KATA PENGANTAR
Program Legislasi Nasional merupakan program penentuan prioritas dalam rangka pembentukan hukum tertulis. Di lingkungan pemerintah, penentuan prioritas ini melalui forum pematangan konsep, persamaan persepsi dan tukar menukar informasi tentang kebijaksanaan dalam penyusunan
peraturan
perundang-undangan
antar
Biro-biro
Hukum
Departemen/LPND. Dalam hal ini dikoordinasi oleh Departemen Hukum dan HAM Cq. Badan Pembinaan Hukum Nasional. Karena sifatnya merupakan suatu kegiatan perencanaan yang melibatkan banyak instansi/lembaga, maka peran koordinasi menjadi salah satu faktor yang terpenting untuk menentukan sukses tidaknya pelaksanaan prolegnas. Dalam rangka mencapai tujuan prolegnas tersebut, dibentuk Tim Pelaksana Tugas Harian Program Legislasi Nasioal. Tim ini bertugas menyiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penyusunan daftar program legislasi nasional, menginventarisir daftar usulan, baik RUU maupun
RPP
dari
departemen/LPND
serta
memonitor
tingkat
penggarapannya. Dari hasil yang ada, tim menyusun rancangan tersebut menjadi konsep rancangan legislasi nasional (Bidang Polhukam, Bidang Perekonomian dan Bidang Kesra). selain itu, tim ini juga memberikan dukungan administrasi dalam rangka penyusunan daftar program lagislasi nasional. Kesuksesan pelaksanaan tugas tim tidak dapat dilepaskan dari dukungan dan peran serta dari Biro-biro Hukum Departemen/LPND, karena output yang dihasilkan akan memberikan kontribusi yang besar dalam pelaksanaan program legislasi nasional pada umumnya.
1
Dengan tersusunnya laporan Tim Pelaksana Tugas Harian Program Legislasi nasional 2005, Badan Pembinaan Hukum Nasional mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kerjasamanya.
Ketua Tim Pelaksana Tugas Harian Prolegnas,
Alim Wardojo Magiono, SH
2
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar .................................................................
i
Daftar Isi ...........................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................
1
A. Latar Belakang ......................................... B. Maksud dan Tujuan .................................. C. Ruang Lingkup ......................................... D. Keanggotaan ............................................
1 2 2 3
HASIL MONITORING PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN 2005 ...........
4
DAFTAR RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN 2005 .................................................
6
Bidang Polhukam ........................................... Bidang Perekonomian ................................... Bidang Kesra .................................................
7 31 82
PENENTUAN PRIORITAS PROLEGNAS BERDASARKAN HASIL MONITORING TIM PELAKSANA HARIAN PROLEGNAS BPHN 2005 ..............................................................
108
A. RUU Prioritas Prolegnas 2006 .................. B. RUU Prioritas Prolegnas 2007-2009 .........
109 112
PRIORITAS FINAL PROLEGNAS 2006 DAN PROLEGNAS 2007-2009 (JANGKA MENENGAH) HASIL RAPAT PEMBAHASAN TAHUNAN PROLEGNAS 2005 ...............................................................
116
A. Prolegnas Tahunan 2006 .......................... B.Prolegnas Jangka Menengah 2007-2009...
117 122
BAB II BAB III
BAB IV
BAB V
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Program Legislasi Naional (Prolegnas) sebagai salah satu instrumen
perencanaan
pembentukan
peraturan
perundang-
undangan semakin dituntut perannya dalam menunjang terciptanya harmonisasi peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat dan kebutuhan pembangunan. oleh karena itu penyusunan Prolegnas yang terpadu perlu terus diupayakan. Kegiatan Program Legislasi Nasional yang sepertinya teknikal, namun ternyata tidaklah sederhana. Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) sebagai koordinatornya dituntut untuk mampu mengorganisir/memenej pembahasan dan koordinasi tidak saja antar instansi pemerintah (Departemen/LPND) namun juga dengan Baleg DPR-RI dan Organisasi Profesi/LSM. Koordinasi yang terpadu dan integrasi tersebut penting untuk menghindari pengaturan yang tumpang tindih, benturan kepentingan dan hal-hal lain yang dapta menyulitkan pembahasan materi secara teknis. Untuk tercapainya kegiatan Program Legislasi nasional yang koordinatif dan terpadu tersebut diperlukan tahapan-tahapan kegiatan dan proses pekerjaan yang bersifat teknis. Untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan Tim Pelaksana Tugas harian Program Legislasi Nasioal.
4
B. Maksud dan Tujuan Maksud dibentuknya tim ini adalah untuk membantu Tim Antar Departemen dalam pembahasan penyusunan Daftar Rancangan Prolegnas (Pemerintah), dan melaksanakan tugas teknis sehari-hari dalam penyusunan Program Legislasi Nasional. Tujuannya adalah terlaksananya koordinasi kegiatan Program Legislasi Nasional khususnya Tim Antar Departemen yang mantap dan efektif.
C. Ruang Lingkup 1. Penyiapan bahan-bahan yang berkaitan dengan penyusunan Daftar Program Legislasi Nasional 2. Inventarisasi daftar urutan Rancangan Undang-undang dan Rancangan Peraturan Pemerintah dari Departemen/LPND dan monitoring perkembangan Program Legislasi Nasional serta menyusun dan mengkompilasi daftar rancangan tersebut menjadi konsep Program Rancangan Legislasi Nasional (Bidang Polkam, Bidang Ekuin dan Bidang Kesra). 3. Memberikan dukungan administrasi dan logistik dalam rangka penyusunan Daftar Program Lagislasi Nasional.
D. Keanggotaan Keanggotaan Tim Panitia Kerja Harian Program Legislasi Nasional terdiri dari : Ketua
:
Alim Wardojo Magiono, SH
Sekretaris
:
Bambang Iriana Djajaatmadja, SH, LL.M
Anggota
:
1. Edi Suprapto, SH., MH 5
2. Multiwati Darus, SH 3. Achfadz, SH 4. Artiningsih, SH 5. Rahendrojati, SH Asisten
:
1. Haryani, SH 2. Aisyah Lailiyah, SH
Pengetik
:
1. Supriyadi 2. Abdul Rozak
6
BAB II HASIL MONITORING PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN 2005
Dari hasil monitoring Tim Pelaksana Tugas Harian Program Legislasi Nasional (Prolegnas) sejak Februari 2005 hingga berakhirnya tahun 2005, terdaftar sebanyak 176 (seratus tujuh puluh enam) RUU dan sebanyak 261 (dua ratus enam puluh satu) RPP dari seluruh departemen dan Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND). Dari jumlah itu terdiri dari : 63 (enam puluh tiga) RUU Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), 68 (enam puluh tujuh) RUU Bidang Perekonomian dan 45 (empat puluh empat) RUU Bidang Kesra. (Secara lengkap, tabel hasil monitoring dapat dilihat dalam lampiran). Sebanyak 96 (sembilan puluh enam) RPP Bidang Polhukam, 104 (seratus empat) RPP Bidang Perekonomian dan 61 (enam puluh satu) RPP Bidang Kesra. Proses monitoring yang dilaksanakan Tim ini melalui beberapa tahapan.
Yaitu
dimulai dengan
mendistribusikan matriks monitoring
Prolegnas (RUU dan RPP) kepada seluruh departemen dan LPND untuk memperoleh informasi perkembangan tingkat penggarapannya. Kemudian dilanjutkan dengan verifikasi fisik terhadap beberapa draf rancangan maupun Naskah Akademik (NA) yang dilaporkan telah siap. Tahap akhir, diadakan Rapat Pembahasan Tahunan Prolegnas yang melibatkan seluruh departemen dan LPND untuk mematangkan secara keseluruhan rencana legislasi nasioal. Dari sekian banyak RUU ini, Rapat Tahunan Pembahasan Prolegnas menentukan prioritas RUU yang dimasukkan dalam Prolegnas 7
2006 dan Prolegnas Jangka Menengah (2007-2009). Penentuan prioritas ini dalam rangka penentuan Prolegnas yang akan dibahas bersama-sama dengan badan Legisasi (baleg) DPR RI, yang disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No.10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
8
BAB III DAFTAR RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN 2005
Hasil monitoring Tim Pelaksana Harian Prolegnas 2005 secara lengkap, dibuat dalam bentuk matriks. Dalam matriks ini akan terlihat secara detail tingkat penggarapan Rancangan Undang-undang (RUU), yang dilakukan oleh departemen atau LPND yang mengusulkan. Tingkat penggarapan ini juga menjadi pertimbangan dalam penentuan prioritas pengajuan Prolegnas 2006 dan Prolegnas Jangka Menengah (2007-2009), yang akan diusulkan pemerintah. Berbeda dengan sebelumnya, monitoring pada tahun ini lebih berkonsentrasi pada pembahasan RUU, walaupun Tim Pelaksana Harian Prolegnas 2005 juga terus memonitor perkembangan penggarapan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP). Hal ini dilakukan, mengingat rapat pembahasan berkonsentrasi pada daftar prioritas Prolegnas 2006 dan Prolegnas 2007-2009, yang akan dibahas bersama dengan Baleg DPR RI, dalam rangka melaksanakan amanat UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Oleh karena itu, bab ini hanya akan menyajikan matriks hasil monitoring RUU. Berikut ini matriks hasil monitoring RUU yang dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : RUU Bidang Polhukam, RUU Bidang Perekonomian dan RUU Bidang Kesra.
9
BAB IV PENENTUAN PRIORITAS PROLEGNAS BERDASARKAN HASIL MONITORING TIM PELAKSANA HARIAN PROLEGNAS 2005 BPHN
Dari hasil monitoring, BPHN (Cq. Tim Pelaksana Harian PRolegnas 2005) menentukan prioritas awal daftar Prolegnas 2006, yang didasarkan
pada
tingkat
penggarapan
RUU
yang
dilakukan
departemen/LPND yang mengusulkan. Dalam hal ini Tim memperhatikan tingkat penggarapan RUU untuk diproyeksikan ke dalam tiga kelompok kategori, yaitu : a.
Kategori proyeksi Prolegnas 2006, di mana tingkat penggarapannya telah mencapai kesiapan draf akhir RUU, atau dalam taraf penyempurnaan RUU dalam tingkat antardep. (lihat kolom 7 dan 9 dalam matriks monitoring).
b.
Kategori proyeksi Prolegnas 2007-2009 (jangka menengah), di mana tingkat penggarapannya baru dalam taraf penyusunan NA atau pengkajian/inventarisasi. (lihat kolom 7 dan 9 dalam matriks monitoring). Dari daftar kategori hasil monitoring ini ditetapkan prioritas daftar
Prolegnas 2006 dan Prolegnas 2007-2009 (Jangka Menengah) usulan BPHN. Yaitu terdiri dari : 83 (delapan puluh tiga) RUU prioritas Prolegnas 2006, dan 52 (lima puluh dua) RUU prioritas Prolegnas 2007-2009 (jangka menengah).
10
Usulan prioritas BPHN ini yang kemudian dibawa dan dibahas dalam Rapat Pembahasan Tahunan 2005, yang melibatkan seluruh departemen/LPND pengusul RUU. Berikut daftar Prioritas Prolegnas berdasarkan hasil monitoring Tim Pelaksana Harian Prolegnsa BPHN tahun 2005 :
A. RUU Prioritas Prolegnas 2006 NO. 1
2
3
4
5
6
7 8 9 10
11
JUDUL RUU RUU tentang Pengesahan Persetujuan RIVietnam tentang Penetapan Batas Landas Kontinen, Tahun 2003 RUU tentang Status Perubahan Atas UU No. 39 Tahun 1947 Tentang KUH Pidana Militer RUU tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Philipina tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan dan Keamanan RUU Tentang Pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah RI dan Kerajaan ke Bawah Duli Yang Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Yang Dipertuan Negara Brunei Darussalam Tentang Kerjasama di Bidang Pertahanan. RUU Tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik India Tentang Kegiatan Kerjasama di bidang Pertahanan. RUU Tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah RI dan Pemerintah Federasi Rusia di bidang Kerjasama Teknik Militer. RUU Tentang Bela Negara RUU Tentang Pertahanan dan Keamanan Negara RUU Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana RUU Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi RUU Tentang Hukum Acara Perdata.
11
PEMRAKARSA Departemen Luar Negeri Departemen Pertahanan
Departemen Pertahanan
Departemen Pertahanan
Departemen Pertahanan
Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan Departemen Hukum dan HAM Departemen Hukum dan HAM Departemen Hukum dan HAM
NO. 12 13
14
15 16 17 18 19 20
JUDUL RUU RUU Tentang Sekuritisasi.
PEMRAKARSA Depkumham
RUU Tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. RUU Tentang Pemanfaatan Perairan Indonesia dan Zona Tambahan Serta Penegakan Hukum di Perairan Indonesia dan Zona Tambahan. RUU tentang Sumber Daya Agraria RUU Tentang Hak Tanah RUU Tentang Perolehan Tanah untuk Kegiatan Pembangunan. RUU Tentang Perbantuan TNI Kepada POLRI Dalam Rangka Tugas Keamanan RUU Tentang Administrasi Kependudukan
24
RUU Tentang Perlindungan Data Pribadi Penduduk Negeri Sipil RUU Tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera RUU Tentang Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta RUU Tentang Batas Wilayah Negara Republik Indonesia RUU Tentang Organisasi Kemasyarakatan
25
RUU Tentang Badan Usaha Milik Daerah
26
RUU tentang Perubahan atas UU No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan RUU tentang Perubahan atas UU No.11 tahun 1995 tentang Cukai RUU Tentang Lelang RUU Tentang Otoritas Jasa Keuangan RUU Tentang Akuntan Publik RUU Tentang Perubahan UU No. 11 Tahun 1992 Tentang dana Pensiun RUU Tentang Pinjaman dan Hibah Luar Negeri RUU Tentang Ketenagalistrikan RUU Tentang Perubahan atas UU No.22 Tahun 2001 Tentang Migas RUU Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan RUU Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Angkutan Udara RUU Tentang Pos RUU Tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi/Jasa Multi Media RUU Tentang Kejahatan di Dunia Maya
21 22 23
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
12
Departemen Hukum dan HAM Departemen Hukum dan HAM
BPN BPN BPN Kepolisian RI Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Keuangan Departemen Keuangan Departemen Keuangan Departemen Keuangan Departemen Keuangan Departemen Keuangan Departemen Keuangan Dep. Energi dan SDM Dep. Energi dan SDM Dep. Pertanian Dep. Perhubungan Dep. Kominfo Dep. Komunikasi dan Informatika Dep. Komunikasi dan
NO. 40
JUDUL RUU (Cyber Crime) RUU tentang Kelautan
41
RUU tentang Pengadilan Perikanan
42
RUU tentang Penataan Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil RUU tentang Sistem Pengkajian dan Audit Teknologi RUU tentang Pengelolaan Ruang Udara Nasional. RUU Tentang Koperasi
43 44 45 46
RUU tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
47
RUU tentang Tata Informasi Geografis Nasional
48
RUU tentang Sistem Standar Nasional Indonesia
49 50 51
RUU Tentang Mata Uang RUU tentang Transfer Dana RUU Tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan ( Indonesia Financial Safety Net) RUU Tentang Perkreditan Perbankan RUU Tentang Perubahan UU No 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian RUU Tentang Perdagangan RUU Tentang Meteorologi dan Geofisika RUU Tentang Ratifikasi Konvensi ILO No 185 Tentang Dokumen Identitas Pelaut ( Seafarer’s Identity Document-SID) RUU Tentang Penanaman Modal RUU Tentang Perubahan atas UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman RUU Tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun RUU Tentang Pengelolaan Pengetahuan Tradisional Indonesia RUU tentang Perubahan UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
52 53 54 55 56
57 58
59 60 61
62
RUU tentang Karantina Kesehatan.
63
RUU tentang Obat
64
RUU tentang Perubahan UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular 13
PEMRAKARSA Informatika Dep. Kelautan dan Perikanan Dep. Kelautan dan Perikanan Dep. Kelautan dan Perikanan BPPT LAPAN Kementrian Koperasi dan UKM Kementrian Koperasi dan UKM Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Badan Standardisasi Nasional BI/DPR Bank Indonesia BI/ Depkeu BI dan DPR Dep. Perindustrian Dep Perdagangan BMG Depnaker Trans
BKPM Dep. PU/Kementerian Perumahan Rakyat Dep. PU/Kementerian Perumahan Rakyat BPPT Departemen Kesehatan / Badan POM Departemen Kesehatan Departemen Kesehatan Departemen Kesehatan
NO. 65
JUDUL RUU RUU tentang Praktik Kefarmasian
66
RUU tentang Praktik Perawat
67
RUU tentang Praktik Bidan
68
RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan. RUU tentang Precursor. RUU tentang Sistem Nasional Perpustakaan. RUU tentang Pahlawan Nasional RUU tengang Sistem Kesejahteraan Sosial Nasional RUU tentang Penyandang Masalah Sosial Tuna Susila RUU tentang Hukum Terapan Peradilan Agama. RUU tentang Jaminan Produk Halal. RUU tentang Kerukunan Umat Beragama. RUU tentang Kepariwisataan.
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
81 82 83
RUU tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam (RUU PSDA). RUU tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda Duda Pegawai. RUU tentang Pengesahan Persetujuan ASEAN tentang Pencemaran Asap Lintas Batas. RUU Tentang Adminstrasi Pemerintahan RUU Tentang Pelayanan Publik RUU Tentang Etika Pemerintahan
PEMRAKARSA Departemen Kesehatan Departemen Kesehatan Departemen Kesehatan Badan POM Badan POM Perpustakaan Nasional Departemen Sosial Departemen Sosial Departemen Sosial Departemen Agama Departemen Agama Departemen Agama Dep. Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Lingkungan Hidup Badan Kepegawaian Negara Kementerian Lingkungan Hidup Kantor MenPAN Kantor MenPAN Kantor MenPAN
B. RUU Tahun Prolegnas 2007-2009 (Jangka Menengah) NO.
JUDUL RUU
1
RUU tentang Persetujuan RI-Australia tentang Penetapan Batas ZEE dan Dasar Laut Tertentu, Tahun 1997. RUU tentang Pengesahan Optional Protocol to the Vienna Convention on Diplomatic Relation Concerning the Compulsory Settlement of Disputes 1961 dan Optional Protocol to the Vienna Convention on Consular Relation Concerning the Compulsory Settlement of Disputes 1963.
2
PEMRAKARSA
14
Departemen Luar Negeri Departemen Luar Negeri
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
3
RUU tentang Hukum Disiplin Prajurit TNI.
4
7
RUU tentang Perubahan UU No.23/Prp/1959 tentang Keadaan Bahaya. RUU tentang Penggunaan Wilayah Negara Indonesia. RUU tentang Perbantuan TNI Kepada Polri. RUU tentang Komponen Cadangan.
Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan
8
RUU tentang Intelijen Negara.
9
RUU tentang Komponen Pendukung.
10
RUU tentang Pengesahan Konvensi Pelarangan Menyeluruh Ranjau Darurat Anti Personil. RUU tentang Pendidikan Kewarganegaraan. RUU tentang Pelatihan Dasar Kemiliteran Secara Wajib. RUU tentang Pengabdian Sesuaui dengan Profesi. RUU tentang Penyempurnaan UU No. 56 Tahun 1960 RUU tentang Perubahan UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers
5 6
11 12 13 14 15
16
RUU Tentang Perlindungan Data Pribadi
17
RUU Tentang Administrasi Kependudukan RUU Tentang Perlindungan Data Pribadi Penduduk Negeri Sipil RUU Tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera RUU Tentang Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta RUU Tentang Batas Wilayah Negara Republik Indonesia RUU Tentang Organisasi Pemasyarakatan RUU Tentang Badan Usaha Milik Daerah
18 19 20 21 22 23 24 25
RUU Tentang Perubahan Atas UU No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan RUU Tentang Pengadilan Anak 15
Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan Badan Pertanahan Nasional Departemen Komunikasi dan Informatika Departemen Komunikasi dan Informatika Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri Departemen Hukum dan HAM Departemen Hukum
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
RUU tentang Badan Usaha Di Luar Perseroan Terbatas dan Koperasi Perpu tentang Perubahan atas UU PUPN.
dan HAM Departemen Hukum dan HAM Departemen Keuangan
NO.
26 27 28 29 30
31
32
RUU tentang Pengelolaan Kekayaan Departemen Keuangan negara RUU Tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetika Dep. Pertanian RUU Tentang Pengesahan International Treaty on Plant Genetic Resources for Departemen Pertanian Food and Agriculture. RUU tentang Pemberantasan Tindak Departemen Pidana Penebangan Hutan Secara Ilegal Kehutanan (Illegal logging).
33
RUU tentang Perubahan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. RUU tentang Konservasi Tanah dan Air.
34
RUU tentang Daerah Aliran Sungai
35
RUU tentang Bagi Hasil Perikanan
36
RUU tentang Informasi dan Transaksi
37
RUU tentang Perfilman.
38
RUU tentang Penyempurnaan UU No. 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. RUU tentang Perubahan UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. RUU tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik (RUUPPSDG). RUU tentang Pengesahan Konvensi Stockholm Mengenai Persistent Organic Pollutant. RUU tentang Pengesahan Konvensi Roterdam Mengenai Prior Informed Consent Untuk Bahan-bahan Kimia Berbahaya dan Pestisida Dalam Perdagangan Internasional. RUU tentang Kesetaraan dan Keadilan Gender.
40
41
42
Dep. Kelautan dan Perikanan Bank Indonesia
Elektronik
39
Departemen Kehutanan Departemen Kehutanan Dep. Kehutanan
Dep. Kebudayaan dan Pariwisata
16
Perpustakaan Nasional Kementerian Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup
Kementerian Lingkungan Hidup
Kementerian Pemberdayaan
NO.
43
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
45
RUU tentang Penyempurnaan UU No.7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan. RUU tentang Wajib Serah Arsip/ Dokumen. RUU Tentang Keolahragaan
46
RUU Tentang Kepemudaan
47 48
50
RUU Tentang Pengawasan Nasional RUU Tentang Akuntabilitas Kinerja Penyelenggara Negara RUU Tentang Tata Hubungan Kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah RUU Tentang Kepegawaian Negara
52
RUU Tentang Benda Cagar Budaya
44
49
17
Perempuan Arsip Nasional
Arsip Nasional Kementerian Pemuda dan OR Kementerian Pemuda dan OR Kantor MenPAN Kantor MenPAN Kantor MenPAN
Kantor MenPAN dan BKN Dep Kebudayaan dan Pariwisata
BAB V PRIORITAS FINAL PROLEGNAS 2006 DAN PROLEGAS 20072009 (JANGKA MENENGAH) HASIL RAPAT PEMBAHASAN TAHUNAN PROLEGNAS 2005
Rapat Tahunan Prolegnas 2005 di Yogyakarta, yang membahas daftar prioritas Prolegnas usulan BPHN, menghasilkan daftar Prioritas Final pengajuan Prolegnas 2006 dan Prolegnas 2007-2009 (jangka menengah). Dengan rincian sebagai berikut : a.
Prioritas pengajuan Prolegnas Tahun 2006, terdiri dari : 25 (dua puluh lima) RUU Bidang Polhukam, 36 (tiga puluh lima) RUU Bidang Perekonomian dan 24 (dua puluh tiga) RUU Bidang Kesra.
b.
Prioritas
pengajuan
Prolegnas
Tahun
2007-2009
(jangka
menengah), terdiri dari : 24 (dua puluh empat) RUU Bidnag Polhukam, 14 (empat belas) RUU Bidang Perekonomian dan 18 (sembilan belas) RUU Bidang Kesra. Prioritas ini berdasarkan oleh beberapa pertimbangan yakni : 1. merupakan perintah dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. merupakan perintah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. 3. yang terkait dengan pelaksanaan undang-undang lain. 4. mendorong percepatan reformasi. 5. yang menyangkut revisi atau amandemen terhadap undang-undang yang bertentangan dengan undang-undang lainnya. 6. yang merupakan ratifikasi terhadap perjanjian internasional. 18
7. yang berorientasi pada pengaturan perlindungan hak-hak asasi manusia dengan memperhatikan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan jender. 8. yang mendukung pemulihan dan pembangunan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan. 9. yang
secara
memulihkan
langsung dan
menyentuh
meningkatkan
kepentingan
kondisi
rakyat
untuk
kesejahteraan
sosial
masyarakat. 10. carry-over prolegnas 2005. Hasil Prolegnas Prioritas Tahun 2006 yang disepakati dan ditetapkan dalam Rapat Pembahasan Tahunan Prolegnas ini selanjutnya yang akan diajukan pada Rapat Prolegnas DPR - Pemerintah untuk dibahas bersama dengan daftar Program Legislasi Nasional Tahun 2006 yang diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Berikut ini daftar prioritas Prolegnas 2006 dan Prolegnas 20072009 (jangka menengah) hasil Rapat Pembahasan Tahunan Prolegnas 2005 : A.
PROLEGNAS TAHUNAN 2006
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 1
RUU tentang Pengesahan Persetujuan RIVietnam tentang Penetapan Batas Landas Kontinen, Tahun 2003
2
RUU tentang Status Perubahan Atas UU No. 39 Tahun 1947 Tentang KUH Pidana Militer
Departemen Pertahanan
3
RUU tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Philipina tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang
Departemen Pertahanan
19
Departemen Luar Negeri
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
Pertahanan dan Keamanan
4
5
RUU Tentang Pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah RI dan Kerajaan Kebawah Duli Yang Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Dan Yang Dipertuan Negara Brunei Darussalam tentang Kerjasama di Bidang Pertahanan. RUU Tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik India Tentang Kegiatan Kerjasama di bidang Pertahanan.
Departemen Pertahanan
Departemen Pertahanan
6
RUU Tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah RI dan Pemerintah Federasi Rusia di bidang Kerjasama Teknik Militer.
Departemen Pertahanan
7
RUU Tentang Pertahanan dan Keamanan Negara (*)
Departemen Pertahanan
8
RUU Tentang Bela Negara
Departemen Pertahanan/ POLRI
9
RUU Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
Departemen Hukum dan HAM
10
RUU Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Departemen Hukum dan HAM
11
RUU Tentang Hukum Acara Perdata.
Departemen Hukum dan HAM
12
RUU Tentang Sekuritisasi.
Departemen Hukum dan HAM
13
RUU Tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Departemen Hukum dan HAM
14
RUU Tentang Pemanfaatan Perairan Indonesia dan Zona Tambahan Serta Penegakan Hukum di Perairan Indonesia dan Zona Tambahan.
Departemen Hukum dan HAM
15
RUU tentang Sumber Daya Agraria 20
Badan
JUDUL RUU
NO.
PEMRAKARSA Pertanahan Nasional
16
RUU Tentang Hak Tanah
Badan Pertanahan Nasional
17
RUU Tentang Perolehan Tanah untuk Kegiatan Pembangunan.
Badan Pertanahan Nasional
18
RUU Tentang Perbantuan TNI Kepada POLRI Dalam Rangka Tugas Keamanan
Kepolisian RI
19
RUU Tentang Administrasi Kependudukan
Departemen Dalam Negeri
20
RUU Tentang Perlindungan Data Pribadi Penduduk Negeri Sipil
Departemen Dalam Negeri
21
RUU Tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
Departemen Dalam Negeri
22
RUU Tentang Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Departemen Dalam Negeri
23
RUU Tentang Batas Wilayah Negara Republik Indonesia
Departemen Dalam Negeri
24
RUU Tentang Organisasi Kemasyarakatan
Departemen Dalam Negeri
25
RUU Tentang Badan Usaha Milik Daerah
Departemen Dalam Negeri
Bidang Perekonomian 26
RUU tentang Perubahan atas UU No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
Departemen Keuangan
27
RUU tentang Perubahan atas UU No.11 tahun 1995 tentang Cukai
Departemen Keuangan
28
RUU Tentang Lelang
Departemen Keuangan
21
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
29
RUU Tentang Otoritas Jasa Keuangan
Departemen Keuangan
30
RUU Tentang Akuntan Publik
Departemen Keuangan
31 32
RUU Tentang Perubahan UU No. 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun RUU Tentang Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
Departemen Keuangan Departemen Keuangan
33
RUU Tentang Ketenagalistrikan (*)
Dep. Energi dan SDM
34
RUU Tentang Perubahan atas UU No.22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi (*)
Dep. Energi dan SDM
35
RUU Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan RUU Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Angkutan Udara
Dep. Pertanian
36
Departemen Perhubungan
37
RUU Tentang Pos
Dep. Komunikasi dan Informasi
38
RUU Tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi/Jasa Multi Media
Dep. Komunikasi dan Informasi
39
RUU Tentang Kejahatan di Dunia Maya (Cyber Crime)
Dep. Komunikasi dan Informasi
40
RUU tentang Kelautan
Dep. Kelautan dan Perikanan
41
RUU tentang Pengadilan Perikanan
Dep. Kelautan dan Perikanan
42
RUU tentang Penataan Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Dep. Kelautan dan Perikanan
43
RUU tentang Sistem Pengkajian dan Audit Teknologi
44
RUU Tentang Pengelolaan Pengetahuan Tradisional Indonesia
22
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Badan Pengkajian dan Penerapan
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA Teknologi (BPPT)
45
RUU tentang Pengelolaan Ruang Udara Nasional.
46
RUU Tentang Koperasi (*)
Kementerian Koperasi dan UKM
47
RUU tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (*)
Kementerian Koperasi dan UKM
48
RUU tentang Tata Informasi Geografis Nasional
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
49
RUU tentang Sistem Standar Nasional Indonesia
50
RUU Tentang Mata Uang (*)
Bank Indonesia/DPR
51
RUU tentang Transfer Dana (*)
Bank Indonesia
52
RUU Tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan ( Indonesia Financial Safety Net) RUU Tentang Perkreditan Perbankan
Bank Indonesia / Dep. Keuangan
53
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Badan Standardisasi Nasional
Bank Indonesia dan DPR
54
RUU Tentang Perubahan UU No 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian
Dep. Perindustrian
55
RUU Tentang Perdagangan (*)
Dep Perdagangan
56
RUU tentang Resi Gudang
Dep Perdagangan
57
RUU Tentang Meteorologi dan Geofisika
23
Badan Meteorologi dan Geofisika
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
58
RUU Tentang Ratifikasi Konvensi ILO No 185 Tentang Dokumen Identitas Pelaut (Seafarer’s Identity Document-SID) (*)
Dep. Tenaga Kerja dan Transmigrasi
59
RUU Tentang Penanaman Modal (*)
60
RUU Tentang Perubahan atas UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman
Dep. Pekerjaan Umum/ Kementerian Perumahan Rakyat
61
RUU Tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun
Dep. Pekerjaan Umum / Kementerian Perumahan Rakyat
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Bidang Kesejahteraan Rakyat 62
RUU tentang Perubahan UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
Departemen Kesehatan / Badan Pengawasan Obat dan Makanan
63
RUU tentang Karantina Kesehatan.
Departemen Kesehatan
64
RUU tentang Obat
Departemen Kesehatan
65
RUU tentang Perubahan UU No.4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
Departemen Kesehatan
66
RUU tentang Praktik Kefarmasian
Departemen Kesehatan
67
RUU tentang Praktik Perawat
Departemen Kesehatan
68
RUU tentang Praktik Bidan
Departemen Kesehatan
24
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
69
RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
70
RUU tentang Precursor.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
71
RUU tentang Sistem Nasional Perpustakaan.
Perpustakaan Nasional
72
RUU tentang Pahlawan Nasional
Departemen Sosial
73
RUU tengang Sistem Kesejahteraan Sosial Nasional
Departemen Sosial
74
RUU tentang Penyandang Masalah Sosial Tuna Susila
Departemen Sosial
75
RUU tentang Hukum Terapan Peradilan Agama.
Departemen Agama
76
RUU tentang Jaminan Produk Halal.
Departemen Agama
77
RUU tentang Kerukunan Umat Beragama.
Departemen Agama
78
RUU tentang Kepariwisataan.
79
RUU tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda Duda Pegawai.
80
RUU tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA).
Kementerian Lingkungan Hidup
81
RUU Tentang Pengesahan Persetujuan ASEAN tentang Pencemaran Asap Lintas Batas.
Kementerian Lingkungan Hidup
82
RUU Tentang Sampah
Kementerian Lingkungan Hidup 25
Dep. Kebudayaan dan Pariwisata Badan Kepegawaian Negara
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
83
RUU Tentang Adminstrasi Pemerintahan
Kantor Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
84
RUU Tentang Pelayanan Publik (*)
Kantor Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
85
RUU Tentang Etika Pemerintahan
Kantor Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
B.
PROLEGNAS JANGKA MENENGAH 2007-2009
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
Bidang Politik Hukum dan Keamanan 1
RUU tentang Persetujuan RI-Australia tentang Departemen Luar Penetapan Batas ZEE dan Dasar Laut Tertentu, Negeri Tahun 1997.
2
RUU tentang Pengesahan Optional Protocol to the Vienna Convention on Diplomatic Relation Concerning the Compulsory Settlement of Disputes 1961 dan Optional Protocol to the Vienna Convention on Consular Relation Concerning the Compulsory Settlement of Disputes 1963.
3
RUU tentang Hukum Disiplin Prajurit TNI.
Departemen Pertahanan
4
RUU tentang Perubahan UU No.23/Prp/1959 tentang Keadaan Bahaya.
Departemen Pertahanan
5
RUU tentang Penggunaan Wilayah Negara Indonesia.
Departemen Pertahanan
6
RUU tentang Perbantuan TNI Kepada POLRI.
Departemen Pertahanan/ POLRI
7
RUU tentang Komponen Cadangan.
Departemen Pertahanan
26
Departemen Luar Negeri
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA
8
RUU tentang Intelijen Negara.
Departemen Pertahanan
9
RUU tentang Komponen Pendukung.
10
RUU tentang Pengesahan Konvensi Pelarangan Menyeluruh Ranjau Darurat Anti Personil. RUU tentang Pendidikan Kewarganegaraan.
Departemen Pertahanan Departemen Pertahanan
11
Departemen Pertahanan
12
RUU tentang Pelatihan Dasar Kemiliteran Secara Wajib.
Departemen Pertahanan
13
RUU tentang Pengabdian Sesuaui dengan Profesi.
Departemen Pertahanan
14
RUU tentang Penyempurnaan UU No. 56 Tahun 1960
Badan Pertanahan Nasional
15
RUU Tentang Administrasi Kependudukan
Departemen Dalam Negeri
16
RUU Tentang Perlindungan Data Pribadi Penduduk Negeri Sipil
Departemen Dalam Negeri
17
RUU Tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
Departemen Dalam Negeri
18
RUU Tentang Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Departemen Dalam Negeri
19 20
RUU Tentang Batas Wilayah Negara Republik Indonesia RUU Tentang Organisasi Pemasyarakatan
Departemen Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri
21
RUU Tentang Badan Usaha Milik Daerah
Departemen Dalam Negeri
22
RUU Tentang Perubahan Atas UU No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
Departemen Hukum dan HAM
23
RUU Tentang Pengadilan Anak
Departemen Hukum dan HAM
27
JUDUL RUU
NO.
24
RUU tentang Badan Usaha Di Luar Perseroan Terbatas dan Koperasi
PEMRAKARSA
Departemen Hukum dan HAM
Bidang Perekonomian 25
Perpu tentang Perubahan atas UU PUPN.
26
RUU tentang Pengelolaan Kekayaan negara
27
RUU Tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetika
28
RUU Tentang Pengesahan International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture. RUU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Penebangan Hutan Secara Ilegal (Illegal logging). RUU tentang Perubahan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Departemen Pertanian
31
RUU tentang Konservasi Tanah dan Air.
Departemen Kehutanan
32
RUU tentang Daerah Aliran Sungai
Dep. Kehutanan
33
RUU tentang Bagi Hasil Perikanan
Dep. Kelautan dan Perikanan
34
RUU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik RUU tentang Keantariksaan
Bank Indonesia
29
30
35
Departemen Keuangan Departemen Keuangan Dep. Pertanian
Departemen Kehutanan Departemen Kehutanan
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN)
36
RUU tentang Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat di Provinsi NAD dan Kepulauan Nias, Sumatera Utara (*).
BAPPENAS
37.
RUU tentang Perubahan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
Departemen Komunikasi dan Informasi
28
NO. 38
JUDUL RUU RUU tentang Perlindungan Data Pribadi
PEMRAKARSA Departemen Komunikasi dan Informasi
Bidang Kesejahteraan Rakyat 39
RUU tentang Perfilman
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
40
RUU tentang Penyempurnaan UU No. 4 Tahun 1990 tentang Serah simpan Karya Cetak dan Karya Rekam
Perpustakaan Nasional
41
RUU tentang Perubahan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kementerian Lingkungan Hidup
42
RUU tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik.
Kementerian Lingkungan Hidup
43
RUU tentang Pengesahan Konvensi Stockholm Mengenai Persistent Organic Pollutant.
44
RUU tentang Pengesahan Konvensi Roterdam Mengenai Prior Informed Consent Untuk Bahan-bahan Kimia Berbahaya dan Pestisida Dalam Perdagangan Internasional.
Kementerian Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup
45
RUU tentang Kesetaraan dan Keadilan Gender.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan
46
RUU tentang Penyempurnaan UU No.7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan.
Arsip Nasional
47
RUU tentang Wajib Serah Arsip/ Dokumen.
Arsip Nasional
48
RUU Tentang Keolahragaan
Kementerian Pemuda dan Olah Raga
49
RUU Tentang Kepemudaan
Kementerian Pemuda dan Olah Raga
50
RUU Tentang Pengawasan Nasional
Kementerian
29
NO.
JUDUL RUU
PEMRAKARSA Pendayagunaan Aparatur Negara
51
RUU Tentang Akuntabilitas Kinerja Penyelenggara Negara
52
RUU Tentang Tata Hubungan Kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
53
RUU Tentang Kepegawaian Negara
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Badan Kepegawaian Negara
54
RUU Tentang Benda Cagar Budaya
Dep Kebudayaan dan Pariwisata
55
RUU Tentang Bahasa
Dep. Pendidikan Nasional
56
RUU tentang Bahan Berbahaya
Catatan:
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
Departemen Kesehatan/Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Daftar RUU dengan tanda (*) diusulkan untuk dimasukkan sebagai tambahan Prioritas Prolegnas Tahun 2005.
30
31