KAJIAN PENCAHAYAAN LANSKAP JALAN LINGKAR KEBUN RAYA BOGOR
ARSYAD KHRISNA
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
RINGKASAN
ARSYAD KHRISNA A44052252. Kajian Pencahayaan Lanskap Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor. (Di bawah bimbingan ANDI GUNAWAN) Jalan Lingkar Kebun Raya adalah jalan yang penting di Kota Bogor. Jalan ini terus aktif selama 24 jam setiap harinya. Saat malam hari tingkat operasional jalan bergantung pada kondisi pencahayaan. Jalan dengan kondisi pencahayaan yang baik dapat beroperasi dengan optimal, sehingga kajian pencahayaan pada Jalan Lingkar Kebun Raya sangat penting. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei, pemodelan 2D, dan simulasi 3D. Tahapan penelitian meliputi : persiapan penelitian, survei pendahuluan, pemodelan 2D dengan software AutoCAD, survei lanjutan, analisis dan hasil analisis, sintesis, kemudian pembuatan simulasi 3D dengan software 3D Studio Max. Dalam survei awal ditemukan adanya 28 jenis lampu di sepanjang tapak penelitian. Jenis-jenis lampu itu dikelompokkan menjadi 8 kelompok berdasarkan fungsi dan karakternya. Fungsi dan karakter tiap kelompok berbeda-beda. Kelompok 1 memiliki ketinggian di atas 5 meter serta memiliki fungsi khusus untuk menerangi jalan raya dan pedestrian. Kelompok 2 memiliki ketinggian 3 sampai 5 meter serta memiliki fungsi khusus untuk menerangi pedestrian atau taman. Kelompok 3 merupakan lampu sorot yang memiliki ketinggian di atas 10 meter dan berfungsi sebagai penerangan tambahan atau penerangan utama pada kawasan yang luas. Kelompok 4 merupakan lampu estetis yang berfungsi sebagai hiburan. Kelompok 5 merupakan lampu pendek dengan ketinggian maksimum 3 meter serta berfungsi sebagai penerangan bangunan atau taman. Kelompok 6 adalah lampu pijar yang digunakan para pedagang pasar malam. Kelompok 7 adalah lampu sorot kecil yang digunakan untuk menonjolkan objek saat malam hari. Kelompok 8 adalah reklame neon yang digunakan sebagai sarana promosi. Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor terbentuk dari 4 jalan besar: Jalan Juanda, Jalan Jalak Harupat, Jalan Pajajaran, dan Jalan Otto Iskandardinata. Setiap jalan memiliki karakteristik pencahayaan yang berbeda-beda. Karakteristik ini dapat dilihat dari jumlah dan keragaman jenis lampu yang berbeda-beda pada setiap jalan. Jalan Juanda memiliki 147 buah lampu dengan 18 jenis lampu yang berbeda. Jalan Jalak Harupat memiliki 62 buah lampu dengan 4 jenis lampu yang berbeda. Jalan Pajajaran memiliki 92 buah lampu dengan 13 jenis yang berbeda. Jalan Otto Iskandardinata memiliki 47 buah lampu dengan 6 jenis lampu yang berbeda. Berdasarkan hasil rekapitulasi kuantitatif didapatkan data bahwa Jalan Juanda memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan pencahayaan yang paling tinggi. Jumlah lampu pada Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor sudah mencukupi untuk memberikan penerangan yang merata. Namun, masih ditemukan adanya 5 kawasan gelap pada tapak ini. Kawasan-kawasan gelap ini terbentuk karena tidak dioperasikannya lampu pada kawasan itu setelah lewat dari pukul 24.00. Kawasan gelap pertama terletak di Jembatan Sempur yang berada di Jalan Jalak Harupat. Kawasan gelap kedua terletak di traffic island depan Pangrango Plaza dan jalan Jalak Harupat yang ada di sampingnya. Kawasan gelap ketiga terletak di terowongan penyeberangan yang berada di depan Kampus IPB Barangsiang.
Kawasan gelap keempat terletak di depan Tugu Kujang hingga sebelum Jalan Bangka, kawasan gelap ini terletak di Jalan Ottista. Kawasan gelap kelima terletak di Jalan Juanda, tepatnya pada ruas jalan di depan Bank Danamon hingga sebelum pertigaan Gang Paledang. Berdasarkan hasil analisis, Jalan Lingkar Kebun Raya ini sangat kekurangan lampu dengan fungsi hiburan. Padahal, arah kebijakan Kota Bogor sendiri mengarah kepada kota wisata dan jasa. Permasalahan ini diselesaikan dengan rekomendasi konsep pencahayaan. Konsep pencahayaan yang direkomendasikan adalah meningkatkam jumlah lampu hiburan dengan aplikasi lampu-lampu estetis. Permainan bentuk cahaya dan warna dilakukan untuk meningkatkan nilai estetis sekaligus memperkuat karakter kawasan. Kawasan dengan fungsi penerangan jalan juga diaplikasikan untuk meningkatkan orientasi pengguna jalan saat terjadi hujan. Secara umum zonasi konsep dibagi berdasarkan landuse, hal ini dilakukan karena zonasi yang terbentuk oleh landuse memiliki karakter dan fungsi sosial yang berbeda-beda. Terdapat 5 zona konsep pencahayaan, yaitu kawasan pencahayaan jalan, kawasan pencahayaan perkantoran, kawasan pencahayaan jasa dan perdagangan, kawasan pencahayaan permukiman, dan kawasan pencahayaan pendidikan. Kawasan pencahayaan jalan adalah kawasan yang ditujukan untuk meningkatkan keselamatan dan orientasi para pengguna jalan. Aplikasinya adalah penggunaan lampu-lampu jalan tinggi (anggota Kelompok 1) dan diletakkan dengan jarak yang konstan sehingga memberikan orientasi bagi para pengguna jalan. Kawasan ini sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kawasan penerangan jalan dengan menggunakan lampu Jenis 1, dan kawasan penerangan jalan dengan pengguna lampu Jenis 6. Lampu Jenis 6 digunakan pada kawasan dengan kanopi pohon yang rendah sehingga cahaya lampu tidak terganggu dengan kanopi. pada kawasan ini juga diaplikasikan lampu estetik (lampu dinding, dan lampu tiang) yang disusun dengan jarak yang konstan sehingga dapat memberikan orientasi. Kawasan wisata ilmiah dan ruang terbuka hijau adalah kawasan Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor. Istana Bogor telah memiliki pencahayaan yang cukup. Kebun Raya Bogor adalah hutan kota yang memiliki binatang-binatang malam, oleh karena itu kondisi Kebun Raya dipertahankan dengan pencahayaan yang minimal. Kawasan lainnya ditujukan sebagai kawasan estetik. Lampu-lampu estetik diaplikasikan pada kawasan ini berdasarkan fungsi dan karakter kawasan yang berbeda-beda. Permainan bentuk cahaya, bentuk lampu, intensitas cahaya, warna cahaya disesuaikan dengan karakter kawasan yang berbeda-beda. Kawasankawasan ini memiliki fungsi khusus untuk meningkatkan nilai estetis Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor.
@ Hak cipta milik IPB, tahun 2010 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak karya tulis ini tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun Baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya.
KAJIAN PENCAHAYAAN LANSKAP JALAN LINGKAR KEBUN RAYA BOGOR
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
ARSYAD KHRISNA
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Judul Skripsi
: KAJIAN PENCAHAYAAN LANSKAP JALAN LINGKAR KEBUN RAYA BOGOR
Nama
: Arsyad Khrisna
NRP
: A44052252
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Andi Gunawan, M Agr. Sc. NIP. 19620801 198703 002
Mengetahui, Ketua Departemen Arsitektur Lanskap
Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA. NIP. 19480912 197412 2 001
Tanggal Lulus :..............
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan izin-Nya dapat diselesaikan penelitian dengan judul “Kajian Pencahayaan Lanskap Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor”. Terima Kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Andi Gunawan, M Agr. Sc. selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas pengarahan dan bimbingannya, Dr. Ir. Nurhayati H.S.A., M Sc. dan Prof. Dr. Ir. Wahju Qamara Mugnisjah. M Agr. selaku penguji sidang, serta keluarga yang telah memberikan dukungan material dan moral. Terima kasih penulis sampaikan kepada BAPPEDA Bogor, dan Dinas Pertamanan Kota Bogor atas data-data yang diberikan. Terima kasih penulis ucapkan juga kepada seluruh pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi bagi kelancaran penyusunan skripsi ini. Penulis menerima dengan lapang semua kritik dan saran yang membangun. Atas semua saran serta masukan yang membangun, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Atas segala kesalahan dan kekurangannya penulis ucapkan maaf. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan.
Bogor, Januari 2010 Penulis
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 20 Maret 1987. Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Supriyo Wahyunanto dan Ibu Lusye Dagmar Lontoh. Penulis memulai pendidikan di TK Sempur Kaler Bogor pada tahun 1991 kemudian lulus pada tahun 1993, dilanjutkan pada SD Sempur Kaler Bogor pada tahun 1993 hingga 1999. Pada tahun 1999 penulis meneruskan studi di SMP 2 Bogor dan lulus pada tahun 2002. Penulis meneruskan studi di SMA 1 Bogor pada tahun 2002 hingga 2005. Tahun 2005 penulis diterima di IPB melalui jalur USMI. Kemudian masuk ke Departemen Arsitektur Lanskap pada tahun 2006. Selama menjalankan studi di IPB, penulis aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di luar akademik. Penulis aktif membantu dalam berbagai kegiatan Himpro (Himaskap) dan BEM KM. Penulis beserta beberapa teman berhasil membentuk komunitas yang bergerak dalam bidang lingkungan. Melalui komunitas ini penulis banyak melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan serta bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar dalam pelaksanaan kegiatan. Selama studi di Departemen Arsitektur Lanskap penulis mengerjakan beberapa proyek. Proyek yang dikerjakan berasal dari dosen atau hasil rekomendasi. Jenis proyek yang dikerjakan mayoritas adalah desain dan simulasi 3D. Penulis juga sempat menjadi pendamping dosen dalam kelas S2 dengan materi pendalaman SIG yang diadakan oleh Departemen Ilmu Gizi IPB.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii PENDAHULUAN Latar Belakang ..........................................................................................
1
Tujuan Penelitian ......................................................................................
2
Manfaat Penelitian ....................................................................................
2
TINJAUAN PUSTAKA Lanskap .....................................................................................................
4
Pencahayaan ..............................................................................................
4
Kebutuhan Pencahayaan ....................................................................
5
Efek Pencahayaan ..............................................................................
6
Dampak Suasana Gelap bagi Manusia ...............................................
6
Sumber Cahaya .........................................................................................
7
Bola Lampu ........................................................................................
7
Lampu ................................................................................................
7
Pemodelan Digital .....................................................................................
9
METODOLOGI Tempat dan Waktu .................................................................................... 10 Metode Penelitian ..................................................................................... 10 HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Biofisik........................................................................................... 15 Kondisi Umum Jalan.......................................................................... 15 Iklim ................................................................................................... 18 Landuse .............................................................................................. 19 Vegetasi dan Satwa ............................................................................ 20 Kualitas Visual ................................................................................... 21 Aspek Legal .............................................................................................. 23 Peraturan ............................................................................................ 23
Kebijakan ........................................................................................... 24 Aspek Sosial.............................................................................................. 26 Kelompok-Kelompok Lampu ................................................................... 28 Persebaran Jenis-Jenis Lampu .................................................................. 30 Persebaran Lampu pada Jalan Juanda ................................................ 33 Persebaran Lampu pada Jalan Jalak Harupat ..................................... 33 Persebaran Lampu pada Jalan Pajajaran ............................................ 34 Persebaran Lampu pada Jalan Otto Iskandardinata ........................... 34 Kondisi Pencahayaan ................................................................................ 35 Analisis ..................................................................................................... 38 Konsep Pencahayaan................................................................................. 40 Kawasan Pencahayaan Jalan .............................................................. 42 Kawasan Pencahayaan Perkantoran ................................................... 44 Kawasan Pencahayaan Jasa dan Perdagangan ................................... 46 Kawasan Pencahayaan Permukiman.................................................. 48 Kawasan Pencahayaan Pendidikan .................................................... 52 Fasilitas Penyeberangan ..................................................................... 54 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ............................................................................................... 59 Saran.......................................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60 LAMPIRAN ..................................................................................................... 61