KAJIAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Oleh ARSADI H24076020
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
RINGKASAN
ARSADI, H24076020. Kajian Penerapan Good Governance Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Dibawah bimbingan ABDUL KOHAR IRWANTO
Good governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola pemerintahan dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja. Penerapan prinsip-prinsip Good Governance akan meningkatkan kinerja dengan cara penerapan keterbukaan, profesional dan memegang nilai moral yang tinggi dalam pengambilan keputusan untuk penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil, transparansi dan efisien, serta memberdayakan fungsi manajemen. Puslitbangtan sebagai lembaga penelitian yang berfungsi sebagai penghasil inovasi teknologi tanaman pangan berupaya keras menerapkan good governance sebagai bagian dari tuntutan masyarakan akan tata pemerintahan yang baik, melalui berbagai pendekatan struktural dan prosedural. Namun dalam pelaksanaannya didapati fakta bahwa penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan belum dilaksanakan secara menyeluruh. Sehingga penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya dilandaskan pada prinsip good governance. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengidentifikasi upaya penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan dan (2) Untuk mendeskripsikan seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan Pengolahan data untuk penelitian ini menggunakan MS Excel 2003 yang compatible pada fitur MS Excel 2007 dan aplikasi program SPSS versi 15 untuk melakukan analisis statistik, data yang diolah meliputi data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan (kuesioner). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat lima unsur yang mempengaruhi penerapan good governance yaitu: kepemimpinan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran serta metode dan kebijakan pengendalian. Dari kelima unsur tersebut unsur kepemimpinan, sarana dan prasarana serta anggaran ternyata memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan unsur sumber daya manusia serta metode dan kebijakan pengendalian manajemen.
KAJIAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
SKRIPSI Sebagai salah syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA EKONOMI Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh : ARSADI H24076020
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Judlu Skripsi
:
Kajian Penerapan Good Governance Pada Pusat Penelitian
dan
Pengembangan
Kementerian Pertanian. Nama
:
Arsadi
NIM
:
H24076020
Menyetujui Pembimbing,
(Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc) NIP: 194912101978031002
Mengetahui : Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP: 196101231986011002
Tanggal Lulus :
Tanaman
Pangan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 31 Desember 1972, penulis merupakan anak terakhir dari 7 bersaudara pasangan Bapak Arsin (Alm) dan Ibu Rochani (Alm). Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Curug Bogor lulus pada tahun 1982, kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatus Shibyan Kayumanis Bogor Lulus pada tahun 1987. Tahun 1994 Penulis lulus Sekolah Menengah Atas di SMA PGRI-4 Bogor.
Pada tahun 2001 Penulis melanjutkan ke Diploma III Jurusan Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sebagai peserta tugas belajar Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan lulus pada tahun 2004. Tahun 2007 penulis melanjutkan ke Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor sebagai peserta Tugas Belajar dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Saat ini penulis bekerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia sejak tahun 1989.
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT penulis telah menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan arahan dosen pembimbing. Skripsi ini berjudul Kajian Penerapan Good Governance Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan yang mencoba mengamati upaya yang dilakukan dalam rangka penerapan good governance. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan statistik yang dimaksudkan untuk mengetahui hubungan serta sejauh mana upaya yang dilakukan dalam penerapan good governance tersebut. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala bantuan yang diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian ini khususnya pimpinan dan staf di lingkungan kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Skripsi ini jauh dari sempurna, baik dalam kajian teoritis maupun substansi materi, penulis sadar akan hal tersebut. Selanjutnya sebagai bahan kajian dalam bidang yang sejenis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan penyempurnaan penerapan Good Governance di Puslitbang Tanaman Pangan.
Bogor, April 2011
Penulis
vi
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... v KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii I. PENDAHULUAN ..................................................................................................1 1.1. Latar Belakang .............................................................................................1 1.2. Perumusan Masalah ....................................................................................3 1.3. Tujuan Penelitian. ........................................................................................3 1.4. Manfaat Penelitian ...............................................................................3 1.5. Batasan Penelitian ........................................................................................4 II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................5 2.1. Governance (Pemerintahan atau Kepemerintahan) .....................................5 2.2. Unsur-Unsur Good Governance...................................................................7 2.3. Implementasi Prinsip Good Governance .....................................................9 2.4. Upaya Penerapan Good Governance ...........................................................9 2.4.1. Akuntabilitas .....................................................................................9 2.4.2. Kinerja Organisasi ............................................................................11 2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Upaya Penerapan Good Governance 13 2.6. Penelitian Terdahulu ...................................................................................17 III. METODE PENELITIAN ..................................................................................18 3.1. Kerangka Pemikiran ...................................................................................18 3.2. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................20 3.3. Metode Penelitian .......................................................................................20 3.4. Metode Pengumpulan Data .........................................................................20 3.5. Populasi dan Sampel ...................................................................................21 3.6. Variabel Pebelitian ......................................................................................21 3.7. Instrumen Penelitian dan Pengukurannya ...................................................21 3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................................22 3.8.1 Uji Validitas .......................................................................................22 3.8.2 Uji Reliabilitas ...................................................................................22 3.9. Pengolahan dan Analisis Data .....................................................................23 3.9.1 Pengolahan Data ................................................................................23 3.9.2 Analisis Data......................................................................................23
vii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................25 4.1. Gambaran Umum Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan 25 4.1.1 Sejarah Singkat Puslitbang Tanaman Pangan....................................25 4.1.2 Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan ............................................26 4.2. Upaya Penerapan Good Governance di Puslitbang Tanaman Pangan ........28 4.2.1 Akuntabilitas ......................................................................................28 4.2.2 KinerjaOrganisasi ..............................................................................33 4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance ............36 4.3.1 Kepemimpinan .................................................................................36 4.3.2 Sumber Daya Manusia .....................................................................37 4.3.3 Sarana dan Prasarana .........................................................................37 4.3.4 Sumber Dana/Anggaran ....................................................................38 4.3.5 Metode Kerja dan Kebijakan Pengendalian Manajemen ..................38 4.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................39 4.5. Analisis Ddeskriptif Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap GG .......41 4.6. Analisis Deskriptif Penerapan Good Governance.......................................44 4.7. Analisis Statistik..........................................................................................45 4.8. Upaya Penerapan Good Governance ..........................................................49 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................50 A. Kesimpulan ...................................................................................................50 B. Saran ..............................................................................................................50 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................52 LAMPIRAN...............................................................................................................54
viii
DAFTAR TABEL No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Halaman.
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi…... …………. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 Kepemimpinan …………. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X2 SDM ……………………. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X3 Sarana Prasarana ………... Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X4 Anggaran ……………….. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X5 Metode Kebijakan ……… Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y Good Governance ………... Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan ………………………… Tanggapan Responden Mengenai SDM …………………………………… Tanggapan Responden Mengenai Sarana ……… …………………….…. Tanggapan Responden Mengenai Anggaran …… ………………………… Tanggapan Responden Mengenai Metode Pengendalian Manajemen ……. Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas dan Kinerja……….……... Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Kepemimpinan Terhadap GG …… Ringkasan Analisis Regresi Sederhana SDM Terhadap GG ……………… Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Sarana Terhadap GG ………..…… Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Anggaran Terhadap GG ………..… Ringkasan Analisis Regresi Sederhana MPM Terhadap GG ……………… Ringkasan Analisis Regresi Berganda antara Kepemimpinan, SDM, Sarana, Anggara dan Metode Pengendalian Manajemen Terhadap GG…… 20. Rekapitulasi Pernyataan Responden terhadap Variabel Faktor-Faktor yang mempengaruhi penerapan GG……………………………….........………. 21. Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel GG……….. …….
24 39 39 39 40 40 41 41 42 42 43 43 44 45 45 46 47 47 48 49 50
ix
DAFTAR GAMBAR No. 1. Kerangka Pikir Penelitian .................................................................... ..... 2. Struktur Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan…………………………
Halaman. 19 26
x
DAFTAR LAMPIRAN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Halaman. Halaman Permohonan Kuesioner .......................................……………… Daftar Pertanyaan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Good Governance. Daftar Pertanyaan Penerapan Good Governance ........................................ Ringkasan Analisis Regresi Kepemimpinan (X1) terhadap Good Governance (Y)………………………………………….……………………….. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Daya Manusia (X2) terhadap Good Governance (Y) .............……………………………....................... Ringkasan Analisis Regresi Sarana dan Prasarana (X3) terhadap Good Governance (Y).................................................................................. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Dara (Anggaran) (X4) terhadap Good Governance (Y) …………………………..……………………………… Ringkasan Analisis Regresi Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen (X5) terhadap Good Governance (Y)…………………………. Ringkasan Analisis Regresi Berganda Variabel X1, X2, X3, X4, X5 terhadap Good Governance (Y) …………........................................……… Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan …………………………… Definisi Operasional Variabel ……………………………………………. Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel X dan Y ……….. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepemimpinan….. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel SDM …………….. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Sarana …………… Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Anggaran ………… Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Metode…………… Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel GG ………………. Alur Pikir Study ………………………………………………………….. Diagram Sebab Akibat…………………………………………………….
54 55 57 58 59 60 61 62 63 64 65 67 69 71 73 75 77 79 81 82
xi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pemerintah Pusat maupun Daerah di Indonesia setelah memasuki era reformasi, dihadapkan pada kenyataan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwasannya pemerintah perlu melakukan perubahan dan pembenahan manajemen pemerintahannya. Perubahan dan pembenahan yang dimaksud akan terwujud jika pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya dengan paradigma baru manajemen pemerintahannya. Artinya jika selama ini pemerintahan belum sepenuhnya memperdulikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat, maka dalam era baru manajemen pemerintahan ini menjadi obyek sekaligus subyek manajemen pemerintahan. Di sisi lain, dengan adanya tuntutan untuk terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik yang selanjutnya disebut good governance (GG), pemerintah kembali dituntut untuk mampu menata kembali pola-pola kerja yang dilakukan selama ini. Dengan kata lain, tuntutan untuk terwujudnya pemerintahan yang baik ini, pemerintah diharapkan mampu menjaga sinergitas dengan komponen pemerintahan lainnya, yaitu masyarakat dan dunia usaha. Oleh karena itu, pemerintah (government/state) dalam menjalankan aktivitas pemerintahannya dituntut untuk selalu transparan dan akuntabel. Reformasi ini diartikan sebagai reformasi yang menyeluruh diberbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, seperti politik, hukum, ekonomi, sosial, dan budaya. Semangat reformasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan untuk mewujudkan administrasi yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara, dengan mempraktekan prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam menanggulangi korupsi. Kolusi dan nepotisme (KKN) sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan mampu menyediakan public goods and services. Proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melakukan penyediaan public goods and services disebut governance (kepemerintahan atau pemerintahan) sedang praktek
1
terbaiknya disebut tata kelola kepemerintahan yang baik. Agar good governance menjadi kenyataan dan sukses, dibutuhkan komitmen dari semua pihak pemerintah dan masyarakat. Good governance yang efektif menuntut adanya koordinasi dan integritas yang baik, profesionalisme, etos kerja dan moral yang tinggi. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka ini, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat terukur dalam akuntabilitas publik. Akuntabilitas dalam prinsip good governance berarti setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Untuk aparatur pemerintah akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi tanggungjawab manajerial pada tiap tingkatan. Masing-masing individu pada tiap jajaran aparatur bertanggungjawab atas setiap kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan-kegiatan yang terkendali (controllable activities) dan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak, ini berarti kegiatan tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan hasilnya dinilai oleh pihak yang berwenang. Dalam birokrasi pemerintah, akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah tersebut untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas Puslitbang Tanaman Pangan melakukan pertanggungjawaban terhadap seluruh kegiatannya melalui instrumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Hasil akhir dari seluruh kegiatan yang berlangsung selama periode waktu tertentu dipertanggungjawabkan kepada para pihak yang melakukan pemeriksaan baik unsur internal (Inspektorat Jendeal) maupun eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan).
2
Penerapan good governance di Puslitbangtan masih terdapat kelemahan yang cukup mendasar terutama dari aspek operasional seperti : 1. Proses penyusunan rencana pembiayaan kegiatan tidak dilakukan perhitungan yang cermat terhadap jenis dan tipe kegiatan yang menjadi prioritas atau kegiatan yang bersifat rutin, akibatnya penyerapan beberapa jenis belanja menjadi rendah. 2. Untuk jenis pengadaan barang dan jasa metode e-procurement belum dilaksanakan secara optimal, hal tersebut memungkinkan terjadinya KKN. 3. Proses perencanaan kegiatan yang dananya bersumber dari hibah dari IPNI Malaysia tidak dilakukan perlakuan secara wajar dari sisi pencatatan administratif keuangan, akibatanya terjadi kesulitan perekaman data kegiatan kerjasama terutama dalam penysunan laporan keuangan. 4. Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya yang menangani database kurang memadai kemampuannya terutama untuk menangani tugas-tugas teknis sehingga menyulitkan saat terjadi permintaan terhadap jenis data tertentu. Hal itu disebabkan karena untuk jenis pekerjaan tertentu yang membutuhkan kemampuan teknis tinggi tidak ditangani oleh orang yang mempunyai kualifikasi dalam bidang itu. 1.2. Perumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penerapan good governance serta. 2. Bagaimana upaya yang dilakukan. 1.3. Tujuan Penelitian. 1. Mengidentifikasi upaya penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan 2. Menganalisis seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan. 1.4. Manfaat Penelitian. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan kontribusi pemikiran bagi Puslitbang Tanaman Pangan untuk perbaikan penerapan good governance. 2. Dari aspek akademis sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis.
3
1.5. Batasan Penelitian. Puslitbang Tanaman Pangan sebagai organisasi pemerintahan telah melaksanakan good governance (GG), namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa unsur yang belum tercapai terutama dari aspek kepemimpinan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran, metode kerja dan kebijakan pengendalian manajemen. Penelitian ini memfokuskan pada penerapan good governance sebagai variabel terikat (Y) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai variabel bebas (X). Variabel terikat (Y) terdiri dari sub variabel akuntabilitas (Y1) dan kinerja organisasi (Y2). Sedangkan variabel bebas (X) akan dianalisa dari aspek operasional dengan sub variabel kepemimpinan (X1), SDM (X2), sarana prasarana (X3), anggaran (X4), metode kerja dan kebijakan pengendalian manajemen (X5). Variabel-variabel akan dianalisis menyangkut ada tidaknya serta seberapa besar hubungan antara penerapan GG (Y) dengan faktor faktor yang mempengaruhi (X).
4
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Governance (Pemerintahan atau Kepemerintahan) Tjokromidjojo (2000) menyatakan bahwa governance artinya adalah memerintah, menguasai, mengurus. Governance, yang diterjemahkan menjadi tata pemerintahan adalah penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi gun mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembagalembaga dimana warg dan kelompok-kelompok msyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, emmenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan diantara mereka (UNDP : 2003 : 23) Tuntutan masyarakat untuk mewujudkan good governance pada sektor pemerintah sudah merupakan keharusan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi, karena saat ini sudah meningkat kesadaran bernegara dikalangan masyarakat. pada masa reformasi ini masyarakat dimungkinkan untuk mengeluarkan aspirasinya, sehingga tuntutan tersebut semakin jelas ke permukaan. Hal tersebut diakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat terutama kepada Pemerintah sudah berada pada titik yang mengkhawatirkan. Alasan yang paling utama terhadap ketidak percayaan rakyat kepada pemerintah, adalah dengan ketidak efisienan pemerintah dalam penggunaan uang, penghamburan uang yang terjadi untuk pembelanjaan yang tidak semestinya. Oleh karenanya pemerintah harus berupaya sekuat tenaga untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang telah hilang itu, reformasi disemua lini organisasi pemerintah harus segera dilakukan. ditambah dengan adanya tekanan arus globalisasi saat ini yang membuat dunia tanpa batas lagi, hubungan organisasi tidak terbatas hanya dalam satu negara tetapi antar negara dan bangsa. Dengan demikian, agar tidak tergantung oleh negara maju dan tertindas oleh arus globalisasi tersebut, pemerintah Indonesia harus segera membenahi dirinya dengan melakukan reformasi total dibidang administrasi dan aparaturnya. Reformasi total di tubuh organisasi pemerintah merupakan upaya untuk menciptakan good governance, seperti yang didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan melibatkan semua pelaku tata pemerintahan. Banyak orang awam yang belum dapat membedakan perbedaan pengertian governance dengan Government, arti secara harfiah governance adalah tata pemerintahan, sedangkan government adalah pemerintah.
5
Terdapat bentuk ketentuan tugas dan kewenangan didalam governance atau tata pemerintahan itu, ada manajer dan para birokrat yang mengelola tata pemerintahan tersebut. Dan semuanya itu disebut publik, tapi hanya sebagian dari semua itu merupakan Pemerintahan. Jadi jelas, bahwa government atau pemerintah hanya bagian dari governance atau tata pemerintahan. Pengertian tata kelola kepemerintahan (governance) di dalam suatu negara menurut UNDP (UNDP Global Intranet, 2003), adalah : “Tata kelola dapat dilihat sebagai pelaksanaan otoritas ekonomi, politik dan administratif untuk mengelola urusan negara di semua tingkatan. Ini terdiri dari mekanisme, proses dan melalui lembaga-lembaga yang warga negara dan kelompok mengartikulasikan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum mereka, memenuhi kewajiban mereka dan menengahi perbedaan” Dari definisi tersebut memperlihatkan bahwa governance mempunyai tiga kaki (three legs), yaitu : economic, political dan administrative. Economic governance, termasuk proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi semua aktifitas ekonomi negara dan hubungannya dengan kegiatan ekonomi lainnya. Political governance, adalah proses pembuatan keputusan untuk merumuskan kebijakan. Administrative governance, merupakan pelaksanaan sistem kebijakan. Dengan mencakup ketiganya, good governance menetapkan proses-proses dan struktur yang menuntun hubungan politik dan sosio-ekonomi (UNDP Global Intranet, 2003). Dari penjelasan tersebut, maka pelaksanaan tata pemerintahan (governance) mencakup tiga pilar utama (domain), yakni sektor pemerintahan (state); sektor swasta (private sectorpelaku bisnis); dan masyarakat umum (civil society). Ketiga domain tersebut barada didalam pergaulan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Sektor pemerintah lebih banyak memainkan peranan sebagai pembuat kebijakan, pengendalian dan pengawasan. Sektor swasta lebih banyak berkecimpung dan menjadi penggerak aktivitas dibidang ekonomi. Sedangkan masyarakat umum merupakan obyek sekaligus subyek dari sektor pemerintah maupun sektor swasta, karena di dalam masyarakatlah terjadi interaksi dibidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya (Wasistiono, 2002:31). Ketiga domain tersebut merupakan jaringan kerja dari kegiatan yang mencakup ruang lingkup yang luas dari organisasi publik – yaitu organisasi pemerintah, non-pemerintah, organisasi yang berorientasi profit, non-profit, organisasi negara dan organisasi partai politik. Jadi domain dari tata pemerintahan sangat luas. Kesinergian dari jaringan kerja semua pihak yang berada didalam domain tata kelola pemerintahan (governance) tersebut akan menciptakan
6
kinerja yang baik, sehingga pada akhirnya akan mewujudkan harapan semua pihak, yakni Tata Pemerintahan yang baik (good governance). Hal tersebut merupakan perwujudan dari kondisi penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi yang langka, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya kewiraswastaan (Biro Organisasi Departemen dalam Negeri, 2001). Kondisi Tata Pemerintahan yang baik (good governance) dapat terwujud, apabila kesinergian kinerja para pelaku Tata Pemerintahan telah melaksanakan unsur-unsur atau karakteristik good governance dengan baik. 2.2. Unsur-Unsur Good Governance
Unsur utama good governance yaitu partisipasi, supremasi hukum dan transparansi. Dalam pelaksanaannya ketiganya merupakan aspek-aspek yang dapat menjadi indikator dari penerapan good governance untuk setiap entitas pengelolaan kegiatan suatu organisasi. Pelaksanaan kegiatan suatu organisasi Pemerintah dianggap akuntabel, apabila melibatkan peran serta atau partisipasi masyarakat dalam setiap tahap pelaksanaannya. Disamping itu, dalam proses
penyusunan dan pelaksanaan
kegiatan seharusnya
disertai
dengan
semangat penegakan hukum yang berlaku. Serta terbuka (Transparan) dalam pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan kebijakan publik. (Wasistiono, 2002). Adapun unsur-unsur good governance menurut United Nation of Development Programme (UNDP Policy document, (UNDP Global Intranet, 2003 dan di dalam Partnership for governance reform, 1997) adalah : 1. Partisipasi, semua pria dan wanita mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan yang sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif. 2. Supremasi hukum. Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu, terutama hukum-hukum yang menyangkut hak azasi manusia. 3. Transparansi, transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses Pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang
7
berkepentingan dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau. 4. Cepat tanggap, lembaga-lembaga dan seluruh proses Pemerintahan harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan. 5. Membangun konsensus, Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakankebijakan dan prosedur-prosedur. 6. Kesetaraan, semua pria dan wanita mempunyai kesempatan memperbaiki atau mempertahankan kesejehateraan mereka. 7. Efektif dan efisien, proses Pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesua kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada seoptimal mungkin. 8. Akuntabilitas atau bertanggung jawab, para pengambil keputusan di Pemerintah, sektor swasta dan organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepada lembagalembaga yang berkepntingan. Bentuk pertanggung-jawaban tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan dan dari apakah keputusan organisasi tersebut bersifat ke dalam atau keluar. 9. Visi Strategis, para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh kedepan atas Tata Pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan aa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejahteraan, sosial dan budaya yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut. Dilihat dari uraian unsur-unsur Tata Pemerintahan yang baik tersebut, tampak bahwa kesembilan unsur dimaksud saling memperkuat dan tidak dapat berdiri sendiri. Setiap unsur dapat mempengaruhi unsur lainnya, seperti unsur akuntabilitas akan berhasil ditegakkan apabila unsur-unsur lainnya seperti partisipasi, transparansi dan penegakan hukum telah benar-benar dilaksanakan dengan baik. Dengan kata lain, akuntabilitas kinerja suatu organisasi penyelenggara negara merupakan hal yang terpenting menuju Tata Pemerintahan yang baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wujud good governance adalah penyelenggaraan negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efisien dan efektif dengan menjaga kesinergian interaktif yang konstruktif diantara domain-domain negara, sektor swasta dan masyarakat. Oleh
8
karena good governance meliputi sistem administrasi negara, maka upaya mewujudkan good governance atau Tata Pemerintahan yang baik juga merupakan upaya melakukan penyempurnaan pada sistem administrasi negara yang berlaku pada suatu negara secara menyeluruh. 2.3. Impementasi Prinsip Good Governance Good governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola pemerintahan serta urusan-urusan publik dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja organisasi pemerintah. Akutabilitas dapat diukur secara kualitatif berdasarkan audit yang dilakukan secara internal maupun eksternal sedangkan dan kinerja organisasi pemerintah dapat diukur secara kuantitatif berdasarkan capaian kinerja sesuai target yang ditetapkan. Secara garis besar, penerapan prinsip-prinsip Good Governance akan meningkatkan akuntabilitas dan kinerja dengan cara penerapan keterbukaan, profesional dan memegang nilai moral yang tinggi dalam pengambilan keputusan. Prinsip-prinsip tersebut dapat diuraikan lebih lanjut: 1. Meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil 2. Mendorong pengelolaan pemerintahan secara profesional, transparansi dan efisien, serta memberdayakan fungsi manajemen. 3. Mendorong manajemen dalam proses pengambilan keputusan dan menjalakan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab. 2.4. Upaya Penerapan Good Governance 2.4.1. Akuntabilitas Penerapan good governance di Indonesia sesuai dengan UU No.28 Tahun 1999 pada pasal 3 menyebutkan bahwa asas-asas umum penyenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan hukum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Selanjutnya menurut penjelasan pasal 3 dinyatakan bahwa :------ Yang dimaksud dengan asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau
9
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. Akuntabilitas dalam bidang keuangan ditandai dengan lahirnya paket undang-undang dalam pengelolaan keuangan negara memberikan wewenang yang lebih besar kepada departemen teknis/lembaga sehingga menuntut tanggung jawab pengguna anggaran dalam meningkatkan akuntabilitas dalam pelaksanaan anggaran (Nasution dalam Soefihara, 2005). Penerapan akuntabilitas organisasi yang merupakan salah satu prinsip good governance sebagai wujud pertanggungjawaban terhadapa masyarakat. Secara harfiah akuntabilitas (accountability) dapat diartikan sebagai “pertanggungjawaban”. Namun penerjemahan secara sederhana ini dapat mengaburkan arti dari kata accountability itu sendiri bila telah dikaitkan dengan pengertian akuntansi dan manajemen. Governmental Accounting Standard Board (GASB) yang dikutip dari Bastian (2001) mendefinisikan istilah accountability sebagai “the requirment for government to answer to the citizenry-to justify the raising of public resources and the purpose for which they are used”. Budiardjo (2002) mendefinisikan akuntabilitas sebagai “pertanggungjawaban pihak yang diberi mandate untuk memerintah kepada mereka yang memberi mandat. Akuntabilitas bermakna pertanggungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi (checks and balances system). Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban, (LAN RI,1999). Upaya penerapan akuntabilitas pada instansi pemerintah yang merupakan elemen kunci dalam implementasi good governance yaitu dengan diberlakukannya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sedangkan alat ukurnya berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan Inpres No.7/1999. Menurut LAN RI 2000, Lakip adalah media pertanggung jawaban yang isinya juga mencakup perencanaan strategis (Renstra) dan kinerja.
10
Dalam penelitian ini akan dibahas beberapa indikator pencapaian kinerja organisasi Puslitbang Tanaman Pangan dalam upaya menerapkan good governance dengan cara mengukur indikator sebagai berikut : 1. Implementasi mekanisme sistem akuntabilitas -
Pemisahan fungsi rutin dan fungsi fungsonal
2. Transparansi kegiatan -
Transparansi dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3. Perencanaan serta strategi berorientasi output dan -
Renstra dengan output manajemen, penelitian dan pengembangan.
4. Strategi langkah dalam pelaksanaan kegiatan.\ -
Strategi program penelitian dan non penelitian.
2.4.2. Kinerja Organisasi Organisasi adalah suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia, yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, yang sebagai suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas,sehingga bias dipisahkan secara tegas dari lingkungannya. (Lubis & Huseini,1987). Kinerja organisasi yang tinggi adalah suatu kesatuan dari tenaga kerja yang memproduksi barang dan jasa yang diiinginkan pada kualitas yang leboih tinggi dengan penggunaan sumber daya yang sama atau lebih sedikit. Produktivitas dan kualitas mereka meningkat secara berkesinambungan dari hari ke hari, minggu ke minggu dan tahun ke tahun, membawa kepada pencapaian misi mereka (organisasi). Komponen yang dapat diketahui dari pengertian kinerja organisasi di atas antara lain : a. Keterlibatan seluruh komponen organisasi yang akan menghasilkan kinerja yang baik. b. Kerja sama harus terjalin agar organisasi dapat menyelenggarakan interaksi lintas lintas sector (sector publik dan sector privat). c. Pencapaian misi organisasi adalah tujuan setiap organisasi. d. Daya saing yang tinggi ditandai dengan tetap eksisnya organisasi tersebut dari waktu ke waktu. e. Dinamis dalam pengembangan organisasi yaitu kesinambungan dalam pengembangan organisasi.
11
Menurut Osborne and Gaebler (1995) kinerja organisasi publik harus memenuhi beberapa indikator yaitu : a)
Produktivitas : Sistem organisasi harus memberikan pelayanan mudah, tepat waktu, akurat dan memperhatikan efektivitas dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.
b) Responsivitas : Kesanggupan sistem organisasi untuk membantu dan memberikan pelayanan secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan dan harapan pengguna sistem tersebut. c) Responsibilitas : Kemampuan sistem organisasi tersebut untuk memberikan pelayanan yang terpercaya dan sesuai dengan yang dijanjikan serta bertanggungjawab. d) Akuntabilitas : Hasil informasi dari sistem organisasi tersebut harus mampu memberikan hasil yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab serta dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa indikator yang ada di Puslitbang Tanaman Pangan akan dilihat dari aspek dibawah ini : 1. Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pekerjaan - Pertanggung jawaban kegiatan Penelitian - Pertanggung jawaban kegiatan Struktural 2. Keterbukaan informasi - Akses informasi bagi pengguna (user) yang hendak memanfaatkan informasi hasil-hasil penelitian 3. Dasar hukum pelaksanaan - Landasan hukum pelaksanaan kegiatan mencakup pengelolaan SDM, Aset, Anggaran, Program, Evaluasi dan Monitoring serta Publikasi dan Pendayagunaan Hasil Penelitian 4. Pelayanan masyarakat - Pelayanan informasi mencakup penelusuran kepustakaan, akses website serta berbagai publikasi hasil penelitian 5. Kebebasan berpartisipasi - Pertemuan rutin antara unsur manajemen dengan karyawan - Mengemukanan pendapat 6. Hasil Sesuai terget yang diharapkan - Bidang Penelitian (varietas, sistem mutu laboratorium) - Bidang struktural (SDM yang ideal, realisasi anggaran, realisasi fisik)
12
2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Upaya Penerapan Good Governance Bintoro (2000) mengemukakan bahwa perkembangan kearah good governance bisa dilihat dari perkembangan ilmu urusan administrasi pemerintah tentang bagaimana mengurus suatu pemerintahan yang baik, kepegawaian negeri yang efisien dan efektif, perumusan tujuan pemerintahan, kepemimpinan dan penggerakan aparatur pengawasan dan sebagainya. Dari pandangan ini dapat dikatakan bahwa good governance erat kaitannya dengan kepemimpinan dan pendayagunaan seluruh sumber daya yang dimiliki organisasi secara efektif dan efisien ditunjang dengan kemampuan penyelenggaraan administrasi yang terintegrasi. Pengertian sumber daya sebagai faktor yang berpengaruh dalam penerapan good governance meliputi 1) Kepemimpinan, 2) sumber daya manusia, 3) sarana dan prasarana, 4) anggaran, 5) metode kerja kebijakan dan pengendalian manajemen. Artinya kepemimpinan dan sumber daya organisasi mempengaruhi secara langsung dalam upaya penerapan good governance yang diimplementasikan melalui sistem akuntabilitas. 1) Kepemimpinan Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. Para pemimpin dapat menggunakan bentukbentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi. Pengaruh kepemimpinan dalam tujuan organisasi ditujukan untuk menjelaskan wewenang seorang pemimpin terhadap bawahannya dalam pelaksanaan dan implementasi tugas dan fungsi seorang bawahan. Disamping itu kegiatan pengarahan yang dilakukan seorang pemimpin menyangkut penjelasan tugas operasional serta pembagian tugas yang sesuai dengan komptetnsi bawahan, kemampuan tersebut harus dimiliki oleh seorang pemimpin Dalam penelitian ini tidak akan dibahas mengenai type, jenis serta model kepemimpinan pada umumnya. Hal yang menjadi bahasan dalam penelitian ini yaitu kompetensi seorang pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi menggunakan indikator sebagai berikut : 1. Adakah hirarki yang memberi petunjuk tentang wewenang dan tanggung jawab; - Pendelagasian tugas dijabarkan dalam job description 2. Implementasi tugas dan fungsi telah sesuai dengan yang diharapkan; - Tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan proporsi waktu dan target. 13
3. Pimpinan selalu mengarahkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas bawahan; - Petunjuk teknis petunjuk pelaksanaan tugas. 4. Pimpinan selalu menciptakan iklim yang kooperatif dengan bawahan; - Pertemuan rutin membahas capaian kinerja per unit tugas. 5. Pimpinan mempunyai kemampuan yang memadai. - Kemampuan mengorganisasi. 2) Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka. Dalam kaitan ini peneliti tidak membahas perspektif SDM secara umum melainkan lebih kepada kemampuan SDM secara spesifik dalam tugasnya sebagai aparatur pemerintah. Sebagai aparatur pemerintah khsusnya yang bekerja pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, peneliti ingin mengetahui kompetensi SDM dengan analisis indikator sebagai berikut : 1. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki - Sesuai tidaknya kompetensi SDM dalam menangani tugas-tugas tertentu. 2. Tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas - Ketepatan waktu dan hasil sesuai target. 3. Tingkat pendayagunaan sumber daya - Apakah seluruh sumber daya yang ada telah dimanfaatkan 4. Pembinaan pegawai - Pelatihan/Kursus/Training dalam dan luar negeri. 14
5. Kemampuan bekerjasama dalam tim - Mampu tidaknya bekerja dalam sebuah tim. 6. Tanggungjawab yang dimiliki - Rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan tugas. 3) Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam mencapai maksud atau tujuan sedangkan prasarana adalah perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha organisasi agar tujuan
tercapai.. Pembangunan maupun pengembangan sarana dan
prasarana organisasi ini mengacu tugas pokok dan fungsi organisasi, sehingga misi, tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Demikian pula kegiatan pengadaan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan alat sangat diperlukan agar peralatan dapat dioperasikan dengan baik. Sarana mempunyai ruang lingkup mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai kelengkapan setiap gedung/ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan mutu efektifitas pekerjaan. Sedangkan ruang lingkup prasarana mencakup bangunan gedung kantor dan bangunan pendukung untuk operasional organisasi pada umumnya. Dalam penelitian ini terdapat penulis hendak mengkaji sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional organisasi Puslitbang Tanaman Pangan dengan indikator sebagai berikut : 1. Tersedianya peralatan yan'g menunjang kelancaran pelaksanaan tugas -
Apakah peralatan penunjang cukup tersedia.
2. Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan -
Bagaimana penggunaan dan pemanfaatan serta pemeliharaannya
3. Lengkap dan tidaknya sarana dan prasarana yang tersedia. -
Kelengkapan jenis dan jumlah peralatan .
4) Sumber Dana Anggaran Anggaran adalah instrumen yang sangat potensial bagi Pemerintah untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan, dan penggunaannya berdasarkan hukum yang berlaku. Ruang lingkup anggaran tergantung dari aktivitas Pemerintah, tetapi juga harus dalam bentuk yang memungkinkan publik dapat meneliti dengan seksama atas kebijakan-kebijakan Pemerintah tersebut. Sehingga unsur akuntabilitas sudah harus diimplikasikan dalam pengelolaan anggaran, karena Pemerintah diawasi oleh parlemen dan rakyat secara langsung. Pengawasan oleh rakyat merupakan salah satu perwujudan dari partisipasi dan kepedulian rakyat dalam mengawasi 15
kinerja Pemerintah, hal itu merupakan kehendak rakyat menuju Tata Pemerintahan yang baik. (Barata dan Trihartanto : 2004 : 22). Anggaran merupakan kemampuan memperoleh dan mengalokasikan dana untuk pelaksanaan program/kegiatan agar tujuan organisasi tercapai sesuai yang diharapkan. Anggaran negara yang diformulasikan dalam bentuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran mencakup seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan selama periode tertentu. Ketersediaan anggaran yang memadai untuk pencapaian target yang ditetapkan akan sangat membantu. Disamping anggaran yang bersumber dari pemerintah, sebuan organisasi dimungkinkan mencari sumber pembiayaan dari nonpemerintah dalam hal ini kerjasama dengan pihak lain untuk membiayai suatu kegiatan yang dananya tidak terakomodir dalam anggaran pemerintah. Ketersediaan anggaran dalam pencapaian target yang ditetapkan serta kemungkinan sumber pendanaan lain selain yang bersumber dari pemerintah, yang hendak diteliti lebih jauh dalam penelitian ini. Dengan indikatornya sebagai berikut: 1. Jumlah alokasi dana yang tersedia mencukupi - Kecukupan alokasi dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan 2. Seluruh kegiatan dapat dibiayai dari dana yang ada - Apakah seluruh kegiatan dapat dibiayai dari alokasi dana yang tersedia 3. Ada tidaknya sumber dana selain dana DIPA - Apakah dibutuhkan sumber pembiayaan lain selain DIPA 6) Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen. Metode adalah cara yang dipakai dalam melaksanakan pekerjaan. Metode dapat berupa standar operasional prosedur (SOP) yang berisi panduan dan tata cara pelaksanaan tugas operasional. Metode operasional organisasi pemerintah bersumber dari peraturan-peraturan yang ditetapkan. Kebijakan dapat diartikan sebagai keputusan yang dibuat manajemen untuk kepentingan organisasi, sementara pengendalian manajemen adalah cara untuk melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan agar berjalan sesuai terget yang ditetapkan. Dalam kaitan ini, keteraturan metode yang dipakai dengan kebijakan yang dibuat akan dievaluasi sebagai bentuk pengendalian manajemen terhadap pelaksanaan kegiatan. Penelitian ini akan meneliti keteraturan metode, kebijakan serta evaluasi dalam pencapaian target yang telah ditetapkan melalui penetapan beberapa indikator sebagai berikut: 1. Penjabaran tugas pokok dan fungsi
16
Kesesuaian dengan Tupoksi unit kerja 2. Kebijakan pelaksanaan kegiatan - Surat Pelaksanaan Kegiatan 3. Kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada visi misi - Apakah tugas sesuai dengan renstra unit kerja 4. Prosedur kegiatan - SOP 5. Laporan pelaksanaan kegiatan - Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan. 2.6. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Setyo (2007) tentang Analisis Pelaksanaan Anggaran Di Tinjau Dari Prinsip-Prinsip Good Governance di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membahas pelaksanaan anggaran negara secara efektif dan efisien, antara lain melalui penerapan sistem anggaran terpadu (unified budget), penggunaan kerangka pengeluaran jangka menengah dalam penyusunan anggaran (Medium Term Expenditure Framework – MTEF) serta penerapan sistem penganggaran yang berbasis kinerja (performance based budget) yang dikaitkan dengan bagaimana penerapan prinsip-prinsip good governance dalam pelaksanaan anggaran di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah Prinsip-prinsip good governance mempunyai hubungan dengan efektivitas pelaksanaan anggaran. Prinsip-prinsip good governance dalam penyusunan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran Hidayat (2009) yang melakukan penelitian tentang analisis terhadap implementasi dan hambatan dalam mewujudkan good corporate governance meneliti seberapa besar dampak yang dapat diambil perusahaan yang menerapkan good corporate governance dalam pelaksanaan operasional perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi aspek akuntabilitas, tanggung jawab, transparansi, independensi, serta efektifitas dan efisiensi dalam pengukuran kinerja perusahaan.
17
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Reformasi menyeluruh di tubuh organisasi Pemerintah merupakan upaya untuk menciptakan good governance, seperti yang didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan melibatkan semua pelaku Tata Pemerintahan. Banyak orang awam yang belum dapat membedakan perbedaan pengertian governance dengan Government, arti secara harfiah governance adalah Tata Pemerintahan, sedangkan government adalah Pemerintah. Puslitbang Tanaman Pangan sebagai organisasi pemerintahan telah melaksanakan good governance atau tata pemerintahan yang baik. Hal tersebut merupakan perwujudan dari penyelenggaraan manajemen yang akuntabel. Akuntabilitas kinerja Puslitbang Tanaman Pangan sebagai penyelenggara pemerintahan dalam bidang Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan merupakan hal yang terpenting menuju Tata Pemerintahan yang baik. Namun demikian, dalam pelaksanaan penerapan good governance di Puslitbangtan masih terdapat beberapa unsur yang belum tercapai terutama dari aspek operasional seperti : (1) Proses penyusunan rencana pembiayaan kegiatan tidak dilakukan perhitungan yang cermat terhadap jenis dan tipe kegiatan yang menjadi prioritas atau kegiatan yang bersifat rutin, akibatnya penyerapan beberapa jenis belanja menjadi rendah.(2) Untuk jenis pengadaan barang dan jasa metode e-procurement belum dilaksanakan secara optimal, hal tersebut memungkinkan terjadinya KKN. (3) Proses perencanaan kegiatan yang dananya bersumber dari hibah dari IPNI Malaysia tidak dilakukan perlakuan secara wajar dari sisi pencatatan administratif keuangan, akibatanya terjadi kesulitan perekaman data kegiatan kerjasama terutama dalam penysunan laporan keuangan. (4) Sumber Daya Manusia (SDM) diantaranya yang menangani database kurang memadai kemampuannya terutama untuk menangani tugas-tugas teknis sehingga menyulitkan saat terjadi permintaan terhadap jenis data tertentu.
18
PUSLITBANGTAN
Penerapan GG (Y) (ISO 9001:2008)
Kinerja (Y2)
Akuntabilitas (Y1)
Kelemahan Penerapan GG (Aspek Operasional)
Analisis Faktor yang berpengaruh (X1), (X2), (X3), (X4), (X5) -Statistik (SPSS, MS Excell) -Deskriptif
Faktor Berpengaruh terhadap penerapan GG
Umpan Balik
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
19
3.2. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2010 di kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Jl.Merdeka No. 147 Bogor 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksplanasi yang bertujuan menjelaskan sebarapa kuat pengaruh kepemimpinan, SDM, sarana, dana dan metode pengendalian manajemen variabel (X) terhadap akuntabilitas dan kinerja variabel (Y) dengan metode analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif yaitu menjelaskan persepsi responden atas pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner. Sedangkan analisis statistik yaitu menjelaskan seberapa kuat hubungan antara variabel (X) terhadap variabel (Y). 3.4. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : 3.4.1. Penelitian kepustakaan (library research) Yaitu mempelajari data yang berkaitan dengan topik penelitian, dalam hal ini menyangkut seluruh aspek yang berkaitan dengan penerapan good governance. Study pustaka meliputi penelusuran buku, artikel, laporan, peraturan serta data dukung lainnya yang telah dipublikasikan. 3.4.2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan di lingkungan kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan dengan cara menyebar kuesioner kepada responden yang ditetapkan dan disusun secara tertutup. Artinya kuesioner telah diberi alternatif jawaban sehingga responden hanya memilih salah satu dari alternatif jawaban yang paling mendekati kebenaran dengan masalah yang ditanyakan. Responden yang ditetapkan adalah responden yang memahami permasalahan yang sedang diteliti serta faktor yang mempengaruhinya. Responden berasal dari seluruh unit kerja di lingkungan Puslitbangtan berdasarkan jabatan. Responden yang dipilih berjumlah 68 orang (Karakteristik Responden pada daftar lampiran)
20
3.4.3. Wawancara mendalam (indeepth interview) Wawancara dilakukan hanya untuk memperkuat jawaban responden yang dianggap kurang tegas dalam mengisi jawaban pada lembar kuesoner. 3.5. Populasi dan Sample 3.5.1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah unsur pimpinan dan pegawai pada lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan yang berjumlah 583 orang yang tersebar di 5 unit kerja. 3.5.2. Sampel Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sejumlah populasi yang dianggap mewakili dalam upaya penerapan good governance berjumlah 68 orang dengan teknik pengambilan sample purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik yang digunakan penulis dalam penelitian ini karena 68 orang yang diteliti tersebut dianggap memiliki
informasi yang diperlukan bagi penelitian ini dan berperan cukup signifikan dalam upaya penerapan GG dengan sebaran jumlah sample terdiri dari 2 orang pejabat eselon II, 8 orang pejabat eselon III, 16 orang eselon IV dan 42 orang karyawan yang membidangi kegiatan TU, Program dan KSPHP. 3.6. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1. Variabel terikat : Good Governance (Y) - Akuntabilitas (Y1) dan Kinerja (Y2) 2. Variabel Bebas : Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan GG (X) - Kepemimpinan (X1), SDM (X2),Sarana (X3), Anggaran (X4), Metode dan Pengendalian Manajemen (X5) 3.7. Instrumen Penelitian dan Pengukurannya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebar ke seluruh responden sebanyak 68 orang dengan metode penilaian menggunakan skala likert. Metode ini merupakan pernyataan sikap responden sebagai dasar penentuan nilai skalanya mencakup 5 jenis alternatif jawaban yaitu Sangat setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju 21
(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Nilai yang diberikan untuk masing-masing alternatif jawaban yaitu SS=5, S=4, KS=3, TS=2, STS=1. Pengukuran butir pernyataan responden dengan cara mengkalikan setiap butir nilai pernyataan responden dengan skor nilai yang diberikan untuk setiap kategori jenis jawaban. 3.8. Uji Validitas dan Reliabiitas 3.8.1. Uji Validitas Validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total product moment Karl’s Pearson. Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan rtabel pada taraf α=0,05 dengan rumus korelasi product moment Karl’s Pearson. rxy =
n Σxy – (Σx) (Σy) 2
2
2
2
………………………………...
(1)
√ {nΣx - (Σy }{nΣy -(Σy) } Dengan : rxy
=
Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y
x
=
skor butir item
y
=
jumlah skor butir
n
=
jumlah data
jika hasil perhitungan rhitung > rtabel maka butir instrumen dianggap valid, namun jika rhitung < rtabel maka dianggap tidak valid sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. Sementara itu Sugiyono (2000) menyatakan dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi item yang mempunyaikorelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasinya tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas tinggi pula. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat validitas tinggi adalah jika r =0,3. jika korelasi butir dengan skor total kurang dari 0,3, maka butir instrumen dinyatakan tidak valid. 3.8.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak bersifat tendensius mengarah responden untuk memilih jawabanjawaban tertentu (Arikunto, 1998:154). Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk
22
melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan responden. Adapun alat analisisnya menggunakan metode belah dua (split half) dengan mengkorelasikan skor ganjil lawan total skor genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus spearman brown : ri =
2rb
…………………………………….
(2)
1 + rb
dengan : = reliabilitas internal seluruh instrumen r1 = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua rb Pemberian interpretasi terhadap reliabilitas (r1) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut (1) reliabilitas (r1) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi, (2) reliabilitas (r1) uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang (un-reliable) 3.9. Pengolahan dan Analisis Data 3.9.1. Pengolahan Data Pengolahan data untuk penelitian ini menggunakan MS Excel 2003 yang compatible pada fitur MS Excel 2007 dan aplikasi program SPSS versi 15 untuk melakukan analisis statistik. 3.9.2. Analisis Data (1) Analisis Deskriptif Uji statistik dasar digunakan untuk menentukan deskriptif data mengenai variabel (Y) (2) Uji Statistik Regresi Linear sederhana dan Korelasi Linear Sederhana Uji regresi sederhana dimaksudkan untuk menguji koefisien determinasi dan hubungan antara salah satu variabel bebas dengan Variabel terikat sedangkan uji korelasi sederhana dilakukan untuk melihat hubungan signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf signifikan 95% (df=0,05). Dengan ketentuan (1) Jika r hitung > r tabel maka H1 diterima dan Ho ditolak, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat, (2) Jika r hitung < r tabel ; maka H1 ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada hubungan signifina antara variabel bebas dan variabel terikat.
23
(3) Uji Statistik Regresi Ganda Korelasi Ganda Uji statistik regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh kesleuruhan variabel bebas terhadap variabel terikat, dan uji signifikansi koefisien determinasi secara keseluruhan di uji dengan uji F, sedangkan untuk menguji signifinaksi koefisien determinasi masing-masing variabel bebas secara parsial digunakan uji t. Uji statistik korelasi ganda dilakukan untuk menguji keetatan hubungan antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Adapun interpretasi tingkat hubungan antara variabel X dengan variabel Y digunakan tabel interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel. 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,00
Koefisien Korelasi + dan + dan + dan + dan + dan -
Tingkat Hubungan Hubungan Sangat Rendah Hubungan Rendah Hubungan Sedang Hubungan Kuat Hubungan Sangat Kuat
Nilai korelasi berkisar anrata -1
o) berarti terdapat hubungan positif (searah) artinya jika terjadi kenaikan variabel X maka akan diikuti kenaikan pada variabel Y, atau sebaliknya. Koefisien korelasi (r) negatif (r<0) berarti apabila terjadi kenaikan pada variabel X maka akan diikuti oleh penurunan variabel Y, atau jika terjadi penurunan variabel X akan diikuti kenaikan variabel Y.
24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Pangan 4.1.1. Sejarah Singkat Puslitbang Tanaman Pangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan disingkat dengan nama Puslitbangtan didirikan/dirintis sejak tahun 1817 : 1. Tahun 1817 didirikan the Botanical Garden yang khususnya meneliti tanaman perkebunan seperti karet, kina, teh, minyak, palem, vanill, ubi kayu, jagung dan tanaman luar negeri. 2. Tahun 1876 didirikan the Economic Garden (Kebun Raya Bogor). 3. Tahun 1985 didirikan Balat Penelitian tanaman Padi dan lainnya. 4. Tahun 1918 didirikanya De algemenene Proefstation voor De landouw yang tugasnya mengkoordinir penelitian mengenai tanaman pangan seperti tanah,hama,penyakit dan tanaman industri lainnya. Di jaman pemerintahan RI berubah nama menjadi jawatan penyelidikan pertanian pada : 1. Tahun 1952 menjadi Balai Besar Penyelidikan Pertanian (BBPP) serta mempuyai BalaiBalai seperti : Balai Fisiologi, Balai Hama Tumbuh-Tumbuhan, Balai Tanaman Industri, Balai Penyelidikan Padi dan Jenis Tanaman Padi Lainnya. 2. Tahun 1962 menjadi Biro Koordinasi Kerjasama Lembaga Penelitian (BKKLP) yang mengkoordinir lembaga-lembaga seperti tersebut diatas. 3. tahun 1966 menjadi Pusat Lembaga Penelitian Pertanian (LPP) yang mempunyai Bagian seperti Lembaga Fisiologi Tanaman Lembaga Penelitian Tanaman Hama/Penyakit Lembaga Penelitian Padi dan Tanaman Jenis Gandum Lainnya, Lembaga Penelitian UbiUbian dan Kacang-Kacangan. 4. Tahun 1981 berdasarkan SK Menteri Pertanian nomor.453/KPTS/org/6/121980 tgl 2 Desember 1980, Lembaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3) disatukan dengan Lembaga Puat Penelitian Holtikultura (LPH) menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) yaitu: 1. Balittan Bogor di Bogor ( Jawa Barat ) 2. Balittan Sukamandi di Sukamandi Subang (Jawa Barat)
25
3. Balittan Malang di Malang (Jawa Timur) 4. Balittan Sukarami di Solok (Sumatra Barat) 5. Balittan Maros di Maros – Ujung Pandang (Sulawesi Selatan) 6. Balittan Banjarbaru di Banjarbaru (Kalimantan Selatan) 7. Balai Penelitian Hortikultura Lembang di Lembang (Jawa Barat), Balai ini khusus meneliti tanaman Hortikultura. 5. Tahun
1984:
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Pertanian
Nomor.
706/KPTS/OT.210/8/1984 Tgl 16 Agustus 1984, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Pangan di pecah lagi menjadi dua Puslitbang yaitu: 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura, hingga sekarang. 4.1.2. Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan Struktur organisasi saat ini, Kepala Pusat dibantu oleh: (1) Bidang Program dan Evaluasi yang membawahi Subbidang Program dan Subbidang Evaluasi, (2) Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian yang membawahi Subbidang Kerja Sama Penelitian dan Subbidang Pendayagunaan Hasil Penelitian, serta (3) Bagian Tata Usaha yang membawahi (1) Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan.
Gambar 2. Struktur Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan (Sumber Profil Puslitbang Tanaman Pangan Tahun 2006) Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 341/Kpts/OT.140/9/2005, tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Susunan Organisasi Puslitbang
26
Tanaman Pangan terdiri dari: 1. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Prof. Dr. Suyamto) 2. Bagian Tata Usaha (Kepala Bagian: Ir. Hardono, MSc) 3. Bidang Program dan Evaluasi, (Kepala Bidang: Dr. Ir. Nyoman Widiarta, MSc) 4. Bidang Kerja Sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (Kepala Bidang: Dr. M. Muchlis Adie) 5. Kelompok Peneliti Analisis Kebijakan 6. Kelompok Jabatan Fungsional Dalam operasional penelitian, Puslitbang Tanaman Pangan dibantu oleh Balai/Loka Penelitian beserta mandatnya sebagai berikut: 1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) di Sukamandi, bertugas melakukan penelitian yang mencakup aspek plasma nutfah dan pemuliaan, ekofisiologi, hama dan penyakit, dan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada komoditas padi. 2. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi) di Malang, Jawa Timur, bertugas melakukan peneltian yang mencakup aspek plasma nutfah dan pemuliaan, ekofisiologi, hama dan penyakit, dan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada aneka komoditas kacang dan umbi. 3. Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) di Maros, Sulawesi Selatan, bertugas melakukan penelitian yang mencakup aspek plasma nutfah dan pemuliaan, ekofisiologi, hama dan penyakit, dan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada komoditas jagung, sorgum, terigu, dan serealia lainnya. 4. Loka Penelitian Penyakit Tungro (Lolit Tungro) di Lanrang, Sulawesi Selatan, bertugas melakukan penelitian penyakit tungro pada tanaman padi. Sesuai Keputusan Menteri Pertanian No.299/Kpts/OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Puslibang Tanaman Pangan yang merupakan bagian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mendapat tugas untuk menyiapkan perumusan kebijakan dan program serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan tanaman pangan. Fungsi Puslitbang Tanaman Pangan antara lain : 1. Penyiapan perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan 2. Perumusan program penelitian dan pengembangan 3. Pelaksanaan dan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan 4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan tanaman pangan 27
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat 4.2. Upaya Penerapan Good Governance di Puslitbang Tanaman Pangan 4.2.1. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban, (LAN RI,1999). Dalam kaitan ini kewajiban Puslitbangtan dalam mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan baik itu yang bersifat fungsional sebagai lembaga penelitian maupun manajerial telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan struktural dan pendekatan prosedural. 1. Pendekatan Struktural Pendekatan struktural di Puslitbangtan dilakukan dengan merujuk pada SK Menteri Pertanian No. 341/Kpts/OT.140/9/2005, tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Susunan Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 3 orang eselon III dan 6 orang eselon IV. Struktur tersebut mencerminkan cukup sederhana serta mencerminkan pembagian tugas yang sangat jelas antara masing-masing bidang/bagian. Disamping struktur tersebut, masih terdapat struktur yang mengacu pada pengelolaan anggaran berbasis kinerja yaitu integrasi anggaran pembangunan dan anggaran rutin yang dikelola oleh satu orang bendahara. Dengan demikian tidak terdapat lagi bendahara proyek dan bendahara rutin seperti pada tahun-tahun sebelumnya. 2. Pendekatan Prosedural Upaya penerapan akuntabilitas Puslitbang Tanaman Pangan yang merupakan elemen kunci dalam implementasi good governance yaitu dengan diberlakukannya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sedangkan alat ukurnya berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan Inpres No.7/1999. Menurut LAN RI 2000, LAKIP adalah media pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan selama satu periode. Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan anggaran disusun dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Puslitbang Tanaman Pangan bertugas menyusun dan membuat laporan LAKIP setiap tahun. Laporan
28
LAKIP terdiri dari beberapa indikator dan capaian kinerja Puslitbangtan yang terdiri dari beberapa indikator seperti 1. Implementasi Mekanisme Sistim akuntabilitas Kinerja 2. Transparansi dan Inovasi Kebijakan 3. Perencanaan Strategis Berorientasi Output; 4. Strategi Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan. 1) Implementasi Mekanisme Sistim Akuntabilitas Kinerja Implementasi Mekanisme Sistim Akuntabilitas Kinerja di Puslitbangtan dilakukan dengan cara memisahkan beberapa fungsi dan sub fungsi kegiatan baik rutin maupun fungsional. Fungsi rutin meliputi: a. Penunjukan pengelola administrasi keuangan meliputi pembantu bendahara, petugas verifikasi, pemegang buku kas umum (BKU), kasir, pembuat Surat Permohonan Pembayaran (SPP), Pembuat Daftar Gaji (PDG), Penunjukan pemegang uang muka kegiatan (PUMK), Pembuat Surat Perintah Membayar (SPM) b. Penunjukan Petugas Pengadaan Barang/Jasa terdiri dari Panitia dan Pejabat Pengadaan, Penunjukan Panitia Pengawas Pekerjaan, c. Penujukan Para Penanggung Jawab Kegiatan khsususnya yang berkaitan dengan tugas fungsional penelitian sesuai dengan kapasitas keilmuan. d. Penunjukan para pengelola sistim informasi manajemen (SIM) terdiri dari SIM Kepegawaian, Program, Monev, dan Fasilitas e. Penunjukan pengelola Teknologi Informasi dan Tim Redaksi f. Penunjukan pengelola logistik dan akomodasi seperti pengelola gudang dan pengelola pool kendaraan serta pengelola perbaikan dan pemeliharaan alat. 2) Transparansi dan Inovasi Kegiatan Transparansni kegiatan di Puslitbangtan mencakup perubahan mindset pengelolaan manajemen secara umum. Hal tersebut dituangkan dalam format kerangka acuan kerja (KAK) yang disusun oleh setiap penanggung jawab kegiatan seperti para pejabat eselon III dan IV yang secara struktural bertugas menghimpun daftar kegiatan yang akan dilaksanakan. Penghimpunan daftar kegiatan dilakukan bersama dengan para staf yang bertugas menyajikan data yang dibutuhkan dalam rencana kegiatan. Inovasi yang dilakukan di Puslitbangtan tidak terlepas dari arahan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya dalam bidang penelitian dan penerapan teknologi tanaman pangan yang adaptif terhadap masyarakat khususnya petani.
29
3) Perencanaan Strategis Berorientasi Hasil (Output) Renstra Puslitbang Tanaman Pangan berorientasi pada hasil berupa output manajemen dan output penelitian dan pengembangan. 1. Output Manajemen: 1) Layanan perkantoran, 2) Laporan perencanaan dan anggaran, 3) Laporan monitoring dan evaluasi, 4) Laporan diseminasi teknologi tanaman padi, 5) Laporan penguatan dan pengelolaan satker, 6) Laporan pengembangan kerja sama, 7) Bangunan 8) Sarana dan prasarana 2. Output Penelitian dan Pengembangan: 1) Plasma nutfah, 2) Galur harapan, 3) Varietas unggul baru, 4) Teknologi budi daya dan pascapanen primer, 5) Rumusan kebijakan tanaman pangan, 6) Benih sumber, 7) Database benih, dan 8) Database plasma nutfah 4) Strategi Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan. Strategi langkah yang disusun dalam pelaksanaan kegiatan di Puslitbang Tanaman Pangan disusun sesuai tujuan organisasi meliputi Program Penelitian, Program Kerjasama, Program Diseminasi dan Program Manajemen. (a) Program Penelitian Program penelitian dan pengembangan tanaman pangan diimplementasikan melalui tiga pendekatan, yaitu (1) pendekatan komoditas melalui sistem agribisnis dan ketahanan pangan meliputi padi, serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian; (2) pendekatan wilayah melalui pengembangan sistem agribisnis tanaman pangan pada lahan suboptimal dan lahan subur; (3) pendekatan Iptek melalui penelitian dasar terapan dan penelitian dampak pengembangan inovasi teknologi. 30
Program Penelitian mencakup : 1. Pengkayaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pelestarian sumber daya genetik tanaman pangan 2. Penelitian pemuliaan, perbaikan sistem produksi dan tekno-ekonomi padi hibrida dan varietas unggul tipe baru 3. Penelitian pemuliaan, perbaikan sistem produksi dan tekno-ekonomi jagung hibrida dan jagung komposit 4. Penelitian pemuliaan, perbaikan sistem produksi dan tekno-ekonomi kedelai untuk lahan marjinal 5. Penelitian dan pengembangan komoditas tanaman pangan prospektif jangka panjang (demand driving) 6. Pengembangan kapasitas benih sumber tanaman pangan 7. Penelitian dan pengembangan berbasis kemitraan dan keperluan pembangunan pertanian tanaman pangan ber-dasarkan permintaan 8. Analisis dan sintesis kebijakan pengembangan tanaman pangan 9. Peningkatan daya saing produk tanaman pangan melalui inovasi teknologi pengolahan primer 10. Pengembangan kapasitas kelembagaan penelitian dan pengembangan tanaman pangan 11. Pengembangan sumber daya informasi, komunikasi, diseminasi, dan penjaringan umpan balik iptek tanaman pangan. (b) Program Kerjasama Program kerjasama Puslitbang Tanaman Pangan dilakukan untuk mempercepat pencapaian dan pemanfaatan hasil inovasi penelitian. Kerjasama dilakukan dengan bentuk kemitraan antara puslitbangtan dengan swasta dan instansi pemerintah lainnya sebagai pengguna hasil inovasi penelitian tanaman pangan. (c) Program Diseminasi Diseminasi menjadi ujung tombak penyampaian berbagai hasil inovasi tanaman pangan kepada stakeholders. Karenanya diseminasi harus diposisikan sama pentingnya dengan pelaksanaan penelitian itu sendiri. Dalam melakukan program diseminasi Puslitbang Tanaman Pangan dilakukan untuk memperbanyak dan mempercepat diseminasi baik berupa penerbitan berbagai publikasi, gelar teknologi, ekspose/pameran, seminar/ workshop/simposium maupun berbagai pelatihan
31
Di samping penguatan diseminasi melalui publikasi, Puslitbang Tanaman pangan juga aktif mengikuti berbagai ekpose, gelar teknologi, pelatihan, workshop dan simposium. Pada tahun 2009 Puslitbangtan telah mengikuti sebanyak 10 pameran. Keikutsertaan Puslitbang Tanaman Pangan dalam berbagai pameran, dapat digunakan sebagai ajang penyampaian dan pengenalan inovasi terbaru hasil Puslitbang Tanaman Pangan dengan berbagai pengguna. Diakui bahwa pameran sangat efektif jika dilakukan di daerah, seperti yang dilakukan saat Jambore SL-PTT di Boyolali. Petani dan penyuluh dapat melihat langsung dan sekaligus dapat berdiskusi dengan peneliti terhadap berbagai inovasi tanaman pangan. Pameran dan gelar teknologi masih mendominasi diseminasi yang dilakukan oleh Puslitbang Tanaman Pangan. (d) Program Manajemen Program manajemen Puslitbang Tanaman Pangan dilakukan untuk memperkuat manajemen dari aspek kelembagaan dan reformasi struktural meliputi manajemen SDM, aset dan keuangan. (1) Manajemen SDM Kebijakan manajemen SDM Puslitbangtan dilakukan dengan maksud untuk penguatan kompetensi SDM yang adaptif terhadap dinamika perubahan. Kebijakan tersebut mengacu pada aspek kompetensi individu dan unit dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Puslitbangtan dengan cara sebagai berikut : 1) Melengkapi data dasar SDM (SIMPEG) yang selalu di update setiap 2 bulan sekali, 2) Usulan rekruitmen baru SDM (peneliti dan administrasi) sesuai bidang/disiplin ilmu yang dibutuhkan 3) Penataan kembali beban tugas individu SDM sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disusun 4) Melaksanakan reformasi birokrasi sesuai tupoksi Puslitbangtan. (2) Manajemen Aset Manajemen aset dilakukan untuk mendukung dan melaksanakan tupoksi dan program yang telah direncanakan dalam format rencana strategis. Puslitbangtan memiliki sarana dan prasarana penelitian berupa kebun percobaan (KP) yang berjumlah 14 kebun dengan total luasan mencapai 700 ha dan 22 unit laboratorium. Selain untuk pengelolaan plasma nutfah, KP juga dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan penelitian. Sarpras lainnya adalah rumah kaca, rumah kawat, dll. Untuk laboratorium, Puslitbangtan terus berupaya melakukan dan meningkatkan akreditasi guna mendukung kinerja dan kompetensi UPT lingkup Puslitbangtan dari klasifikasi C menjadi klasifikasi A agar dapat mengimbangi perkembangan dan kemajuan 32
IPTEK dewasa ini. Pada bulan Juli 2010, UPBS Balitkabi dan Balitsereal telah mendapat Sertifikat SMM ISO 9001:2008. Hal ini akan mendorong produksi benih sumber kacangkacangan dan umbi-umbian serta jagung memiliki mutu yang sesuai dengan permintaan konsumen. (3) Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah pelaksanaan anggaran berbasis kinerja untuk mendukung kegiatan penelitian dan manajemen Puslitbangtan. Anggaran Puslitbangtan bersumber dari anggaran pemerintah dan sebagian kecil berasal dari kerja sama dengan berbagai pihak nasional dan internasional. Oleh karena itu, dalam melaksanakan manajemen keuangannya berdasarkan kebijakan yaitu : 1) Peningkatan pelaksanaan anggaran yang tertib administrasi, bersih, transparan dan bertanggung jawab berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang baku, 2) Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja/ keluaran yang efektif dan efisien, dan 3) Mengupayakan sumber pendanaan selain APBN melalui kerja sama penelitian dalam dan luar negeri. 4.2.2. Kinerja Organisasi Kinerja Puslitbang Tanaman Pangan adalah suatu kesatuan dari seluruh unsur yang mempunyai tujuan yang sama untuk pencapaian tujuan Puslitbangtan sebagai lembaga penelitian yang menghasilkan inovasi dalam bidang tanaman pangan. Komponen kinerja dapat dicapai melalui keterlibatan seluruh karyawan Puslitbangtan dalam bentuk kerjasama antar Bidang dan Bagian serta antar Peneliti dan struktural. Indikator pengukuran kinerja Puslitbangtan dilakukan dalam aspek : 1. Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pekerjaan 2. Keterbukaan informasi 3. Dasar hukum pelaksanaan 4. Pelayanan masyarakat 5. Kebebasan berpartisipasi 6. Hasil Sesuai terget yang diharapkan (1) Pertanggung Jawaban dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan di masing-masing kegiatan. Para penanggung jawab kegiatan bersedia mempertanggung jawabkan setiap kegiatan yang dikelolanya serta menjelaskan dalam bentuk laporan kegiatan. Pertanggung jawaban
33
pelaksanaan kegiatan selama ini dilakukan terhadap adanya permintaan klarifikasi atau pemeriksaan oleh tim auditor eksternal seperti Badan Pemeriksa Keuangan. (2) Keterbukaan Informasi Keterbukaan dalam mengakses informasi yang bersifat publik dilakukan oleh Sub Bidang Publikasi dan Pendayagunaan Hasil Penelitian yang diupload ke website Puslitbang Tanaman Pangan. Keterbukaan informasi dimaksudkan sebagai upaya Puslitbangtan dalam menyebarluaskan inforamsi tentang penelitian yang telah sedang dan akan dikerjakan. (3) Dasar hukum pelaksanaan Indikator lain yaitu dalam pelaksanaan seluruh kegiatan di Puslitbangtan telah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku secara universal khususnya yang menyangkut pengelolaan anggaran, manajemen SDM serta manajemen aset. Dalam bidang penelitian rujukan yang dipergunakan dalam etika penelitian adalah panduan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan lainnya yang berkompeten. (4) Pelayanan masyarakat Indikator lainnya yaitu dalam kegiatan penelitian dan non penelitian, Puslitbangtan memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai tingkatan. Dalam bidang administrasi pelayanan dilaksanakan oleh Bidang Publikasi dan Pengayagunaan Hasil Penelitian dalam bidang penyebaran informasi penelitian melalui website serta pelayanan tugas-tugas perpustakaan dalam melayani permintaan penelusuran berbagai literatur hasil penelitian oleh para peneliti dalam dan luar negeri. (5) Kebebasan berpartisipasi Partisipasi aktif karyawan Puslitbangtan terlihat dari peran serta dalam berbagai kegiatan yang diadakan baik formal maupun informal. Dalam bentuk formal, karyawan Puslitbangtan dimungkinkan mengajukan usul bagi perbaikan Puslitbangtan sebagai institusi. Formulasi usulan biasanya disampaikan dalam acara pertemuan dengan unsur pimpinan setiap bulan dalam bentuk pertemuan rutin. Sedangkan dalam bentuk informal, karyawan Puslitbangtan mengikuti setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi seperti perubahan aplikatif dalalm bentuk perangkat lunak (update aplikasi). (6) Hasil Sesuai terget yang diharapkan
Indikator lain pengukuran kinerja yaitu hasil yang dicapai. Puslitbangtan telah menghasilkan beberapa varietas baru 49 varietas unggul baru tanaman pangan: padi (hibrida, inbrida), jagung (hibrida, komposit), kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar.
34
Pendekatan PTT padi sawah melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah digunakan untuk peningkatan potensi hasil di lahan sawah irigasi seluas 2 juta ha, serta PTT padi gogo 100.000 ha, PTT jagung hibrida 90.000 ha, dan PTT kedelai seluas 100.000 ha di lahan optimal maupun sub-optimal. Unit pengelola benih sumber padi (ISO 9001-2000), jagung dan kedelai dengan sistem majemen mutu didukung oleh laboratorium uji mutu benih padi (ISO 17025:2000) beserta Pangkalan Data Perbenihan dan jaringan akselerasi adopsi VUB melalui penyebaran benih sumber dengan 17 BPTP di Indonesia. Pada saat ini tersedia sekitar 22 ton benih penjenis (BS) dari berbagai komoditas dan varietas. Berbagai kegiatan diseminasi hasil penelitian telah dilaksanakan, baik dalam skala nasional maupun internasional. Informasi inovasi teknologi juga dikemas dalam 52 judul buku/pedum/leaflet publikasi tanaman pangan dan ditayangkan pada website (http://www.puslittan.bogor.net).
Rasio SDM S3:S2:S1 = 1 : 1,8 : 3 mendekati rasio yang diinginkan yaitu 1 : 2 : 4. Kebijakan Menteri Pertanian yang memberikan kesempatan kepada Badan Litbang Pertanian untuk melakukan seleksi terhadap pegawai baru yang diterima Deptan, diharapkan dapat mengurangi kesenjangan tersebut. Total anggaran periode 2005-2010 meningkat dari tahun ke tahun.Namun belum seluruh target tercapai sesuai yang direncanakan meliputi 1. Belum semua teknologi yang dibutuhkan produksi tanaman pangan berhasil dirakit pada periode tersebut seperti varietas padi dan jagung umur ultra genjah, maupun yang mengandung vitamin A tinggi sebagai pangan fungsional. 2. Belum semua teknologi yang dihasilkan diadopsi petani. Sistem transfer teknologi dari sumber teknologi ke pengguna antara dan dari pengguna antara ke pengguna akhir (petani) belum berjalan sebagaimana diharapkan atau teknologi yang dihasilkan belum tepat jenis, waktu, sasaran dan sesuai kebutuhan petani. Demikian halnya opsi kebijakan yang dihasilkan belum dapat dimonitor apakah digunakan seluruhnya oleh pengambil kebijakan. 3. Pemeliharaan sarana dan prasarana penelitian perlu terus ditingkatkan. 4. Pada 5-tahun mendatang 33% karyawan Puslitbangtan memasuki usia pensiun, namun regenerasi peneliti belum berjalan sesuai dengan kebutuhan, karena rekrutmen peneliti belum sesuai dengan bidang kepakaran yang diinginkan.
35
4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance 4.3.1. Kepemimpinan Kepemimpinan di Puslitbang Tanaman Pangan terdiri dari 1 orang Kepala Pusat 3 orang Kepala Bidang/Bagian dan 6 orang Kepala Sub Bidang/Bagian. Para pejabat struktural tersebut didukung oleh pejabat fungsional dalam bentuk Kelompok Peneliti. Untuk tugas operasional di level bawah Kepala Pusat menunjuk para pembantu pekaksana kegiatan yang bertugas membantu tugas administrasi secara operasional dengan indikator secara umum sebagai berikut : (1) Jenjang pemberian perintah dari pimpinan di level paling atas kepada level dibawahnya sebagai pelaksana kebijakan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan tugas unit masing-masing. Dalam memberikan perintah para pejabat Puslitbangtan memberikan disposisi atas suatu kasus/permasalahan yang harus segera ditindaklanjuti pada tingkat operasional (staf/Pelaksana) (2) Implementasi tugas dan fungsi pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsi Bidang /Bagian atau kelomook fungsional peneliti. Bidang yang terdapat di Puslitbangtan meliputi : (1) Bidang Program dan Evaluasi yang membawahi (a) Sub Bidang Program dan Anggaran serta (b) Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi, (2) Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian membawahi (a) Sub Bidang Kerjasama Penelitian dan (b) Bidang Pendayagunaan Hasil Penelitian, (3) Bagian Tata Usaha yang membawahi (a) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan dan (b) Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga. (3) Tugas yang harus dilaksanakan oleh bawahan diformulasikan oleh pimpinan dalam bentuk job description. Masing-masing staf memiliki deskripsi tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan arahan dan kebijakan pimpinan dalam membagi tugas pekerjaan secara merata kepada seluruh staf yang dimiliki oleh masing-masing Bagian/Bidang. (4) Penciptaan iklim/lingkungan kerja yang kondusif dilakukan oleh pimpinan induk dalam hal ini Kepala Puslitbang Tanaman Pangan. Kepala Pusat menciptakan suasana yang kondusif bagi iklim kerja karyawan dengan cara melakukan pertemuan setiap bulan melalui acara upacara kesadaran KORPRI setiap tanggal 17 setiap bulan. (5) Kemampuan pimpinan dalam memimpin suatu unit (Bagian/Bidang atau Sub Bagian/ Sub Bidang) sesuai dengan disiplin ilmu dan kompetensinya. Kepala Puslitbang Tanaman Pangan sebelumnya telah menjabat Kepala Balai yang merupakan eselon III di berbagai daerah. Hal tersebut menjadikan kemampuan manajerialnya telah teruji. Untuk pejabat struktural elselon III sebelumnya telah menjabat eselon IV diberbagai jenis jabatan
36
sedangkan untuk eselon IV sebelumnya telah menempuh beberapa pendidikan dan latihan (DIKLAT) kepemimpinan dan telah duduk diberbagai kepanitiaan serta keproyekan. 4.3.2. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia adalah potensi yang dimiliki organisasi dalam mencapai tujuan, visi misi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Puslitbang Tanaman Pangan saat ini memiliki 938 orang PNS yang tersebar di lima UK/UPT, 60 orang diantaranya memiliki pendidikan S3, 85 orang S2, 176 orang S1, 21 orang SM, 22 orang D3, 4 orang D2, 366 orang SLTA dan 204 orang sisanya berpendidikan SLTP dan SD. Berdasarkan tupoksinya, komposisi SDM Puslitbangtan terdiri atas 175 orang peneliti aktif, 141 orang fungsional non-peneliti, 40 orang peneliti non klas, dan
582 orang tenaga administrasi dan penunjang lainnya.
Perbandingan jumlah peneliti dengan tenaga non-peneliti dan administrasi adalah 1: 4,4 suatu perbandingan yang kurang ideal bagi lembaga penelitian. Idealnya perbandingan tersebut terbalik yaitu jumlah peneliti lebih banyak dibanding jumlah tenaga administrasi dan penunjang lainnya. Rasio SDM Puslitbangtan S3:S2:S1 = 1 : 1,4 : 2,9, sedangkan rasio peneliti aktif S3:S2:S1 = 1 : 1,1 : 0,8 diharapkan dapat mencapai 1 : 2: 1 tahun 2014. Komposisi SDM Puslitbangtan berdasarkan kelompok umur menunjukkan 27 orang berumur lebih dari 60 tahun, 111 orang berumur 56-60, 266 orang berumur 51-55 tahun dan sisanya 534 orang berumur 50 tahun ke bawah. Sedangkan pada periode 5 tahun kedepan, diperkirakan 253 orang (27%) akan memasuki usia pensiun. Kebijakan penguatan kompetensi SDM Puslitbangtan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Melengkapi data dasar SDM (SIMPEG) yang selalu di update setiap 2 bulan sekali, 2) Usulan rekruitmen baru SDM (peneliti dan administrasi) sesuai bidang/disiplin ilmu yang dibutuhkan, dan 3) Penataan kembali beban tugas individu SDM sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). 4.3.3. Sarana dan Prasarana Manajemen sarana dan prasarana (aset) Puslitbangtan mengacu kepada kebijakan 1) Inventarisasi data Barang Milik Negara, 2) Pengadaan dan pembaharuan peralatan laboratorium, 3) Renovasi rumah kaca, kurung kawat, laboratorium dan gudang benih, 4) Renovasi sarana dan prasarana Kebun Percobaan, 5) Penyusunan Juknis Kerja sama Pemanfaatan Kebun Percobaan, dan 6) Penyusunan SOP Laboratorium, Rumah Kaca dan Kurung Kawat. Pelaksanaan kebijakan manajemen aset tersebut diharapkan dapat mencapai sasaran yaitu 1) Meningkatnya kualitas input aset fisik dalam bentuk proses perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat dan 37
pengawasan yang ketat terhadap kualitas pengadaan barang/jasa, 2) Meningkatnya jumlah dan kualitas pengadaan barang/jasa, 3) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia untuk mengelola asset
yang akuntabel, 4) Menyempurnakan dan meng-update data jumlah dan
kualitas asset secara akurat dan benar, dan 5) Meningkatnya pendapatan institusi Puslitbangtan terutama yang bersumber dari pemanfaatan aset fisik dan unit-unit usaha. Ketersediaan sarana dan prasarana di Puslitbang Tanaman Pangan dalam mendukung operasional mencakup: (1) Tanah seluas 68.547 m2, (2) Peralatan dan Mesin 1.835 buah, (3) Gedung dan Bangunan 34 buah, (4) Irigasi dan Jaringan 3 buah serta (5) Aset tetap lainnya 7.338 buah. 4.3.4. Sumber Dana/Anggaran Anggaran berbasis kinerja untuk mendukung kegiatan penelitian dan manajemen Puslitbangtan bersumber dari anggaran pemerintah (DIPA) pada tahun 2009 sebesar Rp.11.317.970.000. Dana tersebut digunakan untuk keperluan Belanja Pegawai sebesar Rp. 561.000.000,- Belanja Barang Rp.5.355.847.000,- dan Belanja Modal Rp. 401.123.000,-. Ketersediaan dan tersebut untuk kegiatan rutin dan fungsional penelitian tanaman pangan cukup memadai. Namun tidak seluruh dana yang tersedia dapat direalisasikan sesuai target perencanaan awal. Hal tersebut terjadi pada hampir semua jenis belanja dengan total realisasi sebesar Rp. 10.085.032.870,- (89,11%). Dengan demikian terjadi surplus anggaran pada akhir periode sebesar Rp. 1.232.937.130,- (10,89%). Tidak terserapnya anggaran terjadi karena terdapat perubahan pada belanja pegawai dimana terdapat pegawai yang mengalami pensiun atau mutasi alih tugas, disamping itu belanja barang dan belanja modal yang mengalami penurunan realisasi karena terjadi selisih harga yang ditetapkan dengan harga pasar. Disamping dana dalam DIPA, Puslitbangtan pada tahun 2009 memperoleh dana kerjasama dengan P4MI sebesar Rp. 220.000.000. yang digunakan sebagai dana pendukung dalam penelitian khususnya penelitian tanaman pangan. 4.3.5. Metode Kerja Kebijakan Pengendalian Manajemen Metode yang dipakai dalam Puslitbangtan dalam melaksanakan kegiatan baik administratif maun fungsional berupa standar operasional prosedur (SOP) yang berisi panduan dan tata cara pelaksanaan tugas operasional. Metode tersebut disusun oleh masing-masing Bidang/Bagian dan Sub Bidang/Bagian serta kelompok peneliti di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Metode dalam format SOP di Puslitbang Tanaman Pangan terdiri dari 107 SOP.
38
4.4. Hasil Uji ji Validitas dan Reliabilitas Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 Kepemimpinan No. Butir Pernyataan 1 2 3 4 5
rhitung
Validitas rtabel
status
0.90
0.68
Valid
0.79
0.68
Valid
0.84
0.68
Valid
0.82
0.68
Valid
0.72
0.68
Valid
Reliabilitas Reliabilitas rkritis
0.74
0,7
status
Reliabe l
Untuk varabel kepemipminan (X1) seluruh butir pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel sehingga pernyataan/pertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas terhadap seluruh butir pernyataan/pertanyaan didapatkan hasil 0,74 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel. Tabel 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X2 SDM No. Butir Pernyataan 1 2 3 4 5 6
rhitung
Validitas rtabel
status
0.85
0.68
Valid
0.69
0.68
Valid
0.82
0.68
Valid
0.90
0.68
Valid
0.91
0.68
Valid
0.89
0.68
Valid
Reliabilitas Reliabilitas rkritis
0.88
0,7
status
Reliabel
Untuk varabel sumber daya manusia (X2) secara umum memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel sehingga pernyataan/pertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas didapatkan hasil 0,88 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel. Tabel 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X3 Sarana Prasarana No. Butir Pernyataan 1 2 3
rhitung
Validitas rtabel
status
0.93
0.68
Valid
0.97
0.68
Valid
0.97
0.68
Valid
Reliabilitas Reliabilitas rkritis
0.93
0,7
status
Reliabel
39
Variabel sarana dan prasarana (X3) secara umum memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel sebesar 0,68 sehingga pernyataan/pertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas didapatkan 0,93 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel. Tabel 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X4 Anggaran No. Butir Pernyataan 1 2 3
rhitung
Validitas rtabel
status
0.86
0.68
Valid
0.92
0.68
Valid
0.88
0.68
Valid
Reliabilitas Reliabilitas rkritis
0.84
0,7
status
Reliabel
Seluruh butir dalam varabel anggaran (X4) dinyatakan valid karena memeliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel. Sedangkan hasil uji reliabilitas didapatkan 0,84 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel. Tabel 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X5 Metode dan Kebijakan No. Butir Pernyataan 1 2 3 4 5
rhitung
Validitas rtabel
status
0.86
0.68
Valid
0.93
0.68
Valid
0.83
0.68
Valid
0.76
0.68
Valid
0.90
0.68
Valid
Reliabilitas Reliabilitas rkritis
0.84
0,7
status
Reliabel
Varabel metode dan kebijakan pengendalian manajemen (X5) dinyatakan valid karena memeliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel. Hasil uji reliabilitas menunjukan hasil yang didapat sebesar 0,84 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel.
40
Tabel 7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y Good Governance No. Butir Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
rhitung
Validitas rtabel
status
0.84
0.68
Valid
0.79
0.68
Valid
0.79
0.68
Valid
0.82
0.68
Valid
0.82
0.68
Valid
0.78
0.68
Valid
0.83
0.68
Valid
0.86
0.68
Valid
0.83
0.68
Valid
0.87
0.68
Valid
Reliabilitas Reliabilitas rkritis
0.92
0,7
status
Reliabel
Seluruh butir pernyataan/pertanyaan yang digunakan dalam variabel good governance berjumlah 10 (sepuluh) butir dinyatakan valid karena memeliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel. Sementara hasil uji reliabilitas menunjukan hasil yang didapat sebesar 0,92 artinya hasil yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis 0,7 sehingga seluruh butir pertanyaan/peryataan tersebut dinyatakan reliabel. 4.5. Anaalisis Deskriptif Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penerapan GG Tabel 8. Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan NB= 5 sko SS r 1 11 55 2 7 35 3 8 40 4 9 45 5 8 40 43 215 (%) 0.17 (orang) 12
Variabel Kepemimpinan Var‐ Var‐ Var‐ Var‐ Var‐ Persentase Frekuensi
NB= 4 sko S r 43 172 32 128 29 116 41 164 43 172 188 752 0.59 40
NB= 3 sko KS r 12 36 27 81 14 42 16 48 15 45 84 252 0.20 14
NB= 2 sko TS r 2 4 2 4 15 30 2 4 2 4 23 46 0.04 2
NB= 1 sko STS r 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0.00 0
Skor Total 267 248 230 261 261 1267 1.00 68
Berdasarkan tabel 8 diatas secara kumulatif dapat digambarkan persepsi responden terhadap faktor kepemimpinan di Puslitbang Tanaman Pangan menunjukan bahwa 40 responden (59%) memberikan nilai setuju serta 12 orang (17%) memberikan nilai sangat setuju bahwa faktor kepemimpinan telah berhasil menjalankan tugas pokok dan fungsinya, namun terdapat 14 orang (20%) dan 2 orang (4%) responden yang memberikan nilai kurang setuju dan tidak seuju. Hal ini berarti masih terdapat persepsi yang negatif terhadap faktor kepemimpinan.
41
Tabel 9. Tanggapan Responden Mengenai SDM Variabel SDM Var‐ Var‐ Var‐ Var‐ Var‐ Var‐ Persentas e Frekuensi
1 2 3 4 5 6
NB= 5 sko SS r 10 50 7 35 8 40 8 40 7 35 8 40 48 240
% (orang) 11
0.16
NB= 4 sko S r 41 164 32 128 29 116 42 168 43 172 42 168 229 916
NB= 3 sko KS r 13 39 27 81 14 42 16 48 16 48 13 39 99 297
41
13
0.60
NB= 2 sko TS r 4 8 2 4 15 30 2 4 2 4 5 10 30 60
0.20
3
0.04
NB= 1 sko STS r 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 2 2 0
0.00
Skor Total 261 248 230 260 259 257 1515 1.00 68
Tabel 9 menunjukan bahwa sebagian besar responden memberi nilai setuju 41orang (60%) dan 11 orang (16%) sangat setuju terhadap kompetensi SDM secara luas meliputi tingkat pendidikan formal, kedisiplinan, kemampuan bekerjasama, optimalisasi seluruh SDM, pembinaan SDM serta tanggung jawab yang dimiliki. Namun demikian masih terdapat 13 orang (20%) dan 3 orang (4%) responden yang memberi nilai kurang setuju dan tidak setuju. Hal tersebut mengindikasikan masih terdapat anggapan responden bahwa SDM di Puslitbangtan belum sepenuhnya memiliki kualitas kompetensi yang memadai. Tabel 10.Tanggapan Responden Mengenai Sarana Variabel Sarana Var‐ Var‐ Var‐ Persentase
1 2 3
% (org Frekuensi )
NB= 5 sko SS r 9 45 10 50 11 55 150 0.19
NB= 4 sko S r 41 164 44 176 41 164 504 0.64
NB= 3 sko KS r 16 48 12 36 14 42 126 0.16
13
43
11
Tabel 10 diatas menunjukan
NB= 2 sko TS r 2 4 2 4 2 4 12 0.02 1
NB= 1 sko STS r 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0
Skor Total 261 266 265 792 1.00 68
43 orang (64%) dan 13 orang (19%) responden
memberikan nilai setuju dan sangat setuju terhadap ketersediaan, kelengkapan serta pemanfaatan sarana dan prasana di Puslitbangtan telah berjalan dengan baik. Sementara itu 11 orang (16%) responden memberikan nilai kurang setuju dan 1 orang (2%) tidak setuju. Dengan demikian perlu peningkatan sarana dan prasarana dari jumlahnya yang memadai, lengkap dan digunakan secara optimal bagi kegiatan operasional.
42
Tabel 11.Tanggapan Responden Mengenai Anggaran NB = 5 sko SS r 9 45 9 45 8 40 130 0.17 12
Variabel Anggaran Var‐ Var‐ Var‐ Persentase Frekuensi
1 2 3 % (org)
NB= 4 sko S r 41 164 44 176 29 116 456 0.60 41
NB= 3 sko KS r 16 48 13 39 14 42 129 0.17 12
NB= 2 sko TS r 2 4 2 4 15 30 38 0.05 3
NB= 1 sko STS r 0 0 0 0 2 2 2 0.00 0
Skor Total 261 264 230 755 1.00 68
Tabel 11 diatas menjelaskan bahwa 60% responden beranggapan anggaran yang dialokasikan mencukupi., seluruh kegiatan dapat dibiayai dari dana yang ada serta diperlukan sumber dana lain untuk membiayai kegiatan yang tidak dialokasikan dalam anggaran DIPA. Sementara 17% sisanya menyatakan anggaran yang dialokasikan tidak dapat mencukupi. Hal tersebut dapat berarti bahwa sebenarnya anggaran yang dialokasikan kurang dapat mencukupi untuk pembiayaan kegiatan di Puslitbangtan.. Tabel 12.Tanggapan Responden Mengenai Metode Pengendalian Manajemen Variabel MPM Var‐ Var‐ Var‐ Var‐ Var‐ Persentase Frekuensi
1 2 3 4 5 % (org)
NB= 5 SS Sskor 8 40 10 50 8 40 7 35 10 50 43 215 0.17 12
NB= 4 S Sskor 43 172 43 172 29 116 32 128 40 160 187 748 0.59 40
NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total 15 45 2 4 0 0 261 12 36 3 6 0 0 264 14 42 15 30 2 2 230 27 81 2 4 0 0 248 14 42 4 8 0 0 260 82 246 26 52 2 2 1263 0.19 0.04 0.00 1.00 13 3 0 68
Berdasarkan tabel 12 terlihat hasil tanggapan responden menunjukan 40 orang (59%) memberikan nilai setuju dan 12 orang (17%) memberikan nilai sangat setuju mengenai penjabaran tugas pokok dan fungsi untuk setiap pegawai telah dilakukan dengan baik, kebijakan yang diambil konsisten dengan tujuan organisasi Puslitbangtan, selalu mengacu pada visi misi, memiliki SOP serta laporan kegiatan yang dibuat sesuai dengan pelaksanaan. Sedangkan 19% dan 4% responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju terhadap metode pengendalian manajemen yang khususnya dari aspek standarisasi pekerjaan yang diformulasikan dalam bentuk SOP, untuk itu diperlukan pembaharuan SOP guna mengakomodasi deskripsi pekerjaan baik yang bersifat teknis maupun administratif.
43
4.6. Anaalisis Deskriptif Penerapan Good Governance Tabel 13.Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas dan Kinerja NB= 5 Variabel Good Governance SS Sskor Akuntabilitas Var‐ 1 11 55 Var‐ 2 8 40 Var‐ 3 8 40 Var‐ 4 9 45 Kinerja Var‐ 5 8 40 Var‐ 6 9 45 Var‐ 7 7 35 Var‐ 8 10 50 Var‐ 9 7 35 Var‐ 10 11 55 88 440 Persentase % 0.17 Frekuensi (org) 12
NB= 4 S Sskor
NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total
41 31 29 41
164 124 116 164
14 27 14 16
42 81 42 48
2 2 15 2
4 4 30 4
0 0 2 0
0 0 2 0
265 249 230 261
43 42 32 41 32 43 375 40
172 168 128 164 128 172 1500 0.59
15 13 27 14 27 12 179 14
45 39 81 42 81 36 537 0.21
2 4 2 3 2 2 36 2
4 8 4 6 4 4 72 0.03
0 0 0 0 0 0 2 0
0 0 0 0 0 0 2 0.00
261 260 248 262 248 267 2551 1.00 68
Tabel 13 menunjukan bahwa secara total 59% dan 17% responden memberi nilai setuju dan sangat setuju terhadap mekanisme sistim akuntabilitas telah berjalan dengan baik, terdapat transparansi dalam pelaksanaan kegiatan, penyusunan renstra berorientasi pada output, terdapat tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan, adanya keterbukaan informasi, pelaksanaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik, terdapat kebebasan berpartisipasi dari seluruh sumber daya yang ada serta hasil yang diperoleh sesuai yang diharapkan itu berarti mayoritas penilaian responden akan akuntabilitas dan kinerja telah berjalan dengan baik, hal tersebut dibuktikan dengan frekuensi total jumlah responden yang menyatakan nilai setuju dan sangat setuju jumlahnya mencapai 52 orang (76%) sedangkan sisanya 16 orang (24%) menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Pernyataan responden yang menyatakan kurang dan tidak setuju terjadi di hampir seluruh butir pernyataan, namun yang terbesar mencapai 27orang terjadi pada variabel 2 (transparansi), variabel 7 (kesesuaian dengan peraturan) dan variabel 9 (kebebasan berpartisipasi). Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa masih terdapat masalah yang perlu ditingkatkan khususnya tiga masalah tersebut.
44
4.7. Anaalisis Statistik 4.7.1. Regresi Sederhana (1) Analisis regresi Kepemimpinan (X1) terhadap good governance (Y) Tabel 14.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Kepemimpin X1 terhadap Good Governance Y Variabel Koefisien Regresi Kepemimpinan 1.889 Constant 2.310 Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,968 R (korelasi) : 0,937 ttabel : 2,00
T 2,033
Dari tabel 14 diatas diperoleh R2 sebesar 0,968. Hal ini mencerminkan bahwa variabel bebas (Kepemimpinan) sangat mampu menjelaskan variasi perubahan dari variabel terikat (good governance) dengan nilai koefisien determinasinya sebesar 96,8%, sedangkan nilai koefisien korelasi sebesar 93,7% dengan demikian hubungan antara kepemimpinan dengan good governance secara statistik tergolong pada kategori hubungan sangat tinggi. Selanjutnya sesuai tabel 39 diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y = 2.310 + 1.889X1 Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 2.033 dan jika dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66 maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, artinya variabel X1 (kepemimpinan) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y (good governance) (2) Analisis regresi SDM (X2) terhadap good governance (Y) Seperti analisis untuk variabel X1, variabel X2 juga akan dianalisis dengan analisis regresi sederhana. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana dapat terlihat pada tabel 41 dibawah ini : Tabel 15.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana SDM terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi T SDM 1.500 3.193 Constant 4.103 Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,956 R (korelasi) : 0,913 ttabel : 2,000
45
Nilai koefisien determinasi sesuai tabel 15 diatas sebesar 0,956, artinya variabel bebas X2 (SDM) memberikan pengaruh yang sangat tinggi terhadap variabel terikat (good governance) sebesar 95,6%. Selain koefisien determinasi juga diperoleh koefisien korelasi sebesar 91,3% ini artinya bahwa hubungan antara SDM dengan good governance secara statistik tergolong pada kategori hubungan sangat tinggi. Berdasarkan tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi : Y= 4.103 + 1,500X2 Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 3.193 dan jika dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66 maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu berarti variabel X2 (SDM) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y (good governance) (3) Analisis regresi Sarana dan Prasarana (X3) terhadap good governance (Y) Tabel 16. Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Sarana Prasarana terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi T Sarana Prasarana 2,690 2.805 Constant 6.185 Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,871 R (korelasi) : 0,759 ttabel : 2,000 Nilai koefisien determinasi sesuai tabel 16 diatas sebesar 0,8717 atau 87,1%, artinya variabel bebas X3 (Sarana Prasarana) memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap variabel terikat (good governance. Sedangkan koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,759 ini artinya bahwa hubungan antara Sarana Prasarana dengan good governance secara statistik tergolong pada kategori hubungan yang sangat kuat. Berdasarkan tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi : Y= 6,185 + 2,690X3 Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 2.805 dan jika dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66 maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu berarti variabel X3 (Sarana) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y (good governance)
46
(4) Analisis Regresi Anggaran (X4) terhadap good governance (Y) Tabel 17.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Anggaran terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi T Anggaran 2,552 5,213 Constant 9.177 Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,896 R (korelasi) : 0,803 ttabel : 2,000 Dari tabel 17 terlihat nilai koefisien determinasi sebesar 0,896 atau 89,6%, artinya variabel bebas X4 (anggaran) memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap variabel terikat (good governance). Sedangkan koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,803 (80,3%), ini artinya bahwa hubungan antara Anggaran dengan good governance secara statistik tergolong pada kategori hubungan sangat kuat. Berdasarkan tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi : Y= 9,177 + 2,522X4 Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 5.213 jika dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66 maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu berarti variabel X4 (Anggaran) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y (good governance) (5) Analisis Regresi Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen (X5) terhadap good governance (Y) Tabel 18.Ringkasan Analisis Regresi Sederhana Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi T Metode dan Kebijakan 1,740 Pengendalian Manajemen 4,154 Constant 5,205 Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,955 R (korelasi) : 0,912 ttabel : 2,000 Besarnya nilai koefisien determinasi dari tabel 18 diatas yaitu 0,955, artinya variabel bebas X5 (metode dan kebijakan pengendalian manajemen) memberikan pengaruh sebesar 95,5% terhadap variabel terikat (good governance). Dari tabel tersebut juga terlihat koefisien korelasi sebesar 0,912 (91,2%), ini berarti bahwa hubungan antara metode dan kebijakan
47
pengendalian manajemen dengan good governance tergolong pada kategori hubungan sangat kuat. Dengan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 5,205 + 1,740X5 Berdasarkan persamaan diatas diketahui bahwa regresi sangat signifikan dan untuk menguji tingkat signifikansi dipergunakan uji-t. Nilai thitung dari X1 diperoleh 4,154 jika dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (α=0,05) dengan derajat bebas (df)=66 maka diperoleh ttabel sebesar 2,000. Ternyata thtitung > ttabel berarti H0 ditolak, dan H1 diterima, itu berarti variabel X5 (Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen) memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel Y (good governance) 4.7.2. Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression) Analisis gabungan antara variabel bebas X yang terdiri dari Kepemimpinan X1, sumber daya manusia X2, Sarana dan Prasarana X3, Anggaran X4, Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen X5 terhadap variabel terikat Y (Good Governance) dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Analisis dilakukan menggunakan regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan SPSS v.15 dan aplikasi excel. Hasil analisis dapat terlihat pada tabel berikut : Tabel 19.Ringkasan Analisis Regresi Berganda antara Kepemimpinan, SDM, Sarana Prasarana, Anggaran dan Metode Kebijakan Pengendalian Manajemen terhadap Good Governance Variabel Koefisien Regresi F Kepemimpinan 1,434 768,309 Sumber Daya Manusia 0,545 Sarana dan Prasarana 0,429 Anggaran 1,620 Metode Kebijakan 0,627 Pengendalian Manajemen Constant 0,022 Dependent Variabel : Good Governance R2 (koefisien determinasi) : 0,992 R (korelasi) : 0,984 Ftabel : 2,000 Dari tabel 19 diatas diperoleh nilai koefisien determinasi berganda (R2) sebesar 0,992, hal ini berarti variabel bebas memberikan kontribusi sebesar 99,2% terhadap variabel terikat artinya variabel bebas secara bersama-sama memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap upaya penerapan good governance. Sedangkan sisanya sebesar 0,8% merupakan
48
pengaruh dari variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian, sedangkan koefisien korelasi sebesar 0,984 (98,4%) ini berarti kedua variabel memiliki hubungan yang sangat signifikan. Berdasarkan tabel 19 diatas dapat disusun persamaan regresi berikut : Y = 0,022 + 1,434X1 + 0,545X2 + 0,429X3 + 1,620X4 + 0,627X5 Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dilakukan pengujian signifikansi dari variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat dengan pengujian harga F (Fisher Test). Harga Fhitung yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah sebesar 768,309, sedangkan nilai untuk Ftabel pada taraf level of significant sebesar 5% dengan derajat bebas (df) = 62 diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,00. jika dibandingkan, maka nilai Fhitung > Ftabel sehingga secara bersamasama variabel bebas (kepemimpinan, SDM, sarana prasarana, anggaran, metode dan kebijakan pengendalian manajemen) mempunyai hubungan yang sangat signifikan terhadap penerapan good governance. 4.8. Upaya Penerapan Good Governance Berdasarkan uraian analisis diatas dapat dirumuskan rekapitulasi hasil pernyataan responden yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya penerapan good governance di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan yang meliputi faktor Kepemimpinan, Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, Anggaran, Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen sebagai variabel bebas (X) yang dikelompokan kedalam lima asumsi kategori sebagaimana terlihat pada tabel 20 dibawah ini. Tabel 20.Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel Fakror-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance NB= 5
Variabel Bebas
NB= 4
NB= 3
NB= 2
NB= 1
Skor
SS
Sskor
S
Sskor
KS
Sskor
TS
Sskor
STS
Sskor
Total
Kepemimpinan
12
58
40
161
14
41
2
5
0
0
265
SDM
11
54
41
164
13
40
3
5
0
0
264
Sarana
13
64
43
173
11
32
1
2
0
0
272
Anggaran
12
59
41
164
12
35
3
7
0
0
265
MPM
12
58
40
161
13
40
3
6
0
0
264
58
292
206
824
63
188
12
25
0
0
1330
0,22
0,62
0,00
1,00
68
Persentase (%) Frekuensi (org)
15
42
0,14 10
0,02 1
0
Berdasarkan tabel 20 diatas dapat diketahui dari 5 (lima) jenis data yang dirumuskan menjadi pertanyaan/pernyataan responden yang menyatakan sangat setuju mencapai 22% (15
49
orang) dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 62% (42 orang) sedangkan yang menyatakan kurang setuju mencapai 14% (10 orang) dan 2% (1 orang) menyatakan tidak setuju. Dari persepsi pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan 84% (57 orang) responden menganggap bahwa variabel Kepemimpinan, SDM,Sarana dan Prasarana, Anggaran serta Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan good governance. Sedangkan 16% (11 orang) responden menyatakan termasuk dalam kategori kurang setuju, artinya dalam upaya penerapan good governance masih diperlukan upaya yang sangat keras dari seluruh unsur di Puslitbang Tanaman Pangan. Berkaitan dengan rekapitulasi pernyataan responden tarhadap penerapan good govrnance di Puslitbang Tanaman Pangan dapat dilihat pada tabel 21 dibawah ini. Tabel 21.Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel Good Governance NB= 5 NB= 4 Variabel Good Governance SS Sskor S Sskor Akuntabilitas Var‐ 1 11 55 41 164 Var‐ 2 8 40 31 124 Var‐ 3 8 40 29 116 Var‐ 4 9 45 41 164 Kinerja Var‐ 5 8 40 43 172 Var‐ 6 9 45 42 168 Var‐ 7 7 35 32 128 Var‐ 8 10 50 41 164 Var‐ 9 7 35 32 128 Var‐ 10 11 55 43 172 88 440 375 1500 Persentase % 0,17 0,59 Frekuensi (org) 12 40
NB= 3 NB= 2 NB= 1 Skor KS Sskor TS Sskor STS Sskor Total 14 27 14 16 15 13 27 14 27 12 179 14
42 81 42 48 45 39 81 42 81 36 537 0,21
2 2 15 2 2 4 2 3 2 2 36 2
4 4 30 4 4 8 4 6 4 4 72 0,03
0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0
0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0,00
265 249 230 261 261 260 248 262 248 267 2551 1,00 68
Berdasarkan tabel 21 diatas dapat diketahui dari 10 (sepuluh) jenis data yang dirumuskan menjadi pertanyaan/pernyataan responden yang menyatakan sangat setuju mencapai 17% (12 orang) dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 59% (40 orang) sedangkan yang menyatakan kurang setuju mencapai 21% (14 orang) dan 3% (2 orang) menyatakan tidak setuju. Dari persepsi pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa Puslitbang Tanaman Pangan mempunyai upaya yang sangat sungguh-sungguh dalam menerapkan good governance, karena secara total persentase responden yang menyatakan setuju nilainya mencapai 76% (52 orang). Namun demikian responden yang menyatakan kurang setujupun nilainya cukup tinggi yaitu 24% hal ini berarti bahwa diperlukan upaya yang lebih keras lagi dalam rangka mewujudkan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan.
50
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis data yang telah dilakukan diatas terhadap upaya penerapan good governance di Puslitbangtan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan good governance di Puslitbang Tanaman Pangan sangat dipengaruhi oleh unsur Kepemimpinan, SDM, Sarana dan Prasarana, Anggaran serta Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen. 2. Secara keseluruhan dari variabel-variabel bebas yang diamati dalam penelitian ini, didapat hasil nilai koefisien korelasi ganda sebesar 0,984 dan koefisien determinasi ganda sebesar 0,992
yang berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama
memberikan kontribusi sebesar 99,2% dalam upaya penerapan good governance. B. Saran Perlu pembenahan dari aspek (1) kepemimpinan khususnya perencanaan kegiatan agar tidak terjadi kekeliruan dalam pencapaian target,(2) aspek SDM khususnya masalah kompetensi dan kualitas, (3) aspek anggaran khususnya pencatatan kegiatan kerjasama dan (4) metode pengendalian manajemen khususnya masalah realisasi pelaksanaan.
51
DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, A. 2005. Format Anggaran Terpadu Menghilangkan TumpangTindih, Makalah Bapekki, Departemen Keuangan Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, PT.Rineke Cipta, Jakarta. Barata , AA. dan Bambang Trihartanto. 2004. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah, Jakarta Elex Media Komputindo Budiarjo, M. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta Huseini, M. dan Hari Lubis. 1987. Teori Organisasi (suatu pendekatan makro). Jakarta:Pusat Antar Ilmu Sosial UI. Instruksi Presiden Republik Indonesia No.7 Tahun 1999. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Jakarta, Penerbit Lembaga Administrasi Negara. Kasim, A. 1993. Pengukuran Efektifitas dalam Organisasi, Penerbit FEUI Jakarta. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No.589/IX/6/Y/99. Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Jakarta, Penerbit Lembaga Administrasi Negara Keputusan Menteri Pertanian No. 341/Kpts/OT.140/9/2005. Tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Susunan Organisasi Puslitbang Tanaman Pangan Keputusan Menteri Pertanian No.299/Kpts/OT.140/7/2005. Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian Osborne, D. dan Ted Gaebler. 1999. Mewirausahakan Birokrasi Reinventing Government, Mentransformasi Semangat Wirausaha Dalam Sektor Publik, Terjemahan Abdul Rosyid, Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo. Puslitbangtan. 2009. Succes Story 2004-2009 Dan Program 2009-2014. Bogor. Soefihara, E. AJ. 2005. Reformasi Pengelolaan Anggaran Negara, Sistem Anggaran Berbasis Kinerja, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Administrasi, Bandung Penerbit Alfabeta. Sukandarrumudi. 2002. Metodologi Penelitian, Yogyakarta, Penerbit Gadjah Mada University Press.
52
Sumanto. 2002. Pembahasan Terpadu Statistika dan Metodologi Riset, Penerbit Andi, Yogyakarta. Tjokroamidjojo, B. 2000. Good Governance Paradigma Baru Manajemen Pembangunan, dalam Manajemen Pembangunan No.30, Mei 2000. UNDP. 2010. For Governance for Sustainable Human Development, download tanggal 15 Oktober 2010 dari http://magnet.undp.org/policy/default.htm Wasistiono, S. 2002. Kapita Selekta Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Bandung : Fokusmedia
53
Lampiran 1. Halaman Permohonan Kuesioner Institut Pertanian Bogor Fakultas Ekonomi Manajemen Departemen Manajemen Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
No.Responden : …………………. Kuesioner KAJIAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBGANGAN TANAMAN PANGAN Dibuat Oleh : Nama : Arsadi NRP: H24076020 Kepada Bpk/Ibu/Sdr yang terhormat, 1. Saya mohon bantuan Bapak untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang kami berikan pada halaman berikutnya, sesuai dengan keyakinan dan pendapat anda. 2. Kuesioner ini bersifat tertutup dan seluruh alternatif jawaban Bapak atas pernyataan yang diberikan telah disediakan dalam kolom. 3. Bapak cukup memberikan tanda (x) pada pilihan yang telah disediakan berdasarkan pendapat yang anda pilih. A. B. C. D. E.
Sangat setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
(SS) (S) (KS) (TS) (STS)
4. Kejujuran dan obyektivitas jawaban Bapak sangat saya harapkan. Saya menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban Bapak. 5. Kuesioner ini merupakan bagian dari penulisan skripsi saya pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen IPB. Atas partisipasi Bapak, saya ucapkan terima kasih.
54
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Good Governance No Pertanyaan Pilihan Jawaban SS S KS TS STS I Kepemimpinan 1 Adakah hierarki yang memberi petunjuk tentang wewenang dan tanggung jawab tentang apa yang harus dikerjakan. 2 Apakah implementasi tugas dan fungsi telah sesuai yang diharapkan 3 Apakah pimpinan selalu mengarahkan tugas (kegiatan) yang berhubungan dengan bawahan 4 Apakah pimpinan saudara selalu menciptakan iklim kerja yang kondusif 5 Apakah pimpinan Saudara memiliki kemampuan yang memadai untuk menjalankan tugas sebagai pimpinan II Sumber Daya Manusia 1 Apakah tingkat pendidikan formal sesuai dengan kebutuhan 2 Apakah SDM memiliki tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas 3 Telah optimalkan pendayagunaan sumber daya manusia di Puslitbang Tanaman Pangan 4 Apakah pembinaan pegawai telah dilaksanakan 5 Apakah SDM mampu bekerjasama dalam tim 6 Apakah SDM memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan tugas III Sarana dan Prasarana 1 Apakah peralatan yang menunjang kelancaran pelaksanaan tugas cukup tersedia 2 Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana khususnya dalam pemanfaatan dan pemeliharaan 3 Apakah sarana yang tersedia cukup lengkap baik dari jenis maupun fungsinya. IV Sumber Dana (Anggaran) 1 Apakah jumlah alokasi dana yang tersedia mencukupi untuk membiayai kegiatan Puslitbangtan 2 Apakah seluruh kegiatan di Puslitbangtan dapat dibiayai dari dana dalam DIPA 3 Perlukah sumber dana lain selain dana DIPA untuk membiayai kegiatan Puslitbangtan V Metode Kerja dan Kebijakan Pengendalian Manajemen 1 Apakah terdapat penjabaran terhadap tupoksi setiap pegawai 2 Apakah kebijakan yang diambil konsisten dengan tujuan
55
Lanjutan Lampiran 2. 3 4 5
organisasi Apakah pelaksanaan kegiatan serta perencanaan yang dibuat mengacu pada visi dan misi Puslitbangtan Apakah di Puslitbangtan terdapat Standard Operasional Prosedur (SOP) Apakah Laporan kegiatan yang dibuat telah dilaksanakan dengan baik
56
Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Penerapan Good Governance No Pertanyaan I 1 2 3 4
II 1 2 3 4 5 6
Pilihan Jawaban SS S KS TS STS
Akuntabilitas Apakah mekanisme sistem akutabilitas kinerja telah di implementasikan Apakah kebijakan yang diambil telah dilakukan secara transparan dan inovatif. Apakah renstra yang disusun berorientasi pada hasil Apakah terdapat strategi langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan (tahapan-tahapan) Kinerja Apakah pimpinan saudara bersedia mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan baik dalam hal keberhasilan maupun kegagalan Bagaimana keterbukaan informasi di Puslitbangtan Apakah pelaksanan kegiatan operasional Puslitbangtan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku Apakah selama ini Puslitbangtan telah melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan memuaskan Apakah terdapat kebebasan berpartisipasi karyawan terhadap institusi Puslitbangtan. Apakah hasil yang diperoleh Puslitbangtan sesuai dengan target yang diharapkan (ditetapkan)
57
Lampiran 4. Ringkasan Analisis Regresi Kepemimpinan (X1) terhadap Good Governance (Y) Model Summary
Model 1
R
,968(a) a Predictors: (Constant), VAR00001
R Square ,937
Adjusted R Square ,936
Std. Error of the Estimate 1,52219
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2284,059 152,926 2436,985
df 1 66 67
Mean Square 2284,059 2,317
F 985,754
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), VAR00001 b. Dependent Variable: VAR00006
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
1
Standardized Coefficients
(Constant)
B 2,310
Std. Error 1,136
VAR00001
1,889
,060
Beta ,968
t
Sig.
B 2,033
Std. Error ,046
31,397
,000
a Dependent Variable: VAR00006
58
Lampiran 5. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Daya Manusia (X2) terhadap Good Governance (Y)
Model Summary
Model 1
R R Square ,871(a) ,759 a Predictors: (Constant), VAR00003
Adjusted R Square ,755
Std. Error of the Estimate 2,98497
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares 1848,922
1
Mean Square 1848,922
588,063
66
8,910
2436,985 a Predictors: (Constant), VAR00003 b Dependent Variable: VAR00006
67
Regression Residual
df
Total
F 207,510
Sig. ,000(a)
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
Standardized Coefficients
B 6,185
Std. Error 2,205
2,690 a Dependent Variable: VAR00006
,187
(Constant) VAR00003
Beta ,871
t
Sig.
B 2,805
Std. Error ,007
14,405
,000
59
Lampiran 6. Ringkasan Analisis Regresi Sarana dan Prasarana (X3) terhadap Good Governance (Y)
Model Summary
Model 1
R R Square ,871(a) ,759 a Predictors: (Constant), VAR00003
Adjusted R Square ,755
Std. Error of the Estimate 2,98497
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares 1848,922
1
Mean Square 1848,922
588,063
66
8,910
2436,985 a Predictors: (Constant), VAR00003 b Dependent Variable: VAR00006
67
Regression Residual
df
Total
F 207,510
Sig. ,000(a)
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
Standardized Coefficients
B 6,185
Std. Error 2,205
2,690 a Dependent Variable: VAR00006
,187
(Constant) VAR00003
Beta ,871
t
Sig.
B 2,805
Std. Error ,007
14,405
,000
60
Lampiran 7. Ringkasan Analisis Regresi Sumber Dara (Anggaran) (X4) terhadap Good Governance (Y)
Model Summary
Model 1
R R Square ,896(a) ,803 a Predictors: (Constant), VAR00004
Adjusted R Square ,800
Std. Error of the Estimate 2,69940
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares 1956,060
1
Mean Square 1956,060
480,926
66
7,287
2436,985 a Predictors: (Constant), VAR00004 b Dependent Variable: VAR00006
67
Regression Residual
df
Total
F 268,441
Sig. ,000(a)
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
Standardized Coefficients
B 9,177
Std. Error 1,760
2,552 a Dependent Variable: VAR00006
,156
(Constant) VAR00004
Beta ,896
t
Sig.
B 5,213
Std. Error ,000
16,384
,000
61
Lampiran 8. Ringkasan Analisis Regresi Metode dan Kebijakan Pengendalian Manajemen (X5) terhadap Good Governance (Y)
Model Summary
Model 1
R R Square ,955(a) ,912 a Predictors: (Constant), VAR00005
Adjusted R Square ,911
Std. Error of the Estimate 1,80056
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares 2223,011
1
Mean Square 2223,011
213,974
66
3,242
2436,985 a Predictors: (Constant), VAR00005 b Dependent Variable: VAR00006
67
Regression Residual
df
Total
F 685,685
Sig. ,000(a)
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
Standardized Coefficients
B 5,205
Std. Error 1,253
1,740 a Dependent Variable: VAR00006
,066
(Constant) VAR00005
Beta ,955
t
Sig.
B 4,154
Std. Error ,000
26,186
,000
62
Lampiran 9. Ringkasan Analisis Regresi Berganda Variabel X1, X2, X3, X4, X5 terhadap Good Governance (Y) Model Summary
Model
R
R Square
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Square
Change Statistics R Square R Square Sig. F Chang Change F Change df1 df2 Change e F Change 1 768,30 ,992(a) ,984 ,983 ,79013 ,984 5 9 a Predictors: (Constant), VAR00005, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00001
df1 62
df2 ,000
ANOVA(b)
Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 2398,279
df
38,707
5
Mean Square 479,656
62
,624
F 768,309
Sig. ,000(a)
Total
2436,985 67 a Predictors: (Constant), VAR00005, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00001 b Dependent Variable: VAR00006 Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B ,022
Std. Error ,671
VAR00001
1,434
,156
VAR00002
,545
,075
VAR00003
,429
VAR00004
1,620
VAR00005
,627
Standardized Coefficients
t
Beta
B
Sig.
,032
Std. Error ,975
,735
9,219
,000
,348
7,246
,000
,151
,139
2,845
,006
,196
,569
8,263
,000
,142
,344
4,406
,000
a Dependent Variable: VAR00006
63
Lampiran 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
No 1 2 3 4 5
Unit Kerja Puslitbangtan BB Padi Balitkabi Balitsereal Lolit Tungro TOTAL
II 1 1
2
Eselon III 3 3 1 1 8
Staf IV 6 5 2 2 1 16
TU 3 3 3 3 2 14
Prog 3 3 3 3 2 14
KSPHP 3 3 3 3 2 14
TOTAL 19 18 12 12 7 68
64
Lampiran 11. Definisi Operasional variabel Variabel
Sub Variabel
Indikator
Good governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola pemerintahan serta urusanurusan publik dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja organisasi pemerintah
1. Akuntabilitas Meliputi : Semua pihak dalam organisasi yang mempunyai kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kepada pihak yang berkepentingan. 2. Kinerja Meliputi : pengukuran pencapaian output kegiatan
1. Implementasi Mekanisme Sistim akuntabilitas Kinerja 2. Transparansi dan Inovasi Kebijakan 3. Perencanaan Strategis Berorientasi Output; 4. Strategi Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada penerapan Good Governance adalah seluruh sumber daya organisasi yang mempengaruhi secara langsung dalam upaya penerapan good governance
1. Kepemimpinan Meliputi : Kemampuan mengorganisasi, memahami tugas pokok dan fungsi, pendelagasian tugas kepada bawahan
2. Sumber Daya Manusia Meliputi : Kompetensi, Skill, tanggung jawab
Instrumen (kuesoner) I.1 I.2 I.3 I.4
1. Pertanggung jawaban dalam pelaksanaan pekerjaan 2. Keterbukaan informasi 3. Dasar hukum pelaksanaan 4. Pelayanan masyarakat 5. Kebebasan berpartisipasi 6. Hasil Sesuai terget yang diharapkan
II.1
1. Adakah hirarki yang memberi petunjuk tentang wewenang dan tanggung jawab; 2. Implementasi tugas dan fungsi telah sesuai dengan yang diharapkan; 3. Pimpinan selalu mengarahkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas bawahan; 4. Pimpinan selalu menciptakan iklim yang kooperatif dengan bawahan; 5. Pimpinan mempunyai kemampuan yang memadai.
I.1
1. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki 2. Tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas 3. Tingkat pendayagunaan sumber daya 4. Pembinaan pegawai 5. Kemampuan bekerjasama dalam tim 6. Tanggungjawab yang dimiliki
II.1
II.2 II.3 II.4 II.5 II.6
I.2 I.3 I.4 I.5
II.2 II.3 II.4 II.5 II.6
65
Lanjutan Lampiran 11. 3. Sarana Meliputi : Kecukupan dan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang.
1. Tersedianya peralatan yang menunjang kelancaran pelaksanaan tugas 2. Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan 3. Lengkap dan tidaknya sarana dan prasarana yang tersedia.
III.1
4. Anggaran Meliputi : ketersediaan anggaran sebagai pendukung pelaksanaan operasional.
1. Jumlah alokasi dana yang tersedia mencukupi 2. Seluruh kegiatan dapat dibiayai dari dana yang ada 3. Ada tidaknya sumber dana selain dana DIPA.
IV.1
5. Metode dan Pengendalian Manajemen Meliputi : Keteraturan metode pelaksanaan (prosedure)
1. Penjabaran tugas pokok dan fungsi 2. Kebijakan pelaksanaan kegiatan 3. Kegiatan yang dilaksanakan mengacu pada visi misi 4. Prosedur kegiatan 5.Laporan pelaksanaan kegiatan
V.1 V.2 V.3
III.2 III.3
IV.2 IV.3
V.4 V.5
66
Lampiran 12. Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Variabel X dan Y NB= 5 NB= Variabel Kepemimpinan SS Sskor S Var‐ 1 11 55 43 Var‐ 2 7 35 32 Var‐ 3 8 40 29 Var‐ 4 9 45 41 Var‐ 5 8 40 43 43 215 188 Persentase (%) 0.17 Frekuensi (org) 12 40 NB= 5 NB= Variabel SDM SS Sskor S Var‐ 1 10 50 41 Var‐ 2 7 35 32 Var‐ 3 8 40 29 Var‐ 4 8 40 42 Var‐ 5 7 35 43 Var‐ 6 8 40 42 48 240 229 Persentase % 0.16 Frekuensi (org) 11 41 NB= 5 NB= Variabel Sarana SS Sskor S Var‐ 1 9 45 41 Var‐ 2 10 50 44 Var‐ 3 11 55 41 150 Persentase % 0.19 Frekuensi (org) 13 43 NB= 5 NB= Variabel Anggaran SS Sskor S Var‐ 1 9 45 41 Var‐ 2 9 45 44 Var‐ 3 8 40 29 130 Persentase % 0.17 Frekuensi (org) 12 41
4 Sskor 172 128 116 164 172 752 0.59 4 Sskor 164 128 116 168 172 168 916 0.60 4 Sskor 164 176 164 504 0.64 4 Sskor 164 176 116 456 0.60
NB= 3 KS Sskor 12 36 27 81 14 42 16 48 15 45 84 252 0.20 14 NB= 3 KS Sskor 13 39 27 81 14 42 16 48 16 48 13 39 99 297 0.20 13 NB= 3 KS Sskor 16 48 12 36 14 42 126 0.16 11 NB= 3 KS Sskor 16 48 13 39 14 42 129 0.17 12
NB= TS 2 2 15 2 2 23 2 NB= TS 4 2 15 2 2 5 30 3 NB= TS 2 2 2 1 NB= TS 2 2 15 3
2 Sskor 4 4 30 4 4 46 0.04 2 Sskor 8 4 30 4 4 10 60 0.04 2 Sskor 4 4 4 12 0.02 2 Sskor 4 4 30 38 0.05
NB= STS 0 0 2 0 0 2 0 NB= STS 0 0 2 0 0 0 2 0 NB= STS 0 0 0 0 NB= STS 0 0 2 0
1 Sskor 0 0 2 0 0 2 0.00 1 Sskor 0 0 2 0 0 0 2 0.00 1 Sskor 0 0 0 0 0.00 1 Sskor 0 0 2 2 0.00
Skor Total 267 248 230 261 261 1267 1.00 68 Skor Total 261 248 230 260 259 257 1515 1.00 68 Skor Total 261 266 265 792 1.00 68 Skor Total 261 264 230 755 1.00 68
67
Lanjutan Lampiran 12. NB= SS Var‐ 1 8 Var‐ 2 10 Var‐ 3 8 Var‐ 4 7 Var‐ 5 10 43 Persentase % Frekuensi (org) 12 NB= Variabel Good Governance SS Akuntabilitas Var‐ 1 11 Var‐ 2 8 Var‐ 3 8 Var‐ 4 9 Kinerja Var‐ 5 8 Var‐ 6 9 Var‐ 7 7 Var‐ 8 10 Var‐ 9 7 Var‐ 10 11 88 Persentase % Frekuensi (org) 12 Variabel MPM
5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS 40 43 172 15 45 2 4 0 50 43 172 12 36 3 6 0 40 29 116 14 42 15 30 2 35 32 128 27 81 2 4 0 50 40 160 14 42 4 8 0 215 187 748 82 246 26 52 2 0.17 0.59 0.19 0.04 40 13 3 0 5 NB= 4 NB= 3 NB= 2 NB= Sskor S Sskor KS Sskor TS Sskor STS
1 Skor Sskor Total 0 261 0 264 2 230 0 248 0 260 2 1263 0.00 1.00 68 1 Skor Sskor Total
55 40 40 45 40 45 35 50 35 55 440 0.17
0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0.00
41 31 29 41 43 42 32 41 32 43 375 40
164 124 116 164 172 168 128 164 128 172 1500 0.59
14 27 14 16 15 13 27 14 27 12 179 14
42 81 42 48 45 39 81 42 81 36 537 0.21
2 2 15 2 2 4 2 3 2 2 36 2
4 4 30 4 4 8 4 6 4 4 72 0.03
0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0
265 249 230 261 261 260 248 262 248 267 2551 1.00 68
68
Lampiran 13. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepemimpinan No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
1 4 5 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
No.Butir Pernyataan 2 3 4 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 4 3 3 3 5 5 3 3 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 3 4 3 3 5 5 3 5 3 3 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 3 2 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 3 3 3 4 5 4 4 5 3 3 4 5 3 3 3 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah X1 17 20 17 18 16 23 19 19 21 15 15 20 23 18 18 19 21 17 25 19 19 25 25 19 25 19 25 19 16 16 17 19 20 18 18 18 18 18 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 15 15 15 15 15 15 20 20 20 20
Ganjil 10 11 10 10 10 15 12 12 15 9 9 12 15 10 10 11 11 10 15 12 12 15 15 12 15 12 15 12 9 9 10 12 12 10 10 10 10 10 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 9 9 9 9 9 9 12 12 12 12
Jumlah Skor Genap 7 9 7 8 6 8 7 7 6 6 6 8 8 8 8 8 10 7 10 7 7 10 10 7 10 7 10 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 6 6 6 6 6 6 8 8 8 8
Total 17 20 17 18 16 23 19 19 21 15 15 20 23 18 18 19 21 17 25 19 19 25 25 19 25 19 25 19 16 16 17 19 20 18 18 18 18 18 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 15 15 15 15 15 15 20 20 20 20
69
Lanjutan Lampiran 13.
Jumlah Validitas
Reliabilitas
No.Resp 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 Jumlah r hitung r tabel status rll r kritis status
1 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 267 0.90 0.68 Valid
No.Butir Pernyataan 2 3 4 3 2 3 3 1 3 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 248 230 261 0.79 0.84 0.82 0.68 0.68 0.68 Valid Valid Valid 0.74 0,7 Reliabel
5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 261 0.72 0.68 Valid
Jumlah X1 15 14 14 20 20 20 20 20 10 10 1267
Ganjil 9 8 8 12 12 12 12 12 6 6 758
Jumlah Skor Genap 6 6 6 8 8 8 8 8 4 4 509
Total 15 14 14 20 20 20 20 20 10 10
70
Lampiran 14. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel SDM No.Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
No.Butir Pernyataan 1 2 3 4 4 3 2 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 4 3 4 4 3 4 5 3 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 5 4 4 3 4 4 3 5 3 3 5 5 3 4 3 3 5 5 5 4 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2
4 3 3 3 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 3 3 3 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4
5 3 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 4 5 4 3 3 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4
6 4 2 2 2 3 5 4 4 5 3 3 4 5 3 3 3 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Jumlah Jumlah Skor X2 Ganjil Genap 21 10 11 21 17 8 9 17 17 8 9 17 19 9 10 19 18 9 9 18 30 15 15 30 23 12 11 23 23 12 11 23 27 14 13 27 18 9 9 18 18 9 9 18 24 12 12 24 28 15 13 28 21 11 10 21 20 10 10 20 20 11 9 20 22 11 11 22 19 10 9 19 30 15 15 30 23 12 11 23 23 12 11 23 30 15 15 30 30 15 15 30 23 12 11 23 30 15 15 30 23 12 11 23 30 15 15 30 23 12 11 23 21 10 11 21 21 10 11 21 19 10 9 19 23 12 11 23 24 12 12 24 22 10 12 22 22 10 12 22 22 10 12 22
71
Lanjutan Lampiran 14. No.Resp 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 Jumlah Jumlah r hitung Validitas r tabel status Rll Reliabilitas r kritis Status
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 261 0.85 0.68
2 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 1 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 248 230 0.69 0.82 0.68 0.68 0.88 0,7 Reliabel
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 260 0.90 0.68
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 259 0.91 0.68
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 257 0.89 0.68
X2 22 22 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 18 20 20 20 20 20 24 24 24 24 14 16 16 24 24 24 24 24 15 12 1515
Ganjil 10 10 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 9 9 9 9 9 9 12 12 12 12 7 7 7 12 12 12 12 12 7 6 750
Genap 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 9 11 11 11 11 11 12 12 12 12 7 9 9 12 12 12 12 12 8 6 765
22 22 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 18 20 20 20 20 20 24 24 24 24 14 16 16 24 24 24 24 24 15 12
72
Lampiran 15. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Sarana No.Butir Pernyataan No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
1 3 5 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3
2 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3
3 4 5 3 3 3 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3
Jumlah X3
Jumlah Skor Ganjil 11 14 10 11 9 13 12 12 13 9 9 12 15 12 12 15 15 12 15 12 12 15 15 12 15 12 15 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 9 9 9 9 9 9 12 12 12 12 9
7 10 6 7 6 8 8 8 8 6 6 8 10 8 8 10 10 8 10 8 8 10 10 8 10 8 10 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 6 6 6 6 6 6 8 8 8 8 6
Genap 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3
11 14 10 11 9 13 12 12 13 9 9 12 15 12 12 15 15 12 15 12 12 15 15 12 15 12 15 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 9 9 9 9 9 9 12 12 12 12 9
73
Lanjutan Lampiran 15. No.Butir Pernyataan
No.Resp 60 61 62 63 64 65 66 67 68 Jumlah Validitas
Jumlah r hitung r tabel status Rll
Reliabilitas
r kritis status
3 3 4 4 4 4 4 2 2 261 0.93 0.68
Jumlah 3 3 4 4 4 4 4 2 2 266 0.97 0.68
3 3 4 4 4 4 4 2 2 265 0.97 0.68
Jumlah Skor 9 9 12 12 12 12 12 6 6 792
6 6 8 8 8 8 8 4 4 526
3 3 4 4 4 4 4 2 2 266
9 9 12 12 12 12 12 6 6
0.93 0,7 Reliabel
74
Lampiran 16. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel Anggaran No.Butir Jumlah Pernyataan Jumlah Skor No.Resp 1 2 3 X4 Ganjil Genap 1 3 4 3 10 6 4 2 5 4 3 12 8 4 3 3 4 3 10 6 4 4 4 3 3 10 7 3 5 3 3 3 9 6 3 6 3 4 5 12 8 4 7 4 4 4 12 8 4 8 4 4 4 12 8 4 9 3 5 5 13 8 5 10 3 3 3 9 6 3 11 3 3 3 9 6 3 12 4 4 4 12 8 4 13 5 5 5 15 10 5 14 4 4 3 11 7 4 15 4 4 3 11 7 4 16 5 5 3 13 8 5 17 5 5 3 13 8 5 18 4 4 3 11 7 4 19 5 5 5 15 10 5 20 4 4 4 12 8 4 21 4 4 4 12 8 4 22 5 5 5 15 10 5 23 5 5 5 15 10 5 24 4 4 4 12 8 4 25 5 5 5 15 10 5 26 4 4 4 12 8 4 27 5 5 5 15 10 5 28 4 4 4 12 8 4 29 4 4 2 10 6 4 30 4 4 2 10 6 4 31 4 4 3 11 7 4 32 4 4 4 12 8 4 33 4 4 4 12 8 4 34 4 4 2 10 6 4 35 4 4 2 10 6 4
10 12 10 10 9 12 12 12 13 9 9 12 15 11 11 13 13 11 15 12 12 15 15 12 15 12 15 12 10 10 11 12 12 10 10
75
Lanjutan Lampiran 16. Jumlah Validitas Reliabilitas
No.Resp 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 Jumlah r hitung r tabel status rll r kritis status
No.Butir Pernyataan 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 261 264 0.86 0.92 0.68 0.68 0.84 0,7 Reliabel
3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 4 2 2 230 0.88 0.68
Jumlah X4 10 10 10 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 9 8 8 8 8 8 12 12 12 12 8 7 7 12 12 12 12 12 6 6 755
Jumlah Skor Ganjil 6 6 6 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 6 5 5 5 5 5 8 8 8 8 5 4 4 8 8 8 8 8 4 4 491
Genap 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 264
10 10 10 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 9 8 8 8 8 8 12 12 12 12 8 7 7 12 12 12 12 12 6 6
76
Lampiran 17. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel MPM
No.Butir Pernyataan No.Resp 1 1 4 2 4 3 3 4 4 5 3 6 3 7 4 8 4 9 3 10 3 11 3 12 4 13 5 14 4 15 4 16 5 17 5 18 4 19 5 20 4 21 4 22 5 23 5 24 4 25 5 26 4 27 5 28 4 29 4 30 4 31 4 32 4 33 4 34 4 35 4 36 4
2 4 2 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 3 3 4 5 3 3 3 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 2 2 3 4 4 2 2 2
4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 5 3 5 3 3 5 5 3 5 3 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4
5 3 2 2 3 3 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah Jumlah Skor X5 Ganjil Genap 18 10 8 15 9 6 16 8 8 18 10 8 15 9 6 23 13 10 19 12 7 19 12 7 21 13 8 15 9 6 15 9 6 20 12 8 23 15 8 19 11 8 19 11 8 21 13 8 23 13 10 18 11 7 25 15 10 19 12 7 19 12 7 25 15 10 25 15 10 19 12 7 25 15 10 19 12 7 25 15 10 19 12 7 17 10 7 17 10 7 18 11 7 19 12 7 20 12 8 18 10 8 18 10 8 18 10 8
77
18 15 16 18 15 23 19 19 21 15 15 20 23 19 19 21 23 18 25 19 19 25 25 19 25 19 25 19 17 17 18 19 20 18 18 18
Lanjutan Lampiran 17. Jumlah Validitas Reliabilitas
No.Resp 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 Jumlah r hitung r tabel status rll r kritis status
No.Butir Pernyataan 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 261 0.86 0.68 Valid
2 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 1 3 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 264 230 248 0.93 0.83 0.76 0.68 0.68 0.68 Valid Valid Valid 0.84 0,7 Reliabel
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 260 0.90 0.68 Valid
Jumlah X5 18 18 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 15 14 14 14 14 14 20 20 20 20 14 13 13 20 20 20 20 20 10 10 1263
Jumlah Skor Ganjil 10 10 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 9 8 8 8 8 8 12 12 12 12 8 7 7 12 12 12 12 12 6 6 751
Genap 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 6 6 6 6 6 6 8 8 8 8 6 6 6 8 8 8 8 8 4 4 512
18 18 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 15 14 14 14 14 14 20 20 20 20 14 13 13 20 20 20 20 20 10 10
78
Lampiran 18. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Variabel GG No.Butir Pernyataan No.Resp
Jumlah
Jumlah Skor
Y1
Ganjil
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
36
17
Genap 19
36
2
4
4
3
3
3
2
4
3
4
5
35
18
17
35
3
5
3
3
3
3
2
4
2
4
4
33
19
14
33
4
3
4
3
5
5
5
4
3
4
4
40
19
21
40
5
3
5
3
3
3
3
3
3
3
3
32
15
17
32
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
25
25
50
7
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
37
18
19
37
8
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
37
18
19
37
9
5
3
5
5
4
5
3
5
3
5
43
20
23
43
10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
15
15
30
11
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
15
15
30
12
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
13
5
3
5
5
5
5
3
5
3
5
44
21
23
44
14
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
37
19
18
37
15
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
36
18
18
36
16
5
3
3
3
3
3
3
5
3
5
36
17
19
36
17
5
5
3
3
3
3
5
5
5
5
42
21
21
42
18
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
33
16
17
33
19
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
25
25
50
20
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
37
18
19
37
21
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
37
18
19
37
22
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
25
25
50
23
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
25
25
50
24
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
37
18
19
37
25
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
25
25
50
26
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
37
18
19
37
27
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
25
25
50
28
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
37
18
19
37
29
4
3
2
4
4
4
3
4
3
4
35
16
19
35
30
4
3
2
4
4
4
3
4
3
4
35
16
19
35
31
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
33
16
17
33
32
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
37
18
19
37
33
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
34
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
38
18
20
38
35
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
38
18
20
38
36
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
38
18
20
38
37
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
38
18
20
38
38
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
38
18
20
38
39
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
40
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
41
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
42
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
43
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
79
Lanjutan Lampiran 18.
Jumlah
Validitas
44
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
40
40
45
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
40
40
46
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
47
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
48
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
49
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
15
15
30
50
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
32
15
17
32
51
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
32
15
17
32
52
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
32
15
17
32
53
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
32
15
17
32
54
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
32
15
17
32
55
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
56
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
57
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
58
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
59
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
26
13
13
26
60
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
28
13
15
28
61
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
28
13
15
28
62
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
63
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
64
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
65
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
66
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
20
40
67
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
23
11
12
23
68
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
10
10
20
Jumlah r hitung
265
249
230
261
261
260
248
262
248
267
2551
1252
1299
0.84
0.79
0.79
0.82
0.82
0.78
0.83
0.86
0.83
0.87
r tabel status
0.68 Valid
0.68 Valid
0.68 Valid
rll Reliabilitas
0.68
0.68
0.68
0.68
0.68
0.68
0.68
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0.92
r kritis
0,7
status
Reliabel
80
Lampiran 19. Alur Pikir Study
81
Lampiran 20. Diagram Sebab Akibat
82
83
84
85
86