PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERTUKAR PASANGAN DENGAN TIPE JIGSAW PADA SUB KONSEP SISTEM RESPIRASI MANUSIA (Studi Eksperimen di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih Kabupaten Ciamis) Sri Mardianti, Rakatika ABSTRAK Sistem respirasi pada manusia merupakan salah satu materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari tentang proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida yang tidak dapat dipakai lagi oleh tubuh. Materi ini dipelajari dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun jenjang yang lebih tinggi. Namun materi ini dianggap sulit oleh sebagian siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar diperlukan model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa, dan kreativitas siswa sehingga akan membantu siswa untuk lebih mudah memahami pelajaran, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dengan tipe jigsaw. Model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan memiliki keunggulan yaitu dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan bekerja sama dengan teman untuk mendapatkan ide ide baru. Dalam proses pembelajarannya siswa akan dituntut untuk lebih aktif, harus memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi dan saling menghormati. Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi karena berperan sebagai tim ahli dalam bekerja sama dengan temannya. Permasalahan yang timbul adalah “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dengan tipe jigsaw pada subkonsep sistem respirasi manusia?”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dengan tipe jigsaw pada subkonsep sistem respirasi manusia Kata kunci: bertukar pasangan, jigsaw, hasil belajar, sistem respirasi manusia.
1
THE DIFFERENCE ON THE STUDENTS LEARNING OUTCOMES THAT ITS LEARNING USES COOPERATIVE LEARNING MODELS THE EXCHANGE PARTNERS TYPE AND JIGSAW TYPE ON HUMAN RESPIRATORY SYSTEM SUBCONCEPTS (An Experiment Study of The Second Grade of Natural Science at SMAN Country 1 Sindangkasih) Sri Mardianti, Rakatika ABSTRACT Respiration system that is in a human is one of the subject matters of Natural Science (IPA) which learn about the process of input the oxygen and output the carbondioxide rests of metabokism of substances that can not be used again by the body. This material is studied from the level of junior hugh scholl to the senior high school or a higher level. However, this material is considered difficult by the most students of senior high school. Therefore, to improve the students learning outcomes in teaching and learning process is required a learning models which aims to increase the activities and creativities of the students that will help students to understand the lessons more easily. One of them is by using an exchange partners type model of cooperative learning and jigsaw type. Debriefing learning method has the advantage, that it can provide the opportunity to the students to express the opinion. In the learning process, the students will be required to be more active, then they should have a high sense of the responsibility and respect each others. Cooperative learning model exchange partner has the advantage that it can provide an opportunity for students to express opinions and cooperate with friends to get new ideas. In the learning process students will be required to be more active, must have a high sense of responsibility and mutual respect. While the jigsaw cooperative learning model students will have a high sense of responsibility because of their role as a team of experts in collaboration with his friend. The problem that arises is "Is there a difference in student learning outcomes of the learning process using cooperative learning model with the pair exchanging subconcepts type of jigsaw on the human respiratory system?". The research concludes that there is a difference in student learning outcomes of the learning process using cooperative learning model with the pair exchanging subconcepts type of jigsaw on the human respiratory system. Keywords: exchange of partners, jigsaw, learning outcomes, the human respiratory system
2
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan vital untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada era globalisasi. Peranan pendidikan sangat penting dalam membangun pribadi manusia sehingga memiliki karakter dan potensi. Perkembangan zaman saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan negara lain yang telah maju. Masalah yang serius dalam pendidikan Indonesia saat ini adalah lemahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan baik formal maupun informal. Lemahnya mutu pendidikan Indonesia dilandasi oleh pergantian kurikulum pendidikan yang kurang sesuai dengan fenomena pendidikan saat ini dan kurangnya profesionalitas guru yang mengajar tidak sesuai bidangnya. Guru merupakan seorang profesional yang bertugas dalam proses pembelajaran yaitu mengajar dan mendidik serta memegang peranan dalam mentransfer ilmu guna pembentukan karakter dan pribadi siswa. Profesionalitas dan kreatifitas guru saat ini sangat dibutuhkan mengingat banyak permasalahan yang timbul pada siswa salah satunya adalah sulitnya pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran sehingga mempengaruhi terhadap hasil belajarnya. Biologi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki ruang lingkup luas yang dapat bersinergi dengan ilmu pengetahuan lainnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran biologi yang menjadi masalah adalah sering kali guru tidak mempergunakan model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan kurangnya mengeksplor media maupun sarana pembelajaran. Proses pembelajaran yang sering digunakan berupa pembelajaran secara konvensional seperti ceramah yang memberi kesan monoton sehingga mengurangi motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, pembelajaran memerlukan model yang sesuai dengan materi pelajaran. Model pembelajaran memang seharusnya dilakukan agar tidak ada lagi istilah guru sebagai subjek pembelajaran melainkan siswa lah yang seharusnya menjadi subjek yang aktif dalam proses belajar. Pemilihan model pembelajaran sangat diperlukan, karena model pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan dan membimbing siswa dalam proses pembelajaran yang memungkinkan terciptanya keanekaragaman dan keefektifan proses belajar mengajar. Model pembelajaran dimaksudkan untuk memberi atmosfer baru sehingga motivasi dan antusias belajar siswa meningkat. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih, diketahui nilai rata-rata ulangan harian siswa pada sub konsep respirasi manusia masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini disebabkan karena kurangnya penerapan model-model pembelajaran yang dapat menambah kolaborasi dan ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran sehingga mengurangi antusias dan semangat siswa dalam belajar yang mempengaruhi terhadap rendahnya hasil belajar di XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih.
3
Upaya perbaikan proses belajar diharapkan mampu meningkatkan kemampuan yang menghasilkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan yaitu model pembelajaran yang memberi kemudahan serta efektif bagi siswa dan guru karena model ini akan merangsang siswa yang notabennya pasif menjadi lebih aktif dalam melakukan penalaran, diskusi, dan mengemukakan pendapat selain itu membiasakan siswa untuk bekerja sama dengan temannya dalam proses pembelajaran. Serta model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang mengarahkan siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan terhadapnya serta membiasakan siswa dalam berkomunikasi secara kelompok. Kedua model tersebut merangsang siswa untuk memahami materi dan diharapkan akan meningkatkan hasil akhir dalam pembelajaran hingga dapat mencapai KKM. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dengan tipe jigsaw pada sub konsep sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih Kabupaten Ciamis?”. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dan tipe jigsaw pada sub konsep sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoretis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif, sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam pembelajaran IPA. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi guru memberi masukan kepada guru dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan materi pembelajaran dan Memberikan alternatif yang mampu memperbaiki proses belajar mengajar Biologi, khususnya dalam upaya meningkatkan kreativitas dan profesionalisme guru sesuai dengan bidangnya. b. Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan semangat, antusiasme, motivasi, dan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. c. Bagi sekolah sebagai masukkan kepada pihak sekolah dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar.
4
PROSEDUR PENELITIAN Model Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pre experimental, yang seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut juga dengan istilah quasi eksperiment atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Variabel Penelitian 1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada sub konsep sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih Kabupaten Ciamis. 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dan tipe jigsaw. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih sebanyak empat kelas dengan jumlah siswa 130 siswa pada semester dua tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan persamaan karakteristik berupa nilai rata-rata ulangan harian siswa pada mata pelajaran biologi maka keadaan populasi dianggap homogen. sampel berupa siswa sebanyak dua kelas dari populasi dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah one shot case study, dimana penulis mengadakan perlakuan satu kali yang diperkirakan telah memiliki pengaruh, yang selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar siswa diadakan tes tertulis berupa post test. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumbpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik berupa tes. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada sub konsep sistem respirasi manusia yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dan tipe jigsaw. Tes dilakukan berupa tes akhir (post test) yang dilakukan setelah pembelajaran selesai. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, dalam bentuk tes objektif dengan 5 option sebanyak 50 butir soal. Aspek yang diukur yaitu dari ranah kognitif yang hanya dibatasi pada jenjang mengingat (C1), memahami (C2), dan mengaplikasikan (C3). Selengkapnya soal yang jawabannya benar diberi skor satu (1), jawaban yang salah diberi skor nol (0). Tujuan uji coba instrumen adalah untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun tersebut telah memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan memiliki tingkat kesahihan atau 5
kevalidan, sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengetahui sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Berikut rumus yang digunakan dalam menghitung validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Butir Soal
2. Uji Reliabilitas Butir Soal 11 = Teknik Analisis Data Setelah data-data hasil penelitian diperoleh, maka dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan rata-rata yang diperoleh dari proses pembelajaran dan uji t deskriptif untuk mengetahui apakah nilai post test sudah mencapai KKM atau belum pada sub konsep sistem respirasi manusia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dan tipe jigsaw. PEMBAHASAN Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Isjoni (2012:15) “Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim”. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar Pasangan Menurut Huda, Miftahul (2013:135) “Model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dengan orang lain. Bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas”. Aqib, Zainal (2014:27) menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran bertukar pasangan sebagai berikut: 1) setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa menunjukkan pasangannya); 2) guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya; 3) setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain; 4) kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, masing-masing pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka; dan 5) temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.
6
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Sutikno, M. Sobry (2014:87) mengemukakan “Jigsaw adalah suatu model pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok, yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi pelajaran dan mampu membelajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya”. Menurut Hamdayama, Jumanta (2014:88) langkah-langkah model pembelajaran tipe jigsaw adalah: 1) membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4-6 orang; 2) tiap orang dalam kelompok diberi subtopik yang berbeda; 3) setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopik masingmasing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli; 4) anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua subtopik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok; 5) kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut; 6) setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya; 7) tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi; 8) guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan; dan 9) siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup sub topik. Hasil Penelitian Tentang Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar Pasangan dengan Tipe Jigsaw pada Sub Konsep Sistem Respirasi Manusia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dengan tipe jigsaw pada sub konsep sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Berdasarkan uji normalitas data hasil belajar siswa yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan diperoleh χ2hitung = 2,467dan χ2tabel = 7,815 begitu pula data hasil belajar siswa yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperoleh χ2hitung = 5,421 dan χ2tabel = 7,815, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua data telah diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah kedua data hasil tes bela jar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji Fmaksimum, diperoleh Fhitung= 1,67 dan Ftabel= 1,78 maka Fhitung< Ftabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut variansnya homogen. Dari pengujian uji t komparatif didapat nilai thitung = - 2,93 dan ttabel = -1,99. 7
Daerah Penolakan Ho (daerah kritis)
Daerah Penolakan Ho (daerah kritis) Daerah Penerimaan Ho
-2,93
-1,99
1,99
Karena nilai thitung< ttabel dan berada di daerah penolakan H0, dengan demikian, hipotesis yang diajukan yaitu terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran tanya jawab dan demonstrasi pada subkonsep sistem respirasi pada manusia, dapat diterima. Selain pengujian dengan uji t komparatif dilakukan juga dengan uji t deskriptif. Dan diperoleh nilai thitung= -1,41 yang terletak didaerah penolakan H0. Dengan demikian, nilai tes akhir siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Sindangkasih yang proses belajarnya menggunakan model model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan pada sub konsep sistem respirasi manusia belum mencapai KKM. Sedangkan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperoleh nilai thitung= 0,24 yang terletak di daerah penerimaan H0. Dengan demikian nilai akhir siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Sindangkasih yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada sub konsep sistem respirasi manusia telah mencapai KKM. Berdasarkan data hasil penelitian yang dilanjutkan dengan analisis statistik, maka hasilnya menunjukan bahwa kedua model pembelajaran tersebut mempunyai hasil pembelajaran yang berbeda. Berikut ini merupakan diagram rata-rata posttest siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih : 31 30,5 30 29,5 29 28,5 28 27,5 27 26,5 26
30,63 30 KKM
27,85
Jigsaw Bertkar Pasangan
KKM
XI IPA 2 XI IPA 3
8
Diagram Rata-rata Posttest Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan tidak tepat digunakan pada sub konsep sistem respirasi manusia di kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Sindangkasih. Hal ini ditunjukan dengan hasil rata-rata posttest sebesar 27,85 yang belum melebihi nilai KKM yang ditentukan sebesar 30,00. Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tepat digunakan pada sub konsep sistem respirasi manusia di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sindangkasih. Hal ini ditunjukan dengan hasil rata-rata posttest sebesar 30,63 melebihi nilai KKM yang ditentukan sebesar 30,00. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran tanya jawab dan demonstrasi dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya. Setiap model pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda, hal ini dilihat dari tahapan pelaksanaan dan disesuaikan dengan mata pelajaran dan tingkatan pendidikan.
1. 2.
3. 4.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar Pasangan Kelebihan Kelemahan meningkatkan partisipasi akan 1. lebih sedikit ide yang muncul. mengeluarkan pendapat. 2. jika ada perselisihan tidak ada lebih banyak kesempatan penengah. untuk kontribusi masingmasing anggota kelompok. interaksi lebih dan cepat membentuknya. lebih mudah dalam mengondisikan kelas agar kondusif.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar Pasangan Kelebihan Kelemahan 1. mempermudah pekerjaan guru 1. sebagian siswa kurang aktif dalam mengajar, karena sudah apabila siswa tidak memiliki ada kelompok ahli yang rasa percaya diri dalam bertugas menjelaskan materi berdiskusi menyampaikan kepada rekan-rekannya. materi pada teman. 2. pemerataan penguasaan materi 2. butuh waktu yang cukup dan dapat dicapai dalam waktu persiapan yang matang. yang lebih singkat.
9
Selain kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dengan jigsaw terdapat beberapa kendala sebagai berikut: 1. pada saat penyampaian materi ada beberapa siswa yang kurang fokus mengikuti pelajaran; 2. daya tangkap siswa yang bervariasi yaitu sebagian kecil memiliki daya tangkap yang baik dan sebagian besar memiliki daya tangkap yang kurang baik sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menjelaskan tahapan proses pembelajaran. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan bahwa: 1. terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dengan tipe jigsaw pada sub konsep sistem respirasi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih Kabupaten Ciamis; dan 2. proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik serta unggul dibandingkan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan yang diterapkan pada sub konsep sistem respirasi pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Saran Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian sebagaimana disebutkan di atas, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. dalam penerapan model pembelajaran khususnya model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan guru hendaknya benar-benar mengontrol siswa dalam bertukar pasangan karena adanya kenyamanan bersama pasangan awal terkadang siswa enggan untuk bertukar pasangan; 2. hendaknya guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran secara jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sehingga pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien. 3. dalam merapkan model pembelajaran jigsaw dibutuhkan pengelolaan waktu yang efisien sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik; 4. guru hendaknya melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan proses pembelajaran, karena penggunaan model pembelajaran yang menarik pun akan sulit untuk menggugah rasa ingin tahu siswa jika persiapannya kurang; dan 5. guru hendaknya lebih teliti dan memahami dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran, sehingga model pembelajaran yang digunakan dapat mendukung pembelajaran siswa sehingga lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
10
DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal. (2014). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hamdayama, Jumanta. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia. Huda, Miftahul. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sutikno, Sobry. (2014). Model &Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica. RIWAYAT HIDUP Sri Mardianti adalah mahasiswa angkatan 2011 pada program studi pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksnakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2015).
11