/turun relatif besar ?
2. Kewajaran % LBLS terhadap luas wilayah kecamatan & kab/kota relatif besar ? 3. Kewajaran % luas tanam terhadap luas baku relatif kecil : IP < 1 (ada yang tidak ditanami dalam setahun)? relatif besar : IP > 3 (ditanami > 3 kali per tahun)? 4. Total luas wilayah (kec) pemekaran ≠ induknya ? 5. Mari kita teliti data luas panen kecamatan terhadap luas baku
17
EVALUASI LUAS BAKU LAHAN PERTANIAN (3)
Beberapa alternatif pemecahan dapat dilakukan
1. Refreshing/pembinaan petugas 2. Pengawasan 3. Koordinasi antara BPS dan Dinas Pertanian
18
TERIMA KASIH
19