JASMADI 10.11.3569 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Disusun oleh: Nama : JASMADI Nim
: 10.11.3569
Kelas : S1 TI-2A
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA JL. Ring road utara, condongcatur, sleman yogyakarta ABSTRAK Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu, konsumsi masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga produksi jamur tiram mutlak diperlukan dalam skala besar. Latar Belakang Pemilihan bentuk usaha budidaya jamur tiram ini dilatarbelakangi oleh : Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah jelas dan permintaan pasar yang selalu tinggi dan minus ini memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil produksi jamur tiram. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. jamur tiram juga memiliki gizi yang tinggi dan lebih komplit dibandingkan ayam sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.
JASMADI 10.11.3569 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ISI KARYA ILMIAH Kiat-kiat usaha jamur tiram 1. Kenali Fisiologisnya Diantara banyak jenis jamur, jamur tiram ini termasuk dalam kategori tanaman konsumsi. Ciri yang khas ada pada tudungnya berwarna hitam lembayung sampai kecoklatan. Bentuknya menyerupai kulit kerang dengan diameter 6-14 cm. Selain itu, tekstur permukaan tudung licin dan mengkilap. Demikian juga bilahnya berwarna putih, krem atau putih gading yang tersusun agak rapat. “Disini terjadi fase perubahan bentuk, yaitu sewaktu muda bilahnya berwarna putih dan semakin tua jadi krem kekuningan dengan ukuran sekitar 1-3 cm. Jamur ini hidup baik pada kisaran suhu tinggi sekitar 25-30 °C,” ujar Edgar. 2. Kontrol Kelembaban Lingkungan Untuk melakukan budidaya jamur tiram ini, tidak sesulit yang dibayangkan. Hanya masalah perlakuan lingkungan harus diperhatikan benar, dimana pada habitatnya ia lebih menyukai area dataran tinggi sebagai optimalisasi proses pertumbuhan. Itu didukung pula dengan tingkat kelembaban yang jadi sarat hidup mutlak. Kondisi lembab dan dingin yang sesuai dengan karakter jamur, membuat bentuknya semakin besar. Namun tak perlu berkecil hati, bagi Anda yang tinggal di dataran rendah dan berniat melakukan budidaya jamur tiram. Sebab, ada alternatif yang tetap bisa dilakukan, seperti membuat kondisi lingkungan tempat tinggal jamur (minimal hampir sama) dengan habitat aslinya. Namun penerapannya pun perlu dilakukan secara ekstra dari perlakuan jamur untuk daerah dingin. Alternatifnya, bisa dengan membuat lingkungan untuk selalu dalam keadaan lembab. Menyiram bagian tanahnya secara rutin, jadi salah satu cara untuk membuat tingkat kelembaban yang cocok. Sedangkan untuk bagian tanaman jamurnya tak perlu disiram, karena hanya faktor lingkungan tumbuh yang mempengaruhi pertumbuhan. Pemberian ventilasi (sistem sirkulasi) pada rumah jamur, juga jadi aspek pendukung. Maka, banyak pembudidaya jamur yang menerapkan bilik anyaman bambu sebagai rumah jamur. Untuk perputaran udara yang baik, idealnya diberi jendela. Penerapan jendela ini, dilakukan 30 cm dari tanah dan hanya dibuka pada waktu malam hari. Sebab di malam hari, merupakan saat dimana jamur mengalami proses pertumbuhan dan sirkulasi udara yang baik akan membantunya.
JASMADI 10.11.3569 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Yang harus diperhatikan 1.Bibit Untuk budidaya jamur tiram, dapat menggunakan substrat kayu, serbuk gergaji, ampas tebu atau sekam. Namun untuk mempermudah proses ini, banyak perusahaan penyedia bibit jamur yang sudah mengemasnya dalam bentuk bag log. Artinya, bibit sudah tertanam dalam media tanam dan hanya siap untuk masa panen, sehingga hal ini akan mempermudah pembudidaya jamur tiram yang masih tergolong pemula. 2. Rumah Jamur Penyiapan bangunan untuk mendukung proses hidup jamur, dapat porsi cukup penting untuk diperhatikan, dimana bentuk dan ukuran bangunan disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, penerapan untuk kebutuhan sekitar 500-1.000 buah bag log, diperlukan bangunan dengan ukuran 6mx4mx4m. Bahan yang diperlukan untuk aplikasi rumah jamur berupa tiang, kaso, dan terbuat dari bambu atau kayu yang telah diawetkan. 3. Jaga Temperatur Pemeliharaan sub-start tanam dalam hal ini, harus memperhatikan faktor lingkungan. Selama pertumbuhan bibit (serat atau miselia seperti benang kapas), temperatur diatur antara 28300C. Sementara untuk pertumbuhan tubuh buah jamur sampai panen, temperatur diatur antara 26-280C. Selama pertumbuhan bibit dan pertumbuhan tubuh buah, kelembaban udara diatur sekitar 90%. Sebab kalau kurang, maka sub-strat tanam akan mengering. Agar kelembababan terjamin, lantai ruangan sebaiknya disiram air bersih pada pagi dan sore hari. 4. Masa Panen Jamur termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen cukup cepat. Buahnya dapat dipanen dalam jangka waktu 40 hari setelah pembibitan. Dengan frekuensi panen yang dilakukan setiap hari, karena pertumbuhan masing-masing tanaman yang bervariatif. Pemanenan jamur bisa dilakukan antara 4-8 kali dan jumlah jamur yang dipanen per musim. Setelah melewati masa panen, sisa pembibitan harus dibuang dan menggantinya dengan bag log bibit baru. 5. Manfaat&Kandungan Jamur Tiram Jamur ini terkenal dengan rasa lezat dan aromanya tajam seperti merica. kandungan gizinya pun cukup tinggi, yaitu dengan komposisi protein sekitar 10-30%, vitamin C antara 36-58 mg/100 gram. Biasanya sosok jamur tiram ini ada pada menu masakan, seperti nasi goreng jamur dan panggang jamur. Jamur tiram selain dapat disayur, juga dapat diolah jadi
JASMADI 10.11.3569 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
makanan lain. Misalnya kerupuk, keripik atau dengan nama lain tiram crip atau tiram chips. Selain itu, juga populer sebagai masakan sup dan pepes. Banyaknya penggemar jamur tiram, karena terdapatnya banyak kandungan nutrisi di dalamnya yang terdiri atas kadar air (92,2%), lemak (1,1%), karbohidrat total (59,2%), serat (12%), dan nilai energi (261%). ANALISIS PASAR kebutuhan pasar jamur tiram masih mendapat prioritas di kalangan konsumen. Harganya pun tergolong masih menunjukkan nilai tinggi, yaitu Rp 12.500 per 300 gram untuk ukuran pasar tradisional. Sedangkan harga untuk kelas supermarket lebih tinggi, yaitu Rp 22 ribu per 300 gram. Demikian halnya dengan permintaan pasar jamur tiram yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.Hal ini diperkuat dengan beberapa alasan sebagai berikut: 1. Permintaan jamur tiram di daerah Bandung dan sekitarnya mencapai 7 - 10 ton /hari. Adapun produksi jamur tiram baru mencapai 2,5 - 3 ton /hari. Ini berarti terdapat gap sebesar 4 - 7 ton /hari, yang sedikitnya dapat diisi dalam rencana budidaya jamur tiram ini. 2. Pasar jamur tiram saat ini telah meluas di sekitar Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten sehingga diperlukan produksi jamur tiram dalam skala besar. 3. Masyarakat semakin sadar pentingnya mengkonsumsi jamur untuk tujuan kesehatan. 4. Jamur saat ini dikonsumsi sebagai pengganti daging selain dari beralihnya pola makan masyarakat kepada bahan pangan organik. Kebutuhan dan Kecenderungan.
ANALISIS BUDIDAYA JAMUR TIRAM 1. MODAL TETAP (Pengadaan alat dan bangunan dengan masa pakai 3 tahun) Uraian
Volume
Gubug 7m x 8m, tinggi 3m Rak bambu 4 tingkat Kotak pembibitan (Inkas) Kompor mawar/burner Drum pengukus Cincin pralon Peralatan lain : Ember Sekop, keranjang dll. Jumlah
56 m2 5 bh. 1 set 4 set 4 set 10.000 bh.
Harga Satuaan (Rp)) 210.000 300.000 250.000 125.000 50.000 100
Jumlah Harga (Rp) 11.760.000 1.500.000 250.000 500.000 200.000 1.000.000 420.000
Biaya Penyusutan (Rp) 1.960.000 250.000 41.500 83.000 33.000 166.000 70.000 2.603.500
2. BAHAN BAKU Uraian Serbuk gergaji Dedak halus Gips Kapur Pupuk
Volume 3 ton 600 kg 15 kg 60 kg 7,5 kg
Harga Satuan (Rp) 40.000 2.000 5.000 600 1200
Jumlah Harga (Rp) 120.000 1.200.000 75.000 36.000 9.000
JASMADI 10.11.3569 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kantong plastic pvc 18 x 30 cm Minyak tanah Limbah kapas Bibit jamur Jumlah
75 kg 500 ltr 10 kg 400 btl
10.000 1.500 3.000 5.000
750.000 750.000 30.000 2.000.000 4.970.000
Harga Satuan (Rp) 7.500 10.000 7.500
Jumlah Harga (Rp) 450.000 300.000 675.000 1.425.000 8.998.500
3.TENAGA KERJA Uraian Pembuatan media dalam kantong Penularan bibit Pemeliharaan dan pemanenan Jumlah TOTAL BIAYA
Volume 60 HOK 30 HOK 90 HOK
4. LABA Produksi jamur segar 200 g per kantong Penerimaan bersih selama 6 bulan
2.000 kg
6.000
DAFTAR PUSTAKA Hunting pasar COLOMBO jl.Kaliurang km 7 yogyakarta. http://tabloidgallery.wordpress.com/2009/02/20/budidaya-jamur-tiram/#more-264 http://dinsembawang.wetpaint.com/page/Analisa+Budidaya+Jamur+Tiram LAMPIRAN Lumbung jamur
12.000.000 3.001.500