Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI OPTIMALISASI PROGRAM BANK SAMPAH DENGAN BANTUAN TEKHNIS DAN MANAJEMEN USAHA PADA KSM ANEKA LIMBAH DAN KSM MAIDANUL ULA KOTA JAMBI Ade Octavia, Ida Masriani, Sry Rosita Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi ABSTRAK Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan bantuan manajemen usaha dan tekhnis kepada dua kelompok swadaya masyarakat (KSM) di Kota Jambi yang memiliki usaha pengolahan limbah, yaitu KSM Aneka Limbah dan KSM Maidanul Ula Kota Jambi. Pelaksanaan pengabdian berlangsung selama 4 bulan meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan finalisasi. Tahapan perencanaan yang meliputi pertemuan dengan mitra, identifikasi masalah, koordinasi dengan tenaga ahli/narasumber dan pengaturan jadwal untuk pelaksanaan pelatihan. Untuk tahap pelaksanaan kegiatan telah dilakukan pembuatan alat pengolahan sampah (komposter), pelatihan manajemen usaha, pengolahan sampah organik dan anorganik. Target luaran berupa produksi kompos dan peningkatan pemahaman KSM tentang teknis pengolahan sampah dan manajemen usaha tercapai. Diharapkan peran pemerintah dan perguruan tinggi dapat membantu mengatasi permasalahan masyarakat dan pembangunan. Kata Kunci : manajemen usaha, sampah organik, sampah anorganik PENDAHULUAN Sampah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat selalu menjadi permasalahan dalam pembangunan khususnya di perkotaan. Sebanyak 1.0001.400 kubik sampah masuk ke TPA Talang Gulo dalam sehari yang berasal dari pemukiman penduduk, sekolah, pasar dan perkantoran. Talang Gulo sebagai pusat pembuangan terakhir sampah di Kota Jambi tidak mampu lagi menampung banyaknya jumlah sampah. Ini menjadi permasalahan penting yang harus dipikirkan oleh Pemerintah Daerah. Penyelesaian masalah ini difokuskan pada upaya bagaimana sampah yang ada dapat dikelola dengan baik, sehingga anggaran pemerintah daerah ditujukan untuk mengelola sampah khususnya di tempat pembuangan sampah terakhir. Pada tahun 2014 TPA akan direlokasi ke tempat lain dan tempat lama akan dijadikan kawasan hijau. Padahal pengurangan sampah sudah dapat dimulai dari masyarakat itu sendiri, yaitu dengan membudayakan membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan sampah kering dan basah sehingga dapat di daur ulang. Program ini sudah disosialisasikan kepada masyarakat oleh
dinas/instansi terkait. Namun belum terlihat perubahan yang signifikan dalam mengatasi permasalahan sampah. Program bank sampah diperkenalkan pada beberapa komunitas perkotaan dalam rangka untuk mengatasi masalah peningkatan jumlah sampah di Kota. Salah satu kelompok usaha yang menerapkan program ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Aneka Limbah. Usaha telah berjalan dari mulai tahun 2010, berlokasi di Kelurahan Murni Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. Jumlah anggota kelompok saat ini adalah 10 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga di sekitarnya. Melalui program pengabdian pada masyarakat yang bersumber dari dana BOPTN tahun 2013, telah berhasil memanfaatkan sampah kering menjadi produk yang berguna dan dapat dijual. Produk tersebut meliputi keranjang dari kertas koran, map dan dompet dari sisa kemasan minyak goreng, keranjang buah dari air minum kemasan, souvenir dari kemasan sabun pencuci pakaian dan lain-lain. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peningkatan pendapatan masyarakat khususnya anggota kelompok
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
40
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
dan ibu-ibu/remaja putri yang berada di sekitar lokasi. Untuk pemanfaatan sampah basah/organik hasil limbah rumah tangga dilakukan dengan mengolah limbah tersebut menjadi pupuk tanaman (kompos). Saat ini KSM Aneka limbah memiliki satu alat pengolah sampah, secara tekhnis alat pengolah sampah tersebut tidak dapat lagi berfungsi dengan baik, sementara bahan baku sampah yang dikumpulkan oleh warga sekitar semakin meningkat. Seharusnya sampah tersebut dapat diolah menjadi kompos yang sangat bermanfaat bagi petani dan rumah tangga. Permasalahan lain, manajemen bank sampah yang dikelola kelompok ini belum tertata dengan baik. Berdasarkan pengamatan belum adanya pencatatan dan pendokumentasian terkait dengan jumlah sampah yang diterima, sistem pembayaran sampah yang diterima dan mekanismenya serta laporan keuangan kelompok. Pengelolaan bank sampah tersebut masih sangat sederhana padahal jika dikelola dengan manajemen yang baik maka bank sampah tidak hanya dapat mengatasi permasalahan sampah di Kota, namun juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan anggota kelompok tersebut. Selama ini kompos hasil olahan sampah hanya digunakan oleh masyarakat sekitar usaha dan belum dipasarkan lebih luas. Memberikan nilai tambah kepada produk salah satunya adalah mengupayakan bagaimana produk yang dihasilkan dapat laku terjual. Melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat ini kompos yang dihasilkan dari limbah rumah tangga diharapkan dapat dipasarkan lebih luas sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan anggota. Permasalahan sampah terutama limbah rumah tangga juga dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Tahtul Yaman Kota Jambi. Di kelurahan ini tidak ditemui tempat pembuangan sampah yang representatif. Padahal selain pemukiman penduduk disana terdapat pula pondok pesantren yang memiliki santri sebanyak lebih kurang 1.700 orang. Kondisi ini menimbulkan permasalahan limbah
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
sampah akibat kegiatan masyarakat dan para santri. Tempat pembuangan sampah yang ada tidak mampu menampung banyaknya sampah dan mobil pengangkut sampah dari Dinas Kebersihan hanya mengambil sampah pada waktu-waktu tertentu saja. Akibatnya sampah menggunung dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Belum lagi masyarakat yang enggan membuang sampah ke TPS dan memilih membuangnya ke sungai. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena dapat menimbulkan pencemaran dan merusak kesehatan. Pada tahun 2012, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi memberikan bantuan kepada kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Maidanul Ula sebanyak 2 unit mesin pengolahan sampah untuk diolah menjadi kompos. Saat ini KSM Maidanul Ula memiliki anggota kelompok sebanyak 5 orang dengan cakupan layanan 5 Rt atau sebanyak 250 kk. Keberadaan mesin menjadi solusi untuk masalah sampah yang ada. Namun, kelemahan program-program pemerintah terletak pada keberlanjutan setelah bantuan diberikan. Tidak ada program lanjutan untuk memastikan bahwa bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang. Apabila dianalisis situasi saat ini dalam satu hari sampah yang dihasilkan masyarakat dapat mencapai 3 kubik, dimana melalui KSM sampah diolah dan menghasilkan kompos padat dan cair. Kompos yang dihasilkan kemudian dipergunakan untuk pertanian dan sebagian dijual kepada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi. Namun, hasil penjualan ini belum mampu meningkatkan pendapatan kelompok karena per kg hanya dihargai Rp. 1.000,-. Belum adanya kesadaran petani untuk menggunakan pupuk organik dalam pertaniannya menjadi salah satu kendala sulitnya pemasaran kompos. Sementara pemerintah yang menganjurkan penggunaan kompos sebagai pupuk juga belum memberikan kontribusi terhadap pemasaran kompos. Situasi ini menjadi faktor tidak optimalnya program sampah yang dikekola masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
41
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Permasalahan mitra pada aspek tekhnis adalah tidak optimalnya pemanfaatan sampah karena kurangnya mesin pengolah sampah padat dan cair sementara bahan baku berupa sampah sangat berlimpah baik sampah organik maupun unorganik. Berdasarkan pertemuan dengan ketua dan anggota KSM diuraikan solusi mengatasi masalah dengan memberikan alat pengolah sampah (komposter) pada tiap Rt yang ada di sekitar usaha. Tanggung jawab pengelolaannya diberikan kepada kelompok tani wanita dan KSM akan menampung kompos yang sudah dihasilkan untuk dikemas dan dipasarkan lebih lanjut. Permasalahan pada aspek manajemen usaha adalah keahlian sumber daya manusia yang masih rendah, kekurangpahaman mitra terhadap penyusunan keuangan usaha dan strategi dalam pengemasan dan pemasaran produk. Pemberdayaan masyarakat perlu memperhatikan beberapa tantangan antara lain menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menyediakan bantuan tekhnis (pelatihan, penelitian) serta pendampingan dan manajemen (Sulaeman, 2004). Kebijakan yang tepat untuk peningkatan partisipasi masyarakat adalah perencanaan partisipatif yang benar-benar melibatkan masyarakat dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan kegiatan (Yulianti, 2012). Penguatan program pengentasan kemiskinan seharusnya terletak pada upaya nyata untuk pemberdayaan masyarakat berbasiskan sumber daya (Resource Based View - RBV) , sehingga ada kekuatan dari diri masyarakat sendiri untuk keluar dari garis kemiskinan. Pada akhirnya akan menghilangkan ketergantungan masyarakat miskin terhadap program hibah dari pemerintah. Perlu sinergisitas antara program-program pemberdayaan usaha mikro di lembaga pemerintah maupun non pemerintah (Hadiyati, 2008;Imamah,2008). Lebih lanjut banyaknya pola-pola bantuan tekhnik yang kurang efektif, antara lain karena penerapan pola umum secara top-down kurang mempertimbangkan aspek
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
kelayakannya menurut kondisi spesifik obyek binaan di lapangan, serta kurang konsistennya dukungan sumberdaya dan lemahnya manajemen (Octavia dkk, 2012). Berdasarkan uraian tersebut maka memperdayakan masyarakat penting dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera sehingga menjadi bukti nyata keberhasilan programprogram pemerintah. Permasalahan Mitra Berdasarkan pendekatan awal dengan mitra maka dapat disusun prioritas permasalahan mitra yang dirumuskan secara bersama yaitu: 1. Prioritas permasalahan mitra Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Aneka Limbah adalah bantuan tekhnis berupa alat pengolah sampah (komposter), kurangnya pemahaman mitra tentang penyusunan laporan keuangan dan saluran pemasaran untuk kompos padat dan cair sehingga memerlukan bantuan dari aspek manajemen usaha. 2. Prioritas permasalahan Mitra Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Maidanul Ula adalah bantuan tekhnis berupa alat pengolah sampah (komposter), pelatihan untuk pengurus dan anggota kelompok tentang produksi, penyusunan laporan keuangan, penyusunan rencana bisnis, proses pengajuan pinjaman ke bank untuk permodalan dan pemasaran hasil produksi berupa kompos padat dan cair. METODE PELAKSANAAN Khalayak Sasaran Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kompos padat dan cair sehingga dapat diterima oleh pasar. lebih lanjut, tujuan kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan manajemen usaha mitra untuk produksi, pembuatan laporan keuangan, pembuatan rencana bisnis dan strategi pemasaran produk untuk memperluas akses pasar. Berkaitan dengan hal tersebut maka khalayak sasaran kegiatan ini adalah ketua dan anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
42
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Aneka Limbah dan KSM Maidanul Ula di Kota Jambi. Adapun jumlah anggota kelompok KSM Aneka Limbah sebanyak 15 (lima belas) orang dan anggota KSM Maidanul Ula sebanyak 5 (lima) orang. Kemudian ditambah lagi dengan perwakilan dari kelompok masyarakat, tim penggerak PKK Desa dan kelurahan, ibuibu rumah tangga dan para santri sehingga jumlah peserta sebanyak 50 orang. Metode Kegiatan Berkaitan upaya untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan terutama di bidang ilmu manajemen, maka solusi yang ditawarkan dikemas dalam model pelatihan dan pendampingan Usaha dengan metode: 1. Pemberian bantuan alat pengolah sampah (komposter) kepada mitra dan mendatangkan tenaga ahli di bidang pengolahan sampah dan kompos untuk meningkatkan kemampuan menghasilkan kompos yang berkualitas, dengan pengemasan yang baik dan dapat diterima di pasar. 2. Pelatihan praktek manajemen usaha dan strategi pemasaran untuk meningkatkan kemampuan manajemen usaha dan kemampuan menghasilkan produk yang disukai dan diterima pasar. 3. Pelatihan penyusunan laporan keuangan dan rencana bisnis (business plan) untuk meningkatkan kemampuan mitra mendapatkan tambahan permodalan dari perbankan. 4. Menghubungkan mitra dengan petani dan pengecer untuk menjalin kerjasama di dalam pemasaran produk mitra dan memperkuat networking. Langkah-langkah kegiatan Kegiatan PPM ini dilakukan dengan melalui beberapa langkah meliputi: a) Persiapan: koordinasi dengan mitra, penentuan waktu pelaksanaan, menjalin kerjasama dengan produsen alat pengolah sampah, penentuan tenaga ahli, komunikasi dan koordinasi dengan tenaga ahli, persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pelatihan, publikasi/undangan kepada tenaga ahli dan administrasi.
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
b) Pelaksanaan : pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dengan melibatkan tenaga ahli dan mitra. Adapun pelatihan yang diberikan kepada mitra adalah tentang produksi kompos yang berbahan baku limbah organik dan unorganik. Selanjutnya mitra diberikan pula pelatihan yang terkait dengan manajemen usaha yaitu penentuan harga jual produk, penyusunan laporan keuangan/ pembukuan sederhana dan penyusunan rencana bisnis. c) Evaluasi dan tindak lanjut: evaluasi terhadap peningkatan kemampuan mitra sebelum dan sesudah pelatihan, mengikutsertakan mitra dalam kegiatan pameran dan pemeliharaan jaringan (networking) dengan mitra. Partisipasi Mitra Permasalahan yang dikemukakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah hasil pembicaraan bersama dengan ketua dan anggota kelompok, dimana selama ini memang menjadi kendala utama untuk mengembangkan usaha. Bahan baku berupa sampah yang diperlukan untuk proses produksi sangat banyak dan mudah untuk didapatkan. Potensi ini menjadi salah satu kekuatan dalam keberhasilan usaha. Tingkat partisipasi mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini sangat tinggi, hal ini terlihat dari antusiasnya mitra mengajak masyarakat di sekitar usaha untuk bersama-sama mengolah sampah dengan melibatkan pula kelompok wanita tani sebagai penggerak kegiatan. Partisipasi mitra juga terlihat dengan memberikan persetujuan pada surat pernyataan kesediaan untuk menjadi mitra dalam kegiatan PPM ini. Jenis Luaran Melalui program bank sampah pemerintah berharap permasalahan sampah di perkotaan dapat diatasi dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Inilah esensi sebuah pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini maka ada 2 (dua) luaran yang diharapkan dapat tercapai, yaitu:
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
43
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
1. Produk kompos padat dan cair yang siap untuk dipasarkan. Kompos ini akan dipasarkan kepada kelompok tani, toko pupuk, PKK, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi serta instansi/konsumen lainnya. 2. Meningkatnya kemampuan manajemen usaha kelompok, khususnya penyusunan laporan keuangan, pembuatan rencana bisnis, mendapatkan akses modal dari Perbankan dan mampu menerapkan kemampuan tersebut untuk meningkatkan kinerja usaha dalam jangka panjang. HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat Kegiatan persiapan meliputi koordinasi dengan pihak-pihak terkait, persiapan bahan, persiapan waktu pelaksanaan dan tenaga ahli/narasumber untuk pelatihan. Adapun kegiatan persiapan dapat dirinci sebagai berikut a. Koordinasi Tim PPM. Kegiatan rapat koordinasi tim dilakukan pada tanggal 19 September 2013. Rapat dihadiri oleh seluruh anggota tim dan pihak KSM. Rapat ini bertujuan untuk menyepakati tentang waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan serta hal-hal lain. Selanjutnya pada kegiatan ini dilakukan pembagian tugas untuk masing-masing anggota tim. b. Koordinasi dengan anggota KSM dan kelompok masyarakat. Tim mengunjungi mitra untuk memberikan informasi tentang waktu dan tempat pelaksanaan serta narasumber yang akan digunakan untuk pelatihan manajemen usaha dan pengolahan sampah organik dan anorganik. c. Koordinasi kepada dinas dan instansi terkait dan ketua RT setempat. Koordinasi diikuti dengan penyampaian surat resmi kepada Walikota Jambi, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi, Camat Pelayangan Kota Jambi dan Lurah Tahtul Yaman Kota Jambi. Adapun surat resmi terlampir.
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
d. Koordinasi dengan narasumber. Untuk kegiatan ini digunakan tiga orang narasumber yaitu Drs.H.Jamal,MM (dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi) untuk memberikan materi tentang manajemen usaha. Selanjutnya anggota dari Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi yaitu Hanifudin dan Dini. Kepada masing-masing narasumber diberikan surat permintaan resmi untuk menjadi narasumber dari Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi e. Persiapan bahan. Persiapan bahanbahan terdiri atas kegiatan untuk mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan. Bahan-bahan meliputi seminar kit yang diperlukan untuk mencatat uraian dari narasumber serta bahan pemaparan yang disampaikan oleh narasumber. f. Persiapan alat. Dalam rangka mencapai target dan luaran yang diinginkan dalam kegiatan ini, maka mitra diberikan bantuan sebanyak 15 unit komposter. Komposter adalah alat pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk bagi tanaman yang dikelola oleh masing-masing mitra. Pembuatan komposter dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam KSM Maidanul Ula. Tekhnologi komposter yang digunakan ini murni merupakan hasil pemikiran masyarakat untuk dipergunakan pula oleh masyarakat. Ide semula adalah membeli peralatan dari produsen komposter yang akan diberikan kepada masyarakat. Berdasarkan dari diskusi bersama antara masyarakat dan KSM didapatkan ide untuk membuat komposter sendiri dengan bahan-bahan yang tersedia di pasaran. Hal ini menjadi satu pembuktian bahwa memberdayakan masyarakat akan berhasil jika masalah yang dihadapi masyarakat mampu diselesaikan oleh masyarakat itu sendiri. Perguruan Tinggi sebagai mitra berkewajiban untuk mendorong munculnya ide-ide kreatif yang berasal dari masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
44
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
g. Persiapan administrasi, meliputi pembuatan ijin pelaksanaan kegiatan kepada Walikota Jambi, surat permohonan pembuka acara kepada Kadis Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi, Surat ijin pelaksanaan kegiatan kepada Camat Pelayangan Kota Jambi daftar isian kegiatan, surat tugas, daftar hadir peserta, surat permintaan kepada tenaga ahli/narasumber, pembuatan spanduk, daftar hadir tim PPM dan daftar hadir mitra/peserta. Pelaksanaan kegiatan pengabdian a. Pembuatan Komposter Kegiatan dilaksanakan dari tanggal 2 – 19 September 2014 bertempat di rumah Ketua KSM Maidanul Ula di Kelurahan Tahtul Yaman Kota Jambi. Bahan-bahan pembuatan komposter terdiri dari bak sampah tertutup, penyaring dan kran untuk menyalurkan pupuk cair. Dalam hal ini dihasilkan 15 (lima belas) unit komposter yang akan diberikan kepada KSM Maidanul Ula dan KSM Aneka Limbah Kota Jambi. b. Pelatihan Manajemen Usaha dan Bantuan Tekhnis Tempat pelaksanaan pelatihan adalah TPST 3R KSM Maidanul Ula kelurahan Tahtul Yaman Kota Jambi. Pelatihan berlangsung selama dua hari yaitu tabggal 27-28 September 2014. Acara dibuka oleh Lurah Tahtul Yaman Kota Jambi dan dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi, Camat Pelayangan Kota Jambi, Ketua RT di Kelurahan Tahtul Yaman Kota Jambi, Tim penggerak PKK Kelurahan Tahtul Yaman, KSM Cempaka Putih, KSM Aneka Limbah, KSM Mendalo Darat, para santri pndok pesantren Sa’adatudaren Kota Jambi, anggota asosiasi pengolahan sampah 3R Provinsi Jambi dan kelompok masyarakat lainnya. Peserta berjumlah 50 orang. Kegiatan pelatihan diawali dengan pembukaan oleh Lurah Tahtul Yaman Kota Jambi dan dilanjutkan dengan
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
penyerahan secara simbolis komposter/alat pengolah sampah kepada ketua KSM Maidanul Ula dan KSM Aneka Limbah Kota Jambi. Selanjutnya pemberian materi tentang manajemen usaha meningkatkan manajemen usaha mitra, dalam hal ini materi diberikan oleh Drs.H.Jamal.SE,MM, dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi. Materi meliputi fungsi-fungsi manajemen yaitu planing, organizing, actuating dan contrroling. Materi kedua diberikan oleh Hanifudin dari Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi. Materi meliputi tentang permasalahan sampah, peran pemerintah dalam pengolahan sampah dan tekhnis pengolahan organik sehingga dapat dipergunakan sebagai pupuk padat dan pupuk cair. Materi ketiga diberikan oleh Dini dari Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi. Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi. Materi meliputi pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan bahan-bahan yang bermanfaat dan memiliki nilai tambah. Pada kesempatan ini juga dipraktekkan cara membuat barang-barang yang bermanfaat yang bersumber dari botol bekas, pasta gigi bekas, koran bekas, bungkus rokok bekas dan lain sebagainya. Pengolahan Sampah organik dan anorganik Komposter yang diberikan kepada masyarakat yang dikoordinasikan oleh KSM selanjutnya akan dipergunakan untuk memproduksi kompos padat dan cair. Melalui kegiatan PPM ini KSM mendapatkan bantuan alat yang akan dipergunakan untuk meningkatkan produksi kompos padat dan cair. Kendala yang dihadapi selama ini yaitu keterbatasan peralatan komposter dapat diatasi. Kompos padat dan cair yang dihasilkan telah dipergunakan untuk menyuburkan tanaman. Khalayak Sasaran Khalayak sasaran adalah anggota KSM Maidanul Ula, KSM Aneka Limbah,
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
45
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
KSM Cempaka Putih, KSM Muaro Jambi, Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi. ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar lokasi usaha, Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan, para santri Pondok Pesantren yang berada di sekitar usaha dan kelompok masyarakat lainnya. Jumlah peserta adalah 50 (lima puluh) orang. Adapun daftar hadir terlampir. Hasil Kegiatan A. Bantuan Komposter Melalui kegiatan PPM yang didanai BOPTN 2014 ini telah diberikan bantuan alat pengolahan sampah atau komposter sebanyak 15 (lima belas) unit kepada dua KSM di Kota Jambi. Dengan bantuan komposter ini terjadi perubahan dalam kegiatan KSM dimana mereka mampu melakukan pengolahan sampah lebih optimal lagi. Selama ini sampah yang dikumpulkan dari masyarakat sekitar dan dari pondok pesantren terkendala dalam pengelolaanya dikarenakan keterbatasan alat pengolah sampah. Melalui kegiatan BOPTN ini maka kendala tersebut dapat diatasi. Selain itu kompos yang dihasilkan dalam pengolahan sampat tersebut telah dapat dipergunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman yang dihasilkan oleh KSM dan petani yang berada di lokasi tersebut. Dengan demikian produksi tanaman dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Berdasarkan pengawasan yang dilakukan alat pengolahan sampah yang diberikan baru mampu memenuhi kebutuhan KSM dan petani di sekitar usaha. Kondisi ini menjadi salah satu hambatan untuk memasarkan pupuk kepada konsumen lain. Dengan demikian target dan luaran berupa pupuk kompos padat dan cair telah tercapai, namun untuk memasarkannya kepada pihak lain sehingga memberikan nilai tambah belum bisa dilaksanakan. Hal ini dikarenakan pupuk padat yang dihasilkan belum banyak sehingga hanya bisa digunakan untuk keperluan kelompok tani disekitar KSM saja, untuk mendistribusikannya kepada pihak lain masih menjadi kendala.
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
B. Hasil Pelatihan Selama mengikuti pelatihan terlihat antusiasime peserta sangat tinggi, hal ini terlihat dari pertanyaan yang diajukan dan kehadiran peserta sampai acara berakhir. Khusunya bagi remaja dan ibu rumah tangga sangat mengharapkan ada kegiatan lanjutan berupa pelatihan khusus untuk membuat barang-barang yang bermanfaat yang bahan bakunya berasal dari limbah anorganik. Selama ini belum ada kegiatan dan ketrampilan yang dimaksud. Untuk itu telah disusun agenda kegiatan selanjutnya berupa pelatihan pengolahan barang bekas menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Namun untuk praktek penyusunan laporan keuangan sederhana belum bisa dilakukan mengingat peserta yang hadir sebagian besar belum memiliki usaha produktif. Selain itu latar belakang peserta yang beragam menjadi salah satu kendala untuk memberikan pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan. Dalam penyampaian materi target yang tercapai adalah meningkatkan pemahaman peserta tentang pengelolaan usaha sehingga ini menjadi tantangan bagi tim untuk melaksanakan kegiatan lanjutan berupa pelatihan penyusunan laporan keuangan sederhana bagi anggota KSM. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Mitra mampu meningkatkan produksi kompos padat dan cair sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat khususnya anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). 2. Mitra mampu menerapkan manajemen usaha terutama untuk menyusun laporan keuangan dan pembuatan pembukuan sederhana. 3. Mitra dapat memanfaatkan kompos bagi usaha pertanian di sekitar usaha serta memperluas jaringan usaha. 4. Masyarakat dapat berperilaku bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan dan terbiasa untuk memanfaatkan sampah menjadi barang lain yang bermanfaat.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
46
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Saran 1. Perlu keterlibatan dinas terkait lebih lanjut untuk memabantu masyarakat dalam mendapatkan alat pengolah sampah lebih banyak lagi, terutama untuk menampung sampah-sampah rumah tanggah. 2. Perlu kegiatan lebih lanjut untuk mendorong industri kreatif yang berbasiskan sampah terutama sampah anorganik, sehingga tidak saja menumbuhkan kreativitas masyarakat sekitar namun dapat memberikan tambahan penghasilan dalam rangka pemberdayaan masyarakat. 3. Program pengelolaan sampah yang sistematis dan terarah dengan melibatkan amsyarakat sangat diperlukan, sehingga pemerintah daerah dan perguruan tinggi diharapkan dapat berperan aktif dalam merumuskan dan menjalankan program-program tersebut. DAFTAR PUSTAKA Ernani, Hadiyati, 2008. Kajian Tentang Bantuan BUMN dan Kredit Perbankan yang Mempengaruhi Kewirausaah pada Industri Kecil Mebel Kayu di Jawa Timur, Jurnal Akuntansi - Bisnis dan Manajemen,
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
vol. 15 nomor. 3, STIE Malang Kucecwara, Malang,Jawa Timur. Imamah, Nurul, 2008. Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal Terhadap Keberhasilan Industri Kecil Tas dan Koper di Desa Kedensari Tanggulangin Sidoarjo,Jurnal Akuntansi bisnis dan manajemen,vol.15 nomor 3. Octavia, Ade. Haryadi, Sri Rahayu dan Yulmardi, 2012. Evaluasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Penerima Bantuan Pemerintah dan Strategi Peningkatan Daya Saing Usaha bersangkutan dalam rangka Mendorong Perekonomian Provinsi Jambi, Laporan Penelitian. Sulaeman, Suhendar, 2004. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Dalam Menghadapi Pasar Regional dan Global,Infokop nomor 25 tahun XX. Yulianti, Yoni, 2012. Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Solok, Universitas Andalas Padang.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
47
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
48
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
49