KAJIAN POLISAKARIDA MANNAN DARI BUNGKIL INTI SAWIT SEBAGAI PENGENDALI Salmonella thypimurium DAN IMMUNOSTIMULAN PADA AYAM
MA’RUF TAFSIN
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa disertasi saya dengan judul: kajian polisakarida mannan dari bungkil inti sawit sebagai pengendali Salmonella thypimurium dan immunostimulan pada ayam adalah benar-benar asli karya saya dengan arahan komisi pembimbing, dan bukan hasil jiplakan atau tiruan dari tulisan siapapun serta belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.
Bogor, Agustus 2007 Ma’ruf Tafsin NIM D016010061
ABSTRACT MA’RUF TAFSIN. Studies on Mannan Containing Polysaccharides from Palm Kernel Meal as Immunostimulant and to Control Salmonella thypimurium on Chicken. Under the supervisions of NAHROWI, KG WIRYAWAN, KAMALUDDIN ZARKASIE, WIRANDA G PILIANG, and LILY A SOFYAN. Palm Kernel Meal (PKM) is a by-product of palm kernel oil extraction and found in large quantity in Indonesia. The inclusion of PKM on poultry diet are limited due to some nutritional problems such as anti-nutritional properties (mannan). On the other hand, mannan containing polysaccharides (PM) play in various biological functions particularly in enhancing the immune response and the ability to block the colonization of pathogen bacteria in the intestine of poultry The study consisted of three steps. The first step was the extraction process to produce PM from PKM. The second step was to investigate the inhibitory effect of PM against Salmonella thypimurium (in vitro and in vivo). In vivo studies were conducted using chicks that were challenged orally with S. thypimurium. The third step was to study the effect of PM from PKM as immunostimulant that were detected through of the antibody responses against ND (New Castle Disease) and IBD (Infectious Bursal Disease) virus. The levels of PM that were used in the study consisted of 0, 1000, 2000, 3000, 4000 ppm of mannan containing polysaccharides, in term of total sugar. The result of the first step indicated that the polysaccharide was dominated by the galactose and mannose with ratio of 1:3, respectively. The extraction produced mannose ranging from 0.15-7.58% of the total mannan. The highest content of mannose was shown after treating PKM with water as the solvent. The result of second step showed that PM did not have bactericidal effect, but agglutination test showed the positive result microscopically. Compared with the control group, the number of chicks fed PM (2000-4000 ppm) decreased Salmonella incidence. The total number Salmonella colony (cfu) also decreased that was proved in the second experiment. At third step, the titers against IBD virus of chicks fed PM had higher titers than that of the control diet, whereas the titers against ND virus was not influenced by treatments. The effect of PM gave various results on chicken performances. The results indicated that PM from PKM gave positive results on poultry performances at the condition of pathogen challenge (Salmonella), and at the level of 3000 ppm had 10% and 20% higher weight gain than that of the control group in the first and in the second experiment, respectively. The different result was shown in the third step, where the effect of PM did not influence the weight gain of the chicks. It is concluded that PM showed the immunostimulant activity and prevented the colonization of Salmonella at the caecum of chicks, and could be used as feed additive in poultry diet. Keywords: Palm Kernel Meal, Mannan, Salmonella thypimurium, Immunostimulant, Chicken.
RINGKASAN MA’RUF TAFSIN. Kajian Polisakarida Mannan dari Bungkil Inti Sawit sebagai Pengendali Salmonella thypimurium dan Immunostimulan pada Ayam. Dibimbing oleh, NAHROWI, KG WIRYAWAN, KAMALUDDIN ZARKASIE, WIRANDA G PILIANG, dan LILY A SOFYAN. Bungkil inti sawit (BIS) adalah produk samping dari industri pengolahan minyak kelapa sawit dengan ketersediaan yang tinggi di Indonesia. Penggunaan BIS dalam pakan unggas terbatas karena kandungan mannannya yang tinggi dan dapat bersifat anti nutrisi. Di lain pihak, polisakarida mannan (PM) mempunyai fungsi lain khususnya dapat meningkatkan respon kekebalan dan kemampuannya menghambat kolonisasi bakteri yang merugikan ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari komposisi kimia PM dari BIS dan efeknya sebagai pengendali Salmonella thypimurium dan sebagai immunostimulan pada ternak ayam. Proses ekstraksi untuk mendapatkan PM dari dinding sel BIS menggunakan metode ekstraksi air panas. Keragaman berat molekul dilihat secara kromatografi menggunakan gel sephadex-G 50 (16X800 mm), dan analisis komponen gula menggunakan HPLC yang dilengkapi dengan P-NH2 Carbohydrate column. Efek PM dari BIS sebagai pengendali Salmonella (in vitro) dilakukan dengan melihat uji aglutinasi dan inkubasi bakteri baik pada media agar maupun media cair. Tingkat penggunaan PM yang digunakan yaitu 0, 1000, 2000, 3000, 4000 ppm berdasarkan kandungan total gulanya. Pengujian in vivo dilakukan dengan menggunakan ayam broiler dan petelur (masing-masing 216 ekor) yang diinfeksi secara oral dengan 104 cfu Salmonella thypimurium pada hari ketiga. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (RPT) dengan galur ayam sebagai petak utama dan tingkat PM sebagai anak petak. Pengujian lanjutan dilakukan pada 60 ekor ayam boiler dan dilakukan uji tantang dengan 107 cfu Salmonella thypimurium pada hari ke tujuh. Tingkat penggunaan PM yang dilakukan sama dengan pengujian in vitro. Pengujian PM sebagai immunostimulan dilakukan dengan menggunakan masing-masing 180 ekor ayam broiler dan petelur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak-petak terbagi (RPPT) dengan galur ayam sebagai petak utama, dosis vaksin (penuh dan setengah) sebagai anak petak, dan tingkat PM sebagai anak-anak petak. Vaksin yang digunakan adalah ND (New castle disease) dan IBD (Infectious bursal disease) dan titernya diamati 3 minggu setelah vaksinasi kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1218-3168 mg total gula dapat diperoleh dari 100 g BIS. Jumlah mannosa yang dihasilkan dari total mannan yang ada pada BIS sekitar 0.15-7.58%. Penggunaan kaca pada proses ekstraksi menghasilkan rendemen sebanyak 5.49% dan 7.58%, berturut-turut pada pelarut menggunakan akuades dan NaOH 0.05 N. Analisis menggunakan kromatografi filtrasi gel menunjukkan ekstrak tersebut didominasi oleh polisakarida, yang tersusun atas galaktosa, mannosa dan sejumlah kecil glukosa. Polisakarida ini didominasi oleh galaktosa dan mannosa dengan rasio 1:3. Kombinasi perlakuan ’grinding’ dengan bantuan pecahan kaca dan menggunakan pelarut air menunjukkan kandungan mannosa yang tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
PM dari BIS tidak menunjukkan efek bakterisidal, tetapi jumlah koloni bakteri semakin menurun seiiring dengan meningkatnya PM dalam media cair, dan uji agglutinasi menunjukkan hasil positif secara mikroskopis. Penggunaan PM dari BIS (2000-4000 ppm) menurunkan insiden Salmonella. Jumlah koloni (cfu) Salmonella pada caecum juga menunjukkan penurunan akibat penggunaan PM yang terlihat pada penelitian kedua. Pengujian sebagai immunostimulan menunjukkan bahwa titer ND dipengaruhi galur ayam. Ayam petelur menunjukkan titer lebih tinggi dibandingkan ayam broiler, dan dosis vaksin penuh menunjukkan titer lebih tinggi dibandingkan dosis setengah. Penggunaan PM ternyata tidak mempengaruhi titer ND. Pengujian terhadap titer antibodi IBD menunjukkan hasil yang berbeda. Titer IBD tidak dipengaruhi oleh galur ayam dan dosis vaksin, sebaliknya penggunaan PM menunjukkan adanya pengaruh. Penggunaan PM pada tingkat 1000; 3000; dan 4000 ppm mempunyai titer nyata lebih tinggi dibandingkan kontrol, tetapi diantara penggunaan 1000-4000 ppm tidak menunjukkan perbedaan nyata. Penggunaan PM dari BIS terhadap penampilan ayam menunjukkan hasil yang beragam. Pada percobaan pengendali Salmonella, penggunaan PM pada tingkat 2000-3000 ppm menunjukkan pertambahan berat badan (PBB) lebih baik dibandingkan kontrol dan terjadi peningkatan PBB sebesar 10% dan 20% lebih tinggi dibandingkan kontrol, berturut-turut pada penelitian pertama dan kedua. Selanjutnya penggunaan PM sebanyak 4000 ppm menunjukkan konversi ransum yang lebih buruk dibandingkan perlakuan lainnya. Pada percobaan sebagai immunostimulan, PM dari BIS tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi, PBB maupun konversi ransum. Hasil tersebut menunjukkan bahwa PM dari BIS menunjukkan hasil positif terhadap penampilan ternak pada kondisi uji tantang patogen. Dapat disimpulkan bahwa PM dari BIS menunjukkan adanya aktivitas sebagai immunostimulan dan mencegah kolonisasi Salmonella sehingga dapat digunakan sebagai imbuhan pakan dalam ransum ayam. Kata
kunci:
Bungkil Inti sawit, Mannan, Immunostimulan, Ayam.
Salmonella
thypimurium,
@ Hak cipta milik IPB, tahun 2007 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
KAJIAN POLISAKARIDA MANNAN DARI BUNGKIL INTI SAWIT SEBAGAI PENGENDALI Salmonella thypimurium DAN IMMUNOSTIMULAN PADA AYAM
MA’RUF TAFSIN
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Ternak
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
Judul Disertasi : Kajian Polisakarida Mannan dari Bungkil Inti Sawit sebagai Pengendali Salmonella thypimurium dan Immunostimulan pada Ayam Nama : MA’RUF TAFSIN NIM : D016010061
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc. Ketua
Dr. Ir. Komang G Wiryawan. Anggota
Kamaluddin Zarkasie,DVM, PhD Anggota
Prof.Dr. Ir. Wiranda G Piliang, M.Sc. Anggota
Prof. Dr. Lily A Sofyan, M.Sc. (Alm) Anggota
Diketahui Koordinator Program Mayor Pascasarjana Departemen INTP
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr.Ir. Muhammad Ridla, M.Agr.
Prof.Dr.Ir. Khairil A Notodiputro, MS.
Tanggal Ujian : 20 Agustus 2007
Tanggal Lulus :
KATA PENGANTAR Segala puji hanya kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam. Rasa syukur penulis panjatkan, karena atas tuntunan dan kehendak-Mu tugas ini dapat terselesaikan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khazanah baru
mengenai pemanfaatan bungkil inti sawit yaitu sebagai sumber mannan yang berfungsi sebagai pengendali Salmonella dan immunostimulan pada ayam. Penelitian ini dapat terselesaikan atas arahan, saran, dan kerjasama yang sangat baik dari komisi pembimbing, oleh karena itu ucapan terima kasih saya ucapkan kepada almarhumah Prof. Dr. Lily A. Sofyan selaku ketua komisi pembimbing, dan anggota komisi pembimbing yang terdiri atas Dr. Ir. Nahrowi MSc,
Dr. Ir. Komang G Wiryawan, Kamaluddin Zarkasie, DVM, PhD., dan
Prof.Dr.Ir. Wiranda G Piliang, MSc. Banyak sekali sumbangan pemikiran, waktu, dan segala pengertian yang telah diberikan komisi pembimbing kepada saya dan penulis berharap ”bekal” tersebut dapat diteruskan kepada
orang lain yang
memerlukan, sehingga menjadi amalan yang senantiasa mengalir. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Beasiswa Program Pascasarjana (BPPS) Dirjen Dikti, pimpinan dan staf Sekolah Pascasarjana IPB, Fakultas Peternakan IPB, dan Program Studi Ilmu Ternak Pascasarjana IPB atas penerimaan dan pelayanan yang baik selama penulis mengikuti pendidikan program doktor pada sekolah pascasarjana IPB. Ucapan yang sama penulis juga sampaikan kepada Rektor Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin, Rektor Universitas Al-Azhar, Medan, Koordinator Kopertis Wilayah XI Kalimantan dan Kopertis Wilayah I Sumatera Utara yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk melanjutkan pendidikan program doktor di IPB. Bantuan dalam pelaksanaan penelitian banyak penulis rasakan, oleh karena itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Pimpinan dan Staf dari Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fapet IPB; Laboratorium Bakteriologi FKH IPB; Laboratorium Mikrobiologi, Biokimia dan Fisiologi Nutrisi Fapet IPB; Laboratorium Pusat Studi Ilmu Hayat PAU IPB; Laboratorium Immunologi FKH
IPB; Laboratorium Balai Pasca Panen Cimanggu, serta Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan FPIK IPB atas segala dukungannya dalam pelaksanaan penelitian ini. Secara pribadi penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Yatno; Achmad Jaelani; Mas Winarno dan Mbak Ida; Allaily; Merry dan adikadik INMT 39 yang banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian, serta teman pada Program Studi Ilmu Ternak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Dorongan moril maupun materiil banyak penulis rasakan dari keluarga, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada ayahanda H. Moch Saleh dan Ibunda Sukaesih serta Bapak dan Ibu mertua H. Hasan Hanfi (alm) dan Hj. Chairani K Lubis, serta saudaraku: Agus Patlas, Widaningsih, dan Awal Nugraha. Ucapan yang sama penulis sampaikan kepada Keluarga Hj. Pimi Aeni(alm), Kel. Syarief Maulana SKM, Kel Handi Soetisna SE,MSi, Kel. Prof. Dr. Kooswardono Mudikdjo dan Kel Prof. Dr. Chairuddin P Lubis, DTM&H,DSAk yang banyak membantu selama proses pendidikan penulis. Akhirnya kepada istri tercinta Dr. Nevy D. Hanafi, SPt,MSi.dan Anakku tersayang Rifda Amaliya Maruf, Penulis ucapkan terima kasih atas segala dorongan, semangat, pengorbanan yang kalian berikan dan semoga hal ini semakin memperkuat ikatan kebersamaan diantara kita.
Akhir kata, penulis
berharap tulisan ini banyak memberikan manfaat dalam perkembangan industri peternakan, khususnya pakan ternak ayam, baik dimasa sekarang maupun yang akan datang.
Bogor, Agustus 2007
Ma’ruf Tafsin
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 26 Nopember 1967 di Pandeglang (Banten), anak kedua dari empat saudara pasangan H. Mochamad Soleh dan Sukaesih.
Menikah dengan Nevy D Hanafi pada tahun 2001 dan dikaruniai
seorang putri, Rifda Amaliya Maruf yang lahir pada tanggal 5 Nopember 2001 di Bogor. Pendidikan dasar dan menengah penulis selesaikan di kota kelahirannya, dan pada tahun 1986 penulis diterima pada Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Bandung.
Selepas pendidikan sarjana, penulis menempuh
pendidikan magister pada Program Studi Ilmu Ternak ,Program Pascasarjana IPB yang diselesaikan pada tahun 2000.
Selanjutnya pada tahun 2001 penulis
melanjutkan pendidikan program doktor pada lembaga yang sama. Pendidikan Pascasarjana penulis tempuh atas beasiswa BPPS Ditjen Dikti. Riwayat pekerjaan penulis dimulai pada tahun 1994 sebagai tenaga pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Islam Kalimantan (Kopertis Wilayah XI) di Banjarmasin. Selanjutnya, pada mulai tahun 2004 sampai sekarang penulis bekerja pada Fakultas Pertanian Universitas Al-Azhar (Kopertis Wilayah I) di Medan.
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.....................................................................................
Halaman xiv
DAFTAR GAMBAR................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................
xvi
1 PENDAHULUAN ................................................................................
1
Latar Belakang.................................................................................
1
Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................
3
Kerangka Penelitian ........................................................................
3
2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................
6
Mikroflora pada Saluran Pencernaan Unggas .................................
6
Penggunaan Antibiotik ……………………………………………
10
Sistem Kekebalan Tubuh (Imunitas)...............................................
11
Mannan Oligosasakarida (MOS).....................................................
15
3 EKSTRAK POLISAKARIDA MENGANDUNG MANNAN DARI BUNGKIL INTI SAWIT Pendahuluan.....................................................................................
22
Bahan dan Metode ...........................................................................
24
Hasil..................................................................................................
26
Pembahasan .....................................................................................
31
Kesimpulan .....................................................................................
35
4 POLISAKARIDA MENGANDUNG MANNAN DARI BUNGKIL INTI SAWIT SEBAGAI PENGENDALI Salmonella thypimurium PADA AYAM Pendahuluan......................................................................................
36
Bahan dan Metode ...........................................................................
38
Hasil..................................................................................................
43
Pembahasan .....................................................................................
54
Kesimpulan ......................................................................................
60
5 POLISAKARIDA MENGANDUNG MANNAN DARI BUNGKIL INTI SAWIT SEBAGAI IMMUNOSTIMULAN PADA AYAM Pendahuluan......................................................................................
61
Bahan dan Metode ...........................................................................
63
Hasil..................................................................................................
66
Pembahasan .....................................................................................
72
Kesimpulan ......................................................................................
77
6 PEMBAHASAN UMUM …………………………………………….
78
7 KESIMPULAN......................................................................................
86
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
87
LAMPIRAN ..............................................................................................
96
xiii
DAFTAR TABEL Halaman 1 Mekanisme pengaturan bakteri secara langsung dan tidak langsung terhadap mikroflora saluran pencernaan pada ayam...........................
9
2 Persentase komponen gula netral pada bungkil inti sawit (BIS)...........
16
3 Perbandingan penggunaan antibiotik dengan MOS..............................
20
4 Pengaruh cara ekstraksi terhadap kandungan total gula yang dihasilkan dari 100 g BIS......................................................................
26
5 Pengaruh cara ekstraksi terhadap kandungan dan rasio komponen gula yang dideteksi dengan HPLC yang dilengkapi Carbohydrate column...................................................................................................
28
6 Susunan ransum percobaan...................................................................
39
7 Pengaruh penggunaan polisakarida mannan dari BIS terhadap konsumsi ransum ayam umur 1-28 hari (g/ekor)..................................
45
8 Pengaruh penggunaan polisakarida mannan dari BIS terhadap pertambahan bobot badan (PBB) ayam umur 1-28 hari (g/ekor)........
46
9 Pengaruh penggunaan polisakarida mannan dari BIS terhadap pertambahan bobot badan akhir ayam umur 1-28 hari (g/ekor)..........
47
10 Pengaruh penggunaan polisakarida mannan dari BIS terhadap konversi ransum ayam umur 1-28 hari.................................................
48
11 Pengaruh penggunaan polisakarida mannan dari BIS terhadap kolonisasi bakteri Salmonella ..............................................................
49
12 Penggunaan polisakarida mannan (PM) terhadap konsumsi dan konversi ransum serta pertambahan bobot badan (PBB)ayam broiler .
51
13 Penggunaan polisakarida mannan (PM) dari BIS terhadap insiden infeksi, pH caecum dan indeks bursa fabricius.....................................
53
14 Susunan ransum percobaan...................................................................
63
15 Pengaruh penggunaan PM dari BIS pada dosis vaksin dan galur ayam berbeda terhadap konsumsi ransum selama 6 minggu (g/ekor)..
66
16 Pengaruh penggunaan PM dari BIS pada dosis vaksin dan galur ayam berbeda terhadap PBB selama 6 minggu (g/ekor.)......................
67
17 Pengaruh penggunaan PM dari BIS pada dosis vaksin dan galur ayam berbeda terhadap bobot akhir selama 6 minggu (g/ekor.)...........
68 xiv
Halaman 18 Pengaruh penggunaan PM dari BIS pada dosis vaksin dan galur ayam berbeda terhadap konversi ransum..............................................
69
19 Pengaruh penggunaan PM dari BIS pada dosis vaksin dan galur ayam berbeda terhadap titer antibodi ND (2log)...................................
70
20 Pengaruh penggunaan PM dari BIS pada dosis vaksin dan galur ayam berbeda terhadap titer antibodi IBD (2log)..................................
71
xv
DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Kerangka tahapan penelitian kajian polisakarida mengandung mannan dari BIS sebagai pengendali Salmonella thypimurium dan immunostimulan pada ayam.......................................
5
2 Mikroflora pada saluran pencernaan ayam....................................
6
3 Tiga jalur aktivasi komplemen.........................................................
13
4 Aktivasi komplemen melalui jalur lektin.........................................
14
5 Mekanisme kerja MOS mencegah kolonisasi bakteri merugikan (CFNP TAP Review).........................................
17
6 Kromatogram untuk perlakuan ekstraksi dengan pelarut akuades (a); NaOH 0.05 N (b); NaOH 0.1 N (c)..........................................
27
7 Pemisahan polisakarida dalam sephadex G50 (16x800 mm) pada perlakuan pelarut akuades ..............................................................
29
8 Pemisahan polisakarida dalam sephadex G50 (16x800 mm) pada perlakuan pelarut akuades + kaca .................................................
30
9 Struktur mannan dari guaran............................................................
30
10 Pemisahan polisakarida dalam sephadex G50 (16x800 mm) pada perlakuan pelarut NaOH 0.1N + kaca ............................................
33
11 Hasil uji aglutinasi terhadap Salmonella sp.....................................
43
12 Pengaruh penambahan ekstrak BIS terhadap koloni bakteri yang terbentuk (log CFU).........................................................................
44
13 Pengaruh penggunaan PM dari BIS terhadap jumlah koloni bakteri Salmonella (log cfu/g)....................................................... ..
50
14 Pengaruh penggunaan polisakarida mannan (PM) terhadap bobot badan ayam broiler (g/ekor).............................................................
52
15 Pengaruh penggunaan PM dari BIS terhadap jumlah koloni Salmonella (log cfu/ml)....................................................................
53
16 Struktur galaktomannan dari bungkil inti sawit..............................
79
17 Struktur mannan dari S cerevisiae ...................................................
82
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Analisis ragam terhadap kandungan total gula terekstrak...............
97
2 Analisis ragam terhadap konsumsi ransum ayam (percobaan Salmonella tahap I)..........................................................................
98
3 Analisis ragam terhadap pertambahan bobot badan (PBB) ayam (percobaan Salmonella tahap I).........................................................
100
4 Analisis ragam terhadap bobot badan akhir ayam (percobaan Salmonella tahap I).........................................................
101
Analisis ragam terhadap konversi ransum ayam (percobaan antibakteri).......................................................................................
103
5
2
6 Pengujian χ insiden bakteri Salmonella..........................................
105
7 Analisis ragam terhadap cfu (log) Salmonella.................................
106
8 Analisis ragam terhadap berat relatif bursa fabricius......................
107
9 Analisis ragam terhadap pH caecum................................................
108
10 Analisis ragam terhadap konsumsi ransum ayam (percobaan immunostimulan).............................................................................
109
11
Analisis ragam terhadap pertambahan bobot badan ayam (percobaan immunostimulan)..........................................................
111
12
Analisis ragam terhadap bobot akhir ayam (percobaan immunostimulan)............................................................................
113
Analisis ragam terhadap konversi ransum ayam (percobaan immunostimulan)…………………………………………………...
115
Analisis ragam terhadap titer antibodi ND ayam (percobaan immunostimulan)…………………………………………………..
117
Analisis ragam terhadap titer antibodi IBD ayam (percobaan immunostimulan) …………………………………………………..
118
13 14 15
xvii