i
KAJIAN PROSES PASTEURISASI JELLY DRINK CINCAU HIJAU-ROSELA DALAM KALENG UNTUK MENGHASILKAN DAYA ANTIOKSIDAN OPTIMUM
NABILA YUSRINA NUR ABIDAH
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
ii
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kajian Proses Pasteurisasi Jelly Drink Cincau Hijau-Rosela dalam Kaleng untuk Menghasilkan Daya Antioksidan Optimum adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2015 Nabila Yusrina Nur Abidah NIM F24110125
i
ABSTRAK NABILA YUSRINA NUR ABIDAH. Kajian Proses Pasteurisasi Jelly Drink Cincau Hijau-Rosela Dalam Kaleng untuk Menghasilkan Daya Antioksidan Optimum. Dibimbing oleh PUSPO EDI GIRIWONO dan EKO HARI PURNOMO. Cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) dan rosela (Hibiscus sabdariffa L. Merr.) merupakan dua komoditas pangan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi peningkatan prevalensi kasus metabolic syndrome, yakni sekumpulan faktor risiko penyakit yang diasosiasikan dengan metabolic disorders. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji proses termal produk jelly drink cincau hijau-rosela yang menghasilkan kerusakan kapasitas antioksidan minimum. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap kajian proses termal dan karakterisasi kapasitas antioksidan produk. Kajian proses termal dilakukan pada beberapa kombinasi suhu dan waktu pasteurisasi untuk mencapai nilai pasteurisasi yang setara dengan 6D85. Suhu 65 °C memerlukan waktu pasteurisasi selama 7.2 menit, suhu 75 °C selama 5.25 menit, dan suhu 85 °C selama 4 menit. Karakterisasi kapasitas antioksidan produk digunakan untuk mengetahui pengaruh proses termal terhadap laju kerusakan kapasitas antioksidan produk. Produk yang dipasteurisasi pada suhu 65 °C memiliki kandungan fenolik total tertinggi (58.19 mg GAE/g sampel) dan nilai IC50tertinggi (0.38 g/mL). Sedangkan kandungan total klorofil tertinggi dimiliki oleh produk yang dipasteurisasi pada suhu 85 °C (17.21 mg/100 g sampel). Kadar serat kasar masing-masing produk tidak menunjukkan perbedaan nyata. Berdasarkan kapasitas antioksidannya, produk yang mengalami proses pasteurisasi yang paling optimal adalah produk yang dipasteurisasi pada suhu 65 °C selama 7.2 menit. Kata kunci: gel cincau hijau, pasteurisasi, rosela, aktivitas antioksidan
ii
ii
ABSTRACT NABILA YUSRINA NUR ABIDAH. Pasteurization Process Optimization of Canned Green Grass Jelly-Roselle Jelly Drink to minimize decrease of antioxidant capacity. Supervised by PUSPO EDI GIRIWONO and EKO HARI PURNOMO. Green grass jelly (Premna oblongifolia Merr.) and roselle (Hibiscus sabdariffa L. Merr.) are local food commodities that can be used to alleviate increased prevalence of metabolic syndrome. The purpose of this research is to study thermal process of green grass jelly-roselle jelly drink product with minimum antioxidant capacity decrease. This research was done in two stages; (1) thermal process treatment and (2) product’s antioxidant capacity characterization. Thermal process treatment is carried out by treating the samples at different combination of time and temperature to achieve pasteurization value equal to 6D85 (at 65 °C pasteurization requires 7.2 minutes, at 75 °C req. 5.25 minutes, and 85 °C req. 4 minutes). Antioxidant characterization of the product are used to determine the effect of thermal processes on the functional character of the product. Pasteurized product at 65 °C has the highest total phenolic content (58.19 mg GAE/ g sample) and antioxidant activity (IC50 0.38 g/mL). The highest total chlorophyll content is pasteurized product at 85 °C (17.21 mg/ 100 g sample). Each product doesn’t show any significant difference in crude fiber content. Based on it functional characteristic, pasteurized product at 65 °C is product that undergo optimal pasteurization process. Keyword: antioxidant capacity, green grass jelly, pasteurization, roselle
ii
iii
KAJIAN PROSES PASTEURISASI JELLY DRINK CINCAU HIJAU-ROSELA DALAM KALENG UNTUK MENGHASILKAN DAYA ANTIOKSIDAN OPTIMUM
NABILA YUSRINA NUR ABIDAH
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
iv
ii
PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya yang telah dilimpahkan, sehingga tugas akhir yang berjudul Kajian Proses Pasteurisasi Jelly Drink Cincau Hijau-Rosela dalam Kaleng untuk Menghasilkan Nilai Daya Antioksidan Optimum dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Puspo Edi Giriwono, S.TP, M.Agr selaku dosen pembimbing pertama, Dr. Eko Hari Purnomo, S.TP, M.Sc selaku dosen pembimbing kedua, serta Dias Indrasti, S.TP, M.Sc selaku dosen penguji sidang yang senantiasa memberikan bimbingan, masukan, dan semangat kepada penulis hingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Di samping itu, ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh laboran dan teknisi laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan laboratorium PAU yang senantiasa membantu dan membimbing penulis dalam mengoperasikan instrumen laboraorium selama penelitian. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada staf UPT dan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan urusan administrasi. Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua, adik, serta seluruh keluarga besar yang tiada hentinya memberikan dorongan, semangat, dan perhatian kepada penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian tugas akhir dan juga telah mewarnai hari-hari penulis menjadi tidak terlupakan. Terima kasih penulis ucapkan juga kepada teman-teman satu bimbingan yang saling membantu dalam penelitian. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada temanteman seperjuangan Ilmu dan Teknologi Pangan 48 atas kekompakan dan keriangan yang dilalui selama kuliah. Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik tugas akhir ini dan saran yang membangun untuk tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat.
Bogor, Agustus 2015 Nabila Yusrina Nur Abidah
ii
vii
DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................ i ABSTRACT ......................................................................................... ii PRAKATA .......................................................................................... vi DAFTAR ISI ...................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................ viii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... ix PENDAHULUAN................................................................................ 1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 Perumusan Masalah ............................................................................................. 2 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4 Gel Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr.) .................................................. 4 Ekstrak Rosela (Hibiscus sabdariffa L. Merr.) ................................................... 6 Pasteurisasi dan Kecukupan Proses Termal ........................................................ 7 Staphylococcus aureus ........................................................................................ 9
METODE PENELITIAN ................................................................. 10 Bahan ................................................................................................................. 10 Alat .................................................................................................................... 10 Metode Percobaan ............................................................................................. 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 15 Optimasi Proses Pasteurisasi ............................................................................. 15 Sifat Fungsional Produk Jelly Drink Cincau Hijau-Rosela ............................... 16 Pemilihan Proses Pasteurisasi Terbaik .............................................................. 24
SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 25 Simpulan ............................................................................................................ 25 Saran .................................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 26
ii
viii
DAFTAR TABEL 1 Kandungan gizi cincau hijau per 100 gram bahan 2 Kandungan gizi kelopak bunga rosela per 100 gram bahan 3 Karakteristik fungsional produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng
5 7 24
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Daun cincau hijau perdu (Premna oblongifolia Merr.) Kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L. Merr.) Diagram alir pembuatan gel cincau hijau Diagram alir pembuatan ekstrak rosela Kurva uji penetrasi panas terhadap produk jelly drink cincau hijaurosela dalam kaleng Kandungan fenolik total produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng Kandungan total klorofil produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng Aktivitas antioksidan produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng yang digambarkan dengan nilai IC50 Kadar serat kasar produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng
4 6 11 12 16 18 20 21 23
ii
ix
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 65 °C Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 85 °C Kurva standar asam galat Hasil analisis kandungan fenolik total Hasil analisis sidik ragam kandungan fenolik total Hasil analisis kandungan total klorofil Hasil analisis sidik ragam kandungan total klorofil Kurva standar asam askorbat Hasil analisis aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC50 Hasil analisis sidik ragam nilai IC50 Hasil analisis kadar serat kasar Hasil analisis sidik ragam kadar serat kasar
31 38 50 59 60 61 63 64 66 67 71 73 74
x
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan prevalensi kasus metabolic syndrome di masyarakat diakibatkan oleh perubahan gaya hidup menjadi kurang sehat. Peningkatan prevalensi kasus ini dapat berdampak pada perubahan pola konsumsi pangan menjadi lebih sehat dan peningkatan pengembangan produk yang berpotensi sebagai anti metabolic syndrome. Metabolic syndrome merupakan sekelompok faktor risiko penyakit yang berhubungan dengan gangguan metabolisme seperti cardiovascular disease (CVD), chronic kidney disease (CKD), tipe 2 diabetes melitus dan hipertensi (Wang et. al 2007). Prevalensi metabolic syndrome bervariasi terhadap lokasi geografis, karakter populasi, dan kriteria sindrom tersebut. Salah satu bahan pangan yang dapat dikembangkan adalah cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) dan rosela (Hibiscus sabdariffa L. Merr.). Tanaman cincau termasuk tanaman asli Indonesia. Tanaman ini tumbuh menyebar di daerah Jawa Barat ( Gunung Salak, Batujajar, Ciampea, dan Ciomas), Jawa Tengah ( Gunung Ungaran dan Gunung Ijen), Sulawesi, Lomobok, dan Sumbawa (Rahayu et. al 2013). Sedangkan tanaman rosela dapat berkembang dengan baik di Jawa Timur (Kediri dan Blitar). Keduanya merupakan komoditas pangan lokal, sehingga ketersediaannya cukup banyak dan harganya terjangkau. Sehinga pasokan kedua bahan baku tersebut dapat terjamin. Daun cincau hijau mengandung karbohidrat, polifenol, saponin, flavonoid, lemak, kalsium, fosfor, serta vitamin A dan B (Mardiah et. al 2007). Kandungan fitokimia pada daun cincau menurut Ananta (2000) dapat mencegah kanker. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bahwa kandungan fitokimia daun cincau hijau dapat meningkatkan jumlah limfosit (Pandoyo 2000), menurunkan jumlah radikal bebas (Handayani 2000), meningkatkan kapasitas antioksidan limfosit (Koessitoresmi 2002), dan tidak bersifat toksik bagi tubuh (Arisudana 2003). Bunga rosela mengandung fitokimia berupa antosianin, asam protokatekat, flavonoid (gosipetin, hibiscetin, dan sabdaretin), pigmen dafnifilin. selain itu terdapat pigmen mirtilin, krisantenin dan delfinidin dalam jumlah yang sedikit (Mohamed et. al 2012). Komponen-komponen fitokimia tersebut telah diteliti dapat berfungsi sebagai zat anti hipertensi (Suryani 2004). Faktor khasiat dan kemudahan untuk mendapatkan bahan baku adalah alasan utama pengembangan produk jelly drink cincau hijau-rosela. Proses pengawetan diperlukan dalam pengembangan produk karena umur simpan gel cincau hijau sangat singkat (1-2 hari) dan mudah terkontaminasi secara mikrobiologis. Proses pengawetan yang dilakukan adalah pasteurisasi dalam kaleng. Aplikasi pasteurisasi dapat mereduksi jumlah mikroba, namun dapat pula merusak komponen bioaktif seperti flavonoid (Irina dan Mohamed 2012; Mourtzinos 2008) serta menurunkan mutu fisik dan fungsional produk (Firlieyanti dan Pramitasari 2012; Prangdimurti et. al 2012). Maka dari itu, diperlukan suatu teknik untuk mengurangi dampak pasteurisasi terhadap produk tanpa mengurangi kecukupan panas yang diperlukan produk. Kombinasi proses pengawetan diperlukan untuk tujuan tersebut. Setiap
2
faktor yang berperan dalam proses pengawetan di sebut hurdle. Teknologi hurdle (hurdle concept) tidak hanya sekedar mengkombinasikan berbagai metode pengawetan, namun juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan efek pengawetan yang diingikan tanpa memberikan perlakuan pengawetan yang berlebihan. Hurdle yang berpotensi dalam pengawetan dikelompokkan ke dalam fisik, fisiko-kimia dan mikrobiologis. Hurdle yang paling penting adalah hurdle proses dan aditif, sperti suhu tinggi, suhu rendah, aktivitas air (Aw), keasaman (pH), potensi redoks (Eh), mikroorganisme kompetitor, dan pengawet (Nuraida 2011). Pada penelitian ini, hurdle yang dapat dikombinasikan adalah tingkat keasaman produk dengan proses suhu tinggi, yakni pasteurisasi. Mukaromah et. al (2010) menyatakan bahwa kelopak rosela segar memiliki tingkat keasaman yang rendah (pH 2.0) dan proses ekstraksi tidak berpengaruh terhadap pH ekstrak rosela. Minuman ekstrak rosela memiliki tingkat keasaman yang tinggi (pH 2.0) sehingga dapat menurunkan resiko bahaya mikrobiologis serta meminimalkan aplikasi termal yang dibutuhkan. Stabilitas optimum gel cincau hijau tercapai pada pH rendah (Ginanjar 2013) setara dengan pH alami ekstraki rosela. Kombinasi tingkat keasaman minuman rosela dan stabilitas optimum gel cincau hijau diharapkan mampu mengatasi penurunan mutu gel dari cincau hijau akibat proses pasteurisasi. Akibatnya proses pasteurisasi dapat dioptimalkan tanpa panas yang berlebihan sehingga dapat merusak mutu fungsional produk. Kondisi optimum proses pasteurisasi produk adalah kondisi yang dapat meminimalkan kerusakan kapasitas antioksidannya. Hal ini berkaitan dengan produk yang dikembangkan merupakan produk dengan kemampuan anti metabolic syndrome yang berasal dari kapasitas antioksidan di dalamnya.
Perumusan Masalah Cincau hijau dan rosela memiliki potensi besar sebagai bahan baku produk pangan fungsional karena mudah didapatkan dan khasiat anti metabolic syndrome yang berasal dari komponen fitokimia kedua bahan baku tersebut. Pengembangan produk gel cincau hijau tergolong sedikit, bahkan belum ada produk kombinasi antara gel cincau hijau dengan ekstrak rosela di pasaran. Proses pasteurisasi perlu diaplikasikan pada produk agar umur simpan produk lebih panjang. Proses pasteurisasi juga dapat meningkatkan nilai tambah produk karena produk menjadi lebih awet pada suhu rendah sehingga memudahkan proses distribusi produk. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Kombinasi suhu dan waktu beberapa tingkat pasteurisasi yang dapat mencapai nilai pasteurisasi yang setara dengan 6D85 2. Efek proses pasteurisasi sebagai proses pengawetan produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng terhadap kapasitas antioksidan Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi proses pasteurisasi yang dilakukan sebagai proses pengawetan produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam
3
kaleng agar kerusakan kapasitas antioksidan dapat diminimalkan. Proses termal yang optimal diharapkan dapat menghasilkan produk dengan kapasitas antioksidan yang maksimal. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk penerapan teknologi dalam meningkatkan nilai tambah komoditas cincau hijau dan rosela sehingga meningkatkan nilai tambah kedua komoditas tersebut. Produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng juga dapat dikembangkan lebih jauh lagi untuk menjadi pangan fungsional yang berkhasiat untuk menurunkan prevalensi kasus metabolic syndrome melalui penanganan stress oksidatif.
4
TINJAUAN PUSTAKA Gel Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr.) Jenis cincau yang umumnya dikenal di Indonesia ada dua jenis, yaitu cincau hijau dan cincau hitam. Kedua jenis cincau berbeda dalam hal warna, cita rasa, penampakan, dan proses pembuatan menjadi gel cincau. Gel cincau hitam dibuat dari bagian batang dan daun tanaman janggelan kering dengan penambahan pati dan abu Qi. Abu Qi merupakan hasil pembakaran sekam padi yang mengandung mineral seperti Ca, K, dan lain-lain. Gel cincau hitam berwarna cokelat kehitaman akibat ikatan klorofil yang rusak, beraroma spesifik dan lemah, memiliki sifat thermoreversible, dan memiliki umur simpan selama empat hari. Sedangkan gel cincau hijau dibuat dari bagian daun tanaman cincau hijau perdu
Gambar 1 Daun cincau hijau perdu (Premna oblongifolia Merr.) Sumber : http://www.plantamor.com/index.php?album=1502 atau rambat segar dengan atau tanpa pemanasan. Gel cincau hijau berwarna hijau khas klorofil dengan aroma spesifik yang kuat, bersifat irreversible, dan memiliki umur simpan dua hari (Pitojo dan Zumiati 2005).Tanaman cincau hijau diklasifikasikan menjadi dua varietas, yaitu cincau hijau pohon atau perdu (Premna oblongifolia Merr.) dan cincau hijau rambat (Cyclea barbata L. Miers). Varietas yang digunakan dalam penelitian ini adalah cincau hijau perdu (Premna oblongifolia Merr.) karena lebih mudah didapatkan. Daun cincau hijau perdu disajikan dalam Gambar 1. Cincau hijau umumnya dikonsumsi sebagai makanan pencuci mulut maupun healthy dessert. Kandungan gizi dalam daun cincau hijau disajikan pada Tabel 1.
5
Tabel 1 Kandungan gizi cincau hijau per 100 gram bahan Komponen Zat Gizi Kalori (kal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg) Vitamin A (SI) Vitamin B1 (mg) Vitamin C (g) Air (g) Bahan yang dapat dicerna (%)
Jumlah 122.00 6.00 1.00 26.00 100.00 100.00 3.30 107.50 80.00 17.00 66.00 40.00
Sumber : Direktorat Gizi Depkes Indonesia dalam Pitojo dan Zumiyanti 2005 Cincau hijau secara tradisional dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat penurun panas, obat radang lambung, menghilangkan rasa mual, hingga penurun tekanan darah (Ruhayat 2002). Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan dan menunjukkan bahwa cincau hijau memiliki kandungan senyawa bioaktif yang memiliki khasiat baik bagi tubuh. Kandungan senyawa bioaktif pada cincau hijau antara lain klorofil, β-karoten, alkaloid, saponin, tanin, steroid, dan glikosida (Kusharto 2009). Tasia dan Widyaningsih (2013) menyatakan bahwa kandungan polifenol pada cincau dapat berfungsi sebagai zat antikanker. Ananta (2000) juga mengatakan bahwa daun cincau hijau dapat mencegah kanker. Selain itu, kandungan senyawa bioaktif pada cincau hijau berfungsi sebagai antioksidan, antimutagenik, antihipertensi, antidiabetes, serta imunomodulator (Septian dan Widyaningsih 2014). Kandungan fenolik pada cincau berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas antioksidan dan memiliki efek scavenging pada radikal bebas, penurunan kolesterol darah (Dhesti dan Widyaningsih 2014), serta menurunkan konsentrasi MDA darah (Li et. al 2010). Cincau hijau memiliki kandungan serat yang tinggi. Komponen serat utama pada ekstrak cincau adalah pektin. Pektin termasuk serat pangan larut air dan salah satu bahan pembentuk gel (Willat et. al 2006). Komponen pembentuk gel pada cincau hijau adalah pektin bermetoksi rendah (Nurdin et. al 2008). Umumnya, ekstraksi daun cincau menjadi gel menggunakan air bersuhu 100 °Csehingga terbentuk gel. Gel cincau hijau dapat terbentuk pada suhu kamar, yaitu 25-30 °C, berwarna hijau karena mengandung klorofil, bersifat tidak tembus cahaya, dan irreversibel atau tidak dapat dibuat gel lagi setelah dihancurkan (Setyaningtyas 2000). Pembentukan gel cincau secara konvensional menghasilkan gel yang tidak kokoh dan cepat mengalami sineresis, yaitu peristiwa keluarnya air dari gel cincau hijau. Selain itu, gel cincau hijau mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme. Senyawa pembentuk gel yang terdapat dalam cincau hijau, yaitu pektin memiliki nilai pH 5.55 (Untoro 1985). Semakin tinggi kadar daun cincau hijau, daya tahan gel meningkat. Tingginya suhu air membuat pembentukan gel menjadi lambat dan daya tahan pecah menurun. Gel tidak akan terbentuk pada suhu 80 oC atau lebih. Rendahnya pH air akan membuat waktu pembentukan gel menjadi
6
lambat dengan daya tahan gel yang tinggi (Ginanjar 2013). Penambahan hidrokoloid dalam proses pembuatan gel cincau hijau dapat mempercepat proses pembentukan gel serta meningkatkan mutu fisik dari gel tersebut. Hidrokoloid yang digunakan dalam penelitian ini adalah karagenan. Karagenan merupakan hasil ekstraksi dari ganggang merah (Rhodophyceae), biasanya Chondrus crispus, Euchema cotonii, dan Euchema spinosum (Imeson 2000). Karagenan berfungsi sebagai bahan penstabil, pengental, pengemulsi, dan bahan pembuat kapsul. Karagenan mudah dijangkau, selain itu juga dapat meningkatkan kandungan serat produk akhir karena karagenan terbuat dari rumput laut. Pengolahan gel cincau diproduksi dalam bentuk minuman, baik segar maupun dalam kemasan komersil. Ekstrak Rosela (Hibiscus sabdariffa L. Merr.) Pemanfaatan rosela (Hibiscus sabdariffa L. Merr.) di Indonesia tergolong belum banyak padahal budidayanya memiliki peluang yang sangat baik. Selain dimanfaatkan sebagai pangan, rosela juga bermanfaat sebagai pangan fungsional (Maryani dan Kristiana 2008). Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman rosela adalah kelopak bunganya. Kelopak bunga rosela disajikan dalam Gambar 2.
Gambar 2 Kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L. Merr.) Sumber: http://www.tropicalfloridagardens.com/tag/pinkKandungan gizi kelopak bunga rosela disajikan pada Tabel 2. Bunga rosela mengandung fitokimia berupa antosianin, asam protokatekat, flavonoid (gosipetin, hibiscetin, dan sabdaretin), pigmen dafnifilin, serta mirtilin, krisantenin dan delfinidin dalam jumlah yang sedikit (Mohamed et. al 2012). Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa kandungan senyawa bioaktif ekstrak kelopak bunga rosela memiliki banyak khasiat bagi tubuh. Kandungan antosianin, gosipetin, dan hibisetin memiliki khasiat diuretik (Maryani 2008). Kandungan antioksidan pada kelopak bunga rosela terdiri atas senyawa gosipetin, antosianin, dan hibisetin. Antosianin selain pigmen alami pada rosela juga bersifat antioksidan yang tinggi (Putra 2013). Kandungan flavonoid bunga rosela dapat mencegah hipertensi (Kwon et. al 2010).
7
Tabel 2 Kandungan gizi kelopak bunga rosela per 100 gram bahan Komponen Zat Gizi Kalori (kal) Air (%) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Serat (g) Abu (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg) Betakaroten (mg) Vitamin C (mg) Tiamin (mg) Riboflavin (mg) Niasin (mg)
Jumlah 44.00 86.20 1.60 0.10 11.10 2.50 1.00 160.00 60.00 3.80 285.00 14.00 0.04 0.60 0.50
Sumber : Maryani (2008) Bunga rosela dapat dimanfaatkan sebagai pangan, antara lain bahan seduhan seperti teh, sirup, selai, dan pangan lain. Teh rosela memiliki warna merah dari pigmen antosianin. Warna dari ekstrak rosela dipengaruhi oleh tingkat keasamaan. Pengaruh pH pada antosianin sangat besar terutama pada penentuan warnanya, pada pH rendah antosianin akan berarna merah (Mukaromah et. al 2010). Proses ekstraksi rosela dilakukan dengan pemanasan dan penambahan gula untuk mengurangi rasa asam dari ekstrak akhir. Mukaromah et. al (2010) mengatakan bahwa proses pengolahan rosela tidak berpengaruh terhadap pH rosela segar, yaitu 2.0. Tingkat keasamaan yang tinggi ekstrak rosela dapat dimanfaatkan sebagai teknik pengawetan pangan. Pasteurisasi dan Kecukupan Proses Termal Umur simpan suatu produk dapat diperpanjang dengan proses pengawetan yang bertujuan untuk menjadikan produk lebih awet. Salah satu metode pengawetan adalah dengan proses termal. Proses termal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pasteurisasi. Proses pasteurisasi dapat dilakukan pada suhu di bawah 100 °C dengan tujuan untuk inaktivasi mikroba pembusuk, mikroba patogendan enzim yang tidak diinginkan. Pasteurisasi dilakukan karena sifat produk yang relatif asam (pH<4.5) sehingga mikroba yang diperkirakan mungkin tumbuh lebih mudah direduksi jumlahnya. Pemanasan dapat meningkatkan keawetan produk karena panas dapat membunuh mikroba pembusuk dan inaktivasi enzim perusak, sehingga mutu produk lebih stabil selama penyimpanan. (Kusnandar 2010). Disain proses termal mepertimbangkan dua hal, yaitu karakteristik ketahanan panas mikroba dan profil pindah panas dari medium pemanas ke dalam bahan pada titik terdinginnya. Karakteristik ketahanan panas dinyatakan dengan nilai D dan nilai Z. Untuk mencapai level pengurangan jumlah mikroba yang
8
diinginkan, maka ditentukan siklus logaritma pengurangan mikroba. Kemudian dihitung nilai sterilitasnya pada suhu tertentu (Fo). Nilai Fo ini ditentukan sebelum proses termal berlangsung dengan menghitung pada suhu standar atau pada suhu tertentu, dimana untuk menghitungnya perlu mengetahui nilai D dan nilai Z. Nilai D adalah waktu pemanasan pada suhu tertentu untuk mereduksi mikroorganisme sebanayak 90 %, sedangkan nilai Z adalah derajat kenaikan atau penurunan suhu untuk menurunkan atau menaikkan nilai D menjadi 10 kali dari nilai awalnya. Level pengurangan jumlah mikroorganisme yang diinginkan dalam suatu disain proses termal dapat ditentukan dengan siklus logaritma pengurangan mikroba (S). Pengukuran kecukupan panas perlu dilakukan dengan pengukuran penetrasi panas. Uji ini berguna untuk melihat kondisi produk yang dikenai panas pada titik terdinginnya, sehingga dapat memutuskan kondisi proses termal yang optimum bagi produk. Data hasil pengukuran penetrasi panas diolah untuk menentukan nilai sterilitas (Fo) dari proses termal yang dilakukan (Hariyadi et. al 2006). Penghitungan Fo dapat dilakukan dengan metode Ball dan metode umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode umum atau trapezoidal. Metode umum merupakan metode yang paling teliti dalam menghitung Fo karena bahan pangan yang diukur dalam percobaan secara langsung diperhitungkan tanpa mengasumsikan hubungan antara waktu dengan suhu bahan pangan tersebut (Muchtadi 2008). Nilai letalitas proses ditentukan dengan integral nilai letalitas (L) menggunakan data suhu terhadap waktu proses yang dirumuskan sebagai berikut :
Efek letalitas pada suhu tertentu yang dibandingkan dengan suhu standar disebut nilai LR (Lethal Rate). Nilai Lr dapat dihitung dengan mengonversi waktu proses pada suhhu tertentu ke waktu ekivalen pada suhu standar. Secara matematis nilai LR dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:
Nilai LR dapat digunakan untuk menghitung nilai F pada suhu proses (Hariyadi et. al 2006) dengan persamaan sebagai berikut:
9
keterangan :
Ft = nilai pasteurisasi = selang waktu untuk mengamati suhu T = suhu pengamatan LR = Lethal Rate Nilai Ft dengan metode umum dibandingkan dengan nilai F standar. Bila F hitung lebih besar dari F standar maka proses termal dikatakan mencukupi, dan sebaliknya. Proses termal yang dikatakan cukup berarti disain proses termal menjamin inaktivasi mikroorganisme target. Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus merupakan jenis bakteri yang tergolong ke dalam famili Staphylococcaceae, gram positif, dan bersifat katalase positif. Bakteri ini memiliki bentuk bulat dengan diameter 0.5 - 1.5 μm dan tidak membentuk spora selama masa pertumbuhannya. Staphylococcus aureus dapat hidup berkelompok seperti buah anggur, tunggal, berpasangan atau dalam jumlah empat (Ginanjar 2013). Dalam pertumbuhannya, S. aureus membutuhkan lingkungan dengan Aw minimum 0.866 dan Aw optimum sebesar 0.990-0.995. Patogen ini tumbuh optimum pada pH 7.00-7.50. Namun, S. aureus dapat bertahan hidup pada pH dibawah 4.2 (MPI 2001). Staphylococcus aureus merupakan salah satu jenis dari Staphyloccous sp. yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan keracunan pangan (Tille 2012). Bakteri ini terdapat secara alami pada tubuh manusia, di udara, maupun di lingkungan. Bakteri ini dapat mengontaminasi pangan yang diolah dengan kondisi sanitasi yang buruk. Staphyloccous aureus dapat menyebabkan infeksi pada manusia karena keberadaannya pada pori-pori dan permukaan kulit manusia. Selain itu, S.aureus juga mengeluarkan enterotoksin yang dapat menyebabkan intoksikasi (Ginanjar 2013). Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri mesofilik dan beberapa galurnya merupakan tahan panas. Ketahanan terhadap panas lebih tinggi pada pangan dengan Aw tinggi (Stewart 2003). Bakteri ini memiliki ketahanan panas yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan bakteri lainnya, yaitu ada suhu 62.8 °C (Ginanjar 2013).
10
METODE PENELITIAN Bahan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng antara lain daun cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) segar yang didapatkan dari Bogor, karagenan, bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) kering, H2O, dan sukrosa. Bahan Kimia Bahan kimia yang digunakan dalam analisis antara lain metanol teknis, asam galat (Sigma), reagan Folin-Ciocalteau (Merck), natrium karbonat (Merck), 2,2-difenil-1-pikrihidrazil (DPPH) (Sigma) , asam askorbat (Merck), asam sulfat (Merck), natrium hidroksida (Merck), etanol 95 % (Merck) dan aseton 80 % (Merck). Alat Alat-alat yang digunakan untuk membuat produk jelly drink cincau hijaurosela dalam kaleng antara lain kompor, panci, baskom, blender, wadah plastik bertutup, double seamer, neraca analitik, kain saring, gelas ukur plastik, kaleng dimensi 307x113, waterbath, dan refrigerator. Alat yang digunakan untuk analisis produk antara lain neraca analitik, food processor, termokopel, thermorecorder, labu takar berbagai volume, labu erlenmeyer, gelas piala, corong gelas, kertas saring Whatman no.42, pipet tetes, pipet Mohr berbagai volume, mikropipet (Eppendorf), freeze drier (Eppendorf), tabung reaksi bertutup, penangas air, cawan alumunium, desikator, reflux, corong Buchner, pompa vakum, alu dan mortar, spektrofotometer Spectronic 20, tabung sentrifuge, dan sentrifuge (Eppendorf).
11
Metode Percobaan Pembuatan Produk Jelly Drink Cincau Hijau-Rosela dalam Kaleng Pembuatan gel cincau hijau ( Susantikarn 2014) Gel cincau hijau dibuat dengan tahapan yang digambarkan pada Gambar 3. Daun cincau hijau segar tanpa tangkai dan tulang
Pencucian bersih dengan air Penambahan H2O 100 °C sebanyak 1:10
Penghancuran dengan blender
Penyaringan dengan kain saring
Ekstrak cincau hijau
Ampas
Penambahan 2 % karagenan Pengadukan sambil pemanasan 100 °C Pembentukan gel selama semalam di dalam refrigerator
Gel cincau hijau Gambar 3 Diagram alir pembuatan gel cincau hijau Daun cincau hijau yang segar dibuang tangkai dan tulang daunnya, kemudian dicuci bersih dengan air. H2O dengan perbandingan 1:10 ditambahkan dan dihancurkan bersama-sama daun cincau hijau dengan blender, kemudian disaring untuk mendapatkan ekstrak cincau hijau. Ekstrak cincau hijau kemudian
12
ditambahkan karagenan sebanyak 2 % yang telah dilarutkan dengan H2O panas. Kemudian, proses pencampuran dilakukan sambil diaduk dan dipanaskan. Setelah karagenan larut sempurna, pemanasan dihentikan dan pembentukan gel dilakukan selama semalam di dalam refrigerator. Pembuatan ekstrak rosela (Susantikarn 2014) Ekstrak rosela dibuat dengan tahapan yang digambarkan pada Gambar 4. Bunga rosela kering
Penambahan H2O dengan perbandingan 1:62 dan gula pasir sebanyak 15 %
Pemanasan 100 °C selama 30 menit Penyaringan
Ampas
Ekstrak rosela Gambar 4 Diagram alir pembuatan ekstrak rosela Bunga rosela kering dan H2O sebanyak 1:62 ditambahkan dengan 15 % gula pasir, kemudian dilakukan proses pemanasan selama 30 menit. Ekstrak rosela yang telah mencapai suhu ruang disimpan di dalam refrigerator. Pengalengan jelly drink cincau hijau-rosela Gel cincau hijau dan ekstrak rosela dengan perbandingan 4:5 dimasukkan ke dalam kaleng berdimensi ukuran 307x113 sampai benar-benar penuh. Kemudian, kaleng ditutup dengan double seamer, dan siap untuk dipasteurisasi. Prosedur Optimasi Proses Pasteurisasi Pasteurisasi dilakukan pada tiga tingkat suhu yaitu 65 °C, 75 °C, dan 85 °C. Optimasi proses pasteurisasi dilakukan dengan uji penetrasi panas. Kaleng yang akan diisi sampel dilubangi bagian bawahnya untuk pemasangan termokopel. Ujung termokopel dipasang di pusat geometris kaleng. Agar tidak bocor, kaleng yang sudah terpasang termokopel ditutup dengan gasket. Kemudian, kaleng diisi dengan produk. Ujung termokopel harus berada di dalam gel cincau hijau dan dipastikan terus menancap selama proses pasteurisasi. Ini disebut sebagai titik terdingin produk. Kaleng yang sudah berisi produk ditutup dengan kondisi tidak ada headspace antara tutup kaleng dengan batas atas produk. Selanjutnya kaleng diperiksa agar tidak ada kebocoran. Kaleng tersebut dimasukkan ke dalam keranjang dan dipenuhi dengan kaleng lain yang berisi produk dan telah dipasang termokopel. Ujung lain termokopel dipasang pada
13
thermorecorder. Kemudian, keranjang berisi kaleng dimasukkan ke dalam waterbath dengan suhu 65 °C. Pencatatan suhu yang dilakukan oleh thermorecorder dilakukan dengan selang satu menit. Pemanasan dilakukan sampai tidak ada peningkatan suhu produk yang tercatat pada thermorecorder. Cara ini juga dilakukan untuk suhu 75 °C dan 85 °C. Hasil pencatatan suhu dan waktu diolah dengan metode Trapezoidal atau metode umum untuk mendapatkan nilai Pv (pasteurization value) cummulative. Data Pv cummulative dari seluruh termokopel pada tiap tingkatan suhu pasteurisasi diseleksi dan dipilih data yang menunjukan nilai Pv cummulative terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa produk mengalami worst case scenario. Nilai Pv cummulative kemudian diplot ke dalam kurva hubungan antara waktu (sumbu x) dan Pv cummulative (sumbu y). Acuan kondisi proses 6D85 diwakilkan dengan garis linier di dalam kurva. Titik persinggungan antara garis suhu perlakuan dengan garis linier menunjukkan kombinasi suhu dan waktu pasteurisasi. Prosedur Analisis Sifat Fungsional Persiapan sampel (AOAC 2012) Seluruh isi kaleng produk dihancurkan menggunakan food processor. Sejumlah sampel diambil sesuai dengan yang dibutuhkan untuk analisis, sedangkan sisa sampel dimasukkan ke dalam wadah tertutup yang kedap cahaya agar terhindar dari dekomposisi. Wadah sampel disimpan di dalam refrigerator. Kandungan fenolik total (Orak 2006) Sampel sebanyak 3 gram dan diekstrak dengan 5 mL metanol 50 %. Sampel disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit pada suhu ruang. Sebanyak 0.2 mL supernatan sampel ditambahkan 15.8 mL akuades dan 1 mL reagen Folin Ciocalteau 50 % kemudian dihomogenisasi. Larutan sampel didiamkan selama 8 menit kemudian ditambahkan 3 mL larutan Na2CO3 20 %, dihomogenisasi dan didiamkan selama 2 jam di dalam ruangan gelap. Sampel diukur serapannya menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 765 nm yang akan memberikan kompleks berwarna biru. Hasil serapannya dinyatakan sebagai mg GAE/g sampel. Larutan Na2CO3 20 % disiapkan dengan menimbang 5 gram Na2CO3 kemudian dilarutkan ke dalam 20 mL akuades dan dididihkan. Larutan didiamkan selama 24 jam. Larutan Na2CO3 20 % disaring dan ditepatkan volumenya sampai 25 mL. Asam galat digunakan sebagai standar dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40, dan 50 mg/mL. Aktivitas antioksidan (Brand-Williams et. al 1995 dengan modifikasi) Sampel sebanyak 3.0 gram diekstrak menggunakan 5 mL metanol 50 %. kemudian disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit pada suhu ruang. Supernatan sampel diencerkan menggunakan metanol 50 % dengan berbagai konsentrasi (10, 25, 50, 75, dan 100 ppm). Ekstrak sampel masingmasing konsentrasi sebanyak 100 μL diambil dan ditambahkan dengan 5 mL DPPH 50 μM. Campuran sampel dihomogenisasi dan diinkubasi 30 menit di dalam ruang gelap, kemudian serapannya diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 517 nm. Asam askorbat digunakan sebagai standar dengan konsentrasi 100, 200, 300, 400, dan 500 ppm. Blanko sampel dibuat dengan
14
mengganti 100 μL larutan sampel dengan metanol. Aktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan serapan radikal radikal DPPH melalui perhitungan presentase inhibisi serapan DPPH dengan persamaan berikut :
Keterangan : A blanko = absorbansi blanko A sampel = absorbansi sampel Nilai IC50 (Half Maximal Inhibitory Concentration) adalah konsentrasi antioksidan (ppm) yang mampu memberikan persen penghambatan radikal sebanyak 50 % dibanding kontrol melalui suatu persamaan garis antara 50 % daya hambatan dengan sumbu konsentrasi, kemudian masukkan ke persamaan y = a + bx dimana y = 50 dan nilai x menunjukkan IC50. Total klorofil (AOAC 2012) Sampel dikeringkan menggunakan freeze drier sebelum analisis dilakukan. Sebanyak 0.5 gram sampel kering dihancurkan menggunakan mortar dan alu dan diekstrak dengan 10 mL aseton 80 %. Kemudian sampel diekstrak kembali menggunakan 5 mL aseton 80 % sampai warna hijau sampel hilang dan warna pengekstrak bening. Kemudian ekstrak disentrifuse pada 5000 rpm selama 5 menit. Total klorofil sampel ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-VIS pada panjang gelombang 660 nm dan 642 nm. Total klorofil dihitung dengan persamaan berikut :
Keterangan : E = volume total ekstrak DWS = bobot sampel kering (dried weight sample) Kadar serat kasar (SNI 01-2891-1992) Sampel sebanyak 2-4 gram (W1) ditambahkan 50 mL H2SO4 1.25 % dan didihkan selama 30 menit menggunakan reflux. Sebanyak 50 mL NaOH 3.25 % ditambahkan ke dalam sampel lalu dididihkan selama 30 menit dengan pendingin tegak. Kemudian sampel dalam keadaan panas disaring vakum menggunakan corong Buchner dan kertas Whatman no. 42 yang telah diketahui bobot keringnya (W2). Endapan yang terdapat di dalam kertas kemudan dicuci menggunakan H2SO4 panas, akuades panas, dan etanol 96 %secara berturut-turut. Kertas yang berisi endapan dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 °C sampai tercapai bobot konstan. Kertas yang telah kering diletakkan di dalam desikator sampai dingin dan ditimbang (W3). Kadar serat kasar dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
Keterangan : W1 = bobot sampel W2 = bobot kering kertas Whatman no.42 W3 = bobot endapan dan kertas Whatman no.42 kering
15
HASIL DAN PEMBAHASAN
Optimasi Proses Pasteurisasi Optimasi proses termal dilakukan dengan melakukan pasteurisasi pada suhu dan waktu tertentu untuk mencapai tingkat reduksi mikroba sebesar 6 siklus log pada suhu 85 °C (6D85). Suhu 85 °C merupakan suhu pasteurisasi HTST (high temperature short time) (Roseli 2015). Kombinasi suhu dan waktu pasteurisasi ditetapkan melalui uji penetrasi panas. Uji penetrasi panas pada dasarnya adalah pengukuran suhu pada titik terdingin produk selama proses pemanasan untuk menentukan kecukupan panas yang diterima oleh produk. Kecukupan pasteurisasi sangat dipengaruhi oleh kecepatan panas berpenetrasi ke dalam produk selama proses pemanasan. Titik terdingin produk menjadi perhatian penting dalam proses termal, karena apabila titik terdingin telah cukup mendapat pemanasan, maka titik-titik lain dalam kemasan dipastikan sudah menerima perlakuan panas yang mencukupi. Penentuan titik terdingin produk dapat diperkirakan dari sifat perambatan panas yang terjadi, bentuk kemasan dan ukuran headspace. Produk pangan dengan perambatan panas konduksi dengan bentuk silindris dan headspace yang minimum memiliki titik terdingin produk di pusat geometri kaleng, yakni tepat ditengah-tengah kaleng (Hariyadi 2009). Mikroba patogen yang menjadi target proses pasteurisasi produk adalah Staphylococcus aureus. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kinasih (2015), nilai D dari Staphylococcus aureus yang diisolasi dari minuman cincau hijau pada suhu 45, 49, 53, dan 57 °C berturut-turut sebesar 32.3, 17.9, 4.6, dan 1.5 menit serta nilai Z sebesar 8.8 °C. Bakteri S. aureus dijadikan sebagai target karena selama proses pembuatan produk banyak terjadi kontak langsung antara tangan pekerja dengan produk. Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang sering ditemui di permukaan kulit manusia dan tumbuh optimum pada pH 7.007.50 (MPI 2001). Tingkat keasaman produk jelly drink cincau hijau-rosela adalah 3.15, kondisi ini tidak memungkinkan S. aureus tumbuh. Namun, S. aureus dapat bertahan hidup pada pH dibawah 4.2 (MPI 2001). Pramitasari (2012) dalam penelitiannya mengenai hasil analisis mikrobiologi terhadap 14 sampel cincau hijau memperlihatkan bahwa sampel cincau hijau mengandung total mikroba, Escherichia coli, dan Staphylococcus sp. dengan jumlah terbesar berupa E. coli dan Staphylococcus sp. Nilai D60 isolat Staphylococcus aureus dari gel cincau hijau dan rosela dengan pH 3.17 (0.8 menit) lebih tinggi dibandingkan nilai D60 E. coli O157:H7 pada substrat jus apel dengan pH 3.5 – 3.8 (0.3 menit) (Kinasih 2015). Nilai D yang lebih besar menunjukkan waktu yang diperlukan untuk menginaktivasi mikroba tersebut lebih lama, sehingga S. aureus lebih tahan panas dibandingkan dengan patogen lain yang ada pada jelly drink cincau hijau-rosela. Uji penetrasi panas dilakukan untuk memvalidasi kecukupan pasteurisasi . Uji ini dikerjakan dengan mempertimbangkan kondisi “worst case scenario”. Validasi proses pasteurisasi perlu dilakukan karena alasan kesehatan publik. Data uji penetrasi panas dilampirkan pada Lampiran 1 sampai Lampiran 3. Berdasarkan data uji penetrasi panas, kondisi “worst case scenario” dapat diketahui dari
16
termokopel yang memiliki nilai Pv cummulative terbesar. Nilai Pv cummulative terbesar menunjukkan waktu paparan panas terhadap produk paling lama untuk mencapai suhu target yang tercatat oleh termokopel. Nilai ini dapat memastikan produk menerima perlakuan panas yang cukup, sehingga produk semakin aman secara mikrobiologis. Nilai Pv cummulative yang dipilih untuk diplotkan ke dalam kurva adalah 4.38 menit untuk suhu pasteurisasi 65 °C pada termokopel 5, 34.20 menit untuk suhu pasteurisasi 75 °C pada termokopel 1, dan 61.08 menit untuk suhu pasteurisasi 85 °C pada termokopel 2. Kemudian, nilai Pv cummulative masingmasing suhu pasteurisasi ini diplotkan ke dalam kurva hubungan antara Pv cummulative produk dengan waktu pemanasan produk. Kurva hubungan antara Pv cummulative produk jelly drink cincau hijau-rosela dengan waktu pemanasan disajikan pada gambar 5. Garis 6D85 merupakan garis acuan proses pasteurisasi. Acuan ini digunakan untuk mengetahui bahwa kondisi pemanasan produk dapat setara dengan kondisi 6D85. 0.16 0.14
Pv Cummulative
0.12 0.1 65 °C
0.08
75 °C
0.06
85 °C 0.04
6D85
0.02 0 0
2
4
6
8
10
Waktu (menit)
Gambar 5 Kurva uji penetrasi panas terhadap produk jelly drink cincau hijaurosela dalam kaleng Berdasarkan kurva diatas, kombinasi suhu dan waktu pasteurisasi produk minuman jelly cincau hijau dan rosella dalam kaleng adalah 65 oC selama 7.2 menit; 75 oC selama 5.25 menit; 85 oC selama 4 menit. Sifat Fungsional Produk Jelly Drink Cincau Hijau-Rosela Tahap karakterisasi produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng dilakukan untuk menentukan suhu dan waktu pasteurisasi yang optimal. Proses pasteurisasi dapat dikatakan optimal apabila keamanan produk telah tercapai tanpa atau mengurangi fungsionalitas produk seminimal mungkin. Proses pasteurisasi
17
yang melibatkan suhu tinggi pada satu sisi dapat mereduksi jumlah mikroba sehingga pangan lebih awet dan aman, tetapi pada sisi lainnya suhu tinggi juga dapat merusak beberapa kandungan komponen bioaktif seperti flavonoid (Irina dan Mohamed 2012; Mourtzinos 2008). Produk yang dipasteurisasi secara optimal akan memiliki nilai tambah terhadap produk itu sendiri. Selain lebih awet, produk juga dapat digolongkan menjadi pangan fungsional. Parameter fungsionalitas produk dapat dilihat dari kandungan fenolik total, aktivitas antioksidan, total klorofil, dan kadar serat kasar. Kandungan Fenolik Total Senyawa fenolik merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil pada cincin aromatik yang berjumlah satu atau lebih (Vermerris dan Nicholson 2006). Senyawa ini berkontribusi terhadap warna, rasa pahit dan sepat, rasa, bau, dan antioksidan (Kartika et. al 2007). Golongan terbesar dari senyawa fenolik adalah tanin dan flavonoid. Daun cincau hijau mengandung gugus fenolik berupa flavonoid, saponin, polifenol, dan alkaloid (Zakaria dan Prangdimurti 2000). Sedangkan rosela mengandung senyawa fenolik golongan flavonoid, yaitu antosianin (Ruangsri 2008 di dalam Apsari dan Susanti 2011). Zheng dan Wang (2001) menyatakan bahwa kelas flavonoid diketahui memiliki gugus hidroksil yang banyak, sehingga memiliki kapasitas antioksidan yang besar. Senyawa fenol memiliki sifat yang rentan terhadap perubahan suhu pada saat penyimpanan maupun pengolahan (Widiyanti 2009). Suhu tinggi dapat menyebabkan kelarutan senyawa fenolik dalam pelarut semakin besar. Selain itu, difusi yang terjadi semakin besar sehingga proses ekstraksi senyawa fenolik akan berjalan lebih cepat. Hal ini menyebabkan kandungan senyawa fenolik pada produk akan semakin besar. Akan tetapi peningkatan suhu proses juga perlu diperhatikan karena suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan senyawa fenolik produk (Ibrahim et. al 2015). Kandungan fenolik total menjadi salah satu parameter karena senyawa fenolik dapat rusak akibat penanganan pada suhu tinggi, seperti flavonoid yang memiliki suhu optimum 0-65 oC (Putri et. al 2014). Kandungan fenol total ditentukan dengan persamaan regresi standar asam galat terlampir pada Lampiran 4. Persamaan regresi dari kurva standar asam galat yaitu y = 0.0018x - 0.0010 dengan R2 = 0.9984. Data kandungan fenolik total produk disajikan pada Lampiran 5. Grafik yang menggambarkan kandungan fenolik total produk antarproduk disajikan pada Gambar 6.
18
Kandungan Total Fenol (mg GAE/g sampel)
70
58.19 0.59d
60 50
51.25 0.20c
46.39 0.40b 39.58
40
0.59a
30 20 10 0 Kontrol
65 °C
75 °C
85 °C
Gambar 6 Kandungan fenolik total produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng yang diproses dengan nilai pasteurisasi setara 6D85 Nilai adalah rataan ± SD, n = 4. Superscript yang berbeda menunjukan perbedaan nyata terhadap kontrol pada taraf nyata 5% Kandungan fenol total pada suhu pasteurisasi 65 oC adalah yang tertinggi (58.19mg GAE/g sampel), sedangkan pada suhu pasteurisasi 75 oC merupakan kandungan fenolik total yang terendah (39.58 mg GAE/g). Data kandungan fenolik total pada produk yang dipasteurisasi pada tiga suhu perlakuan pasteurisasi menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0.05) terhadap kontrol, yaitu produk yang tidak dipasteurisasi. Selain terhadap kontrol, antara satu perlakuan dengan perlakuan lain juga menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil analisis sidik ragam ditampilkan pada Lampiran 6. Suhu pasteurisasi yang semakin tinggi menunjukkan penurunan kandungan fenolik total pada produk, Putri et. al (2014) menjelaskan bahwa senyawa fenolik mudah terdegradasi akibat paparan suhu tinggi. Karagenan sebagai bahan pembentuk gel memiliki banyak gugus hidroksil, sehingga kemampuan untuk membentuk struktur tiga dimensi berbentuk double helix akan lebih tinggi. Struktur ini mampu melindungi senyawa fenolik produk dari pemanasan ataupun oksigen (Febrianti dan Yunianta 2015). Produk kontrol tidak mengalami pasteurisasi akibatnya panas yang diterima lebih sedikit dibandingan produk kelompok perlakuan. Proses pasteurisasi dapat merusak matriks double helix karagenan yang memerangkap senyawa fenolik produk. Akibatnya, senyawa fenolik terlepas dari matriks karagenan dan dapat bereaksi dengan reagen Folin-Ciocalteau. Selain itu, proses pasteurisasi mengakibatkan karagenan mengalami melting dan pada saat produk kembali didinginkan karakter gel dari karagenan tidak sekokoh produk sebelum pasteurisasi. Hal ini yang menyebabkan kandungan fenolik total produk kontrol, yaitu produk tanpa pasteurisasi lebih rendah dibandingkan produk yang dipasteurisasi pada suhu 65 °C. Kandungan fenolik pada produk kontrol (51.25 mg GAE/g sampel) yang terukur lebih rendah akibat senyawa fenolik terperangkap dalam matriks karagenan, sehingga yang bereaksi dengan reagan Folin-Ciocalteau lebih sedikit. Produk yang dipasteurisasi pada suhu 75 °C memiliki kandungan fenolik total terendah dibandingkan produk kelompok perlakuan pasteurisasi lainnya, yaitu 65 °C dan 85 °C. Suhu pasteurisasi 85 °C (46.39 mg GAE/g sampel) lebih
19
tinggi dibandingkan 75 °C, namun kandungan fenolik totalnya lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi karena waktu pasteurisasi pada suhu 75 °C lebih panjang dibandingkan waktu yang dibutuhkan untuk pasteurisasi pada suhu 85 °C. Paparan suhu tinggi dan waktu paparan yang lama berpengaruh terhadap penurunan kandungan fenolik total produk. Suhu pasteurisasi produk yang tinggi yaitu 85 °C dapat menurunkan kandungan fenolik total produk karena senyawa fenolik dapat rusak pada suhu tinggi. Selain itu, waktu paparan yang lebih lama pada suhu pasteurisasi 75 °C juga menurunkan kandungan fenolik total bahkan lebih rendah dibanding suhu tinggi. Hal ini dapat terjadi karena produk mengalami paparan suhu tinggi yang lebih lama yaitu 5.25 menit pada suhu 75 °C dibandingkan suhu pasteurisasi 85 °C yang terpapar selama 4 menit. Kandungan fenolik total produk dapat terjaga dengan proses pasteurisasi yang dilakukan pada suhu 65 °C. Apabila dibandingkan dengan produk serupa, yaitu jelly drink cincau hijau tanpa pasteurisasi kandungan senyawa fenoliknya 0.78 mg GAE/g sampel ( Khoiriyah dan Amalia 2014). Walaupun produk serupa diproses tanpa pasteurisasi, produk jelly drink cincau hijau-rosela mengandung ekstrak rosela yang juga berkontribusi terhadap senyawa fenolik. Produk jelly drink cincau hijau-rosela memiliki kandungan fenolik total yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan efek yang lebih baik bagi tubuh. Total klorofil Klorofil merupakan pigmen alami berwarna hijau yang terdapat pada kloroplas tanaman. Terdapat dua jenis klorofil yang diisolasi, yaiu klorofil a dan klorofil b dengan perbandingan 3:1 (Kusmita dan Limantara 2009). Klorofil tidak stabil terhadap beberapa perlakuan seperti logam, suhu tinggi, dan pH. Koca et. al (2002) menyatakan bahwa struktur klorofil dapat dipertahankan selama proses pemanasan dengan aplikasi kontrol pH, proses High Temperature Short Time, dan kombinasi antara keduanya. Klorofil dalam jaringan tanaman, menurut Ginanjar (2013), dapat berperan sebagai antioksidan. Klorofil memiliki kemampuan scavenging terhadap radikal lipid yang dihasilkan selama proses autooksidasi minyak sehingga dapat memutuskan rantai oksidasi. Beberapa penelitian sebelumnya telah menyatakan bahwa klorofil dan turunannya memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan antimutagenik (Marquez et. al 2005; Ferruzi et. al 2001). Ketidakstabilan klorofil terhadap paparan suhu tinggi menyebabkan kandungan klorofil produk menjadi salah satu parameter mutu fungsional. Pengukuran kandungan klorofil yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kandungan total klorofil. Data kandungan klorofil total disajikan dalam Lampiran 7. Grafik yang menggambarkan kandungan total klorofil antar produk digambarkan dalam Gambar 7. Produk yang dipasteurisasi pada suhu 85 °C memiliki kandungan total klorofil tertinggi (17.21 mg/100 g sampel) dan produk kontrol, yakni produk yang tidak dipasteurisasi dengan kandungan total klorofil terendah (10.19 mg/100 g sampel).
20
Total Klorofil (g/100 g sampel)
20
17.21 0.36c
18 16
12.95 0.28b 13.22 0.31b
14 12 10
10.19 0.15a
8 6 4 2 0 Kontrol
65 °C
75 °C
85 °C
Gambar 7.Kandungan total klorofil produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng yang diproses dengan nilai pasteurisasi setara 6D85 Nilai adalah rataan ± SD, n = 4. Superscript yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata terhadap kontrol pada taraf nyata 5 % Hasil analisis sidik ragam disajikan dalam Lampiran 8. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, ketiga produk kelompok perlakuan pasteurisasi menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap produk kontrol pada taraf nyata 5 %. Perbedaan nyata antarproduk kelompok perlakuan hanya ditunjukkan produk yang dipasteurisasi pada suhu 85 °C terhadap kedua produk kelompok perlakuan pasteurisasi lainnya. Sedangkan, produk yang dipasteurisasi pada suhu 65 °C dan 75 °C tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Berdasarkan Gambar 7. produk dengan suhu pasteurisasi yang paling tinggi memiliki kandungan total klorofil yang terbesar sedangkan produk yang tidak dipasteurisasi memiliki kandungan total klorofil yang paling rendah. Perlakuan suhu tinggi dapat memengaruhi kestabilan klorofil, namun waktu paparannya juga memengaruhi. . Walaupun suhu pasteurisasi 85 °C merupakan suhu pasteurisasi yang paling tinggi, namun waktu paparannya paling singkat dibandingkan suhu pasteurisasi 65 °C dan 75 °C, sehingga kandungan total klorofilnya lebih tinggi.Selain itu, karagenan sebagai hidrokoloid yang digunakan dapat membentuk struktur tiga dimensi berbentuk double helix yang melindungi komponen bioaktif di dalamnya sehingga terhindar dari kerusakan. Matriks ini dapat memerangkap klorofil di dalamnya sehingga klorofil dapat terlindung dari paparan oksidator. Namun, pada produk kontrol, tidak adanya proses pasteurisasi menyebabkan matriks karagenan sangat kokoh sehingga klorofil yang terperangkap di dalamnya tidak dapat terekstrak secara sempurna sehingga kandungan total klorofilnya lebih sedikit yang terukur. Sedangkan pada produk kelompok perlakuan, pasteurisasi yang singkat membuat matriks pecah dan klorofil dapat terekstrak sempurna. Hal ini dapat diamati saat proses persiapan sampel, produk kelompok perlakuan pasteurisasi dapat dihancurkan sempurna menghasilkan tekstur seperti cairan dengan viskositas tinggi. Sedangkan produk kontrol terlihat gel dari karagenan tidak dapat dihancurkan secara sempurna, sehingga tidak terbentuk tekstur seperi cairan.
21
Secara visual, produk kelompok perlakuan berwarna hijau kecoklatan sedangkan produk kontrol berwarna kemerahan khas rosela. Kondisi produk dengan tingkat keasamaan yang tinggi (3.15) berpengaruh pula terhadap penurunan kandungan total klorofil masing-masing produk, Pada media basa, kondisi klorofil lebih stabil, sehingga dapat menekan pembentukan feofitin yang berwarna hijau kecoklatan (Emaini et. al 2012). Aktivitas antioksidan Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat ataupun mencegah proses oksidasi suatu substrat. Wanasundara dan Shahidi (2005) mengklasifikasikan antioksidan ke dalam dua golongan utama, yaitu antioksidan golongan primer dan antioksidan golongan sekunder. Antioksidan primer atau disebut juga tipe 1 memiliki mekanisme sebagai chain-breaking antioxidant yang berfungsi sebagai akseptor atau penangkal radikal bebas sehingga mencegah atau menghambat oksidasi lipid. Sedangkan antioksidan sekunder sering diklasifikasikan sebagai preventive antioxidant. Analisis aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH dengan menghitung nilai IC50 (inhibitor concentration 50 %). Nilai IC50 tersebut menggambarkan konsentrasi yang dibutuhkan suatu bahan untuk mereduksi 50 % aktivitas radikal bebas dari DPPH (Khoiriyah dan Amalia 2014). Nilai IC50 yang semakin kecil menunjukkan aktivitas antioksidan bahan tersebut semakin besar. Aktivitas antioksidan yang tergolong kuat apabila nilai IC50-nya kurang dari 50 μL/mL dan tergolong rendah apabila nilai IC50-nya lebih dari 200 μL/mL (Molyneux 2004). 1.2
1.08 0.00d
1
0.90 0.00c
IC50 (g/mL)
0.85 0.00b 0.8 0.6
0.38 0.00a
0.4 0.2 0 Kontrol
65 °C
75 °C
85 °C
Gambar 8 Aktivitas antioksidan produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng yang digambarkan dengan nilai IC50 yang diproses dengan nilai pasteurisasi setara 6D85 Nilai adalah rataan ± SD, n = 4. Superscript yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata terhadap kontrol pada taraf nyata 5 % Pengukuran kapasitas antioksidan menggunakan kurva standar asam askorbat yang terlampir pada Lampiran 9. Persamaan regresi yang didapatkan dari kurva standar asam askorbat adalah y = 0.8838x – 0.0006 dengan R² = 0.9984. Data nilai IC50 disajikan dalam Lampiran 10. Grafik yang menggambarkan nilai
22
IC50 masing-masing sampel digambarkan pada Gambar 8. Produk yang memiliki kapasitas antioksidan terbesar adalah produk yang dipasteurisasi pada suhu 65 °C dan yang terendah adalah produk yang tidak dipasteurisasi atau kontrol. Analisis sidik ragam ditampilkan pada Lampiran 11. Produk kelompok perlakuan pasteurisasi menunjukkan perbedaan nyata terhadap kontrol pada taraf nyata 5 %. Begitu pula pada antarproduk kelompok perlakuan pasteurisasi juga menunjukkan perbedaan nyata. Aktivitas antioksidan produk berkorelasi positif terhadap kandungan fenolik total produk. Hal ini disebabkan oleh daun cincau hijau mengandung flavonoid, saponin, polifenol, dan alkaloid (Zakaria dan Prangdimurti 2000) yang tergolong ke dalam senyawa fenolik dan merupakan sumber utama antioksidan dari gel cincau hijau. Sedangkan rosela mengandung senyawa fenolik golongan flavonoid, yaitu antosianin sebagai komponen utama antioksidan. Senyawasenyawa fenolik merupakan senyawa yang termasuk golongan antioksidan primer atau tipe 1. Selain senyawa fenolik, aktivitas antioksidan produk juga diperoleh dari klorofil daun cincau hijau dan karagenan. Beberapa penelitian sebelumnya telah menyatakan bahwa klorofil dan turunannya memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan antimutagenik (Marquez et. al 2005; Ferruzi et. al 2001). Karagenan yang memiliki lebih banyak gugus hidroksil dapat membentuk struktur tiga dimensi double helix yang dapat melindungi senyawa-senyawa bioaktif yang dapat berkontribusi terhadap aktivitas antioksidan produk (Febriyanti dan Yunianta 2015). Selain itu, kandungan sulfat pada karagenan juga berkontribusi terhadap aktivitas antioksidan (Gὀ mez-Ordὀ nez et. al 2012). Namun dalam penelitian ini, kandungan total klorofil kurang berkontribusi terhadap kapasitas antioksidan produk karena ketidakstabilannya terhadap panas yang ditunjukkan dengan datanya yang berkorelasi secara terbalik bila dibandingkan dengan nilai kapasitas antioksidan. Apabila dibandingkan dengan produk serupa, jelly drink cincau hijau tanpa pasteurisasi nilai IC50-nya 1045 ppm (Khoiriyah dan Amalia 2014). Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan produk jelly drink cincau hijaurosela, menandakan bahwa aktivitas antioksidannya lebih tinggi dibandingkan produk serupa. Kadar serat kasar Serat kasar adalah serat yang secara laboratorium tahan asam dan basa. Serat kasar merupakan salah satu jenis polisakarida atau sering disebut sebagai karbohidrat kompleks. Serat kasar memiliki rantai kimia yang panjang sehingga sulit untuk dicerna oleh enzim dan saluran pencernaan manusia, meskipun ada beberapa yang dapat dicerna oleh bakteri dalam usus (Nurhidayati 2006). Almatsier (2009) menyatakan bahwa terdapat dua macam golongan serat, yaitu serat yang tidak dapat larut di dalam air dan yang larut di dalam air. Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Sedangkan serat yang larut didalam air adalah pektin, gum, mucilage, glikan, dan alga. Sebagian besar serat kasar tersusun oleh selulosan yang tidak mudah larut di dalam air. Analisis kadar serat kasar dilakukan dengan memanaskan bahan pangan dengan asam kuat dan basa kuat. Proses ini dapat merusak beberapa macam serat yang tidak dapat dicerna oleh manusia. Oleh karena itu serat kasar merendahkan
23
perkiraan jumlah kandungan serat sebesar 80 % untuk hemiselulosa, 50-90 % untuk lignin dan 20-50 % untuk selulosa. Data hasil analisis kadar serat kasar produk disajikan di dalam Lampiran 12. Grafik yang menggambarkan kadar serat kasar masing-masing produk disajikan dalam Gambar 9. Produk kontrol memiliki kadar serat tertinggi (4.52 %) sedangkan yang terendah adalah produk yang dipasteurisasi pada suhu 85 °C (4.46 %). Hasil analisis sidik ragam disajikan pada Lampiran 13. Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata pada taraf nyata 5 % masing-masing produk. Hal ini menunjukkan bahwa proses pasteurisasi tidak mempengaruhi kadar serat kasar produk. 5.00
4,52
0.04a
4,46
0.03a
4,46
0.04a
4,46
0.07a
Kadar serat kasar (%)
4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 Kontrol
65 °C
75 °C
85 °C
Gambar 9. Kadar serat kasar produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng yang diproses dengan nilai pasteurisasi setara 6D85 Nilai adalah rataan ± SD, n = 4. Superscript yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata terhadap kontrol pada taraf nyata 5 % Berdasarkan Peraturan Kepala BPOM RI (2011), pangan yang menjadi sumber serat apabila serat pangan yang terkandung 3 g/100 g bahan. Produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng memiliki kadar serat kasar yang melebihi ketentuan tersebut, sehingga produk ini dapat dikatakan sebagai pangan sumber serat. Hal ini disebabkan oleh ingredien produk yaitu cincau hijau, rosela, dan karagenan memiliki kandungan serat kasar yang tinggi. Nurdin (2005) menyatakan bahwa daun cincau hijau mengandung 6.23-6.70 % serat kasar. Sedangkan kelopak rosela segar mengandung 12 % serat kasar (Mardiah et. al 2009). Sedangkan rumput laut Euchema cottoni, yaitu komposisi utama dalam pembuatan karagenan, mengandung 39,47 % serat yang tidak larut air (Kasim 2004). Produk akhir jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng kandungan serat kasarnya tidak setinggi kandungan serat kasar ingrediennya. Hal ini disebabkan oleh proses pengolahan yang dapat menurunkan kadar serat kasarnya, seperti penyaringan.
24
Pemilihan Proses Pasteurisasi Terbaik Proses pasteurisasi terbaik dipilih berdasarkan nilai dari parameter kapasitas antioksidan produk. Produk yang memiliki nilai parameter kapasitas antioksidan dinilai sebagai produk yang dipasteurisasi secara optimal. Hasil analisis kapasitas antioksidan produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng disajikan pada Tabel 3. Parameter utama yang menentukan optimalisasi proses pasteurisasi adalah kapasitas antioksidan, yaitu dilihat dari nilai IC50. Parameter kandungan fenolik total dan total klorofil juga berkontribusi terhadap aktivitas antioksidan. Produk yang dipasteurisasi pada suhu 65 °C cenderung menunjukkan nilai yang tertinggi, yaitu aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik, dibandingkan kedua produk kelompok perlakuan pasteurisasi yang lain. Walaupun kandungan total klorofil produk yang dipasteurisasi pada suhu 65 °C bukan yang tertinggi aktivitas antioksidan produk tersebut dapat pula berasal dari komponen bioaktif lain. Pada penelitian ini, kapasitas antioksidan yang dikaji bukan berasal dari klorofil karena kandungan total klorofil masing-masing menunjukkan bahwa klorofil sangat tidak stabil panas sehingga datanya mengalami korelasi yang terbalik dengan nilai IC50. Berdasarkan hal tersebut, perlakuan pasteurisasi pada suhu 65 °C selama 7.2 menit adalah perlakuan pasteurisasi terbaik yang diterapkan pada produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng. Pasteurisasi produk pada suhu 65 °C selama 7.2 menit dapat mereduksi jumlah mikroba sebanyak 6 siklus log (6D85) dan menghasilkan produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng dengan kapasitas antioksidan yang paling baik. Tabel 3. Karakteristik fungsional produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng Sampel Kontrol 65 °C 75 °C 85 °C
Kandungan Fenolik Total (mg GAE/g sampel) 51.25b 58.19a 39.58d 46.39c
Kandungan Total Klorofil (mg/100 g sampel) 10.19c 12.95b 13.22b 17.21a
IC50 (g/mL)
Kadar Serat Kasar (%)
0.85b 0.38a 1.08d 0.90c
4.52a 4.46a 4.46a 4.46a
Superscript berbeda menunjukkan perbedaan nyata masing-masing sampel pada taraf nyata 5 %
25
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kecukupan panas mencapai batas aman terhadap produk jelly drink cincau hijau-rosela dalam kaleng menghasilkan beberapa kombinasi suhu dan waktu pasteurisasi. Pasteurisasi yang dilakukan pada suhu 65 °C memerlukan waktu selama 7.2 menit, pada suhu 75 °C selama 5.25 menit, dan 85 °C selama 4 menit. Produk jelly drink cincau hijau-rosela yang dipasteurisasi dapat meningkatkan beberapa kandungan komponen bioaktif, sehingga dapat meningkatkan kapasitas antioksidan produk. Kandungan total klorofil, aktivitas antioksidan, dan kandungan fenolik total produk yang dipasteurisasi lebih tinggi dibandingkan produk kontrol, yaitu produk tanpa pasteurisasi. Produk yang dipasteurisasi pada suhu 65 °C memiliki kandungan fenolik total tertinggi ( 58.19 mg GAE/g sampel). Hasil tersebut sesuai dengan nilai IC50 produk yang dipasteurisasi pada suhu 65 °C adalah yang terendah (0.38 g/mL), yakni memiliki aktivitas antioksidan yang tertinggi. Namun, produk yang dipasteurisasi pada suhu 65 °C memiliki kandungan total klorofil yang terendah (12.95 mg/100 g sampel) dibandingkan kedua produk kelompok perlakuan pasteurisasi lainnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kandungan total klorofil tidak menunjukkan kapasitas antioksidan karena korelasinya yang terbalik dengan nilai IC50. Sebaliknya, total klorofil meningkat seiring dengan peningkatan suhu karena waktu paparan panas yang semakin singkat. Sedangkan kadar serat kasar produk kelompok perlakuan tidak menunjukkan perbedaan. Pada suhu 65 °C, laju kerusakan kapasitas antioksidan produk rendah. Saran Formulasi karagenan yang ditambahkan selama proses pembuatan gel cincau hijau perlu dikaji ulang karena dinilai terlalu banyak, sehingga menyebabkan produk akhir berbentuk gel semua Perlu dilakukan analisis umur simpan produk dan penanganan setelah pasteurisasi. Kapasitas antioksidan fungsional produk yang telah diamati pada penelitian ini perlu dilakukan uji secara in vivo agar dapat diketahui efeknya bagi kesehatan.
26
DAFTAR PUSTAKA Almatsier S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama. Ananta E. 2000. Pengaruh ekstrak cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers) terhadap Poliferasi Alur Sel Kanker K-562 dan hela. [Skripsi]. Bogor (ID) Institut Pertanian Bogor [AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 2012. Official method of analysis of the association of official analitycal of chemist. The association of analitycal chemist. Washington DC (US) :Inc. Arlington Arisudana IG. 2003. Mempelajari toksisitas subkronis bubuk gel daun cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers dan Premna oblongifolia Merr.) terhadap tikus percobaan secara in vitro. [Skripsi]. Bogor (ID) :Institut Pertanian Bogor. Brand-Williams W, ME Cuvelier dan C Benset. 1995. Use of free radical method to evaluate antioxidant activity. Lebensmittel Wisenschaft und Technoogy. 28:25-30. [BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tentang Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan. HK.03.1.23.11.11.09909. Jakarta (ID) : Badan Pengawas Obat dan Makanan. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1992. SNI 01-2891-1992 : Cara Uji Makanan dan Minuman. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional. Dhesti AP dan Widyaningsih TD. 2014. Pengaruh pemberian liang teh cincau terhadap kadar kolesterol. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(2):103-109. Emaini Y, A Supriadi dan Rinto. 2012. Pengaruh jenispelarut terhadap klorofil dan senyawa feofitin kiambang (Salvinis molesta Mitchell) dari perairan rawa. Fishtech. 1(1) : 1-13. Febriyanti S dan Yunianta. 2015. Pengaruh konsnetrasi karagenan dan rasio sari jahe emprit (Zingiber officinale ver. Rubrum) terhadap sifat fisik, kimia, dan organoleptik jelly drink jahe. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(2):542-550. Ferruzzi MG dan Schwartz SJ. 2001. Thermal degradation of commercial grade sodium copper chlorophyllin. Journal of Agricultural Food Chemistry. 53(18):7098-7102. Firlieyanti AS dan Pramitasari N. 2012. Contamination of fecal coliform and Staphylococcus sp. On green grass jelly (Premna oblongfolia Merr.) in Bogor and the effect of steaming on microbiological and physical properties of the product. Abstrak Seminar Future of Food Factor. Jakarta. Ginanjar BMR. 2013. Evaluasi mutu fisik, mikrobiologi, dan sifat fungsional gel cincau hijau (Premna oblogifolia Merr.) dalam kemasan dengan perlakuan pasteurisasi. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Gὀ mez-Ordὀ nez E, Jiménez-Escrig A, Rupérez P. 2012. Effect of the red seaweed Mastocarpus stellatus intake on lipid metabolism and antioxidant status in healthy Wistar rats. Journal of Food Chemistry. 135:806-811. Handayani DM. 2000. Pengaruh ekstrak cincau hijau terhadap produksi radikal bebas makrofag mencit secara in vitro. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
27
Hariyadi P. 2000. Pendahuluan : Pengolahan pangan dengan suhu tinggi. Di dalam : Hariyadi P. (ed). Dasar-dasar Teori dan Praktek Proses Termal. Bogor (ID): Pusat Studi Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Hariyadi P. 2009. Validasi proses pasteurisasi untuk seafoods : peranan pengukur suhu. Foodreview Indonesia. 4(8):24-29. Hariyadi P, Kusnandar F, Wulandari N. 2006. Teknologi Pengalengan Pangan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Ibrahim AM, Yunianta, Sriherfyna FH. 2015. Pengaruh suhu dan lama waktu ekstraksi terhadap sifat kimia dan fisik pada pembuatan minuman sari jahe (Zingiber officinale var. Rubrum) dengan kombinasi penambahan madu sebagai pemanis. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(2): 530-541. Imeson A. 2010. Food Stabilizers, Thickeners and Gelling Agent. Singapore (SG): Blackwell Publishing Ltd. Irina I dan Mohamed G. 2012. Biological Activities and Effects of Food Processing on Flavonoids as Phenolic Antioxidants,. Advance in Applied Biotechnolog. Prof. Marian Petre (Ed). ISBN: 978-953-307-820-5. InTech [Internet].[diunduh 2015 Mei 17]. 5 :101-126. Tersedia pada : http://www.intechopen.com/books/advances-in appliedbiotechnology/biological-activities-and-effects-of-food-processing-onflavonoids-as-phenolic-antioxidants. Kartika H, Li QX, Wall MM, Nakamoto ST, Iwaoka WT. 2007. Major phenolic acids and total antioxidant in mamaki leaves (Pipturus albidus). Journal of Food Science. 72(9):696-701. Kasim SR. 2004. Pengaruh perbedaan konsentrasi dan lamanya waktu pemberian rumput laut Euchema cottoni terhadap kadar lipid serum darah tikus. [Skripsi]. Malang (ID): Universitas Brawijaya. Khoiriyah N dan Amalia L. 2014. Formulasi cincau jelly drink (Premna oblongifolia L. Merr) sebagai pangan fungsional sumber antioksidan. Jurnal Gizi dan Pangan. 9(2):73-80. ISSN: 1978-1059. Kinasih AG. 2015. Parameter kinetika inaktivasi termal Staphylococcus aureus pada minuman dari gel cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) dan rosela (Hibiscus sabdariffa L.). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Koca N, Karadeniz F dan Burdulu HS. 2006. Effect of pH on chlorophyll degradation and color loss in blanched green peas. Journal of Food Chemistry. 100:609-615. Koessitoresmi A. 2002. Kapasitas antioksidan ekstrak batang dan daun cincau hijau (Cyclea Barbata L. Miers) pada sel limfosit manusia secara in vitro. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Kusharto CM, Nurdin, Tanziha I dan Januwati M. 2009.Kandungan klorofil berbagai jenis daun tanaman dan Cu-turunan klorofil serta karakteristik fisikokimianya. Jurnal Gizi dan Pangan. 4(1):13-19. Kusmita L dan Limantara L. 2009. The influence of strong and weak acid upon aggregation and pheophytinization of chloropyhll a and b. Indonesian Journal of Chemistry. 9(1) : 70-76. Kusnandar F. 2010. Pasteurisasi Saribuah. [Internet]. [di unduh 2015 April 14]. Tersedia pada : http://itp.fateta.ipb.ac.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=10 5&Itemid=94.
28
Kwon EK, Lee DY, Lee H, Kim DO, Baek NI, Kim YE, Kim HY. 2010. Flavonoids from the buds of Rosa damascena inhibit the activity of 3hydroxy3-methylglutaryl-coenzime a reductase and angiotensin l-converting enzyme. Journal of Agricultural Food Chemistry. Li Z, Henning SM, Zhang Y, Zerlin A, Li L, Gao L, Ru-Poo Lee, Karp H, Thames G, Bowerman S. et. al. 2010. Antioxidant-rich spice added to hamburger meat during cooking results in reduced meat, plasma, and urine malondialdehyde concentrations. American Journal of Clinical Nutrition. 91:1180-1184. Liyana-Pathirana C dan Shahidi F. 2005. Optimization of extraction of phenolic compounds from wheat using response surface methodology. Journal of Food Chemistry. 93 : 47-56. Mardiah et. al. 2007. Makanan Anti Kanker. Jakarta (ID): Kawan Pustaka. Mardiah, Hasibuan S, Rahayu A, Ashadi RW. 2009. Budidaya dan Pengolahan Rosela si Merah Segudang Manfaat. Jakarta (ID) : Agromedia Pustaka. Marquez UML, Barros RMC, Sinnecker P. 2005. Antioxidant activity of chlorophylls and their derivates. Food Research International. 38:885-891. Maryani H dan Krisiana L. 2008. Khasiat dan Manfaat Rosela. Jakarta (ID): AgroMedia Pustaka. Mohamed BB, Sulaiman AA, dan Dahab AA. 2012. Roselle (Hibiscus sabdariffa L.) in Sudan, cultivation, and their uses. Bulletin of Enviroment, Pharmacology and Life Science. 1: 48-54. Molyneux P. 2004. The use of the stable fress radical diphenylpicril-hydrazil (DPPH) for estimating antioxidant activity. Songklanakarin Journal of Science and Technology. 26(2):211-219. Mourtzinos I, Makris DP, Yannakopoulou K, Kalogeroupoulos N, Michali I, Karathanos VT. 2008. Thermal stability of anthocyanine extract of Hibiscus sabdariffa L. In the presence of beta-cyclodextrine. Journal of Agriultural and Food Chemistry. 56(21):10303-10. [MPI] Ministry for Primary Industries (NZ). 2001. Staphylococcus aureus Science Research. [Internet]. [diunduh 12 Maret 2015]. Tersedia pada http://www.foodsafety.govt.nz/elibrary/industry/Staphylococcus_AureusScience_Research.pdf. Muchtadi TR. 2008. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Bogor (ID): Penerbit IPB. Mukaromah U, SH Susetyorini dan S Aminah. 2010. Kadar vitamin c, mutu fisik, pH, dan mutu organoleptik sirup rosela (Hibiscus sabdariffa L.) berdasarkan cara ekstraksi. Jurnal Pangan dan Gizi.1(1):43-51. Nuraida L. 2011. Penerapan Teknologi Hurdle dalam Pengawetan Pangan. [Internet]. [diunduh 17 Agustus 2015]. Tersedia pada http://foodreview.co.id/preview.php?view2&id=56211#.VdFW-fmqqko Nurdin SU, Zuidar AS dan Suharyono. 2005. Dried extract from green cincau leaves as potential fibre sources for food enrichment. African Crop Science Conference Proceedings. 7:655-658. Nurdin A, Khomsan S, Marliyati A, Clara MK. 2008. Pengaruh pemberian bubuk ekstrak Cu-turunan klorofil daun cincau terhadap profil lipid darah kelinci. Media Gizi dan Keluarga. 32(1):104-113 Nurhidayati S. 2006. Kajiaan pengaruh gula aren dan lama fermentasi terhadap kualitas nata de soya. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi. 7(3):40-47.
29
Orak HH. 2006. Total antioxidant activities, phenolics, anthocyanins, polyphenoloxidase activities in red grape varieties. Electronic Journal of Polish Agricultural University Food Science and Technology. 9:118-126 Pandoyo AS. 2000. Pengaruh aktivitas ekstrak tanaman cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers) terhadap proliferasi sel limfosit darah tepi manusia secara in vitro. [Skripsi]. Bogor (ID) :Institut Pertanian Bogor. Pitojo S dan Zumiyati. 2005. Cincau : Cara Pembuatan dan Variasi Olahannya. Tangerang (ID): PT. AgroMedia Pustaka. Pramitasari N. 2012. Cemaran mikrobiologis pada gel cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) serta evaluasi sanitasi dan higiene pada penjual gel cincau hijau di wilayah Bogor. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Prangdimurti E, Firlieyanti AS, dan Herawati D. 2012. Sifat fungsional dan mutu mikrobiologis gel cincau hijau (Premna oblongfolia Merr.) dengan perlakuan proses termal. Laporan Penelitian. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Putra HA. 2013. Efektifitas bunga rosela untuk penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. [Skripsi]. Ponorogo (ID): Universitas Muhamadiyah Ponorogo. Putri DD, Nurmagustina DE, Chandra AA. 2014. Kandungan total fenol dan aktivitas antibakteri kelopak buah rosela merah dan ungu sebagai kandidat feed additive alami pada broiler. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 14(3): 174180. ISSN: 1410-5020. Rahayu R, Etna MT, Sumarno. 2013. Pembuatan serbuk daun cincau hijau rambat “Cyclea barbata L. Miers” menggunakan proses maserasi dan foam mat drying. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. 2(4):24-31. Roseli W. 2015. Pengolahan Susu dengan Perlakuan Panas.[Internet]. [Diunduh 2015 Juli 3]. Tersedia pada http://bbppbatu.bppsdmp.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&vie w=article&id=409:pengolahan-susu-dengan-perlakuanpanas&catid=72:artikel-peternakan. Ruangsri P, Chumsri P, Sirichote A dan Itharat A. 20008. Changes in quality and bioactive properties of concentrated roselle (Hibiscus sabdariffa Linn.) extract. Journal of Food Agroindustry. 1(2):62-67. Ruhayat A. 2002. Cincau hitam tanaman obat penyembuh. Dalam Dewanti TW, Sukardiman A, Djoko P dan Darmanto W. 2012. Efek immunomodulator ekstrak air cincau hitam (Mesona palutris BL) terhadap karsinogenesis mencit. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 23(1):29-35. Septian BA dan Widyaningsih TD. 2014. Peranan senyawa bioaktif minuman cincau hitam (Mesona polutris Bl.) terhadap penurunan tekanan darah tinggi:kajian pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(3):198-202. Setyaningtyas W. 2000. Karakteristik pembentukan gel campuran hidrokoloid cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) dan alginat. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Silalahi J. 2006. Antioksidan dalam diet dan karinogenesis. Cermin Dunia Kedokteran. 153:42-47. Stewart CM. 2003. Staphylococcus aureus and Staphylococcal Enterotoxins. In Foodborne Microorganism of Public Health Significance, Sixth Editions. (Ed. AD Hocking). Waterloo, NSW: Australian Institute of Food Science and Technology Incorporated, NSW Branch, Food Microbiology Group.
30
Suryani. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama. Susantikarn P.2014. Characteristics of canned green grass jelly in rosella. Laporan Penelitian. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Tasia WRN dan Widyaningsih TD. 2013. Potensi cincau hitam sebagai minuman herbal fungsional. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(4):128-136. Tille P. 2012. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology 13th Edition. Canada: Elsevier Canada. Toledo RT. 2007. Fundamentals of Food Process Engineering. New York (US): Springer. Untoro A. 1985. Mempelajari beberapa sifat dasar dalam pembentukan gel dari cincau hiaju (Premna oblongifolia Merr.). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Wanasundara PKPJD dan Shahidi F. 2005. Antioxidant: Science, Technology, and Applications. In : Shahidi F (Ed): Bailey’s Industrial Oil and Fat Product 6th Edition. Hoboken (US): John Willey & Son Inc. Wang J, Ruotsalainen S, Moilanen L, Lepisto P, Laakso M, Kuusisto J. 2007. The metabolic syndrome predicts cardiovasular mortality: a 13-year follow-up study in elderly nondiabetic Finns. The American Journal of Clinical Nutrition. 77: 379-384. Widiyanti R. 2009. Analisis kandungan total fenolik jahe. [Skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia.
Willat WG, Paul KJ dan Mikkelsen JD. 2006. Pectin: new insights into on old polymer are starting to gel. Trend in Food Science and Technology. 17:97-104. Vermerris W, Nicholson R. 2006. Phenolic Compound Biochemistry. The Netherlands (NL): Springer. Zakaria FR dan Prangdimurti E. 2000. Skrining aktivitas biologis tanaman cincau untuk pengayaan khasiat gel cincau hijau. Considated report. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Zheng W dan Wang SY. 2001. Antioxidant activity and phenolic compound in selected herbs. Journal of Agricultural Food Chemistry. 49(11):5165-5170.
88
145
145
146
147
147
147
147
148
148
147
148
147
148
148
149
149
149
149
149
149
149
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
7
0
Time
149
149
148
149
148
148
148
148
148
148
148
148
147
148
148
148
148
147
148
147
147
88
9 ***
6
Water
149
149
149
149
149
149
149
149
148
148
149
149
149
149
149
149
149
148
148
148
146
87
8
148
148
149
149
149
149
149
149
149
148
148
148
148
148
148
147
148
148
147
147
147
84
10
147
147
147
147
147
146
146
146
146
146
145
145
144
143
142
140
138
135
130
120
110
79
1
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
147
148
147
146
146
145
145
141
135
130
119
78
3
5
149
149
149
148
148
148
148
148
148
147
147
147
148
146
146
145
145
142
140
139
135
77
Cincau
Lampiran 1. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 65 °C
146
146
145
145
146
145
144
144
143
142
141
140
138
136
133
129
122
111
102
90
88
77
2
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,046415888
0,046415888
0,042986623
0,039810717
0,036869451
0,031622777
0,027122726
0,021544347
0,014677993
0,006812921
0,003162278
0,000292864
1
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,054116953
0,058434141
0,054116953
0,050118723
0,050118723
0,046415888
0,046415888
0,034145489
0,021544347
0,014677993
0,006309573
0,000271227
3
Lr
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,058434141
0,050118723
0,050118723
0,046415888
0,046415888
0,036869451
0,031622777
0,029286446
0,021544347
0,000251189
5
0,050118723
0,050118723
0,046415888
0,046415888
0,050118723
0,046415888
0,042986623
0,042986623
0,039810717
0,036869451
0,034145489
0,031622777
0,027122726
0,023263051
0,018478498
0,013593564
0,007943282
0,003414549
0,001711328
0,000681292
0,000584341
0,000251189
2
31
149
149
149
149
149
149
148
148
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
7
22
Time
149
149
149
149
149
149
148
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
148
149
149
149
9
Water 6
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
148
149
149
149
149
148
149
149
148
8
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
148
148
148
148
10
148
148
147
148
148
147
148
148
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
1
148
148
148
148
148
148
148
147
148
148
148
148
148
148
148
147
147
147
148
148
148
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
5
Cincau 148
3
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
145
145
146
146
146
145
145
145
145
147
146
2
Lampiran 1. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 65 °C (Lanjutan)
0,058434141
0,058434141
0,054116953
0,058434141
0,058434141
0,054116953
0,058434141
0,058434141
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
1
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,054116953
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
3
Lr
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
5
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,046415888
0,046415888
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,046415888
0,046415888
0,046415888
0,046415888
0,054116953
0,050118723
2
32
149
149
148
148
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
7
44
Time
149
149
149
149
149
149
149
149
148
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
148
149
9
6
Water
149
149
149
149
148
149
149
149
149
149
149
148
148
149
149
149
149
149
149
149
149
149
8
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
10
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
147
147
147
147
148
147
147
147
148
148
1
149
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
149
149
149
148
148
148
147
148
148
148
148
3
Cincau
149
149
149
149
149
149
149
149
150
150
150
149
150
149
149
149
150
149
149
149
149
149
5
147
147
147
147
147
146
146
147
147
147
147
147
147
147
147
147
146
147
147
147
146
146
2
Lampiran 1. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 65 °C (Lanjutan)
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,058434141
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,058434141
0,058434141
1
Lr
0,063095734
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,054116953
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
3
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,063095734
0,068129207
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,068129207
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
5
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,050118723
0,050118723
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,050118723
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,050118723
0,050118723
2
33
149
149
149
149
149
149
149
67
68
69
70
71
72
73
149
149
149
149
149
149
149
149
9
6
Water
149
149
149
149
149
149
149
149
8
149
149
149
149
149
149
149
149
10
148
148
148
148
148
148
148
148
1
148
148
148
148
148
148
149
150
150
150
150
150
150
150
150
5
Cincau 148
3
147
147
147
147
147
147
147
147
2
79
110
120
130
135
138
140
142
1
2
3
4
5
6
7
1
0
Time
146
145
145
141
135
130
119
78
3
5
146
145
145
142
140
139
135
77
Cincau
133
129
122
111
102
90
88
77
2
0,034246114
0,029372751
0,024333536
0,01811117
0,010745457
0,004987599
0,001727571
1
0,048267306
0,046415888
0,040280689
0,027844918
0,01811117
0,010493783
0,0032904
3
L
0,048267306
0,046415888
0,041642669
0,034246114
0,030454611
0,025415396
0,010897768
5
1
2
0,016036031
0,010768423
0,005678916
0,002562939
0,00119631
0,000632817
3
Lr
1
0,00671517
0,123524198
0,089278084
0,059905333
0,035571797
0,017460627
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,068129207
5
0,194704154
0,146436848
0,10002096
0,059740271
0,031895353
0,013784183
0,0032904
3
2
5
0,237339752
0,189072447
0,142656558
0,101013889
0,066767775
0,036313164
2
0,0372932
0,021257169
0,010488746
0,004809831
0,002246892
0,001050582
0,000417765
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,010897768
Pv Cummulative
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,063095734
0,058434141
0,001727571
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,000417765
Lampiran 1. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 65 °C (Lanjutan)
149
7
66
Time
Lampiran 1. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 65 °C (Lanjutan)
34
143
144
145
145
146
146
146
146
146
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1
8
Time
148
147
147
147
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
147
148
147
146
3
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
148
148
148
148
148
148
147
147
147
148
146
5
Cincau
146
146
145
145
145
145
147
146
146
146
145
145
146
145
144
144
143
142
141
140
138
136
2
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,052117838
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,048267306
0,046415888
0,044701256
0,04139867
0,038340084
1
0,056275547
0,054116953
0,054116953
0,056275547
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,056275547
0,056275547
0,056275547
0,052117838
0,050118723
3
L
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,060764938
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,056275547
0,054116953
0,054116953
0,056275547
0,054276432
0,050118723
5
2
0,050118723
0,048267306
0,046415888
0,046415888
0,046415888
0,05026642
0,052117838
0,050118723
0,050118723
0,048267306
0,046415888
0,048267306
0,048267306
0,044701256
0,042986623
0,04139867
0,038340084
0,03550747
0,032884133
0,029372751
0,025192888
0,020870774
Lampiran 1. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 65 °C (Lanjutan)
1,244643565
1,190526613
1,13640966
1,082292707
1,028175755
0,974058802
0,919941849
0,865824897
0,811707944
0,757590991
0,703474039
0,649357086
0,595240134
0,543122296
0,493003572
0,442884849
0,392766125
0,342647402
0,294380096
0,247964208
0,203262952
0,161864282
1
1,446196193
1,389920646
1,335803693
1,28168674
1,225411193
1,166977052
1,108542911
1,050108769
0,991674628
0,933240487
0,874806345
0,816372204
0,757938063
0,699503921
0,64106978
0,582635639
0,524201497
0,465767356
0,409491809
0,353216262
0,296940715
0,244822877
3
1,546412897
1,483317162
1,420221428
1,357125693
1,294029959
1,230934224
1,16783849
1,104742755
1,041647021
0,978551287
0,915455552
0,854690614
0,796256473
0,737822331
0,67938819
0,620954049
0,562519907
0,50624436
0,452127408
0,398010455
0,341734908
0,287458476
5
Pv Cummulative
0,980021055
0,929902332
0,881635026
0,835219138
0,788803249
0,742387361
0,69212094
0,640003102
0,589884379
0,539765656
0,49149835
0,445082462
0,396815156
0,34854785
0,303846594
0,26085997
0,2194613
0,181121216
0,145613747
0,112729614
0,083356863
0,058163975
2
35
147
147
147
147
147
147
148
148
147
148
148
147
148
148
148
148
147
147
147
148
147
147
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
1
30
Time
148
148
148
147
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
147
148
148
148
148
148
148
3
149
149
150
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
5
Cincau
147
147
146
147
147
147
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
145
145
146
2
0,054116953
0,056275547
0,056275547
0,054116953
0,054116953
0,056275547
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,056275547
0,056275547
0,058434141
0,056275547
0,056275547
0,058434141
0,056275547
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
1
0,058434141
0,058434141
0,056275547
0,056275547
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,056275547
0,056275547
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
3
L
0,063095734
0,065612471
0,065612471
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
5
2
0,054116953
0,052117838
0,052117838
0,054116953
0,054116953
0,052117838
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,050118723
0,048267306
0,046415888
0,048267306
0,050118723
Lampiran 1. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 65 °C (Lanjutan)
2,474071222
2,419954269
2,363678722
2,307403175
2,253286223
2,19916927
2,142893723
2,084459582
2,02602544
1,967591299
1,911315752
1,855040205
1,796606064
1,740330517
1,68405497
1,625620828
1,569345281
1,515228329
1,461111376
1,406994423
1,352877471
1,298760518
1
2,723112925
2,664678784
2,606244642
2,549969095
2,493693548
2,435259407
2,376825266
2,318391124
2,259956983
2,201522841
2,1430887
2,084654559
2,026220417
1,967786276
1,909352135
1,853076588
1,796801041
1,738366899
1,679932758
1,621498617
1,563064475
1,504630334
3
2,939552527
2,876456792
2,810844322
2,745231851
2,682136117
2,619040382
2,555944648
2,492848913
2,429753179
2,366657444
2,30356171
2,240465975
2,177370241
2,114274507
2,051178772
1,988083038
1,924987303
1,861891569
1,798795834
1,7357001
1,672604365
1,609508631
5
Pv Cummulative
2,093219331
2,039102378
1,98698454
1,934866702
1,88074975
1,826632797
1,774514959
1,724396236
1,674277512
1,624158789
1,574040065
1,523921342
1,473802619
1,423683895
1,373565172
1,323446449
1,273327725
1,223209002
1,173090279
1,124822973
1,078407084
1,030139779
2
36
147
147
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
1
52
Time
148
148
148
148
148
148
149
148
149
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
149
149
149
3
150
150
150
150
150
150
150
150
149
149
149
149
149
149
149
149
150
150
150
149
150
149
5
Cincau
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
146
146
147
147
147
147
147
147
147
2
0,058434141 4,031972
3,74882936
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,060764938
0,060764938
0,060764938
0,060764938
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,060764938
0,063095734
0,063095734
0,060764938
3
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,058434141
0,056275547
0,054116953
0,054116953
1
L
4,385543618
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,068129207
0,065612471
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,063095734
0,065612471
0,068129207
0,068129207
0,065612471
0,065612471
0,065612471
0,063095734
5
2
3,275795831
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,052117838
0,050118723
0,052117838
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
0,054116953
Lampiran 1. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 65 °C (Lanjutan)
3,74882936
3,690395218
3,631961077
3,573526936
3,515092794
3,456658653
3,398224512
3,33979037
3,281356229
3,222922088
3,164487946
3,106053805
3,047619664
2,989185522
2,930751381
2,87231724
2,813883098
2,755448957
2,697014816
2,638580674
2,582305127
2,528188175
1
4,031972
3,973537858
3,915103717
3,856669576
3,798235434
3,739801293
3,679036355
3,618271417
3,557506479
3,496741542
3,4383074
3,379873259
3,321439118
3,263004976
3,204570835
3,146136694
3,087702552
3,029268411
2,97083427
2,910069332
2,846973597
2,783877863
3
4,385543618
4,317414411
4,249285204
4,181155997
4,11302679
4,044897583
3,976768377
3,90863917
3,843026699
3,779930965
3,71683523
3,653739496
3,590643761
3,527548027
3,464452292
3,401356558
3,335744087
3,26761488
3,199485673
3,133873203
3,068260732
3,002648261
5
Pv Cummulative
3,275795831
3,221678878
3,167561925
3,113444973
3,05932802
3,005211067
2,951094115
2,896977162
2,842860209
2,788743257
2,734626304
2,680509352
2,626392399
2,574274561
2,524155837
2,472037999
2,417921047
2,363804094
2,309687142
2,255570189
2,201453236
2,147336284
2
37
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Time
5 89 165 165 165 165 165 165 166 166 166 166 166 167 167 167 167 167 167 167 167 167
9 89 166 166 165 166 166 166 166 166 167 167 167 167 167 168 168 168 168 168 168 168
Water 2 89 166 166 165 166 166 166 166 166 166 166 166 167 167 167 167 167 167 167 167 167
6 88 165 165 165 165 166 166 166 166 166 166 166 167 167 167 167 167 167 167 167 167
10 89 166 166 165 166 166 166 166 166 167 166 167 167 167 167 167 167 167 168 168 168
1 86 116 140 157 161 163 165 166 166 167 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Cincau 3 7 86 86 89 91 93 103 118 114 127 124 139 133 146 139 151 145 154 149 157 152 160 154 161 156 163 157 163 158 164 159 165 160 165 160 166 161 165 161 166 162 166 162
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C 8 86 99 114 127 136 143 147 152 154 157 158 160 161 162 162 163 163 164 164 164 165
1 0,000501187 0,005011872 0,031622777 0,11659144 0,158489319 0,18478498 0,215443469 0,232630507 0,232630507 0,251188643 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258
3 0,00050119 0,00063096 0,0008577 0,00584341 0,01165914 0,02928645 0,05011872 0,07356423 0,09261187 0,11659144 0,14677993 0,15848932 0,18478498 0,18478498 0,19952623 0,21544347 0,21544347 0,23263051 0,21544347 0,23263051 0,23263051
Lr 7 0,00050119 0,00073564 0,00184785 0,00429866 0,00926119 0,0184785 0,02928645 0,04641589 0,06309573 0,07943282 0,09261187 0,10797752 0,11659144 0,12589254 0,13593564 0,14677993 0,14677993 0,15848932 0,15848932 0,17113283 0,17113283
8 0,00050119 0,00135936 0,00429866 0,01165914 0,02326305 0,03981072 0,05411695 0,07943282 0,09261187 0,11659144 0,12589254 0,14677993 0,15848932 0,17113283 0,17113283 0,18478498 0,18478498 0,19952623 0,19952623 0,19952623 0,21544347
38
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Time
5 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 168 167 168 168 168 168 168
9 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Water 2 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 168 167 167 167 167 167 167
6 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167
10 168 168 168 168 168 168 168 168 168 167 167 168 168 167 167 167 168 168 168 168 168 168 168
1 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Cincau 3 7 166 162 167 163 166 163 167 163 167 163 167 163 167 163 167 164 167 164 167 163 167 163 167 164 167 164 167 163 167 163 167 163 166 164 167 164 167 164 167 164 167 165 167 165 167 165 8 165 165 165 165 165 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan) 1 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258
3 0,23263051 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864
Lr 7 0,17113283 0,18478498 0,18478498 0,18478498 0,18478498 0,18478498 0,18478498 0,19952623 0,19952623 0,18478498 0,18478498 0,19952623 0,19952623 0,18478498 0,18478498 0,18478498 0,19952623 0,19952623 0,19952623 0,19952623 0,21544347 0,21544347 0,21544347
8 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051
39
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
Time
5 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 168 167 167 168 167 168 168
9 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Water 2 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167
6 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 168 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167
10 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
1 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Cincau 3 7 167 164 167 164 167 164 168 165 167 165 167 165 167 164 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 168 165 166 165 167 165 167 165 167 165 166 165 167 165 167 165 167 165 8 166 166 167 166 167 167 166 166 166 166 166 166 166 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan) 1 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258
3 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,27122726 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,27122726 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864
Lr 7 0,19952623 0,19952623 0,19952623 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,19952623 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347
8 0,23263051 0,23263051 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864
40
67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
Time
5 167 167 168 168 168 167 168 167 168 168 168 167 167 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
9 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Water 2 167 167 168 168 167 167 168 167 168 167 167 167 167 167 168 167 167 168 168 168 168 168 168
6 167 167 168 168 167 167 168 167 167 167 167 167 167 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
10 168 168 168 168 167 167 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 167 168 168
1 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Cincau 3 7 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 168 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 168 165 168 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 8 167 167 167 167 166 167 167 167 167 166 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan) 1 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258
3 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,27122726 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,27122726 0,27122726 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864
Lr 7 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347
8 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864
41
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112
Time
5 168 167 168 168 168 167 168 168 168 168 168 167 168 168 168 167 167 168 168 167 168 168 167
9 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Water 2 167 167 167 167 168 167 168 168 167 167 167 167 168 168 168 167 167 168 168 168 168 167 167
6 168 167 168 167 168 167 168 168 167 167 167 167 168 168 168 167 167 168 168 167 168 167 167
10 168 168 168 168 168 167 168 168 168 168 168 168 168 168 168 167 168 168 168 168 168 168 167
1 168 168 168 168 168 168 168 168 168 167 168 167 168 168 168 167 167 168 168 168 168 167 167
Cincau 3 7 167 165 168 165 168 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 166 167 165 168 166 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 8 167 167 167 166 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 166 167 167 167 167 167 167
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan) 1 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,251188643 0,271227258 0,251188643 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,251188643 0,251188643 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,271227258 0,251188643 0,251188643
3 0,25118864 0,27122726 0,27122726 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,27122726 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864
Lr 7 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,23263051 0,21544347 0,23263051 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347
8 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864
42
113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132
Time
5 168 168 167 167 168 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 168 168 168
9 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Water 2 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 168 168 167
6 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 168 168 167
10 168 167 168 167 168 168 168 168 167 168 167 167 168 168 167 168 168 168 168 167
1 168 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 168 167 167 167 168 167 167 167
Cincau 3 7 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 166 165 167 165 167 165 167 166 166 165 167 165 167 165 167 165 167 165 166 166 8 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 166 167 167 167 167 167
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan) 1 0,271227258 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,271227258 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,271227258 0,251188643 0,251188643 0,251188643
3 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,23263051
Lr 7 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,23263051 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,23263051
8 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,23263051 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864
43
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Time
1 86 116 140 157 161 163 165 166 166 167 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Cincau 3 7 86 86 89 91 93 103 118 114 127 124 139 133 146 139 151 145 154 149 157 152 160 154 161 156 163 157 163 158 164 159 165 160 165 160 166 161 165 161 166 162 166 162 166 162 167 163
8 86 99 114 127 136 143 147 152 154 157 158 160 161 162 162 163 163 164 164 164 165 165 165
0,0027565 0,0183173 0,0741071 0,1375404 0,1716371 0,2001142 0,224037 0,2326305 0,2419096 0,261208 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273
1 0,000566072 0,000744327 0,003350555 0,008751279 0,020472795 0,039702585 0,061841474 0,083088049 0,104601656 0,131685683 0,152634623 0,171637149 0,18478498 0,192155606 0,20748485 0,215443469 0,224036988 0,224036988 0,224036988 0,232630507 0,232630507 0,241909575
3
L
0,000618415 0,001291746 0,003073256 0,006779925 0,013869843 0,023882472 0,037851167 0,054755811 0,071264279 0,086022348 0,100294695 0,112284478 0,121241991 0,13091409 0,141357783 0,146779927 0,152634623 0,158489319 0,164811075 0,17113283 0,17113283 0,177958905
7
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan)
0,00093027 0,00282901 0,0079789 0,0174611 0,03153688 0,04696383 0,06677489 0,08602235 0,10460166 0,12124199 0,13633623 0,15263462 0,16481107 0,17113283 0,17795891 0,18478498 0,19215561 0,19952623 0,19952623 0,20748485 0,21544347 0,21544347
8 0,00275653 0,021073854 0,095180963 0,232721342 0,404358492 0,604472716 0,828509704 1,061140211 1,303049786 1,564257736 1,835484994 2,106712252 2,37793951 2,649166768 2,920394026 3,191621284 3,462848542 3,7340758 4,005303058 4,276530316 4,547757573 4,818984831
1 0,000566072 0,001310399 0,004660954 0,013412233 0,033885028 0,073587612 0,135429087 0,218517136 0,323118792 0,454804476 0,607439099 0,779076248 0,963861228 1,156016834 1,363501684 1,578945153 1,802982141 2,027019129 2,251056116 2,483686623 2,71631713 2,958226705
0,000618415 0,001910161 0,004983417 0,011763342 0,025633184 0,049515656 0,087366823 0,142122634 0,213386913 0,299409262 0,399703956 0,511988434 0,633230425 0,764144515 0,905502298 1,052282225 1,204916848 1,363406167 1,528217242 1,699350072 1,870482903 2,048441808
Pv Cummulative 3 7
0,000930272 0,003759281 0,011738184 0,029199282 0,060736166 0,1077 0,174474888 0,260497237 0,365098893 0,486340884 0,622677118 0,775311741 0,940122816 1,111255646 1,289214551 1,473999531 1,666155136 1,865681368 2,065207599 2,27269245 2,488135919 2,703579388
8
44
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Time
1 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Cincau 3 7 166 163 167 163 167 163 167 163 167 163 167 164 167 164 167 163 167 163 167 164 167 164 167 163 167 163 167 163 166 164 167 164 167 164 167 164 167 165 167 165 167 165 167 164 167 164
8 165 165 165 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166 166
1 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273
3 0,241909575 0,241909575 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,241909575 0,241909575 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643
L 7 0,18478498 0,18478498 0,18478498 0,18478498 0,18478498 0,192155606 0,199526231 0,192155606 0,18478498 0,192155606 0,199526231 0,192155606 0,18478498 0,18478498 0,192155606 0,199526231 0,199526231 0,199526231 0,20748485 0,215443469 0,215443469 0,20748485 0,199526231
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan) 8 0,21544347 0,21544347 0,21544347 0,22403699 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051
1 5,090212089 5,361439347 5,632666605 5,903893863 6,175121121 6,446348379 6,717575637 6,988802895 7,260030153 7,531257411 7,802484669 8,073711927 8,344939185 8,616166442 8,8873937 9,158620958 9,429848216 9,701075474 9,972302732 10,24352999 10,51475725 10,78598451 11,05721176
Pv Cummulative 3 7 3,20013628 2,233226787 3,442045855 2,418011767 3,693234498 2,602796747 3,944423141 2,787581727 4,195611784 2,972366706 4,446800427 3,164522312 4,69798907 3,364048544 4,949177714 3,556204149 5,200366357 3,740989129 5,451555 3,933144735 5,702743643 4,132670966 5,953932286 4,324826572 6,205120929 4,509611551 6,456309573 4,694396531 6,698219147 4,886552137 6,940128722 5,086078368 7,191317366 5,2856046 7,442506009 5,485130831 7,693694652 5,692615682 7,944883295 5,908059151 8,196071938 6,12350262 8,447260581 6,33098747 8,698449224 6,530513701
8 2,919022857 3,134466326 3,349909795 3,573946783 3,806577289 4,039207796 4,271838303 4,504468809 4,737099316 4,969729823 5,20236033 5,434990836 5,667621343 5,90025185 6,132882356 6,365512863 6,59814337 6,830773877 7,063404383 7,29603489 7,528665397 7,761295903 7,99392641
45
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
Time
1 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Cincau 3 7 8 167 164 167 168 165 166 167 165 167 167 165 167 167 164 166 167 165 166 167 165 166 167 165 166 167 165 166 167 165 166 167 165 166 167 165 167 168 165 167 166 165 167 167 165 167 167 165 167 167 165 167 166 165 167 167 165 167 167 165 167 167 165 167 167 165 167
1 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273
3 0,251188643 0,261207951 0,261207951 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,261207951 0,251928882 0,241909575 0,251188643 0,251188643 0,241909575 0,241909575 0,251188643 0,251188643 0,251188643
L 7 0,199526231 0,20748485 0,215443469 0,215443469 0,20748485 0,20748485 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan) 8 0,24190957 0,24190957 0,24190957 0,25118864 0,24190957 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,23263051 0,24190957 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864
1 11,32843902 11,59966628 11,87089354 12,1421208 12,41334805 12,68457531 12,95580257 13,22702983 13,49825709 13,76948434 14,0407116 14,31193886 14,58316612 14,85439337 15,12562063 15,39684789 15,66807515 15,93930241 16,21052966 16,48175692 16,75298418 17,02421144
Pv Cummulative 3 7 8,949637868 6,730039933 9,210845818 6,937524783 9,472053769 7,152968252 9,723242412 7,368411721 9,974431055 7,575896571 10,2256197 7,783381422 10,47680834 7,998824891 10,72799698 8,21426836 10,97918563 8,429711829 11,23037427 8,645155298 11,48156291 8,860598767 11,73275156 9,076042236 11,99395951 9,291485705 12,24588839 9,506929174 12,48779796 9,722372643 12,73898661 9,937816112 12,99017525 10,15325958 13,23208483 10,36870305 13,4739944 10,58414652 13,72518304 10,79958999 13,97637169 11,01503346 14,22756033 11,23047693
8 8,235835985 8,47774556 8,719655135 8,970843778 9,212753353 9,44538386 9,678014366 9,910644873 10,14327538 10,37590589 10,60853639 10,85044597 11,10163461 11,35282325 11,6040119 11,85520054 12,10638918 12,35757783 12,60876647 12,85995511 13,11114376 13,3623324
46
68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
Time
1 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168 168
Cincau 3 7 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 168 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 168 165 168 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165
8 167 167 167 166 167 167 167 167 166 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167
1 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273
3 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,261207951 0,261207951 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,261207951 0,271227258 0,261207951 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643
L 7 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan) 8 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,24190957 0,24190957 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,24190957 0,24190957 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864
1 17,2954387 17,56666595 17,83789321 18,10912047 18,38034773 18,65157499 18,92280224 19,1940295 19,46525676 19,73648402 20,00771128 20,27893853 20,55016579 20,82139305 21,09262031 21,36384757 21,63507482 21,90630208 22,17752934 22,4487566 22,71998386 22,99121111
Pv Cummulative 3 7 14,47874897 11,44592039 14,72993762 11,66136386 14,98112626 11,87680733 15,2323149 12,0922508 15,48350355 12,30769427 15,7447115 12,52313774 16,00591945 12,73858121 16,25710809 12,95402468 16,50829673 13,16946815 16,75948538 13,38491162 17,01067402 13,60035508 17,26186266 13,81579855 17,52307061 14,03124202 17,79429787 14,24668549 18,05550582 14,46212896 18,30669447 14,67757243 18,55788311 14,8930159 18,80907175 15,10845937 19,06026039 15,32390284 19,31144904 15,53934631 19,56263768 15,75478977 19,81382632 15,97023324
8 13,61352104 13,86470969 14,11589833 14,3578079 14,59971748 14,85090612 15,10209477 15,35328341 15,59519298 15,83710256 16,0882912 16,33947984 16,59066849 16,84185713 17,09304577 17,34423442 17,59542306 17,8466117 18,09780035 18,34898899 18,60017763 18,85136628
47
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111
Time
1 168 168 168 168 168 168 168 168 168 167 168 167 168 168 168 167 167 168 168 168 168 167
Cincau 3 7 167 165 168 165 168 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 166 167 165 168 166 167 165 167 165 167 165 167 165
8 167 167 167 166 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 166 167 167 167 167 167
1 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,261208 0,261208 0,261208 0,261208 0,2712273 0,2712273 0,261208 0,2511886 0,261208 0,2712273 0,2712273 0,2712273 0,261208
3 0,251188643 0,261207951 0,271227258 0,261207951 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,261207951 0,261207951 0,251188643 0,251188643 0,251188643
L 7 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,224036988 0,224036988 0,224036988 0,224036988 0,215443469 0,215443469 0,215443469
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan)
8 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,24190957 0,24190957 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,24190957 0,24190957 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864
1 23,26243837 23,53366563 23,80489289 24,07612014 24,3473474 24,61857466 24,88980192 25,16102918 25,43225643 25,69346438 25,95467234 26,21588029 26,47708824 26,74831549 27,01954275 27,2807507 27,53193935 27,7931473 28,06437455 28,33560181 28,60682907 28,86803702
Pv Cummulative 3 7 20,06501497 16,18567671 20,32622292 16,40112018 20,59745018 16,61656365 20,85865813 16,83200712 21,10984677 17,04745059 21,36103541 17,26289406 21,61222406 17,47833753 21,8634127 17,693781 22,11460134 17,90922446 22,36578999 18,12466793 22,61697863 18,3401114 22,86816727 18,55555487 23,11935591 18,77099834 23,37054456 18,98644181 23,6217332 19,20188528 23,87292184 19,42592227 24,12411049 19,64995925 24,38531844 19,87399624 24,64652639 20,09803323 24,89771503 20,3134767 25,14890367 20,52892017 25,40009232 20,74436364
8 19,10255492 19,35374356 19,60493221 19,84684178 20,08875136 20,33994 20,59112864 20,84231728 21,09350593 21,34469457 21,59588321 21,84707186 22,0982605 22,34944914 22,60063779 22,85182643 23,09373601 23,33564558 23,58683422 23,83802287 24,08921151 24,34040015
48
112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132
Time
1 167 168 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 168 167 167 167 168 167 167 167
Cincau 3 7 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 167 165 166 165 167 165 167 165 167 166 166 165 167 165 167 165 167 165 167 165 166 166
88 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 167 166 167 167 167 167 167
1 0,2511886 0,261208 0,261208 0,2511886 0,2511886 0,2511886 0,2511886 0,2511886 0,2511886 0,2511886 0,2511886 0,2511886 0,2511886 0,261208 0,261208 0,2511886 0,2511886 0,261208 0,261208 0,2511886 0,2511886 34,203114
3 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,241909575 0,241909575 0,251188643 0,251188643 0,241909575 0,241909575 0,251188643 0,251188643 0,251188643 0,241909575 30,62865848
L 7 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,224036988 0,224036988 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,215443469 0,224036988 25,29445704
Lampiran 2. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 75 °C (Lanjutan)
8 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,24190957 0,24190957 0,25118864 0,25118864 0,25118864 0,25118864 29,5968035
1 29,11922566 29,38043361 29,64164157 29,89283021 30,14401885 30,39520749 30,64639614 30,89758478 31,14877342 31,39996207 31,65115071 31,90233935 32,153528 32,41473595 32,6759439 32,92713254 33,17832118 33,43952913 33,70073709 33,95192573 34,20311437
Pv Cummulative 3 7 25,65128096 20,95980711 25,9024696 21,17525058 26,15365825 21,39069404 26,40484689 21,60613751 26,65603553 21,82158098 26,90722418 22,03702445 27,15841282 22,25246792 27,40960146 22,46791139 27,66079011 22,68335486 27,91197875 22,89879833 28,16316739 23,1142418 28,40507697 23,32968527 28,64698654 23,54512873 28,89817519 23,7605722 29,14936383 23,98460919 29,3912734 24,20864618 29,63318298 24,42408965 29,88437162 24,63953312 30,13556026 24,85497659 30,38674891 25,07042005 30,62865848 25,29445704
8 24,5915888 24,84277744 25,09396608 25,34515473 25,59634337 25,84753201 26,09872065 26,3499093 26,60109794 26,85228658 27,10347523 27,35466387 27,60585251 27,85704116 28,1082298 28,35013937 28,59204895 28,84323759 29,09442624 29,34561488 29,59680352
49
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Time
7 9 82 80 172 172 169 175 173 183 183 183 183 183 183 183 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184
Water 6 8 787 83 *** 179 175 175 175 177 178 179 180 181 182 182 182 183 183 184 184 184 184 184 184 184 184
10 386 -291
1 81 81 103 130 147 158 165 169 172 174 176 177 178 178 179 179 179 180 180 180 180 181 181
3 75 78 102 128 145 154 162 168 170 173 175 176 177 178 178 178 178 179 178 179 180 180 180
Cincau 5 82 85 100 124 142 153 162 167 170 174 175 177 178 178 179 179 180 180 180 181 181 181 182 2 80 85 99 126 145 157 165 171 175 178 180 181 182 183 184 184 184 184 184 185 185 185 185
Lampiran 3. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 85 °C 4 80 83 104 131 148 158 165 169 172 175 176 177 178 179 179 179 179 180 180 180 180 180 180
1 0,000341455 0,000341455 0,00184785 0,014677993 0,054116953 0,125892541 0,215443469 0,292864456 0,368694506 0,429866235 0,501187234 0,541169527 0,584341413 0,584341413 0,630957344 0,630957344 0,630957344 0,681292069 0,681292069 0,681292069 0,681292069 0,735642254 0,735642254
3 0,000215443 0,000271227 0,001711328 0,012589254 0,046415888 0,092611873 0,17113283 0,271227258 0,316227766 0,398107171 0,464158883 0,501187234 0,541169527 0,584341413 0,584341413 0,584341413 0,584341413 0,630957344 0,584341413 0,630957344 0,681292069 0,681292069 0,681292069
Lr 5 0,000368695 0,000464159 0,001467799 0,009261187 0,036869451 0,08576959 0,17113283 0,251188643 0,316227766 0,429866235 0,464158883 0,541169527 0,584341413 0,584341413 0,630957344 0,630957344 0,681292069 0,681292069 0,681292069 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,794328235 2 0,000316228 0,000464159 0,001359356 0,010797752 0,046415888 0,11659144 0,215443469 0,341454887 0,464158883 0,584341413 0,681292069 0,735642254 0,794328235 0,857695899 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 1 1 1 1
4 0,000316228 0,000398107 0,001995262 0,015848932 0,058434141 0,125892541 0,215443469 0,292864456 0,368694506 0,464158883 0,501187234 0,541169527 0,584341413 0,630957344 0,630957344 0,630957344 0,630957344 0,681292069 0,681292069 0,681292069 0,681292069 0,681292069 0,681292069
50
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Time
7
9 184 184 184 184 184 184 184 184 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185
Water 6 8 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184
10
1 181 181 181 181 182 181 182 182 182 182 182 182 182 182 182 183 183 183 183 183 183 183
3 180 181 180 180 181 181 181 181 181 182 182 182 182 182 182 183 182 182 182 183 183 183
Cincau 5 181 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 183 183 182 182 182 182 182 183 183 183 2 185 186 185 185 186 185 185 186 186 186 186 186 186 187 186 187 186 187 186 187 187 186
4 180 180 181 181 181 181 181 181 181 181 182 181 182 181 182 182 181 181 181 182 182 182
1 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,794328235 0,735642254 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899
Lampiran 3. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 85 °C (Lanjutan)
3 0,681292069 0,735642254 0,681292069 0,681292069 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,857695899 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,857695899 0,857695899 0,857695899
Lr 5 0,735642254 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,857695899 0,857695899 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,857695899 0,857695899 0,857695899 2 1 1,079775162 1 1 1,079775162 1 1 1,079775162 1,079775162 1,079775162 1,079775162 1,079775162 1,079775162 1,165914401 1,079775162 1,165914401 1,079775162 1,165914401 1,079775162 1,165914401 1,165914401 1,079775162
4 0,681292069 0,681292069 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,794328235 0,735642254 0,794328235 0,735642254 0,794328235 0,794328235 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,794328235 0,794328235 0,794328235
51
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Time
7
9 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185 185
Water 6 8 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184 184
10
1 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183
3 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 184 184 184 184 185 184 184 184 184 184 185
Cincau 5 183 183 184 184 184 184 184 184 184 184 183 183 184 184 184 184 184 184 184 184 184 2 187 186 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187
4 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 183 183 183 183 183 183 183 183 183 184 183
1 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899
Lampiran 3. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 85 °C (Lanjutan)
3 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 1 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 1
Lr 5 0,857695899 0,857695899 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,857695899 0,857695899 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 2 1,165914401 1,079775162 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401
4 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,926118728 0,857695899
52
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Time
1 81 81 103 130 147 158 165 169 172 174 176 177 178 178 179 179 179 180 180 180 180 181
3 75 78 102 128 145 154 162 168 170 173 175 176 177 178 178 178 178 179 178 179 180 180
Cincau 5 82 85 100 124 142 153 162 167 170 174 175 177 178 178 179 179 180 180 180 181 181 181 2 80 85 99 126 145 157 165 171 175 178 180 181 182 183 184 184 184 184 184 185 185 185
4 80 83 104 131 148 158 165 169 172 175 176 177 178 179 179 179 179 180 180 180 180 180 0,000341455 0,001094652 0,008262921 0,034397473 0,090004747 0,170668005 0,254153963 0,330779481 0,399280371 0,465526734 0,52117838 0,56275547 0,584341413 0,607649379 0,630957344 0,630957344 0,656124707 0,681292069 0,681292069 0,681292069 0,708467162
1 0,000243335 0,000991278 0,007150291 0,029502571 0,069513881 0,131872352 0,221180044 0,293727512 0,357167468 0,431133027 0,482673058 0,52117838 0,56275547 0,584341413 0,584341413 0,584341413 0,607649379 0,607649379 0,607649379 0,656124707 0,681292069
3
Lampiran 3. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 85 °C (Lanjutan)
0,000416427 0,000965979 0,005364493 0,023065319 0,06131952 0,12845121 0,211160737 0,283708205 0,373047 0,447012559 0,502664205 0,56275547 0,584341413 0,607649379 0,630957344 0,656124707 0,681292069 0,681292069 0,708467162 0,735642254 0,735642254
L 5 0,000390193 0,000911758 0,006078554 0,02860682 0,081503664 0,166017455 0,278449178 0,402806885 0,524250148 0,632816741 0,708467162 0,764985245 0,826012067 0,891907313 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,963059364 1 1
2 0,000357167 0,001196685 0,008922097 0,037141537 0,092163341 0,170668005 0,254153963 0,330779481 0,416426695 0,482673058 0,52117838 0,56275547 0,607649379 0,630957344 0,630957344 0,630957344 0,656124707 0,681292069 0,681292069 0,681292069 0,681292069
4
53
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Time
1 181 181 181 181 181 182 181 182 182 182 182 182 182 182 182 182 183 183 183 183 183 183
3 180 180 181 180 180 181 181 181 181 181 182 182 182 182 182 182 183 182 182 182 183 183
Cincau 5 182 181 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 183 183 182 182 182 182 182 183 183 2 185 185 186 185 185 186 185 185 186 186 186 186 186 186 187 186 187 186 187 186 187 187
4 180 180 180 181 181 181 181 181 181 181 181 182 181 182 181 182 182 181 181 181 182 182
1 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,764985245 0,764985245 0,764985245 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,826012067 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899
3 0,681292069 0,681292069 0,708467162 0,708467162 0,681292069 0,708467162 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,764985245 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,826012067 0,826012067 0,794328235 0,794328235 0,826012067 0,857695899
Lampiran 3. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 85 °C (Lanjutan)
5 0,764985245 0,764985245 0,764985245 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,826012067 0,857695899 0,826012067 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,826012067 0,857695899
L 2 1 1 1,039887581 1,039887581 1 1,039887581 1,039887581 1 1,039887581 1,079775162 1,079775162 1,079775162 1,079775162 1,079775162 1,122844782 1,122844782 1,122844782 1,122844782 1,122844782 1,122844782 1,122844782 1,165914401
4 0,681292069 0,681292069 0,681292069 0,708467162 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,735642254 0,764985245 0,764985245 0,764985245 0,764985245 0,764985245 0,794328235 0,764985245 0,735642254 0,735642254 0,764985245 0,794328235
54
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Time
1 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183
3 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 184 184 184 184 185 184 184 184 184 184 185
Cincau 5 183 183 183 184 184 184 184 184 184 184 184 183 183 184 184 184 184 184 184 184 184 184 2 186 187 186 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187
4 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 183 183 183 183 183 183 183 183 183 184 183
1 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 45,01241142
3 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,891907313 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,963059364 0,963059364 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,963059364 44,4939109
Lampiran 3. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 85 °C (Lanjutan) L 5 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,891907313 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,891907313 0,857695899 0,891907313 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 0,926118728 46,22860525 2 1,122844782 1,122844782 1,122844782 1,122844782 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 1,165914401 61,0827174
4 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,794328235 0,826012067 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,857695899 0,891907313 0,891907313 43,28591158
55
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Time
1 81 81 103 130 147 158 165 169 172 174 176 177 178 178 179 179 179 180 180 180 180 181
3 75 78 102 128 145 154 162 168 170 173 175 176 177 178 178 178 178 179 178 179 180 180
Cincau 5 82 85 100 124 142 153 162 167 170 174 175 177 178 178 179 179 180 180 180 181 181 181 2 80 85 99 126 145 157 165 171 175 178 180 181 182 183 184 184 184 184 184 185 185 185
4 80 83 104 131 148 158 165 169 172 175 176 177 178 179 179 179 179 180 180 180 180 180 0,000341455 0,001436107 0,009699028 0,044096501 0,134101248 0,304769253 0,558923216 0,889702697 1,288983068 1,754509802 2,275688182 2,838443652 3,422785065 4,030434444 4,661391789 5,292349133 5,94847384 6,629765909 7,311057978 7,992350047 8,700817209
1 0,000243335 0,001234613 0,008384904 0,037887476 0,107401356 0,239273708 0,460453752 0,754181264 1,111348732 1,542481759 2,025154818 2,546333198 3,109088668 3,693430081 4,277771494 4,862112908 5,469762287 6,077411666 6,685061045 7,341185751 8,02247782
3
Lampiran 3. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 85 °C (Lanjutan)
0,000416427 0,001382406 0,006746899 0,029812218 0,091131738 0,219582948 0,430743685 0,71445189 1,08749889 1,534511449 2,037175654 2,599931124 3,184272537 3,791921916 4,422879261 5,079003968 5,760296037 6,441588106 7,150055268 7,885697522 8,621339776
Pv Cummulative 5 0,000390193 0,001301951 0,007380505 0,035987325 0,117490989 0,283508444 0,561957622 0,964764507 1,489014656 2,121831397 2,830298559 3,595283803 4,42129587 5,313203183 6,239321911 7,16544064 8,091559368 9,017678096 9,98073746 10,98073746 11,98073746
2 0,000357167 0,001553852 0,010475949 0,047617486 0,139780827 0,310448832 0,564602795 0,895382277 1,311808971 1,79448203 2,31566041 2,87841588 3,486065259 4,117022603 4,747979948 5,378937292 6,035061999 6,716354068 7,397646137 8,078938206 8,760230275
4
56
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Time
1 181 181 181 181 181 182 181 182 182 182 182 182 182 182 182 182 183 183 183 183 183 183
3 180 180 181 180 180 181 181 181 181 181 182 182 182 182 182 182 183 182 182 182 183 183
Cincau 5 182 181 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 183 183 182 182 182 182 182 183 183 2 185 185 186 185 185 186 185 185 186 186 186 186 186 186 187 186 187 186 187 186 187 187
4 180 180 180 181 181 181 181 181 181 181 181 182 181 182 181 182 182 181 181 181 182 182
1 9,436459464 10,17210172 10,90774397 11,64338623 12,37902848 13,14401373 13,90899897 14,67398422 15,46831245 16,26264068 17,05696892 17,85129715 18,64562539 19,43995362 20,23428186 21,02861009 21,85462216 22,71231806 23,57001396 24,42770986 25,28540575 26,14310165
3 8,703769889 9,385061959 10,09352912 10,80199628 11,48328835 12,19175551 12,92739777 13,66304002 14,39868228 15,13432453 15,89930978 16,69363801 17,48796624 18,28229448 19,07662271 19,87095095 20,69696302 21,52297508 22,31730332 23,11163155 23,93764362 24,79533952
Lampiran 3. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 85 °C (Lanjutan) Pv Cummulative 5 9,386325021 10,15131027 10,91629551 11,71062374 12,50495198 13,29928021 14,09360845 14,88793668 15,68226492 16,47659315 17,27092139 18,06524962 18,85957786 19,68558992 20,54328582 21,36929789 22,16362612 22,95795436 23,75228259 24,54661083 25,37262289 26,23031879 2 12,98073746 13,98073746 15,02062504 16,06051262 17,06051262 18,1004002 19,14028778 20,14028778 21,18017537 22,25995053 23,33972569 24,41950085 25,49927601 26,57905118 27,70189596 28,82474074 29,94758552 31,0704303 32,19327509 33,31611987 34,43896465 35,60487905
4 9,441522344 10,12281441 10,80410648 11,51257364 12,2482159 12,98385815 13,71950041 14,45514266 15,19078492 15,92642717 16,66206943 17,42705467 18,19203991 18,95702516 19,7220104 20,48699565 21,28132388 22,04630913 22,78195138 23,51759364 24,28257888 25,07690712
57
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Time
1 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183
3 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 183 184 184 184 184 185 184 184 184 184 184 185
Cincau 5 183 183 183 184 184 184 184 184 184 184 184 183 183 184 184 184 184 184 184 184 184 184 2 186 187 186 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187
4 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 182 183 183 183 183 183 183 183 183 183 184 183
1 27,00079755 27,85849345 28,71618935 29,57388525 30,43158115 31,28927704 32,14697294 33,00466884 33,86236474 34,72006064 35,57775654 36,43545244 37,29314833 38,15084423 39,00854013 39,86623603 40,72393193 41,58162783 42,43932373 43,29701962 44,15471552 45,01241142
3 25,65303542 26,51073131 27,36842721 28,22612311 29,08381901 29,94151491 30,79921081 31,65690671 32,5146026 33,3722985 34,2299944 35,12190171 36,04802044 36,97413917 37,9002579 38,86331726 39,82637663 40,75249536 41,67861408 42,60473281 43,53085154 44,4939109
Lampiran 3. Hasil perhitungan uji penetrasi panas suhu 85 °C (Lanjutan) Pv Cummulative 5 27,08801469 27,94571059 28,80340649 29,6953138 30,62143253 31,54755126 32,47366999 33,39978872 34,32590744 35,25202617 36,1781449 37,07005221 37,92774811 38,81965542 39,74577415 40,67189288 41,59801161 42,52413034 43,45024907 44,37636779 45,30248652 46,22860525 2 36,72772383 37,85056861 38,9734134 40,09625818 41,26217258 42,42808698 43,59400138 44,75991578 45,92583018 47,09174458 48,25765899 49,42357339 50,58948779 51,75540219 52,92131659 54,08723099 55,25314539 56,41905979 57,5849742 58,7508886 59,916803 61,0827174
4 25,87123535 26,66556359 27,45989182 28,25422005 29,04854829 29,84287652 30,63720476 31,43153299 32,22586123 33,02018946 33,8145177 34,64052976 35,49822566 36,35592156 37,21361746 38,07131336 38,92900926 39,78670516 40,64440105 41,50209695 42,39400427 43,28591158
58
59
Lampiran 4. Kurva standar asam galat Konsentrasi asam galat (mg/mL) 0 50 100 150 200 250 300
Absorbansi 0.00 0.055 0.099 0.144 0.188 0.240 0.295
Kurva Standar Asam Galat 0.35
Absorbansi
0.3 0.25 0.2
y=0,0018x+0,0010 R²=0,9984
0.15 0.1 0.05 0 0
50
100
150
200
Konsentrasi (mg/L)
250
300
350
85 oC 2
85 oC 1
75 oC 2
75 oC 1
65 oC 2
65 oC 1
Kontrol 1 Kontrol 2
Sampel
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
0,095 0,092 0,096 0,090 0,104 0,109 0,106 0,104 0,074 0,072 0,070 0,073 0,087 0,083 0,085 0,083
Ulangan Absorbansi
Total Fenol (mg GAE/g sampel) 52,2222 50,5556 52,7778 49,4444 57,2222 60,0000 58,3333 57,2222 40,5556 39,4444 38,3333 40,0000 47,7778 45,5556 46,6667 45,5556
Lampiran 5. Hasil analisis kandungan fenolik total
46,1111
46,6667
39,1667
40,0000
57,7778
58,6111
51,1111
51,3889
Rataan1
Sd
RSDa
RSDh
46,3889 0,3928 0,8468 3,1751
39,5833 0,5893 1,4886 3,2518
58,1944 0,5893 1,0126 3,0686
51,2500 0,1964 0,3833 3,1278
Rataan2
V
V
V
V
Ket
60
61
Lampiran 6. Hasil analisis sidik ragam kandungan fenolik total Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N 65 oC 2 75 oC 2 Sampel 85 oC 2 Kontrol 2 1 4 Ulangan 2 4 Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: FenolTotal Source Type III Sum df of Squares
Mean Square
F
Model 19464,638a 5 3892,928 Sampel 370,013 3 123,338 Ulangan ,781 1 ,781 Error ,106 3 ,035 Total 19464,744 8 a. R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = 1,000)
110103,456 3488,352 22,096
Sig. ,000 ,000 ,018
Post Hoc Tests Sampel Multiple Comparisons Dependent Variable: FenolTotal (I) (J) Mean Std. Sig. Sampel Sampel Differenc Error e (I-J)
95% Confidence Interval Lower Upper Bound Bound ,000 6,1429 7,7460 ,000 -12,4682 -10,8651 ,000 -5,6626 -4,0596
65 oC Kontrol 6,9445* ,18803 Dunnett t (275 oC Kontrol -11,6667* ,18803 sided)a 85 oC Kontrol -4,8611* ,18803 Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,035. *. The mean difference is significant at the 0,05 level. a. Dunnett t-tests treat one group as a control, and compare all other groups against it.
62
Homogeneous Subsets FenolTotal Sampel
N
Subset 1
a,b
Duncan
75 oC
2
85 oC Kontrol 65 oC Sig.
2 2 2
2
3
4
39,5833 46,3889 51,2500 1,000
1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,035. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000. b. Alpha = 0,05.
1,000
58,1945 1,000
85 °C 2
85 °C 1
75 °C 2
75 °C 1
65 °C 2
65 °C 1
K2
K1
Sampel
A660
0,230 0,232 0,226 0,227 0,365 0,366 0,366 0,366 0,384 0,385 0,370 0,365 0,512 0,511 0,481 0,481
U
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
0,110 0,111 0,109 0,110 0,113 0,111 0,112 0,110 0,114 0,114 0,110 0,112 0,143 0,144 0,139 0,138
A642
E (mL) 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000
DWS (g) 0,5098 0,5098 0,5135 0,5135 0,5275 0,5275 0,5099 0,5099 0,5369 0,5369 0,5004 0,5004 0,5197 0,5197 0,5089 0,5089
Lampiran 7. Hasil analisis kandungan total klorofil Total Klorofil (mg/100 g sampel) 10,2558 10,3471 10,0496 10,1195 12,7882 12,7129 13,2012 13,1023 12,9892 13,0091 13,4365 13,4305 17,4558 17,4837 16,9776 16,9280 16,9528
17,4697
13,4335
12,9992
13,1518
12,7506
10,0846
10,3015
Rataan1
Sd
RSDa
17,2113 0,3655 2,1238
13,2163 0,3071 2,3235
12,9512 0,2837 2,1902
10,1930 0,1534 1,5046
Rataan2
7,3722
7,6712
7,6946
7,9770
RSDh
V
V
V
V
Ket
63
64
Lampiran 8. Hasil analisis sidik ragam kandungan total klorofil Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N
Sampel
Ulangan
65 oC
2
75 oC 85 oC
2 2
Kontrol 1
2 4
2
4
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: TotalKlorofil Source Type III Sum df Mean Square of Squares Model Sampel Ulangan Error Total
1482,861a 50,789 ,006 ,309 1483,170
5 3 1 3 8
296,572 16,930 ,006 ,103
F 2881,823 164,507 ,054
Sig. ,000 ,001 ,832
a. R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = ,999) Post Hoc Tests Sampel Multiple Comparisons Dependent Variable: TotalKlorofil (I) (J) Mean Std. Sampel Sampel Difference Error (I-J)
Dunnett t (2sided)a
65 oC 75 oC 85 oC
Kontrol Kontrol Kontrol
2,8124* ,32080 *
3,0776 ,32080 7,0725* ,32080
Sig.
95% Confidence Interval
,007
Lower Bound 1,4450
Upper Bound 4,1798
,005 ,000
1,7101 5,7050
4,4450 8,4399
Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,103. *. The mean difference is significant at the 0,05 level. a. Dunnett t-tests treat one group as a control, and compare all other groups against it.
65
Homogeneous Subsets
Sampel
TotalKlorofil N
Subset
1
Duncan
a,b
2
3
Kontrol
2
65 oC
2
12,9512
75 oC
2
13,2164
85 oC
2
Sig.
10,1388
17,2113 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,103. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000. b. Alpha = 0,05.
,469
1,000
66
Lampiran 9. Kurva standar asam askorbat Konsentrasi asam askorbat (mg/mL) 0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Absorbansi 0.841 0.718 0.594 0.453 0.347 0.216 0.097 0.005
Kurva Standar Asam Askorbat 0.9 0.8
Absorbansi
0.7 0.6 0.5
Y = 0,8338X-0,0006 R² = 0,9984
0.4 0.3 0.2 0.1 0 0
200
400
600
800 Konsentrasi
1000
1200
1400
1600
% Inhibisi
120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00
0.00
1.00
3.00
Konsentrasi (g/mL)
2.00
4.00
y = 24,94x + 20,82 R² = 0,8604
y = -5.7736x2 + 43.304x + 17.461 R² = 0.9369
Kontrol Ulangan 1
5.00
% Inhibisi
120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00
Sd1 0,1682 0,0841 0,1682 0,0841 0,1682 0,3363 0,3363 0,0841
Rataan1 26,6350 29,5482 34,7206 38,2283 43,6385 53,0321 77,7646 99,1082
0.00
1.00
3.00 Konsentrasi (g/mL)
2.00
4.00
Sd2 0,0841 0,0841 0,2522 0,2522 0,1682 0,0841 0,0841 0,0000
5.00
26,9322 29,9049 34,6611 38,1094 44,2331 53,0916 77,7051 99,2866
Rataan2
y = 25,09x + 20,81 R² = 0,8598
y = -5.7385x2 + 43.155x + 17.658 R² = 0.9354
Kontrol Ulangan 2
Lampiran 10. Hasil analisis aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC50 Sampel kontrol Absorbansi % Inhibisi Konsentrasi K1 K2 K1 K2 (g/mL) 1 2 2 1 2 1 1 2 0,06 0,616 0,618 0,614 0,615 26,7539 26,5161 26,9917 26,8728 0,15 0,593 0,592 0,589 0,590 29,4887 29,6076 29,9643 29,8454 0,30 0,550 0,548 0,548 0,551 34,6017 34,8395 34,8395 34,4828 0,45 0,520 0,519 0,522 0,519 38,1688 38,2878 37,9310 38,2878 0,60 0,475 0,473 0,470 0,468 43,5196 43,7574 44,1141 44,3520 1,00 0,393 0,397 0,394 0,395 53,2699 52,7943 53,1510 53,0321 2,00 0,189 0,185 0,188 0,187 77,5268 78,0024 77,6457 77,7646 4,00 0,008 0,007 0,006 0,006 99,0488 99,1677 99,2866 99,2866
67
% Inhibisi
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
1 0,570 0,514 0,430 0,373 0,309 0,169 0,012
0.00
0.50
1.50
Konsentrasi (g/mL)
1.00
2.00
y = 21,81x + 42,33 R² = 0,6741
y = -27.757x2 + 95.375x + 17.532 R² = 0.9196
2 0,564 0,513 0,432 0,373 0,310 0,169 0,014
K2 1 0,570 0,510 0,430 0,377 0,308 0,171 0,014
Absorbansi
2 0,566 0,512 0,433 0,372 0,311 0,166 0,014
K1
65 C Ulangan 1
0,06 0,15 0,30 0,45 0,60 1,00 2,00
Konsentrasi (g/mL)
2.50
1 32,2235 38,8823 48,8704 55,6480 63,2580 79,9049 98,5731
2 32,6992 39,1201 48,5137 55,7669 63,0202 80,2616 98,3353
K1
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
0.00
32,4614 39,0012 48,6920 55,7075 63,1391 80,0832 98,4542
Rataan1 0,3363 0,1682 0,2522 0,0841 0,1682 0,2522 0,1682
Sd1
0.50
1.50 Konsentrasi (g/mL)
1.00
y = -27.568x2 + 94.866x + 17.657 R² = 0.9179
65 C Ulangan 2
2 32,9370 39,0012 48,6326 55,6480 63,1391 79,9049 98,3353
K2 1 32,2235 39,3579 48,8704 55,1724 63,3769 79,6671 98,3353
% Inhibisi
%Inhibisi
Sampel 65 °C
2.00
32,5803 39,1795 48,7515 55,4102 63,2580 79,7860 98,3353
Rataan2
2.50
0,5045 0,2522 0,1682 0,3363 0,1682 0,1682 0,0000
Sd2
68
% Inhibisi
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
1 0,757 0,722 0,669 0,592 0,545 0,430 0,247 0,083
0.00
1.00
3.00
Konsentrasi (g/mL)
2.00
y = 14,95x + 21,47 R² = 0,8877
y = -6.767x2 + 47.828x + 6.1842 R² = 0.9896
4.00
2 0,763 0,722 0,658 0,598 0,545 0,431 0,244 0,083
K2 1 0,766 0,730 0,655 0,597 0,539 0,431 0,246 0,083
Absorbansi
2 0,755 0,725 0,667 0,608 0,539 0,434 0,243 0,085
K1
75 C Ulangan 1
0,06 0,15 0,30 0,45 0,60 1,00 2,00 4,00
Konsentrasi (g/mL)
5.00
1 9,9881 14,1498 20,4518 29,6076 35,1962 48,8704 70,6302 90,1308
2 10,2259 13,7931 20,6897 27,7051 35,9096 48,3948 71,1058 89,8930
K1 0,1682 0,2522 0,1682 1,3453 0,5045 0,3363 0,3363 0,1682
Sd1
0.00
20.00
40.00
60.00
0.00
1.00
3.00 Konsentrasi (g/mL)
2.00
Sd2 0,2522 0,6726 0,2522 0,0841 0,5045 0,0000 0,1682 0,0000
5.00
9,0963 13,6742 21,9382 28,9536 35,5529 48,7515 70,8680 90,1308
Rataan2
4.00
y = 14,98x + 21,51 R² = 0,8857
y = -6.8347x2 + 48.127x + 6.1297 R² = 0.9891 80.00
100.00
10,1070 13,9715 20,5707 28,6564 35,5529 48,6326 70,8680 90,0119
Rataan1
75 C Ulangan 2
2 9,2747 14,1498 21,7598 28,8942 35,1962 48,7515 70,9869 90,1308
K2 1 8,9180 13,1986 22,1165 29,0131 35,9096 48,7515 70,7491 90,1308
% Inhibisi
% Inhibisi
Sampel 75 °C
69
% Inhibisi
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
0.00
100.00 y =
120.00
1.00
3.00
4.00
5.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
16,2901 20,8680 27,2295 33,9477 40,1902 53,2105 79,4293 94,8276
Rataan1 0,1682 0,4204 0,0000 0,0841 0,3363 0,0841 0,0000 0,0841
1.00
3.00 Konsentrasi (g/mL)
2.00
4.00
Sd2 0,0841 0,1682 0,0000 0,0841 0,0841 0,0000 0,1682 0,0841
5.00
16,1118 21,0464 27,1106 33,9477 40,3686 53,1510 79,4293 94,5898
Rataan2
y = 19,97x + 21,74 R² = 0,8600
y = -7.555x2 + 51.159x + 10.18 R² = 0.9802
0.00
Sd1
85 C Ulangan 2
2 16,17122 20,92747 27,11058 34,00713 40,42806 53,15101 79,31034 94,64923
K2 1 16,05232 21,16528 27,11058 33,88823 40,30916 53,15101 79,54816 94,53032
% Inhibisi 2 16,4090 21,1653 27,2295 33,8882 40,4281 53,2699 79,4293 94,7681
K1 1 16,1712 20,5707 27,2295 34,0071 39,9524 53,1510 79,4293 94,8870
y = 19,94x + 21,79 R² =0,8615
Konsentrasi (g/mL)
2.00
+ 51.081x + 10.2 R² = 0.9802
85 C Ulangan 1
2 0,705 0,665 0,613 0,555 0,501 0,394 0,174 0,045
K2 1 0,706 0,663 0,613 0,556 0,502 0,394 0,172 0,046
Absorbansi
2 0,703 0,663 0,612 0,556 0,501 0,393 0,173 0,044
K1
1 0,705 0,668 0,612 0,555 0,505 0,394 0,173 0,043
-7.5217x2
0,06 0,15 0,30 0,45 0,60 1,00 2,00 4,00
Konsentrasi (g/mL)
% Inhibisi
Sampel 85 °C
70
71
Lampiran 11. Hasil analisis sidik ragam nilai IC50 Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N 65 oC 75 oC Sampel 85 oC Kontrol 1 Ulangan 2
2 2 2 2 4 4
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: IC50 Source Type III Sum of Squares
df
Mean Square
Model 5,658a 5 1,132 Sampel ,524 3 ,175 Ulangan 4,500E-006 1 4,500E-006 Error 4,900E-006 3 1,633E-006 Total 5,658 8 a. R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = 1,000)
F 692862,982 106997,314 2,755
Sig. ,000 ,000 ,196
72
Post Hoc Tests Sampel Multiple Comparisons Dependent Variable: IC50 (I) (J) Sampel Sampel
Dunnett t (2sided)a
Mean Differenc e (I-J)
Std. Error
,00127 80 ,00127 80 ,00127 80
65 oC
Kontrol
-,462200*
75 oC
Kontrol
,231900*
85 oC
Kontrol
,051900*
Sig.
95% Confidence Interval Lower Upper Bound Bound
,000 -,467648 -,456752 ,000
,226452
,237348
,000
,046452
,057348
Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 1,63E-006. *. The mean difference is significant at the 0,05 level. a. Dunnett t-tests treat one group as a control, and compare all other groups against it. Homogeneous Subsets IC50 Sampel
N
Subset 1
a,b
Duncan
65 oC
2
Kontrol 85 oC 75 oC Sig.
2 2 2
2
3
4
,383500 ,845700 ,897600 1,000
1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 1,63E-006. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000. b. Alpha = 0,05.
1,000
1,077600 1,000
1 2 1 2 1 2 1 2
K
85 oC
75 oC
65 oC
U
Sampel
4,0835 4,0672 4,0241 4,0334 4,0113 4,0157 4,0132 4,0317
W1
1,0948 1,1094 2,3559 2,5421 1,0947 1,0911 2,4384 2,9701
W2 3,8463 3,9210 1,1007 1,0829 3,9380 3,9893 1,1181 1,1119
W3
Lampiran 12. Hasil analisis kadar serat kasar
5,1247 5,2153 3,6370 3,8043 5,2128 5,2584 3,7374 4,2598
W4
Kadar Serat Kasar (%) 4,4961 4,5461 4,4830 4,4454 4,4898 4,4326 4,5076 4,4101 4,4588
4,4612
4,4642
4,5211
X
0,0690
0,0405
0,0266
0,0353
Sd
1,5474
0,9069
0,5957
0,7817
RSDa
3,1941
3,1938
3,1935
3,1874
RSDh
V
V
V
V
Keterangan
73
74
Lampiran 13. Hasil analisis sidik ragam kadar serat kasar Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N 1 4 Ulangan 2 4 65 oC 2 75 oC 2 Sampel 85 oC 2 Kontrol 2 Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: SeratKasar Source Type III Sum of Squares
df
Mean Square
Model 160,309a 5 32,062 Ulangan ,003 1 ,003 Sampel ,005 3 ,002 Error ,006 3 ,002 Total 160,314 8 a. R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = 1,000)
F 16541,551 1,306 ,924
Sig. ,000 ,336 ,525
Post Hoc Tests Sampel Multiple Comparisons Dependent Variable: SeratKasar (I) (J) Mean Std. Sampel Sampel Differenc Error e (I-J)
Sig.
95% Confidence Interval Lower Upper Bound Bound -,2446 ,1308 -,2476 ,1278 -,2499 ,1254
65 oC Kontrol -,0569 ,04403 ,522 75 oC Kontrol -,0599 ,04403 ,491 85 oC Kontrol -,0623 ,04403 ,468 Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,002. a. Dunnett t-tests treat one group as a control, and compare all other groups against it. Dunnett t (2sided)a
75
Homogeneous Subsets SeratKasar Sampel
N
Subset 1 85 oC 2 4,4589 75 oC 2 4,4612 a,b 65 oC 2 4,4642 Duncan Kontrol 2 4,5211 Sig. ,244 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,002. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000. b. Alpha = 0,05.
76
RIWAYAT HIDUP Nabila Yusrina Nur Abidah, lahir di Jakarta pada tanggal 24 November 1993, lahir dari pasangan Ayah Agus Sufyan, S.E dan Ibu Dr. Pudji Astuti, M.T. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penulis memulai jenjang pendidikan dari TK Gembira Jatibening Bekasi (1997-1999). Kemudian menamatkan jenjang SD di SD Al-Azhar 23 Jatikramat Bekasi (1999-2005), jenjang SMP di SMP Al-Azhar 6 Jakapermai Bekasi (2005-2008), jenjang SMA di SMAN 61 Pondok Bambu Jakarta Timur (2008-2011). Penulis melanjutkan jenjang S1 di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Talenta Mandiri (UTM). Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis pernah menjadi panitia acara Baur dan Access (2013) serta menjadi asisten praktikum Mikrobiologi Pangan. Sebagai tugas akhir, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Optimasi Proses Pasteurisasi Jelly Drink Cincau Hijau-Rosela Dalam Kaleng Berdasarkan Karakteristik Fungsionalnya”. Korespondensi dengan penulis dapat melalui email
[email protected].