Kata Pengantar Dengan mengucap syukur Alhamdulillah laporan kriptografi ini dapat kami selesaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Doni Ariyus selaku dosen pembimbing mata kuliah kriptografi. Laporan ini kami buat sebagai tugas matakuliah kriptografi, dimana laporan ini membahas tentang algoritma “qwerty berpola”. Algoritma ini diharapkan dapat dikembangkan lagi kemudian sehingga fungsi dan pengerjaan lebih sempurna. Kami sadar bahwa laporan tentang algoritma yang kami buat ini jauh dari sempurna, maka saran dan kritik yang membangun sangatlah kami harapkan, demi sempurnanya algoritma yang kami buat. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat dipakai sebagai referensi yang dapat memberikan gambaran dasar pembuatan sebuah algoritma.
Penulis
DAFTAR ISI Halaman Judul ..................................................................................................... 1 Kata Pengantar .................................................................................................... 2 Daftar Isi .............................................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4 A. ........................................................................................................ La tar Belakang ............................................................................................ 4 B.......................................................................................................... Tu juan .......................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 5 A. ........................................................................................................ Pe njelasan Algoritma .................................................................................. 5 B.......................................................................................................... Pe njelasan Kunci ......................................................................................... 6 C.......................................................................................................... Co ntoh Soal ................................................................................................. 6 KESIMPULAN ..................................................................................................... 10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melindungi informasi adalah dengan menggunakan enkripsi. Enkripsi adalah suatu cara atau proses untuk menyandikan/mengkodekan data/informasi ke dalam suatu bentuk untuk menyembunyikan
substansinya.Dan
sebagai
peng‐enkripsinya
kami
menggunakan Qwerty. QWERTY adalah salah satu jenis tata letak tombol‐tombol pada keyboard. Tata letak QWERTY ini pertama kali digunakan pada sebuah mesin tik buatan E. Remington pada tahun 1874. Dinamakan demikian karena tombol‐tombol huruf Q, W, E, R, T, dan Y berada secara berurutan seperti terlihat dalam baris paling atas dari papan ketik ini (yaitu yang dipakai pada kebanyakan keyboard komputer saat ini).
B. Tujuan Tujuan dari dibuatnya algoritma Qwerty ini adalah : 1. Dapat membantu dalam keamanan jaringan 2. Sebagai Tugas Kriptografi
BAB II PEMBAHASAN A. Penjelasan Algoritma Dalam algoritma “Qwerty berpola” kami menggunakan 4 kali algoritma, yaitu : 1. Algoritma Qwerty Algortima qwerty tersusun atas pola tata letak tombol pada keyboard. Susunan Keyboard adalah sebagai berikut: Kita mengganti huruf abjad menjadi susunan tombol qwerty. Sehingga susunannya dapat dilihat pada tabel diatas. 2. Algoritma dengan fungsi mod Algoritma Fungsi Mod berfungsi untuk menge‐mod hasil dari enkrip Qwerty yang telah dijadikan angka sebelumnya. 3. Algoritma Heksadesimal Algoritma Heksa mengubah hasil dari algortima sebelumnya kebentuk heksadesimal. 4. Algoritma Berpola Algoritma berpola membagi hasil dari algoritma heksa dan menyisipkan digit angka atau huruf ke dalam beberapa bagian sesuai dengan kunci yang telah dimasukkan. Jika Digit hasil bagi pola adalah huruf maka yang disisipkan adalah huruf dan jika hasil bagi pola berupa angka maka yang disisipkan adalah angka (dapat diubah sesuai keadaan)
B. Penjelasan Kunci 1. K1 tersusun atas angka‐ angka yang berurutan yang dapat kita pilih sendiri. 2. K2 merupakan bilangan terserah dan menjadi pembagi atas hasil Heksa
C. Contoh Soal Plaintext
: KRIPTOGRAFI
K1
: 1, 2, 3, 4, 5, dsb.
K2
: 4 (dibagi 4 Digit)
. Enkripsi Catatan : Pada enkripsi ini plaintext dirubah ke susunan Qwerty. Hasil dari ubahan plaintext dijadikan digit angka sesuai urutan abjad.
K
R
I
P
T
O
G
R
A
F
I
A
K
O
H
Z
G
U
K
Q
Y
O
0
10
14
7
25
6
20
10
16
24
14
Setelah di ubah kemudian hasilnya dijumlahkan dengan K1 dan hasilnya ialah : 0
10
14
7
25
6
20
10
16
24
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
12
17
11
30
12
27
18
25
34
25
Kemudian Hasil dari penjumlahan di atas di Mod dengan 26(karena penomoran dimulai angka 0) 1
12
17
11
30
12
27
18
25
34
25
1
18
25
8
25
MOD 26 1
12
17
11
4
12
Setelah di‐mod Hasilnya di ubah ke bilangan Heksadesimal 1
12
17
11
4
12
1
18
25
8
25
12
19
08
19
Diubah ke Heksadesimal 01
0C
11
0B
04
0C
01
Setelah Diubah ke Heksadesimal kita gunakan K2 sebagai pembagi pola K2 : 4 Maka semua digit dikelompokkan menjadi 4
010C110B040C0112190819
010C 110B 040C 0112 1908 19 Kemudian Pada sela – sela hasil enkripsi disisipkan digit dengan ketentuan seperti yang telah disampaikan di bagian penjelasan algoritma pasal ke 4. Menjadi :
010C H 110B E 040C A 0112 4 1908 5 19 010CH110BE040CA011241908519 Maka Hasil dari enkrip ialah :
010CH110BE040CA011241908519
. Dekripsi Ciphertext : 010CH110BE040CA011241908519
Digit Ciphertext dibagi menjadi 4 digit dan 1 sisipan
010C H 110B E 040C A 0112 4 1908 5 19 Setelah dibagi 4, sisipan dihilangkan menjadi :
010C 110B040C 0112190819 Lalu bilangan cipher tersebut diubah dari bilangan heksadesimal menjadi digit angka 01 0C 11 0B 04 0C 01 12 19 08 19 Diubah ke digit angka 1
12
17
11
4
12
1
18
25
8
25
Dalam dekripsi dengan fungsi mod kita gunakan K1. Hasil diatas kita kurangi dengan bilangan pada K1 menjadi : 1 12 17 11 4 12 1 18 25 8 25 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0
10
14
7
‐1
6
‐6
10
1
‐2
14
Dari hasil diatas, kita dapat melihat bilangan mana yang ter‐Mod. Dengan ciri jika hasil mod dikurangi dengan K1 hasilnya adalah minus (‐). Maka bilangan yang Minus kita ganti dengan bilangan yang dikurangi sesuai dengan urutan. 0 10 14 7 ‐1 6 ‐6 10 1 ‐2 14
4
1
8
Setelah diganti dengan digit yang diambil dari bilangan yang dikurangi, lalu ditambahkan 26 sebagai pembalik atas Mod
4
1
8
26
26
26
30
27
34
Hasil diatas kita kurangi lagi dengan K1
30
27
34
5
7
10
0
10
14
7
25
6
20
10
16
24
14
0
Setelah hasil didapat, lalu dirubah ke digit huruf 10 14 7 25 6 20 10
24
14
A
K
O
H
Z
G
U
K
Q
Y
O
K
R
I
P
T
O
G
R
A
F
I
Hasil dekripsi Selesai...!!!
16
KESIMPULAN Dari laporan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode kriptografi ini sudah cukup rumit, karena menggunakan metode MOD dan Heksa desimal.hal ini cukup membingungkan mengingat banyak variasi enkripsi yang digunakan. Untuk mendekrip pesan yang sudah di enkrip menggunakan algoritma ini,kita harus mengetahui kunci yang tidak hanya satu.