ABSTRAK PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Empiris Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu) Produktivitas kerja karyawan merupakan factor utama bagi suatu perusahaan dalam mencapa tujuan yang diinginkan perusahaan. Ada beberapa factor yang berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja karyawan, antara lain: Keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah salah satu bentuk perhatian yang diberikan perusahaan bagi sumber dayanya/karyawan untuk melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatan dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan adanya implementasi program K3 diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja pada Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana kota Batu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja secara parsial dan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini menggunakan metode total sampling, yaitu keseluruhan populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner dan observasi. Metode analisa data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS. Pengujian hipotesis dengan uji F membuktikan bahwa terdapat pengaruh secara simultan keselamatan kerja karyawan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan dengan nilai F sebesar 5,720. Hasil uji t membuktikan bahwa keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas karyawan dengan nilai keselamatan kerja sebesar 5,276 dan kesehatan kerja sebesar 6,193. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa kesehatan kerja berpengaruh dominan terhadap produktivitas karyawan dengan nilai Beta 0,895. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program K3 akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja jika diimplementasikan secara utuh, dalam artian tidak hanya menitikberatkan pada satu bagian saja. Kata Kunci: Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Produktivitas Karyawan, Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu.
PENDAHULUAN Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan masalah bidang sumber daya manusia yang sangat penting terkait dengan keberadaan perusahaan. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu bentuk perhatian yang diberikan perusahaan bagi sumber dayanya/karyawan yaitu untuk melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatan dalam menjalankan pekerjaannya (Handoko, 2011). Pada sisi yang lain dengan semakin berkembangnya teknologi dalam proses produksi, maka akan memberikan kemungkinan yang besar timbulnya pengaruh terhadap tenaga kerja. Adanya teknologi yang disertai peralatan modern disamping membawa kemudahan dalam berproduksi juga mempunyai tingkat resiko kecelakaan yang tinggi. Oleh karena itu diperlukan ketelitiaan serta kewaspadaan yang tinggi dalam mengoperasikannya dan hal tersebut terkait secara langsung dengan jaminan keselamatan kerja yang diberikan oleh perusahaan. Kesel amat an kerja menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan kerusakan atau kerugian di tempat kerja. (Mangkunegara, 2000). Adanya kenyataan tersebut menjadikan perlindungan tenaga kerja atas keselamatan dan kesehatan kerja menjadi hal yang penting dan wajib dilaksanakan oleh manajemen perusahaan. Kesalahan di dalam penggunaan peralatan, kurangnya perlengkapan alat pelindung tenaga kerja, serta keterampilan tenaga kerja yang kurang memadai ternyata dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang sangat besar berupa kecelakaan
kerja, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit menjadi hal penting dalam upaya memberikan jaminan kepada para karyawan. Kecelakaan kerja akan menimbulkan hal-hal yang sangat negatif yaitu berupa kerugian ekonomis serta dapat pula mengakibatkan penderitaan manusia atau tenaga kerja yang bersangkutan. Sedangkan lingkungan kerja yang tidak aman dan kurang sehat juga dapat mengganggu tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dari fenomena tersebut, maka perlu sekali adanya usaha-usaha perlindungan terhadap tenaga kerja. Pemerintah sudah lama merasakan perlunya melaksanakan usaha-usaha perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Dimana pada dasarnya kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja (Mangkunegara, 2000). Masalah kesehatan karyawan tidak kalah penting karena hal ini sangat berpengaruh besar terhadap kondisi sehat tidaknya karyawan didalam melaksanakan tugasnya, jika kesehatan karyawan dalam kondisi sempurna (tidak sedang sakit), maka dapat menekan frekuensi terjadi kecelakaan kerja. Oleh karena itu pihak perusahaan harus lebih memperhatikan keadaan karyawan dalam melaksanakan tugasnya terutama berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan (Hasibuan, 2012). Ukuran-ukuran produktivitas bagi seorang manajer pabrik dapat dilihat dari beberapa item, salah satunya tentang keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, atau seberapa besar
kecelakaan yang dilakukan oleh para karyawan dan pada akhirnya mempengaruhi pencapaian atas produktivitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produktivitas yang tinggi sangat diharapkan bagi setiap organisasi karena produktivitas merupakan tolak ukur dalam mengadakan perbandingan antara apa yang diharapkan dengan kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan pada seseorang. Produktivitas pada dasarnya adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode yang diberikan padanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah serta untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti.
Hasil uji regresi yang dilakukan dengan penjelasan ditunjukkan pada tabel berikut.
METODE PENELITIAN
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini menggunakan metode total sampling, yaitu keseluruhan populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner dan observasi. Metode analisa data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebes terhadap variabel terikat.
telah yang
Tabel 1 : Uji Regresi Linier Berganda B Variabel Unstandardized Keterangan Coefficients Constant 9,994 Signifikan (X1)
0,642
Signifikan
(X2)
0,823
Signifikan
R Square = 0,774 Sumber : Diolah, 2015 Dari tabel 4.8, dapat dibuat persamaan regresi untuk mengukur tingkat pengaruh dari masing-masing indikator dari variabel pengembalian modal usaha pinjaman dalam penelitian ini yang digunakan adalah:
Y = 9,994 + 0,642 X1 + 0,823 X2 keselamatan kerja karyawan (X1), variabel kesehatan kerja (X2), dan variabel produktivitas karyawan (Y) Dari persamaan regresi dapat diartikan bahwa, ketika tidak ada variabel keselamatan kerja karyawan (X1) dan variabel kesehatan kerja (X2) maka nilai variabel produktivitas karyawan (Y) sebesar nilai konstanta yaitu 9,994 namun ketika variabel keselamatan kerja karyawan (X1) bertambah 1 dan kesehatan kerja (X2) juga bertambah 1 maka nilai variabel produktivitas karyawan (Y) mengalami peningkatan sebesar 1,465 atau nilai variable produktivitas karyawan (Y) sebesar 11,459. Y = Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas yaitu
variabel modal usaha (X1) dan pendapatan (X2) X1 = Koefisien regresi (X1) sebesar 0,642 dengan tanda positif menyatakan bahwa variabel aktivitas kerja (X1) mempunyai hubungan serta pengaruh yang searah positif. X2 = Koefisien regresi (X2) sebesar 0,823 dengan tanda positif menyatakan bahwa variabel pendapatan (X2) mempunyai hubungan serta pengaruh yang searah positif. Dari hasil analisa didapakan nilai R Square sebesar 0,774 artinya variabel keselamatan kerja karyawan (X1) dan variabel kesehatan kerja (X2) mempunyai pengaruh terhadap variabel produktivitas karyawan (Y) sebesar 77,4%. dan sisanya sebesar 0,226 atau 22,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Pengujian Hipotesis
Uji t (Parsial)
Uji ini di lakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing item variabel bebas terhadap variabel terikat, besarnya nilai masing-masing pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 2 : Hasil Uji t Variabel (X1)
t hitung 5,276
t tabel
2. Uji F (Simultan) Uji F secara simultan yaitu uji statistik untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama/universal, berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan hasil pengujian hipotesis disajikan pada tabel berikut. Tabel 3 : Hasil Uji F
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah variabel keselamatan kerja karyawan (X1) dan kesehatan kerja (X2) berpengaruh terhadap variabel produktivitas karyawan (Y) secara parsial adalah sebagai berikut. 1.
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa nilai thitung variabel keselamatan kerja karyawan (X1) sebesar 5,276 lebih besar dari ttabel sebesar 2,086 artinya variabel modal usaha (X1) berpengaruh secara parsial terhadap variabel produktivitas karyawan (Y) dan nilai thitung kesehatan kerja (X2) sebesar 6,193 lebih besar dari ttabel sebesar 2,086 artinya variabel kesehatan kerja (X2) berpengaruh secara persial terhadap variabel produktivitas karyawan (Y).
Beta
Sig t
0,668 0,000
2,086 (X2) 6,193 0,895 0,000 Sumber: Diolah, 2015
Variabel
F hitung
F tabel
(X1), 5,720 3,490 (X2), Sumber: Diolah, 2015
Sig. 0,000
Dari Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan Ftabel dengan Fhitung nilai Fhitung sebesar 5,720 (Sig. F = 0,000). Jadi Fhitung > Ftabel (5,720, > 3,490) yang berarti bahwa secara simultan (bersama-sama) variabel keselamatan kerja karyawan (X1) dan kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas karyawan (Y). 3. Uji Dominan Tujuan dari uji variabel dominan yaitu mengetahui variabel yang berpengaruh dominan yaitu dengan melakukan perbandingan koefisien regresi antara variabel keselamatan dan kesehatan kerja. Variabel yang
mempunyai koefisien regresi terbesar maka variabel tersebut mempunyai pengaruh dominan terhadap produktivitas karyawan pada Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu, yang disajikan dalam bentuk tabel berikut. Tabel 3 : Hasil Uji F No. 1 2
Variabel
Beta
Sig
Keterangan
(X1) (X2)
0,668 0,895
0,000 0,000
Dominan
Sumber: Diolah, 2015 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisa yang telah disajikan dalam penelitian ini diketahui bahwa variabel keselamatan kerja karyawan (X1) dan vatriabel kesehatan kerja (X2) berpengaruh positif terhadap variabel produktivitas karyawan (Y) dengan nilai Unstadardized Coefficients (B) untuk variabel keselamatan kerja karyawan (X1) sebesar 0,642 dan kesehatan kerja (X2) sebesar 0,823. Hasil uji t membuktikan bahwa variabel keselamatan kerja karyawan (X1) dan vatriabel kesehatan kerja (X2) berpengaruh secara parsial terhadap variabel produktivitas karyawan (Y) dengan nilai keselamatan kerja karyawan (X1) sebesar 5,276 dan kesehatan kerja (X2) sebesar 6,193. Pengujian hipotesis dengan uji F membuktikan bahwa terdapat pengaruh secara simultan variabel keselamatan kerja karyawan (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap variabel produktivitas karyawan (Y) dengan nilai F sebesar 5,720. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel kesehatan kerja (X2) berpengaruh
dominan terhadap produktivitas karyawan (Y) dengan nilai Beta 0,895. Mengingat variabel keselamatan kerja karyawan (X1) dan kesehatan kerja (X2) berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan (Y) dan variabel kesehatan kerja (X2) berpengaruh dominan terhadap produktivitas karyawan (Y) maka untuk menjaga produktivitas karyawan di dalam tempat kerja maka Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu perlu memperhatikan kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum dari atau pegawai yang ada. Selain itu juga Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu harus memperhatikan resiko kesehatan kerja yang merupakan faktor-faktor lingkungan kerja yakni bekerja melebihi periode waktu yang telah ditentukan, tempat kerja yang sempit, ventilasi dan penerangan yang terbatas, dan temperatur udara di dalam ruang kerja panas dapat menyebabkan karyawan mengalami stress panas, kelelahan, kram, tangan berkeringat, pusing dan gangguan fisik seperti sakit. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja karyawan menurut Mangkunegara (2000), yaitu meliputi: 1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial dan psikologis. 2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja yang digunakan sebaiknya seefektif mungkin. 3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamananya. 4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. 5. Agar meningkat kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. 7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. Program keselamatan dan kesehatan karyawan merupakan tanggung jawab perusahaan, dimana hal tersebut dapat membawa dampak atau pengaruh secara langsung kepada para karyawan dalam bekerja. Pemberian fasilitas-fasilitas pendukung dan peraturan-peraturan sangat diperlukan dalam mewujudkan usaha-usaha meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Adapun uasaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja seperti: mencegah dan mengurangi kecelakaan kebakaran dan peledakan, memberikan peralatan perlindungan diri untuk pegawai yang bekerja pada lingkungan yang menggunakan peralatan yang berbahaya, mengatur suhu, kelembapan, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkandan mencegah kebisingan, mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit, memelihara kebersihan dan ketertiban serta keserasian lingkungan kerja untuk menciptakan suasana kerja yang menggairahkan semangat kerja pegawai. Faktor yang mempengaruhi pencapaian produktivitas, menurut Mangkunegara (2000), adalah faktor kemampuan (ability), secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill ). Artinya pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari
maka ia akan lebih mudah untuk mencapai produktivitas yang diharapkan. Selain faktor kemampuan ada juga faktor motivasi (motivation), motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil uji t membuktikan bahwa keselamatan kerja karyawan berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas karyawan. 2. Hasil uji t membuktikan bahwa variabel kesehatan kerja berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas karyawan. 3. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel kesehatan kerja berpengaruh dominan terhadap produktivitas karyawan. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah salah satu bentuk perhatian yang diberikan perusahaan bagi karyawan untuk melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatan dalam menjalankan pekerjaannya. Untuk menjaga produktivitas karyawan di dalam tempat kerja maka Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu perlu memperhatikan kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum dari atau pegawai yang ada. Selain itu juga Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu harus memperhatikan resiko kesehatan kerja yang merupakan faktorfaktor lingkungan kerja yakni bekerja melebihi periode waktu yang telah ditentukan, tempat kerja yang sempit,
ventilasi dan penerangan yang terbatas, dan temperatur udara di dalam ruang kerja panas dapat menyebabkan karyawan mengalami stress panas, kelelahan, kram, tangan berkeringat, pusing dan gangguan fisik seperti sakit. Selain faktor-faktor yang harus diperhatikan, adapun uasaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja seperti: mencegah dan mengurangi kecelakaan kebakaran dan peledakan, memberikan peralatan perlindungan diri untuk pegawai yang bekerja pada lingkungan yang menggunakan peralatan yang berbahaya, mengatur suhu, kelembapan, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan dan mencegah kebisingan, mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit, memelihara kebersihan dan ketertiban serta keserasian lingkungan kerja untuk menciptakan suasana kerja yang menggairahkan semangat kerja pegawai.
KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil uji t membuktikan bahwa keselamatan kerja berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas karyawan sehingga perlu diperhatikannya aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kehilangan sebagian alat tubuh, buta dan tuli. Dengan demikian di lingkungan kerja Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu, karyawan harus dijauhkan dari aktivitas lokasi
yang dapat membahayakan keselamatan. Selain faktor-faktor yang harus diperhatikan, adapun uasaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja seperti: mencegah dan mengurangi kecelakaan kebakaran dan peledakan, memberikan peralatan perlindungan diri untuk pegawai yang bekerja pada lingkungan yang menggunakan peralatan yang berbahaya. 2. Hasil uji t membuktikan bahwa variabel kesehatan kerja berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas karyawan yang berarti bahwa Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu perlu meperhatikan Resiko kesehatan kerja merupakan faktorfaktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang telah ditentukan, lingkungan kerja dapat menyebabkan atau membuat stress emosi dan gangguan fisik. Selain faktor-faktor yang harus diperhatikan, adapun uasaha-usaha dalam meningkatkan mengatur suhu, kelembapan, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan dan mencegah kebisingan, mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit, memelihara kebersihan dan ketertiban serta keserasian lingkungan kerja untuk menciptakan suasana kerja yang menggairahkan semangat kerja pegawai. 3. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel kesehatan kerja berpengaruh dominan terhadap produktivitas karyawan maka Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu dituntut untuk lebih memperhatikan
kesehatan kerja karyawan karena kesehatan kerja lebih rentan atau sering dihadapi oleh setiap individu. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan kerja dari lingkungan kerja yakni bekerja melebihi periode waktu yang telah ditentukan, tempat kerja yang sempit, ventilasi dan penerangan yang terbatas, dan temperatur udara di dalam ruang kerja panas dapat menyebabkan karyawan mengalami stress panas, kelelahan, kram, tangan berkeringat, pusing dan gangguan fisik seperti sakit. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia: BPFE. Mangkunegara. 2000. Factor Kemampuan (ability) dan Factor Motivasi (motivation). PT. Bumi Aksara, Jakarta.