Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN-BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
BASIC DESAIN PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DIINDONESIA: DIVISI PROSES Bambang G. Susanto, Prayitno, Abdul Jami, Marliyadi P., dan Hafni Lissa Nuri
PRPN - BAT AN , Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang
Selatan, 15310
ABSTRAK BASIC DESAIN PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR T1PE PWR 1000 MWe UNTUK PL TN DIINDONESIA: DIVISI PROSES. Te/ah dilakukan perekayasaan pada tahapan basic desain pabrik elemen bakar nuklir tipe PWR 1000 MWe untuk PL TN di Indonesia me/alui konversi jalur AUK (Ammonium Uranil Karbonal) dan JKT (Jalur Kering Terintegrasi) dan dilanjutkan dengan fabrikasi. Dari hasil tahapan perekayasaan yang telah dilakukan untuk divisi proses data teknis telah dihasilkan yaitu: informasi umum mengenai pabrik elemen bakar nuklir; basic engineering design data; unit desain basis; deskripsi proses; diagram alir kualitatif dan kuantitatif dan process flow diagram; neraca massa dan energi; spesifikasi dan data sheet pera/atan proses; equipment list; diagram pipa dan instrumentasi; perhitungan ukuran pipa nominal pabrik; ke/as bahan berbahaya; keterangan katup pengendali, safety analysis function evaluation chart (SAFE Chart); preliminary HAZOP study; data aspek keuangan, kriteria seleksi dan aspek ekonomi khusus untuk JKT. Kata kunci: PWR 1000 MWe, PL TN , jalur AUK, jalur kering terintegrasi, nuklir.
elemen bakar
ABSTRACT The design has been done at basic design steps of nuclear fuel element plant PWR type 1000 MWe for Indonesia NPP through ammonium uranyl carbonate and integrated dry route up to fabrication step. Technical data's obtained during the basic design steps (for process de vision only) are: general information for nuclear fuel element plant; basic engineering design data; process description, qualitative and quantitative flow diagrams; process flow diagram (PFD); mass and energi balance; specification and process data sheet; equipment list; hazard material class, piping and instrumentation diagram; plant line sizing; control description, safety analysis funtion evaluation chart (SAFE Chart), preliminary HAZOP study; the data for financial aspect; selection criteria and economical aspect for integrated dry route only. Keywords: PWR 1000 MWe, NPP, AUC route, integrated dry route, nuclear fuel element.
- 1-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
1. PENDAHULUAN Berbagai negara pemilik PLTN yang ada di dunia, ada yang memasukkan pendirian
pabrik elemen
kesinambungan
PLTN nya dibangun
Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Nasional
diversifikasi
nuklir setelah
untuk
menjamin
penyediaan bahan bakar nuklir dalam jangka panjang [1].
Undang-undang Panjang
bakar
opsi
tahun
energi
2005
- 2025
untuk jangka
telah
panjang
menegaskan
akan
Pembangunan bahwa
mengedepankan
Jangka
pengembangan
energi
terbarukan
khususnya bioenergi, geo thermal, tenaga air, tenaga angin, tenaga surya, bahkan tenaga nuklir dengan mempertimbangkan Untuk mengantisipasi
faktor keselamatan secara ketat [2].
opsi PLTN dipilih sebagai salah satu pembangkitan
energi di
Indonesia, BATAN melalui Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir telah melakukan pra studi kelayakan pendirian pabrik elemen bakar nuklir tipe PWR 1000 MWe mulai tahun 2006 sampai tahun 2009. Kesimpulan dari pra studi kelayakan tersebut menyebutkan pendirian pabrik elemen bakar nuklir sangat strategis dan menguntungkan
bahwa
bila dibangun
segera setelah PLTN pertama beroperasi di Indonesia [3]. Pada tahun 2011 BATAN melalui Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) telah menindak lanjuti hasil pra studi kelayakan dengan melakukan studi lebih lanjut "Basic Desain Indonesia"[4]. disesuaikan
Pabrik
Elemen
Pada tahap
Bakar Nuklir Tipe PWR
pendiriannya
menurunkan
kapasitasnya
kapasitas
menjadi
pabrik elemen
bakar nuklir
setelah tahun 2025. Peralatan
konversi UFe menjadi U02 melalui jalur kering terintegrasi dengan
1000 MWe untuk PLTN di
ini, rencana skedul pendirian
dengan kemungkinan
ke tahap
400 ton
proses
(JKT) dilakukan desain ulang
U02/tahun,
sedangkan
jalur AUK
tetap 710 ton U02/tahun. Seluruh harga peralatan baik konversi maupun
fabrikasi termasuk
harga gas UFe diperkaya
sampai
5% U-235 disesuaikan
melalui
estimasi cost Index mulai tahun 2024 yaitu ketika pabrik elemen bakar nuklir diperkirakan mulai dikonstruksi dan mulai beroperasi tahun 2028. Bahan bakar nuklir adalah salah satu komponen
utama beroperasinya
sebuah
reaktor nuklir. Fabrikasi bahan bakar nuklir adalah langkah proses paling akhir untuk memproduksi
bahan
bakar
uranium
untuk reaktor
tenaga
nuklir komersial.
Selama
fabrikasi, gas UFe (biasanya diperkaya antara 3 - 5 % U-235) diubah menjadi serbuk
U02•
Proses secara kimia menjadi serbuk U02 yang memenuhi tingkat keramik (ceramic grade) dapat dilakukan Terintegrasi
melalui jalur Ammonium
Uranil Karbonat
(AUK)
atau Jalur
Kering
(JTK) [1, 3, 5].
-2-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
Bila proses konversi melalu jalur AUK, mama gas UFs diubah menjadi uap dengan cara pemanasan di dalam
sehingga gas UFs yang terbentuk, dan
larutan amonium karbonat bersama-sama
dialirkan ke dalam
dengan pereaksi gas CO2, gas NH3, dan air
sehingga terbentuk endapan senyawa kompleks AUK yang stabil dan berwarna kuning. Reaksi pengendapan melalui jalur AUK yang terjadi :
--+ (NH4)4U02
UFs + 5H20 + 10 NH3 + 3C02
(C03) 3 + 6NH4F
(1)
Reaksi proses kalsinasi yang terjadi : 200 ° C (2) (3)
6U03 + O2 Reaksi proses reduksi yang terjadi : 800 U30a
+ 2
°c
H2
3U02
•
+ 2H20
(4)
Proses konversi gas UF6 melalui JKT adalah sebagai berikut: UFs + 2H20
•
U02F2 + 4HF
(5)
Serbuk uranil fluoride (U02F2) hasil hydrolysis selanjutnya dikonversi menjadi U02 dengan mengalirkan gas H2 dan uap air panas sesuai dengan reaksi sebagai berikut: 4U02F2 + 2H20 + 2H2
U30a
•
U30a + 2H2
•
+ U02 + 8HF
3U02
Proses konversi melalui jalur JKT akan mengubah
(6)
+ 2H20
(7)
gas UFs menjadi U02, dan dihasilkan
limbah yang paling sedikit sehingga disebut proses yang ramah lingkungan [5]. Pada tahap basic desain, pabrik yang akan didirikan mempunyai kapasitas 710 ton U02/tahun bila proses konversi UFs menjadi U02 dipilih jalur pengendapan Ammonium Uranil Karbonat (AUK). Kapasitas konversi melalui jalur AUK ini setara dengan 5 bundel elemen bakar nuklir/hari untuk PLTN demikian
Jalur Kering Terintegrasi
tipe PWR
kapasitas
(JKT) juga dipersiapkan
1000 MWe [3, 4]. Namun sebagai
pilihan teknologi
proses bila proses konversi melalui jalur AUK tidak beroperasi. Kapasitas produksi untuk Jalur
Kering Terintegrasi
diputuskan
diturunkan
menjadi
400 ton
U02/tahun
untuk
memperkecil biaya investasi awal [4].
-3-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
2. METODOLOGI/TAHAPAN KEGIATAN BASIC DESAIN PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe Kegiatan
perekayasaan
tipe PWR 1000 MWe untuk
melalui tahapan basic PLTN di Indonesia
desain pabrik elemen bakar nuklir
dilakukan menurut format (hanya untuk
divisi proses) sebagai berikut: 1. Informasi Umum mengenai pabrik elemen bakar nuklir yang akan dibangun (untuk tahapan sekarang ada tambahan data yang dimasukkan), 2. Basic engineering design data (ada tambahan data yang dimasukkan), 3. Penyiapan unit desain basis, 4.
Penyusunan deskripsi proses, diagram alir kualitatif dan kuantitatif, dan Process Fow Diagram (PFD),
5. Penyempurnaan
diagram pipa dan instrumentasi,
6. Penyiapan indeks item peralatan/Equipment
List (ada perubahan data design),
7. Perhitungan neraca massa dan energi, 8. Penyiapan spesifikasi dan data sheet proses, 9. Revisi perhitungan ukuran pipa nominal (Line Indeks), 10. Penyiapan kelas material berbahaya, 11. Penyusunan Keterangan Katup Pengendali (Control Description), 12. Penyusunan savety analysis function evaluation chart, 13. Penyiapan Preliminary HAZOP Study, 14. Penyusunan data aspek keuangan, kriteria seleksi dan aspek ekonomi.
3.
HASIL KEGIATAN BASIC DESAIN DAN PEMBAHASAN Hasil kegiatan
dari basic-desain
(DIVISI PROSES)
pabrik elemen bakar nuklir tipe PWR 1000 MWe
untuk PLTN di Indonesia khusus divisi proses adalah data teknis dan dalam makalah ini diuraikan secara singkat sebagai berikut [6]:
3.1
Tambahan data untuk Informasi umum MWe untuk PLTN di Indonesia
pabrik elemen bakar nuklir tipe PWR 1000
Data teknis proses untuk Pabrik elemen bakar nuklir ini terdiri dari 3 unit, yaitu : 1. Unit Proses Dan Fabrikasi Elemen Bakar Nuklir terdiri dari 3 Sub Unit: • Proses konversi gas UF6 menjadi U02 melalu Jalur Kering Terintegrasi
(JKT).
• Proses konversi UF6 menjadi U02 melalui Jalur AUK • Proses Peletisasi dan Fabrikasi
-4-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
Proses Jalur Kering Terintegrsi Jalur AUK
beroperasi secara bergantian dengan Proses
2. Unit Utilitas, untuk penyiapan uap panas, air pending in, air proses (air bebas mineral) dan udara kering bertekanan 3. Unit Pengolahan Limbah radio aktif
Selain itu data lain yang disiapkan adalah battery limits yaitu
batas yurisdiksi dari
pabrik elemen bakar nuklir yang akan dibangun dengan kapasitas normal diharapkan 710 ton U02/tahun untuk jalur AUK dan 400 ton U02/tahun untuk jalur JKT. Dengan battery limit itu ditunjukkan interface antara unit proses produksi elemen bakar nuklir dengan unit utilitas lainnya. Untuk memperoleh
gambaran
battery limit, diperlukan
Gambar Proses Flow Diagram, P&ID dari pabrik elemen bakar nuklir. 3.1.1 Kondisi Batery limit Pabrik elemen bakar nuklir yang akan didirikan berupa suatu unit produksi yang terintegrasi antara proses konversi dan proses fabrikasi untuk menjadi elemen bakar nuklir. Batery limit hanya menerangkan dua jalur proses konversi, karena prosesnya yang rumit dan dapat menjadi interface dengan proses yang lainnya (utilitas).
3.1.2
7. 6 89
Batery limit untuk Proses Konversi gas UF6 menjadi Serbuk U02 (diperkaya U-235 antara 3-5%) melalui jalur Ammonium Uranil Karbonat.
ARUS MASUK POSISI KELUAR T-0203 T-0201 (Tangki (tangki ammonia) T-0202 ((P-0203) Tangki UF6) T-0205 T-0206 Hidrogen Nitrogen) (B-0201) udara tekan NO. Blower Pompa untuk air utilitas PenukarPOSISI Panas CO2) (HE-0202dan 0203) Tangki ammonium karbonat (T-0204) Blower (B-0201) udara HVAC P-0209 (Pompa limbah) dari scrubber TP -0201 sd 0203(Tangki Penyimpan P-0210 (ARUS Pompa Limbahke cair scrubber) produk U02)
-5-
nguap
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
3.1.3
UF6)
2. 5. 6.
Perangkat Nuklir
Battery Limit untuk Proses Konversi gas UF6 menjadi Serbuk U02 (diperkaya U235 antara 3-5%) melalui Jalur Kering Terintegrasi. POSISI ARUS MASUK POSISI KELUAR P-0101 HE-0104 (Pompa Scrubber) panas) NO Penguap HE-0101 HE-0103 (Penukar Panas) T-01 01HF (Tangki T-0103 (Tangki Cair) T-0102A/B/C F-0101 ARUS (Flare)(Tangki T-0104 (Tangki limbah Cair) Penyimpan produk U02)
3.2 Basic Engineering Design Data Data engineering dan data desain lainnya
yang diperlukan
untuk basic desain pabrik
elemen bakar nuklir tipe PWR 1000 MWe sebagai berikut:
3.2.1 Standard dan code untuk design/konstruksi Berbagai standard dan code yang terkait dan diperlukan selama tahap
desain dan
konstruksi pabrik elemen bakar nuklir dipersiapkan sebagai acuan dan dalam makalah ini hanya sebagian yang ditampilkan antara lain: • ASCE - American Society of Civil Engineers • ASME - American Society of Mechanical Engineers Boiler and Pressure Vessel Code: - Section II - Materials Specification - Section V - Non-destructive
Examination
- Section VIII- Rules for Construction of Pressure Vessels - Section IX - Qualification Standard for Welding and Brazing Procedures, Welders, Brazers, and Welding and Brazing Operators - ASME B31.1 - Power Piping - PTC 22 - Performance Test Code • ASNT - American Society for Non-destructive
Testing
• AWS - American Welding Society AWA-D-100 Welded Steel Tanks for Water Storage • EJMA - Expansion Joint Manufacturing Association • EPA - Environmental Protection Agency • HI- Hydraulic Institute • IEEE - Institute of Electric and Electronics Engineers
-6-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
Society of America
• ISA -Instrument
• NBS - National Bureau of Standards • NEMA - National Electrical Manufacturers Association • OSHA - Occupational Safety and Health Administration, Department of Labor • PFI-
Pipe Fabrication Institute
• TEMA - Tubular Exchanger Manufacturers Association • ASTM - American Society for Testing and Materials
3.2.2 Standards For Criticality • A NSI/ANS-8.1, Nuclear Criticality Safety in Operations with Fissionable Materials Outside Reaktors. • ANSI/ANS-8.3,
(ANSI N-16.2), Criticality Accident Alarm System
• ANSljANS-8.5, (ANSI N-16. 4l Use of Borosilicate-Glass Raschig Rings as a Neutron Absorber in Solutions of Fissile Material. • ANSljANS-8.7,
Guide for Nuclear Criticality Safety in the Storage of Fissile Materials.
• ANSI/ANS-8.~
Nuclear Criticality Safety Criteria for Steel-Pipe Intersections
Containing
Aqueous Solutions of Fissile Materials. • ANSIjANS-8.10, Criteria for Nuclear Criticality Safety Controls in Operations With Shielding and Confinement. • ANSIj ANS-8.12, Nuclear Criticality Control and Safety of Plutonium-Uranium
Fuel
Mixtures Outside Reaktors. • ANSI/ANS-8.15,
Nuclear Criticality Control of Special Actinide Elements.
• ANSIjANS-8.17,
Criticality Safety Criteria for the Handling, Storage and Transportation
of LWR Fuel Outside Reaktors. • ANSI/ANS-8. 19, Administrative • ANSI/ANS-8.21, • ANSI/ANS-8.22, Moderators.
Practices for Nuclear Criticality Safety.
Use of Fixed Neutron Absorbers in Nuclear Facilities Outside Reaktors. Nuclear
Criticality
Safety
Based
on
Limiting
and
Controlling
• ANSI/ANS-8.23,
Nuclear Criticality Accident Emergency Planning and Response.
• ANSI/ANS-13.3,
Dosimetry for Criticality Accidents.
-7 -
eperluan) 8 jam/hari bulatan
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
3.2.3 Informasi Utilitas Untuk menggerakkan dan komissioning
pabrik elemen bakar nuklir
dan saat
operasi rutin
baik pada saat
diperlukan
proses start-up
air untuk keperluan utilitas
seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 3.2.3 di bawah ini: Tabel 3.2.3 : Kebutuhan utilitas ( Air bebas mineral) FaktorAUK keamanan 20peletisasi % water JKT untuk boiler No Jalur =air43152 kg/hari = 1798 kg/jam Kebutuhan air untuk Diambil sistem beroperasi 8 jamdan per hari, 7 6,47 m3/jam m3/jam 124,860 kg/jam 28.5990 kg/jam Unit yang membutuhkan air fabrikasi proses 39,822 1143,23 kg/ jam 11,08 kg/jam Jumlah300 kebutuhan (kg/jam) Cooler HE-03 43,152 =Column 5,394 Reaktor Bubble (RB) (bekerjam3/hari 8 jam per hari)m3/jam,
3.2.4
Informasi kondisi site (Iokasi pabrik) Informasi kondisi site berisi data mengenai informasi umum tentang pemilihan lokasi pabrik, kondisi site, ketinggian site, kondisi iklim calon lokasi (data cuaca, curah hujan, data
kegempaan
calon lokasi dan lain-lain.).
Dalam tahap basic
desain pabrik elemen bakar nuklir ini, site yang kita pilih adalah lokasi BATAN Serpong
yang berdekatan
dengan gedung 65. Di dalam gedung
itu ada unit
penelitian elemen bakar eksperimental untuk reaktor daya.
-8-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
3.2.5. Regulasi/peraturan
Perangkat Nuklir
yang berkenaan dengan pollusi ling kung an (udara, limbah air,
suara dan sebagainya.) Peraturan yang berkenaan dengan polusi lingkungan (udara, limbah, air, suara dan lain-lain) dalam desain dan konstruksi pabrik elemen bakar nuklir
yang berlaku di
Indonesia dipersiapkan antara lain:
Perubahan atas PP No. Tahun 1999 Nomor. 23 85 Tahun Tahun 1997 1999 Bahan Limbah Nomor: PP Nomor 82 Pengelolaan Kualitas Air 18 Dan Pengendalian 27 18 1999 41 19 Pengendalian dan latau Perusakan Laut Menteri Mengenai Dampak Lingkungan Keputusan Perundangan/Peraturan Berbahaya dan 2001 Negara Hidup Pengendalian Pencemaran Udara Baku Mutu Limbah CairAnalisis Bagi Kawasan Industri Pengelolaan Lingkungan Tentang Hidup No. UU Pencemaran Dan Beracun Air. P-03/MENLH/1/1998 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
3.3 Unit Desain Basis Data unit desain basis yang dipersiapkan selama proses desain meliputi: 1. Kapasitas
normal dan kapasitas desain dan turn down rasio dan hasil yang
diharapkan dari produk elemen bakar nuklir. 2. Metode test dan prosedur 3. Aspek penyimpanan, 4. Persyaratan
penanganan dan keselamatan
desain pabrik elemen bakar nuklir
sistem sipil dan struktur; persyaratan sistem listrik; persyaratan
instrumentasi
berisi antara lain persyaratan
desain peralatan
dan pipa; persyaratan
dan kontrol; penyederhanaan
margin desain; faktor manusia dan antar muka manusia-mesin;
desain;
standardisasi;
kemampuan dapat dikonstruksi; maintainability. 3.4 Penyusunan
Deskripsi Proses, Diagram Alir Kualitatif dan Kuantitatif, dan Process
Flow Diagram (PFD) Data deskripsi proses pembuatan elemen bakar nuklir gambaran
umum cara melakukan
bertujuan untuk memberikan
proses konversi gas UF6 menjadi serbuk U02,
-9-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN-BATAN, 14 November 2013
proses
pelletisasi,
Perangkat Nuklir
fabrikasi
sampai
perakitan
elemen
bakar
nuklir.
Deskripsi
menjelaskan seluruh tahapan proses konversi mulai dari awal yaitu ketika gas UF6 diuapkan kemudian dikonversi menjadi serbuk
U02.
Serbuk U02 kemudian dilakukan
proses sintering dan dibentuk menjadi pellet. Pellet kemudian elemen bakar nuklir. Data kecepatan
difabrikasi
menjadi
alir per jam dari fluida yang mengalir serta
kondisi operasi (suhu, tekanan, dll.) dijelaskan dalam deskripsi ini (sudah dilaporkan tahun 2011). Diagram alir kualitatif dan kuantitif dari pabrik elemen bakar nuklir diperoleh
berdasarkan
hasil pengembangan
tahap pra studi kelayakan
dari diagram alir yang sama selama
yang telah selesai dilakukan tahun 2009.
3.5 Penyiapan Diagram Pipa dan Instrumentasi [6]. Diagram Pipa dan Instrumentasi nuklir, juga
dikenal
sebagai
flowsheets.
P & ID membantu
di industri khususnya untuk pabrik elemen bakar
diagram
alir keteknikan
(DAK),
flowsheets
teknik,
pemilik ataupun kontraktor yang akan membangun
pabrik ini sebagai sumber informasi rekayasa. Diagram ini digunakan sebagai dasar untuk rekayasa,
perancangan
desain, memperkirakan,
pipa, peralatan dan instrumentasi
konstruksi
dan operasi dari
untuk suatu proyek. Oleh karena itu P&ID harus
benar secara teknis, mudah dibaca, konsisten dan bagus penampilannya. diagram pipa dan instrumentasi
Contoh
untuk pabrik elemen bakar nuklir untuk rotary kiln
reduksi jalur AUK:
- 10-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
3.6 Penyiapan Indeks Item Peralatan/Equipment Data
yang
dipersiapkan
dalam
indeks
List [6]. item peralatan
peralatan dalam bentuk Tabel dengan menyebutkan
adalah
penyajian
data
nama alat, kode nom or, dan fungsi
dari alat dalam proses operasi seperti misalnya indeks item untuk alat proses JKT sebagai berikut: Tabel 3.6 Indeks Item Peralatan/Equipment Heater (HE-0105) Flare Storage Vaporizer (F-0101) Tank Tank
List [6].
Vertical Shell Electric Heater ISA1C 212 APressure / Horizontal Construction Carbon 14.5kW 0.05xL Steel 283 Carbon Nickelin 240 Steel steel coil SAAustenitic Stainless 1.5 Steel atm Steel /1and 30°C 2.5 1.0 //30°C /80°C /290°C 11000°C 30°C 0.34kW oC(5) m/ O.05xL 1.1 Power atm 3.7 /210°C /200°C kW 660°C 110°C 1.5 atm /60°C Double pipe I13 Single-stage Hydrogen Cylindrical Vertical Packing Flare 308C seri 11 Carbon Steel Size (DxLxT) 10) Tube 12 seri accessible roof/2 Reciprocating (0 0.3xL 0.2xL 1.2xT 3.7) 0.1) 4.2) 2.3) flat Type of Equipment Cylindrical Operating Rotary Kiln /2 0.2xT 0.8xT 0.9xL 0.8xL 5.0) 9.0) 8.0) 1.6) bottom/10 torispherical torispherical //2 2/12 Equipment No.Material (2) (3) (4) Temperature Storage Tank
3.7 Perhitungan Neraca Massa dan Energi [6]. Untuk memperoleh perhitungan neraca massa dan energi telah dilakukan proses simulasi dengan perangkat lunak Chemcad steady state versi 6.4.0.4941. agar diperoleh hasil neraca massa dan energi yang lebih akurat. Keluaran dari Chemcad steady state 6.40.0.4941 disajikan dalam bentuk tabel dan dilengkapi diagram alir per unit alat yang sedang dihitung. Contoh hasil perhitungan neraca massa dan energi dengan proses simulasi Chemcad steady state versi 6.4.0.4941 untuk masing-masing alat disajikan sebagai berikut: Basis desain dan asumsi yang digunakan : 1. Umpan berasal dari tangki gas UF6 dalam keadaan tekanan sekitar 19 atm
suhu
sekitar 600C dan
2. 1 Tahun = 300 hari operasi 3. 1 hari = 24 jam operasi 4. Temperatur lingkungan 30°C
- 11 -
UF6 CCI4 Total
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
•
Perangkat Nuklir
Contoh Neraca Massa dan Energi Jalur Ammonium Uranil Karbonat (AUK).
3.7.1 Tangki Penguap UF6 Fungsi : Menguapkan UF6 sebanyak 120.644 kg/jam hingga bersuhu 60°C Jenis : Cylindrical dalam Shell pemanas Kondisi Operasi : 70°C , 19 atm
am 118.320 118.320 kg/j238.964 238.964 120,644 120,644 Output Komponen UF6 CO2 Total I
Input
I
kcal/jam 2460.92 3530.50 1069.58 0 I Output 3530.50 Komponen Input
-:l
kcal/hr % 60 70 1069.58 atm DC 100 1120.644 2460.92 118.32 19 20.644 atm 1100 Wei hI,UF6 k Ihr I Weight, kg/hr Out Put Uap Total
Out Put CCI4
% CCI4 Heat Flow Pressure Component Mass Flow Temperature
Kristal
Input CCI4
3.8
UF6
Com anent
Wei ht, k Ihr
%
Component
Wei ht, k Ihr
%
CCI4
118.32
100
UF6
120.644
100
Total Mass Flow
118.32
Total Mass Flow
120.644
Temperature
76.5
Heat Flow
3530.50
Pressure
19 atm
DC
kcal/hr
Temperature
25 DC
Heat Flow
0
Pressure
19 atm
kcal/hr
Penyiapan spesifikasi dan data sheet proses [6]. Penentuan spesifikasi peralatan proses produksi pabrik elemen bakar nuklir
dilakukan
melalui proses simulasi Chemcad steady state versi 6.4.0 4941 agar hasil perhitungan lebih akurat. Proses simulasi dengan Chemcad steady state versi 6.4.0.4941 tahapan basic design telah menghasilkan perhitungan lebih detil dibandingkan
pada
spesifikasi dan data sheet yang
dengan tahapan pra studi kelayakan
yang selesai dikerjakan
tahun 2009 yang lalu. Contoh spesifikasi dan data sheet proses untuk jalur JKT adalah sebagai berikut
- 12 -
Prosiding Pertemuan J/miah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
•
Perangkat Nuklir
Spesifikasi alat Heater (HE-01 01) Unit10:
CHEMCAD6.1.4
5
C:\Documents
511512013
Simule
Latent Library NRTL Heat Tube Tube Side Wall Tram;:fer Film Resist<3nce Coefficient Area 3260 13o COR LMTD Heat Transfer Data Raljr~ 11 Effective Overall Coefficient (Serv!ce) (Calculated) H oKldel Tube Side Fouling and Others ThermodVnamics
Baffle K model Type
•
Oocuments~My
i
OJI4 12"t9 008 U.0009 0.05 01120 Heat Calculated kJIh m EJC.cess% 13.61 User 1.84 1.39 Fin C Resisianc-.e Shell Side Film Coefficient 1.17 Shell Wfm2-K atm DataSpecified Source aIm Heat 9009.81 6794.49 kJlh 1.l611E-04 m2-KIW Side Pipe Fouling Calculation 5011 mm2-KI\V misec Area Required 2.1049E-04 7531 23.59 18.05 Wim2-K m2 Wlm2-K Wim2-K m2-KI\V 209.33 1.7611E-04 Number of Mode Components Double Geometrv Oat<:l
Exchanger Class.
and Settings\Administrator\My
Proses Data Sheet Heater (HE-01 01
•
Ooo:;N"
PRPN - BATAN Projec(
Purpose
"
7
~~*,~
64
It,,", No
No Wo'~
~~~
"':;;.>~Aijt.J
DE SA IN PABRIK Menoikon tern~mtur
HEATER
(HE-0101)
ELEMEN
BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWJALUR KERING TERINTEGRASI It.;.",
1 lJ J4
'"
12.19
T U) I
U"'t'fl I e
m2
k Ih
32
S
ec.flC
k
15794,4<) 13k'l CONSTRUCTIOt4 ShO!'JISide
$o&niFC
54
Tul>o:JrNQ Tuc.., T '" Shell Fin Rho:>-V;2-lnlet
1
OD
C
0,0463 Sm('
1 S~ m2
S;~
UFE; S.",'l'ible 7390
=r
'l:H~()
rum
I
41/56
2',600 0,7.)77
6500 19,8128
13,01
36.08 (HM
290.00 9,9700
1.9977E-05:~52.n2
2.Cl14,3E-OS
35.98:
3.245-8E ..O:S 35202
!34.5'" O.Ot
tH.14
151,56
002
2, Hi
1.~~
f.>011
1,17
0-34,
0.1 j
034
J,7611E ..04 MTD(Conectw)
kJth C.,I(. DATAfSHELL
000 1,76tIE__ 04 75:) I
16,05
C Win12-K
H3,1$
CJe,..-HI
Tube Side
Sk~I,;h(Bundl.vNou'e
Orient:
-
I I
m
m
A-~8!.'-C ID Ullsp"'-c>fi.;o.:j Nozzle
304,CO 0,60213
I I
31m
NoPi'SSI!!'" r$hell
;tC Ccn-rosion Alklw~n«lo n) '7 Ct>r1O•••Cti<.\fl'5 In 18 $izll!' 8. 0\<\ :t~ R3tll,n Int<:trmediale ;.0 :;1 :;2 ;3
~
2.0S14E·05 11'1,01
ml+KJIN
Ma>rJMin
Tube
4" '.5£
41I,.s,~
Un<.mQl_K W/m-K kJikg atm nv~ :It"l
)$ Fouh R~s;&tarn;:¥(M;n,)
to<:
~I U:'6
C
3. ThI!rn\31 Condudivil ).1 Lalani He:at 3!:'.Jnlet Pf9ss.Ufe 3(, elocit )7 Pre_I!"" DfCl ,AUow.IC:alc
44 D4tsign T~mp
1 Pelf"I"'" !.8
Jh
kgJm3 N-slm2
Vapor Noncond.nsabJft
$3 Deo-inIT"1 Pre5;\§yra
in 1.8
OF ONE UNIT SheU S.id.;SH Slotam Sans.bl9
k<;Jlh
Hoe>•.•t
)9 H.,.••t E~ch.ao-.goN;l $0 Tmnsfer R.,r. ~I ~
No
CctrIfl
411.56
kgih II. fh k Jh
27 Tempefatufe(lnlOut) l Deosity{Vap.of'-'Liquid) 2' VI$CO:S!\ Mo~c-ullJfWel9ht_ 31 Molecubr Weight.
H
PERFORMANCE
W:.te,N~Cond",ru;:.JbtQ
<:6
HwN~r1
! SiJrlfShe1!(GrosSiEff.
Sh.nsll)ni1
VapofllnlOul) L \,id St"".,m
2:<:
PROSES
gtl5 lIF6 dati 60 ke 290C
14 SArvir.:. of Unit 15 Siz. 008 IE; $urlJUnrt{Gr~tf.) 17 18 Fluid A8oc3tion 1'E1Fluid Name Z Ty~.of Pre< •• s T<>tal ~1 FluidCluanl
RPN,SD.32.2t5-A1.13 R$'v A
~
PROCESS DATA SHEET
In
005
m
1).05 00037
.Thl<.(M;nJAvg)
{J,UfI
00
No
004
m :
0.04
12 19 m; PilCh M
tl1
"';
P~1t0m
.•5-1
n.
>~'1-G:2 t\:'1
-viyhttShaU O •.•$ign;;atron
I< u .••••• ,
Rll;lm,)rks
3.9 Perhitungan ukuran pipa nominal (Line Indeks) Semua
sistem
dihubungkan
proses
konversi
yang ada di pabrik
dengan pipa proses untuk
memindahkan
elemen
bakar
nuklir
ini
sejumlah senyawa tertentu
- 13 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
dari suatu alat proses ke alat proses lainnya. Seluruh pipa tersebut harus dirancang dan dihitung sedemikian
rupa agar diperoleh diameter
sesuai dengan beban aliran (debit) penurunan memperoleh
hasil yang maksimal
tekanan
nominal dan material pipa di dalam pipa itu. Untuk
maka seluruh data perhitungan
nominal yang ada dalam sistem proses konversi gas UF6 menjadi
diameter
pipa
UOz masing-
masing melalui jalur AUK dan JKT dihitung dan Tabel 3.9 hanya menunjukkan untuk jalur AUK: Tabel 3.9: Hasil Perhitungan Diameter Pipa Nominal Jalur AUK.[6] o0.5":40 50": 40 . 40 0.5" Reaktor 1";
Bubble Reaktor Pompa Washing Tank Scrubber Settling Tank Washing Tank Reaktor Gelbng. Spray Dryer T-C02
0,50" ; 40 40 1"; 40 3 2.0 0.47 Filterlsiklon 0.21 0.7 0.75": 2.0 0.35 0.26 0.42 0.0016 13.60 7.04 0.24 Scrubber 15 0,50"; 2,0 2,4 1,06 0,4 (TL-0201 )Tank 0,81 0,15 0.50" 0,57 0,58 0,24 0,36 2,0 NPS Kec. Kriteria Hasil 1,50"; (P-0208) ;(P-0204) 40 (P-0207) 0,42 0.75" (ST-0201) 1,5"; 2,0 3"; 40 40 Kec. 6P Aliran Kriteria ke P-09 Spray (SD-0201) (P-0209) Dryer Homogenizer (P-0205) Washing (WT-0201) Tangki Pompa (WT-0201 (TL-0201 Limbah ) 100 m Settling Tank (S-0202) Aliran Fluida 100m) Schedule (C-0201 (H-0201 )kg/cm2/ Perhitungan (6 P), Terhitung Terhitung 333 ) :Fluida (Fluida inchi) 15 0201 (0,50" kg/cm2/ 0201)
Gelbg. Gelbg.(BR(BR-
Di'pilih ' 22,0 *)
Dipilih 21.5*) *) Dipilih 1,5*) Dioilih Dipilih Dioilih 1,5*) Dioilih2*) 2*) Dioilih1,5*)
*) Catatan: Pipa yang terhubung dengan pompa, diameter yang terlalu kedl diperbesar sampai
mendekati ukuran nozzle pompa baik pada posisi suction atau discharge.
3.10 Hazardous Material Class Pabrik elemen bakar nuklir dalam proses operasinya
menggunakan
bahan
baku dan
bahan pendukung dan produk yang dihasilkan termasuk kelas yang berbahaya. Produk
- 14 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
dari pabrik ini
Perangkat Nuklir
adalah elemen bakar nuklir
kelas bahan-bahan
yang berbahaya
sebagai prod uk radioaktif. Oleh karena itu
di pabrik elemen bakar nuklir ini perlu diketahui
seperti yang disajikan dalam Tabel 3.10 berikut ini: TABEL 3.10: Hazardous Material Class Yang Dipakai dan yang Diproduksi dalam Pabrik elemen bakar nuklir [6] 01 1 894723 NFPA T/NG 4 F 10 HF 3 65 0 4 10 4 00 FAI(N03h LPG UF6 U02 0 0 2 2.1 2 0 12HMISRA5.1 RA DOT/49CFR T1NG7 1 8 RA T1NG MA TERIAL CLASS MA TERIAL 3 10 30 Alkohol Zinc Stearat 3 R(S) R (S) 1H2.2 Pellet U30a H2O HN03 CO2 NH3 H2 N2 U024 (NH4hC02
7
3.11 Penyusunan Keterangan Katup Pengendali (Control Description) Semua katup pengendali aliran dalam pabrik elemen bakar nuklir ini perlu dijelaskan cara mengoperasikannya
baik pada saat start-up maupun pad a saat shutdown untuk
memberikan data teknis pengendalian pada Divisi Instrumentasi dan Kontrol. Contoh keterangan katup pengendali adalah
pada Reaktor Bubble Column BR-0201 baik
saat start-up maupun saat shutdwn sebagai berikut [6]: Reaktor Bubble Column Br-0201:
•
,
Start Up Pad a tahap permulaan valve pada jalur pipa DW-2009-1"-A1-N yaitu valve V-16, V-17 dibuka, valve V-18, V-19 ditutup. Valve pada jalur pipa UF6-2007 -2W'-IC-N yaitu VP-13, VP-15 dibuka. Valve VP-16, VP-17 ditutup. Valve pad a jalur pipa NH3-2008-3"-A 1-N yaitu V-20, V-22 dibuka, valve V-23, V-24 ditutup. Valve V-31 pada jalur pipa W-2010-2"-A1-N dibuka dan valve pada jalur pipa W-2013-2"-A1-N yaitu V-33, V35 dibuka dan V-36 ditutup sepanjang operasi normal. Electric Heater EH-0202 dan Electric Heater EH-0203 dalam kondisi operasi, setelah fluida yang melalui electric heater tersebut telah mencapai suhu 60°C, valve V-19 pada jalur pipa DW-2009-1"-A1-N, valve VP-17 pada jalur pipa UF62007-2~"-IC-N dana valve VP-24 pada jalur pipa NH3-2008-3"-A1-N dibuka.
- 15 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuk/ir
Valve pad a jalur pipa AUC-2011-2"-IC-N yaitu VP-18,VP-20,VP21 dibuka dan VP22, VP-23 dalam kondisi tertutup jika pompa P-0204 A dioperasikan, sebaliknya VP-20,VP21 dalam kondisi tertutup dan VP-22, VP-23 dalam kondisi terbuka jika pompa P-0204 B dioperasikan. Motor pompa P-0204A dikendalikan oleh switch HS-0201, motor pompa P-0204B dikendalikan oleh switch HS-0202 dan dioperasikan seeara bergantian ketika level eairan dalam dalam reaktor minimal 2 m (LAL) . Laju massa fluida pada jalur pipa UF6-2007 -2W'-IC-N, NH3-2008-3"-A 1-N, dan DW-2009-1"-A1-N dikontrol oleh FFC-0205 dan FFC-0208 dengan perbandingan 6 : 2 : 15 dengan laju massa fluida pada jalur pipa UF6-2007 -2~"-IC-N sebagai varia bel tetap dan laju massa fluida NH3 pada jalur pipa NHr2008-3"-A 1-N dan air bebas mineral H20 pada jalur pipa DW-2009-1" -A 1-N sebagai variabel bebas yang dikendalikan oleh bukaan flow control valve FCV-0205, FCV-0206 dan FCV-0207. Temperatur dan tekanan dalam reaktor dikontrol oleh temperature indicator control TIC-0208, temperature transmitter TT -0208 dan pressure indicator PI-0208. Over pressure dikendalikan oleh Vent VT-0203. Ketika Pompa P-0204A operasi dan P-0204B stand by valve VP-20, VP-21 dibuka dan VP-22, VP-23 ditutup. Sebaliknya ketika Pompa P-0204B operasi dan P0204A stand by valve VP-20, VP-21 ditutup dan VP-22, VP-23 dibuka. •
Shut Down Untuk keselamatan proses, maka ketika shut down Valve V-17, V-19, V-24 dan VP-18 ditutup diikuti dengan mematikan electric heater EH-0202 dan EH-0203. Selanjutnya pompa P-0204A dimatikan melalui switch HS-0201 atau P-0204B dimatikan melalui switch HS-0202 ketika level fluida dalam reaktor meneapai 10 em tergantung pompa mana yang saat itu dioperasikan. Valve V-13 pada jalur pipa W-201 0-2"-A 1-N ditutup ketika suhu reaktor telah meneapai sekitar 40°C. Untuk mengosongkan fluida sisa dalam reaktor dengan eara membuka drain VP19.
3.12 Penyusunan safety analysis function evaluation chart [6] Data teknis Safety Analysis Function Evaluation chart (SAFE Chart), atau Cause & Effect
(C&E)
Table,
salah
satu
penetapan
teknik
analisis
sebab
akibat
yang
dinyatakan dalam ISO 10418 (ISO, 2003) dan API 14C 2003 yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tindakan
dampak
perlindungan
keselamatan
proses
diharapkan
dan desain
diperlukan.
Sebagian
besar
aneaman
produksi
melibatkan
terlepasnya
bahan
kimia/radioaktif
Maka
seyogyanya
menitik-beratkan
bahan
yang tidak
yang
lingkungan.
aliran
keselamatan
analisis
dan
desain
sistem
pad a peneegahan
kimia jika terjadi
keboeoran,
keselamatan
pelepasan
proses
tersebut,
dan meminimalkan
terhadap ke
produksi
penghentian
akibat terjadinya
- 16 -
@
PRPN- BATAN, 14 November 2013 Pros;d;ng Perlemuan
pelepasan
•
IIm;ah Perokay,,,,an
Pernngkat NukJ;,
bahan kimia. Evaporator
UF6(T-0105A & T-01058)
jalur JKT
adalah
sebagai berikut: Tabel SAT-01 : Safety Analysis Table Evaporator UF6(T-0105A & T-01058) [6] Leak Excess Under pressure
"
-V -V
"
Low Pressure Detectable Cause Abnormal failure Block Deterioration Corrosion Thermal flow contraction orexceeds restricted outlet Erosion Inflow exceed -V outflow Pressure Withdrawal Vibration inflow Undersireable Excess heat input High Temperature Impact UF6 Thermal cylinder damage expansion leak Temperature High inlet temperature control system failure At Open Component outlet
Condition
3.13 Penyiapan Preliminary HAZOP (Hazard and operability) Study[6] Studi bahaya dan Operabilitas (HAZOP) adalah metodologi, terstruktur sederhana untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi dan memprioritaskan
kejadian potensi bahaya
di fasilitas proses yang ada atau fasilitas baru yang diusulkan. Tujuan
utama dari HAZOP
pabrik serta setiap wilayah kecelakaan
terjadi
dan
adalah untuk meningkatkan
penduduk
mengambil
terdekat
dengan
langkah-Iangkah
keselamatan
personil
mengidentifikasi
potensi
untuk
mengurangi
yang
menggunakan
resiko
kecelakaan tersebut. Metodologi mendorong dikembangkan
HAZOP pemikiran
adalah yang
oleh Imperial
analisis imajinatif
keselamatan (atau
brainstorming)
Chemical Industries
dan
pertama
(lC!), sebuah perusahaan
dan kali kimia
Inggris. Hal ini dilakukan oleh tim multi-disiplin HAZOP dan memerlukan penggunaan
- 17 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
kata-kata panduan untuk merangsang brainstorming. Untuk fasilitas proses baru yang diusulkan, terse but.
HAZOP mungkin memerlukan
beberapa minggu untuk melakukan studi
Untuk melakukan studi awal (preliminary) HAZOP pabrik elemen bakar nuklir telah digunakan software
HAZOP dari P'RIMATECH, P-1-614-841-9800,dan
data/gambar
berikut harus sudah tersedia untuk dipelajari: 1. Piping and Instrumentation JKT.
Diagram (P&ID) untuk proses konversi jalurAUK dan
2. Process Flow Diagram baik untuk jalur AUK maupun JKT. 3. Sifat-sifat bahan baku dan bahan produk akhir yang berbahaya harus dikenali dari hazardous material class. 4. Deskripsi proses termasuk didalamnya neraca massa dan neraca energi 5. Tata letak peralatan proses. 3.14. Penyusunan Data Aspek Keuangan, Kriteria seleksi dan Aspek ekonomi (Jalur JKT) Data aspek keuangan berikut adalah data untuk proses JKT (proses jalur AUK belum selesai
dikerjakan)
kriteria se/eksi dan aspek ekonomi
menyajikan
nilai
investasi dan biaya produksi pabrik elemen bakar nuklir jika dibangun, dan indikator periode
pengembalian,
NP,
IRR, ROI,
Indeks
profitabilitas,
penerimaan pajak dari pendirian pabrik tersebut. Data
benefit
keekonomian
cost rasia,
pabrik elemen
bakar nuklir (JKT) dari hasil perhitungan adalah sebagai berikut [6,7,8,9]: 1. Periode pengembalian
moda/1.39 tahun;
2. Pengembalian atas investasi (ROI) 3. Rentabilitas pertama
usaha pabrik ini
produksi
(Th
45,8 %;
cukup baik dan
2028) sebesar
menghasilkan
laba sejak tahun
US $ 54.500.000,-
dan akumulasi
keuntungan selama 20 tahun adalah US$ 4.669.267.700,-
,
4. Nilai netto sekarang (NPV) pada capital cost 15% menunjukkan harga positif yaitu sebesar US$ 544.913.300,-; 5. Arus pengembalian internal (IRR) sebesar 36,01 % ; 6. Nilai indeks profitabilitas 6,62 lebih besar dari 1,0 yang mengindikasikan
pabrik
sangat menarik untuk dibangun; 7. Benefit Cost Ratio (BCR) bernilai >1 yaitu 10,42 yang menunjukkan akan memberikan
bahwa pabrik
manfaat dan layak untuk dibangun,
- 18 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
8. Selain itu untuk mendirikan
pabrik elemen bakar nuklir,
diperlukan
total biaya
investasi permanen sebesar US$ 171.925.000,- biaya modal kerja sebesar US $ 152.518.000,- serta biaya produksi sebesar US$ 617.497.508,-/tahun
4. KESIMPULAN Kesimpulan
yang dapat diambil dari basic desain pabrik elemen bakar nuklir tipe
PWR 1000 MWe untuk PLTN di Indonesia khusus divisi proses adalah diperolehnya data teknis
basic desain antara lain: informasi
engineering design data; unit desain kuantitatif
umum pabrik elemen
bakar nuklir, basic
basis, deskripsi proses, diagram alir kualitatif dan
dan process flow diagram; neraca massa dan energi; spesifikasi
sheet peralatan
proses; equipment
list; diagram pipa dan instrumentasi;
dan data
perhitungan
ukuran pipa nominal pabrik; kelas bahan berbahaya; keterangan katup pengendali, safety analysis function evaluation
chart;
preliminary
HAZOP study, data
aspek keuangan,
kriteria seleksi dan aspek ekonomi jalur JKT.
5. DAFT AR PUST AKA 1. SUSANTO,
B.G. dkk, "Laporan
Tim Pra Studi Kelayakan
Pembangunan
Pabrik
Elemen Bakar Nuklir Tahun 2006", PTBN-BATAN, Serpong 2006. 2. ANONYM,
" Undang-Undang
Republik Indonesia
nomor 17 Tahun 2007, Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005- 2025" 3. SUSANTO
, BG, dkk, "Pra Studi Kelayakan
Pressurized
Pabrik
Elemen
Bakar
Nuklir Tipe
Water Reactor (PWR) di Indonesia", Volume 1 dan 2, PTBN-BATAN, 5
Desember 2008. 4. SUSANTO, BG., dkk, Laporan Tahun 2011 (tahun ke 1), Desain Pabrik Elemen Bakar Nuklir Tipe PWR 1000 MWe Untuk PLTN di Indonesia", PRPN-BATAN
Desember
2011. 5. Technical
Report Series
IAEA,
No. 221, "Guidebook
on Quality Control of Water
Reaktor Fuel', Vienna 1983. 6. SUSANTO, BG., dkk, Draft Laporan Tahun 2013 (tahun ke 3), Desain Pabrik Elemen Bakar Nuklir Tipe PWR 1000 MWe Untuk PLTN di Indonesia", PRPN-BATAN 2013. 7. NICKKICH,H., Program of Profitability Analysis 1.1 XLS. 2003
- 19 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
8. JOHNSON C.R., AND HEYBURN D.E., " The Manufacture of Fuel Elements and Their Assembly
For PWR System",
Commercial
Nuclear
Fuel Department
Lynchburg,
Virginia, 1970, 9. SEIDER
W.o.,
SEADER
J.D. and LEWIN
D.L., "Product
And
Process
Principles", Synthesis, Analysis and Evaluation, John Wiley and Sons, Inc. 2004.
Design
2nd
Edition,
TANYA JAWAB Pertanyaan: 1.
Apakah pembangunan
pabrikasi bersamaan dengan PLTN atau lebih dulu pabrik?
(Utomo) 2.
Lokasi pabrik apa harus dekat dengan tam bang uranium? (Utomo)
3.
Apakah instalasi pabrikasi sudah dimasukkan dalam perhitungan biaya? (Maradu)
Jawaban: 1.
Biasanya PLTN dibangun
terlebih dahulu kalau pabrik EBN mau didirikan
atau
dipersiapkan setelah PLTN beroperasi dan EBN produksi local baru masuk teras ke-2. 2.
Lokasi pabrik tidak harus dekat tambang, uranium
diperkaya.
Lokasi
dekat
karena gas UF6 yang dipakai adalah
PLTN lebih menguntungkan
ditinjau
dari sisi
transportasi. 3.
Instalasi fabrikasi sudah dimasukkan dalam perhitungan biayanya. Berdasar scale-up dari harga pabrik, yang kemudian dilakukan perubahan cost indeks untuk tahun 2024. Harga alat fabrikasi
± US $ 35.000.000,-.
- 20 -