JURNAL TESIS
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO, DAN PENGUNGKAPAN MEDIA SEBAGAI VARIABEL PENGENDALI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 - 2014
Weny Putri 01122502016
Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Universitas Sriwijaya 2016
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO, DAN PENGUNGKAPAN MEDIA SEBAGAI VARIABEL PENGENDALI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 - 2014
Weny Putri
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengungkapan corporate social responsibility (CSR) yang berlandaskan pedoman Global Reporting Initiative G4 (GRI) pada periode tertentu terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) periode yang akan datang. Penelitian ini juga menggunakan 3 (tiga) variabel pengendali berupa ukuran perusahaan, risiko, dan pengungkapan media untuk mengendalikan hubungan pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan. Metode yang digunakan adalah menggunakan analisis selang waktu atau lag berupa Autoregresi Dinamis Distribusi Lag dengan sampel data panel dari 83 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai 2014. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa selain pada pengukuran periode yang sama, pengungkapan CSR yang dilakukan pada periode sebelumnya memiliki pengaruh positif dan signifikan juga terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan ROE pada periode yang akan datang. Kata kunci: Pengungkapan CSR, Kinerja Keuangan, Time Lag
1
PENDAHULUAN
tanggung jawab sosial yang didasarkan
Perhatian publik akan peran perusahaan
pada peraturan yang menyatakan bahwa
dalam
semakin
perusahaan yang telah go public memiliki
meningkat selama 3 dekade terakhir
kewajiban membuat laporan keberlanjutan
(Reverte,
(sustainability
aktivitas
sosialnya
2009).
Konsumen
semakin
report)
sesuai
dengan
banyak mencari produk dan jasa yang
amanat Pasal 66 Ayat 2 Undang-Undang
lebih memperhatikan masalah lingkungan
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
sehingga
Terbatas.
pilihan
terhadap
produk
cenderung semakin subjektif. Perusahaan
Pengungkapan
keberlanjutan
yang mengabaikan masalah lingkungan
perusahaan tersebut sering dihubungkan
akan mengalami kesulitan untuk bersaing.
dengan pendekatan triple bottom line yang
Bankers
mulai
muncul seiring dengan kebutuhan akan
memahami bahwa masalah lingkungan
dan
Investor
juga
transparansi dan akuntanbilitas dalam
dapat menimbulkan risiko sehingga patut
pelaporan (Branco and Rodrigues, 2006).
dipertimbangkan
memberikan
Pengungkapan (disclosure) terhadap aspek
pinjaman atau berinvestasi (Manurung,
sosial, etika, lingkungan dan keberlanjutan
2012).
(sustainability)
dalam
Di Indonesia, pelaksanaan CSR dapat dilihat
dari
dua
perspektif;
perusahaan
yaitu
menjadi
untuk
cara
bagi
mengkomunikasikan
bentuk tanggung jawab kepada para
pelaksanaan yang bersifat voluntary dan
stakeholder.
mandatory. Pelaksanaan CSR bersifat
Pengungkapan CSR dapat dikatakan
voluntary merupakan praktik bisnis secara
kontroversial
sukarela yang artinya CSR lebih banyak
diharuskan untuk mengeluarkan investasi
berasal dari inisiatif perusahaan dan bukan
atau biaya tambahan sehingga dalam
merupakan aktivitas yang dituntut untuk
pandangan
dilakukan
bertentangan dengan fungsi dan praktek
perusahaan
perundang-undangan
oleh
peraturan
yang berlaku
karena
skeptis,
perusahaan
prinsip
CSR
di
bisnis yang bertujuan untuk penciptaan
Negara Republik Indonesia. Sementara
kekayaan atau profitabilitas (Jones, 2005;
pelaksanaan CSR yang bersifat mandatory
Murray, 2005; dalam Jamali and Mirshak,
tercemin dalam landasan pengungkapan
2007). Menurut Li Sun (2012), terdapat
2
beberapa pihak yang menganggap bahwa
keinginan masing-masing grup sehingga
CSR yang dipandang dari analisa biaya
perusahaan memiliki kewajiban untuk
manfaat (cost-benefit) akan meningkatkan
melakukan
biaya tanpa memberikan manfaat yang
sosial
seimbang sehingga tidak menghasilkan
berkepentingan
kinerja keuangan yang baik.
tersebut. Stakeholder akan cenderung
Sebaliknya,
kepada
pertanggungjawaban pihak-pihak terhadap
yang
perusahaan
positif
mengevaluasi aktivitas yang dilakukan
CSR
perusahaan sesuai dengan kepentingan
menyatakan bahwa investasi dalam CSR
tanggungjawab sosial yang terkait dengan
memiliki manfaat internal karena dapat
grup mereka sendiri (Peloza and Papania,
membantu
untuk
2008). Menurut Dkhili and Ansi (2012),
mengembangkan kapabilitas dan sumber
CSR dapat dijadikan indikator untuk
daya perusahaan (Branco and Rodrigues,
melihat kemampuan perusahaan dalam
2006).
memenuhi kebutuhan para stakeholder
mengenai
pandangan
suatu
pengungkapan
perusahaan
Adanya
perbedaan
pandangan
secara efektif.
tersebut menyebabkan selama beberapa dekade
terakhir
mayoritas
Berdasarkan
hasil-hasil
penelitian
penelitian
sebelumnya, diantaranya Dkhili and Ansi
mengenai CSR berfokus pada pengujian
(2012) yang meneliti hubungan antara
hubungan
antara
keuangan
perusahaan
CSR
dan
kinerja
pengungkapan CSR dan kinerja keuangan
(Lech,
2013).
dengan
menggunakan
dua
ukuran
Namun, hasil-hasil empiris dari penelitian-
akuntansi yaitu ROA dan ROE. Penelitian
peneltian tersebut masih tetap bervariasi.
ini juga menggunakan variabel pengendali
Elemen fundamental pengungkapan CSR
terhadap
kinerja
(kontrol) berupa efek ukuran perusahaan,
keuangan
efek
risiko
dan
jenis
industri
dan
perusahaan adalah teori Stakeholder dan
menemukan bahwa terdapat hubungan
teori Agency. Stakeholder theory pada
positif antara pengungkapan CSR dan
dasarnya
menyatakan
sebuah
sistem,
membentuk kepentingan berinteraksi
bahwa
sebagai
kinerja keuangan bila diukur dengan ROE.
organisasi
akan
Chen and Wang (2012) meneliti hubungan
dengan
pengungkapan CSR dan kinerja keuangan
yang
akan
dan juga hubungan sebaliknya pada
ekspektasi
dan
perusahaan di Cina menemukan bahwa
grup-grup berbeda dengan
sosial
3
dengan melaksanakan pengungkapan CSR
Seperti
yang
al.,(1995) dalam Hakcston and Milne
positif,
meningkatkan
perusahaan
dapat
kinerja
keuangan
(1996)
dikarenakan beberapa alasan yang terkait. Pengungkapan
CSR
yang
diungkapkan
bahwa
Gray
kemungkinan
et
tidak
berpengaruhnya hubungan CSR dengan
berlandaskan
kinerja
keuangan
atau
profitabilitas
konsep Global Reporting Initiative (GRI)
dikarenakan penilaian dilaksanakan dalam
akan
kinerja
periode yang sama dengan pelaksanaan
dengan
CSR sehingga manfaatnya belum dapat
digunakan,
keuangan
sementara
perusahaan
diukur
ukuran berbasis Akuntansi berupa ROA
diukur.
dan
ROE.
keuangan
Dua tersebut
Sementara
objek
pengukuran
kinerja
penelitian berupa perusahaan Manufaktur
digunakan
dalam
yang terdaftar di BEI dilandaskan pada
penelitian ini digunakan dengan asumsi
pertimbangan
bahwa
ukuran
pemilihan
tersebut
bahwa
perusahaan
dapat
manufaktur dapat digolongkan menjadi
mengidentifikasi kinerja keuangan yang
perusahaan berskala besar dan memiliki
tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel
kontribusi atau pengaruh langsung dalam
lain. Hasil penelitian sebelumnya yang
memunculkan masalah – masalah sosial
bervariasi
dan lingkungan. Oleh karena itu penulis
mengenai
hubungan
pengungkapan CSR dan kinerja keuangan
memberikan
judul
perusahaan
Pengungkapan
Corporate
investasi
mengindikasikan pada
CSR
bahwa
“Pengaruh Social
kemungkinan
Responsibility terhadap Kinerja Keuangan
memerlukan waktu untuk dilihat dampak
Dengan Ukuran Perusahaan, Risiko dan
atau manfaatnya terhadap perusahaan
Pengungkapan Media Sebagai Variabel
(Noviera, 2012). Maka dari itu dalam
Pengendali Pada Perusahaan Manufaktur
penelitian kali ini digunakan analisis time
yang Tercatat di BEI Periode 2011 -
lag atau analisis selang waktu untuk
2014”.
melihat besarnya dampak pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan dari waktu ke waktu karena pada umumnya
TINJAUAN PUSTAKA
dalam ilmu ekonomi, suatu penyebab baru
Teori Stakeholder
menimbulkan akibat setelah suatu selang
Teori
waktu tertentu (Sumodiningrat, 2004).
stakeholder
membagi
pemangku kepentingan dengan konsep
4
secara sempit dan luas. Konsep secara
berdasarkan kontrak antar anggota dalam
sempit
stakeholder
perusahaan dengan principal (pemegang
secara
langsung
saham) dan agen (manajemen) sebagai
kepentingan
ekonomi
pelaku
mendefinisikan
sebagai
grup
yang
mempengaruhi
utama.
Principal
perusahaan. Sementara konsep secara luas
kepercayaan
berdasarkan pada realitas empiris dimana
menjalankan dan bertanggungjawab atas
perusahaan sebenarnya dipengaruhi dan
perusahaan.
tergantung pada kepentingan pihak-pihak
Corporate Social Responsibility Disclosure
lain.
kepada
memberikan agen
untuk
Kerangka dasar berkembangnya konsep Carroll (1991) berpendapat bahwa
Corporate
Social
Responsibility
(CSR)
terdapat hubungan yang tegas antara CSR
awalnya secara eksplisit didasari oleh
dan stakeholder melalui tanggung jawab
pendapat
sosial
teori
menyatakan bahwa para pelaku bisnis
hanya
memiliki kewajiban untuk mengupayakan
yang
stakeholder.
dijabarkan
dalam
Perusahaan
tidak
H.R
bertanggungjawab kepada shareholders
suatu
(pemilik),
keputusan
seluruh
melainkan pemangku
memiliki
juga
terhadap
kepentingan
yang
penting
dalam
pengaruh
Tanggungjawab
kebijakan atau
serta
(1953)
membuat
melaksanakan
yang
suatu
berbagai
tindakan yang sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat (Solihin,2008).
meningkatkan kinerja perusahaan (Lech, 2011).
Bowen
GRI adalah standar pengukuran yang
kepada
para
representatif dan dapat diterima secara luas
hubungan
yang
(O’Rourke dalam William;2012). Menurut
signifikan dan berperan sebagai modal
Solihin (2008), berbagai perusahaan besar di
sosial
dunia saat ini menyusun sustainability
stakeholder
menjadi
dari
memberikan
perusahaan
yang
keuntungan
akan
kompetitif
report
(Figar, 20
mereka
menggunakan
kerangka yang dikembangkan oleh Global Reporting kegiatan
Teori Agensi Teori
dengan
agensi
melihat
Initiative menurut
(GRI). GRI
Cakupan
yang
harus
perusahaan
diprioritaskan meliputi Hak Asasi Manusia,
sebagai ‘nexus of contract’ antara agen-agen
Hak Pekerja, Perlindungan lingkungan,
ekonomi dalam suatu perusahaan. Hal ini
Hubungan
mengindikasikan
relation),
hubungan
yang
5
dengan
pemasok
Keterkaitan
(Supplier masyarakat
(Community pemangku
involvement), kepentingan
Hak-hak
(Rights),
Secara umum perusahaan-perusahaan
dan
dapat mengkomunikasikan CSR kepada
Pemantauan dan penilaian kinerja CSR
para
(CSR
media Televisi, Koran dan Internet (web
Performance
monitoring
and
pemangku
kepentingan
melalui
assessment).
perusahaan). Dengan adanya komunikasi
Ukuran Perusahaan (Firm Size)
CSR melalui perantara media, masyarakat
Organisasi berskala besar cenderung lebih
terikat
dalam
aksi-aksi
akan mengetahui aktivitas sosial yang
sosial
dilakukan oleh perusahaan yang secara
(Waddock and Graves, 1997), sehingga
tidak
ukuran
reputasi
perusahaan
dianggap
memiliki
hubungan positif dengan kinerja sosial yang
langsung
akan
meningkatkan
perusahaan
dihadapan
masyarakat.
lebih baik karena perusahaan-perusahaan besar pada umumnya lebih aktif dalam inisiatif
dan
publikasi
dibandingkan
dengan
kinerja
Kinerja Keuangan Perusahaan
sosial
Secara
luas,
pengukuran
kinerja
perusahaan-
dengan rasio keuangan dapat dibagi
perusahaan kecil (Chen and Metcalf, 1980;
menjadi market-based measures (investor
dalam William, 2012)
returns), (accounting
Risiko (Leverage) Teori
agensi
accounting-based
menyatakan
bahwa
measures
returns), (survey).
dan
measures perceptual
Market
based
manajemen perusahaan dengan tingkat
measures digunakan untuk menganalisa
leverage yang tinggi akan mengurangi
kinerja
pengungkapan CSR yang dibuatnya agar
memprediksi
tidak mendapat
mendatang.
debtholders.
nilai
negatif dimata
Sebaliknya,
perusahaan
keuangan
perusahaan
profitabilitas
Sementara
itu
di
indikator
dengan masa
kinerja
dengan tingkat risiko yang lebih rendah
keuangan berbasis akuntansi yang dapat
akan cenderung mengungkapkan kegiatan
digunakan
sosial yang lebih banyak, dan begitu pula
pengembalian aset – return on assets
sebaliknya (Dkhili and Ansi, 2012).
(ROA), tingkat pengembalian ekuitas –
adalah
seperti
tingkat
Return on Equity (ROE), atau laba per saham – earning per share (EPS). ROA
Pengungkapan Media
tidak hanya mengukur kinerja dari aspek
6
keuntungan saja melainkan juga terkait
tanggapan
dengan
manajemen sama dengan kemampuan
penggunaan
menghasilkan
aset
yang
profitabilitas
tersebut
yang
(Fauzi, 2009). Menurut Bodie et al. (2009)
sosial
diminta
yang
untuk
diminta
membuat
dari
suatu
perusahaan memperoleh laba.
dalam William (2012), return on equity (ROE)
merupakan
salah
satu
faktor
Penelitian Terdahulu
penting dalam penentuan profitabilitas
Penelitian-penelitian untuk
yang
menguji
telah
perusahaan dimana nilai ROE yang tinggi
dilakukan
di masa lalu belum tentu menjamin
pengungkapan
peningkatan nilai di masa depan
keuangan menghasilkan kesimpulan akhir
CSR
terhadap
pengaruh kinerja
yang beragam. Kecenderungan hasil-hasil Pengungkapan CSR terhadap Kinerja
penelitian tersebut antara lain adalah
Keuangan Perusahaan
pengungkapan
Berdasarkan
teori
stakeholder,
CSR
terhadap
kinerja
keuangan berpengaruh positif, negatif, dan
kepuasan grup pemangku kepentingan
tidak memiliki pengaruh apapun (netral).
merupakan alat atau instrument untuk
Orlitzky (2003) menemukan hasil
kinerja keuangan organisasi. CSR dapat
bahwa terdapat hubungan positif antara
berpengaruh terhadap efek eksternal akan
keduanya
reputasi organisasi. Perusahaan dengan
perspektif teori pemangku kepentingan.
reputasi tanggung jawab sosial yang baik
Selaras dengan Orlitzky, dikarenakan
akan meningkatkan relasi dengan Bank
hasil-hasil penelitian yang bersifat ambigu
dan Investor yang akan memfasilitasi
maka
akses modal. Selain itu, hal ini juga akan
merancang
keterkaitan
mempengaruhi
CSR
kinerja
pekerja
untuk
jika
Peloza
dan
dilihat
and
berlandaskan
Papania
(2008)
pengungkapan
keuangan
dengan
meningkatkan kinerja yang kemudian
kerangka kerja yang didasarkan pada teori
akan
stakeholder terkait dengan kemampuan
meningkatkan
hasil
keuangan
(Orlitzky, 2003).
para stakeholder dalam mengevaluasi
Hubungan antara kinerja keuangan
aktivitas yang dilakukan perusahaan. Chen
suatu perusahaan dengan pengungkapan
and Wang (2011) melakukan pengujian
tanggung
empiris
jawab
sosial
paling
baik
diekspresikan dengan pandangan bahwa
pengungkapan
7
mengenai CSR
terhadap
pengaruh kinerja
keuangan
yang
stakeholder
berlandaskan
dan
pengungkapan
teori
menemukan
CSR
yang
cenderung memiliki kepedulian yang lebih
bahwa
tinggi terhadap lingkungan sosial.
dilakukan
Disamping penelitian yang bersifat
perusahaan dapat meningkatkan kinerja
positif, terdapat juga beberapa penelitian
keuangan secara signifikan.
yang menemukan adanya hubungan sosial
Li Sun (2012) dan Vollono (2010)
antara pengungkapan CSR dan kinerja
yang meneliti pengaruh pengungkapan
keuangan.
CSR
semua
terhadap
kinerja
menemukan
hasil
signifikan
dengan
beberapa
yang
variabel
keuangan positif
dan
teori
(2013)
yang
menganalisa
berkaitan
dengan
pengaruh CSR terhadap kinerja, baik
mengendalikan seperti
Lech
ukuran
pengaruh
positif
maupun
negatif.
Hackston
and
Milne
(1996)
perusahaan, risiko, tipe industri, dan umur
mengungkapkan bahwa kinerja keuangan
aset jangka panjang (long term age
yang diukur dengan rasio profitabilitas
assets). Dikhli and Ansi (2012) menguji
tidak
pengaruh pengungkapan CSR terhadap
pengungkapan CSR.
kinerja
keuangan
menggunakan
dua
berpengaruh
Pengaruh
positif
terhadap
pengungkapan
CSR
ukuran keuangan (ROA dan ROE) serta
terhadap kinerja keuangan mengarahkan
mengendalikan variabel dampak risiko,
kepada tiga hasil dasar yaitu pengaruh
dampak ukuran perusahaan, dan efek jenis
positif,
industri.
Penelitian
pengaruh (netral). Pengaruh positif dapat
pengaruh
positif
ini
menemukan
pengungkapan
CSR
negatif,
diterjemahkan
terhadap kinerja keuangan hanya pada
CSR
pengukuran rasio ROE.
keuntungan
Reverte (2009) menganalisa apakah
yang
dan
sebagai memiliki
pelaksanaannya.
tidak
memiliki
pengungkapan manfaat
kompetitif Sementara
atau
melalui pengaruh
terdapat pengaruh ukuran perusahaan,
yang bersifat negatif mengindikasikan
jenis industri dan juga pengungkapan
biaya pelaksanaan CSR yang lebih besar
media (media exposure) yang menjadi
dibandingkan
penentu dalam pengungkapan CSR dan
didapat (Athanasia dan Maria;2009).
menemukan bahwa perusahaan dengan
Hipotesis
ukuran
yang
lebih
besar
dan
dengan
manfaat
yang
Hipotesis pada penelitian ini adalah
pengungkapan media yang tinggi akan
sebagai berikut:
8
1.
Dengan memperhatikan time lag (selang waktu), terdapat pengaruh
Jenis dan Sumber Data
positif antara tingkat pengungkapan Corporate
2.
Social
Jenis data yang digunakan dalam
Responsibility
penelitian ini adalah data panel berupa
(CSR) terhadap kinerja keuangan
data kuantitatif yaitu data dalam skala
yang diukur melalui ROA.
numerik.
Dengan memperhatikan time lag (selang waktu), terdapat pengaruh
Teknik Analisis Data
positif antara tingkat pengungkapan Corporate (CSR)
Social
Penelitian ini menggunakan metode
Responsibility
regresi
terhadap kinerja keuangan
linear
berganda
(Multiple
Regression Analysis) metode dinamis
yang diukur melalui ROE.
distribusi lag karena model penelitian ini berkaitan dengan analisis selang waktu
METODE PENELITIAN
(lag). Alat bantu yang digunakan dalam
Ruang Lingkup Penelitian
penelitian ini adalah software komputer
Data sekunder dalam penelitian ini
program Eviews version 6 dan SPSS 16.0.
berupa laporan keuangan dari perusahaan-
Pengujian regresi penelitian ini dilakukan
perusahaan manufaktur yang dijadikan
dengan
sampel. Sektor manufaktur yang terdaftar
menggunakan model lag secara umum
di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdiri dari
sebagai berikut;
model
persamaan
dengan
Sektor Industri Dasar dan Kimia, Sektor Aneka
Industri,
dan
Sektor Industri
Barang Konsumsi.
Model Persamaan 1 : ROAit
= β0 + β1CSRIit-n + β2CSRIit-n-1 + β3SIZEit-n + β4SIZEit-n-1 + β5RISKit-n +
β6RISKit-n-1 +β7MEit-n + β8MEit-n-1 + Ui Model Persamaan 2 :
9
ROEit
= β0 + β1CSRIit-n + β2CSRIit-n-1 + β3SIZEit-n + β4SIZEit-n-1 + β5RISKit-n +
β6RISKit-n-1 +β7MEit-n + β8MEit-n-1 + Ui Keterangan: ROAit ROEit CSRIit SIZEit RISKit MEit β0 β 1–8 i t Ui e
= Return On Asset – Tingkat Pengembalian Aset = Return on Equity – Tingkat Pengembalian Ekuitas = Indeks Pertanggungjawaban Sosial = Ukuran Perusahaan = Risiko = Pengungkapan Media = Konstanta = Koefisien variabel = cross section/ Perusahaan Sampel ( N = 83) = time series/Periode Waktu 2011 – 2014 = Disturbance error/ Variabel Gangguan = error
HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan rasio penghasilan setelah
Kinerja Keuangan Berupa ROA
pajak
terhadap
aset
perusahaan.
Komposisi sampel berdasarkan ROA
Kinerja keuangan yang diukur
terlihat
dengan ROA dalam penelitian ini dilihat
pada
tabel
1
berikut
Tabel 1 Komposisi Sampel Berdasarkan Kinerja Keuangan Berupa ROA Jumlah Perusahaan
Return on Assets (ROA) < 0% 0 – 20% 21 – 40% 40 – 60% 61 – 80% > 80% Jumlah Sumber: Data yang diolah
2011 9 65 6 2 1 0 83
2012 10 63 5 3 1 1 83
10
2013 12 60 5 4 2 0 83
2014 16 58 4 3 2 0 83
ini:
Kinerja Keuangan Berupa ROE
Kinerja
diproksikan
modal perusahaan. Komposisi sampel
dengan tingkat pengembalian ekuitas
keuangan
berdasarkan ROE dapat dilihat pada
atau ROE dalam penelitian ini diukur
tabel 2.
berdasarkan
rasio
yang
total
penghasilan
setelah pajak terhadap ekuitas atau
Tabel 2 Komposisi Sampel Berdasarkan Kinerja Keuangan Berupa ROE Jumlah Perusahaan
Return on Equity (ROE) 2011 13 58 2 5 4 1 83
< 0% 0 – 20% 21 – 40% 40 – 60% 61 – 80% > 80% Jumlah
2012 11 59 6 4 2 1 83
2013 12 59 5 4 2 1 83
2014 15 60 3 3 1 1 83
Sumber: Data yang diolah Berdasarkan tabel di atas, mayoritas peusahaan
yang
dijadikan
rata-rata
perusahaan
yang
dijadikan
sampel
sampel penelitian ini memiliki kinerja
penelitian memiliki persentase ROE
keuangan yang diukur dengan ROE
berkisar antara 0 – 20% baik dari tahun
cukup baik karena bernilai positif.
2011 sampai dengan tahun 2014 dengan jumah 58 – 60 perusahaan sampel.
Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Sementara sebanyak 11 – 15 perusahaan
Ukuran perusahaan dalam penelitian
sampel yang mengalami minus pada
ini menggunakan alat ukur berupa total
ROE selama 4 (empat) tahun periode
aset yang ditransformasikan ke dalam
penelitian. Hasil ini menunjukkan bahwa
bentuk logaritma agar sesuai dengan
11
nilai variabel-variabel lainnya yang di
ukuran perusahaan dapat dilihat seperti
teliti. Komposisi sampel berdasarkan
dalam tabel berikut:
Tabel 3 Komposisi Sampel Berdasarkan Ukuran Perusahaan No
Ukuran Sampel (Total Asset)
1. 2. 3. 4. 5 6. 7. 8. 9.
Dibawah 100 M 100 M – 500 M 500 M – 1 T 1 T – 10 T 10 T – 20 T 20 T – 30 T 30 T – 40 T 40 T – 50 T Diatas 50 T Jumlah Sumber: Data yang diolah
Jumlah Perusahaan 2011 4 17 16 33 5 1 3 0 4 83
2012 0 18 15 38 3 3 2 1 3 83
2013 0 15 17 36 4 4 3 0 4 83
2014 1 15 14 36 5 5 3 0 4 83
Risiko (leverage) perusahaan dalam
perusahaan yang tidak terlalu bergantung
penelitian ini dilihat berdasarkan rentang
pada pembiayaan yang berasal dari
rasio hutang terhadap aset perusahaan.
hutang. Komposisi sampel berdasarkan
Semakin
tingkat risiko yang dihadapi perusahaan
rendah
risiko
keuangan
perusahahaan maka akan semakin baik
dapat
terlihat
pada
tabel
karena menandakan kondisi keuangan
Tabel 4 Komposisi Sampel Berdasarkan Risiko Jumlah Perusahaan
Risiko (Leverage) 2011 < 0% 0 – 20% 21 – 40% 40 – 60% 61 – 80% > 80%
2012 0 11 21 33 15 3
10 19 35 15 4
12
2013 0 12 20 32 15 4
2014 0 15 17 28 18 5
4
Jumlah
83
83
83
83
Sumber: Data hasil pengolahan Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat
bahwa sebagian besar perusahaan yang
terlihat bahwa mayoritas perusahaan
dijadikan
yang dijadikan sampel dalam penelitian
mempublikasikan pengungkapan CSR
memiliki tingkat risiko atau tingkat
pada media internet serta menampilkan
hutang dengan kisaaran 40 – 60%.
mengenai CSR tersebut dalam website
Kemudian selanjutnya didominasi oleh
perusahaan.
sampel
penelitian
telah
perusahaan-perusahaan bertingkat risiko 21 – 40% sejumlah 17 – 21 perusahaan
Pengungkapan Indikator GRI
selama empat tahun periode penelitian.
CSR
Berdasarkan
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
Pengungkapan dimensi hak asasi
sampel yang dijadikan objek penelitian
manusia dan tanggung jawab produk
cenderung memiliki tingkat hutang yang
merupakan dimensi yang masih sangat
cukup tinggi.
jarang diungkapkan oleh perusahaan manufaktur
Pengungkapan Media
yang
dijadikan
sampel
media
penelitian karena masih tergolong isu
dihitung dengan menggunakan variabel
baru dalam pengungkapan CSR dalam
dummy dan dapat diketahui bahwa
laporan tahunan.
Variabel
pengungkapan
terdapat 59% dari total keseluruhan sampel atau sejumlah 49 perusahaan
Analisis Regresi Persamaan Model
mengungkapkan mengenai CSR pada
Data berikut ini adalah output hasil
media
internet/website,
regresi
sisanya
yang
sebesar
sementara 41%
dengan
Program
SPSS
terhadap model regresi yaitu:
belum
mengungkapkan. Hal ini menunjukkan Persamaan pertama ROA=9,103+0,107CSR+0,06CSRIt-1+3,886SIZE–0,067RISK–0,06RISKt-1 Persamaan Kedua ROE=-11,783+0,164CSR+0,063CSRIt-1–0,043RISK–0,038RISKt-1+1,327MEt
13
16
dependen
kinerja
keuangan
ROA.
Sementara pengujian F statistik pada
model penelitian kedua menunjukkan pPengujian Hipotesis
value sebesar 0,000 dan F hitung sebesar
PengujianSimultan (Uji F)
5,967. Hasil tersebut mengindikasikan
Setelah semua asumsi klasik terpenhi,
bahwa
maka selanjutnya uji F dilakukan untuk
kedua telah menggambarkan pengaruh
menguji pengaruh signifikan variabel
variabel
bebas yaitu pengungkapan CSR dan
pengendali
variabel
ukuran
(simultan) terhadap variabel dependen
perusahaan, risiko dan pengungkapan
karena nilai signifikansi yang lebih besar
media secara simultan (bersama-sama).
dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai F
pengendali
berupa
Didapat nilai F hitung sebesar 13,404
model
persamaan
independen secara
dan
penelitian
variabel
bersama-sama
hitung > F tabel (5,967 > 2,399262792).
dengan nilai p-value 0,000. Karena nilai
Pengujian Parsial (Uji t)
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05
Dalam penelitian ini, diuji tingkat
dan nilai F hitung yang lebih besar dari F
keberartian pengaruh variabel bebas
tabel
dapat
yaitu pengungkapan CSR dan variabel
disimpulkan bahwa model persamaan
pengendali berupa ukuran perusahaan,
penelitian pertama dapat menjelaskan
risiko, dan pengungkapan media secara
pengaruh
parsial
(2,399262792),
variabel
maka
independen
dan
(individu)
terhadap
variabel
variabel pengendali secara bersama-
terikat ROA dan ROE. Nilai t tabel
sama
adalah sebesar 1,70562.
(simultan)
terhadap
variabel
14
Tabel 5 Hasil Uji t Secara Parsial Persamaan Model 1 Variabel CSR SIZE RISK ME LAG1CSR LAG1SIZE LAG1RISK LAG1ME
T-Value Signifikansi 2.708 .004 .287 .001 -7.775 .000 1.834 .068 1.522 .012 .264 .059 -.653 .0140 1.527 .128 Sumber: data hasil pengolahan SPSS
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh
dikatakan
parsial (individu) dengan menggunakan
mempunyai pengaruh negatif signifikan
uji t-statistik diperoleh nilai t-hitung
terhadap
variabel
pengungkapan
bahwa
risiko
perubahan
ROA.
(risk)
Variabel
CSR positif
pengungkapan media (ME) memperoleh
sebesar 2,708 dengan nilai probabilitas
nilai t-hitung bertanda positif sebesar
0,04. Maka dapat dinyatakan bahwa
1,834 dan tingkat probabilitas t (p-value)
pengungkapan CSR yang diukur dari
sebesar 0,068. Hal ini menunjukkan
nilai indeks CSR memiliki pengaruh
bahwa pengungkapan media mempunyai
positif signifikan terhadap ROA karena
pengaruh
nilai probablitias yang kurang dari 0,05
terhadap ROA. Lag pengungkapan CSR
(0,01 < 0,05). Pada uji variabel ukuran
atau
perusahaan (size) diperoleh nilai t-hitung
sebelumnya (t-1) memperoleh koefisien
dengan nilai positif sebesar 0,287 dan
yang juga positif signifikan sebesar
tingkat probabilitas t (p-value) sebesar
1,522 dengan p-value 0,012. Lag size
0,01. Nilai p-value yang lebih dari 0,05
berpengaruh positif tidak signifikan
ini menunjukkan bahwa secara statistik
(0,264, probabilitas 0,059). Namun,
ukuran perusahaan (size) berpengaruh
tingkat
positif
ROA.
berpengaruh negatif signifikan terhadap
Variabel risiko memperoleh nilai t-
ROA periode akan datang dengan
hitung negatif sebesar -7,775 dengan p-
koefisien
value sebesar 0,000, sehingga dapat
probabilitas 0,014. Lag pengungkapan
signifikan
terhadap
15
positif
tidak
pengungkapan
risiko
CSR
periode
sebesar
signifikan
-0,653
periode
sebelumnya
dan
nilai
media berkoefisien positif sebesar 1,527
dengan nilai p-value 0,128.
Tabel 6 Ringkasan Hasil Uji Parsial Persamaan Model 2 Variabel CSR SIZE RISK ME LAG1CSR LAG1SIZE LAG1RISK LAG1ME
Nilai pengungkapan
Signifikansi
2.458
.015
.816
.415
-3.085
.022
1.048
.002
.940
.004
1.109
.268
-2.712
.005
1.937 .054 Sumber: Data hasil pengolahan SPSS
t-hitung CSR
T-Value
bertanda
variabel
berpengaruh
positif
terhadap
positif ROE.
signifikan
Variabel
risiko
sebesar 2,458 dan nilai probabilitas t (p-
memperoleh
value) sebesar 0,015 (0,015 < 0,05). Maka
negatif sebesar -3,085 dengan p-value
dapat dinyatakan bahwa pengungkapan
sebesar 0,022. Maka, dapat dinyatakan
CSR memiliki pengaruh positif signifikan
bahwa secara statistik terbukti faktor
terhadap Return on Equity (ROE). Begitu
risiko (risk) mempunyai pengaruh negatif
pula
signifikan
untuk
uji
t
variabel
ukuran
nilai
tidak
terhadap
t-hitung
bertanda
perubahan
pengungkapan
ROE.
perusahaan yang pada tabel diperoleh
Variabel
nilai t-hitung positif sebesar 0,816 dan
memperoleh nilai t-hitung bertanda positif
tingkat probabilitas t (p-value) sebesar
sebesar 1,048 dan tingkat probabilitas t
0,415. Karena nilai p-value 0,415 >
(p-value)
sebesar
menunjukkan
(0,05), maka dapat dinyatakan bahwa
media
secara statistik ukuran perusahaan (size)
16
0,02.
bahwa
mempunyai
media
(ME)
Hal
ini
pengungkapan
pengaruh
positif
signifikan terhadap Return on Equity
SIZE, RISK,ME, Lag CSR, Lag Size, Lag
(ROE).
Risk, dan Lag Me). Sedangkan sisanya
Dari hasil uji parameter parsial dengan
tingkat
kepercayaan
sebesar 76,9% dijelaskan oleh sebab-
95%
sebab lain di luar model. Nilai adjusted R
menunjukkan bahwa pergerakan atau
square pada persamaan kedua adalah
perubahan variabel pengungkapan CSR
sebesar 0,107.
periode
Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Kinerja Keuangan (ROA dan ROE) dengan Variabel Pengendali Ukuran Perusahaan, Risiko, dan Pengungkapan Media
sebelumnya
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan berupa ROA (t hitung 0,940, probabilitas 0,04).
Variabel
ukuran
perusahaan
periode sebelumnya berpengaruh positif
Secara
tidak signifikan dengan p-value 0,268.
ditemukan
dalam
Namun, variabel tingkat risiko periode
mendukung
stakeholder
sebelumnya
agency
tetap
akan
berpengaruh
keseluruhan,
theory.
Hasil
hasil
yang
penelitian
ini
theory
dan
penelitian
ini
negatif dan signifikan karena diperoleh
mengindikasikan bahwa pengungkapan
hasil koefisien -2,712 dan probabilitas
CSR secara keseluruhan terbukti dapat
0,05.
meningkatkan
Pengungkapan
media
periode
kinerja
agency
yang
sejalan
tidak
kinerja
berkaitan dengan biaya CSR (agency
keuangan berupa ROE (t hitung 1,937, p-
cost) yang dikeluarkan perusahaan dalam
value 0,54).
rangka
terhadap
teori
dan
sebelumnya (lag ME) berpengaruh positif signifikan
dengan
keuangan
mempertahankan
hubungan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan Koefisien Determinasi (R2)
terhadap perusahaan. Parket and Eibert,
Dari hasil pengujian analisis regresi linier
1975; Ulmann, 1985 dalam McGuire
berganda diperoleh nilai adjusted R
(1988) menyatakan jika biaya CSR
square
model
dianggap sebagai biaya yang memiliki
pertama yang menjelaskan bahwa sebesar
dampak baik secara signifikan, maka
23,1% variabel ROA dapat dijelaskan oeh
perusahaan-perusahaan
variabel
variabel
memiliki kinerja keuangan yang cukup
dalam
tinggi cenderung akan lebih banyak
sebesar
pengendali
0,231
independen yang
untuk
dan
digunakan
mengeluarkan
persamaan model regresi penelitian (CSR,
17
biaya
yang
tersebut
memang
dalam
aktivitas CSR di masa akan datang.
signifikan (t hitung 1,522 dan 0,940,
Sehingga,
dengan signifikansi 0,012 dan 0,004).
perusahaan
yang memiliki
profitabilitas rendah lebih sedikit yang
Koefisien
bersedia melakukan pengungkapan CSR.
CSR
maupun
pergerakan/perubahan dari CSR periode
Dilihat dari hasil variabel pengendali
sebelumnya
pada
masing-masing
secara keseluruhan, hasil menunjukkan
persamaan memperoleh nilai positif dan
bahwa penelitian ini sejalan dengan Chen
signifikan yang mengindikasikan bahwa
and Wang (2011) yang menemukan
semakin
adanya
pengungkapan CSR dilaksanakan, maka
pengaruh
pengungkapan
CSR
positif
antara
terhadap
kinerja
akan
besar
semakin
atau
semakin
meningkatkan
sering
kinerja
keuangan, namun variabel pengendali
keuangan berupa tingkat pengembalian
tidak mempengaruhi persamaan regresi
aset dan tingkat pengembalian modal baik
secara signifikan.
dalam periode yang sama maupun pada
Hasil
regresi
yang
mengukur
periode yang akan datang. Hasil ini
pengaruh variabel pengungkapan CSR
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
terhadap
yang
Check et al (2013), Dkhili and Ansi
diproksikan melalui ROA dan ROE pada
(2012), Orlitzky (2003), Reverte (2008),
perusahaan manufaktur yang tercatat di
Li Sun (2012), Robert (2010), dan Chen
BEI dengan uji statistik t memperoleh
dan Wang (2011) bahwa pengungkapan
hasil dari t hitung sebesar 2,708 dan 2,458
CSR berpengaruh positif terhadap kinerja
dengan probabilitas signifikansi 0,004 dan
keuangan yang diproksikan dengan ROA
0,015 yang kurang dari 0,005. Sehingga
dan atau ROE secara signifikan.
kinerja
keuangan
dapat disimpulkan bahwa pengungkapan
Hasil ini menunjukkan bahwa analisis
CSR mempengaruhi kinerja keuangan
persamaan
yang diukur dengan ROA dan ROE.
perubahan atau pergerakan pengungkapan
Selain itu, nilai t hitung untuk lag CSR
CSR terhadap kinerja keuangan dengan
yang memperhatikan adanya beda waktu
memperhatikan
antara
terbukti memiliki hubungan searah positif
pengaruh
pengungkapan
periode sebelumnya
terhadap
CSR kinerja
dengan
yang
tingkat
menguji
selang
pengaruh
waktu
kepercayaan
(lag)
95%.
keuangan (ROA dan ROE) periode yang
Hipotesis ini berlandaskan pada asumsi
akan datang juga memperoleh hasil yang
bahwa
18
suatu
penyebab
baru
akan
menimbulkan akibat setelah suatu selang
Webb (2009) yang dilakukan dengan
waktu (Sumodiningrat, 2004). Hasil uji
menggunakan variabel dependen skor
parameter
yang
CSR pada tahun t-1, sementara variabel
diperoleh menyimpulkan bahwa tingkat
independennya adalah kinerja keuangan
pengungkapan CSR yang dilakukan oleh
dalam tahun t-1, diukur dengan ROA.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Hasil
Bursa Efek Indonesia periode sebelumnya
menemukan
akan mempengaruhi secara positif kinerja
pengungkapan CSR terhadap lag kinerja
keuangan pada masa yang akan datang.
keuangan berpengaruh positif signifikan.
Hasil
Pengungkapan
signifikansi
penelitian
ini
parsial
sesuai
dengan
penelitian
ini
secara
hubungan
CSR
umum antara
yang
telah
pernyataan Waddock and Graves (1997)
dilaksanakan pada periode sebelumnya
bahwa untuk dapat dirasakan manfaatnya,
dapat dirasakan pada periode setelahnya
penelitian
kinerja
(yang akan datang). Biaya pengeluaran
keuangan harus diukur efeknya dengan
antara
CSR dapat dikategorikan biaya short-term
time lag setidaknya satu tahun. Selain itu,
(jangka pendek), sementara reaksi dari
Chen and Wang (2011) yang meneliti
para
variasi hubungan dari pergerakan CSR
pengungkapan CSR bisa saja bersifat
terhadap
jangka panjang. Sehingga dibutuhkan
kinerja
CSR
dan
keuangan
dengan
pemangku
pengamatan
positif
panjang untuk menilai dan merasakan
penelitian
sejalan ini
dengan
bahwa
hasil tingkat
manfaat
pengungkapan pertanggungjawaban yang baik
merupakan
jangka
pengimplementasian
pengungkapan CSR tersebut.
kinerja
Stakeholder theory dan agency
keuangan yang lebih baik. Ruff et al
theory mendukung hasil yang didapat dari
(2001) mengatakan bahwa peningkatan
penelitian ini karena dengan adanya
CSR secara langsung akan memiliki
biaya-biaya
dampak secara berkelanjutan terhadap
menjaga kelangsungan hidup perusahaan
kinerja keuangan perusahaan. Penelitian
dengan menciptakan reputasi yang baik di
lain
mata
yang
prediktor
dari
perspektif
untuk
menggunakan lag menemukan hubungan yang
atau
kepentingan
menggunakan
lag
dalam
yang
seluruh
dikeluarkan
pemangku bank,
kepentingan
menguji pengaruh CSR terhadap kinerja
seperti
keuangan adalah penelitian Nelling dan
pelanggan, masyarakat, komunitas, dan
19
investor,
untuk
pemasok,
karyawan akan menimbulkan suatu timbal
psikologis
balik
positif
dipengaruhi
terhadap perusahaan. Dengan melihat
sebelumnya
reputasi
keputusan
yang
akan
berdampak
tanggung
jawab
sosial
manusia
yang
kondisi dalam
banyak
atau
waktu
mengambil
suatu
perusahaan yang baik pada beberapa KESIMPULAN DAN SARAN
waktu, maka selanjutnya baik pelanggan maupun
investor
atau
Kesimpulan
pemangku
Penelitian ini dilakukan berdasarkan
kepentingan lain akan melihat hal tersebut sebagai
pertanda
bahwa
kerangka
perusahaan
G4 berpengaruh terhadap peningkatan
dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini
kinerja keuangan perusahaan manufaktur
yang menyebabkan kemudian mereka
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
lebih tertarik untuk membeli produk,
(BEI)
memberikan
pengungkapan
bekerja sama dengan perusahaan. Dengan
utama,
kepada
dari
itulah
lingkungan,
(size),
variabel
ukuran
tingkat
risiko
(media exposure) dijadikan sebagai alat bantu
balik tersebut membutuhkan waktu untuk
untuk
pengungkapan
dirasakan manfaatnya oleh perusahaan.
melihat CSR
pengaruh
terhadap
kinerja
keuangan perusahaan yang diproksikan
Hal ini seperti yang diungkapkan Gujarati
dengan ROA dan ROE.
(2010) bahwa manfaat dari pengungkapan
Berdasarkan
aktivitas CSR tersebut membutuhkan
hasil
analisis
dengan model dinamis lag yang telah
selang waktu untuk diukur pengaruhnya, dikarenakan
Skor
(leverage), dan pengungkapan media
dapat
dikatakan bahwa feed back atau timbal
kemungkinan
(ekonomi,
sedangkan
perusahaan
profitabilitas yang diinginkan di masa Maka
2014.
produk) dijadikan variabel independen
hidup perusahaan akan terjamin karena
mendatang.
–
manusia, masyarakat, dan tanggung jawab
kepentingan tersebut, keberlangsungan
diarahkan
2011
sosial praktik tenaga kerja, hak asasi
kontribusi positif dari para pemangku
dapat
periode
pengungkapan CSR dari seluruh dimensi
pinjaman, berkerja lebih baik lagi, dan
seluruhnya
peran
enam dimensi sesuai dengan acuan GRI-
positif bagi penciptaan lingkungan sehat
modal,
bahwa
pengungkapan CSR yang terdiri dari
merupakan entitas yang berkontribusi
menanamkan
konseptual
dilakukan,
faktor
20
maka
dapat
disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel pengendali yang tidak terdapat
positif dari tingkat pengungkapan CSR
dalam penelitian ini. Selain itu, masih
secara
terdapat
keseluruhan
terhadap
kinerja
beberapa
metode
pengkuran
keuangan yang diukur melalui ROA dan
pengungkapan CSR yang bisa digunakan
ROE.
mengindikasikan
agar penilaian pengungkapan CSR lebih
bahwa semakin besar skor pengungkapan
Temuan
ini
sesuai dengan kondisi yang ada dan
CSR, maka akan semakin meningkat pula
secara
kinerja keuangan perusahaan. Dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial
demikian
perusahaan di Indonesia.
dapat
dikatakan
bahwa
tepat
menggambarkan
praktik
pengungkapan CSR yang dilakukan pada periode sebelumnya akan menghasilkan
DAFTAR PUSTAKA
kinerja
Almilia,S.A., & Hartono, V. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Dampaknya Terhadap Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan. Fokus Ekonomi, Vol. 10 No.1, Hal 50-68
keuangan
yang
positif
pada
periode yang akan datang. Dari hasil pengujian
variabel
pengendali
dalam
persamaan regresi juga dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang tergolong besar dengan
tingkat
hutang yang
rendah
Alshareef, M., et al. (2012). The Adoption of Corporate Social Responsibility and Corporate Financial Performance: Some Propositions and Research Agenda. International Journal on GSTF Business Review, Vol 1 No.3, p. 131141
melakukan kegiatan sosial lebih banyak untuk mendapatkan reputasi yang baik dari
persepsi
stakeholder
sehingga
berdampak pada kinerja keuangan yang lebih baik pula. Saran
Athanasia, S.V., & Maria, O.V. (2010). Financial Performance and Corporate Social Responsibility: An Empirical Investigation in the Banking Industry. Msc in finance and banking. International Hellenic University. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 9 No. 1, p. 77-108..
Implikasi teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut yang berkaitan tentang pengaruh pengungkapan CSR terhadap
kinerja
diperoleh
bukti
keuangan. empiris
yang
Agar lebih
representatif dalam penelitian, sebaiknya peneliti
dapat
menemukan
Belkaoui, A. & Karpik, P.G. (1989). Determinants of the Corporate
beberapa
21
Decision to Disclose Sosial Information. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 2, No. 1, p. 36- 51 Bursa Efek Indonesia, http://www.idx.co.id. Branco,M. C., & Rodrigues,L.L.(2006). Corporate Social Responsibility and Resource-Based Perspectives. Springer. Journal of Business Ethics, Vol. 69. No.1, p.111-132. Carroll, A.B. (1991). The Pyramid of Corporate Social Responsibility Toward The Moral Management of Organizational Stakeholders. Business Horizons, Vol. 34 No. 4, p.39-48 Chapple, W. & Moon, J. (2005). Corporate Social Responsibility (CSR) in Asia: A Seven-Country Study of CSR Web Site Reporting. Business and Society Journal, Vol. 44 No.4, p. 415 – 442 Check, Ibrahim. et al. (2013). Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure in Consumer Products and Plantation Industry in Malaysia. American International Journal of Contemporary Research, Vol.3 No.5, p. 118 – 125 Chen, H & Wang, X. (2011). Corporate Social Responsibility and Corporate Financial Performance in China: An Empirical Research from Chinese Firms. Academic Paper Emerald Group Publishing Limited, Vol. 11 No.4, p. 361-370 Cormier, D. & Magnan, M. (2003). Environmental Reporting Management: A Continental European Perspective. Journal of Accounting and Public Policy. Vol. 22 No. 1, p. 43-62. Crisostomo, V.L., et al. (2014). An Analysis of Corporate Social Responsibility in Brazil: growth, firm size, sector and internal stakeholders
involved in policy definition. Pensamiento & Gestion, Vol. 31 No. 37, p. 126-150 Dkhili, H. & Ansi, H. (2012). The Link Between Corporate Social Responsibility and Financial Performance: The Case of the Tunisian Companies. Journal of Organizational Knowledge Management, Vol. 2012. http://www.ibimapublishing.com/jour nals/jokm.html. Diakses pada Februari 2014. Fauzi, H., et al. (2007). The Link Between Corporate Social Performance and Financial Performance: Evidence from Indonesian Companies. Issues in Social and Environmental Accounting, Vol. 1 No.1, p. 149-159 Figar, N & Figar, V. (2011). Corporate Social Responsibility In The Context of The Stakeholder Theory. Facta Universitatis Series: Economics and Organization, Vol.8 No. 1, p. 1 - 13 Freeman, R. Edward. 1932. Stakeholder Theory of The Modern Corporation. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro. Global Reporting Initiatives (2013), “Sustainability Reporting Guidelines” Gujarati, Damodar. 2010. Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi 1. Jakarta, Salemba Empat. Hackston, D. & Milne, M.J. (1996). Some determinants of social and environmental disclosures in New Zealand companies. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 9 No. 1, p. 77-108.. Islamiyah, Suaibatul. (2012). Penerapan Autoregressive Distributed Lag (ARDL) dalam Memodelkan Pengaruh Harga Minyak Dunia dan
22
Jumlah Uang Beredar Terhadap Inflasi di Indonesia. http://statistik.studentjournal.ub.ac.id/ index.php/statistik/article. Diakses pada 24 Desember 2015. Jamali, D. dan Mirshak, R. (2007). Corporate Social Responsibility (CSR): Theory and Practice in A Developing Country Contex. Journal of Business Ethics, Vol. 2007, No.72, p. 243-262 Kakabadse dan K, Nada. (2005). Corporate Social Responsibility and Stakeholder Approach: A Conceptual Review. International Journal Business Governance and Ethics. Vol. 1 No. 4, p. 277-302 Kasmir, 2008. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta, Penerbit Bumi Aksara. Kiroyan, Noke. (2007). Corporate Social Responsibility and The Indonesian Mining Industry. Indonesian Mining Conference and Exhibitioon, November 2007. http://www.slideshare.net/NokeKiroy an/csr-and-indonesian-miningindustry-text. Diakses pada 15 Desember 2015. Komalasari, D. & Anna, Y.,D. (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility, p. 1-20. http://www.academia.edu/4403256/J URNAL. Diakses pada 12 Januari 2014. Lech, Aleksandra. (2013). Corporate Social Responsibility and Financial Performance: Theoretical and Empirical Aspects. Versita, Vol. 10, No. 18, p. 49–62. Marina, Anna. (2009). Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial dalam Praktek di Perusahaan Go Publik di
Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Petra, Vol. 3 No. 1. http://www.puslit2.petra.ac.id/ejourna l/index.php/unm/article/17159. Diakses pada 21 Februari 2014. Manurung, D.E. 2012. Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Perkebunan Nusantara IV-Medan. Tesis Magister Akuntansi. Universitas Indonesia. Jakarta. McWilliams, A. dan Siegel, D. (2000), Corporate social responsibility and financial performance: correlation or misspecification?. Strategic Management Journal, Vol. 21 No. 5, p.603-9. McGuire, J.B., Sundgren, A. dan Schneeweis, T. (1988). Corporate social responsibility and firm financial performance. The Academy of Management Journal, Vol. 31 No. 4, p.854-72. Nelling, Edward dan Webb, Elizabeth. (2009), Corporate Social Responsibility and Financial Performance: the “Virtuous Circle” Revisited. Springer Science and Business Media, Vol. 2009, No.32, p.197-209. Noviera, E. (2012). Evaluasi dan Persiapan Road Map Kegiatan Unit PKBL Sebagai Bagian dari Strategic Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Perusahaan. Tesis Magister Akuntansi. Universitas Indonesia. Jakarta. Orlitzky, M. Schmidt, F. L. & Rynes, S. L. (2003). Corporate Social and Financial Performance: A MetaAnalysis. Organization Studies, Vol 24, No.3, p. 403-441. Peloza, J. & L. Papania. (2008). The Missing Link between Corporate
23
Social Responsibility and Financial Performance: Stakeholder Salience and Identification. Corporate Reputation Review, Vol. 11, No. 2, p. 169-181.
Challenges to Companies with Low Company-Cause Fit”. Tesis. Shubiri,F.N., A.Z.Al-abedallat & Orabi, M. (2012). Financial and Non Financial Determinants of Corporate Social Responsibility. Asian Economic and Financial Review, Vol. 2 No.8, p.1001-1012. Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability. Jakarta: Salemba Empat. Sumodiningrat, Gunawan. 2004. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: Penerbit BPFEYogyakarta. Sun, Li. (2012). Further Evidence On The Association Between Corporate Social Responsibility and Financial Performance. International Journal of Law and Management, Vol.54 No. 6, p. 472-484. Titisari, K.Hendra., E.Suwardi dan D. Setiawan. 2010. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwekerto 2010. Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Uadiale, O.M. dan T.O. Fagbemi. 2012. Corporate Social Responsibility and Financial Performance in Developing Economies: The Nigerian Experience. Journal of Economics and Sustainability Development, Vol.3, No.4. p. 44-54 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. (Online), (http://www.bapepam.go.id), diakses 12 Januari 2014. Vollono, Robert J. 2010. Doing Well By Doing Good: The Empirical Relationship Between Corporate Social Responsibility And Financial
Perrini, F., Russo, A. & Tencati, A. (2007). CSR strategies of SMEs and Large firms: evidence form Italy. Journal of Business Ethics, Vol. 74, No.5, p. 285-300. Retno, R. D. dan D. Priantinah. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Nominal, Vol.1 No.1, p. 84-103 Reverte, Carmelo. (2008). Determinants of Corporate Social Responsibility Disclosure Ratings by Spanish Listed Firms. Journal of Business Ethics, Vol. 88, No. 3, p. 351-366. Ruff, B.M., Muralidhar, K., Brown, R.M., Janney, J.J & Paul, K. (2001). An empirical investigation of the relationship between change in corporate social performance and financial performance: a stakeholder theory perspective. Journal of Busines Ethics, Vol. 32. No 10, p. 143-156 Setyorini, C.T., & Ishak, Z. (2012). Corporate Social and Environmental Disclosure: A Positive Accounting Theory View Point. International Journal of Business and Social Science. Vol. 3 No.9, p.152-164 Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan Pemecahannya. Yogyakarta: ANDI. Scarlett, A. Corporate
2011. Social
Communicating Responsibility:
24
Performance. Tesis. Faculty of Graduate School of Arts and Sciences of Georgetown University. Waddock, S. A. & Graves, S. B. (1997). The corporate social performance – financial performance link, Strategic Management Journal, Vol. 18 No. 4, p. 303-320. William. (2012). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan Pedoman Global Reporting Intiative Terhadap Nilai Perusahaan. Tesis Magister Manajemen. Universitas Indonesia. Jakarta. Winarno, Wing Wahyu, 2011, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, Percetakan STIM YKPN, Yogyakarta. WBCSD (World Business Council for Sustainable Development)
25