Pemerintah Kabupaten Kampar
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim. Assalaamu’alaikum Wr. Wb, Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2014, dapat diselesaikan tepat waktu dengan baik. Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Kampar disusun berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai media untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sasaran dan tujuan maupun dalam mencapai cita-cita Pemerintah Kabupaten Kampar. Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2014 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang telah diamanahkan kepada Pemerintah Kabupaten Kampar selama tahun 2014. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2014 menyajikan analisis atas kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar pada tahun 2014, dengan berbagai data kinerja yang diproses melalui pengumpulan dan pengukuran yang sistematis, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung perencanaan pembangunan di masa mendatang. Tujuan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan terpercaya. LKj juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi yang obyektif bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam menilai capaian kinerja serta bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut. Disamping itu LKj ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja terhadap penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan prima terhadap masyarakat. Kami sadar masih banyak kelemahan dalam Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar yang harus menjadi pemicu bagi segenap komponen
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
i
Pemerintah Kabupaten Kampar
Pemerintah Kabupaten Kampar untuk senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan (continuous improvement). Akhir kata kami berharap semoga Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2014 ini dapat memberi manfaat kepada banyak pihak dan berguna sebagai bahan masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh masyarakat.
Wassalaamu’alaikum Wr Wb. Bangkinang Kota, 02 Maret 2015 BUPATI KAMPAR
JEFRY NOER
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
ii
Pemerintah Kabupaten Kampar
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ...........................................................................................
i
DAFTAR ISI ... .......................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ... ...............................................................................................
iv
DAFTAR GRAFIK ……. ...................................................................................
vi
IKHTISAR EKSEKUTIF ......................................................................................
viii
BAB I.
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
PENDAHULUAN ............................................................................
1
1.1 Gambaran Umum .......................................................................
1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................
8
1.3 Masalah dan Isu Strategis .............................................................
9
1.4 Sistematika Penulisan ..................................................................
38
PERENCANAAN KINERJA ............................................................
39
2.1 Rencana Strategis .........................................................................
39
2.2 Visi-Misi Kabupaten Kampar ......................................................
40
2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis …… .................................................
42
2.4 Prioritas Pembangunan Kabupaten Kampar …….. .......................
60
2.5 Perjanjian Kinerja ……………….. ....................................................
61
AKUNTABILITAS KINERJA ..........................................................
93
A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................
93
3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja. ......................................................
93
3.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja ..................
95
B. Realisasi Anggaran .........................................................................
250
PENUTUP ..........................................................................................
251
LAMPIRAN : Penetapan Kinerja Tahun 2014
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
iii
Pemerintah Kabupaten Kampar
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 3.18 Tabel 3.19 Tabel 3.20 Tabel 3.21 Tabel 3.22 Tabel 3.23 Tabel 3.24 Tabel 3.25 Tabel 3.26 Tabel 3.27 Tabel 3.28 Tabel 3.29 Tabel 3.30 Tabel 3.31 Tabel 3.32 Tabel 3.33 Tabel 3.34 Tabel 3.35
: Jumlah Kelurahan dan Desa se Kabupaten Kampar : Visi, Pokok-Pokok Visi, dan Penjelasan Visi Tahun 2011-2016 Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kampar : Misi, Tujuan dan Sasaran PembangunanTahun 2011-2016 : Sasaran dan Strategi Pembangunan Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 : Keterkaitan Misi, Sasaran dan Indikator RPJMD Kabupaten Kampar 2011-2016. : Skala Pengukuran Ordinal Pencapaian Kinerja : Pencapaian Target Misi : Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 1 : Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 2 : Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 3 : Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 4 : Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 5 : Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 6 : Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 7 : Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 8 : Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 9 : Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 10 : Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 1 : Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 2 : Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 3 : Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 4 : Persentase Kontribusi Masing-masing Jenis Retribusi dari Sektor Retribusi Perizinan Tertentu terhadap PAD : Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 5 : Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 6 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 1 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 2 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 3 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 4 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 5 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 6 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 7 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 8 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 9 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 10 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 11 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 12 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 13 : Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 14 : Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 1 : Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
7 41 43 46 67 93 95 96 104 107 112 115 119 122 124 126 129 138 143 145 147 156 162 164 176 182 186 188 190 192 193 194 197 203 205 206 208 211 213 215 iv
Pemerintah Kabupaten Kampar
Tabel 3.36 Tabel 3.37 Tabel 3.38 Tabel 3.39 Tabel 3.40 Tabel 3.41 Tabel 3.42 Tabel 3.43 Tabel 3.44 Tabel 3.45 Tabel 3.46
: Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 3 : Rasio Keberadaan Dokter Umum/Gigi, Perawat dan Bidan di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan : Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 4 : Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 5 : Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 6 : Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 7 : Evaluasi Pencapaian Misi 5 Sasaran 1 : Evaluasi Pencapaian Misi 5 Sasaran 2 : Evaluasi Pencapaian Misi 5 Sasaran 3 : Evaluasi Pencapaian Misi 5 Sasaran 4 : Ringkasan Anggaran dan Realisasi APBD TA. 2014
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
217 218 219 220 221 223 224 226 231 240 250
v
Pemerintah Kabupaten Kampar
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 3.1 Grafik 3.2 Grafik 3.3 Grafik 3.4 Grafik 3.5 Grafik 3.6 Grafik 3.7 Grafik 3.8 Grafik 3.9 Grafik 3.10 Grafik 3.11 Grafik 3.12 Grafik 3.13 Grafik 3.14 Grafik 3.15 Grafik 3.16 Grafik 3.17 Grafik 3.18 Grafik 3.19 Grafik 3.20 Grafik 3.21 Grafik 3.22 Grafik 3.23 Grafik 3.24 Grafik 3.25 Grafik 3.26 Grafik 3.27 Grafik 3.28 Grafik 3.29 Grafik 3.30 Grafik 3.31 Grafik 3.32
Grafik 3.33 Grafik 3.34
: Jumlah Desa Binaan Keluarga Sakinah : Jumlah Keluarga Sakinah Teladan : Jumlah Rumah Ibadah yang Diberi Bantuan : Jumlah Rumah Ibadah yang Menyelenggarakan Kegiatan Keagamaan Minimal 2 Kali/Minggu dan Hari Besar : Jumlah Sekolah Agama Negeri dan Swasta Kampar 2011-2016 : Jumlah Tempat Mengaji Malam : Jumlah Zakat, Infaq dan Shodaqoh pada BaZDA : Jumlah Masyarakat yang Mendaftar Jemaah Calon Haji : Jumlah Masyarakat yang Berangkat Umroh : Jumlah Masyarakat yang Berqurban : Jumlah Da’I dan Pemuka Agama yang Diberikan Pembekalan Masalah Kerukunan Umat Beragama : Jumlah Lembaga Keagamaan yang Diberikan Pembinaan : Persentase Peningkatan Kerukunan Hidup antar Umat Beragama : Jumlah Wisatawan Mancanegara : Jumlah Wisatawan Nusantara (Domestik) : Jumlah Desa Wisata : Jumlah Desa Budaya : Jumlah Peristiwa Budaya : Jumlah Penghargaan Budaya : Jumlah Promosi Pariwisata, Seni, dan Budaya Daerah : Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan : Rasio Keterwakilan Perempuan di Legislatif : Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah : Persentase Partisipasi perempuan di Lembaga Swasta : Indeks Pemberdayaan Gender : Indeks Pembangunan Gender : Pertumbuhan PDRB Kabupaten Kampar Tahun 2011-2014 (Realisasi) dan Tahun 2015-2016 (Proyeksi) : Peningkatan Kontribusi PAD Kab. Kampar dari Sektor Pajak : Persentase Target Kontribusi PAD Kab. Kampar Tahun 2014 dari Sektor Pajak : Persentase Realisasi Kontribusi PAD Kab. Kampar Tahun 2014 dari Sektor Pajak : Realisasi PAD Kab. Kampar dari Sektor Retribusi Pelayanan Tahun 2011-2014 : Perbandingan Kontribusi PAD dari Sektor Retribusi Jasa Usaha dengan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Kab. Kampar Tahun 2011-2014 : Kontribusi PAD Kab. Kampar dari Sektor Perizinan Tertentu Tahun 2011-2014 : Realisasi Perolehan Retribusi Izin Mendirikan bangunan
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
99 99 100 100 101 101 102 102 103 103 105 106 107 109 110 110 111 111 112 114 115 117 117 118 118 119 139 150 151 151 152
154 156
vi
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.35
Grafik 3.36 Grafik 3.37 Grafik 3.38 Grafik 3.39 Grafik 3.40 Grafik 3.41 Grafik 3.42 Grafik 3.43 Grafik 3.44 Grafik 3.45 Grafik 3.46 Grafik 3.47 Grafik 3.48 Grafik 3.49 Grafik 3.50 Grafik 3.51 Grafik 3.52 Grafik 3.53 Grafik 3.54 Grafik 3.55 Grafik 3.56 Grafik 3.57 Grafik 3.58 Grafik 3.59
Grafik 3.60
dan Retribusi Izin Gangguan/Keramaian Tahun 2011-2014 157 : Perbandingan Perolehan Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dengan bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah Kab. Kampar Tahun 2011-2014 158 : Grafik perolehan Laba Kab. Kampar atas penyertaan Modal Pada 5 Perusahaan Milik Daerah Tahun 2011-2014 160 : Perolehan Lain-Lain PAD Kab. Kampar yang Sah Lainnya Tahun 2011-2014 162 : Angka Pengangguran di Kabupaten Kampar Tahun 2011-2014 (Realisasi) dan 2015-2016 (Proyeksi) 166 : Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB Tahun 2011-2014 (Realisasi) dan 2015-2016 (Proyeksi) 168 : Persentase Peningkatan Produksi Peternakan di Kabupaten Kampar Periode RPJMD 2011-2016 169 : Angka Partisipasi Kasar 178 : Angka Putus Sekolah 180 : Persentase Guru Bersertifikasi 183 : Persentase Guru Berkualifikasi S1/D4 184 : Jumlah SSN 185 : Jumlah Penduduk Memiliki Akta Kelahiran 199 : Rasio Penduduk ber KTP per Satuan Penduduk 199 : Rasio Bayi ber Akte Kelahiran 200 : Rasio Pasangan ber Akte Nikah 200 : Jumlah Penduduk yang Memiliki KTP 201 : Jumlah Penduduk yang Memiliki Kartu Keluarga 201 : Penerapan KTP Nasional berbasis NIK 202 : Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran Anak 0-1 Tahun 203 : Jumlah Layanan Aplikasi E-Goverment 206 : Jumlah Surat Kabar Nasional 209 : Jumlah Surat Kabar Lokal 209 : Jumlah Penyiaran Radio 210 : Jumlah Penyiaran TV 210 : Grafik Persentase Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Kab. Kampar Tahun 2011-2014 (Realisasi) dan 2015-2016 (Proyeksi) 237 : Panjang Jalan di Kab. Kampar yang Terpasang Rambu-Rambu Lalu Lintas Tahun 2011-2014 (Realisasi) dan 2015-2016 (Proyeksi) 248
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
vii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pemerintah Kabupaten Kampar
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2014 dimaksudkan untuk menjelaskan dan memaparkan berbagai kinerja strategis yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Kampar dalam tahun 2014. Indikator kinerja yang dipaparkan meliputi kinerja sasaran dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar, serta indikator sasaran strategis dan indikator makro yang menjadi tolok ukur dan acuan bagi pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Kampar pada masa mendatang. Analisis kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar pada tahun 2014 disajikan untuk setiap sasaran yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Kampar berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2014. Secara umum kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar dapat dilihat dari upaya pemberdayaan sumber daya manusia sebagai modal utama pembangunan. Oleh karena itu, pembangunan yang dilaksanakan difokuskan pada berbagai bidang yang dianggap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti bidang pendidikan dan kesehatan, termasuk juga ekonomi yang dilakukan secara tepat sasaran dan berdaya guna. Di bidang peningkatan akhlak dan moral, Pemerintah Kabupaten Kampar bersama DPRD Kabupaten Kampar telah menetapkan Peraturan Daerah tentang Maghrib Mengaji dan membangun sarana dan prasaran ibadah, pemberian bantuan terhadap rumah ibadah dan melaksanakan sholat shubuh berjamaah dan safari pembangunan ke desa-desa se Kabupaten Kampar. Di bidang pendidikan, Angka Melek huruf merupakan persentase penduduk usia 15 tahun ketas yang dapat membaca dan menulis huruf latin maupun huruf lainnya. Dengan memiliki kemampuan membaca dan menulis seseorang dapat mengakses informasi secara lebih luas sehingga mempunyai pengetahuan yang cukup dalam usaha meningkatkan kesejahteraannya. Selama rentang lima Tahun 2011–2016
pelaksanaan
pembangunan pendidikan di Kabupaten Kampar, Pemerintah Daerah berhasil memperbaiki angka melek huruf dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012, angka melek huruf Kabupaten Kampar sebesar 98,44 persen, tahun 2013 menjadi 98,44 persen. Di bidang kesehatan, Pemerintah Kabupaten Kampar telah melakukan berbagai program baik yang sifatnya promotif, preventif, maupun kuratif. Namun demikian, tidak selalu upaya pelayanan kesehatan yang diprogramkan pemerintah dapat berjalan sesuai Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
viii
Pemerintah Kabupaten Kampar
dengan yang diharapkan karena pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor selain dana, misalnya pendapatan masyarakat, jarak ke lokasi pemberi pelayanan, dan kualitas pelayanan yang diberikanin. Pemerintah Kabupaten Kampar memprioritaskan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat umum, dengan perhatian khusus kepada masyarakat berpenghasilan rendah, daerah kumuh perkotaan, dan daerah terpencil. Di bidang ekonomi kerakyatan, dalam rangka mewujudkan Kabupaten Kampar menuju zero pengangguran, sero kemiskinan dan zero rumah kumuh, Pemerintah Kabupaten Kampar telah membentuk Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) di Kubang Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, telah dididik masyarakat terpencil, daerah dengan penduduk miskin. secara makro telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan PDRB Kabupaten Kampar, baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh terhadap
peningkatan
pendapatan
masyarakat
Kampar.
Secara
umum
tingkat
pengangguran telah berkurang di Kabupaten Kampar memperlihatkan trend yang menggembirakan. Di bidang peningkatan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Kampar telah membangun sarana dan prasarana dalam rangka mendukung peningkatan perekonomian masyarakat di perdesaan dan perkotaan. Hampir seluruh desa telah dapat dijangkau oleh kendaraan roda empat. Di bidang keuangan, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan, pada tahun 2013 APBD Kabupaten Kampar sebesar Rp.2.449.722.769.487,00 dan pada tahun 2014 APBD Kabupaten Kampar sebesar Rp. 2,756,358,375,162.41 dan realisasi sebesar Rp2,502,654,319,841.65 atau sebesar 90,80%.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
ix
BAB I PENDAHULUAN
Pemerintah Kabupaten Kampar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 GAMBARAN UMUM A. GEOGRAFIS
Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah. Dengan terbentuknya Provinsi Riau berdasarkan Undangundang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 yang kemudian diundangkan dengan Undangundang Nomor 61 Tahun 1958, Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten yang berada dalam wilayah Provinsi Riau. Sejalan dengan bergulirnya era reformasi, berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999, Kabupaten Kampar dimekarkan menjadi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kampar ibukotanya Bangkinang, Kabupaten Kampar ibukotanya Pangkalan Kerici dan Kabupaten Rokan Hulu Ibukotanya Pasir Pengarayan. Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru. Kota Bangkinang sebagai ibukota Kabupaten Kampar berjarak + 61 KM dari Kota Pekanbaru Ibukota Provinsi Riau dan merupakan Ibukota Kabupaten yang terdekat dengan Pekanbaru. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diberi kewenangan mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Menurut pasal 10 (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tersebut, pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah. Sementara menurut pasal 10 (2), dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
1
Pemerintah Kabupaten Kampar
Selanjutnya, berdasarkan pasal 14 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, terdapat 16 urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah yang dilaksanakan melalui Sistem Akuntabilitas yaitu : 1.
Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
2.
Pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
3.
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
4.
Penyediaan sarana dan prasarana umum;
5.
Penanganan bidang kesehatan;
6.
Penyelenggaraan pendidikan;
7.
Penanggulangan masalah sosial;
8.
Pelayanan bidang ketenagakerjaan;
9.
Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah;
10. Pengendalian lingkungan hidup; 11. Pelayanan pertanahan; 12. Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; 13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan; 14. Pelayanan administrasi penanaman modal; 15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan 16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. B. KONDISI GEOGRAFIS Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928 Ha dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 867.099 jiwa merupakan daerah yang terletak antara 01o00’40’’ Lintang Utara sampai 00o27’00’’ Lintang Selatan, dan 100o28’30’’ – 101o14’30’’ Bujur Timur, dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Rokan Hulu dan Provinsi Sumatera Barat Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak. Di Kabupaten Kampar terdapat dua buah sungai besar, yaitu Sungai Kampar yang membujur dari barat ke timur, panjangnya ± 413,5 km dengan kedalaman ratarata 7,7 M lebar rata-rata 143 M. Sungai Kampar membujur dari barat ke timur melewati beberapa kecamatan yaitu Kecamatan XIII Koto Kampar, Bangkinang, Bangkinang Barat Bangkinang Seberang, Kampar, Kampar Timur, Rumbio Jaya, Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
2
Pemerintah Kabupaten Kampar
Kampar Utara, Siak Hulu dan Kampar Kiri. Selain itu terdapat pula Sungai Siak yang membujur dari barat ke timur, panjangnya ± 90 KM dengan kedalaman rata-rata 8 – 12 M yang melintasi Kecamatan Tapung dan bermuara ke Selat Bengkalis Kabupaten Bengkalis. Sungai-sungai tersebut di atas memiliki fungsi yang strategis dalam kehidupan ekonomi masyarakat, berfungsi sebagai prasarana perhubungan, sebagai sumber air bersih budi daya ikan, tempat mencari mata pencarian petani nelayan maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang). C. KONDISI TOPOGRAFI Secara topografis, Kabupaten Kampar merupakan daerah bergelombang dan dataran rendah, rawa-rawa, dataran tinggi atau perbukitan dan sedikit bergunung, dengan ketinggian antara 0 – 1000 Meter dari permukaan air laut. Di Kabupaten Kampar terdapat 5 (lima) jenis klasifikasi tanah yaitu organosol, glei humus dengan bahan aluvial, podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan endapan dan batuan beku, podsolik merah kuning latosol, dan litosol dengan bahan induk batuan beku. Tekstur tanah yang ada di Kabupaten Kampar pada umumnya liat berpasir dan lempung pasir. Kabupaten Kampar secara umum beriklim tropis dengan suhu udara ratarata 210C – 350C, kelembapan nisbi rata-rata 78 – 94 persen dan curah hujan rata-rata 38 mili meter per tahun. Dari 1.128.928 Ha luas lahan Kabupaten Kampar, dapat dibagi dalam komposisi sebagai berikut : Tanah sawah (10.173 Ha / 0,90%); Pekarangan, bangunan dan halaman (84.162 Ha / 7,46%); Tegal kebun (92.539 Ha / 8,20%); Ladang huma (91.969 Ha / 8,15%); Padang rumput (9.876 Ha / 0,87%); Rawa (19.652 Ha / 1,74%); Kolam (1.434 Ha / 0,13%); Lahan sementara tidak diusahakan (12.093 Ha / 3,73%); Hutan Negara dan Hutan Rakyat (227.987 Ha / 20,19%); Perkebunan (397.023 Ha / 35,17%); dan Tanah lain-lain (156.181 Ha / 13,47%).
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
3
Pemerintah Kabupaten Kampar
D. KONDISI SOSIAL BUDAYA Berdasarkan hasil Registrasi Penduduk tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Kampar tercatat sebanyak 867.099 orang, yang terdiri dari penduduk lakilaki 449.855 jiwa (51,88%) dan wanita 417.244 jiwa (48,12%). Jumlah penduduk tersebut meningkat sebesar 47,74% jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2012, yaitu 819.361 jiwa. Dari 21 Kecamatan yang ada dalam Kabupaten Kampar, Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Kampar yaitu 333 jiwa/KM2, diikuti oleh Kecamatan Kampar Utara, Rumbio Jaya, Bangkinang, Bangkinang Barat, Perhentian Raja,
dan Kampar Timur. Sedangkan kecamatan yang relatif jarang
penduduknya yaitu Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kampar Kir Hiliri, XIII Koto Kampar, Gunung Sahilan, Kampar Kiri, dan Tapung Hilir berkisar antara 9 s/d 51 jiwa/KM. Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar pada tahun 2013, sebanyak 7.181 orang. Jumlah tersebut meningkat drastis yaitu sebesar 299,96%, jika dibandingkan dengan pencari kerja pada tahun 2012, yaitu sebanyak 2.394 orang. E. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 1). Kelembagaan Semenjak
Tahun 2009 Kabupaten Kampar telah menerapkan PP
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK). Pemerintah Kab. Kampar dan terakhir direvisi Perda Nomor 6 Tahun 2012 dengan Perda Nomor 01 Tahun 2014, memiliki 54 SKPD, terdiri dari 1 (satu) Sekretariat Daerah, 1 (satu) Sekretariat DPRD, 1 (satu) Lembaga Pengawasan, 18 (delapan belas) Dinas, 8 (delapan) Badan, 3 (tiga) Kantor dan 1 (satu) Lembaga Teknis Daerah yaitu Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD) Bangkinang. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah merupakan unsur pelayanan staf Pemerintah Kabupaten Kampar yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
4
Pemerintah Kabupaten Kampar
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Kampar. Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah Kabupaten. Dalam melaksanakan tugas dibantu oleh 3 Asisten dan 10 Kepala Bagian. Sekretariat DPRD Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah unsur staf yang membantu
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
(DPRD)
dalam
menyelenggarakan tugas dan kewajiban. Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Inspektorat Kabupaten Inspektorat Kabupaten merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Inspektorat dipimpin oleh Inspektur. Inspektur dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab langsung
kepada
Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Tugas Pokok Inspektorat Kabupaten Kampar sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 adalah Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten, pelaksanaan
pembinaan
atas
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
kabupaten dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten. Dinas Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang diserahkan wewenang, tugas, dan tanggungjawab melaksanakan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar berjumlah 18 (delapan belas) Dinas, yaitu : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; Dinas Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
5
Pemerintah Kabupaten Kampar
Kesehatan; Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura; Dinas Pasar, Perindustrian dan Perdagangan; Dinas Kebersihan dan Pertamanan; Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM); Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset; Dinas Kehutanan; Dinas Perkebunan; Dinas Perikanan; Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan; Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral; Dinas Bina Marga dan Pengairan; Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang; Dinas Sosial dan Tenaga Kerja; dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Badan Badan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang diserahkan wewenang, tugas, dan tanggungjawab
penyelenggaraan
otonomi
daerah,
desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar berjumlah 8 (delapan) Badan, yaitu : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Badan Lingkungan Hidup; Badan Pelaksana Pertanian dan Ketahanan Pangan; Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan; Badan Perlindungan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; Badan Kepegawaian Daerah; Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal dan Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah serta Badan Satuan Polisi Pamong Praja. Kantor Kantor merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, yang diserahkan tugas, kewajiban dan wewenang serta tanggungjawab dalam menyelenggarakan kepentingan Pemerintah daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kantor yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar berjumlah 4 (empat) yaitu : Kantor Perpustakaan dan Arsip; Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa serta Kantor Sekretariat Dewan Pengurus Korpri. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
6
Pemerintah Kabupaten Kampar
Lembaga Teknis Daerah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten merupakan unsur penunjang pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Lembaga teknis yang ada adalah Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang.
2). Struktur Pemerintahan Kabupaten Kampar memiliki 21 Kecamatan dan 242 Desa dan 8 Kelurahan. Camat sebagai perangkat daerah yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok Camat membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kecamatan. Adapun Data Kecamatan dan Desa serta Kelurahan dalam Kabupaten Kampar pada Tahun 2013 seperti tabel 1.1. Tabel 1.1 Jumlah Kelurahan dan Desa se Kabupaten Kampar NO
KECAMATAN
KELURAHAN
DESA
JUMLAH
1
Kampar Kiri
1
19
20
2
Kampar Kiri Hulu
-
24
24
3
Kampar Kiri Hilir
1
7
8
4
Gunung Sahilan
-
11
11
5
Kampar Kiri Tengah
-
9
9
6
XIII Koto Kampar
1
12
13
7
Kuok
-
9
9
8
Salo
-
6
6
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
7
Pemerintah Kabupaten Kampar
9
Tapung
-
25
25
10
Tapung Hulu
-
14
14
KELURAHAN
DESA
JUMLAH
NO
KECAMATAN
11
Tapung Hilir
-
16
16
12
Bangkinang Kota
2
2
4
13
Bangkinang
2
7
9
14
Air Tiris
1
17
18
15
Kampar Timur
-
9
9
16
Rumbio Jaya
-
7
7
17
Kampar Utara
-
8
8
18
Tambang
-
17
17
19
Siak Hulu
-
12
12
20
Perhentian Raja
-
5
5
21
Koto Kampar Hulu
-
6
6
JUMLAH TOTAL
8
242
250
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah kabupaten Kampar ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Permenpan ini memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh dalam suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (sistem AKIP). Esensi dari sistem AKIP bagi Pemerintah Kabupaten Kampar adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik di Kabupaten Kampar. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintahan untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan strategis pemerintah dapat dipenuhi melalui implementasi strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
8
Pemerintah Kabupaten Kampar
yang selaras. Atas dasar tersebut, siklus sistem AKIP diawali dengan penyusunan rencana strategis yang mendefinisikan visi, misi dan tujuan/sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Kampar. Secara selaras, program dan kegiatan yang ditetapkan untuk dilaksanakan dalam rangka pemenuhan visi, misi dan tujuan dan sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja pemerintah yang berhasil diperoleh. Pada setiap akhir periode, pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu diinformasikan kepada para stakeholders dalam wujud LKj. Laporan Kinerja (LKj) memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai sarana pemerintah untuk: (1) menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders; dan (2) mengevaluasi pencapaian kinerja pemerintah sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang. Dua fungsi utama LKj tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LKj oleh setiap instansi pemerintah.
1.3 MASALAH-MASALAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN Urusan Wajib 1.
Pendidikan Masalah-Masalah Bidang Pendidikan : 1) Masih belum tuntasnya WAJAR DIKDAS 9 TAHUN dan masih relatif rendahnya angka partisipasi pendidikan (formal dan non formal) untuk semua jenis dan jenjang pendidikan sehingga akan berdampak pada penyediaan SDM yang berkualitas; 2) Masih belum terimplimentasinya dengan baik Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk semua jenis dan jenjang pendidikan sehingga akan berdampak pada rendahnya daya saing daerah; 3) Masih belum terimplimentasinya dengan baik good governance dan prinsip desentralisasi dalam tata kelola bidang pendidikan, baik pada tataran lembaga pendidikan maupun pada tataran yang lebih tinggi sehingga berdampak pada efisiensi; 4) Masih terdapatnya disparitas dalam berbagai aspek pendidikan (dari sisi perluasan dan akses, dari sisi mutu dan relevansi, dari sisi pelayanan); 5) Masih belum terpadunya pendidikan nilai dan kepribadian dengan pendidikan akademis di lembaga-lembaga pendidikan; 6) Pengembangan kompetensi guru yang relatif lambat jika dibandingkan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; 7) Penyebaran guru relatif kurang merata, dan jumlah guru studi sain yang masih belum mencukupi. Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
9
Pemerintah Kabupaten Kampar
1) 2) 3) 4)
5) 6) 7)
Belum tercapainya ketuntasan WAJAR DIKDAS 9 tahun secara merata terutama di daerah sulit dan terpencil Masih besarnya kesenjangan antara partisipasi pendidikan di setiap jenjang pendidikan antar kecamatan Masih belum idealnya ketersediaan sarana dan prasarana guna menunjang perluasan akses pendidikan untuk semua jenjajng Masih belum tercapainya angka ideal bagi perbandingan antar jenjang sekolah (TK terhadap SD/MI; SD/MI terhadap SMP/MTs dan SMP/MTs terhadap SMA/SMK/MA) Masih relatif rendahnya angka pertisipasi sekolah Belum idealnya APK dan APM untuk SMU Belum meratanya Guru di daerah sulit dan terpencil.
Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan : 1) 2)
3)
4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13)
Masih relatif besarnya kesenjangan mutu pendidikan di setiap jenjang pendidikan antar kecamatan Masih besarnya persentase guru yang belum memenuhi standar kualifikasi yang sudah ditentukan (S1), terutama pada jenjang pendidikan dasar Masih besarnya persentase guru yang mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya (ijazahnya) di tingkat SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA Masih belum meratanya distribusi guru antar daerah pada semua jenjang dan jenis pendidikan Masih relatif besarnya angka ketidak lulusan dan angka putus sekolah (drop-out) di sekolah-sekolah yang berada di daerah sulit dan terpencil Belum dimanfaatkannya secara optimal ICT dalam pembelajaran. Masih relatif rendahnya persentase guru yang memperoleh sertifikasi Masih belum idealnya prolehan rata-rata nilai Ujian Nasional pada jenjang SMP/MI dan SMA/SMK/MA Masih belum terpetakannya standar kompetensi guru untuk semua mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan Masih relatif rendahnya persentase kesetersediaan fasilitas sekolah dan fasilitas penunjang pendidikan Rendahnya rasio buku dan siswa Rendahnya persentase SMK yang melaksanakan sistem ganda Rendahnya angka lulusan SMK yang terserap oleh dunia kerja.
Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik : 1) 2) 3) 4)
Belum dimanfaatkannya ICT dalam pengelolaan data pendidikan dan pemberian pelayanan Belum tersusunnya data-base pendidikan Belum diimplimentasikannya Manajemen Berbasis Sekolah secara utuh di sekolah-sekolah Belum terwujudnya good governance dan pelayaan prima dalam manajemen pendidikan
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
10
Pemerintah Kabupaten Kampar
5) 6) 7)
Belum efektifnya sistem kepengawasan kependidikan Belum tertatanya dengan baik manajemen aset pendidikan Relatif masih rendahnya angka koeefisien efisiensi pendidikan.
Isu-Isu Strategis Bidang Pendidikan : 1) 2) 3)
2.
Peningkatan akses dan pemerataan pendidikan untuk semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan pada semua jalur, jenis dan jenjang pen didikan. Perlunya penguatan tata kelola dan akuntabilitas kepengelolaan pendidikan.
Kesehatan Masalah-Masalah Bidang Kesehatan : 1)
Dinamika Internasional; Komitmen internasinal dalam upaya percepatan menurunkan kematian ibu yang menjadi indikator utama dalam Millenium Development Goals (MDGs)
2)
Dinamika Nasional; Dinamika nasional bidang kesehatan meliputi: (1) Prioritas utama dalam pembangunan sektor kesehatan yakni menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi, (2) Ketersediaan tenaga kesehatan yang ada dibandingkan dengan kebutuhan jumlah penduduk masih sangat jauh dari idealnya suatu pelayanan kesehatan. Akibatnya pelayanan kesehatan masyarakat oleh tenaga kesehatan menjadi tidak merata sehingga pelayanan kesehatan menjadi kurang optimal, (3) Sebaran dokter spesialis tidak merata pada kabupaten dan kota. Hanya 11,6% kota yang mempunyai rasio Dokter Spesialis dengan penduduk yang cukup (6DSP/100.000 penduduk) (Ilyas, 2006), (4) Asuransi kesehatan sebagai suatu bentuk sistem jaminan sosial hanya menjangkau 18,7 persen penduduk, yang sebagian besar di antaranya adalah pegawai negeri dan penduduk mampu. Belum optimalnya Pengembangan SistemJaminan Sosial Nasional (SJSN)
3)
Dinamika Lokal; (1) Peningkatan jumlah dan pemerataan sumber daya kesehatan sesuai kebutuhan; obat-obatan serta akses pelayanan kesehatan masyarakat (RSUD dan Puskesmas); perlu upaya percepatan menurunkan kematian ibu sesuai target MDGs, (2) Peningkatan jumlah (dengan mempertimbangan populasi dan luas wilayah) dan pemerataan sumber daya manusia kesehatan sesuai kebutuhan; tenaga medis dan non-medis, (3) Kesanggupan pelayanan kesehatan dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususunya bagi puskesmas yang berada di daerah terpencil. Selanjutnya juga tingkat pemanfaatan (utilisasi) dan fungsionalisasi pelayanan rujukan/RSUD (spesialistik) belum memenuhi target yang ideal, (4) Program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda).
Isu-Isu Strategis Bidang Kesehatan : Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
11
Pemerintah Kabupaten Kampar
3.
1)
Peningkatan jumlah (dengan mempertimbangan populasi dan luas wilayah) dan pemerataan sumber daya kesehatan sesuai kebutuhan; obatobatan, tenaga medis dan non-medis serta akses pelayanan kesehatan masyarakat (RSUD dan Puskesmas);
2)
Optimalisasi sistem pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dengan meningkatkan integritas seluruh subsistem yang ada, memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan, mobilisasi sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pelayanan dan memperkuat pemberdayaan masyarakat. Hal ini diupayakan untuk peningkatan kesanggupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususunya bagi puskesmas yang berada di daerah terpencil.
3)
Kebijakan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) dan peningkatan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat.
4)
Perilaku masyarakat dan lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat belum menunjukkan peningkatan sesuai dengan yang diharapkan
5)
Belum tercapainya beberapa indikator kinerja bidang kesehatan seperti : a. Rasio jumlah tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk. b. Pemerataan tenaga kesehatan di setiap kecamatan c. Rasio masyarakat yang ikut kepesertaan JPKM d. Masyarakat miskin yang tercover oleh JPK (Jamkesmas, Jamkesda) e. Pelayanan kesehatan promotif dan preventif f. Pelayanan Kesehatan pada neonatus, bayi dan anak balita g. Kinerja RSUD.
Lingkungan Hidup Masalah-Masalah Lingkungan Hidup : 1)
Kurang disiplinnya penerapan tata ruang, seperti pelepasan kawasan hutan untuk pembukaan lahan perkebunan, serta sulitnya penerapan RTRW secara konsekuen karena adanya kepentingan-kepentingan sektor tertentu.
2)
Dominan egosektoral dalam perencanaan pembangunan, sehingga koordinasi dalam pemberian izin sering mengutamakan kepentingan ekonomi semata dan melalaikan faktor lingkungan hidup.
3)
Lemahnya penegakan hukum bagi pelanggaran pembakar hutan dan lahan terhadap pengusaha dan masyarakat, serta bagi pelaku penebangan liar pada hutan lindung, dan pembukaan lahan tidak terkendali disepanjang DAS Kampar.
4)
Lemahnya pengetahuan masyarakat atas larangan membuka hutan dan lahan dengan sistem tanpa bakar dan lemahnya kepatuhan perusahaan dalam menjalankan arahan pengelolaan, terutama kaitannya dengan pengendalian kebakaran di area izin lokasi.
5)
Lemahnya sistem manajemen pengendalian hutan dan lahan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
12
Pemerintah Kabupaten Kampar
6)
Belum adanya rencana dini untuk mengatasi banjir baik program pencegahan, penanggulangan dan penanganan pasca banjir.
7)
Belum adanya informasi yang jelas akan daerah-daerah rawan banjir.
8)
Belum adanya perencanaan yang matang dalam upaya pengendalian pendangkalan DAS Kampar, serta lemahnya koordinasi antara instansi terkait di Kabupaten Kampar dalam pengelolaan, penyelamatan dan pengendalian pencemaran DAS Kampar.
9)
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pemeliharaan tepian sungai Kampar sehingga menimbulkan laju abrasi disepanjang tepian sungai.
10) Masih banyaknya perusahaan yang belum mematuhi peraturan yang berlaku dalam pengelolaan lingkungan serta komitmen membuat dan menjalankan arahan pengelolaan lingkungan sebagaimana tertuang dalam dokumen AMDAL maupun UKL/UPL. 11) Belum adanya sistem pengelolaan limbah domestik untuk kota-kota di sepanjang DAS Kampar. 12) Sulitnya merubah budaya masyarakat dalam pemanfaatan sungai Kampar sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga dan tinja. 13) Sulitnya membatasi migrasi penduduk dari daerah lain sehingga menimbulkan konflik perebutan lahan semakin tinggi. 14) Sulitnya koordinasi antara instansi dan antara daerah (Provinsi Sumatra Barat) dalam pengelolaan kawasan TNBT. 15) Rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam penyelamatan kawasan TNBT dan lemahnya penegakan hukum ilegal logging didalam kawasan TNBT. 16) Terbatasnya personil dan dana dalam mengawasi kawasan TNBT dan belum optimalnya pemanfaatan kawasan TNBT sesuai zonasi yang ditetapkan. Isu-Isu Strategis Bidang Lingkungan Hidup : 1)
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
2)
Tingginya kerusakan perairan anak sungai dan danau di wilayah Kabupaten Kampar Masih rendahnya partisipasi perusahaan/pelaku industri dan bisnis dalam pengelolaan lingkungan hidup
3)
4.
4)
Tingginya konversi hutan menjadi areal perkebunan sehingga menyebabkan terjadinya penurunan atau degradasi plasma nutfah.
5)
Belum tersedianya data yang akurat berkenaan dampak perubahan iklim di tingkat Kabupaten Kampar.
Pekerjaan Umum Masalah-Masalah Bidang Pekerjaan Umum :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
13
Pemerintah Kabupaten Kampar
1)
Kondisi pelayanan dan penyediaan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, pelayanan air minum, dan penyehatan lingkungan , menagalami penurunan baik kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini disebabkan minimnya biaya perawatan, biaya operasional yang makin meningkat, dan sangat terbatasnya investasi baru.
2)
Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi rawa belum optimal dilaksanakan sesuia dengan kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan.
3)
Menurunya kualitas air baku karena perkembangan penduduk, industri terutama agroindustri, pembuangan limbah rumah tangga, pasar, kota, ke sungai dan anak sungai, dan pengurangan debit air pada musim kemarau.
4)
Belum memiliki prasarana dan sarana hidrologi/hidrometer sehingga data sumber daya air masih sangat terbatas.
5)
Tingginya tingkat abrasi pantai/tebing sungai dapat menimbulkan kelongsoran tebing sungai pada kawasan pemukiman penduduk dan aktivitas perekonomian.
6)
Terbatasnya pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dari Pemerintah Kabupaten, sehingga kemampuan sumber daya manusia P3A masih rendah dalam pengelolaan irigasi rawa.
Isu-Isu Strategis Bidang Pekerjaan Umum :
5.
1)
Masih banyak wilayah yang belum tersentuh oleh prasarana jalan, sehingga masih banyak daerah/desa-desa yang tersolir atau terpencil, dengan kondisi jalan tanah dan jalan kerikil yang rusak dan rusak berat, topografi daerah yang berawa.
2)
Masih diperlukannya pembangunan, peningkatan maupun rehabilitasi terhadapa kondisi jaringan irigasi yang sudah dibangun mengingat tingkat kerusakan akibat pendangkalan, bencana banjir dan sedimentasi cukup tinggi setiap tahunnya.
Penataan Ruang Masalah-Masalah Bidang Penataan Ruang : 1)
Kekurangan konsistenan dan kurang tegasnya penegakan hukum dalam pemanfaatan ruang seringkali sebagai faktor utama timbulnya permasalahan penataan ruang.
2)
Terjadinya kesenjangan antar wilayah yang disebabkan perbedaan potensial wilayah yang dimiliki dan belum optimalnya kebijaksanaan untuk pemerataan pembangunan antar wilayah tertentu.
3)
Kurang dipatuhi dan tingginya intensitas pelanggaran terhadap Rencana Tata Ruang Wliayah (RTRW) oleh karena belum optimalnya upaya pengendalian pemanfaatan ruang serta belum ditetapkannya sanksi yang tegas terhadap pelanggaran RTRW yang telah ditetapkan tersebut.
Isu-isu Strategis Bidang Penataan Ruang : Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
14
Pemerintah Kabupaten Kampar
6.
1)
Diperlukan pengaturan tata ruang secara serasi, selaras, seimbang, berdaya guna dan berhasil guna, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
2)
Kurang sinkronnya dengan perencanaan tata ruang kabupaten/kota yang ada.
Perencanaan Pembangunan Masalah-Masalah Bidang Perencanaan Pembangunan : 1)
2)
3) 4)
Belum lengkapnya dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai acuan dalam pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah, ini disebabkan perubahan kebijakan dan peraturan yang relative dinamis dari pemerintah sehingga kebijakan dan peraturan yang dibuat pemerintah daerah selalu mengalami perubahan. Masih dirasakan sulitnya pelaksanaan koordinasi yang baik antar dinas/instansi/unit kerja dan antara tingkat pemerintah dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah. Adalah belum terintegrasinya dengan baik pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah antar dinas/instansi/unit kerja Belum tersedianya sumber data yang lengkap dan akurat yang dapat dipedomani dalam penyusunan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.
Isu-isu Strategis Bidang Perencanaan Pembangunan : 1) 2) 3)
7.
Melakukan penyusunan perencanaan untuk dilaksanakan pada masa mendatang. Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan perencanaan yang sedang berjalan. Melakukan evaluasi untuk bahan masukan dalam perencanaan selanjutnya.
Perumahan Rakyat. Masalah-Masalah Bidang Perumahan Rakyat : 1)
Masih banyaknya perumahan penduduk yang belum memenuhi syarat rumah sehat/rumah layak huni.
2)
Permukiman penduduk yang terpencar-pencar (jaraknya berjauhan), sehingga menyebabkan sulit dalam pembinaa dan tata fisik desa tidak teratur, kurangnya infrastruktur fasilitas desa, seperti jalan desa, parit/saluran air, dan sebagainya.
3)
Masih besarnya jumlah lingkungan permukiman kumuh pada kawasan perkotaan, perdesaan maupun kawasan lainnya.
4)
Dari aspek pengembangan lingkungan perumahan dan permukinan yang layak, bersih, sehat dan aman, belum sepenuhnya didukung pembangunan prasarana dan penyediaan air bersih, penerangan, fasilitas
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
15
Pemerintah Kabupaten Kampar
sosial dan tempat ibadah, tempat pembuangan limbah yang layak serta fasilitas ekonomi dan transportasi. 5)
Rendahnya akses terhadap air minum dan sanitasi (air limbah, pengelolaan persampahan, dan drainase). Secara umum, faktor-faktor yang diidentifikasi menyebabkan terjadinya kondisi ini antara lain: belum memadainya perangkat peraturan, terbatasnya penyedia layanan yang kredibel dan profesional. Belum optimalnya sistem perencanaan, serta terbatasnya pendanaan.
Isu-isu Strategis Bidang Perumahan Rakyat :
8.
1)
Masih kurangnya perumahan layak huni atau pada kualitas perumahan yang tidak memenuhi standar kesehatan.
2)
Sistem pembuangan limbah rumah tangga (MCK) masih banyak yang belum memenuhi standar kesehatan.
Kepemudaan dan Olahraga Masalah-Masalah Bidang Kepemudaan dan Olahraga : 1)
Masih rendahnya akses dan kesempatan pemuda untuk memperoleh pendidikan;
2)
Rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dan tingginya tingkat pengangguran terbuka pemuda;
3)
Belum serasinya kebijakan kepemudaan tingkat nasional dan daerah;
4)
Rendahnya kemampuan kewirausahaan di kalangan pemuda;
5)
Maraknya masalah-masalah sosial di kalangan pemuda, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA), dan HIV/AIDS;
6)
Lemahnya koordinasi antarpemangku kepentingan (stakeholder) olah-raga baik di tingkat nasional dan daerah;
7)
Rendahnya kemampuan, pengetahuan, dan keolahragaan;
8)
Lemahnya kelembagaan dan manajemen pembinaan olahraga;
9)
Belum standarnya sarana dan prasarana olahraga di klub, sekolah, dan perguruan tinggi;
keterampilan tenaga
10) Lemahnya pola kemitraan dalam pembangunan olahraga; 11) Rendahnya penghargaan dan kesejahteraan atlet, pelatih, dan tenaga keolahragaan. Isu-isu Strategis Bidang Kepemudaan dan Olahraga : Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
16
Pemerintah Kabupaten Kampar
9.
1)
Meningkatkan koordinasi antar instansi di tingkat nasional dan daerah, untuk mengembangkan sistem perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan kepemudaan;
2)
Meningkatkan prestasi olahraga pelajar, mahasiswa, dan masyarakat di tingkat nasional dan daerah;
3)
Penyelenggaraan kompetisi olahraga secara teratur, berjenjang, dan berkesinambungan bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat;
4)
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia olahraga, baik di lingkungan pemerintah maupun masyarakat, di tingkat nasional maupun di daerah;
5)
Meningkatkan peran dunia usaha, lembaga pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana olahraga di provinsi dan kabupaten, baik untuk olahraga pelajar, olahraga masyarakat, olahraga prestasi, maupun industri olahraga
6)
Melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana penunjang di Kabupaten Kampar secara berkelanjutan sebagai bagian dalam penyusunan program pembangunan pada pemuda dan olah raga.
7)
Berbagai kegiatan terkait penghargaan terhadap atlit berprestasi agar lebih ditingkatkan untuk menggalakkan perkembangan aktifitas pemuda dan olahraga yang lebih baik di masa yang akan datang.
8)
Terintegrasi dan bersinerginya bidang pemuda dan olahraga dengan bidang lainnya seperti pendidikan dan pariwisata.
Penanaman Modal Masalah-Masalah Bidang Penanaman Modal : 1)
Ketidak-pastian kebijakan ekonomi dan peraturan serta ketidakstabilan ekonomii makro;
2)
Korupsi, baik oleh aparat pusat maupun daerah;
3)
Peraturan ketenagakerjaan, yang lebih menjadi masalah dibandingkan masalah kualitas tenaga kerja;
4)
Biaya keuangan (financing), lebih menjadi masalah dibandingkan masalah akses
5)
Pajak tinggi, lebih menjadi masalah dibandingkan administrasi pajak dan pabean
6)
Kepemerintahan dan kelembagaan termasuk kejelasan dan efektifitas peraturan, perpajakan, sistim hukum, sektor keuangan, fleksibilitas pasar tenaga kerja dan keberadaan tenaga kerja yang terdidik dan trampil.
7)
Infrastruktur: mencakup jalan, jembatan dan pelabuhan (sarana transportasi), telekomunikasi, listrik dan air.
Isu-isu Strategis Bidang Penanaman Modal : Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
17
Pemerintah Kabupaten Kampar
1)
Perlunya pebaikan administrasi publik terutama yang berkaitan dengan investasi misalnya lama waktu pengurusan, biaya, konsistensi, insentif dan disinsentif.
2)
Memberikan kesadaran tentang wajibnya harta halal serta melakukan sosialisasi secara berkelanjutan dan perbaikan insentif pegawai serta pelaksanaan sanksi berat.
3)
Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan struktur dan kualitas pendidikan, pelatihan dan workshop
4)
Menghapuskan pemerintah.
5)
Memberikan insentif pajak bagi investasi yang memberikan nilai tambah yang lebih tingi dan memberikan disinsentif pada investasi yang mencreate polusi dan limbah yang besar.
6)
Menyusun aturan yang dilekngkapi SOP dan CoC yang jelas dan konsisten pada semua bidang pengurusan.
7)
Peningkatan dan perbaikan kapasitas dan kualitas serta ketersediaan infrastruktur terutama yang menuju akses kawasan industri dan sumber bahan baku.
pungutan
yang
tidak
sesuai
dengan
peraturan
10. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Masalah-Masalah Bidang UKM : 1)
Kondisi Koperasi sebagai soko guru perekonomian keadaannya masih belum dapat bersaing secara wajar dengan kekuatan ekonomi lainnya, sedangkan persepsi masyarakat dalam memandang Koperasi hanya sebagai sebuah lembaga yang memiliki tekanan sosial jauh lebih kuat daripada tekanan ekonomi;
2)
Terbatasnya kualitas sumberdaya manusia pelaksana dan pembina, serta terbatasnya akses permodalan, teknologi, manfaat dan pasar, sehingga masih lemah dalam meningkatkan daya saing
3)
Keterbatasan kemampuan akses pasar sebagai dampak/akibat keterbatasan kualitas SDM akibatnya pemasarannya terbatas dalam lingkup terdekat dengan usahanya (lokal dan regional).
4)
Kekurangan modal dan tidak mampu mengakses ke lembaga keuangan (Bank) karena belum memenuhi bank teknis (belum mempunyai SIUP, TDP, NPWP dan Jaminan dll.).
5)
Tidak sebandingnya jumlah koperasi dan UMKM yang ada di Kabupaten Kampar dengan jumlah personil Dinas Koperasi dan UMKM dan sarana prasarana yang kurang memadai.
Isu-isu Strategis Bidang UKM : 1)
Meningkatkan Kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat); Praktek Kerja Lapangan (PKL); magang maupun studi banding.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
18
Pemerintah Kabupaten Kampar
2)
Memperluas akses pasar melalui temu usaha; kemitraan UMKM usaha besar dengan pola inti – plasma; pameran dan pembukaan outlet (show room).
3)
Meningkatkan modal melalui : Fasilitasi pembuatan sertifikat tanah dengan biaya subsidi dari APBN; Fasilitasi ke lembaga keuangan (Bank) melalui program KUR; Fasilitasi ke BUMN melalui Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL); Belanja hibah untuk koperasi dan pra koperasi serta usaha mikro dan usaha kecil.
4)
Upaya yang dilakukan untuk membantu masalah pemasalahan UMKM adalah BDS (business development service) ikut memasarkan melalui lembaga akademisi dan membentuk klaster ataupun kelompok dan melalui kajian ke daerah lain.
5)
Mengoptimalkan sumber daya manusia (aparatur) yang ada, dan mengajukan penambahan personil serta dukungan sarana dan prasarana agar kinerja Dinas Koperasi dan UMKM lebih maksimal, sebanding dengan jumlah koperasi dan UMKM yang ada di Kab. Kampar.
11. Kependudukan dan Catatan Sipil. Masalah-Masalah Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil : 1)
Penyebaran penduduk yang tidak merata;
2)
Meningkatnya permasalahan sosial berupa kriminalitas, dan masalah kependudukan lainnya yang terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan semakin dinamisnya arus mobilitas migrasi penduduk yang cukup tinggi;
3)
Pertumbuhan yang tidak seimbang antara jumlah penduduk dengan penyediaan fasilitas pelayanan umum dan fasilitas pelayanan sosial;
4)
Belum serasinya kebijakan kependudukan dan tertatanya administrasi kependudukan dalam rangka membangun sistem pemerintahan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Isu-isu Strategis Bidang Kependudukan dan Cacatan Sipil : 1)
Program penataan administrasi kependudukan perlu dilakukan secara berkelanjutan agar gambaran kondisi riil jumlah penduduk di Kabupaten Kampar sesuai dengan kondisi yang ada.
2)
Penataan administrasi kependudukan haruslah dilakukan secara bertahap merata keseluruh pelosok wilayah Kabupaten Kampar, karena data dan informasi kependudukan yang valid dapat mendukung keakuratan informasi dalam perencanaan pembangunan dan pencapaian hasil pembangunan yang terkait dengan bidang lainnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
19
Pemerintah Kabupaten Kampar
3)
Mengadakan sosialisasi, baik langsung kepada masyarakat ataupun kepada perangkat yang ada di Desa / Kelurahan melalui siaran radio Pemerintah Daerah.
4)
Pengadaan peralatan dan perlengkapan, baik untuk pelayanan di kecamatan maupun di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta mengajukan proposal permohonan bantuan peralatan Komputer dan Genset melalui APBN/APBD Provinsi.
5)
Koordinasi yang optimal dengan instansi terkait ( Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Kantor BKBPPM, Satpol PP dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan).
6)
Setiap tahun melaksanakan penyempurnaan program sesuai kebutuhan.
12. Ketenagakerjaan Masalah-Masalah Bidang Ketenagakerjaan : 1)
Pertumbuhan angkatan kerja yang tidak sebanding dengan dengan kesempatan kerja yang tersedia.
2)
Lowongan kerja yang tersedia tidak semuanya bisa terisi, hal ini disebabkan karena persyaratan jabatan yang tidak sesuai dengan kemampuan pencari kerja.
3)
Masih adanya kasus PHI, mogok, unjuk rasa dan PHK.
4)
Belum optimalnya perlindungan ketenagakerjaan, karena kurangnya tenaga pengawas ketenagakerjaan.
5)
Sistim koordinasi dan informasi yang masih lemah diantara aparat terkait.
6)
Belum semua Pengendalian Kegiatan dan Pelaku aktifitas ditunjang dengan sarana mobilitas dalam menunjang pelaksanaan kegiatan.
Isu-isu Strategis Bidang Ketenagakerjaan : 1)
Peningkatan kualitas dan kuantitas pelatihan disesuaikan dengan pasar kerja.
2)
Meningkatkan kerja sama antar dunia usaha dengan sekolah-sekolah kejuruan.
3)
Meningkatkan perlindungan tenaga kerja melalui jamsostek, dan Upah minimum Kabupaten (UMK).
4)
Mengusulkan pendidikan tenaga pengawas ke Kementrian tenaga kerja RI.
13. Ketahanan Pangan Masalah-Masalah Bidang Ketahanan Pangan : 1)
Masih kurangnya data pendukung dan kesadaran masyarakat akan perlunya pengembangan dana PMUK untuk desa mandiri akses pangan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
20
Pemerintah Kabupaten Kampar
2)
Masih kurangnya data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan rumusan kebijakan ketahanan pangan.
3)
Masih kurangnya data pendukung peta rawan pangan dan gizi serta kemampuan SDM petugas kecamatan.
4)
Masih sulitnya mengubah ketergantungan pola konsumsi pangan.
Isu-isu Strategis Bidang Ketahanan Pangan : 1)
Menghimpun data serta permasalahan yang ada di desa mandiri pangan serta melaksanakan pembinaan & pelatihan.
2)
Mengakses data serta selalu berkoordinasi dengan anggota Dewan Ketahanan Pangan.
3)
Perlu diadakan pelatihan pemetaan rawan pangan serta pengumpulan data yang dibutuhkan secara periodik.
4)
Masyarakat terus diberikan sosialisasi pentingnya diversifikasi pangan.
14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Masalah-Masalah Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : 1)
Masih rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan, selain itu masih adanya berbagai bentuk praktek-praktek diskriminasi ter-hadap perempuan yang kadang-kadang muncul tanpa disadari;
2)
Kesenjangan partisipasi politik perempuan, dan kesetaraan gender yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio-kultural masyarakat yang bias gender. Dalam konteks sosial, kesenjangan ini mencermin-kan terbatasnya akses sebagian besar perempuan terhadap layanan kesehatan yang lebih baik, pendidikan yang lebih tinggi, keterlibatan dalam kegiatan publik dan politik secara lebih luas dan merata; Meningkatnya perlakuan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagai salah satu bentuk pelanggaran hak-hak asasi manusia. Meskipun banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, seperti penyebaran informasi dan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, tetapi semua upaya tersebut belum cukup untuk menekan perlakuan tindak kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak;
3)
4)
Belum tersedianya data dan informasi yang akurat, terutama kasus-kasus tindak kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak yang tidak dilaporkan, dengan anggapan bahwa masalah tersebut adalah masalah domestik keluarga yang tidak perlu diketahui oleh orang lain, termasuk dalam hal ini adalah masalah kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga. Namun dari sejumlah kasus yang terjadi menunjukkan bahwa jumlah kasus kekerasan terus meningkat, kekerasan seksual merupakan kasus yang seringkali terdengar, khususnya kepada perempuan di bawah usia 18 tahun;
5)
Belum optimalnya upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan dan
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
21
Pemerintah Kabupaten Kampar
perlindungan terhadap perempuan. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya partisipasi perempuan dalam proses pembangunan, dan banyaknya kegiatan pembangunan yang belum sepenuhnya peduli terhadap perempuan. 6)
Banyaknya hukum dan peraturan perundang-undangan yang bias gender, diskriminatif perempuan, dan belum peduli terhadap anak;
7)
Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan rendahnya partisipasi masyarakat.
Isu-isu Strategis Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : 1)
Memperluas jaringan dan pemahaman tentang gender dan KDRT ditingkat kecamatan melalui vocal point.
2)
Sosialisasi yang berkelanjutan kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
3)
Peningkatan peran perempuan dalam setiap program dan kegiatan yang ada di SKPD.
15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Masalah-Masalah Bidang Keluarga Berencana : 1)
Terbatasnya akses pelayanan KB termasuk pelayanan gratis bagi kelompok keluarga miskin dan keluarga rentan lainnya;
2)
Menurunnya penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam program KB yang berpengaruh terhadap berkurangnya partisipasi dan kesertaan masyarakat dalam mendukung dan menyelenggarakan pelayanan program di lapangan; Menurunnya penyelenggaraan kegiatan advokasi serta komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) melalui berbagai media dan metode, sehingga masalah perubahan pandangan para pemangku kebijakan (stakeholders) di daerah tentang program KB menjadi salah satu kendala pelaksanaan desentralisasi program KB di daerah;
3)
Isu-isu Strategis Bidang Keluarga Berencana : 1)
Terbatasnya kemampuan pengelola dan pelaksana program terutama di tingkat lini lapangan yang mengakibatkan melemahnya pembinaan program di lapangan, khususnya dalam pembinaan jejaring operasional di lapangan;
2)
Masih lemahnya ketahanan dan kemampuan keluarga dalam meningkatkan kualitas kehidupan, yang ditandai oleh lemahnya pembinaan keluarga berkaitan pembinaan tumbuh kembang anak dan rendahnya keluarga akseptor miskin yang dapat mengakses sumber permodalan untuk meningkatkan usaha ekonomi produktif keluarga;
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
22
Pemerintah Kabupaten Kampar
3)
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hak-hak reproduksi yang ditandai dengan permasalahan persalinan terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu sering;
4)
Rendahnya partisipasi pria dalam ber-KB.
16. Perhubungan Masalah-Masalah Bidang Perhubungan : 1)
Terbatasnya sarana transportasi serta rambu-rambu jalan. Kondisi yang demikian belum mampu memberikan pelayanan standard minimal, terutama di bidang lalu lintas angkutan jalan.
2)
Belum terpenuhinya tuntutan masyarakat pengusaha kendaraan angkutan penumpang umum dan barang terhadap tertib lau lintas dan bongkar muar barang dalam wilayah Kota.
3)
Terbatasnya fasilitas sarana dan prasarana petugas operasional lapangan.
4)
Terbatasnya prasarana serta belum terwujudnya transportasi yang terpadu, sehingga belum mampu memberikan pelayanan yang optimal pada masyarakat luas.
5)
Kurang lancarnya pelayanan angkutan jalan secara terpadu karena keterbatasan prasarana, seperti keberadaan terminal yang belum efektif.
6)
Masih rendahnya disiplin masyarakat pengguna jalan, serta penegakan hukum masih belum optimal.
7)
Peran serta swasta yang masih terbatas.
8)
Kondisi transportasi air yang memanfaatkan Sungai Kampar sebagai prasarana utamanya, sebagai dampak dari keterbatasan Sungai Kampar terkait dengan masalah lingkungan. Belum meratanya prasarana dan sarana sebagai akibat kondisi geografis yang luas dan sulit dijangkau.
9)
Isu-isu Strategis Bidang Perhubungan : 1)
Melakukan inventarisasi data jalan, rambu lalu lintas sebagai dasar perencanaan kegiatan urusan perhubungan.
2)
Membangun sub terminal pendukung pelayanan angkutan umum.
3)
Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka mengurangi kemacetan di berbagai titik jalan di Kabupaten Kampar.
4)
Memenuhi kebutuhan fasilitas lalu lintas secara bertahap sesuai prioritas.
5)
Mengupayakan penambahan biaya pemeliharaan fasilitas lalu lintas.
17. Komunikasi dan Informatika. Masalah-Masalah Bidang Kominfo : Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
23
Pemerintah Kabupaten Kampar
1)
Keterbatasan sarana dalam mendukung E-government;
2)
Kurangnya koordinasi antar Unit Pengolah data fungsional dengan Pusat Data;
3)
Belum terbangunnya aplikasi program strategis dan terintegrasi.
Isu-isu Strategis Bidang Kominfo : 1)
Membangun sarana dan prasarana dalam upaya mendukung eGoverment
2)
Melakukan sosialisasi dan pelatihan agar terdapat koordinasi antara unit pengolah data atau client dengan pusat data atau server.
3)
Membangun aplikasi programyang strategis dan terintegrasi di kabupaten Kampar dalam rangka mendukung pembangunan Kabupaten Kampar.
18. Pertahanan Masalah-Masalah Bidang Pertanahan : 1)
Sistem administrasi pertanahan yang belum sepenuhnya efektif dan efisien.
2)
Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi di bidang pertanahan.
3)
Belum seluruh tanah asset milik Pemda bersertifikat.
4)
Belum seluruh batas desa dan kecamatan tertata secara definitif sehingga sehingga menimbulkan konflik-konflik batas dan pertanahan.
5)
Kurangnya kemampuan pemerintah daerah mengelola tertib administrasi pertanahan terutama proses sertifikasi yang terlalu lama dan biaya yang cukup tinggi;
6)
Masyarakat kurang memiliki kemampuan dana untuk mengurus sertifikasi atau kurangnya kesadaran masyarakat akan arti penting status kepemilikan tanah dan batas-batas tanah, serta kurangnya kesadaran hukum masyarakat, sehingga sering terjadinya penyerobotan dari pihak lain yang dapat menimbulkan sengketa.
Isu-isu Strategis Bidang Pertanahan : 1)
Meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan intansi terkait dalam rangka tertib administrasi pertanahan.
2)
Meningkatkan pengamanan aset tanah pemda dengan sertifikasi dan pemasangan plang kepemilikan.
3)
Meningkatkan kemampuan SDM yang menangani urusan pertanahan sehingga lebih efektif dan efisien.
4)
Melaksanakan percepatan penyelesaian batas Desa, kecamatan amupun kabupaten secara berkelanjutan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
24
Pemerintah Kabupaten Kampar
5)
Menginformasikan kepada camat untuk segera menginventarisasi sertifikasi tanah masyarakat (miskin).
6)
Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah pada masyarakat melalui penegakan hukum pertanahan yang adil dan transparan secara konsisten.
7)
Mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum, administrasi pertanahan yang transparan dan hak-hak masyarakat apabila tanah masyarakat diperlukan untuk kepentingan umum.
8)
Pemerintah daerah dan kecamatan melaksanakan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di daerah perbatasan tentang wilayah administrasi yang menjadi wilayah administrasi masyarakat setempat.
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Masalah-Masalah Bidang Kesbangpol : 1)
Belum optimalnya peran organisasi partai politik, ormas dan LSM
2)
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3)
Masih adanya pengaruh/penyalahgunaan narkoba dan barang – barang terlarang.
4)
Masih terdapat daerah rawan bencana dan kejadian kebakaran.
5)
Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM di Kantor Satpol PP dan Kantor Kesbangpollinmas.
6)
Kurangnya sosialisasi perda dan keputusan kepala daerah.
7)
Pembinaan maksimal.
8)
Sejumlah Perda dalam ketentuan pidana mencantumkan ancaman
9)
Pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan, sehingga dalam pemberkasannya membutuhkan waktu yang relatif lama.
dan
pengawasan oleh pelaksana
arti
perda
penting
yang belum
Isu-isu Strategis Bidang Kesbangpol : 1)
Mendorong berkembangnya demokrasi untuk mewujudkan kehidupan sosial politik dan sosial masyarakat yang kondusif.
2)
Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3)
Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat/ anggota satlinmas dalam menanggulangi bencana, dalam penyalahgunaan narkoba dan dalam kehidupan secara luas.
4)
Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM di Kantor Satpol PP dan Kantor Kesbangpollinmas.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
25
Pemerintah Kabupaten Kampar
5)
Mengintensifkan sosialisasi perda dan keputusan kepala daerah.
6)
Kegiatan pengawasan umum dengan memberikan penjelasan perda dan teguran lisan/tertulis apabila terjadi pelanggaran.
7)
Koordinasi dengan dinas terkait untuk mengusulkan Revisi/Amandemen ketentuan ancaman pidana dalam Perda menjadi ancaman pidana kurungan 3 (tiga) bulan, sehingga dapat dilaksanakan dengan proses pemeriksaan cepat (tipiring).
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. Masalah-Masalah Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm Keu Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian : 1)
Sosialisasi peraturan perundang-undangan tidak dapat dilaksanakan karena DPRD hanya dapat melakukan sosialisasi yang terkait dengan Raperda inisiatif DPRD, sedangkan sosialisasi peraturan perundangan lain merupakan tupoksi eksekutif.
2)
Belum optimalnya sistem informasi keuangan dan masih kurangnya komputer untuk mendukung adanya sistem informasi keuangan yang handal dan siap pakai dengan sistem on line ataupun off line dalam pengelolaan keuangan, dimulai dari penganggaran, penatausahaan, akuntansi sampai dengan pelaporan.
3)
Pelanggaran disiplin, penyalahgunaan kewenangan dan penyimpangan; rendahnya kinerja sumberdaya aparatur; sistem kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan yang belum memadai; rendahnya efisiensi dan efektifitas kerja; rendahnya kualitas pelayanan umum; rendahnya kesejahteraan PNS; dan peraturan perundangundangan yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan dan tuntutan pembangunan.
4)
Masih banyaknya konflik perbatasan yang terjadi baik antar desa maupun antar kecamatan.
Isu-isu Strategis Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm Keu Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian : 1)
Memberikan masukan untuk membuat draft Raperda inisiatif DPRD sehingga kegiatan sosialisasi dapat dilaksanakan
2)
Dilaksanakan pemeriksaan secara berkala (reguler)
3)
Mengoptimalkan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) yang merupakan sistem resmi dari DPPKA.
4)
Penyelesaian konflik batas perlu diagendakan secepatnya untuk mengurangi bertambahnya konflik lain yang berada di wilayah-wilayah perbatasan.
21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
26
Pemerintah Kabupaten Kampar
Masalah-Masalah Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa: 1)
Rendahnya kualitas personil aparat Pemerintah dan Lembaga Desa.
2)
Adanya kesenjangan antar Desa dalam pelaksanaan pembangunan.
3)
Terbatasnya sarana, prasarana, fasilitas dan kemampuan keuangan untuk penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
4)
Masih rendahnya pemahaman masyarakat desa tentang peraturan perundang
5)
Belum optimalnya peran kelembagaan masyarakat desa.
6)
Rendahnya kemampuan masyarakat dalam mengembangkan usaha.
7)
Adanya kesenjangan pembangunan di desa-desa perbatasan dengan desadesa di Kab/Kota lain.
8)
Penanggulangan kemiskinan masih bersifat sektoral.
9)
Peran PJOK dalam pelaksanaan PNPM belum optimal.
10) Belum optimalnya koordinasi antar sektor dalam rangka penanggulangan kemiskinan daerah. Isu-isu Strategis Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa : 1)
Peningkatan pembinaan kelembagaan masyarakat desa.
2)
Mengembangkan potensi swadaya masyarakat dan budaya gotong royong.
3)
Adanya tenaga pendamping yang profesional dari tingkat Kabupaten maupun kecamatan.
4)
Peningkatan bantuan usaha ekonomi produktif bagi masyarakat desa.
5)
Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan di tingkat kabupaten.
22. Sosial Masalah-Masalah Bidang Sosial : 1)
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penanganan bekas penyakit kronis.
2)
Keterlambatan laporan bencana / pengajuan proposal dari lokasi ke Kabupaten
3)
Keterbatasan dana, sarana prasarana, dan SDM pelaksana kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial.
4)
Rendahnya kualitas penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Permasalahan penyandang cacat antara lain; kendala kemandirian, produktifitas dan hak untuk hidup normal, terutama akses ke pelayanan sosial dasar, terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 27
Pemerintah Kabupaten Kampar
pelayanan sosial untuk berbagai jenis kecacatan, dan aksesibilitas pelayanan umum untuk mempermudah kehidupan mereka. Masalah ketunasosialan yang terdiri dari gelandangan dan pengemis serta tuna susila, selain disebabkan oleh kemiskinan juga diakibatkan ketidakmampuan individu untuk hidup dan bekerja sesuai dengan nilainilai kemanusiaan. 5)
Rendahnya kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosial dan belum serasinya kebijakan kesejahteraan sosial di tingkat nasional dan daerah.
6)
Lemahnya penanganan korban bencana alam dan sosial. Korban bencana alam yang harus ditangani seperti korban akibat banjir, dan korban kerusuhan sosial dan sejenisnya. Persoalan bencana alam muncul karena terbatasnya kemampuan sumberdaya manusia dan teknologi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya bencana alam. Selain itu masih adanya sikap mental sebagian warga masyarakat yang bermukim di sekitar wilayah rawan bencana alam yang menghambat kelancaran penanganan bencana. Untuk penanganan masalah korban kerusuhan sosial/gejolak sosial (termasuk pengungsi lokal) perlu terus diupayakan agar terjaga kelangsungan hidupnya. Persoalan yang muncul adalah penempatan kembali korban kerusuhan sosial di lokasi asal maupun baru, masalah sosial psikologis dan kecemburuan sosial antara pendatang dengan penduduk setempat, dan keterlantaran anak di lokasi pengungsian.
Isu-isu Strategis Bidang Sosial : 1)
Masih terbatasnya pelayanan dan rehabilitasi sosial untuk anak telantar, lanjut usia telantar dan penyandang cacat telantar dan/atau berat.
2)
Belum optimalnya pemberdayaan bagi fakir miskin dan komunitas adat terpencil (KAT).
23. Kebudayaan Masalah-Masalah Bidang Kebudayaan: 1)
Lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya, yang diperlihatkan dengan adanya gejala menguatnya orientasi kelompok, etnik, dan agama, yang berpotensi menimbulkan konflik sosial dan bahkan disintegrasi bangsa;
2)
Adanya krisis jati diri (identitas), yaitu adanya nilai-nilai sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial, dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa, semakin pudar bersamaan dengan menguatnya nilai-nilai materialisme;
3)
Kurangnya kemampuan bangsa dalam mengelola kekayaan budaya, salah satu contoh yang nyata adalah apresiasi dan kecintaan masyarakat
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
28
Pemerintah Kabupaten Kampar
terhadap budaya dan produk dalam negeri yang masih rendah, karena keterbatasan informasi. Isu-isu Strategis Bidang Kebudayaan : 1)
Dukungan yang lebih memadai dalam pengelolaan urusan kebudayaan baik dana, peningkatan kualitas SDM aparatur maupun koordinasi dengan instansi terkait.
2)
Peningkatan sosialiasi dan koordinasi dengan seniman seniwati Kabupaten Kampar untuk meningkatkan wadah kreatifitas seni dalam bentuk group/kelompok
3)
Menurunkan ketegangan dan segala bentuk ancaman konflik antara kelompok masyarakat;
4)
Pengembangan penerapan nilai baru yang positif dan produktif dalam rangka memantapkan budaya nasional/daerah yang terwujud dalam setiap aspek kebijakan pembangunan;
5)
Meningkatkan pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya dan Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk daerahnya;
6)
Mengembangkan aspek sosial budaya masyarakat dalam rangka membangun dan mengembangkan nilai-nilai sosial baru yang berkenaan dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia seperti pengembangan wawasan, etos kerja dan semangat berkarya;
7)
Peningkatan pengamalan kebudayaan dan adat istiadat sebagai identitas kebanggaan 24. Statistik Masalah-Masalah Bidang Statistik : 1)
Terbatasnya sumberdaya manusia yang mengembangkan informasi statistik daerah.
2)
Terbatasnya kerja-sama institusi pemerintah/swasta dalam mendukung penyediaan data dan informasi yang dibutuhkan.
3)
Berbagai hasil penelitian dan pendataan belum sepenuhnya memberikan kontribusi pada dunia usaha dan masyarakat.
Isu-isu Strategis Bidang Statistik : Membangun kerjasama yang kuat dengan Badan Pusat Statistik dan membangun sistem data / informasi yang dapat di-update dan diakses oleh semua pihak secara on-line serta meningkatkan kemampuan dalam penyediaan data base, informasi dan data statistik lainnya yang berkualitas dengan tingkat akurasi dan validitas yang tinggi serta mutakhir, yang mampu diakses secara baik dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pemerintahan dan pembangunan. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
29
Pemerintah Kabupaten Kampar
25. Kearsipan. Masalah-Masalah Bidang Kearsipan : 1)
Terbatasnya sarana dan prasarana yang memadai sebagai media penyelamatan dan pelestarian arsip daerah;
2)
Terbatasnya mutu pelayanan sistem informasi kearsipan di lingkungan pemerintah maupun swasta/masyarakat;
3)
Kurangnya koordinasi antar instansi/dinas terkait dalam pengelolaan dan penyelamatan arsip daerah.
Isu-isu Strategis Bidang Kearsipan : 1)
Penambahan alokasi anggaran dalam rangka program pengarsipan yang belum dilaksanakan.
2)
Penambahan SDM dan ruangan dalam rangka menangani jumlah arsip yang terus bertambah.
3)
Perlunya dukungan semua pihak untuk dapat memberikan dokumen/arsip pemerintahan maupun arsip yang bernilai sejarah, sehingga terhimpunnya arsip dalam satu wadah dan terawat dengan baik.
4)
Pemeliharaan rutin/berkala sarana pengolahan dan penyimpanan arsip, dan pemeliharaan rutin/ berkala arsip daerah
mengakomodir
5)
Peningkatan pengelolaan, penyelamatan, dan pemeliharaan arsip-arsip daerah sebagai bahan perencanaan, penyelenggaraan dan pertanggungjawaban pemerintah daerah. 26. Perpustakaan Masalah-Masalah Bidang Perpustakaan: 1) Sarana danprasarana yang kurang memadai 2) Kurangnya minat baca masyarakat. 3) Terbatasnya jumlah pos perpusling karena banyak lokasi yang tidak terjangkau oleh bis keliling. 4) Lemahnya SDM pengelola perpustakaan. 5) Pengelolaan buku perpustakaan masih manual. Isu-isu Strategis Bidang Perpustakaan : 1)
Meningkatkan sosialisasi tentang minat baca dan perpustakaan kepada masyarakat luas.
2) Memberi kesempatan kepada lebih banyak masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan dengan menambah jam layanan. 3) Mengusulkan kendaraan yang lebih kecil sehingga bisa menjangkau lokasi yang lebih terpencil (pedesaan). 4) Meningkatkan kualitas Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
SDM
pengelola
perpustakaan
dengan 30
Pemerintah Kabupaten Kampar
melaksanakan bintek bagi pengelola perpustakaan. 5) Mengupayakan terselenggaranya otomasi perpustakaan pada 2010. Otomasi layanan perpustakaan sangat dibutuhkan guna meningkatkan kualitas dan mempercepat layanan perpustakaan. Pengguna perpustakaan yang ingin meminjam/mengembalikan buku yang mereka pinjam, tidak perlu pelayanan.
Urusan Pilihan 1.
Pertanian 1.1 Perikanan Masalah-Masalah Bidang Perikanan : 1)
Usaha penangkapan ikan masih secara tradisional (kurangnya penerapan teknologi) sehingga produksi yang diperoleh rendah, akibatnya pendapatan yang diperoleh tidak mencukupi untuk hidup layak.
2)
Pengamatan nelayan menunjukan beberapa jenis ikan terancam punah, kondisi ini menunjukan sudah semakin kurnagnya keragaman jenis-jenis ikan yang terdapat disepanjang sungai Kampar.
3)
Pencemaran limbah dan kerusakan mempengaruhi daerah aliran sungai.
4)
Masyarakat yang melakukan usaha perikanan memiliki pendidikan dan keterampilan serta jiwa kewirausahaan yang relatif rendah, sehingga kurang mempunyai pandangan yang lebih maju untuk pengembangan usaha yang mereka lakukan agar mendatangkan produksi dan pendapatan.
5)
Lembaga pemasaran produksi pertanian (hasil tangkapan) dapat dikatakan belum efisien, karena relatif rendahnya harga ikan yang ditetapkan.
lingkungan
sudah
Isu-isu Strategis Bidang Perikanan : 1)
Perlunya pengembangan alat tangkap bagi nelayan dan pengembangan perikanan budidaya melalui pengembangan kolam dan keramba dengan penambahan anggaran.
2)
Masih sangat terbatasnya kualitas sumber daya manusia pengelola usaha perikanan.
1.2 Pertanian Tanaman Pangan. Masalah-Masalah Bidang Tanaman Pangan : 1)
Masih tingginya serangan dan gangguan hama dan penyakit
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
31
Pemerintah Kabupaten Kampar
2)
Terjadinya fungsi lahan tanaman pangan menjadi non pangan
3)
Kurangya tenaga kerja di sub sektor tanaman pangan
4)
Sistem pengairan tanaman pangan yang belum optimal
5)
Produksi pangan belum mencukupi kebutuhan penduduk
6)
Masih tingginya kehilangan produksi hasil pertanian khususnya tanaman padi
7)
Isu pertanian Tradisional di semua sub sector yang ditandai : Produkivitas yang rendah Pengelolaan usaha subsisten Investasi Infrastruktur Agribisnis Limited Level of technology (pengembangan, penguasaan dan penerapan) Upah murah dan Nilai Tukar Petani 8) Isu konflik lahan pertanian. Isu-isu Strategis Bidang Tanaman Pangan : 1)
Perlunya sarana dan prasarana pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu
2)
Belum adanya PERDA yang mengatur alih fungsi lahan sesuai UU 41 tahun 2009 serta sosialisasi lahan pangan berkelanjutan.
3)
Perlunya sarana dan prasarana mekanisasi pertanian
4)
Peningkatan perbaikan jaringan irigasi dan ketersediaan cadangan air serta pompanisasi.
5)
Peningkatan produksi melalui peningkatan mutu intensifikasi (perbaikan mutu lahan, pemupukan berimbang dan peningkatan indek pertanaman IP 200-300 serta perluasan areal penanaman
6)
Pembinaan penanganan pasca panen penggunaan alat mekanisasi pasca panen dan pembangunan lantai jemur.
7)
Penyusunan database pertanian terutama tanaman perkebunan : Peningkatan produktivitas perkebunan karet dan sawit dan replanting Pengelolaan dengan pendekatan agribisnis Perbaikan infrastruktur agribinsis Peningkatan kapasitas teknologi Peningkatan upah seiring peningkatan produktivitas
8)
Perbaikan data pertanahan dan menstruktur kembali HGU dan pelepasan kelebihan HGU.
1.3 Perkebunan Masalah-Masalah Bidang Perkebunan : 1)
Masih kurang keterampilan teknik penyadap petani karet.
2)
Pengetahuan penati yang rendah
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
32
Pemerintah Kabupaten Kampar
3)
Dokumen database usaha perkebunan besar dan perkebunan yang belum lengkap.
Isu-isu Strategis Bidang Perkebunan : 1)
Kualitas dan kuantitas SDM petugas yang tersedia masih terbatas, terutama belum adanya petugas pada masing-masing kecamatan dan desa yang potensial untuk pengembangan perkebunan, sehingga mengakibatkan kurangnya bimbingan dan penyuluhan kepada petani-perkebunan.
2)
Relatif besarnya jumlah kebun masyarakat khususnya dengan pola swadaya yang menggunakan bibit non sertifikat (kebun sawit).
3)
Relatif besarnya jumlah tanaman karet tua atau tidak produktif yang harus diremajakan.
4)
Belum lengkap dan akurat data base perkebunan sehingga menjadi kendala dalam melakukan perencanaan dan pengembangan perkebunan sebagaimana diketahui bahwa komoditi perkebunan merupakan komoditi unggulan daerah.
5)
Masih adanya pembukaan lahan oleh masyarakat maupun pengusaha perkebunan besar dengan cara pembakaran lahan yang menimbulkan polusi udara, sehingga mengganggu kesehatan maupun pencemaran lingkungan.
1.4 Peternakan Masalah-Masalah Bidang Peternakan : 1)
Peningkatan produksi hasil peternakan masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, pemanfaatan sumberdaya masyarakat belum optimal, skala usaha kepemilikan peternakan masih terbatas, penyediaan bibit ternak dan sarana produksi lainnya masih terbatas, penerapan teknologi yang masih rendah, lemahnya pengetahuan dan penguasaan pasar, kelembagaan sosial ekonomi usaha peternakan belum berkembang serta terbatasnya modal usaha peternakan.
2)
Masih relatif tingginya angka kematian ternak, tingginya angka kematian ternak disebabkan oleh pola pemeliharaan yang masih tradisional.
3)
Terbatasnya sarana dan prasarana transportasi yang dimiliki oleh petugas kesehatan hewan, pelayanan kesehatan masyarakat veteriner belum dapat berjalan secara optimal karena tidak adanya RPH yang representatif.
4)
Dalam pengembangan usaha peternakan dengan pola kemitraan masih ditemui beberapa permasalahan, yaitu peternak masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan modal kandang, terjadinya
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
33
Pemerintah Kabupaten Kampar
fluktuasi harga sarana produksi, kesepakatan harga lebih dominan ditentukan oleh perusahaan, pembinaan dan bimbingan kepada peternak belum optimal. 5)
Kebutuhan bibit peternakan saat ini sebahagian besar bergantung pasokan para pengusaha bibit swasta/petani perorangan, atau pemasok dari luar kabupaten Kampar, yang kondisinya sering tidak kontinyu. Kebutuhan bibit bermutu yang kontinyu, dapat ditempuh melalui kerja sama kemitraan pola patungan antara pemerintah daerah dengan investor.
6)
Kebutuhan daging dan telur meningkat.
7)
Kebutuhan bibit ternak yang meningkat peningkatan populasi dan produksi ternak.
sebagai
dampak
Memenuhi Kebutuhan daging dan telur bagi masyarakat. Kebutuhan bibit ternak yang meningkat sebagai peningkatan populasi dan produksi ternak.
dampak
Isu-isu Strategis Bidang Peternakan : 1) 2) 2.
Kehutanan Masalah-Masalah Bidang Kehutanan : 1)
Kebakaran hutan,
2)
Perusahaan industri kayu yang beroperasi tanpa mempedulikan dampak lingkungan,
3)
kecenderungan pengusaha yang bergerak dibidang kehutanan mementingkan keuntungan sesaat dari pada melestarikan hutan,
4)
Pengusaha yang bergerak dibidang kehutanan mengambil hasil hutan diluar ketentuan (diluar luas HPH) yang telah ditetapkan, dan
5)
Rendahnya sumber daya manusia atau keahlian masyarakat yang berada dalam dan disekitar hutan.
Isu-isu Strategis Bidang Kehutanan : 1)
Tingginya tingkat kebakaran hutan setiap tahun sehingga menimbulkan dampak polusi udara yang melebihi ambang batas.
2)
Tingginya tingkat kerusakan lahan gambut sehingga menyebabkan terjadinya pengurangan areal tangkapan air
3)
Belum optimal berfungsinya HPH dalam rangka bina desa hutan untuk menanggulangi rendahnya pendapatan masyarakat.
4)
Kegagalan rehabilitasi, reboisasi, konservasi hutan cukup memperhatinkan bagi generasi penerus, antara lain disebabkan karena belum tegas dan transparannya sistem beserta penanggung jawab pengelola kawasan hutan menurut fungsinya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
34
Pemerintah Kabupaten Kampar
5)
3.
Keluarnya peraturan tidak diperbolehkannya pengusahaan kayu secara illegal, akibatnya sebagian besar masyarakat yang berada disekitar hutan yang sumber kehidupan utamanya berasal dari pengusahaan kayu menjadi kehilangan pekerjaan.
Energi dan Sumber daya Mineral Masalah-Masalah Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral : 1.
LPJU memerlukan investasi yang cukup besar ( meterisasi).
2.
Banyaknya titik lampu yg belum termeterisasi dan tersebar seluruh Kabupaten.
3.
Pemakaian lampu yg tidak sesuai dengan klas jalan dan standar PLN.
4.
Banyak pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum Ilegal.
5.
Belum tercukupinya secara merata kebutuhan listrik baik untuk wilayah/daerah maupun kebutuhan sektor ekonomi. Karena terpencarnya desa-desa juga mengakibatkan belum berkembang dan meratanya listrik perdesaan.
6.
Belum semua potensi bahan tambang dan galian dapat dieksplorasi, karena terbatasnya informasi yang lengkap dan terperinci tentang adanya potensi tersebut serta terbatasnya investor yang berminat.
7.
Belum mantapnya penataan ruang, mengakibatkan pembangunan dan pemanfaatan lahan tumpang tindih, serta banyaknya kegiatan pertambangan terutama bahan galian golongan C tanpa izin.
Isu-isu Strategis Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral :
4.
1.
Penertiban LPJU illegal yang tidak memenuhi standar PLN.
2.
Pelaksanaan efisiensi LPJU dengan pemasangan Alat Pembatas Pemakaian (APP) di seluruh Kabupaten Kampar.
3.
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya mineral dan air tanah melalui usaha pertambangan dengan prinsip good mining practice
4.
Meningkatkan pemanfaatan energi alternatif dan potensi energi setempat/lokal;
5.
Meningkatkan pengawasan untuk mengurangi kegiatan pertambangan tanpa ijin (PETI).
6.
Meningkatkan perluasan jaringan transmisi dan distribusi untuk mengoptimalkan penyaluran tenaga listrik ke konsumen;
7.
Meningkatkan kemampuan investasi pemerintah daerah, swasta, koperasi dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan untuk mengurangi beban pemerintah.
Pariwisata Masalah-Masalah Bidang Pariwisata : 1.
Rendahnya daya saing obyek wisata di Kabupaten Kampar
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
35
Pemerintah Kabupaten Kampar
2. 3. 4. 5.
Rendahnya kualitas produk wisata Rendahnya kualitas dan kuantitas pemasaran Lemahnya pemberdayaan masyarakat sekitar obyek wisata Lemahnya koordinasi guna sinkronisasi program/kegiatan agar tercapai sinergi yang baik.
Isu-isu Strategis Bidang Pariwisata :
5.
1.
Pengembangan dan peningkatan produk pariwisata yang berwawasan lingkungan yang bertumpu pada kebudayaan, peninggalan budaya dan pesona alam yang bernilai tinggi dan berdaya saing global.
2.
Penyebaran informasi kepariwisataan secara efektif dan efesien
3.
Meningkatkan peran serta sektor swasta dan masyarakat dalam pengelolaan pariwisata.
4.
Peningkatan koordinasi dengan para stakeholder bidang pariwisata didalam membangun kepariwisataan Kabupaten Kampar
5.
Meningkatkan ketrampilan, keahlian dan kecakapan pekerja di sektor pariwisata.
Perdagangan Masalah-Masalah Bidang Perdagangan : 1.
2.
3.
4. 5. 6. 7. 8.
Kecilnya nilai tambah yang didapat oleh usaha perdagangan kecil kalau dibandingkan dengan usaha perdagangan berskala besar. Untuk itu perlu pengaturan hubungan antara pedagang grosir dengan pengecer, sehingga saling menguntungkan; Rendahnya kualitas sumberdaya manusia, kurangnya modal, belum optimalnya daya saing dan kualitas serta minimnya informasi pasar terutama untuk ekspor. Kurangnya pengetahuan sumber daya manusia yang bergerak di bidang perdagangan tradisional tentang manajemen pengelolaan usaha perdagangan. Keterbatasan peralatan kemetrologian untuk memantau peralatan perdagangan. Keterbatasan anggaran untuk merevitalisasi kawasan-kawasan perdagangan tradisional (pasar maupun PKL). Kurangnya kesadaran pelaku usaha melengkapi diri dengan perizinan usaha maupun legalitas lainnya masih kurang. Rendahnya kemampuan berpromosi bagi UKM/IKM untuk memperluas jaringan pasar Rendahnyapemahaman terhadap penyelenggaran perlindungan konsumen oleh pelaku usaha maupun konsumen.
Isu-isu Strategis Bidang Perdagangan : 1.
Membuat ketentuan yang mengatur persaingan usaha yang tercakup pula didalamnya penataan lokasi sehingga ada perlindungan terhadap Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 36
Pemerintah Kabupaten Kampar
keberadaan usaha kecil dan pasar tradisional.
6.
2.
Melakukan koordinasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi agar dapat lebih intensif melakukan kegiatan uji kemetrologian di Kabupaten Kampar.
3.
Meningkatkan monitoring terhadap aspek harga dan non harga bagi barang pokok / strategis.
4.
Melakukan fasilitasi promosi produk industri kecil dan menengah.
5.
Meningkatkan pengawasan peredaran barang beredar di pasar sebagai upaya perlindungan konsumen.
6.
Meningkatkan kualitas pelaku usaha bidang perdagangan kecil menengah serta meningkatkan kemampuan aparatur bidang perdagangan,
7.
Menciptakan langkah-langkah strategis dalam pemberlakuan perdagangan bebas di dunia,
8.
Memberikan bimbingan teknologi pengolahan bagi komoditi potensi daerah serta mempermudah Akses masyarakat terhadap modal dan pemasaran; dan
9.
Meningkatkan sarana penunjang pelayanan, pengawasan terhadap barang beredar dan aktivitas pelaku usaha industri dan perdagangan.
rangka
antisipasi
Industri Masalah-Masalah Bidang Industri : 1.
Kurang kondusifnya lingkungan usaha memiliki implikasi besar terhadap penurunan daya saing ekonomi, terutama bagi sektor-sektor industri sebagai lapangan kesempatan kerja utama;
2.
Rendahnya efisiensi usaha pada tingkat operasionalisasi perusahaan;
3.
Lemahnya iklim persaingan dalam rangka menciptakan tekanan kompetisi secara sehat;
4.
Pengembangan dan penerapan IPTEK terutama untuk kepentingan produksi masih terbatas;
5.
Mekanisme hubungan industrial yang terjadi belum secara proporsional menampung kepentingan pengusaha dan pekerja;
6.
Standardisasi nasional produk industri, pengembangan infrastruktur yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan sektor industri, serta peningkatan kompetensi tenaga kerja belum sepenuhnya berjalan optimal karena keterbatasan sumberdaya;
7.
Sebagian besar produk industri rumah tangga kecil dan menengah, (IRTKM) tidak atau kurang “marketable”, serta lemahnya kemampuan finansial, manajemen dan pemasaran, sistem produksi berdasarkan order dan tidak kontinyu, jangkauan pasar bersifat lokal dan terbatas kemampuannya dalam mengembangkan ekspansi usaha, dan penerapan teknologi masih rendah.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
37
Pemerintah Kabupaten Kampar
Isu-isu Strategis Bidang Industri :
7.
1.
Memberikan referensi produk meningkatkan kreativitas pengrajin
dari
daerah
lain
untuk
2.
Penambahan aparat pembina untuk mengoptimalkan pembinaan monitoring dan evaluasi usaha industri.
3.
Meningkatkan kualitas pelaku usaha bidang industri kecil menengah serta meningkatkan kemampuan aparatur bidang industri,
4.
Memfasilitasi terlaksananya kerjasama antara industri besar dengan usaha industri kecil dan menengah sebagai upaya terjalinnya kemitraan antara pelaku usaha,
5.
Memfasilitasi Pengembangan lingkungan industri serta kawasan industri dan sentra-sentra industri yang ada,
6.
Memberikan bimbingan teknologi pengolahan bagi komoditi potensi daerah serta mempermudah akses masyarakat terhadap modal dan pemasaran, dan menggandeng pihak perbankan.
Ketransmigrasian Pemerintah Kabupaten Kampar sejak Tahun 2007 s/d 2011 tidak melaksanakan urusan Transmigrasi.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Dalam LAKIP ini disajikan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar untuk seiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. Selanjutnya dilakukan analisis capaian kinerja dan diuraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2014. Uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab 1 – Pendahuluan. Menjelaskan secara ringkas gambaran umum Kabupaten Kampar terdiri dari : kedudukan dan kewenangan, kondisi geografis, kondisi topografi, kondisi sosial budaya; maksud dan tujuan penyusunan LKj; landasan hukum; dan sistematika penulisan. Bab 2 – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja. Menjelaskan secara singkat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 sebagai perwujudan Rencana
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
38
Pemerintah Kabupaten Kampar
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kampar dan Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Kampar untuk tahun 2013. Bab 3 – Akuntabilitas Kinerja. Menjelaskan analisis pencapaian kinerja sasaran strategis dan indikator kinerja serta pengukuran kinerja yang didukung dengan data-data pendukung pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2014, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan target serta capaian RPJMD. Bab 4 – Penutup. Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar tahun 2014 dan menguraikan saran yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa mendatang. Lampiran-Lampiran. Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
39
BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
Pemerintah Kabupaten Kampar
BAB II
PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu Rencana Kerja Pemerintah Pemerintah Daerah (RKPD), yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, indikator kinerja sasaran dan program/ kegiatan serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya. Pada penyusunan Laporan Kinerja (Lkj) Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Teknis Reviu atas Laporan dan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No 12 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten kampar Tahun 2011 – 2016 serta Perjanjian Kinerja Tahun 2014. 2.1
Rencana Strategis Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis
merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena demikian, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten kampar Tahun 2011 –
2016
merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan
dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
40
Pemerintah Kabupaten Kampar
diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. 2.2. Visi – Misi Kabupaten kampar Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi Pemerintah. Berdasarkan kondisi Kabupaten kampar pada saat ini, tantangan dan isu strategis yang akan dihadapi dalam 5 tahun mendatang dengan mempertimbangkan modal dasar yang dimiliki serta berpedoman pada Visi Pembangunan Kabupaten kampar yang termuat dalam RPJPD Kabupaten kampar Tahun 2005 - 2025 yaitu: ”Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kampar yang Madani, Berakhlak dan Bermoral menuju kehidupan yang Sehat, Sejahtera serta Berdaya saing pada Tahun 2016”. Visi Pembangunan tersebut harus dapat diukur untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesejahteraan yang ingin dicapai pada Tahun 2016 di Kabupaten Kampar, dengan ukuran sebagai berikut: 1) Berakhlak dan bermoral, mencerminkan masyarakat yang agamis dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, dan menerapkannya dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat. 2) Yang madani dapat dinilai berdasarkan berbagai ukuran. Ditinjau dari tingkat keadilan dan kesetaraan perkembangan ekonomi, kemajuan dan kesejahteraan diukur dari tingkat kemakmuran yang tercermin pada tingkat pendapatan dan pembagiannya. 3) Tingkat kehidupan yang sehat dan sejahtera, juga dapat diukur berdasarkan berbagai indikator sosial yang pada umumnya berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia. Suatu daerah dikatakan makin maju dan sejahtera apabila makin tinggi tingkat pendidikan penduduk. Hal ini tercermin pada tingkat pendidikan terendah serta tingkat partisipasi pendidikan. 4) Kemajuan dan kesejahteraan suatu daerah juga dapat diukur berdasarkan indikator kependudukan, termasuk derajat kesehatan. Ada kaitan yang erat antara kemajuan suatu daerah dengan laju pertumbuhan penduduk. Daerah yang sudah maju dan sejahtera ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih kecil, angka harapan hidup yang lebih tinggi, dan kualitas pelayanan sosial yang lebih baik. Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia yang makin baik akan tercermin dalam produktifitas yang makin tinggi. 5) Daerah yang berdaya saing dan sejahtera juga ditandai oleh peran serta rakyat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, maupun
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
41
Pemerintah Kabupaten Kampar
pertahanan keamanan. Selain unsur-unsur tersebut, daerah yang maju dan sejahtera juga harus didukung dengan infrastruktur yang maju. 6) Berdaya saing (competitive) adalah salah satu ukuran kemajuan yang dicapai. Berdaya saing disini dimaksudkan bahwa Kabupaten Kampar menjadi kabupaten yang diperhitungkan di Provinsi Riau, baik dari segi kualitas pemerintahan, tingkat kesejahteraan, pemerataan, pelayanan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Berdasarkan rumusan Visi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kampar Periode 2011-2016 tersebut diatas, maka dapat dijelaskan pokok-pokok dan penjelasan visi tersebut pada tabel sebagai berikut : Tabel 2.1 Visi, Pokok-Pokok Visi, dan Penjelasan Visi Tahun 2011-2016 Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kampar NO 1.
VISI
POKOK-POKOK VISI
Terwujudnya 1. Tingkat capaian pendidikan yang Masyarakat semakin tinggi dan merata. Kabupaten Kampar 2. Produkivitas penduduk yang yang Madani semakin tinggi. Berakhlak dan 3. Kualitas pelayanan sosial yang Bermoral semakin baik. 4. Indeks pembagunan yang semakin tinggi.
2.
PENJELASAN VISI
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kampar Sehat Sejahtera
manusia
1. Kemajuan ekonomi yang diukur dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan meningkat. 2. Tingkat pertumbuhan ekonomi secara sektoral yang stabil dan berimbang.
Daerah yang maju ditandai oleh peran serta rakyat secara sadar dan efektif dalam segala aspek kehidupan terutama dalam peranya membangun Kesejahteraan dan keadialan yang diladasi oleh nilai ahlak dan moral yang ada di dalam masyarakat Kampar Daerah yang sejahtera ditandai oleh peran serta rakyat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan keamanan.
3. Tingkat kemajuan infrastruktur yang semakin baik dan merata kesemua wilayah. 4. Kualitas kesehatan penduduk yang semakin baik dan akses pelayanan kesehatan yang semakin baik dan merata. 5. Laju pertumbuhan penduduk yang semakin rendah. 6. Angka harapan semakin tinggi.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
hidup
yang
42
Pemerintah Kabupaten Kampar
3.
Terwujudnya 1. Kualitas pemerintahan yang lebih Masyarakat baik dari daerah lain khususnya di Kabupaten Kampar provinsi Riau. yang Berdaya Saing 2. Tingkat kesejahteraan penduduk yang lebih baik dari daerah lain. 3. Pemerataan pembangunan yang semakin baik. 4. Pelayanan publik dan sosial yang semain baik dan merata. 5. Penyediaan infrastruktur yang semakin baik dan merata.
Kemampuan pengelolaan sumber daya daerah secara bermutu, ekonomis, efektif dan efisien, sehingga lebih unggul dari daerah lainnya. Berdaya saing juga mengandung makna kemampuan untuk berprestasi dalam bidang kerja masing- masing, dengan kualifikasi atau kualitas tertentu, sehingga dapat sejajar atau bahkan lebih tinggi dengan daerah lain.
Misi Pembangunan Kabupaten Kampar Misi Pembangunan Kabupaten Kampar sebagai upaya merealisasikan visi tersebut, adalah : 1.
Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistem sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
2.
Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalaui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi-sendi ilmu, iman dan peradaban untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global.
3.
Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh.
4.
Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
5.
Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis 2.3.1 Tujuan Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkannya dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan Pemerintah Kabupaten Kampar, yang ditempuh melalui Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
43
Pemerintah Kabupaten Kampar
penetapan beberapa sasaran yang satu dengan lainnya saling terkait, tujuan yang ditetapkan adalah sebagai berikut : Tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Kampar dapat dirumuskan melalui gambaran yang lebih jelas dengan keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana dimuat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tahun 2011-2016 MISI I
TUJUAN
Mengembangkan masyarakat yang 1. Masyarakat agamis/ beriman dan bertaqwa, beriman menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistem sosial 2. Memaksimalkan fungsi dan bermasyarakat dan bernegara peran agama dalam dalam menghadapi tantangan pembangunan global 3. Masyarakat berbudaya
SASARAN Meningkatnya fungsi dan peran agama dalam masyarakat. Meningkatnya keagamaan pembangunan.
peran dalam
1. Meningkatnya kunjungan wisata. 2. Meningkatnya promosi dan investasi pariwisata, seni, dan budaya, serta pelestarian cagar budaya.
4. Masyarakat menghargai kesetaraan gender
1. Meningkatnya peran perempuan di lembaga pemerintahan dan swasta. 2. Menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
5. Masyarakat berkesadaran hukum
1. Terlaksananya kepastian hukum, rasa keadilan dan ketertiban masyarakat. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan dan hukum yang berlaku. 3. Meningkatnya pemahaman prinsip‐ prinsip dasar hukum dan HAM.
6. Meningkatkan kapasitas 1. Meningkatnya kapasitas birokrasi pemerintah dan profesionalisme menuju tata kelola aparatur pemerintahan pemerintah yang baik daerah dan desa serta lembaga pemerintah. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
44
Pemerintah Kabupaten Kampar
MISI II
TUJUAN
SASARAN
Mewujudkan masyarakat yang 1. Peningkatan kualitas 1. Meningkatnya aksesibilitas berpendidikan untuk pendidikan masyarakat dan pemerataan pendidikmeningkatkan SDM yang an khususnya bagi masyabermartabat melalaui penguasaan rakat miskin. IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, 2. Meningkatnya mutu untuk menghasilkan manusia yang pendidik, Tenaga berdaya saing global kependidikan dan manajemen sekolah. 3. Meningkatnya minat dan budaya gemar membaca masyarakat serta layanan perpustakaan. 2. Peningkatan kependudukan
kualitas 1. Meningkatnya kesadaran akan kerukunan masyarakat. 2. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah. 3. Meningkatnya partisipasi stakeholder dalam pembangunan daerah. 4. Meningkatnya pembinaan olahraga edukasi dan dukungan olahraga prestasi. 5. Meningkatnya ketenagakerjaan.
3. Peningkatan kualitas 1. Meningkatnya kesejateraan masyarakat dan kualitas publik.
mutu kuantitas pelayanan
2. Meningkatnya kepuasan kualitas pelayanan publik. 4. Peningkatan kualitas 1. Meningkatnya kualitas penguasaan iptek database dalam format digital di semua urusan. 2. Peningkatan Sistem Informasi yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 3. Meningkatnya informasi melalui media massa. 4. Meningkatnya penggunaan teknologi tepat guna. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
45
Pemerintah Kabupaten Kampar
MISI III
TUJUAN
SASARAN
Mengembangkan potensi SDA 1. Memperkuat ekonomi 1. Meningkatnya dan potensi masyarakat untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui membangun pondasi ekonomi daerah dan pemerataan pemberdayaan ekonomi kerakyataan yang kokoh pendapatan. kerakyatan 2. Meningkatkan peran Lembaga Keuangan Mikro di pedesaan. 2. Peningkatan pemanfaatan 1. Meningkatnya PAD Kab. sumber daya alam yang Kampar. berkelanjutan yang dapat meningkatkan 2. Meningkatkan sumber pertumbuhan ekonomi. PAD berdasarkan pola ruang. 3. Peningkatan Investasi 1. Meningkatnya dalam memperkuat investasi swasta pondasi ekonomi daerah 2. Menurunnya pengangguran
MISI IV
TUJUAN
peran tingkat
SASARAN
Mewujudkan pembangunan 1. Peningkatkan kuantitas 1. Meningkatnya kualitas kesehatan yang berkualitas dan dan kualitas pelayanan pelayanan kesehatan. terjangkau oleh seluruh lapisan kesehatan serta sarana dan masyarakat prasarana kesehatan 2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. 3. Meningkatnya infrastruktur masyarakat
kesehatan
2. Peningkatkan partisipasi 1. Meningkatnya prosentase masyarakat dalam rumah dan lingkungan kesiapsiagaan menghadapi sehat. masalah kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih 2. Meningkatkan jumlah dan Sehat penduduk yang memiliki jaminan kesehatan. 3. Meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat. 3. Peningkatan partisipasi Meningkatnya peran swasta masyarakat dalam dalam pelayanan kesehatan. pembangunan kesehatan
MISI V
TUJUAN
SASARAN
Mewujudkan pemerataan 1. Peningkatkan Meningkatnya pembangunan pembangunan infrastruktur yang pengembangan kawasan kawasan strategis. dapat menurunkan tingkat strategis kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2. Peningkatan partisipasi Meningkatnya partisipasi masyarakat berbasis masyarakat dalam Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
46
Pemerintah Kabupaten Kampar
infrastruktur
pembangunan pedesaan.
infrastruktur
3. Peningkatkan kualitas dan Meningkatnya peran kuantitas lingkungan masyarakat dalam pembangunan lingkungan. 4. Peningkatkan kualitas dan Meningkatnya sarana dan kuantitas sarana dan prasarana ekonomi untuk prasarana pendukung menunjang sentra ekonomi. ekonomi
2.3.2 Sasaran Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintahan dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Sasaran
diupayakan
untuk
dapat
dicapai
dalam
kurun
waktu
tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Sasaran dan strategi pembangunan yang ditetapkan adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Sasaran dan Strategi Pembangunan Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 MISI PERTAMA SASARAN
STRATEGI
1. Meningkatnya fungsi dan peran Peningkatan nilai-nilai agamis dan berakhlak agama dalam masyarakat. mulia dalam masyarakat 2. Meningkatnya peran dalam pembangunan.
keagamaan
3. Meningkatnya kunjungan wisata.
Peningkatan peran pembangunan. Peningkatan wisatawan
kunjungan
keagamaan dan
lama
dalam tinggal
4. Meningkatnya promosi dan Peningkatnya promosi dan investasi pariwisata, investasi pariwisata, seni, dan seni, dan budaya, serta pelestarian cagar budaya budaya, serta pelestarian cagar pelestarian aset seni budaya daerah budaya. 5. Meningkatnya peran perempuan di Peningkatnya peran perempuan di lembaga lembaga pemerintahan dan swasta. pemerintahan dan swasta. 6. Menurunnya tindak kekerasan Penurunan tindak terhadap perempuan dan anak. perempuan dan anak.
kekerasan
terhadap
7. Terlaksananya kepastian hukum, Peningkatan pemahaman hak dan kewajiban rasa keadilan,dan ketertiban warga Negara masyarakat.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
47
Pemerintah Kabupaten Kampar
8. Meningkatnya kesadaran Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap masyarakat terhadap peraturan dan peraturan dan hukum yang berlaku hukum yang berlaku. 9. Meningkatnya pemahaman prinsip‐ Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap prinsip dasar hukum dan HAM. prinsip‐ prinsip dasar hukum dan HAM 10. Meningkatnya kapasitas dan 1. Peningkatan kinerja dan profesionalisme profesionalisme aparatur aparatur dan lembaga pemerintah. pemerintahan daerah dan desa serta lembaga pemerintah. 2. Peningakatan fasilitasi dan pelatihan aparatur pemerintahan desa. 3. Peningkatan pemberian pelayanan prima bagi masyarakat. 4. Peningkatan pelaksanaan koordinasi pemerintah pada dinas/instansi terkait secara periodik dan berkelanjutan. 5. Peningkatan pelaksanaan bimtek implementasi perundang‐undangan.
untuk
MISI KEDUA SASARAN
STRATEGI
1. Meningkatnya aksesibilitas dan Peningkatan aksesibilitas dan pemerataan pemerataan pendidikan khususnya pendidikan khususnya bagi masyarakat miskin. bagi masyarakat miskin. 2. Meningkatnya mutu pendidik, Peningkatan mutu pendidik, Tenaga kependidikan Tenaga kependidikan dan dan manajemen sekolah. manajemen sekolah. 3. Meningkatnya minat dan budaya Peningkatan minat dan budaya gemar membaca gemar membaca masyarakat serta masyarakat serta layanan perpustakaan. layanan perpustakaan. 4. Meningkatnya kesadaran kerukunan masyarakat.
akan 1. Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan yang terukur. 2. Peningkatan pemahaman hak dan kewajiban warga negara.
5. Meningkatnya partisipasi pemuda 1. Peningkatan partisipasi pemuda dalam dalam pembangunan daerah. pembangunan daerah. 2. Peningkatan prestasi kepemudaan dan olahraga. 6. Meningkatnya partisipasi Peningkatan partisipasi stakeholder dalam pembangunan pembangunan daerah. daerah.
stakeholder
dalam
7. Meningkatnya pembinaan olahraga Peningkatan pembinaan olahraga edukasi dan edukasi dan dukungan olahraga dukungan olahraga prestasi. prestasi. 8. Meningkatnya ketenagakerjaan. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
mutu Peningkatan mutu ketenaga kerjaan.
48
Pemerintah Kabupaten Kampar
9. Meningkatnya kuantitas dan kualitas Peningkatan pelayanan publik. publik. 10. Meningkatnya kepuasan pelayanan publik.
kuantitas dan kualitas pelayanan
kualitas Peningkatan kepuasan kualitas pelayanan publik.
11. Meningkatnya kualitas database Peningkatan kualitas database dalam format dalam format digital di semua digital di semua urusan. urusan. 12. Peningkatan Sistem Informasi yang Peningkatan Sistem Informasi yang berbasis berbasis Teknologi Informasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Komunikasi (TIK). 13. Meningkatnya media massa.
informasi
14. Meningkatnya teknologi tepat guna.
melalui Peningkatan informasi melalui media massa.
penggunaan Peningkatan penggunaan teknologi tepat guna.
MISI KETIGA SASARAN
STRATEGI
1. Meningkatnya pertumbuhan Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan ekonomi daerah dan pemerataan pemerataan pendapatan. pendapatan. 2. Meningkatkan peran Lembaga Peningkatan peran Lembaga Keuangan Mikro di Keuangan Mikro di pedesaan pedesaan. 3. Meningkatnya PAD Kab. Kampar. 4. Meningkatkan sumber berdasarkan pola ruang. 5. Meningkatnya swasta.
Peningkatan kontribusi PAD dari semua sektor.
PAD Peningkatan sumber PAD berdasarkan pola ruang.
peran
investasi Peningkatan peran pembangunan.
6. Menurunnya tingkat pengangguran.
investasi
swasta
dalam
Peningkatan pengunaan tenaga kerja tempatan oleh pihak swasta.
MISI KEEMPAT SASARAN
STRATEGI
1. Meningkatnya kesehatan.
kualitas pelayanan Peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui akreditasi Puskesmas dan RS
2. Meningkatnya masyarakat.
derajat
3. Meningkatnya kesehatan masyarakat
kesehatan Peningkatan kesehatan ibu dan anak serta status gizi masyarakat infrastruktur Peningkatan infrastruktur kesehatan masyarakat
4. Meningkatnya prosentase dan lingkungan sehat.
rumah Peningkatan prosentase rumah dan lingkungan sehat
5. Meningkatkan jumlah penduduk Peningkatan jumlah penduduk yang memiliki yang memiliki jaminan kesehatan. jaminan kesehatan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
49
Pemerintah Kabupaten Kampar
6. Meningkatkan prilaku hidup bersih Peningkatan standarisasi lingkungan sehat dan dan sehat. prilaku hidup bersih 7. Meningkatnya peran swasta dalam 1. Peningkatan peran swasta dalam pelayanan pelayanan kesehatan. kesehatan 2. Peningkatan kemitraan pemerintah dan dunia usaha, dalam pelayanan kesehatan
MISI KELIMA SASARAN 1. Meningkatnya kawasan strategis.
STRATEGI
pembangunan Peningkatan pembangunan kawasan strategis
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur pembangunan infrastruktur pedesaan pedesaan.
dalam
3. Meningkatnya peran masyarakat 1. Peningkatkan nilai tambah ekonomi yang dalam pembangunan lingkungan. berkelanjutan dengan membangun sektorsektor unggulan. 2. Peningkatan peranan sektor sektor yang non unggulan dengan memperhatikan dampaknya pada kehidupan sosial dan lingkungan hidup 4. Meningkatnya sarana dan prasarana Peningkatan sarana dan prasarana ekonomi untuk ekonomi untuk menunjang sentra mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui ekonomi. optimalisasi, pemanfaatan lahan, diversifikasi, intensifikasi serta pengembangan sentra ekonomi.
Program Pembangunan Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Kampar, tentunya akan tetap memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan.
Oleh
karena
itu,
dalam
mewujudkan
capaian
keberhasilan
pembangunan Kabupaten Kampar, memfokuskan pembangunan pada program prioritas Kabupaten Kampar 2011-2016, sebagai berikut : 1.
Peningkatan Akhlak dan Moral, dengan fokus : a. b. c. d. e. f. g.
2.
Membangun masyarakat agamis/beriman Mengembangkan investasi pariwisata dan kelestarian cagar-budaya Menghargai kesetaraan gender Menumbuhkembangkan kesadaran hukum Mengembangkan budaya anti korupsi Memberantas penyakit masyarakat Mengoptimalkan disiplin Pegawai Negeri Sipil
Peningkatan Sumber Daya Manusia, dengan fokus : a.
Percepatan akses terhadap pendidikan berkualitas dan pendidikan unggulterpadu
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
50
Pemerintah Kabupaten Kampar
b. c. d. e. f.
3.
Pengembangan ekonomi rakyat, dengan fokus : a. b. c. d. e. f.
4.
Pertumbuhan ekonomi daerah dan sumber-sumber PAD. Menumbuhkembangkan UMKM dan Lembaga Keuangan Mikro. Menurunkan jumlah pengangguran dan pengentasan kemiskinan. Percepatan Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan. Percepatan Pembangunan perikanan air tawar. Optimalisasi Kualitas dan Kelestarian Sumber Daya Mineral, Air, Lahan dan Energi yang dapat diperbarukan.
Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dengan fokus : a. b. c. d.
5.
Menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat dalam pembangunan daerah Menumbuhkembangkan Peran Pemuda dan Prestasi Olahraga Optimalisasi Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial Optimalisasi Kualitas Layanan Kesehatan dan Pendidikan Menumbuhkembangkan penggunaan IPTEK dalam pembangunan daerah
Percepatan kualitas Pembangunan Kesehatan. Optimalisasi Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Kesehatan. Percepatan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Menumbuhkembangkan peran swasta dalam pelayanan kesehatan.
Meningkatkan Infrastruktur, dengan fokus : a. b. c. d. e. f. g.
Percepatan pembangunan kawasan strategis. Percepatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur pedesaan. Percepatan peran masyarakat dalam pembangunan lingkungan. Percepatan pembangunan sarana dan prasarana sentra ekonomi. Percepatan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, angkutan sungai, irigasi, air bersih dan listrik. Percepatan pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perumahan. Optimalisasi pengelolaan mitigasi bencana. Berbagai program prioritas tersebut akan didukung oleh rangkaian program
sesuai dengan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Kampar.
Adapun
penetapan
program
pembangunan dan penanganan urusan pembangunan yang disesuaikan dengan misi pembangunan daerah, sebagai berikut : 1.
Dalam upaya mewujudkan Misi Pertama, maka program pembangunan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
51
Pemerintah Kabupaten Kampar
a.
Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, melalui program antara lain : (1) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan (2) Program Peningkatan Peranserta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan (3) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak (4) Program Keluarga Berencana (5) Program Kesehatan Reproduksi Remaja.
b. Urusan
Wajib
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Desa
yang
dilaksanakan, melalui program antara lain : (1) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa. (2) Program Keberdayaan Masyarakat Perdesaan. (3) Program Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya. (4) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. (5) Program Pembinaan Anak Terlantar. (6) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma. (7) Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo. (8) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Nara pidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya). (9) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. (10) Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial. c.
Urusan Wajib Kebudayaan, melalui program antara lain : (1) (2) (3) (4)
2.
Program Pengembangan Nilai Budaya. Program Pengelolahan Kekayaan Budaya. Program Pengelolaan Keragaman Budaya. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolahan Kekayaan Budaya.
Dalam upaya mewujudkan Misi Kedua, maka program pembangunan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a.
Urusan Wajib Pendidikan, melalui program antara lain : (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program PendidikanAnak Usia Dini Program Wajib Belajar 9 tahun Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Non-Formal Program Pendidikan Luar Biasa Program Pendidikan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
52
Pemerintah Kabupaten Kampar
b. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olah Raga, melalui program antara lain : (1) Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan (2) Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda (3) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga (4) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga (5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga (6) Program Kebijakan dan Pengembangan Kepemudaan dan Olah Raga (7) Program Data Base Kepemudaan dan Keolahragaan. c.
Urusan Wajib Perpustakaan, melalui program antara lain : (1) Program Pengembangan Budaya Membaca Perpustakaan. (2) Pelestariandan Pemeliharaan Bahan Pustaka.
dan
Pembinaan
d. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang dilaksanakan melalui program antara lain : (1) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa (2) Program Keberdayaan Masyarakat Perdesaan (3) Program Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya (4) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial (5) Program Pembinaan Anak Terlantar (6) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma (7) Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo (8) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial Nara (Eks pidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) (9) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial (10) Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial. e.
Urusan Wajib Kebudayaan, melalui program antara lain : (1) (2) (3) (4)
f.
Program Pengembangan Nilai Budaya. Program Pengelolahan Kekayaan Budaya. Program Pengelolaan Keragaman Budaya. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolahan Kekayaan Budaya.
Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika, melalui program antara lain: (1) Program Pengembangan Pos dan Telekomunikasi (2) Program Pengembangan Aplikasi Telekomunikasi (3) Program Pengembangan Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
53
Pemerintah Kabupaten Kampar
g. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, melalui program antara lain : (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Progran Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Progam Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. (7) Program Pendidikan Kedinasan (8) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. (9) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan. (10) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah. (11) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah (12) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi. (13) Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat (14) Program Penataan Daerah Otonomi Baru (15) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. (16) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa. (17) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH. (18) Progam Penigkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksaan dan Aparatur Pengawasan. (19) Program Kerjasama Antar Pemerintah Daerah. (20) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan (21) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. (22) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) (23) Program Pendataan dan Pembinaan PNS (24) Program Penataan Administrasi Kependudukan (25) Program Pengembangan Wilayah Perbatasan (26) Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Akses Publik Terhadap Informasi Hukum (27) Program Perencanaan dan Perbantuan Hukum (28) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan (29) Program Penguatan Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan (30) Program Penelitian dan Pengembangan (31) Program Pengelolaan Kekayaan Daerah (32) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pembangunan Ekonomi (33) Program Pembinaan dan Fasilitasi Kesejahteraan Sosial (34) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pembangunan SDA (35) Program Pendidikan dan Pelatihan Bagi PNS. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
54
Pemerintah Kabupaten Kampar
h. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika, melalui program antara lain : (1) Program Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (2) Program Pengembangan Komunikasi dan Informasi & Media Massa (3) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi (4) Program Pengembangan Pemetaan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi (5) Program Penghimpunan Data dan Penyebarluasan Informasi Pembangunan. i.
Urusan Wajib Kearsipan dengan program sebagai berikut : (1) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan. (2) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah. (3) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Infomasi Kearsipan.
j.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam negeri dengan program sebagai berikut : (1) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan (2) Program Perwuju dan Lembaga Demokrasi yang makin kokoh (3) Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan (4) Program Pendidikan Politik Masyarakat (5) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.
3.
Dalam upaya mewujudkan Misi Ketiga, maka program pembangunan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, melalui program antara lain : (1) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UMKM (2) Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UKM (3) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi (4) Program Pengembangan Kemitraan (5) Program Perkuatan Permodalan UMKMK (6) Program Peningkatan Pemasaran Hasil UMKMK (7) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil dan Menengah yang kondusif (8) Program Peningkatan Kegiatan Usaha UMKM. b. Urusan Wajib Ketahanan Pangan, melalui program antara lain : (1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan (2) Program Lumbung Pangan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
55
Pemerintah Kabupaten Kampar
c. Urusan Wajib Penanaman Modal, melalui program antara lain : (1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi (2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi (3) Program Penyiapan Potensi Sumber daya, Sarana dan Prasarana Daerah. d. Urusan Wajib Ketenagakerjaan, melalui program antara lain : (1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja (2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja (3) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja. e. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan, melalui program antara lain : (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya Program Pengembangan Data dan Informasi Program peningkatan kapasitas kelembangaan Perencanaan Pembangunan Daerah (7) Program Kerjasama Pembangunan (8) Program Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah. f. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, melalui Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat. g. Urusan Pilihan Industri, melalui program antara lain : (1) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri (2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (3) Program Penataan Struktur Industri. h. Urusan Pilihan Perdagangan, melalui program antara lain : (1) (2) (3) (4)
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Perlindungan Konsumen dan Pengaman Perdagangan Program Pengembangan Standarisasi Nasional.
i. Urusan Pilihan Pariwisata, melalui program antara lain : (1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata (2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
56
Pemerintah Kabupaten Kampar
(3) Program Pengembangan Kemitraan. j. Urusan Pilihan Pertanian (Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura), melalui program antara lain : (1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani (2) Program Peningkatan Nilai Tambah Agribisnis (3) Program Peningkatan Pemasaran Produk Pertanian. k. Urusan Pilihan Pertanian (Perkebunan), melalui program antara lain : (1) Program Pengembangan Kelembagaan Usaha Perkebunan (2) Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan. l. Urusan Pilihan Pertanian (Peternakan), melalui program Program Peningkatan Pemasaran Hasil Peternakan. m. Urusan Pilihan Kehutanan, melalui Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Kehutanan. n. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dengan program sebagai berikut : (1) Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan (2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani (3) Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Daerah aliran sungai. o. Urusan Pilihan Energi dan Sumber daya Mineral dengan program sebagai berikut : (1) Program Promosi Investasi Sektor Pertambangan dan Energi (2) Program Peningkatan Ekonomi Masyarakat Sekitar Wilayah Tambang. p. Urusan Wajib Lingkungan Hidup, melalui program antara lain : (1) (2) (3) (4)
Program Pengendalian dan Pengrusakan Lingkungan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Fasilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH.
q. Urusan Pilihan Pertanian (Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura), melalui program antara lain : (1) Program Pengembangan Sentra-sentra Produksi Tanaman Pangan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
57
Pemerintah Kabupaten Kampar
dan Hortikultura (2) Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura (3) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian. (4) Program Perbaikan dan Penyediaan Infrastruktur/ Sarana dan Prasarana Pertanian. r. Urusan Pilihan Pertanian (Perkebunan), melalui program antara lain : (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Perkebunan Program Pengembangan Perbenihan Perkebunan Program Pengembangan Proteksi Tanaman Perkebunan Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian.
s. Urusan Pilihan Pertanian (Peternakan), melalui program antara lain : (1) (2) (3) (4) (5)
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program Pencegahan Penanggulangan Penyakit Ternak Program Penerapan Teknologi Peternakan Program Pengembangan Peternakan Program Peningkatan Fungsi Kesmavet.
t. Urusan Pilihan Kehutanan, melalui program antara lain : (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Program Kemitraan Program Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Program Optimalisasi Pemanfaatan Hutan Produksi Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Melalui Pembangunan Desa Mandiri Pangan dan Pembangunan Lumbung Desa.
u. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan, melalui program antara lain : (1) Program Pengembangan Perikanan Budidaya (2) Program Pengembangan Perikanaan Tangkap (3) Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. v. Urusan Pilihan Energi dan Sumber daya Mineral, melalui program antara lain : (1) Program Pengembangan Energi (2) Program Survei Geologi dan Sumber daya Mineral, Mitigasi Bencana Alam Geologi, dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
58
Pemerintah Kabupaten Kampar
(3) Program Pengembangan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (4) Program Pembinaan dan Pengawasan Lingkungan dan Pertambangan. (5) Program Pembinaan dan Pengawasan K3 Pertambangan (6) Program Pengembangan Sumur Tua dan Pengusahaan Migas (7) Program Pengembangan Potenasi Energi Lokal/ Desa. 4.
Dalam upaya mewujudkan Misi Keempat, maka program pembangunan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a.
Urusan Wajib Kesehatan, melalui program antara lain : (1) Program Program Obat dan Perbekalan Kesehatan (2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat (3) Program Pengawasan Obat dan Makanan (4) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan (5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat (6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat (7) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan (9) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin (10) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan (11) Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan (12) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia (13) Program Upaya Kesehatan Perorangan (14) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak (15) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan jaringannya (16) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS (17) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit Mata.
b. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, melalui program antara lain : (1) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa (2) Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan (3) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak (4) Program Penerapan Pemerintahan yang baik (5) Program Peningkatan Kesehatan Ibu Bayi dan Anak melalui Kelompok Kegiatan di Desa. (6) Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu PAUD. 5.
Dalam upaya mewujudkan Misi Kelima, maka program pembangunan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a.
Urusan Wajib Pekerjaan Umum (Bina Marga), melalui Program
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
59
Pemerintah Kabupaten Kampar
Pembangunan Jalan dan Jembatan. b. Urusan Wajib Penataan Ruang, melalui program antara lain : (1) Program Perencanaan Tata Ruang (2) Program Penataan Kawasan. c.
Urusan Wajib Pekerjaan Umum (Pengairan), melalui program antara lain : (1) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi (2) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Rawa (3) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku/ Air Tanah (4) Program Pengendalian Banjir (5) Program Pembangunan Talud/ Turap dan Bronjong.
d. Urusan Wajib Pekerjaan Umum (CiptaKarya), melalui Program antara lain : (1) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (2) Program Pengembangan Perumahan (3) Program Pengembangan Kawasan Permukiman (4) Program Pembangunan Saluran Drainase (5) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah (6) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
e. Urusan Wajib Pekerjaan Umum (BinaMarga), melalui program antara lain : (1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan (2) Program Inspeksi Jalan dan Jembatan (3) Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan (4) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (5) Program Pembebasan Lahan untuk Jalan dan Jembatan f. Urusan Wajib Perhubungan, melalui program antara lain : (1) Program Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan (2) Program Pengembangan Transportasi Perkotaan (3) Program Pengembangan Terminal Terpadu Multi Moda (4) Program Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (5) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor (6) Program Pengembangan Prasarana dan Fasilitasi Perhubungan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
60
Pemerintah Kabupaten Kampar
g. Urusan Pilihan Energi dan Sumber daya Mineral, melalui program antara lain : (1) Program Pengembangan Potensi dan Kecukupan Energi Listrik dan Bahan Bakar (2) Program Pengembangan Jaringan Listrik Perdesaan. 2.4 PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN KAMPAR. Adapun prioritas pembangunan Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 sesuai dengan visi, misi dan program kerja Pembangunan Kabupaten Kampar sebagai berikut : 1.
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama untuk mewujudkan masyarakat agamis. 2. Menciptakan pemerintahan yang bersih, melanjutkan reformasi birokrasi, peningkatan kualitas pelayanan publik dan pemberantasan korupsi. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 4. Meningkatkan pelayanan dan pembangunan kesehatan. 5. Percepatan pembangunan infrastruktur wilayah terutama penanganan kerusakan jalan dan jembatan, air bersih dan krisis listrik. 6. Mengembangkan usaha ekonomi lokal masyarakat desa melalui layanan permodalan, peningkatan skil kewirausahaan dan menjadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai pilar lembaga ekonomi desa yang mandiri. 7. Mengembangkan program peningkatan produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan untuk menjadikan Kabupaten Kampar sebagai pertanian mandiri, pusat pengembangan perternakan dan pusat agrobisnis. 8. Mengembangkan pembinaan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat melalui Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) sebagai inovasi PNPM di daerah dan peningkatan Alokasi Dana Desa (ADD). 9. Mengembangkan kebudayaan, kepariwisataan, generasi muda, peranan perempuan dan olah raga. 10. Menjaga keserasian pemanfaatan ruang, pengelolaan lingkungan hidup dan mitigasi bencana. 2.5 PERJANJIAN KINERJA. 1. Perjanjian Kinerja Pembangunan Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam Perjanjian Kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan Perjanjian Kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran. Perjanjian Kinerja merupakan target yang akan dicapai oleh instansi pemerintah dalam tahun tertentu. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
61
Pemerintah Kabupaten Kampar
Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2014 merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011 - 2016, yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan selama tahun 2014. Kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar selama tahun 2014 dikaitkan dengan tujuan dan sasaran strategis, serta program pembangunan, disajikan dalam Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2014. 2. Penentuan Indikator Kinerja Indikator kinerja daerah dibuat untuk menjadi panduan bagi kinerja SKPD dalam menjalankan program-programnya. Dengan demikian indikator kinerja daerah tidak lain merupakan akumulasi kinerja SKPD. Indikator kinerja daerah ini merupakan target Bupati dan Wakil Bupati Kampar yang harus dikejar dan didukung SKPD. Indikator kinerja daerah merupakan target selama lima tahun yang dicapai secara bertahap setiap tahunnya, dan target ditetapkan untuk setiap tahun pencapaiannya. Oleh karena itu indikator kinerja daerah untuk RPJMD ini memiliki karakter yang berbeda sesuai aspek, fokus dan urusannya. Indikator kinerja daerah sebagian bersifat dampak langsung, tetapi sebagian lainnya bersifat dampak tidak langsung dari program-program yang dilaksanakan SKPD. Karakter indikator yang berbeda tersebut menjadikan sejumlah indikator memiliki tingkat validitas yang berbeda pula sesuai dengan tingkat kedekatan indikator kinerja tersebut dengan tujuannya. 3. Indikator dan Target Kinerja Setelah program prioritas dan pendanaan diketahui langkah selanjutnya adalah menetapkan indikator kinerja daerah. Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah tersebut dapat dilihat dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Indikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) atau Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
62
Pemerintah Kabupaten Kampar
kompositnya (impact). Penetapan
Indikator
Kinerja
Daerah
dalam
penyusunan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 meliputi pertama aspek kesejahteraan masyarakat, aspek dengan fokus kesejahteraan masyarakat dan pemerataan
ekonomi, fokus kesejahteraan
masyarakat dan fokus seni budaya dan olahraga. Kedua aspek pelayanan umum yang meliputi urusan wajib dan pilihan. Ketiga aspek daya saing daerah dengan fokus kemampuan ekonomi daerah, fokus fasilitas wilayah/infrastruktur, fokus iklim berinvestasi dan fokus sumberdaya manusia. Untuk menjamin aspek akuntabilitas pencapaian kinerja RPJMD sekaligus sebagai acuan penyusunan Renstra dan Renja SKPD, indikator dan target kinerja dinyatakan dengan jelas pada RPJMD ini. Indikator kinerja RPJMD ditampilkan dengan menggambarkan kondisi awal dan target tahunan selama Periode 2011 sampai 2016. Bahkan sebagai referensi digambarkan pula kondisi tahun sebelumnya sebagai pembanding. Target kinerja mencoba menggambarkan secara langsung pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah daerah dengan memenuhi kriteria specific, measurable, achievable, relevant, time bond dan continously improve (SMART-C). Spesifik sesuai urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Kampar. Terukur (measurable) karena memiliki angka pencapaian tertentu. Terjangkau (achievable) karena telah memperhitungkan kemampuan dan kondisi daerah. Relevan (relevant) karena telah berusaha menyesuaikan aspirasi dan dinamika masyarakat. Terikat waktu (time bond) karena memiliki batasan periode Tahun 2011-2016 serta target tahunannya. Peningkatan yang berkelanjutan (continously improve) karena berusaha melakukan peningkatan secara terus menerus dan bertahap setiap tahunnya. 4. Proyeksi Target Kinerja. Penyusunan target kinerja sebagaimana digambarkan di atas ditetapkan berdasarkan proyeksi tertentu yang memperhatikan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kampar. Proyeksi ini berupa titik target yang ingin dicapai dari kondisi titik nol awal kepemimpinan. Batasan titik target ini bisa berupa angka rata-rata provinsi, atau sekedar meningkatkan posisi Kabupaten Kampar di antara daerah lainnya di Provinsi Riau.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
63
Pemerintah Kabupaten Kampar
Bagian ini akan mencoba memperjelas argumentasi penentuan indikator kinerja yang menjadi target masing-masing bidang atau urusan sesuai aspek dan fokusnya.
Indikator
kinerja
dan
upaya-upaya
untuk
mencapainya
juga
mempertimbangkan tingkat kendali (degree of controllability) Pemerintahan Kabupaten Kampar atas apa yang ditargetkan dari kinerja tersebut.
Penentuan program
diupayakan merata ditiap fokus untuk menjaga kepaduan dan daya ungkit strategi terhadap target indikator kinerja RPJMD keseluruhan. Namun demikian, tidak selalu tiap fokus terdapat program prioritas, tergantung strategi untuk mencapai sasaran. Untuk mempermudah pembahasan terbagi kedalam tiga kelompok aspek, yaitu Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Umum, dan Daya Saing Daerah. Masing-masing aspek memiliki ulasan menyangkut fokus-fokus bidang urusan yang mempengaruhinya. 1)
Aspek Kesejahteraan Masyarakat Di antara fokus yang menjadi bagian aspek kesejahteraan masyarakat terdapat fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi yang kinerjanya diukur dengan indikator makro ekonomi. Indikator makro ekonomi ini sesungguhnya merupakan akumulasi dengan hasil kinerja program-program Pemerintah Kabupaten Kampar pada aspek lain serta upaya di luar yang dilakukan pemerintah kabupaten. Tetapi dengan komitmen yang tinggi, Pemerintah Kabupaten Kampar bertekad meningkatkan capaian indikator-indikator tersebut dengan upaya pemerintah Kabupaten serta dukungan masyarakat. Karenanya untuk beberapa indikator, pada akhir periode RPJMD tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Kampar berupaya melampaui capaian rata-rata Provinsi Riau pada 2016. Untuk fokus kesejahteraan sosial diwakili dengan indikator proxy dari upaya akses masyarakat terhadap kesehatan, pendidikan, kepemilikan lahan dan pekerjaan. Untuk fokus ini RPJMD mentargetkan peningkatan/perbaikan yang optimal yaitu sampai akhir periode mencapai angka penyelesaian masalah sampai tersisa 0% (nol persen) atau perluasan akses sampai 100%.
2) Aspek Pelayanan Umum Indikator kinerja RPJMD pada aspek pelayanan umum (layanan publik) merupakan indikator yang paling gemuk karena menyangkut dua puluh enam urusan wajib dan tujuh urusan pilihan. Untuk aspek layanan ini, penentuan indikator kinerja lebih banyak ditentukan oleh kekuatan anggaran dan etos Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
64
Pemerintah Kabupaten Kampar
kerja aparat birokrasi. Karenanya kepala daerah dan wakil kepala daerah berkomitmen
mengoptimalkan
belanja
untuk
layanan
umum
dan
mempertinggi kinerja birokrasi agar target pelayanan umum bisa terpenuhi. Upaya meningkatkan kapasitas birokrasi dan kualitas layanan publik menjadi hal utama. Persoalannya hanya pada pembagian yang proporsional antar berbagai urusan yang ada sesuai urutan prioritas. Diantara urusan wajib dan urusan pilihan, keduanya mengandung urusan prioritas di Kabupaten Kampar.
Karena pada hakekatnya urusan
pilihan adalah urusan yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi daerah Kampar sendiri. Karenanya pendidikan dan kesehatan yang merupakan urusan wajib serta pertanian (dalam arti luas termasuk perikanan, peternakan, perkebunan) menjadi prioritas pelayanan umum yang digenjot peningkatannya di Kabupaten Kampar. Mengingat sebagian besar indikator yang bersifat terpengaruh langsung oleh program pemerintah, maka kepemimpinan Kabupaten Kampar dengan RPJMD 2012 – 2016 sebagian besar mentargetkan tuntas 2016. Untuk angka yang sifatnya kenaikan prosentase, beberapa mentargetkan peningkatan setiap tahun hingga tuntas 100% (seratus persen) pada 2016. Untuk indikator yang sifatnya menyelesaikan masalah ditandai dengan penurunan prosentase masalah tersebut secara bertahap hingga tahun 2016 mencapai angka 0% (nol persen). Untuk beberapa indikator kinerja, memang ada target yang tidak bisa tuntas. Hal ini dikarenakan beberapa perhitungan rasional yang sebagian tetap dipengaruhi faktor lain. Sebagai contoh perubahan perilaku atau merubah kebiasaan yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Fokus utama aspek pelayanan umum memang masih memprioritaskan pendidikan, kesehatan, pertanian dan pelayanan (dalam arti luas menyangkut pula perikanan, peternakan, perkebunan). Dalam beberapa fokus ini indikator kinerja RPJM memang diupayakan loncatan yang meningkat dari tahun ke tahun secara optimal. Meski demikian urusan lain tetap ditargetkan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini karena urusan yang tidak prioritas juga mendukung pelayanan urusan yang prioritas. Untuk pendidikan dan kesehatan, indikator kinerjanya memang harus lebih terperinci dan meliputi banyak hal. Meski demikian RPJMD menetapkan target yang optimal sampai akhir periode 2016. Hal ini karena bagaimanapun pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama dalam pembangunan jangka Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
65
Pemerintah Kabupaten Kampar
panjang.
Pertanian merupakan penyumbang terbesar PDRB di Kampar
karenanya peningkatan di sektor ini diprioritaskan untuk digenjot. Hal ini dilakukan melalui revitalisasi pertanian, terutama tanaman pangan dan perkebunan. Sebagaimana dipaparkan di bab sebelumnya arah kebijakan dan sasaran urusan pertanian begitu komprehensip, namun pada indikator kinerja ini hanya dimunculkan beberapa target. Dengan demikian upaya pemerintah di bidang ini sesungguhnya lebih kompleks, dalam arti indikator kinerja dengan target yang ada secara langsung mewakili kompleksitas upaya Pemerintah Kabupaten Kampar.
Hal ini sebagimana tampak pada indikator kinerja
layanan urusan pertanian, ketahanan pangan, kelautan dan perikanan, kehutanan. Pariwisata menjadi indikator kinerja yang dimunculkan dengan target tahunan yang meningkat. Untuk Kabupaten Kampar hal ini dikembangkan melalui pariwisata berbasis kearifan lokal yang meliputi potensi wisata sungai, wisata budaya, wisata agro, wisata pendidikan. Disamping meningkatkan kunjungan wisata, juga menunjang perkembangan UKM pendukungnya. Dengan upaya ini kontribusi pariwisata terhadap PDRB ditargetkan terus meningkat. Disamping UKM, penguatan Koperasi dan usaha kecil lainnya menjadi target tahunan RPJMD yang terus meningkat. Pelembagaan UKM, Koperasi, LKM (Lembaga
Keuangan
Mikro)
menjadi
indikator kinerja yang
menggambarkan upaya pemerintah. 3) Aspek Daya Saing Daerah Indikator kinerja RPJMD pada aspek daya saing daerah merupakan indikator yang paling dinamis. Hal ini dikarenakan indikator ini lebih mencerminkan komparasi langsung dengan daerah lain. Dalam pengertian ketika Kabupaten Kampar berusaha meningkatkan daya saing tertentu bersifat relative karena pada saat sama daerah lain melakukannya. Demikian pula dalam banyak hal ketika terjadi perubahan kondisi di Kampar, pada saat yang sama terjadi pula perubahan kondisi di daerah lain Untuk fokus kemampuan ekonomi daerah, karena banyak terpengaruh aspek lain termasuk perekonomian regional Provinsi Riau dan makro ekonomi nasional. Oleh karenanya RPJMD hanya mentargetkan peningkatan berkala dengan akselerasi moderat untuk tingkat konsumsi masyarakat. Untuk nilai tukar petani meski peningkatannya bertahap dan moderat, tetapi Pemerintah Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
66
Pemerintah Kabupaten Kampar
Kabupaten Kampar akan berusaha optimal memperjuangkan bargaining position petani (peternak/nelayan) atas hasil produksinya. Beberapa fokus dapat disentuh langsung oleh program Pemerintah Kabupaten Kampar, seperti sebagian fokus iklim investasi dan penyediaan infrastruktur wilayah. Penyediaan infrastruktur wilayah terus ditingkatkan dengan
anggaran
yang
ada,
ditunjang
perbaikan
tata
ruang
yang
memperhatikan aspek lingkungan. Demikian pula fokus Iklim investasi dapat ditunjang kebijakan perbaikan perijinan, serta regulasi pajak dan retribusi daerah yang tidak membebani masyarakat.
Untuk fokus SDM, indikator
kinerja memang lebih banyak diukur dengan pendidikan formal sehingga target RPJMD terlihat lebih sebagai kenaikan berkala. Akan tetapi dibalik itu Pemerintah Kabupaten Kampar melakukan peningkatan kualitas SDM masyarakat dengan berbagai upaya bersifat pendidikan non formal. Baik berupa pelatihan kelompok petani, nelayan, UKM dan sebagainya. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Kampar juga memicu masyarakat agar berpendidikan formal tinggi sehingga prosentasi penduduk berpendidikan S1/S2/S3 makin meningkat dari tahun ke tahun. 4) Indikator kinerja setiap sasaran. Berikut ini perjanjian kinerja yang akan dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Kampar dan telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2014 yang akan diukur pencapaiannya pada Bab III laporan ini seperti tabel 2.5. Tabel 2.4 Keterkaitan Misi, Sasaran dan Indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kampar 2011-2016. Misi Pertama :
Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistem sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
67
Pemerintah Kabupaten Kampar
SASARAN STRATEGIS 1
Meningkatnya fungsi dan peran agama dalam masyarakat
INDIKATOR KINERJA UTAMA 1
Jumlah Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS)
2
Jumlah Keluarga Sakinah Teladan (KST)
3
SATUAN
TARGET 2014
Desa, 1/Kec.
21
Keluarga
200
Jumlah rumah ibadah yang di beri bantuan
Mesjid Mushollah Gereja
400 200 10
4
Jumlah rumah ibadah yang menyelenggarakan kegiatan keagamaan minimal 2 kali/ minggu rutin dan hari besar keagamaan
Mesjid Mushollah Gereja
688 1015 180
5
Jumlah Sekolah Agama Negeri dan Swasta : A. M. Ibtidaiyah Negeri M. Ibtidaiyah Swasta
Sekolah Sekolah
1 17
B. M. Tsanawiyah Negeri M. Tsanawiyah Swasta
Sekolah Sekolah
9 72
C. M. Aliyah Negeri M. Aliyah Swasta
Sekolah Sekolah
3 48
D. Pondok Pesantren
Sekolah
32
Mesjid Mushollah
200
6
Jumlah tempat mengaji malam
150
7
Jumlah zakat, infaq dan shodaqoh pada Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA).
Rp
.5.000.000.000,-
8
Jumlah masyarakat yang mendaftar jemaah calon haji
Orang
1.200
9
Jumlah masyarakat yang berangkat umroh
Orang
400
10
Jumlah masyarakat yang berqurban
Orang
21.000
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
68
Pemerintah Kabupaten Kampar
2
3
4
Meningkatnya peran keagamaan dalam pembangunan
Meningkatnya kunjungan wisata.
Meningkatkan promosi dan investasi pariwisata, seni dan budaya serta pelestarian cagar budaya
1
Cakupan kunjungan dakwah pembangunan
2
Setiap bulan
12 Desa
Jumlah da'i dan pemuka agama yang diberikan pembekalan masalah kerukunan umat beragama
Orang
200
3
Jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan
Lembaga
29
4
Persentase peningkatan kerukunan hidup antar umat beragama
%
90
1
Jumlah wisatawan mancanegara
Wisatawan
1.100
2
Jumlah wisatawan nusantara (domestik)
Wisatawan
37.867
3
Jumlah desa wisata
Desa
6
4
Jumlah desa budaya
Desa
10
5
Jumlah peristiwa budaya
Peristiwa
7
6
Jumlah penghargaan budaya
Penghargaa n
25
1
Jumlah promosi seni dan budaya daerah
Event
7
2
Jumlah investasi kepariwisataan
Rp
4.250.000.000,-
3
Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
objek
10
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
safari
69
Pemerintah Kabupaten Kampar
5
6
7
Meningkatnya peran perempuan di lembaga pemerintahan dan swasta.
Menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Terlaksananya kepastian hukum, rasa keadilan dan ketertiban masyarakat.
1
Rasio keterwakilan perempuan di legislatif.
%
17,78
2
Persentase perempuan pemerintah.
partisipasi lembaga
%
25,00
3
Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta.
%
22,22
4
Indeks Pemberdayaan Gender (GEM)
%
16,00
5
Indeks Pembangunan Gender (IPG/ GDI
%
71,20
1
Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
%
40,00
2
Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Rumah Tangga
1 : 1000
3
Persentase tenaga kerja di bawah umur
%
5
4
Angka kecelakaan kerja tenaga kerja wanita
%
10
1
Jumlah RANPERDA yang menjadi PERDA
PERDA
14
2
Capaian konsistensi peraturan daerah
%
100
3
Menurunnya penyakit masyarakat
%
20
4
Angka kriminalitas yang tertangani
Kasus
22
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
di
70
Pemerintah Kabupaten Kampar
8
9
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Meningkatnya pemahaman prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM.
5
Jumlah pelanggaran yang di selesaikan
Kasus
26
1
Jumlah pengaduan masyarakat tentang permasalahan hukum
Pengaduan
100
2
Menurunnya pelanggaran Perda
%
70
3
Jumlah peserta yang mengikuti seminar di bidang hukum
Orang
490
4
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi Peradilan Tata Usaha Negara
Orang
100
5
Jumlah Pengurus dan Kepala Desa/ Lurah yang bertambah wawasan tentang prinsip dan pemahaman perkoperasian
Orang
80
6
Jumlah kasus pelanggaran hukum yang tertangani
Kasus
2
1
Penurunan pelanggaran hukum
%
50
2
Capaian penyelesaian hukum
Kasus
7
3
Peningkatan partisipasi Pemilu Legislatif
%
75
4
Peningkatan partisipasi Pemilu Presiden
%
70
5
Peningkatan partisipasi PEMILUKADA
%
80
6
Peningkatan kedisiplinan pelajar sekolah
%
80
7
Pencegahan
Kasus
17
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
peredaran/
71
Pemerintah Kabupaten Kampar
penggunaan minuman keras dan narkoba
10
Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah dan desa serta lembaga pemerintah.
8
Pemantauan situasi dan kondisi epoleksosbud
Kegiatan
1
9
Jumlah peserta yang mengikuti pelaksanaan sosialisasi RANHAM
Orang
250
1
Indeks Pelayanan Masyarakat
IPM
4
2
Jumlah organisasi Perangkat Daerah yang telah menerapkan manajemen mutu pelayanan
SKPD
34
3
Persentase penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya
%
100
4
Ketepatan waktu memberikan pelayanan
% Puas
100
5
Jumlah temuan kerugian negara/ daerah yang telah ditindaklanjuti : A. Temuan BPK-RI
%
60
B. Inspektorat Kementerian
%
80
C. Inspektorat Provinsi
%
60
D. Inspektorat Kabupaten
%
80
dalam
6
SAKIP-SKPD sesuai ketentuan (minimal nilai CC)
SKPD
20
7
Meningkatnya SDM aparatur pemerintah desa dan kelurahan dalam pengelolaan keuangan dan aset desa
Orang
250
8
Jumlah pelelangan paket pengadaan barang/jasa yang diproses melalui KLPBJ Kabupaten Kampar
Paket
330
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
72
Pemerintah Kabupaten Kampar
9
Tingkat rata-rata strata formal PNS :
pendidikan
SLTA
%
35
D-III
%
5
Strata I (satu)
%
40
Strata II (dua)
%
2
10
Pemenuhan kebutuhan pegawai
%
100
11
Peningkatan kinerja penyusunan Analisis Kerja, Analisis Jabatan
%
90.00
12
Peningkatan disiplin kerja
%
90
13
Aparatur desa yang mengikuti pelatihan manajemen pemerintahan desa
Orang
150
14
Frekuensi pelayanan penerimaan kunjungan kerja Presiden, Wakil Presiden, Menteri Negara, DPR RI, DPRD, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Lembaga Lain
Kali
10
15
Pejabat Pengawas Pemerintah yang mempunyai sertifikat
PNS
35
16
LAKIP-SKPD sesuai ketentuan (minimal nilai CC)
SKPD
30
17
Jumlah pembebasan lahan Jalan Pekanbaru - Bangkinang
Persil
45
18
Tersusunnya LKPj Bupati Kampar, LPPD Kabupaten Kampar dan IKK
Jenis Lap
2
19
Pelacakan Batas 5 (Lima) Desa
Segmen
5
20
Terlaksananya
Orang
42
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
melalui Beban
Kegiatan
73
Pemerintah Kabupaten Kampar
Lokalatih Kecamatan
Misi Kedua :
Aparatur
21
Terlaksananya fasilitasi konflik perkebunan dan sengketa lahan
Kasus
10
22
Tersusunnya Buku Kecamatan
Buku
1
Pelaksanaan Paten
Kecamatan
21
Evaluasi Kinerja Kecamatan
Kecamatan
21
23
Jumlah Gazetir usulan untuk penetapan nama rupa bumi Kabupaten Kampar
Laporan
1
24
Sosialisasi tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
SKPD
64
25
Jumlah Peserta Pelatihan GIS untuk Aparatur Kecamatan dan Kelurahan
Orang
29
Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh
SASARAN STRATEGIS 1.
untuk
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan.
INDIKATOR KINERJA 1
Pertumbuhan milyar rupiah
TARGET
dalam
Rp
2
Jumlah PDRB perkapita
3
Luas perluasan perkebunan karet rakyat
Ha
500
4
Luas peremajaan karet rakyat
Ha
700
5
Jumlah penyediaan bibit unggul :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
PDRB
SATUAN
perkebunan
74
Pemerintah Kabupaten Kampar
2
3
4
Meningkatnya peran lembaga keuangan mikro di pedesaan
Meningkatkan PAD Kab. Kampar
Meningkatnya sumber PAD berdasarkan pola ruang
1
Bibit sawit
Batang
25.500
Bibit karet
Batang
250.000
BUMDes
40
% Koperasi Aktiv
50
%
30
Jumlah lembaga keuangan mikro yang terbentuk
2
Meningkatkannya kelembagaan usaha mikro masyarakat.
kapasitas ekonomi
3
Jumlah sarana di pedesaan yang di bangun
Desa
242
4
Jumlah Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN)
Desa
3
1
Jumlah dan macam pajak daerah
Jenis
10
2
Jumlah dan macam retribusi daerah
Jenis
17
3
Persentase yang mengurus izin reklame
%
60
1
Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Pajak : a.
Pajak Hotel
Rp
952,000,000.-
b.
Pajak Restoran
Rp
2,800,000,000.-
c.
Pajak Hiburan
Rp
580,000,000.-
d.
Pajak Reklame
Rp
577,382,000.-
e.
Pajak Penerangan Jalan
Rp
18,695,222,873.-
f.
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Rp
9,378,000,000.-
g.
Pajak Parkir
Rp
7,500,000.
h.
Pajak Air Bawah Tanah
Rp
524,882,183.-
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
75
Pemerintah Kabupaten Kampar
2
3
i.
Pajak Bumi dan Bangunan
Rp
7,489,798,765.-
j.
Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah
Rp
10,000,000,000.-
Peningkatan kontribusi PAD dari sektor retribusi pelayanan : a.
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Rp
5,100,000.-
b.
Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan
Rp
378,400,000.-
c.
Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum
Rp
65,000,000.-
d.
Retribusi Pelayanan Pasar
Rp
226,804,800.-
e
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
Rp
933,139,500.-
f.
Retribusi pengawasan kualitas air
Rp
39,000,000.-
g.
Retribusi Peredaran Hasil Hutan
Rp
50,000,000.-
h.
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
Rp
500,000,000.-
i.
Retribusi penyedotan kakus
Rp
52,800,000.-
j.
Retribusi rumah tangga/ pemukiman dalam kota kota (000)
Rp
69,000,000.-
Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retibusi Jasa Usaha :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
a
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
Rp
1,464,973,000.-
b
Retribusi Terminal
Rp
60,050,000.-
c
Retribusi Rumah Potong Hewan
Rp
42,000,000.-
d
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
Rp
28,000,000.-
e
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah (000)
Rp
454,920,000.-
76
Pemerintah Kabupaten Kampar
4
Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retribusi Perizinan Tertentu : a Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
3,051,563,522.-
b
Retribusi Izin Gangguan/ Keramaian
Rp
1,422,618,000,-
c
Retribusi Izin Trayek
Rp
2,000,000.-
d
Retribusi Izin Usaha Perdagangan (SIUP/TDP) Retribusi Izin Peruntukan Tanah
Rp
25,000,000.-
Rp
55,000,000.-
f
Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
Rp
25,000,000.-
g
Retribusi izin Operasional Tempat Usaha
Rp
25,000,000.-
Rp
557,557,028.-
e
5
Rp
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan : Bagian Laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Milik Daerah : a. Perusahaan Daerah Aneka Karya b.
Bank Riau-Kepri
Rp
22,576,214,430.-
c.
PD. BPR Sarimadu (Deviden)
Rp
2,499,000,000.-
d.
PDAM Tirta Kampar
Rp 120,000,000.00
e.
PT. Bumi Siak Pusako
Bagian Laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Milik Swasta : a. Penyertaan Modal (DISKOP) b.
Bank BPR Fadhillah
Rp
7,000,000,000.-
Rp 5,000,000,000.00 Rp 157,500,000,000.
c.
Dana Bergulir
Rp 4,200,000,000.-
6
Penerimaan Jasa Giro :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
77
Pemerintah Kabupaten Kampar
a.
Pada Bank Riau
Rp 7,635,887,598.-
b.
Pada Bank BPR
Rp
1,686,043,699.-
c.
Pada Bank BNI
Rp
775,197,527.-
d.
Jasa Dana Bergulir
Rp
3,368,000,000.-
e.
Pada Bank Bukopin
Rp
4,546,817,882.-
Rp
87,918,040.-
7
Pendapatan Angsuran/Cicilan Kendaraan
8
Lain-lain PAD yang syah lainnya : a.
Bantuan Pengusaha Perikanan
Rp
200,000,000.-
b.
Pendapatan dari BLUD Rumah Sakit Pendapatan Pelayanan Kesehatan :
Rp
9,000,000,000.-
Dana Kapitasi Askes bagian Jasa Sarana
Rp
350,000,000.-
Dana Kapitasi Askes bagian Jasa Pelayanan
Rp
180,000,000.-
d.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah lainnya (000)
Rp
210,000,000-
e.
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi : Pajak Kendaraan Bermotor
Rp
15,434,384,361.-
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Rp
20,415,382,511.-
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Rp
23,817,402,965.-
Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan
Rp
785,837,976.-
c.
5
Meningkatnya peran investasi
1
dari Penjualan
Jumlah persetujuan PMDN
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
investasi
Jenis Usaha
10
78
Pemerintah Kabupaten Kampar
swasta
6
Menurunnya tingkat pengangguran
2
Jumlah PMA
3
Realisasi investasi PMDN
4
Realisasi investasi PMA
$
5,000,000
1
Angka Pengangguran
%
10
2
Jumlah petani dan pelaku utama yang dilatih : a. Bidang Pertanian
Orang
720
b. Bidang Perternakan
Orang
960
c. Bidang Perkebunan
Orang
120
d. Bidang Prikanan
Orang
480
c. Pasca Panen
Orang
240
3
persetujuan
investasi
Jenis Usaha
Rp.
2
80,000,000,000.-
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB : A. Karet
Ton
78,346
B. Kelapa Sawit
Ton
6,420,258
C. Gambir
Ton
4,817
D. Antan (Kelapa, Kakao, Pinang, Kopi, dan Kemiri)
Ton
803
4
Cakupan bina kelompok petani
5
Prosentase peningkatan produksi peternakan : Populasi ternak :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
Kelompok
1,920
A. Sapi
%
14,40
B. Kerbau
%
6,50
C. Kambing
%
12,50
D. Ayam Buras
%
51,70
E. Ayam Ras Petelur
%
0,70
F. Ayam Ras Pedaging
%
4,10
79
Pemerintah Kabupaten Kampar
G. Itik
6
7,20
% % % %
5,00 4,76 4,76 4,76
% % % %
4,80 5,00 5,00 4,80
Prosentase peningkatan produksi tanaman pangan (%) : A. Padi B. Jagung C. Kedelai D. Ubi Kayu
7
%
Prosentase peningkatan produksi tanaman holtikultura (%) : A. Durian B. Jeruk Siam C. Manggis D. Nenas
8
Rehabilitasi Hutan dan lahan kritis
Ha
2,234.00
9
Kerusakan kawasan hutan
Ha
2,234.00
10
Produksi perikanan budi daya
Ton
52,271.00
11
Produksi perikanan Tangkap
Ton
2,480.00
12
Produksi benih ikan (000.000)
Ekor
147
13
Kosumsi Ikan
Kg/Kp/Ta hun
38.25
14
Jumlah RTP perikanan budidaya
RTP
15,477.00
15
Jumlah RTP perikanan tangkap
RTP
3,342.00
16
Jumlah RTP pembenih
RTP
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
154
80
Pemerintah Kabupaten Kampar
Misi Ketiga :
Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global
SASARAN STRATEGIS 1.
Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pendidikan khususnya bagi masyarakat miskin.
INDIKATOR KINERJA 1
Angka melek huruf
2
Angka Partisipasi Kasar (APK) a. b. c.
3
5
6
7
TARGET 2014
%
97,95
% %
108,00 98,00
%
82,32
Angka Partisipasi Murni (APM) a.
SD/MI/Paket A/Sederajat
%
97,00
b.
SMP/MTs/Paket B/Sederajat SMA/SMK/Paket C/Sederajat
%
88,25
%
60,00
% % %
100 100 100
c.
4
SD/MI/Paket A/Sederajat SMP/MTs/Paket B/Sederajat SMA/SMK/Paket C/Sederajat
SATUAN
Angka Pendidikan yang di Tamatkan (APT) a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK
Nilai NEM rata‐rata a.
SD/MI
%
90
b.
SMP/MTs
%
85
c.
SMA/SMK
%
100
0,08
Angka putus sekolah a.
SD/MI
%
b.
SMP/MTs
%
c.
SMA/SMK
%
0,20 0,18
Angka rata-rata lama sekolah
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
81
Pemerintah Kabupaten Kampar
8
9
a.
SD/MI
Tahun
6
b.
SMP/MTs
Tahun
3
c.
SMA/SMK
Tahun
3
Angka Partisipasi Sekolah a. b.
SD/MI SMP/MTs
% %
100 100
c.
SMA/SMK
%
60
Jumlah beasiswa bagi siswa miskin
10 Jumlah siswa miskin yang dapat beasiswa
Meningkatnya mutu pendidik, Tenaga kependidikan dan manajemen sekolah.
1
2
3
4
5
1.997.468.702,-
Siswa
2.16
%
65,50
Persentase guru bersertifikasi a. SD/SDLB
%
31,67
b. c.
% %
27,30 9:50
Persentase guru berkualifikasi S1/D4 a. SD/SDLB b. SMP/SMPLB
% %
61,52 84,48
c.
%
89,02
Rasio pendidik dan peserta didik a. SMP
%
1:30
b. c.
% %
1:30 1:30
Sekolah Sekolah Sekolah
5 5 5
Orang
1:25
11 Persentase peningkatan penerapan teknologi pertanian
2
Rp
SMP/SMPLB SMA/SMK
SMA/SMK
SMA SMK
Jumlah SSN a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK
Rasio ruang kelas ‐ siswa a.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
SD/MI
82
Pemerintah Kabupaten Kampar
6
7
8
3
4
Meningkatnya minat dan budaya gemar membaca masyarakat serta layanan perpustakaan.
Meningkatnya kesadaran akan kerukunan masyarakat
b.
SMP/MTs
Orang
1:25
c.
SMA/SMK
Orang
1:30
Rasio guru / murid per kelas ratarata a. SD/MI
Orang
1:25
b.
SMP/MTs
Orang
1:25
c.
SMA/SMK
Orang
1:30
Rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah a.
SD/MI
%
100
b. c.
SMP/MTs SMA/SMK
% %
90 100
Rasio guru / murid a.
SD/MI
Orang
1:25
b.
SMP/MTs
Orang
1:25
c.
SMA/SMK
Orang
1:30
1
Indeks kepuasan pembaca
IPM
90%
2
Jumlah perpustakaan publik
Unit
65
3
Jumlah pengunjung ke perpustakaan per tahun
Orang
8.964
4
Jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan
Buku
7.610
1
Menurunnya konflik antar etnis, daerah dan agama
%
70
2
Jumlah LINMAS per jumlah 10.000 penduduk
Petugas
36
3
Rasio POS SISKAMLING per jumlah desa/ kelurahan
Desa/ Kel
2
4
Jumlah Petugas LINMAS di Kab. Kampar
Petugas
3.552
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
83
Pemerintah Kabupaten Kampar
5
Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembanguna n daerah
1
Jumlah organisasi kepemudaan
2
Jumlah kegiatan kepemudaan
3
Jumlah LSM/ Ormas
4
6
7
8
Meningkatnya partisipasi stakeholder dalam pembanguna n daerah
Meningkatnya pembinaan olahraga edukasi dan dukungan olahraga prestasi.
Meningkatnya mutu ketenaga kerjaan
Pembinaan LSM/ Ormas
Organisasi
16
Ormas
80
LSM
65
Ormas
30
LSM
25
1
Jumlah perusahaan swasta yang peduli terhadap pembangunan daerah
Perusahaan
20
2
Tingkat partisipasi stakeholder dalam pembangunan daerah
%
40
3
Jumlah atlet korpri berprestasi
Atlet
92
1
Meningkatkan prestasi pemuda Kab. Kampar di Bidang Olahraga
Kegiatan
5
2
Jumlah organisasi keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan
Organisasi
16
3
Jumlah fasilitas olahraga bertaraf internasional dan nasional
Venue
3
1
Rasio penduduk yang berkerja
2
Angka Partisipasi angkatan kerja
%
87, 78
3
Jumlah pencarian kerja yang ditempatkan Persentase tingkat pengangguran terbuka (jumlah)
Orang
8.617
Orang
41.140
Laju pertumbuhan angkatan kerja
%
50
4
5
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
Rasio
1:1,39
84
Pemerintah Kabupaten Kampar
9
Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan publik.
6
Angka partisipasi angkatan kerja
%
80
7
Prospek kesempatan kerja
%
90
8
Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja
%
75
9
Kualitas tenaga kerja : S. 1
Orang
5.000
S. 2
Orang
65
S. 3
Orang
4
1
Persentase Penduduk memiliki NIK
%
95,00
2
Persentase Penduduk memiliki eKTP dan KK
%
79,75
3
Persentase Penduduk pindah datang
%
0,70
4
Persentase Penduduk memiliki akta kelahiran (per 1.000 )
Penduduk
250 / 1000
5
Cakupan penerbitan e-KTP
%
94
6
Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk
%
94
7 Rasio bayi ber akte kelahiran
%
27,60
8 Rasio pasangan ber akte nikah
%
3.15
9 Jumlah Penduduk yang memiliki KTP
Orang
510,042
10 Jumlah Penduduk yang memiliki Kartu Keluarga
Akte
211,731
11 Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 penduduk
Akte
308
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
85
Pemerintah Kabupaten Kampar
12 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Sudah dilaksanakan
100%
%
6,9
14 Persentase program kerja pembangunan bidang ekonomi
%
80
1
Terpenuhinya layanan jumlah penerangan jalan dan taman
%
75
2
Meningkatnya rumah tangga penggunaan listrik (%)
%
81,80
3
Lama proses perijinan
Hari
3-5
4
Persentase penanganan sampah di wilayah kecamatan dan sekolah menengah
%
100
5
Jumlah layanan penerangan jalan dan taman
Unit
1.240
11 Meningkatnya kualitas database dalam format digital di semua urusan.
1
Jumalah SKPD menggunakan database digital
SKPD
54
2
Jumlah layanan government
Jenis
10
12 Peningkatan Sistem Informasi yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
1
Jumlah jaringan komunikasi
Jaringan
40
2
Rasio wartel/warnet persatuan penduduk
%
0,017
3
Jumlah media center
Media
2
4
Persentase sekolah yang terkoneksi internet
%
30
13 Cakupan penerbitan kelahiran anak 0 ‐ 1 Tahun
10 Meningkatnya kepuasan kualitas pelayanan publik.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
akta
yang format
aplikasi
e-
86
Pemerintah Kabupaten Kampar
13 Meningkatnya informasi melalui media massa.
5
Jangkauan siaran radio/tv lokal terhadap populasi penduduk
Terjangkau
75%
6
Sistem informasi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
tahun
ter-updet
1
Jumlah surat kabar nasional dan lokal : Surat Kabar Nasional
Jenis
3
Jenis
35
Radio
3
TV Lokal
2
Surat Kabar Lokal
2
Jumlah penyiaran radio dan TV lokal : Penyiaran Radio Penyiaran TV
14 Meningkatnya pengunaan teknologi tepat guna.
Misi Keempat :
3
Penyebarluasan informasi mencakup dan menjangkau semua desa
%
60.00
4
Terjalinnya kerjasama informasi dengan mas media yang terdaftar di Kabupaten Kampar
%
100.00
1
Jumlah masyarakat yang menggunakan teknologi tepat guna
Kecamatan
21
2
Jumlah desa yang sudah menggunakan teknologi tepat guna
Desa
250
Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan.
1 2
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET 2014
Cakupan komplikasi kebidananyang ditangani Cakupan pelayanan Puskesmas
%
95
%
15
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
87
Pemerintah Kabupaten Kampar
3 4 5
2 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan Balita Gizi buruk dapat perawatan Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
% %
90 95
%
100
1
Menurunnya Angka Kematian Bayi
%
34
2
Menurunnya Angka Kematian Balita
%
32
3
Menurunnya Angka Kematian Ibu melahirkan
%
102
4
Meningkatnya Usia Harapan Hidup
%
70.6
1
Rasio Puskesmas perawatan dengan kecamatan
%
8
2
Rasio Puskesmas non perawatan untuk 30.000 penduduk
Rasio
19
3
Rasio Puskesmas Pembantu dengan desa
Rasio
70
4 Meninggkatnya persentase rumah dan lingkungan sehat
1
Persentase Rumah memiliki sanitasi dasar sehat
%
80
2
Rasio rumah layak huni
Rasio
90
5 Meningkatkan jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan.
1
Jumlah penduduk miskin yang mendapat Jaminan Kesehatan
%
80
2
Cakupan pelayanan Jamkesmas
%
100
1
Persentase RT berperilaku hidup bersih dan sehat
%
70
2
Jumlah keluarga sadar gizi
%
80
3 Meningkatnya infrastruktur kesehatan masyarakat
6 Meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
88
Pemerintah Kabupaten Kampar
(kadarzi) di desa
7 Meningkatnya peran swasta dalam pelayanan kesehatan.
Misi Kelima :
2
Meningkatnya pembangunan kawasan strategis.
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur pedesaan
Persentase desa siaga aktif
%
35
4
Persentase posyandu mandiri dan purnama
%
35
5
Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif
%
80
1
Jumlah Rumah Sakit swasta
Unit
5
2
Cakupan pembinaan dan pengawasan sarana kesehatan swasta
%
70
Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
SASARAN STRATEGIS 1
3
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET 2014
1
Pengembangan kawasan industri
Lokasi
2
2
Pengembangan kawasan agrowisata dan agropolitan
Lokasi
2
3
Pengembangan Kawasan Ibukota kabupaten
Lokasi
1
1
Persentase panjang jaringan jalan beraspal
%
51,08
2
Penanganan jalan Kabupaten
KM
2.249,47
3
Persentase Penduduk yang
%
75
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
89
Pemerintah Kabupaten Kampar
3
Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan lingkungan
terlayani sampah
pengelolaan
4
Persentase sampah
Penanganan
5
Jumlah TPA dengan sanitaryiandfill
6
%
80
TPA
1
kondisi setiap pasar dalam keadaan baik
%
90
7
Penaganan sanitasi dan higienatasi pasar kususnya kios/ los penjualan daging (ayam, sapi)
%
90
8
Meningkatnya partisipasi lembaga kemasyarakatan dalam membangun desa
Lembaga
250
9
Jumlah desa/kelurahan Desa/Kelurahan yang memiliki lembaga kemasyarakatan yang aktif
250
1
Luas ruang terbuka hijau
Ha
10
2
Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/ HGB
%
5,00
3
Kadar polusi
4
PERDA alih fungsi lahan dan tata ruang
5
sampah sistem
Rendah
Perda
2
Persentase Penduduk berakses air minum
%
30
6
Persentase luas pemukiman yang tertata
%
10
7
Pencemaran status mutu air
%
100
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
90
Pemerintah Kabupaten Kampar
(kasus pencemaran yang ditindaklanjuti) 8
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
Ha
2234
9
Cakupan terhadap AMDAL
%
100
10
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk
Penduduk
100
11
Penegakan lingkungan
%
100
12
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
KM
1.592,33
13
Rasio jaringan irigasi
M/Ha
45
14
Persentase Rumah Tinggal bersanitasi
%
10
15
Persentase Penanganan Terhadap Rumah Tidak layak Huni
%
56.78
16
Rumah tangga pengguna air bersih
%
70
17
Rumah Tangga pengguna listrik
Rumah Tangga
255
18
Persentase Rumah Tangga bersanitasi
%
50
19
Penyelesaian kasus lingkungan berdasarkan pengaduan masyarakat
%
100
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
pengawasan pelaksanaan
hukum
91
Pemerintah Kabupaten Kampar
4
Meningkatnya sarana dan prasarana ekonomi untuk menunjang sentra ekonomi.
20
Data dan Informasi status lingkungan hidup daerah
%
100
21
Data dan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa
%
100
22
Sekolah yang berwawasan lingkungan
%
100
1
Panjang jalan dilalui roda 4
KM
2.176,37
2
Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4)
KM
1,165.72
3
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ˃ 40 KM/Jam
KM
1,592.33
4
Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
%
85
5
Pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota
Meter
420
6
Luas Irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
Ha
5,432
7
Panjang sungai dinormalisasi
yang
Meter
22.000,00
8
Jumlah arus penumpang angkutan umum
Meter
9
Rasio Izin trayek
Izin
3
10
Jumlah Uji KIR Angkutan Umum
KIR
4,810
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
1,645,660
92
Pemerintah Kabupaten Kampar
11
Jumlah Terminal Bis
Terminal
1
12
Angkutan Darat
Unit
14,000
13
Kepemilikan KIR angkutan umum
Unit
4,810
14
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
Menit
15
15
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
71,000
Rp
16
Panjang terpasang lalu lintas
KM
1.455,37
17
Jumlah bangun
Travo
9
18
Porsentase distribusi pupuk yang tepat sasaran dan HET
%
90
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
jalan yang Rambu-Rambu
travo
yang
di
93
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pemerintah Kabupaten Kampar
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Kabupaten Kampar selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Kampar melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang disusun sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LKjIP tersebut menyajikan penilaian tingkat keberhasilan Pemerintah Kabupaten Kampar melaksanakan kegiatan sepanjang tahun anggaran 2014 sesuai dengan target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2016 dan Perjanjian Kerja Tahun 2014. 3.1. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kampar. Mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
94
Pemerintah Kabupaten Kampar
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah., Kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar diukur berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dan indikator sasaran. Gambaran mengenai Tingkat pencapaian Sasaran didapatkan melalui pembandingan antara Perjanjian Kinerja dengan realisasi pada tahun berjalan. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis.Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, diperoleh capaian kinerja untuk setiap sasaran strategis dan selanjutnya dianalisis dengan cara: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2014. 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun lalu dan beberapa tahun berakhir. 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen RPJMD. Nilai yang diperoleh dari pencapaian kinerja dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Pengukuran Ordinal Pencapaian Kinerja NO
% CAPAIAN KINERJA
PERINGKAT
INTERPRETASI
1
≥ 85
AA
Memuaskan
2
≥ 75 – 85
A
Baik Sekali
3
≥ 65 – 75
B
Baik
4
≥ 50 – 65
CC
Cukup Baik
5
≥ 30 – 50
C
Agak Kurang
6
≥ 0 – 30
D
Kurang
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja, dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
95
Pemerintah Kabupaten Kampar
memperhitungkan indicator masukan (inputs), keluaran (outputs), dan hasil (outcomes). Indikator Sasaran Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator sasaran dilengkapi dengan target kualitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran. 3.2. EVALUASI PENCAPAIAN SASARAN DAN PENGUKURAN KINERJA Secara umum Pemerintah Kabupaten Kampar telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016. Empat puluh satu sasaran yang telah ditetapkan pada Tahun Anggaran 2014 sebagaimana juga telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 dan mengacu kepada Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2014, memiliki indikator sasaran sebanyak 276 (dua ratus tujuh puluh enam), terdiri dari 73 (tujuh puluh tiga) indikator untuk misi I, 40 (empat puluh) indikator untuk misi II, 78 (tujuh puluh delapan) indikator untuk misi III, 24 (dua puluh empat) indikator untuk misi IV dan 52 (lima puluh dua) indikator untuk misi V. Tabel 3.2 Pencapaian Target Misi
No
Misi
Jumlah Mencapai/Mel Indikator ampaui Target Sasaran Jumlah %
1.
Misi Pertama
73
2.
Misi Kedua
40
3.
Misi Ketiga
78
4.
Misi Keempat
24
5.
Misi Kelima
52
Jumlah
267
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
Tingkat Pencapaian Belum Mencapai Belum Target Tetapi Lebih Mencapai Tinggi Dibanding Target Capaian Tahun Lalu Jumlah % Jumlah %
Tidak Dapat Diukur Jumlah %
45
61. 64
20
27.4 0
8
10.96
23
57. 5
11
27.5
5
12.5
1
2.5
51
79. 69
26
40.6 3
1
1.56
-
-
19
79. 17
5
20.8 3
-
-
-
-
40
76. 92
8
15.3 8
4
7.69
-
-
178
66. 67
70
26.2 2
18
6.74
1
0.3 7
96
Pemerintah Kabupaten Kampar
Selanjutnya analisis pengukuran terhadap pencapaian indikator kinerja sasaran untuk masing-masing indikatorpada tahun 2014 yang membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dalam rangka pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kampar berdasarkan RPJMD Tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut : Misi Pertama:
Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistem sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
Pada misi pertama terdapat 10 sasaran dengan 73 indikator kinerja sasaran yang digunakan. Penjelasan tingkat capaian 73 indikator kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sebanyak 45 indikator kinerja sasaran (61.64%) mencapai atau melebihi target. 2. Sebanyak 8 indikator kinerja sasaran (10.96%) tidak mencapai target tetapi ada peningkatan dibanding capaian kinerja tahun sebelumnya. 3. Sebanyak 20 indikator (27.40%) tidak mencapai target. Evaluasi terhadap masing-masing kinerja sasaran yang berada pada misi pertama adalah: Sasaran 1
Meningkatnya fungsi dan peran agama dalam masyarakat.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 10 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.3 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 1 Indikator Kinerja
Hasil 2011 Hasil 2012 Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
Tercapai/
Hasil s/d 2014
Target Akhir RPJMD
Tidak Jumlah Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS)
20
30
21
21
21
100
V
94 Desa
100 Desa
Jumlah Keluarga Sakinah Teladan (KST)
15
23
20
200
60
30
^
118KST
200 KST
Jumlah rumah ibadah yang di beri bantuan
603 604 Mesjid Mesjid 1.001 1.001 Mushollah Mushollah 70 Gereja 99 Gereja
Jumlah rumah ibadah yang menyelenggarakan kegiatan keagamaan minimal 2 kali/ minggu rutin dan hari besar keagamaan
100,29% 603 688 Mesjid 690 Mesjid masjid 603 Mesjid 603 Mesjid Mesjid 1015 1015 100% 1001 1003 1001 Mushollah Mushollah mushollah Mushollah Mushollah Mushollah 180 Gereja 255 Gereja 141,67 gereja
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
650 Mesjid 1.003 Mushollah 10 Gereja
400 241 Mesjid Mesjid 150 200 Musollah Mushollah 0 Gereja 10 Gereja
60,25 Mesjid 75% Musollah 0 Gereja
X X X
V V NA
2.000 Mesjid 2.500 Musollah 150 Gereja 2.000 690 Mesjid Mesjid 1015 2.500 Mushollah Musollah 255 Gereja 150 Gereja 1.495 Mesjid 2.154 Musollah 0 Gereja
97
Pemerintah Kabupaten Kampar
Indikator Kinerja
Hasil 2011 Hasil 2012 Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
Tercapai/
Hasil s/d 2014
Target Akhir RPJMD
Tidak Jumlah Sekolah Agama Negeri dan Swasta :
145
157
163
182
195
106.7
V
195
206
A. M. Ibtidaiyah Negeri
1
1
1
1
1
100
V
1
2
M. Ibtidaiyah Swasta
10
12
16
17
20
117,65
V
20
22
B. M. Tsanawiyah Negeri
9
9
9
9
9
100
V
9
10
M. Tsanawiyah Swasta
60
69
71
72
73
101,39
V
73
75
C. M. Aliyah Negeri
3
3
3
3
3
100
V
3
4
M. Aliyah Swasta
42
43
43
48
48
100
V
48
50
20
20
20
32
41
128,13
V
41
43
300 Mesjid 251 Musholla h
150 Mesjid 167,33 157
V
200 Mesjid 150 Musholla h
210 Mesjid 160 Mushol lah
D. Pondok Pesantren
40 Mesjid 30 Musholl ah
50 Mesjid 35 Musholla h
65 Mesjid 70 Musholla h
200 Mesjid 150 Musholla h
Rp.1.490
Rp.2.650
Rp.2.350
Rp.5.000.
Rp.2,840
56,80
^
Rp.14,33 0
Rp.20.0 00
1.005
1.109
1000
1200
1300
108,33
V
4414
5000
Jumlah masyarakat yang berangkat umroh
200
300
500
400
400
100
V
1400
1.000 orang
Jumlah masyarakat yang berqurban
16.446
19.938
28.093
32.100
44.608
138,97
V
Jumlah tempat mengaji malam Jumlah zakat, infaq dan shodaqoh pada Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) dalam juta : Jumlah masyarakat yang mendaftar jemaah calon haji (Sejak 2014)
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
109.085
150.000
106,32
Keterangan: V = tercapai X = tidak tercapai ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi sudah melebihi realisasi tahun sebelumnya Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 10 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 7 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah desa binaan keluarga sakinah. 2. Jumlah rumah ibadah yang menyelenggarakan kegiatan keagamaan minimal 2 kali/ minggu rutin dan hari besar keagamaan. 3. Jumlah sekolah agama negeri dan swasta. 4. Jumlah tempat mengaji malam. 5. Jumlah masyarkat yang mendafta Jemaah calon haji. 6. Jumlah masyarakat yang berangkat umroh. 7. Jumlah masyarakat yang berqurban. Sedangkan 1 indikator kinerja tidak mencapai target yakni indikator jumlah rumah ibadah yang diberi bantuan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
98
Pemerintah Kabupaten Kampar
Serta sebanyak 2 indikator kinerja belum mencapai target namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 diantaranya: 1. Jumlah keluarga sakinah teladan. 2.
Jumlah zakat, infaq dan shidaqoh pada Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA). Penyebab rendahnya capaian 2 indikator di atas adalah:
1. Terbatasnya anggaran di Pemerintah Kabupaten Kampar pemberian bantuan kepada rumah ibadah yang berada di Kabupaten Kampar. 2. Terbatasnya anggaran untuk melakukan monitoring terhadap jumlah keluarga sakinah teladan (KST) yang ada di Kabupaten Kampar. 3. Banyaknya pengelola keuangan bantuan untuk rumah ibadah belum memahami/kurang kompeten tentang
tata cara menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
pemberian bantuan untuk ibadah sehingga belum dikirimkan ke SKPD terkait sebagai pelaksana program pemberian bantuan. Usaha-usaha yang direncanakan untuk dilakukan Pemerintah Daerah untuk mengatasi penyebab tersebut adalah: 1. Menambah anggaran untuk kegiatan monitoring jumlah keluarga sakinah teladan. 2. Menambah anggaran di Pemerintah Kabupaten Kampar pemberian bantuan kepada rumah ibadah yang berada di Kabupaten Kampar. 3. Menambah anggaran untuk kegiatan sosialisasi/bimbingan teknis pemberian bantuan keuangan ke rumah ibadah dan tata cara penyusunan laporan pertanggunggjawaban penggunan dana bantuan tersebut. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Jumlah Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) Indikator jumlah desa binaan keluarga sakinah (DBKS) tahun 2014 terealisasi sebanyak 21 DBKS atau dengan capaian 100% dari 21 DBKS. Terjadi penurunan capaian realisasi ini dari tahun 2012 ke 2013 dari 30 DBKS menjadi 21 DBKS dan sama dengan tahun 2013, capaian hasil s.d tahun 2014 sebanyak 94 DBKS dan selisih 6 desa lagi yang harus dicapai pemda untuk mencapai target RPJMD tahun 2014 sebanyak 100 DBKS dan dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
99
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.1 Jumlah Desa Binaan Keluarga Sakinah
2. Jumlah Keluarga Sakinah Teladan (KST) Indikator Junlah Keluarga Sakinah Teladan (KST) terealisasi tahun 2014 sebanyak 60 KST atau capaian 30% dari target 200 KST. Sampai dengan tahun 2014 telah ada 118 KST , berarti tinggal 82 desa KST yang harus dicapai oleh Pemerintah Daerah tahun 2016 sebagai target RPJMD sebanyak 200 desa. Grafik 3.2 Jumlah Keluarga Sakinah Teladan
3. Jumlah Rumah Ibadah yang diberi bantuan Indikator jumlah rumah ibadah yang diberi bantuan ke masjid, mushollah dan gerja di tahun 2014 belum mencapai target yaitu masing-masing 240 mesjid, 150 mushallah dan 0 gereja atau masing-masing 60,25% masjid, 75% mushollah dan 0% gereja dari target 400 mesjid, 200 mushollah dan 10 gereja. Menurunnya target ini dibandingkan dengan tahun Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
100
Pemerintah Kabupaten Kampar
2013 karena terbatasnya anggaran bantuan untuk rumah ibadah. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik 3.3 Jumlah Rumah Ibadah yang Diberi Bantuan
4. Jumlah rumah ibadah yang menyelenggarakan kegiatan keagamaan minimal 2 kali/minggu rutin dan hari besar keagamaan Indikator jumlah
rumah ibadah yang menyelenggarakan kegiatan keagamaan
minimal 2 kali dalam seminggun dan hari besar keagamaan terealisasi di atas 100% atau dengan capaian 100,29% untuk masjid, 100% untuk mushollah dan 141,67% untuk gereja. Meningkatnya capaian indikator ini disebabkan semakin meningkatnya kualitas penerapan nilai-nilai agama dalam segala aktivitas kehidupan dam semakin mantapnya keimanan dan ketaqwaan masyarakat. Kondisi ini dapat digambarkan dalam grafik berikut ini: Grafik 3.4 Jumlah Rumah Ibadah yang Menyelenggarakan Kegiatan Keagamaan Minimal 2 Kali/Minggu dan Hari Besar
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
101
Pemerintah Kabupaten Kampar
5. Jumlah Sekolah Agama Negari dan Swasta Realisasi indikator Sekolah Agama negeri dan swasta di tahun 2014 mengalami peningkatan dibanding dengan target, terutam untuk sekolah swasta di tingkat ibtidaiyah dan tsanawiyah dan Pondok Pesantren. Kondisi ini juga tidak lepas dari peran swasta dalam mengembangkan sekolah dalam rangka memajukan pendidikan di Kabupaten Kampar. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik 3.5 Jumlah Sekolah Agama Negeri dan Swasta
6. Jumlah tempat mengaji malam Indikator jumlah tempat mengaji malam tahun 2014 terealisasi sebanyk 300 mesjid dan 251 mushollah atau dengan capaian 150% untuk masjid dan 167,33 % dari 300 mesjid dan 251 mushollah. Meningkatnya capaian indikator ini tidak terlepas dari meningktnya kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamalan ajaran agama bagi seluruh masyarakat yang ditandai dengan semakin meningktna kualitas penerpan nilai-nilai islam dalam segala aktivitas kehidupan dan semakin mantapnya kerimanan dan ketaqwaan masyarakat. Grafik 3.6 Jumlah Tempat Mengaji Malam
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
102
Pemerintah Kabupaten Kampar
7. Jumlah zakat, infaq dan shodaqoh pada BaZDA Indikator jumlah zakat, infaq dan shodaqoh pada BaZDA terealisasi senilai Rp 2.840.000,00 atau dengan capaian 56,80% dari target senilai Rp 5.000.000,00. Kondisi ini belum terelaisasi disebabkan adanya hubungan keterkaitan dengan naiknya harga kebutuhan sehari-hari sehingga jumlah yang disisihkan untuk BaZDA masih kurang dari target dari yang telah ditetapkan dan juga masih kurangnya pemahaman masyarakat akan manfaat BaZDA. Ini tergambar dalam grafik berikut ini: Grafik 3.7 Jumlah Zakat, Infaq dan Shodaqoh pada BaZDA
8. Jumlah masyarakat yang mendaftar jemaah calon haji Indikator jumlah masyarakat yang mendaftar Jemaah calon haji terealisasi sebanyak 1300 calon jemaah haji atau dengan capaian 108,33% dari target 1200 calon jemaah haji. Ini tergambar dalam grafik berikut ini: Grafik 3.8 Jumlah Masyarakat yang Mendaftar Jemaah Calon Haji
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
103
Pemerintah Kabupaten Kampar
9. Jumlah masyarakat yang berangkat umroh Indikator jumlah masyarakat yang berangkat umroh tahun telah terealisasi sebanyak 400 orang atau dengan capaian 100% dari 400 jumlah masyarakat yang berangkat umroh. Jumlah ini masih lebih rendah dibandingkan tahun 2013 sebanyak 500 orang. Ini tergambar dalam grafik berikut ini: Grafik 3.9 Jumlah Masyarakat yang Berangkat Umroh
10. Jumlah masyarakat yang berkurban Indikator jumlah masyarakat yang berkurban tahun 2014 terealisasi sebanyak 44608 orang dengan capaian 138,97% dari 32100 orang. Realisasi ini meningkat terus sejak tahun 2011-2014. Meningkatnya realisasi indikator ini tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran, pemahaman dan kualitas pengalaman ajaran agama bagi seluruh masyarakat yang ditandai dengan semkin meningkatnya kualitas penerapan nilai-nilai Islam dalam segala aktivitas kehidupan dan semakin mantapnya keimanan yang antara lain semain tingginya keinginan masyarakat yang berkurban. Grafik 3.10 Jumlah Masyarakat yang Berqurban
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
104
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sasaran 2
Meningkatnya peran keagamaan dalam pembangunan.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 4 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.4 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 2 Indikator Kinerja
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capa ian
Tercap ai/
-
-
-
12
21
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
175
V
21
21
Cakupan kunjungan safari dakwah pembangunan (Sejak 2014) (Per Desa Setiap Bulan) Jumlah da'i dan pemuka agama yang diberikan pembekalan masalah kerukunan umat beragama Jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan
50
100
100
200
150
75
^
400
500
100
7
6
29
25
86.21
^
38
50
Persentase peningkatan kerukunan hidup antar umat beragama
75
100
100
90
95
105.5 6
V
95
100
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
110,4 4
Keterangan: V = tercapai X = tidak tercapai ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi sudah melebihi realisasi tahun sebelumnya Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 4 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Cakupan kunjungan safari dakwah pembangunan. 2. Persentase peningkatan kerukunan hidup antar umat beragama. Sedangkan 2 indikator kinerja tidak mencapai target namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 diantaranya: 1. Indikator jumlah da’i dan pemuka agama yang diberikan pembekalan masalah kerukunan umat beragama. 2. Jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan. Tidak tercapainya indikator jumlah da’i dan pemuka agama yang diberikan pembekalan masalah kerukunan umat beragama dan jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan sebagaimana ditargetkan disebabkan: 1. Terbatasnya anggaran yang direalisasikan untuk kegiatan pembekalan masalah kerukunan umat beragama dan jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan. 2. Masih efektifnya kordinasi antar Pemerintah Kabupaten Kampar dan Kementerian agama di kabupaten Kampar akan adanya informasi pembekalan masalah kerukunan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
105
Pemerintah Kabupaten Kampar
umat beragama yang saling melengkapi dan jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan. Dan untuk itu telah dilakukan upaya perbaikan melalui : 1. Menambah anggaran yang yang akan direalisasikan untuk kegiatan pembekan ma masalah kerukunan umat beragama dan jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan. 2. Manambah anggaran kordinasi antar Pemerintah Kabupaten Kampar dan Kementerian Agama di kabupaten Kampar akan adanya informasi pembekalan masalah kerukunan umat beragama yang saling melengkapi dan jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Cakupan kunjungan safari dakwah pembangunan Realisasi
Indikator cakupan kunjungan safari dakwah pembangun tahun 2014
sebesar 175%. Realisasi Kegiatan ini telah sesuai dengan target tahun 2016 RPJMD. Kegiatan ini terlaksana karena didukung dengan program/kegiatan pemahaman terhadap aqidah-aqidah ajaran agama Islam.
2. Jumlah da’i dan pemuka agama yang diberikan pembekalan masalah kerukunan umat beragama Indikator Jumlah da’i dan pemuka agama yang diberikan pembekalan masalah kerukanan umat beragama tahun 2014 terealisasi sebesar 150 da’I atau capaian sebesar 75% dari target 150 da’i. Indikator ini mengalami kenaikan terus menerus sejak tahun 2011-2014. Grafik 3.11 Jumlah Da’I dan Pemuka Agama yang Diberikan Pembekalan Masalah Kerukunan Umat Beragama
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
106
Pemerintah Kabupaten Kampar
3. Jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan Indikator jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan tahun 2014 terealisasi sabnayak 25 atau dengan capaian 86,21% daro target 29. Kondisi realisasi ini seperti ini disebabkan masih banyaknya lembaga keagamaan yang belum dapat dimonitoring oleh Pemda dan masih kurangnya koordinasi antar pemda dan Kementerian agama atas kegiatan pembinaan lembaga keagamaan. Realisasi indikator ini mengalami fluktuasi jumlah sejak tahun 2011-2014, ini tergambar dari grafik berikut ini: Grafik 3.12 Jumlah Lembaga Keagamaan yang Diberikan Pembinaan
4. Persentase peningkatan kerukunan hidup antar umat beragama Indikator persentase peningkatan kerukunan hidup antar umat beragama tahun 2014 terealisasi sebanyak 95% dengan capaian 105,56 dari target 90%. Realisasi indikator ini mengalami fluktuasi sejak tahun 2011-2014. Meningkatnya realisasi indikator ini tidak terlepas dari meningkatna kesadaran, pemahaman dan kualitas pengamlan ajaran agama bagi seluruh masyarakat yang ditandai dengan semakin meningkatnya kualitas penerapan nilainilai agama dalam segala aktivitas kehidupan dan semakin mantapnya keimanan dan ketakwaan antara lain adanya peningkatan kerukunan hidup antar umat beragama.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
107
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.13 Persentase Peningkatan Kerukunan Hidup antar Umat Beragama
Sasaran 3
Meningkatnya kunjungan wisata.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 6 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.5 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 3 Hasil 2011
Indikator Kinerja Jumlah wisatawan mancanegara
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
Terca pai/ Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
X
1800
3000
V
38,977
50.000
100
V
6
8
54,5 5 102, 93
250
300
650
1100
23,576
24,713
34,784
37,867
38,977
Jumlah desa wisata
2
3
5
6
6
Jumlah desa budaya
2
4
5
10
8
80
^
8
15
114, 29
V
8
10
20
X
35
45
Jumlah wisatawan nusantara (domestik)
600
% Cap aian
Jumlah peristiwa budaya
3
5
7
7
8
Jumlah penghargaan budaya
30
37
20
25
5
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
78,6 3
Keterangan: V = tercapai X = tidak tercapai ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi sudah melebihi realisasi tahun sebelumnya Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 6 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah wisatawan nusantara. 2. Jumlah desa wisata. 3. Jumlah pariwisata budaya. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
108
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sedangkan 2 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Jumlah wisatwan mancanegara. 2. Jumlah penghargaan budaya. Serta sebanyak 1 indikator kinerja belum mencapai target namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 yakni indikator jumlah desa budaya. Tidak tercapainya indikator baik jumlah wisatawan mancanegara, jumlah desa budaya, maupun jumlah penghargaan budaya sebagaimana ditargetkan disebabkan: 1. Terbatasanya anggaran promosi daerah wisata wilah Kabupaten Kampar ke mancanegara. 2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung bidang pariwisata. 3. Belum kondusif wilayah Kabupaten Kampar untuk didatangi wisatawan dalam dan luar negari antara lain salah satunya adalah adanya asap akibat kebakaran hutan. Dan untuk itu telah dilakukan upaya perbaikan melalui : 1. Menambah
anggaran promosi
daerah
wisata wilah Kabupaten Kampar ke
mancanegara. 2. Meningkatkan dan memperbaiki sarana dan prasarana yang mendukung bidang pariwisata dan menambah anggaranya. 3. Melakukan koordinasi antar SKPD dalam mejaga kekondusifan wilayah parawisata di Kabupaten Kampar. Penjelasan untuk masing-masing indikator: 1. Jumlah wisatawan mancanegara Indikator juumlah wisatawan mancanegara tahun 2014 terealisasi sebanyak 600 wisatawan dengan capaian 54,55% dari target 1100. Realisasi ini mengalami penurunan dibanding tahun 2013.
Sehingga perlu usaha yang lebih dari Pemerintah Kabupaten
Kampar dalam mencapai target RPJMD 2016 sebanyak 3000 wisatawan dengan meningkatkan iklim investasi kepariwisataan dengan melibatkan juga pihak swasta untuk melakukan promosi.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
109
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.14 Jumlah Wisatawan Mancanegara
2. Jumlah wisatawan nusantara (domestik) Jumlah wisatawan domestik yang mengunjungi Kab. Kampar dengan 43 buah objek wisatanya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari jumlah awal sebanyak 23,576 orang pada tahun 2011, jumlah wisatawan domestik yang mengunjungi Kab. Kampar terus meningkat di tahun 2013 dengan 24,713 orang di tahun 2012 dan 34,784 orang di tahun 2013. Khusus untuk tahun 2014, 38,977 wisatawan domestik yang mengunjungi Kab. Kampar tidak hanya memiliki arti sebagai peningkatan 12% dari tahun 2013, akan tetapi juga berhasil menembus target yang ditetapkan untuk tahun 2014 itu sendiri yang dipatok pada angka 37,867 orang. Dengan laju peningkatan jumlah wisatawan rata-rata 19.3% di banding jumlah wisatawan tahun sebelumnya, maka target RPJMD sebanyak 50.000 Wisatawan domestik yang mengunjungi Kab. Kampar akan dapat terealisasi pada akhir periode RPJMD di tahun 2016. Capaian ini merupakan hasil dari proses panjang kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kab. Kampar sepanjang tahun 2014 yang terdiri dari pelaksanaan promosi wisata nusantara di dalam dan luar negeri, pengembangan dan penguatan informasi data base obyek wisata, pengembangan SDM yang profesional di bidang pariwisata, serta peningkatan maupun pemeliharaan sarana prasarana obyekwisata. Upaya yang dilakukan pemerintah kab. Kampar ini turut pula ditunjang dengan osisi strategis Kabupaten Kampar yang hanya berjarak 60 Km dari Pekanbaru sebagai Ibu Kota provinsi Riau serta berbatasan langsung Provinsi Sumatera Barat sehingga menjanjikan kemudahan akses baik melalui jalur darat darat maupun udara untuk mengunjungi obyek-obyek wisata alam, budaya, sejarah, religi, maupun agrowisata yang terdapat di Kabupaten Kampar.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
110
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.15 Jumlah Wisatawan Nusantara (Domestik)
3. Jumlah Desa Wisata Pembangunan Desa Wisata di Kab. Kampar merupakan suatu program yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Dari Jumlah Desa Wisata di Kab. Kampar yang hanya berjumlah 2 desa pada tahun 2011, pembangunan desa wisata terus dilakukan oleh Pemerintah Kab. Kampar sehingga jumlah desa wisata ini bertambah menjadi 3 desa di tahun 2012 dan 5 desa di tahun 2013, sehingga total jumlah desa wisata yang berada di Kab. Kampar meningkat menjadi 6 desa. Dengan hanya terpaut sejumlah 2 Desa wisata dari target RPJMD, pemerintah Kab. Kampar akan membangun sejumlah 2 Desa wisata sehingga target RPJMD tersebut dapat terpenuhi di akhir tahun 2016. Grafik 3.16 Jumlah Desa Wisata
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
111
Pemerintah Kabupaten Kampar
4. Jumlah Desa Budaya Indikator jumlah desa budaya tahun 2014 terelaisasi sebanyak 8 desa atau dengan capaian 80% dari target 10 . Realisasi ini mengalami kenaikan sejaka tahun 2011-2014 yaitu 2 des, 4 desa, 5 desa dan 8 desa. Grafik 3.17 Jumlah Desa Budaya
5. Jumlah peristiwa budaya Indikator jumlah peristiwa budaya tahun 2014 terealisasi sebanyak 8 peristiwa atau dengan capaian 114,29% dari target 7 peristiwa. Realisasi indikator ini mengalami kenaikan sejak tahun 2011-2014 yaitu 3 peristiwa, 5 peristiwa, 7 peristiwa dan 8 peristiwa. Diperlukan usaha yang lebih dari Pemerintah daerah untuk mencapai target RPJMD tahun 2016 sebanyak 10 peristiwa budaya. Grafik 3.18 Jumlah Peristiwa Budaya
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
112
Pemerintah Kabupaten Kampar
6. Jumlah penghargaan budaya Indikator jumlah penghargaan budaya tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yaitu terealisasi sebanyak 5 atau capaian 20% dari target sebanyak 25 penghargaan budaya. Grafik 3.19 Jumlah Penghargaan Budaya
Sasaran 4
Meningkatkan promosi dan investasi pariwisata, seni dan budaya serta pelestarian cagar budaya.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 3 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.6 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 4 Terca pai/
Has il s.d. 2014
Target Akhir RPJM D
V
22
25
0.77
X
33,-
5.000
100
V
10
12
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capai an
Tidak
Jumlah promosi pariwisata, seni dan budaya daerah
3
3
7
7
9
128,57
Jumlah investasi kepariwisataan (Sejak 2014) (Rp.000.000)
-
-
-
4,250,-
33,-
Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
2
2
15
10
10
Indikator Kinerja
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
76,45
Keterangan: V = tercapai X = tidak tercapai ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi sudah melebihi realisasi tahun sebelumnya
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
113
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 3 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah promosi wisata, seni dan budaya daerah. 2. Jumlah benda, sistus dan kawasan cagar budaya yang dilsetarikan. Sedangkan 1 indikator kinerja tidak mencapai target yakni indikator jumlah investasi kepariswisataan. Kendala yang menyebabkan belum tercapainya target indikator di atas adalah: 1. Terbatasnya anggaran dana pemerintah untuk promosi. 2. Investasi dari pihak swasta kurang. 3. Kurangnya koordinasi antara swasta dan pemerintah dalam bidang promosi kepariwisataan. Usaha-usaha untuk mengatasi kendala tersebut adalah: 4. Menambah anggaran dana pemerintah untuk promosi kepariswasataan. 5. Melakukan kordinasi antara swasta dan pemerintah dalam bidang promosi kepariwisataan secara intens. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas dalah sebagai berikut: 1. Jumlah promosi pariwisata, seni dan budaya daerah Kegiatan promosi pariwisata, seni dan budaya daerah yang ditargetkan untuk dilaksanakan oleh Pemerintah Kab. Kampar di tahun 2014 adalah 7 kegiatan. Pemerintah kab. Kampar berhasil merealisasikan sebanyak 9 kegiatan promosi pariwisata, seni dan budaya sehingga tingkat capaian kinerjanya adalah 129% atau termasuk dalam kategori memuaskan. Realisasi sebanyak 9 promosi pariwisata, seni dan budaya pada tahun 2014 ini adalah sebuah kesuksesan karena berjumlah tiga kali lipat dari realisasi kegiatan yang sama pada tahun 2011 dan tahun 2012 yang berjumlah 3 kegiatan promosi. Realisasi dari 9 kegiatan promosi pariwisata, seni, budaya ini selain sukses juga tergolong efisien anggaran. Dari pagu anggaran sebesar Rp. 281,767,600, Pemerintah Kab. Kampar mampu merealisasikan 9 kegiatan ini hanya dengan memakan anggaran sebesar Rp. 184,470,000 atau dengan tingkat efisiensi sebesar 34.53%. Jumlah total kegiatan promosi pariwisata, seni dan budaya daerah hingga tahun 2014 ini adalah sebanyak 22 kegiatan promosi. Dengan hanya terpaut dari target RPJMD yaitu sebanyak 7 Kegiatan promosi, maka Pemerintah kab. Kampar akan menyelenggarakan kegiatan promosi pariwisata, seni dan budaya sebanyak 2 kegiatan di tahun sehingga jumlah tersebut dapat memenuhi target RPJMD yang telah ditetapkan tersebut . Ini dapat dilihat pada grafik beikut: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
114
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.20 Jumlah Promosi Pariwisata, Seni, dan Budaya Daerah
2. Jumlah investasi kepariwsataan Capaian kinerja tahun 2014 untuk indikator jumlah investasi kepariwisataan termasuk dalam kategori kurang. Dari target sebesar Rp. 4.25 Milyar yang telah ditetapkan pada tahun 2014, investasi kepariwisataan hanya mampu direalisasikan sebesar Rp. 33.64 Juta atau tingkat capaiannya hanya 0.8%. Penyebab utama dari permasalahan ini adalah kurangnya minat wisatawan mancanegara karena kurangnya promosi pariwisata. Kinerja ini akan diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Kampar dengan melakukan promosi kepariwisataan dan memperbaiki sarana prasarana penunjang supaya wisatawan mancanegara dan domestik lebih banyak berkunjung ke Kabupaten Kampar, sehingga target RPJMD sebesar Rp. 5.000.000.000 dapat direalisasikan. 3. Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Indikator jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan tahun 2014 terealisasi sebanyak 10 atau dengan capaian 100% dari target sebesar 10. Dibandingkan tahun 2013 realisasi ini mengalami penurunan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
115
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.21 Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan
Sasaran 5
Meningkatnya peran perempuan di lembaga pemerintahan dan swasta.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 5 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.7 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 5 Indikator Kinerja Rasio keterwakilan perempuan di legislatif. (%) Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah. (%) Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta. (%) Indeks Pemberdayaan Gender (GEM) (%) Indeks Pembangunan Gender (IPG/ GDI) (%)
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJM D
89.99%
^
16
17.78
55
220%
V
55
61
22.22
25.95
116.79%
V
25.95
30,00
25
16
16
100%
V
16
25,00
25
71.2
6.1
8.57%
X
6.1
25,00
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
10
10
10
17.78
16
25
25
20
25
20
20
25
15
20
15
20
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Tercap ai/
107.07%
Keterangan: V = tercapai X = tidak tercapai ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi sudah melebihi realisasi tahun sebelumnya Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 5 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja berhasil mencapai target yang ditetapkan diantaranya: 1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
116
Pemerintah Kabupaten Kampar
2. Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta. 3. Indeks Pemberdayaan Gender. Sedangkan 1 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya Indeks pembangunan Gender (IPG/GDI). Serta sebanyak 1 indikator kinerja belum mencapai target namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 yakni indikator rasio keterwakilan perempuan di legislatif. Belum tercapainya atau belum masuk kategori memuaskan indikator pembangunan gender disebabkan: 1. Masih terdapat kelompok tertentu dari masyarakat yang masih lebih mengutamakan lakilaki untuk terlibat dalam pemerintahan ataupun bekerja di luar rumah daripada perempuan. 2. Masih terbatasnya anggaran untuk mendukung indikator pembangunan gender. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyebab di atas adalah menambah anggaran untuk melakukan pendekatan ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi tentang pembangunan gender. Penjelasan untuk masing-masing indikator: 1. Rasio keterwakilan perempuan di legislatif Rasio keterwakilan perempuan di legislatif kabupaten kampar pada tahun 2014 ini adalah 16 atau berhasil mencapai 90% dari target yang ditetapkan sebesar 17.78%.belum mampunya tingkat realisasi pada tahun 2014 ini untuk mencapai angka 100% adalah akibat dari kultur dan struktur caleg perempuan yang masih belum begitu memihak pada kaum wanita. Meskipun belum dapat mencapai target akan tetapi capaian kinerja ini termasuk dalam kategori memuaskan karena berhasil memiliki tingkat capaian di atas 85%. Capaian rasio keterwakilan perempuan di legislatif pada tahun 2014 ini juga lebih baik di banding tahun 2011, 2012, dan 2013 dengan hanya mencapai angka 10. Secara politis, kedepannya diharapkan iklim politik dapat berubah untuk lebih dapat memihak kepada kaum wanita, sehingga pada akhir periode RPJMD rasio keterwakilan perempuan di legislatif dapat mencapai angka 17.78%.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
117
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.22 Rasio Keterwakilan Perempuan di Legislatif
2. Persentase partisipasi perempuan di lemabaga pemerintah Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah berhasil menorehkan tingkat capaian kinerja yang memuaskan karena berhasil mencapai angka 55% atau lebih dari dua kali lipat capaian pada tahun 2011,2012,2013, bahkan target 2014 sekalipun. Upaya Pemerintah Kab. Kampar untuk berusaha memfokuskan peningkatan partisipasi perempuan di lembaga pemerintah sektor pendidikan dan tenaga kesehatan terbukti membuahkan hasil yang maksimal serta diproyeksikan mampu untuk mencapai target RPJMD sebesar 61 % sebelum periode RPJMD itu sendiri berakhir, ini terlihat dari grafik berikut ini: Grafik 3.23 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
118
Pemerintah Kabupaten Kampar
3. Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta pada tahun 2014 telah terealisasikan di angka 25.95%. Tingkat capaian ini lebih baik di banding tingkat capaian di tahun 2011 dan 2012 dengan 20% serta tahun 2013 dengan 25% partisipasi perempuan di lembaga swasta. Realisasi tingkat capai di tahun 2014 ini juga telah melebihi target 2014 dengan 22.22% sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Grafik 3.24 Persentase Partisipasi perempuan di Lembaga Swasta
4. Indeks pemberdayaan gender (GEM) Indeks Pemberdayaan Gender (GEM) di Kabupaten Kampar tahun 2014 di satu sisi secara memuaskan berhasil mencapai target yang ditetapkan yakni 16% serta berhasil melampaui GEM pada tahun 2011 dengan yang berada di angka 15%. Di lain sisi, realisasi pada tahun 2014 ini menurun dibandingkan tahun 2012 dengan GEM mencapai 20% dan tahun 2013 dengan GEM mencapai 25%. Pada tahun 2015 dan 2016, pemerintah Kab. Kampar akan memperbaiki capaian ini sehingga dapat memenuhi target RPJMD. Grafik 3.25 Indeks Pemberdayaan Gender
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
119
Pemerintah Kabupaten Kampar
5. Indeks Pembangunan Gender (IPG/GDI) Indeks Pembangunan Gender (IPG/GDI) Kabupaten Kampar tahun 2014 direalisasikan pada angka 6.1% atau kurang dari sepersepuluh target yang ditetapkan untuk tahun 2014 di angka 71.2%. capaian ini juga merupakan yang terendah sepanjang berjalannya tahun RPJMD di mana pada tahun 2011 IPG direalisasikan di angka 15%, tahun 2012 di angka 20% dan tahun 2013 di angka 25%. Pada tahun 2015 dan 2016, pemerintah Kab. Kampar akan memperbaiki capaian ini sehingga dapat memenuhi target RPJMD. Grafik 3.26 Indeks Pembangunan Gender
Sasaran 6
Menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 4 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.8 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 6 Tidak
Target Akhir RPJMD
540%
V
7.4
0%
1:10
1%
X
1:10
1:1000
5
0
500%
V
0
0
10
25.95
38.53%
X
25.95
10
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (Sejak 2014)
-
-
-
40
7.4
Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) (Sejak 2014)
-
-
-
1:1000
-
-
-
-
-
-
Persentase tenaga kerja di bawah umur (Sejak 2014) Angka kecelakaan kerja tenaga kerja wanita (Sejak 2014)
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Tercapai /
Hasil s.d. 2014
Hasil 2011
Indikator Kinerja
270%
Keterangan: V = tercapai X = tidak tercapai ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi sudah melebihi realisasi tahun sebelumnya Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
120
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 4 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja berhasil mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. 2. Persentase tenaga kerja di bawah umur. Sedangkan 2 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). 2. Angka kecelakaan kerja tenaga kerja wanita. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 semula ditargetkan di mana terdapat 40% kasus yang dilaporkan dari total setiap kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak.Kenyataan di lapangan, hanya 7.4% dari total jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan ke pihak berwajib. Dengan demikian, persentase capaian indikator pada tahun 2014 ini memperoleh angka 18,50% dan termasuk dalam kategori kurang. Faktor yang menyebabkan terhambatnya indikator jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kab. Kampar untuk mencapai targetnya adalah belum transparansinya para korban untuk melaporkan kasus kekerasan tersebut karena dianggap sebagai aib. Untuk dapat memperbaiki kinerja di tahun 2015 dan 2016 agar dapat mencapai target RPJMD yang telah ditetapkan, Pemerintah Kab. Kampar akan mengantisipasi hambatan yang serupa melalui kegiatan sosialisasi di tiap RT, sekolah, maupun lingkungan kerja mengenai bahayanya kekerasan terhadap perempuan dan anak dan dampaknya terhadap kondisi fisik dan mental terhadap mereka yang menjadi korbannya. 2. Rasio kekerasan dalam Rumah Tangga Data Rasio kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di kab. Kampar dari survei yang telah dilakukan menunjukkan bahwa realisasi rasio KDRT yang terjadi di sepanjang tahun 2014 jauh melampaui dari target rasio KDRT yang ditargetkan dan diperkirakan terjadi di 1 rumah tangga per 1000 rumah tangga yang ada di Kab. Kampar. Realisasi rasio KDRT tersebut menunjukkan bahwa di setiap 10 rumah tangga, minimal terdapat 1 rumah tangga yang mengalami kejadian KDRT. Angka ini tentu saja mendukung bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak memang dapat terealisasikan di angka lebih besar dan memang sebagian kasusnya terjadi di lingkungan rumah tangga. Belum transparansinya para korban untuk melaporkan kasus karena dianggap aib lagi-lagi menjadi faktor penyebab terkendalanya para penegak hukum untuk memproses kasus-kasus yang terjadi sehingga Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
121
Pemerintah Kabupaten Kampar
upaya-upaya untuk menekan/menurunkan rasio KDRT belum dapat terealisasi secara maksimal. Faktor-faktor ini tentu saja berdampak pada tingkat capaian indikator kinerja yang terealisasi di angka 1% dan termasuk dalam kategori kurang. Untuk dapat mencapai target RPJMD, Pemerintah kab. Kampar melalui Badan Keluarga berencana dan Pemberdayaan Perempuan di tahun 2015 dan 2016 akan membenahi kinerja pusat pengaduan dan whistle blowing system serta mengerahkan tenaga-tenaga yang melakukan pendekatan korban KDRT untuk mau melaporkan kasus-kasus yang terjadi kepada pihak penegak hukum. 3. Persentase tenaga kerja di bawah umur Kinerja Pemerintah Kab. Kampar melakukan pengawasan yang ketat terhadap praktik-praktik usaha yang mempekerjakan tenaga di bawah umur telah membuahkan hasil. Dari target yang ditetapkan sebesar 5%, persentase tenaga kerja di bawah umur pada tahun 2014 dapat ditekan dan dipertahankan di angka 0% sehingga capaian kinerjanya terasuk dalam kategori memuaskan. Capaian indikator kinerja pada tahun 2014 ini telah memenuhi target RPJMD yang dipasang pada angka 0%. Pemerintah Kab. Kampar akan berusaha mempertahankan angka yang telah diperoleh ini untuk 2015 dan 2016 mendatang, dengan kembali mengulang langkah-langkah kunci yang sukses diterapkan di tahun 2014 sehingga target RPJMD dapat tercapai. 4. Angka kecelakaan kerja tenaga kerja wanita Dengan bertambahnya partisipasi wanita baik di lembaga pemerintah maupun swasta, angka kecelakaan wanita pun juga turut meningkat di tahun 2014 dengan realisasi berada di angka 25.95%. Jika dibandingkan dengan target yang dipasang untuk tahun 2014 seperti yang tertuang dalam dokumen PENJA, maka capaian indikator kinerja ini mengalami penurunan sebesar 260% dan termasuk dalam kategori kurang. Untuk dapat mencapai target RPJMD, pemerintah Kab. Kampar di tahun 2015 dan 2016 akan membenahi dan mengkaji ulang program-progam yang dilaksanakan pada divisi Kebersihan dan Keselamatan Kerja di tiap lembaga dan badan usaha milik pemerintah maupun swasta agar dapat lebih memperhatikan dan mengantisipasi jenis-jenis kecelakaan kerja dari segi kualitas maupun kuantitas yang lebih rentan terjadi terhadap para pekerja wanita ketimbang pria.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
122
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sasaran 7
Terlaksananya kepastian hukum, rasa keadilan dan ketertiban masyarakat.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 5 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.9 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 7 Indikator Kinerja
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
10
18
14
14
9
100
100
100
100
100
Jumlah RANPERDA yang menjadi PERDA Capaian konsistensi peraturan daerah (%) Menurunnya penyakit masyarakat (%) Angka kriminalitas yang tertangani (kasus) Jumlah pelanggaran yang di selesaikan (kasus)
10
10
10
80
65
10
12
10
22
21
20
25
7
26
28
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
% Cap aian 64,2 9
Tercapai/ Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
X
51
70,00
100
V
100
100,00
X
20%
100
^
53
80
V
80
100
81,2 5 95,4 5 107, 69 89,7 4
Keterangan: V = tercapai X = tidak tercapai ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi sudah melebihi realisasi tahun sebelumnya Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 5 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Capaian konsistensi peraturan daerah. 2. Jumlah pelanggaran yang di selesaikan (kasus). Sebanyak 2 indikator kinerja tidak mencapai target yaitu: 1. Menurunnya penyakit masyarakat. 2. Jumlah RANPERDA yang menjadi PERDA. Sedangkan 1 indikator kinerja tidak mencapai target, namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 yaitu indikator angka kriminalitas yang tertangani. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Jumlah Ranperda yang menjadi perda Hingga akhir tahun anggaran 2014, secara kumulatif jumlah ranperda yang mampu dikonversikan menjadi perda adalah 51 perda. Pada tahun 2011, dari total Ranpeda yang ada, 10 diantara berhasil direalisasikan menjadi perda. Jumlah ini meningkat pada tahun 2012 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
123
Pemerintah Kabupaten Kampar
dengan 18 perda dan menurun di tahun 2013 dengan 14 perda. Pada tahun 2014 jumlah ranperda yang sanggup dikonversikan menjadi Perda di lingkungan Kab. Kampar kembali turun dari tahun sebelumnya menjadi 9 perda. Dengan target yang ditetapkan sebanyak 14 perda, maka capaian indikator kinerja pada tahun 2014 ini berada pada angka 64% atau termasuk kategori agak kurang. Secara kumulatif jumlah ranperda yang harus direalisasikan menjadi perda sepanjang periode RPJMD 2011-2016 adalah sebanyak 70 Perda. Dengan posisi 2014 yang telah mencapai 51 perda, maka tahun 2015 dan 2016 akan ditargetkan sejumlah 19 ranperda yang dapat direalisasikan menjadi perda. 2. Capaian konsisten peraturan daerah Hingga akhir tahun anggaran 2014, secara kumulatif Capaian konsisten peraturan daerah yang mampu diimplementasikan ke masyarakat adalah 100% Jumlah ini tetap jika dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013. Secara kumulatif Capaian konsisten peraturan daerah sepanjang periode RPJMD 2011-2016 adalah sebanyak 100 %. 3. Menurunnya penyakit masyarakat Hingga akhir tahun anggaran 2014, secara kumulatif Menurunnya penyakit masyarakat yang mampu ditindaklanjuti oleh satuan Polisi Pamong Praja dari target sebesar 80 % hanya dapat dilaksanakan sebesar 65 %.
4. Angka kriminalitas yang tertangani Hingga akhir tahun anggaran 2014, secara kumulatif Angka kriminalitas yang tertangani yang mampu ditindaklanjuti oleh satuan Polisi Pamong Praja dari target sebesar 22 % hanya dapat dilaksanakan sebesar 21 % . 5. Jumlah pelanggaran yang diselesaikan Hingga akhir tahun anggaran 2014, secara kumulatif
Jumlah pelanggaran yang
diselesaikan yang mampu ditindaklanjuti oleh satuan Polisi Pamong Praja dari target sebesar 26 % hanya dapat dilaksanakan sebesar 28 % .
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
124
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sasaran 8
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 6 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.10 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 8 Indikator Kinerja
Jumlah pengaduan masyarakat tentang permasalahan hukum Menurunnya pelanggaran Perda (%) Jumlah peserta yang mengikuti seminar di bidang hukum Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi Peradilan Tata Usaha Negara Jumlah Pengurus dan Kepala Desa/ Lurah yang bertambah wawasan tentang prinsip dan pemahaman perkoperasian
Jumlah kasus pelanggaran hukum yang tertangani (Sejak 2014)
Terc apai /
Hasil s.d. 2014
Targ et Akhi r RPJ MD
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capa ian
134
118
61,98
100
100
100
V
100
100
50
50
50
70
50
71,43
X
50%
100
100
100
560
490
510
104, 08
V
1,270
2000
100
100
0
100
210
210
V
410
700
20 Pengurus Koperasi 20 Kades/Lu rah
40 Pengurus Koperasi 20 Kades/L urah
20 Penguru s Koperasi 20 Kades/L urah
20 Penguru s Koperasi 20 Kades/L urah
20 Pengurus Koperasi 20 Kades/L urah
100
V
100 Pengur us Kopera si 80 Kades/ Lurah
140 Peng urus Kope rasi 120 Kade s/Lu rah
-
-
-
2
1
50%
X
1
2
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Tida k
105,9 2
Keterangan: V = tercapai X = tidak tercapai ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi sudah melebihi realisasi tahun sebelumnya
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 6 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 4 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah pengaduan masyarakat tentang permasalahan hukum. 2. Jumlah peserta yang mengikuti seminar di bidang hukum. 3. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi Peradilan Tata Usaha Negara. 4. Jumlah Pengurus dan Kepala Desa/ Lurah yang bertambah wawasan tentang prinsip dan pemahaman perkoperasian. Sebanyak 2 indikator kinerja tidak mencapai target yakni: 1. Menurunnya pelanggaran Perda. 2. Jumlah kasus pelanggaran hukum yang tertangani. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
125
Pemerintah Kabupaten Kampar
Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Jumlah pengaduan masyarakat tentang permasalahan hukum Hingga akhir tahun anggaran 2014, secara kumulatif Jumlah pengaduan masyarakat tentang permasalahan hukum yang mampu ditindaklanjuti oleh Bagian Hukum dari target sebesar 100 % hanya dapat dilaksanakan sebesar 100 %. Realisasi ini sejak tahun 2011-2104 mengalami fluktuatif. 2. Menurunya pelanggaran perda Terealisasinya indikator menurunnya pelanggaran perda pada tahun 2014 sebesar 50% atau 71,43% dari target 70% dan indikator ini didukung dengan program kegiatan yustisia dalam penertiban perda . Indikator ini tidak mengalami perubahan sejak 2011-2014 yaitu berada pada angka 50% menurunnya pelanggaran perda.
3. Jumlah peserta yang mengikuti seminar di bidang hukum Terealisasinya indikator jumlah peserta yang mengikuti seminar di bidang hukum tahun 2014 yaitu sebanyak
510 peserta
atau 104,08 %
dari rencana 490 peserta.
Terealisasinya ini didukung dengan terlaksananya program penataan peraturan perundangundangan. Akan tetapi realisasi indikator ini sejak tahun 2011-2014 terjadi secara fluktuatif.
4. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi peradilan tata usaha Negara Terealisasinya indikator jumlah peserta yang mengikuti sosialiasasi peradilan tata usaha Negara tahun 2014 yaitu sebanyak 210 peserta atau 210 % dari rencana 100 peserta. Terealisasinya ini didukung dengan terlaksananya program penataan peraturan perundangundangan.
5. Jumlah pengurus dan kepala desa/ lurah yang bertambah wawasan tentang prinsip dan pemahan perkoperasian Hingga akhir tahun anggaran 2014, bertambah Jumlah pengurus dan kepala desa/ lurah yang bertambah wawasan tentang prinsip dan pemahaman perkoperasian yang mampu bertambah jumlah wawasannya prinsip dan pemahaman perkoperasian oleh Dinas Koperasi dan usaha kecil dan menengah dari target sebesar 20 hanya dapat dilaksanakan sebesar 20 baik untuk pengurus koperasi maupun kepala desa/ lurah.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
126
Pemerintah Kabupaten Kampar
6. Jumlah kasus pelanggaran hukum yang tertangani Jumlah kasus pelanggaran hukum yang tertangani di Kab. Kampar pada tahun 2014 adalah sejumlah 1 kasus atau 50% dari target 2 kasus yang ditetapkan dalam dokumen PENJA 2014. Tingkat pencapaian ini termasuk dalam kategori cukup baik. Untuk dapat mencapai target RPJMD jumlah kasus pelanggaran hukum yang tertangani sebanyak 2 kasus serta sebagai wujud pelaksanaan pelayanan prima kepada masyarakat Kab. Kampar sebagai stakeholder, Pemerintah Kab. Kampar di tahun 2015 dan 2016 akan melakukan percepatan proses penanganan kasus pelanggaran hukum dengan membentuk dan menyediakan Jasa Lembaga Konsultasi Bantuan hukum (LKBH).
Sasaran 9
Meningkatnya pemahaman prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 9 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.11 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 9 Indikator Kinerja Penurunan pelanggaran hukum (%) Capaian penyelesaian hukum (Kasus) Peningkatan partisipasi Pemilu Legislatif (%) Peningkatan partisipasi Pemilu Presiden (%) Peningkatan partisipasi PEMILUKADA (%) Peningkatan kedisiplinan pelajar sekolah (%) Pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba (Kasus) Pemantauan situasi dan kondisi epoleksosbud (Kegiatan) Jumlah peserta yang mengikuti pelaksanaan sosialisasi RANHAM
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
100
V
50
100
35
500
V
54
100
75
65%
86,67
X
65%
100
90
70
64%
91,43
X
64%
100
90
90
0
0
0
V
0
0
98
98
98
80
70
87,50
X
70%
100
15
12
18
30
12
40
X
12
50
1
1
1
1
1
100
V
1
1
118
250
249
250
80
32
X
80
1000
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
Tercapai/
40
50
50
50
50
5
7
7
7
90
90
90
90
90
90
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
115,29
Keterangan: V = tercapai X = tidak tercapai ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi sudah melebihi realisasi tahun sebelumnya Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 9 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 4 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
127
Pemerintah Kabupaten Kampar
1. Penurunan pelanggaran hukum. 2. Capaian penyelesaian hukum. 3. Peningkatan partisipasi pemilukada. 4. Pemantauan situasi dan kondisi epoleksosbud. Sedangkan 5 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Peningkatan partisipasi legislative. 2. Peningkatan partisipasi Pemilu Presiden. 3. Peningkatan kedisiplinan pelajar sekolah. 4. Pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba. 5. Jumlah peserta yang mengikuti pelaksanaan sosialisasi Ranham. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Penurunan pelanggaran hukum Indikator Penurunan pelanggaran hukum telah terealisasi sebesar 50% atau capaian sebesar 100% dari target 50%. Realisasi ini teidak mengalami perubahan sejak tahun 2011 2014 yaitu sebesar 50%. 2. Capaian penyelesaian hukum Terealisasinya indikator capaian penyelesaian hukum tahun 2014 yaitu sebanyak 35 kasus peserta
atau 500 %
dari rencana 7 kasus. Terealisasinya ini didukung dengan
terlasananya program penataan peraturan perundang-undangan. 3. Peningkatan partisipasi pemilu legislative Indikator peningkatan pemilu legislative di tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun tahun-tahun sebelumnya yaitu 65% atau capaian 86,67% dari target 75%. Penurunan ini disebabkan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya sebesar 365.047 orang dibandingkan dengan jumlah pemilih 560.928 orang. Indikator ini terealisasi karena terlaksananya program pendidikan politik masyarakat yang didukung dengan kegiatan pembinaan dan pendidikan politik bagi masyarakat yang dananya hanya terserap Rp 168.635.400,00 atau 61,52% dari dana sebesar Rp 274.135.400,00. 4. Peningkatan partisipasi pemilu presiden Indikator peningkatan pemilu presiden
di tahun 2014 mengalami penurunan
dibandingkan tahun tahun-tahun sebelumnya yaitu terealisasi sebesar 64% atau capaian 92,43% dari target 70%. Penurunan ini disebabkan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya sebesar 351.344 orang dibandingkan dengan jumlah pemilih 544.840 orang. Indikator ini terealisasi karena terlaksananya program pendiidkan politik masyarakat yang Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 128
Pemerintah Kabupaten Kampar
didukung dengan kegiatan pembinaan dan pendidikan politik bagi masyarakat yang dananya hanya terserap Rp 168.635.400,00 atau 61,52% dari dana sebesar Rp 274.135.400,00. 5. Peningkatan partisipasi pemulikada Indikator Peningkatan partisipasi pemilukada tahun 2014 sebesar 0 karena tahun 2014 tidak ada aktivitas pemilukada. 6. Peningkatan kedisiplinan pelajar sekolah Terealisasinya indikator peningkatan kedidiplanan pelajar sekolah pada tahun 2014 sebsear masing masing 70% atau 87,5% dari target 80% dan indikator ini didukung dengan program pelaksanaan patroli dan pengawasan lingkungan masyarakat. 7. Pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan markoba Terealisasinya indikator pencegahan peredaram/ penggunaan minuman keras dan narkoba pada tahun 2014 sebesar 12 atau 40% dari target 30 dan indikator ini didukung dengan program patroli dalam wilayah Kampar.
8. Pemantauan situasi dan kondisi epoleksosbud Indikator Pemantauan situasi dan kondisi epoleksosbud tahun 2014 terealisasi sebanyak 1 kegiatan atau capaian 100% dari target 1 kegiatan. Realisasi indikator ini tidak berubah sejak tahun 2011-2014 sebanyak hanya 1 kegiatan saja. 9. Jumlah peserta yang mengikuti pelaksanaan sosialisasi Ranham Terealisasinya indikator jumlah peserta yang mengikuti pelaksanaan sosialisasi Ranham tahun 2014 yaitu sebanyak 80 orang
atau hanya 32 % dari rencana 250 orang
peserta. Realisasi indikator ini menurun dibandingkan dengan tahun 2013. Terealisasinya ini didukung dengan terlasananya program penataan peraturan perundang-undangan dan program pengembagan aparatur.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
129
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sasaran 10
Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah dan desa serta lembaga pemerintah.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 25 .indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.12 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 10 Indikator Kinerja Indeks Pelayanan Masyarakat Jumlah organisasi Perangkat Daerah yang telah menerapkan manajemen mutu pelayanan Persentase penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya Ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan (%) Jumlah temuan kerugian negara/ daerah yang telah ditindaklanjuti :
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Targ et 2014
Has il 2014
% Capai an
3,85
3,90
3,95
4
4
5
30
54
34
34
60
75
90
100
75
90
95
100
100
56
58.75
70
Terca pai/ Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
100
V
4
4
100
V
34
55
93,95
^
93,95
100
96,18
^
96.18
100
85
123.44
V
85
100
93,9 5 96.1 8
A. Temuan BPK-RI (%)
100
27
25
60
70
116,68
V
70
100
B. Inspektorat Kementerian (%)
100
100
90
80
90
112,5
V
90
100
C. Inspektorat Provinsi (%)
100
30
50
60
95
158,33
V
95
100
D. Inspektorat Kabupaten (%)
100
67
70
80
85
106,25
V
85
100
SAKIP-SKPD sesuai ketentuan (minimal nilai CC)
6
12
15
20
25
125
V
25
100
Meningkatnya SDM aparatur pemerintah desa dan kelurahan dalam pengelolaan keuangan dan aset desa (Sejak 2014)
-
-
-
250
63
25,2
X
63
250
Jumlah pelelangan paket pengadaan barang/jasa yang diproses melalui KLPBJ Kabupaten Kampar (Sejak 2014)
-
-
-
330
311
94.24
X
311
311
1536
V
Tingkat rata-rata pendidikan strata formal PNS : SLTA (%)
22
21.68
2
35
39
111.43
V
39
30
D-III (%)
30
40.42
0
5
19
380
V
19
25
Strata I (satu) (%)
40
33.33
6
40
255
637.50
V
255
35
5015
V
100.3
10
Strata II (dua) (%) Pemenuhan kebutuhan pegawai (%)
8
4.57
2
2
100. 3
95,00
72,77
96
100
100
100
V
100
100
Peningkatan kinerja melalui penyusunan Analisis Beban Kerja, Analisis Jabatan (%)
75
80
90
90
90
100
V
90
100
Peningkatan disiplin kerja (%)
75
80,00
95
90
96
106,67
V
96
100
75
80,00
80
250
250
100
V
250
252
10
10
10
10
10
100
V
10
10
10
16
30
35
35
100
V
35
48
6
12
15
30
24
80
^
24
36
-
-
-
45
1
2,22
X
Aparatur desa yang mengikuti pelatihan manajemen pemerintahan desa (%) Frekuensi pelayanan penerimaan kunjungan kerja Presiden, Wakil Presiden, Menteri Negara, DPR RI, DPRD, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Lembaga Lain (kali) Pejabat Pengawas Pemerintah dan auditor yang mempunyai sertifikat LAKIP-SKPD sesuai ketentuan (minimal nilai CC) Jumlah pembebasan lahan Jalan Pekanbaru - Bangkinang (Sejak 2014) (Persil)
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
0
130
Pemerintah Kabupaten Kampar
Indikator Kinerja Tersusunnya LKPj Bupati Kampar, LPPD Kabupaten Kampar dan IKK (Sejak 2014) (Jenis Lap) Pelacakan Batas 5 (Lima) Desa (Sejak 2014) (Segmen) Terlaksananya Kegiatan Lokalatih untuk Aparatur Kecamatan (Sejak 2014) Terlaksananya fasilitasi konflik perkebunan dan sengketa lahan (Sejak 2014)
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Targ et 2014
Has il 2014
% Capai an
-
-
-
2
2
-
-
-
5
-
-
-
-
-
Terca pai/ Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
100%
V
4
4
5
100%
V
10
1 Sekmen
42
42
100%
V
42
42
-
10
8
80
X
8
10
21 keca mtan 21 keca mata n
0% 100% 100% (tidak terlaks ana)
V
0 0
0 Buku 21 Paten 21 Evalusi
Tersusunnya Buku Pelaksanaan Paten Evaluasi Kinerja Kecamatan (Sejak 2014)
-
-
-
1 Buku 21 Keca mata n 21 Keca mata n
Jumlah Gazetir usulan untuk penetapan nama rupa bumi Kabupaten Kampar (Sejak 2014) (Laporan)
-
-
-
1
1
100%
V
1
1
Sosialisasi tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum (Sejak 2014) (per SKPD)
-
-
-
64
64
100
V
64
56 SKPD
Jumlah Peserta Pelatihan GIS untuk Aparatur Kecamatan dan Kelurahan (Sejak 2014)
-
-
-
29
0
0
X
0
Tidak ada
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
264,8 8
Keterangan: V = tercapai X = tidak tercapai ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi sudah melebihi realisasi tahun sebelumnya Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 25 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 17 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Indeks pelayanan masyarakat. 2. Jumlah organisasi peangkat daerah yang telah menerapkan manajemen mutu pelayanan. 3. Jumlah temuan BPK Yang telah ditindaklanjuti. 4. Sakip-SKPD sesuai ketentuan. 5. Tingkat rata-rata pendidikan strata formal PNS. 6. Pemenuhan kebutuhan pegawai. 7. Peningkatan kinerja melalui penyusunan analisis beban kerja, analisis jabatan. 8. Peningkatan disiplin kerja. 9. Aparatur desa yang mengikuti pelatihan manajemen pemerintahan desa. 10. Frekuensi pelayanan penerimaan kunjungan kerja Presiden, Wakil Presiden, Meneteri negara, DPR RI, DPRD, Departemen, Lembaga Pemerintah Non departemen dan lembaga lain. 11. Pejabat pengawas pemerintah yang mempunyai sertifikat. 12. Tersusunnya LKPj Bupati Kampar, LPPD Kabupaten Kampar dan IKK. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
131
Pemerintah Kabupaten Kampar
13. Pelacakan batas 5 desa. 14. Terlaksananya kegiatan lokalatih untuk aparatur kecamatan. 15. Tersusunnya Buku Pelaksanaan Paten Evaluasi Kinerja Kecamatan. 16. Jumlah gazetir usulan untuk penetapan nama rupa bumi Kabupaten Kampar. 17. Sosialiasasi mengenai pengadaantanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Sedangkan 5 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Meningkatnya SDM aparatur pemerintah desa dan kelurahan dalam pengelolaan keuangan dan aset desa. 2. Jumlah pelelangan paket pengadaan barang/jasa yang diproses melalui KLPBJ Kabupaten Kampar. 3. Jumlah pembebasan lahan Jalan Pekanbaru – Bangkinang. 4. Terlaksananya fasilitasi konflik perkebunan dan sengketa lahan. 5. Jumlah Peserta Pelatihan GIS untuk Aparatur Kecamatan dan Kelurahan. Serta 3 indikator kinerja tidak mencapai target, namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 diantaranya: 1. Persentase penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya. 2. Ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan. 3. LAKIP-SKPD sesuai ketentuan. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Indikator Indeks Pelayanan Masyarakat Indikator Indeks Pelayanan Masyarakat telah terealisasi 4 atau capaian 105%dari target 4. Realisasi ini telah sama dengan target RPJMD 2016 sebanyak 4.
2. Jumlah organisasi perangkat daerah yang telah menerapkan manajemen mutu pelayanan Indikator jumlah organisasi perangkat daerah yang telah menerapkan manajemen mutu pelayanan telah terealisasi sebanyak 34 atau 100% dari target 54. Realisasi ini menurun dibanding tahun 2013. Diperlukan upaya untuk menaikkan jumlah organisasi perangkat daerah yang teah menerapkan manajemen mutu pelayanan sebanyak 55 di tahun 2016 sebagai target RPJMD.
3. Persentase penempatan pegawai sesuai keahliannya Realisasi Indikator persentase penempatan pegawai sesuai keahliannya tahun 2014 masih di bawah target yaitu 93,95%, tetapi masih di atas realisasi 3 tahun sebelumnya . Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
132
Pemerintah Kabupaten Kampar
Realisasi di bawah target karena jumlah jabatan sebanyak 1075 dan terealisasi sebanayak 999 orang dan jabatan yang kosong bersisa sebanyak 76 orang karena tidak ada usulan yang masuk dari dinas/ instansi, ada yang mengundurkan diri karena sakit dan eselon IVa di kecamatan dan UPTD dan eselon IVb di kelurahan yang termasuk di dalam daftar yang tidak dilantik. Realisasi indikator ini dicapai dengan terlaksananyany program pembinaan dan pengembangan aparatur yang didukung dengan kegiatan penyusunan rencana pembinaan karir PNS.
4. Ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan Pemerintah Kab. Kampar dari tahun ke tahun terus berkomitmen meningkatkan kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah dan desa serta lembaga pemerintah sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Kab. Kampar. Peningkatan ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan adalah salah satu instrumen dalam mewujudkan sasaran tersebut. Melalui Satuan Kerja KORPRI, Pemerintah Kab. Kampar memberikan 3 jenis pelayanan kepada stakeholder nya yakni pemberian penghargaan kepada pensiunan, konsolidasi penyelenggaraan kegiatan pemerintah, serta penyelenggaraan persemayaman dan pemakaman bagi anggota KORPRI. Dari data yang tersaji pada grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu ASN Kab. Kampar dalam memberikan pelayanan kepada stakeholder kian meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2011 sebanyak 75% dari total seluruh pelayanan yang diberikan, menepati waktu sesuai SOP yang berlaku. Capaian ketepatan waktu pelayanan tersebut tersebut meningkat menjadi 90% di tahun 2012 dan 95% di tahun 2013. Pada tahun 2014 ini dari target yang ditetapkan yakni 100% pelayanan tepat waktu, Pemerintah Kab. Kampar mampu merealisasikan 96.18% pelayanan tepat waktu. Tingkat capaian kinerja pada tahun 2014 ini termasuk dalam kategori memuaskan serta lebih tinggi dibanding capaian kinerja pada tahun 2011, 2012, dan 2013. Kedepannya, pemerintah Kab. Kampar akan terus meningkatkan kinerja sehingga pada akhir periode RPJMD di tahun 2016, 100% pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kab. Kampar adalah pelayanan yang tepat waktu.
5. Jumlah temuan kerugian Negara/ daerah yang telah ditindaklanjuti Indikator jumlah temuan BPK-RI berupa kerugian Negara/ daerah yang telah ditindaklanjuti tahun 2014 telah ditindaklanjuti sebanya 70% atau capaian 116,68 dari taerget 60%. Realiasi ini meningkat dari tahun 2012 dan 2013 dan menurun dibandingkan tahun 2011
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
133
Pemerintah Kabupaten Kampar
Indikator jumlah temuan Inspekorat Kementerian berupa kerugian Negara/ daerah yang telah ditindaklanjuti tahun 2014 telah ditindaklanjuti sebanya 90% atau capaian 112,5 dari taerget 80%. Realiasi ini sama dengan realisasi tahun 2013 dan menurun dibandingkan tahun 2011, 2012 Indikator jumlah temuan Inspektorat Provinsi berupa kerugian Negara/ daerah yang telah ditindaklanjuti tahun 2014 telah ditindaklanjuti sebanya 95% atau capaian 158,33 dari taerget 60%. Realiasi ini meningkat disbanding dengan realisasi tahun 2013 dan 2012 dan menurun dibandingkan tahun 2011. Indikator jumlah temuan Inspekorat Provinsi berupa kerugian Negara/ daerah yang telah ditindaklanjuti tahun 2014 telah ditindaklanjuti sebanya 85% atau capaian 106,25 dari taerget 80%. Realiasi ini meningkat disbanding dengan realisasi tahun 2013 dan 2012 dan menurun dibandingkan tahun 2011.
6. SAKIP-SKPD sesuai ketentuan (minimal nilai CC) Indikator SAKIP-SKPD sesuai ketentuan minimal terealisasi sebanyak 25 SKPD atau capaian 125% dari target 20 SKPD. Realisasi target ini tercapai secara terus menerus sejak tahun 2012-2014 yaitu 6 SKPD, 12SKPD,15SKPD dan 25SKPD. Untuk sampai pada target RPJMD 2016 target sebayak 25 SKPD sudah terlampaui.
7. Meningkatnbya SDM aparatur pemerintah desa dan kelurahan dalam pengelolaan keuangan dan asset desa Terealisasinya
indikator meningkatnbya SDM aparatur pemerintah desa dan
kelurahan dalam pengelolaan keuangan dan asset desa tahun 2014 didukung dengan kegiatan pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang pengelolaan keuangan desa dan pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pemerintah desa. Sehingga ussaha yang lebih maksimal dari Pemrintah Kabupaten Kampar dalam mencapai target RPJMD 2016 sebanyak 250 orang aparat.
8. Jumlah pelelangan paket pengadaan brang/jasa yang diproses melalui KLPBJ Kabupaten Kampar Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa (KLPBJ) Kabupaten Kampar merupakan instansi yang bersifat permanen sebagai Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Kab. Kampar yang melaksanakan urusan pemerintahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan dan pembinaan pengadaan barang/jasa di Kabupaten Kampar. Diberlakukannya pelelangan paket pengadaan barang/jasa SKPD yang diproses melalui Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
134
Pemerintah Kabupaten Kampar
KLPBJ Kab. Kampar dimaksudkan agar tercipta suatu reformasi pengadaan Barang/Jasa untuk menjadi lebih efisien, terbuka, kompetitif, akuntabel dan berkualitas sehingga dapat menjadi katalisator yang mempercepat pembangunan di kabupaten kampar. Jumlah pelelangan paket pengadaan barang/jasa yang diproses melalui KLPBJ Kab. Kampar telah mampu melebihi target yang ditetapkan tahun 2014 di mana dari 330 paket pengadaan yang ditargetkan, 311 paket pengadaan atau 94.2% diantaranya telah diproses melalui KLPBJ Kab. Kampar. Sesuai dengan skala ordinal yang ditetapkan, tingkat capaian ini termasuk dalam kategori memuaskan. Tingkat capaian kinerja ini akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang sehingga dapat mencapai target RPJMD yang ditetapkan pada angka 311 paket pengadaan.
9. Tingkat rata-rata pendisikan strata formal pns Indikator Tingkat rata-rata pendiikan strata formal pns secara umum sudah di atas 100% capaiannya, tetapi masih beluk mencapai target RPJMD 2016. Indikator Tingkat ratarata pendiikan tingkat SMA tercapai 39% atau capaian 111,43% dari targets 35 % tahun 2014. Indikator Tingkat rata-rata pendiikan tingkat D-III tahun 2014 tercapai 19% atau capaian 380,00% dari targets 5 % . Sementara itu masih diperukan usaha yang maksimal untuk mencapai target RPJMD 2016 sebesar 25%. Dan realisasi indikator ini mengalami fluktuatif sejak tahun 2011. Indikator Tingkat rata-rata pendiikan tingkat S1 tahun 2014 tercapai 255% atau capaian 637,50% dari target 40 % . Indiktor ini telah melampuai target RPJMD 2016 sebesar 35%. Dan realisasi indikator ini mengalami fluktuatif sejak tahun 2011. Indikator Tingkat rata-rata pendiikan tingkat S1 tercapai 100,3% atau capaian 5015% dari target 2 tahun 2014. Indiktor ini telah melampuai target RPJMD 2016 sebesar 10%. Dan realisasi indikator ini mengalami fluktuatif sejak tahun 2011.
10. Pemenuhan kebutuhan pegawai Indikator pemenuhan kebuttuhan pegawai terealiasas 100,00% atau capaian 100% dari target 100% tahun 2014. Indikator ini telah sama melampuai target RPJMD 2016 sebesar 100%. Realisasi target ini telah melebih target 201 sebesar 96%. Dan realisasi indikator ini juga mengalami fluktuatif sejak tahun 2011 .
11. Peningkatan kinerja melalui penyusunan analisis beban kerja, analisis jabatan Indikator peningkatan kinerja melalui penyusunan analisis beban kerja, analisis jabatan tahun 2014 terealisasi sebear 90% dengan capaian 100% dari 90% target 2014. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
135
Pemerintah Kabupaten Kampar
Realisasi target ini terus mengalami kenaikan sejak tahun 2011-2014 yaitu 75%, 80%, 90% dan 90%. Diperlukan upaya yang maksimal dari Pemerintah Kabuapetn Kampar untuk mencapai target 2016 sebesar 100%.
12. Peningkatan disiplin kerja Indikator peningkatan disiplin kerja kerja tahun 2014 terealisasi sebear 96% dengan capaian 106,67% dari 90% target 2014. Realisasi target ini terus mengalami kenaikan sejak tahun 2011-2014 yaitu 75%, 80%, 90% dan 96%. Diperlukan upaya yang maksimal dari Pemerintah Kabuapetn Kampar untuk mencapai target 2016 sebesar 100%.
13. Aparatur desa yang mengikuti pelatihan manajemen pemerintahan desa Terealisasinya
indikator aparatur desa yang mengikuti pelatihan manajemen
pemerintahan desa tahun 2014 didukung dengan kegiatan pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang pengelolaan keuangan desa dan pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pemerintah desa. Indikator ini terealisasi sebesar 250% atau capaian 100% dari target 250. Masih diperlukan upaya maksimal dari Pemerintah Kabupaten Kampar untuk mencapai target 252%. Indikator ini sejak tahun 2011-2014 terus mengalami kenaikan masing-maisng 75%, 89%,80% dan 250% dan ternajdi kenaikan yang cukup tajam dari tahun 2013 ke tahun 2014.
14. Frekuensi pelayanan penerimaan kunjuang kerja presiden, wakil presiden, wakil presiden, menteri Negara, DPR RI, DPRD, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan lembaga lain Indikator Frekuensi pelayanan penerimaan kunjuang kerja presiden, wakil presiden, wakil presiden, menteri Negara, DPR RI, DPRD, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan lembaga lain tahun 2014 telah terealisasi sebesar 10 kali atau capaian 100% dari 10 kali pelayanan yang dilakukan.
15. Pejabat pengawas pemerintah yang mempunyai sertifikat Indikator Pejabat pengawas pemerintah yang mempunyai sertifikat yang terealisasi tahun 2014 sebanyak 35 PNS atau capaian sebanyak 100% dari target 35 PNS. Realisasi indikator ini sejak tahun 2011-2014 mengalami kenaikan yaitu 10PNS, 16PNS, 30PNs dan 35 PNS. Dan diperlukan yang usah yang maksimal dari Pmerintah Kabupaten Kampar untuk mencapai target RPJMD 2016 sebanyak 48 PNS dengan menambah anggaran untuk kegiatan sertifikasi pejabat pengawas pemerintah. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
136
Pemerintah Kabupaten Kampar
16. LAKIP-SKPD sesuai ketentuan (minimal CC) Indikator LAKIP-SKPD yang sesuai ketentuan (minimal CC) terealisasi tahun 2014 sebanyak 24 SKPD atau capaian 80% dari 30 SKPD (minimal nilai CC) yang ditargetkan. Realisasi ini tercapai meningkat sejak tahun 2011-2014 masing-masing 6 SKpd, 12 SkPD, 15 SKPD dan 24 SKPD. Dan diperlukan usaha yang maksimal untuk mencapai target RPJMD 2016 sebanyak 36 SKPD mengingat LAKIP merupakan bagian dari program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian kebijakan kepala daerah. 17. Jumlah pembebasan lahan jalan Pekanbaru-Bangkinang Indikator Jumlah pembebasan lahan jalan Pekanbaru-Bangkinang tahun 2014 terealisasi sebanyak 1 persil atau 2,225 dari 45 persil yang ditargetkan . Dan Pemerintah Kabupaten Kampar belum membuat target RPJMD 2016.
18. Tersusunnya LKPj Bupati Kampar, LPPD dan IKK Terealisasinya indikator tersusunnya LKPj Bupati Kampar, LPPD dan IKK tahun 2014 sebanyak 2 jenis laporan atau capaian 100% dari target 2014 dari target sebanyak 2 . Dan diperlukan usaha yang maksimal untuk mencapai target 2016 sebanyak 4 laporan dan capaian ini yang didukung dengan program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
19. Pelacakan batas 5 (lima ) desa Terealisasinya indikator pelacakan batas 5 (lima) desa pada tahun 2014 sebanyak 5 segmen atau 100% dari target 5
segmen didukung dengan program penelitian dan
pembangunan daerah dan program penyelenggaraan agenda pemerintah daerah. Realisasi ini telah melebihi target RPJMD 2016 sebanyak 1 segmen.
20. Terlaksannya kegiatan lokalatih untuk aparatur kecamatan Terealisasinya indikator terlaksanya kegiatan lokalatih untu paratur kecamatan pada tahun 2014 sebanyak 42 orang atau 100% dari target 42. Indikator ini didukung dengan program pembinaan dan pengembangan aparatur . Realisasi ini telah sama dengan target RPJMD 2016 sebanyak 42 orang.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
137
Pemerintah Kabupaten Kampar
21. Terlaksananya fasilitas konflik perkebunan dan sengketa lahan Terealisasinya indikator terlaksanya fasilitas konflik perkebunan dan sengketa lahan pada tahun 2014 sebanyak 8 kasus yang tertangani atau 80% dari target 10 kasus.Diperlukan upaya yang maksimal dari Pemerintah Kabupaten Kampar untuk mencapai taregte RPJMD tahun 2016 sebanyak 10 konflik yang bisa diatasi.
22. Tersusunnya buku kecamatan, pelaksanaan paten, evaluasi kinerja kecamatan Terealisasinya
indikator tersusunnya buku kecamatan, pelaksanaan paten dan
evaluasi kinerja kecamatan pada tahun 2014 yaitu 0 buku kecamatan, masing masing 21 kecamatan untuk pelaksanaan paten, 21 kecamatan untuk evaluasi kinerja kecamatan atau capaian 0% untuk tersusunnya buku kecamatan,100% untuk pelaksanaan paten dan 100% juga untuk evaluasi kinerja kecamatan pada tahun 2014 dan indikator ini didukung dengan program penyelenggaraan agenda pemerintah daerah.
23. Jumlah gezetir usulan untuk penetapan nama rupa bumi Kabupaten Kampar Terealisasinya indikator jumlah gazetir usulan untuk penetapan nama ruapa bumi Kabuapaten Kampar pada tahun 2014 sebanyak 1 laporan atau 100% dari target 1 laporan dan indikator ini didukung dengan program penyelenggaraan agenda pemerintah daerah . Target 2014 ini telah sama dengan target RPJMD 2016 sebanyak 2016.
24. Sosialisasi tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum Indikator sosialisasi tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum tahun 2014 terealisasi sebanyak 64 SKPD atau capain 100% dari target 64 SKPD. Realisasi ini telah melebihi dari target RPJMD 2016 sebanyak 56 SKPD.
25. Jumlah peserta pelatihan GIS untuk aparatur kecamatan dan kelurahan Indikator jumlah peserta pelatihan GIS untuk aparatur kecamatan dan kelurahan tahun 2014 tidak terealisasi (=0) dari target 2014 sebnayak 29 atau dengan capaian 0% dan tahun 2016 sebagai target RPJMD juga belum ada. Sehingga Pemerintah Kabupaten Kampar perlu menganggarkan kegiatan pelatihan GIS untuk aparatur kecamatan dan kelurahan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
138
Pemerintah Kabupaten Kampar
Misi Kedua :
Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh
Pada misi kedua terdapat 6 sasaran dengan 40 indikator kinerja sasaran yang digunakan. Penjelasan tingkat capaian 40 indikator kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sebanyak 23 indikator kinerja sasaran (57.5%) mencapai atau melebihi target. 2. Sebanyak 5 indikator kinerja sasaran (12.5%) tidak mencapai target tetapi ada peningkatan dibanding capaian kinerja tahun sebelumnya. 3. Sebanyak 11 indikator (27.5%) tidak mencapai target. 4. Sebanyak 1 (2.5%) indikator tidak dapat diukur. Evaluasi terhadap masing-masing kinerja sasaran yang berada pada misi kedua adalah:
Sasaran 1
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 5 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.13 Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 1 Indikator Kinerja Pertumbuhan PDRB dalam (%) Jumlah PDRB perkapita (dalam ribuan rupiah) Luas perluasan perkebunan karet rakyat (Ha) (Sejak 2014) Luas peremajaan perkebunan karet rakyat (Ha) (Sejak 2014)
Target Akhir RPJM D
^
6.5
10
N/A
N/A
N/A
20
X
100
100
450
64. 29
X
250
150
275,500
193,000
70
X
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
5
5.7
6.2
7
6.5
22,314
24,400
26,522.76
N/A
N/A
-
-
-
500
100
-
-
-
700
Jumlah penyediaan bibit unggul : a. Bibit sawit (Batang) (Sejak 2014) b. Bibit karet (Batang) (Sejak 2014)
Tidak
Hasil s.d. 2014
Hasil 2011
% Ca pai an 92. 86 N/ A
Terca pai/
-
-
-
25,500
0
0
X
-
-
-
250,000
193,000
77
X
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
193,0 00 0 193,0 00
59,000 15,000 44,000
61. 79
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
139
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 5 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Luas perluasan perkebunan karet rakyat dalam Hektar; 2. Luas peremajaan perkebunan karet rakyat dalam Hektar; 3. Jumlah penyediaan bibit unggul. Sebanyak 1 indikator kinerja belum mencapai target namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 yakni indikator pertumbuhan PDRB dalam persen. Sementara itu terdapat 1 indikator kinerja tidak dapat diukur yaitu indikator jumlah PDRB perkapita tahun 2014 karena data yang tersedia baru mencakup hingga tahun 2013. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan PDRB dalam persen Grafik 3.27 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Kampar Tahun 2011-2014 (Realisasi) dan Tahun 2015-2016 (Proyeksi)
Sejak awal periode RPJMD pada tahun 2011 hingga berakhirnya tahun ketiga RPJMD di 2014, pertumbuhan PDRB Kabupaten Kampar selalu meningkat yakni 5% di tahun 2011, 5.7% di tahun 2012, 6.2% di tahun 2013 dan 6.5% di tahun 2014. Pertumbuhan PDRB sebesar 6.5% di tahun 2014 belum belum dapat memenuhi target yang ditetapkan dalam dokumen PENJA Kab. Kampar Tahun 2014 yakni 7%. Akan tetapi, pertumbuhan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
140
Pemerintah Kabupaten Kampar
PDRB di tahun 2014 sanggup mencapai 92.86% dari target yang ditetapkan sehingga tingkat capaiannya termasuk dalam kategori memuaskan. Sejak tahun 2011 hingga 2014, laju rata-rata pertumbuhan PDRB Kabupaten Kampar adalah 0.5% per tahun. Dengan laju pertumbuhan yang hanya mencapai 0.5% pertahun, diproyeksikan pada akhir periode RPJMD di tahun 2016, pertumbuhan PDRB Kampar hanya akan mencapai 7.5% atau tidak dapat mencapai target akhir RPJMD yang ditetapkan pada angka 10%. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kampar akan meningkatkan laju rata-rata pertumbuhan PDRB pertahun menjadi 1.75% sehingga pada tahun 2015 pertumbuhan PDRB dapat mencapai angka 8.25% dan pada tahun 2016 dapat mencapai target akhir RPJMD yang ditetapkan yakni 10%. Untuk dapat merealisasikan hal ini, Pemerintah Kabupaten Kampar pada tahun 2015 dan 2016 akan menggenjot PDRB dari 2 sektor utama pemberi kontribusi terbesar yakni sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan serta sektor pertambangan dan penggalian. 2. Jumlah PDRB perkapita Tidak terdapat data mengenai jumlah PDRB perkapita Kabupaten Kampar tahun 2014 sehingga tingkat capaian kinerja pada tahun 2014 tidak dapat diukur. 3. Luas perluasan perkebunan karet rakyat Indikator kinerja luas perluasan perkebunan karet rakyat Kab. Kampar adalah indikator yang berkaitan program peningkatan kesejahteraan petani dan perkebunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kab. Kampar. Melalui Dinas perkebunan, Pemerintah Kab. Kampar pada tahun 2014 melakukan kegiatan penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan produktifitas lahan tidur, dengan hasil yaitu realisasi perluasan perkebunan karet seluas 100 ha/100 Kepala Keluarga yang berlokasi di Kec. G. Sahilan Desa Sei Lipai 50 Ha/50KK dan Kec. Kampar Kiri Desa Teluk Paman Timur 50 Ha/50KK.Ketertinggalan 400Ha dari target yang ditetapkan dalam dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014 ini disebabkan oleh masih tergantungnya kegiatan-kegiatan penyuluhan terhadap pendanaannya yang sangat terbatas dan keseluruhannya berasal dari dana APBN Departemen Pertanian yang digelontorkan oleh Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian. Dengan tingkat pencapaian hanya berada di angka 20% dari target 2014, maka sesuai dengan ukuran skala ordinal yang ditetapkan, kinerjanya termasuk dalam kategori kurang. 4. Luas peremajaan perkebunan karet rakyat Sedikitnya terdapat 3 sumber pembiayaan yang mendanai dan menghidupkan kegiatan peremajaan perkebunan karet rakyat Kab. Kampar yakni APBN Departemen pertanian melalui Ditjen Perkebunan, APBD Provinsi Riau, dan APBD Kab. Kampar. Pada Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 141
Pemerintah Kabupaten Kampar
Tahun 2014, capaian indikator luas peremajaan perkebunan karet rakyat dengan tingkat capaian 64.29% termasuk dalam kategori cukup baik. Dari target 700 Hektar peremajaan perkebuanan karet rakyat seperti tertuang dalam dokumen Penja Kab. Kampar tahun 2014, 450 Hektar diantara dapat direalisasikan sepanjang tahun 2014. Ketertinggalan 250 Ha dari target yang telah ditetapkan tersebut adalah akibat dari tidak terlaksananya kegiatan peremajaan perkebunan karet rakyat 900Ha/900KK yang disebabkan tidak dapat dicairkannya anggaran sebesar RP. 9.1 Milyar yang bersumber dari APBD Provinsi Riau. Sebaliknya dari APBD Kab. Kampar, sepanjang tahun 2014 telah dilakukan kegiatan penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan yang memakan biaya Rp. 79.46 Juta, dengan hasil yaitu pemeliharaan kebun karet rakyat seluas 200Ha/200KK dengan sebaran 32 Ha/33KK di Kec. Kampar kiri Desa Simalinyang, 40Ha/40KK di Kec. Siak Hulu Desa Kapau Jaya, 40 Ha/40KK di Kec. Tambang Desa Gobah, 42 Ha/ 42 KK di Desa Siabu dan 46 Ha/46KK di Desa Salo Kec. Salo. Sementara itu APBD DEPTAN melalui Ditjenbun pada tahun 2014 telah membiayai peremajaan perkebunan karet rakyat di kab. Kampar seluas 250 Ha. Untuk dapat mencapai target RPJMD yang periodenya berakhir pada tahun 2016, Pemerintah Kab. Kampar selama dua tahun kedepan, akan berusaha mewujudkan perluasan dan peremajaan karet rakyat melalui dua kegiatan yakni: 1) Melakukan pertemuan teknis tingkat kelompok tani, melakukan pertemuan tingkat UPTD dan melakukan pertemuan tingkat PPK/PPTK. 2) Melakukan demonstrasi teknis lapangan terutama pada kegiatan peremajaan tentang peracunan tunggul karet tua rusak, pemancangan, teknis penanaman, penunasan dan pembentukan cabang karet. 5. Jumlah penyediaan bibit unggul Indikator jumlah penyediaan bibit unggul memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan tujuan Pemerintah Kab. Kampar untuk terus meningkatkan produksi sawit dan karet tiap tahun demi mewujudkan Kab. Kampar dengan Zero Kemiskinan dan Kab. Kampar dengan Zero Pengangguran di akhir periode RPJMD pada tahun 2016. Kegiatan penyediaan bibit unggul tanaman sawit dan karet pada tahun 2014 tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Penyediaan bibit unggul tanaman sawit tidak terealisasikan satu batang pun dari target 25,500 batang yang ditetapkan, sementara penyediaan bibit unggul tanaman karet terealisasikan 193,000 batang dari target 250,000 batang yang ditetapkan sesuai dengan dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014. Hal ini bukanlah dimaknai bahwa capaian kinerja penyediaan bibit unggul kabupaten kampar rendah, sebaliknya hal ini merupakan suatu pertanda positif bahwa semakin berkurangnya tingkat ketergantungan para petani atas bibit unggul yang disediakan oleh Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 142
Pemerintah Kabupaten Kampar
pemerintah utuk memenuhi kebutuhan bibit selama musim tanam. Tingkat ketergantungan petani terhadap penyediaan bibit unggul oleh pemerintah akan terus ditekan hingga terwujudnya kemandirian petani dalam menyediakan bibit unggul di masa yang akan datang.Sebagai tanaman perkebunan yang populer dan menjadi primadona di provinsi Riau, bisnis perkebunan sawit memang memiliki mekanisme pasar yang telah dewasa dengan kemandirian mulai dari penyediaan bibit unggul, pupuk, pengelolaan, hingga pengolahannya menjadi minyak sawit dalam rangka meningkatkan nilai tambah dari komoditas sawit itu sendiri. Kemandirian ini juga turut dibuktikan dengan telah mampunya para petani sawit untuk sama sekali lepas dari ketergantungan penyediaan bibit unggul oleh Pemerintah kab. Kampar pada tahun 2014 ini. Bertolak belakang dengan bisnis perkebunan sawit, bisnis perkebunan karet memang masih memiliki ketergantungan terhadap Pemerintah Kab. Kampar dalam hal penyediaan Bibit Unggul. Pada tahun 2014, Pemerintah Kab. Kampar memiliki kegiatan yang mulai bergeser dari fokus penyediaan bibit unggul, menjadi fokus terhadap kegiatan pemberian motifasi dan pembinaan kepada para penangkar bibit dalam rangka mendukung ketersediaan bibit unggul bersertifikat sehingga dapat memenuhi kebutuhan bibit di Kab. Kampar maupun permintaan luar daerah Kab. Kampar. Kegiatan pembinaan penangkar dan sertifikat bibit unggul sepanjang tahun 2014 telah dilakukan kepada 5 penangkar di Kab. Kampar sebagai berikut: 1) Penangkar usaha bersama, Abdul Malik di Kec. Kampar Timur, Desa kampar dengan aset komoditi karet: kebun entrys klon PB.260= 453 btg, IRR 112= 447 btg. 2) Penangkar Suka Mandiri Gunawan, kec. Bangkinang Desa Pasir Sialang dengan aset komoditi karet: bibit batang bawah 4,000 btg/ bibit karet okulasi 1,300 btg, memanfaatkan entrys UPTD benih perkebunan. 3) Penangkar Koptan_SR Agunawan, Kec. Kampar Kiri Tengah Desa Bina Baru dengan aset komoditi karet: kebun entrys klon PB. 260 = 2,707 btg, IRR 112= 2,074 btg. 4) Penangkar Karen Nisria Agro, Asih Ayuningsi, Kec. Kampar Kiri Tengah Desa Simalinyang dengan aset komoditi sawit: penanaman kecambah 35,688 btg. 5) Penangkar tani Harapan, Abubakar, Kec. Siak Hulu, Desa Padang Batam, dengan aset komoditas karet: bibit batang bawah 4,000 btg/bibit karet okulasi 950 btg, memanfaatkan entry milik Abdul Malik di Kec. Kampar Timur Desa Kampar. Dampak dari kegiatan pembinaan penangkar dan sertifikat bibit unggul langsung dapat terasa dengan menurunnya tingkat ketergantungan bibit karet dari perkiraan 250,000 batang menjadi 193,000 batang pada realisasi di tahun 2014.Kegiatan penyediaan 193,000 batang bibit karet sepanjang tahun 2014 terdiri dari dua jenis kegiatan: 1) Kegiatan pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan dengan hasil penyediaan bibit stump okulasi sejumlah 110,000 batang polybag. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
143
Pemerintah Kabupaten Kampar
2) Kegiatan pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan untuk perluasan dan peremajaan kebun karet rakyat yang terdiri dari 10,000 batang di Kec. Kt. Kampar Desa Binamang, 25,000batang di Kec. Kt. Kampar Hulu Desa bandur, 15,000 batang di Kec. Kuok Desa Batu langka kecil, 15,000 batang di kec. Tambang Desa kualu Nenas, 9,500 batang di Kec. Kampar Desa batu belah, dan 13,500 batang di Kec. Kampar timur Desa Perambahan. Untuk dapat mencapai target RPJMD pada tahun 2016, di mana pemerintah Kab. Kampar maksimal hanya menyediakan bibit tanaman sawit sebanyak 15,000 batang dan bibit karet sebanyak 44,000 batang, maka di tahun 2015 pemerintah Kab. Kampar melakukan kegiatan sertifikasi bibit unggul dan Pembinaan kepada 2 penangkar besar di Kab. Kampar yakni: 1) Penangkar Hijau Daun, Erlin Dharmadi, Kec. Bangkinang Kota Desa Ridan Permai dengan aset komoditi karet: Kebun entrys klon PB.260 = 4,139 batang, IRR 112= 1,520 batang, bibit batang bawah 70,000 batang/bibit karet okulasi 40,000 batang. 2) Penangkar Agro benih Utama, Alexandra Siregar, Kec. Tambang Desa Kualu Nenas dengan aset komoditi karet: kebun entrys klon PB.260 =1,451 batang, IRR 112= 1,663 batang, batang bawah 40,000 batang/bibit karet okulasi 25,000 batang.
Sasaran 2
Meningkatnya peran lembaga keuangan mikro di pedesaan
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 4 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.14 Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 2 Indikator Kinerja
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Jumlah lembaga keuangan mikro yang terbentuk
Meningkatkannya kapasitas kelembagaan usaha ekonomi mikro masyarakat (%) (Sejak 2014) Jumlah sarana di pedesaan yang di bangun (Sejak 2014) Jumlah Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) (Sejak 2014)
Target 2014
Terca pai/
Hasil 2014
% Capai an
33 BUM Des 79.64 % Koper asi Aktiv
82.5% utk BUM Des 104% utk Koper asi Aktiv
X
33 utk BUM Des 104% utk Koper asi Aktiv
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD 20 BUMD es 79.79% Kopera si aktif
175 Unit
207 Unit
-
40 BUMDes 76.58% Koperasi Aktiv
-
-
-
30
33
110%
V
33
90,5
-
-
-
242
242
100%
V
242
N/A
-
-
-
16
16
100%
V
16
16
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
100.8 %
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
144
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 4 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Meningkatkannya kapasitas kelembagaan usaha ekonomi mikro masyarakat. 2. Jumlah sarana di pedesaan yang di bangun. 3. Jumlah Desa Mandiri Pangan. Sedangkan sebanyak 1 indikator kinerja tidak mencapai target yakni jumlah lembaga keuangan mikro yang terbentuk. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Jumlah lembaga keuangan mikro yang terbentuk Dalam dokumen Penja Kab. Kampar tahun 2014, ditetapkan bahwa jumlah lembaga keuangan mikro yang terbentuk ditargetkan terdiri dari 40 BUMDes dan 76.58% Koperasi Aktif. Sepanjang tahun 2014, target ini hanya mampu dipenuhi sebagian di mana jumlah koperasi aktif yang terbentuk adalah 79.64% sementara BUMDes yang terbentuk adalah sebanyak
33.
Realisasi
dari
target
ini
didukung
oleh
terlaksananya
program
pengembangangan lembaga ekonomi pedesaan dan program pelatihan keterampilan manajemen BUMDes yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kab. Kampar sepanjang tahun 2014. Capaian pada tahun 2014 akan ditingkatkan secara bertahap pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 akan ditingkatkan lagi dengan memasang target akhir RPJMD di mana jumlah lembaga keuangan mikro yang terbentuk terdiri dari 20 BUMDes dan 79.79% Koperasi aktif. 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan usaha ekonomi mikro masyarakat Realisasi meningkatnya kapasitas kelembagaan usaha ekonomi mikro masyarakat Kabupaten Kampar di tahun 2014 telah tercapai dengan melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 33 % dari target 30%. Capaian Realisasi ini didukung dengan terlaksananya program pengembangangan lembaga ekonomi pedesaan dan program pelatihan keterampilan manajemen BUMDes. Pemerintah Kabupaten Kampar di tahun-tahun berikutnya akan mempertahankan capaian kinerja seperti pada tahun 2014 ini sehingga laju peningkatan kapasitas kelembagaan usaha ekonomi mikro masyarakat di akhir periode RPJMD dapat mencapai target 90.5%. 3. Jumlah sarana di pedesaan yang dibangun Jumlah realisasi sarana-sarana yang dibangun pada desa-desa yang berada di seluruh penjuru Kabupaten Kampar pada tahun 2014 adalah sebanyak 242 desa. Jumlah realisasi ini telah sesuai dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2014 sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
145
Pemerintah Kabupaten Kampar
4. Jumlah desa mandiri pangan Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) adalah desa yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui
pengembangan
subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten Kampar sejak tahun 2014 mulai memberlakukan program desa mandiri pangan dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi (mengurangi kerawanan pangan dan gizi) masyarakat Kabupaten Kampar melalui pendayagunaan sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal di perdesaan. Program ini ditargetkan dan dikonsentrasikan untuk diselenggarakan pada 16 desa di Kabupaten Kampar yang berdasarkan hasil survey Data Dasar Rumah Tangga (DDRT), terdata sebagai desa rawan pangan dengan jumlah rumah tangga miskin (RTM) lebih dari 30% dari jumlah total KK pada masing-masing desa. Sepanjang tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Kampar mampu mewujudkan desa mandiri pangan sebanyak 16 desa dari 16 desa yang ditargetkan sehingga tingkat capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Kampar dalam mewujudkan 16 desa mandiri pangan di tahun 2014 ini dikarenakan keterlibatan seluruh pihak terkait mulai dari perencanaannya hingga pelaksanaannya. Pihak-pihak terkait ini terdiri dari Tim Pangan Desa (TPD), penyuluh, kelompok kerja kabupaten, dan pendamping sebagai fasilitator, serta Lembaga Pembangun Desa (LPD), Kepala Desa dan Kaur Pembangunan, aparat, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen masyarakat desa lainnya.
Sasaran 3
Meningkatkan PAD Kab. Kampar
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 3 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.15 Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 3 Indikator Kinerja Jumlah dan macam pajak daerah Jumlah dan macam retribusi daerah Persentase yang mengurus izin reklame (Sejak 2014) Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Hasil 2011
Hasil 2014
% Capaia n
Tercap ai/
10
10
100%
V
10
13
17
17
100%
V
17
20
60
78
130%
V
78
92
Hasil 2012
Hasil 2013
Targe t 2014
13
8
10
20
20
17
-
-
-
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
110%
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
146
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 3 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa semua indikator kinerja mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Jumlah dan macam pajak daerah Jumlah dan macam pajak daerah yang ada di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 adalah sebanyak 10 macam. Jumlah ini telah sesuai dengan target yang ditetapkan dan masih sama dengan jumlah pada tahun 2013 karena belum ada perubahan peraturan terkait yang mengatur jumlah dan macam pajak daerah. Meskipun demikian, dengan adanya dinamika keuangan daerah yang terjadi terutama dari sisi Penerimaan Asli Daerah (PAD), maka pada akhir periode RPJMD jumlah dan macam pajak daerah yang berlaku di Kabupaten Kampar akan ditargetnya menjadi sebanyak 13 macam atau kembali seperti jumlah dan macam pajak daerah yang berlaku pada tahun 2011. 2. Jumlah dan macam retribusi daerah Jumlah dan macam retribusi daerah yang ada di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 adalah sebanyak 17 macam. Jumlah ini telah sesuai dengan target yang ditetapkan dan masih sama dengan jumlah pada tahun 2013 karena belum ada perubahan peraturan terkait yang mengatur jumlah dan macam retribusi daerah. Meskipun demikian, dengan adanya dinamika keuangan daerah yang terjadi terutama dari sisi Penerimaan Asli Daerah (PAD), maka pada akhir periode RPJMD jumlah dan macam retribusi daerah yang berlaku di Kabupaten Kampar akan ditargetnya menjadi sebanyak 20 macam atau kembali seperti jumlah dan macam retribusi daerah yang berlaku pada tahun 2011. 3. Persentase yang mengurus izin reklame Sepanjang tahun 2014, persentase para pemangku kepentingan yang mengurus izin reklame di Kabupaten Kampar adalah sebesar 78%. Capaian persentase ini melebihi target sebesar 60% yang ditetapkan dalam dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014 sehingga tingkat capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Tingkat persentase kepengurusan izin reklame di Kabupaten Kampar akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang sehingga target akhir periode RPJMD yang dipasang pada angka 92% dapat tercapai.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
147
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sasaran 4
Meningkatnya sumber PAD berdasarkan pola ruang
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 8 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.16 Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 4 Terc apai / Tida k
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
148,305,911.6 7
149,125 ,000
4,327,636.84
5,000,0 00
15,532,299.79
20,000, 000
3,116,695.89
4,000,0 00
1,951,494.10
2,500,0 00
80,316,378.44
90,000, 000
2,458,724.46
3,000,0 00
Indikator Kinerja
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
1. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Pajak (000):
20,200,336. 00
29,745,267. 00
37,680,4 72.74
51,004,785. 82
60,679,835. 93
118.97
V
a. Pajak Hotel (000)
1,724,258.0 0
896,898.00
911,709. 48
952,000.00
83.48
X
b. Pajak Restoran (000)
3,632,600.0 0
3,027,305.0 0
3,822,23 7.75
2,800,000.0 0
5,050,157.0 4
180.36
V
c. Pajak Hiburan (000)
1,096,670.0 0
472,083.00
714,686. 43
580,000.00
833,256.46
143.66
V
410,008.00
545,286.00
491,721. 19
577,382.00
504,478.91
87.37
X
11,828,754. 00
16,899,761. 00
24,536,1 56.93
18,695,222. 87
27,051,706. 51
144.70
V
-
-
-
9,378,000.0 0
2,458,724.4 6
26.22
X
-
-
-
7,500.00
109,772.08
1463.63
V
688,653.00
793,491. 40
524,882.18
2,728,464.2 1
519.82
V
-
-
-
7,489,798.7 7
10,866,575. 17
145.09
V
1,508,046.0 0
7,215,281.0 0
6,410,46 9.56
10,000,000. 00
10,281,929. 73
102.82
V
8,459,875.0 0
1,764,850.0 0
1,319,06 4.80
2,365,144.3 0
3,000,418.5 1
126.86
V
7,387,815.0 0
43,000.00
45,450.0 0
51,000.00
55,000.00
107.84
V
226,131.00
240,241.00
129,096. 00
378,400.00
271,304.00
71.70
^
c. Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum (000)
40,360.00
60,000.00
70,000.0 0
65,000.00
155,256.50
238.86
V
d. Retribusi Pelayanan Pasar (000)
133,171.00
140,047.00
167,438. 80
226,804.80
173,473.00
76.49
^
e. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor (000)
526,099.00
1,243,362.0 0
876,785. 00
933,139.50
977,608.50
104.77
V
0,00
30,295.0 0
39,000.00
40,185.00
103.04
V
0,00
0,00
0
0.00
X
1,240,515.5 1
248.10
V
131.44
V
25.62
X
d. Pajak Reklame (000) e. Pajak Penerangan Jalan (000) f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (000) (Sejak 2014) g. Pajak Parkir (000) (Sejak 2014) h. Pajak Air Bawah Tanah (000) i. Pajak Bumi dan Bangunan (000) (Sejak 2014) j. Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah (000) 2. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor retribusi pelayanan (000) : a. Retribusi Pelayanan Kesehatan (000) b. Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan (000)
f. Retribusi pengawasan kualitas air (000) g. Retribusi Peredaran Hasil Hutan (000) h. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi (000) (Sejak 2014) i. Retribusi penyedotan kakus (000) j. Retribusi rumah tangga/ pemukiman dalam kota (000)
0,00
20,635.00 99,514.00 26,150.00 -
38,200.00 -
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
0,00 -
50,000.00 500,000.00
794,771.36
52,800.00
69,400.00
69,000.00
17,676.00
109,772.08
125,000
4,210,608.61
4,500,0 00
10,866,575.17
20,000, 000
25,415,726.29
26,000, 000
14,544,208.31
7,531,265.00 866,772.00 325,616.50 614,129.80 3,623,854.50 91,115.00 99,514.00 1,240,515.51 133,750.00 17,676.00
17,142, 776 8,700,0 00 922,500 413,616 734,000 4,000,0 00 100,000 110,615 2,000,1 45 143,000 18,900
148
Pemerintah Kabupaten Kampar
Indikator Kinerja 3. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retribusi Jasa Usaha : a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah b. Retribusi Terminal c. Retribusi Rumah Potong Hewan d. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga e. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 4. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retribusi Perizinan Tertentu : a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan b. Retribusi Izin Gangguan/ Keramaian c. Retribusi Izin Trayek d. Retribusi Izin Usaha Perdagangan (SIUP/TDP) e. Retribusi Izin Peruntukan Tanah f. Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) g. Retribusi izin Operasional Tempat Usaha 5. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan : Bagian Laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Milik Daerah : a. Perusahaan Daerah Aneka Karya b. Bank Riau-Kepri
Terc apai / Tida k
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
68.11
X
7,035,264,254 .00
8,736,61 0,664
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
2,659,140,0 00.00
1,282,850,0 00.00
1,697,07 7,700.00
2,049,943,0 00.00
1,396,196,5 54.00
2,118,463,0 00.00
929,027,000 .00
1,093,16 7,700.00
1,464,973,0 00.00
912,858,854 .00
62.31
X
5,053,516,554 .00
48,000,000. 00
62,223,000. 00
74,300,0 00.00
60,050,000. 00
63,700,000. 00
106.08
V
248,223,000.0 0
27,675,000. 00
37,050,000. 00
46,500,0 00.00
42,000,000. 00
47,250,000. 00
112.50
V
158,475,000.0 0
22,796,000. 00
27,900,000. 00
30,060,0 00.00
28,000,000. 00
33,640,000. 00
120.14
V
114,396,000.0 0
442,206,000 .00
226,650,000 .00
453,050, 000.00
454,920,000 .00
338,747,700 .00
74.46
X
1,460,653,700 .00
3,482,772,0 00.00
3,632,779,0 00.00
4,674,68 6,540.00
4,606,181,5 22.00
5,929,715,5 77.88
128.73
V
2,397,364,0 00.00
2,180,192,0 00.00
1,854,62 3,840.00
3,051,563,5 22.00
2,645,532,1 96.88
86.69
X
9,077,712,036 .88
817,384,000 .00
1,448,442,0 00.00
2,816,66 7,700.00
1,422,618,0 00.00
3,281,358,3 81.00
230.66
V
8,363,852,081 .00
106,635,000 .00
4,145,000.0 0
3,395,00 0.00
2,000,000.0 0
2,825,000.0 0
141.25
V
117,000,000.0 0
12,070,000. 00
0,00
0,00
25,000,000. 00
0
0.00
X
4,297,000.0 0
0,00
0,00
55,000,000. 00
0
0.00
X
8,325,000.0 0
0,00
0,00
25,000,000. 00
0
0.00
X
136,697,000 .00
0,00
0,00
25,000,000. 00
0
0.00
X
39,830,780, 000.00
40,536,396, 000.00
39,361,6 82,250.0 0
199,452,771 ,458.00
42,708,487, 473.00
21.41
^
37,663,280, 000.00
37,708,624, 000.00
39,320,8 80,000.0 0
32,752,771, 458.00
42,708,487, 473.00
70.07
^
557,557,028 .00
0
0.00
X
29,264,560, 764.00
129.63
V
102,885,829,7 64.00
0,00
100,000.00
0,00 22,431,5 00,000.0 0
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
20,135, 082,000 10,222, 345,000 9,555,8 35,000 128,678 ,000
8,325,000.00
9,222,00 0
136,697,000.0 0 229,627,272,7 48.08 157,401,271,4 73.00 100,000.00
0,00
2,499,000,0 00.00
89,100,000. 00
3.57
X
4,561,200,000 .00
d. PDAM Tirta Kampar
8,163,000.0 0
0,00
97,000,0 00.00
120,000,000 .00
32,188,668. 00
26.82
X
137,351,668.0 0
e. PT. Bumi Siak Pusako
5,460,777,0 00.00
14,240,995, 000.00
16,792,3 80,000.0 0
7,000,000,0 00.00
13,322,638, 041.00
190.32
V
49,816,790,04 1.00
2,167,500,0 00.00
2,827,772,0 00.00
40,802,2 50.00
166,700,000 ,000.00
0
0.00
X
5,036,074,250 .00
0,00
0,00
40,802,2 50.00
5,000,000,0 00.00
0
0.00
X
67,500,000. 00
127,772,000 .00
0,00
157,500,000 ,000.00
0
0.00
X
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
2,550,0 00,000
5,000,0 00
1,235,850,0 00.00
b. Bank BPR Fadhillah
135,356 ,000
4,297,000.00
3,236,250,0 00.00
a. Penyertaan Modal (DISKOP)
160,456 ,000
13,002, 000
22,231,679, 000.00
Bagian Laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Milik Swasta :
335,222 ,000
12,070,000.00
28,958,090, 000.00
c. PD. BPR Sarimadu (Deviden)
22,576,214, 430.00
8,642,241,081 .00
5,555,5 76,664
40,802,250.00 195,272,000.0 0
201,000 ,000 191,225 ,061,000 185,882, 461,000 120,000 130,668 ,000,000 5,000,0 00,000 140,341 ,000 50,074, 000,000 5,342,60 0,000 42,600, 000 200,000 ,000
149
Pemerintah Kabupaten Kampar
Indikator Kinerja
4,200,000,0 00.00
0
0.00
X
13,588,4 18,530.0 0
18,011,946, 706.00
22,547,019, 495.08
125.18
V
8,974,798,0 00.00
8,497,15 1,420.00
7,635,887,5 98.00
9,387,483,2 73.00
122.94
V
36,816,964,69 3.00
2,588,623,0 00.00
2,004,522,0 00.00
1,494,61 5,810.00
1,686,043,6 99.00
1,612,840,6 16.00
95.66
X
7,700,601,426 .00
-
-
-
775,197,527 .00
23,919,808. 00
3.09
X
3,226,840,0 00.00
4,302,174,0 00.00
3,596,65 1,300.00
3,368,000,0 00.00
2,907,759,9 01.60
86.33
X
14,033,425,20 1.60
-
-
-
4,546,817,8 82.00
8,615,015,8 96.48
189.47
V
8,615,015,896 .48
0
X
91,915,040.00
96,000, 000
241.12
V
405,155,615,3 42.47
442,201 ,920,000
2,100,000,0 00.00
2,700,000,0 00.00
15,772,995, 000.00
15,281,494, 000.00
a. Pada Bank Riau
9,957,532,0 00.00
b. Pada Bank BPR
c. Dana Bergulir 6. Penerimaan Jasa Giro :
c. Pada Bank BNI (Sejak 2014) d. Jasa Dana Bergulir e. Pada Bank Bukopin (Sejak 2014) 7. Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan Kendaraan
0,00
Hasil s.d. 2014
4,800,000,000 .00 67,189,927,02 5.08
23,919,808.00
0,00
3,997,000.0 0
0,00
87,918,040. 00
-
54,614,981, 000.00
83,911,251, 000.00
96,361,1 73,390.0 0
70,395,007, 813.00
169,738,209 ,952.47
281,017,000 .00
91,813,000. 00
1,500,00 0.00
200,000,000 .00
1,500,000.0 0
0.75
X
375,830,000.0 0
0,00
0,00
9,489,28 5,290.00
9,000,000,0 00.00
19,698,870, 407.94
218.88
V
29,188,155,69 7.94
530,000,000 .00
0
0.00
X
530,000,000.0 0
8. Lain-lain PAD yang saah lainnya : a. Bantuan Pengusaha Perikanan
Target Akhir RPJMD
Hasil 2014
Hasil 2012
Target 2014
Terc apai / Tida k
% Capaian
Hasil 2011
Hasil 2013
b. Pendapatan dari BLUD Rumah Sakit c. Pendapatan Pelayanan Kesehatan :
-
-
-
-Dana Kapitasi Askes bagian Jasa Sarana (Sejak 2014)
-
-
-
350,000,000 .00
0
0.00
X
350,000,000.0 0
-Dana Kapitasi Askes bagian Jasa Pelayanan (Sejak 2014)
-
-
-
180,000,000 .00
0
0.00
X
180,000,000.0 0
7,084,401,0 00.00
11,892,512, 000.00
8,120,54 0,630.00
210,000,000 .00
17,057,303, 642.35
8122.53
V
44,154,757,27 2.35
47,249,563, 000.00
71,926,926, 000.00
78,749,8 47,470.0 0
60,455,007, 813.00
132,980,535 ,902.18
222.52
V
330,906,872,3 72.18
14,764,397, 000.00
20,292,430, 000.00
15,164,5 27,390.0 0
15,434,384, 361.00
27,349,665, 085.78
177.20
V
77,571,019,47 5.78
14,936,338, 000.00
29,287,598, 000.00
25,213,0 65,740.0 0
20,415,382, 511.00
40,979,011, 948.98
200.73
V
110,416,013,6 88.98
16,691,407, 000.00
19,816,253, 000.00
37,497,3 66,750.0 0
23,817,402, 965.00
62,690,633, 187.29
263.21
V
136,695,659,9 37.29
857,421,000 .00
2,530,645,0 00.00
874,887, 590.00
787,837,976 .00
1,961,225,6 80.13
248.94
V
6,224,179,270 .13
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah lainnya e. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi :
-Pajak Kendaraan Bermotor
-Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor -Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor -Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
5,100,0 00,000 71,024, 000,000 39,000, 000,000 8,000,0 00,000 25,000, 000 15,000, 000,000 8,999,0 00,000
400,900 ,000 30,000, 255,000 565,765 ,000 380,000 ,000 185,765 ,000 46,056, 000,000 365,179 ,000,000 80,000, 000,000 130,300 ,000,000 147,879 ,000,000 7,000,0 00,000
103.80
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
150
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 8 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 5 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Pajak; 2. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor retribusi pelayanan; 3. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retribusi Perizinan Tertentu; 4. Penerimaan Jasa Giro; 5. Lain-lain PAD yang saah lainnya. Sebanyak 2 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retribusi Jasa Usaha; 2. Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan Kendaraan. Sebanyak 1 indikator kinerja belum mencapai target namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 yakni indikator hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja di atas adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Pajak Grafik 3.28 Peningkatan Kontribusi PAD Kab. Kampar dari Sektor Pajak
Sepanjang periode RPJMD yang dimulai pada tahun 2011, kontribusi PAD Kab. Kampar dari sektor pajak terus meningkat. Pada tahun 2014 ini Pemerintah Kabupaten Kampar tidak hanya berhasil mencapai target yang ditetapkan untuk tahun 2014 akan tetapi juga berhasil mencapai puncak tertinggi pencapaian Realisasi Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Pajak sejak tahun 2011. Kontribusi PAD Kab. Kampar dari sektor pajak tahun 2014 berada pada angka Rp.60,67 Milyardari target yang ditetapkan pada angka Rp. 51 Milyar atau mencapai 118.97% yang dikategorikan dengan tingkat capaian memuaskan. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
151
Pemerintah Kabupaten Kampar
Angka Rp. 60,67 Milyar juga memiliki arti bahwa capaian kontribusi PAD dari sektor pajak pada tahun 2014 adalah tiga kali lipat dari capaian pada tahun 2011 yang berada pada angka Rp. 20,2 Milyar. Dengan trend dari tahun ke tahun yang terus meningkat, pada tahun 2016 atau akhir periode RPJMD kontribusi PAD Kab. Kampar dari sektor pajak diproyeksikan bisa mencapai Rp. 149 Milyar. Grafik 3.29 Persentase Target Kontribusi PAD Kab. Kampar Tahun 2014 dari Sektor Pajak
Grafik 3.30 Persentase Realisasi Kontribusi PAD Kab. Kampar Tahun 2014 dari Sektor Pajak
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
152
Pemerintah Kabupaten Kampar
Dari dua Grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa Pajak Penerangan Jalan, Pajak Bumi dan Bangunan, serta Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah adalah 3 besar sektor penyumbang PAD Kab. Kampar. Meskipun demikian, kebijakan Pemerintah Pusat yakni rencana penghapusan Pajak Bumi dan Bangunan yang diwacanakan mulai berlaku pada tahun 2016 dapat menjadi hambatan bagi Pemerintah Kab. Kampar untuk mencapai target kontribusi PAD dari sektor pajak sebesar Rp 149 Milyar pada akhir periode RPJMD di tahun 2016, mengingat Pajak Bumi dan Bangunan merupakan penyumbang ke 2 terbesar PAD Kab. Kampar dari sektor Pajak. Menghadapi hal ini, Pemerintah Kab. Kampar telah mengantisipasi dengan mengoptimalkan fokus penerimaan pajak pada sektor Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, mengingat sektor ini masih sangat berpotensi untuk lebih ditingkatkan lagi penerimaan pajaknya.Dengan ditargetkan sebagai penyumbang terbesar ke 3 PAD sektor pajak Kab. Kampar tahun 2014 sebesar 15.45% dari total seluruh penerimaan pajak, Pajak Mineral Bukan logam dan batuan hanya mampu merealisasikan 4.05% atau kurang dari sepertiga atas target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2015, Pemerintah Kab. Kampar akan memberikan perhatian khusus pada sektor Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan sehingga tingkat optimalisasi realisasi bisa ditingkatkan lebih dari tiga kali lipat realisasi pada tahun 2014. Kedepannya Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan diproyeksikan akan menjadi salah satu tulang punggung PAD sektor Pajak Kabupaten Kampar menggantikan Pajak Bumi dan Bangunan yang pada tahun 2016 sudah tidak diberlakukan lagi. 2. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor retribusi pelayanan Grafik 3.31 Realisasi PAD Kab. Kampar dari Sektor Retribusi Pelayanan Tahun 2011-2014
Kontribusi PAD Kab. Kampar dari Retribusi Pelayanan tahun 2014 berada pada angka Rp. 3 Milyar dari target yang ditetapkan pada angka Rp. 2.36 Milyar atau mencapai 126.86% yang dikategorikan dengan tingkat capaian memuaskan. Setelah terus mengalami Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
153
Pemerintah Kabupaten Kampar
penurunan mulai tahun 2011 hingga 2013, pada tahun 2014 kontribusi PAD Kab. Kampar dari Retribusi Pelayanan mengalami peningkatan yang signifikan yakni lebih dari dua kali lipat pencapaian pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.32 Milyar dan masih lebih besar dari pencapaian tahun 2012 yang hanya terpaut di angka Rp. 1.76 Milyar. Meskipun demikian, pencapaian PAD Kab. Kampar dari Retribusi Pelayanan tahun 2014 memang masih lebih kecil dibanding pencapaian pada tahun 2011 yang sanggup menembus angka Rp. 8.46 Milyar. Dari 10 jenis retribusi pelayanan tahun 2014 yang memberikan kontribusi bagi PAD Kab. Kampar, 8 diantaranya — Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan, Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum, Retribusi Pelayanan Pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi pengawasan kualitas air, Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Retribusi penyedotan kakus, Retribusi rumah tangga/ pemukiman dalam kota — mencapai angka tertinggi dibanding tahun 2011, 2012, ataupun 2013 di mana 8 jenis retribusi tersebut berhasil menyumbang Rp. 2.94 Milyar. Sementara itu retribusi peredaran hasil hutan yang dalam dokumen Perjanjian Kerja Kab. Kampar Tahun 2014 ditargetkan pada angka Rp. 50 Juta sama sekali tidak berhasil direalisasikan satu rupiah pun. Retribusi pelayanan kesehatan adalah penyebab utama yang menjadikan pencapaian PAD Kab. Kampar tahun 2014 tidak dapat mengungguli pencapaian di tahun 2011. Pada tahun 2011 yang lalu, retribusi pelayanan kesehatan memang menjadi andalan Pemerintah Kab. Kampar dalam mendongkrak PAD sektor retribusi pelayanan. Terbukti bahwa pada tahun tersebut retribusi pelayanan kesehatan sendiri telah menyumbangkan sebesar Rp. 7.3 Milyar atau 87.33 % dari total 8.46 Milyar PAD Kab. Kampar sektor retribusi pelayanan. Pada tahun 2012, pencapaian retribusi pelayanan kesehatan menglami penurunan tajam dengan hanya mampu mendapatkan angka Rp. 43 Juta atau hanya 0.58% dari pencapaian tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah pusat yang mengutamakan pelayanan kesehatan murah secara tidak langsung mengakibatkan jatuhnya angka retribusi pelayanan kesehatan yang dikorbankan demi tetap menekan agar biaya yang diperlukan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar minimal namun tetap terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah Kab. Kampar telah berupaya optimal untuk meningkatkan retribusi pelayanan kesehatan sehingga pada akhirnya dapat mengalami peningkatan dibanding tahun 2012 menjadi Rp. 45.45 Juta pada tahun 2013 dan Rp. 51 Juta pada tahun 2014.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
154
Pemerintah Kabupaten Kampar
3. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retibusi Jasa Usaha Peningkatan kontribusi PAD Kab. Kampar dari sektor Retribusi Jasa Usaha mencakup 5 jenis retribusi yaitu: 1) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. 2) Retribusi Terminal. 3) Retribusi Rumah Potong Hewan. 4) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga. 5) Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.
Grafik 3.32 Perbandingan Kontribusi PAD dari Sektor Retribusi Jasa Usaha dengan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Kab. Kampar Tahun 2011-2014
Dari ke lima jenis retribusi tersebut, retribusi pemakaian kekayaan daerah adalah jenis retribusi yang paling signifikan dalam menentukan besarnya PAD yang didapatkan Kab. Kampar dari sektor retribusi jasa usaha dengan rata-rata tiap tahunnya menyumbang sebesar 70.47 % dari total PAD khusus sektor retribusi jasa usaha. Dari grafik di atas, dapat dicermati bahwa naik turunnya besaran nilai total retribusi pemakaian kekayaan daerah yang mampu didapatkan oleh Pemerintah Kab. Kampar menjadi faktor penentu apakah target Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retribusi Jasa Usaha yang telah ditetapkan setiap tahunnya akan dapat dicapai atau tidak.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
155
Pemerintah Kabupaten Kampar
Pada tahun 2014, target kontribusi PAD dari sektor jasa usaha yang telah ditetapkan sebesar Rp. 2.04 Milyar hanya mampu dicapai sebesar 68.11% atau Rp. 1.39 Milyar, sehingga dikategorikan dengan tingkat capaian baik. Retribusi terminal, retribusi rumah potong hewan, serta retribusi tempat rekreasi dan olahraga sebenarnya telah mampu mendapatkan capaian melebihi target yang ditetapkan dimana masing-masingnya mampu mendapatkan tingkat capaian 106.08 %, 112.5%, dan 120.4% akan tetapi capaian ketiganya tidak terlalu mempengaruhi pencapaian kontribusi PAD dari sektor jasa usaha karena gabungan pencapaian ketiganya hanyalah 10.36% dari total porsi kontribusi PAD sektor jasa usaha. Sebaliknya tidak mampunya retribusi pemakaian kekayaan daerah untuk mencapai target yang ditetapkan adalah penyebab utama tidak tercapainya target kontribusi PAD dari sektor jasa usaha Kab. Kampar tahun 2014. Dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1.46 Milyar, perolehan retribusi pemakaian kekayaan daerah hanya mampu mencapai Rp. 912 Juta atau 62.31% padahal dari tahun ke tahun retribusi pemakaian kekayaan daerah selalu menjadi penyokong utama PAD dari sektor retribusi jasa usaha. Tahun 2014 juga merupakan titik terendah pencapaian perolehan retribusi pemakaian kekayaan daerah selama 4 tahun terakhir. Realisasi perolehan retribusi penjualan produksi usaha daerah sebesar Rp. 338 Juta atau tidak dapat mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp. 454 Juta menjadi salah satu faktor penyebab tidak tercapainya target kontribusi PAD dari sektor jasa usaha. Pemerintah Kabupaten Kampar akan melakukan langkah-langkah khusus untuk mengejar target total kontribusi PAD dari sektor jasa usaha sebesar Rp. 8,73 Milyar yang harus terpenuhi pada akhir tahun RPJMD yang jatuh pada tahun 2016.
4. Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retribusi Perizinan Tertentu Kontribusi PAD Kab. Kampar dari sektor Retribusi Perizinan Tertentu tahun 2014 berada pada angka Rp.5.29 Milyar dari target yang ditetapkan pada angka Rp. 4.6 Milyar atau mencapai 128.73% yang dikategorikan dengan tingkat capaian memuaskan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
156
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.33 Kontribusi PAD Kab. Kampar dari Sektor Perizinan Tertentu Tahun 2011-2014
Grafik di atas menggambarkan bahwa dari tahun ke tahun Kontribusi PAD Kab. Kampar dari sektor Retribusi Perizinan Tertentu selalu meningkatdengan titik tertinggi berada di tahun 2014. Trend peningkatan ini diproyeksikan akan terus berlanjut hingga tahun 2015 dan tahun 2016 sebagai tahun akhir RPJMD.Dengan rata-rata laju peningkatan sebesar 19.95% per tahun perolehan PAD Kab. Kampar sektor perizinan tertentu akan mencapai target yang ditetapkan pada akhir RPJMD yaitu sebesar Rp. 20.13 Milyar. Retribusi Perizinan Tertentu Kab. Kampar terdiri dari 7 jenis di mana persentase kontribusi masing-masing jenis retribusi di atas terhadap realisasi tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.17 Persentase Kontribusi Masing-masing Jenis Retribusi dari Sektor Retribusi Perizinan Tertentu terhadap PAD Jenis Retribusi
Persentase Kontribusi
a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
44.61%
b. Retribusi Izin Gangguan/ Keramaian
55.34%
c. Retribusi Izin Trayek d. Retribusi Izin Usaha Perdagangan (SIUP/TDP) e. Retribusi Izin Peruntukan Tanah f. Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) g. Retribusi izin Operasional Tempat Usaha
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
0.05% 0% 0% 0% 0%
157
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sekitar 99.95% perolehan PAD Kab. Kampar sektor Retribusi Perizinan Tertentu berasal dari jenis retribusi izin mendirikan bangunan dan retribusi izin gangguan/keramaian. Masing-masing dari jenis retribusi tersebut memiliki porsi sebesar 44.61% dan 55.34%.Sebagai 2 besar penyumbang PAD Kab. Kampar sektor Retribusi Perizinan Tertentu,
baik
retribusi
izin
mendirikan
bangunan
maupun
retribusi
izin
gangguan/keramaian masih tetap akan menjadi andalan utama Pemerintah Kab. Kampar untuk mencapai target PAD sektor retribusi perizinan tertentu yang pada akhir periode RPJMD harus dapat mencapai angka Rp. 20.13 Milyar. Persentase pencapaian perolehan retribusi izin usaha perdagangan, izin peruntukan tanah, izin usaha jasa konstruksi dan izin operasional tempat usaha pada tahun 2014 yang tidak bergerak dari angka 0%. Keempat jenis retribusi ini masih menyimpan potensi penerimaan yang besar bagi Kab. Kampar di masa mendatang. Pemerintah Kabupaten Kampar di tahun-tahun mendatang akan mengoptimalkan potensi tersebut untuk dapat meningkatkan kontribusi PAD dari sektor retribusi perizinan tertentu. Grafik 3.34 Realisasi Perolehan Retribusi Izin Mendirikan bangunan dan Retribusi Izin Gangguan/Keramaian Tahun 2011-2014
Pada tahun 2014 dari target perolehan sebesar Rp. 3.05 Milyar yang ditetapkan, retribusi izin mendirikan bangunan hanya sanggup direalisasikan sebesar 86.96% atau Rp. 2.64 Milyar.
Pemasangan target yang tinggi untuk tahun 2014 merupakan upaya yang
dilakukan Pemerintah Kab. Kampar untuk meningkatkan perolehan retribusi izin mendirikan bangunan di tahun 2014 setelah terus mengalami penurunan pada tahun 2012 dan tahun 2013. Langkah ini terbukti tepat dan efektif sehingga walaupun tidak mampu mencapai target, perolehan retribusi izin mendirikan bangunan pada tahun 2014 sebesar Rp. 2.65 Milyar tetaplah menjadi pencapaian tertinggi selama 4 tahun terakhir. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
158
Pemerintah Kabupaten Kampar
Mengingat besarnya kontribusi perolehan retribusi izin mendirikan bangunan terhadap total perolehan PAD sektor Retribusi Perizinan Tertentu, secara teoritis kurangnya perolehan retribusi izin mendirikan bangunan dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2014 seharusnya berdampak pada gagalnya Pemerintah Kab. Kampar mencapai target PAD sektor Retribusi Perizinan Tertentu. Pada kenyataannya kekurangan tersebut dapat ditutupi oleh pencapaian luar biasadari jenis retribusi izin gangguan/keramaian yang sanggup menembus angka Rp. 3.28 Milyar sehingga dapat mencapai 230.66% dari target yang ditetapkan tahun 2014.Sama halnya dengan perolehan retribusi izin mendirikan bangunan, perolehan retribusi izin gangguan/keramaian pada tahun 2014 juga mencapai titik tertinggi sepanjang 4 tahun terakhir dengan besar capaian lebih dari 3 kali lipat capaian tahun 2011 dan lebih dari 2 kali lipat capaian tahun 2012. 5. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Sesuai dengan dokumen Perjanjian Kerja Kab. Kampar tahun 2014,indikator hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditargetkan untuk mencetak perolehan sebesar Rp. 199.45 Milyar. Sepanjang tahun 2014 Pemerintah Kab. Kampar hanya mampu merealisasikan sebesar Rp. 42.7 Milyar sehingga tingkat pencapaian 21.41% tersebut membuat tingkat capaian kinerjanya termasuk ke dalam kategori kurang. Meskipun demikian, hasil pengelolaan kekayaan daerah Kab. Kampar yang dipisahkan tidak dapat serta merta dikatakan gagal, karena pencapaian pada tahun 2014 ini adalah pencapaian yang tertinggi sepanjang 4 tahun terakhir seperti yang tergambar pada grafik di bawah ini, Grafik 3.35 Perbandingan Perolehan Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dengan bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah Kab. Kampar Tahun 2011-2014
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
159
Pemerintah Kabupaten Kampar
Hasil perolehan kekayaan daerah yang dipisahkan secara garis besar terbagi menjadi dua bagian yaitu Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah dan Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Swasta. Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kab. Kampar sangat condong mengandalkan Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah untuk dapat merealisasikan target hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan setiap tahunnya. Sejak tahun 2011 hingga 2013 besarnya perolehan bagian laba atas penyertaan modal pada Perusahaan milik Daerah hampir pasti menyamai dan menentukan pencapaian hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan, bahkan pada tahun 2014 besarnya perolehan bagian laba atas penyertaan modal pada Perusahaan milik Daerah dapat dikatakan adalah total pencapaian hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan. Dengan kata lain, pada tahun 2014 ini bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan swasta tidak berkontribusi satu rupiah pun terhadap pencapaian perolehan Kab. Kampar yang didapatkan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Sedikitnya terdapat 5 Perusahaan daerah yang menghasilkanlaba setiap tahunnya di mana sebagaian dari laba tersebut menjadi pendapatan Kab. Kampar yakni: 1) Perusahaan Daerah Aneka Karya. 2) Bank Riau-Kepri. 3) PD. BPR Sarimadu (Deviden). 4) PDAM Tirta Kampar. 5) PT. Bumi Siak Pusako. Realisasi performa masing-masing perusahaan daerah di atas dalam mencetak laba untuk Kab. Kampar mulai dari tahun 2011 hingga tahun 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
160
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.36 Grafik perolehan Laba Kab. Kampar atas penyertaan Modal Pada 5 Perusahaan Milik Daerah Tahun 2011-2014
Dari grafik di atas dapat dicermati bahwa sejak tahun 2011 hingga 2014 Bank RiauKepri secara konsisten selalu menjadi penyumbang terbesar pertama dan PT. Bumi Siak Pusako selalu menjadi penyumbang terbesar kedua perolehan laba Kab. Kampar atas penyertaan modalnya pada dua perusahaan milik daerah ini. Setelah pencapaiannya turun menjadi Rp. 22.23 Milyar pada tahun 2012 dari sebelumnya Rp. 28.95 Milyar pada tahun 2011, Bank Riau-Kepri mengalami performa yang terus meningkat dengan capaian sebesar Rp. 2.43 Milyar pada tahun 2013 hingga pada titik puncak di tahun 2014 Bank Riau-Kepri dapat mencetak laba untuk Kab. Kampar sebesar Rp. 29.26 Milyar. Rata-rata realisasi hasil perolehan kekayaan daerah Kab. Kampar yang dipisahkan untuk tahun 2011, 2012, dan 2013 berkisar pada angka Rp. 39.91 Milyar. Pemasangan target tahun 2014 sebesar Rp. 199.45 Milyar didasarkan pada rencana Pemerintah Kab. Kampar yang semula menargetkan Rp. 166.7 Milyar untuk bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta, dengan rincian target sebagai berikut, 1) Penyertaan Modal (DISKOP) : Rp. 5 Milyar; 2) Bank BPR Fadhillah
: Rp. 157.5 Milyar;
3) Dana Bergulir
: Rp. 4.2 Milyar.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
161
Pemerintah Kabupaten Kampar
Hingga tahun 2014 berakhir, target laba atas penyertaan modal pada ketiga perusahaan swasta di atas masih belum dapat terealisasi.
6. Penerimaan Jasa Giro Jasa giro adalah imbalan yang diberikan oleh bank kepada giran atas dana yang disimpan di bank. Sebagai giran, Pemerintah Kab. Kampar di tahun 2014 menargetkan sebesar Rp. 18.01 Milyar imbalan penerimaan yang didapatkan dari dana yang ditempatkan Bendahara Pengeluaran setiap Satuan Kerja Pemerintah Kab. Kampar pada rekening giro yang tersebar pada 5 tempat yakni Bank Riau-Kepri, Bank BPR, Bank BNI, Dana Bergulir, dan Bank Bukopin. Pencapaian atas Penerimaan Jasa Giro ini dapat direalisasikan pada angka Rp. 22.54 Milyar atau mencapai 125.18% dari target yang telah ditetapkan, sehingga dapat dikategorikan sebagai capaian kinerja yang memuaskan. 7. Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan Kendaraan Pada tahun 2014, pendapatan Kab. Kampar dari angsuran/cicilan penjualan kendaraan tidak mampu direalisasikan atau tingkat capaiannya 0% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 87.91 Juta, sehingga termasuk dalam kategori tingkat capaian kinerja kurang. Pada tahun-tahun berikutnya, Pemerintah Kabupaten Kampar akanlebih mengoptimalkan pendapatan yang berasal dari angsuran/cicilan penjualan kendaraan sehingga target kumulatif RPJMD yang ditetapkan pada angka Rp. 96 juta dapat terpenuhi. 8. Lain-lain PAD yang sah lainnya Pada tahun 2014 sumber PAD Kab. Kampar berdasarkan pola ruang lain-lain PAD yang sah lainnya berhasil mencatatkan pencapaian yang sangat signifikan yakni dapat meraih angka Rp. 169.73 Milyar atau 241.12% dari target sebesar Rp. 70.39 Milyar sehingga tingkat capaian tersebut termasuk dalam kategori memuaskan. Dapat diartikan bahwa capaian tersebut mampu untuk menembus angka dua kali lipat dari target yang ditetapkan pada tahun 2014 bahkan juga menembus angka tiga kali lipat dari realisasi capaian pada tahun 2011 yang lalu. Pergerakan perkembangan realisasi perolehan lain-lain PAD Kab. Kampar yang Sah lainnya dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
162
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.37 Perolehan Lain-Lain PAD Kab. Kampar yang Sah Lainnya Tahun 2011-2014
Dari grafik di atas dapat diamati bahwa perolehan lain-lain PAD Kab Kampar yang sah lainnya secara konstan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan titik puncak berada di tahun 2014.Trend yang terus meningkat ini diproyeksikan akan terus berlangsung hingga akhir periode RPJMD di tahun 2016. Dengan persentase laju pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 48.21% maka diharapkan target total RPJMD sebesar Rp 46 Milyar Akan dapat tercapai di akhir tahun 2016.
Sasaran 5
Meningkatnya peran investasi swasta
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 4 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.18 Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 5 Indikator Kinerja
Jumlah persetujuan investasi PMDN (Sejak 2014) (Jenis Usaha) Jumlah persetujuan investasi PMA (Sejak 2014) (Jenis Usaha) Realisasi investasi PMDN (Sejak 2014) Realisasi investasi PMA (Sejak 2014) ($)
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaia n
Tercap ai/
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJM D
Tidak
-
-
-
10
4
40
X
4
6
-
-
-
2
2
100
V
2
4
-
-
-
80,000,000,0 00
16,934,000, 000
21.17
X
16,934,00 0,000
120,000 ,000,00 0
-
-
-
5,000,000
13,345,800
267
V
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
107
13,345,80 0
12,000, 000
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
163
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 4 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah persetujuan investasi PMA. 2. Realisasi investasi PMA. Sebanyak 2 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Jumlah persetujuan investasi PMDN. 2. Realisasi investasi PMDN. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Jumlah persetujuan investasi PMDN Jumlah persetujuan investasi PMDN di Kabupaten Kampar ditargetkan untuk dapat mencapai 10 persetujuan di tahun 2014. Hingga berakhirnya tahun 2014, didapatkan sebanyak 4 persetujuan investasi PMDN. Dengan demikian, capaian kinerja pada tahun 2014 ini hanya memenuhi 40% dari target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori agak kurang. 2. Jumlah persetujuan investasi PMA Jumlah persetujuan investasi PMA di Kabupaten Kampar ditargetkan untuk dapat mencapai 2 persetujuan di tahun 2014. Hingga berakhirnya tahun 2014, didapatkan sebanyak 2 persetujuan investasi PMA. Dengan demikian, capaian kinerja pada tahun 2014 ini berhasil memenuhi 100% dari target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Dengan hanya terpaut 2 persetujuan dari target kumulatif RPJMD, Pemerintah Kabupaten Kampar menargetkan persetujuan investasi PMA sebanyak 1 di tahun 2015 dan 1 di tahun 2016, sehingga target kumulatif RPJMD dapat tercapai pada akhir periode RPJMD di tahun 2016. 3. Realisasi investasi PMDN Realisasi investasi PMDN di Kabupaten Kampar ditargetkan untuk dapat mencapai Rp. 80 Milyar di tahun 2014. Hingga berakhirnya tahun 2014, investasi PMDN yang dapat terealisasi adalah Rp. 16.93 Milyar. Hal ini disebabkan karena dari 10 proposal PMDN yang hendak menanamkan investasi di Kabupaten Kampar, hanya 4 diantaranya yang disetujui. Dengan demikian, capaian kinerja pada tahun 2014 ini hanya memenuhi 21.17% dari target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori kurang.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
164
Pemerintah Kabupaten Kampar
4. Realisasi investasi PMA Realisasi investasi PMA di Kabupaten Kampar ditargetkan untuk dapat mencapai $ 5 Juta di tahun 2014. Hingga berakhirnya tahun 2014, investasi PMA berhasil terealisasi di angka $ 13.34 Juta. Keberhasilan ini disebabkan karena 2 PMA yang semula diperkirakan hendak menanamkan investasi di Kabupaten Kampar sebesar
$ 5 Juta, pada realisasinya
berhasil menutup proses negosiasi di tahun 2014 dengan mendapat kesepakatan di angka $ 13.34 Juta. Dengan demikian, capaian kinerja pada tahun 2014 ini berhasil memenuhi 267% atau lebih dari dua setengah kali lipat dari target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan.
Sasaran 6
Menurunnya tingkat pengangguran
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 16 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.19 Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 6 Indikator Kinerja
1. Angka Pengangguran (%) 2. Jumlah petani dan pelaku utama yang dilatih : a. Bidang Pertanian b. Bidang Perternakan (Sejak 2014) c. Bidang Perkebunan d. Bidang Perikanan e. Pasca Panen (Sejak 2014) 3. Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB : A. Karet (Ton) B. Kelapa Sawit (Ton) C. Gambir (Ton) D. Antan (Kelapa, Kakao, Pinang, Kopi, dan Kemiri) (Ton) 4. Cakupan bina kelompok petani (kelompok) 5. Presentase Populasi Ternak: A. Sapi (%) B. Kerbau (%) C. Kambing (%) D. Ayam Buras (%) E. Ayam Ras Petelur (%) F. Ayam Ras Pedaging (%) G. Itik (%) 6. Persentase peningkatan produksi tanaman pangan (%) : A. Padi B. Jagung
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaia n
15
13
10
5
7
71
^
7
Targ et Akhi r RPJ MD 0
600
720
2,400
2,520
2,565
110
V
6,285
4,640
200
240
800
720
364
50,56
X
2,324
800
-
-
-
960
1,094
114
V
2,054
1,000
200 200 -
240 240 -
800 800 -
120 480 240
170 697 240
141.67 145 100
V V V
1,530 2,417 480
300 700 500
5,000,070
6,093,057
6,503,58 7
6,504,224
6,506,02 8
100.03
V
65
71,762
78,346
78,346
77,578
99.02
X
5,000,000
6,015,336
6,420,25 8
6,420,258
6,423,60 8
100.05
V
24,102, 742 227,75 1 23,859, 202
4
4,816
4,205
4,817
4,138
85.90
X
13,163
35,87 3,555 382,9 94 35,46 4,274 21,75 2
1
1,143
778
803
704
87.67
X
2,626
4,535
870
1
-
1920
1920
100
V
1920
2000
41.3
53.82
62.35
97.1
100.29
110.71
V
100.29
10.00 6.00 9.60 4.00 0.70 4.00 7.00
14.4 6.50 12.57 5.17 1.7 5.1 8.38
14.43 6.53 12.57 5.26 1.70 12.20 9.66
14.4 6.5 12.50 51.7 0.70 4.10 7.2
14.69 6.69 12.50 51.7 0.95 4.11 9.65
102 103 100 100 136 100 134
V V V V V V V
14.69 6.69 12.50 51.7 0.95 4.11 9.65
116.4 6 15 10.32 14.44 60 1 6.20 9.5
4
27.61
3.93
4.82
64.87
1,346
V
64.87
N/A
-12.08 69.26
N/A N/A
4 4
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
5.1 17.11
4.76 4.28
5 4.76
-12.08 69.26
-242 1,455
Terca pai/ Tidak
Hasil s.d. 2014
X V
165
Pemerintah Kabupaten Kampar Terca pai/
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaia n
4 4
62.02 26.19
3.1 3.57
4.76 4.76
193.52 8.76
4,066 184
V V
193.52 8.76
4.55
20.815
4.8
4.9
11.45
234
V
11.45
5 4.10 -
32.13 9.50 -
4.8 4.80 -
4.8 5 5 4.8
5 30.29 5.25 5.25
104.17 605.80 105.00 109.38
V V V V
5 30.29 5.25 5.25
500
1,000
1,000
2,232
4,800
215
V
500
1,000
1,000
2,232
6,209.40
36
X
8,709.4 0
10. Produksi perikanan budi daya (Ton)
-
43,199
50,305
52,271
51,815.0 6
99.13
^
145,31 9.06
11. Produksi perikanan Tangkap (Ton)
-
2,384.00
2,861.00
2480
2.947
118.83
-
113
194.86
147
198
134.69
-
34.75
35.84
38.25
37.58
98.25
^
-
14,038
8,433
15,477
9,032
58.36
X
-
3,031
2,911
3,342
2,920
87.37
X
-
140
426
154
439
285.06
V
Indikator Kinerja
C. Kedelai D. Ubi Kayu 7. Persentase peningkatan produksi tanaman holtikultura (%) : A. Durian B. Jeruk C. Manggis (Sejak 2014) D. Nenas (Sejak 2014) 8. Rehabilitasi Hutan dan lahan kritis (Ha) 9. Kerusakan kawasan hutan (Ha)
12. Produksi benih ikan (000.000) 13. Kosumsi Ikan (kg/kp/tahun) 14. Jumlah RTP perikanan budidaya 15. Jumlah RTP perikanan tangkap 16. Jumlah RTP pembenih Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Tidak
Hasil s.d. 2014
V V
7,300
5,247.9 5 505.86 108.17 31,503 8,862
Targ et Akhi r RPJ MD N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
1,005
215.40
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 16 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 10 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah petani dan pelaku utama yang dilatih; 2. Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB; 3. Cakupan bina kelompok petani; 4. Presentase populasi ternak; 5. Persentase peningkatan produksi tanaman pangan; 6. Persentase peningkatan produksi tanaman holtikultura; 7. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis; 8. Produksi perikanan tangkap; 9. Produksi benih ikan; 10. Jumlah RTP pembenih. Sebanyak 3 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Jumlah RTP perikanan budidaya; Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
166
Pemerintah Kabupaten Kampar
2. Jumlah RTP perikanan tangkap; 3. Kerusakan kawasan hutan. Serta sebanyak 3 indikator kinerja belum mencapai target namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 diantaranya: 1. Angka pengangguran; 2. Produksi perikanan budi daya; 3. Kosumsi ikan. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Angka pengangguran Grafik 3.38 Angka Pengangguran di Kabupaten Kampar Tahun 2011-2014 (Realisasi) dan 2015-2016 (Proyeksi)
Sebagai salah satu upaya mewujudkan 3 Zero Kabupaten Kampar khususnya Zero Pengangguran pada akhir periode RPJMD 2011-2016, Pemerintah Kabupaten Kampar telah menargetkan untuk terus menurunkan angka pengangguran hingga mencapai 0% di tahun 2016. Berkaitan dengan hal tersebut, selama berjalannya periode RPJMD 2011-2016, angka pengangguran di Kabupaten Kampar secara positif terus mengalami penurunan. Pada tahun dasar RPJMD di 2011, angka pengangguran di Kabupaten Kampar termasuk tinggi dengan persentase sebesar 15% dari total penduduk usia produktif. Angka pengangguran ini kemudian turun menjadi 13% di tahun 2012 dan 10% di tahun 2013. Pada tahun 2014, angka pengangguran di Kabupaten Kampar belum dapat memenuhi target yang ditetapkan sebesar 5% seperti yang tercantum dalam dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014. Meskipun demikian, persentase angka pengangguran di tahun 2014 yang mencapai 7% tetap Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
167
Pemerintah Kabupaten Kampar
menunjukkan trend yang positif karena lebih rendah dibanding persentase angka pengangguran di tahun 2013, 2012, dan 2011. Hingga tahun 2014, laju rata-rata penurunan angka pengangguran per tahun adalah sebesar 2.67%. Dengan laju rata-rata penurunan serta angka pengangguran pada tahun 2014 yang berada di posisi 7% maka diproyeksikan angka pengangguran di tahun 2015 dan 2016 akan berada di posisi 4.33% dan 1.66% atau dengan kata lain tidak mencapai target RPJMD yakni sebesar 0% angka pengangguran. Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Kampar akan berusaha untuk meningkatkan kinerja sehingga dapat kembali mencapai target angka pengangguran di tahun 2015 dan 2016 yakni sebesar 2.5% dan 0%. Untuk mewujudkannya, Pemerintah Kabupaten Kampar adakan mengoptimalkan pembukaan lapangan pekerjaan di sektor-sektor padat karya khususnya sektor perkebunan dan pertanian yang memang menjadi sektor andalan di Kabupaten Kampar. 2. Jumlah petani dan pelaku utama yang dilatih Khususnya untuk bidang perkebunan, jumlah petani dan pelaku utama yang dilatih selama periode RPJMD telah mencapai angka 1,410 orang yang terdiri dari 200 orang di tahun 2011, 240 orang di tahun 2012, 800 orang di tahun 2013 dan 170 orang ditahun 2014. Realisasi dari kegiatan pelatihan terhadap petani dan pelaku utama di tahun 2014 sebanyak 170 orang dapat diinterpretasikan sebagai capaian kinerja yang memuaskan karena mampu mencapai 141.67% atau melebihi target 120 orang yang ditetapkan dalam dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014. Dengan hanya terpaut 230 orang dari target kumulatif RPJMD untuk melakukan pelatihan kepada sebanyak 1,640 orang petani dan pelaku utama di bidang perkebunan, pemerintah Kab. Kampar akan menargetkan untuk melakukan pelatihan kepada 180 orang ditahun 2015 dan 50 orang petani dan pelaku utama bidang perkebunan di tahun 2016.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
168
Pemerintah Kabupaten Kampar
3. Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Grafik 3.39 Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB Tahun 2011-2014 (Realisasi) dan 2015-2016 (Proyeksi)
Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB dari tahun ke tahun mengalami laju peningkatan yang cukup stabil. Hingga tahun 2014 laju rata-rata peningkatan produksi adalah sebesar 6.3 Juta Ton tiap tahunnya. Secara kumulatif, sektor perkebunan (Tanaman keras) yang terdiri dari tanaman karet, kelapa sawit, gambir, dan Antan (kelapa, kakao, pinang, kopi, dan kemiri) telah menyumbangkan produksi sebesar 24.10 Juta Ton hingga akhir tahun 2014 atau terpaut 11.77 Ton dari Target kumulatif RPJMD. Dengan laju rata-rata peningkatan produksi per tahun yang stabil di angka 6.3 Juta Ton, maka Pemerintah Kab. Kampar optimis bahwa target kumulatif untuk tahun 2015 sebesar 29.99 Juta Ton dan target akhir kumulatif RPJMD di tahun 2016 sebesar 35.87 Juta Ton akan mampu untuk direalisasikan. Khusus pada tahun 2014, capaian produksi tanaman sektor perkebunan sebesar 6.50 Ton telah berhasil melebihi atau mencapai 100.03% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2014 sesuai dengan yang tercantum pada dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014. Dengan capaian ini maka indikator kinerja Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB termasuk dalam kategori memuaskan. Capaian kinerja yang memuaskan mulai tahun 2011 hingga tahun 2014, membuat Pemerintah Kab. Kampar dapat menurunkan sedikit target produksi tanaman perkebunan menjadi 5.88 Juta Ton di tahun 2015 dan 5.89 Juta Ton di tahun 2016.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
169
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sepanjang tahun 2011-2014, tanaman kelapa sawit selalu menjadi primadona para petani Kab. Kampar dan selalu menjadi andalan bagi kabupaten kampar untuk berkontribusi terhadap PDRB. Dari total kontribusi PDRB sektor perkebunan yang terdiri dari 4 jenis tanaman, tanaman kelapa sawit setiap tahunnya selalu memberikan kontribusi terbesar dengan rata-rata capaian kontribusi sebesar 99.04% dari total produksi seluruh sektor perkebunan. Untuk dapat mencapai target RPJMD seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tanaman kelapa sawit akan tetap menjadi andalan Bagi Pemerintah kab. Kampar untuk berkontribusi terhadap PDRB di tahun 2015 dan 2016. 4. Cakupan bina kelompok tani Jumlah cakupan bina kelompok tani di Kabupaten Kampar ditargetkan untuk dapat mencapai sejumlah 1920 kelompok di tahun 2014. Hingga berakhirnya tahun 2014, telah terlaksana kegiatan pembinaan kepada sebanyak 1920 kelompok tani. Dengan demikian, capaian kinerja pada tahun 2014 ini berhasil memenuhi 100% dari target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Dengan hanya terpaut pembinaan kepada 80 kelompok petani dari target kumulatif RPJMD sebanyak 2000 kelompok tani, Pemerintah Kabupaten Kampar optimis bahwa target tersebut akan tercapai sebelum berakhirnya periode RPJMD di tahun 2016. 5. Persentase peningkatan produski peternakan Grafik 3.40 Persentase Peningkatan Produksi Peternakan di Kabupaten Kampar Periode RPJMD 2011-2016
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
170
Pemerintah Kabupaten Kampar
Seperti yang telah tertuang dalam dokumen RPJMD Kabupaten Kampar periode 2011-2016, Pemerintah Kabupaten Kampar telah menargetkan untuk terus meningkatkan produksi peternakan hingga mencapai 116.46% di tahun 2016. Berkaitan dengan hal tersebut, selama berjalannya periode RPJMD 2011-2016, persentase peningkatan produksi peternakan di Kabupaten Kampar terus mengalami peningkatan yang positif. Pada tahun dasar RPJMD di 2011, realisasi persentase peningkatan produksi peternakan di Kabupaten Kampar mencapai angka 41.3%. persentase peningkatan produksi peternakan kemudian meningkat menjadi 53.82% di tahun 2012 dan 62.35% di tahun 2013. Pada tahun 2014, persentase peningkatan produksi peternakan di Kabupaten Kampar kembali meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 100.29%. Capaian pada tahun 2014 ini juga mampu melebihi target yang ditetapkan sebesar 97.10% seperti yang tercantum dalam dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014. Hingga tahun 2014, laju rata-rata peningkatan produksi peternakan per tahun adalah sebesar
19%.
Dengan
laju
rata-rata
tersebut,
Pemerintah
Kabupaten
Kampar
memproyeksikan bahwa persentase peningkatan produksi peternakan di tahun 2015 dan 2016 akan berada di angka 118.89% dan 137.49%. Dengan demikian, target akhir RPJMD periode 2011-2016 yang dipasang pada angka 116.46% akan sudah dapat dicapai lebih dulu di tahun 2015. 6. Persentase peningkatan produksi tanaman pangan Kabupaten Kampar dengan luas wilayah 1,170,764 Ha, memiliki potensi yang besar untuk ditanami tanaman pangan dan holtikultura. Sedikitnya 261,932 Ha atau sekitar 22.37% dari luas wilayah Kabupaten Kampar adalah lahan kering dan lahan basah yang cocok untuk ditanami tanaman pangan dan holtikultura. Potensi lahan ini juga didukung oleh 1,920 kelompok tani yang beranggotakan 34,802 orang. Dari segi permodalan, para petani di Kabupaten Kampar mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kab. Kampar baik melalui program APBD I, APBD II, tugas pembantuan maupun dana bergulir. Upaya pemerintah Kab. Kampar yang hendak mewujudkan swasembada pangan dan holtikultura pada tahun 2016 seperti yang tertuang dalam dokumen RPJMD semakin menemui titik terang tiap tahun yang dilaluinya. Bila peningkatan produksi tanaman pangan pada tahun 2012 mencapai 27.61% dari capaian tahun 2011, pada tahun 2014 ini peningkatan produksi tanaman pangan sanggup mencapai 64.87% di banding capaian pada tahun 2013. Meskipun demikian dari empat jenis tanaman pangan yang terdiri dari padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu, tidak semua dari jenis tanaman ini mengalami peningkatan produksi. Tanaman padi adalah tanaman pangan yang perlu diberi perhatian khusus karena capaian produksi pada tahun 2014 menurun 12.08% dari capaian produksi tahun 2013 (atau dari Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 171
Pemerintah Kabupaten Kampar
42,402.57 ton menjadi 37,281.27 Ton).Terjadinya penurunan produksi ini secara garis besar disebabkan oleh tiga faktor utama. Faktor pertama adalahpergeseran musim tanam yang seharusnya dimulai di bulan April menjadi bulan Juni. Faktor kedua adalah lambatnya petanaman padi gogo melalui kegiatan SL PTT. Faktor ketiga adalah menurunnya minat petani untuk mengusahakan padi karena perubahan preferensi untuk membudidayakan tanaman holtikultura (buah-buahan dan sayuran) karena lebih menguntungkan secara ekonomis dan cepat perputaran modalnya. 7. Persentase peningkatan produksi tanaman hortikultura Kabupaten Kampar memiliki jumlah lahan kering yang jauh lebih besar dari lahan sawah. Jika total luas lahan sawah di Kabupaten kampar adalah 10,580 Ha, maka luas lahan kering di kabupaten Kampar adalah 246,679 atau lebih dari 20 kali lipat luas lahan sawah. Tersedianya lahan kering yang begitu luas dapat diartikan sebagai potensi yang begitu besar untuk menghasilkan produksi tanaman holtikultura yang memang cocok ditanam di lahan kering. Pada tahun 2014, potensi ini mampu dikonversikan menjadi menjadi produksi dengan capaian yang memuaskan karena mengalami peningkatan sebsesar 11.45% dari produksi tahun 2013 serta sanggup melebihi target peningkatan produksi sebesar 4.8% seperti yang tertuang dalam Penja Kab. Kampar tahun 2014. Tanaman Jeruk adalah tanaman holtikultura yang paling menonjol dan menjadi unggulan utama para petani di Kab. Kampar di tahun 2014 ini. Produksi jeruk naik 30.29% (dari 826.60 Ton tahun 2013, menjadi 1,077 ton di tahun 2014). Peningkatan ini disebabkan oleh termotivasinya petani holtikultura untuk menanam jeruk di mana mereka melihat sudah banyak petani jeruk yang berhasil dan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kab. Kampar dan Pemerintah Prov. Riau melalui dana tugas pembantuan. Untuk dapat mencapai target akhir RPJMD, Pemerintah Kab. Kampar di tahun 2015 dan 2016 akan melanjutkan program-program yang telah berhasil dilakukan di tahun 2014, khususnya investasi demi mewujudkan kemandirian penyediaan benih dan bibit unggul pertanian. Secara umum, kelangsungan pembangunan pertanian sangat tergantung kepada ketersediaan bibit. Kabupaten Kampar hingga saat ini belum memiliki petani atau perusahaan swasta yang mengusahakan penyediaan bibit induk untuk petani. Sepanjang tahun 2014, Pemerintah Kab. Kampar telah mengucurkan dana lebih dari Rp. 3 Milyar dalam mengadakan pembangunan pusat-pusat pembibitan yang dikelola secara profesional. Program lainnya seperti peningkatan pengembangan pertanian pada lahan kering dan pekarangan, peningkatan pengembangan kawasan sentra komoditi pertanian tanaman pangan dan holtikultura, serta peningkatan dalam tata kelola lahan akan dilaksanakan pada tahun 2015 untuk mencapai target RPJMD di tahun 2016. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
172
Pemerintah Kabupaten Kampar
8. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Jumlah rehabilitasi hutan dan lahan kritis di Kabupaten Kampar ditargetkan untuk dapat mencapai 2,232 Hektar di tahun 2014. Hingga berakhirnya tahun 2014, rehabilitasi hutan dan lahan kritis berhasil direalisasikan seluas 4,800 Hektar. Capaian kinerja pada tahun 2014 ini berhasil memenuhi 215% atau dua kali lipat dari target yang ditetapkan sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Selain itu, capaian pada tahun 2014 ini juga tercatat 4 kali lipat lebih besar dibanding capaian pada tahun 2013 dan 2012 serta 9 kali lipat lebih besar dibanding capaian pada titik awal periode RPJMD di tahun 2011. Hingga berakhirnya tahun 2014, secara kumulatif telah dilakukan rehabilitasi terhadap hutan dan lahan kritis dengan luas mencapai 7,300 Hektar. 9. Kerusakan kawasan hutan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dari tahun ke tahun luas hutan dan lahan kritis di Kabupaten Kampar yang direhabilitasi terus mengalami peningkatan. Bertolakbelakang dengan hal tersebut, kawasan hutan di Kabupaten Kampar terus mengalami kerusakan dengan luas yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2014, laju peningkatan kerusakan kawasan semakin tidak dapat terbendung. Dari target kerusakan kawasan hutan yang diupayakan untuk ditahan di angka 2,232 Hektar, sepanjang tahun 2014 kerusakan terhadap kawasan hutan telah terjadi pada luas area yang menembus angka 6,209.40 Hektar. Sejak tahun 2011 hingga 2014, secara kumulatif telah terjadi kerusakan pada kawasan hutan seluas 8,709.40 Hektar. Penyebab utama terjadinya kerusakan hutan ini adalah pembakaran hutan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab dengan maksud untuk membuka lahan perkebunan atau pertanian dengan biaya yang murah dan cepat tanpa berpikir panjang terhadap akibat yang ditimbulkan. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kabupaten Kampar pada tahun-tahun berikutnya akan mengikutsertakan peran serta masyarakat luas untuk melakukan pecegahan dan pendekteksian dini terhadap upaya-upaya yang berpotensi dan diduga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hutan. 10. Produksi perikanan budi daya Realisasi capaian indikator produksi perikanan budi daya tahun 2014 masih di bawah target yaitu sebesar 51.815,06 ton dari target 52.271 ton. Capaian tahun ini masih lebih tinggi dari tahun 2013 dan 2012. Penyebab tidak tercapainya target 2014 adalah harga pakan ikan yang masih mahal dan terus meranjak naik, sehingga tidak terjadi perningkatan produksi yang drastis dari tahun 2013. Peningkatan produksi 2014 dibanding tahun 2013 karana harga jual konsumsi ikan budidaya baik kolam maupun maupun keramba meningkat rata-rata sebesar 7-10%, dengan peningkatan ini maka minat masyarakat untuk budidaya semakin tingg dan produksi meningkat . Realisasi ini meningkat juga disebabkan adanya program Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 173
Pemerintah Kabupaten Kampar
pengembangan budidaya perikanan ya ng didukung dengan kegiatan penumbuhan dan pengembangan perikanan budidaya kolam sebesar Rp 7.436.495.700,00 dan penumbuhan dan pengembangan perikanan budidaya keramba sebesar Rp 840.258.200,00. 11. Produksi perikanan tangkap Realisasi Indikator produksi perikanan tangkap tahun 2014 sudah di atas target yaitu 2.997,38. Produksi perikanan tangkap sejak tahun 2012 mengalami kenaikan kenaikan sampai tahun 2014 dari target yang telah ditetapkan. Peningkatan ini disebabkan adanya dukungan Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perikanan dalam melaksanakan beberapa program dan kegiatan penumbuhan dan pengembangan perikan tangkap dengan memberikan bantua sarana penangkapan berupa sampan, alat tangkap ikan dan bantuan modal usaha kerapa Rumah Tangga perikanan sebagai pelaku usaha penangkapan, serta adanya pembinaan an pengawasan oleh masyarakat di perairan umum terutama kearifan lokal berupa
lubuk
larangan
dengan
memberntuk
Kelompok
Masyarakat
Pengawas
(POKMASWAS) perairan umum dan didukung pula oleh program restcing ikan di perairan umum yang memiliki kearifan lokal tersebut. Walaupun saat ini capaian sudah melebihi target kinerja tetapi Dinas Perikanan akan terus meningkatkan produksi tangkap hingga melebihi tahun 2014, walaupun pada akhir RPJMD ditargetkan produksi perikanan tangkap mencapai 2581 ton. 12. Produksi benih ikan Realisasi indikator kinerja produksi benih ikan tahun 2014 telah melebihi target yaitu 198,000,000 ekor. Terjadi peningkatan 98,000,000 ekor sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Produksi benih ikan sampai dengan tahun 2013 sebesar 191,800,955 ekor atau meningkat 6,661,519 (3.42%), dari taeget kinerja sektor produksi benih ikan pada tahun 2014 sebesar 147,000,000 ekor, dan angka ini sudah jelas melebihi dari target yang direncanakan. Peningkatan ini didukung dengan program dan kegiatan optimalisasi BBI lokal Bangkinang, penumbuhan dan pengembangan usaha pembenihan dengan memberikan bantuan induk ikan, pakan induk, pakan bibit (larva) kepada UPR dan KPR. Kegiatan penunjang lainnya adalah melakukan kegitan pelatihan dan sosialiasi pembenihan ikan dengan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) serta dengan melakukan pelatihan pembenihan ikan bertempat di fasilitas P4S Kubang Jaya yang diperuntukkan bagi masyarakat melalui program dan kegiatan BPPKP Kabupaten Kampar. Pada tahun 2015, produksi benih Kabupaten Kampar ditergetkan pada angka 172,000,000 ekor. Walaupun saat ini angka tersebut sudah melewati target 2015, namun pada akhir RPJMD tahun 2016 ditargetkan produksi benih ikan di Kabupaten Kampar mencapai 207,000,000 ekor. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
174
Pemerintah Kabupaten Kampar
13. Konsumsi ikan Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 adalah sebesar 37.58 kg/kapita/tahun. Tingkat konsumsi ini hanya terpaut sedikit di bawah target kinerja yang ditetapkan yakni sebesar 38.25 kg/kapita/tahun. Meskipun demikian, jumlah realisasi tahun 2014 ini mengalami peningkatan dari tahun 2013 dari angka sebesar 35.48 kg/kapita/tahun. Peningkatan ini adalah merupakan wujud korelasi positif yang seiring dengan peningkatan produksi sehingga mempengaruhi tingkat konsumsi ikan di masyarakat, sedangkan faktor lainnya adalah sudah meningkatnya pengetahuan masyarakat Kabupaten Kampar tentang kebutuhan gizi baik untuk keluarga yang bisa didapatkan dengan mengkonsumsi ikan. Tidak tercapainya target di tahun 2014 ini disebabkan menurunnya daya beli masyarakat Kabupaten Kampar. Perekonomian masyarakat Kabupaten Kampar sebagian besar ditopang dari bidang perkebunan. Menurunnya harga karet, sawit dan komoditi perkebunan lainnya jelas mempengaruhi daya beli masyarakat menjadi berkurang. Pada tahun 2015 ditargetkan konsumsi ikan Kabupaten Kampar adalah sebesar 40kg/kapita/tahun dan harapan di akhir RPJMD tahun 2016 dapat meningkat hingga 41,75 kg/kapita/tahun.
14. Jumlah RTP perikanan budidaya Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) budidaya di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 adalah sebanyak 9,032. Jumlah ini masih belum dapat mencapai target kinerja sebesar 15,477 RTP. Meskipun demikian, realisasi pada tahun 2014 ini mengalami peningkatan sebesar 7.10% dibanding realisasi tahun 2013 yang berada pada angka 8,433 RTP. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya program pemerintah untuk membentuk kelompok perikanan dari alumni P4S Karya Nyata Kubang untuk membina 9 (Sembilan) orang sebagai anggota kelompok dalam rangka pengembangan usaha budidaya perikanan. Program peningkatan jumlah RTP ini terdapat pada kegiatan penumbuhan dan pengembangan budidaya kolam dan keramba. Sedangkan faktor lain yang menyebabkan peningkatan RTP ini adalah masih menjanjikannya usaha perikanan budidaya kolam dan keramba sebagai usaha yang bisa dijadikan sebagai penopang kebutuhan keluarga. Pada tahun 2015, RTP budidaya ditargetkan pada angka 16,251 RTP. Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perikanan akan terus berupaya meningkatkan RTP dengan berbagai kebijakan agar pada akhir RPJMD tahun 2016 jumlah RTP perikanan budidaya di Kabupaten Kampar dapat tercapai target sebesar 17.063 RTP.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
175
Pemerintah Kabupaten Kampar
15. Jumlah RTP perikanan tangkap Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) tangkap di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 adalah sebanyak 2,920. Jumlah ini belum dapat mencapai target yang ditetapkan sebanyak 3,342 RTP. Meskipun demikian, jumlah realisasi tahun 2014 ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 sebesar 2,911 RTP atau meningkat 9 RTP (0,3%). Peningkatan ini terjadi karena terlaksananya program dan kegiatan penumbuhan dan pengembangan perikanan tangkap yang selalu membina dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui penangkapan dengan memberikan bantuan sampan dan alat tangkap untuk mendukung perekonomian masyarakat aliran sungai. 16. Jumlah RTP pembenih Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Pembenihan di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 adalah sebanyak 439. Jumlah ini mencapai 285.06% dari target kinerja yang ditetapkan pada angka 154 RTP, sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Jumlah RTP pembenih pada tahun 2014 ini juga mengalami peningkatan sebanyak 426 RTP atau meningkat 13 RTP (3,1%) dibanding jumlah RTP pembenih tahun 2013. Peningkatan ini terjadi karena masih menjanjikannya usaha pembenihan ikan di tahun 2014 ini. Selain itu, peningkatan Jumlah RTP pembenih di tahun 2014 ini juga merupakan hasil dari terlaksananya program/kegiatan pelatihan, pembinaan dan penumbuhan usaha pembenihan melalui kegiatan penumbuhan dan pengembangan usaha pembenihan serta kegiatan pelatihan pembenihan ikan dengan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CBIB). Peningkatan ini juga tidak terlepas dari Pelatihan P4S Karya Nyata Kubang yang menyajikan materi pembenihan ikan terhadap peserta pelatihan. Pada akhir periode RPJMD, Pemerintah Kabupaten Kampar menargetkan jumlah RTP Pembenihan sebesar 170 RTP.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
176
Pemerintah Kabupaten Kampar
Misi Ketiga:
Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global
Pada misi ketiga terdapat 14 sasaran dengan 64 indikator kinerja sasaran yang digunakan. Penjelasan tingkat capaian 64 indikator kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sebanyak 51 indikator kinerja sasaran (79.69%) mencapai atau melebihi target. 2. Sebanyak 1 indikator kinerja sasaran (1.56%) tidak mencapai target tetapi ada peningkatan dibanding capaian kinerja tahun sebelumnya. 3. Sebanyak 26 indikator (40.63%) tidak mencapai target. Evaluasi terhadap masing-masing kinerja sasaran yang berada pada misi ketiga adalah: Sasaran 1
Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pendidikan khususnya bagi masyarakat miskin.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 11 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.20 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 1 Indikator Kinerja Angka melek huruf (Sejak 2014) (%) Angka Partisipasi Kasar (APK) (%) : SD/MI/Paket A/Sederajat
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capai an
Tercap ai/ Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
V
99,63
98,00
-
-
-
97,95
99,63
101.7 2
89.35
89.68
90.38
96.11
74.10
77
X
74.10
102.67
109.24
109.51
109.72
108.00
106.13
98.27
X
106.13
110
SMP/MTs/Paket B/Sederajat
104.72
104.93
105.18
98.00
62.27
63.54
X
62.27
99
SMA/SMK/Paket C/Sederajat
54.08
54.61
56.24
82.32
53.89
65.46
X
53.89
99
Angka Partisipasi Murni (APM) (%): SD/MI/Paket A/Sederajat
79.34
80.38
67.45
81.75
59.34
72.58
X
59.34
85.35
100.80
100.90
110.00
97.00
92.92
95.79
X
92.92
96.05
SMP/MTs/Paket B/Sederajat
90.22
90.25
92.35
88.25
45.21
51.23
X
45.21
85.00
SMA/SMK/Paket C/Sederajat
47.00
50.00
0.00
60.00
39.89
66.48
X
39.89
75
Angka Pendidikan yang di Tamatkan (APT) (%): SD/MI
93.33
96.40
93.72
100.00
93.72
93.72
X
93.72
100.00
100.00
100.00
99.07
100
99.07
99.07
X
99.07
100
SMP/MTs
95.00
99.00
83.78
100
83.78
83.78
V
83.78
100
SMA/SMK
85.00
90.20
98.31
100
98.31
98.31
X
98.31
100
Nilai NEM rata‐rata (%):
77.00
81.67
90.98
91.67
98.73
107.7
V
94.94
98.33
V
96.5
100
V
88.70
95
V
99.63
100
SD/MI SMP/MTs SMA/SMK
75
79
75.80
90
96.5
77
82
97.50
85
88.70
79
84
99.63
100
111
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
107.2 2 104.3 5 111
177
Pemerintah Kabupaten Kampar
Indikator Kinerja Angka putus sekolah (%): SD/MI SMP/MTs SMA/SMK Angka rata-rata lama sekolah (%): SD/MI
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
0.15
0.13
0.10
0.15
Hasil 2014
% Capai an
Tercap ai/
0.31
204.3
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
V
0.31
0.00
X
0.19
0
X
0.32
0
X
0.43
0
237.5 0 160.0 0 238.8 9
0.09
0.09
0.07
0.08
0.19
0.15
0.12
0.09
0.20
0.32
0.20
0.17
0.15
0.18
0.43
4.22
4.09
4.00
4.00
4.00
100
V
4.00
4.00
6.50
6.20
6
6
6
100
V
6
6
SMP/MTs
3.10
3.06
3
3
3
100
V
3
3
SMA/SMK
3.05
3.00
3
3
3
100
V
3
3
Angka Partisipasi Sekolah (%):
79.62
80.20
81.42
86.67
59.34
68.46
X
59.34
100.00
SD/MI
98.62
98.65
98.95
100
92.92
92.92
X
92.92
100
SMP/MTs
90.34
90.75
92.00
100
45.21
45.21
X
45.21
100
SMA/SMK
49.91
51.21
53.31
60
39.89
66.48
X
39.89
100
-
-
-
Rp.1.997.,00
Rp.1.9 97.,00
100
V
1.997., 00
2.500
V
566
1000
V
70
100
Jumlah beasiswa bagi siswa miskin dalam juta (Sejak 2014) Jumlah siswa miskin yang dapat beasiswa (Sejak 2014) Persentase peningkatan penerapan teknologi pertanian (Sejak 2014)
-
-
-
2.16
566
262.0 4
-
-
-
65,50
70
107.6
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
110.5 2
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 11 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 7 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Angka melek huruf. 2. Angka putus sekolah. 3. Nilai NEM rata-rata, angka rata-rata lama sekolah. 4. Jumlah beasiswa bagi siswa miskin. 5. Jumlah siswa miskin yang dapat beasiswa. 6. Persentase peningkatan penerapan teknologi pertanian. Sedangkan 4 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Angka partisipasi sekolah. 2. Angka pendidikan yang ditamatkan. 3. Angka partisipasi murni. 4. Angka partisipasi kasar.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
178
Pemerintah Kabupaten Kampar
Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Angka Melek Huruf Realisasi tahun 2014 telah melampaui target yaitu 99,63 dibanding target 2014 yaitu 97,95%. Capaian target 2014 ini telah melampuai target RPJMD sebesar 98,00%. Kondisi pencapaian angkamelek huruf yang positif menunjukkan hasil dari program/ kegiatan yang telah dilakukan, yang menggambarkan bukan hanya peran dari pemerintah. Capaian ini juga menunjukkan kontribusi penting dari pihak non pemerintah seperti swasta dan organisasi masyarakat yang juga menjadi penyelenggara pendidikan di berbagai jenjang. Untuk Pemda Kabupaten Kampar sendiri, pada tahun 2014, capaian ini merupakan capaian kinerja dari program-program berikut ini: 1) Program Penyediaan bahan bacaan dan peraturan per-UU-an. 2) Program teraslurkannya minat bakat dan krativitasa siswa. 3) Program pemberdayaan tenaga pendidik non formal. 2. Angka partisipasi Kasar APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA sederajat dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Realisasi APK tahun 2011 – 2014 dapat dilihat dari grafik berikut ini: Grafik 3.41 Angka Partisipasi Kasar
Dari gambar di atas diinformasikan bahwa terjadi penrurunan tingkat APK pada setiap tingkatan sekolah dan pencapaian target RPJMD 2016 untuk tingkat SMP sederajat dan SMA sederajat masing-masing 99% masih sangat jauh ketertinggalannya. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kampar harus mengejar ketertinggalan capaian akhir APK dalam 2 tahun mendatang sehingga mencapai target RPJMD 2016. Dan penurunan APK yang Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
179
Pemerintah Kabupaten Kampar
paling signifikan terjadi pada tingkat SMP/ paket B/ sederajat dari tahun 2013 ke 2014. Penyebab turunnya APK ini perlu dikaji lebih lanjut oleh Pemerintah Kabupaten Kampar. 3. Angka partisipasi murni Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. Dari angka di atas diinformasikan bahwa terjadi penrurunan tingkat APM pada setiap tingkatan sekolah dan pencapaian target RPJMD 2016 untuk tingkat SD, sederajat SMP sederajat dan SMA sederajat masing-masing 96,05%, 85% dan 75% masih sangat jauh ketertinggalannya dibandingkan capaian
APM tahun 2014 . Untuk itu Pemerintah
Kabupaten Kampar harus mengejar ketertinggalan capaian akhir APM dalam 2 tahun mendatang sehingga mencapai target RPJMD 2016 terutama untuk tingkat SMP dan SMA sederajat. Dan penurunan APM yang paling signifikan terjadi pada tingkat SMP/ paket B/ sederajat dari tahun 2013 ke 2014. Sehingga diperlukan upaya dari pemerintah Kabupaten Kampar untuk melaksanakan program-program kegiatan dalam upaya meningkatkan APK antara lain pemberian beasiswa, bantuan siswa miskin, pemberian bantuan biaya jaminan pendidikan bagi siswa miskin yang berasal dari keluarga tdak mampu. 4. Angka pendiidkan yang ditamatkan Indikator angka pendidikan yang ditamatkan tahun 2014 tidak mengalami perubahan dalam realisasi capaiannya dibandingkan capaian tahun 2013 yaitu tingkat SD/MI sebesar 99,07%, tingkat SMP/MTs sebesar 83,78% dan tingkat SMU/SMK sebesar 98,31%. 5. Nilai NEM rata-rata Secara umum nilai NEM rata-rata untuk setiap tingkatan mengalami kenaikan disbanding dengan tahun-tahun sebelumnya, demikian juga pencapaian target tahun 2014 telah terlampaui untuk setiap tingkatan, masing-masimg 96,5%, 88,70 dan 111,00%). Kondisi ini tercapai disebabkan terealisasainya program peningkatan mutu pendidikan dan kependidikan melalui kegiatan pengembangan mutu dan kualitas program pendiidkna dan pelatihan bagi tenaga pendiidik dan kependidikan melalui kegiatan pelatihan try out mata pelajaran yang dujiansasionalkan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
180
Pemerintah Kabupaten Kampar
6. Angka putus sekolah Grafik 3.42 Angka Putus Sekolah
Pada jenjang SD/MI, terjadi fluktuasi angka putus sekolah dari 0,12% pada tahun 2010 menjadi 0,09% dan memasuki tahun 2012 tidak terjadi perubahan dan turun lagi menjadi 0,07% pada tahun 2013 dan di tahun 2014 kembali lagi naik secara tajam menjadi 0,19%. Pada jenjang SMP/MTs juga terjadi fluktuasi angka putus sekolah dari 0,15% pada tahun 2010 naik menjadi 0,2% di tahun 2011 dan memasuki tahun 2012 terjadi kenaikan
kembali menjadi 0,17 % akan tetapi terjadi penurunan di tahun 2013 dan di
tahun 2014 kenaikan secara tajam menjadi 0,32% di tahun 2014. Pada jenjang SMA/MA/SMK juga terjadi fluktuasi angka putus sekolah dari 0,23% pada tahun 2010 menjadi 0,15% di tahun 2011 dan memasuki tahun 2012 terjadi penurunan kembali menjadi 0,09 % akan tetapi terjadi kenaikan secara tajam menjadi 0,43% di tahun 2014. Melihat trend naik turunnya angka partisipasi seklah secara fluktuatif disebabkan ole beberapa factor seperti factor ekonomi yakni banyaknya anak-anak yang terpaksa bekerja untuk mencari nafkah pada usia sekolah, juga factor lainnya seperti ketersidaan akses dan fasilitas pendidikan yang memadai dan terjangkaiu. Kajian yang lebih komprehensif perlu dilakukan untuk menjawab akar permaslahan/ perosalan naiknya persentase angka putus sekolah ini 7. Angka rata-rata lama sekolah Capaian angka rata-rata lama sekolah telah memenuhi target tahun 2104 yaitu 6 tahun, 3 tahun dan 3 tahun untuk setiap tingkatan sekolah. Capaian ini juga telah sesuai dengan target RPJMD tahun 2016 yaitu 6 tahun, 3 tahun dan 3 tahun masing-masing untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMU/SMK/MA,.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
181
Pemerintah Kabupaten Kampar
8. Angka partisipasi sekolah Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APS menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. APS di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. Dari angka di atas diinformasikan bahwa terjadi penrurunan tingkat APS pada setiap tingkatan sekolah dan pencapaian target RPJMD 2016 untuk tingkat SD, sederajat SMP sederajat dan SMA sederajat masing-masing 100,00% masih sangat jauh ketertinggalannya dibandingkan capaian APS tahun 2014 . Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kampar harus mengejar ketertinggalan capaian akhir APs dalam 2 tahun mendatang sehingga mencapai target RPJMD 2016 terutama untuk tingkat SMP dan SMA sederajat. Dan penurunan APM yang paling signifikan terjadi pada tingkat SMP/ paket B/ sederajat dari tahun 2013 ke 2014. Sehingga diperlukan upaya dari pemerintah Kabupaten Kampar untuk melaksanakan program-program kegiatan dalam upaya meningkatkan APS antara lain pemberian beasiswa, bantuan siswa miskin, pemberian bantuan biaya jaminan pendidikan bagi siswa miskin yang berasal dari keluarga tdk mampu. 9. Jumlah sekolah bagi siswa miskin Jumlah beasiswa bagi siswa miskin antara target dan realisasi telah tercapai yaitu Rp 1.997.468.702,00 atau capaian 100%. Target tercapai karena terealisasinya program pendidikan menengah yang didukung dengan kegiatan bantuan beasiswa bagi siswa dari keluarga tidak mampu. 10. Jumlah siswa miskin yang dapat beasiswa Indikator jumlah siwa miskin yang dapat beasiswa telah melebihi target 2014 yaitu sebesar 566 orang dibandingkan dengan target 2014 sebesar 216. Indikator ini tercapai disebabkan terlaksananya program pendidikan menengah yang didukung dengan kegiatan bantuan beasiswa dari keluarga tidak mampu. 11. Persentase peningkatan penerapan teknologi pertanian Realisasi Indikator ini di tahun 2014 adalah 70% atau 107,60% dari target 65,65%. Hal ini menunjukkan besarnya minat para petani untuk menggunakan teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil panen.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
182
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sasaran 2
Meningkatnya mutu pendidik, Tenaga kependidikan dan manajemen sekolah. Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 8
indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.21 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 2 Hasil 2011
Indikator Kinerja
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Persentase guru bersertifikasi (%): SD/MI
20,30
25,00
27,00
31,67
SMP/MTs
26,02
28,31
29,28
SMA/SMK
34,52
36,00
37,12
Hasil 2014
% Capaian
Tercapai / Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
168.41
V
42,36
133.75
V
42,36
50
27,30
44,45
162.82
V
44,45
50
9:50
37,56
208.67
V
37,56
50
119.12
V
Persentase guru berkualifikasi S1/D4 (%): SD/MI
80
90
61,60
61,52
87,53
142.28
V
87,53
100
SMP/MTs
90
100
84,48
84,48
9155
108.37
V
91,55
100
SMA/SMK
95
100
96,25
89,02
95,00
106.72
V
106,72
100
177.33
V
Rasio pendidik dan peserta didik : SD/MI
1:18
1:18
1:18
1:30
1:12
250
V
1:12
1:20
SMP/MTs
1:18
1:16
1:16
1:30
1:11
272
V
1:11
1:20
SMA/SMK
1:14
1:16
1:16
1:30
1:10
10
V
1:10
1:20
100
V
Jumlah SSN : SD/MI
3
3
9
5
5
100
V
5
7
SMP/MTs
2
2
9
5
5
100
V
5
7
SMA/SMK
2
2
7
5
5
100
V
5
7
98.62
X
Rasio ruang kelas ‐ siswa : SD/MI
1:20
1:21
1:20
1:25
1:27
92.59
X
1:27
1:22
SMP/MTs
1:32
1:30
1:30
1:25
1:26
96.15
^
1:26
1:24
SMA/SMK
1:30
1:30
1:30
1:30
1:28
107.14
V
1:28
1:26
96.34
X
Rasio guru / murid per kelas rata-rata: SD/MI
1:30
1:26
1:26
1:30
1:25
120
V
1:27
1:22
SMP/MTs
1:30
1:26
1:26
1:30
1:36
83.33
X
1:36
1:24
1:32
1:30
1:35
85.71
X
1:35
1:26
89.74
X
SMA/SMK
1:35
1:32
Rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah (%): SD/MI
95,00
97,20
90,00
1:250
1:266
93.98
X
1:266
1:250
SMP/MTs
77,00
80,20
90,00
1:450
1:509
88.41
X
1:509
1:450
SMA/SMK
95,00
98,00
90,00
1:700
1:806
86.85
X
1:800
1:700
197
V
SD/MI
1:18
1:18
1:18
1:25
1:15
166.67
V
1;15
1:22
SMP/MTs
1:18
1:16
1:16
1:25
1:11
227.27
V
1:11
1:24
SMA/SMK
1:14
1:16
1:16
1:30
1:11
272..2
V
1:11
1:26
165.92
V
Rasio guru / murid:
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
183
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 8 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 5 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Indikator persentase guru bersertifikasi. 2. Persentase guru berkualifikasi S1/D4. 3. Rasio pendidik dan peserta didik. 4. Jumlah SSN. 5. Rasio guru/murid. Sedangkan 3 indikator kinerja belum mencapai target diantaranya: 1. Rasio ruang kelas : siswa. 2. Rasio guru / murid per kelas rata-rata. 3. Rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Persentase guru bersertifikasi Indikator persentase guru bersertifikasi telah melebihi target 2014 juga sejak tahun dasar/awal 2011 terjadi kenaikan realisasi setiap tahun sampai dengan tahun 2014. Pencapaian target 2014 ini juga telah melampaui target RPJMD tahun 2016 sebesar 50%.. Tercapainya target tersebut tidak lepas dari terealisasinya anggaran program pelaksanaan sertifikasi pendidik dan banyaknya minat para guru untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik di sekolah. Akan tetapi guru bersertifikasi yang tersebut belum merata penyebarannya di seluruh kecamatan di Kabupaten Kampar. Grafik 3.43 Persentase Guru Bersertifikasi
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
184
Pemerintah Kabupaten Kampar
2. Persentase guru berkualifikasi S1/ D4 Indikator persentase guru berkualifikasi telah melebihi target 2014 juga sejak tahun dasar/awal terjadi kenaikan realisasi setiap tahun sampai dengan tahun 2014. Realisasi tahun 2014 untuk setiap tingkatan sudah melampaui target RPJMD 2016 sebesar 100%. Tercapainya target tersebut tidak lepas dari terealisasinya program pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan juga besarnya minat para pendidik yang masih berkualifikasi D3 untuk mengikuti pendidikan jenjang S1/ D4. Akan tetapi tercapainya indikator ini tidak diimbangi dengan pemerataan persebaran guru berkualifikasi S1/D4 di seluruh kecamatan di Kabupaten Kampar, karena masih ada beberapa sekolah yang gurunya bukan S1/D4. Grafik 3.44 Persentase Guru Berkualifikasi S1/D4
3. Rasio pendidik dan peserta didik Capaian ini tercapai bila rasionya sama dengan atau lebih kecil dari target. Realisasi capaian indikator
rasio pendidik dan peserta didik setiap setiap tahunnya mengalami
penuruanan artinya jumlah peserta didik semakin sedikit jumlahnya yang dididik oleh seorang guru dan juga jumlah guru semakin bertambah sejak tahun 2011 sampai dengan 2014. Realisasi indikator ini telah mealmapui target RPJMD 2016. 4. Jumlah SSN Realiasai indikator jumlah SSN mengalami fluktuasi sejak tahun 2011 -2014. Realisasi tahun 2011 ke tahun 2012 sama dan mengalami kenaikan realisasi tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 , akan tetapi realisasi tahun 2014 mengalami penurunan untuk setiap tingkatan. Capaian jumlah SSN seharusnya di tahun 2013 telah melampaui target RPJMD akan tetapi di tahun 2014 target tersebut tidak tercapai. Sehingga perlua usaha yang Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
185
Pemerintah Kabupaten Kampar
lebih dari Pemerintah Kabupaten Kampar untuk mencapai target RPJMD 2016. Indikator ini terealisasi karena terlaksananya program kegiatan penambahan ruang kelas sekolah pengadaan pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah, pengadaan mebeler sekolah, tenaga pendidik yang bersertifikat. Grafik 3.45 Jumlah SSN
5. Rasio ruang kelas- siswa Indikator Rasio ruang kela-siswa dari tahun 2011 s.d 2014 mengalami kenaikan . Akan tetapi jika dilihat dari rasio ruang kelas per siswa realisasinya tidak tercapai 100 % untuk setiap tahunnya, dan untuk tahun 2014 masing-masing 92,59% (1 : 27), 96,15% (1:26) dan 83,33% (1:28). Terealisasinya indikator ini didukung dengan program kegiatan penambahan ruang kelas baru yang ada di sekolah-sekolah. 6. Rasio guru/ murid per kelas rata-rata Indikator rasio guru/ murid per kelas rata-rata , realisasinya telah melampuai target di tahun 2014 untuk tingkat SD/MI (karena semakin kecil penyebut realisasi dari penyebut dari target maka semakins sedikit jumlah murid per kelas untuk dididik oleh guru . Akan tetapi terjadi sebaliknya terjadi untuk realisasi tingkat SMP/MTS dan SMA/SMK
artinya
masih diperlukan adanya tambahan guru baru terutama untuk tingkat SMP/MTS sederajat dan SMA/SMK.
Indikator ini terlaksana tidak hanya dipengaruhi oleh peran sekolah
pemerintah juga tidak lepas dari peran sekolah swasta. Capaian ini masih sangat jauh dari target tahun 2016 untuk setiap tingkat sekolah. Pemerintah Kabupaten Kampar harus mengejar ketertinggalan capaian rasio guru/ murid per kelas dalam jangka waktu 2 tahun ke depan untuk mencapai target RPJMD 2016.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
186
Pemerintah Kabupaten Kampar
7. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah Realisasi indikator Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah telah di atas target. Artinya daya tampung jumlah sekolah terhadap penduduk usia sekolah semakin bertambah. Kalau dilihat dari persentase antara realisasi dengan target berrti di bawah target tahun 2014 . tetapi kalau dilihat dari daya tampung sekolah, berarti daya tampung sekolah semakin baertambah banyak untuk setiap satu sekolah. Realisasi rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah dibanding target adalah 93,98 , 88,41 , dan 86,85 masing di tingkan SD/MI, SMP/MTs dan SMU/SMK di tahun 2014 dan rasio ini telah melampaui target RPJMD 2016. 8. Rasio guru/ murid Indikator rasio guru/ murid, realisasinya telah melampuai target di tahun 2014 untuk semua tingkatan (karena semakin kecil penyebut realisasi dari penyebut dari target maka semakin sedikit jumlah murid per kelas untuk dididik oleh guru ). Indikator ini terlaksana tidak hanya dipengaruhi oleh peran sekolah pemerintah juga tidak lepas dari peran sekolah swasta. Capaian ini telah melampaui target RPJMD tahun 2016 untuk setiap tingkat sekolah. Pemerintah Kabupaten Kampar.
Sasaran 3
Meningkatnya minat dan budaya gemar membaca masyarakat serta layanan perpustakaan.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 4 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.22 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 3 Hasil 2011
Indikator Kinerja Indeks kepuasan pembaca (%) Jumlah perpustakaan publik Jumlah pengunjung ke perpustakaan per tahun Jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan (sejak 2014)
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
70
80
80
90
90
30
40
44
65
65
4,324
6,940
8,929
8,964
8,964
-
-
-
66,839
8,226
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
% Cap aian 100 % 100 % 100 % 12%
Tercap ai/
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
V
90
100
V
65
69
V
29,157
12,000
X
8,226
83,065
Tidak
78%
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
187
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 4 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Indeks Kepuasan pembaca. 2. Jumlah perpustakaan publik. 3. Jumlah pengunjung ke perpustakaan per tahun. Sedangkan 1 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya Jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Indeks kepuasan pembaca Indeks kepuasan pembaca pengunjung perpustakaan di Kab. Kampar pada tahun 2014 mencapai angka 90% dari target 90% sehingga capaian kinerjanya termasuk kategori memuaskan. Capaian pada tahun 2014 ini lebih baik ketimbang capaian indeks kepuasan pembaca pada tahun 2011 yang berada pada angka 70%, 2012 dan 2013 yang berada pada angka 80%. Untuk mencapai target RPJMD di mana indeks kepuasan pembaca dipasang pada target 100%, Pemerintah Kab. Kampar harus meningkatkan pencapaian hingga 10% di tahun 2015 dan 2016. Dengan trend indeks kepuasan pembaca yang terus meningkat tiap tahunnya, Pemerintah kab. Kampar yakin bahwa target RPJMD tersebut akan tercapai pada dua tahun mendatang. 2. Jumlah perpustakaan publik Jumlah perpustakaan publik di Kab. Kampar pada tahun 2014 berhasil direalisasikan sebanyak 100% dari target 65 perpustakaan publik sehingga capaian kinerjanya termasuk kategori memuaskan. Dari kondisi awal pada tahun 2011 berjumlah 30 perpustakaan, jumlah perpustakaan publik di Kab. Kampar meningkat menjadi 40 perpustakaan di tahun 2012, dan 44 perpustakaan di tahun 2013, hingga 65 perpustakaan di tahun 2014. Dengan penambahan rata-rata per tahun sebanyak 11 perpustakaan publik, Pemerintah Kab. Kampar optimis bahwa target RPJMD yang dipasang pada angka 69 perpustakaan atau terpaut 4 perpustakaan dari jumlah perpustakaan publik di tahun 2014, akan dapat tercapai. 3. Jumlah pengunjung ke perpustakaan per tahun Capaian indikator jumlah pengunjung perpustakaan per tahun di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 mencapai 100% target 8,964 pengunjung yang dipasang dalam dokumen RPJMD periode 2011-2016 dan PENJA tahun 2014.Capaian pada tahun 2014 ini juga lebih baik ketimbang capaian pada tahun 2011 dengan 4,324 pengunjunng, 2012 dengan 6,940 pengunjung dan 2013 dengan 8,929 pengunjung. Trend jumlah pengunjung perpustakaan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 188
Pemerintah Kabupaten Kampar
yang
terus
meningkat
dari
tahun
ke
tahun
menandakan
bahwa
kegiatan
penambahan/pembangunan perpustakaan publik serta kegiatan pengadaan buku-buku di perpustakaan publik mampu merangsang peningkatan minat masyarakat Kab. Kampar untuk berkunjung dan membaca di perpustakaan. dengan laju peningkatan sebesar 1,547 pengunjung per tahun Pemerintah kab. Kampar optimis bahwa target jumlah pengunjung perpustakaan di akhir periode RPJMD sebanyak 12,000 pengunjung niscaya akan tercapai. 4. Jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan Jumlah koleksi Buku yang tersedia di Kab. Kampar pada tahun 2014 masih tertinggal dengan jumlah total hanya 8,226 buku atau 12% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2014 sebesar 66,839 buku sesuai dengan yang tertera di dokumen RPJMD dan PENJA. Untuk dapat mencapai target akhir RPJMD dengan 83,065 koleksi buku yang tersdia di perpustakaan, pada tahun 2015 dan 2016 pemerintah Kab. Kampar akan mengalihkan sebagian anggaran pembangunan fisik perpustakaan untuk pengadaan buku-buku perpustakaan. Pemerintah Kab. Kampar juga akan giat bekerjasama dengan pihak swasta dalam bentuk pengelolaan CSR yang digunakan untuk mengadakan buku-buku perpustakaan. Peran serta masyarakat luas juga akan dilibatkan untuk dapat mendonasikan buku-buku yang dimiliki kepada perpustakaan publik.
Sasaran 4
Meningkatnya kesadaran akan kerukunan masyarakat
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 4 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.23 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 4 Indikator Kinerja Menurunnya konflik antar etnis, daerah dan agama (%) Jumlah LINMAS per jumlah 10.000 penduduk Rasio POS SISKAMLING per jumlah desa/ kelurahan Jumlah Petugas LINMAS di Kab. Kampar
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJM D
125
V
856%
69,25
30
83.33
X
83,33
30
2
2
100
V
2
2
3.552
3.552
100
V
3.552
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capai an
80
90
42
70
56
45
47
36
36
1,00
1,18
2
3.5
3.897
3.552
Terca pai/
3.552
102
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
189
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 4 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Menurunnya konflik antar etnis, daerah dan agama. 2. Rasio pos siskamling per jumlah desa/ kelurah. 3. Jumlah petugas linmas di Kabupaten Kampar. Sedangkan 1 indikator kinerja tidak mencapai target yaitu indikator jumlah linmas per 10,000 penduduk di Kabupaten Kampar. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Menurunnya konflik antar etnis, daerah dan agama Indikator menurunnya konflik antar etnis, daerah dan agama realisasinya tidak tercapai di tahun 2014. Taregt 2014 70 % sementara target yang tercapai hanya 56% atau 4 kasus dari lebih kurang 8 kasus dari yang ditargetkan di tahun 2014. Kondisi ini disebabkandari 5 kasus uang dilaporkan masyarkat tentang masalah pendirian gereja hanya 4 yang dapat diselesaikan karena 1 kasus laporan masyarakat di akhir tahun dan belum dilakukan penyelesaian. Terlaksananya indikator ini disebabkan terealisasinya Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan yang didukung dengan kegiatan peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama yang hanya terealisasi sebesar Rp 78.809,800,00 atau 67,60% dari Rp 116.587.800,00. 2. Jumlah LINMAS per jumlah 10.000 penduduk Indikator Linmas per jumlah 10.000 penduduk tahun 2014 realisasinya masih di bawah target yaitu 30 atau 83,33 % dari 36 personil yang ada. Realisasi indikator ini artinya Linmas yang ada hanya 30 orang saja per 10.000 penduduk Kabupaten Kampar. Semakin banyak jumlah personil linmas semakin baik karena pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih optimal. 3. Rasio pos siskamling per jumlah desa/ kelurahan Indikator rasio pos siskamling per jumlah desa/ kelurahan terealisasi 100% di tahun 2014 terealisasi sangat jauh di atas target 2 pos kamling yaitu sebanyak 3552 pos kamling. Jumlah kelurahan di Kabupaten Kampar sebanyak 219 kelurahan. Berdasarkan ketentuan yang ada bahwa dalam 1 kelurahan minimal ada 3 pos siskamling. Berarti di Kabupaten Kampar minimal harus ada sebanyak 657 pos kamling., berarti jumlah ini sudah melampaui ketentuan yang ada.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
190
Pemerintah Kabupaten Kampar
4. Jumlah petugas LINMAS di Kab. Kampar Indikator Jumlah petugas Linmas 2014 terealisasi 100% dibandingkan target 2014 yaitu sebesar 3552 dan realisasi tahun 2013. Tetapi dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 realisasi tahun 2014 masih di bawah tahun 2012.
Sasaran 5
Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 4 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.24 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 5 Target Akhir RPJM D
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
100
100
100
16
16
100
V
42
50
7
12
16
9
9
100
V
9
12
31 Ormas 61 LSM 100 OKP
40 Ormas 70 LSM 100 OKP
68 Ormas 71 LSM 100 OKP
80 Ormas 65 LSM
7 LSM
9,86
X
42
50
31 Ormas 61 LSM 100 OKP
40 Ormas 70 LSM 100 OKP
68 Ormas 71 LSM 100 OKP
30 Ormas 25 LSM
7 LSM
23
X
42
50
Jumlah organisasi kepemudaan Jumlah kegiatan kepemudaan
Pembinaan LSM/ Ormas
Has il s.d. 2014
Hasil 2011
Indikator Kinerja
Jumlah LSM/ Ormas
Terc apai / Tida k
% Cap aian
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
58,2 2
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 4 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah organisasi kepemudaan. 2. Jumlah kegiatan kepemudaan. Sedangkan 2 indikator kinerja belum mencapai target di antaranya: 1. Jumlah LSM/ Ormas. 2. Pembinaan LSM/ Ormas. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Jumlah organisasi kepemudaan Indikator jumlah organisasi kepemudaan tahun 2014 telah terealisasi 100% dari target sebanyak 16 organisasi kepemudaan. Akan tetapi jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011-2013 yang jumlahnya sebanyak 100 organisasi Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
191
Pemerintah Kabupaten Kampar
kepemudaan. Angka realisasi ini masih sangat jauh dari target RPJMD 2016 sebanyak 50 organisasi kepemudaan. Kondisi ini disebabkan kurangnya perhatian Pemerintah Daerah Kampar terhadap terbentuknya organisasi kepemudaan. 2. Jumlah kegiatan kepemudaan Indikator jumlah kegiatan kepemudaan tahun 2014 telah terealisasi 100% dari target sebanyak 9 kegiatan
kepemudaan. Akan tetapi jumlah ini mengalami penurunan
dibandingkan dengan tahun 2012-2013 yang jumlahnya masing-masing sebanyak 12 dan 16 kegiatan kepemudaan. Angka realisasi ini masih di bawah target RPJMD 2016 sebanyak 12 kegiatan kepemudaan. Kondisi ini disebabkan kurangnya perhatian Pemerintah Daerah Kampar terhadap kegiatan kepemudaan. 3. Jumlah LSM/ Ormas Realisasi capaian indikator LSM/ Ormas tahun 2014 masih jauh di bawah tagetnya yaitu hanya sebesar 13,24% untuk Ormas dan 9,86% untuk LSM. Rendahnya capaian ini disebabkan
pihak Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kampar hanya
memonitoring Ormas/ LSM yang mendaftar dan memperpanjang, sementara Ormas/ LSM yang sudah terdaftar sebelumnya belum dapat dilakukan monitoring keaktifannya . Realiasasi capaian indikator jumlah LSM/ Ormas dicapai oleh program pengembangan wawasan kebangsaan yang didukung dengan kegiatan fasilitasi perkembangan Ormas dan LSM yang terealisasi dengan serapan dana sebesar Rp 84.864.200,00 atau 57,20% dari anggaran Rp 148.356.000,00 . 4. Pembinaan LSM/ Ormas Indikator pembinaan LSM/ Ormas di tahun 2014 tidak terealisasi. Hal ini disebabkan tidak tersedianya anggaran untuk pembinaan LSM/ Ormas yang ada di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kampar.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
192
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sasaran 6
Meningkatnya partisipasi stakeholder dalam pembangunan daerah
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 3 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.25 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 6 Indikator Kinerja Jumlah perusahaan swasta yang peduli terhadap pembangunan daerah Tingkat partisipasi stakeholder dalam pembangunan daerah (%) Jumlah atlet korpri berprestasi (Sejak 2014) (Cabor)
Tercapa i/
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Has il 2014
% Capai an
15
20
20
20
20
100
25
40
40
40
40
100
V
40
50
-
-
-
6
7
116.67
V
6
10
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Tidak V
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
20
25
105,5 6
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 3 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa semua indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Jumlah perusahaan swasta yang peduli terhadap pembangunan daerah Indikator jumlah perusahaan swasta yang peduli terhadap pembangunan daerah tahun 2014 telah tercapai 100% atau 20 perusahaan dari target 20 perusahaan. Akan tetapi realisasi ini masih di bawah target RPJMD 2016 sebanyak 25 perusahaan. 2. Tingkat partisipasi stakeholder dalam pembangunan daerah Indikator tingkat partisipasi stakeholder dalam pembangunan daerah tahun 2014 telah tercapai 100% atau 40% pesen dari target 40%. Akan tetapi realisasi ini masih di bawah target RPJMD 2016 sebesar 50%. 3. Jumlah atlet KORPRI berprestasi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kab. Kampar di samping kesehariannya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Kab. Kampar, telah diberikan mandat oleh Bupati Kampar untuk dapat berpartisipasi di berbagai cabang olahraga sehingga mampu membawa nama harum Kab. Kampar di berbagai kompetisi cabang olahraga yang terselenggara. Pada tahun 2014 ini, mandat tersebut mampu dijawab dengan torehan prestasi atlet KORPRI di 7 cabang olahraga. Torehan prestasi temasuk Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
193
Pemerintah Kabupaten Kampar
dalam kategori memuaskan karena telah sanggup melebihi target yang di tetapkan dalam PENJA Kab. Kampar tahun 2014 yakni terdapatnya atlet KORPRI yang berprestasi di 6 cabang olahraga. Pada akhir periode RPJMD Pemerintah Kab. Kampar telah menetapkan bahwa atlet KORPRI Kab. Kampar harus mampu berkompetisi dan berprestasi dalam sejumlah 7 Cabang olahraga. Untuk merealisasikan target tersebut, pada tahun 2015 dan 2016, Pemerintah Kab. Kampar akan mengalokasikan anggaran untuk fasilitas gelanggang olahraga, perekrutan pelatih yang profesional hingga penyelenggaraan kompetisi-kompetisi di beragam cabang olahraga.
Sasaran 7
Meningkatnya pembinaan olahraga edukasi dan dukungan olahraga prestasi.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 3 .indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.26 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 7 Indikator Kinerja Meningkatkan prestasi pemuda Kab. Kampar di Bidang Olahraga (Kegiatan) Jumlah organisasi keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan Jumlah fasilitas olahraga bertaraf internasional dan nasional (Venue)
Terca pai/
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Cap aian
Tidak
50
75
80
5
5
100
20
27
30
16
16
3
4
4
3
3
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
V
5
5
100
V
16
16
100
V
3
3
100
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 3 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa semua indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1.
Meningkatkan prestasi pemuda Kabupaten Kampar di bidang olahraga Indikator meningkatkan prestasi pemuda Kabupaten Kampar di bidang olahraga
tahun 2014 telah 100% tercapai, atau 5 kapasitas terealisasi dari 5 kapasitas
yang
direncanakan. Akan tetapi capaian ini jauh di bawah realisasi tahun 2011-2013 yaitu 50, 75 dan 80 kapasitas.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
194
Pemerintah Kabupaten Kampar
2.
Jumlah organisasi keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan Indikator jumlah organisasi keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan tahun
2014 telah terealisasi/tercapai 100% atau 16 organisasi keolahragaan terealisasi dari 16 organisasi keolahragaan yang ditargetkan. Akan tetapi capaian ini jauh di bawah realisasi tahun 2011-2013 yaitu 20, 27 dan 30 organisasi keolahragaan. 3.
Jumlah fasilitas olahraga bertaraf internasional dan nasional Indikator meningkatkan prestasi pemuda Kabupaten Kampar di bidang olahraga
tahun 2014 telah 100% tercapai , atau 3 venue terealisasi dari 3 venue yang direncanakan.
Sasaran 8
Meningkatnya mutu ketenagakerjaan.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 9 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.27 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 8 Indikator Kinerja Rasio penduduk yang berkerja
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
95,89
X
1:1,46
1:1
520
6,03
X
520
8.617
Hasil 1
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
Tercapai/
1:1.13
1:1
1:1.20
1:1,39
1:1,46
-
-
-
8.617
Jumlah pencarian kerja yang ditempatkan (orang) (Sejak 2014) Persentase tingkat pengangguran terbuka (jumlah) (orang) (Sejak 2014) Laju pertumbuhan angkatan kerja (%)
-
-
-
41.140
36.950
89,82
X
36,95
0
9.077
11.501
20
50
1,06
2,12
X
21,06
30
Angka partisipasi angkatan kerja (%)
227.583
240.012
80
80
89,41
111,76
V
89,41
100
115
250
60
90
106
117,78
V
106
100
227.239
260.245
60
75
1.16
1,55
X
1,16
100
15.8
X
Prospek kesempatan kerja (%) Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja (%) Kualitas tenaga kerja : S. 1 (orang)
3.853
4.107
3.679
5.000
1534
30.68
X
1334
5.000
S. 2 (orang)
16
63
25
65
11
16.92
X
11
65
S. 3 (orang)
0
2
0
4
-
0
X
-
4
1:100
1:50
1:100
1% tenaga terampil
1%
100
V
1%
1%
Tenaga kerja terampil dibandingkan dengan tenaga kerja tidak terampil (%)
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
52,50%%
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
195
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 9 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Angka partisipasi angkatan kerja. 2. Prospek kesempatan kerja. 3. Tenaga kerja terampil dibandingkan dengan tenaga kerja tidak terampil. Sedangkan 6 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Rasio penduduk yang bekerja. 2. Jumlah pencarian kerja yang ditempatkan. 3. Persentase tingkat pengangguram terbuka. 4. Laju pertumbuhan angkatan kerja. 5. Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja kerja. 6. Kualitas tenaga kerja dan angka partisipasi angkatan kerja. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Rasio penduduk yang bekerja Indikator rasio penduduk yang bekerja adalah rasio antara penduduk yang bekerja dibagi dengan jumlah penduduk Kampar . Realisasi capaian indikator ini masih di bawah target yaitu sebesar 1:1,46 dibndingkan target 1:1,39. Kondisi ini setiap tahun mengalami penurunan sejak tahun 2011 . Kondisi ini disebabkan masih rendahnya anggaran yang berasal dari program peningkatan kesempatan kerja berupa kegiatan penyusunan informasi Bursa Tenaga Kerja dan penyebarluasan informasi burs tenaga kerja serta pameran bursa kerja . Untuk meningkatkan indikator ini perlu adanya koordinasi antara pihak pemerintah dan swasta dalam rangka meningkatkan jumlah penduduk yang usia produkstif yang bekerja. 2. Jumlah pencarian kerja yang ditempatkan Realisasi Indikator ini sangat rendah dibandingkan target 2014 yaitu sebesar 331 atau 3,84% dari 8617. Rendahnya capaian ini karena rendahnya jumlah orang yang mencari kerja ditempatkan dibandingkan jumlah pencari kerja. Realisasi indikator ini berasal dari program peningkatan kesempatan kerja yang didukung dengan kegiatan penyusunan informasi bursa tenaga kerja dan pameran bursa tenaga kerja serta pameran bursa kerja. 3. Persentase tingkat pengangguran terbuka (jumlah) Indikator persentase tingkat pengangguran terbuka realisasinya masih di bawah target tahun 2014 yaitu sebesar 36950 dari target 41140. Terealisasinya indikator ini didukung dengan Program peningkatan kesempatan kerja dan program peningkatan kesempatan kerja yang didukung dengan kegiatan penyusunan informasi bursa tenaga kerja,
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
196
Pemerintah Kabupaten Kampar
perluasan informasi bursa tenaga kerja, pameran bursa kerja, kegiatan fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial. 4. Laju pertumbuhan angkatan kerja Realisasi indikator laju pertumbuhan angkatan kerja tahun 2014 hanya sebesar 1,06 persen. Angka ini sangat jauh di bawah target 50%. 5. Angka partisipasi angkatan kerja Realisasi indikator partisipasi angkatan kerja tahun 2014 telah melebihi target yaitu sebesar 89,41% dari target 80% yang telah ditetapkan. Teralisasinya target ini didukung dengan Program peningkatan kesempatan kerja dan program peningkatan kesempatan kerja yang didukung dengan kegiatan penyusunan onformasi bursa tenaga kerja, perluasan informasi bursa tenaga kerja, pameran bursa kerja, kegiatan fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial. 6. Prospek kesempatan kerja Realisasi Prospek kesempatan kerja tahun 2014 telah melebihi target yaitu sebesar 106 dari target 90 yang telah ditetapkan. Teralisasinya target ini didukung dengan Program peningkatan kesempatan kerja dan program peningkatan kesempatan kerja yang didukung dengan kegiatan penyusunan onformasi bursa tenaga kerja, perluasan informasi bursa tenaga kerja, pameran bursa kerja, kegiatan fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial . 7. Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja Realisasi pertumbuhan penyerapan tenaga kerja tahun 2014 sangat jauh dari target yaitu sebesar 1,16 dari target 75% yang telah ditetapkan. Kondisi ini disebabkan rendahnya lowongan kerja yang tersedia kabupaten Kampar baik dari pihak pemerintah maupun swasta. Teralisasinya target ini didukung dengan Program peningkatan kesempatan kerja dan program peningkatan kesempatan kerja yang didukung dengan kegiatan penyusunan onformasi bursa tenaga kerja, perluasan informasi bursa tenaga kerja, pameran bursa kerja, kegiatan fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial . 8. Kualitas tenaga kerja Realisasi kualitas kerja tahun 2014 sangat jauh dari target untuk tiap tingkatannya yaitu sebesar 1534 orang untuk tingkat S1, 11 orang untuk tingkat S2 bahkan 0 untuk tingkat S3 dibandingkan dengan targetnya yaitu 5000 orang, 65 orang dan 4 orang untuk setiap tingkat S1 S2 dan S3. Kondisi ini disebabkan masih terbatasnya anggaran dari pemerintah daerah untuk beasiswa tugas belajar S1, S2 dan S3. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
197
Pemerintah Kabupaten Kampar
9. Tenaga kerja terampil dibandingkan dengan tenaga kerja tidak terampil Realisasi tenaga kerja terampil dibandingkan dengan tenaga kerja tidak terampil tahun 2014 sama dengan
target yaitu 1% . Realiasasi ini didukung dengan program
peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja dan program peningkatan kesempatan kearja yang didukung dengan kegiatan pendiidkan dan pelatihan bagi pencari kerja, kegiatan pemeliharaan rutin berkala sarana dan prasarana BLK, dan penysunan informasi bursa tenaga kerja serta penyebarluasan inormasi bursa tenaga kerja serta pameran bursa kerja.
Sasaran 9
Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan publik.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 14 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.28 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 9 Indikator Kinerja
Rasio pasangan ber akte nikah (%) Jumlah Penduduk yang memiliki KTP Jumlah Penduduk yang memiliki Kartu Keluarga (Akte) Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 penduduk (akte) (Sejak 2014) Penerapan KTP Nasional berbasis NIK (%) Cakupan penerbitan akta kelahiran anak 0 ‐ 1 Tahun (%) Persentase program kerja pembangunan bidang ekonomi (Sejak 2014) (%)
Has il s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
V
95
95
100%
V
79,7 5
79,75
0,70
100%
V
0,70
120
250 / 1000
250 / 1000
100%
V
25/1 000^
284 / 1000
94
94
100%
V
94%
66,1
V
94%
94
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capai an
Tidak
-
-
-
95,00
95,00
100%
-
-
-
79,75
79,75
-
-
-
0,70
105
150
231
-
-
-
Persentase Penduduk memiliki NIK (%) (Sejak 2014) Persentase Penduduk memiliki eKTP dan KK (%) (Sejak 2014) Persentase Penduduk pindah datang (%) (Sejak 2014) Jumlah Penduduk memiliki akta kelahiran (per 1.000 ) Cakupan penerbitan e-KTP (%) (Sejak 2014) Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk (%) Rasio bayi ber akte kelahiran (%)
Terca pai/
Hasil 2011
118,87 % 83,64 %
59,75
79,35
86,81
79.75
94
20,23
26,00
26,69
33
27,60
50
75
100
42
3,15
7,52%
X
268,105
436,417
471,050
402,931
126,58 %
V
138,079
158,079
181,231
211,731
510,04 2 211,73 1
100%
V
100
87,83
-
-
-
250
308
123,20 %
V
X
92,21
75%
90%
100%
100%
100%
100%
V
Suda h
Sudah
50
57
80
6,9
6,9
100%
V
6,9%
100
-
-
-
80
80
100%
V
80
100
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
^
27,6 % 7,52 % 126, 58
27,60 6,60 96,34
75,70 %
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
198
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 14 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 12 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Persentase penduduk yang memiliki NIK. 2. Persentase penduduk yang memiliki e-KTP dan KK. 3. Persentase penduduk pindah datang. 4. Persentase penduduk memiliki akte kelahiran. 5. Cakupan penerbitan e-KTP. 6. Rasio penduduk ber-KTP persatuan penduduk. 7. Jumlah penduduk yang memiliki KTP. 8. Jumlah penduduk yang memiliki kartu keluarga. 9. Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 penduduk. 10. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK. 11. Cakupan penerbitan akta kelahiran anak 0 ‐ 1 Tahun. 12. Persentase program kerja pembangunan bidang ekonomi. Sedangkan sebanyak 1 indikator kinerja tidak mencapai target yakni indikator rasio pasangan berakte nikah. Serta sebanyak 1 indikator kinerja belum mencapai target namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 diantaranya rasio bayi berakte kelahiran. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Persentase penduduk memiliki NIK Indikator perentase penduduk memiliki NIK tahun 2014 telah terealisasi 94 % dengan capaian 100% atau dari target 95% terealisasi sebesar 95%. 2. Persentase penduduk memuliki e-KTP dan KK Indikator perentase penduduk memiliki e-KTP dan KK tahun 2014 telah terealisasi 79,75% dengan capaian 100% atau dari target 79,75% terealisasi sebesar 79,75%. 3. Persentase penduduk pindah datang Indikator perentase penduduk pindah datang tahun 2014 telah terealisasi 0,70% dengan capaian 100% atau dari target 0,70% terealisasi sebesar 0,70%. 4. Jumlah penduduk memiliki akta kelahiran Indikator Jumlah penduduk memiliki akta kelahiran ( per 1.000) tahun 2014 telah terealisasi 250/1000 penduduk dengan capauan 100% atau dari 250/ 1000 penduduk yang Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
199
Pemerintah Kabupaten Kampar
ditargetkan, terealisasi juga sebanyak 250/ 1000 penduduk. Dan angka ini terus mengalami kenaikan sejak tahun 2011- 2014 yaitu 105, 150, 231 dan 250 dari setiap 1000 penduduk. Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut: Grafik 3.46 Jumlah Penduduk Memiliki Akta Kelahiran (per 1,000)
5. Cakupan penerbitan e-KTP Indikator cakupan penerbitan e-KTP tahun 2014 telah terealisasi 94% dengan capaian 100% atau dari target 0,70% terealisasi sebesar 0,70%. 6. Rasio penduduk ber-KTP per satuan penduduk Indikator rasio penduduk ber-KTP per stuan penduduk telah terealisasi 94% penduduk dengan capauan 118,87% atau dari 79,75% yang ditargetkan, terealisasi sebesar 94%. Dan angka ini terus mengalami kenaikan sejak tahun 2011- 2014 yaitu 59,75%, 79,35% , 86,81% dan 94%. Dan angka 94% ini telah sama dengan target RPJMD 2016. Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut: Grafik 3.47 Rasio Penduduk ber KTP per Satuan Penduduk
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
200
Pemerintah Kabupaten Kampar
7. Rasio bayi berakte kelahiran Indikator rasio bayi berakte kelahiran telah terealisasi 27,60%
dengan capaian
83,64% atau dari 33% yang ditargetkan, terealisasi sebesar 27,60%. Dan angka ini terus mengalami kenaikan sejak tahun 2011- 2014 yaitu 20,23%, 26% , 26,69% dan 27,60%. Dan angka 27,60% ini telah sama dengan target RPJMD tahun 2016. Secara grafik dapat dilgambarkan sebagai berikut: Grafik 3.48 Rasio Bayi ber Akte Kelahiran
8. Rasio pasangan berakte nikah Indikator pasangan berakte nikah yang terealisasi di tahun 2014 mengalami penurunan yang sangat tajam dibanding tahun sebelumnya, yaitu hanya sebesar 3,15% dengan capaian hanya 7,52% atau realiasi sebesar 3,15% dari target sebesar 42%. Realisasi ini dari tahun 2011-2013 mengalami kenaikan yaitu dari 50%, 75% dan 100% dan turun secara drastis di tahun 2014 menjadi sebesar 3,15%, dan Pemerintah daerah harus mengejar ketertinggalan ini untuk periode 2 tahun ke depan untuk mencapai target tahun RPJMD tahun 2016. Secara grafik dapat dilgambarkan sebagai berikut: Grafik 3.49 Rasio Pasangan ber Akte Nikah
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
201
Pemerintah Kabupaten Kampar
9. Jumlah penduduk yang memiliki KTP Indikator jumlah penduduk yang memiliki KTP tahun 2014 telah terealisasi 510.042 atau capaian 126,58% dari 402.931 yang ditargetkan. Dan angka ini terus mengalami kenaikan sejak tahun 2011-2014 yaitu 268.105 penduduk, 436.417 penduduk, 471.050 penduduk dan 510.042. Dan angka 510.042 penduduk ini telah melampaui 96,34 % target RPJMD 2016. Secara grafik dapat dilgambarkan sebagai berikut: Grafik 3.50 Jumlah Penduduk yang Memiliki KTP
10. Jumlah penduduk yang memiliki kartu keluarga Indikator jumlah penduduk yang memiliki kartu keluarga (akte) tahun 2014 telah terealisasi 211.731 atau capaian 100,00% dari 211.731 yang ditargetkan. Dan angka ini terus mengalami kenaikan sejak tahun 2011- 2014 yaitu 138.079 akte, 158.079 akte, 181.231 akte dan 211.731 akte. Dan angka 211.731 akte ini melampaui target RPJMD tahun 2016. Secara grafik dapat dilgambarkan sebagai berikut: Grafik 3.51 Jumlah Penduduk yang Memiliki Kartu Keluarga
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
202
Pemerintah Kabupaten Kampar
11. Kepemiilkan akte kelahiran per 1000 penduduk Indikator kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk tahun 2014 terealisasi sebesar 308 akte atau 123,20% dari target 250 akte. 12. Penerapan KTP nasional berbasis NIK Indikator penerapan KTP nasional berbasis NIK tahun 2014 telah tercapai 100%. Realisasi indikator ini sudah 2 tahun berturut-turut mencapai 100% yaitu tahun 2013 dan 2014. Realisasi inidkitaor ini juga mengalami kenaikan sejak tahun 2011-2014 yaitu 75%, 90%, 100% dan 100%. Secara grafik dapat dilgambarkan sebagai berikut: Grafik 3.52 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
13. Cakupan penerbitan akte kelahiran anak 0-1 Indikator cakupan penerbitan akte kelahiran anak 0-1 terealisasi 6,9% di tahun 2014 dari yang ditargetkan sebesar
6,9% dengan capaian 100%. Realisasi ini mengalami
penurunan yang sangat tajam dibaning tahun sebelumnya, yaitu hanya sebesar 50%,575, 80% dan tahun 2014 hanya 6,9%. Realisasi ini dari tahun 2011-2013 mengalami kenaikan yaitu dari 50%, 75% dan 100% dan turun secara drastis di tahun 2014 menjadi sebesar 6,9%, dan Pemerintah daerah harus mengejar ketertinggalan ini untuk periode 2 tahun ke depan untuk mencapai target tahun RPJMD tahun 2016 sebesar 100%. Secara grafik dapat dilgambarkan sebagai berikut:
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
203
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.53 Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran Anak 0-1 Tahun
14. Persentase program kerja pembangunan bidang ekonomi Indikator persentase program kerja pembangunan ekonomi tahun 2014 telah terealisasi 80% dengan capaian 100% atau dari target 80%.
Sasaran 10
Meningkatnya kepuasan kualitas pelayanan publik.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 5 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.29 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 10 Indikator Kinerja Terpenuhinya layanan jumlah penerangan jalan dan taman (Sejak 2014) (%) Meningkatnya rumah tangga penggunaan listrik (Sejak 2014) (%) Lama proses perijinan (Sejak 2014)(hari) Persentase penanganan sampah di wilayah kecamatan dan sekolah menengah (Sejak 2014) (%) Jumlah layanan penerangan jalan dan taman (Sejak 2014) (unit)
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Cap aian
Tercapa i/
-
-
-
75
75
100
-
-
-
81,80
78,12
-
-
-
3-5
-
-
-
-
-
-
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
V
75
100
95,5
X
78,12
85,20
4
80
X
4
3
100
52
52
X
52
55
1.240
1.240
100
V
1.240
2000
Tidak
65,5 0
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
204
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 5 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator telah mencapai target yang ditetapkan yaitu: 1. Terpenuhinya layanan jumlah penerangan jalan dan taman. 2. Jumlah layanan penerangan jalan. Sedangkan 3 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Meningkatnya rumah tangga penggunaan listrik. 2. Lama proses perijinan. 3. Persentase penanganan sampah di wilayah kecamatan dan sekolah menengah. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Terpenuhinya layanan jumlah peneranagan jalan dan taman Indikator terpenuhinya layanan jumlah peneranagan jalan dan taman tahun terealisasi 75% dengan capaian 100% dari target 75%. 2. Meningkatnya rumah tanggga penggunaan listrik Realisasi capaian target tahun 2014 sebesar 78,12. Target tahun 2014 sebesar 81,80% tidak tercapai. Target yang akan dicapai di tahun 2014 adalah sebanyak 142.268 rumah tangga dari yang rencananya akan 173.921 , tetapi yang terealisasi hanya 135.870 rumah tangga (78,12%) dari 173.921 rumah tangga yang akan direncanakan. Realisasi capaian target belum tercapai karena terjadinya drop tegangan di 4 (empat) kecamatan yaitu Tapung, Tapung Hilir, Tapung Hulu dan Kampar Kiri sehingga sehingga tidak memungkinkan untuk penambahan pelanggan baru di lokasi ini. 3. Lama proses perijinan Indikator lama proses perijinan yang terealisasi tahun 2014 adalah 4 hari dari target 3-5 hari atau dengan capaian 80%. Jangka waktu lama proses perijinan yang terealisasi ini masih di bawah target RPJM tahun 2016 yaitu selama 3 hari. 4. Persentase penanganan sampah di wilayan kecamatan dan sekolah menengah Indikator persentase penanganan sampah di wilayah kecamtan dan sekolah menengah tahun 2014 terealisasi hanya sebesar 52% dari target 100% dengan capaian 52%. Realisasi ini masih di bawah trget RPJMD tahun 2016 sebesar 55%.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
205
Pemerintah Kabupaten Kampar
5. Jumlah layanan penerangan jalan dan taman Indikator jumlah layanan penerangan jalan dan taman tahun 2014 terealisasi hanya sebesar 1240 unit atau dengan capaian 100% dari target 1240 unit. Realisasi ini masih di bawah target RPJMD tahun 2016 sebesar 2000 unit.
Sasaran 11
Meningkatnya kualitas database dalam format digital di semua urusan.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 2 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.30 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 11 Indikator Kinerja Jumlah SKPD yang menggunakan database format digital (Sejak 2014) (SKPD) Jumlah layanan aplikasi egovernment (jenis)
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capai an
Tercapa i/
-
-
-
54
54
100
1
3
3.00
10
11
110
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
V
54
56
V
11
15
Tidak
105
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 2 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa kedua indikator kinerja tersebut mencapai target yang telah ditetapkan. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Jumlah SKPD yang menggunanakan database formal digital Indikator jumlah SKPD yang menggunakan database formal digital tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 54 SKPD dengan capaian 100% dari target 54 SKPD. Realisasi ini masih di bawah trget RPJMD tahun 2016 sebesar 56 SKPD. 2. Jumlah layanan aplikasi e-government Indikator jumlah layanan aplikasi e-government tahun 2014 sebanyak 11 jenis atau capaian 110% dibandingkan dengan target 10 jenis
telah terealisasi layanan . Dan
angka ini terus mengalami kenaikan sejak tahun 2011- 2014 yaitu 1 jenis, 3 jenis , 3 jenis dan 11 jenis di tahun 2014. Secara grafik dapat dilgambarkan sebagai berikut:
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
206
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.54 Jumlah Layanan Aplikasi E-Goverment
Sasaran 12
Peningkatan Sistem Informasi yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 6 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.31 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 12 Indikator Kinerja Jumlah jaringan komunikasi (Sejak 2014) (jaringan) Rasio wartel/warnet persatuan penduduk (Sejak 2014) (%) Jumlah media center (Sejak 2014) Persentase sekolah yang terkoneksi internet (Sejak 2014) Jangkauan siaran radio/tv lokal terhadap populasi penduduk (Sejak 2014) (%) Sistem informasi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) (Sejak 2014)
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaia n
Tercapai/ Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
-
-
-
40
40
100
V
40
50
-
-
-
0,017
0.017
100
V
0,017
0.010
66,67
X
2 Media center
5 Media center
-
-
-
3
2 Media center
-
-
-
30
10
33,33
X
10
20
-
-
-
80%
50%
62,50
X
50%
50%
-
100 Terupdate setiap tahun
75 dari Berita Better Terupdate setiap tahun
75 dari Berita Better Terupdate setiap tahun
X
75 dari Berita Better Terupdate setiap tahun
100
-
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
-
77,08
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
207
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 6 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah jaringan komunikasi. 2. Jumlah wartel/ warnet persatuan penduduk. Sedangkan 4 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya 1. Jumlah media center. 2. Jumlah sekolah yang terkoneksi internet. 3. Jangkauan siaran radio/ tv lokal terhadap populasi penduduk. 4. Sistem informasi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Jumlah jaringan komunikasi Indikator jaringan komunikasi tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 40 jaringan atau dengan capaian 100% dari target 40 jaringan. Realisasi ini masih di bawah trget RPJMD tahun 2016 sebanyak 50 jaringan. 2. Jumlah wartel/ warnet persatuan penduduk Indikator jumlah wartel/ warnet persatuan penduduk tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 0,017 % atau dengan capaian 100% dari target 0,017%. Realisasi ini sudah di atas target RPJMD tahun 2016 sebesar 0,010%. 3. Jumlah media center Indikator jumlah media center tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 2 media center dengan capaian 66,67% dari target 3 media center. Realisasi ini masih di bawah target RPJMD tahun 2016 sebesar 5 media center. 4. Persentase sekolah yang terkoneksi internet Indikator persentase sekolah yang terkoneksi internet tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 10 sekolah
atau dengan capaian 33,33% dari target 30 sekolah.
Realisasi ini
sudah di atas target RPJMD tahun 2016 sebesar 20%. 5. Jangkauan siaran radio/ tv lokal terhadap populasi penduduk Indikator jangkauan siaran radi/ tv lokal terhadap populasi penduduk tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 50 % atau dengan capaian 62,50% dari target 80,00%. Realisasi ini sudah di atas target RPJMD tahun 2016 sebesar 50%.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
208
Pemerintah Kabupaten Kampar
6. Sistem informasi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indikator sistem informasi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 75 yang terupdate setiap tahun dari target 100 yang terupdate setiap tahun atau dengan capaian 75% Realisasi ini masih di bawah target RPJMD tahun 2016 sebesar 100yang terapdate setiap tahun.
Sasaran 13
Meningkatnya informasi melalui media massa.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 4 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.32 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 13 Indikator Kinerja Jumlah surat kabar nasional dan lokal : Surat Kabar Nasional (jenis) Surat Kabar Lokal Jenis) Jumlah penyiaran radio dan TV lokal : Penyiaran Radio Penyiaran TV Penyebarluasan informasi mencakup dan menjangkau semua desa (Sejak 2014) (%) Terjalinnya kerjasama informasi dengan mas media yang terdaftar di Kabupaten Kampar (Sejak 2014) (%)
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaia n
Tercapai/ Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
4
4
33
38
11
46.19
X
11
17
2
2
3
3
2
66.67
X
2
5
2
2
30
35
9
25.71
X
9
12
5
5
4
5
3
50
X
3
3
4
4
4
3
3
100
X
3
3
1
1
0
2
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
-
-
-
60
75
125
V
75
75
-
-
-
100
100
100
V
100
100
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
73.36
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 4 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Penyebarluasan informasi mencakup dan menjangkau semua desa. 2. Terjalinnya kerjasama mas media yang terdafat di Kabupaten Kampar. Sedangkan 2 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Jumlah penyiaran radio dan TV lokal. 2. Jumlah surat kabar nasional dan lokal.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
209
Pemerintah Kabupaten Kampar
Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Jumlah surat kabar nasional dan lokal Indikator jumlah surat kabar nasional tahun 2014 terealisasi sebanyak 2 jenis atau dengan capaian 66,67% dari 3 jenis yang ditargetkan. Realisasi ini masih di bawah target RPJMD 2016 sebanyak 5 jenis. Grafik 3.55 Jumlah Surat Kabar Nasional
Indikator jumlah surat kabar lokal tahun 2014 terealisasi sebanyak 9 jenis atau dengan capaian 25,71% dari 35 jenis yang ditargetkan, juga terjadi penurunan yang sangat tajam dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 30. Realisasi ini masih jauh di bawah target RPJMD 2016 sebanyak 12. Grafik 3.56 Jumlah Surat Kabar Lokal
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
210
Pemerintah Kabupaten Kampar
2. Jumlah penyiaran radio dan TV lokasl Indikator jumlah penyiaran radio lokasi tahun 2014 terealisasi sebanyak 3 atau dengan capaian 100% dari 3 penyiaran radio yang ditargetkan. Realisasi ini turun dibandingkan tahun 2013 dan juga telah sama dengan target tahun RPJMD tahun 2016 sebanyak 4 penyiaran radio. Grafik 3.57 Jumlah Penyiaran Radio
Indikator jumlah penyiaran TV lokasi tahun 2014 terealisasi sebanyak 0 atau dengan capaian 0% dari 2 penyiaran TV yang ditargetkan . Realisasi ini sama dibandingkan tahun 2013 yang juga nihil dan target tahun RPJMD tahun 2016 adalah nihil. Grafik 3.58 Jumlah Penyiaran TV
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
211
Pemerintah Kabupaten Kampar
3. Penyebarluasan informasi mencakup dan menjangkau semua desa Indikator penyebarluasan informasi mencakup dan menjangkau semua desa jumlah surat kabar nasional tahun 2014 terealisasi sebanyak 75 jenis atau dengan capaian 125% dari 60 yang ditargetkan. Realisasi ini telah sama dengan target RPJMD 2016 sebanyak 75. 4. Terjalinnya kerjasama informasi dengan mas media yang terdaftar di Kabupaten Kampar Menjalin kerjasama informasi dengan mas media yang terdaftar di Kab. Kampar adalah salah satu tugas dan fungsi dari Sekretariat DPRD. Dengan tingkat capaian 100% dari target menjalin kerjasama dengan seluruh mas media yang terdaftar di kab. Kampar, maka kinerja tersebut termasuk dalam kategori memuaskan. Prestasi ini juga didukung oleh penghematan anggaran sebesar 11.42% karena dari pagu anggaran sebesar Rp 1.61 Milyar, kegiatan menjalin kerjasama informasi dengan seluruh mas media yang terdaftar di Kab. Kampar tahun 2014 mampu dicapai 100% dengan realisasi anggaran sebesar Rp 1.42 Milyar. Pemerintah Kab. Kampar melalui sekretariat DPRD akan mempertahankan kinerja ini di tahun 2015 dan 2016 sehingga target akhir RPJMD dapat tercapai.
Sasaran 14
Meningkatnya pengunaan teknologi tepat guna.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 2 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.33 Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 14 Indikator Kinerja Jumlah BPP yang menggunakan percontohan teknologi tepat guna (Kecamatan) Jumlah desa yang sudah menggunakan teknologi tepat guna (Sejak 2014) (desa)
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
76%
X
16
21
100%
V
250
250
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
Tercapai/
Bdn Plksna Pertanian, Ketahanan Pangan
Bdn Plksna Pertanian, Ketahanan Pangan
Bdn Plksna Pertanian, Ketahanan Pangan
21
16
Bdn Plksna Pertanian, Ketahanan Pangan
Bdn Plksna Pertanian, Ketahanan Pangan
Bdn Plksna Pertanian, Ketahanan Pangan
250
250
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
88%
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
212
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 2 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 1 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan yakni jumlah desa yang sudah menggunakan teknologi tepat guna, Sedangkan 1 indikator kinerja tidak mencapai target yakni jumlah BPP yang menggunakan percontohan teknologi tepat guna. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Jumlah BPP yang menggunakan percontohan teknologi tepat guna Bagi masyarakat Kab. Kampar yang sebagian besar mengandalkan mata pencaharian di bidang agraria, Badan Penyuluhan Pertanian yang tersebar di 21 kecamatan di Kab. Kampar adalah garda terdepan yang memiliki peranan vital sebagai agen perubahan menuju pengelolaan pertanian berbasis modern. Badan Penyuluhan Pertanian dijadikan patokan percontohan penggunaan teknologi tepat guna dalam meningkatkan produksi hasi-hasil tani oleh masyarakat kecamatan setempat. Pada Tahun 2014 ini, dari target jumlah BPP pada 21 kecamatan yang menggunakan percontohan teknologi tepat guna, hanya BPP pada 16 kecamatan saja lah yang telah menggunakan percontohan teknologi tepat guna, sementara BPP di 5 kecamatan sisanya masih belum melaksanakan kegiatan tersebut. Meskipun target pada tahun 2014 ini belum terpenuhi, tingkat capaian kinerja yang mencapai 76% dari target yang ditetapkan termasuk dalam kategori baik sekali sesuai dengan skala ordinal tingkat capaian kinerja yang telah ditetapkan. Untuk dapat mencapai target RPJMD di mana terdapat BPP yang menggunakan percontohan teknologi tepat guna di 21 kecamatan, maka pada tahun 2015, BPP di 3 kecamatan Dan pada tahun 2016, BPP di 2 kecamatan akan didorong untuk menjalankan program percontohan teknologi tepat guna. 2.
Jumlah desa yang sudah menggunakan teknologi tepat guna Indikator jumlah desa yang menggunakan teknologi tepat guna adalah indikator
kinerja yang baru diberlakukan mulai tahun 2014. Indikator ini memberikan informasi mengenai jumlah desa di Kab. Kampar di mana masyarakat yang bermukim di sana telah menggunakan teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna dalam hal ini adalah teknologi yang tepat untuk digunakan dalam kegiatan produksi maupun perdagangan barang dan jasa sebaikbaik untuk meningkatkan kemakmuran penduduk Kab. Kampar. Penggunaan dan pembiasaan menggunakan teknologi tepat guna dalam keseharian masyarakat Kab. Kampar sejalan dengan Misi Kabupaten Kampar itu sendiri dalam menciptakan SDM-SDM yang menguasai IPTEK sehingga memiliki daya saing global. Dengan demikian penggunaan teknologi tepat guna
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
213
Pemerintah Kabupaten Kampar
secara tidak langsung dapat berpengaruh pada menurunnya angka kemiskinan dan angka pengangguran di Kab. Kampar sehingga 3 Zero Kabupaten Kampar dapat terealisasi.
Misi Keempat:
Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pada misi keempat terdapat 7 sasaran dengan 24 indikator kinerja sasaran yang digunakan. Penjelasan tingkat capaian 24 indikator kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sebanyak 19 indikator kinerja sasaran (79.17%) mencapai atau melebihi target. 2. Sebanyak 5 indikator (20.83%) tidak mencapai target. Pengukuran kinerja pencapaian sasaran terhadap misi keempat pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Sasaran 1
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 5 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.34 Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 1 Indikator Kinerja
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
Tercapai/ Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
77.32
94.76
87.95
95
100
105.26
V
90.01
100
Cakupan pelayanan Puskesmas
76
79
82
15
15
100.00
V
63.00
90
75.09
98.92
91.6
90
87.4
97.11
X
88.25
100
100
100
100
95
100
105.26
V
100.00
100
93.9
93.55
93.2
100
91.4
91.40
X
93.01
100
Cakupan kunjungan bayi Cakupan Balita Gizi buruk dapat perawatan Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
99.81
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
214
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 5 (lima) indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. 2. Cakupan pelayanan puskesmas. 3. Cakupan balita gizi buruk dapat perawatan. Sedangkan sebanyak 2 indikator kinerja tidak mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Cakupan kunjungan bayi. 2. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI). Apabila dilihat perbandingan pencapaian kinerja antara tahun 2014 dengan realisasi pencapaian tahun 2011,2012 dan 2013, dua indikator kinerja sasaran mengalami penurunan realisasi kinerja dan capaian kinerja. Yaitu Capaian target indikator Cakupan kunjungan bayi baru sebesar 87,40% dan Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) sebesar 91,40%, hal ini disebabkan Sebagian bayi berkunjung ke klinik swasta. Perkembangan capaian kinerja pada indikator Cakupan Balita Gizi buruk didukung oleh kegiatan pemberian Makanan Pendamping Air Susu ibu ( MP-ASI ) pada balita miskin dan program PMT-AS. Untuk mendorong pencapaian Indikator sasaran Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) dilakukan melalui : 1. Sosialisasi tentang pentingnya imunisasi bagi murid SD sederajat. 2. Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak Sekolah 3. Melaksanakan sweeping untuk meningkatan pencapaian imunisasi dasar lengkap sebagai indikator tercapainya desa UCI (Universal Child Imunisation). 4. Melaksanakan sosialisasi pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap. 5. Mensosialisasikan kembali pentingnya pelaksanaan Booster DPT-HB-Hib & Campak. 6. Pengadaan Cold Chain dan Vaccine Carrier yang sesuai Standarisasi.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
215
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sasaran 2
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 4
indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.35 Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 2 Hasil 2011 22
Hasil 2012 18
Hasil 2013 12
Indikator Kinerja Menurunnya Angka Kematian Bayi Menurunnya Angka Kematian 71 62 58 Balita Menurunnya Angka Kematian 91 89 86 Ibu melahirkan Meningkatnya Usia Harapan 70 70.5 70.7 Hidup Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Has il 2014 8
% Capaian 425
32
9
355
102
121
70.6
70.8
Target 2014 34
Hasil s.d. 2014 15
Target Akhir RPJMD 32
V
48
32
84.29
X
96.75
102
100.28
V
70.5
71.6
Tercapai Tidak V
241.14
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 4 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Menurunnya Angka Kematian Bayi. 2. Menurunnya Angka Kematian Balita. 3. Meningkatnya Usia Harapan Hidup. Sedangkan sebanyak 1 indikator kinerja tidak mencapai target yakni Menurunnya Angka Kematian Ibu melahirkan. Penurunan realisasi kinerja dan capaian kinerja indikator Menurunnya Angka Kematian Ibu melahirkan disebabkan Masih ada ibu hamil terlambat diketahui masalah kehamilan, terlambat dirujuk, umur ibu hamil terlalu muda, terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak kehamilan dan terlalu tua umur ibu waktu melahirkan. Indikator
keberhasilan
pembangunan
kesehatan
ditunjukkan
antara
lain
berkurangnya Angka Kematian Ibu (AKI) , Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA). Berdasarkan indikator AKI dan AKB serta AKABA menunjukkan bahwa derajat kesehatan di Indonesia masih belum memuaskan. Kondisi kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih memprihatinkan, 2 orang ibu meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Sebagian besar kematian ibu disebabkan komplikasi pada kehamilan dan persalinan yang disebabkan oleh perdarahan, infeksi, abortus pada kehamilan, pre-eklamsi dan eklamsi,serta partus lama. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
216
Pemerintah Kabupaten Kampar
Di Kabupaten Kampar persentase terbesar kasus kematian ibu disebabkan oleh kasus lain sebanyak 9 kasus. 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk mengukur keberhasilan program. Berbagai penyebab kematian bayi berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu dan anak. Angka kematian bayi di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 adalah 8 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan AKB tahun 2011, 2012 dan 2013 angka Kematian Bayitahun 2014 lebih rendah. 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak umur 0-4 tahun per 1.000 kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan resiko terjadi kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Angka kematian balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Adapun AKABA tahun 2014 adalah 9 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini sudah dapat diturunkan dari tahun 2013 dengan jumlah 58 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara bila dibandingkan dengan AKABA tahun 2011 dan 2012 masing-masing sebesar 71 dan 62 per 1.000 kelahiran hidup, maka AKABA tahun 2014 lebih rendah. 3. Angka Kematian Ibu (AKI) AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lamanya kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Kabupaten Kampar tahun 2014 adalah 121 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini meningkat dari AKI 2011, 2012 dan 2013. Namun lebih rendah bila dibandingkan dengan AKI Provinsi Riau tahun2012 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini memacu untuk terus menelaah penyebab kematian ibu agar terget MDG’s (102 per 100.000 kelahiran hidup) dapat tercapai. Indikator lainnya terkait Upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah : 1) Pelayanan antenatal Pelayanan antenatal merupakan pelayanan yang diberikan oleh tenaga pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dengan standar pelayanan antenatal yang meliputi 5T. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau dengan pemberian pelayanan terhadap ibu hamil saat kunjungan pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang keempat kali pada trisemester ke-3 kehamilan (K4). Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
217
Pemerintah Kabupaten Kampar
Cakupan K1 yang menggambarkan tingkat keaktifan petugas pelayanan kesehatan tahun 2011 sampai 2014 mengalami fluktuasi. Cakupan K1 memberikan gambaran yang sedikit fluktuatif dimana tahun2011 mencapai 95,33%, tahun 2012 menurun lagi dengan cakupan 93,43%. Tahun 2013 cakupan 93,98%, Tahun 2014 cakupan meningkat menjadi 94%. 2) Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana (KB). Keberhasilan program KB biasanya diukur dengan beberapa indikator, diantaranya proporsi peserta KB baru menurut metode kontrasepsi, persentase cakupan peserta KB aktif terhadap PUS, dan persentase peserta KB baru metode kontasepsi jangka panjang (MKJP). Tahun 2011 peserta KB aktif mencapai 51,96, Tahun 2012 meningkat lagi menjadi 60,16 dan pada tahun 2013 peserta KB aktif sebesar 70% dan Tahun 2014 peserta KB aktif meningkat menjadi 73,88%.
Sasaran 3
Meningkatnya infrastruktur kesehatan masyarakat di Kabupaten Kampar.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 3 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.36 Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 3 Indikator Kinerja
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Has il 2014
% Capai an
Tercapa i/
8
8
8
8
8
100.00
19
19
19
19
21
70
72
72.2
70
72.4
Rasio Puskesmas perawatan dengan kecamatan Rasio Puskesmas non perawatan untuk 30.000 penduduk Rasio Puskesmas Pembantu dengan desa
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
V
8
9
110.53
V
19.5
22
103.43
V
71.65
100
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
104.65
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 3 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Rasio Puskesmas perawatan dengan kecamatan. 2. Rasio Puskesmas non perawatan untuk 30.000 penduduk. 3. Rasio Puskesmas Pembantu dengan desa. Untuk memenuhi pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten kampar telah tersedia 31 Puskesmas, 8 puskesmas rawat inap dan 23 rawat jalan, 181 Puskesmas Pembantu, dan 39 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
218
Pemerintah Kabupaten Kampar
Puskesmas Keliling,serta 674 Posyandu, setiap kecamatan telah memiliki puskesmas. Dengan kondisi sekarang ini ratio antara puskesmas terhadap penduduk di Kabupaten Kampar tercatat 1:24.539, Rasio antara Puskesmas perawatan dengan kecamatan tahun 2014 tercatat 8:21 , Rasio Puskesmas Pembantu dengan desa sebesar rasio 7,2:250 sedangkan puskesmas pembantu sudah dimiliki lebih dari 90 % desa di Kabupaten Kampar. Pada tahun 2014 Poskesdes sebanyak 208 unit, 137 unit punya bangunan sendiri sisanya menggunakan bangunan Pustu. Disamping itu telah tersedia sebuah Laboratorium Kesehatan, 1 Rumah Sakit Umum Daerah sebagai pelayanan kesehatan rujukan dari puskesmas. Untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan diperlukan tenaga medis yang yang cukup. Gambaran mengenai kecukupan tenaga Medis di Kabupaten Kampar dapat terlihat pada tabel berikut : Tabel 3.37 Rasio Keberadaan Dokter umum/gigi, Perawat dan Bidan Di wilayah kerja Dinas Kesehatan Tahun 2014 No.
1.
Jenis Tenaga
Ratio
1.
Dokter umum/gigi
Yang ada 12 : 100.000 Penduduk
Standar IS 2010 40 : 100.000 Penduduk
2.
Perawat
135 : 100.000 Penduduk
158 : 100.000 Penduduk
3.
Bidan
65 : 100.000 Penduduk
100 : 100.000 Penduduk
Ratio Tenaga Dokter per 100.000 penduduk Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa gambaran mengenai kecukupan tenaga dokter
dalam satu wilayah dapat diukur dengan menggunakan indikator jumlah dokter per 100.000 penduduk (ratio tenaga dokter terhadap 100.000 penduduk). Jumlah dokter sampai dengan tahun 2014 adalah 83 Dokter Umum dan 39 Dokter Gigi, berarti setiap 100.000 penduduk hanya dilayani oleh 11 s.d 12 dokter. Sedangkan menurut perhitungan Nasional rata-rata pada tahun 2010ada 40 orang dokter setiap 100.000 penduduk. Diharapkan pada tahun 2015 ada peningkatan jumlah dokter. 2.
Ratio Tenaga Dokter Dan Dokter Gigi Puskesmas Untuk mengukur tingkat kecukupan dokter umum dan dokter gigi di sarana
pelayanan kesehatan terdepan adalah dengan menggunakan indikator ratio dokter dan dokter gigi puskesmas terhadap jumlah puskesmas. Ratio tenaga dokter terhadap puskesmas di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 yaitu pada satu puskesmas terdapat 2-3 orang dokter umum dan 1-2 orang dokter gigi.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
219
Pemerintah Kabupaten Kampar
Dalam meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan maka upaya yang telah dan akan ditempuh selanjutnya adalah menitikberatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar dengan menempatkan dokter umum dan dokter gigi 3.
Ratio Tenaga Bidan per 100.000 penduduk Gambaran tingkat kecukupan tenaga bidan dapat ditunjukkan dengan jumlah bidan
per 100.000 penduduk. Menurut indikator ISO 2010 rata-rata bidan per 100.000 penduduk adalah 100 bidan. Sedangkan ratio tenaga bidan di Kab. Kampar pada tahun 2014 adalah 65 orang per 100.000 penduduk, sehingga masih jauh dari angka kebutuhan Indonesia Sehat 2014, tapi angka ini sudah meningkat dibanding tahun 2013 yang berjumlah 30 orang. 4.
Ratio Tenaga Perawat per 100.000 penduduk Jumlah tenaga perawat per 100.000 penduduk dapat memberikan gambaran tentang
pendistribusian tenaga perawat dalam suatu wilayah kerja. Jumlah tenaga perawat kesehatan per 100.000 penduduk di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 adalah 135 orang sedangkan kebutuhan tenaga perawat diperhitungkan cukup bila berada pada posisi 158 per 100.000 penduduk. Jumlah tenaga perawat kesehatan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat, karena perawatlah yang pada umumnya memberikan pelayanan langsung baik kuratif maupun preventif. Jumlah kebutuhan tenaga bidan, perawat, kesmas, gizi, teknisi medis, farmasi, sanitasidi Kabupaten Kampar sudah hampir memenuhi kebutuhan namun belum terdistribusi dengan baik.
Sasaran 4
Meninggkatnya persentase rumah dan lingkungan sehat
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 2 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.38 Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 4 Indikator Kinerja Persentase Rumah memiliki sanitasi dasar sehat Rasio rumah layak huni
80
Has il 2014 80
% Capaia n 100.00
90
90
100.00
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
65
72
78
81
83
86
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
V
Hasil s.d. 2014 73.75
Target Akhir RPJMD 100
V
85
100
Tercapai Tidak
100.00
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
220
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 2 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Persentase Rumah memiliki sanitasi dasar sehat. 2. Rasio rumah layak huni. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan sehat ditentukan oleh indikator seperti persentase rumah tangga terhadap akses air bersih, persentase rumah tangga memiliki sanitasi dasar, persentase tempat – tempat umum dan pengelolaan dan makanan (TUPM). Untuk mendukung pencapaian indikator di atas pada tahun 2014 telah dilaksanakan Kegiatan antara lain : 1. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Sasaran kegiatan penyuluhan menciptkan lingkungan sehat adalah personal hygiene bagi murid sekolah dasar pada 489 SD dan 31 Puskesmas se Kabupaten Kampar seluruhnya telah dilaksanakan 100%. 2. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat Kegiatan sosialisasi kebijakan lingkungan sehat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang program swadaya PAMSIMAS. Kegiatan ini dilaksanakan melalui sosialisasi lingkungan sehat yang melibatkan kepala desa, ketua BPD, PKK, kader kesehatan, petugas kesehatan dilaksanakan di 31 Puskesmas.
Sasaran 5
Meningkatkan kesehatan.
jumlah
penduduk
yang
memiliki
jaminan
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 2 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.39 Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 5 Indikator Kinerja Jumlah penduduk miskin yang mendapat Jaminan Kesehatan (%) Cakupan pelayanan Jamkesmas (%)
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capai an
Tercapa i
76
82
86
80
100
125.00
V
86
100
75
83
85
100
100
100.00
V
85.75
100
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
112.50
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
221
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 2 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah penduduk miskin yang mendapat Jaminan Kesehatan. 2. Cakupan pelayanan Jamkesmas. Kedua indikator tersebut juga mengalami peningkatan bila dilihat perbandingan pencapaian kinerja antara tahun 2014 dengan pencapaian kinerja tahun 2011, 2012 dan 2013. Untuk mendorong pencapaian Indikator tersebut, dalam tahun 2014 telah dilakukan Validasi Data Jamkesda di 250 Desa di Kabupaten Kampar yang dilaksanakan oleh pengelola Jamkesda Puskesmas, Petugas Desa dan Kader sehingga diperoleh Data Kepesertaan Jamkesda yang tepat sasaran.
Sasaran 6
Meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 5 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.40 Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 6 Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capai an
Tercapa i
Persentase RT berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Jumlah keluarga sadar gizi (kadarzi) di desa Persentase desa siaga aktif
65
76
83
70
85
121.43
V
77.25
80
76
78
78
80
80
100.00
V
78
80
22
23.2
24.1
35
25.5
72.86
X
23.7
45
Persentase posyandu mandiri dan purnama Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif Rata-Rata Capaian Tahun 2014
31
36
42
35
54
154.29
V
40.75
40
68
72
84
80
85
106.25
V
77.25
80
Indikator Kinerja
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
110.96
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 5 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 4 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Persentase RT berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 2. Jumlah keluarga sadar gizi (kadarzi) di desa. 3. Persentase posyandu mandiri dan purnama. 4. Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
222
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sedangkan sebanyak 1 indikator kinerja tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu indikator persentase desa siaga aktif. Namun apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2014 dengan capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan 2013, seluruh indikator mengalami kenaikan, dengan demikian rata-rata capaian indikator sasaran ini pada kategori memuaskan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptkan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan caracara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan. Untuk mendukung pencapaian indikator RT berperilaku hidup bersih dan sehat, pada tahun 2014 telah dilaksanakan kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat di puskesmas dan jaringannya, Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat dan Pembinaan usaha kesehatan sekolah tingkat SD. Hasil survey 34.561 rumah tangga yang berperilaku bersih dan sehat hanya sebanyak 14.741 rumah tangga atau sebesar 42,65%. Dengan demikian masih diperlukan upaya peningkatan PHBS antara lain melalui pendekatan pimpinan, bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat. Untuk
memperluas
cakupan
dan
jangkauan
pelayanan
puskesmas
telah
dikembangkan berbagai sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat berupa posyandu. Tercatat pada tahun 2014 ada sebanyak 667 posyandu terdiri dari 85 posyandu mandiri, 360 posyandu purnama, 209 posyandu madya, dan 13 posyandu pratama.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
223
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sasaran 7
Meningkatnya peran swasta dalam pelayanan kesehatan.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 2 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.41 Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 7 Hasil 2014
% Capaian
Tercap ai/
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Jumlah Rumah Sakit swasta
3
4
5
5
5
100.00
V
4.25
5
Cakupan pembinaan dan pengawasan sarana kesehatan swasta Rata-Rata Capaian Tahun 2014
72.2
74
78.3
70
80
114.29
V
76.13
8
Indikator Kinerja
Tidak
107.14
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 2 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jumlah Rumah Sakit swasta. 2. Cakupan pembinaan dan pengawasan sarana kesehatan swasta. Selain itu, apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2014 dengan capaian kinerja tahun 2011, 2012 dan 2013, indikator Cakupan pembinaan dan pengawasan sarana kesehatan swasta mengalami peningkatan. Untuk menunjang kebutuhan pelayanan kesehatan jumlah Rumah Sakit swasta di Kabupaten Kampar hingga tahun 2014 berjumlah 5 buah dan juga telah terjadi peningkatan jumlah toko obat dan apotik yang dimiliki swasta. Hingga tahun 2014 tercatat jumlah apotik sebanyak 42 apotik dan seluruhnya telah memiliki izin, dan jumlah toko obat tercatat sebanyak 134 toko obat, namun izin yang masih berlaku sebanyak 128 toko obat. Kebutuhan vaksin pada tahun 2014 dalam rangka pencegahan penyakit antara lain BCG, Polio, Campak, DPT-HB-Hib, HBO dan TT telah terpenuhi 100% dari kebutuhan bayi di Kabupaten Kampar. Walau pun demikian cakupan imunisasi HBO 90,2%, BCG 103,6%, Polio 1 sebanyak 103,6%, DPT-HB1 sebanyak 102,8%, Polio 2 sebanyak 102,7%, DPT-HB 2 sebanyak 100,9%, Polio 3 sebanyak 100,3%, DPT-HB 3 sebanyak 101,3%, Polio 4 sebanyak 100,1%, campak 98,8%, imunisasi dasar lengkap 92,3%. Cakupan imunisasi TT untuk ibu hamil TT1 sebesar 12,1%, TT2 13%, TT3 sebesar 13%, TT4 sebesar 11%, TT5 sebesar 8,4%, DT kelas 1 sebesar 96,5%, Campak kelas 1 sebesar 95% danTD kelas 2 dan 3 sebesar 94,3%. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
224
Pemerintah Kabupaten Kampar
Misi Kelima:
Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada misi kelima terdapat 4 sasaran dengan 52 indikator kinerja sasaran yang digunakan. Penjelasan tingkat capaian 52 indikator kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sebanyak 40 indikator kinerja sasaran (76.92%) mencapai atau melebihi target. 2. Sebanyak 4 indikator kinerja sasaran (7.69%) tidak mencapai target tetapi ada peningkatan dibanding capaian kinerja tahun sebelumnya. 3. Sebanyak 8 indikator (15.38%) tidak mencapai target. Evaluasi terhadap masing-masing kinerja sasaran yang berada pada misi kelima adalah:
Sasaran 1
Meningkatnya pembangunan kawasan strategis.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 3 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.42 Evaluasi Pencapaian Misi 5 Sasaran 1 Indikator Kinerja Pengembangan kawasan industri (lokasi) Pengembangan kawasan agrowisata dan agropolitan (lokasi) Pengembangan Kawasan Ibukota kabupaten (lokasi)
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaia n
Tercap ai/
7
10
10
2
2
100
5
8
8
2
2
3
4
4
1
1
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
V
29
25
100
V
23
25
100
V
12
7
Tidak
100%
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
225
Pemerintah Kabupaten Kampar
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 3 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 3 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Pengembangan kawasan agrowisata dan agropolitan; 2. Pengembangan kawasan industri; 3. Pengembangan kawasan Ibukota Kabupaten. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Pengembangan kawasan industri Sesuai dengan dokumen Perjanjian kinerja tahun 2014, pengembangan kawasan industri di Kab. Kampar ditargetkan pada 2 lokasi. Hingga akhir tahun 2014 kegiatan pengembangan di 2 lokasi tersebut dapat terlaksana sehingga tingkat capaian kinerja pada tahun 2014 ini dapat mencapai 100% dan termasuk dalam kategori memuaskan. Jumlah total kawasan industri di Kab. Kampar yang telah dikembangkan sejak tahun 2011 hingga tahun 2014 berakhir telah mencapai 29 lokasi, atau dengan kata lain telah mencapai 116% dari target RPJMD yang ditetapkan. 2. Pengembangan kawasan agrowisata dan agropolitan Agrowisata adalah pariwisata yang memanfaatkan areal usaha agro sebagai objek wisata sementara agropolitan adalah Kota/Kabupaten pertanian yang tumbuh dan berkembang karena sistem dan usaha agribisnis di daerah tersebut telah berjalan dengan sedemikian baik sehingga mampu mendorong pembangunan sektor pertanian di wilayahwilayah sekitarnya. Kabupaten Kampar sebagai salah satu daerah pusat pertanian dan penyangga pangan bagi Provinsi Riau mengandalkan konsep agrowisata dan agropolitan untuk memacu perkembangan pembangunan daerah melalui optimalisasi sumber daya nabati dan hewani mulai dari pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Pemerintah Kab. Kampar sadar betul bahwa hamparan lahan pertanian dan perkebunan Kab. Kampar yang begitu indah, hijau dan luas serta budi daya hewan ternak dan perikanan yang begitu beragam, mampu dimaksimalkan dan diarahkan dari tipe pengelolaan yang masih tradisional menjadi pengelolaan yang modern, sehingga produksinya dapat terus meningkat serta menambah nilai estetika tersendiri yang layak dijadikan sebagai obyek pariwisata. Pengembangan kawasan agrowisata dan agropolitan memiliki posisi yang strategis bagi Kab. Kampar karena nilai hasil produksi yang tinggi dan sifat jenis usaha agribisnis itu sendiri yang padat karya dapat dijadikan sebagai salah satu solusi utama untuk mewujudkan 3 Zero Kabupaten Kampar terutama dalam mengentaskan kemiskinan dan memberantas pengangguran. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
226
Pemerintah Kabupaten Kampar
Pada tahun 2014, pengembangan kawasan agrowisata dan agropolitan ditargetkan untuk dikembangkan pada 2 lokasi yang berada dalam wilayah Kab. Kampar. Pemerintah Kab. Kampar telah mampu merealisasikan pengembangan pada setiap lokasi yang ditargetkan sehingga tingkat capaian kinerjanya adalah 100% dan termasuk dalam kategori memuaskan. Sejak tahun 2011 hingga 2014, Pemerintah Kab. Kampar telah melakukan pengembangan kawasan agrowisata dan agropolitan pada 23 lokasi. Jumlah ini masih terpaut 2 lokasi dari target RPJMD yang secara total berjumlah 25 lokasi. Untuk mencapai target tersebut, di tahun 2015 dan 2016 Pemerintah Kab. Kampar akan berusaha merealisasikan 2 kegiatan pengembangan kawasan agrowisata dan agropolitan yang tersisa. 3. Pengembangan kawasan ibukota kabupaten Pengembangan kawasan Ibukota Kabupaten Kampar yakni Bangkinang, berhasil direalisasikan pada 1 lokasi dari target 1 lokasi yang ditetapkan pada tahun 2014. Dengan demikian, tingkat capaian pada tahun 2014 ini mencapai 100% dan termasuk dalam kategori memuaskan. Sejak tahun 2011 hingga 2014, Pemerintah Kab. Kampar telah berhasil merealisasikan pengembangan kawasan Ibukota Bangkinang di 12 lokasi, atau telah mampu mencapai 171% dari target 7 lokasi sebagai target akhir periode RPJMD yang berakhir di tahun 2016.
Sasaran 2
Meningkatnya partisipasi infrastruktur pedesaan.
masyarakat
dalam
pembangunan
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 9 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.43 Evaluasi Pencapaian Misi 5 Sasaran 2 Indikator Kinerja Persentase panjang jaringan jalan beraspal (persen) Penanganan jalan Kabupaten (km) Persentase Penduduk yang terlayani pengelolaan sampah
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
101.23%
V
51.71
51,08
2,267
100.76%
V
2,267
2,249,47
78%
104%
V
78%
100
Hasil 2011
Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
43
45.49
45.49
51.08
51.71
2,073
2,167
2,219
2,249
75%
85%
85%
75%
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
Tercapai/
227
Pemerintah Kabupaten Kampar
Indikator Kinerja (persen)
Hasil 2011
Hasil 2012
Persentase Penangana 100% 100% sampah (persen) Jumlah TPA sampah dengan 1 2 sistem sanitary landfill (TPA) kondisi setiap pasar dalam 90% 95% keadaan baik (persen) Penaganan sanitasi dan higienatasi pasar kususnya 20% 40% kios/ los penjualan daging (ayam, sapi) (persen) Meningkatnya pasrtisipasi lembaga kemasyarakatan dalam membangun desa Jumlah desa/ kelurahan yang memiliki lembaga kemasyarkatan yang aktif Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
102.5%
V
82%
100
1
100%
V
7
10
90%
90%
100%
V
90%
100
40%
90%
90%
100%
V
90%
100
-
250
250
100%
V
250
250
-
250
250
100%
V
250
250
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
100%
80%
82%
2
1
95%
Tercapai/
100.94%
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 9 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 9 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Persentase panjang jaringan jalan beraspal. 2. Penanganan jalan Kabupaten. 3. Persentase penduduk yang terlayanai pengelolaan sampah. 4. Persentase penanganan sampah. 5. Jumlah TPA sampah dengan sistem sanitary landfill. 6. Kondisi setiap pasar dalam keadaan baik. 7. Penanganan sanitasi dan higienitasi pasar khususnya kios/los penjualan daging (ayam, sapi). Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
228
Pemerintah Kabupaten Kampar
8. Meningkatnya partisipasi lembaga kemasyarakatan dalam membangun desa. 9. Jumlah desa/ kelurahan yang memiliki lembaga kemasyarkaatan yang aktif. Penjelasan untuk masing-masing indikator di atas adalah sebagai berikut: 1. Persentase panjang jaringan jalan beraspal Peningkatan jumlah jalan yang sudah beraspal di Kab. Kampar sejak tahun 2011 s.d 2014 adalah sepanjang 197,32 km. Di tahun 2011 jalan yang sudah beraspal adalah sepanjang 974,63 km, dan terjadi peningkatan panjang jalan di tahun 2012 menjadi sepanjang 1031,07 km, sementara itu di tahun 2013 data tidak diperoleh untuk realisasi penambahan pekerjaan atas jalan yang sudah diaspal sehingga tidak terjadi perubahan atas pekerjaan pengaspalan jalan. Di tahun 2014 panjang jaringan jalan beraspal telah mencapai 1.171,95 km, sehingga secara total terdapat peningkatan sebesar 20,25% sejak periode awal RPJMD di tahun 2011. Indikator panjang jaringan beraspal dicapai dengan program pembangunan jalan dan jembatan, program rehabilitasi jalan dan jembatan yang didukung dengan kegiatan pembangunan jalan wilayah I s.d V dan kegiatan rehabilitasi jalan dan jembatan. 2. Penanganan jalan Kabupaten Penanganan panjang jalan Kabupaten sejak tahun sejak tahun 2011-2014 terjadi kenaikan yaitu berjumlah 193,47 km atau 9,33% dibanding dengan tahun dasar. Di tahun 2012 sepanjang 2.073,11 km jalan Kabupaten ditangani atau meningkat 4,52% (93,72km) dibandingkan tahun 2011. Capaian ini meningkat sebesar 2,42% di tahun 2013 atau lebih 52,34 km dibandingkan penanganan jalan Kabupaten pada tahun 2012. Tahun 2014 penanganan jalan Kabupaten sanggup direalisasikan lebih panjang 47,41 km atau 2,14% dibandingkan capaian penanganan jalan Kabupaten pada tahun 2013. Indikator penanganan jalan kabupaten mampu dicapai dengan menyelenggarakan program pembangunan jalan dan jembatan yang didukung dengan dengan kegiatan perencanaan pembangunan jalan dan jembatan yang handal. 3. Persentase penduduk yang terlayanai pengelolaan sampah Persentase penduduk yang terlayani pengelolaan sampah di Kab. Kampar pada tahun 2014 adalah sebesar 78% atau memiliki tingkat capaian 104% dari target yang ditetapkan sebesar 75%. Tingkat capaian ini dapat digolongkan ke dalam kategori memuaskan. Meskipun demikian, persentase penduduk yang terlayani pengelolaan sampah pada tahun 2014 ini memang masih lebih rendah di bandingkan pada tahun 2012 dan 2013 di mana terdapat 85% total penduduk yang terlayani atas pengelolaan sampah.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
229
Pemerintah Kabupaten Kampar
4. Persentase penanganan sampah Pada tahun 2014, realisasi penanganan sampah di Kab. Kampar mencapai angka 82%. Capaian kinerja ini menurun dibanding tahun 2011, 2012, dan 2013 yang dapat mencapai angka 100%, akan tetapi capaian pada tahun 2014 ini lebih besar dibandingkan target yang ditetapkan pada angka 80% sehingga dengan presentase tingkat capaian kinerja mencapai 102.5%, maka dapat digolongkan termasuk dalam kategori memuaskan. Di tahun 2015 dan 2016 , Pemerintah Kab. Kampar secara bertahap akan berupaya untuk meningkatkan kinerja dalam penanganan sampah sehingga persentase penduduk yang terlayani pengelolaan sampah dapat mencapai 100% di akhir periode RPJMD pada tahun 2016. 5. Jumlah TPA sampah dengan sistem sanitary landfill Sistem sanitary landfill adalah sebuah metode tata kelola sampah dengan melakukan penimbunan sampah pada suatu lubang tanah yang telah digali dan dikhususkan sebagai tempat pembuangan/penimbunan sampah terakhir.Indikator Jumlah TPA sampah dengan sistem sanitary landfill pada tahun 2014 berhasil dicapai oleh Pemerintah Kab. Kampar sejumlah 1 TPA dari 1 TPA yang ditargetkan. Meskipun dengan tingkat capaian kinerja 100% dan termasuk dalam kategori memuaskan, capaian pada tahun 2014 ini masih kalah dibanding capaian pada tahun 2012 dan 2013 dengan 2 TPA sampah yang memberlakukan sistem sanitary landfill. Dari 2 TPA tersebut, 1 TPA memang masih memberlakukan sistem sanitary landfill hingga tahun 2014 berakhir, sementara 1 TPA tidak lagi dapat memberlakukan sistem sanitary landfill. Pemerintah Kab. Kampar akan menambah anggaran untuk pembangunan dan pemeliharan TPA sampah dengan sistem sanitary landfill di tahun-tahun berikutnya agar permasalahan tersebut dapat terselesaikan dan target RPJMD dapat tercapai. 6. Kondisi setiap pasar dalam keadaan baik Setiap pasar di Kab. Kampar untuk dapat dikategorikan ke dalam keadaan baik harus memenuhi 4 kriteria yakni: 1) Setiap pasar sudah ada los minimal 1 bangunan. 2) Setiap pasar sudah ada drainase. 3) Setiap pasar sudah ada los ikan minimal 1 bangunan. 4) Jalan di lingkungan pasar sudah disemenisasi. Dari keseluruhan jumlah pasar di Kab. Kampar yang berjumlah 90 pasar, pada tahun 2014 ini 81 pasar diantaranya telah memenuhi kriteria di atas sehingga layak disebut berada dalam keadaan baik. Pada tahun 2015 Pemerintah Kab. Kampar menargetkan sebanyak 82 Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
230
Pemerintah Kabupaten Kampar
pasar atau 92% dari total pasar yang ada di Kab. Kampar memenuhi 4 kriteria pasar dengan keadaan baik. Dengan target RPJMD presentase kondisi pasar dalam keadaan baik yakni 100%, maka Pemerintah Kab. Kampar akan melakukan pembangunan los pasar, drainase, los ikan, dan semenisasi jalan pada 5 pasar dalam kondisi belum baik pada tahun 2015 dan 6 pasar dalam kondisi baik pada tahun 2016, sehingga total pasar dalam kondisi baik mencapai 90 pasar atau 90% dari total keseluruhan pasar yang ada di Kabupaten Kampar. 7. Penanganan sanitasi dan higienitasi pasar khususnya kios/ los penjualan daging (ayam, sapi) Untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat Kampar dalam melakukan aktifitas jual beli di pasar, maka penanganan sanitasi dan higienitasi pasar khususnya kios/los penjualan daging (ayam, sapi) terus dibenahi Pemerintah Kab. Kampar hingga capaiannya terus meningkat dari tahun ke tahun mulai dari 20% pada tahun 2011, kemudian meningkat menjadi 40% di tahun 2012 dan 2013. Khusus untuk tahun 2014, penanganan sanitasi dan higienitasi pasar mampu menggapai tingkat capaian 90% atau lebih dari 2 kali lipat capaian tahun sebelumnya sekaligus memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2014 sehingga tingkat capaiannya termasuk dalam kategori memuaskan. Secara bertahap pemerintah Kab. Kampar akan menaikkan tingkat capaian ini menjadi 92% di tahun 2015 dan 95% di tahun 2016 sekaligus untuk memenuhi target RPJMD yang periodenya berakhir di 2016. 8. Meningkatnya partisipasi lembaga kemasyarakatan dalam membangun desa Meningkatnya partisipasi lembaga kemasyarakatan dalam membangun desa pada tahun 2014, ditargetkan melalui partisipasi 250 lembaga kemasyarakatan dalam membangun desa. Target ini telah mampu dicapai sebesar 100% sehingga termasuk dalam kategori memuaskan. Adapun 250 lembaga kemasyarakatan yang turut berpartisipasi tersebut tersebar masing-masing 1 lembaga di tiap-tiap desa sehingga terjadi pemerataan pembangunan di tiap-tiap desa dan konsentrasi pembangunan yang hanya terpusat di beberapa desa dapat dihindari. 9. Jumlah desa/kelurahan yang memiliki lembaga kemasyarkaatan yang aktif Jumlah
desa/kelurahan
di
Kabupaten
Kampar
yang
memiliki
lembaga
kemasyarakatan yang aktif hingga berakhirnya tahun 2014 adalah sebanyak 250 desa. Capaian ini termasuk dalam kategori memuaskan karena mampu mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam dokumen Penja Kab. Kampar tahun 2014 yakni sebanyak 250 desa. Capain pada tahun 2014 ini juga telah memenuhi target akhir RPJMD yang juga dipasang pada angka 250 desa. Oleh karena itu, Pemerintah Kab. Kampar akan berusaha untuk meningkatkan kinerja sehingga capaian pada tahun 2014 ini dapat meningkat di tahun-tahun yang akan datang atau minimal dapat bertahan hingga akhir periode RPJMD di tahun 2016. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
231
Pemerintah Kabupaten Kampar
Sasaran 3
Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan lingkungan.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 22 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.44 Evaluasi Pencapaian Misi 5 Sasaran 3 Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
Luas ruang terbuka hijau (ha)
5
7
7
Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/ HGB
35%
46%
Kadar polusi Udara
Indikator Kinerja
Tidak
Hasil s.d. 2014
Targe t Akhir RPJM D
80%
^
27
50
8%
160%
V
8%
50%
Tercapai/
Has il 2011
Hasil 2014
% Capaian
10
8
46%
5%
30%
20%
20%
18%
moderat
N/A
X
moderat
7%
PERDA alih fungsi lahan dan tata ruang (Perda)
2
2
2
2
2
100%
V
2
2
Persentase Penduduk berakses air minum (%)
40%
60%
60%
15%
15%
100%
V
15%
30%
Persentase luas pemukiman yang tertata (%)
40%
60%
60%
50%
50%
100%
V
50%
60%
Pencemaran status mutu air (kasus pencemaran yang ditindaklanjuti) (%)
90%
95%
95%
100%
100%
100%
V
100%
100%
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air (%)
8%
10%
10%
30%
30%
100%
V
100%
50%
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
V
100%
100%
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk (penduduk)
2:75
4:75
4:75
5:50
5:24774
20%
X
5:24774
5:50
Penegakan hukum lingkungan (%)
90%
90%
90%
100%
80%
80%
X
80%
N/A
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (persen)
60%
64.93%
70%
73.01 %
71.73%
99.7%
^
71.73%
74.00
74.5
77.98
77.98
80
79.76
100%
V
79.76
79.79
45%
55%
55%
70%
7.14%
10%
X
7.14%
N/A
Rasio jaringan irigasi (M/Ha) Persentase Rumah Tinggal bersanitasi (%) Persentase Penanganan Terhadap Rumah Tidak Layak Huni (%) Rumah tangga pengguna air bersih (%)
0%
8.10%
17.03%
56.78 %
36.33%
64%
^
36.33%
100%
94.8 7%
100%
100%
85%
80.76%
95.01%
X
80.76%
N/A
Rumah Tangga pengguna listrik (%)
60%
100%
100%
81.80 %
78.12%
95.50%
X
78.12%
N/A
Persentase Rumah Tangga bersanitasi (%)
45%
55%
55%
65%
62.53%
96.2%
^
62.53
N/A
N/ A
N/A
N/A
100%
100%
100%
V
100%
100%
-
-
100%
100%
100%
V
100%
100%
Penyelesaian kasus lingkungan berdasarkan pengaduan masyarakat Data dan informasi status lingkungan hidup daerah
N/ A
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
232
Pemerintah Kabupaten Kampar
Indikator Kinerja
Data dan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa Sekolah yang lingkungan
berwawasan
Has il 2011
Tidak
Hasil s.d. 2014
Targe t Akhir RPJM D
100%
V
100%
100%
100%
V
100%
100%
Tercapai/ Hasil 2012
Hasil 2013
Target 2014
-
-
-
-
N/ A
Hasil 2014
% Capaian
100%
100%
100%
100%
N/ A
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
90%
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 22 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 12 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/ HGB. 2. PERDA alih fungsi lahan dan tata ruang. 3. Persentase Penduduk berakses air minum. 4. Persentase luas pemukiman yang tertata. 5. Pencemaran status mutu air (kasus pencemaran yang ditindaklanjuti). 6. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air. 7. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL. 8. Rasio jaringan irigasi (M/Ha). 9. Penyelesaian kasus lingkungan berdasarkan pengaduan masyarakat. 10. Data dan informasi status lingkungan hidup daerah. 11. Data dan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa. 12. Sekolah yang berwawasan lingkungan. Sedangkan sebanyak 6 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Kadar polusi udara. 2. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk. 3. Penegakan hukum lingkungan. 4. Persentase Rumah Tinggal bersanitasi. 5. Rumah tangga pengguna air bersih. 6. Rumah tangga pengguna listrik. Sebanyak 4 indikator kinerja belum mencapai target namun perkembangan realisasinya mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, 2012 dan 2011 diantaranya: 1. Luas ruang terbuka hijau. 2. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
233
Pemerintah Kabupaten Kampar
3. Persentase Rumah Tangga bersanitasi. 4. Persentase Penanganan Terhadap Rumah Tidak Layak Huni. Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja sebagai berikut: 1. Luas Ruang terbuka hijau Luas ruang terbuka hijau di Kab. Kampar terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan titik awal berada pada angka 5 Hektar di Tahun 2011, luas ruang terbuka hijau di Kab. Kampar terus meningkat menjadi 7 Hektar di tahun 2012 dan 2013, hingga puncaknya mencapai angka 8 Hektar di tahun 2014. Capaian kinerja ini termasuk dalam kategori baik sekali dengan memenuhi 80% dari target 10 Hektar yang ditetapkan dalam dokumen PENJA 2014. Untuk tahun 2015 dan 2016, Pemerintah Kab. Kampar akan menambah 23 Hektar lagi ruang terbuka hijau sehingga target kumulatif 50 Hektar yang ditetapkan dalam RPJMD dapat terpenuhi pada akhir tahun 2016. Pemerintah Kab. Kampar akan melibatkan peran serta masyarakat baik dalam merealisasikan sisa target 23 Hektar ruang terbuka hijau, maupun dalam pelestariannya. 2. Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/ HGB Pada dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014, telah ditetapkan bahwa target untuk indikator kinerja rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/ HGB adalah 5%. Sepanjang tahun 2014, Pemerintah Kab. Kampar dengan kinerja yang memuaskan, berhasil merealisasikan 8% ruang terbuka hijau untuk tiap satuan luas wilayah ber HPL/HGB. Realisasi persentase rasio pada tahun 2014 ini juga merupakan yang tertinggi sejak dimulainya periode RPJMD dan mencapai lebih dari dua kali lipat realisasi presentase rasio pada tahun 2011. 3. Kadar polusi udara Indikator kinerja kadar polusi merupakan 1 dari 2 indikator kinerja yang tidak dapat diukur pada tahun 2014. Pada titik awal mulainya periode RPJMD di tahun 2011, Kabupaten Kampar memiliki kadar polusi udara yang cukup tinggi yakni 30%. Upaya Pemerintah Kab. Kampar untuk menambah ruang terbuka hijau, memperketat standar kelulusan uji emisi kendaraan, hingga menekan jumlah dan luas kebakaran hutan tahunan telah mampu menurunkan kadar polusi menjadi 20% di tahun 2012 serta mempertahankan angka tersebut di tahun 2013. Hingga berakhirnya tahun 2014 persentase kadar polusi udara di Kab. Kampar belum dapat ditetapkan secara pasti. Meskipun begitu, kadar polusi udara di Kab. Kampar masih termasuk dalam kategori moderat dan dipastikan tidak lebih tinggi dari kadar polusi udara di tahun 2011. Pemerintah Kab. Kampar di tahun-tahun berikutnya akan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
234
Pemerintah Kabupaten Kampar
berusaha untuk menekan kadar polusi udara di wilayah Kab. Kampar menjadi 7% sehingga dapat mencapai target yang ditetapkan di akhir periode RPJMD pada tahun 2016. 4. Perda alih fungsi lahan dan tata ruang Perda alih fungsi lahan dan tata ruang yang berlaku di Kab. Kampar untuk tahun 2014 adalah sebanyak 2 Perda. Hal ini termasuk dalam kategori capaian memuaskan karena berhasil mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam dokumen PENJA tahun 2014. Capaian ini tidak berubah sejak tahun 2011 hingga 2013 yang juga memberlakukan sebanyak 2 Perda alih fungsi lahan dan tata ruang. Capaian hingga tahun 2014 ini akan tetap dipertahankan oleh Pemerintah Kab. Kampar di tahun-tahun berikutnya karena telah sesuai dengan target akhir periode RPJMD di tahun 2016. 5. Persentase penduduk berakses air minum Persentase penduduk Kab. Kampar yang berakses air minum pada tahun 2014 ini adalah sebesar 15% dari total populasi Kab. Kampar yang terdata pada tahun 2014. Capaian ini termasuk dalam kategori memuaskan karena sanggup memenuhi 100% dari target pada PENJA Kab. Kampar tahun 2014 yang memang dipasang pada angka 15%. Selama dua tahun ke depan, Pemerintah Kab. Kampar akan berusaha untuk meningkatkan capaian ini menjadi 2 kali lipat sehingga dapat memenuhi target akhir periode RPJMD di tahun 2016 yakni sebanyak 30% dari total penduduk Kab. Kampar yang telah berakses air minum. 6. Persentase luas pemukiman yang tertata Persentase luas pemukiman di wilayah Kab. Kampar yang tertata hingga akhir tahun 2014 adalah sebesar 50%. Capaian ini termasuk dalam kategori memuaskan karena sanggup memenuhi 100% dari target pada PENJA Kab. Kampar tahun 2014 yang dipasang pada angka 50%. Capaian pada tahun 2014 ini lebih tinggi dari capaian di tahun 2011 yang berada pada angka 40% namun masih lebih rendah dari capaian tahun 2012 dan 2013 yang sanggup mencapai 60% luas pemukiman yang tertata. Pemerintah Kab. Kampar di tahun-tahun berikutnya akan kembali berupaya meningkatkan persentase luas pemukiman yang tertata di Kab. Kampar menjadi 60% sehingga mencapai target akhir periode RPJMD di tahun 2016 dengan 60% luas pemukiman yang tertata. 7. Pencemaran status mutu air (kasus pencemaran yang ditindaklunjti) Realisasi pencemaran status mutu air yang ditindaklanjuti sepanjang berjalannya tahun 2014 adalah sebesar 100% dari target sebesar 100% yang ditetapkan dalam PENJA Kab. Kampar tahun 2014, sehingga tingkat capaiannya termasuk dalam kategori memuaskan. Capaian pada tahun 2014 ini merupakan capaian yang tertinggi jika dibandingkan dengan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 235
Pemerintah Kabupaten Kampar
capaian tindak lanjut kasus pencemaran air di tahun 2011 sebesar 90% dan di tahun 2012 serta 2013 sebesar 95%. Pemerintah Kab. Kampar akan terus mempertahankan kinerja yang memuaskan di tahun 2014 ini karena telah sesuai dan memenuhi target akhir periode RPJMD pada tahun 2016 yakni 100% kasus pencemaran air yang ditindaklanjuti.
8. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air Upaya Pemerintah Kabupaten Kampar dalam melakukan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air di Kabupaten Kampar membuahkan hasil yang terus meningkat setiap tahun. Pada titik awal periode RPJMD di tahun 2011, hanya 8% dari total wilayah rawan longsor dan sumber mata air di Kabupaten Kampar yang termasuk dalam wilayah cakupan penghijauan. Di tahun berikutnya yakni tahun 2012 dan 2013, cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air di Kabupaten Kampar meningkat menjadi 10% hingga puncaknya adalah pada tahun 2014 ini meningkat 3 kali lipat menjadi 30%. Capaian pada tahun 2014 ini juga sekaligus mencapai target tahun 2014 yang di pasang pada angka 30% sesuai yang ditetapkan dalam dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014 serta termasuk dalam kategori memuaskan. Kegiatan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air di Kabupaten Kampar akan terus ditingkatkan sehingga cakupannya bisa bertambah menjadi 40% di tahun 2015 hingga pada akhir periode RPJMD di tahun 2016 dapat mencakup 50% atau setengah dari keseluruhan wilayah rawan longsor dan sumber mata air yang berada di Kabupaten Kampar.
9. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL Terealisasinya indikator Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL tahun 2014 sebesar 100% atau mencapai target yang telah ditetapkan. Sejak tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Kampar telah mengalokasikan anggaran untuk menyelenggarakan program dan kegiatan pengkajian dampak lingkungan baik dalam setiap kegiatan konstruksi, produksi, maupun industri. Kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL akan dipertahankan untuk terus berada pada cakupan 100% di tahun-tahun mendatang sehingga kegiatan membangun Kabupaten Kampar dapat terus berada dalam koridor pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
10. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk Jumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk di Kab. Kampar pada tahun 2014 adalah 5 TPS berbanding 24,774 penduduk atau hanya mencapai 20% dari target yang ditetapkan yakni 5 TPS berbanding 50 penduduk. Pada tahun-tahun mendatang Pemerintah Kabupaten Kampar akan menambah jumlah TPS menjadi 5 kali lipat sehingga Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 236
Pemerintah Kabupaten Kampar
pada akhir periode RPJMD nanti, setiap 10 penduduk Kabupaten Kampar dapat menikmati setidaknya 1 fasilitas TPS.
11. Penegakan hukum lingkungan Pada tahun 2014, realiasi penegakan hukum lingkungan di Kabupaten Kampar mampu mencapai 100% dari target yang telah ditetapkan. Capain ini termasuk dalam kategori memuaskan namun masih lebih rendah dibanding capaian-capaian pada tahun sebelumnya yakni 90% pada tahun 2011 hingga 2013. Pada akhir periode RPJMD, telah ditargetkan bahwa 100% dari kasus pelanggaran hukum lingkungan mampu untuk diadili/diproses secara hukum. Untuk mencapai hal ini, Pemerintah Kabupaten Kampar akan menambah tenaga personil penegak hukum dan memobilisasi aparat penegak hukum tersebut untuk bertugas ke daerah-daerah di Kabupaten Kampar yang rawan terjadi pelanggaran hukum lingkungan.
12. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik sejak tahun 2011 rata rata mengalami peningkatan sampai tahun 2014 sebesar 106.17%. Tahun dasar 2011 realisasi panjang jalan yang dalam kondisi baik adalah sepanjang 1359.95 km atau 60% dari panjang jalan kabupaten yakni 2,266.58 km. Tahun 2012 realisasi panjang jalan yang ditangani adalah sepanjang 1,471.69 km atau 64.93%. Tahun 2013 realisasi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah 1,586.61 km atau 70%. Tahun 2014 realisasi panjang jalan yang dalam kondisi baik adalah 1,625.82 km atau 71.73%. Target akhir RPJMD yaitu 75% atau 1699.94 km yang masih harus dicapai oleh Kabupaten selama tenggang waktu 2 tahun lagi atau terdapat sisa 3.27% lagi jaringan jalan yang harus diperbaiki sehingga kondisinya menjadi baik/layak. Pencapaian proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik ini didukung oleh program pembangunan jalan dan jembatan, program rehabilitasi jalan dan jembatan serta kegiatan pembangunan jalan wilayah I s.d V.
13. Rasio jaringan irigasi Rasio jaringan irigasi diperoleh dengan rumus perbandingan jaringan irigasi dengan luasan wilayah irigasi. Pada tahun dasar yakni tahun 2011, rasio jaringan irigasi yang dicapai adalah 74.5 m/ha. Pada tahun 2014, rasio jaringan irigasi yang diperoleh mengalami kenaikan seluas 5.26 m/ha menjadi 79.78 m/ha. Capaian pada tahun 2014 ini sekaligus telah melampaui target capaian pada akhir periode RPJMD (tahun 2016) yang di pasang pada angka 77m/ha. Oleh karena itu pada tahun yang akan datang, Pemerintah Kabupaten Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
237
Pemerintah Kabupaten Kampar
Kampar akan melakukan pemeliharaan sehingga rasio jaringan irigasi seperti yang dicapai pada tahun 2014 ini dapat bertahan hingga periode RPJMD berakhir.
14. Persentase rumah tinggal bersanitasi Persentase rumah tinggal bersanitasi pada tahun 2014 adalah sebesar 7.14% dari jumlah total rumah tinggal yang ada di Kabupaten Kampar. Tingkat capaian kinerja ini hanya mencapai 10% dari target yang ditetapkan dalam PENJA Kab. Kampar tahun 2014 yakni sebesar 70%. Pada tahun-tahun mendatang, persentase rumah tinggal bersanitasi di Kabupaten Kampar akan terus meningkat karena pembangunan fasilitas sanitasi pada rumah tinggal belum bersanitasi merupakan salah satu bagian dari kegiatan renovasi/bedah rumah tinggal tidak layak huni yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kab. Kampar sebagai upaya mewujudkan 3 Zero Kabupaten Kampar yang salah satunya adalah mengentaskan rumah kumuh. 15. Persentase Penanganan Terhadap Rumah Tidak Layak Huni Grafik 3.59 Grafik Persentase Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Kab. Kampar Tahun 2011-2014 (Realisasi) dan 2015-2016 (Proyeksi)
Indikator Kinerja Presentase Penanganan Terhadap Rumah Tidak Layak Huniberkaitan langsung dengan program bedah rumah yang dilaksanakan Pemerintah Kab. Kampar sejak tahun 2012. Program bedah rumah diawali dengan pemetaan dan perhitungan jumlah rumah tidak layak huni pada setiap desa di seluruh desa yang tersebar di Kab. Kampar. Dari hasil pemetaan didapatkan bahwa sejumlah 5,533 rumah tinggal termasuk dalam kategori tidak layak huni.Hingga penghujung tahun 2012 pemerintah Kab. Kampar telah melakukan bedah rumah terhadap 448 rumah tinggal sehingga progres hingga akhir tahun 2012 adalah sebanyak 8.10% rumah tinggal tidak layak huni telah ditangani/dibedah Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
238
Pemerintah Kabupaten Kampar
sehingga menjadi rumah layak huni.Pada tahun 2013 Pemerintah Kab. Kampar melakukan bedah rumah pada 494 rumah tinggal tidak layak huni sehingga sisa rumah tidak layak huni di akhir tahun 2013 adalah sebanyak 4,591 rumah tinggal. Pada tahun 2014 Pemerintah Kab. Kampar menargetkan bahwa sebanyak 56.78% dari jumlah total semula rumah tinggal tidak layak huni harus sudah tertangani untuk dibedah. Untuk itu Pemerintah Kab. Kampar harus membedah sebanyak 2,200 rumah tinggal tidak layak huni. Hingga akhir tahun 2014 Pemerintah Kab. Kampar hanya mampu merealisasikan pembedahan pada sebanyak 1,068 rumah tinggal tidak layak huni atau dapat dengan kata lain progres pengerjaan hingga akhir tahun 2014 adalah 36.33%. Dengan sisa waktu dua tahun dan untuk dapat mengejar target 100% yang hendak dicapai di akhir periode RPJMD, maka Pemerintah Kab. Kampar akan menargetkan sebanyak 33.53% dari total rumah tinggal tidak layak huni untuk dibedah di tahun 2015 dan 30.15% di tahun 2016. 16. Rumah tangga pengguna air bersih Persentase rumah tangga pengguna air bersih di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 ini adalah sebesar 80.76% dari seluruh rumah tangga yang terdapat di Kabupaten Kampar. Meskipun tidak dapat mencapai target sebesar 85% seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014, capaian kinerja pada tahun 2014 ini termasuk dalam kategori memuaskan karena memenuhi 95.01% dari target yang ditetapkan. 17. Rumah tangga pengguna listrik Pada tahun 2014 persentase rumah tangga pengguna listrik di Kabupaten Kampar mencapai 78.12% dari total seluruh rumah tangga yang ada. Capaian ini masih berada di bawah target yang ditetapkan untuk tahun 2014 yakni sebesar 81.90%. Meskipun demikian, capaian pada tahun 2014 ini termasuk dalam kategori memuaskan karena mampu mencapai 95.5% dari target yang ditetapkan. Persentase rumah tangga pengguna listrik di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 ini juga lebih tinggi dibanding tahun 2011 di mana persentase rumah tangga pengguna listrik berada di angka 60% dari total seluruh rumah tangga yang ada. 18. Persentase rumah tangga bersanitasi Persentase rumah tangga bersanitasi di Kabupaten Kampar terus meningkat setiap tahun. Bermula di angka 45% pada tahun 2011, rumah tangga bersanitasi di Kabupaten Kampar meningkat di tahun 2012 dan 2013 menjadi 55% dari total seluruh rumah tangga yang ada di Kabupaten Kampar. Pada tahun 2014, persentase rumah tangga bersanitasi di Kabupaten Kampar mencapai 62.53% atau berada sedikit di bawah target yang ditetapkan pada angka 65%. Meskipun demikian, capaian pada tahun 2014 ini tetap termasuk dalam kategori memuaskan karena memnuhi 96.2% dari target yang ditetapkan. Persentase rumah Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
239
Pemerintah Kabupaten Kampar
tangga bersanitasi di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 ini juga lebih tinggi di banding persentase pada tahun 2011, 2012, dan 2013. 19. Penyelesaian kasus lingkungan berdasarkan pengaduan masyarakat Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar dalam melakukan penyelesaian kasus lingkungan berdasarkan pengaduan masyarakat pada tahun 2014 berhasil memenuhi target yang ditetapkan sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Keberhasilan ini adalah hasil dari terlaksananya program/ kegiatan koordiansi untuk melibatkan peran serta masyarakat Kabupaten Kampar dalam melakukan pengendalian lingkungan hidup. Program/kegiatan ini akan terus dilaksanakan sepanjang tahun 2015 dan 2016 sehingga capaian pada tahun 2014 yang telah memenuhi target RPJMD dapat dipertahankan hingga berakhirnya periode RPJMD. 20. Data dan informasi status lingkungan hidup daerah Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar dalam upaya menyediakan data dan informasi status lingkungan hidup daerah pada tahun 2014 berhasil memenuhi target yang ditetapkan sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Keberhasilan ini adalah hasil dari terlaksananya program/ kegiatan pengembangan database untuk menampung data dan informasi lingkungan hidup. Program/kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan sehingga data dan informasi teraktual mengenai status lingkungan hidup daerah Kabupaten Kampar dapat diakses oleh para pihak yang memiliki kepentingan. Program/kegiatan ini akan terus dilaksanakan sepanjang tahun 2015 dan 2016 sehingga capaian pada tahun 2014 yang telah memenuhi target RPJMD dapat dipertahankan hingga berakhirnya periode RPJMD. 21. Data dan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa Biomassa adalah bahan organik yang setelah melalui proses fotosintetik dapat digunakan sebagai sumber energi/bahan bakar yang bersifat dapat diperbaharui (renewable). Untuk dapat memproduksi biomassa, data dan status kerusakan tanah penting untuk diketahui sehingga dapat ditentukan teknik yang tepat untuk memproduksi biomassa. Kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar dalam upaya menyediakan data dan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa pada tahun 2014 berhasil memenuhi target yang ditetapkan sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Keberhasilan ini adalah hasil dari terlaksananya program/ kegiatan penelitian di lokasi-lokasi yang potensial untuk memproduksi biomassa, sehingga secara akurat didapatkan data dan status kerusakan tanah pada lokasi-lokasi tersebut. Program/kegiatan ini akan terus dilaksanakan sepanjang tahun 2015 dan 2016 sehingga capaian pada tahun 2014 yang telah memenuhi target RPJMD dapat dipertahankan hingga berakhirnya periode RPJMD. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
240
Pemerintah Kabupaten Kampar
22. Sekolah yang berwawasan lingkungan Indikator kinerja sekolah yang berwawasan lingkungan di Kabupaten Kampar pada tahun 2014 berhasil memenuhi target yang ditetapkan sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Keberhasilan ini adalah hasil dari terlaksananya program peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat bidang lingkungan yang salah satunya dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan tata kelola sekolah berbasis wawasan lingkungan. Program/kegiatan ini akan terus dilaksanakan sepanjang tahun 2015 dan 2016 sehingga capaian pada tahun 2014 yang telah memenuhi target RPJMD dapat dipertahankan hingga berakhirnya periode RPJMD.
Sasaran 4
Meningkatnya sarana dan prasarana ekonomi untuk menunjang sentra ekonomi.
Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar menggunakan 18 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut: Tabel 3.45 Evaluasi Pencapaian Misi 5 Sasaran 4 Indikator Kinerja Panjang jalan dilalui roda 4 (km) Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) (km) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ˃ 40 KM/Jam (km) Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat (%)
Hasil 2011
Hasil 2012
2,010
2,166.83
1,100
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
X
2,011.21
2,134.23
101.47%
V
1,182.85
1,215.72
1,625.71
102.10%
V
1,459.89
1,495.42
85
85
100%
V
100
100
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
123.88
2176,37
2,011.21
92.41%
1,165.72
1,250
1,165.72
1,182.85
1,307
1,407
1,500
1,592.33
42
60
59
Tercapai/
Pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota(meter) Luas Irigasi Kabupaten dalam kondisi baik (ha)
650
775.5
135
1,000
570
57%
X
2,130.50
1,200
5,003
5,432
5,432
5,360
5,432
101.43%
V
5,432
5,427
Panjang sungai yang dinormalisasi (meter)
20,000
26,000
20,500
22,000
29,500
134.10%
V
29,500
25,000
1,347,009
1,428,950
1,527,778
1,645,660
1,745,370
106%
V
1,745,370
1,926,200
3
3
3
3
3
100%
V
3
3
4,133
4,272
4,557
4,810
5,039
105%
V
5,039
5,530
1
1
1
1
1
100%
V
1
1
Angkutan Darat (unit)
12,901
13,314
13,920
14,000
14,210
102%
V
14,210
14,423
Kepemilikan KIR angkutan umum (unit)
4,133
4,272
4,557
4,810
5,039
105%
V
5,039
5,530
Jumlah arus penumpang angkutan umum (Orang/Tujuan) Rasio Izin trayek (izin) Jumlah Uji KIR Angkutan Umum (KIR) Jumlah Terminal Bis (terminal)
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
241
Pemerintah Kabupaten Kampar
Hasil 2012
25
Tidak
Hasil s.d. 2014
Target Akhir RPJMD
100%
V
15
15
71,000
100%
V
71,000
71,000
1,455
1,477.20
101%
V
1,477.20
1,521.58
-
9
12
133.33%
V
12
17
-
90
90
100%
V
90
100
Hasil 2013
Target 2014
Hasil 2014
% Capaian
20
20
15
15
63,000
63,000
63,000
71,000
1,283
1,335
1,375
Jumlah travo yang di bangun (travo)
-
-
persentase distribusi pupuk yang tepat sasaran dan HET (%)
-
-
Indikator Kinerja Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) (menit) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum (Rp) Panjang jalan yang terpasang Rambu-Rambu lalu lintas (km)
Hasil 2011
Rata-Rata Capaian Tahun 2014
Tercapai/
102.27%
Keterangan: V = Tercapai. X = Tidak tercapai. ^ = Pencapaian hasil masih di bawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat diketahui realisasi dari 18 indikator kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 16 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya: 1. Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4). 2. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ˃ 40 km/jam. 3. Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat. 4. Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik. 5. Panjang sungai yang dinormalisasi. 6. Jumlah arus penumpang angkutan umum. 7. Rasio izin trayek. 8. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum. 9. Jumlah terminal bis. 10. Angkutan Darat. 11. Kepemilikan KIR angkutan umum. 12. Lama pengujian kelayakan angkutan umum. 13. Biaya pengujian kelayakan angkutan umum. 14. Panjang jalan yang terpasang Rambu-Rambu lalu lintas. 15. Jumlah travo yang dibangun. 16. Persentase distribusi pupuk yang tepat sasaran dan HET. Sebanyak 2 indikator kinerja tidak mencapai target diantaranya: 1. Panjang jalan dilalui roda 4. 2. Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
242
Pemerintah Kabupaten Kampar
Penjelasan untuk masing-masing indikator kinerja di atas adalah sebagai berikut: 1. Panjang jalan yang dilalui roda 4 Panjang jalan Kabupaten Kampar yang dilalui roda 4 pada tahun 2014 adalah 2011.21 km atau mencapai 92,41% dari target 2176.37 km sehingga capaian kinerjanya termasuk dalam kategori memuaskan. Sementara itu target RPJMD yang hendak dicapai sepanjang 2149.23 sehingga hingga akhir tahun 2014 masih terdapat 138.02 km lagi pembangunan/rehabilitasi jalan untuk dilalui kendaraan roda 4 yang harus dicapai hingga akhir periode RPJMD di tahun 2016. Pemerintah Kabupaten Kampar akan terus menjalankan program pembangunan jalan dan jembatan, program rehabilitasi jalan dan jembatan yang didukung dengan kegiatan pembangunan jalan wilayah I s.d V seperti yang telah dilakukan pada tahun 2011 hingga 2014. 2. Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk Indikator jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk yang telah dicapai adalah sepanjang 1182.85 km atau 101.47% dibanding target 1165.72 km di tahun 2014. Terjadi peningkatan panjang jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk sepanjang 82.85 km sejak tahun 2011. Untuk dapat mencapai target RPJMD yakni 1228.22 km, maka terdapat sepanjang 45,37 km lagi jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk yang harus dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Kampar selama tenggat waktu 2 (dua) tahun ke depan. Indikator ini dicapai melalui program pembangunan jalan dan jembatan serta program rehabilitasi jalan dan jembatan yang didukung dengan kegiatan pembangunan jalan wilayah I s.d V. 3. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik > 40 km/jam Secara umum Pemerintah Kabupaten Kampar telah menetapkan standar bahwa jalan Kabupaten yang tergolong dalam kondisi baik adalah jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor dengan kecepatan lebih dari 40 km/jam. Melalui program pembangunan jalan dan jembatan serta program rehabilitasi jalan dan jembatan yang didukung dengan kegiatan pembangunan jalan wilayah I s.d V, panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada awal periode RPJMD di tahun 2011 yang lalu, sepanjang 1,307 km jalan Kabupaten terdata dalam kondisi yang baik. Dengan terlaksananya kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jalan, panjang jalan kabupaten yang tergolong dalam kondisi baik meningkat menjadi 1,407 km di tahun 2012 dan 1,500 km di tahun 2013. Pada tahun 2014, panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik yang mencapai 1,625.71 km tidak hanya kembali meningkat dari tahun sebelumnya, akan tetapi juga mampu melebihi target yang ditetapkan untuk tahun 2014 sehingga termasuk dalam kategori memuaskan. Capaian pada Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 243
Pemerintah Kabupaten Kampar
tahun 2014 ini juga melampaui target RPJMD yang dipasang di angka 1,495.42 km. Meskipun begitu Pemerintah Kabupaten Kampar tidak akan mengurangi anggaran terkait kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jalan untuk tahun 2015 dan 2016, sebaliknya Pemerintah Kabupaten Kampar akan terus melanjutkan kegiatan tersebut sehingga panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik terus meningkat dan manfaatnya dapat dinikmati oleh penduduk Kabupaten Kampar pada khususnya maupun masyarakat luas pada umumnya. 4. Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat Banjir adalah suatu peristiwa yang terjadi ketika air yang berlebih merendam daratan yang biasanya tidak terendam air. Berdasarkan penyebabnya, Banjir dapat digolongkan ke dalam dua kategori yakni banjir yang terjadi akibat kejadian alam dan banjir yang terjadi akibat ulah manusia. Banjir yang terjadi akibat kejadian alam cenderung tidak dapat dicegah sebaliknya banjir yang terjadi akibat ulah manusia cenderung dapat dicegah. Untuk dapat mencegah banjir yang terjadi akibat ulah manusia, diperlukan bangunan drainase dalam kondisi baik sehingga apabila terjadi hujan, air yang turun dapat mengalir ke sungai dengan lancar dan tidak tersumbat sehingga meluap ke daratan dan menyebabkan banjir. Pemerintah Kabupaten Kampar dalam rangka mencegah terjadinya banjir akibat ulah manusia, melakukan program pengendalian banjir yang berjalan beriringan dengan program/kegiatan pembanguan dan pemeliharaan infrastruktur berupa drainase di seluruh wilayah Kabupaten Kampar. Upaya ini dilakukan sehingga pada akhir periode RPJMD di tahun 2016 drainase-drainase di Kabupaten Kampar mampu untuk menyalurkan/membuang aliran air ke sungai tanpa tersumbat sama sekali atau dengan tingkat persentase mencapai 100% seperti yang telah ditargetkan. Pada tahun 2014, persentase drainase dalam kondisi baik adalah sebesar 85% dari total bangunan drainase yang ada di Kabupaten Kampar. Capaian pada tahun 2014 ini berhasil mencapai lebih dari 2 kali lipat capaian tahun 2011 serta mampu memenuhi target yang ditetapkan dalam PENJA Kab. Kampar tahun 2014 sehingga termasuk dalam kategori memuaskan. Pemerintah Kabupaten Kampar akan terus melaksanakan
program
pengendalian banjir yang berjalan beriringan dengan program/kegiatan pembanguan dan pemeliharaan drainase di tahun-tahun mendatang, sehingga sisa 15% drainase yang belum berkategori baik dapat ditangani sebelum berakhirnya periode RPJMD di tahun 2016. 5. Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota Terjadi peningkatan pembangunan turap di wilayah penghubung dan aliran sungai rawan longsor yang telah dicapai yaitu 135.71% dibanding target tahun 2014 sepanjang 420 m. Tetapi dibanding realisasi tahun 2011 dan tahun 2012 terjadi penurunan jumlah Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 244
Pemerintah Kabupaten Kampar
pembangunan turap di wilayah penghubung dan aliran sungai rawan longsor masing masing 80 m dan 205.5 m. Target yang harus dicapai di tahun 2016 (RPJMD) adalah sepanjang 16,548 m, sementara jumlah realisasi yang tercapai hingga tahun 2014 berakhir adalah sapanjang 21,305 m. Selama kurun waktu 2 (dua) tahun ke depan masih terdapatsepanjang 14,417.5 m turap yang harus dibangun demi memenuhi target RPJMD. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kampar pada tahun 2015 dan 2016 akan lebih mengoptimalkan program/kegiatan pembangunan turap/talud/bronjong. 6. Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik Indikator luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik telah dicapai 5,432 Ha atau 101.34% dibanding target 5,360 Ha tahun 2014. Terjadi penambahan luas irigasi dalam kondisi kondisi baik yang telah dicapai yakni seluas 429 Ha dibanding tahun dasar atau tahun 2011 yang ditetapkan seluas 5,003 Ha. Meskipun demikian, masih dibutuhkan penambahan luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik seluas 35 ha untuk mencapai target RPJMD 2016 yang dipatok pada angka 5.467 Ha. Target RPJMD ini akan dapat dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Kampar yang terus menyelenggarakan program pembangunan, pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya. 7. Panjang sungai yang dinormalisasi Pada awal periode RPJMD di tahun 2011, Kabupaten Kampar memiliki sungai dengan bagian yang telah dinormalisasi sepanjang 20,000 m. Untuk meningkatkan panjang sungai yang dinormalisasi hingga menjadi 25,000 m hingga akhir periode RPJMD, Pemerintah Kabupaten Kampar memberlakukan program pengendalian banjir yang salah satu kegiatannya adalah melakukan normalisasi sungai yang membentang di sepanjang wilayah Kabupaten Kampar. Upaya ini tergolong efektif karena berdasarkan data yang didapat pada tahun 2014, panjang sungai yang dinormalisasi telah meningkat menjadi 29,500 m. Capaian ini pada tahun 2014 ini telah melampaui target yang ditetapkan di angka 22,000 m, sekaligus juga melampaui target RPJMD yang ditetapkan di angka 25,000 m. 8. Jumlah arus penumpang angkutan umum Sepanjang tahun 2014 Pemerintah Kab. Kampar berhasil merealisasikan jumlah arus penumpang angkutan umum melebihi target yang ditetapkan yaitu 1,645,660 Orang/Tujuan. Dari data yang dihitung pada terminal Kab. Kampar, sebanyak 1,745,370 Orang/Tujuan telah menikmati layanan angkutan umum di sepanjang tahun 2014. Kelebihan sebesar 6.06% Orang/Tujuan dari target yang telah ditetapkan disebabkan oleh meningkatnya mobilitas penduduk dalam wilayah Kab. Kampar yang terdata di terminal, sehingga dengan tingkat Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
245
Pemerintah Kabupaten Kampar
pencapaian kinerja yang mencapai 106.6% maka tingkat pencapaian ini termasuk dalam kategori memuaskan. Untuk dapat mencapai target akhir RPJMD pada tahun 2016, Pemerintah Kab. Kampar di tahun 2015 akan mengadakan Pembenahan Konstruksi Terminal dan Tempat Pemberhentian sehingga animo masyarakat menggunakan fasilitas transportasi yang selamat/aman dapat meningkat hingga 87,630 Orang/Tujuan. Pemerintah Kab. Kampar di tahun 2016 juga akan melaksanakan Pembenahan Alokasi Anggaran untuk Fasilitas Terminal, Tempat Pemberhentian dan Fasilitas Pendukung lainnya. Kegiatan ini ditargetkan akan mampu menaikkan jumlah arus penumpang angkutan umum sebesar 180,830 Orang/Tujuan sehingga pada akhir RPJMD nanti, target arus penumpang angkutan umum sebesar 1,926,200 Orang/Tujuan sudah dapat terealisasi. 9. Rasio izin trayek Pada tahun 2014 Rasio izin trayek di Kab. Kampar yang ditargetkan berjumlah 3 Izin Trayek berhasil terealisasi 100% dengan tingkat capaian termasuk kategori memuaskan. Untuk tahun 2015 maupun 2016 sebagai tahun akhir RPJMD, Rasio Izin Trayek masih dipasang pada target 3 Izin trayek karena telah sesuai dengan target akhir RPJMD sebanyak 3 Izin Trayek. Tingginya pertumbuhan jumlah dan penggunaan kendaraan pribadi di Kab. Kampar turut berperan dalam lesunya bisnis layanan angkutan umum dalam melayani trayek yang sudah ada. Kondisi ini menyebabkan penambahan 1 Izin Trayek di tahun 2015 dan 2016 masih belum memmungkinkan untuk direalisasikan. Pada tahun 2015 dan 2016, Pemerintah Kab. Kampar akan merubah fokus yang semula pada penambahan izin trayek menjadi lebih ke arah perbaikan, pembenahan dan intensifikasi sistem keselamatan dan pelayanan angkutan dengan cara memaksimalkan trayek yang ada, meningkatkan kelayakan armada, meningkatkan fasilitas kenyamanan armada, dan menyesuaikan tarif sesuai dengan BOK (Biaya Operasional Kendaraan). 10. Jumlah uji KIR angkutan umum Pada Tahun 2014, Pemerintah Kab. Kampar berhasil merealisasikan presentase tingkat capaian Jumlah Uji KIR Angkutan Umum sebesar 104.76% dari target yang telah ditetapkan sehingga layak mendapat predikat kinerja memuaskan. Artinya dari target 4,810 KIR yang harus dapat diuji pada tahun 2014, Pemerintah Kab. Kampar berhasil merealisasikan pengujian terhadap 5,039 KIR. Surplus pengujian pada sebanyak 229 KIR ini disebabkan karena adanya penambahan armada baru angkutan umum. Di Tahun 2015, Pemerintah kab. Kampar akan melakukan Pembenahan Sistem Pengujian Kendaraan Bermotor yang lebih nyaman dan bersih dengan Rehab Konstruksi Alat dan Gedung PKB sehingga target penambahan pengujian sebanyak 240 KIR dari Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 246
Pemerintah Kabupaten Kampar
realisasi pada tahun sebelumnya dapat tercapai. Pembenahan Alokasi Anggaran untuk Fasilitas Pengujian dan Kalibrasi Alat tiap Tahun akan mulai diberlakukan pada tahun 2016 dengan proyeksi dapat meningkatkan surplus jumlah pengujian mencapai 491 KIR, sehingga Pemerintah Kab. Kampar dapat merealisasikan target RPJMD yaitu melakukan Uji KIR Angkutan Umum sebanyak 5530 KIR. 11. Jumlah terminal bis Terminal bis di Kab. Kampar adalah terminal dengan tipe yang termasuk tipe B dengan perizinan yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Riau. Jumlah terminal bis di Kab. Kampar pada tahun 2014 adalah 1 terminal. Jumlah ini masih belum akan berubah di tahun 2015 dan tahun 2016 karena Pemerintah Kab. Kampar akan memfokuskan kepada pengembangan dan penambahan jumlah terminal tipe C sebagai terminal penunjang tipe B. Hal ini didasari dengan pertimbangan bahwa kewenangan perizinan terminal tipe C berada di tangan pemerintah Kab. Kampar sehingga kegiatan pengembangan, perluasan, dan penambahan terminal tipe ini lebih dapat leluasa untuk dilakukan. 12. Angkutan darat Jumlah angkutan darat di Kab. Kampar pada tahun 2014 yang telah lolos uji KIR adalah sebanyak 14,210 Unit. Surplus sebanyak 210 Unit dari target yang ditetapkan sebanyak 14,000 Unit berarti bahwa tingkat capaian indikator jumlah angkutan darat mencapai 101.5% sehingga tingkat capaiannya termasuk dalam kategori memuaskan. Surplus ini berkaitan langsung dengan adanya peningkatan jumlah uji KIR angkutan umum dan penambahan armada angkutan umum sepanjang tahun 2014. Untuk menambah 213 unit angkutan darat yang lolos uji KIR agar mencapai target akhir RPJMD di akhir tahun 2016 sebanyak 14,423 unit, pemerintah Kab. Kampar akan melakukan Pembenahan Alokasi Anggaran untuk Fasilitas dan Prasarana Jalan, serta Pembenahan Sistem Lalu Lintas yang menjadi Kewenangan Kabupaten seperti Pelataran Parkir yang konvensional dan Prasarana Jalan dengan standar keselamatan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan. 13. Kepemilikan KIR angkutan umum Kepemilikan KIR angkutan umum di tahun 2014 berhasil direalisasikan di angka 5,039 unit dari target yang ditetapkan sejumlah 4,810 unit sehingga tingkat capaian berada di angka 104.76% dengan kategori memuaskan. Agar dapat mencapai target RPJMD kepemilikan KIR angkutan umum sejumlah 5,530 unit maka di tahun 2015 Pemerintah Kab. Kampar menargetkan untuk menambahkan 240 Unit dan 491 unit di tahun 2016. Untuk merealisasikan target tersebut, Pemerintah Kab. Kampar kedepannya akan mengadakan Pembenahan Sistem Pengujian Kendaraan Bermotor yang lebih nyaman dan bersih dengan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014 247
Pemerintah Kabupaten Kampar
Rehab Konstruksi Alat dan Gedung PKB serta akan melaksanakan Pembenahan Sistem Pengujian Kendaraan Bermotor yang lebih nyaman dan bersih dengan Rehab Konstruksi Alat dan Gedung PKB. 14. Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) di tahun 2014 mencapai target yang ditetapkan dengan durasi 15 menit sehingga tingkat capaiannya adalah 100% dan termasuk kategori memuaskan. Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) di tahun 2014 ini mengalami percepatan 5 menit di banding tahun 2011, 2012, dan 2013 dengan durasi pada masing-masing tahun mencapai 20 menit. Pelaksanaan pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) dengan durasi 15 menit yang dilakukan sepanjang tahun 2014 telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) berdasarkan Peraturan PerundangUndangan yang berlaku, tanpa mengurani kualitas pengujian kendaraan. 15. Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Biaya pengujian kelayakan angkutan umum pada tahun 2014 adalah Rp. 71,000, mengalami peningkatan 12.7% dari biaya pengujian kelayakan angkutan umum pada tahun 2011, 2012, dan 2013 sebesar Rp. 63,000. Kenaikan ini memang sudah diantisipasi mengingat besaran biaya tersebut sudah distandarisasikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar yang berlaku mulai tahun 2014 menggantikan Peraturan Daerah yang berlaku di tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu pada tahun 2014 Pemerintah Kab. Kampar memang memasang target biaya pengujian kelayakan angkutan umum di angka Rp. 71,000 sehingga realisasinya telah sesuai dan tingkat capaiannya adalah 100% dengan kategori memuaskan. 16. Panjang jalan yang terpasang rambu-rambu lalu lintas Rambu-rambu lalu lintas adalah perlengkapan jalan berupa angka, huruf, kalimat, maupun lambang yang berfungsi memberikan petunjuk, perintah, peringatan, dan larangan bagi setiap pengguna jalan raya. Pemerintah Kab. Kampar melalui dokumen RPJMD telah menargetkan memasang rambu-rambu lalu lintas pada 1,521.58 KM jalan raya di sepanjang wilayah Kab. Kamparagar penduduk Kab. Kampar dapat menggunakan jalan raya secara lebih tertib, aman, nyaman dan mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas.Untuk merealisasikan tujuan tersebut, sejak tahun pertama RPJMD yang dimulai di tahun 2011 hingga berakhirnya tahun 2014, Pemerintah Kab. Kampar telah melaksanakan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di sepanjang jalan raya Kab. Kampar. Gambaran progres realisasi pemasangan rambu-rambu lalu lintas tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
248
Pemerintah Kabupaten Kampar
Grafik 3.60 Panjang Jalan di Kab. Kampar yang Terpasang Rambu-Rambu Lalu Lintas Tahun 2011-2014 (Realisasi) dan 2015-2016 (Proyeksi)
Dari data yang tersaji pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa realisasi pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada tahun 2014 ini adalah yang tertinggi sejak tahun 2011. Jika rata-rata panjang jalan di Kab. Kampar yang terpasang rambu-rambu lalu lintas pada tahun 2012 dan 2013 meningkat sebesar 3.53% dibanding tahun sebelumnya, maka pada tahun 2014 ini peningkatan panjang jalan di Kab. Kampar yang terpasang ramburambu lalu lintas mampu mencapai 7.4% atau lebih dari dua kali lipat laju peningkatan di tahun-tahun sebelumnya. Dibanding dengan target yang dipasang di angka 1,455 Km, realisasi pada tahun 2014 ini juga mampu melebihi target dengan panjang jalan yang terpasang rambu-rambu lalu lintas mencapai 1,477.2 Km atau tingkat capaiannya menembus angka 101% sehingga tingkat capaian kinerja ini termasuk kategori memuaskan. Grafik di atas juga menyajikan bahwa dari titik awal 1,283 Km panjang jalan di Kab. Kampar yang telah terpasang rambu-rambu lalu lintas, harus ada penambahan pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada jalan raya sepanjang 238.58 Km. Posisi progres pengerjaan hingga akhir tahun 2014 ini telah mencapai 194.20 Km atau 81.40% dari target RPJMD. Dengan sisa pengerjaan 44.38 Km panjang jalan yang akan dipasang rambu-rambu lalu lintas dengan jangka waktu 2 tahun sebelum berakhirnya periode RPJMD, Pemerintah Kab. Kampar menargetkan ± 22 Km penambahan panjang jalan yang terpasang rambu-rambu lalu lintas untuk masing-masing tahun 2015 dan 2016. Dengan rata-rata laju pemasangan rambu-rambu lalu lintas mencapai 65 Km/Tahun pada tahun-tahun yang telah berlalu, maka Pemerintah Kab. Kampar optimis dan memproyeksikan bahwa pada akhir tahun 2016 nanti Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
249
Pemerintah Kabupaten Kampar
target RPJMD 1,521.58 Km panjang jalan yang terpasang rambu-rambu lalu lintas akan dapat tercapai bahkan terlampaui. 17. Jumlah travo yang dibangun Jumlah travo yang dibangun di wilayah Kabupaten Kampar pada tahun 2014 adalah sebanyak 12 travo. Jumlah ini telah melebihi target yang ditetapkan dalam dokumen PENJA Kab. Kampar tahun 2014 yakni 9 travo. Target ini tercapai sebagai hasil dari terlaksananya program pembinaan dan pengembangan bidang kelistrikan yang didukung dengan kegiatan pembangunan dan perluasan jaringan listrik. Kinerja program dan kegiatan ini menghasilkan tingkat capaian sebesar 133.33% dari target yang ditetapkan sehingga termasuk dalam kategori memuaskan. Selama dua tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Kampar akan membangun sebanyak 5 travo lagi sehingga target yang ditetapkan sebanyak 17 travo yang dibangun hingga akhir periode RPJMD dapat terpenuhi. 18. Persentase distribusi pupuk yang tepat sasaran dan HET Pendistribusian pupuk yang tepat sasaran dan HET kepada para petani di Kabupaten Kampar sepanjang tahun 2014 mencapai tingkat persentase sebesar 90%. Capaian ini termasuk dalam kategori memuaskan karena telah mecapai target yang ditetapkan untuk tahun 2014. Pemerintah Kabupaten Kampar pada tahun 2015 dan 2016 akan meningkatkan ketepatan sasaran dalam distribusi pupuk sehingga dapat mencapai target akhir RPJMD yakni 100% distribusi pupuk yang tepat sasaran dan HET. B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Dalam APBD Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2014, Pendapatan Daerah ditargetkan
sebesar
Rp.2,223,021,988,377.00
dan
Belanja
Daerah
sebesar
Rp.2,756,358,375,162.41 sehingga Defisit sebesar Rp.(533,336,386,785.41) Defisit tersebut akan dibiayai dari pembiayaan netto sebesar Rp.533,336,386,785.41 Dengan demikian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2014 adalah Nihil. Realisasi APBD Kabupaten Kampar tahun 2014 terdiri dari; Pendapatan Daerah sebesar Rp.2,673,974,202,247.43
atau 120,29% dari target pendapatan, Belanja Daerah
sebesar Rp.2,502,654,319,841.65
atau 90,80% dari anggaran, sehingga Surplus sebesar
Rp.171,319,882,405.78 Dengan
demikian
Pembiayaan netto tahun 2014 sebesar Rp.435,336,386,785.41
SILPA
tahun
2014 berdasarkan
perhitungan
adalah
sebesar
Rp. 606,656,269,191.19 Angka realisasi APBD Kabupaten Kampar tahun 2014 tersebut merupakan angka keuangan yang unaudited. Ringkasan Anggaran dan Realisasi APBD Kabupaten Kampar Tahun 2014 adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
250
Pemerintah Kabupaten Kampar
Tabel 3.46 Ringkasan Anggaran dan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014 No
Uraian
I
Pendapatan Daerah
1
Pendapatan Asli Daerah
2
Pendapatan Transfer
3
Lain-lain Pendapatan Yang Sah
II
APBD Setelah Perubahan (Rp)
Realisasi APBD (Rp)
% Realisasi
2,223,021,988,377.00
2,673,974,202,247.43
120.29
147,436,874,407.00
189,051,368,705.25
128.23
2,075,585,113,970.00
2,484,922,833,542.18
119.72
0,00
0,00
0,00
Belanja Daerah
2,756,358,375,162.41
2,502,654,319,841.65
90.80
1
Belanja Operasi
2,021,842,050,723.14
1,873,318,721,484.65
92.65
2
Belanja Modal
727,266,324,439.27
624,428,614,491.00
85.86
3
Belanja Tak Terduga
3,500,000,000.00
1,156,983,866.00
33.06
(533,336,386,785.41)
171,319,882,405.78
(32.12)
Pembiayaan
533,336,386,785.41
435,336,386,785.41
81.63
1
Penerimaan Pembiayaan
537,336,386,785.41
438,336,386,785.41
81.58
2
Pengeluaran Pembiayaan
4,000,000,000.00
3,000,000,000.00
75.00
533,336,386,785.41
435,336,386,785.41
81.63
0.00
606,656,269,191.19
Surplus (Defisit) III
Pembiayaan Netto SILPA
Sumber data: Laporan Realisasi dan Anggaran tahun 2014 unaudited
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
251
BAB IV PENUTUP
Pemerintah Kabupaten Kampar
BAB IV
Penutup
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Kampar tahun 2014 merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja atas pelaksanaan APBD Kabupaten Kampar tahun 2014 dan wujud keberhasilan atau kegagalan pencapaian misi Pemerintah Kabupaten Kampar. Secara umum rata-rata hasil pencapaian kinerja tahun 2014 adalah sebesar 109.5% maka Pemerintah Kabupaten Kampar dikategorikan sangat berhasil dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi meskipun capaian ini masih terbatas pada indikator kinerja yang dapat diukur. Tahun anggaran 2014, pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah didasarkan komitmen Pemerintah Kabupaten Kampar yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014 yang dilandasi dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD] Tahun 2011-2016. Secara ringkas seluruh capaian kinerja pada tahun 2014 telah memberikan arah bagi jajaran Pemerintah Kabupaten Kampar untuk meningkatkan kinerjanya pada masa selanjutnya secara berkesinambungan. Oleh sebab itu, sesuai dengan hasil analisis capaian kinerja 2014, dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan di masa selanjutnya, sebagai berikut: 1) Perbaikan perencanaan pembangunan lima tahunan sebagai landasan pembangunan yang kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam rencana kinerja setiap tahunnya secara lebih akurat dan cermat. Sehingga rencana kinerja yang disepakati secara bersama-sama dengan stakeholders, dapat diwujudkan dan diukur kinerjanya secara lebih akurat dengan hasil yang lebih optimal. 2) Menjadikan hasil kinerja tahun 2014 sebagai langkah nyata untuk perbaikan perencanaan dan kinerja tahun 2015 dengan mengantisipasi kegagalan pencapaian target tahun 2014 dan mempertahankan keberhasilan yang diraih di tahun 2014. 3) Melakukan konsolidasi organisasi secara internal dalam rangka meningkatkan kesadaran dan komitmen jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Kampar terhadap tugas dan fungsi pelayanan umum. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
252
Pemerintah Kabupaten Kampar
4) Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keekonomisan pelaksanaan kegiatan agar dapat mencapai tujuan dan sasaran dikaitkan dengan upaya mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kampar. 5) Mekanisme pengumpulan data kinerja terus ditingkatkan secara berkesinambungan sehingga pencapaian kinerja dapat dimonitor secara berkala dan didukung dengan informasi yang lebih akurat. 6) Meningkatkan pengalokasian penggunaan anggaran secara adil dan merata agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian pelayanan. 7) Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia yang ada sebagai motor penggerak dan pelaku pembangunan sekaligus selaku pelayan masyarakat. 8) Merekrut sumber daya manusia yang profesional dalam bidangnya sehingga dapat mendukung tugas dan fungsi Pemerintah Kabupaten Kampar. Sebagai akhir kata, segenap aparat Pemerintah Kabupaten Kampar mengharapkan Laporan Kinerja (LKj) tahun 2014 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas kami kepada para stakeholders dan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja selanjutnya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014
253
Halaman : 1
LAPORAN REALISASI KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
URAIAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DINAS KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI BADAN LINGKUNGAN HIDUP DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH SEKRETARIAT DAERAH SEKRETARIAT DPRD INSPEKTORAT KABUPATEN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DPPKA - PPKD KECAMATAN BANGKINANG KOTA KECAMATAN KUOK KECAMATAN BANGKINANG KECAMATAN SALO KECAMATAN KAMPAR KECAMATAN KAMPAR UTARA KECAMATAN RUMBIO JAYA KECAMATAN KAMPAR TIMUR KECAMATAN TAMBANG KECAMATAN SIAK HULU KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KECAMATAN KAMPAR KIRI KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU KECAMATAN GUNUNG SAHILAN KECAMATAN KAMPAR KIRI HILIR KECAMATAN TAPUNG KECAMATAN TAPUNG HILIR KECAMATAN TAPUNG HULU BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KECAMATAN KOTO KAMPAR HULU SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KANTOR LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DINAS PERKEBUNAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DINAS KEHUTANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA DINAS PERIKANAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR JUMLAH
ANGGARAN
REALISASI
%
965,748,124,994.00 148,626,957,119.00 53,170,130,024.00 524,419,178,543.00 121,985,075,006.46 19,875,831,785.31 14,629,199,945.00 7,642,840,897.00 42,403,371,813.00 12,897,500,212.00 7,320,054,351.00 18,291,717,921.00 18,318,390,472.00 6,503,063,429.00 8,966,409,088.00 23,117,069,114.00 4,213,995,539.00 11,752,042,280.00 643,774,280.00 133,953,787,057.00 69,355,679,381.00 16,361,830,759.00 29,888,229,022.00 168,468,329,300.00 3,637,219,367.00 2,258,223,162.00 3,376,134,248.00 2,272,120,526.00 3,571,370,801.00 1,893,336,439.00 1,926,891,957.00 2,220,699,308.00 3,476,525,650.00 3,218,569,792.00 1,966,452,123.00 2,609,435,531.00 2,975,564,059.00 2,359,127,096.00 2,479,705,334.00 1,663,017,410.00 2,514,462,291.00 2,927,336,199.00 3,033,543,696.00 2,077,680,857.00 20,087,458,711.00 1,736,840,303.00 2,683,408,524.00 3,338,750,752.00 37,468,899,507.00 11,313,863,198.00 6,297,754,980.00 30,504,409,651.00 14,723,290,867.64 29,889,561,886.00 31,357,035,903.00 20,348,674,259.00 11,281,215,505.00 27,219,487,472.00 27,097,725,466.00
936,160,809,411.00 141,606,707,595.00 51,354,271,372.76 446,927,564,812.00 108,209,421,759.00 17,323,413,530.00 13,970,476,516.00 6,903,470,338.00 41,712,394,297.00 12,110,175,634.00 6,959,739,454.00 17,431,157,366.00 17,172,004,620.00 6,178,545,854.00 8,054,979,145.00 21,553,154,312.00 2,787,582,490.00 11,467,391,826.00 639,819,538.00 114,363,066,590.00 53,231,720,036.00 16,004,954,824.00 25,056,530,327.00 161,516,099,507.89 3,420,979,394.00 2,216,346,707.00 3,183,857,582.00 2,232,492,608.00 3,414,116,900.00 1,837,130,057.00 1,904,125,158.00 2,124,633,591.00 3,451,778,245.00 3,165,190,331.00 1,918,446,435.00 2,329,924,586.00 2,761,984,715.00 2,212,998,105.00 2,315,679,221.00 1,381,030,437.00 2,274,492,325.00 2,822,022,329.00 2,681,625,115.00 1,942,182,439.00 8,768,164,171.00 1,552,220,676.00 2,455,511,325.00 2,430,678,744.00 34,027,157,663.00 9,530,093,657.00 6,121,871,862.00 19,523,866,711.00 13,621,852,244.00 17,052,217,742.00 24,512,752,045.00 18,126,580,242.00 10,241,153,167.00 23,715,135,232.00 22,688,576,926.00
96.94 95.28 96.58 85.22 88.71 87.16 95.50 90.33 98.37 93.90 95.08 95.30 93.74 95.01 89.84 93.23 66.15 97.58 99.39 85.38 76.75 97.82 83.83 95.87 94.05 98.15 94.30 98.26 95.60 97.03 98.82 95.67 99.29 98.34 97.56 89.29 92.82 93.81 93.39 83.04 90.46 96.40 88.40 93.48 43.65 89.37 91.51 72.80 90.81 84.23 97.21 64.00 92.52 57.05 78.17 89.08 90.78 87.13 83.73
2,756,358,375,162.41
2,502,654,319,841.65
90.80
LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
PENETAPAN KINERJA Kabupaten/ Provinsi Tahun Anggaran Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya fungsi dan agama dalam masyarakat
: Kampar / Riau : 2014 : Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA peran 1 Jumlah Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) 2 Jumlah Keluarga Sakinah Teladan (KST) 3 Jumlah rumah ibadah yang di beri bantuan
4 Jumlah rumah ibadah yang menyelenggarakan kegiatan keagamaan minimal 2 kali/ minggu rutin dan hari besar keagamaan
Misi Pertama
Penetapan Kinerja
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
21 Desa, 1 / Kec.
Bulan Desember 2014
60 Keluarga
Bulan Desember 2014
400 Mesjid 200 Mushollah 10 Gereja
Bulan Desember 2014
688 Mesjid 1,015 Mushollah 180 Gereja
Bulan Desember 2014
1 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 5 Jumlah Sekolah Agama Negeri dan Swasta : A. M. Ibtidaiyah Negeri M. Ibtidaiyah Swasta B. M. Tsanawiyah Negeri M. Tsanawiyah Swasta C. M. Aliyah Negeri M. Aliyah Swasta D. Pondok Pesantren 6 Jumlah tempat mengaji malam
7 Jumlah zakat, infaq dan shodaqoh pada Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA). 8 Jumlah masyarakat yang mendaftar jemaah calon haji
Misi Pertama
Penetapan Kinerja
TARGET
1 17 9 72 3 48 32
Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah
200 Mesjid 150 Mushollah Rp.5.000.000.000,00
1.200 Orang
WAKTU PENYELESAIAN
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
2 Dari 14
Misi Pertama
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA 9 Jumlah masyarakat yang berangkat umroh 10 Jumlah masyarakat yang berqurban
2 Meningkatnya peran dalam pembangunan
keagamaan 1 Cakupan kunjungan safari dakwah pembangunan
2 Jumlah da'i dan pemuka agama yang diberikan pembekalan masalah kerukunan umat beragama
Misi Pertama
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
400 Orang
Bulan Desember 2014
21.000 Orang
Bulan Desember 2014
12 Desa Setiap bulan
Bulan Desember 2014
200 Orang
Bulan Desember 2014
3 Jumlah lembaga keagamaan yang diberikan pembinaan
29 Lembaga
Bulan Desember 2014
4 Persentase peningkatan kerukunan hidup antar umat beragama
90 %
Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
3 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS 3 Meningkatnya kunjungan wisata.
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Jumlah wisatawan mancanegara
WAKTU PENYELESAIAN
1.100 Wisatawan
Bulan Desember 2014
37.867 Wisatawan
Bulan Desember 2014
3 Jumlah desa wisata
6 Desa
Bulan Desember 2014
4 Jumlah desa budaya
10 Desa
Bulan Desember 2014
2 Jumlah wisatawan nusantara (domestik)
5 Jumlah peristiwa budaya 6 Jumlah penghargaan budaya 4 Meningkatkan promosi dan investasi 1 Jumlah promosi seni dan budaya daerah pariwisata, seni dan budaya serta pelestarian cagar budaya 2 Jumlah investasi kepariwisataan
Misi Pertama
TARGET
Penetapan Kinerja
7 Peristiwa 25 Penghargaan 7 Event Rp. 4.250.000.000,-
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
4 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
5 Meningkatnya peran perempuan di 1 Rasio keterwakilan perempuan di legislatif. lembaga pemerintahan dan swasta.
Misi Pertama
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
10 objek
Bulan Desember 2014
17,78 %
Bulan Desember 2014
2 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah.
25,00 %
Bulan Desember 2014
3 Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta.
22,22 %
Bulan Desember 2014
4 Indeks Pemberdayaan Gender (GEM)
16,00 %
Bulan Desember 2014
5 Indeks Pembangunan Gender (IPG/ GDI
71,20 %
Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
5 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
6 Menurunnya tindak kekerasan 1 Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan terhadap perempuan dan anak. anak 2 Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 3 Persentase tenaga kerja di bawah umur 4 Angka kecelakaan kerja tenaga kerja wanita 7 Terlaksananya kepastian hukum, 1 Jumlah RANPERDA yang menjadi PERDA rasa keadilan dan ketertiban masyarakat. 2 Capaian konsistensi peraturan daerah
3 Menurunnya penyakit masyarakat
Misi Pertama
Penetapan Kinerja
TARGET 40,00 %
1 : 1000 Rumah Tangga
WAKTU PENYELESAIAN Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
5 %
Bulan Desember 2014
10 %
Bulan Desember 2014
14 PERDA
Bulan Desember 2014
100 %
Bulan Desember 2014
80 %
Bulan Desember 2014
6 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
4 Angka kriminalitas yang tertangani
22 Kasus
Bulan Desember 2014
5 Jumlah pelanggaran yang di selesaikan
26 Kasus
Bulan Desember 2014
8 Meningkatnya kesadaran masyarakat 1 Jumlah pengaduan masyarakat tentang terhadap peraturan dan hukum yang permasalahan hukum berlaku.
100 Pengaduan
2 Menurunnya pelanggaran Perda
Misi Pertama
70 %
Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
3 Jumlah peserta yang mengikuti seminar di bidang hukum
490 Orang
Bulan Desember 2014
4 Jumlah peserta yang mengikuti Peradilan Tata Usaha Negara
100 Orang
Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
sosialisasi
7 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 5 Jumlah Pengurus dan Kepala Desa/ Lurah yang bertambah wawasan tentang prinsip dan pemahaman perkoperasian 6 Jumlah kasus pelanggaran hukum yang tertangani
9 Meningkatnya pemahaman prinsip- 1 Penurunan pelanggaran hukum prinsip dasar hukum dan HAM. 2 Capaian penyelesaian hukum
WAKTU PENYELESAIAN
80 Orang
Bulan Desember 2014
2 Kasus
Bulan Desember 2014
50 %
7 Kasus
Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
3 Peningkatan partisipasi Pemilu Legislatif
75 %
Bulan Desember 2014
4 Peningkatan partisipasi Pemilu Presiden
70 %
Bulan Desember 2014
0%
Bulan Desember 2014
5 Peningkatan partisipasi PEMILUKADA
Misi Pertama
TARGET
Penetapan Kinerja
8 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
WAKTU PENYELESAIAN
6 Peningkatan kedisiplinan pelajar sekolah
80 %
Bulan Desember 2014
7 Pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba
30 Kasus
Bulan Desember 2014
8 Pemantauan situasi dan kondisi epoleksosbud 9 Jumlah peserta yang mengikuti pelaksanaan sosialisasi RANHAM 10 Meningkatnya kapasitas dan 1 Indeks Pelayanan Masyarakat profesionalisme aparatur pemerintahan daerah dan desa serta 2 Jumlah organisasi Perangkat Daerah yang telah lembaga pemerintah. menerapkan manajemen mutu pelayanan 3 Persentase penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya
Misi Pertama
TARGET
Penetapan Kinerja
1 Kegiatan
Bulan Desember 2014
250 Orang
Bulan Desember 2014
4 IPM
Bulan Desember 2014
34 SKPD
Bulan Desember 2014
100 %
Bulan Desember 2014
9 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 4 Ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan
WAKTU PENYELESAIAN
100 % Puas
Bulan Desember 2014
5 Jumlah temuan kerugian negara/ daerah yang telah ditindaklanjuti : A. Temuan BPK-RI B. Inspektorat Kementerian C. Inspektorat Provinsi D. Inspektorat Kabupaten
60 80 60 80
% % % %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
6 SAKIP-SKPD sesuai ketentuan (minimal nilai CC)
20 SKPD
Bulan Desember 2014
250 Orang
Bulan Desember 2014
7 Meningkatnya SDM aparatur pemerintah desa dan kelurahan dalam pengelolaan keuangan dan aset desa
Misi Pertama
TARGET
Penetapan Kinerja
10 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 8 Jumlah pelelangan paket pengadaan barang/jasa yang diproses melalui KLPBJ Kabupaten Kampar
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
330 Paket
Bulan Desember 2014
9 Tingkat rata-rata pendidikan strata formal PNS : SLTA D-III Strata I (satu) Strata II (dua) 10 Pemenuhan kebutuhan pegawai 11 Peningkatan kinerja melalui penyusunan Analisis Beban Kerja, Analisis Jabatan 12 Peningkatan disiplin kerja
Misi Pertama
Penetapan Kinerja
35 % 5% 40 % 2%
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
100 %
Bulan Desember 2014
90.00 %
Bulan Desember 2014
90 %
Bulan Desember 2014
11 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
Misi Pertama
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
13 Aparatur desa yang mengikuti pelatihan manajemen pemerintahan desa
250 Orang
Bulan Desember 2014
14 Frekuensi pelayanan penerimaan kunjungan kerja Presiden, Wakil Presiden, Menteri Negara, DPR RI, DPRD, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Lembaga Lain
10 Kali
Bulan Desember 2014
15 Pejabat Pengawas Pemerintah yang mempunyai sertifikat
35 PNS
Bulan Desember 2014
16 LAKIP-SKPD sesuai ketentuan (minimal nilai CC)
30 SKPD
Bulan Desember 2014
17 Jumlah pembebasan lahan Jalan Pekanbaru Bangkinang
45 Persil
Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
12 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 18 Tersusunnya LKPj Bupati Kabupaten Kampar dan IKK
Kampar,
TARGET LPPD
19 Pelacakan Batas 5 (Lima) Desa
5 Segmen
Bulan Maret 2014
Bulan Desember 2014
20 Terlaksananya Kegiatan Lokalatih untuk Aparatur Kecamatan
42 Orang
Bulan Mei 2014
21 Terlaksananya fasilitasi konflik perkebunan dan sengketa lahan
10 Kasus
Bulan Desember 2014
22 Tersusunnya Buku Kecamatan Pelaksanaan Paten Evaluasi Kinerja Kecamatan
1 Buku 21 Kecamatan 21 Kecamatan
Bulan November 2014
23 Jumlah Gazetir usulan untuk penetapan nama rupa bumi Kabupaten Kampar
Misi Pertama
2 Jenis Laporan
WAKTU PENYELESAIAN
Penetapan Kinerja
1 Laporan
Bulan Desember 2014
13 Dari 14
Misi Pertama
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistim sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 24 Sosialisasi tentang pengadaan tanah pembangunan untuk kepentingan umum
TARGET bagi
25 Jumlah Peserta Pelatihan GIS untuk Aparatur Kecamatan dan Kelurahan
Misi Pertama
Penetapan Kinerja
WAKTU PENYELESAIAN
64 SKPD Bulan Mei 2014 29 Orang
Bulan Oktober 2014
14 Dari 14
PENETAPAN KINERJA Kabupaten/ Provinsi Tahun Anggaran Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS
: Kampar / Riau : 2014 : Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi 1 Pertumbuhan PDRB dalam milyar rupiah daerah dan pemerataan pendapatan.
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
Rp.
Bulan Desember 2014
4 Luas perluasan perkebunan karet rakyat
500 Ha
Bulan Desember 2014
5 Luas peremajaan perkebunan karet rakyat
700 Ha
Bulan Desember 2014
Bibit sawit
25.500 Batang
Bulan Desember 2014
Bibit karet
250.000 Batang
Bulan Desember 2014
2 Jumlah PDRB perkapita 3 Indeks ketimpangan regional
6 Jumlah penyediaan bibit unggul :
Misi Ke Dua
Penetapan Kinerja
1 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA
2 Meningkatnya peran lembaga 1 Jumlah lembaga keuangan mikro yang terbentuk keuangan mikro di pedesaan 2 Meningkatkannya kapasitas kelembagaan usaha ekonomi mikro masyarakat.
3 Meningkatkan PAD Kab. Kampar
Misi Ke Dua
TARGET 40 BUMDes
WAKTU PENYELESAIAN Bulan Desember 2014
76,58 % Koperasi Aktiv 30 %
Bulan Desember 2014
3 Jumlah sarana di pedesaan yang di bangun
242 Desa
Bulan Desember 2014
4 Jumlah Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN)
16 Desa
Bulan Desember 2014
1 Jumlah dan macam pajak daerah
10 Jenis
Bulan Desember 2014
2 Jumlah dan macam retribusi daerah
17 Jenis
Bulan Desember 2014
3 Persentase yang mengurus izin reklame
60 %
Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
2 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS 4 Meningkatnya sumber berdasarkan pola ruang
Misi Ke Dua
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
PAD 1 Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Pajak : a. Pajak Hotel
Rp
952,000,000.00
Bulan Desember 2014
b. Pajak Restoran
Rp
2,800,000,000.00
Bulan Desember 2014
c. Pajak Hiburan
Rp
580,000,000.00
Bulan Desember 2014
d. Pajak Reklame
Rp
577,382,000.00
Bulan Desember 2014
e. Pajak Penerangan Jalan
Rp
18,695,222,873.00
Bulan Desember 2014
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Rp
9,378,000,000.00
Bulan Desember 2014
g. Pajak Parkir
Rp
7,500,000.00
h. Pajak Air Bawah Tanah
Rp
524,882,183.00
i. Pajak Bumi dan Bangunan
Rp
7,489,798,765.00
j. Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah
Rp
10,000,000,000.00
Penetapan Kinerja
Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
3 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
2 Peningkatan kontribusi PAD dari sektor retribusi pelayanan :
Misi Ke Dua
a. Retribusi Pelayanan Kesehatan
Rp
5,100,000.00
Bulan Desember 2014
b. Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan
Rp
378,400,000.00
Bulan Desember 2014
c. Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum
Rp
65,000,000.00
Bulan Desember 2014
d. Retribusi Pelayanan Pasar
Rp
226,804,800.00
Bulan Desember 2014
e Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
Rp
933,139,500.00
Bulan Desember 2014
f. Retribusi pengawasan kualitas air
Rp
39,000,000.00
Bulan Desember 2014
g. Retribusi Peredaran Hasil Hutan
Rp
50,000,000.00
Bulan Desember 2014
h. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
Rp
500,000,000.00
Bulan Desember 2014
i. Retribusi penyedotan kakus
Rp
52,800,000.00
Bulan Desember 2014
j. Retribusi rumah tangga/ pemukiman dalam kota kota (000)
Rp
69,000,000.00
Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
4 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA 3 Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retibusi Jasa Usaha : a Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
WAKTU PENYELESAIAN
Rp
1,464,973,000.00
Bulan Desember 2014
b Retribusi Terminal
Rp
60,050,000.00
Bulan Desember 2014
c Retribusi Rumah Potong Hewan
Rp
42,000,000.00
Bulan Desember 2014
d Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
Rp
28,000,000.00
Bulan Desember 2014
Rp
454,920,000.00
Bulan Desember 2014
Rp
3,051,563,522.00
Bulan Desember 2014
b Retribusi Izin Gangguan/ Keramaian
Rp
1,422,618,000.00
Bulan Desember 2014
c Retribusi Izin Trayek
Rp
2,000,000.00
Bulan Desember 2014
d Retribusi Izin Usaha Perdagangan (SIUP/TDP)
Rp
25,000,000.00
Bulan Desember 2014
e Retribusi Izin Peruntukan Tanah
Rp
55,000,000.00
Bulan Desember 2014
f Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
Rp
25,000,000.00
Bulan Desember 2014
g Retribusi izin Operasional Tempat Usaha
Rp
25,000,000.00
Bulan Desember 2014
e Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah (000) 4 Peningkatan kontribusi PAD dari sektor Retribusi Perizinan Tertentu : a Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
Misi Ke Dua
TARGET
Penetapan Kinerja
5 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA 5 Hasil Pengelolaan Dipisahkan :
Kekayaan
TARGET Daerah
WAKTU PENYELESAIAN
yang
Bagian Laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Milik Daerah : a. Perusahaan Daerah Aneka Karya
Rp
557,557,028.00
Bulan Desember 2014
b. Bank Riau-Kepri
Rp
22,576,214,430.00
Bulan Desember 2014
c. PD. BPR Sarimadu (Deviden)
Rp
2,499,000,000.00
Bulan Desember 2014
d. PDAM Tirta Kampar
Rp
120,000,000.00
Bulan Desember 2014
e. PT. Bumi Siak Pusako
Rp
7,000,000,000.00
Bulan Desember 2014
a. Penyertaan Modal (DISKOP)
Rp
5,000,000,000.00
Bulan Desember 2014
b. Bank BPR Fadhillah
Rp
157,500,000,000.00
Bulan Desember 2014
c. Dana Bergulir
Rp
4,200,000,000.00
Bulan Desember 2014
Bagian Laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Milik Swasta :
Misi Ke Dua
Penetapan Kinerja
6 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
6 Penerimaan Jasa Giro : a. Pada Bank Riau
Rp
7,635,887,598.00
Bulan Desember 2014
b. Pada Bank BPR
Rp
1,686,043,699.00
Bulan Desember 2014
c. Pada Bank BNI
Rp
775,197,527.00
Bulan Desember 2014
d. Jasa Dana Bergulir
Rp
3,368,000,000.00
Bulan Desember 2014
e. Pada Bank Bukopin
Rp
4,546,817,882.00
Bulan Desember 2014
Rp
87,918,040.00
Bulan Desember 2014
a. Bantuan Pengusaha Perikanan
Rp
200,000,000.00
Bulan Desember 2014
b. Pendapatan dari BLUD Rumah Sakit
Rp
9,000,000,000.00
Bulan Desember 2014
7 Pendapatan Kendaraan
dari
Angsuran/Cicilan
Penjualan
8 Lain-lain PAD yang syah lainnya :
c. Pendapatan Pelayanan Kesehatan :
Misi Ke Dua
Penetapan Kinerja
7 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
Dana Kapitasi Askes bagian Jasa Sarana
Rp
350,000,000.00
Dana Kapitasi Askes bagian Jasa Pelayanan
Rp
180,000,000.00
Rp
210,000,000.00
Bulan Desember 2014
Pajak Kendaraan Bermotor
Rp
15,434,384,361.00
Bulan Desember 2014
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Rp
20,415,382,511.00
Bulan Desember 2014
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Rp
23,817,402,965.00
Bulan Desember 2014
Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan
Rp
787,837,976.00
Bulan Desember 2014
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah lainnya (000) e. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi :
Misi Ke Dua
Penetapan Kinerja
8 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS 5 Meningkatnya peran investasi swasta
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA 1 Jumlah persetujuan investasi PMDN 2 Jumlah persetujuan investasi PMA 3 Realisasi investasi PMDN 4 Realisasi investasi PMA
6 Menurunnya tingkat pengangguran
1 Angka Pengangguran
c. Bidang Perkebunan d. Bidang Prikanan c. Pasca Panen
Penetapan Kinerja
WAKTU PENYELESAIAN
10 Jenis Usaha 2 Jenis Usaha
Bulan Desember 2014
Rp.
80,000,000,000.00
Bulan Desember 2014
$
5,000,000
Bulan Desember 2014
10.00 %
2 Jumlah petani dan pelaku utama yang dilatih : a. Bidang Pertanian b. Bidang Perternakan
Misi Ke Dua
TARGET
Bulan Desember 2014
720 Orang 960 Orang
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
120 Orang 480 Orang 240 Orang
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
9 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
3 Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB : A. Karet B. Kelapa Sawit
78,346 Ton 6,420,258 Ton
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
4,817 Ton 803 Ton
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
4 Cakupan bina kelompok petani
1,920 Kelompok
Bulan Desember 2014
5 Prosentase peningkatan produksi peternakan : Populasi ternak : A. Sapi B. Kerbau C. Kambing D. Ayam Buras E. Ayam Ras Petelur F. Ayam Ras Pedaging G. Itik
14,40 % 6,50 % 12,50 % 51,70 % 0,70 % 4,10 % 7,20 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
C. Gambir D. Antan (Kelapa, Kakao, Pinang, Kopi, dan Kemiri)
Misi Ke Dua
Penetapan Kinerja
10 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA
WAKTU PENYELESAIAN
6 Prosentase peningkatan produksi tanaman pangan (%) : A. Padi B. Jagung C. Kedelai D. Ubi Kayu
5,00 % 4,76 % 4,76 % 4,76 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
7 Prosentase peningkatan holtikultura (%) : A. Durian B. Jeruk Siam C. Manggis D. Nenas
4,80 % 5,00 % 5,00 % 4,80 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
produksi
tanaman
8 Rehabilitasi Hutan dan lahan kritis
2,232.00 Ha
Bulan Desember 2014
9 Kerusakan kawasan hutan
2,232.00 Ha
Bulan Desember 2014
52,271.00 Ton
Bulan Desember 2014
10 Produksi perikanan budi daya
Misi Ke Dua
TARGET
Penetapan Kinerja
11 Dari 12
Misi Kedua
SASARAN STRATEGIS
: Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh INDIKATOR KINERJA 11 Produksi perikanan Tangkap 12 Produksi benih ikan (000.000) 13 Kosumsi Ikan
WAKTU PENYELESAIAN
2,480.00 Ton
Bulan Desember 2014
147 Ekor
Bulan Desember 2014
38.25 Kg/Kp/Tahun
Bulan Desember 2014
14 Jumlah RTP perikanan budidaya
15,477.00 RTP
Bulan Desember 2014
15 Jumlah RTP perikanan tangkap
3,342.00 RTP
Bulan Desember 2014
154 RTP
Bulan Desember 2014
16 Jumlah RTP pembenih
Misi Ke Dua
TARGET
Penetapan Kinerja
12 Dari 12
PENETAPAN KINERJA Kabupaten/ Provinsi Tahun Anggaran Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS
: Kampar / Riau : 2014 : Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
1. Meningkatnya aksesibilitas dan 1 Angka melek huruf pemerataan pendidikan khususnya 2 Angka Partisipasi Kasar (APK) bagi masyarakat miskin. a. SD/MI/Paket A/Sederajat b. SMP/MTs/Paket B/Sederajat c. SMA/SMK/Paket C/Sederajat
97,95 %
Bulan Desember 2014
108,00 % 98,00 % 82,32 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
3 Angka Partisipasi Murni (APM) a. SD/MI/Paket A/Sederajat b. SMP/MTs/Paket B/Sederajat c. SMA/SMK/Paket C/Sederajat
97,00 % 88,25 % 60,00 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
100 % 100 % 100 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
4 Angka Pendidikan yang di Tamatkan (APT) a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK
Misi Ke Tiga
Penetapan Kinerja
1 Dari 13
Misi Ketiga
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
WAKTU PENYELESAIAN
5 Nilai NEM rata‐rata a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK
90 % 85 % 100 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
6 Angka putus sekolah a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK
0,08 % 0,20 % 0,18 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
7
8
Misi Ke Tiga
TARGET
Angka rata-rata lama sekolah a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK Angka Partisipasi Sekolah a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK
Penetapan Kinerja
6 Tahun 3 Tahun 3 Tahun 100 % 100 % 60 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
2 Dari 13
Misi Ketiga
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
9 Jumlah beasiswa bagi siswa miskin
Rp.1.997.468.702,00
10 Jumlah siswa miskin yang dapat beasiswa
11 Persentase pertanian
peningkatan
penerapan
2 Meningkatnya mutu pendidik, Tenaga 1 Persentase guru bersertifikasi kependidikan dan manajemen a. SD/SDLB sekolah. b. SMP/SMPLB c. SMA/SMK 2 Persentase guru berkualifikasi S1/D4 a. SD/SDLB b. SMP/SMPLB c. SMA/SMK
Misi Ke Tiga
Penetapan Kinerja
2.16 Siswa
teknologi
WAKTU PENYELESAIAN Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
65,50 %
Bulan Desember 2014
31,67 % 27,30 % 09:50 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
61,52 % 84,48 % 89,02 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
3 Dari 13
Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA 3 Rasio pendidik dan peserta didik a. SMP b. SMA c. SMK 4 Jumlah SSN a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK
Misi Ke Tiga
TARGET
01:30 % 01:30 % 01:30 % 5 Sekolah 5 Sekolah 5 Sekolah
WAKTU PENYELESAIAN
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
5 Rasio ruang kelas ‐ siswa a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK
01:25 Orang 01:25 Orang 01:30 Orang
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
6 Rasio guru / murid per kelas rata-rata a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK
01:25 Orang 01:25 Orang 01:30 Orang
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
4 Dari 13
Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA 7 Rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK 8 Rasio guru / murid a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK
3 Meningkatnya minat dan budaya 1 Indeks kepuasan pembaca gemar membaca masyarakat serta layanan perpustakaan. 2 Jumlah perpustakaan publik 3 Jumlah pengunjung ke perpustakaan per tahun 4 Jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan
Misi Ke Tiga
Penetapan Kinerja
TARGET
100 % 90 % 100 %
WAKTU PENYELESAIAN
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
01:25 Orang 01:25 Orang 01:30 Orang
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
90% IPM
Bulan Desember 2014
65 Unit
Bulan Desember 2014
8.964 Orang 66.839 Buku
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
5 Dari 13
Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS 4 Meningkatnya kesadaran kerukunan masyarakat
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA akan 1 Menurunnya konflik antar etnis, daerah dan agama 2 Jumlah LINMAS per jumlah 10.000 penduduk 3 Rasio POS SISKAMLING per jumlah desa/ kelurahan 4 Jumlah Petugas LINMAS di Kab. Kampar
5 Meningkatnya partisipasi pemuda 1 Jumlah organisasi kepemudaan dalam pembangunan daerah 2 Jumlah kegiatan kepemudaan
Misi Ke Tiga
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
70 %
Bulan Desember 2014
36 Petugas
Bulan Desember 2014
2 Desa/ Kel 3.552 Petugas 16 Organisasi
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
3 Jumlah LSM/ Ormas
80 Ormas 65 LSM
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
4 Pembinaan LSM/ Ormas
30 Ormas 25 LSM
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
6 Dari 13
Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA
6 Meningkatnya partisipasi stakeholder 1 Jumlah perusahaan swasta yang peduli terhadap dalam pembangunan daerah pembangunan daerah 2 Tingkat partisipasi stakeholder dalam pembangunan daerah
7 Meningkatnya pembinaan olahraga edukasi dan dukungan olahraga prestasi.
WAKTU PENYELESAIAN
20 Perusahaan
Bulan Desember 2014
40 %
Bulan Desember 2014
3 Jumlah atlet korpri berprestasi
6 Atlet
Bulan Desember 2014
1 Meningkatkan prestasi pemuda Kab. Kampar di Bidang Olahraga
5 Kegiatan
Bulan Desember 2014
2 Jumlah organisasi keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan
16 Organisasi
Bulan Desember 2014
3 Jumlah fasilitas olahraga bertaraf internasional dan nasional
Misi Ke Tiga
TARGET
Penetapan Kinerja
3 Venue
Bulan Desember 2014
7 Dari 13
Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS 8 Meningkatnya mutu ketenaga kerjaan
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA
WAKTU PENYELESAIAN
1 Rasio penduduk yang berkerja
1:1,39
Bulan Desember 2014
2 Angka Partisipasi angkatan kerja
87, 78%
Bulan Desember 2014
3 Jumlah pencarian kerja yang ditempatkan
8.617 Orang
Bulan Desember 2014
41.140 Orang
Bulan Desember 2014
5 Laju pertumbuhan angkatan kerja
50 %
Bulan Desember 2014
6 Angka partisipasi angkatan kerja
80 %
Bulan Desember 2014
7 Prospek kesempatan kerja
90 %
Bulan Desember 2014
8 Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja
75 %
Bulan Desember 2014
5.000 Orang 65 Orang 4 Orang
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
4 Persentase tingkat pengangguran terbuka (jumlah)
9 Kualitas tenaga kerja : S. 1 S. 2 S. 3
Misi Ke Tiga
TARGET
Penetapan Kinerja
8 Dari 13
Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
10 Tenaga kerja terampil dibandingkan dengan tenaga kerja tidak terampil
1% tenaga terampil
Bulan Desember 2014
9 Meningkatnya kuantitas dan kualitas 1 Persentase Penduduk memiliki NIK pelayanan publik. 2 Persentase Penduduk memiliki e- KTP dan KK 3 Persentase Penduduk pindah datang 4 Persentase Penduduk memiliki akta kelahiran (per 1.000 )
Bulan Desember 2014
79,75 %
Bulan Desember 2014
0,70 %
Bulan Desember 2014
250 / 1000 Penduduk
Bulan Desember 2014
94 %
Bulan Desember 2014
9 Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk
79,75 %
Bulan Desember 2014
10 Rasio bayi ber akte kelahiran
33,00 %
Bulan Desember 2014
11 Rasio pasangan ber akte nikah
42,00 %
Bulan Desember 2014
8 Cakupan penerbitan e-KTP
Misi Ke Tiga
95,00 %
Penetapan Kinerja
9 Dari 13
Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA
402,931 Orang
Bulan Desember 2014
11 Jumlah Penduduk yang memiliki Kartu Keluarga
211,731 Akte
Bulan Desember 2014
12 Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 penduduk
250 Akte
Bulan Desember 2014
15 Cakupan penerbitan akta kelahiran anak 0 ‐ 1 Tahun 16 Porsentase program kerja pembangunan bidang ekonomi kualitas 1 Terpenuhinya layanan jumlah penerangan jalan dan taman 2 Meningkatnya rumah tangga penggunaan listrik (%) 3 Lama proses perijinan
Misi Ke Tiga
WAKTU PENYELESAIAN
12 Jumlah Penduduk yang memiliki KTP
14 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
10 Meningkatnya kepuasan pelayanan publik.
TARGET
100% Sudah dilaksanakan 6,9 %
Bulan Desember 2014
80 %
Bulan Desember 2014
75 %
Bulan Desember 2014
81,80 %
Bulan Desember 2014
3-5 Hari
Penetapan Kinerja
Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
10 Dari 13
Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA 4 Persentase penanganan sampah kecamatan dan sekolah menengah
TARGET di
wilayah
5 Jumlah layanan penerangan jalan dan taman 11 Meningkatnya kualitas database 1 Jumalah SKPD yang menggunakan database format dalam format digital di semua urusan. digital 2 Jumlah layanan aplikasi e-government 12 Peningkatan Sistem Informasi yang 1 Jumlah jaringan komunikasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 2 Rasio wartel/warnet persatuan penduduk 3 Jumlah media center
Misi Ke Tiga
100 %
Bulan Desember 2014
1.240 Unit
Bulan Desember 2014
54 SKPD
Bulan Desember 2014
10 Jenis
Bulan Desember 2014
40 Jaringan
Bulan Desember 2014
0,017 % 3 Media
4 Persentase sekolah yang terkoneksi internet
Penetapan Kinerja
WAKTU PENYELESAIAN
30 %
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
11 Dari 13
Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA
TARGET
5 Jangkauan siaran radio/tv lokal terhadap populasi penduduk
80% Terjangkau
6 Sistem informasi yang berbasis teknologi informasi 100% Ter-update setiap dan komunikasi (TIK) tahun 13 Meningkatnya informasi melalui media 1 Jumlah surat kabar nasional dan lokal : massa. Surat Kabar Nasional Surat Kabar Lokal
3 Jenis 35 Jenis
2 Jumlah penyiaran radio dan TV lokal : Penyiaran Radio Penyiaran TV 3 Penyebarluasan informasi menjangkau semua desa
Misi Ke Tiga
mencakup
Penetapan Kinerja
3 Radio 2 TV Lokal dan
60.00 %
WAKTU PENYELESAIAN Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
12 Dari 13
Misi Ketiga
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global INDIKATOR KINERJA 4 Terjalinnya kerjasama informasi dengan mas media yang terdaftar di Kabupaten Kampar
14 Meningkatnya pengunaan teknologi tepat guna.
1 Jumlah masyarakat yang menggunakan teknologi tepat guna 2 Jumlah desa yang sudah menggunakan teknologi tepat guna
Misi Ke Tiga
Penetapan Kinerja
TARGET 100.00 %
21 Kecamatan
250 Desa
WAKTU PENYELESAIAN Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
13 Dari 13
PENETAPAN KINERJA Kabupaten/ Provinsi Tahun Anggaran
: Kampar / Riau : 2014 : Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
Misi Keempat
SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya kesehatan
kualitas
INDIKATOR KINERJA
WAKTU PENYELESAIAN
pelayanan 1 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
95 %
Bulan Desember 2014
2 Cakupan pelayanan Puskesmas
15 %
Bulan Desember 2014
3 Cakupan kunjungan bayi
90 %
Bulan Desember 2014
4 Cakupan Balita Gizi buruk dapat perawatan
95 %
Bulan Desember 2014
100 %
Bulan Desember 2014
5 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Misi Ke Empat
TARGET
Penetapan Kinerja
1 Dari 4
Misi Keempat
SASARAN STRATEGIS 2 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
: Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
INDIKATOR KINERJA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
1 Meningkatnya usia harapan hidup
70,60 Tahun
Bulan Desember 2014
2 Menurunnya angka kematian bayi
34 Per 1000 kelahiran
Bulan Desember 2014
3 Menurunnya Angka Kematian Balita
32 Per 1000 kelahiran
Bulan Desember 2014
102 Per 100.000 kelahiran
Bulan Desember 2014
4 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
3 Meningkatnya infrastruktur kesehatan 1 Rasio Puskesmas perawatan dengan kecamatan masyarakat 2 Rasio Puskesmas non perawatan untuk 30.000 penduduk 3 Rasio Puskesmas pembantu dengan desa
Misi Ke Empat
Penetapan Kinerja
8 : 21 Puskesmas 19 30.000 Penduduk
70 : 242 Desa
Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
2 Dari 4
Misi Keempat
SASARAN STRATEGIS 4 Meningkatnya prosentase rumah dan lingkungan sehat.
: Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
INDIKATOR KINERJA
WAKTU PENYELESAIAN
1 Persentase Rumah memiliki sanitasi dasar sehat
80 %
Bulan Desember 2014
2 Rasio rumah layak huni
90 %
Bulan Desember 2014
3 Rasio permukiman layak huni
85 %
Bulan Desember 2014
80,00 %
Bulan Desember 2014
100,00 %
Bulan Desember 2014
70,00 %
Bulan Desember 2014
2. Persentase desa siaga aktiv
35,00 %
Bulan Desember 2014
3. Persentase posyandu mandiri dan purnama
35,00 %
Bulan Desember 2014
4. Cakupan bayi yang mendapat ASI ekslusif
80,00 %
Bulan Desember 2014
5. Cakupan keluarga sadar gizi (kadarzi) di desa
80,00 %
Bulan Desember 2014
5 Meningkatkan jumlah penduduk yang 1 Persentase penduduk miskin yang memiliki jaminan memiliki jaminan kesehatan. kesehatan 2 Cakupan pelayanan jaminan kesehatan masyarakat 6 Meningkatkan perilaku hidup bersih 1. Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan dan sehat. sehat
Misi Ke Empat
TARGET
Penetapan Kinerja
3 Dari 4
Misi Keempat
SASARAN STRATEGIS 7 Meningkatnya peran swasta dalam pelayanan kesehatan.
: Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
INDIKATOR KINERJA 1 Jumlah Rumah Sakit/ Klinik Swasta a. Rumah Sakit b. Klinik berobat 2 Cakupan pembinaan kesehatan swasta
Misi Ke Empat
TARGET
dan
pengawasan
Penetapan Kinerja
sarana
WAKTU PENYELESAIAN
5 Unit 151 Unit
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
70 %
Bulan Desember 2014
4 Dari 4
PENETAPAN KINERJA Kabupaten/ Provinsi Tahun Anggaran
: Kampar / Riau : 2014
Misi Kelima
: Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
SASARAN STRATEGIS
1 Meningkatnya kawasan strategis.
INDIKATOR KINERJA
pembangunan 1 Pengembangan kawasan industri 2 Pengembangan agropolitan
kawasan
agrowisata
3 Pengembangan Kawasan Ibukota kabupaten 2 Meningkatnya partisipasi masyarakat 1 Persentase panjang jaringan jalan beraspal dalam pembangunan infrastruktur pedesaan 2 Penanganan jalan Kabupaten
Misi Ke Lima
Penetapan Kinerja
dan
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
2 Lokasi
Bulan Desember 2014
2 Lokasi
Bulan Desember 2014
1 Lokasi
Bulan Desember 2014
51,08 % 2.249,47 KM
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
1 Dari 8
Misi Kelima
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
INDIKATOR KINERJA
WAKTU PENYELESAIAN
3 Persentase Penduduk yang terlayani pengelolaan sampah
75 %
Bulan Desember 2014
4 Persentase Penanganan sampah
80 %
Bulan Desember 2014
5 Jumlah TPA sanitaryiandfill
Misi Ke Lima
TARGET
sampah
dengan
sistem
1 TPA
Bulan Desember 2014
6 kondisi setiap pasar dalam keadaan baik
90 %
Bulan Desember 2014
7 Penaganan sanitasi dan higienatasi pasar kususnya kios/ los penjualan daging (ayam, sapi)
90 %
Bulan Desember 2014
8 Meningkatnya partisipasi lembaga kemasyarakatan dalam membangun desa
250 Lembaga
Bulan Desember 2014
9 Jumlah desa/kelurahan yang memiliki lembaga kemasyarakatan yang aktif
250 Desa/Kelurahan
Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
2 Dari 8
Misi Kelima
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
INDIKATOR KINERJA
3 Meningkatnya peran masyarakat 1 Luas ruang terbuka hijau dalam pembangunan lingkungan
10 Ha
2 Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/ HGB
Misi Ke Lima
TARGET
5,00 %
WAKTU PENYELESAIAN Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
3 Kadar polusi
Rendah
Bulan Desember 2014
4 PERDA alih fungsi lahan dan tata ruang
2 Perda
Bulan Desember 2014
5 Persentase Penduduk berakses air minum
15 %
Bulan Desember 2014
6 Persentase luas pemukiman yang tertata
50 %
Bulan Desember 2014
7 Pencemaran status mutu air (kasus pencemaran yang ditindaklanjuti)
100 %
Bulan Desember 2014
8 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
30 %
Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
3 Dari 8
Misi Kelima
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
INDIKATOR KINERJA 9 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL 10 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk 11 Penegakan hukum lingkungan 12 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%)
Misi Ke Lima
TARGET 100 %
5 : 50 Penduduk
WAKTU PENYELESAIAN Bulan Desember 2014
Bulan Desember 2014
100 %
Bulan Desember 2014
73,01 %
Bulan Desember 2014
13 Rasio jaringan irigasi
80 M/Ha
Bulan Desember 2014
14 Persentase Rumah Tinggal bersanitasi
70 %
Bulan Desember 2014
15 Rasio Rumah Layak Huni
80 %
Bulan Desember 2014
16 Rasio Pemukiman Layak Huni
80 %
Bulan Desember 2014
Penetapan Kinerja
4 Dari 8
Misi Kelima
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
INDIKATOR KINERJA
WAKTU PENYELESAIAN
17 Lingkungan pemukiman kumuh
35 Ha
Bulan Desember 2014
18 Rumah tangga pengguna air bersih
85 %
Bulan Desember 2014
81,80 %
Bulan Desember 2014
65 %
Bulan Desember 2014
21 Penyelesaian kasus lingkungan berdasarkan pengaduan masyarakat
100 %
Bulan Desember 2014
22 Data dan Informasi status lingkungan hidup daerah
100 %
Bulan Desember 2014
23 Data dan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa
100 %
Bulan Desember 2014
24 Sekolah yang berwawasan lingkungan
100 %
Bulan Desember 2014
19 Rumah Tangga pengguna listrik 20 Persentase Rumah Tangga bersanitasi
Misi Ke Lima
TARGET
Penetapan Kinerja
5 Dari 8
Misi Kelima
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
INDIKATOR KINERJA
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
4 Meningkatnya sarana dan prasarana 1 Panjang jalan dilalui roda 4 ekonomi untuk menunjang sentra ekonomi. 2 Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4)
2.176,37 KM
Bulan Desember 2014
1,165.72 KM
Bulan Desember 2014
3 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ˃ 40 KM/Jam
1,592.33 KM
Bulan Desember 2014
4 Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
85 %
Bulan Desember 2014
5 Pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota
1.000 Meter
Bulan Desember 2014
6 Luas Irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
5.360 Ha
Bulan Desember 2014
7 Panjang sungai yang dinormalisasi
Misi Ke Lima
Penetapan Kinerja
22.000,00 Meter
Bulan Desember 2014
6 Dari 8
Misi Kelima
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
INDIKATOR KINERJA 8 Jumlah arus penumpang angkutan umum 9 Rasio Izin trayek 10 Jumlah Uji KIR Angkutan Umum 11 Jumlah Terminal Bis
1,645,660 Meter
13 Kepemilikan KIR angkutan umum
WAKTU PENYELESAIAN Bulan Desember 2014
3 Izin
Bulan Desember 2014
4,810 KIR
Bulan Desember 2014
1 Terminal
12 Angkutan Darat
Bulan Desember 2014
14,000 Unit
Bulan Desember 2014
4,810 Unit
Bulan Desember 2014
14 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
15 Menit
Bulan Desember 2014
15 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
Rp 71,000
Bulan Desember 2014
16 Panjang jalan yang terpasang Rambu-Rambu lalu lintas
Misi Ke Lima
TARGET
Penetapan Kinerja
1.455,37 KM
Bulan Desember 2014
7 Dari 8
Misi Kelima
SASARAN STRATEGIS
: Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
INDIKATOR KINERJA 17 Jumlah travo yang di bangun 18 Rasio travo per rumah pengguna listrik
19 Porsentase distribusi pupuk yang tepat sasaran dan HET Jumlah Anggaran Perubahan TA. 2014
TARGET
WAKTU PENYELESAIAN
9 Travo
Bulan Desember 2014
50 KVA : 50 Rumah 100 KVA : 100 Rumah
Bulan Desember 2014 Bulan Desember 2014
90 %
Bulan Desember 2014
: Rp.2.756.358.375.162,41 Bangkinang, 20 Oktober 2014
Misi Ke Lima
Penetapan Kinerja
8 Dari 8