KAJIAN KESESUAIAN BUKU AJAR “SINAU BASA JAWA GAGRAG ANYAR” DENGAN KTSP MATA PELAJARAN BAHASA JAWA SD KELAS 2
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Rosit Arifin NIM 06205244105
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JAWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013
MOTTO Semangat dan ketekunan membuat orang yang biasa-biasa menjadi unggul, keacuhan dan kelesuan membuat orang yang unggul menjadi biasa-biasa saja. (Penulis)
iv
PERSEMBAHAN 1. Seiring dengan puji syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda cinta dan baktiku untuk kedua orang tuaku. Teruntuk Almarhum Bapak Slamet Riyadi tercinta yang telah terlebih dulu menghadap kepada-Nya. Terimakasih atas do’a, nasihat, kesabaran, perhatian dan pengorbanan sewaktu didunia yang telah engkau berikan, semoga Allah SWT menerima amal ibadah selama didunia, mengampuni segala dosa kesalahan, dan memberikan tempat yang terbaik, Amin ya Allah. Untuk Ibu Suwarti tercinta, terimakasih atas do’a, bimbingan, nasihat, kesabaran, pengorbanan yang tak henti-hentinya kau berikan. Terima kasih atas semua yang telah engkau berikan semoga Allah selalu melindungi, Amin. 2. Untuk istriku Dyan tersayang terimakasih atas do’a, perhatian ,dan dukungannya selama ini.
v
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya sampaikan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana. Penulisan skripsi ini dapat teselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya menyampaikan terimakasih secara tulus kepada rektor UNY, dekan FBS UNY, dan ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah yang telah memberikan kesempatan dan berbagai kemudahan kepada saya. Rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada pembimbing, yaitu Ibu Nurhidayati, Spd, M.Hum. yang penuh kesabaran, kearifan, dan kebijaksanaan telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan yang tidak henti-hentinya di sela-sela kesibukannya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah atas ilmu dan bimbingannya selama ini. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Bahasa dan Seni atas bantuannya. Teman sejawat handai taulan yang tidak dapat disebutkan satu demi satu yang telah memberikan dukungan moral, bantuan, dan dorongan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik. Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, November 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
iv
PERSEMBAHAN ..........................................................................................
v
KATA PENGANTAR ...................................................................................
vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
x
ABSTRAK .......................................................................................................
xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................
2
C. Batasan Masalah ..................................................................
3
D. Perumusan Masalah .............................................................
4
E. Tujuan Penelitian ..................................................................
4
F. Manfaat Penelitian ................................................................
4
G. Definisi Istilah ......................................................................
5
LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori .....................................................................
7
1. Buku Teks ........................................................................
7
2. Fungsi Buku Teks .............................................................
10
3. Kualitas Buku Teks ...........................................................
11
4. Ragam Buku Ajar .............................................................
15
5. Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD Kelas 2 ......
16
6. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) ..............
17
7. Pembelajaran Bahasa Jawa SD kelas 2 ..............................
23
B. Kerangka Pikir .....................................................................
24
C. Penelitian Relevan ..................................................................
24
vii
BAB III
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .....................................................................
28
B. Sumber Penelitian ................................................................
28
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................
29
D. Instrumen Penelitian ............................................................
29
E. Analisis Data Penelitian .......................................................
32
F.
33
Keabsahan Data .....................................................................
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ....................................................................
35
1. Kesesuaian buku teks dengan aspek keterampilan berbahasa pada KTSP ........................................................................
35
2. Kesesuaian materi buku teks ditinjau dengan KTSP ...........
46
B. Pembahasan ………………………………….......................
56
1. Kesesuaian Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”
BAB V
dengan KTSP ……..........................................................
56
2. Kesesuaian Materi Bukku Teks dengan Materi KTSP ....
66
PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................
77
B. Saran-saran ...........................................................................
78
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
80
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………..
82
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK, KD) Kelas II SD......................................................................................... 24 Tabel 2 Kesesuaian Standar Kompetensi Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”dengan KTSP.............................. 31 Tabel 3 Kesesuaian Kompetensi Dasar Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP wulangan 1 sampai 8........................................................................... 32 Tabel 4 Kesesuaian Materi Pokok Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP wulangan 1 sampai 8........................................................................... 33 Tabel 5 Kesesuaian Standar Kompetensi Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP......................................................................... 37 Tabel 6 Kesesuaian Kompetensi Dasar Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP....................................................................................... 40 Tabel 7 Kesesuaian Materi Pokok Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP...................................................................................... 48
ix
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 : Materi tambahan .........................................................….…..
82
Lampiran 2 : Kurikulum Muatan Lokal …..................................................
84
Lampiran 3 : Buku Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar..................................... 89
x
KAJIAN KESESUAIAN BUKU AJAR “SINAU BASA JAWA GAGRAG ANYAR” DENGAN KTSP MATA PELAJARAN BAHASA JAWA SD KELAS 2
Oleh: ROSIT ARIFIN NIM 06205244105
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan atau menggambarkan: (1) kesesuaian buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan aspek keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, menulis dalam KTSP, (2) menggambarkan kesesuaian materi dalam buku ajar “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan KTSP. Sumber data penelitian ini adalah buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” karangan Drs. Haryono, dkk. terbitan Yudhistira kelas 2 SD. Pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan metode baca dan catat. Instrumen yang digunakan adalah kartu data. Analisis kesesuaian buku ajar mata pelajaran Bahasa Jawa SD kelas 2 dilakukan secara deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan bahan ajar dengan kurikulum KTSP. Teknik penentuan keabsahan data menggunakan teknik intrareter. Kesimpulan hasil penelitian adalah (1) Standar Kompetensi yang terdapat dapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sesuai dengan KTSP. Tingkat kesesuaian Standar Kompetensi yaitu rata-rata 100%, sangat sesuai. Kesesuaian Kompetensi Dasar dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sesuai dengan KTSP. Rata-rata kesesuaian Kompetensi Dasar yaitu 100%, sangat sesuai. (2) Kesesuaian materi dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan kurikulum KTSP dari aspek ketrampilan berbahasa rata-rata 25%. a) aspek menyimak sangat kurang sesuai, b) aspek berbicara sangat kurang sesuai, c) aspek membaca sangat kurang sesuai, dan d) aspek menulis sangat kurang sesuai. Kesesuaian materi buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”dengan KTSP sangat kurang sesuai sebab dalam aspek keterampilan berbahasa pada setiap wulangan hanya satu materi saja yang sesuai dengan tema dalam KTSP.
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa di sekolah perlu ditingkatkan kualitas pembelajarannya. Peningkatan kualitas pembelajaran tidak hanya sekedar ditinjau dari pengajar yang berkualitas, akan tetapi perlu didukung oleh sumber belajar yang mendukung pembelajaran. Salah satu wujud sumber belajar adalah buku teks. Buku teks sebagai salah satu sumber belajar sangat membantu guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan tercapai salah satunya jika didukung oleh buku teks yang berkualitas. Buku teks sebagai salah satu sumber belajar harus mempunyai sifat komunikatif, sehingga siswa mudah dalam mempelajari suatu materi. Selain mudah dipahami buku teks harus menarik bagi siswa, agar siswa lebih termotivasi untuk mempelajarinya. Demikian juga buku teks bahasa Jawa yang digunakan di SD harus menarik minat siswa untuk dipelajari. Jika ditinjau dari segi isinya buku teks harus selaras dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Bahasa Jawa bedasarkan KTSP dijadikan muatan lokal wajib. Pembelajaran bahasa Jawa berdasar KTSP diajarkan dalam empat keterampilan berbahasa yakni 1) menyimak, 2) berbicara, 3) membaca, dan 4) menulis. Tujuan pembelajaran bahasa Jawa dalam empat keterampilan berbahasa tersebut dirinci kedalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD).
1
2
Sebagai sumber untuk mencapai kompetensi, sajian buku teks harus memenuhi tuntutan standar kompetensi yang akan dicapai peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut buku teks harus mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Materi yang terkandung dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar tersaji dalam buku teks. Buku teks yang digunakan untuk pembelajaran bahasa Jawa di lapangan sangat beragam. Buku-buku teks yang digunakan perlu diteliti kesesuaiannya dengan kurikulum yang berlaku. Buku teks yang berada ditoko buku dan digunakan di Sekolah Dasar di DIY antara lain; terbitan Tiga Serangkai, Erlangga, dan Yudhistira. Salah satu buku teks yang digunakan di sekolah yaitu buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” diperuntukkan bagi SD kelas 2 yang diterbitkan oleh penerbit Yudhistira, buku tersebut dikarang oleh Drs. Haryono, dkk. Buku tersebut digunakan beberapa Sekolah Dasar di DIY oleh karena itu perlu diteliti. Permasalahan
yang
diteliti
dalam
penelitian
ini
yakni
kesesuaiannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Permasalah yang akan dikaji meliputi kesesuaian materi buku ajar dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dan kesesuaian buku ajar bahasa Jawa dengan empat aspek keterampilan berbahasa dalam KTSP.
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.
3
1. Perlu diketahui mengenai kesesuaian kualitas materi buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. 2. Perlu diketahui tingkat keterbacaan buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 berdasar pemahaman siswa. 3. Kesesuaian buku teks bahasa Jawa “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). 4. Belum diketahui secara jelas kesesuaian sajian dalam buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. 5. Kesesuaian materi pembelajaran buku teks bahasa Jawa “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”dengan materi pembelajaran kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
C. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka masalah dibatasi sebagai berikut. 1. Kesesuaian buku ajar “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan aspek keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, menulis dalam KTSP. 2. Kesesuaian materi dalam buku ajar “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan KTSP.
4
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah
yang dikemukakan diatas dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimanakah kesesuaian buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan aspek keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, menulis dalam KTSP? 2. Bagaimanakah kesesuaian materi dalam buku ajar “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan KTSP?
E. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut. 1.
Untuk menggambarkan kesesuaian buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan aspek keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, menulis dalam KTSP.
2.
Untuk menggambarkan kesesuaian materi dalam buku ajar “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan KTSP.
F. Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan dari penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut. 1.
Bagi guru, siswa, dan masyarakat pengguna buku, bermanfaat sebagai salah satu acuan dalam memilih buku yang digunakan sebagai sumber belajar.
2.
Bagi peneliti merupakan suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan sebagai landasan dalam memilih buku pelajaran.
5
3.
Bagi penulis buku dan penerbit merupakan evaluasi agar dalam menulis buku pelajaran memperhatikan standar penulisan buku ajar.
G. Definisi Istilah 1. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum tingkat satuan pendidikan terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Kurikulum satuan pendidikan pada tingkat dasar dan menengah mengacu kepada standar isi dan standar kompetesi lulusan. Kompetensi lulusan dijabarkan menjadi standar kompetensi mata pelajaran. Standar Kompetensi masih bersifat umum dan cakupannya luas sehingga perlu dijabarkan menjadi sejumlah Kompetensi Dasar. 2. Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang tertentu yang merupakan buku standar dengan tujuan instruksional. Buku teks dilengkapi dengan sarana prasarana yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolahsekolah guna menunjang kegiatan belajar mengajar. 3. Kajian adalah hasil dari mengkaji. Mengkaji yakni suatu tindakan memeriksa, menyelidiki, memikirkan (mempertimbangkan), menelaah, menguji baik buruk suatu perkara atau masalah. 4. Kesesuaian adalah ketepatan hubungan suatu hal dengan hal yang lainnya. 5. Kajian kesesuaian adalah memeriksa, menguji baik buruknya suatu permasalahan yakni kesesuaian yang berhubungan dengan ketepatan materi
6
pelajaran atau penyajiannya. Kaitanya dengan penelitian ini yakni menelaah kesesuaian buku ajar bahasa Jawa“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” untuk SD kelas 2 dengan KTSP dan kesesuaiannya dengan aspek kebahasaan.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori 1. Buku Teks “Buku teks adalah buku yang merupakan hasil seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran tentang kurikulum yang berlaku“ (Nasution, 1982: 120). Dengan kata lain materi yang terkandung dalam buku ajar tidak boleh menyimpang dari GBPP yang bersangkutan. H.G. Tarigan dan Djago Tarigan (1986: 13) mendefinisikan “buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran”. Pendapat lain mengatakan bahwa “buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan diperguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran”, Buckingham (dalam Tarigan, 1986: 11). Buku teks yang dipergunakan disekolah-sekolah adalah sebagai media agar siswa dan guru mudah mempelajari bidang studi tertentu. Adapun penggunaan buku teks diperguruan tinggi yakni sebagai salah satu media efektif bagi mahasiswa untuk mempermudah pemahaman dan mengetahui ilmu pengetahuan secara jelas. Sri Hastuti P.H, (1974: 1) menerjemahkan “buku teks atau text book merupakan buku pelajaran, buku yang memuat banyak text (semacam soal)
7
8
dengan pembahasannya sekaligus”. Pembuatan buku ajar memiliki beberapa tujuan antara lain memiliki maksud untuk mengarahkan tenaga pendidik untuk memberikan materi pengajarannya sesuai dengan tujuan instruksional. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hall-Quest yang dikutip oleh Tarigan (1986: 11) bahwa “buku ajar merupakan rekaan pikiran rasional yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan instruksional”. Dengan adanya hal ini maka, dapat kita artikan bahwa buku ajar merupakan karya yang disusun dengan pertimbangan dan penalaran yang tinggi untuk maksud dan tujuan instruksional yang sesuai dengan kepentingan pembuat buku itu. Dari berbagai pendapat para ahli, dapat diketahui beberapa hal mengenai buku ajar sebagai berikut. a. Buku ajar merupakan buku pelajaran yang ditujukan bagi siswa pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTP, SMA atau SMK, dan sebagainya). b. Buku ajar selalu berkaitan dengan bidang studi tertentu (Bahasa Indonesia, Matematika, Fisika, Sejarah, dan sebagainya). c. Buku ajar selalu merupakan buku yang standar. Pengertian standar di sini ialah baku, menjadi acuan berkualitas dan biasanya ada tanda pengesahan dari badan wewenang di bawah Dinas Pendidikan Nasional. d. Buku ajar ditulis oleh pakar di bidangnya masing-masing. e. Buku ajar ditulis untuk tujuan intruksional tertentu. f. Buku ajar dilengkapi dengan sarana pengajaran. g. Buku ajar itu ditulis untuk jenjang pendidikan tertentu. h. Buku ajar itu selalu ditulis untuk menunjang sesuatu program pengajaran.
9
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut secara garis besar memiliki pokok pendapat yang tidak terlalu jauh. Dari pendapat tersebut dapat dilihat betapa banyak kriteria yang harus dimiliki sebuah buku teks, agar buku teks tersebut memiliki mutu atau kualitas yang baik. Beberapa kriteria diatas apabila digabungkan maka dapat diambil intinya dalam buku teks sebagai berikut. a. Keterkaitan atau kesesuaian isi buku dengan program pengajaran dalam hal ini GBPP. Hubungan antara isi buku dengan program pengajaran yang berlangsung akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan buku tersebut. b. Kebenaran materi, buku ajar yang baik akan dapat menjelaskan konsep, istilah yang dipakai, pemakaian notasi serta ilustrasi yang dicantumkan dalam materi yang disajikan secara jelas dan gamblang, dan menjauhi konsep-konsep ilmu pengetahuan yang samar atau bias yang seringkali membingungkan pembacanya. c. Sistematika penyusunan, mutu sebuah buku tidak hanya dapat dilihat dari keterkaitannya saja tetapi sistematika di dalam penyusunan yang akan mempengaruhi mutunya. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa buku teks merupakan alat pendidikan yang sangat penting, karena buku teks atau buku ajar paling sering digunakan dibanding alat yang lain. Akan tetapi, penampilan fisik buku teks yang baik belum dapat menjamin bahwa isi buku sesuai kurikulum yang berlaku. Tujuan penggunaan sumber dan bahan pembelajaran yang berupa buku teks bagi guru adalah untuk mempermudah penyusunan pelajaran yang digunakan
10
untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, guru bahasa Jawa harus dapat memilih dan menggunakan buku teks yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2. Fungsi Buku Teks Fungsi buku teks menurut Tarigan (1986: 19) antara lain sebagai berikut. a. Mencerminkan suatu sudut pandang, sesuai prinsip-prinsip, pendekatan, metode serta teknik-teknik yang digunakan. b. Menyediakan suatu sumber yang teratur rapi dan bertahap. c. Menyajikan pokok masalah yang kaya dan serasi. d. Menyediakan aneka metode dan sarana pengajaran. e. Menyajikan fiksasi awal bagi tugas dan latihan. f. Menyajikan sumber bahan evaluasi dan remedial. Greene (dalam Tarigan, 1986: 17) merumuskan beberapa peranan dan kegunaan buku ajar sebagai berikut. a. Mencerminkan suatu sudut pandang tangguh dan moderen mengenai pengajaran. b. Menyajikan sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca, bervariasi, sesuai minat dan kebutuhan siswa. c. Menyediakan suatu sumber tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional. d. Menyajikan bersama dengan buku manual yang mendampinginya metodemetode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi siswa. e. Menyajikan fiksasi awal yang perlu sekaligus sebagai penunjang bagi latihan dan tugas praktis. f. Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial serasi dan tepat guna. Menurut Buckingham (dalam Tarigan, 1986: 16) keuntungan khas itu dapat dikelompokkan sebagai berikut. a. b. c. d. e.
Kesempatan mempelajarinya sesuai dengan kecepatan masing-masing. Kesempatan untuk mengulangi atau meninjaunya kembali. Kemungkinan mengadakan pemeriksaan terhadap ingatan. Kemudahan untuk membuat catatan-catatan bagi pemakai selanjutnya. Kesempatan khusus yang dapat ditampilkan oleh sarana-sarana visual dalam menunjang upaya belajar dari sebuah buku.
11
Selain itu, Nasution (1982: 119) juga menyampaikan keuntungan buku pelajaran antara lain: a. buku pelajaran membantu guru melaksanakan kurikulum yang berlaku. b. buku pelajaran merupakan pegangan dalam menentukan metode pengajaran. c. buku pelajaran memberi kesempatan siswa untuk mengulang pelajaran atau mempelajari pelajaran baru. d. buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya dan bila direvisi dapat bertahan dalam waktu yang lama. e. buku pelajaran memberi kesamaan mengenai bahan dan standar pengajaran. f. buku pelajaran memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang berurutan, sekalipun guru berganti. g. buku pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantap. Berdasarkan pendapat diatas ditegaskan bahwa buku ajar merupakan sarana utama dalam sebuah pembelajaran. Dengan demikian dalam isi buku ajar hendaknya lebih banyak mengandung kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Buku ajar hendaknya menekankan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Isi buku ajar harus lebih banyak mengandung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa. Buku ajar harus memberikan kesempatan berfikir tidak hanya informasi teori, melainkan siswa mendapatkan banyak kesempatan untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Kualitas Buku Teks Buku teks memegang peranan penting dalam pembelajaran. Semakin baik kualitas buku teks maka semakin sempurna pengajaran mata pelajaran yang
12
dipelajari. Kriteria penyusunan buku teks menurut Greene dan petty (dalam Tarigan, 1986: 20-21) antara lain sebagai berikut. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Buku teks harus menarik minat anak-anak. Buku teks harus mampu memberi motivasi siswa. Buku teks harus memuat ilustrasi yang menarik. Buku teks seyogianya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sesuai dengan kemampuan para siswa. Buku teks isinya harus berhubungan dengan pelajaran-pelajaran lainnya. Buku teks harus dapat menstimulasi, merangsang aktivitas siswa. Buku teks harus dengan standar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa. Buku teks harus mempunyai sudut pandang “point of view” yang jelas dan tegas. Buku teks harus mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa. Buku teks harus menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa.
Kualitas buku teks menurut Hastuti (1974: 1-4) secara rinci karakteristik buku teks harus dapat menggambarkan adanya beberapa faktor yang menonjol antara lain sebagai berikut. a. Ada tujuan umum pendidikan dan tujuan khusus mata pelajaran yang bersangkutan. b. Bahasa yang mudah dipahami. c. Ilustrasi yang menarik dan sesuai. d. Persesuaian antara bahan dan tujuan pembelajaran. e. Tingkat aktual bahan pembelajaran mendorong siswa untuk dapat menimbulkan respon yang positif. f. Bahan pembelajaran harus dapat meningkatkan daya pikat siswa dan tidak membosankan. g. Bahan pembelajaran harus dapat memenuhi standar belajar yang efektif. h. Dapat mendorong siswa untuk dapat mencari jawaban dari soal yang dijabarkan yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sesudah”text”. Menurut Majid (2009: 176) buku ajar yang baik antara lain. a. Buku ditulis menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti; b. Disajikan secara menarik dilengkapi gambar dan keterangan; c. Isi buku menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.
13
Selain itu, menurut Tarigan (1986: 22) terdapat beberapa pedoman penilaian buku ajar sebagai berikut. a. Sudut pandang (point of view) Buku ajar harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang melandasi atau menjiwai buku ajar secara keseluruhan. Sudut pandang ini dapat berupa teori psikologi, bahasa, dan sebagainya. b. Kejelasan konsep Konsep-konsep yang digunakan dalam buku paket harus jelas. Adanya penafsiran ganda perlu dihindari agar siswa atau pembaca dapat menangkap dan memahami kandungan buku ajar dengan tepat. c. Relevan dengan kurikulum Buku paket digunakan di sekolah-sekolah sebagai sumber bahan pelajaran. Oleh karena itu, buku ajar harus relevan dengan kurikulum yang berlaku. d. Menarik minat Buku ajar ditulis untuk siswa. Karena itu penulisan buku ajar harus mempertimbangkan minat para siswa pemakai buku tersebut. Semakin sesuai buku ajar itu dengan minat siswa, semakin tinggi daya tarik buku tersebut. e. Menumbuhkan motivasi Motivasi yang dimaksudkan di sini adalah penciptaan kondisi yang ideal sehingga seseorang ingin senang mengerjakan sesuatu. Buku ajar yang baik adalah buku ajar yang dapat membuat siswa ingin, mau, senang mengerjakan apa yang diintruksikan dalam buku tersebut.
14
f. Menstimulasi aktivitas siswa Buku ajar yang baik adalah buku ajar yang merangsang, menantang dan mengingatkan aktivitas siswa. Hal ini sesuai dengan konsep CBSA. g. Ilustratif Buku ajar harus disertai dengan ilustrasi yang mengena dan menarik. Ilustrasi yang relevan akan memperjelas hal yang dibicarakan. h. Dapat dipahami siswa Pemahaman harus didahului oleh komunikasi yang tepat. Faktor utama yang berperan adalah bahasa. Bahasa buku ajar hendaknya sesuai dengan bahasa siswa, kalimat efektif, terhindar dari makna ganda, sederhana, sopan, dan menarik. i. Menunjang mata pelajaran lain. Buku ajar PAI misalnya, di samping menunjang mata pelajaran lain seperti Olah raga, Sejarah, Ekonomi, Matematika, Kesenian, Geografi, dan sebagainya. j. Menghargai perbedaan individu Buku ajar yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan individu tertentu. Perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, ekonomi, sosial, budaya dan setiap individu tidak dipermasalahkan tetapi diterima sebagaimana adanya. k. Memantapkan nilai-nilai Buku ajar yang baik berusaha memantapkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Uraian-uraian yang menjurus kepada penggoyahan nilai-nilai harus dihindarkan.
15
Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa buku teks yang berkualitas baik, harus memuat bahan pembelajaran yang diperlukan oleh siswa. Buku teks dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, bahasa yang digunakan mudah dipahami siswa, penampilan serta isi buku menarik bagi siswa. Terpenuhinya kriteria buku ajar diatas dapat mendorong siswa untuk belajar. Kemauan belajar yang tinggi dapat menghasilkan prestasi yang baik.
4. Ragam Buku Ajar Ragam buku ajar menurut Depdikbud (dalam Suparmini, 2000: 14-15) ada dua macam buku ajar, yaitu buku ajar utama /wajib dan buku ajar pelengkap atau tambahan. a. Buku ajar wajib Buku ajar wajib ialah buku yang berisi bahan pelajaran suatu bidang studi atau mata pelajaran yang digunakan sebagai buku pokok baik bagi guru maupun para siswa. Buku ajar wajib tidak lepas dari kekurangan-kekurangan karena keterbatasannya, Tarigan (dalam Suparmini, 2000: 14). Keterbatasan buku ajar wajib antara lain: 1) Jumlahnya hanya sedikit sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan buku bagi siswa. 2) Isi dipadu secara artifisial. 3) Latihan dan tugas kurang memadai.
16
Keterbatasan buku ajar wajib dalam pembelajaran sehingga diperlukan adanya buku ajar pelengkap yang berkualitas agar dapat meningkatkan prestas belajar. b. Buku ajar pelengkap Buku ajar pelengkap ialah buku ajar yang didalamnya berisi bahan pelajaran suatu bidang studi mata pelajaran tertentu yang bersifat membantu atau melengkapi buku utama. Buku ajar pelengkap diterbitkan oleh pihak swasta dan mendapat pengesahan dari Direktorat Jendral pendidikan dasar dan menengah sebelum buku digunakan.
5. Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD Kelas 2 Buku teks dengan judul “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” disusun oleh Drs. Haryono, dkk diterbitkan oleh penerbit Yudhistira. Buku ini termasuk buku ajar wajib. Buku ajar ini memuat pelajaran bahasa, sastra, dan budaya Jawa di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Buku ini berdasarkan kurikulum muatan lokal pendidikan dasar DIY SD mata pelajaran bahasa Jawa. Buku ajar “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” ini terdiri dari enam jilid yakni dari jilid1 untuk kelas 1 sampai jilid 6 untuk kelas 6. Buku
ini
diharapkan
supaya
siswa
dapat
memiliki
keterampilan
menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan tata krama baik lisan maupun tulisan. Siswa diharapkan merasa senang atau bangga menggunakan bahasa Jawa sebagai identitas daerah. Buku ini memuat delapan bab pokok bahasan, empat bab di semester I dongeng, uluk salam, tembang dolanan, tanduran dan empat bab pada semester II maneka werna kewan, pandhawa lima, dolanan, resikan.
17
Setiap semester meliputi empat aspek pembelajaran yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Awal bab terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar, disertai ilustrasi gambar yang menambah kejelasan agar memudahkan siswa memahami materi pelajaran yang akan dipelajari. Terdapat rubrik yang menambah informasi bagi para siswa. Setiap akhir materi disertai latiahan atau evaluasi materi sebagai ulasan agar siswa memahami dan mengerti materi yang dipelajari. Terdapat pula kamus bausastra cilik dan kawruh berkaitan dengan materi pada setiap bab yang menambah pengetahuan dan menambah kebahasaan siswa. Terdapat rubrik sebagai motivasi belajar siswa. Setiap bab terdiri empat subbab aspek pembelajaran dan ditambah aspek belajar berbahasa. Selanjtnya di akhir bab terdapat latihan ulangan yang intinya mengulas materi pada setiap bab.
6. KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan badan standar nasional pendidikan (BSNP). Menurut Masnur (2011: 17) “kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah”. Sesuai dengan amanat aturan pemerintah
18
Rebuplik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, kurikulum satuan pendidikan pada tingkat dasar dan menengah mengacu kepada standar isi dan standar kompetesi lulusan, serta berpedoman pada panduan dan badan standar nasional pendidikan (BSNP). Kompetensi lulusan dijabarkan menjadi standar kompetensi mata pelajaran. Standar kompetensi masih bersifat umum dan cakupan luas sehingga perlu dijabarkan menjadi sejumlah kompetensi dasar. Konsep dasar KTSP dalam standar nasonal pendidikan (SNP Pasal 1 ayat 15) dikemukakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP ) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP). Menurut E. Mulyasa (2007: 20) hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) adalah sebagai berikut. a. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. b. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama yang bertanggungjawab dibidang pendidikan. c. KTSP untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Menurut Masnur (2011: 20) KTSP setidaknya memiliki karakteristik sebagai berikut. a. Berbasis kompetensi dasar (curriculum based competencies), bukan materi pelajaran.
19
b. Bertumpu pada pembentukan kemampuan yang dibutuhkan oleh siswa (developmentally appropriate practice), bukan penerusan materi pelajaran. c. Berpendekatan atau berpusat pembelajaran (learner centered curriculum), bukan pengajaran. d. Berpendekatan terpadu atau integratif (integrative curriculum atau learning across curriculum), bukan diskrit. e. Bersifat diversifikasif, pluralistis dan multikultural. f. Bermuatan empat pilar pendidikan kesejagatan, yaitu belajar memahami (learning to know), belajar berkarya (learning to do), belajar menadi diri sendiri (learning to be oneself) dan belajar hidup bersama (learning to live together). g. Berwawasan dan bermuatan manejemen berbasis sekolah. Tujuan
KTSP
Secara
umum
adalah
untuk
memandirikan
dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk: 1) meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia. 2) meningkatkan
kepedulian
warga
sekolah
dan
masyarakat
dalam
mengembangankan kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama. 3) meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan pendidikan yang akan dicapai. Pembelajaran bahasa Jawa sebagai muatan lokal disekolah harus sesuai kurikulum. Pelaksanaan pembelajaran dapat lancar jika sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan di sekolah. “Kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang ditetapkan oleh daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masingmasing” (dalam utomo, 1997: 1).
20
Struktur muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pembelajaran bahasa daerah pada prinsipnya sama dengan pembelajaran bahasa yang lain, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing lainnya. Pembelajaran bahasa daerah setempat melatih untuk keterampilan berbahasa seperti mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Tujuan pengajaran bahasa daerah yakni: a) menghargai dan bangga terhadap bahasa dan sastra daerah; b) mampu mengembangkan dan melestarikan bahasa daerah dan sastra daerah; c) memiliki keterampilan membaca, menyimak, berbicara, dan menulis dalam bahasa daerah melalui tema yang dipilih berdasarkan tingkat perkembangan dan minat mereka, tingkat penguasaan kosakata dan tata bahasa yang sesuai. Adapun tujuan kurikulum dan pembelajaran muatan lokal menurut Mulyasa (2007: 274) , tujuan khusus pengajaran muatan lokal agar peserta didik: a. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya. b. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya. c. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/ aturan-aturan yang berlaku di daerahnya. Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya setempat.
Umar (2005: 276), tujuan pengajaran muatan lokal dalam kurikulum SD bagi kepentingan nasional dan sudut pandang siswa atau peserta didik adalah sebagai berikut. a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan khas daerah,
21
b. Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap lingkungan ke arah yang positif, c. Meningkatkan pemahaman peseta didik terhadap lingkungan (alam, sosial, dan budayanya), d. Mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya sehingga mereka tidak asing dengan lingkungannya, e. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari untuk memecahkan masalah yang ditemukan di lingkungan sekitarnya, f. Memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang terdapat di lingkungannya, g. Mempermudah peserta didik menyerap materi pelajaran.
Seiring berjalannya waktu, muatan lokal Bahasa Jawa harus sejalan dengan kurikulum yang berlaku yakni pada masa kini KTSP. Kurikulum tingkat satuan pendidikan memiliki karakteristik dalam pembelajaran. Karakteristik KTSP antara lain bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian (Mulyasa, 2007: 29). Rambu-rambu materi pembelajaran KTSP bahasa Jawa adalah sebagai berikut. 1) Pendekatan Pembelajaran Fungsi utama bahasa dalam sebagai alat komunikasi. Komunikasi di sini adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Maksud komunikasi dapat berupa pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain. Hal itu disampaikan dalam bentuk kata, kalimat, paragraph, dan wacana dengan mempertimbangkan ejaan dan tanda baca dalam bahasa tulis, dan unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan, dan tempo) dalam bahasa lisan.
22
Agar kedua belah pihak dapat menjalin komunikasi dengan baik, diperlukan prinsip kerjasama antar keduanya. Kerja sama itu dapat diciptakan dengan memperhatikan beberapa faktor antara lain siapa yang berkomunikasi (yang mengajak dan diajak berkomunikasi), situasi atau tempat komunikasi, waktu komunikasi, isi pembicaraan, dan media yang digunakan. Oleh karena itu, fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat komunikasi., Pembelajaran bahasa, sastra dan budaya Jawa dengan demikian diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi diperkaya oleh fungsi utama sastra dan budaya Jawa berupa penanaman budi pekerti, peningkatan rasa kemanusiaan dan kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi sastra dan budaya Jawa, serta sebagai sarana pengungkapan gagasan, imajinasi, dan ekspresi kreatif, baik lisan maupun tertulis. Keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Jawa di dukung oleh kemampuan memahami dan menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan unggahungguh basa. Pembelajaran unggah-ungguh harus mendapat perhatian utama. 2) Pengorganisasian Materi Standar kompetensi mata pelajaran bahasa, sastra, dan budaya Jawa mencakup aspek kemampuan berbahasa dan bersastra dalam kerangka budaya Jawa. Aspek-aspek tersebut perlu mendapat porsi yang seimbang dan dilaksanakan secara terpadu.
7. Pembelajaran Bahasa Jawa SD Kelas 2 Bahasa Jawa merupakan aset kebudayaan nasional yang harus dilestarikan. Salah satu usaha melestarikannya yakni dengan diajarkannya Bahasa Jawa disekolah. Tujuan pembelajaran Bahasa Jawa agar siswa terampil dalam
23
berbahasa. Keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Peran Bahasa Jawa sangat penting yakni sebagai penunjang bahasa nasional dan bahasa negara. Pembelajaran bahasa Jawa selain untuk membina dan melestarikan kebudayaan daerah juga untuk mengembangkan kepribadian anak didik. Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK, KD) Kelas II SD Semester Ganjil Aspek Menyimak
Berbicara
Membaca
Menulis
Standar Kompetensi 1.
2.
3.
4.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa. Mengungkapkan gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa. Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa. Mengungkapkan gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
Kompetensi Dasar 1.1
2.1
3.1
4.1
Memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media. Mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat. Memahami dan melagukan tembang dolanan. Menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar.
Semester Genap Menyimak
Berbicara
Membaca
Menulis
5.
6.
7.
8.
Memahami wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa. Mengungkapkan gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa Memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa. Mengungkapkan gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
5.1
6.1
7.1
8.1
Memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media. Menceritakan tokoh wayang Pandhawa Lima.
Memahami wacana permainan tradisional.
tulis
Menulis wacana kebersihan dengan ejaan yang benar.
24
B. Kerangka Pikir Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum penyempurna dari kurikulum sebelumnya yakni kurikulum berbasis kompetensi. KTSP sebagai kurikulum yang memberikan otonomi luas kepada setiap satuan pendidikan yang melihat keberagaman berbagai karakteristik peserta didik. Sebagai kurikulum yang baru, tentunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan untuk menciptakan tujuan pendidikan nasional khususnya dalam hal ini pada mata pelajaran Bahasa Jawa. Untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan pengetahuan dalam Bahasa Jawa maka buku ajar merupakan sumber belajar. Buku ajar perlu dikaji mengenai kesesuaiannya antara materi dalam buku ajar Bahasa Jawa. Kajian buku ajar bahasa Jawa apakah sudah sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Selanjutnya kajian tentang kesesuaian aspek kebahasaanya dengan kurikulum KTSP. Tujuan pembelajaran Bahasa Jawa yakni dari materi pembelajaran dan aspek kebahasaan berupa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dapat dilihat dari hasil penelitian buku ajar “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” ini. Tujuan penelitian ini adalah supaya lebih cermat dalam menggunakan buku ajar yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
C. Penelitian Relevan Penelitian yang relevan yakni penelitian yang dilakukan oleh Anto Widyanto (2009). Penelitian dengan judul “Analisis kesesuaian buku ajar PKN SMP kelas VII dengan standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di
25
DIY”. Keesuaian dilihat dari isi buku terutama dari aspek civic knowledge. Penelitian tersebut mengggunakan analisis content (analisis isi). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian antara buku ajar pendidikan kewarganegaraan SMP kelas VII dengan standar isi sangat sesuai. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Anto Widyanto dengan penelitian ini yakni menggunakan buku ajar sebagai objek
bahan kajian atau bahan penelitian.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Perbedaan penelitian oleh Anto Widyanto dengan penelitian ini adalah instrumen yang digunakan oleh Anto yaitu peneliti sebagai instrumen penelitian sedangkan penelitian ini menggunakan instrumen kartu data. Penelitian ini mengkaji buku ajar bahasa Jawa “Sinau Basa Jawa” SD kelas 2 di DIY apakah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar kurikulum tingkat satuan pendidikan serta aspek keterampilan kebahasaanya. Penelitian yang relevan tentang buku ajar diteliti oleh Esti Prihatinah (2012). Dengan judul penelitian ” Keterbacaan wacana dalam buku teks Marsudi Basa lan Sastra Jawa Anyar kelas VIII untuk pembelajaran Bahasa Jawa Sekolah Menengah Pertama”. Pengukuran keterbacaan wacana dalam buku teks menggunakan cloze test procedure (tes isian wacana rumpang). Tujuan penelitian untuk mengetahui keterbacaan buku teks Marsudi Basa lan Sastra Jawa Anyar siswa kelas VIII SMP N 1 dan 2 Banjarnegara. Populasi penelitian yakni wacana-wacana dalam buku teks. Sampel penelitian berdasarkan prinsip Fry yakni mengambil wacana pada bagian awal,
26
tengah serta akhir. Teknik analisis data dengan analisis deskriptif. Persentase hasil penelitian untuk wacana awal, tengah, akhir secara berturut-turut 64.03%, 59.71%, 72.43% rata-rata keterbacaan adalah 65.39%. Hal tersebut menandakan bahwa wacana mudah untuk dipahami. Kategori tingkat baca siswa adalah independen menandakan bahwa siswa dengan mudah memahami wacana-wacana dalam buku teks. Perolehan nilai tersebut menunjukkan wacana tidak terlalu mudah sehingga tidak membuat siswa jenuh terhadap materi yang dianggap terlalu mudah. Penelitian yang dilakukan oleh Esti Prihatinah tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mempunyai kesamaan yakni objek penelitian adalah buku ajar, metode dalam menganalisis data dengan teknik analisis deskriptif. Perbedaan yakni tempat penelitian di SMP Banjarnegara, penelitian tentang keterbacaan wacana dalam buku teks. Adapun penelitian ini yang diteliti adalah tentang kesesuaian buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan aspek keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, menulis dalam KTSP dan kesesuaian materi dalam buku ajar “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 dengan KTSP. Berdasarkan penelitian relevan diatas dapat di simpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Anto Widyanto maupun Esti Prihatinah merupakan penelitian deskriptif. Objek penelitian adalah buku teks dengan tujuan menganalisis kesesuaian buku teks oleh Anto dan menganalisis keterbacaan wacana dalam buku teks oleh Esti. Hasil dari penelitian keduanya diperoleh hasil bahwa penelitian yang dilakukan oleh Anto menunjukkan tingkat kesesuaian buku
27
teks sangat sesuai dan penelitian oleh Esti menunjukkan bahwa keterbacaan wacana mudah dipahami oleh siswa. Penelitian ini mengkaji tentang kesesuaian keterampilan yang ditinjau dari standar kompetensi dan kompetensi dasarnya.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dll.) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1993: 63). Maksud dari pendekatan deskriptif dalam penelitian ini adalah bahwa pemecahan masalahnya dengan jalan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Pendekatan deskriptif memusatkan perhatian pada penemuan fakta-fakta sebagaimana keadaan sebenarnya (Nawawi, 1996: 73). Penelitian deskriptif adalah mencari fakta dengan penafsiran yang tepat, bertujuan atau untuk mencari gambaran yang sistematis dan akurat. Jadi penelitian deskriptif berusaha memecahkan masalah dengan cara mendeskripsikan, menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. B. Sumber Penelitian Sumber penelitian ini berupa buku teks bahasa Jawa “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” disusun oleh Drs. Haryono, dkk diterbitkan oleh penerbit Yudhistira. Buku teks ini terdiri dari 6 jilid, jilid 1 untuk kelas 1 sampai jilid 6
28
29
untuk kelas 6. Buku sinau basa jawa gagarag anyar yang terdiri dari 6 jilid merupakan cetakan pertama edisi pertama dari tahun 2010 sampai 2011. Pemilihan buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sebagai sumber penelitian disebabkan buku tersebut digunakan beberapa Sekolah Dasar di DIY. Meskipun ada buku teks yang lain yang beredar di sekolah antara lain Trampil Basa Jawa, Wursita Basa, dll. Buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” ini merupakan buku wajib yang digunakan di SD. Buku teks ini digunakan di Sekolah Dasar antara laian: SD Negeri Percobaan 3 Kecamatan Pakem, SDN Nganggrung Kecamatan Turi, SDN 1 Adisucipto Kecamatan Depok, dan SD Muhamadiyah 1 Condong Catur. C. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini yakni dengan membaca dan mencatat. Pembacaan dilakukan pada butir-butir materi pembelajaran bahasa Jawa yang terdapat dalam buku ajar bahasa Jawa “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar“ SD kelas 2 kemudian dicek kesesuaiannya dengan butir-butir materi pembelajaran kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), selanjutnya diketahui kesesuaian dan ketidak sesuaiannya. Teknik catat dilakukan dengan menulis butir-butir materi pembelajaran yang diperoleh dari hasil membaca buku ajar “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar“ SD kelas 2 kemudian dibandingkan dengan butir-butir materi pembelajaran pelajaran Bahasa Jawa kurikulum KTSP. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data. Kartu data dipergunakan untuk mencatat semua materi yang terdapat dalam buku ajar yang
30
menjadi sumber data penelitian ini“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar“ SD kelas 2. Penelitian ini mengkaji tentang kesesuaian keterampilan ditinjau dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materinya. Bentuk kartu data berupa tabel kesesuaian antara standar kompetensi buku teks dengan KTSP dan tabel kesesuaian materi buku teks dengan aspek kebahasaan dalam KTSP. 1. Kartu data untuk mencatat gambaran kesesuaian keterampilan ditinjau dari standar kompetensi Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP. Tabel 2: Kesesuaian Standar Kompetensi Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”dengan KTSP “Sinau Basa Jawa KTSP No. Gagrag Anyar” Keterangan Hasil Standar Standar Kompetensi Kompetensi 1. Menyimak: Menyimak: Memahami wacana Memahami wacana Sangat Sesuai Wulangan 1,5 K = lisan sastra dan lisan sastra dan nonsastra dalam nonsastra dalam kerangka budaya Jawa kerangka budaya Jawa 2. Berbicara: Berbicara: Mengungkapkan Mengungkapkan Sangat Sesuai gagasan wacana lisan gagasan wacana lisan Wulangan 2,6 K = sastra dan nonsastra sastra dan nonsastra dalam kerangka dalam kerangka budaya Jawa budaya Jawa 3. Membaca: Membaca: Memahami wacana Memahami wacana Sangat Sesuai K = tulis sastra dan tulis sastra dan Wulangan 3,7 nonsastra dalam nonsastra dalam kerangka budaya Jawa kerangka budaya Jawa 4. Menulis: Menulis: Mengungkapkan Mengungkapkan gagasan wacana tulis gagasan wacana tulis Sangat Sesuai K = Wulangan 4,8 sastra dan nonsastra sastra dan nonsastra dalam kerangka dalam kerangka budaya Jawa budaya Jawa Rata-rata kesesuaian
K=
31
2. Kartu data untuk mencatat gambaran kesesuaian ditinjau dari kompetensi dasar Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP dalam aspek keterampilan kebahasaan. Tabel 3: Kesesuaian Kompetensi Dasar Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP wulangan 1 sampai 8 Kompetensi Dasar KTSP Semester Ganjil Wulangan 1
Menyimak 1.1Memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media. Memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media
Berbicara
Membaca
Menulis
2.1Mengucapkan 3.1Memahami 4.1 Menulis
dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat
-
dan melagukan tembang dolanan
kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar
-
-
7.1Memahami wacana tulis permainan tradisional.
8.1 Menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar
-
-
(Sangat Sesuai)
KTSP Semester Genap
Wulangan 5
5.1Memahami 6.1Menceritaka wacana lisan n tokoh wayang binatang yang pandhawa lima dibacakan atau melalui berbagai media. Memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media (Sangat Sesuai)
Rata-rata kesesuaian
K=
32
3. Kartu data untuk mencatat gambaran kesesuaian ditinjau dari materi pokok Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP dalam aspek keterampilan kebahasaan.
Tabel 4: Kesesuaian Materi Pokok Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP wulangan 1 sampai 8 Materi KTSP Semester Ganjil Wulangan 1
Menyimak Dongeng
Berbicara Salam
Dongeng 1. Tembang Jangkrik Karo 2. Cerita Ratu Uler Baya lan Kethek (Sangat Sesuai) (Tidak Sesuai) Binatang Wayang KTSP Pandhawa Semester Lima Genap Wulangan 5 Cerita Ingon- 1. Arane Swara Ingone Bima Kewan 2. Menirukan Suara Kewan 3. Melagukan Tembang Dolanan MenthogMenthog (Sangat Sesuai) (Tidak Sesuai) Rata-rata kesesuaian
Membaca Tembang Dolanan
Menulis Tumbuhan
Cerita Kucing Sing Srakah
Menulis Latin Kalimat Tentang Binatang (Tidak Sesuai) (Tidak Sesuai) Permainan Kebersihan Tradisional Membaca Bacaan Makani Ingon
Menulis Tentang Nama Hewan
(Tidak Sesuai)
(Tidak Sesuai) K=
E. Analisis Data Penelitian Analisis data menggunakan metode deskriptif. Data yang sudah dicatat dalam kartu data kemudian dideskripsikan. Analisis kesesuaian buku ajar mata pelajaran Bahasa Jawa SD kelas 2 dilakukan secara deskriptif komparatif yaitu
33
dengan membandingkan bahan ajar dengan kurikulum KTSP. Analisis terhadap buku ajar dilakukan pada setiap butir materi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran Bahasa Jawa Kurikulum KTSP. Persentase kesesuaian materi pembelajaran buku ajar mata pelajaran Bahasa Jawa dengan KTSP SD dihitung dengan rumusan sebagai berikut:
34
mencermati kembali data yang tersedia secara berulang-ulang. yakni dengan cermat mencatat dan membaca materi pada buku teks dengan materi yang terdapat dalam KTSP, mencermati aspek kebahasaan dalam buku teks dengan aspek keterampilan kebahasaan dalam KTSP. Melalui pengecekan data secara berulangulang dapat meminimalkan jumlah kesalahan dalam menganalisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian kesesuaian buku ajar bahasa Jawa “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” SD kelas 2 karangan Drs. Haryono, dkk. terbitan Yudhistira dengan KTSP meliputi kesesuaian standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok adalah sebagai berikut.
1. Kesesuaian Buku Teks dengan Aspek Keterampilan Berbahasa pada KTSP a. Standar Kompetensi Kesesuaian buku teks dengan aspek keterampilan berbahasa pada KTSP dapat ditinjau dari standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Dalam mengkaji kesesuaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dilakukan dengan mengecek kesesuaian (SK dan KD) yang tercantum dalam buku teks dengan (SK dan KD) yang tercantum dalam KTSP. Uraian tentang standar kompetensi yang terkandung di dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP disajikan dalam tabel berikut.
35
36
Tabel 5: Kesesuaian Standar Kompetensi Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP “Sinau Basa Jawa KTSP No. Gagrag Anyar” Keterangan Hasil Standar Standar Kompetensi Kompetensi 1. Menyimak: Menyimak: Memahami wacana Memahami wacana Sangat Sesuai lisan sastra dan lisan sastra dan K= Wulangan 1, 5 nonsastra dalam nonsastra dalam kerangka budaya kerangka budaya Jawa Jawa 2. Berbicara: Berbicara: Mengungkapkan Mengungkapkan gagasan wacana gagasan wacana Sangat Sesuai K= Wulangan 2, 6 lisan sastra dan lisan sastra dan nonsastra dalam nonsastra dalam kerangka budaya kerangka budaya Jawa Jawa 3. Membaca: Membaca: Memahami wacana Memahami wacana tulis sastra dan tulis sastra dan Sangat Sesuai K = Wulangan 3, 7 nonsastra dalam nonsastra dalam kerangka budaya kerangka budaya Jawa Jawa 4. Menulis: Menulis: Mengungkapkan Mengungkapkan gagasan wacana gagasan wacana Sangat Sesuai K = tulis sastra dan tulis sastra dan Wulangan 4, 8 nonsastra dalam nonsastra dalam kerangka budaya kerangka budaya Jawa Jawa K= Rata-rata kesesuaian
Tabel diatas menunjukkan kesesuaian dari standar kompetensi pada setiap aspek pembelajaran yang terdapat dalam buku teks maupun KTSP. Uraian standar kompetensi dari setiap aspek pembelajaran dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” maupun KTSP adalah sebagai berikut.
37
Standar kompetensi dalam aspek menyimak yang terdapat pada buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sama dengan standar kompetensi yang terdapat dalam KTSP. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sesuai dengan KTSP jika ditinjau dari standar kompetensi khususnya dalam aspek menyimak. Standar kompetensi yang sesuai adalah “mengungkapkan gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa” terdapat pada wulangan 1 semester ganjil dan wulangan 5 semester genap. Standar kompetensi pada aspek berbicara yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sama dengan standar kompetensi yang terdapat dalam KTSP. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sesuai dengan KTSP jika ditinjau dari standar kompetensi khususnya dalam aspek berbicara. Standar kompetensi yang sesuai ialah “mengungkapkan gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa” yang terdapat pada wulangan 2 semester ganjil dan wulangan 6 semester genap. Standar kompetensi pada aspek membaca yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” mempunyai persamaan dengan standar kompetensi yang terdapat dalam KTSP. Kondisi demikian menunjukkan bahwa buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sesuai dengan KTSP jika ditinjau dari standar kompetensi khususnya dalam aspek membaca. Standar kompetensi yang sesuai ialah “memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa” yang terdapat pada wulangan 3 semester ganjil dan wulangan 7 semester genap.
38
Standar kompetensi pada aspek menulis yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” memiliki persamaan dengan standar kompetensi yang terdapat dalam KTSP. Kondisi demikian menunjukkan bahwa buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sesuai dengan KTSP jika ditinjau dari standar kompetensi khususnya dalam aspek menulis. Standar kompetensi yang sesuai ialah “mengungkapkan gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa” yang terdapat pada wulangan 4 semester ganjil dan wulangan 8 semester genap. Berdasarkan tabel dan uraian diatas dapat disimpulkan standar kompetensi antara buku teks dengan KTSP. Standar kompetensi dari aspek menyimak, berbicara, membaca dan menulis dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sesuai dengan KTSP. Adapun tingkat rata-rata kesesuaian yakni 100%, nilai ubah kesesuaian adalah A atau dapat dikatakan sangat sesuai.
b. Kompetensi Dasar Kesesuaian buku teks dengan aspek keterampilan berbahasa pada KTSP ditinjau dari kompetensi dasarnya. Dalam mengkaji kesesuaian kompetensi dasar dilakukan dengan mengecek kesesuaian (KD) yang tercantum dalam buku teks dengan (KD) dalam KTSP. Berikut disajikan tabel hasil kesesuaian kompetensi dasar yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP yang terdapat pada setiap wulangan. Kompetensi dasar yang dikaji meliputi beberapa aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Uraian tentang
39
kompetensi dasar antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP disajikan dalam tabel berikut. Tabel 6: Kesesuaian Kompetensi Dasar Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP Kompetensi Menyimak Berbicara Membaca Menulis Dasar 1.1Memahami 2.1Mengucapk 3.1Memahami 4.1 Menulis dongeng yang an dan dan melagukan kalimat dibacakan atau menjawab tembang tumbuhan KTSP salam sesuai dolanan dengan ejaan Semester melalui berbagai unggah-ungguh yang benar Ganjil media. bahasa yang tepat Wulangan 1 Memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media (Sangat Sesuai)
Wulangan 2
-
Mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat
-
-
(Sangat Sesuai)
Wulangan 3 -
-
Memahami dan melagukan tembang dolanan
-
(Sangat Sesuai)
Wulangan 4
-
-
-
Menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar (Sangat Sesuai)
K= Rata-rata kesesuaian
40
Lanjutan Tabel 6 Kompetensi Menyimak Berbicara Dasar 5.1Memahami 6.1Menceritakan wacana lisan tokoh Wayang binatang yang pandhawa lima KTSP Semester dibacakan atau melalui Genap berbagai media. Wulangan 5 Memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media
Membaca 7.1Memahami wacana tulis permainan tradisional.
Menulis 8.1 Menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar
-
-
(Sangat Sesuai)
Wulangan 6 -
Menceritakan tokoh Wayang Pandhawa Lima
-
(Sangat Sesuai)
Wulangan 7 -
-
Memahami wacana tulis permainan tradisional
-
(Sangat Sesuai)
Wulangan 8 -
-
-
Menulis wacana kebersihan dengan ejaan yang benar (Sangat Sesuai)
K= Rata-rata kesesuaian
Tabel diatas menunjukkan kesesuaian dari kompetensi dasar pada setiap aspek pembelajaran yang terdapat dalam buku teks maupun KTSP. Uraian kompetensi dasar dari setiap aspek pembelajaran dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” maupun KTSP adalah sebagai berikut.
41
Kesesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 1 semester ganjil antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP terdapat persamaan yaitu dalam aspek menyimak. Kompetensi dasar dalam aspek menyimak yang sesuai yaitu “memahami
dongeng
yang
dibacakan
atau
melalui
berbagai
media”.
Ketidaksesuaian kompetensi dasar antara lain terdapat dalam aspek berbicara yaitu mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat. Selanjutnya ketidaksesuaian kompetensi dasar juga terdapat dalam aspek membaca yaitu memahami dan melagukan tembang dolanan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar selanjutnya terletak pada aspek menulis yaitu menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar. Ketidaksesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 1 semester ganjil dikarenakan tidak dicantumkan atau tidak dieksplisitkan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”. Kompetensi dasar wulangan 1 yang sesuai hasil rata-rata kesesuaiannya adalah 100%, berdasarkan kriteria kesesuaian menunjukkan sangat sesuai. Kesesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 2 semester ganjil antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP terdapat persamaan yaitu dalam aspek berbicara. Kompetensi dasar yang sesuai yaitu “mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat”. Kompetensi dasar yang tidak sesuai antara lain dalam aspek menyimak yaitu memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media. Ketidaksesuaian kompetensi dasar terdapat juga dalam aspek membaca yaitu memahami dan melagukan tembang dolanan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar selanjutnya terdapat dalam aspek menulis yaitu menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar. Kompetensi
42
dasar dalam wulangan 2 yang tidak sesuai dikarenakan tidak dieksplisitkan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”. Kompetensi dasar yang sesuai dalam wulangan 2 semester ganjil hasil rata-rata kesesuaiannya adalah 100%, berdasarkan kriteria kesesuaian menunjukkan sangat sesuai. Kesesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 3 semester ganjil antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP terdapat persamaan yaitu dalam aspek membaca. Kompetensi dasar yang sesuai yaitu “memahami dan melagukan tembang dolanan”. Kompetensi dasar pada wulangan 3 yang tidak sesuai antara lain dalam aspek menyimak yaitu memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media. Ketidaksesuaian kompetensi dasar terdapat dalam aspek berbicara yaitu mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat. Selanjutnya ketidaksesuaian kompetensi dasar terdapat dalam aspek menulis
yaitu
menulis
kalimat
tumbuhan
dengan
ejaan
yang
benar.
Ketidaksesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 3 dikarenakan tidak dicantumkan atau tidak dieksplisitkan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”. Kompetensi dasar dalam wulangan 3 yang sesuai hasil rata-rata kesesuaiannya adalah 100%, berdasarkan kriteria kesesuaian menunjukkan sangat sesuai. Kesesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 4 semester ganjil antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP terdapat persamaan yaitu dalam aspek menulis. Kompetensi dasar yang sesuai yaitu “menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar”. Kompetensi dasar yang tidak sesuai antara lain dalam aspek menyimak yaitu memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai
43
media. Ketidaksesuaian kompetensi dasar tercantum dalam aspek berbicara yaitu mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat. Selanjutnya ketidaksesuaian kompetensi dasar terdapat dalam aspek membaca yaitu memahami dan melagukan tembang dolanan. Kompetensi dasar dalam wulangan 4 yang tidak sesuai dikarenakan tidak dicantumkan atau tidak dieksplisitkan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”. Kompetensi dasar yang sesuai hasil rata-ratanya adalah 100%, berdasarkan kriteria kesesuaian menunjukkan sangat sesuai. Kesesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 5 semester genap antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP terdapat satu persamaan yaitu dalam aspek menyimak. Kompetensi dasar yang sesuai yaitu “memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media”. Ketidaksesuaian dalam wulangan 5 antara lain dalam aspek berbicara yaitu menceritakan tokoh wayang pandhawa lima. Ketidaksesuaian kompetensi dasar berikutnya terdapat dalam aspek membaca yaitu memahami wacana tulis permainan tradisional. Ketidaksesuaian kompetensi dasar selanjutnya terdapat dalam aspek menulis yaitu menulis wacana kebersihan dengan ejaan yang benar. Kompetensi dasar dalam wulangan 5 yang tidak sesuai dikarenakan tidak dicantumkan atau tidak dieksplisitkan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”. Kompetensi dasar dalam wulangan 5 yang sesuai hasil rata-rata kesesuaiannya adalah 100%, berdasarkan kriteria kesesuaian menunjukkan sangat sesuai.
44
Kesesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 6 semester genap antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP terdapat satu persamaan yaitu dalam aspek berbicara. Kompetensi dasar yang sesuai yaitu “menceritakan tokoh wayang pandhawa lima”. Kompetensi dasar yang tidak sesuai antara lain dalam aspek menyimak yaitu memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media. Ketidaksesuaian kompetensi dasar juga terdapat dalam aspek membaca yaitu memahami wacana tulis permainan tradisional. Selanjutnya ketidaksesuaian kompetensi dasar terdapat dalam aspek menulis yaitu menulis wacana kebersihan dengan ejaan yang benar. Ketidaksesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 6 dikarenakan tidak dicantumkan atau tidak dieksplisitkan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”. Kompetensi dasar yang sesuai hasil rata-rata kesesuaiannya adalah 100%, berdasarkan kriteria kesesuaian menunjukkan sangat sesuai. Kesesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 7 semester genap antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP hanya satu yang sesuai yaitu dalam aspek membaca. Kompetensi dasar yang sesuai yaitu “memahami wacana tulis permainan tradisional”. Ketidaksesuaian kompetensi dasar antara lain dalam aspek menyimak yaitu memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media. Ketidaksesuaian kompetensi dasar juga terdapat dalam aspek berbicara yaitu menceritakan tokoh wayang pandhawa lima. Selanjutnya ketidaksesuaian kompetensi dasar terdapat dalam aspek menulis yaitu menulis wacana kebersihan dengan ejaan yang benar. Kompetensi dasar dalam wulangan 7 yang tidak sesuai ternyata tidak dicantumkan atau tidak dieksplisitkan
45
dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”. Kompetensi dasar yang sesuai hasil rata-rata kesesuaiannya adalah 100%, berdasarkan kriteria kesesuaian menunjukkan sangat sesuai. Kesesuaian kompetensi dasar dalam wulangan 8 semester genap antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP terdapat satu persamaan yaitu dalam aspek menulis. Kompetensi dasar yang sesuai yaitu “menulis wacana kebersihan dengan ejaan yang benar”. Kompetensi dasar yang tidak sesuai antara lain dalam aspek menyimak yaitu memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media. Selanjutnya ketidaksesuaian dalam aspek berbicara yaitu menceritakan tokoh wayang pandhawa lima. Kompetensi dasar yang tidak sesuai dalam aspek membaca yaitu memahami wacana tulis permainan tradisional. Kompetensi dasar dalam wulangan 8 yang tidak sesuai dikarenakan tidak dicantumkan atau tidak dieksplisitkannya dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”. Kompetensi Dasar yang sesuai rata-rata hasil kesesuaiannya adalah 100%, berdasarkan kriteria kesesuaian menunjukkan sangat sesuai. Berdasarkan uraian kompetensi dasar semester ganjil dan semester genap diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar dalam buku teks dengan KTSP rata-rata kesesuaian keseluruhan yakni 100%. Nilai ubah kesesuaian kompetensi dasar dari ke 8 wulangan adalah A atau dapat dikatakan sangat sesuai. Kompetensi dasar dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sangat sesuai dikarenakan dalam setiap wulangan satu aspek pada kompetensi dasar sesuai dengan KTSP.
46
2. Kesesuaian Materi Buku Teks Ditinjau dengan KTSP Kesesuaian buku teks dengan aspek keterampilan berbahasa dalam KTSP dapat ditinjau dari materi pokoknya. Dalam mengkaji kesesuaian materi pokok dilakukan dengan mengecek kesesuaian materi yang tercantum dalam buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan materi yang tercantum dalam KTSP. Uraian tentang materi pokok yang terkandung di dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP disajikan dalam tabel berikut.
47
Tabel 7: Kesesuaian Materi dengan KTSP Materi Menyimak Dongeng KTSP Semester Ganjil Wulangan 1 Dongeng Jangkrik Karo Uler
Pokok Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” Berbicara Salam
1. Tembang 2. Cerita Ratu Baya lan Kethek (Sangat Sesuai) (Tidak Sesuai) Wulangan 2 Bacaan Wayah Bacaan Uluk Esuk Salam (Tidak Sesuai) Wulangan 3 Bacaan Tembang Dolanan
Membaca Tembang Dolanan Cerita Kucing Sing Srakah
(Tidak Sesuai) Bacaan Pakdhe Rawuh
(Tidak Sesuai) Melagukan 1. Bacaan Tembang Pitik Dolanan Tukung Cublak-cublak Suweng 2. Tembang Dolanan Cublak-cublak Suweng (Tidak Sesuai) (TidakSesuai) (Sangat Sesuai) Wulangan 4 Bacaan 1. Bacaan Bacaan Nenandur Jenenge Wit Pekarangane Utawa Pak Budiman Tanduran 2. Melagukan Tembang Ayo Nandur (Tidak Sesuai) (Tidak Sesuai) (Tidak Sesuai) (Sangat Sesuai)
Menulis Tumbuhan
Menulis Latin Kalimat Tentang Binatang (Tidak Sesuai) Menulis Cerita Tentang Uluk Salam (Tidak Sesuai) 1. Melagukan Tembang Kodhok Ngorek 2. Menulis Tembang Kodhok Ngorek
(Tidak Sesuai) Menulis Tentang Tanduran
(Sangat Sesuai)
K= Rata-rata kesesuaian
48
Lanjutan Tabel 7 Materi Menyimak Binatang KTSP Semester Genap Wulangan 5 Cerita IngonIngone Bima
Berbicara Wayang Pandhawa Lima 1. Arane Swara Kewan 2. Menirukan Suara Kewan 3. Melagukan Tembang Dolanan MenthogMenthog (Sangat Sesuai) (Tidak Sesuai) Wulangan 6 Cerita 1. Menirukan Pandhawa Bacaan Wayang Pandhawa Lima 2. Menceritaka n Satriya Pandhawa (Tidak Sesuai) (Sangat Sesuai) Wulangan 7 Cerita Tembang Dolanan Saka Dolanan Kulit Jeruk Padhang Mbulan, Prau Cilik (Tidak Sesuai)
Membaca Permainan Tradisional
Menulis Kebersihan
Membaca Menulis Bacaan Makani Tentang Nama Ingon Hewan
(Tidak Sesuai) (Tidak Sesuai) Membaca Menulis Latin Bacaan Tentang Wayang Wayang Pandhawa Lima
(Tidak Sesuai) 1. Bacaan Dolanan Jamuran 2. Melagukan Tembang Dolanan Jamuran
(Tidak Sesuai) Menulis Tentang Arane Dolanan
(Tidak Sesuai) (Sangat Sesuai) (Tidak Sesuai) Wulangan 8 Bacaan njaga Menjelaskan Bacaan ngimpi Menulis latin resiking awak cerita Tentang bergambar Teti griyanipun lan Beno Bima (Tidak Sesuai) (Tidak Sesuai) (Tidak Sesuai) (Sangat Sesuai) K= Rata-rata kesesuaian
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui tentang kesesuaian dari materi pokok pada setiap aspek pembelajaran yang terdapat dalam buku teks maupun
49
KTSP. Uraian materi pokok dari setiap aspek pembelajaran dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” maupun KTSP adalah sebagai berikut. Materi pokok wulangan 1 semester ganjil yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” meliputi 4 aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kesesuaian tema yang terdapat pada KTSP dalam wulangan 1 hanya satu yang sesuai yaitu pada aspek menyimak. Jika dilihat dari materi dalam buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” ternyata hampir semua materi dalam wulangan 1 bertema dongeng. Materi wulangan 1 tentang dongeng dalam buku teks yaitu dongeng jangkrik karo uler dalam aspek menyimak. Materi tembang, cerita ratu baya lan kethek dalam aspek berbicara. Materi cerita kucing sing srakah dalam aspek membaca. Materi menulis latin kalimat tentang binatang dalam aspek menulis. Kondisi tersebut menunjukkan materi wulangan 1 tidak sesuai jika ditinjau dari KTSP. Aspek berbicara pada KTSP memiliki tema salam, ternyata dalam buku teks berisi tembang, dan cerita ratu baya lan kethek. Ketidaksesuaian berikutnya dalam aspek membaca, pada KTSP berisi tema tembang dolanan, ternyata dalam buku teks berisi cerita kucing sing srakah. Ketidaksesuaian juga terdapat dalam aspek menulis, pada KTSP berisi tema tumbuhan, ternyata dalam buku teks berisi materi menulis latin kalimat tentang binatang. Materi pokok wulangan 2 semester ganjil yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” meliputi 4 aspek tema yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian tema yang terdapat dalam KTSP dan materi buku “Sinau Basa Jawa
50
Gagrag Anyar” hanya satu yang sesuai yaitu pada aspek berbicara. Jika dicermati materi wulangan 2 ternyata semua aspek bertema salam. Materi wulangan 2 bertema salam dalam buku teks yaitu bacaan tentang uluk salam dalam aspek berbicara. Materi bacaan wayah esuk tentang uluk salam dalam aspek menyimak. Materi bacaan pakdhe rawuh dalam aspek membaca. Selanjutnya materi menulis cerita tentang uluk salam dalam aspek menulis. Kondisi tersebut menunjukkan materi wulangan 2 tidak sesuai jika ditinjau dari KTSP. Aspek menyimak pada KTSP memiliki tema dongeng, ternyata dalam buku teks berisi bacaan wayah esuk tentang uluk salam. Ketidaksesuaian berikutnya dalam aspek membaca pada KTSP memiliki tema salam, ternyata dalam buku teks berisi bacaan pakdhe rawuh. Ketidaksesuaian juga terdapat dalam aspek menulis, pada KTSP berisi tema tumbuhan, ternyata dalam buku teks berisi materi menulis cerita tentang uluk salam. Materi pokok wulangan 3 semester ganjil yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” meliputi 4 aspek tema yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian tema yang terdapat dalam KTSP dan materi buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” hanya satu yang sesuai yaitu pada aspek membaca. Jika dilihat dari materi dalam buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” ternyata dalam wulangan 3 semua bertema tembang dolanan. Materi wulangan 3 bertema tembang dolanan dalam buku teks yaitu bacaan tembang dolanan dalam aspek menyimak. Materi melagukan tembang pitik tukung dalam aspek berbicara. Materi bacaan dolanan cublak-cublak suweng, dan tembang dolanan cublak-cublak suweng dalam aspek membaca. Materi
51
melagukan tembang kodhok ngorek, menulis tembang kodhok ngorek terdapat dalam aspek menulis. Keadaan tersebut menunjukkan materi dalam wulangan 3 tidak sesuai jika ditinjau dari KTSP. Aspek menyimak pada KTSP memiliki tema dongeng, ternyata dalam buku teks berisi bacaan tembang dolanan. Ketidaksesuaian berikutnya dalam aspek berbicara, pada KTSP berisi tema salam, ternyata dalam buku teks berisi melagukan tembang pitik tukung. Ketidaksesuaian juga terdapat dalam aspek menulis, pada KTSP berisi tema tumbuhan, ternyata dalam buku teks berisi materi melagukan tembang kodhok ngorek, dan menulis tembang kodhok ngorek. Materi pokok wulangan 4 semester ganjil yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” meliputi 4 aspek tema yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian tema yang terdapat dalam KTSP dan materi buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” hanya satu yang sesuai yaitu pada aspek menulis. Jika dicermati materi wulangan 4 ternyata semua aspek bertema tumbuhan. Materi wulangan 4 dengan tema tumbuhan dalam buku teks yaitu bacaan nenandur dalam aspek menyimak. Materi bacaan jenenge wit utawa tanduran, melagukan tembang ayo nandur dalam aspek berbicara. Materi bacaan pekarangane pak budiman dalam aspek membaca. Materi menulis tentang tanduran terdapat dalam aspek menulis. Keadaan tersebut menunjukkan dalam materi wulangan 4 tidak sesuai jika ditinjau dari KTSP. Aspek menyimak pada KTSP memiliki tema dongeng, ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan nenandur. Ketidaksesuaian
52
berikutnya dalam aspek berbicara, pada KTSP berisi tema salam, ternyata dalam buku teks berisi bacaan jenenge wit utawa tanduran, dan melagukan tembang ayo nandur. Ketidaksesuaian juga terdapat dalam aspek membaca, pada KTSP berisi tema tembang dolanan, ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan pekarangane pak budiman. Materi pokok wulangan 5 semester genap yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” meliputi 4 aspek tema yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian tema yang terdapat dalam KTSP dan materi buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” hanya satu yang sesuai yaitu pada aspek menyimak. Jika dicermati materi dalam wulangan 5 ternyata semua aspek bertema binatang. Materi bertema binatang dalam wulangan 5 yang terdapat pada buku teks yaitu materi cerita ingon-ingone bima dalam aspek menyimak. Materi tentang arane swara kewan, menirukan suara kewan, dan melagukan tembang dolanan menthog-menthog terdapat dalam aspek berbicara. Materi membaca bacaan makani ingon terdapat dalam aspek membaca. Materi menulis tentang nama hewan terdapat pada aspek menulis. Kondisi tersebut menunjukkan materi dalam wulangan 5 tidak sesuai jika ditinjau dari KTSP. Aspek berbicara pada KTSP berisi tema wayang pandhawa lima, ternyata dalam buku teks berisi materi arane swara kewan, menirukan suara kewan, dan melagukan tembang dolanan menthog-menthog. Ketidaksesuaian berikutnya dalam aspek membaca pada KTSP berisi tema permaianan tradisional, ternyata dalam buku teks berisi bacaan makani ingon. Ketidaksesuaian juga
53
terdapat dalam aspek menulis, pada KTSP berisi tema kebersihan, ternyata dalam buku teks berisi materi menulis tentang nama hewan. Materi pokok wulangan 6
semester genap yang terdapat dalam buku
“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” meliputi 4 aspek tema yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian materi pokok yang terdapat dalam KTSP dan materi buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” hanya satu yang sesuai yaitu pada aspek berbicara. Jika dilihat dari materi dalam buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” ternyata semua bertema wayang pandhawa lima. Materi bertema wayang pandhawa lima dalam buku teks antara lain cerita pandhawa terdapat dalam aspek menyimak. Materi menirukan bacaan wayang pandhawa lima, dan menceritakan satriya pandhawa dalam aspek berbicara. Materi membaca bacaan wayang pandhawa lima terdapat pada aspek membaca. Materi menulis latin tentang wayang terdapat dalam aspek menulis. Kondisi demikian menunjukkan materi dalam wulangan 6 tidak sesuai jika ditinjau dari KTSP. Aspek menyimak pada KTSP berisi tema binatang, ternyata dalam buku teks berisi materi cerita pandhawa. Ketidaksesuaian berikutnya dalam aspek membaca pada KTSP berisi tema permaianan tradisional, ternyata dalam buku
teks
berisi
materi
membaca
bacaan
wayang
pandhawa
lima.
Ketidaksesuaian juga terdapat dalam aspek menulis, pada KTSP berisi tema kebersihan, ternyata dalam buku teks berisi materi menulis latin tentang wayang. Materi pokok wulangan 7 semester genap yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” meliputi 4 aspek tema yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian materi pokok yang terdapat dalam KTSP dan materi buku “Sinau
54
Basa Jawa Gagrag Anyar” hanya satu yang sesuai yaitu pada aspek membaca. Jika dilihat dari materi dalam buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” ternyata semua bertema permaianan tradisional. Materi bertema permaianan tradisional pada wulangan 7 dalam buku teks yaitu berisi cerita tentang dolanan saka kulit jeruk dalam aspek menyimak. Materi tembang dolanan padhang mbulan, dan prau cilik terdapat dalam aspek berbicara. Materi bacaan dolanan jamuran, dan melagukan tembang dolanan jamuran terdapat pada aspek membaca. Materi menulis tentang arane dolanan terdapat dalam aspek menulis. Kondisi tersebut menunjukkan materi wulangan 7 tidak sesuai jika ditinjau dari KTSP. Aspek menyimak pada KTSP berisi tema binatang, ternyata dalam buku teks berisi materi cerita tentang dolanan saka kulit jeruk. Ketidaksesuaian berikutnya dalam aspek berbicara pada KTSP berisi tema wayang pandhawa lima, ternyata dalam buku teks berisi materi tembang dolanan padhang mbulan, dan prau cilik. Ketidaksesuaian juga terdapat dalam aspek menulis, pada KTSP berisi tema kebersihan, ternyata dalam buku teks berisi materi menulis tentang arane dolanan. Materi pokok wulangan 8 semester genap yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” meliputi 4 aspek tema yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian materi pokok yang terdapat dalam KTSP dan materi buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” hanya satu yang sesuai yaitu pada aspek menulis. Jika dicermati materi wulangan 8 ternyata semua aspek bertema kebersihan.
55
Materi wulangan 8 dengan tema kebersihan dalam buku teks yaitu berisi bacaan njaga resiking awak terdapat pada aspek menyimak. Materi menjelaskan cerita bergambar Teti lan Beno tentang resikan terdapat dalam aspek berbicara. Materi bacaan ngimpi tentang arti penting resikan termuat dalam aspek membaca. Materi menulis latin tentang griyanipun Bima terdapat dalam aspek menulis. Kondisi tersebut menunjukkan dalam materi wulangan 8 tidak sesuai jika ditinjau dari KTSP. Aspek menyimak pada KTSP berisi tema binatang, ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan njaga resiking awak. Ketidaksesuaian juga terdapat dalam aspek berbicara pada KTSP berisi tema wayang pandhawa lima, ternyata dalam buku teks berisi materi menjelaskan cerita bergambar Teti lan Beno tentang resikan. Ketidaksesuaian berikutnya dalam aspek membaca pada KTSP berisi tema permaianan tradisional, ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan ngimpi tentang arti penting resikan. Dari uraian di atas diketahui bahwa kesesuaian tema yang terdapat dalam KTSP dan materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” hanya satu aspek yang sesuai dari setiap wulangan. Materi pokok yang terdapat pada semester ganjil dan semester genap terdiri dari 8 wulangan meliputi 4 wulangan dalam semester ganjil dan 4 wulangan dalam semester genap. Setiap wulangan meliputi 4 aspek keterampilan berbahasa yaitu aspek menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kesesuaian materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan tema dalam KTSP mempunyai tingkat rata-rata kesesuaian yakni 25%. Nilai ubah kesesuaian adalah E atau dapat dikatakan sangat kurang sesuai. Materi
56
pokok dalam buku teks sangat kurang sesuai dikarenakan dalam setiap wulangan hanya satu materi saja yang sesuai dengan KTSP.
B. Pembahasan 1. Kesesuaian Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP Kesesuaian buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan aspek keterampilan berbahasa pada KTSP dapat ditinjau dari standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Dalam mengkaji kesesuaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dilakukan dengan mengecek kesesuaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam buku teks “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan yang tercantum dalam KTSP. Hasil kesesuaian buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah sebagai berikut. a. Standar Kompetensi Standar kompetensi yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dari aspek keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca dan menulis berdasarkan perhitungan kesesuaian adalah 100%. Hasil hitungan tersebut berdasarkan kriteria kesesuaian adalah sangat sesuai. Hal ini dibuktikan juga dengan standar kompetensi yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” semua sama dengan standar kompetensi KTSP. Kesesuaian tersebut ditemukan yakni pada semester ganjil dan semester genap. Kesesuaian standar kompetensi yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP sebagai berikut.
57
Kesesuaian standar kompetensi yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa
Gagrag
Anyar”
dengan
KTSP
dalam
aspek
menyimak
adalah
“mengungkapkan gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa” terdapat pada wulangan 1 semester ganjil dan wulangan 5 semester genap. Hasil persentase kesesuaian standar kompetensi buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP adalah 100% , hal ini menunjukkan kriteria sangat sesuai. Kesesuaian standar kompetensi yang terdapat pada buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP dalam aspek berbicara yaitu “mengungkapkan gagasan wacana lisan sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa” terdapat pada wulangan 2 semester ganjil dan wulangan 6 semester genap. Hasil perhitungan kesesuaian standar kompetensi buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP adalah 100% menunjukkan kriteria sangat sesuai. Kesesuaian standar kompetensi yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada aspek membaca dengan KTSP ialah “memahami wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa” terdapat pada wulangan 3 semester ganjil dan wulangan 7 semester genap. Hasil kesesuaian standar kompetensi dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP adalah 100% , hal ini menunjukkan kriteria sangat sesuai. Kesesuaian standar kompetensi yang terdapat pada buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP dalam aspek menulis ialah “mengungkapkan gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa” terdapat pada wulangan 4 semester ganjil dan wulangan 8 semester genap. Hasil
58
kesesuaian standar kompetensi dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP adalah 100% , hal ini menunjukkan kriteria sangat sesuai. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa standar kompetensi yang meliputi 4 aspek keterampilan berbahasa dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP mempunyai tingkat rata-rata kesesuaian yakni 100%. Secara keseluruhan standar kompetensi dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP memiliki nilai ubah kesesuaian adalah A. Kriteria kesesuaian standar kompetensi adalah sangat sesuai. b. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar yang terdapat dalam KTSP tidak semua dieksplisitkan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”. Berdasarkan hasil hitung, kesesuaian kompetensi dasar dalam aspek menyimak, berbicara, membaca dan menulis rata-rata kesesuaian secara keseluruhan adalah 100%. Berdasarkan kriteria kesesuaian kompetensi dasar antara buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat sesuai. Kompetensi dasar dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP hanya satu aspek saja yang sesuai pada setiap wulangan. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini ternyata satu kompetensi dasar dijadikan tema pada setiap wulangan. Hal ini ditunjukkan dalam setiap aspek keterampilan berbahasa berikut. 1. Menyimak Kompetensi dasar pada aspek menyimak yang terdapat dalam KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” terdapat 2 kesamaan. Kompetensi dasar dalam buku teks maupun dalam KTSP yakni memahami dongeng yang dibacakan
59
atau melalui berbagai media, dan memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media. Kompetensi dasar dalam buku teks wulangan 1 semester ganjil yaitu memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media, sesuai dengan kompetensi dasar dalam KTSP semester ganjil ke 1.1 yaitu memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media. Kompetensi dasar dalam buku teks wulangan 5 semester genap yaitu memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media, sesuai dengan kompetensi dasar pada KTSP ke 5.1 semester genap yaitu memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media. Kompetensi dasar dalam aspek menyimak yang tidak sesuai sebagai berikut. Kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 2.1 mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat, dalam buku teks wulangan 2 tidak dieksplisitkan. Kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 3.1 memahami dan melagukan tembang dolanan, dalam buku teks wulangan 3 tidak dieksplisitkan. Kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 4.1 menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar, dalam buku teks wulangan 4 tidak dieksplisitkan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar semester genap aspek menyimak dalam KTSP yaitu 6.1 menceritakan tokoh wayang pandhawa lima, dalam buku teks wulangan 6 tidak dieksplisitkan. Selanjutnyaketidak sesuaian kompetensi dasar semester genap dalam KTSP yaitu 7.1 memahami wacana tulis permainan tradisional, dalam buku teks wulangan 7 tidak dieksplisitkan. Ketidaksesuaian
60
x100% = 100%. Jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara kompetensi dasar dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat sesuai. Hal ini dibuktikan dengan kompetensi dasar dalam “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 1 dan 5 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP. Adapun kesesuaian kompetensi dasar wulangan 1 dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP adalah memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media, siswa diminta mendengarkan dongeng tentang jangkrik karo uler. Kesesuaian kompetensi dasar wulangan 5 dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP yaitu memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media, siswa diminta menyimak cerita tentang ingon-ingone bima. 2. Berbicara Kompetensi dasar dalam aspek berbicara yang terdapat dalam KTSP dan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” terdapat 2 kesamaan. Kompetensi dasar dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” maupun dalam KTSP yakni mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat, dan menceritakan tokoh wayang pandhawa lima.
kompetensi dasar semester genap dalam KTSP yaitu 8.1 menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar, dalam buku teks wulangan 8 tidak dieksplisitkan. Hasil hitung kesesuaian kompetensi dasar dalam aspek menyimak antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu, K =
61
Kompetensi dasar dalam buku teks wulangan 2 semester ganjil yaitu mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat, sesuai dengan kompetensi dasar semester ganjil ke 2.1 dalam KTSP yaitu mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat. Kompetensi dasar dalan buku teks wulangan 6 semester genap yaitu menceritakan tokoh wayang pandhawa lima, sesuai dengan kompetensi dasar semester genap ke 6.1 pada KTSP yaitu menceritakan tokoh wayang pandhawa lima. Ketidaksesuaian kompetensi dasar terdapat dalam aspek berbicara semester ganjil antara lain. Kompetensi dasar dalam KTSP yaitu 1.1 memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media, dalam buku teks wulangan 1 tidak dieksplisitkan. Selanjutnya ketidaksesuaian kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 3.1 memahami dan melagukan tembang dolanan, dalam buku teks wulangan 3 tidak dieksplisitkan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 4.1 menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar, dalam buku teks wulangan 4 tidak dieksplisitkan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar pada aspek berbicara dalam KTSP 5.1 semester genap yaitu memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media, dalam buku teks wulangan 5 tidak dieksplisitkan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar semester genap dalam KTSP yaitu 7.1 memahami wacana tulis permainan tradisional, dalam buku teks wulangan 7 tidak dieksplisitkan. Selanjutnya ketidaksesuaian kompetensi dasar semester genap dalam KTSP yaitu 8.1 menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar, dalam buku teks wulangan 8 tidak dieksplisitkan.
62
x100% = 100%. Jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara kompetensi dasar dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat sesuai.. Hal ini dibuktikan dengan kompetensi dasar dalam “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 2 dan 6 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP. Adapun kesesuaian kompetensi dasar wulangan 2 dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan kompetensi dasar dalam KTSP adalah mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat, siswa diminta menjadi pemeran tokoh dalam pacelathon. Pada wulangan 6 adalah menceritakan tokoh wayang pandhawa lima, siswa diminta memperhatikan gambar wayang, menirukan bacaan tentang wayang, dan menceritakan tentang satriya pandhawa dengan basa krama. 3. Membaca Kompetensi dasar dalam aspek membaca yang terdapat dalam KTSP dan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” terdapat 2 kesamaan. Kompetensi dasar dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” maupun dalam KTSP yakni memahami dan melagukan tembang dolanan, dan memahami wacana tulis permainan tradisional. Kompetensi dasar dalam buku teks wulangan 3 semester ganjil kompetensi dasarnya yaitu memahami dan melagukan tembang dolanan, sesuai dengan kompetensi dasar ke 3.1 semester ganjil dalam KTSP yaitu memahami dan melagukan tembang dolanan. Kompetensi dasar dalan buku teks wulangan 7
Hasil hitung kesesuaian dalam aspek berbicara kompetensi dasar antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu K =
63
x100% = 100%. Jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara kompetensi dasar dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat sesuai. Hal ini
semester genap yaitu memahami wacana tulis permainan tradisional, sesuai dengan kompetensi dasar semester genap ke 7.1 dalam KTSP yaitu memahami wacana tulis permainan tradisional. Ketidaksesuaian kompetensi dasar yang terdapat dalam aspek membaca sebagai berikut. Kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 1.1 memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media, dalam buku teks wulangan 1 tidak dieksplisitkan. Kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 2.1 mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat, dalam buku teks wulangan 2 tidak dieksplisitkan. Kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 4.1 menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar, dalam buku teks wulangan 4 tidak dieksplisitkan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar pada aspek membaca dalam KTSP 5.1 semester genap yaitu memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media, dalam buku teks wulangan 5 tidak dieksplisitkan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar semester genap dalam KTSP yaitu 6.1 menceritakan tokoh wayang pandhawa lima, dalam buku teks wulangan 6 tidak dieksplisitkan. Selanjutnya ketidaksesuaian kompetensi dasar semester genap dalam KTSP yaitu 8.1 menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar, dalam buku teks wulangan 8 tidak dieksplisitkan. Hasil hitung kesesuaian kompetensi dasar dalam aspek membaca antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu, K =
64
dibuktikan dengan kompetensi dasar dalam “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 3 dan 7 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP. Adapun kesesuaian kompetensi dasar wulangan 3 dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan kompetensi dasar dalam KTSP adalah memahami dan melagukan tembang dolanan, siswa diminta membaca bacaan tentang dolanan cublak-cublak suweng, dan melagukan tembang cublak-cublak suweng. Kesesuaian kompetensi dasar wulangan 7 dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP yaitu memahami wacana tulis permainan tradisional, siswa diminta membaca bacaan tentang dolanan jamuran, melagukan tembang jamuran. 4. Menulis Kompetensi dasar dalam aspek menulis yang terdapat dalam KTSP dan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” terdapat 2 kesamaan. Kompetensi dasar dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” maupun dalam KTSP yakni menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar, dan menulis wacana kebersihan dengan ejaan yang benar. Kompetensi dasar dalam buku teks wulangan 4 semester ganjil kompetensi dasarnya yaitu menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar, sesuai dengan kompetensi dasar semester ganjil ke 4.1 dalam KTSP yaitu menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar. Kompetensi dasar dalan buku teks wulangan 8 semester genap yaitu menulis wacana kebersihan dengan ejaan yang benar, sesuai dengan kompetensi dasar semester genap ke 8.1 dalam KTSP yaitu menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar.
65
x100% = 100%. Jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara kompetensi dasar dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat sesuai. Hal ini dibuktikan dengan kompetensi dasar dalam “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 4 dan 8 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP.
Ketidaksesuaian kompetensi dasar yang terdapat dalam aspek menulis sebagai berikut. Ketidaksesuaian kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 1.1 memahami dongeng yang dibacakan atau melalui berbagai media, dalam buku teks wulangan 1 tidak dieksplisitkan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 2.1 mengucapkan dan menjawab salam sesuai unggah-ungguh bahasa yang tepat, dalam buku teks wulangan 2 tidak dieksplisitkan. Selanjutnya ketidaksesuaian kompetensi dasar semester ganjil dalam KTSP yaitu 3.1 memahami dan melagukan tembang dolanan, dalam buku teks wulangan 3 tidak dieksplisitkan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar pada aspek menulis dalam KTSP 5.1 semester genap yaitu memahami wacana lisan binatang yang dibacakan atau melalui berbagai media, dalam buku teks wulangan 5 tidak dieksplisitkan. Ketidaksesuaian kompetensi dasar semester genap dalam KTSP yaitu 6.1 menceritakan tokoh wayang pandhawa lima, dalam buku teks wulangan 6 tidak dieksplisitkan. Selanjutnya Ketidaksesuaian kompetensi dasar semester genap dalam KTSP yaitu 7.1 memahami wacana tulis permainan tradisional, dalam buku teks wulangan 7 tidak dieksplisitkan. Hasil hitung kesesuaian kompetensi dasar
dalam aspek menulis antara
KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu, K =
66
Adapun kesesuaian kompetensi dasar wulangan 4 dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan kompetensi dasar dalam KTSP adalah menulis kalimat tumbuhan dengan ejaan yang benar, siswa diminta untuk menulis berdasarkan gambar tentang Bima, Siwi dan ibu Astuti yang sedang merawat tanaman dan menulis kalimat tentang tanduran. Pada wulangan 8 adalah menulis wacana kebersihan dengan ejaan yang benar, siswa diminta membaca bacaan tentang griyanipun Bima kemudian menulis dari bacaan tentang griyanipun Bima dengan huruf latin, menulis keadaan rumah serta menulis kalimat dengan basa krama. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar pada semester ganjil dan semester genap yang terdiri dari 8 wulangan meliputi aspek menyimak, berbicara, membaca dan menulis dalam buku teks dengan kompetensi dasar dalam KTSP rata-rata kesesuaian yakni 100%. Nilai ubah kesesuaian kompetensi dasar antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP adalah A. Kriteria tersebut menunjukkan tingkat kesesuaian yang sangat sesuai. Kompetensi dasar dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sangat sesuai dikarenakan dalam setiap wulangan hanya satu aspek kompetensi dasar yang sesuai dengan KTSP.
2. Kesesuaian Materi Buku Teks dengan KTSP Kesesuaian Tema dalam KTSP tidak semua sama dengan materi yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar”. Berdasarkan perhitungan hasil kesesuaian materi pokok dalam aspek menyimak, aspek berbicara, aspek
67
membaca, dan aspek menulis diperoleh ata-rata kesesuaian materi pokok adalah 25%. Berdasarkan kriteria kesesuaian materi pokok antara buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP adalah sangat kurang sesuai. Kesesuaian materi pokok antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dalam setiap wulangan diuraikan sebagai berikut. Materi pokok wulangan 1 dalam aspek menyimak yang terdapat pada KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” adalah sama. Materi pokok yang sesuai antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu dongeng. Kesesuaian materi pokok dalam KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” mencapai 25%. jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat kurang sesuai. Materi yang terdapat dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 1 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian materi wulangan 1 semester ganjil dibuktikan dengan materi dalam KTSP aspek menyimak yaitu dongeng dan dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” terdapat materi dongeng tentang jangkrik karo uler yang harus disimak oleh siswa dan disertai soal latihan tentang dongeng tersebut (halaman 2). Ketidaksesuaian materi pokok wulangan 1 yaitu materi pada aspek berbicara dalam KTSP berisi Salam sedangkan dalam buku teks berisi materi tembang, dan cerita ratu baya lan kethek. Ketidaksesuaian berikutnya pada aspek membaca dalam KTSP berisi materi tembang dolanan, ternyata dalam buku teks berisi materi cerita kucing sing srakah. Selanjutnya ketidak sesuaian pada aspek menulis
68
dalam KTSP berisi materi tumbuhan, sedangkan dalam buku teks berisi materi menulis latin kalimat tentang binatang. Materi pokok wulangan 2 dalam aspek berbicara yang terdapat pada KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” adalah sama. Materi pokok yang sesuai antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu salam. Kesesuaian materi pokok dalam KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” mencapai 25%, sehingga jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat kurang sesuai. Materi yang terdapat dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 2 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian materi dibuktikan dengan materi dalam KTSP aspek berbicara yaitu salam. Kesesuaian materi dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” terdapat materi bacaan uluk salam yang harus dibaca oleh siswa, dan disertai soal latihan (halaman 17-19). Ketidaksesuaian materi pokok wulangan 2 yaitu materi pada aspek menyimak dalam KTSP berisi dongeng ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan wayah esuk. Ketidaksesuaian berikutnya pada aspek membaca dalam KTSP berisi tembang dolanan ternyata dalam buku teks berisi bacaan pakdhe rawuh. Selanjutnya ketidaksesuaian pada aspek menulis dalam KTSP berisi materi tumbuhan sedangkan dalam buku teks berisi materi menulis cerita tentang uluk salam. Materi pokok wulangan 3 dalam aspek membaca yang terdapat pada KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” adalah sama. Materi pokok yang
69
sesuai antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu tembang dolanan. Kesesuaian materi pokok dalam KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” mencapai 25%, sehingga jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat kurang sesuai. Materi yang terdapat dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 3 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian materi dibuktikan dengan materi dalam KTSP aspek membaca yaitu tembang dolanan. Kesesuaian materi dalam buku teks berisi materi bacaan dolanan cublak-cublak suweng, dan tembang dolanan cublak-cublak suweng, siswa diminta membaca bacaan dolanan cublak-cublak suweng, mengerjakan soal latihan, dan melagukan tembang cublak-cublak suweng (halaman 33-34). Ketidaksesuaian materi pokok wulangan 3 yaitu aspek menyimak dalam KTSP berisi materi dongeng ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan tembang dolanan. Ketidaksesuaian berikutnya pada aspek berbicara dalam KTSP berisi materi salam ternyata dalam buku teks berisi materi melagukan tembang pitik tukung. Selanjutnya ketidaksesuaian pada aspek menulis dalam KTSP berisi materi tumbuhan sedangkan dalam buku teks berisi materi melagukan tembang kodhok ngorek, dan menulis tembang kodhok ngorek. Materi pokok wulangan 4 dalam aspek menulis yang terdapat pada KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” adalah sama. Materi pokok yang sesuai antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu tumbuhan. Kesesuaian materi pokok dalam KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” mencapai 25%, sehingga jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara
70
materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat kurang sesuai. Materi yang terdapat dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 4 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian materi dibuktikan dengan materi dalam KTSP aspek menulis yaitu materi tumbuhan. Kesesuaian materi dalam buku teks berisi materi menulis tentang tanduran, siswa diminta untuk menulis berdasarkan gambar tentang Bima, Siwi dan ibu Astuti yang sedang merawat tanaman, dan siswa diminta menulis kalimat tentang tanduran (halaman 49-50). Ketidaksesuaian materi pokok wulangan 4 yaitu aspek menyimak dalam KTSP berisi materi dongeng ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan nenandur. Ketidaksesuaian berikutnya pada aspek berbicara dalam KTSP berisi materi salam ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan jenenge wit utawa tanduran, dan melagukan tembang ayo nandur. Selanjutnya ketidaksesuaian pada aspek membaca dalam KTSP berisi materi tembang dolanan ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan pekarangane pak Budiman. Materi pokok wulangan 5 semester genap dalam aspek menyimak yang terdapat pada KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” adalah sama. Materi pokok yang sesuai antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu binatang. Kesesuaian materi pokok dalam KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” mencapai 25%, sehingga jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat kurang sesuai. Materi yang terdapat dalam buku“Sinau
71
Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 5 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian materi dibuktikan dengan materi dalam KTSP aspek menyimak yaitu materi binatang. Kesesuaian materi dalam buku teks yaitu materi cerita ingon-ingone Bima dan disertai latihan soal yang harus dijawab dengan basa krama oleh siswa (halaman 60). Ketidaksesuaian materi pokok wulangan 5 yaitu materi pada aspek berbicara dalam KTSP berisi binatang ternyata dalam buku teks berisi materi arane swara kewan, menirukan suara kewan, dan melagukan tembang dolanan menthog-menthog. Ketidaksesuaian berikutnya pada aspek membaca dalam KTSP berisi materi permainan tradisional, ternyata dalam buku teks berisi materi membaca bacaan makani ingon. Selanjutnya ketidaksesuaian pada aspek menulis dalam KTSP berisi materi kebersihan ternyata dalam buku teks berisi materi menulis tentang nama hewan. Materi pokok wulangan 6 dalam aspek berbicara yang terdapat pada KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” adalah sama. Materi pokok yang sesuai antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu wayang pandhawa lima. Kesesuaian materi pokok dalam KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” mencapai 25%, sehingga jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat kurang sesuai. Materi yang terdapat dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 6 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP.
72
Kesesuaian materi dibuktikan dengan materi dalam KTSP aspek berbicara yaitu wayang pandhawa lima. Kesesuaian materi dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” terdapat materi wayang pandhawa lima. siswa diminta memperhatikan gambar wayang, menirukan bacaan tentang wayang dan menceritakan wayang pandhawa lima dengan basa krama (halaman 75-76). Ketidaksesuaian materi pokok wulangan 6 yaitu materi pada aspek menyimak dalam KTSP berisi binatang ternyata dalam buku teks berisi materi cerita tentang pandhawa. Ketidaksesuaian berikutnya pada aspek membaca dalam KTSP berisi permainan tradisional ternyata dalam buku teks berisi bacaan wayang pandhawa lima. Selanjutnya ketidaksesuaian pada aspek menulis dalam KTSP berisi materi kebersihan sedangkan dalam buku teks berisi materi menulis latin tentang wayang. Materi pokok wulangan 7 dalam aspek membaca yang terdapat pada KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” adalah sama. Materi pokok yang sesuai antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu permainan tradisional. Kesesuaian materi pokok dalam KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” mencapai 25%, sehingga jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat kurang sesuai. Materi yang terdapat dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 7 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian materi dibuktikan dengan materi dalam KTSP aspek membaca yaitu materi permainan tradisional. Kesesuaian materi dalam buku teks berisi
73
materi membaca bacaan dolanan jamuran, menjawab soal latihan, dan membaca teks tembang jamuran, kemudian siswa diminta melagukannya (halaman 90-92). Ketidaksesuaian materi pokok wulangan 7 yaitu aspek menyimak dalam KTSP berisi materi binatang ternyata dalam buku teks berisi materi cerita tentang dolanan saka kulit jeruk. Ketidaksesuaian berikutnya pada aspek berbicara dalam KTSP berisi materi wayang pandhawa lima ternyata dalam buku teks berisi materi tembang dolanan padhang mbulan, dan prau cilik. Selanjutnya ketidaksesuaian pada aspek menulis dalam KTSP berisi materi kebersihan sedangkan dalam buku teks berisi materi menulis tentang arane dolanan. Materi pokok wulangan 8 dalam aspek menulis yang terdapat pada KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” adalah sama. Materi pokok yang sesuai antara KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” yaitu tumbuhan. Kesesuaian materi pokok dalam KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” mencapai 25%, sehingga jika didasarkan pada kriteria kesesuaian antara materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dan KTSP adalah sangat kurang sesuai. Materi yang terdapat dalam buku“Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” pada wulangan 8 sesuai dengan yang terdapat dalam KTSP. Kesesuaian materi dibuktikan dengan materi dalam KTSP aspek menulis yaitu materi kebersihan. Kesesuaian materi dalam buku teks berisi materi resikan, yaitu siswa diminta untuk menulis tentang griyanipun Bima dengan huruf latin, menulis keadaan rumah serta menulis kalimat dengan basa krama (halaman 106108).
74
x 100% =
Ketidaksesuaian materi pokok wulangan 8 yaitu aspek menyimak dalam KTSP berisi materi binatang ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan njaga resiking awak. Ketidaksesuaian berikutnya pada aspek berbicara dalam KTSP berisi materi wayang pandhawa lima ternyata dalam buku teks berisi materi menjelaskan cerita bergambar Teti lan Beno. Selanjutnya ketidaksesuaian pada aspek membaca dalam KTSP berisi materi permainan tradisional ternyata dalam buku teks berisi materi bacaan tentang ngimpi. Dari uraian di atas diketahui bahwa kesesuaian materi pokok yang terdapat dalam KTSP dan buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” hanya satu aspek yang sesuai dari setiap wulangan. Hasil penghitung kesesuaian dari tabel materi pokok adalah sebagai berikut: K
=
75
Berdasarkan hitungan dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa materi pokok yang terdapat pada semester ganjil dan semester genap terdiri dari 8 wulangan. Delapan wulangan meliputi 4 wulangan dalam semester ganjil dan 4 wulangan dalam semester genap. Setiap wulangan meliputi 4 aspek keterampilan berbahasa yaitu aspek menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kesesuaian materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan materi dalam KTSP mempunyai tingkat rata-rata kesesuaian yakni 25%. Nilai ubah kesesuaian adalah E atau dapat dikatakan sangat kurang sesuai. Materi pokok dalam buku teks sangat kurang sesuai dikarenakan dalam setiap wulangan hanya satu materi saja yang sesuai dengan KTSP. Dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” terdapat pula materi tambahan yakni materi ajar basa didalam materi memuat bausastra cilik, dan kawruh. Materi tambahan ajar basa terdapat dalam setiap wulangan yang terdiri dari 8 materi pembelajaran. Materi tambahan antara lain dalam Materi semester ganjil wulangan 1 “Basa kramane angka, kamus tentang dongeng, pengetahuan tentang berbagai macam bentuk dongeng”. Materi wulangan 2 “Aksara gedhe (huruf kapital) lan tandha ceceg titik(.), Kamus dalam materi uluk salam, penjabaran tentang materi uluk salam yaitu pakurmatan”. Materi wulangan 3 “Tandha pakon(!) lan tandha pitakon(?), kamus tentang materi tembang dolanan, Arane anak kewan”. Materi wulangan 4 “Kene-kono-kana, kamus tentang materi tanduran, pengetahuan tentang araning wit, araning pentil utawa kembang”. Materi semester genap wulangan 5 “Tembung ngoko lan krama, kamus tentang materi maneka warna kewan, pengetahuan tentang kewan galak dan
76
kewan ora galak”. Materi wulangan 6 ”Tembung pitakon, kamus tentang materi wayang pandhawa lima, pengetahuan tentang punakawan dan kurawa “. Materi wulangan 7 “Tandha strip (-) lan tandha koma (,), kamus tentang dolanan, pengetahuan tentang aneka macan dolanan tradhisional”. Selanjutnya materi wulangan 8 “Tembung kosok balen, kamus tentang materi resikan, pengetahuan tentang resikan”.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Hasil kesesuain antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP telah dipaparkan pada pembahasan bab sebelumnya. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Hasil kesesuaian standar kompetensi yang terdapat dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sangat sesuai dengan KTSP. Kesesuaian standar kompetensi dalam buku teks dengan KTSP rata-rata kesesuaiannya mencapai 100% dengan nilai ubah A menunjukkan kriteria sangat sesuai. Hasil kesesuaian buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP dari aspek kompetensi dasar adalah sebagai berikut. Kompetensi dasar yang terdapat pada semester ganjil dan semester genap yang terdiri dari 8 wulangan. 8 wulangan meliputi aspek menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kompetensi dasar dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP mempunyai tingkat rata-rata kesesuaian yakni 100%. Nilai ubah kesesuaian adalah A, kriteria tersebut menunjukkan tingkat kesesuaian sangat sesuai. Kompetensi dasar dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sangat sesuai dikarenakan dalam setiap wulangan satu kompetensi dasar yang sesuai dengan KTSP. 2. Kesesuaian materi pokok dalam buku teks dengan KTSP adalah sebagai berikut. Materi pokok terdapat pada semester ganjil dan semester genap yang
77
78
terdiri dari 8 wulangan meliputi aspek menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Materi dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP diperoleh hasil rata-rata kesesuaian yakni 25%. Nilai ubah kesesuaian materi pokok adalah sangat kurang sesuai antara buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP. Materi pokok dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sangat kurang sesuai dikarenakan dalam aspek keterampilan berbahasa pada setiap wulangan hanya satu materi saja yang sesuai dengan tema dalam KTSP. Hasil kesesuaian standar kompetensi, kompetesi dasar, dan materi dalam buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” dengan KTSP SD kelas 2 adalah sesuai. Buku “Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar” sesuai dan layak digunakan sebagai sarana pembelajaran khususnya di SD kelas 2. B. Saran Berdasarkan dari simpulan penelitian maka dapat disarankan sebagai berikut. 1. Sekolah Hendaknya sekolah lebih selektif dalam menggunakan buku pendamping materi yang digunakan, sehingga buku tersebut benar-benar dapat lebih menambah wawasan dan pengetahuan kepada siswa. 2. Guru Hendaknya Guru memilih dan menggunakan buku pendamping materi Pelajaran Bahasa Jawa yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di daerah
79
masing-masing. Buku pendamping yang sesuai berguna dalam meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Jawa. 3. Siswa Hendaknya siswa lebih jeli dan lebih teliti dalam memilih buku yang digunakan sebagai sumber belajar serta sesuai kurikulum yang berlaku, sehingga termotivasi dalam belajar. 4. Penerbit Hendaknya penerbit tidak mudah menerbitkan buku-buku yang tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku hanya pertimbangan bisnis semata, tanpa memikirkan manfaat yang diterima oleh pengguna buku tersebut. 5. Penulis Buku Dalam menulis sebuah buku sebaiknya materi-materinya disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku. Benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pembeli. Jika penulis ingin menambahkan materi sebaiknya tidak menyimpang dari kurikulum yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Ansyar, Mohd., dan Nurtain. 1992/1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Nawawi, Hadari. 1996. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial (Cet. 6). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Haryono, dkk. 2011. Sinau Basa Jawa Gagrag Anyar Kelas II SD/MI. Yogyakarta: Yudhistira. Hastuti PH, Sri. 1974. Buku Teks (Text Book). Ceramah di depan Guru-Guru Proyek Perintis sekolah Unit II IKIP Yogyakarta. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sanjaya. Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2011. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, S. 1982. Teknologi Pendidikan. Bandung : Alumni/Jemmers. Noeng, Muhadjir. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rake Sarasin. Nurgiyantoro, B. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Prihatinah, Esti. 2012. Keterbacaan Wacana dalam Buku Teks “Marsudi Basa lan Sastra Jawa Anyar” Kelas VIII Untuk Pembelajaran Bahasa Jawa Sekolah Menengah Pertama. Skripsi S1. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni UNY. Subandijah. 1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
80
81
Subrata, Sumadi Surya. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali. Suparmini, Harum. 2000. Analisis Kesesuaian Buku Ajar Pelengkap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 SMU dengan GBPP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 SMU Kurikulum 1994. Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. Tohirin. 2012. Metode penelitian Kualitatif : Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Umar, Tirtarahardja, dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT rineka Cipta. Utomo, Ery, dkk. 1997. Pokok-Pokok Pengertian dan Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal. Jakarta : Depdikbud. Widyanto, Anto. 2009. Analisis Kesesuaian Buku Ajar PKN SMP Kelas VII Terbitan Penerbit Erlangga dengan Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Di Daerah Kota Yogyakarta. Skripsi S1. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Materi Tambahan No. Materi 1 Basa kramane angka
Bausastra cilik kawruh 2
Aksara gedhe(huruf kapital) lan tandha ceceg titik(.)
Bausastra cilik kawruh 3
Tandha pakon(!) lan tandha pitakon(?) Bausastra cilik kawruh
4
Kene, kono, kana
Bausastra cilik kawruh
Penjelasan Keterangan 1. Balenana wulangan kelas siji. Tuladha: 1- siji - setunggal 2. Wacanen banjur apalna Wulangan 1 Tuladha :11- sewelas – sewelas Halaman 9Kamus berkaitan dengan materi 11 dongeng Pengetahuan tentang berbagai macam bentuk dongeng 1. Aksara gedhe: - miwiti ukara( Omah) - jenenge uwong (Ina) - jenenge dina (Minggu) - jenenge sasi (Asgustus) - jenenge papan (Semarang) Wulangan 2 - nulis judul (Buku Basa Jawa) Halaman 222. Tandha titik (.): 25 Tuladha:Tini numpak pit. 3.Terdapat soal latihan berkaiatan dengan materi. Kamus dalam materi uluk salam Penjabaran tentang materi uluk salam, yakni pakurmatan Tandha pakon iku ukara kang isine prentah. Tandha pitakon ukara kang isine Wulangan 3 pitakon. Halaman 35Kamus berkaitan dengan materi 38 tembang dolanan Arane anak kewan Tuladha: anak baya (krete) Nuduhake papan panggonan kene:kanggo nuduhke papan kang cedhak. Kono: kanggo nuduhke kang rada adoh. Wulangan 4 Kana: kango nuduhke kang adoh. Halaman 50Terdapat soal latihan. 52 kamus berkaiatan dengan materi tanduran Pengetahuan tentang araning wit, araning pentil utawa kembang
82
83
Lanjutan lampiran 1 No. Materi 5 Tembung ngoko lan krama Bausastra cilik kawruh 6
Tembung pitakon
Bausastra cilik kawruh 7
Tandha strip (-) lan tandha koma (,) Bausastra cilik kawruh
8
Tembung kosok balen Bausastra cilik kawruh
Penjelasan
Keterangan
Tuladha: adus (ngoko) siram(krama) Wulangan 5 Kamus berkaiatan dengan materi Halaman 67maneka warna kewan 68 Pengetahuan tentang kewan galak dan kewan ora galak Apa(kanggo barang utawa kewan) Sapa(kango jeneng wong) Kapan( kanggo wektu) Ing endi(kanggo papan panggonan) Wulangan 6 Pira(kanggo cacah barang utawa rega) Halaman 80Kamus berkaiatan dengan materi 83 pandhawa lima Pengetahuan tentang punakawan dan kurawa Tandha strip kanggo nulis tembung kang dibaleni. Wulangan 7 Tandha koma kanggo misahke rincian. Halaman 94Kamus berkaiatan dengan dolanan 96 Pengetahuan tentang aneka macan dolanan tradhisional Tulada: adhem>< panas Wulangan 8 Halaman Kamus tentang materi resikan 108-110 Pengetahuan tentang resikan