Kantor Jasa Penilai Publik Registered Public Valuers for Property & Business Valuation
Graha 8TH JI. Mandala Raya No. 20, Tomang Jakarta Sara! 11440 Tel: 021 - 563 7373 (Hunting) Fax: 021 - 563 6404 Email:
[email protected] [email protected] Izin Usaha KJPP : No. 2.08.0007 Sidang Jasa : Penilaian Properti & Sisnis
PENDAPAT KEWAJARAN
AT AS RENCANA PENYERTAAN SAHAM PT INDOMARCO PRISMATAMA DAN AKUISISI SAHAM PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. & PT FAST FOOD INDONESIA Tbk. PER 31 DESEMBER 2012
Professional Services In Valuation and Financial Consultancy
Kantor Jasa Penilai Publik
Tonny Registered Public Valuers for Property & Business Valuation
Jakarta, 19 April 2011
Graha 8TH JI. Mandala Raya No. 20, Tomang Jakarta Barat 11440 Tel: 021 - 563 7373 (Hunting) Fax: 021 - 563 6404 Email:
[email protected] [email protected] Izin Usaha KJPP : No. 2.08.0007 Bidang Jasa : Penilaian Properti & Bisnis
Kepada Yth
Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Sa ham PT Dyviacom Intrabumi Tbk Wisma Achilles, Lantai 4 JI. Panjang No. 29 , Kedoya Selatan Jakarta 11510
Oengan hormat,
Ref
File No. STH-2013-121-B-LF Penilaian Kewajaran Atas Rencana Penyertaan Saham PT Indomarco Prismatama, dan Akuisisi Saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dan PT Fast Food Indonesia Tbk.
Menindak lanjuti Surat Perjanjian Kerja No. STH-048/PR.003/SG/I/2013, kami sebagai Kantor Jasa Penilai Publik resmi berdasarkan Izin Usaha Kantor Penilai Publik No.2.08.0007 dan Surat Izin Penilai Publik No.PB-1.08.00027 yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia serta Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal NO.09/PM/STTO-P/A-B/2006 yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan=("Bapepam dan LK"l, yang sejak tanggal 31 Oesember 2012, seluruh fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan terkait dengan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal yang pengelolaannya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan ("OJK"), telah melakukan analisa kewajaran atas rencana PT Dyviacom Intrabumi Tbk ("Perseroan") untuk : a.
Melakukan penyertaan saham pada PT Indomarco Prismatama ("10M") sebanyak 738.720.000 lembar saham yang berasal dari saham yang masih dalam portepel dengan nilai akuisisi sebesar Rp. 2.622.456.000.000,-
b.
Mengakuisisi saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ("ROTI") sebanyak 318.893.400 lembar saham atau setara dengan 31,50% kepemilikan saham ROTI yang dimiliki oleh Treasure East Investment Limited dengan nilai akuisisi sebesar Rp. 2.120.641.110.000,-
c.
Mengakuisisi saham PT Fast Food Indonesia Tbk ("FAST") sebanyak 165.013.334 lembar saham atau setara dengan 35,84% kepemilikan saham FAST yang dimiliki oleh PT Megah Eraraharja dengan nilai akuisisi sebesar Rp.1.988.410.674.700,-
Professional Services In Valuation and Financial Consultancy
Ib
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
Untuk selanjutnya seluruh transaksi penyertaan dan akusisi saham tersebut diatas disebut "Rencana Transaksi". Rencana Transaksi ini harus diumumkan kepada publik dan akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dar; pemegang sa ham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Rencana Transaksi, merupakan transaksi material sebagaimana didefinisikan dalam Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-614/BLl2011 tertanggal 28 Nopember 2011 ("Peraturan IX.E.2") tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dimana nitai dari Rencana Transaksi adalah sebesar Rp 6.731.507.784.700 atau 530 kali dari ekuitas Perseroan atau lebih dari 50 persen dari jumlah ekuitas Perseroan, berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja tanggal 26 Maret 2013 dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan total ekuitas Perseroan sebesar Rp.12.701.447.575. Oleh karenanya Rencana Transaksi tersebut harus diumumkan kepada publik dan akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2. Oleh karena itu, penilaian atas kewajaran Rencana Transaksi ini diperlukan dalam rangka memenuhi ketentuan sesuai dengan Peraturan IX.E.2 tersebut. Dalam melakukan penitaian kewajaran ini kami berpedoman pada Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007 dan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep196/BLl2012 tertanggal 19 April 2012 ("Peraturan VIII.C.3") tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penjlaian Usaha di Pasar Modal. Pelaksanaan penilaian kewajaran Rencana Transaksi ini sebagai realisasi dari penugasan untuk melakukan penilaian kewajaran dari PT Dyviacom Intrabumi Tbk sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja No. STH-048/PR003/SG/1/2013 tanggal 14 Februari 2013. Adapun identitas Jengkap dari pemberi tugas, yaitu Perseroan, adalah sebagai berikut : PT Dyviacom Intrabumi Tbk Wisma Achilles, Lantai 4 JI. Panjang No. 29 , Kedoya Selatan Jakarta 11510 021 - 5694 9393 021 - 56949339 Penyedia jasa akses internet dan jasa teknologi informasi lainnya
Pemberi tugas Alamat
Telpon Fax Bidang usaha
PROSES PENILAIAN
Untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran Rencana Transaksi tersebut, sebagai penitai independen kami telah mempelajari, mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur atas hal-hal sebagai berikut :
2 Professional Services in Valnation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefan us TonnyHardi&Rekan
•
OraftPerjanjian Pemesanan Saham Bersyarat pada PT Indomarco Prismatama ("10M") sebanyak 738.720.000 saham atau setara dengan 40 % kepemilikan saham 10M antara Perseroan dengan PT Indomarco Perdana, PT Lentera Bumi Mas, Sinarman Jonathan dan PT Indomarco Prismatama.
•
Draft Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham FAST sebanyak 165.013.334 lembar saham atau setara dengan 35,84% kepemilikan saham FAST antara Perseroan dengan PT Megah Eraraharja.
•
Draft Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham ROTI sebanyak 318.893.400 lembar saham atau setara dengan 31,50% kepemilikan saham ROTI antara Perseroan dengan Treasure East Investment Limited.
•
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pad a tanggal 31 Oesember 2008 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan opini wajar tanpa pengecua/ian
•
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pad a tanggal 31 Oesember 2009 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan opini wajar tanpa pengecualian
•
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Oesember 2010 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian
•
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pad a tanggal 31 Oesember 2011 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian
•
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Oesember 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian
•
Laporan Keuangan Proforma Perseroan per 31 Oesember 2012 yang disajikan oleh manajemen Perseroan
•
Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun 2010 dan 2011
•
Laporan keuangan 10M per 31 Oesember 2008 sampai dengan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
•
Laporan Penilaian Saham 10M per tanggal 31 Oesember 2012 yang kami lakukan dengan laporan File No.STH-2013-121-A-LF tanggal 11 April 2013
•
Proyeksi Keuangan Perseroan untuk periode 2013- 2017 untuk kondisi tidak melakukan Rencana Transaksi berikut asumsi dasarnya yang dipersiapkan oleh manajemen Perseroan.
•
Proyeksi Keuangan Perseroan untuk periode 2013-2017 untuk kondisi melakukan Rencana Transaksi berikut asumsi dasarnya yang dipersiapkan oleh manajemen Perseroan.
•
Proyeksi Keuangan 10M untuk periode 2013-2017 berikut asumsi dasarnya yang dipersiapkan oleh manajemen 10M
3 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus "fonny Hardi & Rekan
•
Proyeksi Keuangan FAST untuk periode 2013-2017 berikut asumsi dasarnya yang dipersiapkan oleh manajemen Perseroan
•
Proyeksi Keuangan ROTI untuk periode 2013-2017 berikut asumsi dasarnya yang dipersiapkan oleh manajemen Perseroan
•
Draft Prospektus Rencana Penerbitan Sa ham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
•
Surat Pernyataan Manajemen Perseroan (Management Representation Letter) berkaitan dengan penilaian kewajaran Rencana Transaksi
•
Wawancara dan diskusi dengan manajemen Perseroan sehubungan dengan Rencana Transaksi
•
Review atas data dan informasi yang kami peroleh yang berkaitan Rencana Transaksi tersebut yang kami anggap relevan.
ASUMSI ASUMSI PENTING
Dalam menyusun pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi kami menggunakan beberapa asumsi antara lain : a. Pendapat kewajaran ini disusun berdasarkan pad a prinsip integritas informasi dan data. Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, kami melandaskan dan berdasarkan pada informasi dan data yang telah diberikan oleh Manajemen Perseroan. Disamping itu, penyusunan pendapat kewajaran ini juga dilandaskan pada asumsi bahwa manajemen Perseroan akan melaksanakan Rencana Transaksi berdasarkan asumsi-asumsi antara Perseroan dengan pihak-pihak yang bersangkutan sebagaimana telah diungkapkan manajemen Perseroan kepada kami. b. Kami menganggap bahwa semua informasi dan data dari Manajemen tersebut di atas adalah benar, lengkap dan dapat diandalkan dan tidak ada yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi pendapat atas kewajaran. c. Kami juga berpegang kepada surat pernyataan manajemen (management representation letter) bahwa manajemen telah menyampaikan seluruh informasi penting dan relevan dengan Rencana Transaksi sepanjang pengetahuan manajeman Perseroan tidak ada faktor material yang belum diungkapkan dan dapat menyesatkan. d. Kami tidak melakukan penyelidikan atau evaluasi atas keabsahan Rencana Transaksi tersebut dari segi hukum dan implikasi aspek perpajakan.
4 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
URAIAN SINGKAT PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DENGAN RENCANA TRANSAKSI YAITU PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk ("PERSEROAN"), PT INDOMARCO PRISMATAMA ("IDM"), PT FAST FOOD INDONESIA Tbk ("FAST") DAN PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ("ROTI"). URAIAN SINGKAT PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk ("PERSEROAN") Pendirian
PT Dyviacom Intrabumi Tbk.{"Perseroan") didirikan berdasarkan Akte Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih SH No. 107 tanggal 16 November 1995, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C217.065.HT.01.01.Th.95 tanggal 26 Desember 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.25 Tambahan No. 3127 tanggal 26 Maret 1996. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi SH No.100 tanggal 27 April 2012. mengenai Pengesahan laporan keuangan, dan laporan pengawasan dewan komisaris tahun buku 2011, dan penunjukkan Akuntan public Independen untuk mengaudit laporan keuangan tahun 2012,dan Perubahan Direksi dan Komisaris. Pada tanggal 21 November 2000 Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK melalui surat No. S-3884/PM/2000 untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 64.000.000 saham dengan nilai nominal Rp.250,- per lembar saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta), dengan harga penawaran Rp. 250,- per saham dan mencatatkan seluruh saham perusahaan sebanyak 184.000.000 saham pad a Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Desember 2000. Namun, setelah tanggal penilaian, Anggaran Dasar Perseroan kembali akan mengalami perubahan sebagaimana termaktub dalam Resume HasH Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35/KetlNotllV/2013 tanggal 15 April 2013, dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, peningkatan modal dasar Perseroan, dan perubahan susunan Direksi Perseroan.
Kegiatan Usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha perdagangan umum, keagenan, dan perwakilan .
Perseroan meliputi
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Berusaha dalam bidang elektronika yakni penjualan mesin-mesin komputer beserta peralatan -peralatan dan perlengkapan-perlengkapan, serta memberikan jasa dan pelayanan antara lain jasa dan penanganan mesin-
5 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
mesin komputer(hardware), penyusunan data.,.data dan paket program komputer(software), menyediakan training komputer ; perbaikan dan perawatan (repair dan service) mesin-mesin komputer, menyediakan jasa jaringan internet, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak. b. Berusaha dalam bidang industri khususnya industri yang berkaitan dengan sub a tersebut diatas c. Menerima pengangkatan sebagai agen, agen tunggal, distributor, grossir, leveransir dan supplier dari berbagai macam barang dagangan untuk perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Berusaha dalam bidang perwakilan (representative) dari berbagai perusahaanperusahaan lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri, kecuali perwakilan biro perjalanan. Namun berdasarkan Resume Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35/KetlNotllV/2013 tanggat 15 April 2013, dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi,
S.H., terdapat perubahan pad a kegiatan usaha Perseroan, sehingga kegiatan usaha Perseroan adalah berusaha dalam bidang Perdagangan umum, keagenan, perwakilan 1. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk ekspor(toserba/swalayan), impor, perdagangan supermarketlhypermart memperdagangkan barang-barang keperluan sehari-hari termasuk tetapi tidak terbatas pad a alat-alat rumah tangga, kebutuhan sandang pangan, serta: ekspor-impor dan perdagangan makanan dan minuman, perdagangan bumbu makanan dan penyedap rasa, saus kecap, sambal, perdagangan obat-obatan tradisional, perdagangan farmasi dan obat-obatan, perdagangan hasil perkebunan, perdagangan bahan baku dan hasil pertanian perdagangan besar lokal; bertindak sebagai agen grosir, supplier, waralaba, dan komision house serta kegiatan usaha yang terkait; perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estat dan property; perdagangan dan ekspor-impor antar pulau/daerah serta tokal, untuk barang-barang hasil produksi sendiri dan hasil produksi perusahaan lain; distributor dan sebagai perwakilan badan-badan perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri;
dan perusahaan-
berusaha dalam bidang elektronika yakni penjualan mesin-mesin komputer berserta peralatan-peralatan dan perlengkapan-perlengkapan, serta memberikan jasa dan pelayanan antara lain jasa memberikan jasa dan pelayanan penanganan mesin-mesin computer (hardware), penyusunan data-data dan paket program komputer (software), 6 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
menyediakan training komputer, perbaikandan· perawatan (repair dan service) mesin-mesin computer, menyediakan jasa jaringan internet; b. Menerima pengangkatan sebagai agen, agen tunggal, distributor, grossir, leveransir dan supplier dari berbagai macam barang· dagangan untuk perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri. c. Berusaha dalam bidang perwakilan (representative) dari berbagai perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri, kecuali perwakilan biro perjalanan. d. Mendirikan dan/atau ikut serta dalam perusahaan-perusahaan dan badan hokum atau badan usaha lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk penyertaan saham atau modal, sesuai dengan tujuan Perseroan.
Modal Dasar dan Kepemilikan Saham Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, struktur permodalan dan pemegang saham terkini Perseroan adalah sebagai berikut: Jumlah Saham 736.000.000 Modal Dasar 184.000.000 Modal Ditempatkan 184.000.000 Modal Disetor Nilai nominal setiap lembar saham Struktur Modal
Nilai (Rp.) 184.000.000.000 46.000.000.000 46.000.000.000 250
Namun berdasarkan Resume Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35/KetlNotlIV/2013 tanggal 15 April 2013, dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., terdapat penambahan modal dasar Perseroan menjadi sebagai berikut: Jumlah Saham 40.000.000.000 Modal Dasar Nilai nominal setiap lembar saham Struktur Modal
Nilai (Rp.) 10.000.000.000.000 250
Rincian pemegang saham Perseroan dan kepemilikan sahamnya pad a tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: No. 1. 2.
Nama PT Philadel Terra Lestari Masyarakat Total
Jumlah Lembar Saham 133.301.000
33.325.250.000
72,45
50.699.000 184.000.000
12.674.750.000 46.000.000.000
27,55 100
Nilai (Rp.)
%
7 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
~
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
Pengurus Perseroan Susunan Direksi dan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Susunan Dewan Komisaris Berdasarkan Akta Pemyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 54, tanggal 17 Juni 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta ("Akta No. 54/2011 "), susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Veronica Colondam Mulyo Sutrisno Achmad Sofyan
Susunan Dewan Direksi Berdasarkan Akta No. 54/2011, susunan anggota Dewan Direksi Perseroan, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Dev; Sujanti Talim T eophillus Bambang Wira Maria Cortilia Vera Afianti
Berdasarkan Resume Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35/KetlNotllV/2013 tanggal 15 April 2013, dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., terdapat perubahan susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
Devi Sujanti Talim Teophillus Bambang Wira Evensius Go Maria Cortilia Vera Afianti
Izin-izin Yang Diperoleh Perusahaan Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan telah memperoleh ijin-ijin dari instansi yang terkait diantaranya adalah :
8 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib
KJPP Stefanus Tonny,Hardi &Rekan
•
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Besar dari Kepala Oinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi OKI Jakarta No. SIUP : 00515-03/PB/P/1.824.271 tanggal16 April 2012 .
•
Tanda Oaftar Perusahaan dari Kepala Suku Oinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Adminsitrasi Jakarta Selatan dengan No. TOP 09.02.1.46.43970 tanggal 19 Juli 2012.
•
Surat Keterangan Oomisili Perusahaan No. 85/1.824.51/11/2013 tanggal 8 Pebruari 2013 yang berlaku sampai dengan 8 Pebruari 2014.
•
NPWP No.: 01.764.351.1-0154.000 dar; Perusahaan Masuk Bursa Jakarta Raya Khusus
•
Izin penyelenggaraan jasa akses internet berdasarkan Surat Keputusan Oirektur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika No. 89/KEP/OJPPI/KOMINFO/4/2011 tanggal 14 April 2011 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Service Provider) kepada Perseroan. Izin penyelenggaraan jasa akses internet tersebut diberikan dengan wilayah penyelenggaraan nasional dan akan berlaku untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Evaluasi menyeluruh terhadap IZln penyelenggaraan jasa akses internet akan dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali.
Kantor
Pelayanan
Pajak
9 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
URAIAN SINGKAT PT INOOMARCO PRISMATAMA ("IOM") Pendirian 10M
10M didirikan berdasarkan Akta No. 207 yang dibuat dihadapan Notaris Benny Kristanto SH, Notaris di Jakarta pada tanggal 21 Nopember 1988. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2908.HT.01.01.Th.89 tanggal 6 April 1989. Anggaran Oasar 10M telah beberapa kali mengalami perubahan. diantaranya mengenai penyesuaian seluruh anggaran dasar dengan undang-undang Perseroan Terbatas no 40 tahun 2007 dan memperbesar modal dasar dari 237,020 miliar menjadi 350 miliar berdasarkan Berita Acara Rapat No 20 tanggal 21 Mei 2008 yang dibuat dihadapan Popie Savitri, M.P, S.H. Akta perubahan ini yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No AHU-30288.AH.01.02.TH.2008 tanggal 4 Juni 2008, dan diumumkan dalam berita negara no 31 tambahan No 10739 tanggal 17 April 2009. Perubahan anggaran dasar yang terakhir dinyatakan dalam Berita Acara Rapat no 48 tanggal 21 September 2011 yang dibuat dihadapan Popie Savitri M.P., S.H., mengenai penjaminan sebagian besar kekayaan perseroan kepada Bank Mega Tbk. 10M berkantor pusat di Jalan Ancol I no. 9-10, Ancol Barat, Pademangan, Jakarta Utara, Jakarta 14430. 10M membuka gerai yang menjual barang keperluan seharihari di berbagai tempat di Indonesia 10M memulai kegiatan operasionalnya pada tahun 1988 dengan kegiatan utama adalah perdagangan eceran (retail) dengan membuka gerai mini market menjual barang keperluan sehari-hari di berbagai tempat di Indonesia. Sejak tahun 1997 10M menerapkan system usaha waralaba (franchise) dengan menggunakan merek dagang "Indomaret" Oalam kurun waktu kurang lebih 24 tahun (sampai dengan Oesember, 2012) telah berkembang jumlah gerai (toko) "Indomaret" menjadi seluruhnya 7.085 gerai yang tersebar di 18 Cabang 10M di 18 kota besar di Jawa, Bali, Sulawesi dan Sumatera. Pada setiap Cabang dibangun 1 buah pusat distribusi barang (Distribution Center) yang memasok kebutuhan barang-barang ke masing-masing gerai Indomaret di wilayahnya. Secara rinci sebaran jumlah gerai Indomaret dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
10 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
Jumlah Cabang dan Jumlah Gerai Indomaret· per Oesember 2012
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Cabang 10M Jakarta
Cirebon Semarang Yogyakarta Surabaya Malang Jember Bali Makassar Lampung Medan Palembang Pekanbaru
Jumlah Gerai (Toko)
513 657 724 439 513 303 315 450 457 481 401 330 235 206 392 389 276 4
Jumlah Distribution Center
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Saat ini sampai dengan Februari 2013, jumlah gerai Indomaret telah berkembang menjadi 7.469 unit, dari jumlah tersebut sebanyak 40% merupakan gerai milik terwaralaba dan 60% merupakan gerai milik 10M. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 17 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis prod uk.
Kegiatan Usaha 10M Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Pasal 3, maksud dan tujuan Indomarco adalah bergerak dalam bidang usaha perdagangan, pembangunan, pengangkutan dan jasa. Selanjutnya untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Indomarco dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a.
Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan yang meliputi perdagangan import dan eksport antar pulau/daerah serta lokal dari segala macam barang
11 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
yang dapat diperdagangkan, baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain atas dasar komisi; b.
Bertindak sebagai agen, grosir, distributor, supplier, leverensir, waralaba dan perwakilan dari badan-badan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri;
c.
Menjalankan usaha dan menyelenggarakan pasar swalayan (mini market) dari segala macam barang yang macam barang yang dapat diperdagangkan baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain secara komisi;
d.
Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan dan pemborong pada umumnya antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate), kawasan industri (industrial estate), gedung-gedung, apartemen, kondominium, perkantoran, konstruksi jembatan, jalan, taman, bendungan, pengairan (irigasi), landasan udara, dermaga, serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, gas, air minum, telekomunikasi, air conditioner dan dalam bidang-bidang teknik sipil, elektro dan mesin;
e.
Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan di darat (transportasi) pad a umumnya baik untuk pengangkutan penumpang maupun barang dengan menggunakan angkutan truk, bus, sedan dan angkutan darat lainnya serta angkutan dengan saluran pipa; dan
f.
Menjalankan usaha dalam bidang jasa dan konsultasi pada umumnya, termasuk jasa konsultasi arsitek, desain dan interior, jasa konsultasi teknik engineering dan jasa pengiriman uang kecuali jasa dalam bidang hukum dan perpajakan.
Modal Dasar IDM Berdasarkan Anggaran Oasar 10M, struktur permodalan dan pemegang saham terkini 10M adalah sebagai berikut: struktur Modal Jumlah saham ModalOasar 1.400.000.000 Modal Oitempatkan 1.108.080.000 Modal Oisetor 1.108.080.000 Nilai nominal setiap saham
Nilai (Rp.)
350.000.000.000 277.020.000.000 277.020.000.000 250
Sedangkan susunan pemegang saham 10M adalah sebagai berikut: Jumlah lembar Sa ham
No.
Nama
1. 2. 3.
PT Indomarco Perdana PT Lentera Bumi Mas Sinarman Jonathan Total
Nilai (Rp.)
1.026.912.000 256.728.000.000 57.168.000 14.292.000.000 24.000.000 6.000.000.000
%
92,67 5,16 2,17
1.108.080.000 277.020.000.000 100,00
12 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonny Hardi& Rekan
Pengurus 10M Susunan Direksi dan Komisaris IDM berikut: Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris
per 31 Desember
2012 adalah sebagai
Djisman Simanjuntak Soenardi Winarto Soedarsono
Oireksi : Sinarman Jonathan Hendarto Josojuwono Laurensius Tirta Widjaja Wiwiek Yusuf Haliman Kustedjo Darmawie Alie Stephanus Krisgianto
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Izin-izin yang Oiperoleh 10M Untuk menjalankan kegiatan usahanya, IDM telah memperoleh ijin-ijin dari instansi yang terkait diantaranya adalah : Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) - Besar dengan No. SIUP: 0025402/PB/P/1.84.271 tanggal 13 Oktober 2011 berlaku hingga 13 Oktober 2016. Tanda Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09.01.1.51.02196 tanggal12 Desember 2008 yang berlaku sampai dengan 15 Januari 2014. Nomor Pokok Wajib Pajak 01.337.994.6-092.000. Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 424/1.824.01/2012 tanggal 7 September 2012 dan berlaku hingga 7 September 2013. Surat Pendaftaran Kembali Izin Tempat Usaha Berdasarkan Undang-Undang Gangguan No. 207/2/JUNI1/2010, yang diterbitkan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi OKI Jakarta a.n. Gubernur Provinsi OKI Jakarta, yang berlaku sampai dengan tanggal 6 Agustus 2015. Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) No. 001/1.824.271, untuk merek "INOOMARET", dengan No. sertifikat merek IOM000084986, yang diterbitkan oleh Kepala Oinas Koperasi, Usaha Makro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta, tanggal 24 Juli 2012. STPW ini berlaku sampai dengan tanggal 24 Juli 2017. Izin Usaha Toko Modern (IUTM) yang kepemilikannya berdasarkan pada gerai-gerai yang dimiliki oleh 10M
13 Professional Serviees in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi, 8< Rekan
URAIAN SINGKAT PT FAST FOOD INDONESIA Tbk ("FAST") Pendirian
PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 19 Juni 1978 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Rahayu SH. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 4491 tanggal1 Oktober 1979, serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 90 tanggal 9 November 1979 Anggaran Dasar FAST telah mengalami beberapa kali peru bahan, terakhir dengan Akta No. 35 tanggal 18 Agustus 2011 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito SH mengenai peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-42808.AH01.02 Tahun 2011 tanggal 23 Agustus 2011. Kantor Pusat FAST berlokasi di JI. MT Haryono Kav 7, Jakarta Selatan. FAST memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1979.
Kegiatan Usaha FAST
Berdasarkan Anggaran Dasar FAST Pasal 3, maksud dan tujuan didirikannya FAST adalah berusaha dalam bidang makanan, restoran, perdagangan, pengangkutan, perwakilan dan/atau peragenan, perindustrian, pertanian dan jasa. Pada saat ini FAST bergerak di bidang makanan dan restoran. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas FAST dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a.
menjalankan usaha dalam bidang perdagangan secara ekspor, impor, interinsulair dan lokal, baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain secara komisi, demikian pula usaha perdagangan sebagai leveransir (supplier), grosir, dealer dan distributor;
b.
menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan yang berkaitan dengan usaha tersebut di atas;
c.
menjalankan usaha dan/atau bertindak sebagai perwakilan dan/atau peragenan dari perusahaan-perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri;
d.
menjalankan usaha dalam bidang perindustrian yang berkaitan dengan usaha tersebut di atas;
e.
menjalankan usaha dalam bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan yang berkaitan dengan usaha tersebut di atas;
14 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ii:
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
f.
menjalankan usaha dalam bidang jasa dan konsultasi dalam segala hal yang berkaitan dengan usaha tersebut di atas, kecuali konsultasi di bidang hukum dan pajak,
g.
Mengusahakan usaha-usaha lain yang menunjang kegiatan tersebut di atas baik secara langsung maupun tidak langsung.
Modal Dasar dan Kepemilikan saham Struktur permodalan terakhir FAST berdasarkan Anggaran Dasar FAST adalah sebagai berikut: Jumlah saham struktur Modal 1.840.000.000 Modal Dasar 460.416.595 Modal Ditempatkan 460.416.595 Modal Disetor Nilai nominal setiap saham
Nilai (Rp.) 184.000.000.000 46.041.659.500 46.041.659.500 100
Komposisi pemegang saham dan kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
No.
Nama
1. 2. 3.
PT Gelael Pratama PT Megah Eraraharja HSBC Fund Services, Clients Koperasi Masyarakat (masingmasing di bawah 5%)
4 5
Total
Jumlah Lembar Sa ham 201.846.667 165.013.334
Nilai (Rp.OOO) 20.184.667 16.501.333
43,84 35,84
46.667.014
4.666.701
10,14
1.473.332
147.333
0,32
45.416.248
4.541.626
9,86
460.416.595
46.041.660
100,00
%
Susunan Pengurus FAST Susunan pengurus FAST pad a saat penilaian adalah sebagai berikut :
susunan Dewan Komisaris Susunan anggota Dewan Komisaris FAST, adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: Anthoni Salim : Elizabeth Gelael : Rudy T anudjaja Saputra : Benny Setiawan Santoso : Ken Leksono : P.L. Gunawan Solaiman
15 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
Susunan Dewan Direksi
Susunan anggota Direksi FAST adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: Dick Gelael : Ferry Noviar Yosaputra : Ricardo Gelael : Leonny Elimin : Justinus Dalimin Juwono : Adhi Indrawan : Erundine Ros Rafales
Izin-izin yang Diperoleh FAST
Untuk menjalankan kegiatan usahanya, FAST telah memperoleh ijin-ijin dari instansi yang terkait diantaranya adalah : Tanda Daftar Perusahaan dengan No. TOP 09.03.1.56.02372 tanggal 9 September 2011 yang berlaku sampai dengan 13 November 2016. Nomor Pokok Wajib Pajak 01.306.783.0-092.000. Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 946/-1.824.6/1V/2012 tanggal 18 April 2013 dan berlaku hingga 7 September 2013. Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW). FAST telah memperoleh STPW pemberi waralaba berdasarkan STPW (Pemberi Waralaba Berasal dari Luar Negeri) No. 16/PDN-2/STPW/7/2010, untuk merek "KUNTUCKY FRIED CHICKEN", nama pemberi waralaba "YUMI ASIA FRANCHISE PTE LTD.", Singapore, yang diterbitkan oleh Di rekto rat Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan, Direktorat Jendral Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan Republik Indonesia, tanggal 22 Juli 2010. STPW ini berlaku sampai dengan tanggal 22 Juli 2015.
16 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
URAIAN SINGKAT PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ("ROTI").
Pendirian PT Nippon Indosari Corporindo ("ROTI") didirikan dalam kerangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No.1 Tahun 1967, yang kemudian diubah dengan Undangundang No. 11 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Benny Kristianto SH No.11 tanggal 8 Maret 1995 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-6209 HT.01.01.TH 95 tanggal 18 Maret 1995 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.94 Tambahan No 9729 tanggal 24 November 1995. Anggaran Dasar ROTI telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan akta notaris F.X. Budi Santoso Isbandi SH No. 48 tanggal19 April 2012 mengenai perubahan tempat kedudukan perusahaan dari sebelumnya di CikarangBekasi menjadi berkedudukan di Cibitung-Bekasi. Perubahan ini telah dicatat dalam database sistem administrasi Badan Hukum, Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia berdasarkan surat No. AHU-30282.A.H.01.02 tanggal 6 Juni 2012 ROTI mencatatkan 151.854.000 lembar sahamnya di Bursa Efek Indonesia pad a tanggal 28 Juni 2010, dengan harga penawaran sebesar Rp 1.275,- per saham. Pencatatan saham ini berdasarkan Surat Bapepam-LK No. S-5479/BLl2010 pad a tanggal18 Juni 2010. Pada tanggal 16 Februari 2011, Sojitz Corporation menjual saham sejumlah 43.025.300 saham dengan tujuan untuk meningkatkan jum/ah saham pub/ik. selanjutnya pada tanggal 8 Mei 2012, Treasure East Investments Limited dan Bonlight Investments Limited menjual saham masing-masing sejumlah 25.309.000 sa ham untuk meningkatkan jumlah saham publik.
ROTI berkator pusat di Kawasan Industri MM 2100, Cikarang Barat - Bekasi.
Kegiatan Usaha ROTI Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ROTI, maksud dan tujuan ROTI adalah bergerak dalam bidang industri roti, kue, dan makanan lainnya. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas ROTI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a)
Mendirikan pabrik dan memproduksi segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan sega/a macam jenis kue lainnya, sebagai kegiatan usaha utama.
b)
Memasarkan dan menjual segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas pad a macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue lainnya, sebagai kegiatan usaha penunjang.
17 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekail
. PT Nippon Indosari Corp1ndo, Tbk ("ROTI") berdiri pada tahun 1996, dan memulai kegiatan pemasarannya pad a tahun 1997 dengan merek dagang "Sari Roti". Awal berdirinya, Perusahaan hanya memiliki pabrik di Kawasan Industri JababekaCikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line. Pada Tahun 2002, mengantisipasi permintaan konsumen yang semakin meningkat, ROTI menambah kapasitas produksi menjadi total 4 line. Areal pemasaran Sari Roti saat itu meliputi : Jabodetabek, Bandung (Jawa Barat) dan Lampung. Kemudian pada tahun 2005, Perseroan mengembangkan usahanya di Wilayah Jawa Timur dengan mendirikan pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi sebanyak 3 line. Dalam perkembangannya, Pabrik di Pasuruan juga melayani pemasaran di wi/ayah Jogja, dan Jawa tengah serta Pulau Bali. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penjualan Sari Roti di Wi/ayah Jabodetabek, tahun 2008 Perseroan kembali membangun pabrik yang ke-3 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka - Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang kemudian di tahun 2010 mengalami ekspansi kapasitas produksi menjadi 4 line. Seiring dengan pertumbuhan penjualan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, pada tahun 2011, ROTI meresmikan pabriknya di Semarang dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi kedua wilayah tersebut. ROTI kembali melakukan ekspansi dengan membangun pabriknya di Kota Medan yang diresmikan pada April 2011 dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line. ROTI menambah pabrik di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung yang memiliki kapasitas ganda. Selanjutnya, membangun pabrik di Palembang dan Makassar yang mulai beroperasi pada tahun 2012.
Pemegang Saham
Struktur permodalan terakhir ROTI berdasarkan Anggaran Dasar ROTI adalah sebagai berikut: Jumlah lembar Saham Struktur Modal 3.440.000.000 Modal Dasar 860.506.000 Modal Ditempatkan 860.506.000 Modal Disetor Nilai nominal setiap saham
Nilai (Rp.) 344.000.000.000 86.050.600.000 86.050.600.000 100
Susunan pemegang saham ROTI adalah sebagai berikut:
18 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi& Rekan .
1. 2. 3 4 5
Jumlah lembar Saham
Nama
No.
Bonlight Investment Ltd. Treasure East Investment Ltd. Shikishima Banking Co. Ltd. Sojitz Corporation Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total
Nilai (Rp.OOO)
%
318.893.400 318.893.400 86.050.500 43.025.300
31.889.340 31.889.340 860.5050 4.302.530
31,50 31,50 8.50 4,25
245.497.300
24.549.730
24,25
1.012.360.000
101.236.000
100,00
Susunan Pengurus
Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Benny Setiawan Santoso Tan Hang Huat Seah Kheng Hong Conrad
Direksi: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur tidak terafiliasi
Wendy Sui Cheng Yap Indrayana Kaneyoshi Morita Takao Okabe YenniHusodo Chin Yuen Loke
KONDISI PEMBATAS
Dalam memberikan Pendapat atas Kewajaran Rencana Transaksi ini, kami berlandaskan pada kondisi bahwa rencana tersebut dijalankan seperti yang telah dijelaskan oleh Manajemen dan sesuai dengan kesepakatan serta keandalan informasi mengenai rencana tersebut yang diungkapkan oleh pihak manajemen Perseroan. Pendapat atas Kewajaran Rencana Transaksi ini disusun berdasarkan pertimbangan perekonomian, kondisi umum bisnis dan kondisi keuangan serta kondisi usaha Perseroan, ketentuan undang-undang dan peraturan pemerintah termasuk Bapepam-LK pada tanggal surat ini. Perubahan atas kondisi-kondisi tertentu yang berada di luar kendali Perseroan akan dapat memberikan dampak yang tidak dapat diprediksi dan dapat berpengaruh terhadap Pendapat Kewajaran ini. Kami juga beranggapan bahwa sejak tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi sampai tanggal efektifnya Rencana Transaksi, tidak terjadi
19 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib'
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat ini. Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis ini dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan. Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini disusun untuk kepentingan Direksi Perseroan sehubungan dengan rencana tersebut, dan tidak digunakan oleh pihak lain. Selanjutnya, laporan ini tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi kepada Pemegang Saham Perseroan untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Transaksi tersebut atau mengambil tindakantindakan tertentu atas Rencana Transaksi tersebut. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau meJengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggallaporan ini.
INDEPENDENSI PENILAI
Dalam penyusunan Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini kami telah bertindak dengan independen tanpa adanya konflik kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak lain yang terafiliasi. Kami juga tidak mempunyai kepentingan atau keuntungan pribadi berkaitan dengan penugasan ini. Selanjutnya, Laporan Pendapat Kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pada pihak manapun. Imbalan yang kami terima sama sekali tidak dipengaruhi oleh kewajaran yang dihasilkan dari proses analisa kewajaran ini.
LATAR BELAKANG RENCANA TRANSAKSI
PT Dyviacom Intrabumi Tbk ("Perseroan") merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha yang meliputi jasa penyedia akses internet (Internet Service ProviderllSP), IT solution, penyedia jasa dan barang untuk merancang aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras dan jasa lainnya serta pengembang portal ogahrugLcom. Dalam 5 tahun terakhir ini, lebih dari 80% pendapatan Perseroan didominasi oleh pendapatan dari IT solution, yang memberikan jasa layanan terpadu dalam membangun suatu infrastruktur telekomunikasi berbasis internet untuk berbagai jenis industri, yang meliputi layanan web designed, web advertising, web development, layanan online marketing, pembuatan aplikasi dan sistem. Sementara pendapatan Perseroan dari akses internet, yang memberikan layanan jasa yang terdiri dari digital dial up, leased line, Iisensi wireless 2.4 Ghz, 3.5 Ghz dan 5.7 Ghz, internet ready port, FTP, akses telnet dan transfer, POP dan web mail accounts, web hosting, satellite & fibre optic, connection pendafiaran domain dan country code top level domain, cenderung sangat berfluktuasi dan tidak mempunyai tren yang dapat diandalkan. Di bawah ini adalah grafik yang menggambarkan klasifikasi pendapatan Perseroan:
20 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
Klasifikasi Pendapatan Perseroan tahun 2008 - 2012 18,000 16,000 Ill,OOO 12,000
Wi
10,000 8.,000
iT soiution & !,Jinnya
Wi JaSa
6,000
Penycdia
Akses Int<:>rnet
4,000 ;:,000 2008 2009 2010 2011 2012
Selama 5 tahun terakhir ini, kegiatan usaha Perseroan yang fokus di bidang teknologi informasi tidak mengalami perkembangan yang berarti dan tidak memberikan hasH sebagaimana yang diharapkan, yang dapat dilihat dalam kinerja Perseroan dalam grafik di bawah ini: Kinerja Perseroan tahun 2008 - 2012 20,000
18,372
18,000
16,035
16,425
16,000
13,982
14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 2008
lii Pendapatan
2009
2010
iii! Laba Kotor
iii! Laba Operasi
2011
2012
Laba Bersih
(Rp Juta)
Persaingan usaha yang semakin ketat dan permodalan yang semakin besar yang dibutuhkan di sektor teknologi informasi terutama dalam penyedia jasa akses internet, yang didominasi bukan saja oleh perusahaan ISP seperti CBN, Centrin, Indonet dan lainnya, tetapi juga oleh perusahaan besar yang inovatif yang Biznet, Fastnet, Indovision dan lainnya, yang menawarkan produk hiburan TV kabel sekaligus akses internet, menjadikan Perseroan menjadi makin sulit berkembang. Sebagai perusahaan publik yang memiliki tanggung jawab yang besar kepada para pemegang sahamnya, terutama untuk memberikan hasil usaha yang optimal dan transparan dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan berupaya untuk menjaga kestabilan dan kontinuitas usaha dengan komitmen terhadap peningkatan kualitas usaha. Untuk itu Perseroan telah melakukan evaluasi atas strategi dan rencana pengembangan usaha agar dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi para pemegang saham dan dapat menarik minat investor untuk melakukan investasi di Perseroan.
21 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
(I;
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka Perseroan berencana untuk melepas kegiatan usaha jasa akses internet yang saat ini digeluti Perseroan dan fokus untuk melakukan investasi atau penyertaan saham atau modal di perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumsi dan ritel, yang dapat bersinergi dengan pengembangan bisnis portal ogahrugLcom, suatu situs media belanja diskon, yang saat ini telah dikembangkan Perseroan, yang telah menjangkau lebih dari 30.000 member di seluruh Indonesia. Sebagaimana diuraikan diatas Pelseroan dalam lima tahun terakhir mampu memperoleh laba bersih setiap tahunnya, akan tetapi laba yang diperoleh Perseroan belum mampu untuk menutupi saldo kerugian yang diderita Perseroan pada tahuntahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan per 31 Desember 2012 Perseroan masih memiliki saldo rugi (deficit) sebesar Rp.30.973.829.973. Gambaran ekuitas Perseroan dalam lima tahun terakhir adaiah sebegai berikut: Ekuitas Modal Saham Biaya emisi Saldo Rugi Total Ekuitas
2008 46.000 (2.325) (31.814) 11.861
2009 46.000 (2.325) (28.750) 14.925
2010 46.000 (2.325) (31.6u7) 12.008
2011 46.000 (2.325) (31.195) 12.481
2012 46.000 (2.325) (30.974) 12.701
Kondisi ekuitas Perseroan seperti diatas, menyebabkan ketidakmampuan Perseroan untuk melakukan pembagian deviden waJaupun kondisi kinerja dalam lima tahun terakhir Perseroan mampu menghasitkan Jaba, karena sesuai dengan ketentuan dalam Undang Undang No. 40 Tentang Perseroan terbatas, selama masih memiliki saldo rugi tidak diperkenankan melakukan pembagian deviden. Atas dasar kondisi kegiatan usaha sepertisaat ini, maka manajemen Perseroan bermaksud merubah kegiatan usaha utamanya dan kegiatan usaha utamanya menjadi bidang perdagangan ritel dan perdagangan makanan serta restoran. Oleh karenanya, melalui perubahan kegiatan usaha utamanya, Perseroan diharapkan akan tumbuh semakin cepat seiring dengan peningkatan yang signifikan pada kinerja operasional dan keuangan Perseroan yang pada akhirnya akan memberikan Perseroan kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang akuisisi strategis dan sinergis atas kegiatan perdagangan ritel, kegiatan usaha makanan dan restoran. Oengan penerapan strategi ini, diharapkan di masa yang akan datang Perseroan mampu untuk memperoleh laba yang memadai dan dalam waktu yang tidak terlalu lama laba yang diperoleh dapat menutup kerugian Perseroan, sehingga Perseroan dapat membagikan deviden kepada para pemegang sahamnya. Dengan mengakuisisi 40% kepemilikan saham 10M, 35,84% kepemilikan saham FAST dan 31,5% kepemilikan saham ROTI, maka Transaksi Akuisisi ini diharapkan akan terjadi diversifikasi usaha bagi Perseroan. Oengan adanya div,ersifikasi usaha ini maka diharapkan akan terjadi peningkatan kinerja Perseroan sehingga akan meningkatkan nitai bisnis dari Perseroan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham Perseroan
22 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ii:KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
Struktur Perusahaan dari Perseroan antara sebelum dan setelah mengakuisis;saham 10M, FAST dan ROT I dapat dilihat pada Bagan 1 dan 2 dibawah ini.
Bagan 1 - Struktur Perusahaan sebelum Rencana Transaksi
[
DNET>J
Bagan 2 - Struktur Perusahaan setelah Rencana Transaksi
400/0
35,840/0
31,50%
. 10M
METODOLOGI PENILAIAN KEWAJARAN ATAS RENCANA TRANSAKSI
Perseroan akan melakukan Rencana Transaksi yang meJiputi penyertaan dalam saham 10M sebanyak 738.720.000 lembar saham yang berasal dari saham 10M dalam portepel atau setara dengan kepemilikan 40% dan melakukan akuisisi 165.013.334 lembar saham FAST atau setara dengan kepemilikan 35,84% dan 318.893.400 lembar saham ROTI atau setara dengan kepemilikan 31,50% saham. Total dana yang diperlukan untuk melaksanakan Rencana Transaksi tersebut adalah Rp.6.731.507.784.700 dengan rincian sebagai berikut : Rp. Untuk penyertaan 738.720.000 lembar saham 10M Untuk akuisisi 165.013.334 lembar saham Rp. FAST Rp. Untuk akuisisi 318.893.400 lembar saham ROTI Jumlah
Rp.
2.622.456.000.000 1.988.410.674.700 2.120.641.110.000
6.731.507.784.700
23 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
~
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
Dana yang digunakan oleh Perseroan untuk melakukan penyertaan saham 10M· mengakuisisi saham FAST dan ROTI tersebut diatas berasal dari dana internal Perseroan yang akan diperoleh melalui peningkatan permodalan Perseroan melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp.7.000.000.000.000. Sisa dari HMETD tersebut sebesar Rp.268.492.215.300 akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan. Rencana Transaksi ini merupakan transaksi material karena total keseluruhan nilai Rencana Transaksi ini sebesar Rp.6.731.507.784.700 adalah 530 kali dari jumlah ekuitas Perseroan yang berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2012 adalah Rp.12.701.447.575 atau lebih dari 50%. Oleh karenanya sesuai dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-614/BLl2011 tertanggal 28 Nopember 2011 ("Peraturan IX.E.2") tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Rencana Transaksi tersebut harus diumumkan dan baru dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan ("RUPSLB") Untuk mengumumkan dan mendapatkan persetujuan dari pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB atas Rencana Transaksi ini, diperlukan penilaian kewajaran dari Penilai Independen untuk menganalisa dan memberikan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi. Analisis Kewajaran atas Rencana Tansaksi tersebut dilakukan dengan anal isis transaksi, analisis kualitatif (Qualitative Analysis) maupun anal isis kuantitatif (Quantitative Analysis) yang berupa analisa kinerja dan ana lisa inkremental sehingga dapat ditentukan kewajaran Rencana Transaksi ditinjau dari dampak keuangan terhadap para pemegang saham Perseroan. Berdasarkan hasH penelaahan terhadap Rencana Transaksi yang telah kami lakukan dapat kami sampaikan sebagai berikut :
A. Analisis Transaksi Perseroan akan melakukan penyertaan 738.720.000 saham 10M (kepemilikan 40%) dan mengakuisisi 165.013.334 saham FAST (kepemilikan 35,84%) serta 318.893.400 saham ROTI (kepemilikan 31,50%). Dana yang diperlukan untuk melakukan penyertaan dan mengakuisisi saham-saham tersebut diatas seluruhnya Rp.6.731.507.784.700. Dana yang digunakan oleh Perseroan untuk mengakuisisi saham-saham tersebut diatas adalah dana internal Perseroan yang diperoleh dari hasil penerbitan saham Perseroan dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Untuk penyertaan saham 10M dan pengakuisisian saham FAST dan ROTI ini, Perseroan telah membuat kesepakatan untuk melakukan penyertaan saham sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pemesanan Saham Bersyarat antara Perseroan dengan para pemegang saham 10M dan untuk mengakuisisi saham sebagaimana tercantum dalam Draft Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham FAST antara Perseroan dengan PT Megah Eraraharja ("PPJB") serta Draft Perjanjian
24 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
lil
KJPPStefanus Tonny Hardi & Rekan
Pengikatan Jual Bel; Saham ROTI antara Perseroan dengan Treasure East Investment Limited. ("PPJB"). Berdasarkan Draft Perjanjian Pemesanan Saham Bersyarat dan Draft PPJBtersebut, syarat dan ketentuan yang penting terhadap pelaksanaan penyertaan saham IDM dan pengakuisisian saham FAST dan saham ROTI antara lain sebagai berikut: 1.. Kesepakatan Penyertaan saham IDM Dalam kesepakatan ini diatur antara lain hal-hal sebagai berikut : a) Para pihak yang melakukan pengikatan dalam perjanjian. b) Penerbitan saham baru dar; IDM. e) Jumlah saham yang disepakati sebagai penyertaandari DNET adalah sebanyak 738.720.000 lembar saham dengan harga per saham sebesar Rp.3.550,d) Persyaratan pendahuluan yang harus dipenuhi untuk penyelesaian pemesanan saham. e) Penyelesaian penyertaan pada penyertaan saham. f) Penyertaan dan jaminan dari DNET bahwa DNET memiliki dana yang eukup untuk membayar harga penyertaan. g) Pengakhiran perjanjian. h) Hukum yang berlaku dan penyelesaian perselisihan. 2. Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham FAST Dalam perjanjian pengikatan ini diatur antara lain hal-hal sebagai berikut : a) Para pihak yang melakukan pengikatan dalam perjanjian. b) Jumlah saham yang akan diperjual belikan sebanyak 165.013.334 lembar saham dengan harga jual belinya sebesar Rp.12.050,e) Persyaratan Pendahuluan yang harus dipenuhi untuk penyelesaian perjanjian ini. d) Penyelesaian jual beli saham yang diperjual belikan. e) Pernyataan dan jaminan dari kedua belah pihak berkaitan dengan pengikatan jual beli saham. f) Penghakhiran perjanjian. g) Hukum yang berlaku dan penyelesaian perselisihan. 3. Perjanjian Jual Beli Saham ROTI Dalam perjanjian pengikatan ini diatur antara lain hal-hal sebagai berikut : a) Para pihak yang melakukan pengikatan dalam perjanjian. b) Jumlah saham yang akan diperjual belikan sebanyak 318.893.400 lembar saham dengan harga jual belinya sebesar Rp.6.650,-
25 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPPStefanus Tonny Hardi & Rekan
c) Persyaratan Pendahuluan yang harus dipenuhi untuk penyelesaian perjanjian ini. d) Penyelesaian jual beli saham yang diperjual belikan. e) Pernyataan dan jaminan dari kedua belah pihak berkaitan dengan pengikatan jual beli saham. f)
Pengakhiran perjanjian.
g) Hukum yang berlaku dan penyelesaian perselisihan. Pada saat ini Perseroan berusaha dalam bidang jasa penyedia akses internet, menyediakan infrastruktur (enternetlekstranet), pembuatan web, pottal, banner dan domain, co-a location server dan memberikan jasa untuk merancang aplikasi perangkat lunak dan jasa lainnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Perseroan berencana untuk merubah kegiatan usaha utama yaitu dari semula kegiatan usaha utamanya dalam bidang teknologi informasi akan menjadi kegiatan usaha dalam bidang perdagangan ritel dan perdagangan makanan serta restoran. Sehubungan dengan hal yang dikemukakan diatas, Perseroan akan melakukan Rencana Transaksi yaitu penyertaan saham 10M dan mengakuisisi saham FAST serta saham ROT!. Oengan Rencana Transaksi ini diharapkan akan terjadi diversifikasi usaha yang dapat meningkatkan kinerja Perseroan yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan bagi Perseroan. Oisamping manfaat yang akan diperoleh Perseroan dengan melakukan Rencana Transaksi tersebut, terdapat pula risiko yang dihadapi Perseroan. Risiko-risiko tersebut berkaitan dengan risiko 10M, FAST dan ROTI dalam menjalankan usahanya. Semua risiko-risiko tersebut dapat mempengaruhi kinerja usaha, kinerja keuangan dan/atau nilai saham Perseroan, sehingga dapat mengalami kondisi kerugian investasi bagi Perseroan. Risiko usaha di bawah ini berkaitan dengan akuisisi saham-saham 10M, ROTI dan FAST berdasarkan pengungkapan dari Manajemen.
A.
Risiko Investasi Pada Saham ROTI
1. Risiko Kontaminasi Atas Produk Yang Dihasilkan ROTI Baik Pad a Sa at sebelum Diolah (Bahan Baku), Dalam Proses Produksi, Maupun Pada saat Didistribusikan ROTI menghadapi risiko tercemarnya produk baik pada saat masih berbentuk bahan baku, dalam proses produksinya ataupun selanjutnya pada sa at didistribusikan ke outlet-outlet dan konsumen akhir. Kontaminasi produk dapat berdampak hilangnya kepercayaan konsumen terhadap produk ROTI dan akibatnya penurunan penjualan ROTI. Ketidakmampuan ROTI untuk menjaga produknya dari hal-hal yang dapat menyebabkan kontaminasi dapat berdampak negatif terhadap citra prod uk, kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
26 Professional Services in Valnation and Financial Consultancy
1-;11 m
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
2. Risiko Umur Produk yang Relatif Singkat
Keterlambatan penarikan produk-produk yang kadaluarsa dapat mengakibatkan masih beredarnya produk-produk yang telah rusak dan tidak layak dikonsumsi, mengingat produk yang dihasilkan ROTI merupakan produk yang tidak tahan lama. Apabila terjadi keterlambatan penarikan produk kadaluarsa maka dapat mengakibatkan berkurangnya tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk ROTI dan akibatnya penurunan penjualan ROT!. Ketidakmampuan ROT! dalam menarik produk yang hampir kadaluarsa memberikan berdampak negatif terhadap citra prod uk, kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. 3. Risiko Ketersediaan Gandum Sebagai Bahan Baku Tepung Terigu
ROTI menggunakan bahan baku tepung terigu yang diolah dari gandum yang diimpor dan dibeli berdasarkan harga pasar internasional. Sebagai produk pertanian, gandum dihasilkan secara musiman dan tidak selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Selain itu, apabila terjadi gejo/ak dalam permintaan dunia maka gandum sebagai sumber bahan baku akan menjadi langka. Apabila terjadi kelangkaan dan para supplier ROTI tidak dapat memproduksi tepung terigu karena kelangkaan tersebut, maka ROTI tidak dapat melakukan kegiatan operasionalnya. Ketersediaan gandum yang berkurang di pasar internasional juga berdampak pad a meningkatnya harga bahan baku tepung terigu yang digunakan oleh ROT!. Peningkatan harga bahan baku ini tidak serta merta langsung dibebankan ke harga jual produk ROTI, karena para pembeli produk Perseroan memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi atas harga produk ROT!. Oleh karena itu, harga gandum yang meningkat secara signifikan akan berdampak pad a meningkatnya biaya pembelian bahan baku ROT!. Ketidakmampuan ROTI dalam mendapatkan bahan baku dalam jumlah, harga dan waktu yang tepat dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. 4. Risiko Ketersediaan Energi
Energi yang dibutuhkan oleh ROTI untuk menjalankan pabrik dan fasilitas produksi Jainnya merupakan salah satu bahan baku yang esensial. Saat ini, dua energi utama yang digunakan oleh ROTI adalah gas (LNG - Liquified Natural Gas) dan listrik. ROTI menggunakan pasokan gas dan listrik dari kawasan industri tempat pabrik-pabrik ROTI berdiri. Ketersediaan pasokan energi yang terhambat akan menyebabkan pabrik dan fasilitas produksi ROTI tidak dapat berjalan dan menghasilkan volume produksi yang sesuai untuk memenuhi permintaan para pelanggan.
27 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
Ketidakmampuan ROTI dalam memperoleh energi yang cukup untuk proses produksi yang mengakibatkan tingkat produksi yang lebih rendah dapat memberikan berdampak negatif terhadap tingkat penjualan, kinerja keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
5. Risiko Sumber Oaya Manusia Bisnis yang dijalankan oleh ROTI merupakan bisnis dengan tingkat persaingan yang ketat terutama dalam perolehan karyawan yang berkualitas. ROTI sangat bergantung pad a manajemen senior dan karyawan inti untuk pengalaman dan keahliannya di industri untuk perencanaan bisnis dan operasional perusahaan sehingga kehilangan sumber daya manusia dan atau tidak mampu memperoleh karyawan berkualitas dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. Selain itu kenaikan upah minimum regional/propinsi yang melebihi tingkat inflasi akan mempengaruhi biaya produksi ROT!. Hal ini disebabkan karena ROTI masih mengandalkan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar dalam proses produksi. Selama ini, ROTI berusaha untuk mengatasi kenaikan upah minimum regional/propinsi dengan meningkatkan harga jual produk ROT/. Namun, apabila upah minimum regional meningkat dengan tajam dan tidak terkendali dengan baik maka biaya produksi akan meningkat cukup signifikan yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja usaha ROTI , yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. ROTI juga tidak dapat menjamin tidak timbulnya perselisihan tenaga kerja yang dapat menyebabkan gangguan operasional dan aksi mogok yang dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha ROT I, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
6. Risiko Ketersediaan Suku Cadang ROTI menggunakan mesin-mesin yang diproduksi oleh penyedia mesin (vendor/supplier) tertentu yang memiliki teknologi dan hak paten atas produk yang dihasilkannya. Dalam hal ROTI memerlukan suku cadang pengganti (spare part) yang telah usang ataupun rusak, maka ROTI perlu membelinya dari pihak penyedia mesin. Apabila suku cadang yang diperlukan tidak lagi tersedia, baik karena teknologi yang digunakan saat ini berbeda maupun karena mesin yang digunakan tidak diproduksi lagi (discontinued machine), maka ROTI harus membeli dari penyedia mesin yang lain dengan spesifikasi yang mungkin tidak tepat sama dengan yang dibutuhkan. Kemungkinan sulitnya perolehan suku cadang tersebut dapat meningkatkan biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin ROTI yang selanjutnya berdampak pada tingkat profitabilitas ROTI. Ketidakmampuan ROTI dalam mendapatkan onderdil yang sesuai dengan kebutuhan pad a waktu dan harga yang tepat dapat berdampak negatif terhadap
28 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib
'KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
kenaikan biaya operasional dan kinerja keuangan ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. 7. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar
ROTI membeli beberapa bahan baku utama yang dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang asing baik langsung maupun tidak langsung, antara lain tepung terigu, gula, dan ragi. Selain itu, suku cadang (spare part) mesin-mesin dan bahan kemasan juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing. Oi lain pihak, ROTI melakukan penjualan atas produk~produk yang dihasilkannya dalam mata uang Rupiah. Perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing yang terjadi secara signifikan dapat berdampak kenaikan harga beberapa jenis bahan baku, berbagai bahan kemasan atau beberapa jenis suku cadang (spare part) mesin-mesin produksi. Hal tersebut tidak selalu dapat disertai dengan peningkatan harga jual produk ROTI dan karenanya akan berdampak negatif terhadap nilai penjualan dan tingkat profitabilitas ROTI Ketidakmampuan ROT I dalam mengelola fluktuasi nilai tukar dapat berdampak negatif terhadap keuntungan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. 8. Risiko Persaingan Usaha
ROTI melakukan penjualan produk-produknya melalui perite!. Oengan semakin banyaknya peritel yang memproduksi roti sendiri untuk dijual (private label), maka Perseroan menghadapi risiko persaingan usaha dari para peritel tersebut. Akibatnya, ada hambatan dalam menjual prod uk ROTI di toko-toko peritel karena peritel memaksimumkan penjualan rotinya sendiri. Selain persaingan usaha dar; para peritel, ROTI juga menghadapi persaingan dari industri toko roti (boutique bakery) dan industri rumah tangga (usaha kecil) yang meskipun memiliki skala usaha lebih kecil dari ROTI tetapi berjumlah banyak dan memiliki pelanggan tersendiri. Ketidakmampuan ROTI dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat di pasar dapat berdampak negatif terhadap kinerja keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. 9. Risiko Isu Bahan Pengawet dan Halal
Mengingat produk ROTI adalah makanan yang memiliki umur lebih dari satu hari, ROTI menghadapi risiko adanya isu yang berkembang di tengah masyarakat sehubungan dengan bahan pengawet yang digunakan, yang dapat membuat produk ROTI bertahan untuk beberapa hari. Isu tersebut dapat memberikan gambaran yang tidak baik atas bahan baku yang digunakan serta proses produksi dan pengolahan yang dilakukan oleh ROT!. Selain itu, dapat
29 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It; .
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
berkembang pula isu mengenai halal atau tidaknya produk yang dihasilkan ROTI. Apabila isu-isu tersebut berkembang di tengah masyarakat maka terdapat kemungkinan permintaan pasar atas produk-produk ROTI menjadi berkurang dan mengakibatkan turunnya penjualan ROTI. Ketidakmampuan ROT I dalam mengelola isu bahan pengawet dan halal tersebut dapat berdampak negatif terhadap tingkat permintaan prod uk ROT I dan mengakibatkan penurunan penjualan ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
B. FAST 1. Risiko Pencabutan Hak Waralaba FAST diberi hak untuk membangun dan mengoperasikan restoran menggunakan merek KFC di seluruh Indonesia, dengan mengikuti panduan dan standar yang ditentukan oleh Yum Asia Franchise Pte Ltd. Ketidakmampuan FAST dalam mengelola waralaba sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan oleh Yum! Asia Franchise Pte Ltd dapat mengakibatkan pembatalan perjanjian waralaba sehingga dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
2. Risiko Persaingan Usaha Seiring dengan maraknya nama-nama baru bermunculan di dunia usaha restoran cepat saji serta berkembangnya nama-nama lama yang telah hadir lebih dahulu menciptakan tingkat persaingan yang sang at ketat sehingga berpotensi terjadinya penurunan pangsa pasar, khususnya di kota-kota besar. Ketidakmampuan FAST dalam menghadapi persaingan usaha dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, hasil penjualan dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
3. Risiko Ketersediaan dan Fluktuasi Harga Bahan Baku FAST memperoleh pasokan daging ayam karkas segar dan beku dari sekitar lima belas pemasok di seluruh Indonesia, namun hal tersebut tidak menjamin ketersediaan bahan baku terutama pada hari-hari libur seperti Idul Fitri, Natal & Tahun Baru dan liburan sekolah. Selain itu, harga daging ayam karkas segar dan beku juga berfluktuasi setiap minggu tergantung ketersediaan dari para peternak di wilayah Indonesia terutama pada hari-hari libur besar dimana harga daging ayam karkas segar dan beku dapat mengalami lonjakan cukup tinggi.
30 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ii:
'KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
Ketidakmampuan FAST untuk memperoleh bahan baku yang baik dan pada harga yang menguntungkan FAST dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
4. Risiko Sumber Daya Manusia Bisnis yang dijalankan oleh FAST merupakan bisnis dengan tingkat persaingan yang ketat terutama dalam perolehan karyawan yang berkualitas. FAST sangat bergantung pad a manajemen senior dan karyawan inti untuk pengalaman dan keahliannya di industri untuk perencanaan bisnis dan operasional perusahaan sehingga kehilangan sumber daya manusia dan atau tidak mampu memperoleh karyawan berkualitas dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. Selain itu kenaikan upah minimum regional/propinsi yang melebihi tingkat inflasi akan mempengaruhi biaya operasional FAST. Hal ini disebabkan karena FAST mengandalkan karyawan dalam jumlah cukup besar untuk operasional gerai. Selama ini, FAST berusaha untuk mengatasi kenaikan upah minimum regional/propinsi dengan meningkatkan harga jual produk FAST. Namun, apabila upah minimum regional meningkat dengan tajam dan tidak terkendali dengan baik maka biaya operasional akan meningkat cukup signifikan yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja usaha FAST, yang se/anjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. FAST juga tidak dapat menjamin tidak timbulnya perselisihan tenaga kerja yang dapat menyebabkan gangguan operasional dan aksi mogok yang dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
5. Risiko Produk Terkontaminasi FAST menghadapi risiko produk yang terkontaminasi pad a tahap bahan baku, proses produksi dan penyajian ke konsumen akhir. Kontaminasi produk dapat berdampak hilangnya kepercayaan konsumen terhadap produk FAST dan akibatnya penurunan penjualan FAST. Ketidakmampuan FAST untuk menjaga produknya dari hal-hal yang dapat menyebabkan kontaminasi dapat berdampak negatif terhadap citra prod uk, kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
31 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
~
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
C. 10M 1. Risiko Persaingan Usaha
Industri ritel merupakan salah satu industri yang memiliki persaingan yang ketat di Indonesia, dimana sebagian besar di dominasi oleh peritel tradisional (seperti: pasar tradisional, toko kelontong dan warung) dan peritel modern (seperti: minimarket, convenience store, supermarket dan hypermarket). Untuk mempertahankan dan mengembangkan posisi pasar dalam persaingan industri yang ketat dan terfragmentasi, 10M secara terus menerus harus menyediakan produk yang bervariasi dengan harga yang kompetitif serta pelayanan yang unggul terhadap pelanggan untuk menjaga dan meningkatkan pangsa pasar 10M di usaha rite!. Oalam rangka mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar 10M di industri ritel yang sang at ketat dan terfragmentasi, maka 10M harus mampu menganalisa faktor-faktor persaingan usaha seperti harga, kualitas dan variasi produk, promosi produk dan brand awareness atas gerai-gerai 10M. Ketidakmampuan 10M dalam bersaing dar; segi harga, kualitas dan vanasl produk, promosi produk yang efektif dan brand awareness atas gerai-gerai 10M dapat berdampak negatif terhadap pangsa pasar, kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.\ 2. Risiko Ketidakmampuan Oalam Mengembangkan dan Memelihara Jaringan Oistribusi dan Gerai
Kegiatan pengembangan jaringan distribusi dan gerai sangat mempengaruhi keberhasilan 10M untuk meningkatkan kegiatan usahanya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan pengembangan jaringan distribusi dan gerai 10M adalah kemampuan 10M untuk menganalisa lokasi gerai yang tepat, lokasi pergudangan yang cukup dan memadai, kemampuan memperoleh dana sesuai jadwal dan rencana, pelatihan dan pengelolaan karyawan serta keberhasilan negosiasi dalam penetapan syarat-syarat sewa dan atau jual beli lahan untuk gerai ritel baru yang menguntungkan 10M. Ketidakmampuan 10M dalam merealisasikan strategi tersebut dapat berdampak negatif terhadap kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. Pengelolan yang optimal termasuk pemeliharaan berkala atas gerai-gerai 10M sangat penting dalam kegiatan operasional 10M. Ketidakmampuan 10M dalam memelihara gerai-gerai tersebut secara optimal akan mengakibatkan gerai-gerai tersebut menjadi kurang menarik minat pelanggan untuk berbelanja, maka hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan penjualan dan dapat berdampak negatif terhadap kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
32 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
11:;.
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
3. Risiko Masa Sewa Gerai dan Pusat Distribusi Yang Tidak Diperpanjang Pad a saat ini, sebagian besar gerai dan pusat distribusi 10M tidak dimiliki sendiri melainkan sewa dari pihak ketiga. 10M harus dapat memperbaharui sewa tersebut dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan 10M terutama untuk lokasi gerai dan pusat distribusi yang memiliki prospek cerah. Tidak ada jaminan bahwa setiap sewa dapat diperpanjang dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan 10M dan apabila tidak disepakati perpanjangan sewa maka 10M harus mencari lokasi gerai dan pusat distribusi yang lain. Ketidakmampuan 10M dalam memperbaharui sewa atas gerai dan pusat distribusi dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan 10M tersebut dapat berdampak negatif terhadap biaya operasional, kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
4. Risiko Izin Usaha Kegiatan 10M dipengaruhi oleh kegiatan operasional gerai-gerainya sa at ini dan gerai-gerai baru yang akan dibuka oleh 10M di masa yang akan datang dimana setiap gerai yang didirikan dan dikelola oleh 10M harus memiliki izin usaha dari instansi yang berwenang. Izin usaha dapat diperoleh tiap gerai 10M apabila telah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku di instansi berwenang tersebut, seperti luas bangunan, jenis bangunan, kegiatan usaha dan dampak keberadaan gerai tersebut terhadap masyarakat sekitar. Tidak ada jaminan bahwa setiap gerai yang ada atau yang baru akan dibuka akan mendapatkan izin usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketidakmampuan 10M dalam memperoleh izin usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi gerai-gerainya akan mengakibatkan gerai-gerai tersebut tidak dapat beroperasional dan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
5. Risiko Yang Berhubungan Dengan Syarat-Syarat Perdagangan (Trading Terms) Secara umum, sumber pendapatan perusahaan yang bergerak di industri ritel sejenis 10M sebagian besar berasal dari pendapat sewa rak di dalam gerai dan pendapatan partisipasi promosi yang ditetapkan dalam syarat-syarat perdangan (trading terms) antara 10M dan pemasok. Trading terms umumnya mempunyai jangka waktu satu tahun dan perpanjangannya tersebut dipengaruhi oleh pencapaian volume penjualan produk pemasok.
33 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib'
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
'Ketidakmampuan 10M untuk memperoleh dan atau memperpanjang trading terms yang menguntungkan IDM dapat berdampak negatif terhadap kinerja keuangan 10M yaitu pendapatan usaha dan laba bersih, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
6. Risiko Sumber Daya Manusia Industri yang dijalankan oleh 10M merupakan industri dengan tingkat persaingan yang ketat terutama dalam perolehan karyawan yang berkualitas. 10M sangat bergantung pada manajemen senior dan karyawan inti untuk pengalaman dan keahliannya di industri untuk perencanaan bisnis dan operasional perusahaan sehingga kehilangan sumber daya manusia dan atau tidak mampu memperoleh karyawan berkualitas dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha 10M. Selain itu kenaikan upah minimum regional/propinsi yang melebihi tingkat inflasi akan mempengaruhi biaya operasional 10M. Hal ini disebabkan karena 10M mengandalkan karyawan dalam jumlah cukup besar untuk operasional gerai. Selama ini, 10M berusaha untuk mengatasi kenaikan upah minimum regional/propinsi dengan meningkatkan harga jual produk 10M. Namun, apabila upah minimum regional meningkat dengan tajam dan tidak terkendali dengan baik maka biaya operasional akan meningkat cukup signifikan yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. 10M juga tidak dapat menjamin tidak timbulnya perselisihan tenaga kerja yang
dapat menyebabkan gangguan operasional dan aksi mogok yang dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
7. Risiko Perubahan atas Kebijakan dan Peraturan Pemerintah Kegiatan usaha 10M juga dipengaruhi oleh perubahan kebijakan pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu kebijakan yang paling berpengaruhi terhadap industri ritel adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia No.111 tahun 2007 yang menjelaskan tentang usaha perdagangan eceran minimarket (dengan luas lantai kurang dari 400m2) termasuk dalam daftar bidang usaha terbuka dengan persyaratan modal dalam negeri sebesar 100% dan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.112 tahun 2007 yang mengatur tentang pengaturan lokasi berdasarkan tata ruang dan syarat. Oalam menjalankan kegiatan usahanya, 10M bergerak pad a gerai minimarket dengan luas area penjualan sampai dengan 400m2. Sampai saat ini, pemerintah tidak mengijinkan investasi asing untuk masuk ke dalam bidang usaha ritel dengan area penjualan di bawah 1.200m2. Apabila pemerintah mengijinkan peritel asing untuk melakukan kegiatan usaha sejenis 10M, maka hal ini dapat meningkatkan persaingan usaha yang sudah sangat ketat dan dapat berpotensi mengurangi pangsa pasar 10M dan pada akhirnya akan
34 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
~
•KJPPStefanus To:my Hardi & Rekan
mengurangi pendapatan 10M. Selain itu, setiap perubahan atas kebijakan atau peraturan pemerintah dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja . keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. 8. Risiko Ketergantungan Pada Kualitas Distribusi Pihak Ketiga dan atau Pemasok
Kemampuan 10M untuk mendistribusikan produk dagangannya ke geraigerainya sesuai jadwal sangat bergantung kepada kualitas distribusi pihak ketiga dan atau pemasok 10M dimana 10M bergantung kepada jaringan distribusi mereka yang harus beroperasional dengan efektif dan efisien. Ketidakmampuan 10M untuk menghilangkan ketergantung terhadap jaringan distribusi pihak ketiga dan atau pemasok dapat berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. 9. Risiko Ketergantungan Pada Teknologi Informasi (TI)
Oalam menjalankan kegiatan operasionalnya, 10M memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sistem dan jaringan infrastruktur TI. Penggunaan TI tersebut sangat penting dalam hal aplikasi bar code, point of sales di gerai, sistem pelaporan, persediaan, procurement dan manajemen logistik yang terintegrasi, khususnya antara pusat distribusi, gerai, serta kantor pusat dan cabangnya dikarenakan kondisi geografis wilayah Indonesia yang sangat luas. Oalam pengelolaan TI, 10M telah melengkapi sistem TI yang dikelolanya termasuk ~isaster and Recovery Managament. Namun hal tersebut tidak menutupi kemungkinan bahwa sistem TI yang dikelola 10M dapat mengalami gangguan dan tidak dapat beroperasi. Ketidakmampuan 10M dalam mengelola Tlnya dengan baik dapat berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan. 10. Risiko Keuangan
Oalam kegiatan pengembangan jaringan distribusi dan gerai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, 10M membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Selain itu, 10M membutuhkan pendanaan tambahan untuk menghadapai persaingan usaha, kebutuhan modal kerja dan berbagai kebutuhan lainnya. Tidak ada jaminan bahwa 10M akan dapat memperoleh pendanaan dengan syarat-syarat yang menguntungkan dan apabila 10M tidak dapat memperoleh pendanaan sesuai dengan jadwal dan rencana usaha 10M dengan syarat dan ketentuan yang kompetitif dan menguntungkan 10M maka hal tersebut akan berdampak negatif terhadap prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
35 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
~
KJPP Stefanus Tonny.Hardi & Rekan
B. Analisis Kualitatif Kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam perdagangan umum, keagenan, dan perwakilan khususnya di bidang teknologi informasi berupa jasa penyedia akses internet, menyediakan infra struktu r (internet/ekstranet), pembuatan web, portal, banner dan domain, co-a location server dan memberikan jasa untuk merancang aplikasi perangkat lunak dan jasa lainnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Sebagaimana dijelaskan dimuka, Perseroan masih memiliki saldo rugi (defisit) yang besar walaupun Perseroan dalam lima tahun terakhir mampu memperoleh laba. Kondisi ekuitas Perseroan seperti diatas, menyebabkan ketidak mampuan Perseroan untuk melakukan pembagian deviden walaupun kondisi kinerja dalam lima tahun terakhir Perseroan mampu menghasilkan laba, karena sesuai dengan ketentuan dalam Undang Undang No. 40 T entang Perseroan terbatas, selama masih memiliki saldo rugi tidak diperkenankan metakukan pembagian deviden. Kondisi Perseroan seperti diatas tidak terlepas dari kinerja historis Perseroan yang bergerak dalam bidang jasa teknologi informasi. Untuk jelasnya perkembangan lima tahun terakhir dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Kegiatan Usaha Produk dan Jasa Saat ini Perseroan melakukan kegiatan usaha sebagai penyedia jasa akses internet yang ditunjang dengan kegiatan jasa teknologi informasi lainnya, yaitu: jasa solusi teknologi informasi, portal bisnis internet (www.ogahrugLcom) dan aplikasi TOMS (Tyre Distribution Management System). Berikut rincian mengenai kegiatan usaha tersebut: 1. Jasa Akses Internet (ISP) • Digital Dial Up • Leased Line • Wireless 2,4 Ghz, Wireless 3,5 Ghz dan 5,? Ghz Iisensi • Internet Ready Port • Wireless Office Ready • FTP, akses telnet dan data transfer • POP dan web mail accounts • Web-hosting, web-design, web-advertising dan web-Development • Satelite & Fibre Optic connection • Pendaftaran Domain dan Country code Top Level Domain • Penyediaan individual dan corporate account Layanan jasa akses internet tersebut didukung oleh Customer Support 24 jam/? Hari seminggu.
36 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
2.· Solusi Teknologi Informasi Memberikan jasa konsultasi layanan terpadu dalam membangun suatu infrastruktur telekomunikasi berbasis internet untuk berbagai jenis industri. Adapun layanan yang diberikan termasuk: • • • • •
Desain, perancangan/perencanaan, pembangunan dan pengembangan jaringan infrastruktur untuk internet (LAN & WAN) Penyusunan dan pengembangan database Implementasi sistem keamanan jaringan Penyediaan perangkat komputer & telekomunikasi Pelatihan engineer dan operator IT.
3. Portal Bisnis Internet Ogahrugi (www.ogahrugLcom) Ogahrugi adalah situs media belanja diskon yang dikenal sebagai "daily deals". Ogah Rugi memfasilitasi pelanggan untuk mendapatkan promo-promo terbaru dengan potongan harga fantastis, sekaligus digunakan sebagai media promosi online bagi merchant yang ingin memperkenalkan produk dan layanannya. OgahRugi sebagai salah satu daily deals yang paling cepat pertumbuhannya di Indonesia menawarkan kerjasama dengan berbagai merchant untuk mempromosikan produk dan layanannya untuk komunitas online. Dalam 11 bulan di tahun 2011 jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 55 juta pengguna, naik 10 juta dari tahun 2010. Demikian pula pengguna mobile/handphone yang telah mencapai 180 juta orang pad a akhir November 2011. Hal ini menunjukan perubahan tren komunikasi untuk pasar remaja dan dewasa muda yang mengarah pada komunikasi digital. OgahRugi telah menjangkau lebih dari 30.000 member di seluruh Indonesia, dengan fokus pad a DKI Jakarta dan kota-kota besar. Pelanggan telah menikmati aneka produk terbaik dengan diskon menarik yang dipersembahkan oleh ratusan merchant terpilih.
4. Aplikasi TDMS (Tyre Distribution Management System) Aplikasi TDMS merupakan sistem terintegrasi untuk proses distribusi, spesifik untuk toko dan distributor ban, yang dibuat oleh Perseroan untuk digunakan oleh PT Multistada Arah Sarana Tbk. Dengan menggunakan teknologi berbasis web, TDMS memberikan fasilitas bagi pemilik usaha untuk melakukan pemantauan secara online.
37 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonny Hardi '& Rekan
b) Kinerja Keuangan
Berikut adalah kinerja keuangan Perseroan dalam 5 tahun terakhir La~oran
Laba Rugi
(dalam miliar Rp) Pendapatan HPP Laba Kotor Biaya Operasi Laba Operasi Pendapatanl(biaya) lain-lain Laba Sebelum Pajak Biaya Pajak Laba setelah Pajak
2008 15.995 (10.685) 5.310 (4.737) 573 (348) 225 (147) 78
2010 16.425 (11.'585) 4.840 (4.275) 565 45 610 (171) 439
2009 16.035 (11.468) 4.566 (4.335) .231 12 243 {54) 189
2012 13.928 (8.557) 5.371 (4.783) 588 (238) 350 (129) 221
2011 18.372 {13.615) 4.757 (3.939) 818 (91 ) 727 (256) 472
Neraca (dalam miliar Rp) ASET LANCAR Kas dan bank Investasi jangka pendek Piutang usaha Pajak dibayar di muka Biaya dibayar dimuka ASET TIDAK LANGAR Piutang hub istimewa Aset pajak tangguhan Aset tetap, net Aset lain-lain JUMLAH ASET LlABILlTAS LANGAR utang hub istimewa Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual utang sewa Utang pajak Pendapatan diterima di muka Biaya yang masih harus dibayar uang muka jaminan Laibilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas jangka panjang jatuh waktu <1th
LlABILlTAS TIDAK LANCAR Liabilitas jangka panjang jatuh waktu >1th utang hub istimewa Utang sewa Liabilitas imbalan pasti - Pasca kerja
2008
2009
2010
2011
2012
1.674
90
587
818
1.107
490 693
1.168 53 243 2.282
1.745 31 2.883
3.240 275 5.189
1.273
662 247 114 1.609
2.500 1.001 12.217
1.103 14.930
75 14.808
149 14.278
207 13.732
15.719
16.033
14.883
14.427
13.939
20.908
17.306
16.492
16.709
16.821
1.181
1.359 845 3
1.359 1.447
2.376
1.388 2
132
183
1
376
8
18
31
35
9
4.000
3.641
3.342
45
9
439 484
577 587
36 244
259,91
55 339 396
259,91
1.070
8.786,44
968
8.786,44
342 1.310
229
778 778
38 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP StefanusTonny Hardi&."Rekan
EKUITAS Modal Saham Biaya emisi efek ekuitas Defisit
46.000 (2.325) (31.814) 11.861
46.000 (2.325) {28.750} 14.925
46.000 (2.325) (31.667)
46.000 (2.325) (31.195}
46.000 (2.325) (30.974)
12.008
12.481
12.701
20.908
17.306
16.492
16.709
JUMLAH EKUITAS DAN KEWAJIBAN
16.821
LaQoran Arus Kas (da/am miliar Rp)
2008
2009
2010
2011
2012
9.675 (4.972)
16.115 (17.176}
16.195 (14.748)
17.902 (17.870)
13.443 (13.076}
4.703
(1.061)
1.447
32
368
129 5.824 (11.700)
22
8
(1.734)
(959)
(37)
(44)
(950)
(37)
(44)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok Arus kas bersih tersedia dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVIT AS INVESTASI Pendapatan bunga Penjualan aset tetap Penambahan aset tetap Penambahan aset tetap dalam pelaksanaan Arus kas bersih tersedia dari aktivitas investasi
(1.311 2 (5.747)
(3.023)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Piutang pada pihak yang mempunyai 2.500 hub istimewa
2.S00
Pembayaran utang sewa guna usaha
(60S}
Arus kas bersih tersedia dari aktivitas pendanaan
1.895
2.500
KENAIKAN BERSIH DALAM KAS
850
(1.584)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
824 1.674
KASDAN BANK PADA AKHIR TAHUN
267
{31}
(3S}
236
(35)
497
231
289
1.674
90
587
818
90
587
818
1.107
Rasio Keuangan 2008 Laba Kotor/Pendapatan Laba Operasi/Pendapatan Laba Bersih/Pendapatan Pertumbuhan Pendapatan Pertumbuhan Laba Kotor Pertumbuhan Laba Operasi Pertumbuhan Laba Bersih
33% 4% 12% 3,83% -42,92% 16S,16% -1,43%
2009 28% 1% 3% 0,2S% -14,00% -59,63% -75,97%
2010 29% 4% 7% 2,43% 5,99% 148,90% 146,75%
2011 26% 4% 10% 11,8S% -1,71% 27,66% 63,11%
2012 39% 3% 10% -24,19% 12,90% -43,67% -24,23%
39 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonny Harcli ,& Rekan
Selama 5 tahun terakhir Perseroan mencatatkan pendapatan yang berfJuktuasi dan bahkan cenderung menurun di tahun 2012. Pendapatan jasa IT solution yang diperoleh Perseroan menutupi kerugian dari jasa penyedia akses internet yang dilakukannya. Selain hal itu Perseroan juga terlihat tidak memiliki skala ekonomis yang berarti dalam menjalankan usahanya serta tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan skala ekonomis perusahaan. Manajemen Perseroan melihat bahwa potensi bisnis usaha penyedia akses internet yang dijalankan, tidak memiliki prospek dan daya saing. Berikut adalah grafik yang menggambarkan pendapatan dan biaya per masingmasing kegiatan usaha:
16,000 14,000 12,000 10,000 8,000
I!m Jasa .,"' .... ,,,"''''',
Akses
Internct
1m HPP Akscs Internet IT solution &.
4,000 2,000
I!m HPP IT solution
&.
lainnya
2008 2009 2010 2011 2012
Disamping atas dasar gambaran kinerja historis, kegiatan usaha Perseroan dalam bidang teknologi informasi ini untuk masa kedepannya juga menurut manajemen Perseroan tidak akan mengalami pertumbuhan usaha yang menarik dan tidak akan mencapai skala ekonomis usaha yang ideal. Atas dasar kondisi kegiatan usaha saat ini yang diuraikan diatas, maka manajemen Perseroan bermaksud merubah kegiatan usaha utamanya berupa bidang teknologi informasi mejadi dalam bidang perdagangan rite I kebutuhan rumah tangga dan perdagangan makanan serta restoran Oleh karenanya, melalui perubahan kegiatan usaha utamanya, Perseroan diharapkan akan tumbuh semakin cepat seiring dengan peningkatan yang signifikan pad a kinerja operasional dan keuangan Perseroan yang pada akhirnya akan memberikan Perseroan kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang akuisisi strategis atas kegiatan perdagangan ritel, kegiatan usaha makanan dan restoran, sehingga terjadi diversifikasi usaha dari Perseroan. Dengan penerapan strategi ini, diharapkan di masa yang akan datang Perseroan mampu untuk memperoleh laba yang memadai dan dalam waktu yang tidak terlalu lama laba yang diperoleh dapat menutup kerugian Perseroan.
40 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
~
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
c) Tinjauan Kondisi Perekonomian Indonesia, Industri Perdagangan Ritel Kebutuhan Rumah Tangga, Industri Makanan dan Restoran, Industri Roti Dibawah ini diuraikan kondis! perekonomian Indonesia, industri usaha penyediaan jasa internet dan industry berbasis online, industri perdagangan ritel kebutuhan rumah tangga danindustri makanan serta restoran serta industri roti yang akan menjadi kegiatan usaha utama Perseroan dimasa mendatang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Perseroan.
i. Tinjauan Perekonomian Indonesia Selaras dengan visi pembangunan indonesia yang tertuang dalam Undang-undang no 17 tahun 2007 tentang pembangunan jangka panjang nasional tahun 2005-2025, Pemerintah melalui masterplan percepatan perluasan pembangunan ekonomi indonesia (MP3EI) berusaha menempatkan indonesia sebagai negara maju dengan pendapatan per kapita yang berkisar USD 14.250 - USD 15.000 dengan nilai total perekonomian (PDB) berkisar antara USD 4 - USD 4,5 Triliun. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pertumbuhan riil sebesar 6,4-7,5% pada 2011-2014 dan sekitar 8-9% untuk periode 2015-2025. Pertumbuhan ini harus diikuti dengan penurunan tingkat inflasi dari 6,5% menjadi 3% pada tahun 2025. Dengan kombinasi tersebut maka karakteristik sebagai negara maju akan terpenuhi.
~:
l'tM!!I,- llm4"o-lIj,Smliun. """4!!"'I'jlm"ll'luliJiitil
e,i;ir",lu,,, - U\5D PI:!B, IUm 10i)Mlllillllt
!'UliI~"""'pfWI LISl':\ ;LifIOOj
- um is,t'i-11l'.9'klliiaffl
!"1!f>_'1lilllrt~$ diP!'~
-'um U!ml)-
4!1.00a
14.2$0 -l'!LliOCI{n~ be"P"n~~
Sumber: depkeu.go.id
Berdasarkan Biro Pusat Statistik pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2012 meningkat sebesar 6.23 % dibandingkan pada tahun 2011. Peningkatan ini terjadi pad a semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami pertumbuhan hanya sebesar 1.49% Pertumbuhan PDB pada 2012 berdasarkan bidang usaha dari yang tertinggi hingga yang terendah yaitu bidang pengangkutan dan komunikasi sebesar 9.98%, perdagangan hotel dan restaurant 8.11 %, konstruksi 7.5%, Keuangan, Real Estat 41 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
dan Jasa Perusahaan 7.15%, Listrik, Gas dan Air Bersih 6.4%,lndustri Pengolahan 5.73%, Jasa lainnya 5.24%, Pertanian 3.97%, Pertambangan dan penggalian 1.49%. Adapun Laju pertumbuhan PDS berdasarkan bidang usaha dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Nilai POB Menurut Lapangan Usaha Tatum 2010-2012, Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2012 1.ap~1l
AtasDasar lUtga l3erlaku {tIimm rupiali,
USliM
2010 (1)
1-
P~
PetemakJit!, KcllulllnJit! dllfl Pertllanan
2. P1!rtlImoofl!JM dan Peti9'llallJit!
S. illdum Pllflgot:men
,t liWik Gas, 111m Air Bel\lih 5. K!lr1SlruKSi II.
~Jit!,
],
PIlll{llll1~u!an llan l\cl'!Mlikesf
Hrnei.llan Restorlil'l
S, KlItlengJit!, Rea{ EM, dan Jasa
Perllsaman
g, Ja",Jasa
2011
Alas I)auf fIa
2012
2tU
ipersml
(2)
(S)
(7)
(e}
\il&rsan) {Sl
9ll6,5
1001}i
1100.4
30U.
3iSA}
32?;6
3,97
(l,51
119'}
lJ19.5
SrOJi
187,2
leiH!
192.1,
UB
CUi
U!.lB,1
i eoo,l
1 Sli,B
597,.1
l\33,a
Gnu
o,t::!
1Ai'
(5)
2012
Sumbel'
201.2 ¥l
201D
21.\11 !lil
Laiu
Pert_buhan P~iiIl
4BJ
5&.8
65,1
t8,1
1!lS
2tLl
!iAQ
(l,O$
861).9
(54,S
1l61,Q
100,0
100):)
tf2J}
1,50
0,411
W,5
1024.1)
1145Jl
400,5
431,2
471.£
8,11
1,44
423,2
491,3
549.1
2J$,n
241.3
265,4
9,93
0,00
.,5
535,2
roa,5
71tC
~.2
1'53,0
7,15
0,00
800,4
i'&HI
868,7
2ilJl
232,5
244,7
5,24
0.411 6,23
l'lOdilk Dmnestlk BMI} [PDB!
6446,9
1422,S
3241,9
2314,5
2464,7
261!U
fi,23
PM iill!~lI Wg3$
:5942,0
6791,9
1004,8
2111,1
23Z2JI
24$1.0
6,81
Sumber:BPS
Pertumbuhan PDS pada 2012 ini bila dilihat berdasarkan harga yang berlaku telah mengalami peningkatan sejak tahun 2010 dari 6.446,9 triliun rupiah untuk tahun 2010 menjadi 7.422,8 triliun rupiah pada tahun 2011, menjadi 8.241,9 triliun rupiah pad a tahun 2012. Pada 2012, secara keseluruhan pertumbuhan PDS diluar minyak dan gas tercatat sebesar 6,81 %. Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV - 2012 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal ini disebabkan karena penurunan di sektor pertanian sebesar 23,06% karena siklus musiman sementara untuk industri lainnya mengalami pertumbuhan yang positif yaitu sektor konstruksi 4,02%, Listrik gas dan air bersih 2,74%, Pengangkutan dan Komunikasi 2%, jasa lainnya 1,96%, Industri pengolahan 1,41 %, Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 1,23%, serta Sektor Pertambangan dan penggalian 0,2% Meskipun demikian Perekonomian Indonesia pad a kuartal IV 2012 ini sendiri bila dibandingkan dengan kuartal IV 2011 telah mengalami kenaikan di semua sektor dengan kenaikan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,63% perdagangan hotel dan restaurant 7,8%, dan konstruksi 7,79%, namun ada beberapa sektor yang pertumbuhannya jauh lebih rendah dari pada tahun sebelumnya yaitu sektor pertambangan dan penggalian yang hanya mengalami pertumbuhan 0.48%.
42 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
laJuPertumbuhan POB Trfwutanan Menurut lapangan.Usaha
(persen) Triwlan 1I!-2612 Temliloap Triwulan 11.21)12.
Triwulan 1\"·2612 Temadap Tliwulan 1II~2012
TrivmIan lV~1012: Teriladap TriI1mlan lV·101i
(l}
·23,(16 .jJ,52
0,20
3. Irrtltis!ri Pengola!um
3,86
1.41
4. lisirlk. Gas. dan Air Serslh
0.96
ti
3,12
KOl1struksJ
:t25 4J}2
tl
Kamunli!Esl
7.
Keltan1¥lln, Rea! Eaiat, dan Jam P~aan
4,.2Q
2,21
'1 ..79 Produk Oornestlk Elmio (POB~
·1,45
8,11
POB Tal'l;pa Mlgas
.1,39
6,13
Sumber:BPS
Bila dilihat dari peranan dan struktur ekonomi per industri, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi yang terbesar dengan 23.94% sedangkan yang terendah memberikan peranan yaitu listrik, gas dan air bersih sebesar 0.79%. Struktur POB UenuNt Lapangan Usaha Tahun 201()-2012 (persen)
t
Perlanlan, Pelamakan,Kellu~I'I; d!ll'l PertkM!ll'l
2010
2t>11
2612
{21
{3)
{4}
15,29
14]0
14,44
2. PetmrOOangan·dan Pet1!fl~
11,16
lU!S
11,18
3.lt1tl1.!aifj Pet1!flolal',a;n
24,80
24,33
23,94
!I,76
O.7g
11M5 13,00
liwa" Gaa, dan Air i3el'$lh
5. Koostruk$l
'f!l,25
D,n l!'J;ft}
6. Pet!:!aga!lg!ll'l, Hole!, dan ~oo
13,68
1:lW
4.
1"
Penga~n dan KumtJnb~
I!. KeuoogfJlft Rool Eslat, dan Jasa Pefl.l$fJlhaoo 9.
J~Jam
6,S1
6,86
1,24
7,21
1{1,24
11.1,56
m,lS
Ptoduk Dom_ill: BtUtofPD89
100M
100,0
100,0
1'00 Tsnps Mig.
92,11
91,58
92,21
Sumber:BPS
Perkembangan industri pengangkutan dan komunikasi yang sangat tinggi ini pada tahun 2012 juga menjadikan salah satu industri dari enam industri yang direkomendasikan oleh Komite Ekonomi Nasional (KEN). Menurut sekretaris Komite Ekonomi Nasional, penyebab rendahnya pertumbuhan di sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan serta pertambangan dan penggalian disebabkan oleh masalah tata ruang yang tak kunjung berakhir.
43 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonnyliardi & Rekan
Berdasarkan KEN, bisnis-bisnis yang diperkirakan akan tumbuh pesat di tahun 2013 ini adalah bidang industri : . 1. Listrik, gas dan air bersih, 2. Konstruksi dikarenakan program MP3i yang menyebabkan pertumbuhan sektor ini di seluruh wilayah indonesia 3. Hotel, restaurant, dan perdagangan, hal ini seiring dengan peningkatan jumlah kelas menengah di Indoneia. 4. Transportasi dan telekomunikasi,KEN memperkirakan untuk bisnis akan tumbuh terutama industri telekomunikasi sebesar 10% 5. Keuangan 6. Jasa, industri ini diperkirakan oleh KEN akan tumbuh sekitar 6,0-6.6% Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren yang meningkat dalam 4 tahun terakhir. Ditutup pada angka 1.355,41 pada tahun 2008, IHSG tidak terpengaruh dengan adanya krisis keuangan global yang terjadi pad a tahun 2008, bahkan IHSG semakin menarik perhatian para investornya dengan menguat ke level 2.534,36 per tanggal 30 Desember 2009 dan kembali menguat menjadi 3.703,51 per tanggal 30 Desember 2010. Meskipun sempat mengalami penurunan sementara pad a bulan Januari 2011, setelah adanya kenaikan Suku Bunga BI sebesar 25 bps dari 6,5% menjadi 6,75% pada bulan Februari 2011, IHSG kembali menguat ke level 3.821,99 per 30 Desember 2011. Penguatan indeks ini dapat dikaitkan dengan pertumbuhan fundamental dari makro ekonomi Indonesia yang ditunjukkan dengan nilai tukar yang semakin stabil, prospek pertumbuhan ekonomi yang positif, dan juga pada perbaikan tingkat resiko Standard & Poor (S&P) pada 2011 dari BB menjadi BB+, dan pada 2012 tingkat resiko ini mengalami perbaikan lagi dengan menjadi BBB-. Tetapi fa kto r utama yang mendorong penguatan indeks ini adalah karena investasi besar-besaran dari para investor asing. Penguatan IHSG ini pad a tahun 2012 terus berlanjut IHSG ini ditutup pada level 4.316,69 per 31 Desember 2012. Pertumbuhan IHSG
Jan 09
Jan 10
Jan 11
Jan
n
Jan 13
Sumber: Yahoo Finance
44 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
~
KJPP Stefanus Tonny Hardi &Rekan
Kurs Rupiah terhadap US Dollar, terus mengalami tekanan terutama karena faktor globalyaitu terus meningkatnya harga minyak bumi yang puncaknya terjadi pada pertengahan tahun 2008, akan tetapi pemerintah terus berupaya agar kondisi makro ekonomi Indonesia cukup baik dan stabilitas ekonomi dapat tetap terjaga; hal ini tercermin dengan membaiknya kinerja neraca pembayaran, moneter dan keuangan negara, dimana cadangan devisa yang dimiliki Negara terus meningkat, yaitu cadangan devisa pada akhir tahun 2009 mencapai US$.66,1 miliar, meningkat sebesar US$.14,S miliar dari cadangan devisa tahun 2008 sebesar US$.S1,6 miliar. kemudian cadangan devisa terus meningkat pada akhir tahun 2010 hingga mencapai US$.96,2 miliar, dan pada akhir tahun 2011 menjadi US$.110,1 miliar. Namun hingga Juni 2012 cadangan devisa ini menurun menjadi US$ 106,S miliar, dan pada awal Januari 2013 cadangan devisa Indonesia sekitar US$ 108,8 miliar Kondisi makro yang stabil ini tercermin pula dengan penetapan kurs mata uang US Dollar oleh BI. Terjadinya krisis keuangan global yang berasal dari Amerika Serikat sejak Juli 2008 telah mengakibatkan melemahnya mata uang Rupiah dimana per 31 Desember 2008 kurs tengah BI untuk mata uang Rupiah menjadi Rp.10.9S0 per US$.1 ,00. Akan tetapi atas upaya Pemerintah bersama Bank Indonesia, Pemerintah dapat mengatasi dampak krisis keuangan global terhadap perekonomian didalam negeri dan mata uang Rupiah terus menguat; hal ini tergambar dari kurs tengah BI untuk mata uang Rupiah per 31 Desember 2009 menjadi Rp.9.400 per US$.1,00, bahkan per 31 Desember 2011 menguat kembali menjadi Rp.9.068 per US$.1 ,00. Tren Rupiah yang semakin menguat ini ternyata tidak berlanjut pada tahun 2012 dimana posisi kurs tengah BI untuk mata uang Rupiah per 31 Desember 2012 menjadi Rp 9.670 per US$ 1,00. Hal ini disebabkan belum berakhirnya krisis di Eropa dan telah mempengaruhi beberapa negara lainnya diantaranya Italia dan Spanyol. meskipun arus modal yang disebabkan oleh persepsi investor asing yang positif terhadap kekuatan fundamental ekonomi Indonesia dan terhadap Pasar Modal juga semakin besar. Berdasarkan Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijkan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo, pelemahan kurs rupiah yang terjadi pada tahun 2012 ini disebabkan karena kondisi perekonomian Indonesia yang agak melemah dan disertai dengan tingginya defisit transaksi berjalan terutama pada kuartal I - 2012 yang mencapai 3,1%, namun defisit transaksi berjalan ini pada kuartal III - 2012 menjadi hanya sebesar 2,2% saja, dan diperkirakan akan semakin menurun pad a kuartal selanjutnya. Selain itu membaiknya perekonomian ini juga didukung dengan neraca pembayaran yang terjadi selama tahun 2013 yang mengalami surplus. Dengan membaiknya neraca pembayaran Indonesia maka Bank Indonesia memperkirakan bahwa pada tahun 2013 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami peningkatan sebesar 6,3 hingga 6,8 %.
ii. Tinjauan Usaha Penyediaan Jasa Internet (Internet Service Provider) dan Industri Berbasis Online (e-commerce) Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana
45 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib
KJPP Stefan us Tonny i-Iardi& Rekan
semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet. a.
Perkembangan penyedia jasa Internet (Internet Service Provider) Internet Service Provider (ISP) adalah perusahaan atau badan yang menyelenggarakan jasa sambungan internet dan jasalainnya yang terkait. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyelenggara jasa internet. Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke internet, pendaftaran nama domain, dan hosting.
ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP dapat terhubung ke jaringan internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabef (modem, sewa kabel, dan jalur lebar), radio, maupun VSAT. Biasanya, ISP menerapkan biaya bulanan kepada pelanggan. Hubungan ini biasanya dibagi menjadi dua kategori: modem ("dial-up') dan jalur lebar (broadband). Hubungan dial-up sekarang ini banyak ditawarkan secara gratis atau dengan harga murah dan membutuhkan penggunaan kabel telepon biasa. Hubungan jalur lebar dapat berupa ISDN, non-kabel, kabel modem, DSL, satelit. Broadband dibanding modem memiliki kecepatan yang jauh lebih cepat dan selalu "on", namun lebih mahal. Untuk di Indonesia hal ini ditangani oleh APJI (Asosiasi Penyedia Jasa Internet). Peusahannya biasa disebut ISP (Internet Service Provider). Halhal yang biasa dilakukan oleh ISP tersebut ialah pemberian IP Address (alamat IP) publik kepada para pelanggannya beserta perihal pengaturan bandwidth. Secara kasar, bandwidth dapat diartikan sebagai jalan raya. Semakin besar jalannya, aktivitas internetpun akan semakin lancar, ditentukan dengan ukuran Kbps atau KBps yang merupakan ukuran kecepatan transfer data. Bahkan sekarang sudah dalam hitungan Mbps atau bahkan Giga. Monitoring tersebut dilakukan oleh salah satu bagian dalam ISP bernama NOC (Network Operation Center) Dimulai pada dekade 90-an perkembangan Internet semakin berkembang pesat.Di Indonesia sendiri bisnis Internet mulai dikenal sekitar tahun 95-an yang diawali dengan munculnya Internet Service Provider yang menyediakan akses ke Internet dengan bandwidth berkisar antara 14.4 kbps hingga 28.8 kbps. Hingga akhir tahun 1999 daftar ISP di Indonesia baik yang sudah beroperasi maupun belum beroperasi sekitar 55 ISP dari jumlah tersebut yang terdaftar menjadi anggota Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sebanyak 27 ISP , selanjutnya sampai dengan tahun 2012 jumlah ISP yang tercatat sebagai anggotai APJII sudah menginjak angka 277 ISP. Bisnis ISP memiliki prospek yang bagus. Saat ini semua bisnis yang berbasis Internet tidak akan berkembang apabila infastruktur dan koneksi ke Internet tidak dibangun terlebih dahulu. 46 Professional Services in Valuation and Financial Consultaucy
It;
KJPP Stefanus Tonny Hard! & Rekan
Tabel Keanggotaan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia TERDAFTAR SEJAK TAHUN
1996-1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 TOTAL ANGGOTA SID 2012
JUMLAH
27 22 22 10 11
9 26 20 26 21 11 25 22 25 277
Sumber: APJII (www.apjii.or.id)
Sekarang, dengan perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak hanya dengan menggunakan jaringan telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber optic dan wireless. Oi Bali, Oenpasar pada khususnya ISP dengan teknologi wireless paling banyak tumbuh. Karena teknologi ini "paling murah". Tidak perlu membangun jaringan kabel, mudah dipindahkan, tidak ada biaya ijin dan lain-lain. ISP terkoneksi satu sarna lain dalam Internet Exchange. Sebagian besar ISP memerlukan upstream, ISP yang tidak memiliki upstream disebut Tier1 yang hanya memiliki pelanggan dan interkoneksi. Poin penting yang perlu diketahui sebelum menentukan ISP yang akan dipakai adalah backbone koneksi yang dimiliki. Ini menentukan kapasitas terpasang yang bisa disediakan untuk lalu-lintas data. Semakin besar backbone yang dimiliki semakin baik. Biasanya dinyatakan dengan ukuran Mbps. ISP menerapkan biaya bulanan kepada pelanggan dan biasanya dibagi menjadi dua kategori, yaitu : 1) Dial-up ("kabel") Hubungan dial-up sekarang ini banyak ditawarkan secara gratis atau dengan harga murah dan membutuhkan penggunaan kabel telepon biasa.
47 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
2) Jalur lebar (Broadband) Hubungan jalur lebar dapat berupa non-kabel, Internet sate lit. Broadband dibanding modem memiliki kecepatan yang jauh lebih cepat dan selalu "on", namun lebih mahal. Tipe layanan dari ISP biasanya dapat dikategorikan menjadi 2 bag ian yaitu: 1) Dial on demand Internet
Dial on demand ini adalah layanan internet dimana pelanggan tidak terkoneksi secara terus menerus ke internet. Pelanggan akan dibebani biaya berdasarkan lamanya mereka terkoneksi ke internet. Contoh layanan internet dial on demand adalah : Telkomnet instant dari Telkom, layanan-Iayanan dial up dari ISP yang lain, juga beberapa layanan dari ISP wireless local. 2) Dedicated Internet Pelanggan yang menggunakan dedicated internet akan terhubung terus dengan internet 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Sistem pembayaran dari layanan ini juga biasanya dilakukan per bulan dimana pelanggan akan membayar sesuai dengan paket yang ditawarkan, baik selama sebulan tersebut pengguna memang benar menggunakan internet 24 jam penuh atau tidak. Sistem dedicated ini biasanya mahal , dan biasanya untuk menekan biaya langganan, ISP memberikan beberapa metode untuk menekan harga misalnya dengan membatasi jumlah data yang boleh didownload dan diupload oleh pe/anggan selama 1 bulan. Jumlah batasan data ini biasanya disebut dengan quota. Contoh layanan dedicated internet adalah : layanan-Iayanan dari Channel 11, ERA AKSES, Speedy dari Telkom dan layanan-Iayanan dari ISP wireless local.
Media koneksi yang paling umum digunakan oleh ISP adalah: 1) Wire (Kabel). Kabel telepon, kabel coaxial, kabel fiber optic, kabel Iistrik, kabel UTP, pokoknya kabel. 2) Wireless Tidak menggunakan banyak kabel. Kabel tetap digunakan namun sebagian besar jalur koneksi menggunakan frekuensi. Biasanya menggunakan frekuensi yang dibebaskan penggunaannya di suatu Negara. Oi Indonesia frekuensi yang bebas digunakan adalah frekuensi 2,4Ghz. Jadi dari pelanggan akan menggunakan radio wireless dengan frekuensi 2,4Ghz untuk berhubungan dengan ISP mereka.
b. Perkembangan pengguna jasa internet service provider Seiring dengan semakin dibutuhkannya internet dalam dalam berbagai aktivitas masyarakat indonesia, maka jumlah pengguna internet service
48 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonny Hardi' & Rekan
provider juga .meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan· data yang diperoleh dari Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia ("APJII") jumlah pengguna internet di indonesia meningkat dari 4,5 juta pada tahun 2002 menjadi 63 juta pada tahun 2012 dan diperkirakan pada tahun 2015 jumlah pengguna internet di indonesia akan mencapai 139 juta orang.
proyeksl APJIl
\jutaan)
160
139
140 120 100 80 60 40
20
o
1.9 4.2 45 "1" _ _H_ .. JIIII!f
-
'-T~~'C
Gambar Grafik Perkembangan pengguna Internet
Jumlah pengguna internet di Indonesia ini diperkirakan akan semakin bertambah, terlebih bila berbagai internet service provider dapat lebih meningkatkan kecepatannya sehingga kecepatan internet di Indonesia tidak lagi merupakan yang kedua terendah di Asia tenggara. Tabel Peringkat Download Negara-negara ASEAN Per 4 April 2013
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Negara
Peringkat
Singapura Thailand Vietnam
2 48 53
Laos Filipina Malaysia Brunei Kamboja Indonesia Myanmar
83 103 105 116 125 155 163
Kecepatan download (Mbps) 40,65 11,88 11,03 5,99 4,72 4,7 4,12 3,83 2,47 2,14
Sumber: netmdex.com
49 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi . & Rekan
c. Perkembangan usaha industri berbasis online (e-commerce) Menjamurnya tingkat pemakai internet di Indonesia. saat ini menjadikan berbelanja online salah satu pilihan yang tidak asing lagi bagi masyarakat dilndonesia. Seiring dengan hal ini, membuatsemakin menjamurnya toko online di tanah air sehingga kebiasaan berbelanja di pusat perbelanjaan atau di mall berubah menjadi belanja via toko online. Saat ini jumlah pemakai internet di Indonesia menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat jumlah 62,9 juta orang dari total 215 juta penduduk, jumlah pemakai ini masih tergolong sedikit, tetapi disisi lain menurut riset dari daily social dan daily transpayment gateway Indonesia diperkirakan pengguna internet akan mencapai angka 150 juta orang dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Angka yang meningkat tajam ini mengisyaratkan bahwa prospek perkembangan e-commerce di Indonesia ditahun-tahun mendatang akan menjadi sangat cerah. Namun dari 62,9 juta pengguna internet ternyata hanya 10% dari jumlah pengguna internet yang melakukan pembelian secara online. Rendahnya transaksi jual beli online di indonesia ini disebabkan banyak sekali orang indonesia yang belum mau menggunakan kartu kreditnya, sehingga banyak sekali pembeli yang melakukan pembelian dan melakukan pembayaran melalui anjungan tunai mandiri (ATM) atau dibayarkan secara cash on delivery (CoD). Dengan masih rendahnya transaksi online ini menunjukkan masih tingginya pangsa pasar yang dimiliki oleh e-commerce untuk mengembangkan bisnisnya sehingga menjadi semakin meningkat. Hal ini dapat terlihat dar; perkembagan e-commerce dalam 5 tahun belakangan ini. Perkembangan pesat e-commerce yang terjadi di Indonesia ini tidak serta merta terjadi tanpa sebab. Andil pemain-pemain besar e-commerce di Indonesia dimulai sejak tahun 1996 dengan berdirinya perintis belanja online Dyviacom Intrabumi atau D-Net Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Contoh e-commerce di Indonesia yang ikut meramaikan dan kini memiliki reputasi yang baik adalah seperti bhineka.com, bliblLcom, tokopedia.com, gramedia.com tokobagus.com. Jajaran e-commerce besar ini telah berhasil meraih kepercayaan konsumernya. Perkembangan e-commerce paling pesat di Indonesia adalah pad a 5 tahun terakhir ini, hal ini disebabkan oleh karena semakin banyak investor asing telah melirik dan menanamkan modalnya untuk pasar toko online di Indonesia, contohnya seperti Lazada, Zalora, FoodPanda, dan Officefab. Jajaran web toko online ini merupakan kepanjangan tangan dari Rocket Internet yang bermarkas besar di Jerman, dan telah memiliki website sejenis di 5 negara di Asia Tenggara salah satunya Indonesia.
50 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefan us Tonny Hard! & Rekan
Pengusaha yang ingin terjun ke dunia e-commerce sebaiknnya memperhatikan kepercayaan pe/anggan dan kualitas prod uk. E-commerce merupakan bisnis jasa di mana kepercayaan pelanggan merupakan aspek penting. Selain itu, pelaku juga harus selalu memperhatikan kualitas prod uk. E-commerce bukanlah sesuatu yang berjalan otomatis ke arah kesuksesan, karena menggeluti e-commerce memerlukan kerja keras.
iii.
Tinjauan Industri perdagangan ritel kebutuhan rumah tangga.
Industri Retail Fast Moving Consumer Goods (FMCG) seperti minimarket dan Hypermarket tiap tahun jumlahnya semakin lama semakin banyak terutama di Jawa dan di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Nama (merek) dagang retailer international seperti Circle K, 7 Eleven, Lawson, Carrefour, dan Lotte telah menjadikan Indonesia sebagai lahan untuk pengembangan bisnis retail mereka. Dengan cepatnya perkembangan minimarket dan hypermarket In! menunjukkan pertumbuhan industri ini cukup tinggi. Prospek industri retail di Indonesia pad a tahun 2012 diperkirakan masih cukup baik, hal ini didukung dengan kuatnya pertumbuhan perekonomian nasional dan meningkatnya daya beli masyarakat. Seka/ipun kenaikan tariff dasar listrik dan rencana pengurangan subsidi harga bahan bakar minyak oleh pemerintah akan memberikan tekanan terhadap daya bel; masyarakat. Namun demikian kenaikan upah minimum nasional dan menguatnya pertumbuhan industri properti komersial yang cukup pesat akan memberikan dorongan permintaan untuk industri retail dan hal ini merupakan prospek yang baik bagi perusahaan retail untuk melakukan ekspansi menambah gerainya. Staf ahli Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo) memperkirakan pertumbuhan bisnis rite I terutama hypermarket dan minimarket di Indonesia cukup cerah karena berdasarkan data bank dunia jumlah middle class di indonesia meningkat menjadi 56,5%. Dengan pertumbuhan middle class ini menunjukkan ekonomi yang tumbuh positif dan pasar industri ritel semakin menarik sebab golongan middle class pada umumnya aspiratif untuk belanja FMCG, dan belanja dengan basket size. Aperindo juga memperkirakan untuk penjualan ritet di tahun 2012 mencapai Rp 138 triliun atau tumbuh sekitar 15% dari penjualan tahun 2011 yang mencapai Rp 120 triliun.
51 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ii:
KJPP Stefanus -ronny Hardi & Rekan
Gambar Pertumbuhan omset industri retail nasional Serdasarkan hasil survai yang dilakukan oleh The Nielsen Company, perkembangan FMCG di Indonesia masih cukup tinggi, hal ini didasarkan pad a pertumbuhan selama kurun waktu 2009 hingga 2011. Pertumbuhan FCMG untuk tahun itu meningkat dari 4,7% pada tahun 2009, menjadi 8,1% pada tahun 2010, dan 11,6% pada tahun 2011. Sedangkan hingga september 2012 pertumbuhan FCMG telah mencapai 9,5%. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan hadirnya minimarket dan hypermarket maka berbagai pasar tradisional lambat laun mulai tersisih. Oleh sebab itulah maka pertumbuhan minimarket dan Hypermarket terkadang mengalami hambatan dengan dikeluarkannya berbagai regulasi dari pemerintah daerah ataupun masyarakat setempat seperti yang terjadi di Kota Medan dan Provinsi Jawa Sarat dengan penghentian perizinan di 6 kabupaten.
Gambar Pertumbuhan pasar industri retail nasional
52 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib
KJPP Stefanus Tonny Hardi .&,Rekan
Meskipunadanya beberapa hambatan yang dialami oleh pengusaha retail modern seperti hypermarket dan minimarket namun potensi pengembangan industri ini masih cukup besar Hal ini dilihat dari pertumbuhan retail modern di Indonesia dalam 10 tahun terakhir mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan persentase pasar untuk industri retail modern ini meningkat dari 25% pad a tahun 2002 menjadi 41 % awal tahun 2010. Kenaikan persentase pasar retail modern ini sangat didukung oleh peningkatan persentase pasar minimarket dari sekitar 5% pada tahun 2002 menjadi sekitar 21 % pada awal tahun 2011 Diluar dari keberhasilan pertumbuhan retail modern di Indonesia ternyata banyak sekali retail modern yang mengoperasikan jaJannya usaha tanpa ijin yang Jengkap. Berdasarkan data 2011, jumJah minimarket di Jakarta mencapai 2162 gerai dan dari jumlah gerai yang 2000-an tersebut sekitar 1383 gerai tidak memiliki ijin yang lengkap, 712 tidak berijin dan hanya sekitar 67 gerai yang memiliki ijin yang lengkap. Kondisi ini menjadi salah satu kendala dalam pertumbuhan retail modern in; di kemudian hari seperti yang terjadi di Jawa Barat dan Medan.
Gambar Pangsa pasar (market share) industri retail nasional
iv.
Tinjauan Industri makanan cepat saji dan restoran
Perkembangan perekonomian yang terus melaju dengan cepat telah mendorong tingkat kesibukan aktivitas usaha (bisnis) masyarakat meningkat cepat dan menghendaki pergerakan gaya hidup serba cepat pula. Pada akhirnya menimbulkan suasana gaya hidup instan dan berpikir cepat. Hal ini membuat usaha-usaha restoran cepat saji semakin berkembang di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
53 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi &Re.kan
Amerika sebagai salah satu negara di dunia dengan sebagian besar warganya mengalami pola gaya. hidup serba cepat gemar sekali dengan makanan cepat saji menjadi salah satu tempat munculnya berbagai restoran cepat saji yang sangat terkenal di berbagai penjuru dunia. Dengan menerapkan prinsip waralaba (franchise) sebuah restoran cepat saji dapat berkembang secaracepat. Perkembangan yang cepat ini membuat jumlah gerai restoran tersebut semakin lama semakin banyak. Jumlah gerai yang sangat banyak itulah yang membuat industri restoran cepat saji dapat memberikan keuntungan sebesar 115 miliar dollar setahun (sumber:jadiberita.com) . Salah satu perusahaan restoran cepat saji yang memberikan keuntungan yang paling besar di Amerika adalah McDonald. Pada tahun 2012 McDonald telah mencatat keuntungan sebesar USD 6,82 Miliar (sumber: merdeka.com). Meskipun McDonald merupakan restoran cepat saji yang terbesar di Amerika, namun di Indonesia restoran cepat saji yang terbesar yaitu Kentucky Fried Chicken (KFC). Perusahaan yang dikelola oleh PT Fast Food Indonesia ("FAST") ini memiliki 426 gerai di seluruh Indonesia, dengan jumlah penjualan (omset) pada tahun 2012 mencapai sebesar Rp 3,56 Triliun dan membukukan hasil usaha (Iaba) hingga Rp. 206 milyar pada tahun yang sama. Hal ini berbeda dengan di Amerika sebagai tempat asaJ berdirinya restoran ini karena pad a tahun 2012 restoran ini menutup gerainya hingga 262 buah. Sebagai salah satu waralaba asing terbesar di Indonesia, para emiten pemilik gerai makanan cepat saji KFC ini memperkirakan pertumbuhan penjualan di tahun 2013 ini akan mencapai sekitar Rp 4,32 Triliun. Kinerja tahun 2013 ini akan dipengaruhi oleh beberapa kebijakan dari luar yang membawa efek negative seperti kenaikan tarif Iistrik secara bertahap, kenaikan upah minimum provinsi dan rencana pengurangan jumlah subsidi harga bahan bakar minyak oleh pemerintah. Untuk mengantisipasi hal ini maka FAST berencana akan menerapkan 3 buah strategi yaitu dengan melakukan penghematan secara internal untuk menekan beban operasional, menaikkan harga jual produk, dan renegosiasi banner. Selain McDonald dan KFC, di Indonesia telah banyak sekali restoran cepat saji yang dikuasai oleh waralaba asing. Hal ini disebabkan oleh kekuatan konsumsi masyarakat indonesia yang tinggi dan jumlah penduduk indonesia yang mencapai 240 juta jiwa menyebabkan Indonesia menjadi pasar yang potensial untuk restoran cepat saji. Menariknya pasar restoran cepat saji di Indonesia ini juga diungkapkan oleh Pant Muktesh, CEO Yum International yang mengungkapkan pada siaran persnya bulan Desember tahun 2012 dikutip oleh liputan6.com bahwa akan menambah gerainya menjadi 1.000 restoran hingga tahun 2015 karena dia menilai bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia diatas Brasil, Rusia, dan India. Yum International merupakan pemilik waralaba dari beberapa restoran cepat saji ternama di Indonesia seperti KFC dan Pizza Hut.
54 Professional Services in Val nation and Financial Consultancy
r~ m
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
Namun seiring dengan dikeluarkannya peraturan Menteri Perdagangan No. 07/MDAG/PERl2/2013 yang membatasi jumlah gerai waralaba yang dapat dimiliki oleh penerima waralaba sebanyak 250 gerai, dan gerai lebih dari 250 wajib untuk diwaralabakan atau dikerjasamakan dengan system penyertaan modal membuat Yum! Brands Inc. pemilik waralaba KFC, Pizza Hut dan beberapa waralaba besar lainnya kemungkinan akan memperlambat pertumbuhan gerainya di Indonesia (sumber: Iiputan6.com). Pengalaman sukses dan peningkatan pertumbuhan yang berkelanjutan selama lebih dari 30 tahun, tidak diragukan lagi telah menjadikan merek KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji di Indonesia. Ekspansi jaringan restoran terus diupayakan supaya bisa hadir dekat dengan konsumen, baik di kota-kota metropolitan yang sarat persaingan maupun di kota kota di daerah tingkat II. Sejak lima tahun terakhir, FAST lebih berfokus pada pembukaan gerai bertipe free-standing (gerai yang berada di bangunan yang berdiri sendiri) yang memberikan fleksibilitas yang lebih dalam jam operasi dengan fasilitas lengkap untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen. Sejumlah gerai yang sudah dibuka sebelumnya direnovasi untuk memberikan tampilan baru yang lebih segar dan modern sesuai dengan obyektif Perseroan. Pada akhir 2011, Perseroan mengoperasikan total 421 gerai, yang tersebar di 32 dari 33 propinsi, di lebih dari 95 kota-kota di seluruh Indonesia, dan mempekerjakan sekitar 16.365 karyawan dengan hasil penjualan Rp. 3,2 triliun. Pada minggu pertama bulan Oktober di tahun 2011, untuk pertama kali sejak Perseroan terdaftar sebagai perusahaan publik, Obligasi diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu lima tahun dengan bunga Obligasi sebesar 9,5% per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan, yang pada dasarnya akan digunakan untuk membiayai pendirian gerai-gerai baru, renovasi atas gerai-gerai FAST yang sudah ada, dan perluasan gudang-gudang produksi FAST yang sudah ada, serta pembangunan gudang-gudang baru.
v.
Tinjauan Industri Roti Indonesia
Peluang pengembangan usaha industri roti tidak terlepas dari analisa permintaan dan penawaran produk tersebut. Kondisi ekonomi makro serta perubahan dari konteks negara agraris lambat laun menjadi Negara industri/jasa secara signifikan akan mengubah pola kehidupan masyarakat termasuk di antaranya perubahan pola makan. Perubahan pola makan ini secara langsung memberikan peluang terbukanya usaha yang memproduksi berbagai macam makanan subsitusi yang menggantikan makanan pokok bangsa Indonesia yaitu Nasi atau Sagu. Umumnya usaha ini akan berkembang di wilayah perkotaan, sekitar daerah industri, atau daerah pinggiran kota yang populasi penduduknya cukup padat.
55 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
11;.
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
8angsa Indonesiasejak dekade 1970-an secara lambat'tetapi pasti telah menuju pertumbuhan. ekonomi yang mengubah predikatnegara miskin menjadi negara berkembang. Perubahan ini secara pasti juga mengubah perilaku kerja sebagian besar masyarakat perkotaan dan merembet kepada masyarakat pedesaan. Perilaku/pola kerja tersebut· sangat berpengaruh terhadap pola. makan, di mana masyarakat kita dewasa ini akan agar lebih praktis dan efisien maka pada pagi dan sore hari seringkali memerlukan makanan yang mudah di peroleh dan cukup mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh. Makanan tersebut antara lain adalah RotL Roti sebenarnya sejak jaman penjajahan sudah menjadi alternatif makanan bagi sebagian kecil penduduk pribumi. Permintaan produk ini tampak mengalami peningkatan sejak 2 - 3 dasawarsa yang lalu terutama di daerah perkotaan di Indonesia. Oari tahun ke tahun pemintaan ini terus meningkat yang di ketahui dari pertumbuhan usaha industri roti mula; skala kecil hingga besar. Hanya saja pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia sekitar pertengahan 1997 hingga awal 1999 beberapa perusahaan tersebut mengurangi volume produksinya. Sebenarnya pengurangan produksi tersebut di sebabkan peningkatan harga bahan baku roti yang terlalu drastis sehingga berakibat meningkatnya biaya produksi dan harga jual prod uk. Oi lain pihak karena krisis itu pula pendapatan masyarakat menurun drastis akibat terkena pemutusan hubungan kerja, sehingga sangat mengurangi daya belL Secara pasti besarnya permintaan akan produk roti, kue dan sejenisnya sulit di ketahui mengingat tidak tersedianya data. Industri roti di Indonesia terdiri dari tiga segmen, yakni industri roti rumahan (home industry), pabrik roti massal, dan boutique rotL Industri rumahan memiliki pemain yang amat banyak, yakni sekitar lima ribu home industry dengan jaringan distribusi meliputi 5-20 km dengan penjualan roti yang tidak menggunakan merek dagang. Pabrik roti massal memiliki pemain relatif sedikit dikarenakan membutuhkan modal yang besar, pabrik roti ini mampu mendistribusikan produknya dengan jangkauan 200-300 km, dan penjualan menggunakan merek dagang. Pabrik roti jenis boutique roti, adalah pabrik roti yang berada dalam areal perbelanjaan (mall), kepemilikan boutique roti berdasarkan sistem franchise dan penjualan hanya mencakup wilayah di sekitar lokasi boutique roti tersebut ditempatkan. Pentingnya pola makan yang seimbang menekankan komposisi makanan dalam konsumsi harian yang seimbang pula. Idealnya setiap orang harus mengkonsumsi 55-60 persen karbohidrat, 30 persen lemak dan 15 persen protein. Oi samping itu variasi makanan sehari-hari juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi makanan ini. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih memilih nasi sebagai makanan pokok sehari-hari dibanding roti ataupun kentang menyebabkan dibutuhkan
56 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It:
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
banyak waktu untuk mengubah kebiasaan tersebut sehingga kebutuhan akan beras dapat digantikan dengan roti atau makanan berkarbohidrat lainnya. Berdasarkan pernyataan Yusuf Hadi, Direktur dari Nippon Indosari Corpindo kepada kompas.com, Rendahnya kebiasaan makan roti di Indonesia ditunjukkan oleh konsumsi roti di Indonesia saat ini hanya mencapai 17 kg per kapita per tahun, sedangkan konsumsi nasi (beras) mencapai 140 kilogram per kapita per tahun. Selaras dengan laporan dari bank dunia bahwa pertumbuhan kalangan menengah Indonesia semakin meningkat, maka konsumsi roti masyarakat Indonesia per kapita diperkirakan juga akan meningkat. Dalam lima tahun terakhir konsumsi roti masyarakat Indonesia meningkat sebesar 10,7% . Nilai konsumsi roti per kapita oleh masyarakat Indonesia pada 2010 tumbuh tertinggi dibandingkan 11 negara Asia Pasifik lainnya, menurut data Euromonitor, nitai konsumsi roti di Indonesia naik 25% pada 2010 menjadi US$ 1,5 per orang per tahun, dari konsumsi US$ 1,2 per orang per tahun pada 2009. Pertumbuhan itu menjadi yang tertinggi dibanding kenaikan nilai konsumsi roti di negara-negara seperti Korea Selatan, Singapura, China, Taiwan, dan India pada periode yang sarna. Korea Selatan yang konsumsi roti per kapitanya cukup tinggi pada 2009, membukukan kenaikan konsumsi roti pada 2010 sebesar 15,4% menjadi US$ 16,5 per orang per tahun. Singapura dengan konsumsi roti per kapita senilai US$ 29,9 per tahun pada 2009 juga mengalami pertumbuhan konsumsi roti sebesar 4% menjadi US$ 31,1 per orang per tahun di 2010. Dengan semakin bertumbuhnya konsumsi roti masyarakat Indonesia maka pertumbuhan perusahaan rotipun semakin berkembang hal ini terlihat dengan munculnya perusahaan roti baru seperti PT Bocuan Gapapa yang mulai mencoba memasarkan produknya dengan harga yang terjangkau ke Jakarta dan Surabaya. Selain itu PT Nippon Indosari Corpindo sebagai pemegang merk Sariroti juga berusaha menambah kapasitas produknya guna memenuhi kebutuhan pasar. Pada tahun 2013 ini PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. akan mengoperasikan 2 pabrik baru yang terletak di Palembang dan Makassar. Dengan dioperasikannya pabrik ini maka total pabrik yang dimiliki oleh PT Nippon Indosari Corpindo sebanyak 8 buah. Dengan semakin berkembangnya produksi yang bisa dihasilkan oleh perusahaan roti diharapkan pangsa pasar perusahaan roti di Indonesia akan jauh semakin berkembang, Hal ini mengingat bahwa industri roti masih banyak dikuasai oleh industri rumahan, sehingga pangsa pasar industri roti rumahan mencapai 80%, sedangkan industri roti Nippon Indosari Corpindo Tbk. menguasai baru 10% pasar dan sisanya industri lainnya. Terlepas dari prospek industri yang sangat menarik di Indonesia ini, ternyata industri ini juga mengalami sejumlah kendala yaitu kenaikan harga gas,
57 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
m
1:-'
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
kenaikan upah minimUm provinsi, kenaikan tariff dasar listrik dan rencana kenaikan harga BBM. Oengan adanya kenaikan harga dan upah tersebut menyebabkan upaya para perusahan roti untuk membudayakan roti sebagai salah satu makanan pokok pengganti nasi sedikit mengalami kendala.
Alasan mengakuisisi saham FAST dan ROTI dan penyertaan saham 10M. Kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang perdagangan umum, keagenan, dan perwakilan khususnya di bidang teknologi informasi berupa jasa penyedia akses internet, menyediakan infrastruktur (internet/ekstranet), pembuatan web, pottal, banner dan domain, co-alocation server dan memberikan jasa untuk merancang aplikasi perangkat lunak dan jasa lainnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Sebagaimana dijelaskan dimuka, Perseroan masih memiliki saldo rugi (defisit) yang besar walaupun Perseroan dalam lima tahun terakhir mampu memperoleh laba. Kondisi ekuitas Perseroan seperti diatas, menyebabkan ketidak mampuan Perseroan untuk melakukan pembagian deviden walaupun kondisi kinerja dalam lima tahun terakhir Perseroan mampu menghasilkan laba, karena sesuai dengan ketentuan dalam Undang Undang No. 40 Tentang Perseroan terbatas, selama masih memiliki saldo rugi tidak diperkenankan melakukan pembagian deviden. Atas dasar kondisi kegiatan usaha seperti saat ini, maka manajemen Perseroan bermaksud merubah kegiatan usaha utamanya berupa bidang tehnologi informasi meNjadi dalam bidang perdagangan ritel kebutuhan rumah tangga dan perdagangan makanan serta restoran Oalam rangka merubah kegiatan usaha utama tersebut Perseroan melakukan Rencana Transaksi berupa penyertaan pada saham 10M untuk kepemilikan 40% dan mengaskuisisi 35,84% kepemilikan saham FAST serta 31,50% kepemilikan saham ROTI. Oengan melakukan Rencana Transaksi tersebut maka manajemen akan melakukan diversifikasi kegiatan usahanya dan menjadikan kegiatan perdagangan ritel kebutuhan rumah tangga dan perdagangan makanan cepat saji dan restoran yang diharapkan terjadi peningkatan yang signifikan pada kinerja operasional dan keuangan Perseroan yang pada akhirnya secara otomatis akan menurunkan tingkat risiko bisnis Perseroan. Alasan lainnya dengan melakukan penyertaan pada saham 10M dan mengakuisisi saham FAST dan saham ROTI adalah sebagai berikut:
1. Selama 5 tahun terakhir ini, kegiatan usaha Perseroan yang fokus di bidang teknologi informasi tidak mengalami perkembangan yang berarti dan tidak memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan 2. Persaingan usaha yang semakin ketat dan permodalan yang semakin besar yang dibutuhkan di sektor teknologi informasi terutama dalam penyedia jasa akses internet, yang didominasi bukan saja oleh perusahaan ISP seperti CBN,
58 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
IijKJPP Stefanus Tonny Hardi &Rekan
Centrin, Indonet dan lainnya, tetapi juga oleh perusahaan besar yang inovatif yang Biznet, Fastnet, Indovision dan lainnya, yang menawarkan produk hiburan TV kabel sekaligus akses internet, menjadikan Perseroan menjadi makin sulit berkembang. 3. Sebagai perusahaan publik yang memiliki tanggung jawab yang besar kepada para pemegang sahamnya, terutama untuk memberikan hasil usaha yang optimal dan transparan dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan berupaya untuk menjaga kestabilan dan kontinuitas usaha dengan komitmen terhadap peningkatan kualitas usaha. Untuk itu Perseroan telah melakukan evaluasi atas strategi dan rencana pengembangan usaha agar dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi para pemegang saham dan dapat menarik minat investor untuk melakukan investasi di Perseroan. 4. Perseroan berencana untuk melepas kegiatan usaha jasa akses internet yang saat ini digeluti Perseroan dan fokus untuk melakukan investasi atau penyertaan saham atau modal di perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumsi dan ritel, yang dapat bersinergi dengan pengembangan bisnis portal ogahrugLcom, suatu situs media belanja diskon, yang sa at ini telah dikembangkan Perseroan, yang telah menjangkau lebih dari 30.000 member di seluruh Indonesia.
Keuntungan atas penyertaan sa ham 10M dan akuisisi sa ham FAST dan ROTI Oengan melakukan penyertaan pada 40% kepemilikan saham 10M mengakuisisi 31.5% kepemilikan saham ROTI dan 35,84% kepemilikan saham FAST maka Perseroan akan mengalihkan kegiatan usaha utamanya dari semula berusaha dalam bidang teknologi informasi menjadi berusaha dalam bidang perdagangan retail dan industri makanan dan restoran cepat saji. Adapun manfaat dan keuntungan Rencana Transaksi ini adalah sebagai berikut: a. Apabila Rencana Transaksi ini disetujui pemegang saham Perseroan, Perseroan yang selama ini bergerak dalam bidang jasa yang berkaitan dengan teknologi informasi. Namun kinerja Perseroan dari kegiatan usaha yang sekarang masih belum mampu untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan. Oleh karena itu Rencana Akuisisi saham 10M, FAST dan ROTI diharapkan dapat mendukung pertumbuhan kinerja keuangan Perseroan untuk menghasilkan pendapatan yang terus tumbuh dan berkesinambungan bagi Perseroan di masa yang akan datang yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tam bah kepada pemegang saham Perseroan. b. Melalui akuisisi saham 10M, saham FAST dan saham ROTI diharapkan dapat menciptakan sinergi dalam bisnis antara Perseroan dan ketiga perusahaan tersebut, yaitu sinergi antara perdagangan barang konsumsi dan ritel dengan pengembangan bisnis portal ogahrugLcom, suatu situs media belanja diskon, yang sa at ini telah dikembangkan Perseroan, yang telah menjangkau lebih dari 30.000 member di seluruh Indonesia
59 Professional Services in Valnation and Financial Consultancy
Ib
KJPP Stefanus Tonny Hard! & Rekan
c. Transaksi Akuisisi juga memungkinkan Perseroan untuk melakukan diversifikasi usaha guna menurunkan tingkat risiko bisnis Perseroan.
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, maka rencana akuisisi 40% saham 10M, 31,5% saham ROTI dan 35.84% saham FAST tersebut diharapkan dapat memberikan nitai tambah untuk Perseroan karena dapat meningkatkan kinerja Perseroan yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah pula bagi para pemegang saham Perseroan.
C. Analisa Kuantitatif 1. Kinerja Historis
a. Kinerja Historis Perseroan Tabel di bawah ini mencerminkan rasio-rasio keuangan historis Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Oesember 2008 sampai dengan 2012:
2008
2009
2010
2011
2012
Kas dan setara kas*)
1.674
90
587
818
1.107
Aset Lancar *)
5.189
1.273
1.609
2.282
2.883
260
1.070
4.000
3.642
3.342
78
189
439
472
221
(31.814)
(28.750)
(31.667)
(31.195)
(30.974)
Total Ekuitas*)
11.861
14.925
12.009
12.481
12.701
Current Ratio
20
1.2
0.4
0.6
0.9
Quick Asset Ratio
20
1.2
0.4
0.6
0.9
Debt to Equity Ratio
0.74
0.09
0.04
0.05
0.06
Return on Equity (%)
1%
1%
4%
4%
2%
Liabilitas Jangka Pendek *) Laba 8ersih*) Saldo Rugi (Defisit)*)
*) dalam Jutaan RupIah
Likuiditas Perseroan dari tahun 2008 dan 2009 menunjukan kondisi yang baik dimana berdasarkan Current Ratio maupun Quick Asset Ratio yang berada diatas 'satu, tapi tahun 2010 dan tahun tahun berikutnya likuiditas Perseroan kurang baik karena baik Current Ratio maupun Quick Asset Ratio berada dalam rasio dibawah satu.
Debt to Equity Ratio mencerminkan bahwa Perseroan tidak berada dalam kondisi tertekan oleh utang dan dengan demikian dalam menjalankan kegiatan usahanya SCM didanai dengan modal sendiri.
60 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny'Hardi & Rekan
Berdasarkan gambaran saldo laba setiap tahun, Perseroan mampu memperooeh laba, akan tetapi dengan kemampuan yang rendah; hal ini terlihat dari Return on Equity rasionya yang tertinggi hanya pada tahun 2010 dan 2011 sedangkan tahun-tahun lainnya dibawah itu. Lebih jauh kondisi seperti ini walaupun mampu memperoleh laba, tapi laba yang diperoleh belum dapat menutup saldo rugi. Kondisi seperti ini mengakibatkan Perseroan tidak dapat membagikan deviden selama masih memiliki saldo rugi.
2. Proyeksi keuangan Dalam memberikan analisis kewajaran atas Rencana Transaksi, kami juga melakukan analisis atas proyeksi keuangan Perseroan dalam kondisi Tidak Melakukan Rencana Transaksi dan kondisi Melakukan Rencana transaksi. Pad a tabel di bawah ini dapat dilihat perbandingan kondisi dan rasio keuangan berdasarkan proyeksi Perseroan apabila Tidak Melakukan Rencana Transaksi dan Melakukan Rencana Transaksi. A. Tidak Melakukan Rencana Transaksi 2013
2014
2015
2016
2017
5.226
5.376
5.569
5.745
5.903
Aset Lancar *)
6.058
6.288
6.503
6.700
6.880
Liabilitas Jangka Pendek *)
2.299
2.311
2.323
2.336
2.349
506
498
489
480
471
(30.468)
(29.970)
(29.481)
(29.001)
(28.531 )
Total Ekuitas*)
13.208
13.705
14.194
14.674
15.145
Current Ratio
2.63
2.72
2.80
2.87
2.93
Quick Asset Ratio
2.63
2.72
2.80
2.87
2.93
Debt to Equity Ratio
0.23
0.23
0.22
0.21
0.21
Return on Equity (%)
3.83%
3.63%
3.44%
3.27%
3.11%
Rasio Kas dan setara kas*)
Laba Bersih Saldo Rugi (Defisit)*)
*) dalam jutaan Rupiah
Berdasarkan gambaran diatas pada tabel diatas, prediksi 5 (lima) tahun ke depan untuk kondisi tidak melakukan Rencana Transaksi adalah sebagai berikut: •
Perusahaan memiliki kinerja yang positip dan mampu memperoleh laba. Akan tetapi laba yang diperoleh kurang memadai dan berdasarkan rasio laba terhadap ekuitas (Return on Equity) dibawah 4%. Berdasarkan kondisi seperti ini, maka Saldo Laba (Defisit) Perusahaan dalam lima tahun kedepan masih belum bisa ditutup dengan laba yang dihasilkan oleh Perseroan.
•
Karena setiap tahun masih memiliki sa/do defisit, maka maka tidak memungkinkan Perseroan membagikan deviden untuk pemegang sahamnya, walaupun setiap tahun mampu memperoleh (aba.
61 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
•
Likuiditas Perseroan dalam lima tahun kedepan, cukup baik, karena current ratio ataupun quick asset rationya dalam posisi rasio diatas dua.
•
Atas dasar debt to equity ratio yang dibawah satu, maka dalam aktivitas usahanya Perseroan tidak mengalami tekanan dari utang pihak ketiga.
B. Melakukan Rencana Transaksi 2013
Rasio
2014
2015
2016
2017
Kas dan setara kas*)
308.733
351.572
409.383
472.730
558.184
Aset Lancar *)
309.460
352.306
410.185
473.605
559.140
2.108
2.143
2.181
2.223
2.269
Liabilitas Jangka Pendek *) Laba Bersih
434.096
461.569
553.850
713.679
850.348
Saldo Laba (Defisit)*)
403.122
864.692
1.418.541
2.132.220
2.982.568
Total Ekuitas*)
7.446.798
7.908.367
8.462.217
9.175.896
10.026.243
Current Ratio
146.77
164.40
188.07
213.07
246.45
Quick Asset Ratio
146.77
164.40
188.07
213.07
246.45
Debt to Equity Ratio
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Return on Equity (%)
5.83%
5.84%
6.54%
7.78%
8.48%
*) dalam jutaan Rupiah
Berdasarkan gambaran diatas pada tabel diatas, prediksi 5 (lima) tahun ke depan untuk kondisi melakukan Rencana Transaksi adalah sebagai berikut: •
Perusahaan memiliki kinerja yang positip dan mampu memperoleh laba. Laba yang diperoleh kurang memadai dan berdasarkan rasio laba terhadap ekuitas (Return on Equity) diatas 4% dan terus meningkat. Berdasarkan kondisi seperti ini, maka Saldo Laba (Oefisit) Perusahaan dapat ditutup dan dalam lima tahun kedepan dengan kondisi saldo laba yang positip
•
Karena setiap tahun tidak memiliki saldo defisit, maka memungkinkan Perseroan membagikan deviden untuk pemegang sahamnya, atas laba yang dihasikan Perseroan setiap tahunnya .
•
Likuiditas Perseroan dalam lima tahun kedepan, sangat baik, karena current ratio ataupun quick asset rationya dalam posisi rasio yang lebih baik dari rasio untuk kondisi tidak melakukan Rencana Transaksi.
•
Atas dasar debt to equity ratio yang dibawah satu, maka dalam aktivitas usahanya Perseroan tidak mengalami tekanan dari utang pihak ketiga.
Berdasarkan perbandingan antara kedua tabel diatas, terlihat bahwa dalam kondisi Melakukan Rencana Transaksi posisi kas dan setara kas maupun modal kerja Perseroan setelah rencana transaksi berada dalam posisi lebih baik dibanding dengan kondisi Tidak Melakukan Rencana Transaksi. Oalam kondisi Melakukan Rencana Transaksi, terlihat melalui current ratio bahwa Perseroan dapat memenuhi liabilitas jangka pendeknya dengan baik.
62 Professional Services in Valnation and Financial Consultaucy
It;
KJPPStefanus Tonny Hardi & Rekan
Quick asset ratio juga menunjukan indikasi yang serupa. Kondisi likuiditas keuangan jauh lebih. baik disbanding dengan kondisi tidak melakukan Rencana Transaksi Berdasarkan Return on Equity Ratio, dengan Melakukan Rencana Transaksi terlihat bahwa Perseroan mampu menghasHkan laba yang lebih baik dibandingkan kondisi Tidak Melakukan Rencana Transaksi. Hal ini berakibat saldo rugi yang diderita Perseroan dapat tertutup dengan laba yang dihasilkan Perseroan dalam jangka waktu yang lebih pendek, sehingga Perseroan ,memungkinkan dapat melakukan pembagian deviden.
3. Pengaruh Rencana Transaksi terhadap posisi keuangan dan kinerja Perseroan Tabel di bawah ini menunjukkan ikhtisar mengenai kondisi keuangan Perseroan sebelum Rencana Transaksi dan proforma kondisi keuangan Perseroan setelah Rencana Transaksi. Asumsi-asumsi utama dalam penyajian data keuangan konsolidasi proforma Perseroan tersebut adalah sebagai berikut : ~
Rencana Transaksi yang berupa akuisisi saham 10M, FAST dan ROT I diasumsikan terjadi pada tanggal 31 Oesember 2012.
~
Jumlah saham 10M yang diakuisisi oleh Perseroan adalah 738.720.000 lembar saham atau setara dengan 40% kepemilikan saham IOKM yang berasal dari saham dalam portefel dengan nilai akuisisi sebesar Rp.2. 622 .456. 000.000
~
Jumlah sa ham FAST yang diakuisisi oleh Perseroan adalah 165.013.334 lembar saham atau setara dengan 35,84% kepemilikan saham FAST yang dimiliki oleh PT Fast Food Indonesia Tbk dengan nilai akuisisi sebesar Rp.1.988.41 0.674.700
~
Jumlah saham ROTI yang diakuisisi oleh Perseroan adalah 318.893.400 lembar saham atau setara dengan 31,5% kepemilikan saham ROTI yang dimiliki oleh Treasure East Investment Ltd dengan nilai akuisisi sebesar Rp.2.120.641.110.000
~
Melakukan peningkatan permodalan Perseroan dengan Hak Memesan Efek Terlebihdahulu (HMETO); dalam hal ini jumlah saham baru yang dengan nilai per ditempatkan 14.000.000.000 lembar saham sahamnya adalah Rp.500 atau total hasH dari HMETO ini adalah Rp.7.000.000.000.000, dan diasumsikan terjadi pada tanggaJ 31 Oesember 2012.
63 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPPStefanus Tonny Hardi&Rekan
Ikhtisar Data Keuangan Penting Laporan Keuangan Proforma PT Dyviacom Intrabumi Tbk Pada Tanggal31 Desember 2012 (Dalam ribuan Rupiah) Sebelum Rencana Transaksi Keterangan NERACA ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset LlABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
PROFORMA Sesudah Rencana Transaksi
(Diaudit)
2.882.603 13.938.613 16.821.216
271.374.818 6.745.446.398 7.016.821.216
3.341.552 778.217 12.701.447 16.821.216
3.341.552 778.217 7.012.701.447 7.016.821.216
Analisa ringkas mengenai kondisi dan pengaruh terhadap laporan keuangan proforma Perseroan setelah dilakukannya Rencana Transaksi adalah sebagai berikut: ~
Peningkatan aset lancar karena adanya tambahan kas hasil dari penerbitan saham dengan HMETO sebesar Rp. 7 Trilliun setelah digunakan untuk akuisisi saham 10M, FAST dan ROTI sebesar Rp.6.732 miliar.
~
Peningkatan aset tidak lancar karena adanya penambahan akun investasi akibat akuisisi saham 10M, FAST dan ROT!.
~
Peningkatan Ekuitas karena adanya peningkatan modal sa ham berdasarkan penempatan saham dengan hak memesan efek terlebihdahulu.
~
Karena diasumsikan akuisisi saham 10M, FAST dan ROTI dilakukan pada tanggal 31 Oesember 20212, maka perhitungan laba rugi Perseroan dengan Proforma per 31 Oesember 2012 tidak ada perubahan.
4. Analisa Inkremental Berdasarkan hasil penelaahan terhadap Rencana Transaksi yang telah kami lakukan dapat kami sampaikan sebagai berikut a. Berdasarkan laporan penilaian saham yang telah kami keluarkan, yaitu laporan File No.:STH-2013-121-A-SF tanggal 11 April 2013, nilai pasar wajar saham 10M untuk kepemilikan sebesar 40 persen dari saham yang telah 64 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
11::
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
ditempatkan dan disetor penuh adalah sebesar Rp.2.648.311.200.000 atau harga pasar wajar per sahamnya adalah Rp.3.585. Sedangkan berdasarkan Perjanjian Pemesanan Saham Bersyarat untuk Saham 10M, nilai penyertaan Perseroan untuk 738.720.000 lembar saham atau setara dengan 40% kepemilikan saham 10M adalah Rp.2.622.456.000.000. Oengan demikian total harga 40 persen kepemilikan saham 10M tersebut berada di bawah penilaian nilai pasar wajarnya. b. Berdasarkan harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa untuk saham FAST (antara tanggal 05/12/2012 sampai tanggal 18/04/2013) adalah Rp. 12.061,11. Atas dasar harga rata-rata tertinggi tersebut, maka total nilai akuisisi 165.013.334 lembar saham FAST oleh Perseroan adalah sebesar Rp.1.990.244.156.189. Oalam pada itu harga akuisisi 165.013.334 saham FAST adalah Rp.1.988.410.674.700. Oengan demikian total harga akuisisi 165.013.334 saham FAST tersebut berada di bawah harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa. c. Berdasarkan harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa untuk saham ROTI (antara tanggal 05/12/2012 sampai tangga118104/2013) adalah Rp. 6.703,33. Atas dasar harga rata-rata tertinggi tersebut, maka total nilai akuisisi ROTI oleh Perseroan adalah sebesar 318.893.400 saham Rp.2.137.648.758.000. Oalam pada itu harga akuisisi 318.893.400 saham ROTI adalah Rp.2.120.641.110.000. Oengan demikian total harga akuisisi 318.893.400 saham ROTI tersebut berada di bawah harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa d. Kami juga melakukan anal isis Laba Per Saham dan analisis arus kas Perseroan untuk kondisi Melakukan Rencana Transaksi dan kondisi Tidak Melakukan Rencana Transaksi atas dasar prospek usaha masa depan untuk 5 (lima) tahun. Oari anaJisis kami yang terdiri analisis Laba Per Saham (LPS) dan analisis arus kas (NCF dan PV NCF) , dapat kami kemukakan sebagai berikut: Analisis LPS LPS Setelah Rencana Transaksi Laba Per Saham (LPS) dalam Rp Sebelum Rencana Transaksi Laba Per Saham (LPS) dalam Rp. Kenaikan Laba Per Saham (LPS) - dalam Rp.
{Dalam jutaan Rupah 2016 2017
2013
2014
2015
30.60
32.54
39.05
50.32
59.95
2.75
2.70
2.66
2.61
2.56
27.85
29.84
36.39
47.71
57.39
Perhitungan laba per saham sebelum dan sesudah rencana transaksi dapat dilihat pada Lampiran A dan B.
65 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
Oisamping itu berdasarkananalisa arus kas bersih Perseroan dari proyeksi dalam 5 (lima) tahun kedepan gambarannya sebagai berikut:
Analisa Arus Kas:
a. Analisa NCF: (dalam Jutaan Rupiah) TV 2017
2013
2014
2015
2016
Setelah Rencana Transaksi NCF
39.136
42.841
57.814
63.349
85.457
959.065
Sebelum Rencana Transaksi NCF
4.123
155
197
180
162
4.444
35.013
42.686
57.616
63.169
85.295
954.622
Kenaikan NCF
b. Analisa PVNCF (dalam jutaan rupiah) PVNCF Setelah Rencana Transaksi
703.361
Sebelum Rencana Transaksi
6.460
Kenaikan PV-NCF
696.902
D. Analisa Kewajaran Rencana Transaksi Atas dasar analisa yang kami lakukan terhadap Rencana Transaksi dapat kami simpulkan sebagai berikut: 1. Perseroan telah menandatangani perjanjian kesepakatan penyertaan pada 10M sebanyak 738.720.000 lembar saham atau setara dengan 40% kepemilikan saham 10M dengan nilai akuisisi sebesar Rp.2.622.456.000.000. Oalam pada itu nilai pasar wajar 738.720.000 saham 10M sesuai dengan hasil penilaian kami adalah Rp.2.648.311.200.000. Oengan demikian harga akuisisi saham 10M masih dibawah nilai pasar wajarnya. 2. Berdasarkan harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa untuk saham FAST (antara tanggal 05/12/2012 sampai tanggal 18/04/2013) adalah Rp.
66 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
12,.061,11. Atas dasar harga rata-rata tertinggi tersebut, maka totalnilai akuisisi 165.013.334 lembar saham FAST oleh Perseroan adalah sebesar Rp.1.990.244.156.189. Oalam pada itu harga akuisisi 165.013.334 saham FAST tersebut adalah Rp.1.988.41 0.674.700. Oengan demikian total harga akuisisi 165.013.334 saham FAST tersebut berada di bawah harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa. 3. Berdasarkan harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa untuk saham ROTI (antara tanggal 05/1212012 sampai tanggal 18/04/2013) adalah Rp.6.703,33 Atas dasar harga rata-rata tertinggi tersebut, maka total nilai pasar ROTI oleh Perseroan adalah sebesar 318.893.400 saham Rp.2.137.648.758.000. Oalam pada itu harga akuisisi 318.893.400 saham ROTI adalah Rp.2.120.641.110.000 Oengan demikian total harga akuisisi 318.893.400 saham ROTI tersebutberada di bawah harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa 4. Dana yang digunakan oleh Perseroan untuk penyertaan 738.720.000 saham 10M dan akuisisi 165.013.334 saham FAST serta 318.893.400 saham ROTI adalah dana internal Perseroan yang berasal dari penerbitan saham dengan HMETO. Perseroan akan memperoleh dana dari penambahan modal saham dengan hak memesan efek terdahulu dengan saham yang ditempatkan sebanyak 14.000.000.000 lembar saham dengan nilai per sahamnya adalah Rp.500. Oari HMETO ini Perseroan akan memperoleh dana sebesar Rp.7.000.000.000.000 5. Rencana Transasksi ini yang meliputi penyertaan pada 40% saham 10M dan akuisisi 31,5% saham ROTI serta 35,84% saham FAST secara bersamasama merupakan transaksi material karena total keseluruhan nilai Rencana Transaksi ini mencapai Rp. 6.731.507.784.700, yaitu terdiri dari :
- Untuk penyertaan 78.999 lembar saham 10M - Untuk akuisisi 165.013.334 lembar saham FAST - Untuk akuisisi 318.893.400 lembar saham ROTI Jumlah
Rp.
2.622.456.000.000
Rp.
2.120.641.110.000
Rp.
1.988.410.674.700
Rp.
6.731.507.784.700
dimana jumlah ini 530 kali dari jumlah ekuitas Perseroan yang berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan per 31 Oesember 2012 adalah Rp.12.701.447.575 atau lebih dari 50 persen. Oleh karenanya sesuai dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM nomor Kep-614/BLl2011 tertanggal 28 Nopember 2011 ("Peraturan IX.E.2") tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Rencana Transaksi tersebut harus diumumkan dan baru dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan ("RUPSLB")
67 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ii:
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
6. Oengan mengakuisisi 40% kepemilikan saham 10M, 31,50 % kepemilikan saham ROTI dan 35,84% kepemilikan saham FAST, maka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Perseroan. Adapun manfaat dan keuntungan Rencana Transaksi ini adalah sebagai berikut: •
Apabila Rencana Transaksi ini disetujui pemegang saham Perseroan, Perseroan yang selama ini bergerak dalam bidang jasa yang berkaitan dengan teknologi informasi. Namun kinerja Perseroan dari kegiatan usaha yang sekarang masih belum mampu untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan. Oleh karena itu Rencana Akuisisi saham 10M, FAST dan ROTI diharapkan dapat mendukung pertumbuhan kinerja keuangan Perseroan untuk menghasilkan pendapatan yang terus tumbuh dan berkesinambungan bagi Perseroan di masa yang akan datang yang pad a akhirnya dapat memberikan nilai tambah kepada pemegang saham Perseroan.
•
Melalui akuisisi saham 10M, saham FAST dan saham ROTI diharapkan dapat menciptakan sinergi dalam bisnis antara Perseroan dan ketiga perusahaan tersebut, yaitu sinergi antara perdagangan barang konsumsi dan rite I dengan pengembangan bisnis portal ogahrugLcom, suatu situs media belanja diskon, yang saat ini telah dikembangkan Perseroan
•
Transaksi Akuisisi juga memungkinkan Perseroan untuk melakukan diversifikasi usaha guna menurunkan tingkat risiko bisnis Perseroan.
7. Berdasarkan kinerja masa lalu (past performance) dan proyeksi laporan keuangan Perseroan dari tahun 2013 sampai 2017, dengan mengakuisisi saham 10M, FAST dan ROTI yang berusaha dalam bidang perdagangan ritel kebutuhan rumahtangga dan bidang makanan cepat saji serta restoran yang memiliki prospek kedepan yang positif dan pertumbuhan yang signifikan, diharapkan dapat meningkatkan Laba bersih Perseroan dan nilai kini arus kas Perseroan. Oisamping itu saldo rugi (defisit) Perseroan dalam waktu yang singkat dapat segera tertutup dengan salda laba yang akan diperoleh Perseroan setiap tahunnya.Hal ini akan memberikan manfaat bagi pemegang saham Perseroan, karena Perseroan dapat membagikan deviden, setelah tidak lagi memiliki saldo rugi (defisit).
Oengan demikian kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi adalah wajar ditinjau dari segi keuangan, apabila dalam pelaksanaannya, akuisisi saham 10M, ROTI dan FAST oleh Perseroan dilakukan sebagaimana yang diuraikan di atas.
68 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii'
KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan
KESIMPULAN AKHIR Atas dasar analisis transaksi, analisis kualitatif, analisis kuantitatif dan analisis kewajaran di atas, kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi berupa rencana penyertaan pada 738.720 saham 10M atau setara dengan 40% kepemilikan saham 10M, 318.893.400 lembar saham ROTI atau setara dengan 31,50% kepemiikan saham ROTI dan 165.013.334 lembar saham FAST atau setara dengan 35,84% kepemilikan saham FAST, dengan dana untuk akusisi sa ham-sa ham tersebut berasal dari dana internal Perseroan sebagai hasil penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Oahulu, adalah wajar (fair).
Hormat kami, KJPP STEFANUS TONNY HARDI & REKAN
Stefanus Gunadi W, SCV, MBA Appraisal, MAPPI (Cert) Pemimpin Rekan Izin Penilai Publik No. : Anggota MAPPI No. STTO Bapepam-LK No. :
PB-1.08.00027 81-S-00003 09/PM/STTO-PIAB/2006
Penilaian dilakukan oleh : - Iwan Setiawan, SE, Ak. - Michael Wangsadipura, 8 Comm. - Christophorus Purnomo Hardi, SE, MBA
69 Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
PERNYATAAN PENILAI
Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai Penilai, kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa: 1. Pernyataan, analisis, opini dan kesimpulan dalam laporan Penilaian ini, sebatas pengetahuan kami, adalah benar dan akurat. 2. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dinyatakan di dalam Laporan Penilaian ini dibatasi oleh asumsi dan batasan-batasan yang diungkapkan di dalam Laporan Penilaian, yang mana merupakan hasil anal isis, opini dan kesimpulan Penilai yang tidak berpihak dan tidak memiliki benturan kepentingan. 3. Lingkup pekerjaan dan data yang dianalisis telah diungkapkan di dalam Laporan Penilaian Usaha. 4. Data ekonomi dan industri dalam Laporan Penilaian Usaha berasal dari berbagai sumber yang diyakini Penilai Usaha dapat dipertanggungjawabkan. 5. Kami tidak mempunyai kepentingan baik sekarang atau di masa yang akan datang terhadap saham yang dinilai, maupun memiliki kepentingan pribadi atau keberpihakan kepada pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap saham yang dinilai. 6. Penunjukan dalam penugasan ini tidak berhubungan dengan opini Penilaian yang telah disepakati sebelumnya dengan Pemberi Tugas. 7. Biaya jasa profesional tidak dikaitkan dengan besaran opini nilai, pencapaian hasil yang dinyatakan, atau adanya kondisi yang terjadi kemudian (subsequent event) yang berhubungan secara langsung dengan penggunaan yang dimaksud. 8. Penilai telah mengikuti persyaratan pendidikan profesional yang ditetapkan/dilaksanakan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI). 9. Penilai memiliki pengetahuan yang memadai sehubungan dengan properti dan/atau jenis industri yang dinilai. 10. Penilai telah melaksanakan ruang lingkup sebagai berikut: - Identifikasi masalah (identifikasi batasan, tujuan dan objek, definisi Penilaian, dan tanggal Penilaian); - Pengumpulan data dan wawancara; - Analisis data; - Estimasi nilai dengan menggunakan pendekatan Penilaian; - Penulisan laporan. 11. Penilai atau pelaksana inspeksi (surveyor) telah melakukan inspeksi lapangan yang merupakan obyek Penilaian. 12. Tidak seorangpun selain yang bertandatangan di bawah ini, yang telah terlibat dalam pelaksanaan inspeksi, analisis, pembuatan kesimpulan, dan opini sebagaimana yang dinyatakan dalam laporan Penilaian ini. 13. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dibuat oleh Penilai, serta Laporan Penilaian telah dibuat dengan memenuhi ketentuan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI), SPI 2007, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 14. Analisis telah dilakukan untuk Tujuan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Penilaian Usaha. 15. Kami telah melakukan penugasan penilaian profesional sesuai dengan Tanggal Penilaian (Cut Off Date). 16. Perkiraan Nilai yang dihasilkan dalam penugasan penilaian profesional telah disajikan sebagai kesimpulan Nilai; 17. Kesimpulan Nilai telah sesuai dengan asumsi-asumsi dan kondisi pembatas. 18. Kami bertanggungjawab atas Laporan Penilaian Usaha yang kami lakukan.
Professional Services in Valuation and Financial Consultancv
.Iij
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Re.kan
Pemimpin Rekan :
1.
Tandatangan
Stefanus Gunadi, SCV, MBA Appraisal, MAPPI (Cert) Izin Penilai Publik No. P8-1.08.00027 Anggota MAPPI No. 81 - S - 00003 STTO Bapepam-LK No. 09/PM/STTO-P/AB/2006
Reviewer :
1.
Tandatangan
Melissa Wangsadipura, B Bus, M Fin, MAP PI (Cert) Anggota MAPPI No. 08 - S - 02210
Penilai :
1.
H. Iwan Setiawan, SE.Ak Anggota MAPPI No. 02 - T - 01539
2.
Michael Wangsadipura, B Com Anggota MAPPI No. 11 - P - 03219
3.
Christophorus Purnomo Hardi, SE, MBA Anggota MAPPI No. 02 - P - 01541
2 Professional Services in Valuation and Financial Consultancv
Iii
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan
SYARAT-SYARAT PEMBATAS
Penilaian dan Laporan Penilaian bergantung kepada syarat-syarat pembatas sebagai berikut : 1. KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan tidak memperbolehkan penggunaan seluruh, sebagian ataupun sebagai rujukan dari Laporan Penilaian ini dalam bentuk dokumen, edaran, pernyataan, referensi ataupun dipublikasikan dalam bentuk apapun juga tanpa ijin tertulis daii KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan. 2. Informasi yang telah diberikan oleh pihak lain kepada KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan seperti yang disebutkan dalam laporan penilaian dianggap layak dan dapat dipercaya, tetapi KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan tidak bertanggung jawab jika ternyata informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya. Informasi yang dinyatakan tanpa menyebutkan sumbernya merupakan hasil penelaahan kami terhadap data yang ada, pemeriksaan atas dokumen ataupun keterangan dari instansi pemerintah yang berwenang. Tanggung jawab untuk memeriksa kembali kebenaran informasi tersebut sepenuhnya berada dipihak klien. 3. Penilaian dan laporan penilaian bersifat rahasia dan hanya ditujukan terbatas untuk klien yang dimaksud dan penasehat profesionalnya dan disajikan hanya untuk maksud dan tujuan sesuai dengan yang dicantumkan pada laporan penilaian. KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan tidak bertanggung jawab kepada pihak lain selain klien dimaksud. Pihak lain yang menggunakan laporan ini bertanggung jawab atas segala risiko yang timbul. 4. Nilai yang dicantumkan dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam Laporan yang merupakan bag ian dari bisnis yang dinilai hanya berlaku sesuai dengan maksud dan tujuan penilaian. Nilai yang digunakan dalam laporan penilaian ini tidak boleh digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan. 5. Nilai pasar wajar yang dimaksud mencerminkan nilai yang sesungguhnya tanpa memperhitungkan adanya kewajiban atas pajak atau biaya-biaya yang terkait dengan transaksi penjualan. Bisnis yang dinilai berdasarkan asumsi bebas dari segala hipotik, persengketaan dan premi serta biaya lain yang belum diselesaikan.
Professional SCI"Vices in Valuation and Financial Consultancv
lAMPIRAN I PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk KONDISI TIDAK MElAKUKAN RENCANA TRANSAKSI
Iii KJPP Stefanus Tonny Hardi
& Rekan Lampiran: A - 1 PT DYVIACOM INTRABUMJ TBK LAPORAN POStSI KEUANGAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012 (dalam Rupiah) 31-DES-2008 31-DES-2009 31-DES-2010 ASET ASETlANCAR Kasdan bank Piutang usaha Pihak ketiga
1,674,246,055
31-DES-2011
89,814,630
586,612,815
817,954,351
1,106,626,860
374,308,636
385,240,811
1,135,960,810
8,800,000
247,887,804
Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak keliga Piutang karyawan Pajak dibayar di muka Uangmuka Biaya dibayar di muka
3,240,102,838
31-DES-2012
1,719,510,974
115,310,998
28,864,502
32,349,995
693,314,156
246,811,788
53,124,613
113,843,685
242,688,676
20,034,730 10,901,696
274,710,271
16,728,832
T olal Asel lancar
5,189,059,164
1,272,748,420
1,609,261,405
2,282,078,445
2,882,603,092
ASET TIDAK LANCAR Piulang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - Bersih
2,500,000,000 1,001,248,978
1,102i653,r~
75,069.755
149,004,914
207,038,222
Asettetap: Harga perolehan
25,022,782,720
27,860,220,480
24,118,643,601
24,099,550,896
24,143,470,596
Akm. Penyusutan
(12,805,424,861 )
(12,930,110,240)
(9,310,423,748)
(9,821,726,672)
(10,411,895,823)
12,217,357,859
14,930,110,240
14,808,219,853
14,277,824,224
13,731,574,773
Nilai Buku Aset lain-lain Tolal Aset TIdak lancar
15,718,606,837
16,032,763,496
14,883,289,608
14,426,829,138
13,938,612,995
TOTAL ASET
20,907,666,001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
1,180,505,014
1,359,421,387
1,359,421,387
845,3 t 1,262
1,444,418,861 2,523,342 376,407,084 131,612;515
UAB.lUTAS DAN EKUITAS UABIUTAS JANGKA PENDEK Utang pihak - pihakberelasi Utangusaha Pihak keliga Pihak berelasi Utang lain-lain-pihak ketiga Beban akrual Utang pajak . Biaya yang masih harus dibayar Pendapalan diterima di muka Uang muka jaminan liabilitas imbalan kerja jangka pendek Ulang jangka panjang yang jatuh tempo setahun Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa Tolalliabilitas Jangka Pendek lfABILlTASJANGKA PANJANG Utang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa liabilitas jangka panjang -Setelah dikurangi bagian yang jaluh waktu satu lahun liabililas diestimasi alas .imbalan karyawan paska kerja
35,'500,000
259,905,569
244,311,669
229,006,817
2,'500,000
54,603,362 396,173,291 339,090,909
2,376.559,353 182,952,123
1,388,260,666 1,212,000 1,506,817
259,905,569
1,069,679,231
8,786,439,630
968,178,675
342,232,484
31,157,512
8,430,654 34,931,409
17,752,200 9,416,125
4,000,180,819
3,641,574.195
3,341,551,514
44,347,534 439,268,772
9,416,125 577,299,337
778,216,998
Total Uabilitas Jangka Panjang
8,786,439,630
t,31{),411,159
483,616,306
586,715,462
778,216,998
TOTAL LlABIUTAS
9,046,345,199
2,380,090,390
4,483,797,125
4,228,289,657
4,119,768,512
EKUITAS Modalsaham Biaya emisi efekekuilas Defisit Jumlah Ekuitas
46,000,000,000 (2,324,722,452) (31,813.956,746) 11,861,320,802
46;000,000,000 (2,324,722,452) (2,8,749,856,022) 14,925,421,526
46,000,000,000 (2,324,.722,452) (31;686;523,860) 12.008,753,888
46,000,000 ,000 (2,324,722,452) {31,194,659,622) 12,480,617,926
46,000,000,000 (2,324,722,452) (30,973,829,973) 12,701,447,575
TOTAL UABILITAS DAN EKUITAS
20,907,666,001
1],30.5,511,916
.16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
III KJPP Stefani,ls Tonny Hatdi& Rekan Lampi,an: A • 2 PT DYVIACOM INTRABUMI TBK LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANG GAL 31 DESEMBER 2008 SAMPAI2012 (dalam Rupiah) 2008
2010
2009
2011
2012
PENDAPATAN
15,995,338,387
16,034,920,046
16,425,147,393
18,371,694,219
13,927,640,669
BEBAN POKOK PENDAPATAN
10,685,300,061
11,468,485,228
11,585,076,946
13,614,629,950
8,557,106,714
5,310,038,326
4,566,434,818
4,840,070,447
4,757,064,269
5,370,533,955
61,237,500 4,676,192,272
32,846,000 4,302,430,105
10,162,490 4,264,719,653
55,099,022 3,883,875,058
102,599,487 4,680,259,344
4,737,429,772
4,335,276,105
4,274,882,143
3,938,974,080
4,782,858,831
572,608,554
231,158,713
565,188,304
818,090,189
587,675,124
18,942,152
22,161,773
8,130,960
6,209,990 97,180,359
5,784,560 42,011,627
(15,180,480)
(16,637,324)
(7,118,648)
(3,344,961)
(153,354,357) (18,430,482)
(200,056,368) (65,827,765)
(90,693,618)
(238,070,231)
LABABRUTO BEBAN USAHA Penjualan
Umum dan administrasi Pendapatan operasi lainny. Beban operasi lainny. Jumlah Beban Usah. LABA (RUGI) USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN·LAIN Penghasilan bunga Penghasilan lain· lain Laba atas selisih kurs valuta asing • bersih Rugi atas selisih kurs valuta asing • bersih Laba penjualan atas aset letap Rup•• rupa hasil
Bunga sewa guna usaha Administrasi dan pravisi Rupa • rupa biaya Beban lain ·Iain Boban Lain·lain Bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Manfaat (bob_n) pajak penghasilan • Pajak kini • Pajak tanggguhan
Lab. periode berjalan
17,871,368
(172,455)
(160,680)
58,161,440 60,708,870 (120,306,177) (12,450,002) (370,985,741)
(9,544,712) (486,996)
55,937,733 (6,652,286) (10,492,676) (2,101,124)
(348,058,090)
11,963,910
44,661,927
224,550,464
243,122,623
609,850,231
727,396,571
349,604,893
(164,260,100) 17,448,432 (146,811,668)
(155,813,484) 101,404,278 (54,409,206)
(204,515,880) 33,929,659 (170,586,221)
(329,467,692) 73,935,159 (255,532,533)
(186,808,552) 58,033,308 (128,775,244)
77,738,796
188,713,417
439,264,010
471,864,038
220,829,649
77,738,796
188,713,417
439,264,010
471,864,038
220,829,649
6,300
Pendapatan komprehensillaln JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
Professional Services in Valuation and Fjnancial Consultancy
Iii KJPP Stefan us Tonny HartJi
& Rekan
,:
,".
Lampiran: B PT DYVIACOM INTRABUMI TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN COMMON SIZE PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012
ASET ASETLANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Piutang karyawan Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka
31-0ES-2008
31-DES-2009
31-0ES-2010
31-0ES-2011
31-DES-2012
%
%
%
%
%
8.01
15.50
0.52
3.56
4.90
6.58
2.16
2.34 1.50
6.80
0.05 10.22
0.67
0.18
0.19
0.10
4.01
1.50
0.32
0.69
1.45
0.12 0.06
1.31
Total Asel Lancar
24.82
7.35
9.76
13.66
17.14
ASET TIDAK LANCAR Piutang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa Asel pajaktangguhan - Bersih
11.96 4.79
6.37
0.46
0.89
1.23
Asel tetap: Harga perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
119.68 {61.25) 58.43
160.99 .<74.72} 86.27
146.24 (56.45) 89.79
144.23 l58.78) 85.45
143.53 (61.90) 81.63
75.18
92.65
90.24
86.34
82.86
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
7.16
8.14
8.08
5.06
8.59 0.02 2.24 0.78
Aset lain-lain Total Aset Tidak Lancar TOTALASET LlABILITAS DAN EKUITAS LlABILITAS JANGKA PENDEK Utang pihak - pihak berelasi Utang usaha Pihak ketiga Pihak bere1asi Utang lain-Iain-pihak ketiga Beban akrual Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Uang muka jaminan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Ulang jangka panjang yang jatuh tempo setahun Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa
0.21
1.24
1.41
1.39
0.01
0.32 2.29 1.96
14.41 1.11
8.31 0.01 0.01
0.19
0.05 0.21
0.11 0.06
24.25
21.79
19.87
1.98
0.27 2.66
0.06 3.46
4.63
42.02
7.57
2.93
3.51
4.63
Modal saham Biaya emisi efek ekuitas Defisit Jumlah Ekuitas
220.01 (11.12) (152.16) 56.73
265.81 (13.43) (166.13) 86.25
278.91 (14.10) (192.01) 72.81
275.30 (13.91) (186.69) 74.69
273.46 (13.82) (184.14} 75.51
TOTAL LlABILITAS DAN EKUITAS
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
Total Liabilitas Jangka Pendek
LlABILITAS JANGKA PANJANG Utang pada pihak yg memponyai hubungan istimewa Liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bagian yang jatuh waktu sato tahun Liabilitas diestimasi atasimbalan karyawan paska kerja Total Liabilitas Jangka Panjang
1.24
6.18
42.02
5.59
TOTAL LlABILITAS EKUITAS
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
~
1
lil
KJPP $tefanu$TOnny Hatdi& Rekal')
Lampiran: B-2 PT DYVIACOM INTRABUMI TBK LABA RUGI KOMPREHENSIF COMMON SIZE UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012
2008
2009
2010
2011
2012
%
%
%
%
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
66.80
71.52
70.53
74.11
61.44
33.20
28.48
29.47
25.89
38.56
0.38 29.23
0.20 26.83
0.06 25.96
0.30 21.14
0.74 33.60
Jurnlah Beban Usaha
29.62
27.04
26.03
21.44
34.34
LABA (RUG I) USAHA
3.58
1.44
3.44
4.45
4.22
0.12
0.14
0.05
0.03 0.53
0.04 0.30
0.11
(0.00)
(0.00) (0.08)
(0.12)
(0.04)
(0.02)
(0.83) (0.10)
(1.44) (0.47)
PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN
BEBAN USAHA Penjualan Urn urn dan adrninistrasi Pendapalan operasi lainnya Beban operasi lainnya
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Penghasilan lain - lain Laba atas selisih kurs val uta asing - bersih Rugi alas selisih kurs val uta asing - bersih Laba penjualan atas asel telap Rupa - rupa hasil Bunga sewa guna usaha Adrninistrasi dan provisi Rupa - rupa biaya Beban lain -lain Beban Lain-lain Bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Manfaa! (beban) pajak penghasilan - Pajak kini - Pajak tanggguhan
Laba periode berjalan
0.36 0.38 (0.75) (0.08) (2.32)
(0.06) (0.00)
0.34 (0.04) (0.06) (0.01)
(2.18)
0.07
0.27
(0.49)
(1.71)
1.40
1.52
3.71
3.96
2.51
(1.03) 0.11 (0.92)
(0.97) 0.63 (0.34)
(1.25) 0.21 p.04)
(1.79) 0.40 (1.39)
(1.34) 0.42 (0.92)
0.49
1.18
2.67
2.57
1.59
0.49
1.18
2.67
2.57
1.59
0.00
Pendapatan kornprehensif lain JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii KJPP Stefanus Tonny Hardi &
Rekan Lampiran: C - 1
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK NORMALISASI LAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012 31-0ES-2008 ASET ASETLANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Piutang karyawan Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka
fdalam Rupiah) 31-0ES-2009
1,674,246,055
3,240,102,838
89,814,630 .
31-0ES-2010
31-0ES-2011
31-DES-2012
586,612,815
817,954,351
1,106,626,860
374,308,636
385,240,811 247,887,804
1,135,960,810
8,800,000 1,719,510,974
115,310,998
28,864,502
32,349,995
16,728,832
693,314,156
246,811,788
53,124,613
113,843,685
242,688,676
20,034,730 10,901,696
274,710,271
Total Aset Lancar
5,189,059,164
1,272,748,420
1,609,261,405
2,282,078,445
2,882,603,092
ASET TIDAK LANCAR Piutang pada pihak yg mempunyai hubungan istirnewa Aset pajak tangguhan - Bersih
2,500,000,000 1,001,248,978
1,102;653,256
75,069,755
149,004,914
207,038,222
24,118,643,601
12,217,357,859
27,860,220,480 (12,930,110,240) 14,930,110,240
14,808,219,853
24,099,550,896 {9,821,726,672) 14,277,824,224
24,143,470,596 {10,411,895,823) 13,731,574,773
15,718,606,837
16,032,763,496
14,883,289,608
14,426,829,138
13,938,612,995
20,907,666,001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
1,180,505,014
1,359,421,387
1,359,421,387
845,311,262
1,444,418,861 2,523,342 376,407,084 131,612,515
Aset tetap: Harga perolehan Akm, Penyusutan NHai Buku
25,022,782,720
11 2,805,424,861}
~9,310,423,748l
Asel lain-lain Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET LlABILITAS DAN EKUITAS LlABILITAS JANGKA PENDEK Utang pihak - pihak berelasi Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-Iain-pihak ketiga Beban akrual Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Uang muka jaminan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang jangka panjang yang jatuh tempo selahun Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa Tolal Liabilitas Jangka Pendek
LlABILITAS JANGKA PANJANG Utang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa Liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bag ian yang jatuh waktu satu tahun Liabilitas diestimasi atas imbalan karyawan paska kerja Total Liabilitas Jangka Panjang
35,500,000
259,905,569
244,311,669
229,006,817
2,500,000
54;603,362 396,173,291 339,090,909
2,376,559,353 182,952,123
1,388,260,666 1,212,000 1,506,817
31,157,512
8,430,654 34,931,409
17,752,200 9,416,125
4,000,180,819
3,641,574,195
3,341,5.51,514
342,232,484
44,347,534 439,268,772
9,416,125 577,299,337
778,216,998
1,310,411,159
483,616,306
586,7r5,462
778,216,998
259,905,569
1,069,679,231
8,786,439,630
968,178,675
8,786,439,630
TOTAL LlABILITAS EKUITAS Modal saham Biaya emisi efek ekuitas Defisit Jumlah Ekuitas
46,000,000,000 (2,324,722,452) {31,813,956,746) 11,861,320,802
46,000,000,000 (2,324,722,452) (28,749,856,022) 14,925,421,526
46,000,000,000 (2,324,722,452) (31,666,523,660) 12,008,753,888
46,000,000,000 (2,324,722,452) (31,194,659,622) 12,480;617,926
46,000,000,000 (2,324,722,452) (30,973,829,973) 12,701,447,575
TOTAL LlABILITAS DAN EKUITAS
20,907,666,001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
~1i1 ~JPPStefl;lnu$TonnyHardi & Rekan Lampiran: C - 2 PT DYVIACOM INTRABUMI TBK NORMALISASI LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012 (dalam Rupiah)
2008
2009
2010
2011
2012
PENDAPATAN
15,995,338,387
16,034,920,046
16,425,147,393
18,371,694,219
13,927,640,669
BEBAN POKOK PENDAPATAN
10,685,300,061
11,468,485,228
11,585,076,946
13,614,629,950
8,557,106,714
5,310,038,326
4,566,434,818
4,840,010,441
4,151,064,269
5,310,533,955
61,237,500 4,676,192,272
32,846,000 4,302,430,105
10,162,490 4,264,719,653
55,099,022 3,883,875,058
102,599,487 4,680,259,344
4,737,429,772
4,335,276,105
4,274,882,143
3,938,974,080
4,782,858,831
572,608,554
231,158,113
565,188,304
818,090,189
581,615,124
18,942,152
22,161,773
8,130,960
6,209,990 97,180,359
5,784,560 42,011,627
17,871,368
(172,455)
(160,680) (15,180,480)
(16,637,324)
(7,118,648)
(3,344,961)
(153,354,357) (18,430,482)
(200,056,368) (65,827,765)
(90,693,618)
(238,070,231)
LABABRUTO BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Jumlah Seban Usaha LABA (RUGI) USAHA PENDAPATAN (SEBAN) LAIN·LAIN Penghasilan bunga Penghasilan lain· lain Laba atas selisih kurs val uta asing • bersih Rugi alas selisih kurs valuta asing • bersih Laba penjualan atas asel tetap Rupa • rupa hasil Bunga sewa guna usaha Adminislrasi dan provisi Rupa - rupa biaya Beban lain ·Iain
58,161,440 60,708,870 (120,306,177) (12,450,002) (370,985,741)
(9,544,712) (486,996)
55,937,733 (6,652,286) (10,492,676) (2,101,124)
Beban Lain·lain Bersih
(348,058,090)
11,963,910
44,661,927
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
224,550,464
243,122,623
609,850,231
727,396,571
349,604,893
(164,260,100) 17,448,432 (146,811,668)
(155,813,484) 101,404,278 (54,409,206)
(204,515,880) 33,929,659 (170,586,221 )
(329,467,692) 73,935,159 (255,532,533)
(186,808,552) 58,033,308 (128,775,244)
77,738,796
188,713,417
439,264,010
471,864,038
220,829,649
77,138,196
188,113,411
439,264,010
411,864,038
220,829,649
Manfaal (beban) pajak penghasilan • Pajak kini - Pajak langgguhan
Laba periode berjalan
6,300
Pendapatan komprehensif lain JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
iii KJPP Stef
2012 ASET ASETLANCAR Kasdan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piulang lain-lain Pihak ketiga Piulang karyawan Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka
2013
1.106.627
8.800 1.719.511
2014
-
5.569.123
5.744.839
5.902.629
561.335
573.532
586.095
599.034
612.362
-
-
-
-
-
-
-
-
138.303
202.791
207.689
212.734
217.930
20.035 10.902
132.387
136.005
139.732
143.572
147.526
2.882.603
6.057.747
6.288.333
6.502.639
6.700.179
6.880.448
266.333
326.926
388.857
452.165
516.893
24.143.471 (10.411.896) 13.731.575
20.976.077 (11.014.889) 9.961.189
21.810.474 (11.631.090) 10.179.385
22.665.021 (12.260.895) 10.404.126
-
-
-
-
-
207.038
-
Asettetap: Harga perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku Aset lain-lain Total Asel Tidak Lancar TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang pihak - pihak berelasi Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-Iain-pihak ketiga Beban akrual Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Uang muka jaminan Uabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang jangka panjang yang jatuh tempo seta hun Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa
23.540.323 (12.904.714) 10.635.610
24.437.003 (13.562.965) 10.874.038
13.938.613
10.227.521
10.506.310
10.792.983
11.087.775
11.390.932
16.821.216
16.285.268
16.794.643
17.295.622
17.787.954
18.271.379
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.444.419
213.315
217.988
222.801
227.758
232.864
2.523 376.407 131.613
376.407 323.175
376.407 330.254
376.407 337.545
376.407 345.056
376.407 352.791
-
-
-
-
-
17.752 9.416
--
Total Liabilitas Jangka Pendek
-
-
17.752 9.416
-
-
-
17.752 9.416
-
-
-
17.752 9.416
-
-
2.335.810
2.299.487
2.311.239
2.323.343
-
-
-
-
778.217
Total Uabilitas Jangka Panjang
-
-
778.217
778.217
778.217
778.217
778.217
4.119.769
3.077.704
3.089.456
EKUITAS Modal saham Biaya emisi efek ekuitas Defisit Jumlah Ekuitas
46.000.000 (2.324.722) (30.973.830) 12.701.448
46.000.000 (2.324.722) (30.467.714) 13.207.564
TOTAL llABILITAS DAN EKUITAS
16.821.216
16.285.268
-
-
17.752 9.416
3.341.552
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pada pihak yg mempunyai hubungan isb mewa liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bagianyang jatuh waktu satu tahun liabilitas diestimasi atas imbalan karyawan paska kerja
TOTAL LlABILITAS
-
5.376.004
-
ASET TIDAK LANCAR Piutang pada pihak yg mempunyai hubungan isijmewa Asel pajak langguhan - Bersih
2017
2016
-
5.225.723
16.729
Total Asel Lancar
2015
-
17.752 9.416
-
2.348.652
-
-
-
778.217
778.217
778.217
778.217
778.217
3.101.560
3.114.027
3.126.869
46.000.000 (2.324.722) (29.970.091 ) 13.705.187
46.000.000 (2.324.722) (29.481.216) 14.194.062
46.000.000 (2.324.722) (29.001.351) 14.673.927
46.000.000 (2.324.722) (28.530.767) 15.144.511
16.794.643
17.295.622
17.787.954
18.271.379
-
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
778.217
-
-
-
Ii] KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan Lampiran: 0 • 2 PT OYVlACOM INTRABUMI TBK PROYEKSI LABA·RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PAOA TANGGAL 31 OESEMBER 2013 SAMPAI31 OESEMBER 2018 KONOISI TIOAK MELAKUKAN AKUISISI SAHAM (dalam Ruoiahl
2012 PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Pendapalan operasi lainnya Beban oparasi lainnya Jumlah Beban Usaha
2013
2014
13.927.641
14.230.270
14.541.978
14.863.037
15.193.728
15.534.340
B.557.107 5.370.534
(8.743.041) 5.487.229
(8.934.554) 5.607.424
(9.131.812\ 5.731.225
19.334.988)
(9.544.259) 5.990.081
102.599 4.680.259
(42.678) (4.807.851)
(43.613) (4.939.271)
(44.576) (5.074.634)
(45.568) (5.214.057) .
.
.
..
4.782.859 587.675
LABA (RUGI) USAHA "
2017
2016
2015
. .
4.850.530
. .
4.982.885
5.858.741
(46.589) (5.357.663)
.
-
5.119.210
5.259.625
..,
5.404.253 '"
636.699
624.539
612.015
599.116
585.829
48.835
49.904
51.006
52.141
53.310
.
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN·LAIN
·
5.785 42.012
Penghasilan bunga Penghasilan lain· lain Laba atas selisih kurs valuta asing • bersih Rugi atas selisih kurs valula asing • bersih Laba penjualan atas aset tetap Rupa • rupa hasil Bunga sewa guna usaha Administrasi dan provisi Rupa • rupa biaya Seban lain ·Iain
(3.345) · (200.056) (65.828)
(5.514)
(5.635)
(5.759)
(5.887)
(6.019)
(84.257)
(86.103)
(88.004)
(89.962)
(91.978)
Seban Lain-lain Bersih
(238.070)
(40.936)
(41.833\"
(42.756)
143.708)
(44.688)
349.605
595.763
582.707
569.259
555.408
541.141
(186.809) 58.033 (128.775)
(148.941) 59.294 (89.646)
(145.677) 60.593 (850841
(142.315) 61.931 (80.384)
(138.852) 63,309 (75.543)
(135.285) 64.728 aO.557)
220.830
506.116
497.623
488.875
479.865
470.584
.
-
-
506.116
497.623
488.875
479.865
470.584
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Mantaa! (beban) pajak penghasilan • Pajak kini • Pajak tanggguhan
Laba periode berjalan
·
(16.637) ·
·
-
Pendaoatan komDrehensif lain JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
220.830
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
11;.KJPP stefanus Tonny H~rdi·& Rekan lampiran: E
PT DYVIACOM INTRABUMI T8K ARUS KAS BERSIH (NCF) DAN NILAI KINI ARUS KAS BERSIH (PV NCF) KONDISI TIDAK MELAKUKAN AKUISISI (Dalam ribuan Rupiah) TERMINAL 2013
Description
Proyeksi Laba Bersih
2016
2015
2014
VALUE
2017
506,116
497,623
488,875
479,865
470,584
602,993
616,201
629,806
643,818
658,251
4,135
4,226
4,319
4,415
4,514
Ditambah: Penyusutan Bunga (setelah pajak) Dikurangi: Perubahan Modal Kerja (diluar kas dan setara kas)
(98,112)
(68,553)
(9,084)
(9,356)
(9,637)
Penurunan (kenaikan) aset pajak tangguhan
(59,294)
(60,593)
(61,931)
(63,309)
(64,728)
(834,397)
(854,547)
(875,302)
(896,680)
Capex
3,167,393
Liabilitas imbalan karyawan paska kerja
I
Arus Kas Bersih (NCF) Terminal Value Discount Factor @
4,123,231
T
154,508
T
197,438
I
180,131
I
162,305
13.38%
0.881997572 3,636,680
I
I
4.0%
4,443,573
0.7779197
0.6861233
0.6051591
0.5337488
0.5337488
120,194
135,467
109,008
86,630
2,371,752
Nitai kini Arus Kas Bersih (PV NCF) per 31 Desember 2012
6,459,731
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
iii KJPPStefanu$ Tonny Hardi
&
Rekan
lampiran: F PT DYVIACOM INTRABUMI TBK PERHITUNGAN DISCOUNT FACTOR
=
Cost Of Equity Tingkat bunga tanpa resiko + beta ( Equity risk premium) - Default Spread
=1...._ _ _ _1_3._61_%....01
WACC
38_%.... = liooo-_ _ _1_3._ 01
WE
=
0.96
WD
=
0.04
Total Modal dan Hutang
=
1.00
Tingkat bunga bank - kredit investasi bank pemerintah
= = =
10.08% 8.80% 2.00%
= =
6.40% 1.05
Equity risk premium Default spreead Tingkat bunga tanpa resiko berdasarkan yield obligasi Pemerintah tgl 28 Des 2012 - Rupiah untuk 30 tahun Beta
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
lAMPIRAN II PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk KONDISI MElAKUKAN RENCANA TRANSAKSI
Iii KJPP Stefanus Tonny Hardi
& Rekan Lampiran: A - 1
PT OYVIACOM INTRABUMI TBK lAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAl31 DESEMBER 2008 SAMPAI2012 (dalam Rupiah)
31-DES-2008
31-DES-2009
31-DES-2010
31-DES-2011
31-DES-2012
ASH ASHlANCAR 1,674,246,055
Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Piutang karyawan Pajak dibayar di muka Uang muka 8laya dibayar di muka
3.240,102,838
89,814,630
586,612,815
817,954,351
1,106,626,860
374,308,636
633,128,615
1,135,960,810
8,800,000 1,719,510,974
115,310,998
28,864,502
32,349,995
16,728,832
693,314,156
246,811,788
53.124,613
113,843,685
242,688.676
20.034,730 10,901,696
274.710,271
Total Aset Lancar
5,189.059,164
1,272,748.420
1,609,261.405
2282,078,445
2,882,603,092
2,500,000,000 1,001,248,978
1,102,653,256
75,069,755
149,004,914
207,038,222
25,022,782,720 (12,805,424,861) 12,217,357,859
27,860.220,480 (12,930,110.240) 14,930,110,240
24,118,643,601 (9,310,423,748) 14,808,219,853
24,099.550,896 (9,821,726,672) 14,277,824.224
ASH TIDAK lANCAR Piutang pada pihak yg mempunyai ~ hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - Bersih Aset tetap:
Harga perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
24,143,470,596 (10,411,895,823) 13,731,574,773
Aset lain-Iain-investasi Total Aset Tidak
lancar
TOTAL ASET
15,718,606,837
16,032,763.496
14,883,289,608
14,426,829,138
13,938,612,995
20,907,666,001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
1,180,505,014
1.359,421.387
1,359,421,387
845,311,262
1,444.418,861 2,523,342 376,407,084 131,612,515
liABILITAS DAN EKUIT AS lIABILITAS JANGKA PENDEK Utang pihak - pihak berelasi Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang Jain-Iain-pihak ketiga Beban akrual
35,500,000
259,905,569
Utang pajak Slaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Uang muka jaminan liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang jangka panjang yang jatuh tempo setahun Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu -
244,311,669
229,006,817
2,500,000
54,603,362 396,173.291 339,090,909
2,376,559,353 182,952,123
1,388.260,666 1,212,000 1,506,817
31,157,512
8,430,654 34,931,409
17,752,200 9,416,125
4,000,180,819
3:641,574,195
3,341,551,514
342,232,484
44,347,534 439,268,772
9,416,125 577,299,337
778,216,998
titang sewa Total Liabilitas Jangka Pendek
259_905,569
1,069,679,231
8,786,439,630
968,178,675
lIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa Liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bagian yang jatuh waktu saw tahun Liabilitas diestimasi atas imbalan karyawan paske kerja
Total Liabilitas Jangka Panjang
8,786,439,630
1,310,411,159
483,616,306
586,715.462
778.216,998
TOTAL LlABILITAS
9,046,345,199
2,380,090,390
4,483,797,125
4,228,289,657
4,119,768,512
46,000,000,000 (2,324,722,452) (31,813,956,746) 11,861,320,802
46,000,000,000 (2,324,722,452) (28,749,858,022) 14,925,421,526
46,000,000,000 (2,324,722,452) (31,666.523,6601 12,008,753,888
46,000,000,000 (2,324,722,452) (31,194,659,622) 12,480,617,926
46,000,000,000 (2,324,722,452) (30,973,829,973) 12,701,447,575
20,907,666,001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
EKUITAS Modal saham Biaya emisi efek ekuitas Defisit
Jumlah Ekuiias TOTAL LlABlllTAS DAN EKUITAS
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
II KJPP Stefa nus TO.MY Hardi a Rek'ln lampiran: A - 2 PT DYVIACOM INTRABUMI TBK LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANG GAL 31 DESEMBER 2008 SAMPAI2012 (dalam Rupiah)
2008
2009
2010
2011
2012
PENDAPATAN
15.995.338.387
16.034.920.046
16.425.147.393
18.371.694.219
BEBAN POKOK PENDAPATAN
10.685.300.061
11.468.485.228
11.585.076.946
13.614.629.950
8.557.106.714
5.310.038.326
4.566.434.818
4.840.070.447
4.757.064.269
5.370.533.955
61.237.500 4.676.192.272
32.846.000 4.302.430.105
10.162.490 4.264.719.653
55.099.022 3.883.875.058
102.599.487 4.680.259.344
4.737.429.772
4.335.276.105
4.274.882.143
3.938.974.080
4.782.858.831
572.608.554
231.158.713
565.188.304
818.090.189
587.675.124
18.942.152
22.161.773
B.130.960
6.209.990 97.180.359
5.784.560 42.011.627
(15.180.480)
(16.637.324)
LABA BRUTO BEBANUSAHA Penjualan Umum dan admlnistrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA
13.927.640.669
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Penghasitan lain· lain Laba atas selisih kurs valuta asing - bersih Rugi atas selisih kurs valuta asing - bersih Laba penjualan atas aset tetap Rupa - rupa hasil Bunga sewa guna usaha Administrasi dan provisi Rupa - rupa biaya Beban lain -lain
17.871.368 58.161.440 60.708.870 (120.306.177) (12.450.002) (370.985.741)
(172.455)
6.300
(160.680)
(9.544.712) (486.996)
55.937.733 (6.652.286) (10.492.676) (2.101.124)
(7.118.648)
(3.344.961)
(153.354.357) (18.430.482)
(200.056.368) (65.827.765)
(90.693.618)
(238.070.231)
Beban Lain-lain Bersih
(348.058.090)
11.963.910
44.661.927
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
224.550.464
243.122.623
609.850.231
727.396.571
349.604.893
(164.260.100) 17.448.432 (146.811.668)
(155.813.484) 101.404.278 (54.409.206)
(204.515.880) 33.929.659 (170.586.221)
(329.467.692) 73.935.159 (255.532.533)
(186.80B.552) 58.033.308 (128.775.244)
77.738.796
188.713.417
439.264.010
471.864.038
220.829.649
77.738.796
188.713.417
439.264.010
471.864.038
220.829.649
Manfaat (beban) pajak penghasilan - Pajak kin! - Pajak tanggguhan
Laba periode berjalan Pendapatan komprehensif lain JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii KJPP Stefanus Tonny Hardi
& Rekan Lampiran: B-1
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK lAPORAN POSISI KEUANGAN COMMON SIZE PADA TANGGAl31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012
ASET ASETLANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Piutang karyawan Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka
31-DES-2008
31-DES-2669
31-DES-2616
%
%
%
8.01
15.50
31-DES-2611 %
31-DES-2612 %
0.52
3.56
4.90
6.58
2.16
3.84
6.80
0.05 10.22
0.67
0.18
0.19
0.10
4.-01
1.50
0.32
0.69
1.45
0.12 0.06
1.31
Total Aset lancar
24.82
7.35
9.76
13.66
17.14
ASET TIDAK LANCAR Piutang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - Bersih
11.96 4.79
6.37
0.46
0.89
1.23
119.68 .(61.25) 58.43
160.99 (74.72) 86.27
146.24 (56.45) 89.79
144.23 .(58.78) 85.45
143.53 {61.90) 81:63
75.18
92:65
90.24
86.34
82.86
100.00
100.00
tOO. 00
100.00
100.00
7.16
8.14
8.08
5.06
8.59 0.02 2.24 0.78
Asel tetap: Harga perolehan Akm. Penyusutan NilaiBuku Aset lain-iain-investasi Total Aset Tidak Lancar TOTALASET L1ABILITAS DAN EKUITAS L1ABILITAS JANGKA PENDEK Utang pihak - pihak berelasi Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-Iain-pihak ketiga Beban akrual Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Uang muka jaminan liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang jangka panjang yang jatuh tempo setahun liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utangsewa Totalliabilitas Jangka Pendek L1ABILITAS JANGKA PANJANG Utang pada pihak yg mempunyai hubungan fslimewa liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bag ian yang jatuh waktu satu tahun liabilitas diestimasiatas imbalan karyawanpaska kerja Totalliabilitas Jangka Panjang
0.21
1.24
1.41
1.39
0.01
0.32 2.29 1.96
14.41 1.11
8.31 0.D1 0.01
0.19
0.05 0.21
0.11 0.06
24.25
21.79
19.87
1.98
0.27 2.66
0.06 3.46
4.63
7.57
2.93
3.51
4.63
1.24
6.18
42.02
5:59
42.02
TOTAL L1ABILITAS EKUITAS Modalsaham Biaya emisi efek ekuitas Defisit Jumlah Ekuitas
220.01 (11.12) (152.16) 56.73
265.81 (13.43) (166.13) 86.25
278.91 (14.10) (192.01) 72.81
275.30 (13.91) (186.69) 74.69
273.46 (13.82) (184.14) 75.51
TOTAL L1ABILITAS DAN EKUITAS
100.60
1.00.06
100.00
100.06
106.00
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
KJPPStefanusTonny Hardi.& Rekal'l
Lampiran: B • 2 PT DYVIACOM INTRABUMI TBK LABA RUGI KOMPREHENSIF COMMON SIZE UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAMPAI 2012
2008
2009
2010
2011
2012
%
%
%
%
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
66.80
71.52
70.53
74.11
61.44
33.20
28.48
29.47
25.89
38.56
0.38 29.23
0.20 26.83
0.06 25.96
0.30 21.14
0.74 33.60
Jumlah Beban Usaha
29.62
27.04
26.03
21.44
34.34
LABA (RUGI) USAHA
3.58
1.44
3.44
4.45
4.22
0.12
0.14
0.05
0.03 0.53
0.04 0.30
0.11
(0.00)
(0.00) (0.08)
(0.12)
(0.04)
(0.02)
(0.83) (0.10)
(1.44) (0.47)
PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Penghasilan lain - lain Laba alas selisih kurs val uta asing - bersih Rugi alas selisih kurs valuta asing - bersih Labapenjualan alas asel telap Rupa - rupa hasil Bunga sewa guna usaha Adminislrasi dan provisi Rupa - rupa biaya Beban lain -lain Beban Lain-lain Bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Manfaat (be ban) pajak penghasilan - Pajak kini - Pajak tanggguhan
Laba periode berjalan
0.36 0.38 (0.75) (0.08) (2.32)
(0.06) (0.00)
0.34 (0.04) (0.06) (0.01)
{2.18~
0.07
0.27
(0.49~
(1.71)
1.40
1.52
3.71
3.96
2.51
(1.03) 0.11 (0.92)
(0.97) 0.63 (0.34)
(1.25) 0.21 (1.04)
(1.79) 0.40 {1.39)
(1.34) 0.42 (0.92)
0.49
1.18
2.67
2.57
1.59
0.49
1.18
2.67
2.57
1.59
0.00
Pendapalan komprehensif lain JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
li;K'JPP Stefallu$ Tonny Harc:ll~R~kan Lampiran: C -1 PT DYVIACOM INTRABUMI TBK NORMALISASI LAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012 31·DES·2008 ASET ASETlANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain·lain Pihak ketiga Piutang karyawan Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka
1,674,246,055
3,240,102,838
(dalam Rupiah) 31·DES·2009
31·DES·2010
31·DES-2011
31·DES·2012
89,814,630
586,612,815
817,954,351
1,106,626,860
374,308,636
633,128,615
1,135,960,810
8,800,000 1,719,510,974
115,310,998
28,864,502
32,349,995
16,728,832
693,314,156
246,811,788
53,124,613
113,843,685
242,688,676
20,034,730 10,901,696
274,710,271
Total Ase! Lancar
5,189,059,164
1,272,748,420
1,609,261,405
2,282,078,445
2,882,603,092
ASET TIDAK LANCAR Piutang pada pihak yg mempunyai • hubungan istimewa Aset pajak tangguhan • Bersih
2,500,000,000 1,001,248,978
1,102,653,256
75,069,755
149,004,914
207,038,222
Ase! !elap: Harga perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
25,022,782,720 (12,805,424,861 ) 12,217,357,859
27,860,220,480 (12,930,110,240) 14,930,110,240
24,118,643,601 (9,310,423,748) 14,808,219,853
24,099,550,896 (9,821,726,672) 14,277,824,224
24,143,470,596 (10,411,895,823) 13,731,574,773
15,718,606,837
16,032,763,496
14,883,289,608
14,426,829,138
13,938,612,995
20.907,666,001
17.305,511,916
16.492.551.013
16.708.907.583
16.821.216.087
1,180,505,014
1,359,421,387
1,359,421,387
845,311,262
1.444,418,861 2,523,342 376,407,084 131,612,515
Aset lain·lain·inveslasi Tolal Asel Tidak Lancar TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Ulang pihak • pihak berelasi Ulang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Ulang lain·lain-pihak ketiga Beban akrual Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Uang muka jaminan Uabilitas imbalan kerja jangka pendek Ulang jangka panjang yang jatuh tempo setahun liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu • utang sewa Tolalliabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pada pihak yg mempunyai • hubungan istimewa liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bag ian yang jatuh waklu satu tahun liabililas diestimasi alas imbalan karyawan paska kerja Total Liabilitas Jangka Panjang
35,500,000
259,905,569
244,311,669
229,006,817
2,500,000
54,603,362 396,173,291 339,090,909
2,376,559,353 182,952,123
1,388,260,666 1,212,000 1,506,817
31,157,512
8,430,654 34,931,409
17,752,200 9,416,125
4,000,180,819
3,641,574,195
3,341,551,514
342,232,484
44,347,534 439,268,772
9,416,125 577,299,337
778,216,998
1,310,411,159
483,616,306
586,715,462
778,216,998
259,905,569
1,069,679,231
8,786,439,630
968,178,675
8,786,439,630
TOTAL LlABILITAS EKUITAS Modal saham Biaya emisi efek ekuitas Defisit Jumlah Ekuitas
46,000,000,000 (2,324,722,452) (31,813,956,746) 11,861,320,802
46,000,000,000 (2,324,722,452) (28,749,856,022) 14,925,421,526
46,000,000,000 (2,324,722,452) (31,666,523,660) 12,008,753,888
46,000,000,000 (2,324,722,452) (31,194,659,622) 12,480,617,926
46,000,000,000 (2,324,722,452) (30,973,829,973) 12,701,447,575
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
20.907,666.001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
lil KJPP St~.fanu$ Tonny Hllrdl .~.
Rekan
lampiran: C ·2 PT DYVIACOM INTRABUMI TBK NORMAlISASllABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAl31 DES EMBER 2008 SAM PAl 2012 2008
2009
2010
2011
2012
PENDAPATAN
15.995.338.387
16.034.920.046
16.425.147.393
18.371.694.219
13.927.640.669
BEBAN POKOK PENDAPATAN
10.685.300.061
11.468.485.228
11.585.076.946
13.614.629.950
8.557.106.714
5.310.038.326
4.566.434.818
4.840.070.447
4.757.064.269
5.370.533.955
61.237.500 4.676.192.272
32.846.000 4.302.430.105
10.162.490 4.264.719.653
55.099.022 3.883.875.058
102.599.487 4.680.259.344
Jumlah Beban Usaha
4.737.429.772
4.335.276.105
4.274.882.143
3.938.974.080
4.782.858.831
LABA (RUGI) USAHA
572.608.554
231.158.713
565.188.304
818.090.189
587.675.124
18.942.152
22.161.773
8.130.960
6.209.990 97.180.359
5.784.560 42.011.627
17.871.368
(172.455)
(160.680) (15.180.480)
(16.637.324)
(7.118.648)
(3.344.961)
(153.354.357) (18.430.482)
(200.056.368) (65.827.765)
(90.693.618)
(238.070.231)
LABABRUTO BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Penghasilan lain· lain Laba atas selisih kurs valuta aSing - bersih Rugi atas selisih kurs valuta asing - bersih Laba penjualan atas ase! tetap Rupa - rupa hasil Bunga sewa guna usaha Administrasi dan provisi Rupa - rupa biaya Beban lain ·Iain Beban Lain-lain Bersih lABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Manfaa! (beban) pajak penghasilan - Pajak kini - Pajak langgguhan
Laba periode berjalan
58.161.440 60.708.870 (120.306.177) (12.450.002) (370.985.741)
(9.544.712) (486.996)
55.937.733 (6.652.286) (10.492.676) (2.101.124)
(348.058.090)
11.963.910
44.661.927
224.550.464
243.122.623
609.850.231
727.396.571
349.604.893
(164.260.100) 17.448.432 (146.811.668)
(155.813.484) 101.404.278 (54.409.206)
(204.515.880) 33.929.659 (170.586.221)
(329.467.692) 73.935.159 (255.532.533)
(186.808.552) 58.033.308 (128.775.244)
77.738.796
188.713.417
439.264.010
471.864.038
220.829.649
77.738.796
188.713.417
439.264.010
471.864.038
220.829.649
6.300
Pendapatan komprehensif lain JUMLAHPENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
iii KJPP Stef~ousTQ!lny H~rdi & R,,!~an Lampiran: 0·1 PT OYVIACOM INTRABUMI TBK PROYEKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN PAOA TANGGAL 31 OESEMBER 2013 SAMPAI 31 DES EMBER 2018 KONOISI MELAKUKAN AKUISISI SAHAM (dalam libuan Rupiah) PROFORMA
2012 ASET ASETLANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Piulang karyawan Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka Total Ase! Lanear
2013
-
-
Asettetap: Harga perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
2017
-
269.598.842
308.732.968
351.571.581
409.382.946
472.729.735
558.184.021
8.800 1.719.511
561.335
447.225
491.948
541.143
595.257
-
-
-
16.729
-
40.616
152,145
-
-
-
-
165.909
180.262
-
195.917
20.035 10.902
125.373
134.255
143.806
154.079
165.134
271.374.8111
309.460.292
352.305.807
410.184.608
473.605.219
559.140.329
ASET TIOAK LAN CAR Piutang pada pihak yg mempunyai • hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - Bersih
2016
2015
2014
-
-
-
-
-
-
207.038
253.274
304.134
360.080
19.943.544 (11.399.313) 8.544.232
21.366.908 (11.968.253) 9.398.655
24.143.471 (10.411.896) 13.731.575
18.849.578 (10.882.094) 7.767.483
-
421.620
22.932.607 (12.594.087) 10.338.520
489.315
24.654.877 (13.282.505) 11.372.372
Ase! lain~ain-investasi
6.731.507.785
7.132.203.252
7.550.134.021
8.045.232.472
8.694.531.217
Total Asa! Tidak Lanear
6.745.446.398
7.140.224.010
7.558.982.387
8.054.991.206
8.705.291.357
9.470.150.159
TOTAL ASET
7.016.821.216
7.449.684.301
7.911.288.194
8.465.175.815
9.178.896.577
10.029.290.487
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.444.419
109.966
120.963
133.059
146.365
161.001
LIABII.ITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang pihak - pihak berelasi Utang usaha Pihak ketiga Piha k berelas; Utang lain-lain-pihak ketiga Beban akrual Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Uang muka jaminan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang jangka panjang yang jatuh tempo setahun Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utangsewa Tolal Liabilitas Jangka Pendek
LlABILITAS JANGKA PANJANG Utang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa Liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bagian yang jatuh waktu satu tahun Liabilitas diestimasi atas imbalan karyawan paska kerja Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL lIABILITAS
-
2.523 376.407 131.613
17.752 9.416
3.341.552
778.217
376.407
376.407
235.497
259.046
-
-
17.752 9.416
17.752 9.416
2.108.460
778.217
-
.
778.217 4.119.769
-
376.407 284.951
-
-
17.752 9.416
-
-
2.143.006
2.181.007
778.217
-
778.217
-
9.458.288.472
-
-
376.407 313.446
376.407 344.791
-
17.752 9.416
-
-
17.752 9.416
2.222.808
778.217 -
2.268.789
-
778.217 -
-
-
778.217
778.217
778.217
778.217
778.217
2.886.677
2.921.223
2.959.224
3.001.025
3.047.006
EKUITAS Modal saham Biaya emisi efek ekuilas DeflSit Jumlah Ekurtas
7.046.000.000 (2.324.722) (30.973.830) 7.012.701.448
7.046.000.000 (2.324.722) 403.122.347 7.446.797.625
7.046.000.000 (2.324.722) 884.691.693 7.908.366.971
7.046.000.000 (2.324.722) 1.418.541.313 8.462.216.591
7.046.000.000 (2.324.722) 2.132.220.274 9.175.895.552
7.046.000.000 (2.324.722) 2.982.568.204 10.026.243A81
TOTAL I.IABILITAS DAN EKUITAS
7.016.821.216
7.449.684.301
7.911.288.194
8.465.175.815
9.178.896.577
10.029.290.487
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Eli KJPP Stefanus Tonny Hardi
& Rekan lampiran: D - 2
PT OYVIACOM INTRABUMI TBK I'ROYEKSI LASA-RUGI KOMPREHENSIF KONSOUOASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 SAMI'AI 31 DESEMBER 2018 KONO!SI MELAKUKAN AKUlS1SI SAHAM {da!am Ruoiah)
2012
2013
2014
2015
2016
2017 _ _
13.927.641
11.096405
1:.206.045
13426.650
14,769.315
16,:46.246
5.557,107 5.370.534
f4,507.120} 6,:559.285
(4.957.S32) 7.248.213
(5.453.615i 7.973,035
(5.998.977) $,770.338
(6,598,874}
;02.599 4,680,259
{B1.743) {4,553.143)
i89.917) (4,875,710)
(98.909) i5.2Z::.568 I
{iDS,anO) (5,595.669';
i11S,G80) [5.997.131 )
Jumiah BEcan Usaha
4,782,8:59
14,634.6$6)
14.965.627)
(5.321.4771
(5.704.469)
:6.116.8101
·LASA (RUGlj USAHA
587.CIS
1.%4.399
2,262,587
2.651.558
3.(:65,870
3.530.562
2.5.0S0
41.888
46.077
50.685
55.753
i2.565)
(2,93:2)
(3,225)
(3.M7)
(3.902)
f72.27:)
{79.499) 551.832.490
{-87.«9~
551.795.844
711.348.252 711,307.941
{96,_i93, 847.665.571 547.621.223
554.447.402
7J4,373,S10
851.151,790
PENOAPATAN iBESAN POKOK PENOAPA TAN BEBANUSAHA Penjua:;an Umum -dan adrrri:";istrasi
9:647.372
Pendapatar: op€ras~ !8innya Beban operasi lalnnya ------~.
PENOAPA TAN (BEBAN) LA!N-LA.1N
5.785
PenghasHan bung8
Perg-hasl1an lain ~ Jain Laba atas seRsih }curs vaivta asing ~ bersih
42.D12
Rugi etas seHslh xurs vai;..ita_as4ng· oorsih
(-1"6,637)
Laba perllualan atas
asenetap i3.34o;
Bunga sews: guna usaha
Admlnlstras\ dar: p,"OV;Si Hupa - !1Jpa b-iaya 8eban iajr; -4ain
(200.(56) (65.528)
{'6.5J'01}
Saban Laf1-,'{air: Sarsh
C38,0701
432J3OS.8'57 432.57£.570
LABA SEBELLM PAJAK PENGHASILAN
349505
434.530.969
Bagisn lana perusahaar- asoslas!
Mantaat {beban! pajak penghasilan Paiak k~fli Pajak tanggguhan w
4
462,08:'0,804
(186:809)
(4'81.028)
{562,318)
58.. 033
46.236 ,434.792)
50.860
55.946
.61.540
67._694
{511.458)
{5,977821
[694.849'
{SC3,860,
H2S.?7S)
120';830
Laba periode berjalan
459,,831.532 459.798.:217
4S4J)S€,~77
(653.728)
(756.390)
{87t555)
461.569.346
553849,620
713.678.961
850,347.929
461 ;569.346
553.849.620
713.678.961
850.341.929
Pendaoatar kOfnDrehe.rs.lf lain JUMLAH PENOAPA TAN KOMI>REHENSIF PERIOOSBERJAl.AN
:20.830
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
elle" , e;,ee ;e' " It' "Ton eee"cf'f'ec~a' ;c, ~" c" JtJW.CgLee_ e ,ec~ ;ceim'lJJ c~i1: C,
lampiran :E
PT DYVtACOM INTRABUMf TBK ARUS KAS BERSIH (NCF) DAN NfLAt KINI ARUS KAS BERSfH (PV NCF) KONDISf MELAKUKAN AKtJISISI (Datam ribuan Rupiah) TERMINAL 2013
DeSCription
Proyeksi Laba Bersih
2014
2016
2015
VALUE
2017
434.096.177
461.569.346
553.849.620
713.678.961
850.347.929
470.199
517.218
568.940
625.834
688.418
1.999
2.199
2.419
2.660
2.926
(34.842)
Ditambah: Penyusutan Bunga (setelah pajak) Oikurangi: Perubahan Modal Kerja (diluar kas dan setara kas) Penurunan (kenaikan) aset pajak tangguhan Capex
(184.439)
27.644
(29.436)
(32.021)
(46.236)
(50.860)
(55.946)
(61.540)
(67.694)
(1.293.967)
(1.423.363)
(1.565.700)
(1.722.270)
(417.930.769)
(495.098.450)
(649.298.745)
(763.757.255)
5.493.893
Perubahan investasi
(400.695.468)
Liabilitas imbalan karyawan paska kerja
I
Arus Kas Bersih (NCF) Terminal Value Discount Factor @
39.136.125
I
42.840.812
I
57.813.783
I
63.349.450
I
85.457.212
4.0% 13.38%
0.881997572 34.517.967
I I
959.065.321 •
0.7779197
0.6861233
0.6051591
0.5337488
0.5337488
33.326.712
39.667.384
38.336.495
45.612.688
511.900.007
Nilai kini Arus Kas Bersin (PV NCF) per 31 Oesember 2012
703.361.253
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
c
ffiKJPPSter.iOl.ls TonnyHardi & Rekan
lampiran : F PT DYVIACOM INTRABUMI TBK PERHITUNGAN DISCOUNT FACTOR Cost Of Equity = Tingkat bunga tanpa resiko + beta ( Equity risk premium) - Default Spread
=
WACC
=
WE
=
0.96
WD
=
0.04
Total Modal dan Hutang
=
1.00
Tingkat bunga bank - kredit investasi bank pemerintah Equity risk premium Default spreead Tingkat bunga tanpa resiko berdasarkan yield obligasi Pemerintah tgl 28 Des 2012 - Rupiah untuk 30 tahun Beta
=
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
1_3._6_1%.... 01
11-1_ _ _ _
I
1_3._38_%_0
1 1 - 1_ _ _ _
= =
10.08% 8.80% 2.00%
=
6.40%
=
1.05