K3 Keselamatan & Kesehatan Kerja
KESELAMATAN KERJA
SEJARAH KESELAMATAN KERJA DUNIA - Revolusi Industri Serap Banyak Buruh - Kecelakaan Kerja = Resiko Kerja - Buruh Desak – Work Compensation - Buruh Desak – Work Compensation Law - Keluhan Industriawan / Pengusaha - WH Heinrich – Industrial Accident Prevention (1931)
SEJARAH KESELAMATAN KERJA INDONESIA -JAMAN KOLONIAL BELANDA : a. Represif b. Ruang lingkup terbatas c. Titik berat pada pesawat/mesin/alat kerja -JAMAN SETELAH MERDEKA : (UU No. 1 Tahun 1970 ) a. Preventif b. Ruang lingkup lebih luas c. Titik berat pada tenaga kerja
SEJARAH KESELAMATAN KERJA POLA PIKIR MANUSIA : -KECELAKAAN KERJA – BAGAIMANA MENOLONG KORBAN -BERULANG-ULANG – BISAKAH KECELAKAAN DICEGAH -KECELAKAAN ADA PENYEBABNYA – MENCARI PENYEBAB – TIMBUL ILMU KESELAMATAN KERJA.
PENGERTIAN 1. KESELAMATAN KERJA : a. Filosofi – jamin keutuhan - kesejahteraan b. Keilmuan – IP penanggulangan kecelakaan c. Praktis / Teknis – orang aman, proses produksi lancar 2. KECELAKAAN KERJA : Tidak dikehendaki – tidak diduga - kerugian 3. AMAN / SELAMAT : Bebas malapetaka / potensi bahaya 4. TINDAKAN BERBAHAYA Perbuatan menyimpang dari prosedur aman 5. KONDISI BERBAHAYA : Keadaan memungkinkan terjadi kecelakaan
TUJUAN KESELAMATAN KERJA 1. TENAGA KERJA / ORANG DI TEMPAT KERJA SELAMAT / SEHAT 2. SUMBER PRODUKSI DAPAT DIGUNAKAN SECARA EFISIEN 3. PROSES PRODUKSI LANCAR
KECELAKAAN KERJA PENGERTIAN -Kecelakaan : -Kecelakaan Kerja – Kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja a. di perjalanan b. bekerja di tempat kerja c. bekerja di luar tempat kerja. (termasuk penyakit akibat kerja)
KECELAKAAN KERJA KERUGIAN 1. EKONOMI : a. Langsung : pengobatan, perawatan, ganti rugi – bangunan/alat kerja/mesin/bahan produksi rusak – proses produksi terhambat – latih pekerja baru dll. b. Tidak langsung : trauma pekerja – produktifitas turun 2. NON EKONOMI penderitaan kurban / keluarga dll.
KECELAKAAN KERJA PERMASALAHAN : a. Kurang kesadaran pengusaha : pekerja = alat kerja – bukan mitra kerja b. Perhitungan ekonomi yang keliru : penerapan keselamatan kerja = kerugian. - Takut hukum – bukan pada esensi - Kelabuhi pengawas hukum - Suap pengawas hukum
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA SEMUA KEJADIAN – SEBAB AKIBAT (Tidak ada sebab – tidak ada akibat) 1. MENCARI PENYEBAB KECELAKAAN a. Teori / Ilmu Pengetahuan b. Mempelajari pengalaman / kasus c. Penelitian 2. MENGENDALIKAN PENYEBAB KECELAKAAN a. Menghilangkan b. Menurunkan tingkat bahaya c. Mengisolasi - cegah kontak dengan tenaga kerja / proses terjadinya kecelakaan
MENCARI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA BERDASARKAN TEORI / IP : a.
Unsafe Condition : bisa dari alat kerja, bahan kerja, tempat kerja.
b. Unsafe act : bisa karena kurang trampil/ahli, cara kerja, kelelahan, cacat tubuh, sembrono – tingkah laku.
MENCARI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA BERDASARKAN PENGALAMAN – STUDY KASUS : (Analisa Kecelakaan Kerja) – Tahap-tahapnya : a. Datangi TKP secepatnya – beri batas penelitian (line) b. Amati kondisi – semua benda/barang rusak/berubah –catat c. Wawancara pelaku & saksi d. Buat gambaran /rekonstruksi / reka ulang – beberapa versi e. Kumpulkan bukti-bukti pendukung / keterangan tambahan – analisa - Cari penyebab yang paling memungkinkan - Tetapkan sumber penyebab, proses kontak shg terjadi kecelakaan - Buat kronologisnya / reka ulang akhir - Buat rekomendasi pencegahan kecelakaan serupa - Buat sistem pengaman
MENCARI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA BERDASARKAN PENELITIAN (Job Safety Analisis) a. Amati proses kerja dari awal sampai akhir – bagi beberapa tahap – makin banyak makin baik b. Amati tiap tahap – cari potensi bahaya (pb) yang ada (pb = sesuatu yg memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja) Catat : - Titik / letak pb - Bilamana pb tsb dapat menimbulkan kecelakaan - Bentuk / sifat pb - Derajat propabilitas pb c.Rancang sistem pengaman : eliminasi potensi bahaya
UPAYA PENDUKUNG : PERATURAN – UNDANG-UNDANG STANDARISASI INSPEKSI / PEMERIKSAAN BERKALA / KHUSUS RISET DIKLAT / PENYULUHAN PERSUASI / ASURANSI
UNDANG UNDANG TAHUN 1970 Pasal 8 : Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja : awal, khusus, berkala Pasal 9 : A. Menjelaskan / menunjukan pada pekerja baru : (1) Kondisi bahaya di tempat kerja (2) Pengaman yang harus dipasang (3) APD yang wajib dipakai (4) Cara / sikap kerja yang aman dalam bekerja (SOP) Pekerja paham - baru dipekerjakan
B. Pembinaan pada pekerja secara berkala : (1) Pencegahan kecelakaan kerja (2) Pemberantasan kebakaran (3) PPPK (4) Peningkatan program K3 Pasal 10 : Kewjiban membentuk P2K3 Pasal 11 : Kewajiban lapor bila terjadi kecelakaan kerja
Pasal 12 : A. Kewajiban pekerja : (1) Memberi keterangan bila diminta oleh ahli/pengawas keselamatan kerja (2) Memakai APD yang diwajibkan (3) Mentaati semua syarat K3 B. Hak pekerja : (1) Minta pengurus penuhi semua syarat K3 (2) menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan yang syarat K3 / APD diragukan olehnya
Pasal 13 : (1) Memasang syarat2 K3 di tempat kerja (2) Memasang gambar2/bahan2 pembinaan K3 di tempat kerja (3) Menyediakan APD yang diperlukan secara cuma2
STATISTIK KECELAKAAN KERJA YANG DICATAT DALAM LAPORAN KECELAKAAN KERJA : 1. Waktu Kejadian : Jam, hari, tanggal 2. Tempat Kejadian : Bagian / unit kerja, Perusahaan, (Sektor KLUI, wilayah, Propinsi) 3. Jumlah Korban : - dirinci berdasar kelamin - dirinci berdasar usia (kurang 10 thn, 11-20 thn, 21-30 thn, 31-40 thn, 41-50 thn, diatas 50 thn) 4. Akibat kecelakaan : - pada pekerja : meninggal, cacat/cidera tetap, stmb, cidera ringan.
- jumlah hari hilang - kerugian material 5. Bagian Cidera : Anggota badan pekerja yang cidera (mis. Kepala, mata, telinga, badan, lengan, tangan, jari tangan, paha, kaki, jari kaki, organ dalam) 6. Faktor Kecelakaan : A. Sumber kecelakaan : alat/bahan/mesin penyebab kecelakaan. B. Corak kecelakaan : proses kontak tk – sb. Cidera (mis. Terbentur, terpukul, tertangkap pada/dalam/dan diantara benda, jatuh, tergelincir, terpapar, penghisapan/penyerapan, tersengat listrik dll.)
C. Kondisi Berbahaya : Misal : - pengaman rusak - alat/mesin kerja tidak sempurna - cacat/tidak sempurna kondisi kerja - prosedur tdk aman - dll D. Tindakan berbahaya : Misal : - bekerja bukan wewenang - kecepatan kerja yang berbahaya - pengaman tidak difungsikan - kerja pada bagian berbahaya - sembrono, lalai dll.
PENYAJIAN DATA : -Uraian -Tabel -Grafik -Gambar
MENGUKUR TINGKAT KECELAKAAN KERJA Frequensi Rate : (Tingkat kekerapan kecelakaan kerja) = Jumlah Kecelakaan X 1.000.000 jumlah jam kerja orang Saverity Rate : (Tingkat keparahan kecelakaan kerja) = Jumlah hari hilang X 1.000.000 Jumlah jam kerja orang