KAMUS ISTI LAH ENTOMOLOGI Diterbitkan oleh: Perhimpunan Entomologi lndoneSia ISBN : 978-979-95399-7 -7 Penulis: Soemartono Sosromarsono
SidartoWardojo SoenartonoAdisoemarto
f
Yayuk Rahayuningsih Suhardjono Woro Anggraitonin gsih Noerdjito
Edisipertama Rancangan Rancangan Jumlah
sampul
isi halaman
Hakcipta Penerbit
L
:2010 :
Yayuk Rahayuningsih Suhardjono
Yayuk Rahayuningsih Suhardjono : 213 + vii : Penulis : Perhimpunan Entomologi lndonesia :
DAFTAR ISI Kata Pengantar Ketua Pengurus Perhimpunan Entomologi lrdonesia
Pusat
i
Kata Pengantar Penulis
Cara penggunaan
tGmus
Bagian 1 lstilah lnggris: istilah lndonesia Bagian 2
lstilah lndonesia: lstilah
v
-
penielasan
lnggris \
"""""" 3
""""""""'
135
KATA PENGANTAR KETUA PENGURUS PEI PUSAT Buku ini, Kamus lstilah Entomologi, merupakan buku kamus komprehensif di bidang entomologi yang ditulis oleh ilmuwan, tokoh, dan sekaligus anggota Perhimpunan Entomologi
lndonesia (PEl). Buku ini sangat bermanfaat bagi anggota PEI maupun para peminat lainnya, salah satunya sebagai alat komunikasi ilmiah sehingga kita mempunyai 'platform'
pemahaman yang sama untuk berbagai istilah yang kita gunakan dalam berbagai media komunikasi. Oleh karena itu, buku iniakan
menjadi sumber informasi bagi para peminat di bidang ilmu
serangga.
PEI sebagai organisasi memberikan apresiasiyang tinggi kepada para penyusun yang telah meluangkan waktu yang panjang, komitmen dan dedikasi yang tinggi sampai terbitnya buku ini. Buku ini tentunya akan semakin menambah khasanah ilmu serangga sebagaimana buku-buku lain yang telah terbit sebelumnya. Penerbitan buku ini kita lakukan bersamaan dengan Ulang Tahun PEI yang ke - 40 dengan maksud untuk mengambil
momentum dan spirit Ulang Tahun dengan tema 'Belajar dari Masa Lalu dan Sekarang untuk Membangun Masa Depan' juga selaras dengan keinginan untuk membangun masa depan PEI
dengan pondasi kokoh yang telah diletakkan oleh para pendahulu. Tantangan di bidang entomologi semakin banyak dan terus
berkembang. Hal ini tentunya juga menuntut PEI dan para anggotanya untuk selalu current dan penuh semangat untuk selalu mengembangkan. Para penulis buku initelah memberikan contoh nyata tentang hal tersebut, dan semoga keteladanan tersebut akan 'menulari' kita semua sehingga buku-buku baru akan muncul di kemudian hari. Bogor, 31 Agustus 2010
Y.AndiTrisyono Ketua PElPusat
KATA PENGANTAR Entomologi atau ilmu serangga adalah cabang biologi
di
lndonesia, khususnya entomologi dasar. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah umumnya entomologi diajarkan dalam lingkup mata ajaran biologi (ilmu hayat). Pada jenjang pendidikan tinggi
yang belum cukup berkembang
entomologi umumnya diberikan sebagai bagian dari mata kuliah invertebrata, terutama di Fakultas llmu Pengetahuan Alam dan Fakultas Biologi. Di Fakultas Pertanian khususnya, ada mata ajaran entomologiumum sebagai pendukung mata ajaran hama tanaman pertanian, sedang di fakultas yang terkait dengan bidang kesehatan, entomologi merupakan bagian dari mata ajaran parasitologi. Pada jenjang pendidikan pascasarjana tergantung perguruan tingginya, ada program studi Entomologi, Entomologi Kesehatan, Biologi atau Proteksi Tanaman yang memberikan mata aiaran entomologi lebih mendalam yaitu morfologi, taksonomi dan ekologi serangga.
Buku-buku rujukan dalam perkuliahan tersebut di atas
masih menggunakan buku-buku ajar asing terutama yang berbahasa lnggris. Keadaan itu tentu membawa kesulitan tersendiri khususnya dari aspek peristilahan, karena kuliah diberikan dalam bahasa lndonesia, padahal istilah-istilah entomologi dalam bahasa lndonesia belum tersedia. Sehubungan dengan itu pembentukan dan pembakuan istilah-istilah entomologi dalam bahasa lndonesia sangat diperlukan guna melancarkan komunikasi ilmiah di kalangan pembelajar dan ilmuwan entomologi.
Dengan latar belakang keadaan di atas para penulis berusaha mengalihbahasakan istilah-istilah entomologi dari
il
bahasa lnggris ke dalam bahasa lndonesia menjadi istilah entomologi lndonesia. Hasil upaya itu dihimpun dalam bentuk buku, Kamus /sfi/ah Entomologi. lstilah-istilah entomologi lnggris yang dialihbahasakan berasal dari glosari beberapa buku ajar berbahasa lnggris, yaitu Borror D.J. & D.M.DeLong 1964, An lntroduction to The Study of lnsects. Rev.ed.; Triplehorn, C.A. & N.F. Johnson 2005, Boror and Delong's Introduction to the study
of
/nsecfs 7" ed.; Romoser W.S. 1981, The Science of Entomology, 2no ed.i Gullan P.J. & P.S. Cranston lgg4,The /nsecfs: An Outline of Entomology dan Stehr F.W. (ed.)1987, lmmature /nsecfs. Selain buku-buku tersebut digunakan juga De La Torre-Bueno .J.R. 1989, A G/ossary of Entomology sebagai rujukan pembanding. Rujukan ke buku-buku ajar tersebut
dilakukan dengan maksud supaya istilah-istilah entomologi lndonesia itu dapat langsung berguna terutama dalam bidang pengajaran. Dalam pembentukan istilah lndonesia digunakan ketentuan yang tertulis dalam Pedoman Umum Pembentukan lstilah yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Republik lndonesia, 1 992.
Struktur kamus ini sengaja dibuat berbeda dari bentuk umum kamus istilah berbagai bidang ilmu yang telah beredar,
dengan maksud mempermudah para pengguna yang diharapkan, yaitu dosen, penelitidan mahasiswa, karena mereka biasa merujuk ke buku dan publikasi ilmiah entomologi asing berbahasa lnggris. Karena itu entri kamus adalah istilah lnggris yang diikuti istilah lndonesia dan penjelasannya. Diharapkan kamus ini sudah mencukupi untuk pengajaran dan penelitian yang tidak terlalu mendetail khu-susnya dari aspek morfologi dan anatomi serangga.
ilt
Para penulis berpendapat bahwa kamus istilah ini merupakan upaya awal dalam mengembangkan istilah baku entomologi dalam bahasa lndonesia, karenanya berbagai kekurangan pasti masih ada. Diharapkan para perlgguna dapat memberikan masukan perbaikan kepada penulis untuk penyempumaan.
Perlu disampaikan bahwa salah satu penulis yaitu Drsoenartono Adisoemarto wafat pada awal penulisan kamus ini karena sakit. Almarhum telah memberikan kontribusi signifikan dalam tahap perencanaah penulisan.
Pada akhimya para penulis mengiucapkan terimakasih kepada Pengurus Perhimpunan Entomologi lndonesia (PEl)
Pusat yang telah memberikan berbagaifasilitas dalam penulisan dan penerbitan kamus ini.
Bogor,31 Agustus 2010 Soemartono Sosromarsono Sidarto Wardojo Soenartono Ad isoemartot Yayuk Rahayuningsih Suhardjono Woro Anggraitoningsih Noerdjito
lv
CARA PENGGUNAAN KAMUS 1.
Dalam kamus ini, istilah entomologi dalam bahasa lndonesia berasal dari istilah lnggris dengan penjelasannya
yang dialihbahasakan ke dalam bahasa lndonesia. Pembentukan istilah lndonesia dilakukan dengan sejauh mungkin mengikuti ketentuan yang tertulis dalam Pedoman Umum Pembentukan lstilah, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasd, Departemen Pendidikan 2.
3.
Nasional, Republik lndonesia. Kamus terdiri atas dua bagian. Bagian I adalah kumpulan istilah entomologi lnggris yang disusun menurut abjad, masing-masing diikuti oleh istilah entomologi lndonesia dan penjelasan arti istilah tersebut. Bagian ll adalah senarai istilah entomologi lndonesia yang disusun menurut abjad, masing-masing diikuti oleh padanan istilah lnggrisnya. Bagian ll ini berguna bagi mereka yang telah mengetahui istilah entomologi lndonesia tetapi belum mengetahui istilah lnggrisnya.
lstilah entomologi lnggris yang merupakan serapan dari bahasa asing lain, yaitu Latin atau Yunani, pada entridiikuti oleh bentuk jamaknya didahului oleh p/. dalam kurung dan sebaliknya jika entri dalam bentuk jamak maka diikuti oleh bentuk tunggalnya didahului oleh srng. dalam kurung.
4.
Jika istilah itu mempunyai lebih dari satu arti penjelasan, antara arti yang berbeda dipisahkan dengan tanda titik koma (;). Tanda koma (,) dalam penjelasan menunjukkan bahwa kalimat penjelasan setelah tanda koma masih termasuk penjelasan sebelumnya.
r1
Jika dalam kalimat penjelasan ditunjukkan
adanya hubungan dengan famili atau ordo serangga tertentu, famili atau ordo itu disebut dalarn nama umum kelompok, misalnya jika ada hubungannya dengan ordo Orthoptera disebut orthopteran dan jika dengan famili Acrididae disebut acridid (lihat buku Nama lJmum Serangga lndonesia, PEI 2007). Namun, ada juga nama ilmiah ordo dan famili diletakkan dalam kurung sebagai penjelasan, karena konteks kalimat.
6.
7.
Jika setelah entri istilah lnggris diikutifrasa "lihatA" (Adi sini
menunjukkan istilah lnggris), berarti istilah itu mempunyai arti sama dengan istilah lnggris A. Jika ada frasa "lihat juga B" (B adalah istilah lnggris) setelah akhir kalimat penjelasan tentang suatu entri, berarti entri itu ada hubungannya dengan istilah lnggris B. Tidak semua drti istilah dijelaskan dalam kamus ini. Hanya arti yang banyak digunakan dalam buku-buku entomologi tingkat dasar yang dicantumkan dalam kamus ini.
VI