KAJIAN VARIASI MORFOLOGI BASIDIOKARP DAN BASIDIOSPORA LIMA SPESIES JAMUR TERMITOMYCES YANG DITEMUKAN DI DESA WONOJATI KABUPATEN PASURUAN Khoirul Anwar, Utami Sri Hastuti, dan Agung Witjoro Universitas Negeri Malang Email:
[email protected]
ABSTRAK: Pada bulan Mei sampai Juli 2014 Peneliti telah melakukan inventarisasi terhadap beberapa jamur liar yang dapat dikonsumsi di Desa Wonojati Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur dengan metode purposive sampling. Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa ada 5 spesies jamur Termitomyces di Desa Wonojati Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variasi morfologi basidiokarp, warna basidiospora berdasarkan hasil basidiospore print dari lima spesies Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kabupaten Pasuruan, dan mengkaji variasi morfologi basidiospora lima spesies Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kabupaten Pasuruan. Jenis penelitian ini ialah deskriptif observasional dengan obyek penelitian berupa basidiokarp lima spesies jamur Termitomyces beserta hasil basidiopore print-nya, T. umkowaan, T. eurhizus, T. clypeatus, T. striatus, dan T. cylindricus. Pengamatan dan deskripsi basidiospora dilakukan mulai bulan November sampai Desember 2014. Ciri-ciri basidiospora yang diperoleh dari basidiospore print diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya di Laboratorium Mikrobiologi jurusan Biologi dan mikroskop elektron dengan teknik Scanning Electron Microscopy (SEM) bertempat di Gedung Laboratorium Sentral FMIPA Universitas Negeri Malang. Teknik analisis data morfologi basidiospora menggunakan buku acuan Brundrett, dkk., (1996), Santamaria (2011), dan Rugayah (2004). Secara umum ciri morfologi lima jamur Termitomyces berbentuk payung yang terdiri atas pilus, stipe dan pseudorhiza. Warna pilus putih tulang hingga coklat kehitaman dengan bagian lamella berbentuk gill (insang) dan berwarna putih. Stipe berwarna putih hingga abu-abu dan pseudorhiza berwarna putih hingga hitam. Variasi warna basidiospora dari lima spesies jamur Termitomyces yaitu merah jambu, coklat muda, dan coklat. Variasi morfologi basidiospora terletak pada bentuk basidiospora. Ada tiga variasi bentuk pada basidiospora lima jenis Termitomyces, yaitu bentuk subglobosa, ellipsoidal dan dacrioide. Sifat permukaan dinding basidiospora dari lima spesies Termitomyces ialah halus. Kata Kunci: basidiokarp, basidiospora, Termitomyces, Desa Wonojati Kabupten Pasuruan
Jamur Termitomyces merupakan jamur kelas Basidiomycetes dan telah banyak dikenal oleh masyarakat Desa Wonojati Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan. Biasanya masyarakat menggunakan jamur Termitomyces sebagai bahan makanan untuk dikonsumsi. Diantara spesies-spesies Termitomyces, ada juga spesies yang berkhasiat obat, misalnya untuk mengobati tekanan darah rendah, rematik, kwashiorkor, dan purgative (Mursito dkk., 2009; Srivastava dkk., 2013). Hingga saat ini, budidaya Jamur Termitomyces belum pernah dilakukan, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi (Karun dan Sridhar, 2013).
Pada bulan Mei sampai Juli 2014 telah dilakukan inventarisasi menggunakan metode purposive sampling terhadap beberapa jamur liar Termitomyces di Desa Wonojati Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Area pengambilan sampel dibagi menjadi tiga, yaitu area perkebunan, persawahan, dan pemukiman. Berdasarkan hasil inventarisasi tercatat ada 5 spesies jamur Termitomyces, yaitu Termitomyces umkowaan, T. eurhizus, T. clypeatus, T. striatus, dan T. cylindricus. Jamur-jamur tersebut telah dideskripsikan secara makroskopis dan telah dibuat basidiospore print, tetapi belum dideskripsikan secara mikroskopik untuk melengkapi data deskripsi dari lima spesies Termitomyces yang ditemukan. Deskripsi jamur liar secara makroskopis dan mikroskopis merupakan hal yang sangat penting untuk membedakan antara jamur liar yang berkasiat obat dan dapat dimakan dengan jamur liar yang tidak dapat dimakan atau beracun. Menurut Brundret, dkk., (1996) dan Rugayah dkk., (2004), ciri-ciri mikroskopik menjadi sangat penting untuk membedakan dua spesies, dan hal ini diperlukan untuk keperluan bidang taksonomi dan biofarma, sehingga perlu dilakukan pengamatan mikroskopik terhadap jamur Termitomyces yang telah ditemukan. Tujuan dari Penelitian ini ialah untuk mengkaji variasi morfologi basidiokarp lima spesies Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kabupaten Pasuruan Mengkaji warna basidiospora berdasarkan hasil basidiospore print dari lima spesies Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kabupaten Pasuruan, dan Mengkaji variasi morfologi basidiospora lima spesies jamur liar Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kabupaten Pasuruan. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional, yang terdiri dari pengamatan ciri-ciri morfologi basidiokarp lima spesies jamur liar Termitomyces dan basidiospora hasil basidiospore print dari lima jamur liar Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan. Pengamatan ciri-ciri morfologi basidiospora menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron dengan metode SEM (Scanning Electron Microscopy). Pengamatan dan deskripsi basidiospora dilakukan mulai bulan November sampai Desember 2014. Pengamatan dan deskripsi basidiokarp dan pengamatan morfologi basidiospora jamur Termitomyces dengan mikroskop cahaya dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi jurusan Biologi dan pengamatan basidiospora menggunakan mikroskop elektron dilakukan di Gedung Laboratorium Sentral Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Ada lima spesies jamur Termitomyces yang merupakan obyek dalam penelitian ini, yaitu Termitomyces umkowaan, T. eurhizus, T. striatus, T. clypeatus, dan T. cylindricus. Kelima spesies jamur terbut telah dibuat basidiospore print-nya untuk mengamatai ciri warna basidiospora. Deskripsi morfologi spora jamur Termitomyces mengacu pada Brundrett, dkk (1996) dan Santamaria (2013).
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Basidiokarp Lima Jamur Termitomyces yang Ditemukan di Desa Wonojati Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan 1. Termitomyces umkowaan T. umkowaan memiliki warna pilus putih tulang atau krem dengan bagian tengah agak sedikit gelap. Diameter pilus 12-18 cm, tinggi stipe 8-10 cm, pejal, tidak memiliki annulus, warna stipe putih dan menggembung pada bagian bawahnya. Memiliki pseudorrhiza dengan warna putih kecoklatan. Bagian gill berwarna putih dan tersusun rapat. Gambar dari jamur T. umkowaan dapat dilihat pada Gambar 1 (a,b). Jamur ini memiliki ukuran yang lebih besar daripada keempat jamur Termitomyces yang lainnya. 2. Temitomyces eurhizus Diameter pilus berukuran 6-10 cm, warna krem kecoklatan, gill berwarna putih perlekatan gill bebas, gill tersusun rapat. Stipe berwarna putih, ukuran panjang 5-12 cm dengan diameter stipe 1-1,5 cm. Memiliki pseudorrhiza berwana hitam. Gambar dapat dilihat pada Gambar 1 (c,d). Jamur ini biasa dikenal masyarakat dengan sebutan jamur barat. 3. Termitomyces clypeatus T. clypeatus memiliki pilus mengerucut tajam dan pada bagian ujung berwarna lebih gelap dari sekitarnya. Diameter pilus 5-10 cm. pada awalnya pilus mengerucut tajam dan berwarna coklat gelap, kemudian membuka dan berubah menjadi coklat muda dan keabu-abuan. Memiliki pseudorrhiza yang sangat panjang, berwarna putih. Gambar jamur T. clypeatus dapat dilihat pada Gambar 1 (e,f). Jamur tumbuh terpisah satu sama lain dan ditemukan dalam jumlah banyak, seolah-olah merumpun. Dalam satu sarang rayap dapat ditemukan minimal 10 basidiokarp. 4. Termitomyces striatus T. striatus memiliki pilus berwarna kehitaman, meruncing pada bagian ujung pilus. Diameter pilus 5-7 cm, bagian gill berwarna putih memiliki pseudorrhiza yang sangat panjang dan menggembung. Biasa ditemukan dalam jumlah yang banyak atau berkelompok. Jika pilus telah mekar sempurna terdapat garis-garis keabu-abuan dengan bagian tengah, ujung pilus runcing tidak tajam dan memiliki warna lebih gelap. Bagian stipe berwarna putih, memiliki bentuk seperti serat miselium yang menonjol keluar. Gambar T. striatus dapat dilihat pada Gambar 1 (g, h). 5. Termitomyces cylindricus. Jarang tumbuh mengelompok, biasanya satu sarang rayap ditumbuhi satu atau dua basidiokarp jamur. Pilus berwarna coklat pucat. Bagian ujung pilus tidak tajam. Diameter pilus 4-7 cm. Stipe berwarna putih, pejal, dan memiliki panjang 5-8 cm dengan diameter kurang dari 1 cm. Gambar jamur T. cylindricus dapat dilihat pada Gambar 1 (i,j).
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
(i)
(j)
Gambar 1. Morfologi basidiokarp lima spesies jamur Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kabupaten Pasuruan. Keterangan: (a) dan (b) Termitomyces umkowaan, (c) dan (d) T. eurhizus (e) dan (f) T. clypeatus, (g) dan (h) T. striatus, (i) dan (j) T. cylindricus.
B. Deskripsi Warna Basidiospora Berdasarkan Hasil Basidiospore Print Kelima Jamur Termitomyces dengan Mikroskop Cahaya Kelima jamur yang telah ditemukan, kemudian dibuat basidiospore print untuk mengetahui warna spora dari masing-masing jamur tersebut. Adapun hasil basidiospore print ditunjukkan dalam Gambar 2
(a)
(d)
(b)
(c)
(e)
Gambar 2. Hasil Basidiospore Print Lima Jamur Termitomyces Keterangan: (a) Termitomyces umkowaan Warna kemerah jambuan (b) Termitomyces eurhizus Warna coklat (c) Termitomyces striatus Warna Coklat muda (d) Termitomyces cylindricus Warna Kemerah jambuan (e) Termitomyces clypeatus berwarnacoklat (Dokumen pribadi)
Termitomyces umkowaan memiliki warna basidiospore print kemerahjambuan, T eurhizus memiliki basidiospore print berwarna coklat, T. striatus memiliki warna basidiospore print coklat muda, T. cylindricus memiliki warna basidiospore print kemerahjambuan dan T. clypeatus memiliki warna basidiospore print coklat. Menurut Brundrett dkk., (1996), warna basidiospore print merupakan karakter yang penting utuk keperluan identifikasi. Hasil basidiospore print dapat digunakan untuk keperluan pengawetan suatu spesies jamur dalam fungarium. Menurut Tibuhwa (2010), spora berfungsi layaknya biji pada tumbuhan tinggi, sehingga spora hasil basidiospore print juga dapat dikecambahkan kembali untuk menumbuhkan jamur yang bersangkutan. C. Kajian Variasi Morfologi Basidiospora dari Lima Spesies Jamur Liar Termitomyces yang Ditemukan di Desa Wonojati Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan. Cetakan basidiospora dari kelima jamur yang telah ditemukan, kemudian diamati menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron untuk megkaji
variasi morfologi basidiospora dari kelima spesies jamur Termitomyces. Hasil pengamatan mikroskop cahaya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Ciri-ciri Morfologi Basidiospora Berdasarkan Hasil Pengamatan Mikroskop Cahaya Aspek yang diamati Warna Bentuk Ukuran
Sifat permukaan Ornamentasi
Macam Termitomyces T. eurhizuz
T. umkowaan
T. striatus
T. clypeatus
T. cylindricus
Transparan subglobosa Panjang 7,5 µm diameter 4,5 µm halus
Transparan subglobosa Panjang 7 µm diameter 4 µm halus
Transparan Globose Panjang 5 µm diameter 3,5 µm halus
Transparan subglobosa Panjang 6 µm diameter 3,5 µm halus
halus
halus
halus
Transparan ellipsoidal Panjang 7 µm diameter 4 µm halus dan tidak rata halus
halus
1. Temitomyces umkowaan Basidiospora Termitomyces umkowaan memiliki bentuk basidiospora subglobosa. Ukuran basidiospora memiliki panjang 7 µm dan diameter 4 µm. sifat pemukaan basidiospora halus dan rata. Warna basidiospora berdasarkan hasil basidiospore print coklat muda sedangkan berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop cahaya menunjukkan warna transparan. 2. Termitomyces eurhizus Termitomyces eurhizus memilki bentuk basidiospora subglobosa. Ukuran basidiospora memiliki panjang 7,5 µm dan diameter 4,5 µm. Sifat permukaan basidiospora halus dan rata. Warna basidiospora berdasarkan hasil basidiospore print coklat muda, sedangkan berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop cahaya, satu basidiospora tidak berwarna atau transparan. 3. Termitomyces clypeatus Termitomyces clypeatus memiliki bentuk basidiospora ellipsoidal. Ukuran panjang basidiospora 7 µm dan diameter 4 µm. sifat permukaan dinding basidiospore halus dan tidak rata. Warna basidiospore print coklat muda dan pengamatan warna basidiospora menggunakan mikroskop cahaya menunjukkan warna transparan. 4. Termitomyces striatus Termitomyces striatus memiliki bentuk basidiospora globosa, panjang basidiospora 5 µm dan diameter 3,5 µm. sifat permukaan basidiospora halus dan rata. Warna basidiospore print kuning kecoklatan sedangkan warna basidiospora berdasarkan pengamatan mikroskop cahaya transparan. 5. Termitomyces cylindricus Termitomyces cylindricus memiliki bentuk basidiospora subglobosa dan cekung pada bagian tengan di salah satu sisinya. Ukuran panjang basidiospora 6 µm dan lebar 3,5 µm. sifat permukaan dinding basidiospora halus. Warna basidiospore print coklat muda, sedangkan berdasarkan mikroskop cahaya basidiospora tidak berwarna atau transparan. Hasil pengamatan ciri-ciri morfologi dan basidiospora menggunakan mikroskop elektron ditunjukkan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Tabel Hasil Pengamatan Ciri-ciri Morfologi Basidiospora Berdasarkan Hasil Pengamatan Mikrsokop Elektron Aspek yang diamati Warna Bentuk Ukuran
Sifat permukaan
Ornamentasi
Macam Termitomyces T. eurhizuz
T. umkowani
T. striatus
T. clypeatus
T. cylindricus
Subglobosa Panjang 5,7 µm diameter 4,31 Halus
subglobosa Panjang 5,9 µm diameter 3,6 halus
dacrioide Panjang 4,42 µm diameter 3,19 halus
ellipsoidal Panjang 5,73 µm diameter 3,43 halus dan tidak rata
Halus
halus
halus
halus
subglobosa Panjang 6,625 µm diameter 5 Halus berbentuk cekung pada bagian tengah halus
Berdasarkan hasil pengamatan basidiospora menggunakan mikroskop elektron, terdapat tiga bentuk basidiospora pada kelima jamur Termitomyces yang diamati, yaitu subglobosa, ellipsoidal, dan dacrioide. Bentuk basidiospora subglobosa dimiliki oleh T. umkowaan, T. eurhizus, dan T. cylindricus. T. cylindricus memiliki bentuk basidiospora yang unik, yaitu terdapat bentukan cekung pada bagian tengah di salah satu sisinya (lihat Gambar 3). Hal ini tidak nampak pada pengamatan mikroskop cahaya. Sifat permukaan basidiospora dari kelima jenis jamur Termitomyces halus. Bentuk basidiospora Temitomyces striatus berdasarkan pengamatan mikroskop cahaya ialah globose, sedangkan berdasarkan pengamatan basidiospora menggunakan mikroskop elektron, basidiospora T. striatus berbentuk dacrioide (lihat Gambar 3). Bentuk dacrioide dan golobosa merupakan bentuk yang sangat mirip. Perbedaannya terletak pada kecembungan bentuk basidiospora. Globose memiliki bentuk yang lebih cembung daripada bentuk dacrioide. Perbedaan bentuk basidiospora ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan ketajaman alat yang digunakan untuk mengamati. Pengamatan menggunakan mikroskop elektron menghasilkan gambar yang lebih jelas dan detail daripada mikroskop cahaya, sehingga bentuk basidiospora yang sebenarnya dari T. striatus ialah dacrioide.
Basidiospora T. umkowaan
Basidiospora T. eurhizus
Basidiospora T. striatus
Basidiospora T. clypeatus
Basidiospora T. cylindricus
Gambar 3. Basidiospora lima spesies jamur Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan
Hasil pengamatan basidiospora menggunakan mikroskop elektron berhasil membuktikan bahwa sifat lapisan permukaan dinding basidiospora halus dan mengungkap keunikan dari salah satu bentuk basidiospora yang dimilki oleh spesies Termitomyces yang ketika diamati menggunakan mikroskop cahaya, basidiospora berbentuk sama dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan morfologi basidiospora dari lima jenis jamur Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan terdapat variasi morfologi basidiospora dari kelima jamur tersebut. Variasi morofologi basidiospora terletak pada bentuk, ukuran dan warna. Variasi bentuk dapat diamati menggunakan mikroskop elektron. Ada tiga variasi bentuk pada basidiospora lima jenis Termitomyces, yaitu bentuk subglobosa, ellipsoidal dan dacrioide. Variasi warna dapat diamati menggunakan basidiospore print, sedangkan pengamatan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron variasi warna tidak dapat diamati. Penelitian ini telah berhasil mengungkapkan bahwa ciri-ciri morfologi basidiospora dari lima spesies jamur Termitomyces yang diteliti, baik melalui pengamatan dengan mikroskop cahaya maupun dengan mikroskop elektron. Hasil deskripsi ciri-ciri morfologi basidiospora dari lima jamur Termitomyces dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa sifat permukaan basidiospora dari kelima spesies Termitomyces ialah halus. Adanya kesamaan ciri-ciri permukaan basidiospora tersebut dapat menjadi dasar alasan bahwa kelima spesies jamur tersebut dikelompokkan dalam satu marga Termitomyces. Selain itu pengelompokan marga Termitomyces didasarkan atas sifat hidup jamur yang selalu hidup bersama rayap (termite). Ciri-ciri bentuk basidiospora tersebut dapat digunakan untuk melengkapi informasi tentang karakter jamur Termitomyces berdasarkan hasil pengamatan, baik morfologi basidiokarp maupun pengamatan morfologi basidiospora dengan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Sampai saat ini, jamur Termitomyces masih belum dapat dibudidayakan, maka keberadaan jamur Termitomyces perlu dilestarikan, misalnya dilakukan pemeliharaan habitat tempat tumbuh jamur tersebut supaya jamur Termitomyces dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan oleh masyarakat, terutama generasi yang akan datang. Berbagai penelitian tentang jamur Termitomyces dapat dilakukan, misalnya: tentang keanekaragaman Termitomyces di berbagai tempat, kemanfaatan jamur Termitomyces dalam berbagai bidang PENUTUP Ciri morfologi basidiokarp lima spesies jamur Termitomyces yang ditemukan di Desa WOnojati Kabupaten Pasuruan berbentuk payung yang terdiri atas pilus, stipe dan pseudorrhiza. Warna pilus putih tulang hingga coklat kehitaman dengan bagian gill berwarna putih. Stipe berwarna putih hingga abu-abu dan pseudorrhiza berwana putih hingga hitam. Warna basidiospora berdasarkan hasil basidiospore print lima spesies Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kabupaten Pasuruan yatu kemerah jambuan, coklat muda, dan coklat tua. Variasi morfologi basidiospora lima spesies jamur liar Termitomyces yang ditemukan di Desa Wonojati Kabupaten Pasuruan terletak pada bentuk basidiospora. Ciri-ciri morfologi basidiospora dari lima spesies jamur Termitomyces berbentuk subglobose, ellipsoidal, dan dacrioide.
DAFTAR RUJUKAN
Brundrett, M., Bougher, N., Dell, B., Gtove, T., dan Malajczuk, N. 1996. Working with Mycorrhizas in Forestry and Agriculture. Australia: Australian Centre for International Agricultural Research. Karun, N. C., dan Sridhar, R. K. 2013. Occurrence and distribution of Termitomyces (Basidiomycota, Agaricales) in the Western Ghats and on the west coast of India. Czech Mycology 65 (2): 233–254 Mursito, B., Patrick, Darmawan, A., dan Kardono, L.S.B. 2009. Isolasi Senyawa Manitol dan Ergosterol dari Fraksi Isopropanol Jamur Tanduk (Termitomyces eurrhizus Berk). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 7 (2): 79-83 Rugayah., Elizabeth A., Widjaja, dan Praptiwi. 2004. Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora. Bogor: LIPI Santamaria, N. 2013. Microscopy of Mushrooms- The Hymenium Basidiomycetes. (Online), (http://www.micomania.rizoazul.com/microscopia%20el%20himeneo%20d e%20los%20basidiomocetos.html), diakses pada tanggal 24 Oktober 2014 Srivastava, B., Dwivedi, K. A., dan Pandey, N. V. 2011. Morphological Characterization and Yield Potential of Termitomyces spp. Mushroom in Gorakhpur Forest Division. Bulletin of Environment, Pharmacology & Life Science, 1 (1): 54-56 Tibuhwa, D. D., Kivaisi, A. K., and Magingo, FSS. 2010. Utility of the MacroMicromorphological Characteristic Used in Classifying The Species of Termitomyces. Tanzania Journal Science. 36 (1): 31-35.