BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penangkapan kupu-kupu dilakukan pada empat lokasi yang berbeda, di kawasan Arboretum Nyaru Menteng, (Gambar 4.6). Adapun deskripsinya sebagai berikut: 1.
Jalan utama sisi kiri (dekat gapura) Lokasi ini merupakan jalan utama yang beraspal. Pada bagian sisi kiri jalan utama
ini dijumpai beberapa jenis kupu-kupu, karena pada daerah ini terdapat jenis tumbuhan seperti suku Caesalpiniaceae, Pinus Merkusi (Pinus merkusi), Balangeran ( Shorea balangeran ), Nyapung (Calophylum sp), dan Rumput-Rumputan, (Gambar 4.1)
Gambar 4.1. (1) Lokasi Jalan Utama Sisi Kiri Dekat Gapura (2) Balangeran. Bagian depan daerah ini terdapat tempat penangkaran Orangutan yang dilindungi. Tepat didepan penangkaran Orangutan tersebut terdapat bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), Putri Malu (Mimosa pudica), suku
bambu-bambuan (Bambucaceae),
Ndusuk (Melastoma malabathricum) dan Semak Belukar. Pada bagian luar pagar terdapat aliran air yang mengalir, (Gambar 4.2).
Gambar 4.2. Lokasi Jalan Utama Sisi Kiri Dekat Gapura (1) Kembang Sepatu, (2) Bambu-Bambuan, (3) Aliran Air. 2.
Jalan utama sisi kanan (dekat gapura) Lokasi ini juga merupakan jalan utama yang beraspal. Pada sisi kanan jalan ini
juga merupakan area tertutup dengan kanopi yang rapat. Pada bagian dalam area ini juga terdapat aliran air dan terdapat jalan kayu karena di belakang area ini terdapat juga satu buah rumah untuk berdiam pada karyawan. Sambil berjalan terus ke depan ada bangunan, dulunya bangunan ini tempat kantor BKSDA dan tempat parkiran sepeda motor para karyawan atau wisatawan yang berkunjung ke tempat ini, (Gambar 4.3).
Gambar 4.3. Lokasi Sisi Kanan Jalan (1) Aliran Air, (2) Bekas Kantor BKSDA, dan (3) Tempat Parkir Terdapat beberapa pohon yang tumbuh disini, diantaranya Nangka (Artocarpus heterophyllus), Pinus (Pinus merkusi), Lamtoro (Leucaena leucocephala), dan Salak (Zalacca edulis).
3.
Daerah perumahan Merupakan wilayah tempat para karyawan Arboretum Nyaru Menteng berdiam.
Area ini memiliki jalan kayu sebagai sarana para karyawan berjalan. Pada sisi kanan dan kiri jalan kayu ini terdapat suku Bambu-bambuan (Bambuaceae) dan Sawit (Elaeis guineensis). Pada bagian tengah perumahan ini terdapat mushola yang di sisi kiri dan kanannya terdapat lahan kosong yang ditumbuhi Ilalalang (Imperata cilindrica), (Gambar 4.4).
Gambar 4.4. (1) Lokasi Perumahan (2) Bambuaceae dan Elaeis guineensis, dan (2) Imperata cilindrica. Pada area ini juga ditumbuhi pepohonan berupa Nangka (Artocarpus heterophyllus), Rambutan (Nehpelium lappaceum L), Kayu Putih (Melaleuca leucadendra), Akasia (Acacia auriculiformis), Ndusuk (Melastoma malabathricum) dan Rerumputan (Poaceae atau Graminae). 4.
Daerah aliran air Aliran air ini berada di bawah jalan kayu yang menuju bagian belakang
Arboretum Nyaru Menteng. Terdapat beberapa pohon yang tumbuh di sini, diantaranya Balangeran (Shorea balangeran), Pada area ini juga terdapat lokasi tanah kosong yang dulunya tempat ini adalah tempat wahana permainan yang menghibur para wisatawan. Namun sekarang sudah tidak ditemukan lagi karena wahana permainan ini sudah rusak. Pada awal masuk tempat ini
ditemukan Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), Jambu Biji (Psidium guajava), Sawit (Elaeis guineensis) dan suku Bambu-bambuan (Bambuaceae), (Gambar 4.5).
Gambar 4.5. Daerah Aliran Air (1). Aliran Air, (2) Kembang Sepatu, (3) Lahan Kosong.
Sumber BKSDA Palangka Raya, kalimantaan Tengah.
Gambar 4.6. Peta Kawasan Arboretum Nyaru Menteng
Keterangan : : Pintu Gerbang : Lokasi Penelitian Jalan Utama Sebelah Kanan : Lokasi Penelitian Daerah Perumahan : Lokasi Penelitian Daerah Aliran Air : Lokasi Penelitian Jalan Utama Sebelah Kiri B.
Hasil Penelitian
1. Spesies Kupu-Kupu yang ditemukan Berdasarkan hasil identifikasi dan membandingkan spesies yang ditemukan pada penelitian Nurcahyo Adhi Saputro, serta peneliti yang lainnya dan gambar dengan menggunakan buku Pengenalan Pelajaran Serangga (Borror), Panduan Praktis Kupu-kupu di Kebun Raya Bogor (Peggie), dan referensi lainnya. Maka, dari kegiatan penelitian ini diidentifikasikan 15 spesies kupu-kupu yang terdiri dari 3 famili. Daftar lengkap kupu-kupu yang diambil dari 4 lokasi pengambilan spesimen dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1. Jenis kupu-kupu di kawasan Arboretum Nyaru Menteng Famili
B Pieridae
Nymphalidae
Lycaenidae
Jenis KupuKupu Catopsilia pyranthe Catopsilia Pomona Appias libythea Eurema hecabe Orsotriaena medus Junonia atlites Lexias canescens Pantoporia hordonia Euploea mulciber
Lokasi A
%
Lokasi B
%
Lokasi C
%
Lokasi D
%
Jumlah
%
3
4.167
2
2.778
0
0
0
0
5
6.94
4
5.556
0
0
2
2.778
0
0
6
8.33
3
4.167
3
4.167
0
0
0
0
6
8.33
0
0
5
6.944
0
0
3
4.167
8
11.1
2
2.778
3
4.167
3
4.167
0
0
8
11.1
3
4.167
2
2.778
0
0
0
0
5
6.94
0
0
4
5.556
2
2.778
0
0
6
8.33
0
0
3
4.167
0
0
0
0
3
4.17
0
0
0
0
3
4.167
0
0
3
4.17
Ypthima sp
0
0
0
0
5
6.944
3
4.167
8
11.1
0
0
0
0
2
2.778
0
0
2
2.78
0
0
0
0
0
0
4
5.556
4
5.56
0
0
0
0
3
4.167
0
0
3
4.17
0
0
0
0
0
0
2
2.778
2
2.78
0
0
0
0
0
0
3
4.167
3
4.17
15
20.833
22
30.556
20
27.778
15
20.833
72
100
Tanaecia iapis puseda Elymnias hypermnestra Arhopala allata Pandora Catochrysops strabo naerina Caleta elna Elvira
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, ada perbedaan dan persamaan antara jumlah individu dan spesies yang didapatkan. Perbedaan ini dikarenakan adanya perbedaan vegetasi dan keadaan lingkungan yang yang mempengaruhi ketersediaannya tumbuhan sebagai pakan larva dari spesies pada tiap individu tersebut.1 Sedangkan persamaannya dikarenakan ketersediannya tumbuhan yang menjadi inang bagi larva kupu-kupu tersebut.
1
Nofri sea mega sutra, dahelmi dan siti salmha, spesies kupu-kupu (Rhopalocera) di tanjung balai karimun kabupaten karimun, kepulauan riau, jurnal biologi uni andalas, padang : UNAND, 2012.
C. Pembahasan Jumlah total populasi kupu-kupu yang didapatkan selama penelitian di kawasan Arboretum Nyaru Menteng sebanyak 72 ekor kupu-kupu dari 15 spesies dari 3 famili, yaitu: Pieridae (25 ekor), Nymphalidae (39 ekor) dan Lycaenidae (8 ekor), (Gambar 4.7).
Famili Kupu-Kupu 50 40 30 Jumlah Individu
20 10 0 Pieridae
Nymphalidae
Lycaenidae
Gambar 4.7 Jumlah Individu Dari 3 Famili Kupu-Kupu Yang Ditemukan di Kawasan Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya
Perbedaan jumlah tersebut karena dipengaruhi oleh musim, cuaca, waktu penangkapan dan jumlah kolektor pada saat mengkoleksi. 2 Dari ketiga famili yang didapatkan, jenis kupu-kupu dari famili Nhympalidae yang paling banyak ditemukan. Sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah jenis kupu-kupu Lycaenidae. Kupu-kupu jenis famili Nhympalidae paling banyak dijumpai di lokasi penelitian (Arboretum Nyaru Menteng), dengan variasi ukuran, warna dan bentuk yang bermacammacam, yaitu 8 spesies dari 39 individu. Famili Nhympalidae juga dilaporkan banyak ditemukan pada penelitian sebelumnya, seperti di Hutan Banyuwindu, Limbangan Kabupaten Kedal yang dilakukan oleh PATTIRO Sekolah rakyat sebanyak 42 spesies, di Resort Selabintata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, oleh 2
Nurcahyo Adhi Saputro, Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu di Kampus IPB Darmaga, Bogor : Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, 2007, h. 22.
Benyamin Dendang sebanyak 7 spesies, di Taman Nasional Bukit Baka, Bukit Raya, oleh Maiser Syaputra, dkk sebanyak 20 spesies, dan di Kampus IPB Darmaga, Bogor, oleh Nurcahyo Adhi Saputro sebanyak 45 spesies. Banyaknya jenis ini ditemukan dikarenakan umumnya famili ini mempunyai penyebaran yang luas, memnyukai tempat yang terang, daerah ladang, hutan dan juga menyukai buah busuk atau kotoran hewan.3 Banyaknya jumlah spesies famili ini ditemukan disebabkan juga oleh tersedianya banyak spesies tumbuhan sebagai makanan larvanya. Famili Nymphalidae ini mempunyai 26 macam famili tumbuhan sebagai makanan larvanya. Adapun tanaman inang dari famili Nymphalidae diantaranya yaitu dari famili Annonaceae, Malvaceae, Tiliaceae, Rutaceae, Sapindaceae, Anacardiaceae, Leguminoceae, Melastomataceae, Passifloraceae, Rubiaceae, Acanthaceae, Loranthaceae, Euphorbiaceae, Moraceae, dan beberapa lainnya. 4 Pada lokasi penelitian tanaman inang yang ditemukan berupa Moraceae, Malvaceae, Melastomataceae, Sapindaceae dan Anacardiceae. Sedangkan makanan lain dari kupu-kupu jenis ini adalah buah-buahan busuk biasanya sisa-sisa makanan orangutan dan sisa makanan para wisatawan dan juga kotoran hewan. Berdasarkan hasil penelitian, jenis kupu-kupu dari famili Lycaenidae merupakan jenis yang memiliki nilai keanekaragaman lebih rendah dari famili lainnya. Hal ini disebabkan karena jumlah jenis vegetasi yang menjadi sumber pakan kupu-kupu dan larvanya sangat sedikit dan kurang beragam. Untuk jenis tanaman inang yang menjadi pakan dari famili Lycaenidae adalah Jambu Biji dan Putri Malu. Jenis kupu-kupu juga
3
Nofri sea mega sutra, dahelmi dan siti salmha, spesies kupu-kupu (Rhopalocera) di tanjung balai karimun kabupaten karimun, kepulauan riau, jurnal biologi uni andalas, padang : UNAND, 2012. 4 Nofri sea mega sutra, dahelmi dan siti salmha, spesies kupu-kupu (Rhopalocera) di tanjung balai karimun kabupaten karimun, kepulauan riau, jurnal biologi uni andalas, padang : UNAND, 2012.
lebih menyukai terbang dilantai hutan, karena ukuran tubuh dan sayapnya kecil serta dekat dengan jenis vegetasi sumber pakannya sehingga ada sebagian yang tidak terlihat ini yang menyebabkan sedikitnya famili ini tertangkap. Pada penelitian ini tidak ditemukan famili Papilionidae, Hespiridae dan Satyridae seperti yang ditemukan pada penelitian sebelumnya. Famili Papilionidae merupakan famili yang memiliki cukup banyak spesies, tetapi tidak tertangkapnya famili ini dikarenakan kupu-kupu dari famili ini memiliki kecepatan terbang yang cepat sehingga susah untuk ditangkap. Famili Hesperiidae juga merupakan famili yang memiliki cukup banyak spesies, tetapi tidak tertangkapnya famili ini dikarenakan kupu-kupu dari famili ini lebih menyukai untuk bersembunyi dan berada dibawah-bawah daun, sehingga luput dari penglihatan, oleh sebab itulah famili ini tidak didapatkan pada penelitian ini. 5 Sedangkan untuk famili Satyridae tidak ditemukan karena pada umumnya famili ini mempunyai ukuran tubuh yang kecil dan biasanya hinggap didekat tanah dan menyukai tempat banyak naungan, sehingga luput juga dari penglihatan. 6 Selain itu tidak ditemukannya Famili tersebut juga disebabkan oleh perbedaan vegetasi tumbuhan pada suatu kawasan, sehingga sangat menentukan keragaman spesies dan Famili Kupu-Kupu yang di dapatkan. Hal ini disebabkan karena kupu-kupu memerlukan tumbuhan yang cocok bagi pakan larvanya. 7 Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi penelitian, spesies Catopsilia Pomona mendominasi di lokasi penelitian jalan utama sisi kiri (Wilayah Sampling I) yaitu 5.556
5
Nofri sea mega sutra, dahelmi dan siti salmha, spesies kupu-kupu (Rhopalocera) di tanjung balai karimun kabupaten karimun, kepulauan riau, jurnal biologi uni andalas, padang : UNAND, 2012. 6 Benyamin Dendang, Keragaman Kupu-kupu Di Resort Selabintana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, Balai Penelitian Kehutanan Ciamis, 2008, t.dt. 7 Nofri sea mega sutra, dahelmi dan siti salmha, spesies kupu-kupu (Rhopalocera) di tanjung balai karimun kabupaten karimun, kepulauan riau, jurnal biologi uni andalas, padang : UNAND, 2012.
%, spesies Eurema hecabe mendominasi di lokasi penelitian jalan utama sisi kanan (Wilayah Sampling II) yaitu 6.944 %, spesies Ypthima sp mendominasi di lokasi penelitian daerah perumahan (Wilayah Sampling III) yaitu 6.944 %, dan Elymnias hypermnestra ditemukan dominan di lokasi penelitian aliran air (Wilayah Sampling IV) yaitu 5.556 %. Keempat jenis kupu-kupu ini mendominasi di daerah tersebut karena adanya ketersediaan pakannya. Tumbuhan pakan Catopsilia
Pomona adalah
Caesalpiniaceae, tumbuhan pakan Eurema hecabe adalah Mimosaceae, tumbuhan pakan Eurema sp. adalah Cyperaceae dan Poaceae, sedangkan tumbuhan pakan Elymnias hypermnestra adalah Aracaceae. Beberapa kupu-kupu ditemukan dengan frekuensi yang rendah dan hanya ditemukan pada salah satu tipe habitat disebabkan karena kupu-kupu ini bersifat sensitif terhadap gangguan pada suatu habitat. Kerusakan habitat menyebabkan kepunahan tumbuhan sebagai sumber nektar dan inang kupu-kupu.8 Pada pagi hari sekitar jam 06.00-07.00 kupu-kupu yang ditemukan sangat sedikit, maka penangkapan kupu-kupu dimulai pada jam 08.00. Kupu-kupu ditemukan sedikit pada jam 06.00-07.00 dikarenakan sifat kupu-kupu yang termasuk hewan poikilotermis yakni suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. 9 Kupu-kupu umumnya memerlukan suhu 25oC-41oC untuk melakukan aktifitasnya. 10 Sedangkan pada jam tersebut suhu di Arboretum hanya berkisar antara 20oC-24oC. Aktifitas yang dilakukukan kupu-kupu hanya terbang dengan jarak yang pendek dan merentangkan
8
Muhamad Ali Efendi, “Keragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera : Ditrysia) di kawasan “hutan koridor” taman nasional gunung halimun-salak Jawa Barat”, Tesis, Bogor : Institut Pertanian Bogor, 2009. 9 Amalia salihah, dkk. Kupu-kupu di kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung : DP 33 HIMBIO UNPAD, h.8, t.td. 10 Muhamad Ali Efendi, “Keragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera : Ditrysia) di kawasan “hutan koridor” taman nasional gunung halimun-salak Jawa Barat”, Tesis, Bogor : Institut Pertanian Bogor, 2009.
sayapnya menanti sinar matahari pagi agar suhu ditubuhnya optimal untuk melakukan aktifitas (kegiatan) terbang. Berdasarkan penelitian kelimpahan individu kupu-kupu ditemukan pada pukul 08.00-11.00 dengan suhu berkisar antara 24oC-32oC hal tersebut disebabkan pada waktu tersebut tumbuhan berbunga menghasilkan nektar dengan volume terbanyak dan dengan konsentrasi gula yang sesuai dengan kebutuhan kupu-kupu.11 Pada pukul 12.00-14.00 dengan suhu berkisar antara 33oC-48oC kupu-kupu tidak ditemukan sehingga penangkapan pun tidak berlangsung, hal ini diduga karena pada waktu tersebut kupukupu sedang beristirahat dan berteduh di bawah dedaunan untuk berlindung dari sinar matahari. Pada pukul tersebut cahaya matahari sedang terik mengingat kupu-kupu suka pada tempat yang sejuk dan teduh. Pada pukul 15.00-16.00 dengan suhu berkisar 30oC kupu-kupu kembali dapat ditemukan sehingga proses penangkapan pun dapat dilakukan, hal ini disebabkan matahari mulai teduh dan suasana kembali sejuk.
2.
Indeks Nilai Penting dan Keanekaragaman Kupu-Kupu 1. Indeks Nilai Penting Berikut adalah hasil perhitungan komposisi jenis kupu-kupu pada empat lokasi penelitian berbeda, yaitu: a. Pada lokasi jalan utama sisi kiri populasi kupu-kupu didominasi oleh jenis Catopsilia Pomona (Pieridae) dengan nilai INP tertinggi 11,44% b. Pada lokasi Jalan utama sisi kanan populasi kupu-kupu didominasi oleh jenis Eurema hecabe (Pieridae) dengan nilai INP tertinggi 14,79%
11
Eka Nurlaila Utami, “Komunitas Kupu-Kupu ( Ordo Lepidoptera : Papilionoidea) Di Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat”. Skripsi, Depok : Universitas Indonesia, 2012, h. 53.
c. Pada lokasi Daerah perumahan populasi kupu-kupu didominasi oleh jenis Ypthima sp (Nhympalidae) dengan nilai INP tertinggi 12,83% d. Pada lokasi Aliran air populasi kupu-kupu didominasi oleh jenis Elymnias hypermnestra (Nhympalidae) dengan nilai INP tertinggi 9,56%, (tabel 4.2).
Tabel 4.2. Jenis Kupu-Kupu dengan INP Tertinggi HABITAT Jalan utama sisi kiri
FAMILI Pieridae
Nymphalidae
Jalan utama sisi kanan
Pieridae
Nymphalidae
Daerah perumahan
Pieridae Nymphalidae
JUMLAH INDIVIDU
KERAPATAN
KR
FREKUENSI
FR
INP
3
0.002
4.17
0.3
3.92
8.09
4
0.002
5.56
0.5
5.88
11.44
Appias libythea
3
0.002
4.17
0.2
1.96
6.13
Orsotriaena medus
2
0.001
2.78
0.2
1.96
4.74
Junonia atlites
3
0.002
4.17
0.5
5.88
10.05
2
0.001
2.78
0.2
1.96
4.74
5
0.003
6.94
0.7
7.84
14.79
Appias libythea
3
0.002
4.17
0.3
3.92
8.09
Orsotriaena medus
3
0.002
4.17
0.2
1.96
6.13
Junonia atlites
3
0.002
4.17
0.7
7.84
12.01
4
0.002
5.56
0.3
3.92
9.48
3
0.002
4.17
0.2
1.96
6.13
2
0.001
2.78
0.2
1.96
4.74
2
0.001
2.78
0.3
3.92
6.70
3
0.002
4.17
0.5
5.88
10.05
5
0.003
6.94
0.5
5.88
12.83
3
0.002
4.17
0.3
3.92
8.09
2
0.001
2.78
0.2
1.96
4.74
3
0.002
4.17
0.5
5.88
10.05
SPESIES Catopsilia pyranthe Catopsilia Pomona
Catopsilia pyranthe Eurema hecabe
Lexias canescens Pantoporia hordonia Catopsilia Pomona Lexias canescens Euploea mulciber Ypthima sp
Lycaenidae Aliran air
Orsotriaena medus Tanaecia iapis puseda Arhopala allata pandora
Pieridae
Eurema hecabe
3
0.002
4.17
0.3
3.92
8.09
Nymphalidae
Elymnias hypermnestra
4
0.002
5.56
0.3
4.00
9.56
Ypthima sp
3
0.002
4.17
0.3
3.92
8.09
2
0.001
2.78
0.2
1.96
4.74
2
0.001
2.78
0.5
5.88
8.66
72
0.038
100
8.50
100
200
Lycaenidae
Catochrysops strabo naerina Caleta elna Elvira
Jumlah
2. Indeks keanekaragaman Berdasarkan hasil perhitungan keanekaragaman, keanekaragaman kupu-kupu pada masing-masing lokasi penelitian dengan menggunakan Indeks Shannon-Wiener (H’), lokasi penelitian jalan utama sisi kiri (Wilayah Sampling I)
memiliki nilai
keanekaragaman 1,5868, lokasi penelitian jalan utama sisi kanan (Wilayah Sampling II) memiliki nilai keanekaragaman 1.9111, lokasi penelitian daerah perumahan (Wilayah Sampling III) memiliki nilai keanekaragaman 1,8911, dan lokasi penelitian daerah aliran air (Wilayah Sampling IV) memiliki keanekaragaman 1,5741, (Gambar 4.8). Lokasi penelitian jalan utama sisi kanan memiliki nilai keanekaragaman yang tertinggi (1,9111) dan yang terendah terdapat di lokasi penelitian aliran air (1.5741). Perbedaan keanekaragaman tersebut disebabkan oleh jenis tanaman disekitar lokasi yang digunakan sebagai sumber pakan yang lebih bervariasi. Selain itu didukung dengan kondisi lingkungan habitatnya yang lebih terbuka dan cukup baik untuk hidup kupukupu. Kondisi tersebut menyangkut ketersediaan tanaman sebagai sumber pakan seperti: Pinus Merkussi, Nangka, Salak, Kembang Sepatu, dan Semak-belukar. Kondisi lingkungannya pada lokasi ini udaranya sangat sejuk, cahaya matahari yang cukup, dekat dengan sumber air (parit), jauh dari keramaian jalan raya. Kondisi lingkungan seperti inilah yang disukai oleh kupu-kupu untuk menempati suatu tempat. Sedangkan pada daerah aliran air memiliki keanekaragaman yang rendah, disebabkan karena pohon-pohon yang besar dan keadaan lingkungan yang agak gelap membuat kupu-kupu tidak terlihat akibat bersembunyi di atas pohon. Secara keseluruhan nilai indeks keanekaragaman kupu-kupu di kawasan Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya adalah 3,1380. Berdasarkan kriteria jika nilai indeks keanekaragaman antara 1,5- 3,5 maka keanekaragaman kupu-kupu di kawasan Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya memiliki keanekaragaman sedang. Hal ini menunjukan bahwa ekosistem di kawasan Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya
tergolong sedang dan masih dalam keadaan yang stabil karena nilai indeks keanekaragaman kupu-kupu yang diperoleh hampir mendekati nilai kriteria tinggi. Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan sebuah lingkungan yang terdiri atas banyak jenis, sedangkan lingkungan yang tidak stabil, hanya dihuni oleh spesies yang relatif sedikit jumlahnya. 12
Gambar 4.8. Diagram Nilai Indeks Keanekaragaman Kupu-Kupu di Kawasan Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya Keterangan : H’
: Indeks Keanekaragaman Jenis
A
: Lokasi Penelitian Jalan Utama Sisi Kiri (Wilayah Sampling I)
B
: Lokasi Penelitian Jalan Utama Sisi Kanan (Wilayah Sampling II)
C
: Lokasi Penelitian Daerah Perumahan (Wilayah Sampling III)
D
: Lokasi Penelitian Daerah Aliran Air (Wilayah Sampling IV)
12
Tuti Irma, “Inventarisasi Arthropoda di Lingkungan STAIN Palangka Raya”, Skripsi, Palangka raya : STAIN, 2013,h. 64, t,d.
3.
Kupu-Kupu yang Ditemukan di Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya Pada suatu ayat surah fathir : 28 dijelaskan bahwa :
Artinya: dan di antara manusia, binatang-binatang melata, dan binatang-binatang ternak, bermacam-macam warnanya seperti itu (pula). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. (Qs. Fathir [35] : 28 ).13 Ayat diatas menunjukkan bahwasanya semua makhluk hidup ciptaan Allah itu beranekaragam dan mempunyai perbedaan tiap jenisnya. Seperti halnya yang dijelaskan pada tafsir ayat tersebut, bahwasanya “di antara manusia, binatang-binatang melata, dan binatang-binatang ternak”, seperti unta, sapi, dan domba, “bermacam-macam” bentuknya, ukuran, jenis, dan “warnanya” seperti keragaman tumbuhan dan gununggunung. Sebagian dari penyebab perbedaan itu dapat ditangkap maknanya oleh ilmuwan dan karena itu “sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha Pengampun”. 14 Ulama yang dimaksud disini adalah orang-orang berilmu atau orang yang sedang mencari (menuntut) ilmu. Jenis kupu-kupu yang dikumpulkan di Arboretum Nyaru Menteng terdiri dari 3 famili dan 15 spesies. Sebagai gambar perbandingannya diambil dari internet dan buku. Jenis kupu-kupu yang ditemukan yaitu sebagai berikut : 13 14
Qs. Fathir [35] : 28 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Jakarta : Lentera Hati, 2002, h. 60.
a.
Nympalidae Jenis kupu-kupu Nhympalidae yang ditemukan Orsotriaena medus, Lexias
canescens, Pantoporia hordonia, Elymnias hypermnestra, Tanaecia iapis puseda, Euploea mulciber, Junonia atlites,dan Ypthima sp. 1.
Orsotriaena medus Kupu-kupu memiliki garis putih yang memanjang di kedua sayap. Kupu-
kupu ini memiliki 5 bentuk mata di kedua sayapnya. Di sayap depan, ia memiliki dua spot mata, dengan bintik mata bagian depan sedikit lebih kecil. Sedangkan pada sayap belakang, ia memiliki dua bintik mata yang ada pada bagian ujung sayap dan bintik mata yang terpisah di paling belakang sayap. Paling atas bintik mata bagian depan ini terihat sangat kecil, sementara dua bintik mata yang lainnya terlihat kurang lebih sama. Kupu-kupu ini memiliki bentangan sayap 6 cm, (Gambar 4.9) Kupu-kupu ini ditemukan di lokasi A, lokasi B dan lokasi C. Pakan kupu-kupu ini yang tersedia dilokasi penelitian adalah dari suku Poaceae.
a
b15 Gambar 4.9 Orsotriaena medus
2.
Lexias canescens Kupu-kupu ini memiliki sayap yang terdiri atas bintik-bintik putih
kekuning-kuningan yang tersebesar diseluruh bagian sayap. Bahkan, pada bagian thoraks juga terdapat bintik-bintik putih kekuning-kuningan. Sedangkan pada bagian 15
Gambar kupu-kupu Orsotriaena medus dalam http://www.fobi.web.id/fbi/v/lepido/sfsty/ors-med/ (online, 14 Juli 2013)
abdomen hanya terdapat garis melintang berwarna kuning pucat. Kupu-kupu ini memiliki bentangan sayap 11 cm, (Gambar 4.10). Kupu-kupu ini ditemukan di lokasi B dan C. Pakan yang tersedia untuk kupu-kupu ini adalah buah-buaha, baik itu sisa dari pengunjung atau makanan sisa orangutan dan buah yang memang berasal dari pohonnyaa sendiri.
a b16 Gambar 4.10 Lexias canescens 3.
Pantoporia hordonia Kupu-kupu ini memiliki bentangan garis berwarna hitam yang jelas pada
kedua sayapnya dan warna oranye-kuning yang berada disela-sela garis warna hitam tersebut. Pada bagian ujung sayap atas terdapat garis oranye tipis, bentangan sayap kupu-kupu ini 5 cm, (Gambar 4.11). Kupu-Kupu ini ditemukan lokasi B. Pakan kupukupu ini yang tersedia dilokasi penelitian adalah Mimosaceae.
a
b17
Gambar 4.11 Pantoporia hordonia 16
Gambar Lexias canescens dalam http://www.fobi.web.id/fbi/v/lepido/sf-lim/lex-can/?g2_GALLERYSID (Online, 14 Juli 2013) 17 Gambar Pantoporia hordonia dalam http://www.samuibutterflies.com/insects/butterflies/nymphalinae/pantoporiahordoniahordonia/ (Online, 14 Juli 2013)
4. Elymnias hypermnestra Terdapat garis biru memanjang melengkung mengarah kedalam dengan bentuk miring pada sisi yang berlawanan di bagian ujung sayap. Bagian sayap bawah terdapat warna oranye-kecoklatan, bentangan sayap kupu-kupu ini 8 cm, (Gambar 4.12). Kupu-kupu ini ditemukan di lokasi D. Pakan kupu-kupu ini yang tersedia di lokasi penelitian adalah dari suku Araceae.
a
b18
Gambar 4.12. Elymnias hypermnestra 5.
Tanaecia iapis puseda Kupu-kupu ini memiliki kelebihan sayap hitam beludru dengan perbatasan
garis warna biru cerah disepanjang sayap. bentangan sayap kupu-kupu ini 7 cm, (Gambar 4.13). Kupu-Kupu ini ditemukan lokasi C. Pakan kupu-kupu ini yang tersedia dilokasi penelitian adalah Melastomataceae.
18
Muhajirin Utomo, Kupu-Kupu Di Kampus Unila, Lampung : Universitas Lampung, 2007, h. 46.
b19 Gambar 4.13 Tanaecia iapis puseda
a
6.
Euploea mulciber Kupu-kupu ini mempunyai warna coklat ringan. Bagian sayap depan pada
ujung sayap terdapat warnaa biru yag dipenuhi dengan bintik-bintik putih. Sayap bagian bawah mempunyai bentuk yang padat seperti sisik. Bentangan sayap kupu-kupu ini adalah 8 cm, (Gambar 4.14). Kupu-kupu ini ditemukan di lokasi C. Pakan kupukupu ini yang tersedia di lokasi penelitian adalah dari suku Moraceae.
a
b20 Gambar 4.14 Euploea mulciber
7.
Junonia atlites Kupu-kupu ini berwarna putih keabu-abuan. Sisi sayapnya mempunyai
bentuk bergelombang dan bagian ujung sayap terdapat bintik pada kedua bagian sayap (atas dan bawah). Sayap atas mempunyai 6 bintik, 2 bintik paling atas di dalam 19
Gambar Tanaecia iapis puseda dalam http://id.prmob.net/kupu-kupu/rhopalocera/kupu-kupu-63039.html (Online, 14 Juli 2013) 20 Gambar Euploea mulciber dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Euploea_mulciber (Online, 14 Juli 2013)
bntiknya terdapat warna hitam dan oranye, 2 binrik di bawahnya hanya 1 warna yaitu hitam. Sedangkan 2 bintiknya lagi 1 agak besar dengan warna hitam dan oranye dan satunya kecil hanya warna hitam. Bagian bawah sayap mempunyai 5 bintik, ada 2 bintik berukuran besar dengan warna hitam dan oranye sedangkan 3 lainnya hanyawarna hitam. Bentangan sayap kupu-kupu ini adalah 6 cm, (Gambar 4.15). Kupukupu ini ditemukan di lokasi A dan lokasi B. Pakan dari kupu-kupu ini yang tersedia di lokasi penelitian adalah dari suku Poaceae.
a
8.
b21 Gambar 4.15 Junonia atlites
Ypthima sp Kupu-kupu ini mempunyai bintik mata yang besar pada sayap bagian atas
dan 3 buah bintik mata yang terpisah pada sayap bagian bawah. Bagian atas terdapat 1 bintik mata dan bagian paling bawah terlihat kecil sedangkan bintik mata di atas nya kurang lebih sama ukurannya dengan bintik mata paling atas. Bentangan sayap kupukupu ini 5 cm, (Gambar 4.16). Kupu-kupu ini ditemukan di lokasi C dan lokasi D. Pakan kupu-kupu ini yang tersedia di lokasi penelitian adalah dari suku Cyperaceae dan Poaceae.
21
2013)
Gambar Junonia atlites dalam http://www.800px-Junonia_atlites_by_kadavoor_UP (Online, 14 Juli
b22
a Gambar 4.16 Ypthima sp. a.
Lycaenidae Jenis Lycaenidae yang ditemui adalah Caleta elna elvira, Catochrysops strabo
naerina dan Arhopala allata pandora . 1.
Caleta elna elvira Kupu-kupu ini memiliki Sayap atas didominasi hitam, dengan garis putih
yang luas membentang dari sayap depan ke sayap belakang. Sayap bawah mempunyai bintik-bintik hitam yang tersebar di bagian sisi sayap.
secara khusus sayapnya
mempunyai garis warna hitam yang menyikut sehingga terlihat seperti melingkar pada bagian sayap. Bentangan sayap kupu-kupu ini 4 cm, (Gambar 4.17). Kupu-Kupu ini ditemukan lokasi D. Pakan kupu-kupu ini yang ditemukan dilokasi penelitian adalah Mimosaceae.
a
b23 Gambar 4.17 Caleta elna elvira
2. Catochrysops strabo naerina 22
Gambar Ypthima sp. dalam http://www.flmnh.ulf.edu/butterflies/neotropica/sulawesi/checklist.html (Online, 14 Juli 2013) 23 Gambar Caleta elna elvira dalam http://www.fobi.web.id/fbi/v/lepido/sf-sty/cal-el-el/ (Online, 14 Juli 2013)
Kupu-kupu ini memiliki warna ungu pucat. Bagian belakaang saayapnya memiliki guratan putih yang bergeser ke arah tepi sayap. bagian ujung sayap terdapat bercak hitam bermahkota oranye dan memiliki ekor pada kedua sayap. bentangan sayap 3 cm, (Gambar 4.18). Kupu-kupu ini ditemukan di lokasi D. Pakan yang tersedia untuk kupu-kupu ini adalah dari suku Mimosaceae.
a
3.
b24 Gambar 4.18 Catochrysops strabo naerina
Arhopala allata pandora Kupu-kupu ini mempunyai kelebihan dengan warna yang keungu-unguan
dan mempunyai ekor pada ujung sayap bagian bawah. Bentangan sayap kupu-kupu ini 5 cm, (Gambar 4.19). Kupu-Kupu ini ditemukan di lokasi C. Pakan kupu-kupu ini yang ditemukan di lokasi penelitian adalah Sapindaceae.
a
b25
Gambar 4.19 Arhopala allata pandora
24
Gambar Catochrysops strabo naerina http://www.samuibutterflies.com/insects/butterflies/7944517698_268d60a59e_o (Online, 14 Juli 2013) 25 Muhajirin Utomo, Kupu-Kupu Di Kampus Unila, Lampung : Universitas Lampung, 2007, h. 47.
dalam
4.
Pieridae Jenis pieridae yang ditemui adalah Catopsilia pyranthe, Catopsilia pomona,
Eurema hecabe, dan Appias libythea. 1.
Catopsilia pyranthe Kupu-kupu ini memiliki warna putih kekuning-kuningan. Warna hitam
membalut di kedua sayap, dari pangkal sayap atas sampai bagian ujung sayap bawah dan bagian pangkal sayap terdapat warna kuning muda dan mempunyai bintik hitam pada sayap atas. Bentangan sayap 8 cm, (Gambar. 4.20) Kupu-kupu ini ditemukan di lokasi A dan Lokasi B. Pakan yang tersedia untuk kupu-kupu ini adalah Araceae dan Caesalpinaeceae
b26
a
Gambar 4.20 Catopsilia pyranthe
2.
Catopsilia pomona Memiliki sayap kuning lemon pada pangkal sayap dan didominasi warna
putih kehijauan. Pada bagian ujung sayap bagian depan memiliki sedikit warna hitam. Kupu-kupu ini memiliki bentangan sayap 8 cm, (Gambar 4.21). Kupu-kupu ini
26
2013)
Gambar Catopsilia pyranthe dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Catopsilia _pyranthe (Online, 14 Juli
ditemukan di lokasi A dan lokasi C. Pakan yang tersedia untuk kupu-kupu ini adalah Caesalpiaceae.
b27 Gambar 4.21 Catopsilia pomona
a
3.
Eurema hecabe Warna kupu-kupu ini didominasi oleh warna kuning, sedangkan ujung sayap
terdapat warna hitam dengan tepi yang hampir bersudut. Bentangan sayap kupu-kupu ini 5 cm, (Gambar 4.22). Kupu-kupu ini diemukan di lokasi B dan lokasi D. pakan yang tersediaa untuk kupu-kupu ini adalah Mimosaceae.
a 4.
b28 Gambar 2.22 Eurema hecabe
Appias libythea Memiliki warna dominan putih, baik sayap bagian atas maupun bawah. Tepi
sayap bagian depan dan bagian belakang bagian atas terdapat warna coklat kehitaman. Tetapi disayap depan bagian pangkal berwana putih kebiruan. Kupu-kupu ini memiliki 27 28
Muhajirin Utomo, Kupu-Kupu Di Kampus Unila, Lampung : Universitas Lampung, 2007, h. 43. Ibid.
bentangan sayap 6 cm, (Gambar 4.23). Kupu-Kupu ini ditemukan di lokasi A dan lokasi B. Pakan kupu-kupu ini yang tersedia di lokasi penelitian adalah Mimosaceae.
b29
a
Gambar 4.23 Appias libythea
D. Aplikasi dengan Dunia Pendidikan Penelitian ini berkaitan dengan mata kuliah Zoologi Invertebrata. Zoologi Invertebrata adalah suatu ilmu yang membahas tentang hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Pada mata kuliah Zoologi Invertebrata, kupu-kupu dibahas dalam filum Arthropoda dan pada sub-filum Mandibulata, tepatnya pada kelas insekta. Penelitian ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat pada kegiatan praktikum tentang Insektarium pada kelas Insekta untuk mahasiswa Biologi khususnya di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Palangka Raya. Maka dari itu dibuatkan LKS (Lampiran 4), agar kegiatan praktikum dapat berlangsung dengan baik.
29
Muhajirin Utomo, Kupu-Kupu Di Kampus Unila, Lampung : Universitas Lampung, 2007, h. 43.