JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 8 No. 2, Oktober 2008 : 115 - 123
KAJIAN PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PELATIHAN KERJA (TRAINING) Oleh Nusa Muktiadji dan Triandi Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui program pelatihan tenaga kerja yang telah dilaksanakan oleh PT. FIF Cabang Bogor, dan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh pelatihan tenaga kerja terhadap kualitas kerja karyawan khususnya bagian pemasaran. Dari hasi penelitian yang menggunakan insrumen angket dengan rumus koefisien korelasi Rank Spearman maka dapat diketahui bahwa pelatihan tenaga kerja mempunyai hubungan yang tinggi dengan tingkat kualitas kerja karyawan, hal ini ditunjukan dengan besarnya r rank = 0,611 dan diketahui koefisien determinasi sebesar = 37,33 % hal ini berarti derajat hubungan kedua variabel tersebut adalah sebesar 37,32 % dan sisanya yang sebesar 62,67 % dipengaruhi oleh faktor–faktor lain. Dari penelitian juga dapat diambil kesimpulan bahwa pelatihan tenaga kerja mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat kualitas kerja karyawan khususnya bagian pemasaran. Keywords: Pelatihan Tenaga Kerja; Kualitas Kerja.
PENDAHULUAN Melihat situasi dan kondisi prekonomian dewasa ini keadaan Indonesia tidak jauh berbeda dengan negara – negara Asia lainnya yakni yang sedang dilanda krisis ekonomi dan keuangan yang mengakibatkan lemahnya berbagai sektor perekonomian. Untuk mengantisifasinya keadaan ini maka perusahaan perlu sekali meneliti dan menelaah sumber daya menusianya, karena dalam usaha meningkatkan kemampuan dan kualitas karyawannya dan segala kemungkinan dan kesempatan yang ada dimasa yang akan datang. Suatu perusahaan agar tetap mampu berada didepan perusahaan lainnya maka perlu bagi perusahaan tersebut untuk dapat bersaing. Perkembangan hidup manusia, kemajuan teknologi, kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan bentuk-bentuk usaha dari tahun
ke tahun atau dari zaman ke zaman mendorong manusia untuk mencari cara -cara yang paling efektif dan efisien dalam pelaksanaannya kegiatan usahanya yaitu untuk mencapai segala tujuannya yang telah ditetapkan dalam tujuannya masing – masing. Agar perusahaan dapat meningkatkan kualitas karyawannya yang dapat diandalkan terutama karyawan bagian pemasarannya. Maka perusahaan perlu mempersiapkan karyawan yang terampil dalam mengerjakan pekerjaannya baik secara cepat maupun secara tepat, agar perusahaan dapat menunjang pembagunan perusahaan atau kemajuan perusahaan maka perlu dipersiapkan tenaga yang profesional untuk menanganinya, mempersiapkan karyawan ini harus didasarkan pada segi kwantitas maupun segi kwalitas. Dengan diselenggarakannya pelatihan yang berencana, terarah, bertahap dan terus menerus, merupakan satu cara yang efektif dan
MUKTIADJI dan TRIANDI, Kajian Peningkatan Kualitas Kinerja melalui Pelatihan
efisien untuk merubah keterampilan dan kemampuan karyawan agar lebih meningkat dari sebelumnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analiasa Hubungan Program Pelatihan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan
METODE PENELITIAN
1.
PT. FIF Cabang Bogor melaksanakan program pelatihan secara internal, pelatihan secara internal adalah pelatihan yang dilaksanakan didalam perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode perhitungan tinggkat kualitas kerja karyawannya dengan uji hipotesis dan metode deskriptif dengan cara menggunakan instrumen angket yang disebarkan kepada 30 orang karyawan sebagai responden. Instrumen angket ini terdiri dari 15 peryataan dalam bentuk skala likert yang memberikan alternatif jawaban yaitu SS (Sangat setuju), S (Setuju), RR (Ragu – ragu), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setiju). Analisa data penelitian ini menggunakan rumus korelasi dengan menggunakan rumus Rank Spearman dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t, dengan dk = n − 2 dengan taraf signifikan α = 0,05 .
Uji Normalitas Data rogram pelatihan Pengujian normalitas data program pelatihan dapat dilakukan dengan teknik 2
uji chi kuadrat ( x ). Adapun persyaratan data dapat disebut mempunyai sebaran normal adalah x Hitung < x Tabel . Berikut hasil perhitungan uji normalitas data program pelatihan : Rentang = Sekor terbesar – sekor terkecil = 57 – 19 = 38 Kelas = 1+ ( 3,3 ) log n = 1+ ( 3,3 ) log 30 = 1+ ( 3,3 ) 1,4771 = 5,8 atau 6 Panjang Kelas = Sekorterbesar − sekorterkecil kelas 38 = 6 = 6,3 atau 6 2
2
Tabel 1. Pengujian Normalitas data Program Pelatihan
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Interval 19 – 25 26 – 32 33 – 39 40 – 46 47 – 53 54 – 60 Jumlah
fo
fh
( fo − fh )
( fo − f h )2
4 8 4 5 6 3 30
1 4 10 10 4 1 30
3 4 -6 -5 2 2 0
9 16 36 25 4 4 94
x 2 Hitung < x 2Tabel , sedang 2 harga Chi Kuadrat ( x ) hitung = 24,1.
2
Harga tersebutselanjutnya dibandingkan 2
2
5 %, maka harga Chi Kuadrat ( x ) tabel 116
9 4 3,6 2,5 1 4 24,1
= 42,557. Karena harga Chi Kuadrat ( x ) hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel ( 24,1< 42,557 ), maka kesimpulan data program pelatihan berada pada sebaran normal.
Jadi
pula dengan harga Chi Kuadrat ( x ) tabel, dengan derajat kebebasan (dk) 30 – 1 = 29. Bila dk = 29 dan taraf kesalahan =
( fo − fh )2 fh
2.
Uji Normalitas Data Kualitas Kerja
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 8 No. 2, Oktober 2008
Pengujian normalitas data kualitas kerja dapat dilakukan dengan teknik uji chi 2
kuadrat ( x ). Adapun persyaratan data dapat disebut mempunyai sebaran normal adalah x Hitung < x Tabel . Berikut hasil perhitungan uji normalitas data Kualitas Kerja : Rentang = Sekor terbesar – sekor terkecil = 34 – 15 = 19 Kelas = 1+ ( 3,3 ) log n 2
2
= 1+ ( 3,3 ) log 30 = 1+ ( 3,3 ) 1,4771 = 5,8 atau 6 Panjang Kelas Sekorterbesar − sekorterkecil kelas 19 = 6 = 3, 16 atau 3
=
Tabel 2. Pengujian Normalitas data Kualitas Kerja
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Interval 15 – 18 19 – 22 23 – 26 27 – 30 31 – 34 35 – 38 Jumlah
fo
fh
( fo − fh )
( fo − fh )2
6 8 7 4 5 0 30
1 4 10 10 4 1 30
5 4 -3 -6 1 -1 0
25 16 9 36 1 1 88
Jadi x 2 Hitung < x 2Tabel , sedang harga 2
Chi Kuadrat ( x ) hitung = 34,75. Harga tersebutselanjutnya dibandingkan pula 2
dengan harga Chi Kuadrat ( x ) tabel, dengan derajat kebebasan (dk) 30 – 1 = 29. Bila dk = 29 dan taraf kesalahan = 5 2
%, maka harga Chi Kuadrat ( x ) tabel = 2
42,557. Karena harga Chi Kuadrat ( x ) hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel (34,75< 42,557 ), maka kesimpulan data Kualitas Kerja berada pada sebaran normal. 3. a.
Uji Statistik Analisa Regresi Untuk mencari hubungan fungsional antara program pelatihan sebagai variabel bebas ( X ) dengan kualitas kerja sebagai variabel terikat ( Y ), digunakan rumus Regresi sebagai berikut a =Y −b* X n * ∑ XY − (∑ X ) * (∑ Y ) b= n∑ X 2 − (∑ X ) 2
( fo − fh )2 fh 25 4 0,9 3,6 0,25 1 34,75
Dengan menggunakan rumus diatas, mak diperlukan tabel sebagai alat bantu . Tabel terdapat dalam lampiran. Adapun hasil perhitungan yang peroleh sebagai mana halnya dapat dilihat dari tabel diatas sebagai berikut : ∑ X =1151 ∑ Y = 713 ∑ XY = 26840 2 ∑ X = 47937 2 ∑ Y = 17799 X = 38,37
Y = 23,77 Dengan perhitungan tersebut menghitung koefisien regresinya : a = Y −b* X = 23,77 − (0,14 * 38,37) = 23,77 − 5,3718 = 29,14 n * ∑ XY − (∑ X ) * (∑ Y ) b= n∑ X 2 − (∑ X ) 2 30 * 26840 − 1151 * 713 = 30 * 47937 − 11512
dapat
cxvii
MUKTIADJI dan TRIANDI, Kajian Peningkatan Kualitas Kinerja melalui Pelatihan
805200 − 81995 1438110 − 1324801 14750 = = 0,14 113309 Dengan demikian persamaan regresi dari data – data yang sudah diolah tersebut adalah sebagai berikut : Y = 29,14 + 0,14 X =
B. Pengaruh Pelatihan Terhadap Peningkatan Kualitas Kerja Karyawan Semua perusahaan pada dasarnya didirikan untuk mendapatkan keuntungan agar dapat mempertahankan dan megembangkan kelangsungan hidup perusahaan, serta kelancaran jalannya kegiatan suatu perusahaan. Lancar tidaknya kegiatan tersebut tergantung kepada kemampuan karyawannya dari perusahaan tersebut dan cara pengelolan karyawan – karyawan tersebut sehingga dalam pengelolaan tadi perusahaan setidaknya mempunyai sebuah gambaran mengenai orang – orang yang akan membagun dan memajukan perusahaan tersebut , maka salah satu kegiatan untuk memberikan keahlian kepada karyawannya yaitu dengan diadakanya
pelatihan, sehingga dalam melakukan pelatihan tersebut dapat dikembangkan secara optimal kualitas – kualitas karyawan yang tidak terlatih. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan perusahaan tersebut berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kerja dalam hal ini akan dianalisis data dengan metode Analisa koefisien korelasi sperman Rank yaitu untuk mengetahui derajat keterkaitan antara pengaruh program pelatihan dengan kualitas kerja karyawan pada perusahaan tersebut. Adapun data program pelatihan dan kualitas kerja karyawan PT. FIF cabang Bogor yang diambil dari Questioner yang disebarkan kepada 30 (tiga puluh) orang karyawan yang bekerja pada perusahan tersebut, dan pengambilan sempel ini menggunakan rumus Slovin dalam bukunya yang berjudul Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi (Husein Umar). Dari data – data yang telah didapatkan diperusahaan tersebut telah dimasukan kedalam tabel sampel pertanyaan kualitas kerja dengan tabel sampel pertanyaan pelatihan kerja, nilai - nilainya adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Sampel pertanyaan kualitas kerja No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
118
1 1 1 4 1 1 2 3 1 1 3 3 2 1 1 5 4 1
2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 3 1 2 1 4 1
3 1 1 3 1 1 1 1 4 2 1 1 4 1 1 1 1 1
4 1 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 4 1 1 1 1
5 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 2
Kualitas 6 7 1 1 1 1 2 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 4 1 1 1 3 1
Kerja Karyawan (Y) 8 9 10 11 1 1 1 1 1 1 1 2 5 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3
13 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 4 1 3 3 1 1 3
14 1 1 3 2 1 1 1 1 3 1 1 2 1 2 1 1 2
15 1 1 2 2 1 3 3 2 3 4 2 1 1 1 1 3 3
15 17 33 18 16 19 20 21 34 21 22 22 23 20 23 24 25
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 8 No. 2, Oktober 2008 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2 3 4 1 2 2 1 2 2 1 4 3 4
3 3 2 1 1 2 1 1 5 1 3 3 3
1 1 1 1 2 1 1 1 5 1 2 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2
1 1 1 3 1 1 1 2 5 2 1 1 3
1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 3
3 1 4 1 1 1 1 1 1 3 2 4 4
3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 1
2 1 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3
3 3 2 1 5 4 1 2 1 1 1 1 1
1 2 1 5 5 1 1 1 1 1 2 3 1
1 3 1 2 5 5 2 1 1 1 2 3 1
1 3 1 2 1 5 2 1 1 1 2 3 2
1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 3 1 1
1 1 1 4 2 2 1 1 1 1 3 1 2
25 26 26 27 29 28 17 18 30 20 31 31 32
13 2 3 2 3 3 4 1 1 1 1 5 4 4 5 2 2 5 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 5 1 1
14 4 5 3 2 4 4 4 1 1 2 5 1 2 1 3 1 5 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 5 1 3
15 5 3 5 4 5 3 4 1 2 1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 5
50 52 52 40 32 52 42 30 31 29 50 54 55 45 35 38 57 19 20 23 22 32 31 45 44 35 27 48 28 33
Tabel 4. Sampel pertanyaan Pelatihan Kerja No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 5 3 5 4 5 5 4 3 2 3 4 5 1 2 3 5 1 1 2 1 4 3 2 1 3 2 5 2 1
2 3 4 2 5 5 4 5 4 5 2 3 4 5 4 3 2 1 1 1 1 2 1 2 3 4 5 3 2 1 5
3 3 2 4 4 5 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 5 2 2 1 2 3 5 5 2 1 1 4 4 5
4 1 2 4 5 4 3 4 3 2 1 5 3 4 3 2 1 1 1 2 2 1 5 3 3 2 4 2 5 4 5
5 2 3 5 4 3 2 3 3 1 5 1 2 3 4 5 5 3 3 2 2 1 4 1 5 5 5 1 5 5 5
Kualitas 6 7 4 3 4 2 5 3 3 3 2 2 5 4 1 5 2 1 5 2 4 1 2 4 5 4 2 5 5 4 4 2 4 1 4 5 1 1 3 1 1 2 2 5 2 2 4 1 4 2 3 1 2 2 3 1 4 2 1 1 2 1
Kerja Karyawan (X) 8 9 10 11 3 4 5 4 3 5 4 4 2 3 4 5 2 1 5 4 1 1 2 1 3 3 2 4 4 2 2 3 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 5 3 1 5 5 5 4 3 4 4 3 5 2 1 5 5 1 3 2 2 2 1 3 3 5 4 2 5 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 4 5 1 2 2 1 2 3 1 1 1 1 3 1 1 2 3 1 3 2 1 1 1 3 1 1 2 1 5
12 3 3 2 4 2 3 5 1 2 2 2 5 5 4 1 2 5 1 1 1 1 1 1 5 1 3 2 3 1 1
Tabel 5. Perhitungan Statistik Daftar Analisa Program Pelatihan dan Kualitas Kerja No 1 2
X 50 52
Y 15 17
Rank X 7,5 5
Rank Y 30 3
2
b1
b1
-12,5 2
156,25 4
119
MUKTIADJI dan TRIANDI, Kajian Peningkatan Kualitas Kinerja melalui Pelatihan 3 52 4 40 5 32 6 52 7 42 8 30 9 31 10 29 11 50 12 54 13 55 14 45 15 35 16 38 17 57 18 19 19 20 20 23 21 22 22 32 23 31 24 45 25 44 26 35 27 27 28 48 29 28 30 33 TOTAL
33 18 16 19 20 21 34 21 22 22 23 20 23 24 25 25 26 26 27 29 28 17 18 30 20 31 31 32
5 14 19,5 25 13 23 21,5 24 7,5 3 2 10,5 16,5 15 1 30 29 27 28 19,5 21,5 20,5 22 16,5 26 9 25 18
Dari data yang telah disajikan pada tabel diatas, maka koefisen korelasi antara pelatihan tenaga kerja (X) dengan tingkat kualitas kerja karyawan (Y) dapat dihitung dengan menggunakan rumus rank spearmen sebagai berikut : a. Menghitung koefisien korelasi rank dengan menggunakan rumus rank Spearmen guna menguji keeratan derajat keterkaitan.
rrank
=1−
2
6∑ di n n2 − 1
(
)
Dimana :
d i = Selisih dari pasangan
n = Banyaknya pasangan
rrank = 1 − =
120
2
6∑ di n n2 − 1
(
1−
rrank ke − i rrank
3 9 -11,5 132,25 9,5 90,25 7 49 -9 81 3,5 12,25 10,5 110,25 4,5 20,25 -10 100 5,5 30,25 -13,5 182,25 -1,5 2,25 1 1 1 1 -11,5 132,25 7,5 56,25 9 81 6,5 42,25 9 81 12,5 156,25 -6,5 42,25 -7 49 -3,5 12,25 6,5 42,25 4 16 4,5 20,25 4 16 5 25 1.749,25
10 , 495 , 5 26 , 970 = 1 − 0 , 389 = 0,611 Dengan demikian koefisien korelasi yang =1−
diperoleh sebesar rrank 0,611. Hal ini menunjukan derajat hubungan yang positif bahwa ada korelasi antara pelatihan tenaga kerja dengan kualitas kerja karyawan. Untuk mengetahui tinggi rendahnya derajat keeratan hubungan variabel X dengan variabel Y dapat dilihat pada tabel interpretasi tentang batas – batasnya sebagi berikut : Tabel 6. Interprestasi Nilai r
)
Besarnya Nilai r
6 (1, 749 ,25 ) 30 30 2 − 1
(
2 25,5 29 18 22 19,5 1 19,5 17,5 17,5 15,5 12 15,5 14 12,5 22,5 20 20,5 19 7 28 27,5 25,5 10 22 4,5 21 13
)
Interprestasi
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 8 No. 2, Oktober 2008
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,60
b.
Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa r sama dengan 0, 611 termasuk kedalam hubungan yang tinggi. r = 0, 60 < 0,611 < 0, 799 Sehingga antara pelatihan tenaga kerja dengan tingkat kualitas kerjanya karyawannya memiliki hubungan yang tinggi atau dengan kata lain pelatihan berpengaruh terhadap tingkat kualitas kerja karyawan. Pengujian Hipotesis Setelah koefisien korelasi dari kedua variable diketahui maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis penelitiannya dengan langkah – langkah sebagai berikut : Menetapkan Hipotesis dimana H O : P × Y = 0 ( Tidak ada hubungan antara Xdan Y ) H i : P × Y > 0 ( Ada hubunga yang positif antara X dan Y ) Taraf signifikan α = 0,05 dan dk =n–2
c.
Uji statistik dengan rumus distribusi Student dimana n = 30 dan nilai = 0,611 diperoleh
rrank
r n−2
t=
1− r2 Dimana keterangannya yaitu : t = Distribusi Student r = koefisien Korelasi n = Jumlah sample
r n−2
t=
1− r2 0 , 611 30 − 2 =
= d.
1 − 0 ,611 2
3, 233108 0 ,626679
= 5,159 Menetukan daerah penolakan hipotesis yaitu Terima H o jika t hitung < t tabel
Tolak H o jika t hitung > t tabel
Hi
HO
0
Berdasarkan perhitungan
t hitung
2,048
Maka
sebesar
t hitung
>
t tabel
Ho
ditolak dan
Hi
diterima,
H
t
5,159 dan tabel dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 dan dk = n – 2 = 48 adalah sebesar 2,048 hal ini berarti bahwa
5,159
5,159 > 2,048 e.
i diterima karena maka terdapat hubungan yang positif maksudnya adalah terdapat hubungn yang kuat antara pelatihan tenaga kerja (variable X) dengan tingkat kualitas kerja karyawan (variable Y) pada PT. FIF cabang Bogor. Perhitungan koefisien Determinasi
121
MUKTIADJI dan TRIANDI, Kajian Peningkatan Kualitas Kinerja melalui Pelatihan
Untuk mengetahui besarnya derajat hubungan antara Variabel X terhadap variable Y , maka perlu dicari besarnya koefisien determinasi terlebih dahulu dengan nilai
rrank
= 0,611yaitu :
2 × 100 kd =kdr 2=×r100 % % 2 = (0,611) × 100% = 0,373321 × 100%
= 37,33 % Nilai tersebut berarti variable pelatihan tenaga kerja mempengaruhi kualitas kerja karyawan sebesar 37,33 %. Dan sisinya sebesar 62,67 % dipengaruhi oleh faktor lainnya. Maksunya adalah pelatihan bukanlah satu – satunya faktor yang mempengaruhi kualitas kerja akan tetapi lebih banyak lagi yang dipengaruhi oleh faktor lain selain pelatihan, misal yaitu seperti disiplin kerja dan faktor luar lainnya.
KESIMPULAN 1. Perusahan PT. FIF Cabang Bogor adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan dan penjualan motor, khususnya PT. FIF Cabang Bogor ini membiayai dan menjual motor Honda. Dan sejauh ini PT. FIF Cabang Bogor melakukan peningkatan kualitas kerja karyawannya yaitu dengan cara melakukan pelatihan yang berencana, terarah, bertahap dan terus menerus. 2. Program pelatihan yang di tetapkan oleh PT. FIF Cabang Bogor telah memberikan peningkatan kualitas kerja karyawan yang cukup memuaskan karena ini dapat dilihat dari tabel interprestasi yang menunjukan adanya hubungan yang tinggi antara pelatihan dengan kualitas kerjakaryawan. 3. Kegiatan program pelatihan dipandang sangat penting bagi perkembangan
122
perusahaan karena berperan sebagai motivator dan pendorong bagi peningkatan kualitas kerja karyawan. 4. Pelatihan bukan hanya salah satu faktor terpenting yang dapat mempengaruhi kualitas kerja, karena ini dapat dilihat dari perhitungan koofisien determinasi yang menunjukan bahwa ada faktor – faktor lain yang mempengaruhi kualitas kerja sebesar 62,67%. 5. Bahwa hubungan antara korelasi atau pelatihan yang dilakukan oleh PT. FIF Cabang Bogor dengan tingkat kualitas kerja karyawan sangat erat, karena selisih antara karyawan program pelatihan sebesar 0,611, maksudnya adalah ada hubungan yang erat antara pelatihan kerja dengan dengan kualitas kerja karyawan yang dilakukan oleh perusahaan PT. FIF Cabang Bogor.
DAFTAR PUSTAKA Heidjarachman Husnan Suad. MP Manajemen Personalia. Edisi 4 Cetakan 1, BPFE Yogyakarta, 1999. Husein Umar. Riset Sumberdaya Manusia. PT. Gramedia Puataka Utama, Jakarta, 1998. Kotler Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, PT. Prenhalindo, Jakarta, 2002. Malayu Hasibuan S.P. Manajemen Sumberdaya Manusia.Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2001. Simamora Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2001. Soekidjo Notoatmojo. Pengembangan Sumberdaya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta, 1999. Sofyan Assuri,. Manajemen Pemasaran Dasra, Konsep Dan Strategi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999. Taliziduhu Ndraha, Pengantar Teori Pegembangan Sumber Daya Manusia. PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1999.