Utomo, Kajian Mamaat ....
KAJIAN MANFAAT EKONOMIS PENERAPAN
KONSEP PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI KARET REMAH
BERBASIS KARET RAKYAT
Tanto Pratondo Ulomo1), Anas Miftah Fauzf'. Tun Tedja lrawadyJ, Muhammad Rom"), Amrl' Ama,IJ, dan Suharto Honggokusumo3)
1)
Mahasiswa S3 Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Sekoiah Pascasarjana -IPB;
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
e-mail:
[email protected]
2)
Stat Pengajar Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Sekolah Pascasarjana - IPB
3) Direktur
Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo)
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menganalisis manfaat ekonomis penerapan konsep produksi bersih berdasarkan allematif tetpilih untuk perbaikan proses pada industri karel remah yang dapat meningkatkan efisiensi C!an mengurangi resiko pencemaran dan OOpat diterapkan pad~ penyedia bahan baku (petani karet, KUD, dan pedagang pengumpu/) dan pengo/ahan bokar .menjadi karet remah (pabrik karet remah).
Hasil
pene/itian menunjukkan bahwa penerapan konsep-produksi bersih pada industri karet remah berbasis karet rakyat yang diterapkan pada tahap penyediaan bahan baku dan pada tahap pengoiahan bokar menjadi karet remah mfjJnghasilkan keuntungan ekonomis dengan (1) penghematan air sebanyak 18,5 m3lton karet kering; (2) penghematan energi seniJai Rp. 7.9101ton karot kering; (3) tidak diperlukan investasi untuk peralatan penghilangan bau (malodour); (4) dihindari terjadinya kerugian akibat proses penggantungan selama 14 hari senilai Rp. 7M
PENDAHULUAN Agroindustri di Indonesia
utama
untuk
dikembangkan
dihasilkan
sekitar
2
milyar
lebih lanjut. Industri karet alam
dollar AS pada tahun 2006
telah ditetapkan pemerintah se
merupakan salah satu dari se
dengan jumlah produksi se
bagai salah satu industri masa
puluh komoditas strategis agro
banyak 1,85 juta ton produk
depan dan menjadi prioritas
industri dengan devisa yang
karel Selain itu, industri karet
100
F
Majalah Ekonomi dan Komputer No.2 Tahun XV-2007
alam merupakan sumber mata
kan petani karet sebagai peng
berproduksi seefisien mungkin
pencaharian
bagi
hasil bahan baku berupa bokar
agar
sekitar 1,6 juta keluarga petani
dan pabrik karet sebagai peng
dengan karet alam yang di
(Gapkindo
olah bokar menjadi karet remah.
hasilkan oleh negara lain.
langsung
2006;
Direldorat
Jenderal Perkebunan 2005).
tetap
dapat
bersaing
Selain Hu. terlibat Koperasi Unit
Salah satu upaya yang da
di
Desa (KUD) dan pedagang
pat dilakukan untuk mengatasi
Indonesia menghasilkan pro
perantara Sebagai pengumpul
permasalahan kompleks pada
duk karet yang didominasi oleh
dan pengangkut bokar dari
industri karet remah adalah
Karet Spesifikasi Teknis (Tech
petani ke pabrik karet. Industri
menerapkan prinsip produksi
nically Specified Rubber! TSR)
karet remah dengan pola ini
bersih
atau karat remah yang diper
umumnya menggunakan sum
Upaya poi
dagangkan sebagai Standard
berdaya berupa air dan energi
produksi bersih adalah men
Indonesian Rubber (SIR) se
listrik dalam jumlah yang besar
cegah. mengurangi. dan meng
banyak 95 persen. sedangkan
antara lain diakibatkan oleh
eliminasi limbah atau pence
sisanya berupa Ribbed Smo
bokar yang digunakan dalam
maran. Konsep produksi bersih
ked Sheet (RSS) sebanyak 3
kondisi kotor dan bermutu ren
pada industri karet remah apa
sebanyak
dah sehingga tidak memenuhi
bila diterapkan pada pihak
. 0,7 ,persen. dan jenis lain se
SNI06-2047-2002. Bokar kotor
pihak yang terlibat yaitu petani
banyak 1 persen. TSR atau ka
dan bermutu rendah menye
karet,
ret
babkan dihasilkannya
perantara
Industri
karet
persen. lateks
remah
alam
~kat
sebagian
diproduksi oleh
besar
bebe
(cleaner
KUD,
production).
dan
sebagai
pedagang penyedia
perusahaan
rapa janis limbah antara lain
bahan baku, dan pabrik karet
swasta menggunakan bahan
limbah padat berupa tatal dan
sebagai pengolah bahan baku
bentuk
pasir yang memerlukan pe
menjadi karet remah sebagai
koagulum yang dikenal dengan
nanganan sehingga berdam
satu
istilah bahan olah karet (bokar)
pak pada timbulnya biaya pe
dapat meningkatkan efisiensi
yang dihasilkan dari tanaman
nanganan limbah, dan malo
dan perolehan manfaat dapat
karet yang
rakyat.
dour akibat penguraian bahan
dirasakan secara keseluruhan
Tanaman karet yang dikelola
bahan organik dalam serum
sekaligus menurunkan resiko
rakyat
areal
yang terikut di dalam bokar oleh
pencemaran lingkungan.
tanam sekitar 64 persen dari
mikroorganisme sehingga men
total areal tanam karet Indo
jadi masalah bagi industri karet
nesia seluas 2,29 juta hektar
remah yang umumnya terletak
Tujuan penelitian ini adalah
(Ditjenbun 2005).
di daerah pefKotaan dan dekat
menganalisis manfaat ekono
di
permukinan. Hal ini menjadi
mis penerapan konsep produk
Indonesia sebagian besar me
kendala bagi industri karet re
si bersih berdasarkan altematif
rupakan industri yang melibat
mah di Indonesia yang harus
terpilih untuk perbaikan proses
baku
karet
dalam
dikelola
memiliki
Industri karet
luas
remah
kesatuan
diharapkan
Tujuan Penelitian
101
(Jtomo, Kajian Manfaat ....
pada industri karet remah yang
TINJAUANPUSTAKA
dapat rneningkatkan efisiensi
Produksi
dan mengurangi resiko pence
PenerapalJllJa
Bersih
terhac:iap manusia dan ling kungan akibat dan kegiatan
dan
yang dilakukan (UNEP DTIE
Prod... bersih didefinisi
maran dan mungkin dapat di
and DEPA 2000). Pendekatan
terapkan pada penyedia bahan
kan sebagai penerapan secara
produksi bersih secara holistik
baku (petani karet, KUD, dan
kontinyu dan slmtegi penge
menurut UNIDO dalam upaya
pedagang
dan
!olaan lingbngan yang bersifat
meningkatkan daya saing in
menjadi
preventif paIa proses produksi.
dustri dan memenuhi persya
produk dan jasa untuk mening
ratan lingkungan disajikan pada
katkan efiSiensi secara keselu
Gambar 1.
pengumpui)
pengolahan karet
remah
boker
(pabrik
karet
remah).
ruhan dan mengurangi resiko
InIdubi Beisib
I
!IIItegi pc:ngelolaan ~ yang bersifat
pretatif}'JIIg diterapkan padahsduruhan sikhlS paduIcsi dan jasa
r---- __________________________________ __ , r~~g~Jin~~t---------------t-~-------------------------·
I
t
~
: .:
Pada tindc t
Produk:
• Mengurangi limbah melalui desam yang lebih baik • Menggunakan Iimbah untuk produk baru
. I
!..--
Proses:
• ~emtSi ballan Ww, etlergi, dan air • llengurangi emisi pda sumbemya • Mengc:v.aluasi opsi tpsi tdmologi • Mengl!rallgi biaya d1nresiko
I
Jasa:
• . Manajemen lingkungan yang eflSien dalam perancangan dan pengiriman
I
-~::::::: ::.::.:.::.::::::.:.:i::.:.::.:.:.:.-::.:.:. -::.::.:.::: -----! Dampak: • p....;..gtcal.an efisiensi • PaiIgkatan kinerja ~
• ~ keunggulan looaetitif
Gambar 1 Pendekatan prodlD. berslh UNIDO yang bersifat holistik
Sumber: de Bruijn and Hofman (2001)
Produksi bersih merupakan
dan menganggap bahwa men
kan pada upaya pengurangan
suatu tindakan proaktif dengan
cegah lebft baik daripada me
limbah yang dihasilkan selama
filosofi antisipasi dan pence
nangani sesuatu yang telah ter
siklus hidup dari suatu produk
gahan (anticipate and prevent)
jadi. Prod~i bersih difokus
yang dihasilkan berdasarkan
102
Maja/ah Ekonomi dan Komputer No.2 Tahun XV-2007 kegiatan-kegiatan dan tekno-
jasa meliputi penerapan per
diolah menjadi karet remah SIR
logi yang meminimalkan limbah
timbangan aspek lingkungan
10 dan SIR 20 (Maspanger dan
dan energi yang digunakan
dalam desain dan pengadaan
Honggokusumo 2004). Secara
dengan melibatkan pengguna
layanan atau jasa (UNEP DTIE
umum tahapan proses peng
an desain produk, teknologi
and DEPA 2000).
olahan karet remah pada pa
yang ramah lingkungan, proses
Fauzi (2003) menambah-
brik pengolahan karet remah
dan kegiatan yang meminimal-
kan bahwa penggerak utama
berbahan baku bokar yang di
kan limbah.
Teknologi peng-
untuk implementasi pnnsip pro
hasilkan petani karet disajikan
(end-of-pipe)
duksi beiSih pada suatu industri
pada Gambar 2.
tidak berarti menjadi tidak di-
adalah (1) kebijakan pemerin-
Karet remah dengan jenis
perlukan dengan diterapkan-
tah dalam bentuk peraturan
mutu SIR 20 merupakan jenis
nya produksi bersih, tetapi pe-
atau akibat adanya te!
mutu karet remah yang paling
nerapan filosofi produksi bersih
publik; (2) persaingan ekonomi;
banyak diekspor. yaitu sekitar
menyebabkan
dan (3) kelayakan saintifik dan
88 persen dari total ekspor
teknologi.
produk karet Indonesia, dan se
olahan
limbah
masalah
berkurangnya
limbah dan polusi
yang pada akhimya meng
bagian diproduksi oleh pabrik
urangi bebail yang haros diolah
Karet Remah (Crumb Rub-. swasta dengan
berupa limbah yang'dihasilkan
ber)
menggun~kan
bahan olah karet rakyat. Bahan
dapat dihindari (Andrews et a1
Karet remah adalah karet
olah SIR'20 seharusnya berupa
2002; UNEP DTIE and DEPA
kering yang proses produksi-
koagulum lapang yang meme
2000),
nya berupa tahap pembersihan
nuhi persyaratan dalam SN 1-06
Produksi bersih diterapkan
dan pengecilan ukuran, peng-
-2047-2002 yang pada Kenya
antara lain pada (1) proses
gilingan, peremahan, penge-
taannya di lapangan, hal ini
produksi meliputi penghematan
ringan, dan pengempaan hing-
masih
bahan baku dan energi, peng
ga dihasilkan bongkahan karet
gantian bahan baku yang ber
kering.
Bongkahan karat ke-
Tunas (2002) menyatakan bah
sifat racun, dan mengurangi
ring karet se/anjutnya dibung-
wa SIR jenis mutu SIR 20 ber
jumlah dan kandungan bahan
kus rapi dalam plastik polietilen.
kembang di Indonesia akibat
berbahaya pada limbah dan
Bahan baku karet remah dapat
adanya beberapa keterbatasan
emisi
(2)
berupa latek's kebun atau ba
yaitu
pengembangan
han oIah karet berupa koagu
(1) Keadaan perkebunan rak
prod uk meliputi pengurangan
lum selanjutnya diolah menjadi
yat, yang merupakan lebih
dampak negatif yang meliputi
karet remah bennutu tinggl
dari 80 persen dari total
siklus hidup dan suatu produk
yaitu SIR 3, sedangkan bahan
area tanaman karet Indo
dari bahan baku hingga pem-
baku berupa koagulum lapang,
nesia, sebagian besar me
buangan akhir; dan (3) industri
seperti slab, lump. dan ojol,
rupakan tanaman tua deng
desain
yang dan
dihasilkan;
sulit untuk dipenuhi.
Suparto dkk. (2002) dan
103
Utomo, Kajian Manfaat ....
(2) Permintaan SIR 20 sangat
an produktivitas yang ren
semua bret aJam yang di
dah, letaknya terpencar dan
hasilkan oIeh kebun rakyat
tinggi sehingga memproses
infrastruktur seperti jalan
dalam )gftjisi sudah mem
koagulum
yang kurang mendukung,
beku baik secara alami
SIR
sangat sulit untuk mencari
maupun seteJah
terserap pasar.
bahan baku lateks cair, dan
bahan koagulan; dan
--------------..,
penam
sangat
mudah
T
:
I
1
l
I
l
I
Breaker IJI8nge1
Washing tank
II
I
Vibf. Saeen
+ wash. tank
1
Pre-blraker
I
I
I I I
I
Iiay screen + llammermill
I
Vibr. screen
I
Hammermills
MilingtblendirlJlfwashing tank
I
HammenniIJ !Granulator
II
Qeper Hammennill
:1
BreakEr halus
I
HammenniIJ+ vibr. screen
I
1
I
MixiI9'bIendinglwashing tank
I I·
:1
:
.
Hamn88 IJlPel1elileT
Static screen + mixing lank
I
T
I
:
I
Proses y~ng menggunC!#ih
MaceniltJT+ Creper
I
I I I I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
menjadi
I S/icerlS/ab :CUttettmaMIII sortasilPre-blending
I
/,
20
karet
Shredder + washing tank + vibr. Screen + creper
I I
I I I
Rak giJlung
Shredder
II
I
Kamar gantung angin
Creper
I
I
II
Creper HM
I: I
Shredder
I I I
I
1
Washing tank + vibr. Screen
: DryerllWo dryer I detector Sortasi + PIlngempaan + Pengemasan I- - - - - - - -Metal ______ 1 l Karet~hSIR
a
Gambar 2 Proses pengolahan karet remah SIR 20 Sumber: Maspangerdan Honggokusumo (2004).
104
•
p Majalah Ekonomi dan Komputer No.2 Tahun XV-2007 METODOLOGI
Lampung Utara, Desa lirta
Lokasi Penelitian
Kencana, Kecamatan Tulang
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan tema
bawang Tengah. Kabupaten
. Penelitian ini dilakukan be
dap petani karet karet, pe
Tulang Bawang, Desa Semuli
berapa tahap yaitu 1) penga
dagang pengumpul dan KUO
Jaya, Kecamatan Kota Bumi,
matan
Kabupaten
Ufara,
bersih pad a tingkat petani karet
daerah di Provinsi Lampung
Desa Gunung Katon, Kecamat
dan pedagang pengumpul; 2)
yaitu Kabupaten Lampung Se
an Baradatu, Kabupaten Way
peng2matan dan kajian pro
latan, Kabupaten Way Kanan,
Kanan.
lokasi dida
duksi bersih pada tingkat pabrik
Kabupaten
sarkan data Oinas Perkebunan
karet remah low grade (SIR
dan Kabupaten Lampung Utara.
Pemerintah Provinsi Lampung
20); dan 3} kajian keuntungan
Lokasi untuk masing-masing
dengan mengacu pada kabu
ekonomis penerapan konsep
kabupaten yang terpilih adalah
paten dengan luasan areal ta
produksi bersih terintegrasi an
Oesa Bud! Lestari, Kecamatan
nam karet terbesar ydng didu
lara petani karet dan pabrik
Tanjung Bintang, Kabupaten
kung dengan kemudahan ak
karet yang direkomendasikan.
Lampung Selatan, Desa Sido
ses lokasi. Pabrik karet remah
Secara lengkap diagram alir
arjo Kecamatan I3lambangan
yang dikaji merupakan pabrik
tala laksana penelitian disaji
.Umpu, Kabupaten Way Kanan,
karet remah berbahan baku
kan pada Gambar 3 .
be~pa
yang benokasi di
Oesa Abung
I I
I
Tulang
Bawang,
Lampung
Pemil~han
Sukamaju
Kecamatan
karet rakyat di sekitar Bandar
Semuli,
Kabupaten
Lampung.
Petani karet
~
Pedagang Pengumpul
I f-+
Pabrik karet
Pr%ulUl.uaJysis
QuickScan - Source identification • Cause evalfIl1Iion
r-+
• Mass
aM
energ;'
bal~
dan
kajian
produksi
Sintesis
....
Eva/lJl1$i ekonomi
• OptiIJltll g_ion
Gambar 3 Diagram alir lata laksana peneitian todologi acuan kajian serta
digunakan; 3) limbah atau ce
Pada penelitian ini meto
metode QuickScan (Buser and
maran dan emisi yang dihasil
dologi yang dikemukakan oleh
Walder 2002; FHBB 2(05)
kan; dan 4) proses penyim
Gambault and Versteege (1999
digunakan pada tahap anaIisis,
panan dan transportasi dilaku
dalam Fauzi 2003) dan Audit
yang menghasilkan kefuaran:
tan secara terorganisir. Metode
Manual for
1) sumber- sumber utama pe
QuickScan menghasilkan fokus
Industrial Emission and MttIstes
nyebab polusi lingkungan dan
audit pada tahap berikutnya
dalam FHBB
biaya produksi; 2) kuantitas
(Buser and Walder 2002).
2005) digunakan sebagai me
material dan atau energi yang
Metode Penelitian
and
Reduction
(UNEP
1991
Tahapan proses pengolah
105
ufomo, Kajian Manfaat ....
an karet remah, baik pada ting
luaran yang dihasilkan berupa
Scan disajikan pada Tabel 1.
kat petani karet dan pabnk. di
produk utama, hasil samping.
Tahapan proses yang terdiri
kaji secara rinci dan mendalam
limbah yang dapat didaur ulang.
dan
(profound analysis) untuk men
dan limbah yang harus diolah
dengan koagulan tertentu, jenis
dapatkan
sebelum dibuang.
wadah dan ukuran koagulum.
informasi
tentang
penggumpalan
serta cara dan lama penyim
masukan yar.g digunakan pada proses serta keluaran yang
proses
HASIL DAN PEMBAHASAN
dihasilkan. Masukan pada su
Hasil pengamatan terhadap
panan berpengaruh temadap kegiatan
pengo/ahan
karet
proses penyediaan bahan baku
remah yang dilakukan oleh
bahan-bahan yang digunakan.
dalam
pabrik karet remah dan limbah
energi, dan air; sedangkan ke
dianalisis rnenggunakan Quick
atu
tahapan
proses berupa
bentuk
bokar
yang
yang dihasilkan.
Tabe11. Proses pengolahan iate\(s kebun menjadi bokaryang mempengaruhi proses pengolahan lebih lar-jut menjadi karet remah dan limbah yang dihasilkan Kriteria Jenis koagulan yang digunakan Wadah penggumpalan kebun Jenis wadah Ukuran wadah Penyimpanan Cara penyimpanan
!
Hasil pengamatan
-
I
Tawas Asaro semut
lateks Wadah kayu dan lubang dalam tanah Ketebalan 15 - 40 em
-
Oi daJam gudang Direndam dalam air Disimpan dalam lubang di tanah 2 - 25 hari
Lama penyimpanan
Proses koagulasi menggu
tinggi menunjukkan ketahanan
berbahan baku bokar meng
nakan koagulan selain asam
yang ting9i terhadap degradasi
gunakan tahapan pre-drying
format atau asam semut me
oleh oksidasi (Suwardin 1990;
selama 2 minggu sehingga di
Budiman 2000). Nilai PRJ yang
perlukannya investasi tambah
nyebabkan
te~adinya
penurun
menye~abkan
an mutu bokar yang antara lain
rendah
pabrik
an untuk membangun kamar
ditunjukkan dengan nilai plas
karet berbahan baku bokar
gantung dan serta timbul ke
ticity retention index (PRI) yang
memerlukan proses pre-drying
rugian dan sisi finansial akibat
rendah (Budiman 2000). Nilai
sekitar 2 minggu dengan cara
tertahannya modal selama 2
PRI menggambarkan ketahan
menggantung lembaran basah
minggu sehingga berdampak
an
karet
karet
mentah
temadap
pada
ruang
gantung
degradasi oleh oksidasi pada
(Suwardin 1990). Hal ini me
suhu tinggi dan nilai PRI yang
nyebabkan pabnk karet remah
pada peningkatan biaya proses pengolahan. Kegiatan penyimpanan bo
106
s
-
Majalab Ekonomi dan Komputer No.2 Tahun XV-2007 kar
yang
dilakukan
petani
menunjukkan bahwa sebagian
bokar (Watson 1969; Walujono
dan
wawancara
mendalam
1976).
dengan pakar di bidang tekno
besar masih melakukan hal-hal
Bokar yang dltasilkan pe
logi karet diketahui bahwa'3 hal
yang dapat menurunkan mutu
tani karet berdascRan hasil pe
yang berperan dalam proses
bokar yaitu dengan merendam
ngamatan dibeli oIeh pedagang
pengolahan
dalam air, mengotori bokar an
pengumpul dan KUD dengan
karetremah adalah (1) tahapan
tara lain dengan tatal, menyim
kisaran Rp. 3.500,--7000,- per
atau rangkaian proses yang
pan dalam lubang, dan kondisi
kg. Variasi harga beli bokar pe
digunakan; (2) jumlah air dan
ruang penyimpanan yang lem
tani disebabka,n oIeh beberapa
energi yang digunakan; dan (3)
bab dan kotor. Selain itu, bokar
faktor diantaranya adalah mutu
proses pengeringan pendahu
disimpan dalam waklu yang
bokar yang dihasilkan berda
luan yang dilakukan.
relatif lama yaitu sampai 25 hari
sarkan jenis koagulan yang
Hasil pengamatan terhadap
dengan direndam dalam selok
digunakan dan keberadaan ke
proses pengolahan karet re
an atau lubang tanah yang
lompok tani pacta daerah ter
mah berbahan baku bokar pa
diberi air dengan tujuan untuk
sebut. Apabi/a hafga bokar di
da pabrik karet remah respon
konversikan
den terdiri dari rangkaian slab
mempertahankan
befat
dari
menjadi
karet
bokar
menjadi
bokar yang dihasilkan. Proses
dengan KKK 100 persen maka
c.utte(-
perendaman bokar di dalam air
harga karet berkisar antara Rp.
hammer-mills-shrf;Jdder-jumbo
yang kotor merupakan hal yang
6,200,- sampai dengan
Rp.
mangel- mangel unit- pen
berpotensi untuk menimbulkan
10.500,- atau hanya 27 - 55
jemuran - shredder - autodryer
kerusakan pada bokar berupa
persen ,FOB dengan asumsi
-
(1) menurunnya mutu bokar
harga karet remah Rp. 19.000,
pengemasan.
akibat aktivitas mikroorganisme
per kg. Kondisi ini menjadi per
dingkan
yang selain dapat menurunkan
hatian pemerintah dalam stra
rangkaian
mutu bokar juga dapat rr.enye
tegi pengembangan karet rak
pengolahan karet remah ber
babkan pencemaran udara be
yat yang mencanangkan bagi
bahan baku bokar maka rang
rupa bau menyimpang (malo-·
an yang diterima petsni minimal
kaian proses pengolahan karet
dor) pada saat bokar akan di
75 persen FOB pada tahun
remah yang dilakukan di pabrik
olah di pabrik pengolahan karet
2009 dan 80 pel'$ell FOB pada
karet responden dapat dika
remah; dan (2) menurunkan
tahun 2025 (Badan Penelitian
tegorikan relatif sing kat karena
nilai
dan Pengembangan Pertanian
umumnya
Departemen Per1anian 2005)
sihan dilakukan 2 tahap untuk
PRI yang dimulai pada
hari ke 5 perendaman; dan (3) menurunnya kadar karet kering (KKK) seiring dengan mening katnya
kadar air
yang ber
pengaruh terhadap harga beli
.macro-
blending
SOItasi, pengempaan, dan Apabila diban
dengan
beberapa
tahapan
kegiatan
proses
pember
memisahkan kotoran yang ter Proses
pengololhan bokar
menjadi karet reanah Berdasarkan hasil analisis
ikut dalam bokar yang diguna kan
(Honggokusumo
dan
Maspanger 2005).
107
Utomo,
Kajian Mantaat ....
• remah berbahan baku bakar
proses
penggunaan air pada proses
menggunakan
yaitu sebanyak 20,51 m3Jton
pengolahan karet remah ber
38,5 m3Jton karet remah.
Air
karet karing atau sekitar 53
bahan
baku
proses yang digunakan seba
persen dari total kebutuhan air
jukkan
bahwa
gian besar digunakan untuk
proses (Gambar 4).
Hasil pengamatan temadap
bakar
menun
pabrik
karet
aw sebanyak
Bokar ) ton (air 0.49 m3
pembersihan
bokar
Pembersiban lantai H~ Air limbah dan peralatan
•.
1.1 m1
Limbah padat 88kg
Karetremah 507 kg
Gambar 4. Air proses .untuk pengolahanbakar menjadi karet remah Hasil pengamatan menunjuk
MJ/kg karet atau sekitar 50
andung antioksidan alami (pra
peng
persen dan total listrik yang
tein dan asam amino) sehingga
olahan bokar menjadi karet re
dibutuhkan lIntuk proses peng
diper1ukan proses pengeringan
mah pada pada pabrik karet
olahan karet rem&h berbahan
pendahuluan untuk memperta
responden membutuhkan ener
baku bokar.
hankan nHai PRI.
kan
bahwa
kegiatan
Dari seg;
gi sebesar 2,7816 MJlkg karet
Tahap pengeringan penda
finansial, proses penggantung
dengan sekitar 63 persennya
huluan digunakan pada proses
an blanket basah selama 2
merupakan energi bahan bakar
pengolahan
menjadi
minggu menyebabkan kerugian
(Gambar 5). Hasil pengamatan
karet remah yang umumnya
sebanyak Rp. 72,- per kg karet
menunjukkan
pada
dilakukan dengan menggan
kering dengan asumsi harga
pengolahan karet remah ber
tung blanket basah hasil proses
beli dari petani 60 persen FOB
bahan baku bokar, proses pe
pembersihan dan penggilingan
atau
ngecilan ukuran dan pember
bokar selama sekitar 2 minggu.
kering sehingga apabila rata
sihan merupakan bag ian yang
Hal ini disebabkan bakar yang
rata pabrik menghasilkan 10
dominan menggunakan tenaga
digunakan memiliki nilai PRI
ton karet kering make kerugian
listrik yaitu sebanyak 0,446
yang rendah dan tidak meng
selama masa penggantungan
108
bahwa
bokar
Rp.
11.400,-/kg
karet
as
,
Majalah Ekonomi dan Komputer No.2 Tahun XV-2007 petani (KUD) pada saat ini
kan serum sisa proses peng
Industri
umumnya dalam bentuk slab
gumpalan
berdasarkan
tebal yang berpotensi meng
menggunakan koagulan beru
slami pembusukan akibat ak
pa asam fonnat yang mampu
tivitas
mengeluarkan serum dari bo
adalah Rp. 720.000,-.
Pilihan Karet
Perbaikan Remah
Konsep Produksi Bersih Berdasarkan hasil penga
mikroorganisme yang
lateks atau tidak
matan, pustaka-pustaks yang
berkembang
terkait, dan wawancara dengan
menguraikan senyawa
yang
an bakar juga disebabkan kon
pakar karet maka diketahui
terdapat dalam serum antara
disi simpan yang tidak diper
bahwa bakar berperan penting
lain protein,
as~m
amino, gula,
bolehkan yaitu dengan diren
terhadap proses selanjutnya
dan zat hara yang lain. Serum
dam dalam air dan waktu yang
dan limbah yang dihasilkan.
tertahan pada bokar disebab
lama (sampai dengan 25 hari).
Bokar yang dihasilkan petani
kan tidak dilakukan proses
responden dan kelembagaan
pengepresan untut memisah
biak
dengan
kar. Selain itu, proses kerusak
or..........
(d)
_~J
I!P~
ill: • Lim. T
--
I
en~. ;nar\usi3!
'OBah"'~~L" .....
UP...,.....
Gambar 5 Penggunaan energi pada proses pengolahan bakar menjadi karet remah (a) energi manusia; (b) energi listrik; (e) energi bahan bakar; (d) energi total Perbaikan industri karet remah
karena hal ini meogakibatkan
terjadi oksidasi alami selama
berbasis karet rakyat meng
koagulum karet rnudah rusak
proses perendaman serta wak
gunakan konsep produksi ber
akibat meningkatnya aktivitas
tu simpan tidak lebih dari 3 hari.
sih adalah dengan melakukan
mikroorganisme pada kadar air
Hal ini berdampak pada tidak
bokar menjadi
yang tinggi untuk menghasilkan
diperlukannya
karet tipis dan tidak mefakukan
gas-gas volatH yag berperan
gantungan selama 14 hari se
perendaman bakar dalam air
dalam timbulnya raalodour dan
hingga potensi kerugian secara
pengepresan
proses
peng
109
·Utomo, Kajian Manfaat ....
finansial dapat dihindari dan
koosekuensi dengan dipefkJ
remah berbahan baku bokar.
terjadi penghematan energi un
kannya unit pengolahan limbah
Rancang bangun industri karet
tuk
cair mengingat limbah cair yang
remah berbasis produksi bersih
proses
penggantungan.
Selain itu, unit pengolahan lim
dihasilkan diperkirakan
mem
yang dihasilkan disajikan pada
bah gas (malodor) diperkirakan
pooyai karakteristik yang sarna
Gambar 6 dan dampak eko
tidak diperlukan lagi.
Akan
dengan limbah cair dari mobile
nomis yang ditimbulkan disaji
menimbulkan
crusher pada pengolahan karet
kan pada Tabel 2.
tetapi,
hal
ini
I I
l
Lateks kebun
Koagulasi deDgan asam semut
... Diglling ...
Serum
I
I
+ desinfektan I ! I Koagulasi dengan koagulan . I Digiling . Digantung selama 5 bari
Digailtung selama 5 hari
...
I Sit tipis disemprot dengan desinfektan
I
I
I
I
I
Diproses dengan tabapan yang lebih singkat:
Diproses dengan tahapan yang Iebih singkat
slab cutter - pre-breaker washing tank hammer-mills/granulator creper - rak gulung - creper shredder - dryer
slab cutter - pre-breaker washing tankhammer-mills'iranulator creper - rak guiung - creper -shredder dryer .
dengan resirkulasi air
dengan resirkulasi air
• Karetremah
y
I
Karetremah
Gambar 6 Rancang bangun industri karet remah berbasis karet rakyat
berdasarkan konsep produksi bersih
Tabel2.
Dampak ekonomis penerapan piJihan perbaikan industri karet remah berbahan baku bokar
berdasarkan konsep produksi bersih
Jenis Penghematan air
KeteranQan
air dari proses shredder karet - Resir1
18,5 m tton karet kering atau - Penghematan setara dengan Rp. 5.490tton karet kering 3
Penghematan energi
-
Pel!9hilangan kerugian modal
-
Investasi tambahan untuk pompa dan fasilitas resir1
110
c
-, • Majalah EkDnomi dan Komputer No.2 Tahun XV-2007 - Kerugian Rp. 70lkg bokar dapat dihindari (asumst bunga 16%ltahu'!l Dapat dtifangkan (Rp 100.000.000,:) Fasilitas pengolahan bau (malodor) Diperlukan investasi alat giling dan Investasi alat giling di kelompok petani bangunannya Menambah biaya pembuatan bokar Rp. 45Jkg karet kering (asumsi: investasi alat dan bangunan Rp. 15.000.000. dan umur ekonomis 10 tahun) Oampak lingkungan di kelompok petani Diperlukan investasi untuk IPAL limbah cair menggtRlkan sistem biologis anaerobik - Potensi pemanfaatan gas metana yang terbentuk dari proses anaerobii< sebagai sumber energi alternative . PENUTUP Dampak ekooonus yang Production - Conducting
-
bersifat menambah biaya ada
Quick-Scans in the Com
an yang telah dilakukan maka
lah
pany. Muttenz. Switzer
disimpulkan bahwa penerapan
tambahan untuk resirkutasi air;
konsep produksi bersih pada
(2)
industri karet remah berbasis
gilingan bok:u; dan (3) investasi
Future of natural rub
karet rakyat ·yang diterapkan
biaya pengolahan limbah be
ber . production
pada tahap penYe9iaan bahan
rupa serum hasil pengpresan
quality in Indonesia.
baku oleh petani, pedagang
bokar pad a tingkat petani karet.
pengumpul, dan KUD dan pada
DAFTAR PUSTAKA
2001. Pollution prevent
tahap pengolahan bokar men
Andrews SKT, SteameJ, Orbell
ion in small and medi
Berdasarkan hasil peneliti
(1)
diper1ukan investasi
investasi
fasilitas
peng
land: FHBB. Budiman AFS.
2000.
The
and
de Bruijn T JNM, Hofman PS.
jadi karet remah oleh pabrik ka
JD. .2002.
ret remah menghasilkan manfa
and adoption of cleaner
evoking structural· cha
at ekonomis dengan (1) peng
production in small to
nges through partnership.
hematan air sebanyak 18,5 m3
medium sized business
www.greenleaf-publishin
Iton karet kering; (2) penghe
in Geelong Region, Vic
9 .comlpdfs/debruijn. pdf,
matan energi senilai Rp. 7.910
toria, Australia.
Iton karet kering; (3) tidak diper
of Cleaner Production.
lukan investasi untuk peratatan
10(2002):373-380.
penghilangan bau (malodour);
8adan Penelitian dan Pengem
(4) dihindari terjadinya kerugian
bangan Pertanian Depar
Statistik
akibat proses penggantungan
temen Pertanian.
Indonesia 2001 - 2003.
selama 14 hari senilai Rp. 70
Prospek dan Atah Peng
Ikg bokar; dan (5) tahapan pro
embangan Agribisnis Ka
ses pengolahan bokar menjadi
ret.
karet remah lebih singkat de
Deptan.
ngan tidak digunakannya me sin hammer-mills.
Awareness
Journal
enterprises:
24 Februari 2005 Direktorat
Jendera!
Bina
Produksi Perkebunan
2005.
Jakarta: Balitbang
Buser C, Walder J.
umsized
(Ditjenbun).
Guidelines for Cleaner
Perkebunan
Jakarta: Ditjenbun. Gapkindo.2005.
Indonesian
natural rubber statistic year
2002.
2004.
book
2005.
Jakarta Goutara B, Djatmiko, Tjiptadi W.
III
Utomo, Kajian Manfaat .... 1976. Dasar-dasar Peng
Bogor:
olahan Karet.
Fachbochschule beider Basel
edu.au/emcJCP/pdfsl United
Nations
Enviroment
2005.
Programme Division of
www.fhbb.cpJcp. 7 Maret
Technology, Industry, and
2005.
Economic (UNEP DTIE)
(FHBB).
Fauzi AM.
2003.
Analisis
and Danish Environmen
kelayakan finansial pe
tal
nerapan produksi ber- sih
(DEPA). 2000. Cleaner
dan
production
kendala
kultural. pada
sosio
Disampaikan
Protection
assessment
in dairy processing.
Walujono K. 1976. Usaha pe
Production.
ningkatan nilai PRI dan
Jakarta, 13 - 22 Oktober
karet rakyat.
2003.
Perkebunan.
Honggokusumo S, Maspanger D. 2004. Dampak pe nerapan produksi ber sih industli crumb rub ber pada peningkatan pasar global.
Disam
paikan pada Seminar/ Temu Usaha Sosiali sasi Produksi Bersih fndustri Crumb Rubber.
Pekanbaru, 6 Oktober 2004. for
Center
Production
Cleaner
(CCP) and
the CRC for Waste Mini misation Control 1999.
Agency
TOT
Pelatihan
Cleaner
and
Pollution
(WMPC),
Ltd.
Cleaner Product
ion Self Assessment Gui de: Metal Casting /ndus
112
www.geosp.ug.
Guide.pdf • 12 April 2005
Fatemeta IPS.
UNEP
tries.
93.
Menara 44(2): 63