Kabar Itah Edisi 36 : April - Juni 2013
Editorial YTS terlibat dalam beberapa kegiatan pada triwulan ini. Dua di antaranya cukup menarik, karena keduanya bertema serupa tetapi dilaksanakan di dua benua terpisah.
Adakah Ruang untuk Pembangunan yang Berpusat pada Manusia di Kalimantan?
Kegiatan pertama yang diadakan di Rungan Sari adalah tentang ‘tata kelola, keberlanjutan dan pembangunan yang berpusat pada manusia’ dan yang kedua dilaksanakan di Vancouver, bertemakan ‘pertambangan berkelanjutan’. Keduanya mungkin tampak membahas topik yang berbeda, tetapi kami menghadiri keduanya dan mendapati bahwa tema yang dibawa adalah sama – yaitu bagaimana mengelola pembangunan sedemikian rupa sehingga membawa manfaat terbaik bagi kemanusiaan?. Konferensi yang diadakan di Rungan Sari melihat temanya dengan luas dan memandang ke depan. Perwakilan dari berbagai sektor pembangunan di Kalimantan terlibat dalam acara ini. Pada dasarnya, setiap peserta membawa kepedulian yang sama tentang pilihan penggunaan sumber daya alam – tanah, air, mineral, hutan – yaitu pilihan yang membawa manfaat bagi masyarakat dan tidak semata-mata hanya menguntungkan secara ekonomi; dan pilihan yang paling sedikit mengganggu lingkungan sekitar.
Hardin Tibbs (paling kanan), futures specialist dari Inggris, dengan terampil memandu peserta konferensi dalam sesi tentang bekerja menuju masa depan
Di Vancouver, yang terlibat adalah sejumlah peserta dengan ragam yang serupa dari berbagai sektor, tetapi fokusnya dalah sektor mineral. Peserta yang datang dari berbagai negara, dengan konsentrasi peserta dari Amerika. Lagi-lagi, muncul kepedulian yang sama tentang bagaimana sumberdaya digunakan dengan cara yang lebih bertanggung jawab dan penuh pertimbangan sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas, dan dampak negatif terhadap masyarakat dan lingkungan bisa diminimalkan.
Pertengahan April lalu, 50 orang, mewakili masyarakat dan lembaga di Kalimantan Tengah, berkumpul di Muhammad Subuh Centre di Rungan Sari untuk menggali kemungkinan jalur pembangunan baru bagi propinsi ini.
Kegiatan di Vancouver cenderung melihat masa lalu dan bertumpu pada praktek-praktek yang membahayakan di masa lalu, sementara kegiatan di Rungan Sari melihat masa lalu untuk menghindari masa depan yang terlalu dipengaruhi oleh peristiwa negatif dari masa sebelumnya. Fokus pada pembangunan yang berpusat pada manusia menjadikan kegiatan di Rungan Sari berjalan dalam mekanisme yang kreatif dan bebas, sementara hal ini dirasa tidak ada pada kegiatan di Vancouver, sehingga hasilnya tidak ada pergerakan nyata untuk maju ke depan.
Para peserta dipandu oleh Hardin Tibbs, seorang future specialist dari Inggris, untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembangunan pada masa lalu, masa kini dan memperhitungkan masa depan seperti apa yang akan terjadi jika segala sesuatu tetap berjalan dalam tatanan seperti saat ini.
Saya merasakan perbandingan kedua kegiatan tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi siapa saja yang perduli akan masa depan pembangunan di Kalimantan. Penting bagi kita untuk memiliki sasaran yang besar dan terbuka ketika menilik masa depan, dan tidak hanya terpenjara oleh apa yang terjadi di masa lalu.
Latar belakang tematik untuk acara yang diselenggarakan selama dua hari ini adalah ‘human-centred development’ atau pembangunan yang berpusat pada manusia, dengan menggunakan kerangka yang menarik untuk berdiskusi , sehingga memungkinkan setiap orang untuk bisa keluar dari fokus yang biasanya
Bardolf Paul Pimpinan
ketika bicara tentang ekonomi atau lingkungan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah rangkaian presentasi studi kasus dari situasi di Indonesia dimana perubahan radikal telah terjadi, dengan penjelasan lengkap tentang apa saja yang membuat perubahan tersebut bisa terjadi. Hal ini menjadi inspirasi bagi banyak peserta yang masih mengharapkan perubahan inovatif terjadi di wilayah mereka. Di akhir kegiatan, setiap peserta merasa masih banyak yang harus dilakukan, dan penyelenggara berkomitmen untuk mendukung kelanjutan dari dialog yang sudah terbangun ke dalam satu rencana aksi. YTS mengucapkan terimakasih kepada semua sponsor acara: Guerrand-Hermes Foundation for Peace, Ford Foundation, Susila Dharma International, dan Kalimantan Gold Corporation.
Menuju Sukses lewat Perencanaan Desa di Masukih Menambah cerita sukses YTS dalam mendampingi kegiatan perencanaan desa dan mata pencaharian, Tumbang Masukih menjadi desa ke-22 yang kami dampingi. Sebagai langkah awal dalam siklus program tahunan YTS, tim lapangan kami bekerja mendampingi warga dalam proses Perencanaan dan Analisis berbasis Masyarakat atau Community-Led Analysis and Planning (CLAP) selama tujuh hari, tiga hari pertama diawali dengan pelatihan untuk orang kunci dan empat hari berikutnya diisi dengan pelaksanaan CLAP di desa. Metodologi ini sudah digunakan di semua desa dampingan YTS. Proses ini menggunakan pendekatan partisipatif untuk memastikan bahwa informasi yang didapatkan mewakili kondisi desa yang sesungguhnya.
kegiatan mata pencaharian tersebut.
Tumbang Masukih adalah desa yang cukup besar dengan 174 kepala keluarga. Mata pencaharian sebagian besar warga adalah pertambangan tradisional skala kecil di daerah hulu sungai Miri. “Pekerjaan ini adalah yang paling cepat menghasilkan uang” cetus Abel, seorang tetua warga yang terlibat aktif dalam kegiatan ini. Selama empat hari, tim CLAP mendampingi desa menganalisa kegiatan mata pencaharian, berupa tambang tradisional, menyadap karet, berkebun, bertukang dan berdagang,serta menganalisa masalah dan peluang yang muncul dari setiap
“Saya sangat menikmati kegiatan penelusuran desa, karena kita bisa berkeliling desa lewat sungai dan menemukan masalahmasalah yang terkait dengan kegiatan mata pencaharian kami. Saya harap apa yang kita lakukan ini bermanfaat untuk desa kita” ujar Bapak Berlin. Semangat untuk membawa kondisi desa ke arah yang lebih baik terlihat dalam kegiatan yang dilakukan selama kegiatan CLAP. Orang-orang kunci ini tidak pernah mengeluh dengan jadwal sangat padat, meskipun kegiatannya terkadang cukup melelahkan.
Proses kegiatan didukung oleh orang-orang kunci yang unggul, yang aktif mendampingi setiap analisis yang dilakukan. Keadaan ini mempengaruhi keberhasilan proses CLAP. Informasi yang dibutuhkan untuk rencana pembangunan desa, termasuk kegiatan infrastruktur, ekonomi dan sosial budaya teridentifikasi dengan jelas. Orang-orang kunci yang bersemangat ini sangat membantu tim CLAP untuk menggali informasi yang diperlukan dari warga. Mereka sangat bersemangat. “Saya senang bisa ikut ambil bagian sebagai salah satu orang kunci dalam kegiatan ini, karena apa yang kami lakukan sekarang dengan YTS itu untuk kepentingan desa kami sendiri” ungkap Jhonedy dengan senang.
Kiri: Bersama kelompok tetua masyarakat, orang kunci dan fasilitator YTS mengidentifikasi peristiwa penting di Desa Masukih dalam Analisis Sejarah Desa Kanan Atas: Cicae (kanan), Pelaksana Program YTS, berdiskusi dengan warga tentang kegiatan mata pencaharian dalam Analisis Jalan-jalan di Desa Kanan Bawah: Sebagai warga yang sudah lama tinggal di Masukih, Jonedy sangat berharap ada pembangunan yang lebih baik di desa dengan adanya CLAP yang membantu mereka mengidentifikasi sumber daya, potensi beserta masalah dan jalan keluarnya
2
Kabar Itah - Edisi 36
Membawa Pendidikan Desa Setahap Lebih Maju Program Governance kami menunjukkan hasil yang menggembirakan dari rangkaian kegiatan pelatihan perencanaan strategis yang dilaksanakan selama Mei dan Juni, serta dari kegiatan monitoring evaluasi triwulan ini. Setelah rangkaian pelatihan tersebut, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan berkomitmen untuk menyetujui proposal dari enam desa uji coba, meskipun alokasi anggarannya terbatas. Hasil dari monitoring dan evaluasi juga menunjukkan bahwa warga sangat positif terhadap kampanye pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan triwulan lalu.
Pemerintah Gunung Mas juga menyatakan penghargaan atas keberhasilan proyek ini, seperti yang disampaikan oleh Ir. Kamiar, Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas: “YTS sudah mengambil langkah yang tepat dengan memberikan program mata pencaharian alternatif dan penguatan kapasitas untuk pemerintah desa, demi mencapai tata kelola pemerintahan yang lebih baik di desa-desa”. Keluaran positif ini diharapkan akan bertahan, meskipun proyek ini berakhir di akhir tahun nanti.
Masyarakat di tiga desa ujicoba kini sudah mendirikan PAUD (Pendidikan anak usia dini) yang dikelola dan didanai sendiri. Selain itu, salah satu dari desa ini, yaitu Tumbang Tajungan, baru saja menerima penghargaan pada perayaan ulang tahun Kabupaten Gunung Mas atas prestasi desa dalam mempromosikan pendidikan usia dini. Ini merupakan hasil langsung dari kampanye pendidikan beberapa waktu lalu. PAUD di desa ini sudah berjalan dengan dukungan dari orang tua murid yang sangat antusias dengan adanya inisiatif tersebut.
Meskipun fasilitas belajar terbatas, guru-guru dan murid sekolah di Tumbang Tajungan sangat bersemangat dengan inisiatif PAUD di desa mereka. Mimin (kanan), salah satu guru sedang mengajar murid, menggunakan rumah warga sebagai kelas sekolah
Masyarakat Lokal memasok bahan ke Camp Perusahaan Sudah cukup lama PT KSK dan kontraktor perusahaan cateringnya membahas gagasan untuk membeli bahan makanan secara lokal. Pada akhir tahun 2012 diskusi semakin intensif dan tindakan pertama untuk mewujudnya dimulai pada awal 2013. Diskusi dimulai dengan masyarakat di Tumbang Mahuroi, desa terdekat dengan camp eksplorasi Marinyoi, untuk membahas gagasan ini dan mengetahui minat warga.
Setelah beberapa kali diskusi, semua pihak menyepakati mekanisme untuk memungkinkan masyarakat desa memasok sayur ke camp Marinyoi dan menjamin ketersediaan sayur untuk perusahaan catering secara terus-menerus. Langkah berikutnya adalah pelatihan intensif untuk diversifikasi dan peningkatan produksi sayur. Limabelas petani aktif dalam Kelompok Peminat Program sayur. Selama dua bulan,YTS melakukan pelatihan setiap tiga minggu dan memantau kemajuan di setiap lahan masingmasing petani . KSK mulai membeli sayur pertama di Tumbang Mahuroi pada tanggal 9 Juni. Setelah pembelian dimulai warga lain juga tertarik untuk menjual sayur dan jumlah yang disediakan semakin meningkat. Sistem ini masih membutuhkan penyesuaian lebih baik, terutama karena keterpencilan daerah komunikasi dan transportasi antara Tumbang Mahuroi dan Marinyoi Base Camp sulit. Juga masih diperlukan pengalaman untuk menjamin ketersediaan yang stabil dan tercapai harapan bahwa beberapa jenis sayur sepenuhnya dapat tersedia dari lokal.
Ibu-ibu dari Mahuroi menimbang sayuran ikat segar hasil panen mereka untuk dijual ke camp eksplorasi KSK
Kabar Itah - Edisi 36
3
Membuka Wawasan Baru melalui Pelatihan VIPP Banyak intervensi yang dilakukan YTS melibatkan pelatihan, seminar, lokakarya dan kegiatan kelompok lainnya yang dilaksanakan bersama dengan pemerintah dan masyarakat sebagai mitra. Penggunaan teknik visualisasi yang kreatif bisa meningkatkan efektifitas kegiatan kelompok semacam ini. Dengan tujuan efektifitas tersebut, YTS mengadakan kegiatan penguatan kapasitas, yaitu pelatihan ‘Visualization in Participatory Program’ (VIPP) pada bulan April di Eco Village, Rungan Sari, Palangka Raya. Pelatihan yang dilaksanakan selama lima hari ini difasilitasi oleh tenaga berpengalaman, Nur Tjahjo and RM Jannah. Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan YTS menikmati belajar menggunakan metoda VIPP dalam suasana yang santai dan menyenangkan kualitas layanan YTS dan untuk menanamkan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa yang partisipatif dan interaktif dalam setiap Sebagian besar peserta memberikan komentar yang positif kegiatan yang akan difasilitasi oleh staf YTS. Konsep, prinsip dan terhadap pelatihan ini, terutama para staf baru. “Saya suka penggunaan VIPP disajikan, dibahas dan didemonstrasikan dengan pelatihan ini karena ini adalah pengalaman pertama belajar antusias oleh semua peserta yang dipandu oleh para pelatih. tentang visualisasi partisipatif. Sangat interaktif dan tenaga ahlinya “Berdasarkan pada tingkat pemahaman peserta, pelatih sangat sangat berpengalaman. Pelatihannya disampaikan dengan sangat fleksibel untuk jadwal kalau dibanding dengan pelatihan terdahulu baik”, komentar Duma, staf baru YTS untuk program renewable dari TJ. Saya merasa pelatihan ini sangat cocok dengan kebutuhan energy. Cicae, staf baru lainnya menambahkan, “Saya belum saya”, demikian diungkapkan Elsi, staf pelaksana program untuk pernah ikut pelatihan visualisasi partisipatif sebelumnya; pelatihan kecamatan Miri Manasa. ini sangat berguna untuk mendukung kegiatan lapangan saya.” Pelatihan ini memberikan wawasan baru dan penting bagi staf Beberapa pertimbangan tetap perlu diingat ketika menggunakan YTS. “ Handout pelatihan teknis misalnya sayur yang digunakan alat VIPP: “Terlalu berfokus pada desain ketimbang isi atau pesan oleh YTS itu kadang-kadang tidak selalu dimengerti oleh warga, yang disampaikan bisa membawa dampak negatif terhadap tapi ketika ditampilkan dengan alat VIPP yang berwarna-warni, efektifitas visualisasi partisipatif. Karena itu, fokus pada pesan yang dengan menggunakan kata-kata kunci, bisa menjadi lebih mudah disampaikan harus dipandang sama pentingnya dengan fokus untuk mereka. Dan saya yakin pelatihan teknis di desa bisa lebih terhadap desain visualisasi itu sendiri”, tandas TJ ketika menutup interaktif nanti”, demikian ujar Blink, staf pelaksana program kecamatan Damang Batu. sesi simulasi kelompok
Membangkitkan Semangat untuk Usaha Energi Terbarukan YTS kini menjadi mitra lokal untuk Apex Consulting Group – New Ventures Indonesia (NVI) dalam program ‘Penguatan Kapasitas dan Fasilitasi Investasi untuk Pengembang Proyek Energi Terbarukan, Perkebunan Kelapa Sawit dan Penyandang Dana di Kalimantan Tengah’. Sesi informasi yang diselenggarakan oleh YTS di Palangka Raya tanggal 16 Mei lalu menarik minat berbagai sektor – bisnis, perbankan, pemerintah lokal dan perwakilan perkebunan kelapa sawit. Apex-NVI menawarkan kesempatan untuk memanfaatkan layanan konsultasi dan fasilitasi agar para pengembang proyek energi terbarukan bisa meningkatkan kemampuan mereka dan mengakses dana untuk proyek mereka. Semua bentuk fasilitasi untuk dukungan usaha, mentoring, pelatihan, dan pendanaan bersifat gratis. Proyek ini akan berjalan hingga akhir tahun, yang akan ditutup dengan forum investor di akhir Desember nanti.
Simon Bell, konsultan senior dari PT Apex Consulting Group mengajak peserta menimbang peluang usaha untuk energi terbarukan di Kalimantan Tengah
4
Kabar Itah - Edisi 36
Saat ini, kami sedang membangun basis data untuk mendapatkan profil peserta yang berpotensi untuk proyek pembangunan energi terbarukan dan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Kegiatan networking lainnya akan segera muncul. Untuk informasi selanjutnya tentang proyek, silakan kunjungi http://www.new-ventures. or.id/kalteng.php .
Menjangkau Penambang di Lombok dan Sumbawa Baru-baru ini, YTS melakukan penyelidikan lapangan tentang kondisi dan penyebaran tambang emas tradisional di seluruh Indonesia. Secara khusus, kami mengkaji situasi di propinsi Nusa Tenggara Barat, di mana tambang tradisional mulai merebak mulai dari Lombok hingga ke Sumbawa. Pemakaian air raksa untuk mendapatkan emas adalah metode yang umum digunakan, yang mengakibatkan ratusan ton emisi terlepas setiap tahun hanya dari provinsi ini saja. Pemaparan air raksa ini membahayakan masyarakat di banyak wilayah. Proyek kami di Kalimantan Tengah sudah berhasil mencegah pelepasan emisi raksa melalui teknologi daur ulang. Di Sumbawa Barat, kami melakukan pendekatan lebih jauh, yaitu mencoba menghilangkan tahap penggunaan raksa pada proses pengolahan emas dengan memperkenalkan teknik gravitasi yang bebas air raksa.
Sejak bulan Mei, kami sudah melakukan ujicoba metode yang ramah lingkungan dan ini bersama dengan para penambang di berbagai lokasi. Para pemilik gelondong sangat terkesan dengan keberhasilan metode Filipina yang bebas air raksa tetapi mendapatkan lebih banyak emas. Dan untuk memastikan metode ini bisa diadopsi lebih luas, kami juga membangun lokasi gudang gelondong yang bebas air raksa di pinggiran kota Taliwang.
Atas: Tempat pengolahan emas bebas air raksa yang dibangun oleh YTS Kiri Bawah: Trainer dari Filipina memberikan pengarahan kepada penambang Indonesia Kanan Bawah: Para penambang muda ini sangat tertarik melihat demonstrasi yang dilakukan YTS
YTS akan kembali lagi ke Sumbawa pada Oktober dan November untuk meningkatkan kesadartahuan masyarakat akan bahaya air raksa; melakukan demonstrasi pengolahan emas bebas air raksa; dan bekerja di isu kebijakan atau peraturan . Bersama dengan mitra proyek kami (Blacksmith Institute, Danish Geological Survey, dan Benguet Miners Federation) kami akan mengadakan lokakarya multipihak yang mengumpulkan para penambang dan pemerintah untuk memulai dialog tentang pertambangan rakyat yang lebih berkelanjutan tanpa menimbulkan polusi lingkungan yang serius.
Kabar Itah - Edisi 36
5
Wawasan Segar di Tengah Dilema Pembangunan Mineral GEMM 2013 merupakan bentuk upaya menggali tantangan yang dihadapi oleh sektor pertambangan dalam memenuhi kepedulian sosial ekonomi. Panitia penyelenggara dari Simon Fraser University Vancouver, Kanada menggunakan pendekatan inovatif untuk merangsang dialog dan diskusi kreatif: setiap sesi tematik dimulai dengan video simulasi tentang interaksi khas yang terjadi antara perusahaan tambang dan masyarakat yang terkena dampak operasi tambang secara langsung, dalam tahap penting pengembangan proyek. Beberapa skenario dibuat mencakup eksplorasi, konstruksi tambang dan operasi tambang. Peserta kemudian berdiskusi dalam kelompok kecil untuk membahas masalah yang dimunculkan dalam setiap video dan kemudian berbagi hasilnya dalam kelompok yang lebih besar dalam diskusi pleno. Kurang lebih 150 orang ambil bagian dalam acara yang
diselenggarakan selama tiga hari tersebut. Sebagian besar peserta berasal dari Amerika, dan sebagian lainnya ada dari Asia dan Afrika. Peserta mewakili perusahaan, masyarakat asli, organisasi masyarakat sipil, akademisi, konsultan dan pemerintahan. Ada perbedaan situasi yang mencolok antara benua, tetapi dari semua situasi yang berbeda tersebut terdapat beberapa prinsip mendasar yang sama, yang muncul dalam bentuk konflik dan ketidakpuasan yang berbeda: Hal yang paling mendasar adalah ketidakmampuan perusahaan untuk terlibat dengan baik dan berkomunikasi dengan jelas terhadap masyarakat setempat, yang menghasilkan berbagai kesalahpahaman dan perilaku tidak pantas. Hari ketiga disajikan dalam rangkaian presentasi dan drama: sebuah karya teatrikal, menampilkan permainan peran para peserta di akhir sesi, yang ternyata cukup menghibur.
Agenda Juli: Kahayan: Pelatihan Budidaya Sayur Tahap I di Kahayan Hulu Utara Pelatihan Budidaya Ikan Tahap II di Damang Batu Pendas CU di Kahayan Hulu Utara dan Miri Manasa Bukit Batu: Kunjungan Awal Tenaga Ahli Pelatihan Pembuatan Pakan
Agustus: Kahayan: Pelatihan Budidaya Sayur di Kahayan Hulu Utara dan Miri Manasa Pelatihan Budidaya Karet Tahap I di Damang Batu Pelatihan Budidaya Ikan Tahap I Kahayan Hulu Utara Menutup acara GEMM 2013, Marcello Veiga, didampingi Jessica Bratty, menyanyikan balada sendu sebagai penghargaan untuk para pekerja tambang
Governance Project: Pelatihan Anggaran untuk Staf Pemerintah Bukit Batu:
Kilas Berita Ujicoba WWF untuk Modul Perencanaan untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan
Pelatihan pembuatan Pakan Tahap I Training: CSO shared Learning
Pada akhir bulan Juni, YTS bersama dengan 10 LSM lainnya di Kalimantan Tengah ikut ambil bagian dalam kegiatan selama seminggu yang diadakan oleh WWF, dalam rangka menguji coba modul perencanaan desa yang berkelanjutan, yang diadakan di desa Tumbang Runen, di jalur Sungai Katingan. Modul ini memasukkan pendekatan partisipatif dan dirancang untuk digunakan oleh staf pemerintah. Para pengamat ikut terlibat selama dua hari di desa.
September:
Memahami Sektor Pertambangan di Indonesia
Governance Project:
YTS baru saja dikontrak oleh The Overseas Development Institute yang berbasis di London untuk melakukan studi multi-aspek mengenai pertambangan di Indonesia. Tujuan utama adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang interaksi antara perusahaan tambang skala besar dan operator skala kecil, dan untuk menguji berbagai manfaat yang dibawa oleh penambang skala besar kepada masyarakat disekitarnya dimana mereka beroperasi. Bagian pertama dari penelitian ini adalah studi literature, namun pada bagian kedua akan melihat secara rinci pada tiga situasi lapangan. AusAID mendanai penelitian ini dalam rangka untuk memutuskan cara terbaik untuk mendukung pengembangan industry di Indonesia.
Evaluasi Proyek
Standard Operasional yang Lebih Baik bagi Pertambangan Batu Bara Pada tanggal 23 April YTS berpartisipasi dalam konsultasi yang diselenggarakan oleh Bettercoal Initiative. Lembaga ini sedang mengembangkan standard untuk aspek tenaga kerja, lingkungan dan sosial bagi penjual batubara ke pasar Eropa. Tujuan adalah agar standard operasional perusahaan pertambangan batu bara mengikuti standard internasional agar operasi mereka tidak punya dampak negatif bagi para pemangku dan lingkungan lokal.
6
Kabar Itah - Edisi 36
Kahayan: Pelatihan Budidaya Karet Tahap II di Damang Batu Pelatihan Budidaya Ikan Tahap II di Kahayan Hulu Utara Pelatihan Budidaya Sayur tahap 2 di Miri Manasa
Bukit Batu: Pelatihan Pembuatan Pakan tahap II Training: Pembelajaran CSO Pelatihan Teknik Fasilitasi Kabar Itah Kabar Itah adalah media informasi yang diterbitkan setiap triwulan oleh Yayasan Tambuhak Sinta (YTS), affiliasi dari PT Kalimantan Surya Kencana, sebuah perusahaan ekslorasi mineral. Diterbitkan oleh by:
Rekening Bank:
Yayasan Tambuhak Sinta Jl. Rajawali VII, Srikandi III No. 100 Bukit Tunggal, Palangka Raya 73112 Kalimantan Tengah - Indonesia Telp. +62 (0536) 3237184 Fax. +62 (0536) 3229187 Email:
[email protected] Website: www.tambuhaksinta.com
Yayasan Tambuhak Sinta BNI 1946 Cabang Palangka Raya Kalimantan Tengah INDONESIA Number 0114981608 Swift: BNINIDJA