http://faridaryany.wordpress.com
KEPRIBADIAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Psikologi Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Disusun oleh : Farida Aryany
11303187 / ARM C3.11
POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG 2013
Semoga Bermanfaat ^_^
http://faridaryany.wordpress.com
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunia dan nikmatNya yang telah Dia berikan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah “Kepribadian” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Psikologi yang diberikan oleh Ibu Nia Husniati Septiani, S.Psi Dalam proses pembuatan makalah ini saya berupaya untuk mengumpulkan buku-buku referensi dan berbagai tulisan di media massa yang berkualitas dan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan mutu serta otentisitasnya. Terlepas dari itu semua, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan. Akhir kata saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga saya dapat memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Psikologi. Semoga bermanfaat.
Bandung, Februari 2013
Farida Aryany
http://faridaryany.wordpress.com
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolonggolongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifatsifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke dalam tipe-tipe itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-sifat seseorang. Kepribadian selalu menjadi salah satu topik bahasan yang penting karena kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecahpecah dalam fungsi-fungsi. Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri, self atau memahami manusia seutuhnya. Manusia memiliki macam atau jenis potensi yang sama ketika dilahirkan, namun dengan tingkat kualitas yang berbeda-beda. Ketika potensi itu aktual dalam kepribadian, segera tampak bahwa tidak ada dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama. Psikologi lahir sebagai ilmu yang berusaha memahami manusia seutuhnya, yang hanya dapat dilakukan melalui pemahaman tentang kepribadian. Di dalam makalah ini akan membahas tentang pengertian, teori-teori kepribadian, aspek-aspek dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian.
http://faridaryany.wordpress.com
1.2 Tujuan Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar psikologi adalah untuk memberikan pengetahuan tentang kepribadian manusia yang beragam dan penting untuk diketahui pembaca juga agar bisa bersikap dalam menghadapi seseorang yang berkarakter berbeda-beda. 1.3 Manfaat Pembaca mengetahui sikap yang harus diambil dalam menghadapi seseorang yang berkarakter tak sesuai dengan harapan kita, pembaca dapat membaca tiap karakter seseorang bahkan pembaca juga dapat membaca karakter dirinya sendiri. Terakhir pembaca akan mendapatkan banyak ilmu dan istilah-istilah dalam dunia psikologi dalam mengartikan suatu hal.
http://faridaryany.wordpress.com
KEPRIBADIAN 2.1 Pengertian Kepribadian Menurut asal katanya, kepribadian atau personality berasal dari bahasa latin personare, yang berarti mengeluarkan suara (to sound through). Istilah personality terutama menunjukkan suatu organisasi/susunan daripada sifat-sifat dan aspek-aspek tingkah laku lainnya yang saling berhubungan di dalam suatu individu. Sifat-sifat dan aspek-aspek ini bersifat psiko-fisik yang menyebabkan individu berbuat dan bertindak seperti apa yang dia lakukan dan menunjukkan adanya ciri-ciri khas yang membedakan individu itu dengan individu yang lain. Termasuk di dalamnya:
sikapnya,
kepercayaannya,
nilai-nilai
dan
cita-citanya,
pengetahuan
dan
keterampilannya, macam-macam cara gerak tubuhnya (Purwanto, 2007:154). Setiap manusia memiliki banyak perbedaan yang bersifat individual dalam dirinya, misalnya warna kulit, cara berbicara, kemampuan fisik, intelektualitas, kemampuan belajar, dan ciri kepribadiannya. Dari segi warna kulit, manusia ada yang berwarna merah, putih, hitam, atau campuran. Dari segi karakter dan moral manusia ada yang baik dan ada yang buruk dan mudah bergaul, ada pula yang buruk dan sulit bergaul. Perbedaan warna, karakter pada tingkat emosional manusia merupakan perbedaan penciptaan yang berasal dari perbedaan struktur badan. Pada tingkat kualitas intelektualitas atau kecerdasan, perbedaan antar manusia terletak pada kemampuan nalar seperti memahami atau mengingat dan juga kemampuan belajar. Para psikolog mendefinisikan pangkal kecerdasan itu sebagai kemampuan belajar (Abu Bakar, 2004: 263).
http://faridaryany.wordpress.com
Setiap manusia itu sebagai makhluk hidup adalah pendukung genotypeyang unik, artinya ia memiliki genus-genus atau jenis kelamin sebagai warisan dari orang tuanya, jadi pola pribadi dari setiap individu itu sifatnya selalu unik, khas, tidak ada duanya, mencakup struktur biologis atau jasmaniyahnya dan struktur psikisnya atau kejiwaannya. Karena itu, personalitas atau kepribadian itu ialah keseluruhan dari individu yang terorganisir, dan terdiri atas disposisidisposisi psikis serta fisis, yang memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk memperbedakan ciri-cirinya yang umum dengan pribadi lainnya. 2.2 Teori Tipologi a) Teori Hippocrates – Gelenus Terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah, air, udara, dan api, yang masing-masing mendukung sifat tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin dan api mendukung sifat panas, maka Hippocrates (460 – 370) berpendapat, bahwa juga di dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat tersebut yang didukung oleh cairan-cairan yang ada di dalam tubuh, yaitu : -
Sifat kering didukung oleh Cholc,
-
Sifat basah didukung oleh Melannchole,
-
Sifat dingin didukung oleh Phlegma, dan
-
Sifat panas didukung oleh Sanguis. Hippocrates Galenus berpendapat, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan pokok, yaitu chole, melanchole, phlegma, dan sanguis. Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini, yang adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu oleh Gelenus disebut temperamental.
http://faridaryany.wordpress.com
b) Tipologi Mazhab dan Mazhab Perancis 1. Tipologi Mazhab Itali Berdasarkan atas data-data yang di peroleh oleh DeGiovani, serta hukum deformasi yang
dirumuskan
oleh
DeGiovani,Viola
dalam
penyelidikan-penyelidikannya
menemukan, bahwa ada tiga macam tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya, yaitu :
Microsplanchnis : ukuran-ukuran menegak relatif dominant, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung.
Macrosplanchnis : ukuran-ukuran mendatarnya relatif dominant, sehingga orangnya kelihatan pendek gemuk.
Normosplanchnis : ukuran-ukuran menegak dan mendatar seimbang, sehingga orang kelihatan seimbang. Bermacam-macam bentuk tubuh yang demikian itu beralas pada keturunan.
2. Tipologi Mazhab Perancis Mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud berpendapat, bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan-kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh sekitar atau lingkungan. Yaitu :
Ada lingkungan yang berwujud udara yang menjadi sumber reaksi respiratoris.
Ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang menjadi sumber reaksi-reaksi digestif.
http://faridaryany.wordpress.com
Ada lingkungan yang berwujud keadaan-keadaan alam yang menjadi sumber reaksireaksi muskuler.
Ada lingkungan yang berwujud keadaan sosisl yang menimbulkan reaksi-reaksi cerebral.
c) Tipologi Kretschmer 1) Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya Kretschmer menggolong-golongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat : -
Tipe piknis:
Sifat-sifat khas tipe ini ialah :
Badan agak pendek,
Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
Leher pendek dan kuat
Lengan dan kaki lemah
Kepala agak “merosot” ke muka diantara keuda bahu, sehingga bagian atas dari tulang punggung kelihatan sedikit melengkung
Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan nyata Tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah orang berumur 40 tahun
d) Tipe Leptosom Orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung, sifat-sifat khas tipe ini ialah: -
badan langsing/kurus, jangkung
-
perut kecil, bahu sempit
-
lengan dan kaki lurus
http://faridaryany.wordpress.com
-
tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
-
buka bulat telur
-
berat relatif kurang
e) Tipe Atletis Pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran tubuh yang menegak dan mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras; tipe mini dapat dipandang sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe leptoson. Sifat-sifat khas tipe ini ialah: -
tulang-tulang serta otot dan kulit kuat
-
badan kokoh dan tegap
-
tinggi cukupan
-
bahu lebar dan kuat
-
perut kuat
-
panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan agak ke
-
tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
-
muka bulat telur, lebih pendek dari tipe lepsotom
f) Tipe Displatis Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan itu, tidak dapat dimasukan ke dalam salah satu diantara ketiga tipe itu, karena tidak memiliki ciri-ciri yang khas menurut tipe-tipe tersebut. Bermacam-macam bagian yang seolah-olah bertentangan satu sama lain ada bersama-sama. Kretschmer sendiri menganggap tipe displastis ini menyimpang dari kosntitusi normal.
http://faridaryany.wordpress.com
g) Tipe-Tipe Manusia Menurut Temperamennya 1) Tipe schizothyme Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan para penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada kecenderungan ke arah autisme: menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri 2) Tipe cyklothym Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya bersesuain dengan para penderita manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut merasakan suka dan duka orang lain h) Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan Temperament
Orang yang konstitusi piknis kebanyakan bertemperament cyklothym, atau orang-orang yang bertemperament cyklothym kebanyakan berkonstiusi piknis
Orang-orang
yang
berkonstitusi
leptosom,
atletis,
dan
displastis
kebanyakan
bertemperament schizothyum, atau orang-orang yang bertemperament schizothym kebanyakan berkonstitusi leptosom, atau atletis atau displastis.
2.3 Unsur-unsur Kepribadian Ada beberapa unsur-unsur dari kepribadian. Diantaranya adalah sebagai berikut : Pengetahuan Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya
http://faridaryany.wordpress.com
melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Ddan didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar”. Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu penggambaran
berfokus
tentang
lingkungan
yang
mengandung
bagian-bagian.
Penggambaran yang terfokus secara lebih intensif yang terjadi karena pemustan secara lebih intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut dengan “Pengamatan”. Penggambaran tentang lingkungan dengan fokus pada bagian-bagian yang paling menarik perhatianya seringkali diolah oleh sutu proses dalam aklanya yang menghubungkannya dengan berbagai penggambaran lain yang sejenisnya yang sebelumnya pernah diterima dan diproyeksikan oleh akalnya, dan kemudian muncul kembali sebagai kenangan. Dan penggambaran yang baru dengan pengertian baru dalam istilah psikologi disebut “Apersepsi”. Penggabungan dan membandingkan-bandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara konsisten berdasarkan asas-asas tertentu. Dengan proses kemampuan untuk membentuk suatu penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya tidak mirip dengan salah satu dari sekian macam bahan konkret dari penggambaran yang baru. Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempattempat tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan “Konsep”.
http://faridaryany.wordpress.com
Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan penggambaran-pengambaran lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya tidak nyata. Dan penggambaran baru yang seringkali tidak realistic dalam Psikologi disebut dengan “Fantasi”. Seluruh penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-unsur pengetahuan yang secara sadar dimiliki seorang Individu.
Perasaan Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan negatif. “Perasaan”, disamping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negative.
Dorongan Naluri Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan berbagi perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengeathuannya, tetapi karena memang sudah
http://faridaryany.wordpress.com
terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah meruapakan naluri disebut “Dorongan”.
2.4 Tujuh Macam Dorongan Hati Ada perbedaan paham mengenai jenis dan jumlah dorongan naluri yang terkandung dalam naluri manusia yaitu ; 1. Dorongan untuk mempertahankan hidup. Dorongan ini memang merupakan suatu kekutan biologis yang ada pada setiap makhluk di dunia untuk dapat bertahan hidup. 2. Dorongan seks. Dorongan ini telah banyak menarik perhatian para ahli antropolagi, dan mengenai hal ini telah dikembangkan berbagai teori. Dorongan biologis yang mendorong manusia untuk membentuk keturunan bagi kelanjutan keberadaanya di dunia ini muncul pada setiap individu yang normal yang tidak dipengaruhi oleh pengetahuan apapun. 3. Dorongan untuk berupaya mencari makan. Dorongan ini tidak perlu dipelajari, dan sejak baru dilahirkan pun manusia telah menampakannya dengan mencari puting susu ibunya atau botol susunya tanpa perlu dipelajari. 4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesame manusia, yang memang merupakan landasan biologi dari kehidupan masyarakat manusia sebagai kolektif. 5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya. Dorongan ini merupakan asal-mula dari adanya
beragam
kebudayaan
manusia,
yang
menyebabkan
bahwa
manusia
mengembangkan adat. Adat, sebaliknya, memaksa perbuatan yang seragam (conform) dengan manusia-manusia di sekelilingnya. 6. Dorongan untuk berbakti. Dorongan ini mungkin ada karena manusia adalah makhluk kolektif. Agar manusia dapat hidup secara bersama manusia lain diperlukan suatu
http://faridaryany.wordpress.com
landasan biologi untuk mengembangkan Altruisme, Simpati, Cinta, dan sebagainya. Dorongan itu kemudian lebih lanjut membentuk kekuatan-kekuatan yang oleh perasaanya dianggap berada di luar akalnya sehingga timbul religi.
7. Dorongan untuk keindahan. Dorongan ini seringkali saudah tampak dimiliki bayi, yang sudah mulai tertarik pada bentuk-bentuk, warna-warni, dan suara-suara, irama, dan gerakgerak, dan merupakan dasar dari unsur kesenian.
2.5 Materi Dari Unsur-unsur Kepribadian Dalam sebuah konsep kepribadian umum,makin dipertajam dengan terciptanya konsep basic personality structure, atau “kepribadian dasar”, yaitu semua semua unsur kepribadian yang dimiliki sebagian besar warga suatu masyarakat. Kepribadian dasar ada karena semua individu warga masyarakat mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama pertumbuhan mereka. Metodologi untuk mengumpulkan data mengenai kepribadian bangsa dapat dilakukan dengan mengumpulkan sample dari warga masyarakat yang menjadi objek penelitian, yang kemudian diteliti kepribadiannya dengan tes Psikologi. Selain ciri watak umum, seorang Individu memilki ciri-ciri wataknya sendiri, sementara adaindividu-individu dalam sample yang tidak meliki unsur-unsur kepribadian umum. Pendekatan dalam penelitian kepribadian suatu kebudaya juga dilaksanakan dengan metode lain yang didasarkan pada ciri-ciri dan unsur watak seorang individu dewasa. Pembentukan watak dan jiwa individu banyak dipengaruhi oleh pengalamannya di masa kanak-kanak serta pola pengasuhan orang tua.
http://faridaryany.wordpress.com
Berdasarkan konsepsi Psikologi tersebut, para ahli Antropologi berpendirian bahwa dengan mempelajari adat-istiadat pengasuhan anak yang khas akan dapat mengetahui adanya berbagai unsur kepribadian pada sebagian besar warga yang merupakan akibat dari pengalaman-pengalaman mereka sejak masa kanak-kanak. Penelitian mengenai etos kebudayaan dan kepribadian bangsa yang pertama-tama dilakukan oleh tokoh Antroplogi R. Benedict, R. Linton, dan M. Mead. Sehingga menjadi bagian khusus dalam antropologi yang dinamakan personality and culture.
2.6 Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Kepribadian a) Sifat-sifat kepribadian Sifat-sifat yang merupakan kecenderungan-kecenderungan umum pada seorang individu untuk menilai situasi-situasi dengan cara tertentu dan bertindak sesuai dengan penilaian itu. Sifat-sifat itu seperti penakut, pemarah, suka bergaul, peramah, suka menyendiri, sombong, dan lain-lain. b) Intelegensi/kecerdasan Termasuk didalamnya kewaspadaan, kemampuan belajar, kecepatan berpikir, kesanggupan untuk mengambil keputusan yang tepat, kepandaian menangkap dan mengolah kesan-kesan masalah, dan kemampuan mengambil kesimpulan. c) Pernyataan diri dan cara menerima kesan-kesan d) Kesehatan e) Sikap terhadap orang lain f) Pengetahuan g) Keterampilan
http://faridaryany.wordpress.com
h) Nilai-nilai i) Penguasaan dan kuat lemahnya perasaan j) Peranan 2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kepribadian antara lain sebagai berikut: a) Faktor biologis Yaitu faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani atau sering disebut faktor fisiologis. Sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang merupakan pembawaan anak/orang itu masing-masing. Keadaan fisik yang berlainan itu menyebabkan sikap dan sifat-sifat yang berbeda-beda pula (Purwanto, 2007: 154) Secara sepintas pengaruh keturunan (hereditas) tampak memiliki peran penting dalam pembentukan struktur badan seperti tinggi, berat dan kuat. Namun, kita juga tidak dapat mengabaikan pengaruh lingkungan dalam pembentukan karakter nalar seperti kecerdasan, baik itu persoalan makanan, kesehatan, olahraga, memiliki pengaruh besar pada perbedaan individual. Begitu juga dengan proses pendidikan dan pelatihan keterampilan (Abu Bakar, 2004: 263). b) Faktor sosial Yang dimaksud dengan faktor sosial disini ialah masyarakat, yakni manusiamanusia lain di sekitar individu yang mempengaruhi individu yang bersangkutan. Yang termasuk juga tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-peraturan, bahasa dan sebagainya yang berlaku dalam masyarakat itu. c) Faktor kebudayaan
http://faridaryany.wordpress.com
Meliputi cara-cara hidup, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan, bahasa, kepercayaan dari suatu daerah/masyarakat tertentu berbeda dengan masyarakat yang lain. Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing orang/anak tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat dimana anak itu dibesarkan (Purwanto, 2007: 154).
2.8 Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat 1
Kepribadian yang sehat
Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
http://faridaryany.wordpress.com
Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktorfaktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang)
2
Kepribadian yang tidak sehat
Mudah marah (tersinggung)
Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
http://faridaryany.wordpress.com
Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
Kebiasaan berbohong
Hiperaktif
Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
Senang mengkritik/mencemooh orang lain
Sulit tidur
Kurang memiliki rasa tanggung jawab
Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
Pesimis dalam menghadapi kehidupan
Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan.
http://faridaryany.wordpress.com
PENUTUP 3.1 Kesimpulan Banyak para ahli yang memberikan perhatian dan mencurahkan penelitiannya untuk mendeskripsikan penelitiannya mengenai tentang pola tingkah laku yang nantinya merunut juga pada pola tingkah laku manusia sebagai bahan perbandingannya. Pola-pola tingkah laku bagi semua Homo Sapiens hampir tidak ada, bahkan bagi semua individu yang tergolong satu ras pun, tidak ada satu system pola tingkah laku yang seragam. Sebabnya tingkah laku Homo Sapiens tidak hanya ditentukan oleh system organic biologinya saja, melainkan juga akal dan pikirannya serta jiwanya, sehingga variasi pola tingkah laku Homo Sapiens sangat besar diversitasnya dan unik bagi setiap manusia. Dengan pola tingkah laku dalam arti yang sangat khusus yang ditentukan oleh nalurinya, dorongan-dorongan dan refleksnya.
Jadi “Kepribadian” dalam
konteks yang lebih mendalam adalah “susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu”. Dari penjabaran para ahli bisa diambil kesimpulan bahwa, kepribadian manusia itu terbentuk dari proses pembelajaran ataupun yang memang ada sejak lahir atau berupa naluri dan dorongan yang bersifat alami. Dan kadang-kadang pembentukan pribadi seseorang ada juga yang berdasarkan pengalaman dimasa kanak-kanak, yang mana adanya pola pengasuhan oleh orang tua serta naluri alami yang memang memberikan respon ketika mengalami dan mempelajari sesuatu. Sebagaimana unsur-unsur pengetahuan yang terdapat dalam pembentukan kepribadian manusia, yang dihimpun menjadi satu, juag tidak berasal dari naluri saja, tetapi juga
http://faridaryany.wordpress.com
pembelajaran. Karena dalam alam bawah sadar manusia berbagai pengetahuan larut dan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang seringkali tercampur aduk tidak teratur. Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan bahwa psikologi kepribadian betujuan untuk mengenal sesama manusia baik sifatnya maupun tipe kepribadian masing-masing, saling berhubungan antara konstitusi dan temperament baik jasmani maupun spkiatris dan mengikis dorongan keakuran dan mengembangkan dorongan kecenderungan egoistis yang tersembunyi untuk kemudian memberantasnya.
3.2 Saran Penyusunan makalah Kepribadian ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
membuka saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki penyusunan makalah
berikutnya.
http://faridaryany.wordpress.com
DAFTAR PUSAKA 1) Buku :
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Kartono, Kartini. 1980. Teori Kepribadian. Bandung: ALUMNI.
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
2) Website :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian
http://risnatul.blogspot.com/2012/04/makalah-psikologi-kepribadian.html