Buku Mutiara Kefasihan
KH. Abdurrahman Wahid
_______________________________________________________
KATA-KATA BIJAK 2 TOKOH INDONESIA A. Kata-kata Bijak KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 1. "Betapa banyak hal-hal tragis/ menyedihkan terjadi karena kita tidak dapat membedakan antara mengetahui dan mengerti akan perjalanan hidup." 2. "Menurut berbagai agama, kepercayaan dan keyakinan, suatu jalan keselamatan tidak mungkin bisa dicapai atau dilewati kecuali dengan bergerak dan berusaha secara aktif menuju kebahagiaan yang dijanjikan Tuhan."
3. "Guru intelektualitas saya adalah spiritualitas, guru spiritualitas saya adalah intelektualitas ." Atau dengan redaksi lain : "Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas." 4. "Tidak penting apa pun Agama dan sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu."
5. "Indonesia butuh pemimpin yang jujur dan bisa dipercaya. 6. "Mari kita wujudkan peradaban dimana manusia saling mencintai, saling mengerti, dan saling menghidupi. Karena 347
Buku Mutiara Kefasihan
KH. Abdurrahman Wahid
_______________________________________________________
persaudaraan kemanusiaan merupakan puncak dari persaudaraan yang akan memperkokoh persatuan kebangsaan dan persaudaraan keislaman." 7.
"Agama jangan jauh dari kemanusiaan."
8. "Sabar itu nggak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti nggak sabar." 9. "Dalam hidup nyata, dan dalam perjuangan yang tak mudah, kita bukan tokoh dalam dongeng dan mitos, yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan. Kita yang bukan tokoh mitos yang punya anak istri dan keluarga, mengenal rasa takut. Tapi bahwa meskipun takut kita jalan terus dan berani melompati pagar batas kekuatan tadi, mungkin disitu harga kita ditetapkan." 10.
"Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan."
11.
"Islam itu tidak perlu dikerek jadi bendera. "
12. "Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing-masing." 13. "Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa adanya perbedaan."
348
Buku Mutiara Kefasihan
KH. Abdurrahman Wahid
_______________________________________________________
14. Ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur. "Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi." 15. "Tidak boleh ada pembedaan kepada setiap warga negara Indonesia berdasarkan agama, bahasa ibu, kebudayaan, serta ideologi." 16. "Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga." 17. "Kalau sekarang ini ada yang menjelekkan nama Islam, kita didik agar membawa nama Islam yang damai." 18. "Agama mengajarkan ekstremis memutarbalikan ya."
pesan-pesan
damai
dan
19. "Dari sudut akidah, hak orang Islam memang lebih tinggi daripada penganut agama lain. Namun, Indonesia bukan negara Islam." 20. "Kita ini celaka. 70% tanah air kita laut, tetapi garam saja impor. Kalau bodoh sih gak apa-apa, tapi kalau disengaja kok bodoh. Saya tahu impor setiap satu ton dapat 10 dollar. Jadi, impor itu hanya menguntungkan yang impor." 21. "Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya." 22.
"Kita butuh Islam ramah, bukan Islam marah."
349
Buku Mutiara Kefasihan
KH. Abdurrahman Wahid
_______________________________________________________
23. "Jadinya, kita menjadi bangsa yang jadi bahan tertawaan orang. Masak, Timor Leste yang kayak itu saja bisa permainkan kita" (Kutipan Gus Dur yang menanggapi isu adanya pembantaian dan kekerasan di Timor Leste yang dilakukan oleh pemerintahan Indonesia) 24. "Pemahaman apa pun yang berbeda apalagi bertentangan bisa menjadi bibit-bibit perpecahan apalagi bertentangan, bisa menjadi bibit-bibit perpecahan dan persatuan bangsa." 25. "Bukankah dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa menerima perbedaan pendapat dan asal-muasal bukanlah tanda kelemahan, melainkan menunjukkan kekuatan." 26. "Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin." 27. "Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesehjahteraan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali." 28. "Sejarah lama kita sebagai bangsa memang sangat menarik. Rasa tertarik itu timbul dari kenyataan bahwa yang ditulis sering tidak sama dengan yang terjadi. Dengan kata lain, sejarah masa lalu, sering dijadikan alat legitimasi kekuasaan."
350
Buku Mutiara Kefasihan
KH. Abdurrahman Wahid
_______________________________________________________
29. "Pertanyaan dasarnya adalah, sanggupkah kita sebagai bangsa mengembangkan sikap meninggikan kepentingan bersama itu dan mengalahkan kepentingan pribadi para pemimpin bangsa kita?" 30. "Mau tidak mau kita lalu harus memilih antara dua versi sejarah. Versi perbedaan agamakah, atau versi pertentangan akibat ambisi-ambisi pribadi? Dari sinilah kita lalu terjebak oleh keharusan membaca sejarah lama dalam versi yang berbeda- beda. Ini adalah akibat langsung akan kesenangan bangsa kita atas lambang-lambang kesejarahan. Catatan sejarah hampir-hampir tidak dibuat, dengan demikian kita lalu harus meraba-raba masa lampau kita sendiri. Inilah yang seharusnya kita lakukan, bukan lalu sekadar melafalkan tahun- tahun dan nama-nama dalam 'pelajaran' sejarah di sekolah- sekolah kita. Kita bukanlah mengingat- ingat tahun kejadian, melainkan memahami sejarah sebagai sebuah proses."
Catatan:
351
Buku Mutiara Kefasihan
KH. Abdurrahman Wahid
_______________________________________________________
Catatan:
352