KAJIAN TENTANG KEAKTIFAN DAN PENGETAHUAN MANAJEMEN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNTUK MEMPERSIAPKAN DIRI MEMASUKI DUNIA KERJA Trikya Tosarani*, Febi K. Kolibu*, Grace D. Kandou* *
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK Seorang individu memiliki berbagai cara untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan serta dipersiapkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Persiapan tersebut meliputi pelatihan kerja, pengalaman kerja, mengikuti program sertifikat yang mengarah ke sertifikasi kerja sampai ikut aktif dalam organisasi. Persiapan-persiapan ini memiliki satu faktor penentu yaitu setiap orang perlu untuk memiliki kemampuan-kemampuan dasar agar bisa berhasil di dalam karir pekerjaan apapun dan mereka perlu memiliki kemampuan yang khusus sehingga bisa terlihat berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keaktifan mahasiswa dalam organisasi mahasiswa intra kampus, pengetahuan tentang manajemen dan kesiapan diri untuk memasuki dunia kerja di Instansi Kesehatan pada mahasiswa FKM UNSRAT Manado tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang di laksanakan di FKM UNSRAT pada bulan Oktober – November 2015 dengan jumlah informan sebanyak 5 orang. Keaktifan mahasiswa dalam Ormawa intra kampus sudah baik karena banyak mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Ormawa dan pimpinan Ormawa dapat bertanggung jawab dalam kepengurusannya serta dapat mengatasi setiap permasalahan yang ditemui. Pengetahuan tentang manajemen dan penerapan manajemen dalam Ormawa sudah baik. Kesiapan diri dalam memasuki dunia kerja sudah baik dan ada rencana ke depan untuk bekerja di Instansi Kesehatan. Kata Kunci : Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi, Pengetahuan tentang Manajemen, Kesiapan Kerja
ABSTRACT An individual has a variety of ways to acquire the necessary knowledge and skills as well as be prepared to get a good job . The preparation includes job training, work experience, following certificate programs leading to certification work to participate actively in the organization. Preparations have a determining factor that every people need to have the ability of basic skills in order to succeed in the career of any work and they need to have a special ability that can look different. This research aims to analyze the activity of students in intracampus student organizations, knowledge of management and readiness to enter the world of work in Healthcare Institution on college student FKM UNSRAT Manado in 2015. This research is a descriptive research with qualitative approach which was held in the FKM UNSRAT in October - November 2015 by the informant as much as 5 people. Activeness of students in intra-campus student organizations is good because a lot of students who participate in the activities of student organizations and the leader of student organizations can be responsible for its staff as well as to overcome any problems encountered. Knowledge of management in the management and implementation of student organizations has been good. Readiness in entering the world of work has been good and there are plans ahead for work in Health Institutions. Keywords : Activity in Student Organizations, Knowledge of Management, Work Readiness
PENDAHULUAN Jalur yang banyak ditempuh oleh orang-orang untuk mendapatkan pekerjaan adalah mencari gelar akademis yang didapatkan melalui pendidikan tinggi. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia (UU RI No. 12 tahun 2012). Pendidikan tinggi terdiri dari pendidikan akademik yang memiliki fokus dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada persiapan lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya (Dirjen dikti, 2014). Salah satu tujuan pendidikan tinggi yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi adalah dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa. Selain melalui pendidikan tinggi, seorang individu memiliki berbagai cara untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan serta dipersiapkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Persiapan tersebut meliputi pelatihan kerja, pengalaman kerja, mengikuti program sertifikat yang mengarah ke sertifikasi kerja sampai ikut aktif dalam organisasi (ACT, 2013). Pentingnya mengetahui manajemen membuat hal tersebut sangat dibutuhkan untuk keberhasilan suatu organisasi. Berdasarkan hal tersebut, Mahasiswa diharapkan dapat menguasai manajemen selain bidang ilmu yang digelutinya semasa di perguruan tinggi. Pengetahuan akan manajemen dapat diperoleh dan ditingkatkan oleh Mahasiswa melalui kegiatan kurikuler maupun kegiatan yang bersifat ekstrakurikuler. Oleh karena itu, pengetahuan akan manajemen sangat dibutuhkan oleh Mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia pekerjaan.
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dipersiapkan untuk menjadi seorang yang mampu ditempatkan di manapun ketika bekerja. Baik dibagian administrasi maupun untuk turun ke lapangan secara langsung. Dibagian administrasi, seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) seyogyanya mampu mengatur dan mengarahkan arah organisasi dimana dia di tempatkan, sehingga tidak sedikit SKM yang di tempatkan di posisi strategis organisasi bahkan menjadi pimpinan organisasi. Ketika turun lapangan langsung, seorang SKM seyogyanya menguasasi cara berkomunikasi dengan baik karena selain pengambilan data yang bersifat sains, tugas utama SKM di lapangan adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat, mengadvokasi pemerintah agar bisa mengambil kebijakan dibidang Kesehatan Masyarakat. Hal-hal tersebut bisa terlatih ketika seorang Mahasiswa FKM terlibat aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kajian keaktifan mahasiswa dalam organisasi dan pengetahuan tentang manajemen dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja di Instansi Kesehatan pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keaktifan mahasiswa dalam organisasi mahasiswa intra kampus, menganalisis pengetahuan mahasiswa tentang manajemen serta menganalisis kesiapan diri untuk memasuki dunia kerja di Instansi Kesehatan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di FKM UNSRAT pada bulan Oktober–November 2015. Informan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang, yang terdiri dari: Ketua MPM UNSRAT periode 20052008, Ketua BEM FKM UNSRAT periode 2014-2015, Ketua BKK FKM UNSRAT periode 2014-2015, Ketua KMK FKM
UNSRAT periode 2014-2015, dan Ketua BT FKM UNSRAT periode 2014-2015. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan instrumen tambahan berupa daftar pertanyaan, alat tulis-menulis, alat perekam suara serta kamera. Data yang sudah terkumpul, diolah secara manual dengan membuat transkrip kemudian disusun dalam bentuk matriks dan selanjutnya dianalisis mengikuti model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi (Sugiyono, 2012). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi Mahasiswa Intra Kampus Hasil wawancara mendalam dengan Ketua MPM UNSRAT periode 2005-2008, Ketua BEM FKM UNSRAT periode 2014-2015, Ketua BKK FKM UNSRAT periode 20142015, Ketua KMK FKM UNSRAT periode 2014-2015, dan Ketua BT FKM UNSRAT periode 2014-2015 tentang lama kepengurusan Ormawa di FKM, didapatkan jawaban yang berbeda dan yang paling banyak menjawab lebih dari 1 tahun. Dilihat dari perjalanan organisasi dari tahun ke tahun, hal seperti ini disebabkan oleh adanya hambatan atau kendala ketika akan dilakukan pemilihan pengurus yang baru. Oleh karena hambatan tersebut, pimpinan organisasi akan mengambil kebijakan yaitu pertama, menunda pemilihan sampai batas waktu yang belum ditentukan agar kedepannya pemilihan dapat berjalan dengan baik dan lancar dan kedua adalah menambah masa kepengurusan organisasi tersebut. Hasil wawancara mendalam dengan Ketua MPM UNSRAT periode 2005-2008 tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama menjabat yaitu sidang pleno, sidang komisi, rapat kerja pengurus, musyawarah bersama mahasiswa umum beserta BPM dan Senat Mahasiswa tiap Fakultas, Latihan
Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa, Unsrat Celebration dan lomba-lomba dalam memperingati Dies Natalis UNSRAT. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Ketua BEM FKM UNSRAT periode 2014-2015 yaitu rapat kerja pengurus, kegiatan K-Pop, pancasila, Leadership Camp, PK2MB atau ospek, lomba 17-an agustus, lomba Dies Natalis, ada lomba debat, mengunjungi makam Sam Ratulangi dalam rangka memperingati Hari Pahlawan dan jalan sehat bersama zumba dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Ketua BKK FKM UNSRAT periode 2014-2015 yaitu pembekalan kelompok pemuridan, penginjilan, Doa bersama, kegiatan penginjilan setiap hari, pembekalan calon pengurus, PHBC, Pra-Natal, Ibadah Fakultas, pertemuan-pertemuan dan rapat koordinasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Ketua KMK FKM UNSRAT periode 2014-2015 yaitu Bina Iman, rekoleksi, bakti sosial dalam rangka memperingati HUT KMK, Ibadah kampus setiap hari Selasa, Ibadah Rosario pada bulan Mei dan Oktober dan ikut dalam Ibadah KMK UNSRAT. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Ketua BT FKM UNSRAT periode 2014-2015 yaitu SALAM, Anjangsana, bakti sosial, seminar kemuslimahan, Halal Bihalal dan Tadzkir. Dari banyaknya kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat dilihat bahwa Ormawa di FKM telah melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik karena selain melakukan kegiatan rutin pengurus, mereka mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan besar yang melibatkan mahasiswa. Hasil wawancara dengan Ketua MPM UNSRAT periode 2005-2008 tentang partisipasi mahasiswa dalam kegiatan Ormawa menurutnya, sangat baik karena banyak mahasiswa yang melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh MPM, baik dari mahasiswa sendiri ataupun pengurus sehingga setiap kegiatan berhasil dan sesuai harapan. Menurut Ketua BEM FKM periode 2014-2015 secara
keseluruhan mahasiswa sangat antusias dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang telah dibuat selama ini. Menurut Ketua BKK FKM periode 2014-2015 kegiatan yang melibatkan mahasiswa selama ini sudah sesuai dengan target serta banyak yang terlibat dan untuk pengurus, rata-rata ada untuk setiap kegiatan walaupun terkadang ada yang meminta izin untuk tidak hadir karena alasan tertentu. Menurut Ketua KMK FKM periode 2014-2015 pengurus akan banyak yang hadir, jika terlibat dalam kepanitian dan untuk mahasiswa, jumlahnya berbeda-beda setiap angkatan ada yang banyak dan sebaliknya. Menurut BT FKM periode 2014-2015 baik pengurus maupun mahasiswa Muslim aktif dalam mengikuti setiap kegiatan. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa partisipasi mahasiswa dalam mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh Ormawa sangat baik. Walaupun tidak semua mahasiswa yang terlibat aktif dalam kegiatan dikarenakan adanya kendala atau alasan-alasan tertentu dari setiap mahasiswa. Namun demikian, dengan antusiasme mahasiswa yang mengikuti kegiatan maka kegiatan yang diselenggarakan oleh Ormawa FKM dapat berjalan dan terlaksana dengan baik. Wawancara dengan Ketua MPM UNSRAT periode 2005-2008 tentang masalah-masalah yang ditemui ketika menjabat yaitu masalah komunikasi yang disebabkan oleh karena MPM merupakan Ormawa lintas Fakultas sehingga intensitas untuk bertemu dengan pengurus yang lain tidak terlalu baik dan juga di masa itu belum semua anggota MPM menggunakan alat komunikasi seperti hp, jadi pertemuan harus dilakukan kost to kost. Masalah-masalah yang ditemui Ketua BEM FKM periode 2014-2015, ketika menjabat yaitu perbedaan pandangan BEM dengan Wakil Dekan 3, kurangnya koordinasi dengan beberapa anggota BEM sendiri dan kurang mendapatkan bantuan dana dari Fakultas. Masalah-masalah yang ditemui Ketua BKK FKM periode 2014-2015 yaitu kurangnya koordinasi antara sesama pengurus dan ada kegiatan yang tertunda karena studi.
Masalah-masalah yang ditemui Ketua KMK FKM adalah mahasiswa terkadang bersifat apatis dalam mengikuti kegiatan KMK. Sedangkan masalah-masalah yang ditemui Ketua BT FKM yaitu kurangnya dana untuk kegiatan-kegiatan besar. Permasalahan yang ditemui dapat memberi dampak negatif dan positif bagi kinerja organisasi. Masalahmasalah inilah yang akan menentukan langkah-langkah apa yang harus diambil oleh pimpinan organisasi agar dinamika dan kinerja organisasi berjalan baik. Wawancara dengan Ketua MPM UNSRAT periode 2005-2008 tentang cara mengatasi masalah yang ditemui dalam organisasi yaitu membuat jadwal rutin pertemuan serta menyampaikan saat rapat perdana dan diingatkan kembali melalui papan info di Fakultas masing-masing, selambat-lambatnya 3 hari sebelum pertemuan. Menurut Ketua BEM FKM periode 2014-2015, cara mengatasi masalah yang ditemui dalam organisasi adalah tetap melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan mencari dana dengan cara penggalangan dana bersama teman-teman mahasiswa serta memperbaiki hubungan dengan terus berkomunikasi agar tidak ada kesalapahaman satu sama lain. Menurut Ketua BKK FKM periode 2014-2015, cara mengatasi masalah yang ditemui dalam organisasi adalah dengan pendelegasian tugas kepada salah satu pengurus ketika ketua berhalangan hadir dan saling mengingatkan satu sama lain agar tidak lupa untuk melaksanakan tugas. Menurut Ketua KMK FKM periode 2014-2015, cara mengatasi masalah yang ditemui dalam organisasi adalah dengan membuat pendekatan-pendekatan secara emosional dan menarik untuk dapat bisa mengikuti program dan melakukan pencarian dana dalam bentuk door to door, donatur, ngamen dan kantin kejujuran. Menurut Ketua BT FKM periode 2014-2015, cara mengatasi masalah yang ditemui dalam organisasi adalah dengan melakukan pencarian dana dengan cara bejualan selama waktu yang masih tersisa sampai dana tersebut
dapat terkumpul. Berdasarkan cara-cara inilah, setiap pimpinan organisasi dapat mengatasi masalah-masalah dalam organisasinya sehingga program atau kegiatan yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik. B. Pengetahuan tentang Manajemen Hasil wawancara tentang hal-hal yang diketahui tentang manajemen yaitu menurut Ketua MPM UNSRAT periode 2005-2008 manajemen merupakan sebuah sistem yang mengatur tugas dan fungsi dari orang-orang yang ada dalam satu organisasi yang disesuaikan dengan visi misi dari organisasi itu sendiri. Lebih jauh lagi, kualitas dari manajemen dalam organisasi akan sangat menentukan apakah target yang ingin dicapai oleh organisasi itu bisa tercapai atau tidak, baik target jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Menurut Ketua BEM FKM periode 2014-2015, manajemen merupakan suatu cara kerja yang bisa mengatur dan membangun suatu organisasi. Menurut Ketua BKK FKM periode 2014-2015, manajemen adalah bagaimana kita membuat dan merencanakan program untuk kemudian kita laksanakan kedepan. Menurut Ketua KMK FKM periode 2014-2015, manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain yang berarti bahwa seorang pemimpin bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai suatu organisasi. Menurut Ketua BT FKM periode 2014-2015, manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Dapat dikatakan bahwa pengetahuan dasar tentang manajemen sangat dibutuhkan oleh pimpinan organisasi dalam memaksimalkan sumber daya yang dimiliki organisasinya serta mengefektifkan proses dalam organisasi tersebut. Wawancara tentang pentingnya mengetahui tentang manajemen yaitu, menurut Ketua MPM UNSRAT periode 20052008, pengetahuan akan manajemen perlu dimiliki oleh semua orang, meskipun hanya
dasar-dasarnya saja. Karena dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, dunia pekerjaan, perkuliahan bahkan dalam kehidupan keluarga yang paling sederhana sekalipun kita harus mengetahui tentang manajemen. Dengan mengetahui tentang manajemen, kita akan lebih mudah mengatur jadwal kegiatan sehari-hari, sehingga segala sesuatu menjadi lancar. Menurut Ketua BEM FKM periode 2014-2015, mengetahui tentang manajemen itu penting. Karena sebagai mahasiswa kita dipersiapkan untuk masuk ke dalam dunia pekerjaan ke depannya. Jadi, manajemen itu dimulai dengan diri kita sendiri, bagaimana kita me-manage diri kita lebih dulu untuk kedepan me-manage sesuatu yang lebih besar seperti sebuah organisasi. Menurut Ketua BKK FKM periode 20142015, sangat penting untuk mengetahui manajemen karena dalam setiap organisasi maupun pekerjaan perlu adanya manajemen. Dengan adanya manajemen, suatu organisasi dapat berjalan dengan baik. Menurut Ketua KMK FKM periode 2014-2015, pengetahuan akan manajemen penting. Karena terdapat poin-poin penting dalam manajemen yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling dan Evaluating untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan yang baik bagi suatu organisasi. Menurut Ketua BT FKM periode 2014-2015, sangat penting untuk mengatahui tentang manajemen. Karena dengan adanya manajemen suatu organisasi menjadi terarah dan terkontrol dengan baik. Dari sini kita dapat melihat bahwa, pengetahuan tentang manajemen sangat penting bagi setiap orang. Karena secara sederhana manajemen dimulai dari diri kita sendiri dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, perkuliahan, kehidupan bermasyarakat, dunia pekerjaan dan sebagainya sehingga segala sesuatu yang kita kerjakan menjadi baik dan lancar. Wawancara dengan Ketua MPM UNSRAT periode 2005-2008 tentang penerapan manajemen dalam Ormawa sendiri khususnya MPM UNSRAT yaitu mengatur tugas dan fungsi setiap Komisi di dalam
MPM, sejalan dengan visi dan misi MPM sendiri. Menurut Ketua BEM FKM periode 2014-2015, penerapan manajemen dalam BEM FKM adalah yaitu perencanaan program melalui rapat kerja pengurus, pelaksanaan kegiatan dan pembagian tugas serta fungsi melalui departemen-departemen. Menurut Ketua BKK FKM periode 2014-2015, penerapan manajemen dalam BKK FKM adalah pembagian tugas dan tanggung-jawab kepada setiap Bidang Pelayanan. Menurut Ketua KMK FKM periode 2014-2015, penerapan manajemen dalam KMK FKM adalah perencanaan suatu program yang dilakukan bersama-sama dengan pengurus yang ada untuk mencapai suatu tujuan dari KMK. Menurut Ketua BT FKM periode 20142015, penerapan manajemen dalam BT FKM adalah pembagian bidang beserta rapat per bidang, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan. Secara keseluruhan, penerapan manajemen dalam ormawa FKM khususnya dalam setiap organisasi adalah sama. Dapat dianalisis bahwa, penerapan manajemen dalam Ormawa FKM yang pertama adalah perencanaan untuk menentukan program-program atau kegiatankegiatan melalui rapat kerja pengurus. Kedua, pengorganisasian melalui pembagian tugas serta fungsi setiap orang yang tergabung dalam organisasi dan koordinasi antara pimpinan dan anggota organisasi. Ketiga, pelaksanaan program atau kegiatan yang telah direncanakan dari awal. Keempat, pengawasan baik terhadap pengurus organisasi maupun terhadap pelaksanaan kegiatan. Kelima, evaluasi untuk menilai kinerja dari organisasi tersebut. Wawancara dengan Ketua MPM UNSRAT periode 2005-2008 tentang penerapan manajemen di tempat kerja yaitu beliau mengikuti sistem manajemen yang sudah ada dan dengan mudah dapat menyesuaikan diri dan memberikan pengaruh kepada pimpinan organisasi di tempat kerja dalam mengambil sebuah keputusan yang bersifat strategis maupun non-strategis. Dapat dianalisis bahwa pada dasarnya, sistem manajemen dalam organisasi memiliki
karakter yang sama. Hal yang membedakannya adalah dimana organisasi itu berada serta latar belakang SDM yang ada di dalamnya seperti apa. Oleh sebab itu, kita akan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja seperti apapun. C. Kesiapan Diri Untuk Memasuki Dunia Kerja di Instansi Kesehatan Hasil wawancara tentang kesiapan diri dalam memasuki dunia kerja yaitu menurut Ketua BEM FKM periode 2014-2015, kesiapan diri untuk bekerja sudah ada karena ketika kita memutuskan untuk wisuda, kita sudah memikirkan jangka panjang seperti apa dan bagaimana kita kedepannya. Menurut Ketua BKK FKM periode 2014-2015, kesiapan kerja dalam diri sekitar 60%, karena masih ada rencana lain selain bekerja setelah selesai studi. Menurut Ketua KMK FKM periode 2014-2015, saat ini sudah siap untuk bekerja karena dari ilmu-ilmu yang didapat selama kuliah sudah cukup untuk masuk dalam dunia kerja. Menurut Ketua BT FKM periode 20142015, sudah siap untuk bekerja saat ini terutama di Instansi Kesehatan. Dari sini dapat dilihat bahwa kesiapan kerja menjadi salah satu indikator penting bagi seseorang yang akan bekerja. Dapat dikatakan pula bahwa kesiapan kerja di dalam diri seseorang dapat menaikkan level kepercayaan diri seseorang dibandingkan dengan seseorang yang belum siap untuk bekerja. Karena orang yang sudah siap bekerja dapat lebih menikmati suasana di tempat kerjanya dan seterusnya mampu menyelesaikan pekerjaannya. Wawancara tentang rencana bekerja di Instansi Kesehatan yaitu menurut Ketua BEM FKM periode 2014-2015, rencana untuk bekerja di Instansi Kesehatan ada, terutama karena basic kita adalah Sarjana Kesehatan Masyarakat dan itu akan melekat terus dalam diri kita dan kita harus mengembangkannya di Instansi Kesehatan. Sama halnya dengan Ketua BKK FKM periode 2014-2015, Ketua KMK FKM periode 2014-2015 dan Ketua BT FKM periode 2014-2015, yang menyatakan bahawa ada rencana untuk bekerja di Institusi
Kesehatan agar supaya apa yang didapatkan selama kuliah dapat dipakai dan dikembangkan di Institusi Kesehatan. Oleh sebab itu, SDM di Instansi Kesehatan diharapkan adalah orang-orang yang ahli di bidang Kesehatan dan saat ini Tenaga Kesehatan di Instansi Kesehatan masih sangat dibutuhkan untuk membantu mengatasi berbagai persoalan Kesehatan di masyarakat. Berdasarkan kegiatan wawancara yang dilakukan, hambatan yang ditemui informan ketika mencari pekerjaan di Instansi Kesehatan adalah kuota penerimaan PNS di Sulawesi Utara yang belum jelas berapa banyak. Sehingga untuk melamar ke Instansi Kesehatan menjadi lebih sulit. Wawancara tentang manfaat pengalaman organisasi bagi pekerjaan kedepan yaitu menurut Ketua BEM FKM periode 2014-2015, pengalaman organisasi yang didapatkan ketika menjabat sebagai ketua akan sangat membantu dalam pekerjaan kedepan. Karena dalam organisasi kita belajar bagaimana membangun karakter, bagaimana berbicara didepan umum dan kerja sama tim. Dengan pengalaman tersebut kita sudah terlatih. Sehingga dalam pekerjaan kedepan, kita mampu melakukan hal tersebut dan tidak takut lagi. Menurut Ketua BKK FKM periode 2014-2015, pengalaman organisasi yang didapatkan ketika menjabat sebagai ketua akan sangat membantu dalam pekerjaan kedepan. Karena di BKK, kita diajarkan bagaimana memimpin, bagaimana berkoordinasi dan saling percaya satu sama lain. Menurut Ketua KMK FKM periode 2014-2015, pengalaman organisasi yang didapatkan ketika menjabat sebagai ketua akan sangat membantu dalam pekerjaan kedepan. Karena kunci utama dalam suatu pekerjaan adalah bisa bertanggung-jawab dan bekerja sama dengan orang lain. Menurut Ketua BT FKM periode 2014-2015, pengalaman organisasi yang didapatkan ketika menjabat sebagai ketua akan sangat membantu dalam pekerjaan kedepan. Karena kita pun sudah dilatih dan dididik, dan mendapatkan pengalaman bagaimana
berorganisasi. Dengan begitu dalam dunia pekerjaan, kita tidak akan kaget lagi melihat suatu pekerjaan karena sudah ada modal utama untuk kita yang pernah terlibat dalam organisasi. Dapat dianalisis bahwa, pengalaman berorganisasi memberikan kita keterampilan dan kemampuan berupa skill with people (kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain), self development (pengembangan diri) dan leadership (kepemimpinan). Wawancara tentang manfaat pengalaman organisasi bagi pekerjaan dan jabatan dalam pekerjaan saat ini menurut Ketua MPM UNSRAT yaitu pengalaman organisasi yang didapatkannya sangat bermanfaat karena selain untuk menyelesaikan permasalahan atau mencapai tujuan organisasi, beliau dengan mudah bisa mendapatkan kepercayaan dari pimpinan untuk memberikan tanggung jawab yang lebih. Sehingga dengan begitu penghasilan yang didapatkan pun bertambah. Berdasarkan hal tersebut, dapat dianalisis bahwa pengalaman organisasi sangat bermanfaat bagi pekerjaan bahkanpun jabatan seseorang dalam pekerjaannya. Karena pengalaman organisasi memberikan kita keterampilan yang tidak didapatkan dalam kegiatan pembelajaran di bangku perkuliahan. Keterampilan tersebut dikenal dengan sebutan soft skills. Soft skill merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (inter-personal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengambangkan secara maksimal unjuk kerja (performance) seseorang (Departemen Pendidikan Tinggi, 2008). Soft skills inilah yang nantinya diperlukan dan mempunyai peran yang lebih dalam memasuki dunia. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Secara keseluruhan partisipasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan Ormawa FKM UNSRAT sangat baik, selain karena aktif dalam setiap kegiatan
yang diselenggarakan oleh Ormawa, Mahasiswa yang menjadi pengurus di dalam Ormawa mampu mengatasi kendala dan permasalahan yang ada di dalam organisasi. 2. Pengetahuan manajemen yang dimiliki oleh setiap pimpinan Ormawa FKM UNSRAT sudah baik, karena dengan hal tersebut pimpinan organisasi dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dilihat dari penerapan manajemen yaitu planning, organizing, actuating, controlling dan evaluation dalam Ormawa. 3. Faktor yang mempengaruhi seseorang untuk masuk dalam dunia pekerjaan adalah pengalaman organisasi di perguruan tinggi. Kesiapan kerja yang dimiliki oleh pimpinan Ormawa FKM UNSRAT sudah baik dan ada rencana nantinya untuk bekerja di Instansi Kesehatan yang diinginkan. B. Saran 1. Bagi Ormawa FKM, kiranya dapat meneruskan perjuangan yang sudah ada, jangan cepat menyerah kalau ada masalah dan jangan takut ambil keputusan selama masih sesuai dengan aturan dan bersifat good government serta dapat meningkatkan pengetahuan tentang manajemen agar tujuan organisasi tercapai. 2. Bagi Mahasiswa FKM, kiranya dapatmeningkatkan pengetahuan manajemen dan diharapkan agar selain meningkatkan kompetensi di bidang akademik, seyogyanya mahasiswa juga meningkatkan kemampuan soft skillnya 3. Bagi FKM UNSRAT kiranya dapat meningkatkan pengetahuan tentang manajemen baik dari pimpinan, dosendosen maupun staf administrasi serta dapat meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang bersifat simbiosis mutualisme dengan Ormawa yang ada.
DAFTAR PUSTAKA ACT. 2013. Work Readiness Standards and Brenchmarks : The Key to Differentiating America’s Workforce and Regaining Global Competitiveness Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen dikti). 2014. Sistem Pendidikan Tinggi. (http://dikti.go.id/profil-dikti/sistempendidikan-tinggi/), diakses pada Jumat, 4 September 2013, pukul 17.50 WITA Departemen Pendidikan Tinggi. 2008. Pengembangan Soft Skills dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Jakarta : Direktorat Akademik, Direktorat Jenderal Pendidikan, Tinggi Departemen Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen dikti). 2014. Sistem Pendidikan Tinggi. (http://dikti.go.id/profil-dikti/sistempendidikan-tinggi/), diakses pada Jumat, 4 September 2013, pukul 17.50 WITA Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi