DI HARI KASIH SAYANG, WUJUDKAN CINTA BAGI ORANGUTAN! On Valentine’s Day, Let’s Give Our Love to Orangutans!
Kandidat Pelepasliaran Nyaru Menteng 13-15 Feb 2013 Feb 13-15, 2013 Nyaru Menteng Release Candidates
Semi-Liar Semi-Wild [in] Semi-Liar adalah orangutan yang, pada saat diselamatkan, masih berperilaku alami (liar), dan secara konsisten memperlihatkan bahwa ia telah memiliki kemampuan yang cukup untuk hidup mandiri di hutan [en] Semi-wilds are orangutans who have still retained their true nature at the time of rescue and have consistently showed that they have learned adequate forest skills.
1
Rachmad [in]
Pada November 2006 silam, tim yang terdiri dari Yayasan BOS dan BKSDA Kalimantan Tengah berhasil melakukan penyelamatan anak orangutan jantan yang terpisah dari induknya di sebuah perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kota Waringin Timur. Rachmad, demikan nama anak orangutan ini, tiba di Nyaru Menteng pada 15 November 2006. Saat itu usianya sekitar 2,5 - 3 tahun dengan berat badan hanya 5 kg. Kini, di usia 9 tahun dan berat badan 38,5 kg, Rachmad tumbuh menjadi orangutan jantan yang gagah dengan tatapan mata yang tajam serta rambut panjang berwarna coklat terang. Tak lama lagi, remaja tampan ini akan diberangkatkan dan dilepasliarkan di rumahnya yang sejati, di belantara Hutan Lindung Bukit Batikap yang indah.
[en]
In November 2006, a team from the BOS Foundation and the Central Kalimantan Conservation and Natural Resources Authority (BKSDA) successfully rescued a young male orangutan who was separated from his mother in an oil palm plantation in Kotawaringin Timur Regency. Rachmad arrived at Nyaru Menteng on November 15, 2006. He was approximately 2.5 - 3 years old and weighed only 5 kg. Now a healthy 9 year old weighing 38.5 kg, Rachmad has grown into a strong orangutan with piercing eyes and long light brown hair. Soon, this handsome teenager will return to his true home in the beautiful conservation forest of Bukit Batikap.
2
Darsi [in]
Dalam kondisi tanpa induk, lusuh, dan menyedihkan, pada 11 Desember 2006, orangutan betina berusia 4 - 4.5 tahun diselamatkan dari areal perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kota Waringin Timur, lalu dibawa ke Nyaru Menteng. Darsi namanya. Seiring waktu, kini Darsi sudah 13 tahun dengan berat badan 47,8 kg, dan telah tumbuh menjadi orangutan betina dewasa yang cantik dengan rambut coklat gelap, panjang, lebat, serta kulit wajah berwarna hitam. Enam tahun di pusat rehabilitasi, Darsi menunjukkan kemandiriannya sebagai orangutan, bahkan tak jarang mengeluarkan suara kiss squeak jika merasa ada yang mengganggu dan mendekati. Dan tak lama lagi, Darsi akan benar-benar mendapatkan kemandirian sejatinya, sebab ia bersama kawan-kawannya segera dilepasliarkan di Hutan Lindung Bukit Batikap.
[en]
Mother-less, dirty, and looking miserable, a young female orangutan of approximately 4 - 4.5 years old was rescued from an oil palm plantation in Kotawaringin Timur Regency and brought to Nyaru Menteng on December 11, 2006. Her name is Darsi. Darsi is now 13 years old, weighs 47.8 kg, and has turned into a beautiful orangutan with long, thick dark brown hair and a dark face. Six years in the rehabilitation center has given Darsi the chance to develop her inde pendence as an orangutan. She makes kiss squeak sounds whenever she feels disturbed or when a human approaches her. Soon, Darsi will be truly independent when she and her friends are released into the conservation forest of Bukit Batikap.
3
Mexa [in]
Mexa adalah orangutan betina yang disita dari salah seorang pekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur. Ia ditemukan dalam kondisi memprihatinkan dengan leher terikat rantai. Saat dibawa ke Nyaru Menteng pada 6 agustus 2006, diperkirakan usianya 15 tahun dengan berat badan 31 kg. Ketika tiba di pusat rehabilitasi, masih terlihat bekas ikatan rantai di sekeliling leher nya. Meski demikian, Mexa masih memiliki sifat liarnya. Ia tidak sedikitpun menunjukan perilaku ketergantungan dengan manusia. Namun karena kondisi kesehatannya yang tidak terlalu baik, ia harus terlebih dahulu menjalani proses karantina untuk penyembuhan. Kini usia Mexa sudah 22 tahun dengan berat badan 43 kg, berambut panjang dengan kulit berwarna hitam. Dia tetap merupakan orangutan yang liar dan aktif. Meskipun berada di dalam kandang, Mexa akan mengeluarkan suara kiss squeak dan berge layut ke sana ke mari setiap ada orang yang mendekati kandangnya. Kini Mexa tinggal menunggu waktu untuk segera dilepasliarkan.
[en]
Mexa was consfiscated from an employee of an oil palm plantation in Kotawaringin Timur Regency. The female orangutan was found in a very disturbing condition restrained by a chain secured around her neck. Arriving at Nyaru Menteng on August 6, 2006, she weighed 31 kg and was estimated to be around 15 years old. When she first arrived, the scar from being chained was still clearly visible on her neck. However, Mexa still possessed her wild nature and never once showed dependency on humans. Nevertheless, due to her poor condition, she had to be quarantined for a while to undergo intensive treatment. Now Mexa is 22 years old and weighs 43 kg with long hair and black skin. She remains to be a wild and active orangutan. Even in an enclosure, Mexa makes kiss squeak sounds and moves around agitatedly whenever someone approaches her enclosure, indicating that she is not happy to see humans around. Mexa is counting the days until she is released in the forest!
4
Klowor [in]
Klowor berhasil disita dari seorang warga Desa Pundu pada 20 Februari 2005. Saat tiba di Nyaru Menteng, orangutan jantan ini diperkirakan masih berusia 3 - 3,5 tahun. Sebagai orangutan jantan yang aktif, jika mendengar orangutan lain yang memukul kandang, maka Klowor-pun akan membalas dengan memukul kandangnya juga. Bukan ha nya itu, ia akan berupaya mencolek setiap teknisi yang membersihkan kandangnya. Gigi bagian depan yang besar, rambut jarang di bagian kepala serta jenggot tipis, membuat sosok Klowor mudah dikenali oleh para teknisi. Setelah melewati tujuh tahun yang menyenangkan di pusat rehabilitasi, Klowor yang kini berusia 11 tahun dengan berat 37,1 kg akan segera kembali ke hutan yang merupakan rumahnya yang sebenarnya.
[en]
Klowor was consfiscated from a resident of Pundu Village on February 20, 2005. This young male orangutan was approximately 3 - 3.5 years old when he first arrived at Nyaru Menteng. Klowor is an active orangutan! Whenever he hears his orangutan friends pounding their enclosures, he will do the same, pounding his enclosure. He also loves to teasingly poke any technician cleaning his enclosure. Distinctive large front teeth, thin hair and beard, Klowor is easily recognised by the technicians. After seven fun years at the rehabilitation center, 11 year-old Klowor now weighs 37.1 kg and is ready to return home to the real forest!
5
Edwan
[in]
Diselamatkan di sebuah areal perkebunan kelapa sawit di Desa Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur, orangutan jantan muda berusia 4 - 4.5 tahun ini masih berperilaku liar. Ia pun dibawa ke Nyaru Menteng pada 27 Agustus 2007 dan diberi nama Edwan. Kini Edwan berusia 9 tahun dan berat badan 32 kg. Ia telah tumbuh menjadi orangutan remaja tampan berambut pendek yang aktif dan mandiri. Tidak lama lagi Edwan bersama beberapa kawan lainnya akan menikmati kehidupan bebas di Hutan Lindung Bukit Batikap.
[en]
Rescued from an oil palm plantation in Antang Kalang Village in Kotawaringin Timur Regency, this young male orangutan of 4 - 4.5 years old still retained his wild nature. He was taken to Nyaru Menteng on August 27, 2007 and was named Edwan. Edwan is now 9 years old and weighs 32 kg. The short-haired teenager has become a handsome, independent and active orangutan. Together with some of his friends, he will soon be able to reclaim his righful freedom in Bukit Batikap Conservation Forest.
6
Rehabilitan Rehabilitant
[in] Rehabilitan adalah para orangutan yang diselamatkan pada usia yang sangat muda dan/atau pernah menjadi peliharaan manusia. Orangutan seperti ini belum memiliki atau sudah kehilangan sebagian besar kemampuan untuk hidup mandiri di hutan, dan karenanya harus terlebih dahulu melalui proses r ehabilitasi (Sekolah Hutan dan tahap pra-pelepasliaran di pulau/hutan singgah); sebuah proses yang memakan waktu selama rata-rata 7 tahun.
[en] Rehabilitants are orangutans who were rescued at a very young age and/or had been kept by humans as pets. These o rangutans did not have or had lost most of the necessary skills to survive independently in the forest and thus must go through an intensive rehabilitation process (Forest School and the final pre-release stage on an island/ halfway forest), which can take up to 7 years on average.
7
Lesta & Lewis [in]
Lesta merupakan orangutan betina hasil sitaan dari seorang warga di Palangka Raya pada 17 Desember 1999. Ketika tiba di Nyaru Menteng, usianya diperkirakan 4 - 4,5 tahun dengan berat badan 12 kg. Tinggal di Pulau Kaja, Lesta bukanlah orangutan yang dominan namun cenderung memiliki tingkat sosial tinggi dibanding orangutan lainnya dan memiliki banyak pengalaman. Kegemarannya menjelajah membuat banyak orangutan jantan di Pulau Kaja terpikat olehnya. Selama hampir 13 tahun di pusat rehabilitasi, Lesta yang kini berusia 18 tahun telah melahirkan anak sebanyak tiga kali. Salah satunya adalah Lewis, anak ketiga yang dilahirkannya di Pulau Kaja pada 16 Maret 2011. Lewis yang kini berusia 1 tahun melewatkan hari-harinya dalam gendongan Lesta. Sering terlihat Lesta menyuapi putranya itu dengan buah-buahan. Kini keduanya tinggal menunggu hari untuk dilepasliarkan bersama di Hutan Lindung Bukit Batikap, rumahnya yang sejati.
[en]
Lesta is a female orangutan who was confiscated from a resident of Palangka Raya on December 17, 1999. When she first arrived at Nyaru Menteng Lesta was approximately 4 - 4.5 years old and weighed 12 kg. Living on Kaja Island, one of the pre-release Islands, Lesta is not dominant, but among other females she is socially at the top of the hierarchy and has a lot of experience. Her extensive travel range when exploring the island has made many male orangutans on the island become attracted to her. After almost 13 years living in the rehabilitation center, Lesta who is now 18 years old has delivered three babies. One of them is Lewis, her third offspring born on Kaja Island on March 16, 2011. One year old Lewis still spends his days in his mother’s arms and Lesta is often seen feeding him with fruits. Both of them are waiting for the day when they will make their final homecoming trip together to the forest of Bukit Batikap.
8
Dagoy & Debby [in]
Dagoy adalah orangutan betina yang disita dari warga di Kasongan, Kabupaten Katingan. Saat tiba di Nyaru Menteng pada 8 Maret 2000, usianya diperkirakan sekitar 12 tahun. Bersama orangutan lain yang sebaya, Dagoy ditempatkan di komplek sosialisasi. Dua tahun kemudian, pada Februari 2002, Dagoy dipindahkan ke Pulau Kaja yang merupakan tahap akhir untuk orangutan rehabilitasi. Dagoy yang cantik dan mandiri kini berusia 24 tahun dengan berat badan 38,8 kg. Ia adalah orangutan yang dominan di antara betina lainnya. Dengan rambut berwarna coklat gelap dan tonjolan tulang pada bahu kirinya yang ia miliki sejak lahir, Dagoy mudah dikenali oleh para pengasuhnya. Pada Agustus 2004, Dagoy melahirkan putra pertamanya yang diberi nama Terusan. Dagoy melahirkan anak keduanya pada 16 Juli 2009, bayi betina yang kami beri nama Debby. Dagoy dan Debby akan segera menyusul Terusan yang telah terlebih dulu dilepasliarkan di Hutan Lindung Bukit Batikap pada awal November 2012 lalu.
[en]
Dagoy is a female orangutan who was confiscated from a resident of Kasongan, Katingan Regency. When she arrived at Nyaru Menteng on March 8, 2000, Dagoy was approximately 12 years old. Together with other orangutans her age, Dagoy lived within one of our socialisation enclosures. Two years later in February 2002, she was moved to Kaja Island, which is the last phase of our orangutan rehabilitation process. The beautiful and independent Dagoy is now 24 years old and weighs 38.8 kg. She is a dominant orangutan among other females. With her dark brown hair and a bone growth on her left shoulder that she’s had since birth, Dagoy can easily be recognised by the technicians. In August 2004, Dagoy delivered her first son, Terusan. She then gave birth to daughter Debby, her second baby on July 16, 2009. Dagoy and Debby will soon join Terusan who was released back in early November 2012 in Bukit Batikap Conservation Forest. We will watch with interest to see if Terusan interacts with his Mum in the forest!
9
Markisa & Uli [in]
Disita dari seorang warga di Kota Palangka Raya, Markisa tiba di Nyaru Menteng pada 20 November 2000, ketika itu usia orangutan betina ini baru 4 tahun. Selama 12 tahun di pusat rehabilitasi, Markisa telah dua kali melahirkan di Pulau Kaja. Ke dua anaknya tersebut berjenis kelamin betina. Putri pertamanya bernama Manggo dan sudah mampu hidup mandiri. Sedangkan yang kedua bernama Uli, berusia 1 tahun dan masih selalu dalam gendongannya. Meskipun tumbuh dewasa di pusat rehabilitasi, Markisa adalah induk yang baik untuk anak-anaknya. Ia juga dikenal sebagai orangutan betina yang aktif dan gemar menjelajah hutan. Ini membuktikan ia sudah siap untuk menghuni rimba yang sesungguhnya. Usia Markisa kini 17 tahun, dengan rambut coklat gelap dan berat badan 38,9 kg, Markisa bersama kedua putrinya, Manggo dan Uli, tinggal menunggu hari untuk bersama-sama kembali ke rumah mereka yang baru, Hutan Lindung Bukit Batikap.
[en]
Markisa, then only 4 years old, arrived at Nyaru Menteng on November 20, 2000, after being confiscated from a resident of Palangka Raya. After 12 years living in the rehabilitation center, Markisa has delivered two babies on Kaja Island. Both are baby girls; her elder daughter, Manggo, is already an independent orangutan, while one year-old Uli is still always in Markisa’s loving arms. Even though she grew up in the rehabilitation center, Markisa is a good mother to her infants. She is also well-known for being an active orangutan who loves to explore the forest, indicating that Markisa is ready to live in a real forest. She is now 17 years old with dark brown hair and weighs 38.9 kg. Markisa and her two beloved daughters, Manggo and Uli, are ready to make a final journey to their new home, Bukit Batikap Conservation Forest.
10
Centil & Ross [in]
26 Februari 2002, orangutan betina bernama Centil dari Pontianak, Kalimantan Barat tiba di Palangka Raya. Hasil sitaan BKSDA Kalbar ini kala itu berusia 6 - 6,5 tahun. Dari pemeriksaan kesehatan awal, Centil dinyatakan sehat dan dapat segera menjalani proses rehabilitasi di Nyaru Menteng. Pada 10 Oktober 2005, Centil yang memiliki rambut panjang berwarna coklat gelap serta kulit wajah hitam ini, dipindahkan ke Pulau Bangamat. Ia adalah orangutan betina yang aktif, suka menjelajah hutan dan senang bermain di pinggiran sungai. Tanggal 27 November 2009, Centil melahirkan anak keduanya di Pulau Bangamat, orangutan betina yang diberi nama Ross. Sebelumnya Centil pernah melahirkan putra pertama yang bernama Edwin. Namun Edwin meninggal karena sakit. Tak ingin mengulang kepahitan yang telah lalu, Centil sangat melindungi putri keduanya tersebut. Tidak jarang pula ia berbagi makanan dengan anaknya itu. Usia Centil sekarang 17 tahun de ngan berat badan 32,9 kg. Ia dan Ross akan segera pulang ke rumah mereka yang baru!
[en]
On February 26, 2002, a female orangutan named Centil from Pontianak, West Kali mantan arrived in Palangka Raya. Confiscated by the West Kalimantan Conservation and Natural Resources Authority (BKSDA) she was estimated to be 6 - 6.5 years old. Health check results showed that Centil was healthy, thus she could immediately commence the rehabilitation process at Nyaru Menteng. On October 10, 2005, Centil who has long dark brown hair and dark face was moved to Bangamat Island. She is an active orangutan who loves exploring the forest and playing by the river. On November 27, 2009, Centil delivered her second baby, a female orangutan named Ross. Before that, Centil had had a son, Edwin. Unfortunately Edwin died from illness. Learning from that bitter experience, Centil is now very protective over her daughter and is often seen lovingly sharing her food with her. Centil is now 17 years old, weighs 32.9 kg. Together with Ross, they are soon going home!
11
Danur [in]
Danur disita dari seorang warga Palangka Raya saat berusia 4 - 4,5 tahun dan berat 17 kg. Saat itu juga orangutan jantan ini langsung dibawa ke Nyaru Menteng untuk mendapatkan perawatan dan mengikuti program rehabilitasi pada 23 Agustus 2000. Di usia 17 tahun sekarang, Danur adalah jantan dewasa yang bertubuh besar dan berbobot 82,2 kg. Mungkin inilah yang membuatnya menjadi orangutan jantan yang dominan. Tidak hanya itu, Danur juga tertarik bermain di air! Dia sering bermain di bagian dangkal sungai. Ini adalah fakta yang sangat unik karena banyak penelitian menunjukkan bahwa orangutan tidak terlalu menyukai air. Namun, Danur membuktikan sebaliknya. Tidak lama lagi Danur bisa menguji dan mungkin mempertajam kemampuannya itu di rumahnya yang alami, yaitu ketika telah dilepasliarkan di Hutan Lindung Bukit Batikap.
[en]
Danur was confiscated from a resident of Palangka Raya when he was 4 - 4.5 years old and weighed 17 kg. On August 23, 2000 he arrived at Nyaru Menteng to undergo intensive care and rehabilitation. At 17 years of age, Danur is a big adult male who weighs 82.2 kg. His sheer size is probably the main reason for his dominance. Not only that, Danur is also keen on playing in the water! He often plays in the shallow part of the river. This is a very unique fact as many studies show that orangutans don’t like the water very much. However, Danur proves otherwise. Danur’s determination to “release himself” from Bangamat Island places him as a top candidate for reintroduction into Bukit Batikap Conservation Forest.
12
Isis
[in]
Setelah disita dari warga Palangka Raya pada 8 Februari 2003, Isis yang saat itu berusia 6,5 - 7 tahun dan berat badan 34 kg, langsung masuk Nyaru Menteng. Sekarang, Isis telah berusia 16 tahun dengan berat 45,4 kg. Orangutan betina berpostur tubuh tinggi ini sangat kreatif dan cerdas. Ia pun tak perlu lagi bersusah payah untuk kabur dengan menggunakan galah dari pulau pra-pelepasliaran yang ditempatinya selama ini, karena tak lama lagi Isis akan merasakan rimba belantara Bukit Batikap yang akan menjadi rumah barunya.
[en]
After being confiscated from a resident of Palangka Raya on February 8, 2003, Isis who was approximately 6.5 - 7 years old and weighed 34 kg immediately entered our rehabilitation facility at Nyaru Menteng. Isis is now 16 years old and weighs 45.4 kg. This female orangutan with a tall posture is very smart and creative! Her favourite activity is to take flight from the pre-release Island using a pole to navigate her way across the water. She can soon have as many adventures as as she likes when she returns to her true home in the wilderness of Bukit Batikap!
13
Manggo
[in]
Manggo adalah putri pertama dari Markisa, lahir di Pulau Kaja pada 9 Juni 2005. Karenanya, pengetahuan untuk hidup di hutan Pulau Kaja sudah dikenalnya sejak kecil, dan diajarkan langsung oleh guru terbaik, yaitu induknya sendiri. Pelajaran membuat sarang, mengenal musuh alami, dan mencari makanan telah dikuasai dengan baik oleh Manggo. Selain itu, rasa ingin-tahunya yang besar membuatnya aktif menjelajahi hutan di Pulau Kaja. Manggo yang kini berusia 7 tahun dan berat 29,7 kg ini tampak cantik dengan rambut berwarna coklat cerah, panjang, dan tebal. Walau ia tidak dominan, namun dengan kemampuan yang telah dimilikinya, ia siap menyongsong kebebasannya di Hutan Lindung Bukit Batikap.
[en]
Manggo is Markisa’s first daughter, born on Kaja Island on June 9, 2005. Naturally, she has adapted to life in the forest of Kaja Island which she learned from the best teacher, her own mother. Manggo has mastered the skills to build nests, recognise natural predators, and forage for food. In addition, her great curiousity prompts her to always actively explore the forest on Kaja Island. She is now a beautiful teenager at 7 years of age, weighs 29.7 kg, and has long, thick bright brown hair. While she is not a dominant orangutan, her forest skills prove that she is ready to embrace true freedom in the conservation forest of Bukit Batikap.
14
James [in]
James disita oleh BKSDA Kalteng dari seorang warga Kota Sampit, Kabupaten Kotawa ringin Timur pada tanggal 1 Agustus 2004. Saat itu James diperkirakan berusia 5 - 5,5 tahun. Sejak itu pula, James tinggal di Nyaru Menteng. James kini berusia 14 tahun dengan berat badan 76 kg dan bantalan pipi (cheekpads) yang membuatnya tampak gagah. Selama di pusat rehabilitasi, James menunjukkan sifat bersahabat dengan para pengasuhnya. Sesekali secara bercanda ia mencolek para pe ngasuh yang membersihkan atau lewat di depan kandangnya. Walaupun begitu, James sudah mulai menunjukkan ciri-ciri orangutan dominan. Perilakunya sangat aktif dan jika merasa terganggu, ia akan mengeluarkan suara kiss squeak dan bergelayutan sambil berayun berputar-putar di tali karet ban di dalam kandangnya.Tidak lama lagi James akan dilepasliarkan. Meskipun sedih berpisah dengannya, kami yakin James akan mendapatkan jati dirinya sebagai orangutan jantan dominan di salah satu area pelepasliaran di kawasan Hutan Lindung Bukit Batikap.
[en]
James was confiscated by the Central Kalimantan Conservation and Natural Resources Authority (BKSDA) from a resident of Sampit, Kotawaringin Timur Regency on August 1, 2004. He was 5 - 5.5 years old. Since then, he has been living at Nyaru Menteng. He is now 14 years old and weighs 76 kg, a dashing orangutan with wide cheekpads that make him look very gallant. In the rehabilitation center James is quite friendly towards the technicians. Once in a while he playfully pokes the technicians cleaning or passing by his enclosure. Even so, he has started to exhibit signs of dominancy. James is active and whenever he feels disturbed, he will make loud kiss squeak sounds while swinging and spinning on the rubber ropes in his enclosure. Soon James will be released. Even though we feel sad to part with him, we find comfort in knowing that James will be able to live as his dominant self in his own territory in Bukit Batikap Conservation Forest.
15
Mogok [in]
Mogok adalah nama orangutan jantan yang disita dari seorang warga Desa Buntut Bali, Kabupaten Katingan dan tiba di Nyaru Menteng pada 6 Desember 2002. Ia diperkirakan berusia 2 - 2.5 tahun. Orangutan jantan yang mulai beranjak dewasa ini kini sudah berusia 13 tahun dengan berat badan 49,3 kg. Sekarang ia telah berkumis, bantalan pipinya mulai tumbuh, dan berambut coklat. Mogok amat tampan! Mogok adalah penjelajah yang handal. Sewaktu di Pulau Palas, ia sering berjalan dan makan buah bersama dengan orangutan betina bernama Bonita. Dan dalam waktu dekat ia akan diantarkan menuju rumah sebenarnya di belantara Hutan Lindung Bukit Batikap.
[en]
Mogok is a male orangutan who was confiscated from a villager of Buntut Bali in Katingan Regency. He arrived at Nyaru Menteng on December 6, 2002 and was estimated to be 2 - 2.5 years old. Mogok is now a young adult of 13 years old and weighs 49.3 kg. The brown-haired lad has started to grow a mustache and beautiful cheekpads. He looks very handsome! He is also a remarkable explorer. During his time on Palas Island he is often seen exploring and eating wild fruits together with a female orangutan named Bonita. Mogok has graduated from the pre-release island and is ready to move to his real home in Bukit Batikap Conservation Forest.
16
Alibaba
[in]
Alibaba disita dari seorang warga di desa Tumbang Samba, Kabupaten Katingan, yang telah memeliharanya selama beberapa bulan. Orangutan jantan ini ditemukan dalam kondisi yang menyedihkan karena ujung jari manis tangan kirinya putus. Akhirnya, Alibaba yang saat itu diperkirakan berusia 2 tahun dibawa ke Nyaru Menteng pada 13 September 2002. Setelah 10 tahun belajar di pusat rehabilitasi, Alibaba benar-benar menjadi orangutan yang mandiri, aktif, dan tidak suka jika didekati oleh manusia. Kini di usia 12 tahun, berat badan 50 kg, dengan rambut cokleat terang dan jambul kecil di bagian kepala, Alibaba nampak gagah dan tampan. Alibaba tak lama lagi akan pulang ke kampung halamannya, hutan alami di Bukit Batikap.
[en]
Alibaba had been living as a pet of a resident of Tumbang Samba Village, Katingan Regency for a few months before being finally rescued. The 2 year-old male orangutan was found in an upsetting condition with the tip of his left ring finger dismembered. After 10 years at the rehabilitation center, Alibaba is now an independent, tough young man, who no longer feels comfortable around humans. Now 12 years old, at 50 kg, he looks very handsome with bright brown hair and a tiny crest of hair on his head. Soon it will be homecoming time for Alibaba as he journeys to the natural rainforest of Bukit Batikap.
17
Lupita
[in]
Setelah dua minggu dipelihara seorang warga Buntok, Kabupaten Barito Selatan, akhirnya pada tanggal 5 Oktober 2003, Lupita, orangutan betina yang saat itu baru berusia 3.5 - 4 tahun berhasil disita dan dibawa ke Nyaru Menteng. Selama sembilan tahun berada di pusat rehabilitasi, Lupita yang mempesona de ngan rambut lebat panjang dan wajah ovalnya ini tampak supel, aktif, dan gemar menjelajah. Kini di usianya yang ke-13 tahun dan berat badan 26,4 kg, Lupita akan mendapatkan kesempatan untuk kembali menikmati kebebasan sejati sebagai orangutan yang sebenarnya, karena dalam waktu dekat ia akan dilepasliarkan.
[en]
After two weeks of being held captive by a resident of Buntok, South Barito Regency, on October 5, 2003, Lupita, a female orangutan of 3.5 - 4 years of age was confiscated and taken to Nyaru Menteng. Nine years living in the rehabilitation center, the gorgeous Lupita has long thick hair and an oval face She is known as an active and sociable forest explorer. Now at 13 years old, weighing 26.4 kg, she will regain her true freedom as an orangutan, in Bukit Batikap.
18
[in]
[en]
Didirikan sejak tahun 1991, Yayasan BOS saat ini merawat le bih dari 850 orangutan (per Desenber 2011) dengan dukungan 420 karyawan yang berdedikasi tinggi, serta juga para ahli di bidang primate keanekaragaman hayat, ekologi, rehabilitasi hutan, agroforestri, pemberdayaan masyarakat, edukasi, dan kesehatan orangutan.
Founded in 1991, BOS Foundation is currently taking care of more than 850 orangutans (as of December 2011) with support from 420 highly devoted staff, as well as experts in primatology, biodiversity, ecology, forest rehabilitation, agroforestry, community empowerment, education, and orangutan healthcare.
Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) adalah organisasi nirlaba yang berdedikasi terhadap konservasi orangutan Borneo dan habitatnya, bekerjasama dengan masyarakat, Kementerian Kehutan Republik Indonesia, serta organisasi-oraganisasimitra di seluruh dunia
The Borneo Orangutan Survival Foundation is an Indonesian non-profit organization dedicated to the conservation of the Bornean orangutan and its habitat, in cooperation with local communities, the Indonesian Ministry of Forestry and international partner organizations.
19
Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng Central Kalimantan Orangutan Reintroduction Program at Nyaru Menteng Jalan Cilik Riwut KM 28 PO BOX 70, Palangka Raya 7300, Kalimantan Tengah, Indonesia Ph: +62 (0) 536 330 8416|Fax: +62 (0) 536 322 5065 Email:
[email protected] www.orangutan.or.id
Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo
@bornean_ou
w
goingback2dforest.wordpress.com