PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU JUDI SABUNG AYAM DI POLRESTA PALU ARYA YUDHAWARMAN / D 101 10 392 Abstrak Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu dalam peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya. Pengaturan perjudian sendiri dapat ditemukan dalam pasal 303 KUHP, pasal 30 KUHP dan UU nomor 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian.Perjudian (gambling) dalam kamus Webster didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang melibatkan elemen risiko. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu kerugian. Sementara Carson dan Butcher (1992) dalam buku Abnormal Psychology and Modern Life, mendefinisikan perjudian sebagai memasang taruhan atas suatu permainan atau kejadian tertentu dengan harapan memperoleh suatu hasil atau keuntungan yang besar. Apa yang dipertaruhkan dapat saja berupa uang, barang berharga, makanan, dan lain-lain yang dianggap memiliki nilai tinggi dalam suatu komunitas. Masyarakat yang tidak bekerja dan cenderung menghabiskan waktu luang dengan hal hal yang negatif semacam itu. Serta sabung ayam yang membutuhkan banyak ayam. Dimana dalam laga besar dan beberapa ronde yang digelar pemain bisa menghabiskan puluhan ayam jago yang masing- masing harganya tidak murah. Dan sudah bisa ditebak dampak negatifnya. Keadaan masyarakat yang banyak menganggur dan hobi bersabung ayam serta membutuhkan banyak dana mau tak mau banyak anggota masyarakat yang melakukan tindakantindakan kriminal seperti mencuri merampok atau sebagainya. Kata Kunci : Penegakan Hukum Pelaku Judi Sabung Ayam Dalam memberikan batasan tentang
I. PENDAHULUAN
pengertian hukum pidana biasanya A. Latar Belakang Ada
untuk
sisi saja, sehingga selalu ada sisi atau
yang
aspek tertentu dari hukum pidana yang
terdapat mencakup selaruh isi/aspek
tidak masuk, dan berada di luarnya.
dari pengertian hukum pidana karena
Tentang bagaimana luasnya isi hukum
isi hukum pidana itu saangatlah luas
idana itu, akan lebih jela kiranya
daan mencakup banyak segi, yang tidak
setelah mempelajari tentang jenis –
mungkin untuk dimuat dalam suatu
jenis
memberikan
kesukaran
hanya melihat dari satu atau beberapa
suatu
batasan
batasan dengan suatu kalimat tertentu. 1
hukum
pidana
yang
akan
dibicarakan di belakang. Walaupun
baik dan harus dianuti, mana yang
dalam memberikan batasan tentang
buruk dan harus dihindari. Sistem nilai
hukum pidana selalu ada aspek hukum
– nilai tersebut sangat berpengaruh
yang
namun
terhadap pola – pola pikir manusia,
demikian tetap berguna untuk lebih
yang merupakan suatu pedoman mental
dulu memberikan batasan tersebut.
baginya. Pola – pola berpikir manusia
Faedah itu adalah dari batasan itu
mempengaruhi
setidaknya
merupakan
berada
di
luarnya,
dapat
memberikan
sikapnya
yang –
kencendurungan
gambaran awal tentang arti hukum
kencenderungan untuk melakukan atau
pidana sebelum memahaminya lebih
tidak
jauh dan dengan mendalam. 1
manusia, benda maupun keadaan –
melakukan
sesuatu
terhadap
keadaan.2
Pergaulan hidup manusia diatur oleh berbagai macam kaidah atau
Pada masa sekarang ini
norma, yang pada hakikatnya bertujuan
norma-norma susila menjadi longgar
untuk
kehidupan
dan sanksi sosial menjadi melemah.
bersama yang tertib dan tentram. Di
Keyakinan akan norma agama juga
dalam
semakin menipis. Di samping itu
menghasilkan
pergaulan
hidup
tersebut,
manusia mendapatkan pengalaman –
kejahatan
pengalaman
masyarakat dari tahun ke tahun
memenuhi primary
tentang kebutuhan
needs,
yang
begaimana
yang
pokok
atau
cenderung
antara
lain
Pihak
terjadi
di
mengalami peningkatan.
masyarakat
dan
mencakup sandang , pangan, papan,
tentunya
keselamatan jiwa dan harta, harga diri,
mencemaskan
dengan
potensi untuk berkembang , dan kasih
meningkat
dan
meluasnya
sayang. Pengalaman – pengalaman
serangkaian
aksi
kejahatan,
tersebut menghasilkan nilai – nilai
diantaranya
adalah
kejahatan
yang positif maupun negatif, sehingga
perjudian.
manusia
mempunyai
konsepsi
–
pemerintah
luas
sangat semakin
Menurut Kartini Kartono, “perjudian
konsepsi abstrak mengenai apa yang 1
2
Adami Chazawi. Pelajaran Hukum Pidana, Rajawali Pers, Jakarta.2005, hlm 1’
2
merupakan
penyakit
Soerjono Soekanto. Pokok – Pokok Sosiologi Hukum, Rajawali Pers, Jakarta. 2006, hlm 67- 68
masyarakat
yang sudah ada sejak
diancam dengan maksimum hukuman
lama
menimbulkan
penjara dua tahun delapan bulan atau
dan
pidana,
misalnya
perampokan dan dapat
pencurian,
penipuan
meresahkan
Sehingga
tindak
denda enam ribu rupiah :
yang
1. Dengan
masyarakat”.3
perjudian
itu
melakukan
perjudian meningkatnya
untuk
kejahatan
serta
menewarkan
atau
memberikan
kesempatan berjudi atau
terhadap
dengan
norma–norma
lainnya,
serta
misalnya
orang
yang kalah judi,
melakukan
sengaja dalam
turut suatu
perusahaan untuk itu;
karena kehabisan uang orang itu akan
berupa
sengaja
pelanggaran–pelanggaran sosial
sebagai
perbuatan
Simanjuntak,
berpotensi
berhak
perusahaan perbuatan –
akan
merugikan masyarakat di sekitarnya. Menurut
tidak
2. Dengan
pencurian,
tidak
sengaja
berhak
menawarkan
perampokan dan lain–lain. Hal ini
atau memberikan atau
sudah jelas merupakan problema
memberi kepada umum
sosial. Sehingga dengan demikian
kesempatan berjudi atau
perlu suatu pemecahan yang serius
sengaja turut serta dalam
untuk memberantas perjudian.4
suatu perusahaan untuk
KUHP mempunyai dua pasal,
itu,
biarpun diadakan
yaitu pasal 303 dalam titel XIV Buku II
atau
tentang
syarat atau cara dalam
Kejahatan
Melanggar
diadakan
Kesopanan, dan pasal 524 dalam titel
hal
VI
kesempatan itu;
Buku
mengenai
III
tentang
Kesopanan.
pelangaran Pasal
303
mempergunakan
3. Dengan
mengenal tiga macam kejahatan, semua 3
Kartini Kartono, Patologi Sosial, Rajawali Jilid I, Jakarta, 1981, hlm.67. 4 B. Simanjuntak, Benerapa Aspek Patologi Sosial, Bandung Alumni, 1981, hml. 195 –196.
tidak
berhak
melakukan
sebagai
perusahaan
perbuatan
turut
serta
perjudian.
3
suatu
dalam
jika
Dengan ketentuan ( ayat 2 ),
lingkungan
yang
melakukan
terhindarnya ekses-ekses negatif yang
menjalankan
lebih parah untuk akhirnya dapat
kejahatan
bersalah
ini
dalam
perkerjaan sehari – hari ( beroep ),
sekecil-kecilnya
dan
berhenti melakukan perjudian.
maka dapat dicabut haknya untuk
Perjudian
adalah
pertaruhan
melakukan pekerjaan itu. Pengertian ini
dengan sengaja yaitu mempertaruhkan
ditetapkan oleh 3 dari pasal 303
suatu nilai atau sesuatu yang dianggap
sebagai berikut : main judi berarti tiap
bernilai dengan menyadari adanya
– tiap permainan yang kemungkinan
resiko dan harapan-harapan tertentu
akan menag pada umumnya bergantung
dalam peristiwa-peristiwa permainan,
kepada untung – untungan saja, juga
pertandingan,
kalau kemungkinan akan menag itu
kejadian-kejadian
bertambah besar kerena si pemainlebih
belum
pandai atau lebih cakap. Main judi juga
perjudian sendiri
meliputi
perjanjian
dalam pasal 303 KUHP, pasal 30
keputusan
KUHP dan UU nomor 7 tahun 1974
perlombaan atau permainan lain yang
tentang penertiban perjudian.Perjudian
tidak diadakan oleh mereka yang turut
(gambling)
berlomba atau main itu, demikian juga
didefinisikan sebagai suatu kegiatan
serta pertaruhannya. 5
yang melibatkan elemen risiko. Risiko
juga
pertaruhan
segala tentang
Perjudian merupakan salah satu
perlombaan
pasti
yang
didefinisikan
tidak
hasilnya.
ditemukan
kamus
sebagai
atau
Pengaturan
dapat
dalam
dan
Webster
kemungkinan
penyakit masyarakat yang menunggal
terjadinya suatu kerugian. Apa yang
dengan kejahatan, yang dalam proses
dipertaruhkan dapat saja berupa uang,
sejarah
kegenerasi
barang berharga, makanan, dan lain-
ternyata tidak mudah diberantas. Oleh
lain yang dianggap memiliki nilai
karena itu perlu diupayakan agar
tinggi
masyarakat
Perjudian adalah suatu kondisi dimana
dari
perjudian,
generasi
menjauhi perjudian
melakukan
terbatas
pada
dalam
suatu
komunitas.
terdapat potensi kehilangan sesuatu yang berharga atau segala hal yang
5
Wirjono Prodjodikoro. Tindak – Tindak Pidana Tertentu Di Indonesia, Refika Aditama, Bandung. 2010. hml 129 - 130
mengandung risiko. Namun demikian, perbuatan mengambil risiko dalam
4
perilaku
berjudi,
dibedakan
bersabung ayam serta membutuhkan
pengertiannya dari perbuatan lain yang
banyak dana mau tak mau banyak
juga mengandung risiko.
anggota masyarakat yang melakukan
Pada
perlu
saat
ini
keberadaan
tindakan-tindakan
perjudian sabung ayam kian marak
kriminal
seperti
mencuri merampok atau sebagainya.
bahkan dampak dari sabung ayam
B. Rumusan Masalah
tersebut terhadap masyarakat sangat
1. Bagaimanakah
terasa ditambah dalam prakteknya saat
penegakan
ini para anggota masyarakat yang ikut
pelaku judi sabung ayam oleh
serta dalam perjudian sabung ayam
polisi di kota Palu?
proses
hukum
terhadap
sebuah
2. Apa saja kendala – kendala
serta
yang dihadapi dalam proses
keuntungan, dan suatu gengsi membuat
penegakan hukum oleh polisi
nya memiliki becking seorang aparat
terhadap pelaku judi sabung
yang membuatnya disegani dan sulit
ayam?
sendiri
telah
kelompok
mendirikan
atau
orgaisasi,
terlacak oleh pihak berwajib. Selain itu dampak
yang
ditimbulkan
bagi
II. PEMBAHASAN
masyarakat lain sudah jelas yaitu
A. Pengertian
mengganggu kestabilan masyarakat.
hukum
Penegakan
Masyarakat yang tidak bekerja dan
Penegakan hukum merupakan
cenderung menghabiskan waktu luang
rangkaian proses untuk menjabarkan
dengan hal hal yang negatif semacam
nilai, ide, cita yang cukup abstrak
itu.
menjadi tujuan yang sangat konkrit.
Serta
sabung
ayam
yang
membutuhkan banyak ayam. Dimana
Tujuan
dalam laga besar dan beberapa ronde
memuat
nilai-nilai
yang
keadilan
dan
digelar
pemain
bisa
hukum
atau
cita
hukum
moral,
seperti
kebenaran.
Masalah
menghabiskan puluhan ayam jago yang
Penegakan hukum (law inforcement)
masing- masing harganya tidak murah.
harus ada kehendak agar hukum dapat
Dan
dampak
ditegakan, sehingga nilai-nilai dari
negatifnya. Keadaan masyarakat yang
instrumen hukum dapat diwujudkan.
banyak
Kenyataannya,
sudah
bisa
ditebak
menganggur
dan
hobi
5
cita-cita
yang
terkandung di dalam penegakan hukum
setiap hubungan hukum. Siapa saja
belum tentu secara sungguh-sungguh
yang menjalankan aturan normatif atau
dapat diraih, karena hukum digunakan
melakukan
sebagai
melakukan
tindakan-tindakan
melindubgi
kepentingan
untuk sebagian
sesuatu
atau
tidak
sesuatu
dengan
mendasarkan diri pada norma aturan
orang atau kelompok tertentu.6
hukum
Pengertian penegakan hukum menurut
menjalankan atau menegakkan aturan
Biezeveld
hukum. Dalam arti sempit, dari segi
wewenang
adalah oleh
pelaksanaan
pemerintah
untuk
proses
hukum
dilakukannya
upaya
berlaku,
berarti
dia
subjeknya itu, penegakan hukum itu
melaksanakan suatu aturan tertentu.7 Penegakan
yang
hanya diartikan sebagai upaya aparatur
adalah
penegakan
untuk
menjamin
hukum dan
tertentu
untuk
memastikan
bahwa
tegaknya atau berfungsinya norma-
suatu
norma hukum secara nyata sebagai
sebagaimana
pedoman perilaku dalam lalu lintas
memastikan
atau hubungan-hubungan hukum dalam
apabila diperlukan, aparatur penegak
kehidupan
hukum
bernegara.
bermasyarakat Ditinjau
dari
dan sudut
aturan
hukum
berjalan
seharusnya. tegaknya
itu
Dalam
hukum
diperkenankan
itu,
untuk
menggunakan daya paksa.
subjeknya, penegakan hukum itu dapat
B. Pengertian
dilakukan oleh subjek yang luas dan
Pidana
Tindak
dapat pula diartikan sebagai upaya
Istilah tindak pidana merupakan
penegakan hukum oleh subjek dalam
terjemahan dari strafbaarfeit, di dalam
arti yang terbatas atau sempit. Dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
arti luas, proses penegakan hukum itu
(KUHP)
melibatkan semua subjek hukum dalam
dengan yang dimaksud strafbaarfeit itu sendiri.
6
Sajipto Rahardjo, Penegakan hukum; Suatu Tinjauan Sosiologis, ctk. Kedua, Genta Publishing, Yogyakarta, 2009, hlm. 7 7 Siti Sundari, Hukum Lingkungan dan Kebijakan Lingkungan Nasional, Airlangga University Press, Surabaya, 2005, hml 7.
tidak
terdapat
Biasanya
disinonimkan
penjelasan
tindak
dengan
delik,
pidana yang
berasal dari bahasa Latin yakni kata delictum.
Dalam
kamus
hukum
pembatasan delik tercantum sebagai berikut:
6
“Delik adalah perbuatan yang dapat
dikenakan
merupakan
hukuman
membahayakan
karena
pelanggaran
dan
terhadap
pidana
yang
dan
kepentingan
undang-undang (tindak pidana).”8 Tindak
negara
dalam
masyarakat,
bangsa
ditinjau
nasional.
dari
Perjudian
mempunyai
dampak
yang
negatif
merugikan
moral
dan
mental
Bahasa Belanda disebut strafbaarfeit,
masyarakat terutama generasi muda. Di
terdiri atas tiga suku kata, yaitu straf
satu pihak judi adalah merupakan
yang diartikan sebagai pidana dan
problem
hukum, baar diartikan sebagai dapat
tanggulangi dan timbulnya judi tersebut
dan boleh, dan feit yang diartikan
sudah ada sejak adanya peradaban
sebagai tindak, peristiwa, pelanggaran
manusia.
dan
perbuatan.
Pengertian
sosial
yang
sulit
di
Judi atau permainan “judi” atau
tindak
pidana dalam Kitab Undang-Undang
“perjudian”
Hukum Pidana (KUHP) dikenal dengan
Bahasa Indonesia adalah “Permainan
istilah
dengan
strafbaarfeit
dan
dalam
menurut
Kamus
memakai
uang
besar
sebagai
kepustakaan tentang hukum pidana
taruhan”. 10
sering
“Mempertaruhkan sejumlah uang atau
mempergunakan
sedangkan
pembuat
delik,
undang-undang
harta
dalam
Berjudi
permainan
ialah
tebakan
merumuskan suatu undang- undang
berdasarkan kebetulan, dengan tujuan
mempergunakan
peristiwa
mendapatkan sejumlah uang atau harta
pidana atau pebuatan pidana atau
yang lebih besar daripada jumlah uang
tindakan pidana.9
atau harta semula”.11
istilah
Dalam
C. Pengertian Perjudian Pada
hekekatnya
ataupun
perjudian
bahasa
perjudian
Inggris
sempit
judi
artinya
gamble yangartinya “play cards or
adalah bertentangan dengan agama,
other games for money; to risk money
kesusilaan dan moral Pancasila serta
on
a
future
event
or
possible
happening, dan yang terlibat dalam
8
Sudarsono, Kamus Hukum, Cetakan Kelima, , P.T.Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hlm 92. 9 Amir Ilyas, Asas-Asas Hukum Pidana, Yogyakarta, Rengkang Education Yogyakarta dan Pukap Indonesia, 2012 hlm 20.
10
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, hlm. 419. 11 Ibid, hlm. 419.
7
permainan disebut a gamester atau a
pasti hasilnya.14 Dalam tafsir Kitab
gambler yaitu, one who plays cards or
Undang-undang Hukum Pidana judi
other games for money”.12
diartikan sebagai :
Pengertian lain dari Judi atau
Permainan judi berarti harus
perjudian dalam bahasa Belanda dapat
diartikan dengan artian yang luas juga
di lihat pada Kamus Istilah Hukum
termasuk segala pertaruhan tentang
Fockema Andreae yang menyebutkan
kalah menangnya suatu pacuan kuda
sebagai “Hazardspel atau kata lain dari
atau lain-lain pertandingan, atau segala
Kansspel,
pertaruhan,
yaitu
permainan
judi,
dalam
permainan untung-untungan yang dapat
perlombaanperlombaan yang diadakan
dihukum berdasarkan peraturan yang
antara dua orang yang tidak ikut sendiri
ada”.13
dalam sebagai
“Pertaruhan
itu,
misalnya totalisator dan lain-lain. 15
Kartini Kartono mengartikan judi
perlombaan-perlombaan
dengan
Apabila dicermati pengertian
sengaja, yaitu mempertaruhkan satu
yang diutarakan Kartini Kartono diatas,
nilai atau sesuatu yang dianggap
maka tepat pulahlah, jika unsur utama
bernilai dengan menyadari adanya
perjudian itu menurut Laden Marpaung
resiko dan harapan-harapan tertentu
adalah
pada
tergantung nasib”.
peristiwa-peristiwa,permainan
pertandingan, kejadian-kejadian
perlombaan yang
“untung-untungan
atau
dan
Dalam pembahasan selanjutnya,
tidak/belum
penulis akan memaparkan pengertian judi dan perjudian secara yuridis. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP)
pengertian
delik
perjudian di jelaskan pada Pasal 303
12
Michael West, An International Reader’s Dictionary, Longman Group Limited, London, 1970, hlm.155. 13 Mr. N.E. algra dan Mr. RR.W. Gokkel, Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae, diterjemahkan oleh Saleh Adiwinata dkk, Bina Cipta, Jakarta, 1983, hml. 186. Lihat juga perbandingan H. Van Der Tas,
Ayat 3 KUHP yang disebutkan bahwa:
14
Kartini Kartono, Patologi Sosial, jilid I, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hlm. 56. 15 Dali Mutiara, Tafsiran Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1962, hlm. 220.
Kamus Hukum Belanda-Indonesia, Timun Mas, Jakarta, 1961, hml. 132 dan hlm. 168. 8
“Yang disebut permainan judi, adalah tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya kemungkinan mendapatkan untung tergantung pada peruntungan belaka, juga karena permainannya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya, yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya.”16
ternyata sudah tidak sesuai lagi dan tidak membuat pelakunya jera.17 Dalam
Undang-undang
Informasi dan Transaksi elektronik (ITE) Pasal 27 ayat (2) mengartikan judi
adalah
Setiap
orang
dengan
sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan
dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau
Dokumen
Elektronik 18 yang memiliki muatan Judi ataupun perjudian dalam
perjudian.18
Pasal 1 Undang-undang Nomor 7 tahun
b. Proses Penegakan Hukum
1974 tentang Penertiban Perjudian disebut
“Sebagai
perjudian
dan
tindak identik
Terhadap Pelaku Judi
pidana
Sabung Ayam Polisi
dengan
Dalam perkara tidak pidana
kejahatan, tetapi pengertian dari tindak
perjudian, yang di lakukan oleh polisi,
pidana perjudian pada dasarnya tidak
khususnya di Polresta Palu adalah
disebutkan secara jelas dan terinci baik
dengan menangkap dan menerapkan
dalam KUHP maupun dalam Undang-
pasal 303 dan/atau 303 bis KUHP
undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban
Perjudian”.
kepada pelaku – pelakunya kemudian
Dalam
memeriksa mereka menurut KUHAP
penjelasan Undang-undang Nomor 7 Tahun
1974
pengklasifikasian
disebutkan
adanya
terhadap
segala
dan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Tugas polisi dalam hal ini dimulai dengan adanya laporan dari
macam bentuk tindak pidana perjudian
masyarakat
sebagai kejahatan, dan memberatkan ancaman
hukumannya.
Ancaman
hukuman
yang
sekarang
berlaku
setempat
bahwa
telah
terjadi suatu peristiwa yang diduga
17
Wantjik Saleh, Perlengkapan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta,1976, hlm.
16
R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Politeia, Bogor, Surabaya, 1991, hlm. 104
69. 18
9
UU ITE, op. Cit, hlm. 18
dan
c. Kendala – Kendala Yang Di
menerima laporan tersebut, beberapa
Hadapi Oleh Polisi Terhadap
anggota
Pelaku Judi Sabung Ayam
perjudian.
Setelah
polisi
penyedikan.
mendengar
segera
melakukan
Kebanyakan
laporan
Dalam
tersebut, kebanyakan laporan yang
mengungkap
diterima oleh polresta Palu berupa
perjudian
laporan lisan,
Polisi,
dan sesuai dengan
ayat
hambatan.
tersebut
maka
kemudian
dicatat
laporan oleh
tindak
pidana
dilakukan oleh
Polresta Palu menghadapi
kendala-kendala
KUHAP,
untuk
yang
ketentuan yang ada di dalam pasal 103 (2)
upayanya
yang
Adapun
menjadi hambatan-
hambatan yang dialami dalam
Polresta
penyelidik dan ditandatangani oleh
Palu
mengungkap
tindak
pelapor dan penyelidik.
pidana perjudian yang dilakukan oleh polisi :20
Dalam melakukan penyelidikan,
1. Sebagian
besar
terkesan
untuk mencari tahu apakah laporan
nutupi adanya tindak pidana
masyarakat yang menyatakan bahwa
perjudian
Sabung
ayam,
telah terjadi tindak pidana perjudian itu
sehingga
masyarakat
kurang
benar
berpartisipasi
tidak,
apabila
setelah
menutup
–
polisi segera terjun ke lokasi kejadian
atau
masih
masyarakat
dalam
melakukan pengecekn dan pengintaian
memberikan informasi kepada
beberrapa saat di lokasi kejadian,
Kepolisian mengenai adanya
memang benar telah terjadi tindak
tindak pidana perjudian.
pidana perjudian, maka selanjutnya Polisi
melakukan
2. Masih banyaknya masyarakat
penengkapan
yang
senang
terhadap orang – orang yang terlibat
praktek
dalam perjudian itu dan kemudian
ayam
mengumpulkan barang – barang bukti
perjudian
melakukan
perjudian sabung dan
menganggap sebagai
suatu
serta para saksi19 . 20
Hasil Wawancara dengan Kaur Bin Opsnal Reskrim Polresta palu, Marthen Tenda, pada November 2014
19
Hasil Wawancara dengan Kaur Bin Opsnal Reskrim Polresta palu, Marthen Tenda, pada November 2014
10
hiburan.
Atau
dikatakan
dapat
1. Dalam proses penegakan hukum
bahwa perjudian
sudah
membudaya
masyarakat. perjudian
itu
diberantas
dilakukan
oleh
polisi
di
terhadap pelaku judi sabung
Sehingga
ayam, mulai dari penyedikan
tidak
habis,
yang
dapat
sampai
kalaupun
dengan
pengumpulan
proses
bukti,
ada pelaku perjudian dapat
akhirnya
ditangkap maka muncul para
Penuntu Umum sesuai dengan
pelaku perjudian yang lain
KUHP
kebocoran
sebelum
ke
Jaksa
2. Kendala – kendala yang dapat
ataupun di daerah lain. 3. Adanya
sampai
dan
operasi
menghambat
Polresta
Palu
Kepolisian
dalam mengungkapkan tindak
melakukan operasi. Sehingga
pidana pejudian sabung ayam di
ketika
operasi
kalangan masyarakat antara lain
pelaku sudah menghilangkan
: masyarat terkesan menutup –
barang bukti.
nutupi adanya tindak pidana
dilakukan
4. Hukuman
atau
dijatuhkan
vonis
terlalu
yang
perjudian
sabung
ayam,
ringan.
kurangnya barang bukti yang
Biasanya rata-rata hanya 1-8
digunakan untuk mengungkap
bulan
tindak pidana perjudian sabung
penjara.
Hal
ini
menyebabkan pelaku tidak jera
ayam,
dan
operasi.
cenderung
perbuatannya. pelaku
mengulangi Dan
pernah dan
adanya
kebocoran
apabila tertangkap
B.
mengulangi
Saran
1. Hendaknya
dalam
rangka
perbuatannya,
maka
pelaku
mencegah dan menangulangi
akan semakin
rapi
dalam
tidak pidana perjudian sabung
pidana
ayam itu polisi dapat bertindak
melakukan
tindak
perjudian,
lebih pelaku
III. PENUTUP
aktif,
sehingga
kejahatan
para
perjudian
dapat ditangkap berserta barang
A. Kesimpulan
11
buktinya
untuk
kemudian
diharapkan masyarakat dapat
diproses,
Bagi
masyarakat
memberikan informasi kepada
menyadari
Polresta Palu apabila ada suatu
pengaruh negatif dari tindak
praktek perjudian, tidak malah
pidana perjudian,
menutupinya
hendaknya
untuk
itu
12
DAFTAR PUSTAKA BUKU – BUKU Adami Chazawi. Pelajaran Hukum Pidana, Rajawali Pers, Jakarta.2005. Amir Ilyas, Asas-Asas Hukum Pidana, Yogyakarta, Rengkang Education Yogyakarta dan Pukap Indonesia, 2012. B. Simanjuntak, Benerapa Aspek Patologi Sosial, Bandung Alumni, 1981. Dali Mutiara, Tafsiran Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta. Kartini Kartono, Patologi Sosial, jilid I, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005. Michael West, An International Reader’s Dictionary, Longman Group Limited, London, 1970. Mr. N.E. algra dan Mr. RR.W. Gokkel, Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae, diterjemahkan oleh Saleh Adiwinata dkk, Bina Cipta, Jakarta, 1983. Lihat juga perbandingan H. Van Der Tas, Kamus Hukum Belanda-Indonesia, Timun Mas, Jakarta, 1961. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta, 1995. R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Politeia, Bogor, Surabaya, 1991. Siti Sundari, Hukum Lingkungan dan Kebijakan Lingkungan Nasional, Airlangga University Press, Surabaya, 2005. Sudarsono, Kamus Hukum, Cetakan Kelima, , P.T.Rineka Cipta, Jakarta, 2007 Soerjono Soekanto. Pokok – Pokok Sosiologi Hukum, Rajawali Pers, Jakarta. 2006. Wantjik Saleh, Perlengkapan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta. Wirjono Prodjodikoro. Tindak – Tindak Pidana Tertentu Di Indonesia, Refika Aditama, Bandung. 2010. PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN KUHP ( Kitab Undang – Undang Hukum Pidana ) Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian INTERNET Bambang, Perjudian dalam Perspektif Hukum, http://bambang.staff.uii.ac.id/2008/10/17/ perjudian-dalam-perspektif-hukum
13
BIODATA
NAMA
: ARYA YUDHAWARMAN
TEMPAT/TANGGAL LAHIR
: PALU, 14 MARET 1991
AGAMA
: ISLAM
ALAMAT
: JL. TANJUNG TADA II NO 16 B
ALAMAT E-MAIL
:
[email protected]
NO HP
: 082347570489
14