PREDIKSI WAKTU PENGENTALAN (GELL TIME) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR DAN INTERAKSI FAKTOR PADA PROSES PRODUKSI FIBERGLASS REINFORCED POLYESTER DENGAN MENGGUNAKAN METODA TAGUCHI Andre Al Amin1, Aidil Ikhsan2, Yesmizarti Muchtiar2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bunghatta E-mail:
[email protected]
Abstract Fiberglass material can replace products made from wood, metal, and others. Fiberglass is widely used in daily life, as well as having a better strength of plastic, and the colors do not easily fade. Examples of products made from fiberglass, namely: water tank, outside and within the framework of a motor vehicle, decorations or ornaments, trash, waterslide, boat and others. Fiberglass production process consists of some mixture of them thickener (Thixotropic), filler (resin), desiccant (catalyst), and the reinforcing material (glass fiber), MMA (bleach), dyes, etc. The manufacturing process of mixing these ingredients according to the specific composition, depending on the physical properties of the product to be made. One of the most important ingredient is the catalyst. The amount of catalyst to be used greatly affect the coagulation time. If the material has been mixed with the catalyst, then the worker must know how long it’s Gell Time, because of the gell material can not be used anymore (Reject), therefore it is necessary to study how much influence the interaction of factors in making fiberglass against coagulation time (Gell time) and find out the time of coagulation (Gell time) a fiberglass of nature or physical form of the desired product in accordance with the composition determined in order to know the long process of making a fiberglass, with the catalyst as a major factor in determining the coagulation time (Gell time). this research aims is to make fiberglass production can be easily calculated by using the equations as below:
µ = (-2933)+A+B+I+J+K+L+M+NIxC-I]+[IxD-I]+[IxE-I]+[IxF-I]+ [IxG-I]+[IxH-I] by knowing mixture composition,and laminating time needed,catayts composition can be determine.so that the production procces can run efectively and efeciently Keywords: Taguchi Method, Orthogonal arrays and Average Analysis
1.
diaplikasikan dalam bahan baku pembuatan
PENDAHULUAN Bahan baku industri sangat penting
tentunya
dalam
hidup
Belakangan ini banyak berkembang
manusia baik untuk memenuhi kebutuhan
atau terjadi inovasi, sehingga bermunculan
manusia itu sendiri ataupun kelestarian
berbagai
alam.
lingkungan
Para
kelangsungan
sebuah produk.
produsen
harus
mampu
produk-produk yang
dapat
yang
ramah
menggantikan
menciptakan bahan baku industri yang tidak
produk lama yang tidak ramah lingkungan.
bergantung
tidak
Salah satu produk yang ramah lingkungan
mengganggu kelestarian alam. Serat fiber
tersebut adalah produk-produk yang terbuat
adalah salah satu terobosan yang dapat
dari fiberglass
pada
alam
dan
Proses produksi fiberglass terdiri
adalah karakteristik dari produk yang
dari beberapa campuran bahan diantaranya
berbeda-beda, yang biasanya disesuaikan
pengental (Thixotropic), bahan pengisi
dengan
(resin), bahan pengering (Katalis), dan
konsumen. Terkadang fiberglass tersebut
bahan
MMA
ada yang diinginkan lentur tetapi kuat, ada
(penjernih), bahan pewarna, dll. Proses
yang diinginkan keras dan kaku dan
pembuatannya yaitu mencampur bahan-
sebagainya tergantung dari permintaan
bahan tersebut menurut komposisi tertentu,
konsumen, yang disesuaikan dengan fungsi
tergantung dari sifat fisik dari produk yang
atau kegunaan dari produk fiberglass yang
ingin dibuat. Salah satu bahan yang
akan dibuat.
penguat
(serat
fiber),
keinginan
atau
permintaaan
terpenting yaitu katalis. Banyaknya katalis yang akan digunakan sangat mempengaruhi waktu pengentalan. Apabila bahan telah dicampur dengan katalis, maka pekerja harus mengetahui berapa lama waktu pengentalannya (Gell Time), karena apabila telah mengental maka campuran tersebut tidak bisa digunakan lagi (Reject), oleh sebab itu perlu diteliti berapa besar pengaruh
faktor-faktor
membuat
fiberglass
interaksi terhadap
dalam waktu
pengentalan (Gell Time) dan mengetahui waktu pengentalan (Gell Time) sebuah fiberglass dari sifat atau bentuk fisik produk yang diinginkan sesuai dengan komposisi yang ditentukan
agar dapat
mengetahui lama proses pembuatan sebuah fiberglass, dengan katalis sebagai faktor utama
dalam
pengentalan
(Gell
menentukan Time)
agar
waktu proses
pembuatan produksi dapat berjalan dengan efaktif dan efisien. Permasalahan yang sering dihadapi oleh produsen-produsen produk fiberglass
2.
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Metode Taguchi Metode Taguchi dicetuskan oleh Dr. Genichi Taguchi pada tahun 1949 saat mendapatkan tugas untuk memperbaiki sistem telekomunikasi di Jepang. Metode ini merupakan metodologi baru dalam bidang
teknik
yang
bertujuan
untuk
memperbaiki kualitas produk dan proses serta dalam dapat menekan biaya dan resources seminimal mungkin. Sasaran metode Taguchi adalah menjadikan produk robust terhadap noise, karena itu sering disebut sebagai Robust Design. Metode Taguchi merupakan offline quality control artinya pengendalian kualitas yang preventif, sebagai desain produk atau proses sebelum sampai pada produksi di tingkat shop floor. Off-line quality control dilakukan dilakukan pada saat awal dalam life cycle product yaitu
perbaikan pada awal untuk menghasilkan
katalis (sebagai bahan pengering) dan serat
produk (to get right first time).
fiber (MAT) sebagai tulang penguat.
2.2 Fiberglas
Bahan pembantu yang dijelaskan disini ada fiberglass
6 macam yaitu : gel coat sebagai bahan
dibandingkan plastik adalah plastik akan
pembentuk cetakan, mirror glass wax
cepat memudar warnanya bila lama terkena
gunanya sebagai bahan anti lengket yang
sinar matahari sedangkan bahan yang
melapisi fiberglass, bahan pewarna, bahan
terbuat dari fiberglass tidak mudah pudar.
penjernih (MMA) yang gunanya untuk
Keunggulan
dari
Fiberglass banyak digunakan untuk
menjernihkan campuran sebening kaca, dan
membuat barang-barang yang tahan karat
aseton sebagai pengencer resin dan pencuci
dan bersifat anti korosi. Sifat anti korosi
peralatan cetak. Untuk lebih jelasnya akan
menyebabkan fiberglass dijadikan alternatif
diterangkan satu persatu.
untuk pembuatan tangki-tangki bahan kimia pada
industri
petro
kimia.
Menurut
jenisnya, bahan fiberglass terbagi menjadi dua macam, yaitu bahan fiberglass untuk membuat cetakan dan bahan fiberglass untuk membuat barang. Untuk membuat cetakan, dipakai jenis resin yang kental berbentuk jeli, yaitu gel coat. Sedangkan untuk membuat barang, dipakai resin biasa yang berbentuk cair. Gel coat
yang
berbentuk jeli memudahkan cara pembuatan cetakan, karena bisa dileburkan pada benda model yang akan dibuat. Sedangkan bentuk cair pada resin akan memudahkan bahan tersebut
mengisi
sehingga
barang
celah-celah yang
cetakan,
dicetak
tidak
keropos.
2.3 Matriks Eksperimen Dan Orthogonal Array 2.3.1 Matrik Eksperimen Suatu matriks adalah bujursangkar yang mempunyai arti khusus. Matriks eksperimen adalah matriks yang membuat sekelompok eksperimen dimana faktor level dapat ditukar sesama matriks. Faktor-faktor dam
level-level
bermacam-macam diteliti.
merupakan proses
Melakukan
digunakan
untuk
kondisi
yang
ingin
eksperimen
yang
matriks
khusus
(orthogonal array), bertujuan agar dapat melakukan pengujian terhadap pengaruh beberapa parameter secara efisien dan merupakan
teknik
penting
dalam
perencanaan kokoh (robustness).
Bahan-bahan untuk memproduksi fiberglass terdiri dari bahan utama dan
2.3.2 Derajat Bebas
pembantu. Bahan utamanya yaitu resin
Derajat bebas adalah banyaknya
(sebagai pengisi), kobalt (bahan pengeras),
pengukuran bebas yang dapat dilakukan
untuk menaksir sumber informasi. Angka
a.
Notasi L mengindikasikan informasi
derajat bebas menunjukkan perbandingan
berdasarkan rancangan bujur sangkar
bebas (fair) yang dapat dilakukan pada
latin dari factor. Rancangan bujur
sekelompok data.
sangkar latin adalah matriks bujur sangkar
Vn = Banyaknya Level – 1 b.
sesuai dengan baris dan kolom. Baris merupakan faktor kondisi yang dapat Baris
merupakan keadaan dari faktor. Array disebut juga orthogonal, karena level-level dari faktor berimbang dan dapat dipisahkan dari pengaruh faktor lain dalam eksperimen. Jadi orthogonal array adalah matriks seimbang dari faktor dan level sedemikian
Jumlah baris mengindikasikan jumlaj untuk
matriks yang elemen-elemennya disusun
eksperimen.
dengan
dari eksperimen yang dibutuhkan
Orthogonal array adalah sebuah
dengan
faktor
memisahkan faktor-faktor penyebab.
2.3.3 Orthogonal Array
diubah
dari
menggunakan
orthogonal
array. c.
Jumlah
kolom
mengindikasikan
jumlah dari faktor yang dapat diteliti. d.
Jumlah level mengindikasikan jumlah dari level faktor. Orthogonal
array
L8(27)
diatas
berarti terdapat 7 faktor dengan dua level dan eksperimen 8 kali percobaan. 2.3.5 Interaksi
hingga pengaruh suatu faktor level tidak
Interaksi adalah faktor bergantung
baur (confounded) denga pengaruh atau
pada suatu level tertentu dari faktor lain.
faktor lain.
Dengan kata lain, interaksi terjadi apabila
2.3.4 Derajat Bebas Orthogonal Array Derajat bebaes orthogonal array (V0A) selalu kurang satu dari banyak eksperimen. V0A = Banyak eksperimen – 1
pengaruh bersama dua faktor atau lebih, berbeda dari jumlah masing-masing faktor secara individu. Jika interaksi tersebut pengaruhnya sangat kuat, maka cukup sulit bagi peneliti untuk mentaksir pengaruh faktor yang diteliti tersebut. Ini adalah kelemahan dari eksperimen industri. 2.3.6 Graph linear Graph linear adalah serangkaian titik-titik dan garis yang bersesuaian dengan kolom-kolom
orthogonal
array
yang
sesuai. Setiap graph linear berhubungan
Pada tahap ini akan dipilih faktor-
dengan satu orthogonal array. Tetapi untuk
faktor
suatu orthogonal array dapat beberapa
diselidiki
graph linear. Graph linear memberikan
eksperimen tidak seluruh faktor
gambaran informasi faktor dan interaksi
yang diperkirakan mempengaruhi
sehingga memudahkan untuk memasukkan
respon yang diselidiki. Hanya faktor
faktor dan interaksi ke berbagai kolom dari
yang diaanggap penting saja yang
orthogonal array.
diselidiki. Cara yang digunakan
mana
saja
yang
pengaruhnya.
akan Dalam
untuk mengidentifikasi faktor-faktor 2.4 Eksperimen dengan Metode Taguchi Adapun
langkah-langkah
dalam
penyusunan sebuah eksperimen metode taguchi yaitu :
brainstroming
cause
dan
effect
diagram. 5. Pemisahan faktor terkontrol dengan
1. Perumusan masalah Pada
yang berpengaruh adalah dengan
tahap
ini
faktor tidak terkontrol perlu
definisi
Hal yang harus diperhatikan adalah
masalah yang akan diteliti dengan
faktor
cepat. Perumusan masalah harus
dipisahkan antara yang dapat diukur
spesifik dan jelas batasannya dan
dengan yang tidak.
juga
secara
teknik
harus
bisa
dilaksanakan.
tidak
terkontrol
perlu
6. Penentuan jumlah level dan nilai level faktor
2. Tujuan Eksperimen
Pemilihan jumlah level mempunyai
Tujuan yang ditetapkan harus dapat
peranan penting, karena berkaitan
menjawab
dengan ketelitian eksperimen dan
masalah
yang
telah
dirumuskan. 3. Tentukan
ongkos eksperimen, level faktor respon
(karakteristik
dapat dinyatakan kuantitatif seperti
kualitas) yang akan diukur dan
temperatur dan dapat dinyatakan
metode pengukurannya.
kualitatif seperti rendah tinggi.
Data respon yang didapatkan harus
7. Identifikasi faktor interaksi antar
diukur dengan alat ukur yang valid
faktor
dan dengan pengukuran yang benar.
Interkasi muncul ketika dua faktor
4. Identifikasi berpengaruh kualitas
faktor-faktor pada
yang
atau lebih memiliki perlakuan secara
karakteristik
bersama dalam memberikan hasil yang
berbeda
pada
respon
dibadingkan jika faktor mengalami
perlakuan sendiri. Teteapi Taguchi
Penugasan faktor orthogonal array
lebih mementingkan engeenering
yang dipilih didasarkan pada grapik
approach, dengan cara mengamati
linear dan tabel triangular. Kedua
pada penyebab utama (main effect),
hal tersebut merupakan alat bantu
karena sering kali interaksi sulit
yang dirancang oleh taguchi.
dijelaskan.
12. Analisa Data
8. Perhitungan derajat kebebasan Perhitungan
derajat
digunakan
Pada
kebebasan
untuk
tahap
ini
pengumpulan,
dilakukan pengaturan,
menghitung
perhitungan dan penyajian data
jumlah minimum eksperimen yang
suatu layout tertentu sesuai dengan
dilakukan.
desain yang dipilih. Beberapa tool
9. Pemilihan orthogonal array
yang
Dalam pemilihan orthogonal array
digunakan
adalah
analisa
variansi dan signal to noise ratio.
haruslah memenuhi pertidaksamaan
13. Interpretasi hasil
V1n>Vp dengan V1n = jumlah trial
14. Pemilihan setingan optimal
dikurang satu dan Vp adalh jumlah total derajat kebebasan.
3.
METODOLOGI PENELITIAN
10. Persiapan pelaksanaan eksperimen Persiapan
eksperimen
penentuan
jumlah
replika
randomisasi eksperimen.
meliputi dan
pelaksanaan Replikasi
dilakukan
Sebelum penelitian dimulai, maka perlunya penelitian pendahuluan dilakukan untuk
mengetahui
jenis
bahan
baku,
kegunaan masing-masing bahan baku serta cara
mengaduk
bahan
baku.
Karena
untuk mengurangi tingkat kesalahan
banyaknya faktor interaksi input saat
percobaan
meningkatkan
melaksanakan eksperimen, agar jumlah
tingkat ketelitian data eksperimen.
eksperimen yang dilakukan lebih optimal,
Sedangkan
maka metode penelitian yang digunakan
dimaksudkan
dan
randomisasi untuk
meratakan
adalah metode taguchi.
faktor error, memberi kesempatan
Dalam mendapatkan gambaran tentang
yang
unit
permasalahan
ada
dilakukan pengkajian sistem. Pengkajian
dan
sistem terdiri proses produksi, bahan-bahan
sama
eksperimen kehomogenan
pada
semua
sehingga pengaruh
yang
dibahas,
maka
mendapatkan hasil pengamatan.
yang digunakan, karakteristik produk dan
11. Penugasan faktor pada orthogonal
proses pengerjaan, karakteristik pengujian,
array
strategi penelitian dan peralatan yang
array yang telah dipilih, melakukan
digunakan dalam eksperimen ini
pengujian dan inspeksi terhadap
Setelah
melakukan
pengkajian
eksperimen dan memasukan data
sistem maka yang dilakukan selanjutnya
hasil pengamatan kedalam tabel
adalah
pengamatan.
mengimplementasikan
metoda
kedalam permasalahan yang ada. Dalam hal
4
Analisa hasil eksperimen
ini pemecahan masalahnya adalah dengan
Pada tahap ini mengolah data yang
menggunakan metoda Taguchi.
didapatkan dari eksperimen yang
Tahap-tahap
yang
dalam
dilakukan menjadi suatu informasi
eksperimen menggunakan metode Taguchi
yang berarti/berguna. Analisa hasil
(Glen stuart Peace, 1993) :
mengidentifikasi efek utama dan
1 Perencanaan Eksperimen Pada
tahap
ini
mengidentifikasi
membuat persamaan atau rumus
terdiri
dari
yang
bisa
digunakan
masalah,
dan
mengestimasi atau memperkirakan
tujuan yang ingin dicapai dalam
waktu
eksperimen, Menentukan metode
input bahan baku yang dinamis
perhitungan,
menentukan
tempat
eksperimen, menyiapkan alat dan bahan eksperimen dan menentukan strategi eksperimen. 2 Merancang Eksperimen Dalam tahap ini membuat gambaran besar dari eksperimen, menentukan jumlah level dan faktor, menghitung derajat
kebebasan,
memilih
orthogonal array yang tepat dan menempatkan
variabel
kedalam
matrik orthogonal array . 3 Melaksanakan Eksperimen Dalam
tahap
ini
melakukan
persiapan dari eksperimen, seperti peralatan, tabel eksperimen, dan bahan-bahan,
menjalankan
eksperimen berdasarkan orthogonal
pengentalan
untuk
berdasarkan
4.
Start
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perancangan Eksperimen Penelitian Pendahuluan
4.1.1 Penentuan Jumlah Faktor dan Identifikasi Masalah
Tinjauan Literatur
Level Dalam eksperimen ini terdapat 2
Perumusan Masalah
jenis faktor yaitu faktor input (signal) dan Tujuan Penelitian
Pengkajian Sistem Proses Produksi Bahan – bahan Penelitian Karakteristik Produk dan Proses Karakteristik Pengujian Strategi Penelitian Peralatan Eksperimen
IMPLEMENTASI METODA
Perencanaan Eksperimen
faktor kontrol. Banyaknya atau jumlah pada faktor merupakan perbandingan dari resin 20 ml, sedangkan jumlah level pada eksperimen ini adalah 3 level. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 Faktor dan Jumlah Level
Identifikasi Masalah Tujuan Eksperimen Menyiapkan Alat dan Bahan Eksperimen Menentukan Strategi Eksperimen Penentuan Respon dan Identifikasi Faktor
Perancangan Eksperimen Menentukan Jumlah Faktor dan Level Identifikasi Interaksi Antar Faktor Menghitung Derajat Kebebasan Memilih Orthogonal Array dan Liner Graph Menempatkan Variabel Faktor Kedalam Matrik Orthogonal Array
Pelaksanaan Eksperimen Persiapan Eksperimen dan pelaksanaan Eksperiman Berdasarkan Kombinasi Orthogonal Array Pengujian dan inspeksi Memasukkan Pengumpulan data hasil penelitian ke dalam tabel pengamatan Perhitungan kontribusi faktor utama Perhitungan nilai interaksi
Analisa Eksperimen pengolahan data denagn metoda Average
Pembahasan Hasil PENUTUP Kesimpulan dan Saran
Finish
Gambar 1. Metodologi Penelitian
4.1.2 Identifikasi Interaksi Antar Faktor Interaksi pada penelitian ini berjumlah sebanyak 6 interaksi yaitu : 1. Katalis x Resin ( IxC ) 2. Katalis x Kobalt ( IxD ) 3. Katalis x Steren Monemer ( IxE ) 4. Katalis x MMA ( IxF ) 5. Katalis x Tirox ( IxG ) 6. Katalis x Talk ( IxH )
4.1.3
Perhitungan Derajat Kebebasan
fiberglass sebanyak 54 eksperimen dengan
(DOF)
2 replikasi.
Jumlah DOF: Banyaknya Faktor x ( Jumlah Level-1) Jumlah DOF 2 Level
: 1 x (2-1)
Jumlah DOF 3 Level
: 13 x (3-1) = 26
Jumlah DOF Interaksi
=1
4.2.2
Pengumpulan
Data
Hasil
Penelitian Tabel 3 Data Hasil Penelitian Dalam Menit
: 6 x (3-1) x (3-1)
= 24 Jadi jumlah total derajat kebebasannya adalah 51 derajat kebebasan. 4.1.4
Pemilihan Orthogonal Array dan Linear Graph Untuk pemilihan orthogonal array
dapat dilihat dari tabel 2 dibawah ini: Tabel 2 Pemilihan DOF
5. ANALISA 5.1 Analisa Pemilihan Faktor dan Level Ada dua faktor yang digunakan untuk eksperimen ini, yaitu faktor input Berdasarkan tabel diatas, maka orthogonal
(signal) dan faktor kontrol. Faktor input
array yang digunakan adalah L54(21x325).
merupakan faktor yang ditentukan oleh konsumen, maksudnya adalah jenis produk
4.2
Pelaksanaan Eksperimen
seperti
4.2.1
Persiapan
konsumen, karena itu faktor input bersifat
dan
Pelaksanaan
Eksperimen
dinamis.
apakah
yang
Berbeda
diinginkan
jenis
produk
oleh yang
Setelah semua bahan dan alat telah
diinginkan oleh konsumen, berbeda pula
disiapkan dan orthogonal arrays telah
bahan yang digunakan. Dikarenakan output
didapatkan, makan Percobaan dilakukan
yang diinginkan dalam eksperimen ini
dengan kombinasi dari matriks tersebut.
adalah waktu pengentalan (gell time).
Percobaan akan dilakukan dengan membuat
Faktor Signal yang diuji dalam
adukan dari bahan-bahan untuk membuat
eksperimen ini adalah Lokasi, MMA,
Thixotropic, Talc, Steren Monemer, Volume
dilihat pengaruh masing-masing faktor
(Resin), Kecepatan pengadukan, Lama
terhadap waktu pengentalan, dari 14 faktor
Pengadukan dan Zat pewarna (Merah,
yang diuji ada 3 faktor yang memiliki
Kuning, Biru, Hitam dan Putih). Sedangkan
pengaruh cukup besar yaitu Lokasi, Volume
yang
(Resin) dan Katalis. Faktor yang lainnya
dijadikan
faktor
kontrol
adalah
Katalis.
juga memiliki pengaruh tapi tidak sebesar ketiga faktor tersebut. Hal ini dapat dilihat
5.2 Analisa DOF dan Orthogonal array Jumlah degree of Freedom (DOF)
dari gambar 5.3 response graph. Dari hasil perhitungan
diperoleh
rata-rata
waktu
berdasarkan hasil perhitungan yang telah
pengentalan dari seluruh hasil percobaan
dilakukan adalah 51 DOF. Karena, jumlah
adalah 8,75 ( T = 8,75 Menit )
DOFnya 51dan terdapat level campuran maka Orthogonal array yang digunakan adalah Orthogonal array level gabungan
5.5 Analisa Hasil Perhitungan Interaksi Berdasarkan
perhitungan
nilai
L54 (21 x 325). Penggunaan dari orthogonal
interaksi yang telah dilakukan dapat dilihat
array adalah untuk meminimasi jumlah
dari seluruh grafik yang ada, seperti
eksperimen
interaksi yang terjadi sebagai berikut :
yang
dilakukan
dengan
menggunakan kombinasi dari faktor yang bisa dilaksanakan.
a. Katalis x Resin ( IxC ) Berdasarkan perhitungan nilai interaksi yang telah dilakukan terjadi interaksi yang cukup kuat, karena grafik tersebut
5.3 Analisa Karakteristik Kualitas Karakteristik
kualitas
yang
digunakan dalam percobaan ini adalah
sedikit bersilang. b. Katalis x Kobalt ( IxD )
Nominal The Best, Karakteristik tersebut
Pada perhitungan dilakukan, interaksi
dipilih karena hasil akhir yang diinginkan
yang terjadi sedang (cukup kuat),
dari penelitian ini adalah suatu nilai yang
karena grafik tersebut sedikit bersilang.
tidak
tetap,
karena
nilai
diinginkan ditentukan oleh
akhir
yang
jumlah atau
level faktor input yang digunakan.
c. Katalis x Steren Monemer ( IxE ) Saat perhitungan ini interaksi yang terjadi lemah ( tidak kuat ) yang dapat dilihat dari grafik, dimana garisnya
5.4 Analisa Hasil Pengolahan Data Metoda Average Dari
hasil
tidak ada yang saling bersilang dan hanya berhimpitan.
perhitungan
yang
dilakukan dengan metoda average dapat
d. Katalis x MMA ( IxF ) Berdasarkan perhitungan nilai interaksi yang telah dilakukan terjadi interaksi yang tidak begitu kuat ( lemah ), karena grafik tersebut tidak
bersilang dan
hanya berhimpitan. e. Katalis x Tirox ( IxG ) Berdasarkan perhitungan nilai interaksi yang telah dilakukan terjadi interaksi yang sangat kuat, karena grafik tersebut
L ( Biru ) M ( Hitam ) N ( Putih ) Suhu Kelembaban
= 4% = 4% = 4% = 30º = 75%
Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 ... Y 54 54 22643 T 54 T 419,3148 419 T
µ = T+(A-T)+(B-T)+(C-T)+…+(NT)+[(IxC-T)-(I-T)-(C-T)]+[(IxD-T)-(I-
saling bersilang.
T)-(D-T)]+ [(IxE-T)-(I-T)-(E-
f. Katalis x Talc ( IxH ) Berdasarkan perhitungan nilai interaksi
T)]+[(IxF-T)-(I-T)-(F-T)]+[(IxG-T)-(I-
yang telah dilakukan terjadi interaksi
T)-(G-T)]+[(IxH-T)-(I-T)-(H-T)]
yang sangat kuat, karena grafik tersebut
µ = A+B+I+J+K+L+M+N-7T+[IxC-
saling bersilang.
I]+[IxD-I]+[IxE-I]+[IxF-I]+ [IxGI]+[IxH-I]
5.6
Analisa
Perhitungan
Penentuan
µ =595+588+813+622+601+592+691+609-
Waktu Pengentalan Untuk
menghitung
mengestimasi dibutuhkan dinamis,
waktu
pengentalan input
berdasarkan dapat
dihitung
yang yang dengan
mengggunakan rumus Average Analysis dan
dengan
komposisi,
contoh
sebagai berikut: A ( Lokasi ) B ( Tinggi ) C ( Resin ) D ( Kobalt ) E ( Steren ) F ( MMA ) G (Tirox ) H ( talk ) I ( Katalis ) J ( Merah ) K ( Kuning )
= Bukit Tinggi = ± 900m = 60ml = 2% = 20% = 5% = 4% = 20% = 3% = 4% = 4%
(419x7)+[626-813]+[613-813]+[677-
atau
kasus
813]+[576-813]+ [632-813]+[675-813] µ = 1099 detik = 18,32 menit 6.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil eksperimen dapat
ditarik kesimpulan, yaitu: 1. Terdapat lima (5) faktor dan tiga (3) interaksi yang paling berpengaruh dalam
memproduksi
Fiberglass.
antara lain sebagai berikut: a) Lima Faktor Katalis
(I)
9,35%
Thixotropic (G)
9,07%
MMA
8,71%
(F)
Talc
(H)
8,55%
Kobalt (D)
7,83%
2. DP2M, Selaku penyandang dana dalam penelitian ini.
b) Tiga Interaksi
8.
Katalis x Talc (IxH) 5,39% Katalis x Thixotropic (IxG) 4,15% Katalis x Resin (IxC) 4,03%
dihitung dengan mengggunakan rumus:
Haryanto,
Untuk menghitung atau mengestimasi waktu pengentalan berdasarkan input yang dinamis dapat
A+B+I+J+K+L+M+N+[IxCI]+[IxD-I]+[IxE-I]+[IxF-I]+ [IxG-I]+[IxH-I] . UCAPAN TERIMA KASIH Saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : Bapak Aidil Ikhsan, S.T.,M.T selaku Pembimbing I Yesmizarti
Muchtiar,S.T.,M.T
selaku Pembimbing II Yang
telah banyak
bimbingan, arahan,
1996.
Kerajinan
Dari
Fiberglass, Trubus Agrisarana,
µ = (-2933)+
Ibu
Asisten Pengendalian kualitas Trisakti, 2002. Quality Control, Universitas Trisakti, Jakarta. Fadea Sari, Hana,2007. Tugas Akhir Implementasi Metode Taguchi Untuk Penentuan Komposisi Bahan Baku Optimal Produk Kipang Kacang, Jurusan Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Padang.
2)
7.
DAFTAR PUSTAKA
memberikan
dan bantuan yang
sangat berharga selama ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, Semoga memuliakan Papi (Alm. Front Sing Neri)
dan
Mami
(Tutty) di dunia dan akhirat yang telah bersusah payah demi anaknya.
Surabaya. Haryono, 2000. Desain Eksperimen Untuk Peningkatan Mutu (Quality Engineering) Taguchi metode, Surabaya. Natalio Zueren, Wegi, 2013. Penentuan Waktu Pengentalan (Gell Time) Berdasarkan Komposisi Bahan Baku Dalam Memproduksi Produk-Produk Fiberglass Dengan Metoda Taguchi, Jurusan Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Padang. Peace Glen Stuart, 1993. Taguchi Methods, Addison- Wesley Publishing Company Rusydi, Ilham Hana, 2008. Implementasi Metode Taguchi Dalam Penentuan Komposisi Katalis & Kobalt Untuk Mendapatkan Waktu Pengentalan Yang Diinginkan Berdasarkan Input Yang Dinamis, Jurusan Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Padang.