Daftar isi Sukarsollo,
dkk
ISSN 0216 - 3128
KAJIAN PEMISAHAN MINYAK CENGKEH Sukarsono,
KOMPONEN-KOMPONEN
257
DARI
Iman Dahroni, Dwi Heru Sucahyo
Puslitballg Tekllologi Maju BATAN, Yogyakarta
ABSTRAK KAJIAN PEMISAHAN EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH. Millyak atsiri termasuk dialltarallya millyak cellgkeh potellsial dikemballgkall di Illdollesia. Beberapa jellis millyak atsiri sudah diproduksi di Indonesia. Hallya sayallgllya metode produksi yallg digunakall keballyakall masih sacara tradisional, sehillgga mutu millyak atsiri yallg diproduksi dall eflsiellsi produksi relldah dall berwama hitam. Kebutuhall dUllia saat illi millyak daull cellgkeh tidak hallya sebagai millyak daull cellgkeh /etapi juga kebutuhall terhadap turullanturullall dari millyak daull cellgkeh. UII/uk memberikall lIilai /ambah terhadap millyak daull cellgkeh yallg diproduksi oleh pell)'ldillg tradisiollalilldollesia, perlu dibua/ perala/all-perala/all pembersihall dall peralatall ji-aksillasi ulltuk memisahkall kompollell-kompollell dari millyak dazlll cellgkeh. Pembersihall Ullsur Fe yallg mellyebabkall warna hitam minyak daun cengkeh dapat dilakukan dengan absorben yang mengikat Fe. Pemisahall kompollen-komponen minyak daun cellgkeh dilakukan dellgan distilasi fraksinasi. Dalam distilasi fraksinasi ini palljang kolom terjadinya keseimbangan cair-uap dan besamya reflux memegallg peranan pentillg dalam pemisahan kompollen-komponell.
ABSTRACT THE SURVAYOF COMPONENS SEPARATION OF CLOVE LEAF OIL. Essentials oil is prospective was produced in Indollesia. Unfortunatly that the to develop ill llldonesia Many kind of esselllials oil production /IIethod still traditiollal, so the mu/ual product of essentials oil and efficiency still low and the product is black color. The world demand of clove leaf oil not only as oil but also as it 's compollents of clove leaf oil. For illcrea.fillg of the added value of clove leaf oil, which produced by traditiollal. distil/atory of Indonesia, it is lIecessary to build the apparatus to purificatioll and fractiollatioll of clove leaf oil compollellts. Passillg away of Fe, which caused back color from clove leaf oil, call be dOlle by absorption process usillg absorbellt alld separation of compollellts was done by fractiollated distillatioll. III the fractiollated distillation, length of columll, place of equilibrium of liquid-vapor occurs. and the reflux is the urgelltthillg ill the compollellts separation of clove leaf oil.
PENDAHULUAN Indonesia adalah disebut agraris
negara lebih agraris.dari Indonesia karena 80 % penduduknya bercocok tanam dan 60 % adalah petani keci\. Kebanyakan petani adalah petani sawah yang memproduksi biji-bijian (padi). Bidang perkebunan di Indonesia juga mempunyai prospek yang baik. Sejak berabad-abad yang lalu Indonesia terkenal sebagai penghasil rempahrempah yang menarik orang-orang Eropa sehingga menjadikan Indonesia jajahannya. Minyak atsiri merupakan komoditas ekspor unggulan yang masih terbuka pasamya. Pada tahun 1993 Indonesia menempati rangking ke 5 produsen minyak atsiri terbesar di dunia. Saat ini karena negara-negara lain telah memanfaatkan teknologi dalam produksi minyak atsiri, Indonesia turun menjadi no 10 produsen terbesar minyak atsiri di dunia(l). Potensi minyak atsiri di Indonesia sangat besar. Minyak atsiri yang dikenal juga dengan nama Minyak Eteris atau Minyak Terbang ( Essential Oil, Volatile Oil) adalah minyak yang dihasilkan dari tanaman yang mempunyai sifat mudah menguap pad a suhu tertentu tanpa
mengalami diskomposisi. Umurnnya minyak atsiri mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, lamt dalam pelarut organik dan tidak larut dalam airl2J•
Tanaman penghasil minyak atsiri adalah yang termasuk dalam famili Pinaceae, Labiateae, Comporitae, Lauraceae, Myrtaceae dan Umbelliferaceae. Minyak atsiri bersumber dari setiap bagian tanaman yaitu daun, bunga, buah, biji, batang, kulit, akar atau umbi ( rizhoma )(2). Dalam perdagangan Internasional terdapat 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan . Sedangkan Indonesia baru mengekspor 12 (dua belas) Jenis minyak atsiri antara lain: Minyak Nilam (Patchouli Oil), Minyak Akar Wangi (Vetiver Oil), Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil), Minyak Kenanga (Cananga Oil), Minyak Kayu Putih (Cajeput Oil), Minyak Serch Dapur (Lemon Grass), Minyak Cengkeh (Cloves Oil), Minyak Cendana (Sandal wood Oil), Minyak Pala (Nutmeg Oil), Minyak Kayu Manis (Cinamon Oil), Minyak Kemukus (Cubeb Oil), Minyak Lada (Pepper Oil)(3).
Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
258
1
4 67835
ISSN 0216 - 3128
Tabell Data Eksport Minyak Atsirl4• Akar Minyak M inyak Daun $Kebutuhan 350-400 16-20 200 1200 90% Nama $30-60 $ $60-150 150-250 2500-3000 3-4 40% $7-15 % ton Dunia $Harga 4,5-5,5 $/kg No Nilam Eksport 15% 75% 30-50 100% 1.580 $ 25-35
5)
Minyak
Sukarsono,
dkk
parfum, flavor, obat-obatan, cat plastik dsb. Jenis terpena yang terpenting dalam minyak cengkeh adalah eugenol (EuOH), yang dalam minyak cengkeh 70-90%. Senyawa lain yang penting adalah eugenol asetat (EuAc) dan sejumlah kecil a caryofilen dan ~ caryofilen serta senyawa yang jumlahnya kecil terdiri dari 15 komponen. Ketiga komponen merupakan penyusun utama minyak cengkeh dan kadar total bisa mencapai 99% dari minyak atsiri yang dikandungnya(5. 6.7) • Minyak daun cengkeh merupakan minyak atsiri yang didapat dari daun cengkeh, Kandungan eugenolnya relatif rendah dibanding minyak dari bunga dan gagang cengkeh. Penampilan dan wama minyak daun cengkeh berwama sangat kuning ketika disuling dan berubah menjadi coklat atau ungu bila terkena besi. Kandungan eugenolnya 8488% (6.7).
Distilasi Millyak Atsiri
Cengkeh salah satu jenis rempah-rempah pemah menjadi primadona Indonesia pada masa lalu. Rempah-rempah tersebut mengundang bangsa Eropa datang di Indonesia yang kemudian menjadikan Indonesia negara jajahannya. Saat ini cengkeh sudah dikembangkan di negara-negara lain seperti Madagaskar(6), sehingga Indonesia bukan lagi satu-satunya produsen cengkeh di dunia. Tanaman cengkeh juga dipengaruhi oleh politik perdagangan, sehingga di Indonesia pemah terjadi penebangan besar-besaran pohon cengkeh karena harga yang turun dengan tajam akibat kebijaksanaan perdagangan cengkeh yang tidak menguntungkan. Hal demikian itu tidak perlu terjadi apabila sudah diterapkan teknologi dalam budidaya cengkeh, karena minyak cengkeh atau minyak daun cengkeh merupakan_komoditi yang penting Tanaman untuk eksport. cengkeh ((Eugenia / aromatica) mengandung minyak cengkeh'yang dapat diperoleh dari bagian-bagian tertentu tanaman yaitu bunga, gagang bunga dan daunnya. Diantara ketiga bagian tersebut yang mempunyai nilai ekonomis untuk diambil minyaknya adalah daun cengkeh, sebab daun cengkeh tidak dijualbelikan sebagaimana bunga dan gagang cengkeh. Daun cengkeh bemilai komersial bila diolah menjadi minyak cengkeh(6). Penyulingan minyak atsiri daun cengkeh bisa menjadi altematif hasil samping dari perkebunan cengkeh di Indonesia mengingat perkebunan cengkeh di Indonesia sangat luas. Komponen utama yang terkandung dalam minyak cengkeh adalah terpena dan turumannya. Terpena penting dalam kegiatan industri seperti
Untuk pengambilan minyak atsm seperti minyak daun cengkeh, dapat digunakan cara penyulingan. Beberapa cara penyulingan yang digunakan : I. penyulingan dengan air (Penyulingan langsung) 2. penyulingan dengan Air dan Uap 3. Penyulingan dengan uap(l. 7). 1.
Penyulingan sung.)
dengan air (Penyulingan
lang-
Daun cengkeh/nilam dimasukkan dalam ketel berisi air kemudian dididihkan. Air menguap sambil membawa minyak cengkeh. Uap campuran uap air dan uap minyak diembunkan dengan mengalirkan uap melalui pipa yang dibenamkan pada sebuah kolam pendingin. Cairan akan mengembun dan memisah menjadi 2 lapisan. Cairan kemudian dipisahkan antara air dan minyaknya menggunakan pemisah. Cara Illl mudah, sederhana dan tidak meemerlukan biaya yang besar. Akan tetapi minyak atsiri yang diperoleh kadamya rendah, kadar minyaknya sedikit dan kadang-kadang terjadi hidrolisis ester. 2. Penyulingan
dengan Air dan Uap
Penyulingan dilakukan mengunakan ketel yang terbagi menjadi 2 bagian yang dibatasi saringan pembatas. Bagian bawah tempat air yang akan diuapkan dan bagian atas tempat meletakkan daun cengkeh/nilam. Daun dimasukkan diatas saringan pembatas, dan air diisikan sampai pembatas saringan. Dengan demikian, daun tidak langsung terendam air. Air kemudian dididihkan, sehingga uap yang terbentuk melewati daun dan
Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
ISSN 0216 - 3128
SllkarSOIlO, dkk
membawa serta partikel-partikel minyak. Uap diembunkan pada pipa yang direndam dalam kolam pendingin kemudian dipisahkan pada pemisah. Hasil yang diperoleh kualitasnya cukup baik. Cara ini dikenal sebagai distilasi tidak langsung. 3. Penyulingan
dengan uap.
Cara ini akan menghasilkan minyak atsiri yang baik. Proses ini hampir sarna dengan proses tidak langsung hanya produksi uapnya terpisah. Diperlukan dua buah ketel, ketel pertama berfungsi untuk membuat uap air dan ketel kedua diisi dengan daun yang akan didistilasi. Ketel pertama diisi air kemudian dipanaskan sampai mendidih. Uap air dialirkan ke ketel no 2 melalui bagian bawah ketel kedua. Seperti pada distilasi tak langsung, uap air akan membawa minyak nilam kemudian setelah didinginkan dalam pendingin dapat dipisahkan dari aimya. Cara ketiga yaitu penyulingan dengan uap adalah cara yang terbaik, karena dengan cara ini dapat dilakukan kontrol terhadap suhu dan tekanan sehingga efisiensi penyulingan tinggi. Bahan yang digunakan adalah mild steel untuk ketel I (pembangkit uap) dan stainless steel untuk ketel II (Ketel distilasi) Stainless steel diperlukan karena kalau minyak kontak dengan besi, akan menyebabkan minyak berwama hitam keunguan sehingga mutu menjadi rendah. Wama hitam tersebut disebabkan oleh hasil reaksi an tara besi dengan eugenol. Meskipun jumlahnya sedikit, senyawa tersebut akan menyebabkan hasil minyak menjadi hitam.
259
Altematif metode pemisahan yang dapat digunakan untuk pemumian, frasinasi dan isolasi komponen minyak atsiri dapat dilakukan dengan : Penarikan air, penyaringan, sentrifugasi, redistilasi, flokulasi, adsorbsi, kromatografi kolom, membran filtrasi, ekstraksi fluida CO2 superkritis, distilasi fraksinasi dan distilasi molekuler(7). Flokulasi sering digunakan untuk pembersihan logam Fe yang menyebabkan wama hitam. Flokulasi dilakukan dengan menggunakan asam tartarat. Larutan asam tartarat atau kristalnya dimasukkan dalam minyak dan dicampurkan selama 24 jam, kemudian endapan dipisahkan Distilasi fraksinasi dapat dilakukan untuk memisahkan komponen-komponen minyak cengkeh(7). Proses pemisahan berdasarkan perbedaan tekanan uap dari senyawa-senyawa yang ada dalam campuran. Dalam frakasinasi vakum ini digunakan bahan isian, atau stage kesetimbangan lain yang berguna untuk tempat terjadinya keseimbangan uap-cair yang berkali-kali, sehingga terjadi pemisahan komponen-komponen(IO). Dengan alat tersebut dapat diperoleh komponen mumi dari masing-masing komponen yang ada dalam minyak. Dalam keadaan vakum, titik didih yang tinggi dapat diturunkan titik didihnya sehingga kemungkinan terjadinya dekomposisi oleh panas dapat dihindarkan(7). Distilasi fraksinasi dilengkapi dengan unit refluks yang digunakan untuk meningkatkan mutulkemumian fraksi yang diperoleh('O). Dalam distilasi fraksinasi ini juga tidak digunakan tambahan bahan lain misalnya soh'en atau gas(7).
Reaksi besi dengan eugenol sbb(9): 6 C6HsOH + FeCI) ~
3 H+(Fe (OC6Hs)6) + 3 HCI Violet Ketera ngan
~QfL
OH ~ /OCI, rOI +fJQh~
y
CH,-~!;k y}l,
3H"
l-- /OCI, F~lr rOI
y
1. Pem anas
J-
~
2. l1Ibu lehertiga 3. Termom eter
+ HCl
1
4. 9:lm piing 5. Volom lsian 6. KJndensor
CH,.CH.. CH,
7. Reflux
Pemanfaatan minyak api
dan nirunannya
terbesar industr\ flaVor dah fragrance, kemudianadalah juga dalam kosmetik dan\'f
8. Pompa 4
valoJm
9. Hasl digilat
9
8
Gambar
1. Perala tall destilasi minyak atsiri
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
ISSN 0216 - 3128
260
PEMBAHASAN Teknologi yang sudah diterapkan oleh para penyuling minyak daun cengkeh di Indonesia masih sangat terbatas dan bersifat tradisional. Karena keterbatasan dana, peralatan penyulingan dibuat dari bahan besi baja bukan stainless stell. Penggunaan besi untuk kolom distilasi juga sulit dihindari karena harga stainless stell yang tak terjangkau oleh penyuling minyak daun cengkeh Cara penyulingan yang digunakan kebanyakan adalah penyulingan dengan air dan uap. Dengan cara ini di bagian bawah ketel diisi air yang dididihkan dan uap menerobos tumpukan daun diatasnya sambil membawa minyak dalam daun. Disamping bahan ketel yang bukan stainless stell, permasalahan kontrol proses distilasi juga memegang peranan Caryotilin dalam keberhasilan proses Aseta t 1 diukur 524 komponen distilasi. Keberhasilan disini dari sisi(C) efisiensi distilasi dan mutu produk. Ketidakadanya pengontrolan terhadap kondisi selama distilasi, menyebabkan suhu dan tekanan ketel selama distilasi naik turun tergantung dengan besar kecilnya api pemanasan. Sedang minyak atsiri terdiri dari komponen-komponen utama yang menyebabkan flavor alami yang khas tertentu dan komponen-komponen ikutan yang lain. Masingmasing komponen mempunyai titik didih yang berbeda-beda. Ketiadaan pengaturan suhu dan tekanan akan menyebabkan jumlah komponen yang terambil berbeda-beda, dan kadang-kadang komponen utama justru terambil sedikit. Demikian juga terhadap total minyak atsirinya. Tabel
1. Syarat Mutu Minyak Daun (Clove Leaf Oil) *) Wama Bobot Jenis Kelarutan dalam Kadar Eugenol BerwamaTidak 84-88 % 1:2 (-) Jemih Jenis Bias Vii Persyaratan Optik Index 1,036-1,046 No Putaran (nDLU) Perbandingan 2°-0° 1,531-1,535 25°C/25°C 4 Kuning muda (%v/v) 3
Cengkeh
*) Food Chemical Codex (FCC) Edisi IV
Sukarsollo,
dkk
industri juga banyak dibutuhkan. Turunan eugenol antara lain: Eugenol diubah menjadi isoeugenol; eugenol asetat menjadi vaninil dan J3 caryofilen menjadi etil vanillin. Pemisahan komponen-komponen dari minyak daun cengkeh harus mempertimbangkan sifat-sifat kimia dan fisika dari komponenkomponen yang ada dalam minyak daun cengkeh. Sifat-sifat tersebut menentukan metode apa yang dapat digunakan untuk pemisahan komponenkomponennya Data titik didih dari komponenkomponen minyak daun cengkeh dapat dilihat dalam Tabel i13).
3
Tabel 2 Sifat fisika komponen lIIinyak daun cengkeh. -253,2 Nama Titik 122 Trans 280 204,36 123 164,21 0,8905 1,0806 1,0652 127,1 206,25 0,973 294,36 Eugenol Densitas Didih aP caryofilcn (g/cm3) BM No
Titik didih komponen-komponen minyak daun cengkeh dapat dilihat dalam Tabel 2. Perbedaan titik didih antara eugenol dengan eugenol' asetat cukup jauh yaitu selisih 126°C, , sedang antara eugenol asetat dengan a caryofilen dan J3 caryofilen sangat de kat. Walaupun beda titik didih cukup jauh, distilasi satu tingkat belum cukup untuk memisahkan komponen-komponennya. Apabila dilakukan distilasi vakum maka yang akan
r(
me~guap adal~h caryofilen dengan komp~sisi pahng banyak dlkutl deQ~dlcaryofilen dan Juga eugenol ikut menguap. Perbandingan fraksi ketiga komponen tidak lepas dari hukum Raoult. Berhubung komponen eugenol adalah paling besar yaitu sekitar 80 %, maka eugenol yang menguap masih cukup besar, sehingga kalau pemisahan komponen-komponen yang ada dalam minyak daun cengkeh, tidak memenuhi sasaran. Hal ini sesuai dengan rumus hukum Rault(l4) PA=XAPAo
Pemisahan komponen-komponen minyak atslfl seperti minyak daun cengkeh menjadi eugenol, eugenol asetat dan caryofilen meningkatkan nilai tambah minyak daun cengkeh. Minyak daun cengkeh kotor (crude) apalagi yang mutunya rendah dihargai sangat murah Rp. 30.000,00 per kg, sedang eugenol yang mumi yang dijual untuk keperluan aroma terapi bisa sampai Rp. 200.000,00 /kg(II). Turunan eugenol dalam
Dengan harga XA yang besar harga P A akan besar sehingga kalau dihitung Mol fraksi dalam uap Y A = P AlP maka Y A masih cukup tinggi dalam uap. Sebelum dilakukan distilasi, pengotor yang disebabkan dari reaksi besi eugenol perlu dihilangkan terlebih dahulu. Penghilangan tersebut dapat dilakukan dengan flokulasi menggunakan asam tarterat(7), atau absorben yang menyerap
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
Sukarsollo, dkk
ISSN 0216 - 3128
senyawa besi. Setelah minyak dibersihkan, diperoleh minyak daun cengkeh bersih.
akan
Pemisahan menjadi komponen-komponen minyak daun cengkeh dapat dilakukan apabila kita membuat keseimbangan fasa air dan uap secara bertingkat. Cara ini disebut dengan distilasi fraksinasi< 10). Dengan perala tan seperti pada Gambar I, distil at yang dihasilkan dikembalikan lagi dalam kolom, sehingga terjadi kesetimbangan uap-cair di dalam kolom. Dengan kesetimbangan yang terjadi secara bertingkat itu, maka komponen yang mempunyai titik didih tinggi akan cenderung
No
Eu 1 Acetat 5100 123 20 40 132,3 200 60 400 760 0 78,4 155,8 183,1 164,6 148,6 108,1 101,6 138,7 167,3 204,1 253,5 228,3 187,1 Eugenol 209,7 192,0 282,0 257,4 233,5 Senyawa
261
mengembun, dan kembali ke labu, dan distilat adalah komponen dengan titik didih rendah. Kepekaan dalam pemisahan ini sangat dipengaruhi oleh tinggi kolom, yang bisa dinyatakan secara teorities sebagai tingkat kesetimbangan ekivalen. Semakin tinggi kolom atau semakin ban yak tingkat kesetimbangan ekivalen semakin terpisah komponen-komponennya. Data tekaman uap dari komponenkomponen minyak atsiri dapat dilihat dalam Tabel 3 sbb(15):
Tabel 3 Data Tekanan Uap Murni Suhu °C
Tekanan uap murni yang lebih besar menghasilkan tekanan uap yang lebih besar dan titik didihnya lebih kecil. Eugenol tekanan uapnya lebih kecil dari eugenol asetat. Tekanan uap murni a caryofilen dan ~ caryofilen nilainya sedikit diatas eugenol acetat kalau dilihat dari titik didih normalnya yang sedikit dibawah eugenol asetat. Pemisahan komponen dengan fraksinasi batch, disamping tinggi kolom isian menentukan pemisahan, juga nilai reflux. Pengoperasian [raksinasi tersebut dapat dibedakan dengan reflux konstan dan komposisi destilat konstan. Pada reflux yang konstan, maka komposisi destilat akan semakin berkurang komponen titik didih rendahnya yang artinya destilat semakin tidak murni. Apabila dibuat konstan komposisi hasil maka reflux berubah dari kecil menjadi besar. Dalam prakteknya, untuk menghasilkan komposisi destilat yang murni, fraksinasi mula-mula dioperasikan pada reflux tak tcrhingga sampai keadaan konstan. Kemudian reflux diubah pada harga tertentu, yang masih dapat menghasilkan distilat murni. Semakin berkurang komponen titik didih rendah, komposisi semakin ban yak mengandung komponen titik didih tinggi. Agar mempertahankan komposisi destilat, maka reflux diperbesar, sampai menjadi reflux tak terhingga apabila komponen titik didih rendah habis. Suhu akan bergerak naik sampai pada. suhu titik didih komponen kedlla. Pada saat itu refluk dibllat pada harga tertentu sampai komponen ke dua habis, seperti pada komponen I. Demikian seterusnya sampai semua komponen terpisah(IO).
PUST AKA I. LUTONY, T.L., dan RAHMAWATI, Y., "Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri", Penebar Swadaya, Jakarta, (994). 2. RUSLI, S., "Diversivikasi Ragam dan Peningkatan Mutu Minyak Atsiri", Workshop Nasional Minyak Atsiri, 30 Oktober 2002, Dirjen Industri Kecil Dagang Menengah, Depperindag, (2002). 3. MURSITO, B., " Pemanfaatan Minyak Atsiri untuk Industri Makanan dan Farmasi" , Workshop Nasional Minyak Atsiri, 30 Oktober 2002, Dirjen Industri Kecil Dagang Menengah, Depperindag, (2002). 4
, "Potensi Eksport dari Minyak Atsiri dari Nilam Sangan Besar", Pikiran Rakyat Online, (200 I).
5. MANURUNG, T.K., " Peluang dan Hambatan dalam Peningkatan Eksport Minyak Atsiri" Workshop Nasional Minyak Atsiri 30 Oktober 2002, Dirjen Industri Kecil Dagang Menengah, Dcpperindag, (2002). 6. GUENTHER, "Minyak Atsiri", Indonesia, Jakarta, (1987).
Universitas
7. ANNY SULASWATTY " Pengolahan Lanjut Minyak Atsiri dan Penggunaannya Dalam Negeri" Workshop Nasional Minyak Atsiri 30 Oktober 2002, Dirjen Industri Kecil Dagang Menengah, Depperindag, (2002). 8. WIEN GUNAWAN " Persyaratan Mutu dan Konstribusi Minyak Atsiri dan Turunannya pad a Industri Flavour dan Fragrance" Workshop Nasional Minyak Atsiri 30 Oktober
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
ISSN 0216 - 3128
262
2002, Dirjen Industri Kecil Menengah, Depperindag, (2002).
Dagang
9. SINGH, G.G., Et All, "Experimeantal Chemistry", Vol 2, Me Graw Hill.
Organic
Sukarsollo, dkk
Sukarsono Pemisahan seem-a fraksinasi lebih baik karena seem-a teknis lebih mudah. hasil samping karena reaksi tidak ada dan produk dijamin aman dari bahan bakar yang berbahaya.
10.BROWN, G. G., "Unit Operations", Modem Asia Edition, 14 th ed, Japan 1978. .............. , MMS Ordering Information", Http://www.thesage.com/catalog/OrderingInfo . htm!. 11.
Vakum lebih besar lebih baik karena titik didih semakin kecil. Vakum sekitar 15 mmHg dapat digunakan. Dengan memperbesar memperbesar penguapan.
, "Aroma", Http://www.celestialtouch.com/
12
"Condensed book", Me Graw Hill Co.
Chemical
Hand-
13.SMITH, J. M., AND VAN NESS, H.C., "Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics", ih ed, Mc Graw Hill Co Singapore, (1996), 14.PERRY, R.H. Et All, "Perry's Chemical Engineering Handbooks", Sixth Edition, Mc Graw Hill International Editions, (1968). IS.BUDJ SANTOSO H., "Bertanam Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1997
dan
Sunardjo Mengapa antara eugenol dengan senyawa yang lain dapat terjadi perbedaan titik didih, mohon dijelaskan dan bagaimana rumus molekul dari eugenol terse but ? Sukarsono Eugenol dan senyawa lain memp/lnyai tekanan /lap m/lrni yang berbeda. Tekanan uap semakin besar. senyawa akan lebih mlldah mengllap dall titik didih renda/I.
Nilam",
16.NUR WIJA YADJ, "Mempelajarai Hubungan Waktu destilasi Dengan Komponen Utama Minyak Cengkeh", Fakultas MIPA, UGM, ( 1989).
RumllS moleklll ellgenol
OH
17.SIEDEL,R.,"Distill Your Own Essential Oils" Http://essentialoil.com/distiller,html, (200 I).
I
18.SUY ATMI, "Prospek Usaha Minyak Nilam", BPPT, Http://www.bppt.go.id.2001
@
19
diameter
, "Nilam Tanaman Semak Pencetak Dollar", Inti sari Online, Http://www.indomedia.com/intisari/. (2001).
I
CHz I
CH2 II
TANYAJAWAB
CHz
Abdullaticf Dari kajian yang dilakukan apakah fraksinasi yang dilakukan lebih baik dengan pemisahan secara kimia (khusus pemisahan eugenol) Dari data titik didih eugenol mencapai ± 2S0°C. Berapa vakum yang diperlukan untuk pemisahan eugenol agar komponen lain tidak terbakar. Untuk mengejar target produk yang diinginkan (besar), bagaimana ekonominya ?
Sigit Berapa 4 D kolom fraksinasi dan tinggi bahan isian agar diperolch fraksi eugenol yang optimal. Bahan isian apa yang digunakan. Bagaimana cara mengetahui yang diperoleh murni ?
bahwa eugenol
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM·BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
Sukarsollo, dkk
263
ISSN 0216 - 3128
Sukarsono Yang menentukan pemisahan adalah jenis isian dan tinggi isian yang mempunyai luas permukaan kontak yang besar akan mengurangi ketinggian bahan isian. Diameter berhubungan dengan kapasitas alat. Dengan menggunakan isian spiral
diameter 0,5 em panjang 1 em tinggi isian 1,5 m sudah dapat diperoleh eugenol
mumi
100%.
Dengan analisis ehromatografi·
menggunakan
Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
gas