Berikut di bawah ini merupakan (contoh) ilustrasi sederhana penyajian laporan keuangan yang terdiri atas: 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif; 2. Laporan Laba Rugi Komparatif; 3. Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan yang tersaji di bawah ini merupakan ilustrasi, bukan merupakan laporan keuangan yang sebenarnya. Untuk kebijakan dan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan dimaksud di atas, KJPP diharapkan menyesuaikan penempatan pos-pos transaksi atau akun-akun dalam laporan keuangan sesuai dengan transaksi sebenarnya yang terjadi di KJPP dan kebijakan yang diterapkan oleh manajemen KJPP, dengan menyajikan secara akurat, lengkap, dan jelas. A. LAPORAN KEUANGAN ALTERNATIF 1 Lampiran XVII.D.11
KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan ASET LANCAR Kas dan Setara kas Piutang Usaha: - Pihak Ketiga - Piutang Hubungan Istimewa Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap Akumulasi depresiasi Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Biaya yang masih harus dibayar Utang pajak Utang lain-lain Jumlah - Liabilitas lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Liabilitas imbalan kerja Jumlah - Liabilitas tidak lancar Jumlah – Liabilitas
1 c 2, 17 d, 2, 16 g, 3 4
31 Desember 2013
31 Desember 2014
687.500
85.983.333
4.000.000 59.125.000 80.000.000 143.812.500
6.500.000 2.500.000 89.833.333 85.000.000 269.816.666
5 5
79.500.000 (7.950.000) 71.550.000 215.362.500
154.500.000 (23.400.000) 131.100.000 400.916.666
6 g, 7 8
39.500.000 29.075.000 7.712.500 76.287.500
49.000.000 37.566.667 86.566.667
9
11.850.000 11.850.000 88.137.500
26.550.000 26.550.000 113.116.667
EKUITAS Modal 10 100.000.000 100.000.000 Saldo Laba 10 27.225.000 Laba (rugi) tahun berjalan 10 27.225.000 160.575.000 Jumlah – Ekuitas 127.225.000 287.800.000 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 215.362.500 400.916.667 Catatan : Dalam hal KJPP mempunyai cabang, maka Laporan Keuangannya dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan KJPP.
1|Page
Lampiran XVII.D.12 KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan Pendapatan Pendapatan Jasa Penilaian Pendapatan Jasa Non Penilaian Jumlah Pendapatan BEBAN POKOK PENDAPATAN Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Jumlah Beban Pokok Pendapatan LABA KOTOR BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Beban Administrasi Beban Umum Jumlah Beban Administrasi dan Umum PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain Pendapatan Bunga Beban lain-lain Beban Bunga Jumlah Pendapatan dan Beban Lain-lain LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Beban pajak Penghasilan LABA (RUGI) - BERSIH SETELAH PAJAK
31 Desember 2013
31 Desember 2014
f, 11 f, 11
495.000.000 150.000.000 645.000.000
762.500.000 217.500.000 980.000.000
f, 12 f, 12
465.000.000 465.000.000 180.000.000
574.750.000 574.750.000 405.250.000
f, 13 f, 13
51.000.000 95.450.000 146.450.000
82.700.000 112.950.000 195.650.000
2.750.000
4.500.000
2.750.000
4.500.000
36.300.000 9.075.000 27.225.000
214.100.000 53.525.000 160.575.000
f, 14 f, 14
g, 15
Catatan : Dalam hal KJPP mempunyai cabang, maka Laporan Keuangannya dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan KJPP.
2|Page
Lampiran XVII.D.13 – A KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per Tanggal 31 Desember 2014
A.
Umum KJPP O, P, Q DAN REKAN didirikan berdasarkan akta notaris dan/atau izin Menteri Keuangan nomor 0001/KM.1/2013 tanggal 1 Januari 2013 dengan bidang jasa penilaian properti dan jasa lainnya yang meliputi konsultasi pengembangan properti, desain sistem informasi aset, manajemen properti, studi kelayakan usaha, jasa agen properti, pengawasan pembiayaan proyek, studi penentuan sisa umur ekonomi, studi penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use), dan studi optimalisasi aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014.
B. Kebijakan Akuntansi Ikhtisar kebijakan akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diterapkan oleh KJPP O, P, Q DAN REKAN adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyajian laporan keuangan disusun sesuai standar minimum yang dipersyaratkan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014 dengan basis akrual dan harga perolehan. b. Periode Akuntansi Periode penyusunan laporan keuangan adalah per tanggal 31 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. c. Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih KJPP tidak menetapkan penyisihan untuk kemungkinan adanya piutang usaha yang tidak tertagih. Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan (kebijakan pilihan KJPP). d. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa KJPP mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu pihak yang memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha KJPP. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ini. e. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Metode penyusutan berdasarkan metode garis lurus (Staight Line Method) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis dan tarif penyusutan, sebagai berikut: 1) Bangunan masa manfaat 20 tahun dengan penyusutan 5% tiap tahun; 2) Kendaraan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun; 3) Peralatan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa penilaian dan/atau jasa lainnya kepada pemberi tugas, sesuai bidang jasa berdasarkan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP sebagaimana diatur dalam PMK nomor 101/PMK.01/2014. Sedangkan beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (dasar akrual).
3|Page
g. Pembayaran Pajak-pajak Perusahaan mengakui liabiliatas atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terUtang untuk periode tersebut. Perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan mengakui / tidak mengakui adanya pajak tangguhan. C. Penjelasan Catatan Laporan Keuangan 1. Kas dan Setara Kas, terdiri dari: a. Kas kecil sebesar Rp. 115.000 b. Kas besar sebesar Rp. 2.885.000 c. Bank 1 sebesar Rp. 34.701.250 d. Bank 2 sebesar Rp. 18.750.000 e. Bank 3 sebesar Rp. 29.532.083 2. Piutang Usaha, terdiri dari: a. Pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 b. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 3. Pajak dibayar di muka, terdiri dari: a. PPN sebesar Rp. 89.833.333 b. PPh Pasal 21 sebesar Rp. 0 4. Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran sewa gedung kantor yang dibayar pada awal tahun 2014 sebesar Rp. 85.000.000 5. Aset Tetap terdiri dari: Rincian aset tetap dan penyusutannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut (dalam Rupiah): Beban Akumulasi Aset Tetap Harga Perolehan Penyusutan Penyusutan Nilai Buku Kendaraan 43.500.000 4.350.000 8.700.000 34.800.000 Peralatan 111.000.000 11.100.000 14.700.000 96.300.000 Jumlah 154.500.000 15.450.000 23.400.000 131.100.000 6. Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya insentif atau bonus akhir tahun yang belum dibayar oleh KJPP kepada Rekan dan tenaga kerja dengan besaran satu kali gaji sebesar Rp. 49.000.000. 7. Utang pajak, terdiri dari: a. Pajak PPN sebesar Rp. 8.166.667 b. Pajak PPh Pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 8. Utang lain-lain merupakan utang pembelian peralatan kantor sebesar Rp. 7.712.500. 9. Liabilitas imbalan kerja, terdiri dari: a. Tunjangan Hari Tua sebesar Rp. 8.820.000 b. Tunjangan Kesehatan sebesar Rp. 5.880.000 10. Ekuitas Ekuitas terdiri dari: a. Modal persekutuan seluruh Rekan sebesar Rp. 100.000.000 b. Saldo laba tahun sebelumnya sebesar Rp. 27.225.000 c. Laba tahun berjalan sebesar Rp. 160.575.000 11.Pendapatan Jasa Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) merupakan gabungan antara Kantor Pusat, Cabang dan Perwakilan. Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik diperoleh dari : a. Pendapatan Jasa Penilaian (sesuaikan dengan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP) yang terdiri dari: 1) Pendapatan properti sederhana sebesar Rp. 190.625.000; 2) pendapatan jasa penilaian properti sebesar Rp. 571.875.000. b. Pendapatan Jasa Non Penilaian yang terdiri dari 1) konsultasi pengembangan properti sebesar Rp. 7.500.000; 2) desain sistem informasi aset sebesar Rp. 25.000.000; 3) studi penentuan sisa umur ekonomi sebesar Rp. 2.500.000;
4|Page
12.
13.
14.
15.
16.
17.
5|Page
4) studi optimalisasi aset sebesar Rp. 22.500.000 5) studi kelayakan usaha sebesar Rp. 160.000.000 Beban Pokok Pendapatan, terdiri dari: a. Beban Langsung, meliputi: 1) Beban Gaji Rekan sebesar Rp. 282.000.000 2) Beban Gaji Tenaga Penilai sebesar Rp. 210.000.000 3) Beban Gaji Tenaga Pemasaran sebesar Rp. 36.000.000 4) Biaya Perjalanan Dinas Penugasan Penilaian dan Jasa Lain sebesar Rp. 33.737.500. 5) Biaya Transportasi Survey Penilaian sebesar Rp. 13.012.500. b. Beban Tidak Langsung, meliputi: 1) Biaya Pendidikan Penilaian sebesar Rp. 0 2) Biaya Pendidikan Profesional Lanjutan (PPL/CPD) sebesar Rp. 0 Beban administrasi dan umum terdiri dari: a. Beban Administrasi, meliputi: 1) Beban Gaji Tenaga Administrasi sebesar Rp. 60.000.000. 2) Beban perlengkapan kantor sebesar Rp. 10.200.000. 3) Beban Telekomunikasi dan internet sebesar Rp. 12.500.000 b. Beban Umum, meliputi: 1) Beban Sewa Gedung sebesar Rp. 85.000.000 2) Beban Penyusutan aset tetap sebesar Rp. 15.450.000 3) Beban Listrik sebesar Rp. 6.304.200 4) Beban Air sebesar Rp. 1.800.000 5) Biaya konsumsi rapat sebesar Rp. 4.395.800 Pendapatan dan Beban Lainnya a. Pendapatan lainnya, meliputi: 1) Pendapatan Bunga sebesar Rp. 4.500.000 2) Pendapatan ... sebesar Rp. 0 b. Beban Lainnya, meliputi: 1) Beban Bunga sebesar Rp. 0 2) Beban ... sebesar Rp. 0 Beban Pajak Penghasilan Sebesar Rp. 53.525.000 merupakan taksiran pajak yang harus dibayar pada tahun berjalan yang dihasilkan dari pendapatan pemberian jasa penilaian dan jasa lainnya setelah dikurangi beban operasional (beban pokok pendapatan, dan beban administrasi dan umum) dan non operasional (beban lainnya). Saldo Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Piutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 merupakan piutang atas kelebihan biaya perjalanan dinas oleh tenaga penilai yang belum dikembalikan kepada KJPP. Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) a. Piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 akan ditransfer setelah tanggal neraca oleh pemberi tugas. b. Utang Pajak PPN yang belum disetor sebesar Rp. 8.166.667 dan Utang Pajak PPh pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 akan dibebankan pada tahun 2015.
Lampiran XVII.D.13 – B KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per Tanggal 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah)
A.
Umum KJPP O, P, Q DAN REKAN didirikan berdasarkan akta notaris dan/atau izin Menteri Keuangan nomor 0001/KM.1/2013 tanggal 1 Januari 2013 dengan bidang jasa penilaian properti dan jasa lainnya yang meliputi konsultasi pengembangan properti, desain sistem informasi aset, manajemen properti, studi kelayakan usaha, jasa agen properti, pengawasan pembiayaan proyek, studi penentuan sisa umur ekonomi, studi penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use), dan studi optimalisasi aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014.
B. Kebijakan Akuntansi Ikhtisar kebijakan akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diterapkan oleh KJPP O, P, Q DAN REKAN adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyajian laporan keuangan disusun sesuai standar minimum yang dipersyaratkan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014 dengan basis akrual dan harga perolehan. b. Periode Akuntansi Periode penyusunan laporan keuangan adalah per tanggal 31 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. c. Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih KJPP tidak menetapkan penyisihan untuk kemungkinan adanya piutang usaha yang tidak tertagih. Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan (kebijakan pilihan KJPP). d. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa KJPP mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu pihak yang memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha KJPP. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ini. e. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Metode penyusutan berdasarkan metode garis lurus (Staight Line Method) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis dan tarif penyusutan, sebagai berikut: 1) Bangunan masa manfaat 20 tahun dengan penyusutan 5% tiap tahun; 2) Kendaraan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun; 3) Peralatan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa penilaian dan/atau jasa lainnya kepada pemberi tugas, sesuai bidang jasa berdasarkan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP sebagaimana diatur dalam PMK nomor 101/PMK.01/2014. Sedangkan beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (dasar akrual).
6|Page
g. Pembayaran Pajak-pajak Perusahaan mengakui liabiliatas atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terUtang untuk periode tersebut. Perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan mengakui / tidak mengakui adanya pajak tangguhan. C. Penjelasan Catatan Laporan Keuangan 1. Kas dan Setara Kas, terdiri dari: 31 Desember 2013 Kas kecil Kas besar Bank 1 Bank 2 Bank 3
17.500 170.000 250.000 100.000 150.000 687.500
Jumlah
31 Desember 2014 115.000 2.885.000 34.701.250 18.750.000 29.532.083 85.983.333
2. Piutang Usaha, terdiri dari: 31 Desember 2013 Pihak Ketiga Hubungan Istimewa
4.000.000 4.000.000
Jumlah
3. Pajak dibayar di muka, terdiri dari: 31 Desember 2013 PPN Jumlah
31 Desember 2014
59.125.000 59.125.000
6.500.000 2.500.000 9.000.000
31 Desember 2014 89.833.333 89.833.333
4. Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran sewa gedung kantor yaitu: 31 Desember 2013 31 Desember 2014 Biaya dibayar di muka – Sewa Gedung Jumlah
80.000.000 80.000.000
85.000.000 85.000.000
5. Aset Tetap terdiri dari: Rincian aset tetap dan penyusutannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Aset Tetap Kendaraan Peralatan Jumlah
Harga Perolehan 43.500.000 111.000.000 154.500.000
Beban Penyusutan 4.350.000 11.100.000 15.450.000
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
8.700.000 34.800.000 14.700.000 96.300.000 23.400.000 131.100.000
6. Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya insentif atau bonus akhir tahun yang belum dibayar oleh KJPP kepada Rekan dan tenaga kerja dengan besaran satu kali gaji, yaitu: 31 Desember 2013 31 Desember 2014 Biaya yang masih harus dibayar - Insentif Jumlah
7|Page
39.500.000 39.500.000
49.000.000 49.000.000
7. Utang pajak, terdiri dari: 31 Desember 2013 PPN PPh Pasal 21 Jumlah
31 Desember 2014
5.375.000 23.700.000 29.075.000
8.166.667 29.400.000 37.566.667
8. Utang lain-lain yaitu: 31 Desember 2013 Utang lain-lain - Peralatan Jumlah
31 Desember 2014
7.712.500 7.712.500
9. Liabilitas imbalan kerja, terdiri dari: 31 Desember 2013 Tunjangan Hari Tua Tunjangan Kesehatan Jumlah
-
31 Desember 2014
4.740.000 7.110.000 11.850.000
8.820.000 5.880.000 14.700.000
10. Ekuitas terdiri dari: 31 Desember 2013 Modal Rekan Persekutuan Saldo laba Laba tahun berjalan Jumlah
31 Desember 2014
100.000.000 27.225.000 127.225.000
100.000.000 27.225.000 160.575.000 287.800.000
11.Pendapatan Jasa Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) merupakan gabungan antara Kantor Pusat, Cabang dan Perwakilan. Pendapatan KJPP diperoleh dari : 31 Desember 2013 31 Desember 2014 Pendapatan Jasa Penilaian - Properti Sederhana - Properti Jumlah pendapatan penilaian Pendapatan Jasa Lain - konsultasi pengembangan properti - desain sistem informasi aset - studi penentuan sisa umur ekonomi - studi optimalisasi aset - studi kelayakan usaha Jumlah pendapatan jasa lain Jumlah Pendapatan
8|Page
-
190.625.000
495.000.00
571.875.000
127.225.000
287.800.000
10.000.000
7.500.000
35.000.000
25.000.000
15.000.000 90.000.000
2.500.000 22.500.000 160.000.000
150.000.000
217.500.000
645.000.000
980.000.000
12. Beban Pokok Pendapatan, terdiri dari: 31 Desember 2013 Beban Langsung - Gaji Rekan - Gaji Tenaga Penilai - Biaya Perjalanan Dinas - Biaya Transportasi Survey - Biaya Pemasaran Jumlah Beban Langsung Beban Tidak Langsung - Biaya PPL - Biaya Pendidikan Penilai Jumlah Beban Tidak langsung Jumlah Beban Pokok Pendapatan
31 Desember 2014
282.000.000 126.000.000 17.000.000 4.000.000
282.000.000 210.000.000 33.737.500 13.012.500
36.000.000 465.000.000
36.000.000 574.750.000
-
-
-
-
465.000.000
574.750.000
13. Beban administrasi dan umum terdiri dari: 31 Desember 2013 Beban Administrasi - Gaji Tenaga Administrasi - Beban perlengkapan kantor - Beban Telekomunikasi dan Internet Jumlah Beban Administrasi Beban Umum - Beban Sewa Gedung - Beban Penyusutan aset tetap - Beban Listrik - Beban Air - Biaya konsumsi rapat Jumlah Beban Umum Jumlah Beban Administrasi dan Umum
31 Desember 2014
30.000.000 12.000.000
60.000.000 10.200.000
9.000.000
12.500.000
51.000.000
82.700.000
80.000.000 7.950.000
85.000.000
4.875.000 1.500.000 1.125.000 95.450.000
15.450.000 6.304.200 1.800.000 4.395.800 112.950.000
146.450.000
195.650.000
14. Pendapatan dan Beban Lainnya 31 Desember 2013 Pendapatan Lainnya – Pendapatan Bunga Beban Lainnya Jumlah
2.750.000 2.750.000
31 Desember 2014 4.500.000 4.500.000
15. Beban Pajak Penghasilan Sebesar Rp. 53.525.000 merupakan taksiran pajak yang harus dibayar pada tahun berjalan yang dihasilkan dari pendapatan pemberian jasa penilaian dan jasa lainnya setelah dikurangi beban operasional (beban pokok pendapatan, dan beban administrasi dan umum) dan non operasional (beban lainnya). Bila ada perhitungan pajak secara komersial dan fiskal lebih baik disajikan dalam catatan laporan keuangan.
9|Page
16. Saldo Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa 31 Desember 2013 31 Desember 2014 Hubungan Istimewa
2.500.000 Jumlah 2.500.000 Piutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 merupakan piutang atas kelebihan biaya perjalanan dinas oleh tenaga penilai yang belum dikembalikan kepada KJPP. 17. Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) a. Piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 akan ditransfer setelah tanggal neraca oleh pemberi tugas. b. Utang Pajak PPN yang belum disetor sebesar Rp. 8.166.667 dan Utang Pajak PPh pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 akan dibebankan pada tahun 2015.
10 | P a g e
B. LAPORAN KEUANGAN ALTERNATIF 2 Lampiran XVII.D.11
KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan ASET LANCAR Kas dan Setara kas Piutang Usaha: - Pihak Ketiga - Piutang Hubungan Istimewa Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap Akumulasi depresiasi Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Biaya yang masih harus dibayar Utang pajak Utang lain-lain Jumlah - Liabilitas lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Liabilitas imbalan kerja Jumlah - Liabilitas tidak lancar Jumlah – Liabilitas
1 c 2, 17 d, 2, 16 g, 3 4
31 Desember 2013
31 Desember 2014
687.500
85.983.333
4.000.000 59.125.000 80.000.000 143.812.500
6.500.000 2.500.000 89.833.333 85.000.000 269.816.666
5 5
79.500.000 (7.950.000) 71.550.000 215.362.500
154.500.000 (23.400.000) 131.100.000 400.916.666
6 g, 7 8
39.500.000 29.075.000 7.712.500 76.287.500
49.000.000 37.566.667 86.566.667
9
11.850.000 11.850.000 88.137.500
26.550.000 26.550.000 113.116.667
EKUITAS Modal 10 100.000.000 100.000.000 Saldo Laba 10 27.225.000 Laba (rugi) tahun berjalan 10 27.225.000 160.575.000 Jumlah – Ekuitas 127.225.000 287.800.000 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 215.362.500 400.916.667 Catatan : Dalam hal KJPP mempunyai cabang, maka Laporan Keuangannya dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan KJPP.
11 | P a g e
Lampiran XVII.D.12 KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan Pendapatan Pendapatan Jasa Penilaian Pendapatan Jasa Non Penilaian Jumlah Pendapatan BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Beban Administrasi Beban Umum Jumlah Beban Administrasi dan Umum LABA OPERASI
f, 11 f, 11
f, 12 f, 12
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain Pendapatan Bunga Beban lain-lain Beban Bunga Jumlah Pendapatan dan Beban Lain-lain
f, f, f, f,
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Beban pajak Penghasilan LABA (RUGI) - BERSIH SETELAH PAJAK
g, 14
13 13 13 13
31 Desember 2013 495.000.000 150.000.000 645.000.000 516.000.000 87.500.000 603.500.000 41.500.000
31 Desember 2014 762.500.000 217.500.000 980.000.000 657.450.000 97.500.000 754.950.000 225.050.000
2.750.000
4.500.000
2.750.000
4.500.000
36.300.000 9.075.000 27.225.000
214.100.000 53.525.000 160.575.000
Catatan : Dalam hal KJPP mempunyai cabang, maka Laporan Keuangannya dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan KJPP.
12 | P a g e
Lampiran XVII.D.13 – A KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per Tanggal 31 Desember 2014
A.
Umum KJPP O, P, Q DAN REKAN didirikan berdasarkan akta notaris dan/atau izin Menteri Keuangan nomor 0001/KM.1/2013 tanggal 1 Januari 2013 dengan bidang jasa penilaian properti dan jasa lainnya yang meliputi konsultasi pengembangan properti, desain sistem informasi aset, manajemen properti, studi kelayakan usaha, jasa agen properti, pengawasan pembiayaan proyek, studi penentuan sisa umur ekonomi, studi penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use), dan studi optimalisasi aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014.
B. Kebijakan Akuntansi Ikhtisar kebijakan akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diterapkan oleh KJPP O, P, Q DAN REKAN adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyajian laporan keuangan disusun sesuai standar minimum yang dipersyaratkan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014 dengan basis akrual dan harga perolehan. b. Periode Akuntansi Periode penyusunan laporan keuangan adalah per tanggal 31 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. c. Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih KJPP tidak menetapkan penyisihan untuk kemungkinan adanya piutang usaha yang tidak tertagih. Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan (kebijakan pilihan KJPP). d. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa KJPP mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu pihak yang memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha KJPP. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ini. e. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Metode penyusutan berdasarkan metode garis lurus (Staight Line Method) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis dan tarif penyusutan, sebagai berikut: 1) Bangunan masa manfaat 20 tahun dengan penyusutan 5% tiap tahun; 2) Kendaraan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun; 3) Peralatan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa penilaian dan/atau jasa lainnya kepada pemberi tugas, sesuai bidang jasa berdasarkan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP sebagaimana diatur dalam PMK nomor 101/PMK.01/2014. Sedangkan beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (dasar akrual).
13 | P a g e
g. Pembayaran Pajak-pajak Perusahaan mengakui liabiliatas atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terUtang untuk periode tersebut. Perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan mengakui / tidak mengakui adanya pajak tangguhan. C. Penjelasan Catatan Laporan Keuangan 1. Kas dan Setara Kas, terdiri dari: a. Kas kecil sebesar Rp. 115.000 b. Kas besar sebesar Rp. 2.885.000 c. Bank 1 sebesar Rp. 34.701.250 d. Bank 2 sebesar Rp. 18.750.000 e. Bank 3 sebesar Rp. 29.532.083 2. Piutang Usaha, terdiri dari: a. Pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 b. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 3. Pajak dibayar di muka, terdiri dari: a. PPN sebesar Rp. 89.833.333 b. PPh Pasal 21 sebesar Rp. 0 4. Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran sewa gedung kantor yang dibayar pada awal tahun 2014 sebesar Rp. 85.000.000 5. Aset Tetap terdiri dari: Rincian aset tetap dan penyusutannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut (dalam Rupiah): Beban Akumulasi Aset Tetap Harga Perolehan Penyusutan Penyusutan Nilai Buku Kendaraan 43.500.000 4.350.000 8.700.000 34.800.000 Peralatan 111.000.000 11.100.000 14.700.000 96.300.000 Jumlah 154.500.000 15.450.000 23.400.000 131.100.000 6. Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya insentif atau bonus akhir tahun yang belum dibayar oleh KJPP kepada Rekan dan tenaga kerja dengan besaran satu kali gaji sebesar Rp. 49.000.000. 7. Utang pajak, terdiri dari: a. Pajak PPN sebesar Rp. 8.166.667 b. Pajak PPh Pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 8. Utang lain-lain merupakan utang pembelian peralatan kantor sebesar Rp. 7.712.500. 9. Liabilitas imbalan kerja, terdiri dari: a. Tunjangan Hari Tua sebesar Rp. 8.820.000 b. Tunjangan Kesehatan sebesar Rp. 5.880.000 10. Ekuitas Ekuitas terdiri dari: a. Modal persekutuan seluruh Rekan sebesar Rp. 100.000.000 b. Saldo laba tahun sebelumnya sebesar Rp. 27.225.000 c. Laba tahun berjalan sebesar Rp. 160.575.000 11.Pendapatan Jasa Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) merupakan gabungan antara Kantor Pusat, Cabang dan Perwakilan. Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik diperoleh dari : a. Pendapatan Jasa Penilaian (sesuaikan dengan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP) yang terdiri dari: 1) Pendapatan properti sederhana sebesar Rp. 190.625.000; 2) pendapatan jasa penilaian properti sebesar Rp. 571.875.000. b. Pendapatan Jasa Non Penilaian yang terdiri dari 1) konsultasi pengembangan properti sebesar Rp. 7.500.000; 2) desain sistem informasi aset sebesar Rp. 25.000.000; 3) studi penentuan sisa umur ekonomi sebesar Rp. 2.500.000;
14 | P a g e
12.
13.
14.
15.
16.
15 | P a g e
4) studi optimalisasi aset sebesar Rp. 22.500.000 5) studi kelayakan usaha sebesar Rp. 160.000.000 Beban administrasi dan umum terdiri dari: a. Beban Administrasi, meliputi: 1) Beban Gaji Rekan sebesar Rp. 282.000.000 2) Beban Gaji Tenaga Penilai sebesar Rp. 210.000.000 3) Beban Gaji Tenaga Pemasaran sebesar Rp. 36.000.000 4) Beban Gaji Tenaga Administrasi sebesar Rp. 60.000.000. 5) Biaya Perjalanan Dinas Penugasan Penilaian dan Jasa Lain sebesar Rp. 33.737.500. 6) Biaya Transportasi Survey Penilaian sebesar Rp. 13.012.500. 7) Beban perlengkapan kantor sebesar Rp. 10.200.000. 8) Beban Telekomunikasi dan internet sebesar Rp. 12.500.000 b. Beban Umum, meliputi: 1) Beban Sewa Gedung sebesar Rp. 85.000.000 2) Beban Penyusutan aset tetap sebesar Rp. 15.450.000 3) Beban Listrik sebesar Rp. 6.304.200 4) Beban Air sebesar Rp. 1.800.000 5) Biaya konsumsi rapat sebesar Rp. 4.395.800 Pendapatan dan Beban Lainnya a. Pendapatan lainnya, meliputi: 1) Pendapatan Bunga sebesar Rp. 4.500.000 2) Pendapatan ... sebesar Rp. 0 b. Beban Lainnya, meliputi: 1) Beban Bunga sebesar Rp. 0 2) Beban ... sebesar Rp. 0 Beban Pajak Penghasilan Sebesar Rp. 53.525.000 merupakan taksiran pajak yang harus dibayar pada tahun berjalan yang dihasilkan dari pendapatan pemberian jasa penilaian dan jasa lainnya setelah dikurangi beban operasional (beban pokok pendapatan, dan beban administrasi dan umum) dan non operasional (beban lainnya). Saldo Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Piutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 merupakan piutang atas kelebihan biaya perjalanan dinas oleh tenaga penilai yang belum dikembalikan kepada KJPP. Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) a. Piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 akan ditransfer setelah tanggal neraca oleh pemberi tugas. b. Utang Pajak PPN yang belum disetor sebesar Rp. 8.166.667 dan Utang Pajak PPh pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 akan dibebankan pada tahun 2015.
Lampiran XVII.D.13 – B KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per Tanggal 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah)
A.
Umum KJPP O, P, Q DAN REKAN didirikan berdasarkan akta notaris dan/atau izin Menteri Keuangan nomor 0001/KM.1/2013 tanggal 1 Januari 2013 dengan bidang jasa penilaian properti dan jasa lainnya yang meliputi konsultasi pengembangan properti, desain sistem informasi aset, manajemen properti, studi kelayakan usaha, jasa agen properti, pengawasan pembiayaan proyek, studi penentuan sisa umur ekonomi, studi penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use), dan studi optimalisasi aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014.
B. Kebijakan Akuntansi Ikhtisar kebijakan akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diterapkan oleh KJPP O, P, Q DAN REKAN adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyajian laporan keuangan disusun sesuai standar minimum yang dipersyaratkan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014 dengan basis akrual dan harga perolehan. b. Periode Akuntansi Periode penyusunan laporan keuangan adalah per tanggal 31 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. c. Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih KJPP tidak menetapkan penyisihan untuk kemungkinan adanya piutang usaha yang tidak tertagih. Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan (kebijakan pilihan KJPP). d. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa KJPP mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu pihak yang memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha KJPP. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ini. e. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Metode penyusutan berdasarkan metode garis lurus (Staight Line Method) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis dan tarif penyusutan, sebagai berikut: 4) Bangunan masa manfaat 20 tahun dengan penyusutan 5% tiap tahun; 5) Kendaraan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun; 6) Peralatan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa penilaian dan/atau jasa lainnya kepada pemberi tugas, sesuai bidang jasa berdasarkan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP sebagaimana diatur dalam PMK nomor 101/PMK.01/2014. Sedangkan beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (dasar akrual).
16 | P a g e
g. Pembayaran Pajak-pajak Perusahaan mengakui liabiliatas atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terUtang untuk periode tersebut. Perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan mengakui / tidak mengakui adanya pajak tangguhan. C. Penjelasan Catatan Laporan Keuangan 1. Kas dan Setara Kas, terdiri dari: 31 Desember 2013 Kas kecil Kas besar Bank 1 Bank 2 Bank 3
17.500 170.000 250.000 100.000 150.000 687.500
Jumlah
31 Desember 2014 115.000 2.885.000 34.701.250 18.750.000 29.532.083 85.983.333
2. Piutang Usaha, terdiri dari: 31 Desember 2013 Pihak Ketiga Hubungan Istimewa
4.000.000 4.000.000
Jumlah
3. Pajak dibayar di muka, terdiri dari: 31 Desember 2013 PPN Jumlah
31 Desember 2014
59.125.000 59.125.000
6.500.000 2.500.000 9.000.000
31 Desember 2014 89.833.333 89.833.333
4. Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran sewa gedung kantor yaitu: 31 Desember 2013 31 Desember 2014 Biaya dibayar di muka – Sewa Gedung Jumlah
80.000.000 80.000.000
85.000.000 85.000.000
5. Aset Tetap terdiri dari: Rincian aset tetap dan penyusutannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Aset Tetap Kendaraan Peralatan Jumlah
Harga Perolehan 43.500.000 111.000.000 154.500.000
Beban Penyusutan 4.350.000 11.100.000 15.450.000
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
8.700.000 34.800.000 14.700.000 96.300.000 23.400.000 131.100.000
6. Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya insentif atau bonus akhir tahun yang belum dibayar oleh KJPP kepada Rekan dan tenaga kerja dengan besaran satu kali gaji, yaitu: 31 Desember 2013 31 Desember 2014 Biaya yang masih harus dibayar - Insentif Jumlah
17 | P a g e
39.500.000 39.500.000
49.000.000 49.000.000
7. Utang pajak, terdiri dari: 31 Desember 2013 PPN PPh Pasal 21 Jumlah
31 Desember 2014
5.375.000 23.700.000 29.075.000
8.166.667 29.400.000 37.566.667
8. Utang lain-lain yaitu: 31 Desember 2013 Utang lain-lain - Peralatan Jumlah
31 Desember 2014
7.712.500 7.712.500
9. Liabilitas imbalan kerja, terdiri dari: 31 Desember 2013 Tunjangan Hari Tua Tunjangan Kesehatan Jumlah
-
31 Desember 2014
4.740.000 7.110.000 11.850.000
8.820.000 5.880.000 14.700.000
10. Ekuitas terdiri dari: 31 Desember 2013 Modal Rekan Persekutuan Saldo laba Laba tahun berjalan Jumlah
31 Desember 2014
100.000.000 27.225.000 127.225.000
100.000.000 27.225.000 160.575.000 287.800.000
11.Pendapatan Jasa Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) merupakan gabungan antara Kantor Pusat, Cabang dan Perwakilan. Pendapatan KJPP diperoleh dari : 31 Desember 2013 31 Desember 2014 Pendapatan Jasa Penilaian - Properti Sederhana - Properti Jumlah pendapatan penilaian Pendapatan Jasa Lain - konsultasi pengembangan properti - desain sistem informasi aset - studi penentuan sisa umur ekonomi - studi optimalisasi aset - studi kelayakan usaha Jumlah pendapatan jasa lain Jumlah Pendapatan
18 | P a g e
-
190.625.000
495.000.00
571.875.000
127.225.000
287.800.000
10.000.000
7.500.000
35.000.000
25.000.000
15.000.000 90.000.000
2.500.000 22.500.000 160.000.000
150.000.000
217.500.000
645.000.000
980.000.000
12. Beban administrasi dan umum terdiri dari: 31 Desember 2013 Beban Administrasi - Gaji Rekan - Gaji Tenaga Penilai - Biaya Perjalanan Dinas - Gaji Tenaga Administrasi - Biaya Transportasi Survey - Biaya Pemasaran - Beban perlengkapan kantor - Beban Telekomunikasi dan Internet Jumlah Beban Administrasi Beban Umum - Beban Sewa Gedung - Beban Penyusutan aset tetap - Beban Listrik - Beban Air - Biaya konsumsi rapat Jumlah Beban Umum Jumlah Beban Administrasi dan Umum
31 Desember 2014
282.000.000 126.000.000 17.000.000 30.000.000 4.000.000
282.000.000 210.000.000 33.737.500 60.000.000 13.012.500
36.000.000 12.000.000
36.000.000 10.200.000
9.000.000
12.500.000
516.000.000
657.450.000
80.000.000 7.950.000
85.000.000
4.875.000 1.500.000 1.125.000 95.450.000
15.450.000 6.304.200 1.800.000 4.395.800 112.950.000
603.500.000
754.950.000
13. Pendapatan dan Beban Lainnya 31 Desember 2013 Pendapatan Lainnya – Pendapatan Bunga Beban Lainnya Jumlah
2.750.000 2.750.000
31 Desember 2014 4.500.000 4.500.000
14. Beban Pajak Penghasilan Sebesar Rp. 53.525.000 merupakan taksiran pajak yang harus dibayar pada tahun berjalan yang dihasilkan dari pendapatan pemberian jasa penilaian dan jasa lainnya setelah dikurangi beban operasional (beban pokok pendapatan, dan beban administrasi dan umum) dan non operasional (beban lainnya). Bila ada perhitungan pajak secara komersial dan fiskal lebih baik disajikan dalam catatan laporan keuangan.
15. Saldo Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa 31 Desember 2013 31 Desember 2014 Hubungan Istimewa
2.500.000 Jumlah 2.500.000 Piutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 merupakan piutang atas kelebihan biaya perjalanan dinas oleh tenaga penilai yang belum dikembalikan kepada KJPP. 16. Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) a. Piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 akan ditransfer setelah tanggal neraca oleh pemberi tugas. b. Utang Pajak PPN yang belum disetor sebesar Rp. 8.166.667 dan Utang Pajak PPh pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 akan dibebankan pada tahun 2015.
19 | P a g e