“Pengaruh Job Training Terhadap Kualitas Kerja Karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya” Oleh; Deli Sani;¹ H. Rahman Hermayadi G.S.,Drs.,M.Si;² ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi/Tata Niaga FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ²Dosen (Pembimbing 1) Program Studi Pendidikan Ekonomi/Tata Niaga FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Deli Sani, (2014), Pengaruh Job Training Terhadap Kualitas Kerja Karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya. Skripsi Program Studi Pendidikan Ekonomi/Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Dibawah bimbingan H. Rahman Hermayadi G.S.,Drs.,M.Si dan Ati Sadiah ,M.Pd. PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya telah melakukan program Job Training baik dalam bentuk pendidikan maupun Pelatihan formal dan informal. Tetapi sejauh ini belum diketahui seberapa besar pengaruhnya terhadap kualitas kerja karyawan. Oleh karena itu berdasarkan masalah tersebut di atas, tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui pengaruh Job Training terhadap Kualitas kerja karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmlaya. Agar penelitian mencapai sasaran yang diinginkan, dalam kegiatan ini digunakan metode deskriptif analisis dengan Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan,studi dokumentasi, wawancara, penyebaran kuesioner. Penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 70 orang. Sedangkan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh, dimana seluruh populasi sebagai sampelnya. Untuk mengetahui hubungan fungsional antara Job Training (Variabel X) dengan Kualitas Kerja (Variabel Y) dilakukan uji regresi. Keeratan hubungan diantara kedua variabel tersebut di uji dengan uji korelasi dan presentase keeratan hubungannya diuji dengan uji determinasi. Presentase pengaruh variabel lain diluar variabel X terhadap variabel Y diuji dengan uji non-determinasi. Hasil pengolahan data dengan analisa regresi linear sederhana diperoleh persamaan persamaan = 58,32+0,50X.Ini berarti, kegiatan Job Training yang dilakukan selama ini mempengaruhi kualitas kerja karyawan PT.Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya sebesar 0,50 kali. Dari uji kolerasi (r) didapat koefisien korelasi 0,70 yang artinya bahwa pelaksanaan job training yang dilakukan mempunyai pengaruh dengan kategori kuat terhadap kualitas kerja karyawannya. Dari hasil uji determinasi dan uji non determinasi menunjukan bahwa job training berpengaruh terhadap kualitas kerja sebesar 49% sedangkan sisanya sebesar 51% lagi merupakan pengaruh faktor lain. Pada uji hipotesa diperoleh thitung (8,08)>ttabel (1,291); artinya tolak Ho atau terima Ha, dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa job training berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan. Kata Kunci : Job Training, Kualitas Kerja Karyawan
“The Influence of Job Training on the Quality of Employees at the PT. Pos Indonesia (Limited Company) Tasikmalaya Branch Office” By; Deli Sani;¹ H. Rahman Hermayadi G.S.,Drs.,M.Si;² ¹Student at the Economic Department / Trade Regulation FKIP Siliwangi University of Tasikmalaya ² Supervisor 1 at the Economic Department / Trade Regulation FKIP Siliwangi University Tasikmalaya ABSTRACT Deli Sani , ( 2014 ), The Influence of Job Training on the Quality of Employees at the PT. Pos Indonesia (Limited Company) Tasikmalaya Branch Office. A thesis of Economic Department / Trade Regulation. Faculty of Educational Sciences and Teachers’ Training Siliwangi University of Tasikmalaya . Under the guidances of H. Rahman Hermayadi GS, Drs., M.Si and Ati Sadiah , M.Pd. PT . Pos Indonesia (Limited Company) Tasikmalaya Branch Office has done a good job training program in the form of education as well as formal and informal training. But it is unclear how much influence on the quality of employees. Therefore based on the mentioned problems above, the aims of this research is to know the influence of job training on employee quality at the PT. Pos Indonesia (Limited Company) Tasikmlaya Branch Office. In order to achieve the desired objectives, the method used in this research is descriptive analysis methods with techniques of data collection through library research, documentation studies, interviews and distributing questionnaires. This research used population that consist of 70 employees. While the sample used is “jenuh”sample, where the entire population is also as the sample. To determine the functional correlation between the Job Training ( Variable X ) with Quality of employees ( Variable Y ) is used regression test . Closeness of the correlation between the two variables in the test with the percentage of correlation and relationship closeness tested with determination test. Percentage influence of variables other than the variable X to variable Y tested with non - determination. The results of data processing by simple linear regression analysis obtained by the equation Y = 58.32 +0.50 X. It means that job training activities conducted at present influence the quality of employees at the PT.Pos Indonesia (Limited Company) Tasikmalaya Branch Office of 0.50 times. The correlation test (r) obtained correlation coefficient of 0.70, which means that the implementation of job training conducted by the category has a strong influence on the quality of its employees work . The results of test of determination and non- determination tests showed that job training influenc to the quality of work by 49 % while the remaining of 51 % is the influence of other factors. The hypothesis test obtained tcount ( 8.08 ) > t table ( 1.291 ). It means Ho rejected or Ha accepted. Thus, it can be concluded that the job training have a significant influence on the quality of employees. Keywords : Job Training , Quality of Employees
A. PENDAHULUAN Sumber daya manusia tidak dapat dipungkiri merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan. Peranan sumber daya manusia bagi perusahaan tidak hanya dilihat dari hasil semangat kerjanya tetapi juga dilihat dari kualitas kerja yang dihasilkan. Bahkan, keunggulan suatu perusahaan sangat di tentukan oleh keunggulan sumber daya manusianya. Semakin kuat keterampilan dan pengetahuan dari sumber daya manusia suatu perusahaan akan semakin kuat dalam daya saing perusahaan tersebut. Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja dapat diwujudkan dalam bentuk nyata, salah satu cara yang sering diberikan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga kerjanya adalah dengan penerapan program job training. Adanya job training ini, menjadi motivasi bagi para karyawan untuk mempunyai keinginan yang kuat buat berkembang dan mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang memadai guna mencapai kualitas kerja dan peningkatan karir yang secara langsung, serta akan memajukan perusahaan. Dalam upaya meningkatkan kualitas kerja karyawannya, PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya, selalu mengadakan berbagai macam program job training yang disesuaikan dengan kebutuhan dan untuk menyesuaikan terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan yang akan diadopsi. Seperti halnya bagi tenaga kerja baru maupun lama, PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya menetapkan program job training yang dipersyaratkan untuk menjamin secara minimal tenaga kerja tersebut mampu mengerjakan tugas,
pekerjaan,
fungsi,
wewenang,
dan
tanggung
jawab
yang
harus
dilaksanakannya. Namun demikian, apakah program job training yang diadakan secara berkala telah mampu menjadi faktor yang menunjang terhadap kualitas kerja karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya, sejauh mana pengaruh job training yang telah dilaksanakan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya terhadap kualitas kerja karyawan, untuk mengetahuinya perlu dilakukan penelitian. Atas dasar uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara langsung mengenai seberapa besar job training berpengaruh terhadap kualitas kerja karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya, dengan mengambil judul: “PENGARUH JOB TRAINING TERHADAP KUALITAS KERJA KARYAWAN
PT.
POS
INDONESIA
(PERSERO)
CABANG
TASIKMALAYA”.
B. METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu menjelaskan masalah yang lain dibahas dalam penelitian tersebut. Untuk memperoleh data yang tepat diperlukan suatu metode pengumpulan data yang tepat pula, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan semestinya. Menurut Sugiyono (2013:24) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jadi metode penelitian merupakan gambaran tentang cara yang dipergunakan dalam penelitian sehingga masalah tersebut dapat dipecahkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Menurut Suharsimi, Arikunto (2002: 63) metode deskriptif analis adalah suatu metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Metode penelitian ini digunakan untuk membuat gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki.yang berhubungan dengan masalah yang diteliti pada saat sekarang. Menurut Sugiyono (2013:94) variabel penelitian adalah Atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diamati, yaitu variabel bebas (job training) yang dinyatakan dengan X dan variabel terikat (kualitas kerja) dinyatakan dengan Y. Dengan adanya hubungan antara variabel X(job training) dan variabel Y(kualitas kerja), agar tidak terjadi tumpah tindih antara variabel-variabel penelitian maka perlu dirinci sub-sub variabelnya, dimana sub variabel tersebut memiliki indikator-indikator dari masing-masing variabel. Menurut Sugiyono (2013:148) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya yang berjumlah 70 orang. Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang ditelit. Pengambilan sampel dalam suatu penelitian harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat menggambarkan populasi yang sebenarnya.
Sampel yang diambil sebaiknya, merupakan sampel yang representative atau sampel yang dapat mewakili populasi pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya secara keseluruhan. Sampel yang diambil oleh penulis adalah 70 orang di PT. Pos Indonesia
(persero)
Cabang
Tasikmalaya.
Dengan
demikian
penulis
menetapkan sampelnya yang digunakan merupakan sampel jenuh yaitu penelitian yang menggunakan seluruh populasi sebagai sampelnya Langkah-langkah dalam penelitian yang penulis lakukan yaitu, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelit ian ini yaitu, Wawancara dimana penulis mengadakan wawancara atau Tanya jawab langsung dengan pimpinan perusahaan dan para pegawai yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti. Observasi dimana penulis mengamati secara
langsung terhadap objek yang diteliti, sehingga memungkinkan bagi penulis untuk melihat keadaan yang sebenarnya. penulii. Studi Dokumentasi dimana penulis
memperoleh
data
dengan
cara
mempelajari,
membaca
dan
mengumpulkan dokumen perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Angket (Kuesioner) dimana penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan penyebaran angket kepada responden pada tanggal Maret 2014. Adapun respondenya adalah para karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya. Studi Kepustakaan penulis mengumpulkan data dengan cara membaca dan melaah buku-buku yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Menurut Sugiyono (2013:178) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik. Intrumen penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu, pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman angket. Teknik pengolahan yang penulis lakukan adalah teknik pengolahan data dan Uji Hipotesa, dalam hal ini peneliti menggunakan metode statistik
berupa, uji regresi, uji korelasi, uji determinasi dan non determinasi dan Uji Hipotesa. Untuk menguji hipotesa, penulis melakukan uji signifikan dengan langkah-langkah sebagai berikut menetapkan hipotesa penelitian, menghitung thitung, menghitung ttabel, kaidah pengujian hipotesa. Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana diperoleh persamaan = 58,32+0,50X, Ini berarti Job training mempunyai hubungan langsung dengan kualitas kerja karyawan , artinya Job training ditingkatkan satu kali maka kualitas kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,50 kali. Hasil uji korelasi (r) = 0,70 yang berarti bahwa pelaksanaan job training (variabel X) yang dilakukan mempunyai hubungan dengan kategori kuat terhadap kualitas kerja
karyawannya
(variabel
Y).
Selanjutnya,
hasil uji determinasi
menghasilkan KD = 49% dan KND = 51 % yang berarti Job training di pengaruhi oleh variabel lain (diluar variabel X) sebesar 51 %. Pada uji hipotesa diperoleh thitung > ttabel yaitu 8,08 >1,291. Sehingga tolak Ho atau terima Ha artinya Job training berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas kerja karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya.
C. PEMBAHASAN Jauh
sebelum
bermunculannya
organisasi-organisasi
modern,
kehadiran pos sebagai institusi pemerintah yang melayani kebutuhan masyarakat untuk berkomunikasi telah ada sejak kolonial Belanda. Berawal dari gagasan untuk memperlancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah diwujudkan oleh Gubernur Jenderal G.W Baron Van Imhoff dengan mendirikan kantor pos yang pertama di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746. Peranan kantor pos semakin lama semakin berkembang setelah adanya penemuan teknologi telegrafh dan telepon, sehingga mendorong dibentuknya jawatan pos, Telegrap dan telepon (jawatan PTT) berdasarkan Staatblad Nomor 395 Tahun 1906.
Dengan dikeluarkannya Undang-undang perusahaan Negara Hindia Belanda (Indische Bedrijvenwet = IBW), sejak tahun 1907 jawatan PTT mulai dikelola
oleh
departemen
perusahaan
pemerintah
(Departemen
Van
Gouverment Berijven). Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia, jawatan PTT dibagi menurut struktur organisasi pemerintah militer Jepang sehingga dikenal adanya jawatan PTT Sumatera, Jawatan PTT Jawa dan Jawatan PTT Sulawesi. Selanjutnya, sesudah memasuki Indonesia merdeka jawatan PTT berdiri secara resmi dibentuk berdasarkan struktur pemerintahan Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember 1945, hal tersebut terjadi setelah dilakukan pengambil alihan kantor pusat PTT di Bandung oleh angkatan muda PTT (AMPTT) dari militer Jepang. Dalam peristiwa tersebut gugur sekelompok pemuda anggota AMPTT dan tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya Jawatan PTT Republik Indonesia dan diperingati setiap tahun sebagai hari bakti PTT dan kemudian menjadi hari Bakti Parpostel. Perubahan status jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PNPOSTEL) berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No. 240 Tahun 1961, agar diperoleh kebebasan bergerak yang lebih luas dalam mengembangkan usahanya, PN Postel dipecah menjadi dua badan usaha yang berbeda, masing-masing PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi berdasarkan PP No. 29 Tahun 1965 dan PP No. 30 Tahun 1965. Pada perkembangan selanjutnya, status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perum Pos dan Giro berdasarkan PP Tahun 1987. Sehubungan dengan terjadinya perubahan-perubahan dalam iklim usaha, status sebagai perum disempurnakan khususnya yang menyangkut tata cara pembinaan dan pengawasan badan usaha berdasarkan PP No. 24 Tahun 1984 dan dalam menghadapi pertumbuhan dunia usaha yang semakin marak dan penuh persaingan, diperlukan penyesuaian status badan usaha yang lebih fleksibel dan dinamis, agar mampu mengembangkan pelayanan yang lebih baik. Perubahan status Perum Pos dan Giro menjadi PT. Pos Indonesia
(Persero) dilaksanakan berdasarkan PP No. 5 Tahun 1995, pada tanggal 20 Juni 1995 di Jakarta. Selanjutnya, PT. Pos Indonesia (Persero) ini, dibagi menjadi bebrapa cabang termasuk di Tasikmalaya sekitar Tahun 1972, tidak banyak yang diceritakan mengenai sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya dikarenakan kurangnya data yang tersedia dan pegawai yang selalu berotasi. Adapun Visi dan Misi PT. Pos Indonesia (Persero) Tasikmalaya adalah sebagai berikut: a. Visi PT. Pos Indonesia (Persero) Tasikmalaya PT. Pos Indonesia (Persero) senantiasa berupaya memberikan suatu pelayanan yang sebaik-baiknya terhadap masyarakat dan sebagai penyedia sarana komunikasi kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan. b. Misi PT. Pos Indonesia (Persero) Tasikmalaya Menyediakan sarana komunikasi dan dapat di percaya oleh masyarakat dan pemerintah guna menunjang pembangunan nasional serta memperkuat kesatuan dan kebutuhan bangsa dan negara. Mengembangkan usaha yang bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan untuk mencapai kepuasan pelanggan serta memberikan nilai tambah yang optimum bagi karyawan pemegang saham, masyarakat dan mitra kerja. Job training adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, dan pengetahuan untuk menjalankan pekerjaan mereka dalam tujuan terbatas. Kualitas kerja adalah suatu standar fisik yang dimiliki oleh seorang karyawan yang diukur karena hasil kerja yang dilakukan atau dilaksanakan karyawan tersebut atas tugas-tugasnya. Untuk mencapai tujuan perusahaan maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk bisa bersaing dengan perusahaan lainnya. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas karyawan adalah dengan cara melakukan job training terhadap karyawan-karyawannya, sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, moral dan semangat kerja para karyawan. Untuk mengetahui Pengaruh Job training terhadap Kualitas kerja Karyawan maka penulis menggunakan analisa data dengan menggunakan statistik parametik yakni uji regresi linear sederhana, uji korelasi, uji determinasi, uji non determinasi dan Uji Hipotesa.
D. SIMPULAN Berdasarkan uraian sebelumnya, pada bagian ini penulis merumuskan beberapa simpulan. Job Training merupakan sarana dalam meningkatkan kualitas kerja para karyawan. Dengan diberikannya Job Training, diharapkan karyawan baru atau karyawan lama dapat meningkatkan keahlian, pengetahuan, dan keterampilannya dan memiliki etos kerja yang tinggi, sehingga produktivitas dan efektivitas dalam mencapai tujuan perusahaan dapat tercapai. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dari pengisian kuesioner mengenai Job training yang disebarkan kepada responden, dari jawaban responden tersebut menghasilkan nilai 9225, hal ini menunjukan bahwa job training PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya termasuk ke dalam klasifikasi baik karena berada diantara dengan klasifikasi Sangat baik. Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang penting jika perusahaan ingin tetap dapat bersaing dengan perusahaan yang lain. Maka dari itu sumber daya manusia perlu dikembangkan secara terus menerus agar diperoleh kerja sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti yang sebenarnya, yaitu pekerjaan yang dilaksanakannya akan dapat terselasaikan sesuai dengan harapan dan standarisasi perusahaan. Dengan meningkatnya kualitas kerja karyawan maka produktivitas dan efektifitas dalam melaksanakan pekerjaan akan tercapai dan implikasinya
terhadap perusahaan yaitu akan mudah tercapainya tujuan perusahaan oleh tenaga kerja yang berkualitas. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dari pengisian kuesioner mengenai Kualitas Kerja Karyawan yang disebarkan kepada responden, dari jawaban responden tersebut menghasilkan nilai 8724, hal ini menunjukan bahwa kualitas kerja karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya termasuk kedalam klasifikasi Sangat baik. Besarnya pengaruh Job Training Terhadap Kualitas Kerja Karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya sebesar 8,08 artinya Job training sangat berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas kerja Karyawan. Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Tasikmalaya. Adanya perbedaan latar belakang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi sehingga dapat menimbulkan persepsi yang berbeda dalam mengartikan informasi Job training yang diterima, Teknologi semakin canggih, tetapi masih ada pekerjaan yang dilakukan secara manual sehingga mengurangi produktivitas, terkadang para peserta job training susah untuk mengerti apa yang sudah dijelaskan oleh instruktur, Kurangnya komunikasi para peserta Job Training dengan instruktur, sehingga ketika para peserta itu tidak mengerti mereka lebih memilih untuk diam dari pada bertanya pada instruktur. Adapun cara menanggulangi hambatan-hambatan tersebut diatas adalah Untuk mengatasi perbedaan latar belakang pendidikan yaitu dengan menggunakan istilah, symbol, atau kata-kata yang sesuai dengan pengetahuan dan
kemampuan
komunikasi,
sehingga
informasi
yang
disampaikan
komunikasi dapat dipahami, lebih mengedepankan cara-cara penyampaian yang komunikatif, sehingga para peserta Job training tidak akan canggung dalam berkomunikasi.
E. SARAN Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata pelaksanaan job training berpengaruh terhadap kualitas kerja karyawan PT. Pos Indonesia (persero) Cabang Tasikmalaya. Oleh karena itu penulis mencoba mengemukakan beberapa saran yang mungkin berguna bagi perusahaan, diantaranya: 1. Pelaksanaan job training agar tetap dilaksanakan sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas kerja para karyawannya. Dengan diadakannya job training maka akan tercipta tenaga kerja yang handal dan kompetitif sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan dan memajukan perusahaan. 2. Materi pelaksanaan job training hendaknya untuk semua bidang kerja sehingga suatu saat karyawan bisa mengisi kekosongan posisi sementara akibat karyawan yang tidak masuk kerja. 3. Dalam pelaksanaan job training adakalanya harus di awasi langsung oleh pimpinan sehingga para peserta job training bersungguh-sungguh dalam mengikuti job training dan dengan di awasi oleh pimpinan langsung juga dapat menjadi motivasi bagi para peserta job training.
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari (2008). Pengantar Bisnis. Bandung : Alfabeta Arikunto, Suharsimi .et. al (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : Rineka Cipta Hasibuan, malayu, SP (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Nitisemito S. Alex (2010). Manajemen Personalia.Jakarta: Ghalia Indonesia Rachmawati, Ike Kusdyah (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:C.V ANDI Rivai,Veithzal (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: Raja Grafindo Kaswan (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Bersaing Organisasi.Yogyakarta : Graha Ilmu Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Riduwan. (2009). Pengantar Statistik. Bandung: Alfabeta Wiludjeng, Sri dan Irma, Nilasari (2006). Pengantar Bisnis. Bandung : Grahalilmu Yuniarsih, Tjutju dan Suwanto (2008). Manajemen Sumber daya manusia. Bandung : Alfabeta