BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan sikap dan kepribadian wirausaha dilakukan di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, dengan metode wawancara. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : 4.1.2 Hasil Penelitian Terkait dengan wawancara yang telah dilakukan maka hasil dari permasalahan yang diteliti dipaparkan sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri Percaya diri atau keyakinan pada diri sendiri sangat diperlukan ketika menghadapi persaingan.sebagai tanda kemantapan
pribadi
seseorang.
Kepercayaan
diri
merupakan dasar dari kemandirian, karena tanpa kepercayaan diri maka seseorang akan ragu untuk berinisiatif atau memulai sehingga sulit untuk maju dan merealisasikan ide atau gagasannya.
48
Hasil yang didapat bahwa Sebagian telah percaya akan kemampuannya untuk bersaing dan sebagian lagi belum karena
memiliki
dasar
yang
kurang.
Mahasiswa
terkadang masih merasa khawatir karena takut gagal, tidak bersungguh sungguh, takut dan tidak yakin menyatakan pendapat, takut akan tanggung jawab, tidak tahu apa yang harus dilakukannya, minder dengan yang lebih senior, khawatir akan tantangan dan ancaman dari luar, serta khawatir akan masa depan. Akan tetapi mahasiswa dapat mengatasi kekhawatiran tersebut dengan terus melatih diri, belajar dari orang lain, meminta pendapat orang lain dan merubah minset untuk lebih optimis. Kepercayaan diri mahasiswa dipengaruhi oleh motivasi untuk nilai yang lebih baik, rata rata mereka percaya diri dalam menyampaikan pendapat atau ide.
b) Berorientasi pada tugas dan hasil Sikap berorientasi pada tugas dan hasil dipengaruhi oleh motivasi yang kuat. Seseorang yang memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai sesuatu atau hasil yang optimal maka akan melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan maksimal. Motivasi yang kuat untuk
49
mencapai hasil yang optimal, membuat seseorang fokus pada tujuan dan bersikap profesional. Artinya juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas dari pekerjaannya. Sebagian mahasiswa berorientasi pada hubungan sosial karena menganggap relasi sosial itu penting, dan akan terbantu dari hubungan sosial, serta hubungan sosial akan berdampak pada hasil, ada yang berorientasi pada tugas dan hasil karena pertimbangan hasil merupakan akhir dari sebuah proses dan apapun yang akan kita kerjakan tentunya untuk memeroleh hasil maksimal. yang lainnya
berorientasi
pada
keduanya
karena
beranggapan keduanya penting. Kendala yang terjadi adalah seringkali mereka hanya mengerjakan tugas tapi tidak memahami.
c) Keberanian mengambil resiko. Berani mengambil resiko merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin. Sikap berani mengambil resiko membuat seseorang menjadi sosok yang dapat diandalkan terutama disaat menghadapi masalah pilihan. Setiap menghadapi pilihan, maka kita pun dituntut untuk menghadapi pilihan. Sebab setiap
50
pilihan selalu membawa konsekuensi masing – masing yang harus ditanggung pemilihnya. Tak hanya dalam bisnis, namun di segala aspek kehidupan kita akan dihadapkan pada pilihan – pilihan untuk mengambil keputusan mengenai tindakan apa yang akan kita ambil dalam menghadapi masalah. Mahasiswa PE FKIP UKSW berani untuk mengambil resiko dari hal yang sederhana seperti keputusan mengurangi kebutuhan jajan, resiko dimarahi dosen karena kesalahan sendiri, resiko nilai dan keputusan yang berdampak pada resiko dalam organisasi. Mahasiswa menyadari bahwa disetiap pengambilan keputusan selalu ada resiko yang tidak dapat dihindari dan pengambilan keputusan merupakan latihan apabila nanti menjadi seorang wirausaha. Keberanian
mengambil
resiko
oleh
mahasiswa
bergantung pada posisi
d) Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil adalah pemimpin yang baik. Baik memimpin diri sendiri dan orang lain. Memimpin diri sendiri artinya harus menyadari tanggung jawab sendiri yang wajib diselesaikan. Memimpin diri sendiri merupakan sikap yang bisa menjadi panutan bagi
51
orang lain yang akan dipimpinnya. Sebagian mahasiswa pernah menjadi pemimpin baik itu dalam kelompok tugas mata kuliah, kepanitiaan maupun organisasi. Sebagai seorang pemimpin, mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan seperti menanamkan kerjasama antar anggota, merangku; anggota kelompok agar tetap solid, mengarahkan anggota agar sesuai dengan visi dan misi kelompok, mengorganisasikan kelompok dengan baik agar dapat mencapai tujuan sesuai harapan bersama, membuat planning dan target serta tidak membawa masalah pribadi kedalam organisasi e) Berorientasi pada masa depan Seorang wirausaha harus memiliki pandangan kedepan tentang apa yang akan ia capai dan memikirkan strategi atau cara untuk mencapai visi tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa seorang yang berorientasi pada masa depan memiliki perencanaan yang baik dan matang, serta kesadaran bahwa apa yang ia lakukan hari ini akan berpengaruh pada nantinya. Sebagian mahasiswa progdi pendidikan ekonomi FKIP UKSW memiliki target atau keinginan di masa depan yang konkrit dan bervariasi dari pegawai negeri atau guru dengan sambilan sebagai wirausaha, pekerjaan yang mapan, sukses, IPK tinggi
52
lulus cepat bahkan ingin memiliki sekolah. Yang lainnya tidak dapat menyebutkan hal yang jelas dan konkrit seperti mampu menjadi berkat untuk orang lain dan Hidup mandiri, sejahtera, bahagia, sukses.
f) Orisinalitas atau keaslian (kreativitas dan inovasi) Suatu produk yang orisinil artinya produk yang memiliki ciri khusus atau karakter identik yang tidak dimiliki produk lainnya. orisinalitas atau keaslian merupakan hasil dari kreativitas dan inovasi yang diwujudkan secara nyata,
yang
mana
akan
menciptakan
nilai
dari
sumberdaya yang ada. Seluruh tantangan yang ada dapat diubah menjadi peluang yang baru dan menarik dengan adanya kreativitas dan inovasi. Mahasiswa Progdi Pendidikan ekonomi terbuka akan ide – ide baru dan inovasi karena mereka berpendapat bahwa ide – ide baru diperlukan untuk setiap permasalahan yang berbeda, dimana ide tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang berbeda. Akan tetapi ada yang menerima dengan syarat sesuai dengan pemikiran dan apabila ide tersebut sudah terbukti. Rata – rata mahasiswa telah memiliki kreativitas hal ini dapat dilihat dengan adanya media majalah dinding
53
B. Kepribadian Wirausaha a) Tidak mudah putus asa Kepribadian yang tidak mudah putus asa, merujuk pada karakter seseorang yang tangguh, gigih mempertahankan sesuatu, tidak mudah menyerah serta tekun dalam mengerjakan sesuatu. kepribadian itu sangatlah penting karena dalam kehidupan kita akan banyak menghadapi permasalahan, dan kemungkinan gagal di suatu usaha. Karakter yang tidak mudah putus asa, pastinya akan membuat
seseorang
terus
mencoba
berbagai
kemungkinan yang ada. Dalam kepribadian wirausaha tidak mudah putus asa, sebagian termasuk
mahasiswa gigih
dan
progdi
Pendidikan
pantang
menyerah
Ekonomi dalam
mengerjakan tugas dan mempertahankan pendapat namun ketika menghadapi kesulitan yang dirasa cukup berat atau suasana hati yang sedih atau lelah, mereka menyerah. Contohnya masih ada mahasiswa yang tengah mengerjakan skripsi yang tidak pernah muncul. b) Bekerja sama Terkadang dalam hidup kita dihadapkan pada situasi yang mengharuskan kita untuk bekerja sama dengan orang lain. Bisa dikarenakan tuntutan pekerjaan atau
54
karena pekerjaan itu tidak dapat kita selesaikan sendiri Kemampuan manusia untuk bekerjasama, berguna untuk memperingan beban pekerjaan. Mahasiswa pernah bekerjasama dalam melaksanakan tugas, mereka dapat memahami bentuk kerjasama yang baik yaitu melibatkan seluruh anggota untuk bekerja dengan membagi jatah tugas masing-masing tidak individualistis karena hasil yang akan dicapai adalah demi kelompok. Kerjasama yang dimana semua anggota bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. kerjasama yang menghasilkan hasil yang sesuai dengan harapan bersama. antara atasan atau ketua dengan anggota
harus
saling
terbuka
agar
tidak
terjadi
kesalahpahaman, saling menerima saran dari satu sama lain. Akan tetapi
ada mahasiswa yang hanya dapat
bekerja sama jika orang – orangnya cocok dengannya. c) Jujur Kejujuran dan kepercayaan merupakan satu kesatuan yang saling berkait dan tidak dapat dipisahkan. Diawali dari kejujuran maka seseorang bisa menjadi pribadi yang dapat
dipercaya.
Dalam
kewirausahaan,
kejujuran
merupakan asset bagi keberlangsungan sebuah usaha. Diharapkan dengan kejujuran maka pelanggan akan
55
menaruh kepercayaan, sehingga loyalitas pelanggan akan meningkat. Kepercayaan sangatlah mahal harganya. Untuk membangun sebuah kepercayaan, membutuhkan waktu yang cukup lama. Mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW menyadari bahwa kejujuran merupakan salah satu aspek penting dalam menghadapi persaingan atau tantangan. Alasannya kejujuran adalah langkah awal yang dapat memberikan dampak yang baik. Kejujuran merupakan pondasi yang penting yang harus dimiliki seseorang agar dapat dipercayai orang lain. Kejujuran dan keterbukaan sangat membantu disaat kita menemukan masalah yang tidak dapat kita hadapi sendiri. Seorang pengusaha / pemilik usaha pastinya menginginkan pegawai yang jujur, begitu pula seorang wirausaha yang memiliki kejujuran akan mempengaruhi usahanya menjadi lebih baik. d) Tidak cepat puas Tidak cepat puas bukan berarti pribadi yang tidak bersyukur. Manusia yang cepat puas terhadap apa yang diraihnya, cenderung tidak ada peningkatan didalam hidupnya. Dalam hal apapun terutama dalam dunia usaha jika kita merasa cepat puas, maka bisnis kita akan jalan
56
di tempat dan tinggal menunggu masanya habis karena pasar dapat merasa jenuh. Jika menginginkan kesuksesan maka harus berani untuk bereksperimen baru, tidak hanya dari satu produk saja. Dan dari berbagai sisi kualitas dan pelayanan harus ditingkatkan agar selalu lebih unggul dari yang lain. Sebagian mahasiswa memiliki rasa tidak cepat puas atas apa yang telah dicapai karena akan lebih banyak tantangan di masa depan dan belum tentu sekali berhasil maka bisa berhasil lagi atau mempertahankannya ketika menghadapi tantangan yang lebih besar, tetapi ada juga yang cepat merasa bangga dan menunda pekerjaan, hal ini dikarenakan untuk
mencapai suatu keberhasilan
dibutuhkan tekad yang kuat dan totalitas. Kendala yang terjadi mahasiswa tidak cepat puas kecuali bertanya dalam kelas. e) Tidak takut salah atau gagal Seorang wirausahawan yang sukses bukan berarti tidak pernah gagal. Namun mau selalu mencoba tiap peluang, biarpun berkali – kali mengalami kegagalan. Gagal bukanlah suatu akhir dari segalanya. Sebab bisa saja kita gagal di suatu persaingan, tapi masih ada persaingan lain dimana kita berkesempatan untuk berhasil. Kuncinya
57
adalah bisa belajar dari kegagalan yang lalu, dan mau memperbaikinya. Mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW cenderung
tidak
takut
gagal
karena
berpendapat
kegagalan merupakan hal yang wajar terjadi sehingga dari kegagalan tersebut mereka dapat mengetahui kesalahan,
termotivasi
kesalahan
tersebut
keberhasilan.
Mereka
dan
belajar
sehingga tidak
memperbaiki
menjadi takut
sebuah
salah
dalam
mengerjakan tugas, tetapi jika berbuat kesalahan melakukan argumentasi tentang kesalahan mereka.
58
4.1.3 Pembahasan Hasil Penelitian Dalam bagian ini dipaparkan pembahasan berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukaan yang dikaitkan dengan teori sebagai berikut: A. Sikap Wirausaha Nilai hakiki dan penting dari wirausaha adalah sebagai berikut : 1. Percaya Diri (Self Confidence) Percaya diri merupakan dasar dari keyakinan, kemantapan, kemandirian, dan inisiatif. Berdasarkan hasil yang didapat, sebagian besar mahasiswa yakin dengan kemampuan yang dimiliki.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
mahasiswa
Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW memiliki pribadi yang mantap, mandiri dan berinisiatif. Kekhawatiran merupakan hal yang wajar yang terkadang dialami manusia, begitu pula dengan mahasiswa. Asalkan mereka dapat mengingat motivasi dasar mereka, atau menemukan suatu hal yang dapat dijadikan sebagai motivasi diri, kekhawatiran tersebut akan hilang dan mereka akan lebih percaya diri. Selain itu, model perkuliahan dapat merangsang kepercayaan diri yaitu dengan keterbukaan dalam menyampaikan gagasan. Tugas
59
presentasi adalah salah satu stimulasi untuk berani tampil dan menyampaikan ide dengan percaya diri, serta untuk tidak menjatuhkan. Hal ini seperti yang didukung pernyataan Basrowi yaitu percaya diri merupakan panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan
oleh
kemampuannya
untuk
memulai
melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.1 2. Berorientasi pada tugas dan hasil Sama halnya dengan kepercayaan diri. Sikap berorientasi pada tugas dan hasil dipengaruhi motivasi yang kuat. Berdasarkan hasil yang didapat, Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW telah memiliki sikap berorientasi pada tugas dan hasil. Hal ini merupakan kebiasaan yang baik, karena motivasi yang kuat untuk mencapai nilai yang maksimal, membuat mereka akan melaksanakan
tugas
dan tanggung jawab dengan baik. Hal ini didukung pendapat Zimmerer Berorientasi pada tugas dan hasil, menurut Zimmerer artinya mempunyai komitmen
yang
tinggi
pada
tugas
–
tugasnya.2
Kedepannya, mereka akan terus fokus pada tujuan dan 1
Basrowi, Op cit, hlm 27
2
Alma, Buchari. Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum. Hlm 110.
60
menjadi individu yang menjunjung profesionalitas pada pekerjaannya. 3. Keberanian mengambil resiko Masa depan dunia akan semakin banyak tantangan. Tantangan tersebut termasuk juga dalam menentukan keputusan diantara alternatif pilihan. Tiap pilihan dalam pengambilan keputusan dalam memilih akan selalu membawa dampak terutama pada pembuat keputusan. Berdasarkan hasil yang didapat, mahasiswa telah memiliki keberanian untuk mengambil resiko dan dengan kesadaran bahwa tiap keputusan selalu memiliki resiko. Dalam pengambilan keputusan mereka juga melihat posisi dan situasi
maka
keputusan
tersebut
disertai
dengan
pertimbangan yang baik dan tidak gegabah. Hal ini didukung oleh pendapat Buchari yaitu Keberanian mengambil resiko dimiliki oleh orang yang tidak ragu – ragu. Keputusan harus diambil cepat dan tepat. Jika harus berhadapan dengan alternatif pilihan maka harus membuat pertimbangan yang matang, dengan mengumpulkan informasi dan diperbolehkan meminta pendapat orang lain, setelah itu jangan ragu – ragu untuk membuat keputusan.3
3
Buchari, Ibid hlm 109
61
4. Kepemimpinan Dalam sebuah kewirausahaan, seseorang diharapkan menjadi pemimpin baik bagi dirinya maupun orang lain. Pemimpin semestinya tahu arah tujuan dari sebuah kelompok dan bisa menggerakkan kelompok tersebut ke arah tujuan yang benar. Berdasarkan hasil yang didapat mahasiswa pendidikan Ekonomi telah memiliki sikap kepemimpinan. Dari stimulus berupa pengalaman menjadi pemimpin, dan disamping itu dari beberapa point sikap maupun kepribadian menunjukkan karakter sebagai pemimpin. Seperti
bekerja
sama,
berani
menanggung
resiko,
mengorganisir kelompok, dan pengambilan keputusan. Menurut
Young
kepemimpinan
merupakan
bentuk
dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. 5. Berorientasi pada masa depan Sebuah kewirausahaan merupakan suatu hal yang tertata dan terencana sehingga kita sadar bahwa apa yang kita lakukan
sekarang
62
berdampak
pada
kedepannya.
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW memiliki visi atau cita – cita mengenai masa depan mereka setelah lulus. Kendala terbesar visi masa depan tersebut tidak diimbangi dengan strategi dan perencanaan. Jika visi tersebut tanpa strategi dan perencanaan yang jelas, akibatnya visi tersebut menjadi kurang jelas dan kurang konsisten. Sedikit perubahan situasional akan dapat dengan mudah merubah perspektif masa depan, sehingga
mahasiswa
kurang
yakin
dengan
pilihan
pandangan mereka di masa depan. Buchari mengemukakan pendapat bahwa suatu wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi ke masa depan apa yang hendak dia lakukan, apa yang ingin ia capai. Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara tetapi untuk selamanya (kontinuitas atau berkelanjutan).4 6. Orisinalitas atau keaslian (kreativitas dan inovasi) Hal ini dapat diartikan keorisinalan merupakan penciptaan sesuatu yang baru yang belum ada sebelumnya, dan merupakan aspek penting dalam menarik minat pasar. Orisinalitas atau keaslian juga merupakan ide mengubah keterbatasan sumberdaya menjadi sebuah peluang yang baru.
4
Ibid hlm. 55
63
Kreativitas dapat dirangsang dalam proses pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat berpikir out of box dalam mengatasi keterbatasan. Berdasarkan hasil, Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW, dirangsang tumbuh kembang
orisinalitas
atau
keasliannya
dengan
menyalurkan ide menjadi suatu yang nyata dan menarik. Keterbukaan
dalam
menerima
ide,
yang
terus
dikembangkan dapat menjadi stimulus yang baik dalam menumbuhkan sikap orisinalitas atau keaslian. Majalah dinding dan tugas presentasi merupakan salah satu media dalam pembelajaran orisinalitas atau keaslian yang baik, karena mahasiswa akan terbiasa untuk berpikir dan mencipta. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. 5 Sedangkan Schumpeter menekankan peran inovasi dalam proses kewirausahaan dimana kekayaan diciptakan ketika ada struktur pasar yang ada terganggu oleh pengenalan 5
Dwi Putri Esthirahayu, dkk, KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN, 2012.
64
barang atau jasa baru yang bergerak jauh dari sumber daya perusahaan yang ada dan menyebabkan perusahaan baru itu untuk tumbuh berkembang.6 B. Kepribadian Wirausaha 1. Tidak mudah putus asa Tidak mudah putus asa kata lainnya tidak gampang menyerah atau senantiasa berusaha. Kepribadian ini merujuk
pada
kegigihan,
keuletan,
ketekunan
dan
kesabaran, dalam menghadapi tantangan dan resiko kegagalan suatu usaha. Penting memiliki keuletan atau kegigihan
dalam
berusaha
bagi
seorang
wirausaha.
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW pada dasarnya merupakan mahasiswa yang gigih dan tidak mudah putus asa. Mereka memiliki kesadaran yang baik akan tanggung jawabnya dan berusaha untuk mengerjakan tugasnya dengan maksimal. Mereka sanggup untuk totalitas di dalam apa yang harus mereka kerjakan. Akan tetapi kendalanya terletak pada suasana hati dan tingkat kesulitan yang dihadapi. Penting untuk dapat mengatasi permasalahan suasana hati, terutama dalam situasi yang sulit. Jika tidak dapat mengatasinya maka akan berpengaruh pada tugas dan pekerjaannya.
6
File http://e-journal.uajy.ac.id/4214/
65
Seorang wirausaha tidak akan berhenti dan puas begitu saja sebelum mencapai hasil yang diinginkan. Segala hambatan yang dihadapi dseorang wirausahanggap sebagai tantangan yang harus dihadapi dan seorang wirausaha percaya bahwa dengan kegigihan tersebut seorang wirausaha akan mampu mengatasi semua hambatan yang dihadapi. Seandainya seorang wirausaha menghadapi kegagalan dalam berusaha, seorang
wirausaha
tidak
mudah
putus
asa
tetapi kegagalan tersebut dijadikan sebagai pemicu untuk berusahalebih keras lagi. Dengan modal inilah maka pada saatnya nanti seorang wirausaha akan menjadi seorang wirausaha yang sukses.7 2. Bekerja sama Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya wacana dapat bekerja sama dengan cukup baik, serta memahami tentang bagaimana bekerja sama dengan orang lain, seperti pembagian tugas yang adil, keterbukaan, menghilangkan individualistik, dan tanggung jawab bersama demi tujuan yang diharapkan oleh kelompok. Kendala yang ditemukan ialah kurangnya rasa persatuan, sehingga mahasiswa masih memilih – milih dalam berteman dan berkelompok. Padahal 7
Alwin hardiarto, https://segitiga8.wordpress.com/2013/01/18/ciri-ciri-dan-karakteristikwirausahaan/
66
seorang wirausaha dituntut untuk supel, mudah bergaul dan agar bisa bekerjasama dengan berbagai pihak demi kelangsungan usahanya. Hal ini dapat diatasi dengan membiasakan mahasiswa untuk berkelompok secara acak atau dipilihkan. Pembiasaan tersebut akan menjadikan mahasiswa mudah menyesuaikan diri dengan orang – orang yang belum akrab. Buchari Alma berpendapat bahwa bekerja sama merupakan manajemen mengkoordinir orang – orang untuk mencapai tujuan bersama.8 Hidup di dunia ini banyak sekali situasi yang mengharuskan kita untuk menjalin kerjasama dengan orang lain. Terlebih dalam dunia pekerjaan dan usaha, kita tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi membutuhkan bantuan orang lain. 3. Tidak cepat puas Jika kita telah mencapai sesuatu, terkadang kita terjebak pada zona nyaman. Pribadi yang tidak cepat puas, merupakan pribadi yang mau menembus batas zona nyaman untuk mencari tantangan dan peluang baru. Kepribadian ini seharusnya dimiliki oleh seorang wirausaha. Sebuah usaha didalamnya
ditekankan
aspek
kontinuitas
atau
berkelanjutan, sehingga seorang wirausaha dituntut untuk
8
Buchari. Ibid, hlm
67
tidak cepat puas dengan apa yang dicapai, dan senantiasa menyiapkan target yang lebih tinggi. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW tidak merasa cepat puas dalam mencapai keberhasilan. Mereka akan sangat bangga, akan tetapi tidak larut dalam euforia keberhasilan dan menyiapkan target pencapaian yang lebih tinggi. Namun rasa tidak cepat puas tidak berlaku pada rasa ingin tahu terhadap pengetahuan. Rasa ingin dapat menunjukkan minat pada bidang atau objek tertentu. Padahal hal tersebut sangat penting, seorang yang telah sukses pun harus banyak belajar sesuatu yang baru, untuk mengembangkan usahanya dalam pasar. Terutama mereka adalah calon guru plus yang diharapkan memiliki banyak pengetahuan untuk anak didiknya kelak. Kepribadian tersebut perlu dibiasakan dengan pembelajaran yang interaktif, dan juga ditekankan tujuan dari sebuah pembelajaran. Hal tersebut berdasarkan pendapat Ichsanudin, yaitu tidak cepat puas bukan kesombongan, atau bukanlah orang yang tidak bersyukur, namun tidak cepat berpuas diri terhadap karya yang dihasilkan.9
9
Ichsanudin, “kiat sukses bisnis, kiat sukses kerja”, Al iksan media utama, 2007 hlm 67
68
4. Tidak takut salah atau gagal Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW telah memiliki kepribadian yang tidak takut gagal. Mereka menanggapi kegagalan sebagai keberhasilan yang tertunda serta menganggap bahwa kegagalan perlu untuk memotivasi diri agar lain kali bisa lebih baik. Hal ini berarti baik, karena mereka akan menjadi pibadi yang kuat dan tidak mudah dipatahkan harapannya. Sisi negatifnya dalam tugas jika mereka memiliki kesalahan atau gagal maka mereka akan berargumentasi. Hal itu kurang baik, karena melakukan tidak takut salah atau gagal bukan berarti tidak menerima keadaan, melainkan tetap harus mau mengakui kesalahan, dan berusaha mengevaluasi kesalahan tersebut. Vita
Hafyan
mengemukakan
pendapat
kegagalan
merupakan sebuah pelajaran dan pengalaman dalam sebuah usaha. Bila takut gagal lebih baik tidak memulai sama sekali usaha itu. Begitu banyak pengusaha yang sukses saat ini, saat ditanyakan, mereka semua pasti pernah menemui kegagalan. Kegagalan itulah yang memicu kemajuan mereka saat ini. Kegagalan pasti pernah terjadi dalam hidup seseorang.10
10
Vita hafyan, Ibid
69