Polsek Kaligesing Pelaku Judi Dadu
Ringkus
PURWOREJO,FP – Medan perbukuitan ditambah banyak jurang curam tidak menyurutkan jajaran Polsek Kaligesing untuk memberantas penyakit masyarakat (pekat). Seperti yang terjadi Senin (09/05/2016), berawal dari informasi masyarakat kepada Bripka Bambang Dwi, anggota Babinkamtibmas, adanya perjudian dadu, Kapolsek Kaligesing, AKP Papandi dan Kanit Reskrim AIPTU Ari K langsung mendatangi lokasi. Dengan mengendap-endap di kegelapan malam Kapolsek Kaligesing dengan anggotanya menuju Dusun Sigayang, Desa Jatirejo, Kecamatan kaligesing. Aksi penyergapan malam itu membuat para pelaku judi kalang kabut berlarian kabur segala arah. Namun demikian penyergapan tidak sia-sia lantaran berhasil meringkus Usman (58) warga Desa Somongari dan Memang (35) warga Desa Jatirejo yang tidak sempat kabur. Sementara Parno, Wagiyo dan Marianto berhasil lolos. Usman dan Memang langsung digelandang ke Mapolsek Kaligesing. Turut diamankan sebagai barang bukti, uang tunai Rp 600 ribu, tiga buah mata dadu, satu buah bathok (tempurung kelapa), satu buah alas dan satu buah tikar. Kapolsek Kaligesing AKP Papandi mengatakan, kedua pelaku judi dadu saat ini sudah ditahan dan dalam pemeriksaan lebih lanjut. “Segera setelah berkas perkaranya selesai akan kita limpahkan ke Kejaksaan Negeri Purworejo. Kedua pelaku kita kenakan pasal 303 tentang perjudian dengan ancaman 10 tahun penjara,” kata AKP Papandi.
Pura-pura Sakit Perut, Penjual Bakpao Keliling Kuras Rumah Kontrakan PURWOREJO, FP – KD alias Daryanto bin Kasirin (28) warga RT 03 RW 06 Desa Purwosari, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang tidak berkutik saat ditangkap anggota Sat Reskrim Polres Purworejo. KD yang keseharianya berprofesi sebagai penjual bakpao keliling itu ditangkap lantaran nekad mencuri uang Rp 130 juta milik Injaman (54) warga RT 01 RW 01 Kampung Brengkelan, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo yang berdomisili di RT 02 RW 04 kampung Mranti, Kelurahan Mranti dan Ngadimin (27) warga RT 02 RW 04 dukuh Patuk, Desa Brengkolkulon, Kecamatan Ambal, Kebumen. Selain uang, KD juga mengambil HP Nokia, sepeda motor Yamaha Vixion nopol AA 5121 J warna biru beserta STNK, BPKB, satu helm merek INK warna hitam, HP Andromax, satu jam tangan merek Quartz, dan sepatu warna coklat. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholid Mawardi, SH mengatakan, tersangka dan kedua korban baru kenal sekitar satu minggu. Korban mempunyai usaha dagang ayam potong dan pakaian batik di Pasar Suronegaran sementara tersangka berjualan kue bakpao keliling menggunakan gerobag. Kejadian bermula saat tersangka membawa gerobag jualan kue bakpao datang ke rumah kontrakan korban di Kelurahan Mranti, Jumat (25/11) sekitar pukul 11.00 WIB. “Waktu itu tersangka mengaku mau numpang istirahat karena perutnya sakit dan
diijinkan oleh korban, “kata AKP kholid Mawardi, SH, Selasa (6/12). Sekitar pukul 12.00 WIB korban mengajak tersangka sholat Jumat tapi tersangka tidak mau dengan alasan perutnya masih sakit dan ingin istirahat saja. Karena tidak mau, korban kemudian pergi sholat Jumat dan meninggalkan tersangka sendirian dirumah kontrakan. Begitu korban pergi, tersangka langsung mengambil barangbarang milik korban. Diantaranya tas punggung yang berada di almari dan didalamnya terdapat uang tunai dan HP milik Injaman. Tersangka juga mengambil HP Andromax dan jam tangan milik Ngadimin. Tidak itu saja, tersangka juga memakai selatu dan helm INK kemudian pergi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion milik Ngadimin. “Setelah berhasil menguras barang-barang milik korban selanjutnya tersangka pulang ke Pemalang, “ucap AKP Kholid Mawardi. Sekitar pukul 12.30 WIB, lanjut AKP Kholid Mawardi, korban pulang dan mendapati tersangka sudah tidak ada namun gerobak bakpao masih berada di samping rumah. Korban kemudian masuk ke dalam rumah dan mendapati sepeda motor Yamaha Vixion serta barang-barang lainnya sudah raib. Sadar sudah menjadi korban pencurian kemudian keduanya melaporkan kejadian itu ke Polsek Purworejo. Mendapat laporan adanya pencurian di rumah kontrakan korban, Unit Opsnal Sat Reskrim Polres Purworejo langsung melakukan penyelidikan dan berhasil diketahui identitas serta alamat tersangka. Berdasarkan identitas tersebut akhirnya Sat Reskrim Polres Purworejo Selasa (29/11) berhasil menangkap tersangka di wilayah Tegal dan menyita sepeda motor Honda Beat yang dibeli tersangka menggunakan uang hasil curian. “Tersangka dan barang bukti kemudian dibawa ke Polres Purworejo, “kata Kasat Reskrim.
Menurut kasat Reskrim, dari hasil pemeriksaan tersangka mengaku hanya mengambil uang tunai sejmlah Rp 40 juta yang dibungkus kantong plastik hitam yang berada didalam tas punggung beserta HP. Tersangka tidak mengetahui sejumlah uang tunai lainya yang berada didalam tas punggung tersebut. “Dari pengakuan tersangka, tas punggung dan HP Andromax dibuang di sungai Comal, Pemalang. Sedang helm INK dan sepatu ditinggalkan di sekitar lapangan Comal, Pemalang. Uang hasil curian sejumlah Rp 40 juta digunakan untuk membeli sepeda motor Honda Beat, keperluan sehari-hari, dan untuk bersenangsenang hingga tersisa Rp 9 juta, ” paparnya. Dikatakan, terhadap tersangka akan disangkakan melakukan tindak pidana pencurian sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 KUHP Subsider 362 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Barang bukti yang berhasil disita, uang tunai Rp 9 juta, 1 HP nokia warna merah, 1 jam tangan merek Quartz warna hitam, sepeda motor Yamaha Vixion nopol AA 5121 J, dan Honda Beat nopol G 4028 YW.
Polres Kebumen Berhasil Tangkap Tahanan Yang Kabur Dari Polres Sumedang KEBUMEN, FP – Kerjasama yang dilakukan oleh Polsek Kuwarasan Polres Kebumen dan anggota Polres Sumedang dalam melakukan pengejaran terhadap tahanan yang berusaha kabur, berbuah hasil. Tersangka dalam perkara uang palsu bernama Riki Purnama (31)
warga Desa Jatimukti Rt.01 RW 06 Kecamatan Jatinangor Sumedang Jawa Barat, yang dikabarkan kabur dari Rutan Polres Sumedang pada hari Sabtu (11/02) berhasil tertangkap tim gabungan hari Senin (13/2). Kapolsek Kuwarasan Polres Kebumen AKP Heru, mengatakan, tertangkapnya tahanan yang kabur itu berkat kerjasama antara Polres Kebumen khususnya Polsek Kuwarasan dan Polres Sumedang. “Riki yang sebelumnya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Sumedang berhasil diringkus kembali di rumah istrinya yang terletak di Desa Wonoyoso, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen pada pukul 06.00 WIB, ” kata AKP Heru. Dijelaskan Kapolsek, pada saat dilakukan penangkapan, Riki tidak melakukan perlawanan. Setelah menjalani sejumlah pemeriksaan di Polsek Kuwarasan Polres Kebumen, tahanan kabur itu selanjutnya diserah terimakan antara Kapolsek kepada tim dari Polres Sumedang, untuk selanjutnya dibawa ke Polres Sumedang.
Diduga Selingkuh, Perangkat Desa Diarak Warga KEBUMEN, FP – Karena diduga melakukan perselingkuhan dengan wanita yang bukan istrinya, S (40) seorang Perangkat Desa Kalipurwo Kecamatan Kuwarasan digelandang warga ke Balai Desa oleh warganya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Piket Polsek Kuwarasan yang datang ke Balai Desa Kalipurwo setelah mendengar peristiwa itu, segera mengamankan S (40) ke Mapolsek Kuwarasan. Kapolres Kebumen AKP Alpen,SIK,MH melalui Kasubbag Humas
Polres Kebumen AKP Willy Budianto, SH, MH membenarkan adanya kejadian di Kuwarasan. Dijelaskan, kejadian itu berawal dari kecurigaan warga sekitar yang melihat S mendatangi rumah wanita yang masih tetangga nya pada Senin (19/12) malam. Karena dianggap sudah melakukan tindakan tidak terpuji, kemudian warga membawa S ke Kantor Desa Kalipurwo untuk dimintai pertanggungjawabanya. “Warga juga menuntut agar S mundur dari jabatanya sebagai perangkat desa, ” kata AKP willy. Menurut AKP willy, kepada warga yang berkumpul di Mapolsek Kuwarasan, Kapolsek Kuwarasan Polres Kebumen AKP Heru malam itu mengatakan siap menangani perkara dugaan perselingkuhan itu. “Karena pasal perzinahan adalah delik aduan, jadi kami akan melakukan proses hukum setelah menerima aduan.” ungkap Willy. Menyinggung tuntutan warga agar S mundur dari jabatanya sebagai perangkat desa, Kapolsek mengatakan bahwa itu bukan kewenanganya, tapi akan melakukan koordinasi dengan Camat Kuwarasan yang akan diteruskan ke Bupati Kebumen. Sebelum warga membubarkan diri, AKP Heru menghimbau kepada warga untuk tetap tenang dan bersama-sama menjaga situasi lingkungan agar tetap kondusif.
Kepergok
Maling
Jemuran,
Sepeda Motor Ditinggal Kabur KEBUMEN, FP – Karena ketakutan aksinya diketahui warga, sepeda motor yang diduga milik maling jemuran ditinggal kabur dan kini diamankan polisi. Kapolsek Petanahan,
AKP I made Arjana mengatakan, kejadian
berawal saat Blue Light Patrol Polsek Petanahan Polres Kebumen sedang melintas di Jogomertan Petanahan menjumpai sekelompok orang sedang mengejar maling jemuran milik Fuad Hasim, Senin (16/1) dini hari. ” Pada saat itu, Fuad Hasim melihat tiga orang sedang berusaha mengambil jemurannya (pakaian) yang masih berada di luar rumah. Saat itu juga, korban yang masih terjaga memergoki pencuri jemuran itu sedang mengambil pakaiannya yang masih belum kering,” jelas Kapolsek. Melihat kejadian itu, tiga pemuda itu langsung lari tunggang langgang karena diteriaki maling oleh Fuad. Karena gugup, sepeda motor Honda Supra X 125 dengan nopol AA 4685 AW yang digunakan untuk mencuri pun di tinggal begitu saja. Korban dibantu dengan warga serta Polsek Petanahan yang datang ke TKP juga ikut melakukan pengejaran. Namun kondisi yang gelap, pelaku tidak berhasil lolos. Polsek Petanahan hanya berhasil mengamankan sepeda motor milik tersangka dan pakaian milik korban yang akan dicuri. Untuk kepentingan lebih lanjut, saat ini, sepeda motor milik pelaku diamankan di Polsek Petanahan. Dengan harapan pemilik sepeda motor akan mengambil motor itu. “Pas mengambil, akan kami periksa, apakah ada keterlibatan terhadap maling jemuran yang tadi malam berkasi di Jogomertan,” ucap Kapolsek.
Curi Tracker, Warga Wonosobo Ditangkap Polsek Purwodadi PURWOREJO,FP – RC alias Rigae (36) warga Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo terpaksa harus diamankan anggota Polsek Purwodadi lantaran diduga sudah mencuri satu unit tracker (kontrol rantai besi) milik PT Anugerah Karya Trisakti, Selasa (30/8). Untuk pemeriksaan lebih lanjut kini Regae mendekam dalam sel tahanan Polres Purworejo. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo SIK melalui Kapolsek Purwodadi AKP Sugiyanto membenarkan adanya kasus pencurian itu. Dijelaskan, bermula saat Rigae yang bekerja sebagai tukang mengumpulkan limbah serbuk kayu datang ke PT Anugerah Karya Trisakti. Kedatangan ke PT Anegerah Karya Trisakti tidak dicurigai karena yang bersangkutan memang sering datang untuk mengambil serbuk kayu ditempat itu. Namun rupanya hari itu selain mengambil serbuk kayu, Rigae juga berusaha mengambil tracker yang berada di gudang dengan cara memasukkan ke dalam karung plastik. Sayangnya aksi Rigae diketahui oleh Edi Sulistyo, Satpam PT Anugerah Karya Trisakti. Saat itu juga Rigae diringkus oleh Edi Sulistyo dan dilaporkan ke Polsek Purwodadi. Anggota Polsek Purwodadi yang mendapat laporan kemudian menjemput Rigae dan membawa ke Polsek Purwodadi untuk dilakukan pemeriksaan. “Tersangka memang sudah biasa datang untuk mengambil limbah serbuk kayu jadi sangat leluasa keluar masuk area pabrik,” kata AKP Sugiyanto, dalam press rilease Rabu (31/8). Dijelaskan, perbuatan yang dilakukan oleh Riage dapat diduga melanggar pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman maximal 7 tahun penjara. Kata Kapolsek
Purwodadi.(War)
Bertambah, Cabul
Korban
Santri
PURWOREJO – Dari hasil pengembangan pemeriksaan kasus persetubuhan yang dilakukan oleh tersangka LW terhadap LE, santrinya sendiri pada Jumat (2/9) lalu terungkap jika korban lebih dari satu. Dari pengakuan saksi, diketahui korban pencabulan sebanyak lima santriwati. “Hasil pemeriksaan dan pengakuan para saksi diketahui korban pencabulan ada lima orang. Satu orang korban persetubuhan sisanya korban pencabulan dengan cara diraba-raba,” kata Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo dalam gelar perkara di Mapolres, Jumat (9/9). Sementara itu, tersangka LW mengaku nekad berbuat tidak senonoh terhadap santrinya lantaran nafsu. ” Saya khilaf pak,” kata tersangka yang mengaku menjadi guru ngaji baru sekitar enam bulan. (War)
Diduga Setubuhi Gadis Dibawah Umur, Tiga Pemuda Ditangkap
Polisi KEBUMEN, FP – Unit Resmob Sat Reskrim Polres Kebumen menangkap tiga remaja yang diduga sudah melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap Kencur (nama samaran) , Kamis (16/2) sekitar pukul 19.30 WIB. Ketiga remaja tersebut, Toh (18), PNR (19) dan IPA (17), semuanya warga Desa Pujitirto, Kecamatan Karangsambung, Kebumen. Kapolres Kebumen, AKBP Alpen, SIK, SH, MH melalui Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Koliq Salis Hermawan, SH mengatakan, kejadian bermula Sabtu (11/2) sekitar pukul 19.30 WIB korban pergi bersama teman perempuanya, Laras. Selanjutnya kedua remaja ini bertemu dengan lima pemuda yang juga temanya Laras. Setelah itu mereka pergi ke kebun di Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kebumen. “Setelah sampai di kebun para remaja ini meminum minuman keras jenis ciu, korban juga ikut minum hingga tidak sadarkan diri dan tertidur di perkebunan, ” kata Kasat Reskrim. Sekitar pukul 03.00 WIB korban dibawa ke jalan desa masuk wilayah Desa Kalirancang, Kecamatan Alian oleh ketiga tersangka. Selanjutnya korban disetubuhi oleh ketiga tersangka secara bergantian diatas jalan desa. Tidak terima dengan perlakuan tersebut, orangtua korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Alian. Guna pemeriksaan lebih lanjut kini ketiga tersangka diamankan di sel tahanan Polsek Alian.
M e n u r u t A K P K h o l i q S a l is Hirmawan, SH, akibat perbuatanya para tersangka akan dijerat dengan Pasal 81 UU RI No. 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No. 1 Tahun 2017 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tentang Persetubuhan terhadap anak dibawah umur dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara. Diamankan sebagai barang bukti, satu potong celana jeans warna biru, satu potong kaos lengan panjang, satu potong celana dalam warna hitam, satu potong BH warna pink, satu botol bekas minuman, dan satu bungkus plastik warna putih. Sementara itu, Kuswoyo (33), orangtua korban menuturkan, anak perempuan nya berpamitan kepada dirinya hendak menginap dirumah teman nya yang bernama Laras yang masih tetangganya. Kepada ibunya korban pamit menginap hari Sabtu (11/2) sampai Senin (13/2). “Namun sampai dengan hari Senin malam anak saya belum pulang, ” kata Kuswoyo dihadapan petugas saat melaporkan
kejadian itu. Kekhawatiran Kuswoyo semakin menjadi-jadi saat dirunya berusaha mencari anaknya dirumah temanya tidak ada. Bahkan temanya juga sedang dicari oleh keluarganya. Akhirnya Kuswoyo mendapatkan informasi anaknya berada di sebuah tempat di Dukuh Eragemiwang Desa Pujotirto Kecamatan Karangsambung, Kebumen. (RSK)
Berkat Pemberitaan Media, Identitas Mayat di Pematang Sawah Akhirnya Terungkap KEBUMEN, FP – Setelah sebelumnya menjadi pertanyaan, siapa identitas mayat yang menggegerkan Alian pada hari Kamis (22/12) siang, kini pihak keluarganya sudah menjemputnya. Saat dikonfirmasi, Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH, melalui Kasubbaghumas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH mengatakan mayat itu bernama Khotob (35) warga RT 03 RW 01Ds. Condong Campur, Kecamatan Kejawaran, Kabupaten Banjarnegara. Keterangan itu dipastikan dari pihak keluarga korban yang mengecek langsung jenazah di RSUD Kebumen pada Jumat (23/12) malam. Dijelaskan Willy, kedatangan Ahmad (44) dan Mahrur (50) yang merupakan tetangga sekaligus kerabat korban menjelaskan Khotob adalah suami dari Sutini (30) yang saat ini tinggal di Batur Banjarnegara. Sepengetahuan keluarga, korban sedang bekerja di Kalimantan namun sudah lama tidak kunjung pulang. “Kurang
lebih sudah enam tahun korban tidak pulang, ” jelas AKP Willy. Dalam kesempatan itu, AKP Willy mewakili Kapolres Kebumen mengucapkan terimaksaih kepada warga serta media cetak maupun online, karena pemberitaan penemuan mayat dapat mempertemukan korban dengan pihak keluarga.
Kabur Dari Sel Tahanan di Jambi Tertangkap di Purworejo PURWOREJO, FP – Jajaran Polsek Grabag berhasil menangkap MA (23) warga RT 04 RW 02 Desa Terentang Baru, Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari, Jambi. MA ditangkap di Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag, Jumat (11/11) sekitar pukul 18.00 WIB. M. Ariyanto merupakan buronan dan masuk daftar pencarian orang Polsek Kemuning Resor Indragiri Hilir. MA sebagai tersangka kasus pencurian kabel milik PLN dan kabur dari sel tahanan Polsek Kemuning dengan cara menggergaji ventilasi teralis besi. Kapolsek Grabag, AKP suwito, SH mengatakan, penangkapan tersangka berawal dari informasi adanya orang mencurigakan di Desa Harjobinangun. Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan diketahui orang yang dianggap mencurigakan berada di rumah Sangidi yang masih famili orang tersebut. “Tersangka tinggal dirumah Sangidi, yang tak lain pakde tersangka, “kata AKP Suwito, Senin (14/11). Dijelaskan, secara bersamaan pada waktu itu Polsek Grabag menerima permintaan penangkapan DPO dari Polsek Kemuning atas nama MA tersangka kasus pencurian dengan pemberatan yang kabur
atau melarikan diri dari tahanan Polsek Kemuning yang diduga berada di wilayah Kecamatan Grabag, Purworejo. Berdasarkan dari hasil penyelidikan sesuai dengan data yang dikirim dari Polsek Kemuning, maka pada Jumat (11/11) dilakukan penangkapan terhadap tersangka. “Tersangka kita tangkap dirumah Sangadi sekitar pukul 18.00 WIB tanpa perlawanan, “jelas AKP Suwito. Usai ditangkap, malam itu juga tersangka dijemput oleh Kapolsek Kemuning. Setelah dilakukan serah terima, malam itu juga tersangka langsung dibawa ke Polsek Kemuning Resor Indragiri Hilir, Jambi. Menurut AKP Suwito, sebelum ditangkap tersangka sempat menetap di rumah pakdenya sekitar satu minggu. Tersangka juga sempat bekerja di gudang pakan udang di Desa Harjobinangun. “Kepada pakdenya, tersangka selama ini di Jambi bekerja di penbangan emas ilegal dan sering dikejar-kejar orang sehingga kabur ke rumah pakdenya di Grabag. ” ucapnya. Yang menarik, meski tersangka bisa sampai ke rumah familinya di Desa Harjobinangun, namun sebenarnya tidak pernah sekalipun tersangka menginjakan kakinya di Desa Harjobinangun. Sebab, kakeknya yang asli warga Desa Harjobinangun bersama orang tua tersangka sudah lama sekali ikut transmigrasi ke Jambi. Artinya tersangka bisa sampai ke Desa Harjobinangun mungkin hanya berdasarkan keterangan kakek atau orang tuanya saja.