KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL
JUDUL KARYA: “VILLA LALU”
PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si
PAMERAN International exhibition ISACFA International Studio For Arts and Culture FSRD – ALVA ISI Denpasar, Bali 24 June – 12 July 2013 Kriya Hasta Mandala ISI Denpasar.
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2013
DESKRIPSI KARYA
JUDUL: “Villa Lalu” PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si MEDIA: Foto On Canvas UKURAN: 90 x 60 cm TAHUN: 2013
DIPAMERANKAN PADA PAMERAN International exhibition “ISACFA” International Studio For Arts and Culture FSRD – ALVA ISI Denpasar, Bali 24 June – 12 July 2013 Kriya Hasta Mandala ISI Denpasar.
Abstrak “Villa lalu” merupakan karya fotografi interior dan dicetak dengan teknik digital printing on canvas. Fotografi interior merupakan karya desain fotografi yang menampilkan Objek foto Architecture dan interior adalah bangunan. ia dapat berupa bangunan villa, hotel,restaurant, bangunan tua, tempat ibadah, dan lain2. Pemotretan interior harus dibedakan dengan pemotretan pemandangan (landscape) atau fine art. Sebuah foto meskipun mengandung unsur interior, tidak dapat dikatakan foto interior apabila bangunan dalam foto tersebut aspek yang ditekankan fotografer bukan karya interior yang terdapat dalam foto. Dengan menggunakan fotografi digital memang menawarkan alternatif baru. Kemampuannya menghasilkan gambar dalam waktu yang relatif cepat, menyimpan image dalam jangka waktu lama (sepanjang media penyimpanan tidak rusak), serta keakuratan data yang tinggi (image yang direkam berulang-ulang tanpa mengalami penurunan kualitas). Juga sangat mudah untuk melakukan manipulasi. Untuk hal-hal yang berupa fakta, seperti kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan fotografi jurnalistik, tentunya manipulasi akan sangat terbatas. Namun, untuk hal-hal yang berupa ilustrasi seperti interior fotografi, wedding, fashion dan lain-lain, memperbaiki gambar, dan manipulasi gambar dapat dilakukan dengan tetap mengacu pada kode etik yang berlaku. Kata Kunci: Villa Lalu, Fotografi Interior, Digital Printing
Deskripsi Karya “Villa Lalu” Fotografi digital adalah fotografi yang memanfaatkan data digital dalam proses pengolahan data dan penyimpanan. Data digital adalah data berupa angka-angka (digitdigit) 0 dan 1 yang hanya dimengerti komputer. Data-data elektronik tersebut setelah dibaca komputer akan memberikan imaji untuk diolah lebih lanjut. (Giwanda, 2004; 9). Penyesuaian kontras foto, cropping, atau bahkan koreksi warna dapat dilakukan menggunakan komputer dengan mudah tanpa kamar gelap. Dengan kata lain, fotografi digital adalah fotografi yang memanfaatkan komputer sebagai kamar gelap, penyimpanan data, sekaligus sebagai pencetaknya. Pada dasarnya, selain dapat menggunakan kamera digital yang terhubung dengan komputer, fotografi konvensional pun (film negatif, positif/slide), dan foto hasil cetakan dapat diproses menjadi fotografi digital. Seperti apa yang diungkapkan oleh Giwanda (2004; 9) bahwa fotografi digital diciptakan melalui proses kreativitas manusia dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hukumhukum fotografi yang menyangkut masalah pencahayaan, bukan diafragma, dan ruang
tajam tidak mengalami perubahan. Pada dasarnya definisi fotografi adalah teknik melukis dengan cahaya belum tergeser. Unsur-Unsur Estetika Fotografi Interior Unsur-unsur estetika merupakan salah satu metode untuk mengekpresikan idealisme seniman atau fotografer ke dalam sebuah karya seni. Unsur-unsur estetika fotografi interior sebagai karya seni merupakan wahana intrinsik sebagai media antara fotografer dengan pengamat secara ekstrinsik unsur-unsur estetika fotografi interior dapat pula digunakan sebagai wacana komunikasi. Wacana dalam mempromosikan Villa dalam salah satu media komunikasi visual (misl: brosur, Billboard dan lain lain) unsur-unsur estetika itu berbentuk verbal atau visual, menyampaikan pesan makna untuk menciptakan respon (rangsangan) pembaca. Wacana komunikasi ini, dipresentasikan ke dalam wujud (karya fotografi interior), bobot dan penampilan. Dunia komersial identik dengan fotografi interior. Jenis foto ni memotret benda mati dan diam menjadi berjiwa. Beragam tampilan benda berupa villa lalu tampil secara menarik dan hidup. Dalam pengambilan gambar villa lalu adalah dengan memberikan pencahayaan yang tepat pada subyek, melalui tekhnik pencahayaan yang tepat menjadi kunci keberhasilan pemotretan fotografi interior. Selain itu ketepatan tekhnik pencahayaan, fotografer juga harus memperhatikan tata letak dan komposisi benda. Sebagus apapun teknik pencahayaan, jika tidak diikuti dengan tata letak yang bagus tidak akan menghasilkan foto yang menarik. Teknik pencahayaan yang digunakan dalam fotografi interior adalah basic lighting , yaitu dengan menggunakan satu arah cahaya dengan ditambah lampu pendukung disertai dengan beberapa reflecktor. Penggunaaan reflector dimaksudkan agar makanan yang dijadikan objek terlihat lebih fresh. Dalam pengambilan gambar, merupakan tata permainan cahaya. Dengan menggunakan dua buah lampu flash, satu di kiri dengan penyinaran spot atau standar reflextor. Dengan hadirnya cahaya-cahaya flash yang divariasi dengan standar reflector dan soft box, maka warna alam menyatu dengan latar belakang atau background sunset, Itu bisa menjelma dengan memberikan tidak sekedar satu warna tunggal, melainkan nuansanya berbeda-
beda. Di situlah indah dan asiknya studi pemotretan fotografi interior dengan berbagai lampu flash berikut asesorisnya, kita bisa mewujudkan imajinasi kita menjadi karya foto, walaupun tidak bisa sebebas seorang pelukis yang bekerja dengan kuas dan catnya. Untuk tahapan proses retouching digital menggunakan software Photoshop CS3. karena software ini dapat membatu untuk mengatasi kekurangan yang dihasilkan dalam pemotretan “fotografi interior” sehingga hasil yang kita harapkan dapat lebih maksimal lagi. Hasil pemotretan “fotografi interior” yang sudah tersimpan di dalam komputer, dapat dibuka dengan software photoshop dengan cara: pilih file, kemudian baru open sehingga akan mucul kotak dialog dan tinggal mencari di folder mana file dari pemotretan tersebut tersimpan, lalu dipih dan klik open. Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan, dapat disimpulkan antara lain: 1.
Untuk dapat menciptakan sebuah “fotografi interior” dalam Desain Komunikasi
Visual memerlukan berbagai macam peralatan fotografi yang memadai seperti flash, bacground, reflektor, standard reflector dan lain-lainnya. Sehingga foto yang dihasilkan dapat lebih maksimal lagi dan akan nampak detail yang kita inginkan sehingga dalam keperluan untuk kebutuhan desain komunikasi visual kan tercapai. 2.
Hasil dari pemotretan terasa masih kurang, kita dapat melakukan perbaikan
terhadap hasil “fotografi interior” melalui proses retouching digital dengan menggunakan software Photoshop CS3. software ini dapat memberikan kita keleluasaan dalam melakukan perbaikan-perbaikan atau kekurangan yang tidak dapat kita lakukan dalam proses pemotretan tapi melalui software ini dapat kita lakukan dengan mudah. Sehingga “fotografi interior” yang digunakan dalan desain komunikasi visual dapat secara nyata dapat menyampaikan pesan terhadap masyarakat luas dengan baik
Daftar Pustaka Hanawi Winarko, 2000. Efisiensi dalam Digital Still Life Photographi. Jakarta fotoplus Djelantik, A.A.M., 1992. Falsafah Keindahan dan Kesenian. Denpasar: STSI. Giwanda, Griand, 2004. Panduan Praktis Fotografi Digital. Jakarta: Puspa Swara.
Lampiran Katalog Pameran