PROGAM TRAINING (PELATIHAN) TERHADAP KUALITAS KARYAWAN Pengaruh Program Training (Pelatihan) Terhadap Kualitas Karyawan Pada Bagian Administrasi PT SucofindoCabang Samarinda Ariza Luky Faraditha1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan dalam menghasilkan karyawan yang berkualitas pada PT Sucofindo Cabang Samarinda khususnya pada bagian Administrasi. Berdasarkan Uji – F (Uji signifikan simultan) disimpulkan bahwa ke-empat variabel pelatihan bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas karyawan . Hal tersebut dapat diketahui dari nilai Fhitung (23.582) > Ftabel (2.90) pada α = 5%. Berdasarkan uji – t disimpulkan bahwa dari keempat variabel yang paling dominan mempengaruhi kualitas karyawan yaitu variable bahan-bahan pelatihan dengan nilai thitung sebesar 3.332 dengan tingkat signifikan 0.004 sedangkan variabel yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan adalah variabel pelatih/trainer dengan nilai thitung sebesar -1.339 dengan tingkat signifikan 0,395. Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0.832 artinya variabel pelatihan yang terdiri dari variabel pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan dan lama pelatihan mampu memberikan penjelasan variable kualitas karyawan sebesar 83,2% dan selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada persamaan model. Kata Kunci
: Pelatihan/Training dan Kualitas Karyawan
Pendahuluan Peranan karyawan sangat penting dalam setiap perusahaan, karena meskipun faktor-faktor ekonomi lainnya telah tersedia serta didukung dengan teknologi modern tidak akan mempunyai arti bagi kehidupan perusahaan tanpa kehadiran dan peranan karyawan didalamnya. Kualitas karyawan juga memegang peranan bagi keberhasilan dan kehancuran dari sebuah perusahaan. Oleh sebab itu karyawan harus dikelola dengan baik sehingga dapat melaksanakan pekerjaannya dengan profesional. 1
Mahasiswa S1 (Alih Jenjang) Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Mulawarman. Email:
[email protected]
1
Program Training Terhadap Kualitas Karyawan (Ariza Luky Faradita)
Kualitas sumber daya manusia menurut Ruky (2003:57) adalah “Tingkat pengetahuan, kemampuan, dan kemauan yang dapat ditunjukkan oleh sumber daya manusia”. Tingkat itu dibandingkan dengan tingkat yang dibutuhkan dari waktu ke waktu oleh organisasi yang memiliki sumber daya manusia tersebut. Matutina (2001:205). Menyatakan bahwa Kualitas sumber daya manusia (karyawan) mengacu pada : 1.Pengetahuan (knowledge) 2.Keterampilan (Skill) 3.Kemampuan (abilities) Peningkatan kualitas karyawan dapat dilakukan dengan cara memberikan pelatihan bagi karyawan. Pelatihan mempunyai kegunaan pada karir jangka panjang karyawan untuk membantu menghadapi tanggung jawab yang lebih besar diwaktu yang akan datang. Program pelatihan merupakan salah satu kegiatan yang penting dan dijadikan salah satu investasi organisasi dalam hal sumber daya manusia. Pelatihan merupakan wadah lingkungan bagi karyawan, dimana mereka memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan, dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan. Progam Training (pelatihan) adalah suatu program pendidikan yang dilakukan secara sistematik dan terorganisir serta dibimbing oleh tenaga profesional, untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pekerjaan agar mencapai sasaran kerja yang diinginkan oleh perusahaan atau organisasi serta memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan dari para karyawan yang sesuai dengan keinginan perusahaan yang bersangkutan lebih mandiri. Kerangka Konsepsional Secara sederhana kerangka konseptual dapat digambarkan pada gambar sebagai berikut: Gambar : Kerangka Konseptual Kualitas Karyawan
1. 2. 3. 4.
Program Pelatihan (X) Pelatih atau Trainer(X1) Bahan-bahan Pelatihan(X2) Fasilitas pelatihan (X3) Lama pelatihan (X4)
1. Pengetahuan (knowledge) 2. Keterampilan (skill) 3. Kemampuan (Abilitie)
Sumber : T. Hanie Handoko (2003:243) dan Matutina (2001: 205) (data diolah, 2012)
2
eJurnal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 1, 2013 :1-7
Metode Penelitian Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriftif Kuantitatif. Metode deskritif.dengan cara menggunakan instrument angket yang disebarkan kepzda 24 orang karyawan sebagai responden. Instrument angket ini terdiri dari 16 pertanyaan dalam bentuk skala likert yang memberikan alternative jawaban yaiutu SS (Sangat Setuju), RR (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju) Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel Bebas (Independen) yaitu: Pelatih atau Trainer (X1), Bahan-bahan pelatihan (X2), Fasilitas pelatihan (X3), Fasilitas pelatihan (X3) dan Variabel terikat (Dependen) yaitu Kualitas Karyawan Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Bagian Administrasi PT Sucofindo Cabang Samarinda yang berjumlah 24 orang karena merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan harus saling mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan berpedoman pada Sugiyono (2012: 150), bahwa untuk menguji hipotesis dan analisis data penelitian yang hubungan/pengaruh maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut: Metode analissus Deskriptif, Uji Validitas dan Reliabilitas, Analisis Regresi Linear Berganda Dalam rangka mempermudah dan mempercepat proses analisis, dipergunakan sistem komputerisasi dengan mempergunakan program SPSS (Statistical Product and Services Solution) versi 20. Pembahasan Bedasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa Ke-empat variabel pelatihan yaitu variabel pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan , fasilitas pelatihan dan variabel lama pelatihan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas karyawan bagian Administrasi dengan nilai Fhitung sebesar 23.582 Dari hasil analisis variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini tidak semuanya memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas karyawan bagian Administrasi pada PT Sucofindo Cabang Samarinda, variabel yang berpengaruh positif dan signifikan adalah bahan-bahan pelatihan, Variabel lama pelatihan, dan Variabel fasilitas pelatihan. sedangkan variabel yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan adalah variabel pelatih/trainer Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bahan-bahan pelatihan yang disediakan oleh PT Sucofindo Cabang Samarinda khususnya pada bagian administrasi memiliki pengaruh positif dan yang paling dominan terhadap kualitas karyawan. Bahan-bahan yang disediakan oleh PT Sucofindo Cabang Samarinda dianggap sangat mendukung dan lengkap dalam penyelenggaraan program pelatihan/Training untuk karyawan bagian administrasi. Hal tersebut menandakan bahwa segala bahan-bahan 3
Program Training Terhadap Kualitas Karyawan (Ariza Luky Faradita)
pelatihan baik dari isi materi maupun pendekatan-pendekatan secara aplikatif kepada peserta pelatihan selama proses pelatihan yang disediakan maupun di lakukan PT Sucofindo Cabang Samarinda telah didasarkan pedoman pelatihan yang bedasarkan pedemoman pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan peruhasaan sehingga sasaran pelatihan yang dicapai dapat secara maksimal agar dapat meningkatkan kualitas karyawan kerja karyawan. (T. Hanie Handoko 2003:243) menyatakan bahwa Bahanbahan pelatihan adalah isi dari materi yang akan disampaikan dalam pelatihan yang menyangkut isi kontemporer serta pendekatan aplikatif. Maka bahan-bahan pelatihan merupakan faktor paling penting yang dimiliki oleh perusahaan sebagai pendukung terlaksananya program Pelatihan karyawan. Variabel lama pelatihan yang disediakan PT Sucofindo Cabang samarinda berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini disebabkan pelatihan yang diberikan kepada peserta pelatihan > 1 hari dimana pelatihan tersebut dilaksanakan selama 3 hari, yang dimulai dari pukul 08.00 wita hingga 16.30 wita maka peserta pelatihan lebih menguasai materi pelatihan sehingga karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien bagi perusahaan selain itu pula program pelatihan dapat terlaksana secara berkala agar karyawan mampu bersaing dalam perkembangan ilmu dan teknologi . Hal ini sesuai dengan teori T. Hanie Handoko (2003:243) bahwa Lama pelatihan yaitu jangka waktu yang diberikan perusahaan bagi peserta untuk mengikuti pelatihan. Minimal pelatihan dilakukan selama 1 hari . Maka lama pelatihan merupakan salah satu bagian penting yang dimiliki dan di pertahakan oleh perusahaan sebagai pendukung terlaksananya program Pelatihan karyawan. Untuk Variabel fasilitas pelatihan PT Sucofindo Cabang samarinda berpengaruh positif dan signifikan kdianggap sangat mendukung dalam penyelenggaraan program pelatihan untuk karyawan. karena dalam pelaksanaan pelatihan peserta disediakan Fasilitas ruangan yang lengkapi dengan AC serta jauh dari kebisingan agar peserta pelatihan lebih nyaman serta fokus selama proses pelatihan, peserta pelatihan disediakan konsumsi yang bergizi dan tepat waktu, serta peserta pelatihan mendapat uang saku yang sesuai dengan standart perusahaan dan memenuhi kebutuhan dalam pelaksanaan pelatihan karyawan, Hal tersebut menandakan bahwa segala fasilitas baik tempat maupun alat-alat yang disediakan telah didasarkan pada prinsip ekonomi serta berpedoman pada sasaran pelatihan yang ingin dicapai secara maksimal sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan. Hal ini sesuai dengan teori T. Hanie Handoko (2003:243) yaitu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada peserta pelatihan. Biasanya perusahaan memberikan fasilitas berupa fasilitas hotel, transportasi dan uang saku bagi peserta pelatihan. salah satu bagian penting yang dimiliki dan mesti depertahankan oleh perusahaan sebagai pendukung terlaksananya program Pelatihan karyawan. Untuk variabel Pelatih yang disediakan oleh PT Sucofindo Cabang samarinda dianggap berpengaruh negatif dan tidak signifikan dilihat dari hasil uji t yang lebih 4
eJurnal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 1, 2013 :1-7
kecil dari pada ttabel dan taraf signifikansi yang lebih besar daripada alpha (α) 0,05, Hal ini disebabkan karena pelatih/trainer terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelatihan sehingga peserta pelatihan kurang mengerti dengan materi pelatihan yang diberikan pelatih/trainer. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh T. Hanie Handoko (2003:243) Yaitu seseorang yang telah ditunjuk oleh perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada peserta pelatihan. Pelatih harus memiliki keahlian dan keterampilan yang berkualitas. Apabila Pelatih/trainer PT Sucofindo Cabang samarinda lebih sabar dan tidak terlalu cepat dalam memberikan pelatihan bagi karyawan, sehingga karyawan dapat mengerti mengenai materi pelatihan yang diberikan. Sehingga tujuan pelatihan dapat berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan itu sendiri guna menciptakan karyawan yang berkualitas. Dari hasil analisis dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima karena Bedasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa Ke-empat variabel pelatihan yaitu variabel pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan , fasilitas pelatihan dan variabel lama pelatihan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas karyawan bagian Administrasi dengan nilai Fhitung sebesar 23.582 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap data yang berhasil dihimpun di lapangan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: pertatma : Keempat variabel pelatihan yaitu variabel pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan , fasilitas pelatihan dan variabel lama pelatihan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas karyawan bagian Administrasi. Kedua : Terdapat tiga variabel independen yang yang mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kualitas karyawan yaitu bahan-bahan pelatihan, Variabel lama pelatihan, dan Variabel fasilitas pelatihan. sedangkan variabel yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan adalah variabel pelatih/trainer. Ketiga : Variable yang paling dominan mempengaruhi kualitas karyawan yaitu variable bahan-bahan pelatihan dengan nilai Thitung sebesar 3.332 dengan tingkat signifikan 0.004. Keempat : Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0.832 artinya variabel pelatihan yang terdiri dari variabel pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan dan lama pelatihan mampu memberikan penjelasan variable kualitas karyawan pada PT Sucofindo Cabang Samarinda khususnya bagian administrasi sebesar 83,2% dan sisanya sebesar 16.8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Saran-saran Bedasarkan pada kesimpulan diatas Saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti yaitu : Pertama : Pelatih/trainer PT Sucofindo Cabang Samarinda khususnya pada bagian 5
Program Training Terhadap Kualitas Karyawan (Ariza Luky Faradita)
administrasi sudah cukup baik namun sebaiknya harus lebih sabar dan jangan terlalu cepat dalam memberikan pelatihan bagi karyawan sehingga karyawan dapat mengerti mengenai materi pelatihan yang diberikan. Kedua : PT Sucofindo Cabang Samarinda khususnya pada Bagian Administrasi, untuk kedepannnya agar pelatihan dapat ditingkatkan serta dapat diprogramkan secara bertahap walaupun minimal hanya sekali dalam setahun sehingga peserta pelatihan menjadi lebih siap dalam menghadapi laju perkembangan Ilmu Teknologi serta karyawan bisa lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan setiap setiap tugas dan tanggung jawabnya. Ketiga : Keterbatasan peneliti menyebabkan penelitian ini hanya mampu menjelaskan 83,2% pengaruh variabel pelatihan yaitu pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan dan lama pelatihan terhadap kualitas karyawan pada PT Sucofindo Cabang Samarinda khususnya pada bagian administrasi, maka disarankan bagi peneliti yang hendak melanjutkan kekonsistenan dari penelitian ini agar meneliti variabel yang tidak mampu dijelaskan oleh penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesembilan, jilid I, PT. Indeks, Jakarta. Gomes, Faustino Cardoso. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. ANDI, Yogyakarta. Hamalik, Oemar. 2005. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelatihan Ketenagakerjaan: Pendekatan Terpadu, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta Hariandja, Marihot Tua Effendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Mathis.Robert L dan Jackson, H.Jhon. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi I. Penerbit Salemba Empat: Jakarta Matutina. 2001. Manajemen Sumber daya Manusia cetakan kedua. Gramedia Widia Sarana Indonesia: Jakarta. Mulia, Nasution. 2002. Manajemen Personalia, Djambatan, Jakarta. Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, cet. 6, gajah Mada University Press, Yogyakarta. Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Andi. Yogyakarta Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung 6
eJurnal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 1, 2013 :1-7
Sastrohardiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Bumi Aksara. Jakarta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. cet. 12, Alfabeta, Bandung. Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Sumber Internet : Pelatihan, http://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan (diakses 27, Mei 2012) Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/pelatihan-danpengembangan-sumber-daya-manusia/ ( diakses 27, Mei 2012)
7