EDISI 01
MAHESA WARTA
TH. I/2016
MENCETAK KADER HEBAT UNTUK BANGSA indonesia
www.pdiperjuangan.id
DAFTAR ISI SOSOK 2 Ganjar Pranowo - Kombinasikan Media Sosial dan Blusukan
FOKUS
3 Banteng Music Festival (BMF) UTAMA 4 LIPUTAN Revolusi Mental Perlu Terus Digaungkan KREATIF 6 Hymne Baru PDIP KADER 7 PDIP Siapkan Kader Berkualitas 8 BINGKAI Potret Kegiatan Partai
DPP.PDI.Perjuangan
@PDI_Perjuangan
GENJOT TERUS
REVOLUSI MENTAL
DASA PRASETIYA PARTAI
1. Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan UUD 1945, serta menjaga kebhinekaan bangsa. 2. Memperkokoh kegotong-royongan Rakyat dalam memecahkan masalah bersama. 3. Memperkuat ekonomi Rakyat melalui penataan sistem produksi, reforma agraria, pemberian proteksi, perluas an akses pasar, dan permodalan. 4. Menyediakan pangan dan perumahan yang sehat dan layak bagi Rakyat. 5. Membebaskan biaya berobat dan biaya pendidikan bagi Rakyat. 6. Memberikan pelayanan umum secara pasti, cepat, dan murah. 7. Melestarikan lingkungan hidup dan sumber daya alam, serta menerapkan aturan tata ruang Secara konsisten. 8. Mereformasi birokrasi pemerintahan dalam membangun tata pemerintah an yang baik, bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. 9. Menegakkan prinsip-prinsip demo krasi partisipatoris dalam proses pengambilan keputusan. 10. Menegakkan Hukum dengan menjunjung tinggi azas keadilan dan hak azasi manusia.
KATA BIJAK
BUNG KARNO “Berikan aku 1000 orang tua, nis caya akan kucabut semeru dari akar nya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
foto: rmol.co
residen Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri menyatakan, Revolusi Mental yang menjadi program Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan merupakan hal baru. Mengingat hal itu sudah pernah dijelaskan Bung Karno pada tahun 1957. “Namun penting untuk terus diimplementasikan. Sekarang kita berada pada taraf investment, yaitu taraf menanamkan modal-modal dalam arti yang se luas-luasnya investment of human skill, material investment, dan mental investment.” ujar Megawati. Menurut Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut, Revolusi Mental tanpa kekayaan mental dan upaya-upaya pemupukan keterampilan dan material hanya akan melanggengkan perbudakan. Ibu Megawati mengingatkan bahwa Bung Karno pernah mengatakan, “Lebih baik kita membuka hutan dan menggaruk tanah dengan kesepuluh jari dan kuku kita ini, daripada menjual serambut pun daripada kemerdekaan kita ini untuk dolar, untuk rubel.” “Itulah sebabnya, mengapa Bung Kar-
P
no sangat menekankan program nation and character building. Dalam pan dangan beliau, Indonesia adalah bangsa besar, namun seringkali memberi nilai terlalu rendah pada bangsanya, alias bermental kecil,” imbuh Megawati. Karenanya, Bung Karno menyerukan pentingnya revolusi mental sebagai gerakan hidup baru. Gerakan ini bertujuan untuk melaksanakan revolusi mental sebagai cara membangun masyarakat yang dicita-citakan dari Proklamasi 17 Agustus 1945. Gerakan ini seharusnya juga disambut dengan penuh antusias dan penuh semangat oleh para kader PDI Perjuangan. Gerakan Hidup Baru adalah pe rombakan cara berfikir, cara kerja, cara hidup, yang merintangi kemajuan. Kini saatnya untuk menggembleng manusia Indonesia ini - dimulai dari kader-kader PDI Perjuangan - untuk menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, dan selaras dengan cita-cita pendiri bangsa Pancasila merupakan revolusi kemanusiaan yang bersifat multidimensional dan cakupannya sa ngatlah luas.
Edisi 01 TAHUN I/2016
MAHESA
WARTA
1
SOSOK
DPP PDI Perjuangan
KOMBINASIKAN
BIOGRAFI
MEDIA SOSIAL DAN BLUSUKAN
GANJAR PRANOWO
ahir dari rahim rakyat jelata, Ganjar Pranowo membuktikan bahwa dengan kerja keras, siapapun bisa menjadi pemimpin. Demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah, ia berusaha membuka pintu komunikasi seluas mungkin melalui media sosial, agar keluhan rakyat bisa segera ditanggapi. Gubernur Jawa Tengah ini me rupakan salah satu kader PDI perjuangan yang cukup moncer dalam memimpin rakyat. Pria yang suka humor ini memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung pekerjaannya sebagai pemimpin provinsi Jawa Tengah. Ganjar menggunakan kanal media sosial (medsos) Twitter lewat akun resmi miliknya, @ganjarpranowo. Meskipun terbatas hanya 140 karakter kata, Twitter adalah alternatif pilihan menjembatani kebuntuan informasi dan komunikasi. Akun tersebut bahkan telah memiliki lebih dari 590 ribu tweeps yang menjadi pengikut. Sejak dilantik sebagai Gubernur Jateng pada 23 Agustus 2013 lalu, Ganjar Pranowo gencar memanfaatkan medsos, terutama Twitter dan Facebook Fanpage - yang dikelola oleh komunitas - untuk lebih dekat dengan rakyat dan berkoordinasi dengan jajaran di lingkup Provinsi Jateng. Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, medsos dapat mengefektifkan waktu, sehingga waktu tidak banyak terbuang dalam kunjungan ke daerah-daerah. “Saya akan aktif di sosial media, twitter, e-informasi. Jadi, bila kita bisa memanfaatkan teleconference dalam koordinasi, kenapa tidak? Itu akan menghemat biaya,” ujar Ganjar. Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas
L
ahir di Karang Anyar, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1968, Ganjar Pranowo, SH dikenal sebagai sosok yang cerdas, percaya diri, memiliki rasa humor, dan pintar bicara. Suami dari Siti Atikoh Supriyanti STP MT MPP ini makin dekat dengan masya rakat sejak dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah.
L
JABATAN Gubernur Provinsi Jawa Tengah Periode 2013 -2018 PENDIDIKAN • SD Kutoarjo, Jawa Tengah • SMP 1 Kutoarjo, Jawa Tengah • SMA BOPKRI, Yogyakarta • SMA BOPKRI, Yogyakarta • Fakultas Hukum UGM (1995). • Jurusan Ilmu Politik Pascasarjana UI (2013). ORGANISASI • Ketua Departemen Pemerintahan Nasional DPP PDIP (2010-sekarang) • Wakil Kepala Badan Penanggulang an Bencana (Baguna) DPP PDIP (2005-2010) • Anggota Bidang Penggalangan Panitia Pemenangan Pemilu (PAPPU) Pusat PDIP (2003-2005) • Deputi I Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat (Badiklatpus) PDIP (2002-2005) SOCIAL MEDIA Twitter @ganjarpranowo Instagram @ganjarpranowo WEBSITE www.masganjar.id
MAHESA WARTA
EDISI 01
TH. I/2016
2
Diterbitkan oleh: DPP PDI Perjuangan Alamat: Jl. Diponegoro No. 58 Menteng Jakarta Pusat 10310 021-3909925 www.pdiperjuangan.id
MAHESA Edisi 01 TAHUN I/2016 WARTA
Gadjah Mada periode 2014-2019 ini serius mengajak jajarannya di lingkungan pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih “melek” teknologi informasi. Bukan hanya dalam penyampaian, dilihat dari respons jajaran pemerintah mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota juga dinilai lebih cepat melalui media sosial ini, dan Ganjar sudah merangkul pemilik akun-akun di daerah untuk bersama membangun Jawa Tengah. Suami dari Siti Atikoh Suryani ini, berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait di wilayah Jateng tidak hanya mengandalkan medsos. Ganjar juga tak segan-segan blusukan melakukan pengawasan dan inspeksi mendadak (sidak). Ganjar Pranowo sosok pemim pin daerah yang berasal dari keluarga sederhana. Tempaan kesulitan ekonomi semasa sekolah hingga bangku kuliah sudah biasa ia lakoni. Kondisi itu justru membuatnya ingin selalu memahami suara masyarakat kecil. Bahkan Ganjar pernah berjualan bensin eceran untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Kami sekeluarga sudah khatam dengan kesulitan ekonomi seperti ini. Untuk membiayai kuliah saya pernah mengajar soal pecinta alam dengan bayaran hanya enam ribu rupiah. Saya pergi kuliah naik sepeda onthel dan pernah menunggak uang kuliah hingga empat semester,” kata Ganjar. Menikmati jabatan sebagai Gubernur pun tak lantas jumawa. Bahkan Ganjar tetap identik dengan hidup sederhana dan membela hak-hak orang kecil. Sifat ini cocok sekali de ngan posisi partai PDI Perjuangan sebagai partainya wong cilik.
Penangggungjawab: Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Dewan Redaksi: Ketua BIdang Ideologi dan Kaderisasi, Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi, Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga, Ketua Bidang Ekonomi Kreatif, Ketua Bidang Internal Editor: Ketua Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan, RumahOtda Follow Twitter: @PDI_Perjuangan
Desain & Tata Letak: RumahOtda
Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan
FOKUS
DPP PDI Perjuangan
HUT KE-43 PDI PERJUANGAN
Banteng Music Festival (BMF)
foto: detik.com
alam rangka perayaan HUT ke43, DPP PDI Perjuangan meluncurkan festival musik nasional yang diberi label Banteng Music Festival (BMF). Acara ini diselenggarakan Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif Prananda Prabowo, yang juga merupakan pentolan Rodinda Band. “Banteng Music Festival adalah wahana bagi kaum muda untuk mengekspresikan keseluruhan gelora jiwa orang muda, melalui lagu-lagu Rodinda Band, seperti Bung Karno Bapak Bangsa, Vivere Pericoloso, Gemah Ripah Loh Jinawi, Point of No Return, dan satu lagu bebas untuk dinyanyikan,” ujar Ketua Pelaksana BMF Charles Honoris saat peluncuran BMF, di SCBD, Jakarta, Senin (14/3/2016), seperti dikutip Liputan6. com Aria Bima selaku Ketua Panitia HUT ke-43 PDIP berharap, melalui musik bisa digelorakan wajah nasio nalisme Indonesia dengan jiwa anakanak muda. “Anak muda kreatif menjadi perhatian Mas Prananda. Karena itulah banyak gagasan Mas Prananda yang menyatu dengan anak muda,” ujar Aria Bima. “Bung Karno mengatakan berilah saya 10 pemuda, maka saya akan guncang dunia. Gelora anak muda itulah yang menjadi spirits PDIP, sehingga ultah kali ini memberi perha-
D
tian khusus pada anak muda,” tambah Aria Bima. Lebih lanjut Charles Honoris menjelaskan, pendataran peserta akan digelar serentak di setiap daerah mulai
Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan
22 Maret 2016 melalui kantor DPC PDIP di tiap kota atau kabupaten. Kemudian berlanjut pada final tingkat provinsi. Apabila peserta lolos maka akan masuk ke grand final tingkat nasional di Jakarta, yang digelar pada 1 Juni 2016 dengan hadiah total Rp 320 juta. Dalam sambutannya, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, kreativitas musik merupakan salah satu ekspresi kebudayaan, dan di situ lah PDIP hadir dalam wajah kebudayaannya untuk generasi muda. Dipilihnya 1 Juni sebagai Grand Final lomba karena disesuaikan de ngan hari lahirnya Pancasila. Dengan mengingat kembali Pancasila, maka diharapkan para generasi muda pe nerus bangsa akan tetap memiliki semangat nasionalisme dan kebangsaan Indonesia.
REKOMENDASI RAKERNAS KE-I PDI PERJUANGAN erkaitan dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang akan dilaksanakan secara serentak pada tahun 2019 yang akan datang, PDI Perjuangan merekomendasikan: 1. Pemilu Serentak 2019 dilakukan dalam rangka penguatan sistem presidensial. Sistem ini akan berjalan lebih efektif me lalui konsolidasi partai politik yang dilakukan dengan penyederhanaan partai politik di DPR RI melalui cara pemilu yang demokratis. PDI Perjuangan mendukung penerapan elektoral treshold berjenjang untuk tingkat nasional, tingkat Provinsi, dan tingkat Kabupaten/Kota. 2. Mengingat peserta pemilu le gislatif adalah partai politik sebagaimana perintah konstitusi, maka sistem pemilu legislatif yang diperjuangkan Partai adalah sistem pemilu proporsional tertutup. 3. Guna meningkatkan tanggung jawab Partai di dalam mempersiapkan calon-calon anggota legislatif agar memiliki kemam puan di dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, pengawasan, dan fungsi repre-
B
sentasi terhadap konstituen Partai, serta untuk membentuk kader yang memiliki kesadaran ideologi, organisasi, politik, lingkungan, dan kesadaran untuk menyelesaikan persoalan rakyat secara gotong royong, maka seluruh calon anggota legislatif PDI Perjuangan diwajibkan mengikuti pendidikan kader Partai. 4. Pendidikan kader juga dimaksudkan untuk mempersiapkan kader yang berkarakter, memiliki budi pekerti luhur, dan telah menjalankan Revolusi Mental sehingga mampu bertindak disiplin, dan memegang teguh azas, jatidiri, dan watak Partai. 5. Memastikan agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2017, 2018 dan Pemilu Serentak 2019 dapat berjalan dengan lebih demokratis, dan melalui persaingan yang sehat dengan menjunjung tinggi terwujudnya azas pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Berkaitan dengan hal tersebut, maka seluruh undang-undang berkaitan dengan pemilu harus sudah diselesaikan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebelum pemilu 2019 dilaksanakan.
Edisi 01 TAHUN I/2016
MAHESA
WARTA
3
DPP PDI Perjuangan
LIPUTAN UTAMA
REVOLUSI MENTAL
PERLU TERUS DIGAUNGKAN evolusi Mental yang selama ini digemakan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila dan cita-cita para pendiri Bangsa Indonesia. Revolusi Mental menjadi salah satu dari lima tahap revolusi yang diturunkan dari nilai-nilai Pancasila sebagai mata arah pembangunan Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden RI Kelima yang juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri ketika menjadi pembicara dalam peluncuran buku berjudul “Revolusi Pancasila” karya Yudi Latif di Jakarta tahun lalu. Dikatakan Megawati, Pancasila hadir sebagai cara memandang persoalan kemiskinan dilihat secara ideologis sebagai persoalan struktural yang berkaitan langsung dengan sistem politik, ekonomi, dan kebudayaan akibat penjajahan. Dengan demikian, Pancasila menjadi teori perubahan sosial dan arah terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang didambakan bersama. Menurut Megawati, guna menjalankan Pancasila sebagai praksis-ideologi dan katalis perubahan struktural, masyarakat Indonesia atau bangsa Indonesia harus memiliki tiga kesaktian (Trisakti), yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Usaha mencapai Trisakti di bidang
R
4
MAHESA Edisi 01 TAHUN I/2016 WARTA
politik, ekonomi dan budaya itu bisa dicapai melalui sebuah revolusi. Sifat multikompleks Revolusi Pancasila itu setidaknya mengandung lima dimensi revolusi, yakni revolusi nasional, revo lusi politik, revolusi ekonomi, revo lusi sosial, dan revolusi mental-budaya. “Kelima muka revolusi itu harus berjalan secara simultan dalam rangka menjebol sisa-sisa struktur sosial lama, seraya membangun landasan untuk masyarakat baru,” kata dia. Berkaitan dengan propaganda Revolusi Mental yang belakang an dikampanyekan oleh Presiden Jokowi, menurut Megawati, adalah jawaban atas upaya-upaya pemupukan keterampilan dan material yang selama ini hanya akan me langgengkan perbudakan. “Bung Karno mengatakan, ‘Lebih baik kita membuka hutan dan menggaruk tanah dengan kesepuluh jari dan kuku kita ini, daripada menjual serambut pun daripada kemerdekaan kita ini untuk dolar, untuk rubel.’ Itulah sebabnya, mengapa Bung Karno sangat menekankan program Nation and Character Building,” jelas Megawati. Dalam pandangan Ir. Soekarno, Indonesia adalah bangsa besar, namun seringkali memberi nilai terlalu rendah pada bangsanya, alias bermental kecil. Bangsa Indonesia
foto: beritasatu.com
juga belum bisa terbebas dari mentalitas kaum terjajah, sehingga sering dihinggapi perasaan rendah diri. Atas mentalitas terjajah inilah, maka Bung Karno menyerukan penting nya revolusi mental sebagai gerakan hidup baru. Menurut Megawati, gerakan Revo lusi Mental yang digagas ayahandanya dan kini kembali digemakan Jokowi, memiliki berbagai dimensi sebagai gerakan hidup baru. Yakni perombakan cara berpikir, cara kerja, cara hidup, yang selama ini merintangi kemajuan. “Singkat kata, gerakan hidup baru adalah gerakan revolusi mental untuk menggembleng manusia Indonesia ini menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat Elang Rajawali. Berjiwa api yang me nyala-nyala,” tandas Megawati. Buku Revolusi Pancasila setidaknya juga semakin memperkuat program revolusi mental yang dicanangkan kembali oleh Presiden Joko Widodo. Gagasan revolusi mental Pancasila bisa berfokus pada tiga mentalitas utama, yakni budaya kemadirian, budaya gotong royong, dan budaya pelayanan. Ketiga mentalitas ini disebut Tricita Revolusi Mental. Menurut Mega, pentingnya mentalitas budaya kemandirian berangkat dari asumsi bahwa secara kebiasaan, Indonesia tidak berdikari dalam
Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan
DPP PDI Perjuangan
ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Hal itu terjadi karena kita tidak bisa mengenal jati diri bangsa, tidak menghargai dirinya, kurang percaya diri, lemah kepribadian, dan ujungnya tidak mampu mengaktualisasikan diri. Bangsa Indonesia saat ini seakan tidak memiliki pijakan, padahal Pancasila sebagai basis sosial itu bersifat dinamis dan progresif. Dengan tidak memiliki mentalitas kemandirian, perilaku kita saat ini cenderung terperangkap dalam dua pilihan: melakukan apa yang bangsa lain lakukan yang menyebabkan mentalitas komformis dan melakukan apa yang diinginkan bangsa lain yang menyuburkan mentalitas pecundang dan totaliter. Oleh karenanya, revolusi mental harus menumbuhkan mentalitas kemandirian agar rakyat Indonesia berani berpikir, bersikap, dan bertindak secara berdaulat agar tidak tidak terjadi intervensi dan terbebas dari paksaan bangsa asing. Artinya, kita dapat mengaktualisasikan potensi diri rakyat Indonesia. Kemudian pentingnya mentalitas budaya gotong royong dalam kehidupan berbangsa. Contohnya, zaman dulu, orang masih gotong royong untuk membangun sebuah rumah. Kini budaya itu sudah mulai luntur atau hilang di kehidupan rakyat kita sendiri. Padahal, dalam kemajemukan ka rakter rakyat Indonesia, gotong ro yong adalah nilai fundamental bangsa ini. Menurut pandangan Bung Karno, gotong royong adalah intisari Pancasila sebagai sistem nilai, sistem pengetahuan dan sistem berperilaku bersama. “Gotong royong adalah paham dinamis, lebih dinamis dari kekeluargaan. Gotong royong menggambarkan satu usaha, satu amal, dan satu pekerjaan,” ujarnya. Dalam realitas kehidupan bangsa, terutama politik, masih berjalan praktik go tong ro yong. Namun, dalam konotasi negatif, tolong menolong dalam kejahatan dan pengrusakan. Seharusnya,
LIPUTAN UTAMA
gotong royong harus ditempatkan dalam konotasi positif: tolong menolong dalam kebaikan dan pembangunan. Megawati juga menjelaskan pentingnya mentalitas budaya pelayanan berangkat dari asumsi bahwa pemupukan kemandirian dan penguatan welas asih kegotongroyongan itu harus bermuara pada pelayanan. Indonesia sendiri dirancang oleh pendiri bangsa berlandaskan empat pelayanan; melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahte raan umum, mecerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia. Gerakan Nasional Revolusi Mental yang kini gencar disuarakan oleh pemerintah di bawah komando Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) haruslah aplikatif. Program tersebut jangan dijadikan gerakan untuk pencitraan semata. Sebagai partai politik terbesar, PDI Perjuangan juga akan aktif untuk mendukung kampanye tersebut. Program Revolusi Mental seharusnya tidak sekadar gerakan pencitraan saja dan tak cukup dengan sosialisasi saja. Butuh program efektif yang melibatkan para pakar agar program tersebut sesuai dengan target dan tujuannya mengubah mental masyarakat. Dalam konteks partai, PDI Perjuangan juga akan dan terus melakukan revolusi mental buat seluruh kader nya mulai dari DPP, DPC hingga ke tingkat pelosok-pelosok. Proses revolusi ini memang memerlukan waktu yang tidak cepat. Namun de
Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan
ngan kerja yang serius dan kontinyu, Revolusi Mental di tubuh PDI Perjuangan akan dapat terwujud. Tahun 2016 adalah tahun untuk menemukan kembali konsepsi dan stratregi mewujudkan Trisakti, menjadi bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Revolusi mental PDIP juga akan selaras dengan tema Rakernas I yaitu “Mewujudkan Trisakti Melalui Pembangunan Nasional Semesta Berencana untuk Indonesia Raya” Para kader PDI Perjuangan yang duduk di pemerintahan, baik sebagai Menteri atau Kepala Daerah seharusnya bisa menjadi agen-agen perubahan positif bagi kemajuan bangsa Indonesia. Para kader harus bisa menjadi pelopor Revolusi Mental di semua lini pemerintahan dan di te ngah masyarakat. Seperti diucapkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dalam pidato penutupan Rakernas I PDIP bahwa seluruh komponen bangsa Indonesia harus bangkit, bergerak berjuang bersama, persatukan segenap tenaga revo lusioner bangsa ini, gotong royong memeras keringat bersama, membanting tulang bersama. “Satu tujuan kita: Indonesia Raya, Indonesia yang merdeka sejati-jati nya!”
Edisi 01 TAHUN I/2016
MAHESA
WARTA
5
DPP PDI Perjuangan
KREATIF
HYMNE BARU PENYEMANGAT KADER
PDI PDI Satu Tuk Tuk Tuk
Perjuangan Perjuangan persaudaraan satu tujuan Indonesia Raya Indonesia Raya Indonesia Raya
Lirik “One 4 All And All 4 One”
ewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) terus menggelorakan semangat berpartai untuk para kadernya. Salah satu penyemangat adalah hymne baru yang telah dilantunkan saat pembukaan Rakernas I PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, awal Januari 2016 silam. Bahkan kala itu, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, sangat menikmati saat melantunkan hymne tersebut. “Senang juga ya, bisa ya menyanyikan lagu hymne bikin bersemangat. Boleh kita nyanyikan lagi,” kata Megawati, pada penutupan Rakernas tersebut. Lagu itupun dinyanyikan kembali oleh peserta rakernas dengan bersemangat sambil berdiri. Hymne PDIP terbaru diciptakan cucu Bung Karno sekaligus Kepala Situation Room DPP PDIP, Prananda Prabowo. Selain sebagai aktivis partai, Prananda dikenal sebagai seniman dan aktif bersama kelompok musik Rodinda. Megawati menyampaikan pidato penutupan Rakernas I PDIP, 10-12 Januari 2016, Sekretaris DPPM PDI Perjuangan mengajak para peserta Rakernas untuk menyanyikan lagu hymne baru PDI Perjuangan dan lagu “One For All, All For One”. Bahkan, Megawati tampak sangat terharu hingga menitikkan air mata. Setelah lagu tersebut selesai dikumandangkan, Megawati pun mengajak para kader yang menjadi peserta Rakernas untuk bersama-sama me-
D
6
MAHESA Edisi 01 TAHUN I/2016 WARTA
neriakkan, “One For All and All For One”. Megawati kemudian meneriakkan kata, “Merdeka” sambil mengepalkan tangan tanda ditutupnya Rakernas I. Pada kesempatan tersebut, Megawati juga mengucapkan terima kasih kepada panitia maupun peserta, karena seluruh rangkaian Rakernas I, berjalan dengan tertib dan lancar. Lirik “Hymne PDIP” * Nyalakan kawan suluh perjuangan Satukan diri singsingkan lengan Kepalkan tangan persatuan ** Nyalakan kawan api pergerakan Satukan diri gemakan Pekik merdeka sejati ***Bangkit bergerak Berjuang bersama Tujuan kita Indonesia Raya Reff PDI Perjuangan PDI Perjuangan Gotong royong bersama rakyat Dalam satu barisan PDI PDI Satu Tuk
Perjuangan Perjuangan persaudaraan satu tujuan Indonesia Raya
Seribu masalah Yang silih berganti datang Bukan menjadi rintangan Aaa aaa aaa Jika kita selalu Menghadapi semua bersama Pastikan kita satu Kita slalu bersama Dalam gerak dan langkah Hadapi rintangan Bersatu kita bisa One 4 all and all 4 one Kita kan slalu hadapi semua bersama One 4 all and all 4 one Sebab kita semua satu kesatuan Seribu masalah Yang silih berganti datang Bukan menjadi rintangan Aaa aaa aaa Jika kita selalu Menghadapi semua bersama Pastikan kita satu Kita slalu bersama Dalam gerak dan langkah Hadapi rintangan Bersatu kita bisa One 4 all and all 4 one Kita kan slalu hadapi semua bersama One 4 all and all 4 one Sebab kita semua satu kesatuan One love one heart one life we are one
back to: * ,** ,*** Reff PDI Perjuangan PDI Perjuangan Gotong royong bersama rakyat Dalam satu barisan Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan
DPP PDI Perjuangan
KADER
PDI PERJUANGAN
SIAPKAN KADER BERKUALITAS
foto: aktualpost.com
iga tahun silam, tepatnya pada peringatan HUT PDIP ke-40 di Waduk Djuanda Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan perlunya pembibitan kader yang berkualitas. Ketika itu, Megawati mengatakan, “Agar kelak memiliki kemam puan untuk mengelola pemerintahan dan membentuk kader yang memiliki karakter.” Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pun lantas menyiapkan sekolah partai dengan bantuan para guru besar dari sejumlah perguruan tinggi kredibel. Kampuas partai berlambang banteng moncong putih ini terletak di Lenteng Agung, Depok, yang dahulu digunakan sebagai kantor DPP PDIP. Sekolah tersebut juga menjadi kawah candradimuka bagi 70 calon kepala daerah yang maju pada Pilkada Serentak 2015 silam. Proses rekrutmen kader, khususnya untuk ditempatkan sebagai anggota parlemen diantaranya melakukan psikotes. Semua itu dilakukan sebagai usaha untuk memperbaiki internal partai. Kini lambat laun, PDIP memiliki sejumlah kader yang kredibel secara politik dan intelektual. Langkah untuk terus menggenjot kader-kadernya agar memiliki semangat kenegaraan dan kebangsaan yang tinggi terus disuarakan oleh Ketua Umum. Dengan pengkaderan yang baik, diharapkan tidak terjadi generalisasi berlebihan bahwa semua parpol merupakan sumber masalah.
T
Kader-kader terbaik PDIP diharapkan bisa mengikis deparpolisasi yang hingga sekarang masih sering muncul, bahkan belakangan ramai terde ngar gagasan masyarakat anti partai. Dalam Pilkada Serentak 2015 awal Desember tahun lalu, PDIP juga telah menyiapkan kader-ka der terbaiknya untuk menjadi Kepala Daerah. “Kami memang menerjunkan ka der-kader terbaik kami untuk duduk di pemerintahan, baik pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat,” jelas Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan. Sementara itu, politisi PDIP Budiman Sujatmiko menilai partai nya memiliki banyak kader yang me rupakan ahli di bidangnya dan layak dijadikan kepala daerah tingkat I dan tingkat II. “Bahkan PDIP tidak pernah kehilangan kader-kader terbaiknya untuk menjadi menteri,” ucap Budiman, menanggapi porsi kursi menteri berlatar belakang partai politik yang dalam kabinet Jokowi- JK. Banyak kader PDIP di daerah yang saat ini aktif memimpin dan sudah terbukti hasil kepemimpinannya membawa perubahan ke arah yang baik, diantaranya Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), atau Djarot Saiful Hidayat (Wakil Gubernur DKI Jakarta). Hasil dari Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP ternyata cukup sukses mengantar kemenangan pasangan
Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan
calon kepala daerah di 105 daerah. Kemenangan tersebut sangat strategis bagi PDIP karena visi dan misi partai bisa diaplikasikan hingga ke daerahdaerah. Pengurus DPP PDIP juga berharap agar para kadernya yang menjabat Kepala Daerah bisa berkontribusi bagi partai dan bagi rakyat. Kader-kader terbaik diharapkan bisa meningkatkan peran PDI Perjuangan sebagai partai pemerintah, khususnya meningkatkan efektifitas kinerja pemerintahan, melakukan komunikasi politik untuk mengamankan, mengawal, dan mendukung politik pemerintah. Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri dalam HUT ke-43 PDI Perjuangan tahun ini juga meng ajak kader partai untuk kembali ke ideologi partai yang awalnya dibidani oleh Bung Karno. Ideologi tersebut harus dipraktikkan dalam setiap kebijakan pembangunan bagi kedaulat an rakyat. Senada dengan Ketua Umum PDIP, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto pada pembukaan Rapat Kerja Daerah (rakerda) DPD PDIP Provinsi Riau, di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, 19 Maret 2016, juga menegaskan pentingnya disiplin kader dan anggota partai. “Semua anggota dan kader partai (PDIP) harus menjaga watak dan jati diri partai. Berdisplinlah dalam mengelola kekuasaan. Jangan korupsi. Jangan salah gunakan kepercayaan rakyat ke PDIP. Tunjukkan kepada rakyat bahwa berpolitik adalah membangun peradaban,” tutur Hasto, yang juga membawa pesan Pola Pem b a ngunan Nasional Semesta Berencana dari Ketua Umum PDIP. PDIP juga meminta kadernya yang menjadi kepala daerah untuk selalu memberikan perhatian di bidang kebudayaan.
Edisi 01 TAHUN I/2016
MAHESA
WARTA
7
DPP PDI Perjuangan
BINGKAI
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri saat membuka Rakernas I PDIP awal Januari 2016 di Rakernas I PDIP di JI Expo Kemayoran, Jakarta (10/1/2016).
Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima potong an tumpeng HUT PDIP ke-43 dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Mega wati Soekarnoputri di JI Expo Kemayoran, Jakarta (10/1/2016).
Ketua Badan Pemenangan Pemilu, Teras Narang (kanan) dan Ketua Bidang PMK DPP PDIP, Andreas Pareira, memberikan keterangan kepada awak media, di Gedung DPP PDI Perjuangan, Jakarta (10/12/ 2015).
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri melantik Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) sebagai wujud nyata PDI Perjuangan untuk aksi kemanusiaan.
tribunpontianak.co.id
Suasana Rapat Kerja Nasional I PDI Perjuangan yang dihadiri seluruh Komisi dan Ketua DPC, yang menghasilkan 22 rekomendasi untuk pemerintah, bertempat di JI Expo Kemayoran, Jakarta (10/1/2016).
Rakercab I PDIP Landak “Mewujudkan Trisakti Melalui Pembangunan Nasional Semesta Berencana untuk Indonesia Raya” di Gedung Pertemuan Paroki Salib Suci Ngabang, Landak, Kalbar (15/3/2016).
pojokjabar.com
Ketua DPC PDIP Cimahi, Denta Irawan (kiri) bersama Ketua DPC Hanura Cimahi, Bambang Suprihatin (tengah) dan Ketua DPC PPP Cimahi, Jalaludin Sayuti (kanan) usai deklarasi kerjasama politik di Kantor DPC PDIP Kota Cimahi, Senin (21/3/2016).
8
MAHESA Edisi 01 TAHUN I/2016 WARTA
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sambutan saat pagelaran wayang menyambut kemenangan PDIP sebanyak 13 daerah dari 19 daerah pilkada di Jawa Timur, di Alun-alun Merdeka, Ngawi, Jawa Timur (5/3/2016).
Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan