KATA PENGATAR PROFIL LAPAS KELAS II A PEKANBARU kami terbitkan, adalah dalam rangka mewujudkan dan mensosialisasikan SISTEM PEMASYARAKATAN yang bersifat “Multidemensional“ sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakat Sangat kompleks, karena konsep pemasyarakatan merupakan aktualitas dari Azas Imparsial (Ketidakberpihakan) dalam proses hukum yang berkeadilan, yang secara Superdinate Goals (Tujuan bersama yang sangat tinggi) diarahkan pada langkah strategis yang menekankan pada unsur pembinaan narapidana, dengan maksud agar narapidana menyadari kesalahannya dan tidak lagi berkehendak melakukan tindak pidana, dan menjadi warga masyarakat yang bertanggungjawab bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Mudah-mudahan informasi dan data dalam buku Profil ini, akan semakin meningkatkan peran dan pengabdian kita dalam menegakkan hukum (Law emporcement) di Indonesia, sebagaimana yang tertuang dalam VISI Kementerian Hukum dan HAM yakni “Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum”. Pekanbaru 12 Desember 2014 KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKAT KELAS II A PEKANBARU
DADI MULYADI, Bc.IP,SH, MH NIP 196301109 198701 1001
i
- KATA PENGANTAR…………………………………..i - DAFTAR ISI……………………………………………ii I. PENDAHULUAN A. UMUM……………………………………………...1 B. SEJARAH LAPAS KELAS II A PEKANBARU….3 C. VISI, MISI DAN SASARAN………………………5 II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI LAPAS KELAS II A PEKANBARU A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI………………….8 B. STRUKTUR ORGANISASI……………………..15 C. KEPALA LAPAS KELAS II A PEKANBARU DARI MASA KEMASA…………………………..16 III.GAMBARAN UMUM A. KEADAAN BANGUNAN………………………17 B. SARANA DAN PRASARANA……………….. .19 C. NARAPIDANA DAN TAHANAN……………...21 D. KEPEGAWAIAN………………………………..23 E. PROGRAM KERJA SAMA…………………….24 IV.KONDISI YANG DI INGINKAN A. KEGIATAN MENTAL SPRITUAL……………..25 B. OLAHRAGA………….……………………….....28 C. SENI BUDAYA………… ……………………....32 D. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN……………..34 E. PILPRES TAHUN 2014…..…………………....37 F. PERINGATAN HARI AIDS TAHUN 2014……38 V.PENUTUP A. KESIMPULAN……………………………………39 B. SARAN SARAN………………………………….40
ii
BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Peran dan kedudukan Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) sangat penting untuk mewujudkan “Due Process Of Law” (Proses hukum yang berkeadilan), sebagaimana yang tercantum dalam Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan. Pemasyaratan merupakan salat satu ujung tombak daripada perangkat peradilan pidana, dalam hal ini Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS). Oleh karena itu sasaran, arah dan arah strategis program Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) sangat penting dalam penegakan hukum (Low Enforcement) di Indonesia, karena konsef pemasyarakatan merupakan bahagian pembangunan dibidang hukum, sebagaimana yang diarahkan dalam RPJM dan RPJP Nasional. Disamping itu dalam implementasi factual, terlihat jelas bahwa usaha pemerintah dalam membina orang orang yang telah melakukan tindak pidana dan oleh hakim dijatuhi hukuman pidana penjara, bertujuan mengembalikannya menjadi anggota masyarakat yang baik, setelah dibina secara intensif, terukur dan terprogram di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS). Sebagai salah satu Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) di Indonesia, tentunya LAPAS KELAS IIA PEKANBARU turut memberikan kontribusi positif bagi pembangunan hukum di Provinsi Riau, antara lain melakukan pebinaan berkala dan berkelanjutan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui kegiatan keagamaan, olahraga, seni budaya, pendidikan dan kegiatan khusus lainnya, 1
sehingga terwujud dan tercapai tujuan “Konsep Sistem Pemasyarakatan” yakni untuk mengembalikan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjadi warga yang baik, serta melindungi WBP terhadap kemungkinan diulanginya tindak pidana , dan penerapan pembinaan tetap mengacu kepada nilai nilai Pancasila, disamping aspek tata kelola pembinaan yang memiliki cirri cirri prefentif, kuratif, rehabilitatif dan edukatif.
Beberapa kegiatan pembinaan dan pengembangan SDM di Lapas Kelas IIA Pekanbaru, guna menunjang pembangunan hukum dan HAM.
2
B. SEJARAH LAPAS KELAS II A PEKANBARU Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas IIA Pekanbaru terletak di ibukota Provinsi Riau yakni PEKANBARU KOTA BERTUAH (Bersih, Tertib, Usaha Bersama dan Harmonis), yang merupkan pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan, disamping pusat hunian penduduk yang jumlahnya lebih kurang 799.213 jiwa. Dengan luas wilayah 632,23 KM2, kota Pekanbaru menjadi salah satu kawasan pertumbuhan ekonomi Sumatera yg terus berkembang.
Kota Pekanbaru tempo dulu Tahun 1964
Lapas Kelas II A Pekanbaru didirikan pada tahun 1964 dengan status “Penjara”, terletak dijalan Samratulangi Pekanbaru, yang dekat dengan pusat pertokoan perdagangan (jalan Achmad yani dan jalan Juanda), dan perumahan penduduk. Seiring dengan perkembangan kota Pekanbaru yang cepat berkembangan , dan pertimbangan lahan penjara yang sempit dan di kelas jalan “Kelas IV” yang kurang strategis, maka pada tahun 1976 di pindahkan kelahan yg cukup luas dan strategis yakni di jalan Pemasyarakatan nomor 19 kecamatan tangkerang utara (sekarang Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru.
3
Tahun 1977 mulai dibangun dengan luas bangunan 2.938 m2 diatas lahan seluas 33.000 m2, dan barulah pada tahun 1978 LAPAS KELAS II PEKANBARU mulai di fungsikan pemakaiannya, dan sampai dengan tahun 2013 ini telah banyak dilakukan penambahan dan rehabilitasi bangunan, baik dari dana APBN maupun dana hibah dari APBD Provinsi Riau. Tahun 2013 telah dibangun Blok Hunian 2 tingkat seluas 715 m2, berasal dari bantuan APBD Provinsi Riau sebesar Rp 6 Milyar dalam bentuh hibah.
Lapas Kelas II A Pekanbaru saat ini tahun 2014 dengan halaman yang luas
Pekanbaru Kota Bertuah (Bersih Tertib Usaha Bersama dan Harmonis) saat ini tahun 2014, menuju Kota Metropolitan
4
C.VISI, MISI LAPAS KELAS II A PEKANBARU Visi, Misi dan Sasaran Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru, tentunya mengacu kepada Visi, Misi dan Sasaran Kementerian Hukum dan HAM, yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. VISI Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai individu, anggota masyarakat dan mahlukTuhan YME, membangun manusia mandiri.
Suasana Melaksanakan sholat Idul Fitri di Lapas Kelas II A Pekanbaru.
Gubernur, Wakil Gubernur Riau dan Ketua DPRD Riau dalam acara kenegaraan 17 Agustus 2014 di Lapas Kelas IIA Pekanbaru
5
2. MISI Melaksanakan perawatan tahanan, pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan serta pengelolaan benda benda sitaan Negara dalam kerangka penegakan hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan serta peajuan dan perlindungan Hak Azasi Manusia.
Kalapas Kelas II A Pekanbaru Dadi Mulyadi pada acara Penutupan Pesantren Kilat yang diikuti oleh WBP
Gubernur dan Wakil Gubernur Riau melakukan peninjauan ke Blok Lapas Kelas II A Pekanbaru
6
3. SASARAN 3.1. Melakukan pembinaan Narapidana/ Anak Didik; 3.2. Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja; 3.3 Melakukan bimbingan sosial/kerohanian Narapidana/ Anak Didik; 3.4. Melakukan pemeliharaan keamanan dan TataTertib Lapas; 3.5. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga; 3.7. Memantafkan kondisi Lembaga Pemasyarakatan yang kondusif dan aman.
Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau Lulik, pada suatu acara di Lapas Kelas II A Pekanbaru
Kalapas Kelas II A Pekanbaru Dadi Mulyadi pada acara buka Puasa bersama Ramadhan 1432 H di Mesjid Attaqwa Lapas Kelas II A Pekanbaru
7
BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI LAPAS KELAS II A PEKANBARU A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1. KEPALA LAPAS KELAS II A PEKANBARU Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Pekanbaru bertugas mengkoordinasikan pembinaan kegiatan kerja, administrasi keamanan dan tata tertib serta pengelolaan ketatausahaan meliputi urusan kepegawaian, keuangan dan rumah tangga, sesuai peraturan yang berlaku dalam rangka pencapaian tujuan pemasyarakatan Napi/ anak didik/ penghuni Lapas, dan menyelenggarakan fungsi : 1.1. Menetapkan rencana kerja Lapas Kelas II A Pekanbaru; 1.2. Melakukan koordinasi pelaksanaan tugas dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait ; 1.3. Mengkoordinasikan tindak lanjut petunjuk yang tertuang LHP ;
Kalapas Kelas II A Pekanbaru Dadi Mulyadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau Bersama Wamenkumham RI terlihat kompak “salam komando” dengan pegawai Lapas.
8
1.4. Melakukan pengawasan melekat dilingkungan Lapas Kelas II A Pekanbaru ; 1.5. Mengkoordinasikan pengelolaan anggaran rutin pada Lapas Kelas II A Pekanbaru ; 1.6. Mengkoordinasikan pengelolaan anggaran pembangunan pada Lapas Kelas II A ; 1.7. Mengkoordinasikan pengelolaan perlengkapan pada Lapas Kelas A Pekanbaru ; 1.8. Mengkoordinasikan kebutuhan formasi pegawai pada Lapas Kelas II A Pekanbaru ; 1.9. Mengkoordinasikan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau ; 2. SUB BAGIAN TATA USAHA Mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan tugas ketata usahaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan kerumah tanggaan, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam rangka pelayanan administrasi dan fasilitas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru, dengan fungsi : 2.1. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Tata Usaha; 2.2. Mengkoordinasikan pendistribusian, pengelolaan arus surat masuk dengan system kartu kendali untuk memperlancar penerimaan informasi ; 2.3. Menyelenggarakan urusan kearsipan dan dokumentasi dengan mengatur kegiatan penyediaan, pelayanan pinjaman, penyimpanan dan pemeliharaan arsip dan dokumen kantor; 2.4. Menyelenggarakan dan mengatur penggunaan, pemeliharaan kenderaan dinas agar selalu dalam keadaan siap untuk digunakan; 2.5. Menyelenggarakan pemeliharaan alat perlengkapan kantor, gedung kantor dan rumah dinas sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah disiapkan;
9
2.6. Menyelesaikan pelaksanaan penghapusan atau penjualan alat perlengkapan kantor dan kenderaan dinas sesuai dengan peraturan yang berlaku; 2.7. Mengkoordinasikan penyusunan Daftar Usulan Kegiatan dan Daftar Usulan Proyek sebagai bahan penyediaan dana kegiatan dan pembangunan; 3. SEKSI BIMBINGAN NAPI/ANAK DIDIK Mempunyai tugas memberikan Bimbingan Napi dan Anak Didik berdasarkan peraturan dan prosedur yang berlaku, dalam rangka persiapan Napi?Anak Didik kembali ke masyarakat tidak melanggar hukum lagi dan baik, dengan fungsi : 3.1. Menyusun rencana kerja Seksi Bimbingan Napi/ Anak Didik Lembaga Pemasyarakatan ; 3.2. Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan Pegawai bawahan; 3.3. Melakukan bimbingan pegawai bahawan; 3.4. Melaksanakan ketata usahaan dalam Seksi Bimbingan Napi/Anak Didik Lembaga Pemasyarakatan; 3.5. Melakukan pengawasan melekat (Waskat); 3.6. Menentukan program pembinaan, melalui siding TPP/ Tim Pengamat Pemasyarakatan dan memimpin jalannya sidang ; 3.7. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dengan instansi terkait ; 3.8. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Lapas ; 4. SEKSI KEGIATAN KERJA Mengkoordinasikan, menyiapkan pelaksanan bimbingan latihan kerja, serta mengelola hasil kerja sesuai prosedur yang berlaku dalam rangka pembinaan keterampilan Napi/Anak Didik sebagai bekal apabila kembali kemasyarakat, dengan fungsi : 4.1. Menyusun rencana kerja Seksi Kegiatan kerja;
10
4.2. Mengkoordinasikan pemberian bimbingan kerja Napi/ Anak Didik ;
Alat perangkat tenun songket Melayu Riau untuk meningkatkan Keterampilan WBP di Lapas Kelas II Pekanbaru
Keterampikan membuat Meja Kerja untuk WBP Lapas Kelas II A Pekanbaru sebagai bekal kembali kemasyarakat nantinya
Hasil karya WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaru berupa produksi sandal hotel bukti program Lapas yang produktif sebagai bekal kembali kemasyarakat nantinya
11
4.3. Memilih dan memanfaatkan keterampilan Napi Anak Didik yang menonjol sebagai tutor dalam pembuatan barang produksi ; 4.4. Mempersiapkan fasilitas sarana / peralatan kerja Napi/ Anak Didik ; 4.5. Mengelola hasil kerja untuk menunjang kegairahan kerja Napi/ Anak Didik ; 4.6. Melakukan pembinaan pegawai dilingkungan Seksi Kegiatan Kerja guna sebagai dasar penetapan penilaian pelaksanaan pekerjaan ; 4.7. Mengkoordinasikan ketata usahaan dalam lingkungan Seksi Kegiatan Kerja serta melakukan pengawasan melekat (Waskat) ;
Pelatihan budi daya ikan air tawar bagi WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaru Dengan media kolam permanen di areal pertanian Lapas.
4.8. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Lapas dalam bidang tehnis Pemasyarakatan dan membuat atau menyusun laporan Seksi Kegiatan Kerja ;
Pelatihan Keterampilan (Life skill) las listrik WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaru bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau yang di tuangkan dalam bentuk MoU.
12
5. SEKSI ADMINISTRASI KETERTIBAN
KEAMANAN
DAN
Mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan administrasi Keamanan dan Tata Tertib, mengatur jadwal tugas dan penggunaan perlengkapan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku, dalam rangka terciptanya suasana aman tertib dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru, dengan fungsi : 5.1. 5.2.
5.3.
5.4. 5.5.
5.6.
5.7.
Menyusun rencana kerja Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban; Melakukan bimbingan pegawai bawahan dan memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai bawahan; Melakukan pengawan melekat (Waskat) dab nelaksanakan ketata usahaan dalam lingkungan Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban ; Mengatur jadwal tugas penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan; Menerima dan meneliti laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas, dan menyusun laporan berkala dari bidang keamanan dan menegakkan tata tertib ; Mengkoordinasikan pelaksanaan penggeledahan kamar hunia secara acak dan insidentil dengan seksi yang lain ; Menyusun laporan berkala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban ;
5. SEKSI KESATUAN PENGAMANAN PEMASYARAKATAN (KPLP)
LEMBAGA
Mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan tugas penjagaan sesuai jadwal agar tercapai keamanan dan ketertiban dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Pekanbaru, dengan fungsi : 5.1. Menyusun rencana kerja Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan ; 13
5.2. Mengawasi pelaksanaan tugas pengamanan dan pengawasan terhadap Napi /Anak Didik ; 5.3. Mengkoordinasikan pemeliharaan keamanan dan ketertiban Lembaga Pemasyarakatan; 5.4. Mengawasi penerimaan, penempatan dan pengeluaran Narapidana; 5.5. Melakukan pemeriksaan pelanggaran keamanan dan ketertiban; 5.6. Menyusun laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan; 5.7. Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan terhadap bawahan; 5.8. Melakukan Bimbingan dan Pengawasan melekat (Waskat) kepada bawahan; 5.9. Menyusun laporan berkala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan.
Kalapas Kelas II A Pekanbaru bersama Petugas Keamanan
Pelatihan Bongkar Pasang Senjata Api Pegawai Lapas Kelas II A Pekanbaru bersama Anggota TNI
14
B. STRUKTUR ORGANISASI LAPAS KELAS II A PEKANBARU Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru, maka Struktur Organisasi Lapas Kelas II Pekanbaru adalah sebagai berikut:
15
C. KEPALA LAPAS DARI MASA KEMASA Semenjak tahun 1989 sampai dengan tahun 2013, Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru di pimpin oleh Kalapas sebagai berikut : 3.1. SOEWONDO, Bc.IP 3.2. SYUKRI 3.3. R.M.SINDHO KRISHNO 3.4. NGASUHI SEMBIRING, SH 3.5. RAJIN SEMBIRING, SH 3.6. CHAIRUDDIN IDRUS,Bc.IP,SH 3.7. MARTONO BUDIANTO,Bc.IP,SH,MH 3.8. Drs. PURWADI UTOMO, Bc.IP,SH 3.9. Drs. DJONI PRIATNO, Bc.IP 3.10. H. AGUS TOYIB,Bc.IP, SH,MH 3.11. ALFI ZAHRIN,Bc.IP,S.Sos, MH 3.12. DADI MULYADI, Bc.IP,SH,MH
: 1989 : 1991 : 1993 : 1998 : 2000 : 2002 : 2005 : 2006 : 2007 : 2009 : 2011 : 2013
Foto Bersama Wamenkumham RI, Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau dan Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru beserta jajaran.
16
BAB III GAMBARAN UMUM LAPAS KELAS II A PEKANBARU A. KEADAAN BANGUNAN Lapas Kelas II A Pekanbaru saat ini memiliki luas bangunan 2.854 m2 diatas lahan seluas 33.300 m2, terdiri atas : 1. Bangunan Kantor Lapas Kelas II A Pekanbaru seluas 660 m2, yang digunakan untuk kegiatan menunjang kegaiatan administrasi, pelayanan umum dan kegiatan lainnya
Kantor Lapas Kelas II A Pekanbaru
2. Bangunan ruang hunian blok A seluas 240 m2, yang terdiri dari 8 kamar, dengan daya tamping sekitar lebih kurang 115 orang. 3. Bangunan ruang hunian blok B seluas 460 m2, terdiri dari 10 kamar, dengan daya tamping lebih kurang 225 orang. 4. Bangunan ruang hunian blok C seluas 300 m2 yang terdiri dari 10 kamar, dengan daya tampung lebih kurang 115 orang. 5. Bangunan ruang hunian blok D seluas 291 m2 yang terdiri dari 10 kamar, dengan daya tampung lebih kurang 225 orang. 17
6. Bangunan ruang hunian blok E seluas 174 m2 yang terdiri dari 4 kamar, dengan daya tampung lebih kurang 60 orang. 7. Bangunan ruang hunian blok F seluas 95 m2 terdiri dari 5 kamar, dengan daya tampung lebih kurang 70 orang. 8. Bangunan ruang hunian Straaf sel seluas 40 m2 terdiri dari 5 kamar. 9. Bangunan Blok G seluas 110 m2 terdiri dari 9 kamar, dengan tampung lebih kurang 74 orang. 10.Bangunan ruang hunian Tahanan ( Bantuang Pemda Provinsi Riau Tahun 2008) seluas 660 m2, terdiri 10 kamar, dengan daya tampung lebih kurang 350 orang. 11.Bangunan Aula ruang serba guna untuk kegiatan WBP dan pegawai Lapas Kelas II A Pekanbaru, dan kegiatan lainnya, seluas 240 m2.
Bangunan Aula Lapas Kelas II A Pekanbaru
12.Bangunan ruang dapur seluas 166 m2 ditambah gudang beras 21 m2. 13.Bangunan ruang pustaka Lapas Kelas II A Pekanbaru seluas 45 m2 14.Bangunan Mesjid ATTAQWA seluas 120 m2. 15.Bangunan Gereja seluas 240 m2.
18
16.Bangunan Pos atas Jaga sebanyak 5 buah seluas masing-masing 16 m2 17.Bangunan ruang kegiatan kerja WBP seluas 25 m2. 18. Pada Tahun 2013 Lapas Kelas IIA Pekanbaru mendapatkan bantuan Gedung Blok Hunian 2 lantai dari Pemerintah Provinsi Riau. B.
SARANA PRASARANA Lapas Kelas II A Pekanbaru memiliki sarana prasarana untuk kegiatan WBP dan pegawai, serta pelayanan umum lainnya,dengan fasilitas : 1. Memiliki lapangan Tenis (Terbuka) , Bulu Tangkis (Tertutup di aula), Tenis Meja, dan lapangan Takrau, disamping WBP dapat melakukan gerak jalan santai setiap pagi dan sore hari, serta olahraga Futsal dan Volly Bal di lapangan tenis. 2. Memiliki satu buah Mesjid ATTAUBAH untuk kegiatan ibadah bagi WBP dan pegawai yang beragama Islam, dan satu buah GEREJA untuk kegaiatan ibadah bagi WBP dan pegawai yang beragama krestiani.
Mesjid ATTAUBAH untuk kegiatan ibadah WBP dan pegawai Lapas Kelas II A Pekanbaru
19
3. Memiliki ruang fasilitas kesehatan ( KLINIK), dengan 2 orang dokter umum, 3 orang perawat dan obat-obatan, disamping ada satu ruang inap sementara memakai ruang tahanan untuk narapidana yang sakit berkepanjangan, dan bila kondisi darurat di antar dan dirujuk ke Rumah Sakit. 4. Memiliki 2 ruang KANTIN untuk memberikan pelayanan umum bagi WBP, pegawai dan tamu yang bezuk. 5. Memiliki 2 ruang TAMU yang digunakan WBP menerima keluarga yang bezuk, mulai jam 9.00 sampai dengan 12.00 WIB, dan hari minggu libur dan ditiadakan untuk bezuk. 6. Memiliki 1 loket PENDAFTARAN TAMU BEZUK, didukung system komputerisasi Rekam Foto Wajah Tamu (RFWT), dan disediakan 25 buah kursi duduk dibawah atap dihalaman depan parkir. 7. Memiliki ruang P2U yang dipantau CCTV dan dimonitor dari ruang Kepala Lapas Kelas II A Pekanbaru setiap hari. 8. Memiliki fasilitas Keamanan dan Ketertiban serta pengawasan berlapis, mulai RUANG P2U pintu pertama masuk Tamu (dilakukan check and recheck, dan tamu pria diberi cap tanda masuk ditangan). Disamping pemeriksaan bawang bawaan. Berlanjut ke RUANG PEMERIKSAAN kedua (didepan ruang KPLP) yang bertugas memeriksa ulang bawaan yang masuk, sekaligus memanggil WBP yg ada tamunya yang bezuk, melalui pengeras suara. Akhirnya yang ketiga di POS JAGA dalam dilakukan pemantauan dan pengawasan KAMTIB terhadap WBP dan tamu.
20
9. Memiliki 1 ruang KONSULTASI HUKUM, bagi WBP yang memerlukan konsultasi hukum dengan pengacara, atau konsultasi lainnya yang berkaitan dengan kepentingan WBP dan Lapas. 10. Memiliki 1 bangunan ruang PUSTAKA dalam kerangka meningkatkan minat baca dan pendalaman ilmu pengetahuan WBP. 11. Memiliki 1 ruang PELATIHAN KERJA untuk kegiatan yang menambah keterampilan dan keahlian WBP, bila kembali kemasyarakat nantinya. 12. Memiliki seperangkat ALAT BAND, guna mendukung kegiatan kesenian WBP. C. NARAPIDANA DAN TAHANAN Jumlah Narapidana dan tahanan di Lapas Kelas II A Pekanbaru per Desember 2014 adalah sebanyak 1.364 orang, terdiri dari Narapidana sebanyak 1.342 orang dan tahanan 22 orang, dengan jenis kejahatan sebagai berikut : Jenis Kejahatan 1.Pembunuhan 2.Pencurian 3.Perampokan 4.Penipuan 5.Narkotika 6.Korupsi 7.Kepabeanan 8.KUHP/Pidana 9.Psikotropika 10.Teroris 11.Perlindungan anak 12.Kehutanan 13.Hak Cipta 14.KDRT 15,Senjata tajam 16.Lain lain 21
Narapidana 39 org 153 org 20 org 49 org 805 org 65 org 4 org 5 org 83 org 6 org 1 org 19 org 6 org 87 org
Tahanan 1 org 0 org 0 org 0 org 17 org 3 org 1 org 0 org 0 org 0 org 0 org 0 org
Kehidupan para Napidana sehari hari di Lapas Kelas II A Pekanbaru
Gubernur Riau H. ANAS MAKMUN dan Kalapas Dadi Mulyadi meninjau Blok Hunian Lapas Kelas II A Pekanbaru
22
Dari tahun ketahun jumlah narapidana dan tahanan di Lapas Kelas II A Pekanbaru terus mengalami perubahan, seiring dengan dinamika penanganan masalah hukum yang terus ditangani secara professional, dan perkembangannya dapat dilihat dari table dibawah ini: No 1 2 3 4
Bulan dan Tahun
Jumlah
Januari 2012 Januari 2013 Januari 2014 Desember 2014
1.632 Orang 1.411 Orang 1.355 Orang 1.364 Orang
D. KEPEGAWAIAN Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lapas Kelas II A Pekanbaru adalah sebanyak 97 orang, terdiri dari : 1. 2. 3. 4.
Pejabat Struktural Pegawai Aministrasi & staf Petugas Keamanan Petugas Kesehatan
: 14 : 29 : 49 : 5
orang orang orang orang
Dilihat dari tingkat pendidikan PNS Lapas Kelas II A Pekanbaru adalah sebagi berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
SD sederajat SMP sederajat SMA sederajat D1 D3 S1 S2
: 1 : 2 : 68 : : 8 : 14 : 4
23
orang orang orang orang orang orang orang
E. PROGRAM KERJA SAMA Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Lapas Kelas II A Pekanbaru yang menangani berbagai macam tingkat dan jenis kejahatan, sangat memerlukan koordinasi yang intensif, integral dan berkelanjutan dengan lembaga dan unit kerja sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Pemda Provinsi Riau dan Pemdako Pekanbaru, Polda Riau dan Polresta Pekanbaru, KPK dan Mahakamah Agung RI, TNI Kejaksaan Tinggi Riau dan Kejaksaan Negeri Kabupaten/Kota Se Riau, 6. BNN Kota dan Provinsi 7. Penasehat hokum di Wilayah Koat Pekanbaru 8. Komisi Penanggulangan AIDS, 9. Pengadilan Negeri Pekanbaru 10. BAPAS, 11. PLN 12. Lapas dan Rutan Kabupaten /Kota se Riau, 13. Perguruan Tinggi Negeri dan swasta, 14. Lembaga, unit usaha yang bergerak dibidang pelatihan dan keterampilan kerja,serta BLK.
Gubernur Riau H. Anas Makmun, sedang melihat hasil karya Warga Binaan Lapas Kelas IIA Pekanbaru
24
BAB IV KONDISI YANG DIINGIN LAPAS KELAS II A PEKANBARU A. KEGIATAN MENTAL SPRITUAL Sasaran strategis Lapas Kelas II A Pekanbaru kedepan dalam mewujudkan VISI Kementerian Hukum dan HAM dan VISI Lapas Kelas II A Pekanbaru adalah bagaimana menjadikan WBP menjadi manusia seutuhnya berdasarkan Panca Sila dan UUD Tahun 1945, antara lain melalui kegiatan mental spiritual : 1. Bagi WBP yang beragama islam tersusun agenda kegiatan Wirid, Pesantren Kilat, Ceramah agama, diskusi dan pengajian rutin dan berkala, MTQ antar Lapas di mesjid ATTAUBAH. Tujuan program ini adalah agar WBP semakin meningkan IMTAQ baik selama berada di Lapas, maupun setelah kembali ke masyarakat nantinya.
Anton Medan memberikan ceramah keagamaan bagi WBP yang Beragama islam di mesjid Attaubah.
25
Kegiatan ESQ Kelas IIA Pekanbaru Memantapkan Mental Kerohanian Bagi WBP Bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri SUSKA Riau.
Kegiatan Penyembelihan Hewan Kurban di Lapas Kelas IIA Pekanbaru dalam Rangka Merayakan Hari Raya Idul Adha..
Kegiatan MTQ WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaru
26
Kegiatan Dzikir Akbar di Lapas Kelas IIA Pekanbaru
Penandatanganan MoU Kegiatan Kerohanian Islam di Lapas Kelas IIA Pekanbaru Dengan Pasca Sarjana UIN SUSKA Riau
Tabligh Akbar Bersama Ustadz Nur Maulana “Jamaah” pada Tangal 10 Desember 2014.
27
2. Bagi WBP yang beragama Kristen dilaksanakan berbagai kegiatan ibadah keagamaan di GEREJA Lapas Kelas II A Pekanbaru secara rutin dan berkala serta terprogram antara lain : ibadah mingguan, ceramah agama dan kegiatan bermanfaat bagi umat nasrani.
Kegiatan Kerohanian Umat Kristiani di Gereja Lapas Kelas IIA Pekanbaru
3. Bagi WBP yang Budha dan Konghuchu dapat melaksanakan kegiatan hari besar agamanya di Lapas Kelas IIA Pekanbaru. B. OLAHRAGA Menjadikan WBP yang sehat jasmani dan rohani perlu ditunjang dengan badan dan jiwa sehat, dan karenanya diperlukan adanya PROGRAM OLAHRAGA melalui latihan dan pertandingan secara rutin dan berkala, khususnya untuk cabang cabang : 1. TENIS baik untuk WBP dan pegawai Lapas,
28
2. BULU TANGKIS untuk WBP dan pegwai Lapas,
3. TAKRAW untuk WBP.
4. TENIS MEJA untuk WBP dan pegawai Lapas,
29
5. FUTSAL untuk WBP Lapas,
6. VOLLY BAL untuk WBP dan pegawai Lapas,
7. Dan jenis cabang olahraga lain yg dapat dipertandingkan pada acara HUT Kemerdekaan RI dan HBP, serta hari hari besar lainnya.
Pertandingan Domino di Lapas Kls IIA Pekanbaru memperingati HUT Pemasyarakatan Tahun 2014.
30
Pertandingan olahraga di Lapas Kelas IIA Pekanbaru Merupakan agenda rutin (Pekan Olah Raga Narapidana) diadakan setiap tahun.
Juara Pertandingan olahraga di Lapas Kelas IIA Pekanbaru.
Penyerahan Piala Bagi Sang Juara Pertandingan olahraga di Lapas Kelas IIA Pekanbaru.
31
C. SENI BUDAYA Kegiatan Seni Budaya sangat penting bagi WBP dalam rangka mendukung program pembinaan WBP, agar menjadi manusia kreatif, melalui kegiatan BAND dan Seni Bela Diri, tarian tradisional dan kegiatan terukur dan terprogram lainnya.
Tarian tradisional Melayu “Sekapur Sirih” Riau perlu dilestarikan
Seni Bela Diri diperlukan dalam rangka merajut jiwa satria
Kegiatan Lapas Family Day Mempererat Persatuan dan Persaudaraan Kelaurga Pegawai Lapas Kelas IIA Pekanbaru.
32
Kegiatan Pertunjukan Seni dan Hiburan Bagi Pegawai dan WBP Lapas Kelas II A Pekanbaru.
Kegiatan Pertunjukan Seni Kompang oleh WBP Lapas Kelas II A Pekanbaru.
Kegiatan Pertunjukan Seni Pencak Silat Riau oleh WBP Lapas Kelas II A Pekanbaru
33
D. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Program Pendidikan dan Pelatihan sangat penting untuk mendukun peningkatan kualitas SDM Warga Binaan Pemasyarakatan dan pegawai Lapas Kelas II A Pekanbaru,
Hasil Pelatihan Tenun Songket Melayu Riau diperagakan pada Acara Pemberian Remisi HUT Kemerdekaan 2013, dan satu paket diserahkan kepada Wakil Gubernur Riau tgl 17 Agustus 2013
Salah satu kerajinan kreativitas WBP Lapas Kelas II A Pekanbaru adalah membuat patung naga yang memiliki nilai seni tinggi.
34
Pendidikan Pencegahan HIV AIDS Oleh KPA Provinsi Riau pada Acara Peringatan Hari Ulang Tahun AIDS Sedunia
Agenda Rutin Rapat Evaluasi Kepada Seluruh Pegawai Lapas Kelas II A Pekanbaru.
Pengarahan pegawai oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau dan Kepala Divisi Pemasyarakatan di Lapas Kelas II A Pekanbaru
35
Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar Bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kota Pekanbaru
Pelatihan Tenun Songket WBP Angkatan Ke II Bekerja Sama Dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru
Pelatihan Menjahit Untuk Meningkatkan Pengetahuan Keterampilan Bekal Bagi WBP Setelah Kembali Ke Masyarakat
36
E. PILPRES 2014 Keikut sertaan WBP Lapas Kelas II A Pekanbaru pada acara PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN 2014 (Pilpres) pada tanggal 09 Juli 2014, merupakan bahagian dari pemberian Hak dan kewajiban WBP, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 1995. Sekaligus keterlibatan dan peran WBP dalam aktualitas esensi Demokrasi , dapat meningkatkan pendidikan politik berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945. Pemilihan Presidan Tahun 2014 dilaksanakan di Aula Lapas Kelas II A Pekanbaru, berlangsung Bebas, Langsung, Umum dan Rahasia, dengan tingkat partisipasi yang tinggi sebesar 75 %.
Suasana WBP pada Pemilihan Presiden RI tanggal 09 Juli 2014 di Aula Lapas Kelas II A Pekanbaru.
37
F. PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA Dalam rangka Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2014, yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2014, Lapas Kelas IIA Pekanbaru merupakan panitia daerah yang ditunjuk sebagai tempat kegiatan Puncak Acara Peringatan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, mengadakan rangkaian acara guna menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV dengan Tema peringatan”Cegah dan lindungi diri, keluarga dan masyarakat dari HIV & AIDS dalam rangka perlindungan HAM” kewajiban WBP, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 1995
Suasana Peringatan Hari AIDS Sedunia di Lapas Kelas IIA Pekanbaru yang dihadiri Oleh Gubernur Riau diwakili Oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Riau Bapak Zaini Ismail beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Riau.
38
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa situasi dan kondisi Lapas Kelas II A Pekanbaru sangat kondusif, tertib, aman dan terkendali, kendati masih terdapat berbagai permasalahan internal dan internal, antara lain adalah : 1. Bangunan sudah tua dibangun tahun 1977 berumur 37 tahun, dan sudah saatnya dilakukan renopasi dan rehabilitasi. 2. Instalasi jaringan listrik kabel dan fasilitas pendukung juga sudah tua, dihawatirkan rentan terjadinya kebakaran akibat hubungan arus pendek. 3. Dilihat dari standar indikator “ Reasonably Comfortable Life”, index tingkat capaian hunian Lapas Kelas II A Pekanbaru sudah OVER CAPACITY, ideal dihuni 361 orang, saat ini dihuni 1364 WBP. 4. Petugas Keamanan 49 orang sangat tidak sebanding dengan jumlah WBP yang harus diawasi sebanyak 1364 orang, disamping kualitas kecakapan dan kemampuan mengatasi bila terjadi kerusuhan dan emergensi, masih harus ditingkat, terutama kemampuan deteksi dini. 5. Sistim dan tata kelola sampah awal dan akhir masih bersifat manual dan rendah tingkat hyginitasnya, dengan tingkat pencemaran yang cukup tinggi. 6. Ruang Bezuk masih belum memadai, dan tingkat kunjungan keluarga WBP hamper mencapai 100 sampai 150 orang perhari.
39
7. Fasilitas KLINIK belum ada dokter gigi, dan fasilitas lainnya yang perlu ditingkatkan, disamping ruangan yang sangat sempit untuk standar pelayanan prima 1364 WBP (standar WHO PBB sekitar 5-10% sakit setiap hari) 8. Listrik masih sering mati, sedangkan genset hanya tersedia 2 unit yang kecil kapasitasnya. 9. Masalah PP Nomor 99 Tahun 2013 dan masalah REMISI, ASIMILASI, CB, PB CMB masih menjadi masalah yang perlu diperhatikan penanganan dan penyelesainya. B. SARAN SARAN Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan Hak dan Kewajiban WBP dan menciptakan iklim Keamanan dan Ketertiban yang kondusif di Lapas Kelas II A Pekanbaru, disarankan hal hal sebagai berikut : 1. Perlu pendekatan dengan Pemerintah Daerah Provinsi Riau (Gubernur dan DPRD), agar mengalokasi dana hibah untuk pembangunan beberapa GEDUNG BARU. 2. Untuk mengatasi OVER CAPACITY perlu strategis yaitu: 2.1. Percepatan dan Pemudahan pemberian Remisi, Asimilasi, CB,CMB dan PB, 2.2. Pembangunan Gedung baru dari dana APBN dan APBD Provinsi Riau dan APBD Kota Pekanbaru.
40
2.3. Merakit Kerja Sama (MOU) dengan pihak PLN agar ada gardu dan jaringan khusus tersambung untuk Lapas Kelas II A Pekanbaru, disamping perlunya pengadaan dan pembelian Genset baru kapasitas terpasang yang cukup besar dari bantuan pihak ketiga. 2.4. Kerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru, untuk mengatasi masalah sampah (MOU), baik penanganan KELOLA LIMBAH AWAL (KLA), maupun KELOLA LIMBAH TERAKHIR (KLT), 2.5. Perlu peningkatan kualitas SDM petugas Keamanan dengan pelatihan prakualifikasi khusus (Kesamaptaan, Bela diri dan intelegen), dan penambahan PNS baru serta Diklat Fungsional peningkatan kapabilitas pegawai Lapas Kelas II A Pekanbaru. 2.6. Membangun harmonisasi, komunikasi intensif antara WBP dengan petugas PAM dan pegawai Lapas Kelas II A Pekanbaru. 2.7. Bangkitkan rasa kebersamaan dan tanggungjawab yang akuntabilitas, responsibility, tranfarant dan adil, sehingga tercipta suasana yang kondusif di Lapas Kelas II A Pekanbaru. 2.8. Menjadikan Mesjid dan Gereja tempat persinggahan ibadah untuk mewujudkan WBP yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
41
2.9. Meningkatkan kegiatan OLAHRAGA, KESENIAN secara rutin dan berkala melalui pertandingan, agar terbangun persaudaraan dan persahabatan antar WBP dan pegawai Lapas Kelas II A Pekanbaru. 2.10. Membangun harmonisasi antara jajaran pimpinan Lapas dengan karyawan dan staf, serta WBP guna tercipta iklim yang sejuk, nyaman dan kondusif.
Suasana keakraban WBP dengan Wagubri dan Kalapas
Suasana yang sejuk, nyaman dan harmonis dalam acara keagamaan
42
Kalapas Kelas II A Pekanbaru Dadi Mulyadi pada acara Program peningkatan mental spiritual WBP
Lapangan Tenis yang luas dijadikan untuk kegiatan Olahraga jalan kaki pagi, futsal, volley bal dan upacara
Kakanwi Kemenkumham Riau dan Kadiv Pemasyarakatan Meninjau Gedung Blok Hunian yang Baru Bantuan Dari Pemprov Riau
43
Dapur yang bersih dan sehat jadi prioritas
Petugas yang berkualitas, muda dan energik sangat diperlukan Dalam mendukung iklim Lapas yang kondusit dan aman
Mendapat remisi dan bebas pada acara kenegaraan HUT Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2013 jadi impian dan idaman WBP
44
Kapal Layar dari Kertas Hasil Karya WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaru
Kapal Layar dari Kertas Hasil Karya WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaru
Produksi Tenun Songket Hasil Karya WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaru
45
Hasil Produksi Sandal Hotel Karya WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaru
Hiasan Naga Hasil Karya WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaru
SEKIAN – TERIMA KASIH ------------------------------------------------------------------------
46