PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG) KELAS IV SDN 22 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: NI PUTU WIDYA PUSPITAYANI NIM. E1E212161
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERITAS MATARAM 2016
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG) KELAS IV SDN 22 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Ni Putu Widya Puspitayani, Ratnadi, Heri Hadi Saputra Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah ketercapaian hasil belajar siswa belum mencapai KKM secara maksimal pada mata pelajaran IPA kelas IV sehingga perlu ada upaya untuk mengatasi masalah tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang). Tujuan dari penelitan ini adalah meningkatkan hasil belajar IPA menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan metode pengumpulan data yaitu tes untuk hasil belajar siswa dan observasi untuk aktivitas siswa dan guru diperoleh dari lembar observasi. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 22 Cakranegara. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan pada skor rata-rata aktivitas mengajar guru yaitu 58 dengan kategori cukup baik pada siklus I menjadi 65,5 dengan kategori baik pada siklus II. Untuk skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 57,5 dengan kategori cukup aktif menjadi 66 dengan kategori aktif pada siklus II. Begitu juga untuk hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan ketuntasan klasikal pada siklus I 73,33% menjadi 86,66% pada siklus II. Kata kunci: Hasil Belajar IPA, Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle (Tekateki silang)
THE IMPROVEMENT OF LEARNING OUTCOME OF NATURAL SCIENCES THROUGH CROSSWORD-PUZZLE ACTIVE-TYPE TECHING STRATEGY OF GRADE IV SDN 22 CAKRANERAGA IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 By:
Ni Putu Widya Puspitayani, Ratnadi, Heri Hadi Saputra Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram E-mail:
[email protected] ABSTRACT The issue in this research is the learning outcome of students which do not pass the minimum standard in Natural Science subject of grade IV. To overcome the problem, it is necessary to conduct classroom action research by applying the Cross word puzzle active teaching strategy. This research is aimed at improving the learning outcome of student in Natural Science subject through Crossword Puzzle active-type teaching strategy. This research is conducted in two cycles. The data were collected through test to obtain the students score and through observation to see the activeness of the students and the teacher. The applying of the Crossword Puzzle active-type teaching strategy can improve the teachers and students activeness in learning Natural Science in grade IV SDN 22 Cakranegara. Yhis can be judged from the improvement score of teavhers activeness 58 in cycle I into 65,5 in cycle II. The students activeness improves from the score of 57,5 in cycle I inti 66 in cycle II. The learning outcome is also improving from 73,33% in cycle I into 86,66% in cycle II.
Keywords: Learning Outcome in Natural Science, Crossword Puzzle Active-type teaching strategy.
I. PENDAHULUAN Pendidikan bagi umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Salah satu mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia adalah mata pelajaran IPA. IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SDN 22 Cakranegara khususnya di kelas IV, kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran IPA juga dirasakan. Dari 30 orang siswa, diantaranya 14 orang siswa yang mendapatkan nilai < 70 atau sekitar 47% dan 16 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 atau sekitar 53%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil ulangan tersebut adalah 66,53 sedangkan KKM yang ditentukan dari pihak sekolah adalah 70. Dilihat dari nilai rerata siswa dibandingkan dengan KKM, maka hasil belajar siswa berada di bawah nilai KKM. Ini berarti perlu ada upaya perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 22 Cakranegara. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut berdasarkan wawancara dan observasi terhadap guru kelas IV SDN 22 Cakranegara diketahui bahwa interaksi antara siswa dengan guru sebagian besar terlihat pasif, artinya tidak ada inisiatif siswa untuk bertanya tentang apa yang belum dipahaminya, karena strategi yang digunakan oleh guru kurang inovatif dan media yang seharusnya menjadi penghubung materi dengan kemampuan dasar siswa tidak dimanfaatkan guru, siswa digiring untuk berpikir secara abstrak tanpa mengetahui benda nyatanya. Masalah lain yang dihadapi oleh guru tersebut yaitu siswa kadang-kadang kurang siap ketika proses pembelajaran akan dimulai, misalnya banyak yang masih bermain dengan temannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan adanya strategi pembelajaran yang lebih inovatif yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Maka peneliti mengusulkan salah satu strategi pembelajaran yang mampu memberikan bantuan
pemecahan masalah tersebut adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) dalam pembelajaran IPA. Dari uraian di atas peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) Kelas IV SDN 22 Cakranegara Tahun Pelajaran 2015/2016”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 22 Cakranegara Tahun Pelajaran 2015/2016? Adapun cara pemecahan masalah yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini yaitu: (a) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan matang (b) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) (c) Memberikan pengarahan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 22 Cakranegara Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang).
II. KAJIAN PUSTAKA 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah suatu keberhasilan yang diperoleh seseorang setelah mengikuti suatu proses pembelajaran. Susanto (2013: 5) hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. 2. Crossword Puzzle (Teka-teki silang) Deskripsi umum permainan Crossword Puzzle menurut Rinaldi Munir (2005) merupakan suatu permainan dengan tempelate yang berbentuk segi empat yang terdiri dari kotak-kotak yang berwarna hitam putih, serta dilengkapi 2 lajur, yaitu mendatar (kumpulan kotak yang berbentuk satu baris dan beberapa kolom) dan menurun (kumpulan kotak satu kolom dan beberapa baris). Menurut Zaini, dkk (2008: 71) menyatakan bahwa teka-teki dapat digunakan sebagai pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung, bahkan pembelajaran dengan ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal.
Langkah-langkah permainan Crossword Puzzle (Teka-teki silang) menurut Silberman (2014: 256) antara lain: 1) Langkah pertama adalah dengan menjelaskan beberapa istilah atau nama-nama penting yang terkait dengan mata pelajaran yang telah di ajarkan. 2) Susunlah sebuah teka-teki silang sederhana dengan menyertakan sebanyak mungkin unsur pelajaran. (catatan : Jika terlalu sulit untuk membuat teka-teki silang tentang apa yang terkandung dalam pelajaran, sertakan unsur-unsur yang bersifat menghibur, yang tidak mesti berhubungan dengan pelajaran, sebagai selingan). 3) Susunlah kata-kata pemandu pengisian teka-teki silang. Gunakan jenis yang berikut ini: a) Definisi singkat (“sebuah tes untuk menentukan reliabilitas”) b) Sebuah kategori yang cocok dengan unsurnya (“jenis gas”) c) Sebuah contoh (“...undang-undang adalah contohnya”) d) Lawan kata (“lawan kata demikrasi”) 4) Bagikan teka-teki itu kepada siswa, baik secara perseorangan maupun kelompok. 5) Tetapkan batas waktunya. Berikan penghargaan kepada individu atau tim yang paling banyak memiliki jawaban benar. 3. Penelitian yang Relevan a) Linda Indriawati tahun 2012, hasil penelitian menunjukan dapat dilihat dari persentase pada siklus 1 sebesar (61,11%) dan pada siklus 2 sebesar (83,78%). Hal ini menunjukan bahwa startegi pembelajaran Crossword Puzzle pada kelas IV SD Negeri 1 Sawahan Juwiring Klaten dapat meningkatkan hasil belajar. b) Edah Jubaedah tahun 2012, hasil penelitian menunjukan dapat dilihat dari persentase pada siklus 1 sebesar (53,25%) dan pada siklus 2 sebesar (80,75%). Persentase ini menunjukan bahwa selama proses pembelajaran terjadi peningkatan 27,5% setiap siklus pada pelajaran IPA di kelas V SDN Tugu 2 Depok. Berdasarkan analisis hasil penelitian tersebut, maka peneliti merefleksi bahwa strategi pembelajaran aktif Crossword Puzzle ini dapat meningkatkan hasil belajar.
4. Kerangka Berpikir IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik termasuk di sekolah dasar. Anggapan sebagian besar peserta didik yang menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar terbukti oleh hasil perolehan ulangan yang masih banyak mendapatkan nilai di bawah KKM di SDN 22 Cakranegara. Proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar masih banyak yang dilaksanakan secara konvensional. Para guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa serta belum menggunakan berbagai pendekatan atau strategi pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter mata pelajaran. Dalam proses pembelajaran, kebanyakan guru hanya terpaku pada buku tes sebagai satu-satunya sumber belajar mengajar. Terkait dengan hal tersebut maka diperlukan adanya suatu strategi pembelajaran yang mendukung kegiatan pembelajaran tersebut, salah satunya dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang). Sehingga diharapkan penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) dapat meningkatkan hasil belajar IPA di SDN 22 Cakranegara Tahun Pelajaran 2015/2016.
III. PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Setting penelitian Penelitian ini di laksanakan di SDN 22 Cakranegara pada kelas IV. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Dimana siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 2 April 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 4 april 2016. Sedangkan siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan satu minggu setelah siklus 1 yaitu pada tanggal 9 april 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 11 April 2016. 2. Subjek dan observer penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 22 Cakranegara. Observer aktivitas guru dalam penelitian ini adalah Ida Ayu Mahadewi, S.Pd selaku wali kelas IV SDN 22 Cakranegara, sedangkan observer untuk aktivitas siswa adalah Ni Wayan Weni Rumitaningsih selaku teman sejawat dari peneliti.
3. Faktor yang diteliti Faktor yang diteliti adalah faktor guru faktor yang diamati adalah cara guru melakukan pembelajaran IPA dikelas IV dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) dan faktor siswa yaitu dengan melihat tingkat hasil belajar siswa selama proses pembelajaran sebagai dampak dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang). 4. Variabel penelitian Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu:
variabel harapan yaitu hasil
belajar merupakan suatu interaksi yang terjadi di dalam kelas setelah menerima pengalaman belajar yang berkaitan dengan tindak belajar dan mengajar yang dilihat dari proses hasil belajar baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Variabel tindakan adalah strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) merupakan merupakan suatu permainan dengan tempelate yang berbentuk segi empat yang terdiri dari kotak-kotak yang berwarna hitam putih, serta dilengkapi 2 lajur, yaitu mendatar (kumpulan kotak yang berbentuk satu baris dan beberapa kolom) dan menurun (kumpulan kotak satu kolom dan beberapa baris). 5. Rancangan dan langkah-langkah penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang dilakukan adalah penerapan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 22 Cakranegara. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Dari masingmasing siklus memuat beberapa tahapan yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. 6. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif berupa nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa kelas IV SDN 22 Cakranegara. Nilai hasil belajar siswa akan dinilai dengan menggunakan tes pada setiap akhir siklus. Non tes digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data kualitatif. Teknik non tes yang digunakan berupa teknik observasi (pengamatan) dan dokumentasi. Dalam teknik observasi terdapat lembar observasi yang terdiri dari dua yaitu lembar observasi guru dalam belajar mengajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran.
7. Instrumen pengumpulan data Untuk keperluan pengumpulan data maka dalam penelitian tindakan kelas ini dikembangkan beberapa instrument penelitian antara lain lembar observasi dan tes hasil belajar. Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswa yang menyangkut aktivitas guru pada saat pembelajaran berlangsung dan diisi oleh observer. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk memperoleh data aktivitas siswa dan data aktivitas guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun teknik penilaian untuk aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru terdiri dari 5 indikator, setiap indikator
terdiri dari 4
deskriptor dan mempunyai skala 4. Tes diujikan setelah siswa memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa atas materi tersebut. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran digunakan instrumen berupa tes tertulis berbentuk objektif dengan jumlah 10 soal . 8. Teknik analisis data a. Data hasil belajar siswa 1) Ketuntasan individu Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas secara individu apabila mampu memperoleh nilai ≤ 70 sebagai standar ketuntasan belajar minimal. Nilai akhir individual siswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Skor Perolehan Nilai =
Skor Maksimal
x 100
(Purwanto, 2010: 207) 2) Menghitung Nilai Rata-rata X
X N
Keterangan: X
: Nilai rata-rata
∑X
: Jumlah semua nilai siswa
∑N
: jumlah siswa
(Aqib, dkk 2011: 204)
3) Ketuntasan klasikal ∑ Siswa yang tuntas belajar P=
∑ Siswa
x 100 %
Keterangan: P : Ketuntasan klasikal (Aqib, dkk 2011: 205) b. Data aktivitas siswa Teknik penilaian untuk aktivitas belajar siswa ini menggunakan rumus sebagai berikut : 1) Mencari Skor Maksimal Ideal (SMi) Untuk mencari skor maksimal ideal ditentukan dengan cara sebagai berikut: Banyaknya indikator yang diamati = 5 Banyaknya deskriptor tiap indikator = 4 Skor maksimal untuk setiap deskriptor = 4 Skor minimal untuk setiap deskriptor = 1 Jumlah indikator penilaian = 20 Jadi, Skor Maksimal Ideal (SMi) = 4 x 20 = 80 dan Skor Minimal = 1 x 20 = 20 2) Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Analisis data aktivitas belajar siswa menggunakan Mi (Mean ideal) dan SDi (Standar Deviasi ideal), dihitung dengan rumus berikut : Mi
SDI
= ½ x (Smax i + Smin i) = ½ x (80 + 20) = ½ x 100 = 50 = =
1 3 1 3
x MI x 50
= 16,6 3) Menentukan Kriteria Aktivitas Siswa Kriteria untuk menentukan aktivitas siswa dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1 : Kriteria Aktivitas Siswa Interval Kategori Mi + 1,5 SDi ≤ X ≤ SMi Sangat Aktif Mi + 0,5 SDi ≤ X < Mi + 1,5 Sdi Aktif Mi - 0,5 SDi ≤ X < Mi + 0,5 Sdi Cukup Aktif Mi - 1,5 SDi ≤ X < Mi - 0,5 Sdi Kurang Aktif 0 ≤ X < Mi - 1,5 Sdi Tidak Aktif
Tabel 3.2 : Pedoman Kriteria Aktivitas Siswa Interval Interval Skor Mi + 1,5 SDi ≤ X ≤ SMi 74,9 ≤ X ≤ 80 Mi + 0,5 SDi ≤ X < Mi + 1,5 Sdi 58,3 ≤ X < 74,9 Mi - 0,5 SDi ≤ X < Mi + 0,5 Sdi 41,7 ≤ X < 58,3 Mi - 1,5 SDi ≤ X < Mi - 0,5 Sdi 25,1 ≤ X < 41,7 0 ≤ X < Mi - 1,5 Sdi 0 ≤ X < 25,1 (Nurkancana, 1990) Keterangan: X = Jumlah skor yang diperoleh c. Data aktivitas guru
Kategori Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif
Menentukan skor aktivitas guru untuk masing-masing deskriptor yaitu : 1)
Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak dan kurang baik.
2)
Skor 2 diberikan jika deskriptor nampak dan cukup baik.
3)
Skor 3 diberikan jika deskriptor nampak dan baik.
4)
Skor 4 diberikan jika deskriptor nampak dan sangat baik. Tabel 3.3 : Pedoman Aktivitas Guru
Interval Mi + 1,5 SDi ≤ X ≤ SMi Mi + 0,5 SDi ≤ X < Mi + 1,5 Sdi Mi - 0,5 SDi ≤ X < Mi + 0,5 Sdi Mi - 1,5 SDi ≤ X < Mi - 0,5 Sdi 0 ≤ X < Mi - 1,5 Sdi (Nurkancana, 1990) Keterangan:
Interval Skor 74,9 ≤ X ≤ 80 58,3 ≤ X < 74,9 41,7 ≤ X < 58,3 25,1 ≤ X < 41,7 0 ≤ X < 25,1
Kategori Sangat Bik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
X = Jumlah skor yang diperoleh. 9. Indikator Keberhasilan Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil apabila memenuhi indikator keberhasilan. Adapun indikator keberhasilannya, yakni: a. Aktivitas siswa dikatakan meningkat apabila aktivitas belajar siswa minimal berkategori aktif. b. Aktivitas guru dikatakan meningkat apabila dalam pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) minimal berkategori baik. c. Ketuntasan klasikal dikatakan meningkat apabila mencapai 85% atau lebih siswa dikelas memperoleh nilai ≥ 70 pada saat evaluasi.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: 1. Siklus I a) Jumlah rata-rata skor aktivitas guru sebesar 58 dengan kategori cukup baik b) Jumlah rata-rata skor aktivitas siswa sebesar 57,5 dengan kategori cukup aktif c) Ketuntasan belajar klasikal siswa yang diperoleh dari hasil evaluasi yaitu sebesar 73,33% hasil tersebut kurang dari ketuntasan klasikal 85% d) Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II 2. Siklus II a) Jumlah rata-rata skor aktivitas guru sebesar 65,5 dengan kategori baik b) Jumlah rata-rata skor aktivitas siswa sebesar 66 dengan kategori aktif c) Ketuntasan belajar klasikal siswa yang diperoleh dari hasil evaluasi yaitu sebesar 86,66%. d) Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari sklus I ke siklus II serta telah memenuhi kriteria yang ditetapkan, oleh karena itu penelitian ini dihentikan pada silus II. Adapun ringkasan dari hasil penelitian yang memuat data hasil observasi kativias guru, hasil observasi aktivitas siswa dan data hasil belajar pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel Rekapitulasi Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Hasil Observasi
Siklus
Hasil Belajar
Aktivitas
Aktivitas
Guru
Siswa
Ratarata
Kategori
skor
I
58
II
65,5
Peningkatan
7,5
Jumlah
Ratarata
Kategori
skor Cukup Baik Baik
57,5 66 8,5
Ketuntasan
siswa
Rata-
yang
rata
klasikal
tuntas Cukup
22
Aktif Aktif
75,7
73,33%
26
79,8
86,66%
4
4,1
13,33%
Keberhasilan dari penelitian ini tentunya tidak terlepas dari pembelajaran yang digunakan serta peran guru yang melakukan refleksi dengan baik, sehingga penelitian ini berhasil dengan hasil yang memuaskan di Siklus II. Peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa tidak terlepas dari penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) yang digunakan secara optimal dalam proses pembelajaran. V.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut: 1.
Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN 22 Cakranegara dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari ketuntasan klasikal yang pada siklus I sebesar 73,33% dengan jumlah siswa yang tuntas ada 22 orang siswa dan rata-rata 75,7 dan meningkat sebanyak 13,33 % menjadi 86,66% pada siklus II dengan jumlah siswa yang tuntas ada 26 orang siswa dengan rata-rata 79,8.
2.
Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN 22 Cakranegara dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu untuk siklus I sebesar 57,5 dengan kategori cukup aktif meningkat sebanyak 8,5 menjadi 66 dengan kategori aktif pada siklus II. Untuk aktivitas guru pada siklus I memperoleh ratarata skor sebesar 58 dengan kategori cukup baik meningkat sebanyak 7,5 menjadi 65,5 dengan kategori baik pada siklus I. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1.
Bagi siswa kelas IV SDN 22 Cakranegara agar lebih aktif dan tertib dalam kegiatan pembelajaran agar konsep pembelajaran dapat lebih mudah dipahami sehingga dalam mengerjakan tugas atau soal lebih mudah dikerjakan.
2.
Bagi guru kelas IV SDN 22 Cakranegara sebaiknya dapat menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) di kelas, agar dapat mengatasi permasalahan di kelas dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan dalam penerapan pembelajaran tersebut guru harus dapat mengembangkan pembelajaran IPA yang menarik sehingga dapat memotivasi belajar peserta didik
agar lebih aktif dalam pembelajaran, dan dengan hal ini dapat terjalin hubungan yang baik antara guru dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan peserta didik. 3.
Bagi kepala sekolah hendaknya memberikan kesempatan dan memotivasi guru untuk menggunakan startegi ataupun metode pembelajaran baru seperti strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang).
4.
Bagi peneliti, jika banyak kesalahan dalam penelitian ini bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan lebih lanjut strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (Teka-teki silang) agar bisa lebih memperbaikinya dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi, Suhardjono, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Aqib Zainal, Jalyaroh Siti, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: CV. Yrama Widya. Bahtiar dan Saiful Prayogi. 2012. Evaluasi Hasil Pembelajaran Sains (IPA). Mataram: CV. Dimensi Raya. Edah Jubaedah. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle” Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. H. Fuad Ihsan. 2011. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Aneka Cipta. Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Nurkancana Wayan dan Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Silberman Melvin L. 2014. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia. Shoimatul Ula S. 2013. Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan melalui Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Rosda. http://putranyapermata.wordpress.com/pendidikan/metode-pembelajaran/ tanggal 16 Desember 2015
diakses
------//www.refrensimakalah.com/2013/01/strategi-pembelajaran-crossword-puzzle.html diakses pada tanggal 17 Desember 2015
pada