KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET Rr.Djarwanti Rahayu Pipin Sudjarwo Pusat Radioisotop Dan Radiofarmaka – BATAN, Gedung 11 kawasan Puspiptek Serpong Sekretaris Panitia Keselamatan PT Batan Teknologi ( Persero ) Tahun 2010 Dan 2011 email :
[email protected] Suhaedi Muhammad Pusat Teknologi Keselamatan Dan Metrologi Radiasi – BATAN Pasar Jum’at Manajer Keselamatan PT Batan Teknologi ( Persero ) Tahun 1996 – 2012 Anggota Panitia Keselamatan PT Batan Teknologi ( Persero ) Tahun 2010 Dan 2011 email :
[email protected]
ABSTRAK : KAJIAN ASPEK KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET. Sesuai dengan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 11 Tahun 2007 tentang Ketentuan Keselamatan Instalasi Nuklir Non Reaktor, Pengusaha Instalasi Nuklir (PIN) atau Pemegang Izin (PI) berkewajiban untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan keselamatan yang mampu menjamin pengoperasian instalasi yang ada di bawah kewenangannya berjalan dalam batas – batas keselamatan yang ditetapkan. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan proses produksi elemen bakar nuklir untuk reaktor riset dapat berjalan sesuai dengan batas – batas keselamatan, telah dilakukan kajian aspek keselamatan. Kajian yang dilakukan dengan menggunakan data – data yang ada pada Laporan Operasi Instalasi Produksi Elemen (IPEBRR) Periode Triwulan III Tahun 2010 yang sudah disampaikan ke Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) meliputi : laju paparan radiasi, tingkat kontaminasi permukaan, tingkat kontaminasi udara dan besarnya dosis eksterna yang diterima pekerja radiasi. Dari hasil kajian diperoleh bahwa nilai laju paparan radiasi, tingkat kontaminasi permukaan, tingkat kontaminasi udara dan besarnya dosis eksterna yang diterima pekerja radiasi masih jauh di bawah batas yang ditetapkan dan disimpulkan bahwa pelaksanaan proses produksi elemen bakar nuklir untuk reaktor riset berjalan dalam batas – batas keselamatan. Kata Kunci : Keselamatan, elemen bakar nuklir, reaktor riset ABSTRACT : STUDY ON THE SAFETY ASPECTS OF PRODUCTION FOR NUCLEAR REACTOR FUEL ELEMENT RESEARCH. In accordance with Regulation No. 11 Head Bapeten 2007 on the Safety of Nuclear Installations Conditions Non Reactors, Nuclear Installations Entrepreneurs (PIN) or the Permit Holder (PI) is obliged to establish and implement policies that ensure the safety of existing installations operating under the authority runs in boundaries - established safety limits. To find out whether the implementation of the production process of nuclear fuel elements for research reactors can be run in accordance with the limits - the limits of safety, safety ISBN 978-979-99141-5-6
349
studies have been carried out. Studies are performed using the data - data that existed at Element Production Installation Operations Report (IPEBRR) The period of the third quarter of 2010 which was submitted to the Agency for Nuclear Energy (Bapeten) include: the rate of radiation exposure, the level of surface contamination, air contamination levels and the magnitude external doses received by radiation workers. From the results of the study found that the rate of radiation exposure, the level of surface contamination, air contamination levels and the magnitude of the external doses received by radiation workers is still far below the limits set and concluded that the implementation process of the production of nuclear fuel elements for research reactors running in the limits of safety . Keywords: Safety, nuclear fuel elements, reactor research
350
ISBN 978-979-99141-5-6
permukaan, kontaminasi udara, dan
PENDAHULUAN Aspek keselamatan pada proses produksi elemen bakar untuk reaktor riset memegang peranan sangat penting agar
pelaksanaan
proses
produksi
tersebut tidak menimbulkan dampak radiologi baik bagi fasilitas, pekerja radiasi, lingkungan maupun masyarakat. Untuk mewujudkan harapan tersebut, pemegang
izin
atau Pengusaha
Instalasi Nuklir ( PIN ) berkewajiban untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan
keselamatan
sesuai
BAPETEN Nomor 11 Tahun 2007 Ketentuan
Keselamatan
Instalasi Nuklir Non Reaktor khususnya pasal 7 : “ PIN harus menetapkan dan melaksanakan kebijakan keselamatan, kesehatan,
dan
lingkungan
Dari hasil pemantauan paparan radiasi,
kontaminasi
permukaan,
kontaminasi udara dan besarnya dosis eksterna yang diterima pekerja radiasi akan dievaluasi apakah nilainya masih dalam batas yang ditetapkan atau tidak. Bila ada nilai yang melebihi batas yang ditetapkan,
maka
harus
dilakukan
tindakan penanggulangan sesuai dengan ketentuan proteksi radiasi [5].
yang
ditetapkan di dalam Peraturan Kepala
tentang
penerimaan dosis radiasi personil [3].
METODOLOGI Metodologi
digunakan
dalam penyusunan tinjauan keselamatan pada proses produksi elemen bakar untuk reaktor riset ini adalah [1,2,3,4,5]: 1.
sesuai
Tinjauan
literatur
yang
dengan
keselamatan
terkait produksi
elemen bakar untuk reaktor riset.
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ” [1,2,3].
yang
2.
Kajian terhadap Laporan Operasi
Guna mengetahui sejauhmana
Instalasi Produksi Elemen Bakar
dampak radiologi yang terjadi akibat
Reaktor Riset (IPEBRR) khususnya
adanya proses produksi elemen bakar
periode Triwulan III Tahun 2010
nuklir untuk reaktor riset, dilakukan
yang sudah disampaikan ke Badan
kajian terhadap variabel – variabel
Pengawas
keselamatan yang meliputi : paparan
(BAPETEN ).
radiasi
daerah
kerja,
ISBN 978-979-99141-5-6
Tenaga
Nuklir
kontaminasi
351
3.
Pendalaman
Laporan
Analisis
Hasil pemantauan laju paparan
Keselamatan
Instalasi
Produksi
radiasi daerah kerja di IPEBRR pada
Elemen
Bakar
Reaktor
Riset
(IPEBRR).
saat berlangsungnya proses produksi elemen bakar nuklir untuk reaktor riset untuk periode triwulan III tahun 2010 sebagaimana yang sudah disampaikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
ke BAPETEN secara lengkap diberikan
Pemantauan Laju Paparan Radiasi
pada Tabel 1 [5]. Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai
Di Daerah Kerja Guna
memastikan
keselamatan
daerah
kerja
kondisi yang
digunakan untuk kegiatan produksi elemen bakar nuklir untuk reaktor riset dilakukan pemantauan laju paparan radiasi
dengan
menggunakan
survemeter radiasi yang telah dikalibrasi di Pusat Teknologi Keselamatan Dan Metrologi Radiasi ( PTKMR ) – Badan Tenaga Nuklir Nasional ( BATAN ) . Pemantauan
laju
paparan
radiasi
dilakukan di daerah kerja di IPEBRR yang terbagi ke dalam 3 zona yaitu :
laju paparan radiasi terbesar ada di R-41 yaitu sebesar 0,0740 mR/jam namun nilai ini masih jauh dibawah nilai zona yang ditetapkan untuk ruangan tersebut ( zona III dengan nilai batas laju paparan radiasi : 2,25 mR/jam – 3 mR/jam ) [4]. Dari nilai laju paparan radiasi ini, maka pelaksanaan produksi elemen bakar untuk reaktor riset tidak menimbulkan dampak radiologi dalam bentuk paparan radiasi yang berarti baik bagi
pekerja,
lingkungan
maupun
masyarakat.
zona I (daerah yang tidak digunakan untuk menangani bahan nuklir sama
Pemantauan Tingkat Kontaminasi
sekali),
Permukaan Daerah Kerja.
zona
II
(daerah
untuk
menangani uranium tertutup ) dan zona
Untuk mengetahui sejauhmana
III (daerah untuk menangani uranium
dampak
radiologi
khususnya
terbuka ) [4,5].
kontaminasi permukaan di daerah kerja IPEBRR akibat adanya proses produksi
352
ISBN 978-979-99141-5-6
elemen bakar untuk reaktor riset telah
Pemantauan Tingkat Kontaminasi
dilakukan
Udara Di Daerah Kerja.
pemantauan
tingkat
kontaminasi permukaan yang berasal dari
sumber
dengan
daerah kerja merupakan salah satu
menggunakan metode tes usap dan
variabel yang harus dipantau guna
pencacahan hasil tes usap [4,5].
memastikan bahwa daerah kerja di
Hasil
radiasi alpha
Tingkat kontaminasi udara di
pemantauan
tingkat
tempat dilakukannya proses produksi
kontaminasi permukaan di daerah kerja
elemen bakar nuklir untuk reaktor riset
di IPEBRR untuk periode triwulan III
benar – benar terjamin keselamatannya.
tahun 2010 sebagaimana yang sudah
Pemantauan tingkat kontaminasi udara
disampaikan
di daerah kerja
ke
BAPETEN
secara
lengkap diberikan pada Tabel 2 [5].
dilakukan dengan
menggunakan pompa staplex, kemudian
Dari Tabel 2 terlihat bahwa nilai
sampel hasil pemantauannya dicacah
tingkat kontaminasi permukaan terbesar
dengan
ada di R-41 sebesar 0,0488 Bq/cm2
scintillation alpha counter ( SAC ).
namun nilai ini masih jauh dibawah
Selanjutnya
batas nilai zona yang ditetapkan untuk
program komputer dapat ditentukan
ruangan tersebut ( zona III dengan batas
nilai tingkat kontaminasi udara [4,5].
tingkat kontaminasi permukaan untuk 2
menggunakan
Hasil
dengan
alat
cacah
menggunakan
pemantauan
tingkat
alpha < 0,37 Bq/cm ) [4]. Dari nilai
kontaminasi udara di daerah kerja di
tingkat kontaminasi permukaan ini,
IPEBRR untuk periode triwulan III
maka pelaksanaan produksi elemen
tahun 2010 sebagaimana yang sudah
bakar
disampaikan
untuk
reaktor
riset
tidak
menimbulkan dampak radiologi dalam bentuk kontaminasi permukaan berarti
khususnya
bagi
ke
BAPETEN
secara
lengkap diberikan pada Tabel 3 [5].
yang
Dari Tabel 3 terlihat bahwa nilai
pekerja,
tingkat kontaminasi udara terbesar ada
lingkungan maupun masyarakat [5].
di R-27 dan R-41 masing - masing sebesar 0,03137 Bq/m3 namun nilai ini masih jauh
dibawah batas yang
ditetapkan yaitu sebesar 20 Bq/m3 [4,5]. ISBN 978-979-99141-5-6
353
Dari nilai tingkat kontaminasi udara ini,
terlihat bahwa besarnya dosis yang
terlihat bahwa kontaminasi udara yang
diterima pekerja radiasi masih jauh di
terjadi akibat adanya produksi elemen
bawah nilai batas dosis triwulanan
bakar
sebesar 12,5 mSv [2,3,4,5].
untuk
reaktor
riset
tidak
menimbulkan dampak radiologi yang berarti
khususnya
bagi
pekerja,
lingkungan maupun masyarakat [5].
Selanjutnya bila menggunakan asumsi
Eksterna
Yang
Diterima
Pekerja Radiasi
yang diterima oleh pekerja radiasi yang terlibat dalam proses produksi elemen bakar nuklir untuk reaktor riset dapat
hasil evaluasi TLD – badge . Perkiraan besarnya dosis radiasi eksterna yang radiasi
dapat
ditentukan dengan perumusan [4] : D=
5
jam,
maka
dengan
menggunakan Tabel 1 dan persamaan
radiasi eksterna yang diterima oleh pekerja
( Paparan Radiasi x waktu kerja ) (1) 6000
Dengan paparan radiasi dalam satuan
radiasi
dalam
satu
hari
sebagaimana diberikan pada Tabel 5 [5].
ditentukan secara teoritis maupun dari
pekerja
radiasi
(1) dapat ditentukan besarnya dosis
Besarnya dosis radiasi eksterna
diterima
pekerja
melakukan pekerjaan dalam satu hari selama
Dosis
bahwa
Dari Tabel 5 terlihat bahwa dosis radiasi yang akan diterima oleh pekerja radiasi yang bekerja pada daerah
kerja
nilainya
masih
jauh
dibawah nilai batas dosis untuk 1 hari yaitu 0,08 mSv [2,3,4].
KESIMPULAN
mR/jam, waktu kerja dalam menit serta angka 6000 menyatakan faktor konversi dari mR ke mSv dan jam ke menit. Besarnya dosis eksterna yang diterima pekerja radiasi dari hasil
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat
ditarik
beberapa
kesimpulan
sebagai berikut : 1.
Nilai paparan radiasi untuk masing
evaluasi TLD ( Thermoluminesence
– masing daerah kerja di IPEBRR
Dosimeter ) – badge secara lengkap
nilainya masih jauh di bawah nilai
diberikan pada Tabel 4. Dari tabel 4
batas zona daerah kerja yang
354
ISBN 978-979-99141-5-6
2.
ditetapkan,
sehingga
menimbulkan
dampak
tidak radiologi
DAFTAR PUSTAKA 1.
yang berarti baik bagi pekerja,
01/Ka-BAPETEN/V-99
lingkungan maupun masyarakat.
Ketentuan
Nilai
Terhadap Radiasi.
tingkat
kontaminasi
permukaan untuk masing – masing
2.
Keselamatan
Kerja
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan dan
masih jauh di bawah nilai batas
Kesehatan Terhadap Pemanfaatan
zona daerah kerja yang ditetapkan,
Radiasi Pengion.
tidak
menimbulkan
3.
dampak radiologi yang berarti baik
4.
untuk masing – masing daerah
yang
tidak
Analisis
Keselamatan
Reaktor Riset ( IPEBRR ) Revisi 3,
jauh di bawah nilai batas zona kerja
Laporan
Instalasi Produksi Elemen Bakar
kerja di IPEBRR nilainya masih
Desember 2011.
ditetapkan, menimbulkan
dampak radiologi yang berarti baik bagi pekerja, lingkungan maupun
5.
Laporan Operasi Instalasi Produksi Elemen
Bakar
Reaktor
Riset
(IPEBRR ) Periode Triwulan III Tahun 2010.
masyarakat. Perkiraan
BAPETEN
Nuklir Non Reaktor.
Nilai tingkat kontaminasi udara
sehingga
Kepala
Ketentuan Keselamatan Instalasi
masyarakat.
daerah
Peraturan
Nomor 11 Tahun 2007 tentang
bagi pekerja, lingkungan maupun
4.
tentang
daerah kerja di IPEBRR nilainya
sehingga
3.
Keputusan Kepala BAPETEN No.
besarnya
nilai
dosis
eksterna yang diterima oleh pekerja radiasi dalam satu hari bila bekerja selama 5 jam, nilainya masih jauh di bawah nilai batas dosis yang diizinkan.
ISBN 978-979-99141-5-6
355
Tabel 1. Hasil Pemantauan Laju Paparan Radiasi Daerah Kerja Di IPEBRR Periode Triwulan III Tahun 2010 Yang Sudah Disampaikan Ke BAPETEN NO. 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
NOMOR RUANGAN R – 026 R – 027 R – 028 R – 031 R – 032 R – 037 R – 038A R – 038B R – 041 R – 042 R – 043 R – 044 R – 045 R – 047 R – 048 R – 049 **Gudang Uranium
KATEGORI ZONA RADIASI PAPARAN ZONA ( mR/jam ) III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 III 2,25 – 3 II 2,25 – 3 II 0,75-2,25
LAJU PAPARAN RADIASI ( mR/Jam ) JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
0.0267 0.0239 0.0219 0.0196 0.0165 0.0298 0.0218 0.0219 0.0740 0.0324 0.0238 0.0246 0.0309 0.0456 0.0234 0.0196 0.0238
0.0275 0.0263 0.0220 0.0198 0.0168 0.0320 0.0210 0.0214 0.0692 0.0336 0.0246 0.0236 0.0351 0.0247 0.0235 0.0197 0.210
0.0294 0.0295 0.0214 0.0218 0.0176 0.0296 0.0220 0.0217 0.0630 0.0316 0.0246 0.0226 0.0298 0.0246 0.0230 0.0184 0.0245
Tabel 2. Hasil Pemantauan Tingkat Kontaminasi Permukaan Di Daerah Kerja Di IPEBRR Periode Triwulan III Tahun 2010 Yang Sudah Disampaikan Ke BAPETEN NO.
NOMOR RUANGAN
01. 02. 03. 04. 05 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
R – 026 R – 027 R – 028 R – 031 R – 032 R – 038A R – 038B R – 041 R – 042 R – 043 R – 044 R – 045 R – 047 R – 048 R – 049
KATAGORI ZONA III III III III II III III III III III III III III III III
TK.KONT < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37 < 0,37
TK. KONTAMINASI TERTINGGI ( Bq/cm2 ) JULI AGUSTUS SEPTEMBER 0.0355 0.0286 0.0355 0.0422 0.0333 0.0355 0.0244 0.0200 0.0333 0.0244 0.0178 0.0266 0.0222 0.0155 0.0244 0.0226 0.0222 0.0289 0.0244 0.0286 0.0266 0.0466 0.0422 0.0488 0.0377 0.0311 0.0266 0.0355 0.0289 0.0266 0.0311 0.0266 0.0266 0.0311 0.0289 0.0333 0.0289 0.0222 0.0289 0.0200 0.0200 0.0355 0.0222 0.0155 0.0244
Catatan : Batas ambang kontaminasi lantai laboratorium < 3,7 Bq/cm2 untuk Beta dan Gamma, untuk alpha < 0,37 Bq/cm2
356
ISBN 978-979-99141-5-6
Tabel 3. Hasil Pemantauan Tingkat Kontaminasi Udara Di Daerah Kerja Di IPEBRR Periode Triwulan III Tahun 2010 Yang Sudah Disampaikan Ke BAPETEN NO.
NOMOR RUANG
01. 02. 03. 04. 05 06. 07. 08.
R – 026 R – 027 R – 028 R – 031 R – 038 R – 041 R – 042 R – 043 R – 044 R – 045 R – 047 R – 048 R – 049
09. 10. 11. 12. 13.
TINGKAT KONT.UDARA TERTINGGI ( Bq/m3 ) JULI AGUSTUS SEPTEMBER 0.2353 0.0305 0.0229 0.0534 0.0458 0.3137 0.2615 0.0458 0.0305 0.1830 0.0381 0.0305 0.2090 0.0305 0.0076 0.0607 0.0381 0.3137 0.2876 0.0305 0.0229 0.1830 0.0610 0.0076 0.1830 0.0381 0.0153 0.1830 0.0534 0.0153 0.1830 0.0458 0.0229 0.2093 0.0229 0.0305 0.2353 0.0381 0.0153
Catatan : Batas ambang kontaminasi udara 20 Bq/m3.
Tabel 4. Hasil Penerimaan Dosis Eksterna Periode Triwulan III Tahun 2010 Yang Sudah Disampaikan Ke BAPETEN NO.
NAMA PEGAWAI
01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10.
AR AM TM SH FN IA RP DY SM UA
ISBN 978-979-99141-5-6
HASIL PENERIMAAN DOSIS ( mSv ) Hp0,07 Hp10 0,06 ttd 1,08 0,05 ttd ttd 0,16 ttd 0,12 ttd 0,15 0,06 0,15 ttd 0,04 ttd 0,07 0,07 Ttd ttd
KETERANGAN
357
Tabel 5. Perkiraan Besarnya Dosis Eksterna Yang Diterima Pekerja Radiasi JULI No.
01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
AGUSTUS
SEPTEMBER
NOMOR RUANG AN
Laju Paparan (mR/j )
Waktu Kerja (Menit )
Dosis Yang Diterima ( mSv )
R – 026 R – 027 R – 028 R – 031 R – 032 R – 037 R – 038A R – 038B R – 041 R – 042 R – 043 R – 044 R – 045 R – 047 R – 048 R – 049 **Gudang Uranium
0.0267 0.0239 0.0219 0.0196 0.0165 0.0298 0.0218 0.0219 0.0740 0.0324 0.0238 0.0246 0.0309 0.0456 0.0234 0.0196
300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300
0,00134 0,00119 0,00109 0,00098 0,00083 0,00015 0,00011 0,00011 0,00370 0,00162 0,00119 0,00123 0,00155 0,00228 0,00117 0,00098
0.0275 0.0263 0.0220 0.0198 0.0168 0.0320 0.0210 0.0214 0.0692 0.0336 0.0246 0.0236 0.0351 0.0247 0.0235 0.0197
300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300
0,00138 0,00132 0,00110 0,00099 0,00084 0,00160 0,00105 0,00107 0,00346 0,00168 0,00123 0,00118 0,00176 0,00124 0,00118 0,00099
0.0294 0.0295 0.0214 0.0218 0.0176 0.0296 0.0220 0.0217 0.0630 0.0316 0.0246 0.0226 0.0298 0.0246 0.0230 0.0184
300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300
0,00147 0,00147 0,00107 0,00109 0,00088 0,00148 0,00110 0,00109 0,00315 0,00158 0,00123 0,00113 0,00149 0,00123 0,00115 0,00092
0.0238
300
0,00119
0.0210
300
0,00105
0.0245
300
0,00123
Laju Paparan (mR/j )
Waktu Kerja (Menit )
Dosis Yang Diterima ( mSv )
Laju Paparan ( mR/j )
Waktu Kerja (Menit )
Dosis Yang Diterima ( mSv )
Kartu dosis pekerja radiasi Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN, Kawasan Nuklir Serpong, Tangerang 2012
DISKUSI : Hadi Suntoko (PPEN-BATAN)
1. Hubungan dosis Eksterna dan interna ? 2. Berapa standar dosis manusia umur dewasa ? R. Djarwanti
1. Dosis eksterna : dosis yang diterima dari paparan luar tubuh, Dosis interna : dosis yang disebabkan oleh material yangn masuk dalam tubuh Dosis interna yang tinggi dapat terdeteksi menjadi dosis eksterna
2. < 200 g > 200 g
358
= 12,5 mR/triwulan = 5 m/R triwulan
ISBN 978-979-99141-5-6
ISBN 978-979-99141-5-6
359