Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 3 Juli September 2015

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat

Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS AYAM KAMPUNG MELALUI PEMANFAATAN DEDAK FERMENTASI DENGAN Probio FM DI DUSUN AIR SEMPIT DESA SIMPANG TIGA KECAMATAN HAMPARAN RAWANG KOTA SUNGAI PENUH Sri Novianti, Adriani, Jul Andayani, Filawati dan Silvia Erina Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi ABSTRAK Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Air Sempit Desa Simpang Tiga Kecamatan Hamparan Rawang Kota SungaiPenuh ini adalah untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan probio FM untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak ayam kampong yang diberi ransum berbasis pakan lokal. Kegiatan dilaksanakan selama 6 bulan, Metode pengabdian kepada masyarakat adalah berupa penyuluhan dalam bentuk ceramah dan diskusi, pemberian leaflet atau brosur dan dilanjutkan dengan praktek demonstrasi penggunan probio FM pada ternak ayam kampong yang diberi pakan berbahan baku pakan lokal dedak difermentasi dengan Probio FM dan pemberian Probio FM kedalam air minum. Kemudian dilakukan pendampingan kepada peternak dalam pemanfaatan probio FM. Setelah program pengabdian, dilakukan evaluasi terhadap peternak ayam kampong untuk melihat kemajuan yang telah dicapai terhadap program penyuluhan. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat memperlihatkan bahwa para peternak ayam buras memperlihatkan respon yang baik terhadap program pengabdian. Sebagian peternak telah memperlihatkan penggunaan probio FM untuk peternakan ayam kampong tetapi tidak dilakukan secara rutin, tergantung ketersediaanprobio FM. Kendala yang dihadapi adalah terbatasnya ketersediaan probio FM dipasaran karena belum banyak pedagang yang menjual probio FM. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan dedak fermentasi dengan Probio FM di Dusun Air Sempit Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungi Penuh dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak ayam kampong. Kata kunci: probio FM, produktivitas, ternak ayam kampong PENDAHULUAN Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha peternakan adalah faktor pakan, disamping faktor genetik dan tatalaksana pemeliharaan. Biaya pakan dalam suatu usaha peternakan khususnya teknik pemeliharaan secara intensif ternak ayam kampung merupakan komponen terbesar dari total biaya produksi yang harus dikeluarkan peternak selama proses produksi yaitu sekitar 60 sampai 70 persen. Oleh karena itu agar usaha peternakan ternak ayam kampung dapat berhasil dengan baik, yaitu ayam dapat tumbuh dan berproduksi dengan optimal sesuai dengan yang diharapkan dengan tingkat keuntungan yang maksimum, maka faktor pakan harus mendapat perhatian yang cukup serius, terutama kualitas dan harga pakan.

Ransum yang berkualitas baik adalah ransum yang memenuhi syaratsyarat kecukupan kandungan zat-zat makanan, terutama protein, energi, vitamin dan mineral. Zat makanan dalam ransum tersebut harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu kandungan zat-zat yang merugikan seperti serat kasar dan anti nutrisi lainnya dalam ransum yang dapat merugikan dan menghambat pemanfaatan zat makanan dalam tubuh unggas, diusahakan serendah mungkin agar pemanfaatannya dapat optimal. Umumnya peternak ayam kampung menggunakan ransum berbahan baku pakan lokal untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ayamnya dalam usaha peternakan ayam kampung secara intensif,

Peningkatan Produktivitas Ayam Kampung Melalui Pemanfaatan Dedak Fermentasi Dengan Probio FM Di Dusun Air Sempit Desa Simpang Tiga Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh 23



dan ransum tersebut disusun sedemikian rupa sehingga memenuhi standard kebutuhan zat makanan yang telah ditetapkan, dan bahan pakan tersebut banyak terdapat disekitar desa atau kecamatan walaupun harus diperoleh dengan cara membeli. Akan tetapi pakan lokal semakin hari semakin mahal sehingga dapat mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh peternak, bahkan pada keadaan tertentu dapat menyebabkan kerugian karena biaya produksi jauh lebih besar dari penerimaan penjualan ayam kampung atau telurnya. Hal inilah yang menyebabkan banyak usaha peternakan yang gulung tikar atau tutup karena selalu merugi. Salah satu usaha untuk menekan biaya pakan atau ransum adalah dengan penambahan Probio-FM. Pemanfaatan dedak sebagai bahan pakan ternak ayam kampung tanpa dicampur dengan bahan pakan lain seperti jagung, bungkil kedelai ataupun tepung ikan tentunya tidak akan memberikan hasil yang optimal, karena dedak mempunyai kualitas nutrisi yang rendah. Jika hal ini tidak diatasi dengan baik maka cepat atau lambat akan merugikan peternak khususnya masyarakat di daerah tersebut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan introduksi teknologi tepat guna seperti penerapan teknologi fermentasi pada masyarakat. Salah satu teknologi fermentasi tersebut adalah dengan memanfaatkan probiotik FM atau probio FM. Probio FM merupakan probiotik yang dikembangkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Jambi yang berasal dari mikroorganisme yang terdapat disaluran pencernaan ayam kampung lokal Kerinci. Probiotik ini dapat dimanfaatkan dalam proses fermentasi bahan pakan berkualitas rendah seperti dedak padi. Disamping itu, Probio FM ini juga dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik untuk meningkatkan kesehatan ternak jika diberikan melalui air minum. Dengan peningkatan kualitas ransum yang diberikan dan ditunjang oleh kesehatan ternak yang baik tentunya diharapkan akan menghasilkan produktivitas ternak ayam

kampung yang tinggi dan sekaligus meningkatkan pendapatan peternak. Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha ternak ayam kampung di Propinsi Jambi. Hal ini didukung oleh potensi alam daerah ini, dimana kondisi topografinya merupakan dataran rendah dan sebahagian besar dari pemanfaatan lahannya adalah untuk persawahan sehingga banyak sekali limbah pertanian seperti dedak padi yang dapat dijadikan sebagai bahan pakan untuk ternak ayam kampung. Potensi alam Kecamatan Hamparan Rawang terdiri atas lahan sawah, lahan kering (perkebunan, tegalan, pekarangan dan hutan , lahan tidur), dan kolam ikan. Dengan kondisi alam tersebut, dimana sebahagian besar merupakan lahan kering dan persawahan sangat mendukung masyarakat untuk memelihara ternak. Berdasarkan data dari kantor Camat Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh tahun 2011 memperlihatkan bahwa masyarakat di kecamatan Hamparan Rawang memelihara berbagai jenis ternak dan diantaranya yaitu kerbau 207 ekor, sapi 1.260 ekor, kambing dan domba 649 ekor, kuda 36 ekor, ayam kampung 10.353 ekor, ayam ras petelur 12.586 ekor, ayam ras pedaging 10.335 ekor dan itik 11.121 ekor. Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa populasi ternak ayam kampung untuk kecamatan Hamparan Rawang ini cukup tinggi dan serta sebahagian besar penduduknya banyak yang bekerja disektor pertanian serta didukung oleh sumber daya alam yang memadai, maka Kecamatan Hamparan Rawang ini memberikan peluang yang besar dalam pengembangan ternak ayam kampung secara intensif untuk menambah pendapatan keluarga petani. Namun beberapa kendala yang sering dihadapi oleh masyarakat adalah rendahnya sumber daya manusia dimana sebahagian besar masyarakatnya masih banyak yang rendah pendidikannya serta tingkat banyaknya umlah kepala keluarga yang tergolong




miskin yaitu sebanyak 2185 KK atau kurang lebih 14,27 %. Melihat gambaran diatas, mengubah kebiasaan beternak dari cara tradisional ataupun semi intensif ke arah pemeliharaan yang intensif memang dibutuhkan sesegera mungkin, sebab walau bagaimanapun mempertahankan pemeliharaan secara tradisional dimasa mendatang tidak bisa diharapkan terutama dalam meningkatan pendapatan peternak. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat di Desa Air Sempit Kecamatan Hamparan rawang untuk mengubah pola pemeliharaan ternaknya kearah yang intensif sehingga dapat meningkatkan pendapatannya.

Penyuluhan dilakukan dengan memberikan penjelasan dan diskusi tentang materi kegiatan, kegunaan dan manfaat kegiatan serta menambah wawasan dan pengetahuan peternak tentang pembuatan ransum ayam kampung berbasis dedak yang difermentasidengan penggunaan probio FM. Disamping itu juga dijelaskan manajemen pemeliharaan ternak secara intensif dan recording usahaternak ayam kampung yang meliputi performan reproduksi (daya tetas, layingperiod, rasio jantan betina); performan produks (hen day, feed convertion ratio) danperforman managemen (mortalitas) serta analisis kelayakan usaha ternak ayam kampung. Materi penyuluhan dilengkapi dengan teknologi aplikasinya.

METODE PELAKSANAAN Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Apraisal (PRA),yaitu suatu Metode pendidikan kepada masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, dan demplot. Metode ini dipilih karena PRA memiliki kelebihan diantaranya keterlibatan aktif masyarakat (sebagai subjek) sedangkan Perguruan Tinggi hanya sebagai fasilitator. Kegiatan program pengabdian ini dilaksanakan selama 6 bulan di desa Simpang Tiga Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh. Pemilihan lokasi berdasarkan kepada luas wilayahnya cukup besar. Adapun kerangka pemecahan masalah dalam kegiatan program Pengabdian ini adalah melalui penyuluhan, pelatihan dan aplikasi dilapangan dengan melibatkan masyarakat sebagai pengelola. Sebelum pelaksanaan kegiatan maka dilakukan survey data lapangan untuk memperoleh data sosial ekonomi masyarakat serta mengevaluasi data sekunder sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan Pengabdian.

2. Pelatihan dan pendampingan peternak dalam praktek (feeding trial) Pelatihan diberikan kepada peternak dalam rangka penerapan Pengabdian sehingga peternak bisa menjadi terampil dalam aplikasinya. Pelatihan ini akan diikuti dengan praktek langsung penyusunan ransum ternak di lokasi peternak. Pelatihan dan pendampingan peternak dalam praktek dilakukan secara berkelompok dengan materi sebagai berikut : a. Manajemen pemeliharaan ayam kampong secara intensif yang meliputi feeding (pemberianpakan), breeding (seleksi induk yang baik) dan manajemen (perkandangan dankesehatan ternak). b. Pengetahuan bahan baku pakan ayam kampung, baik pakan sumber protein maupun pakan sumber energi. c. Fermentasi dedak dengan probio FM dan pemanfaatan probio FM sebagai pengganti antibiotik melalui air minum. d. Penyusunan ransum komplit untuk ayam kampung dengan berbasis bahan pakan lokal (dedak padi) yang difermentasi dengan Probio FM. e. Analisis kelayakan usaha ternak ayam kampung secara intensif.

1. Penyuluhan Penyuluhan dilakukan di dusun Air Sempit desa Simpang Tiga Kecamatan Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci.




Pembuatan Ransum Lengkap Berbagai jenis bahan pakan bisa digunakan untuk membuat formula pakan ternakayam kampung. Pengambilan keputusan bahan pakan mana yang akan digunakan untuk ternak ayam kampungyang kita pelihara tergantung kepada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan,diantaranya adalah ketersediaan bahan tersebut. Banyak bahan pakan yang berasal darikegiatan pertanian dan perikanan yang dapat dijadikan bahan penyusun ransum, contohnya dedak padi, bungkil kelapa,bungkil kacang tanah, tepung singkong, tepung daun singkong, tepung ikan, tepungcangkang udang, tepung kerang, tepung cangkang telur, dan masih banyak lagi.Kebutuhan zat makanan setiap jenis ayam kampung maupun setiap periode pemeliharaansangat penting diketahui, karena sangat diperlukan dalam membuat formula pakan ayam kampung. Pembuatan ransum lengkap pada kegiatan Pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang terdiri dari jagung, dedak, kosentrat, tepung ikan, tepung kerang dan dedak fermentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha peternakan ayam Kampung di Dusun Air Sempit Desa Simpang Tiga Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungi Penuh dilakukan para peternak sebagai usaha sambilan, disamping usaha pokok mereka yaitu sebagai pedagang, PNS, petani atau sebagai buruh bangunan. Para peternak ayam buras Dusun Air Sempit dapat dikatakan sudah memperhatikan cara beternak ayam kampong mereka dan mereka berharap dapat memberikan tambahan penghasilan dari usaha ternak ayam kampung. Hal ini terlihat bahwa para peternak ayam kampung sudah memberikan pakan dengan campuran dedak padi dan sisa dapur ketika melepaskan ayam kampung pada pagi hari dan ketika ayam kampong pulang dan akan masuk kandang sore hari. Walaupun para peternak sudah memperhatikan pakannya tetapi ditinjau dari ilmu peternakan belum dapat dikatakan baik karena pemberian pakan tersebut tidak dilakukan secara rutin dan peternak tidak memperhitungkan takaran atau proporsi / komposisi dari masing-masing bahan sehingga nilai nutrisi yang terkandung dalam pakan untuk kebutuhan produksi ternak ayam buras tidak bisa dipenuhi. Hal ini disebabkan pengetahuan peternak tentang tata cara pemeliharaan dan pemberian pakan yang baik masih sangat kurang. Keadaan ini dapat dimaklumi karena beternak ayam buras bukan merupakan usaha utama tetapi sebagai usaha sambilan sehingga perhatiannya tidak bisa sepenuhnya pada usaha peternakan ayam burasnya. Walaupun peternak pernah mendapatkan penyuluhan dari dinas terkait, tetapi penyuluhan tidak dilakukan secara rutin sehingga pengetahuan peternak tentang peternakan ayam buras tidak terasah secara terus menerus. Penyuluhan yang dilakukan oleh tim pengabdian pada masyarakat ini mendapat respon yang baik dari para peternak ayam kampung. Dari 20 orang peternak ayam kampong yang ada di Dusun Air Sempit , penyuluhan dihadiri oleh 27 orang peternak ayam kampung. 7 petenak ini merupakan warga desa

Penambahan Probio FM dalam air minum serta pemanfaatannya dalam proses fermentasi dedak padi. Probiotik merupakan mikroba hidup yang aktif dapat meningkatkan kesehatan ternak dengan cara menyeimbangkan mikroflora disaluran pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup (Fuller, 1992). Probio FM merupakan probiotik yang bakhterinya yaitu Bacillus circulans dan Bacillus Sp merupakan hasil isolasi dari saluran pencernaan ayam kampung lokal Kerinci dan dapat diberikan pada ayam dan ayam kampung serta efektif untuk digunakan sebagai pengganti antibiotik (Manin dkk, 2005). Disamping itu probio FM juga dapat digunakan untuk fermentasi bahan pakan berkualitas rendah seperti dedak halus. Pemberian probio FM melalui air minum diberikan dengan konsentrasi 2,5 % (109 cfu/ml) sedangkan untuk fermentasi digunakan sebanyak 3 % dari berat bahan (dedak halus).




tetangga, sehingga merekapun minta kesediaan kami untuk pengabdian di Desa Mereka. Para peternak ayam kampong umumnya belum pernah mengenal istilah probio FM untuk peternakan. Beberapa diantara para peternak pernah mendengar istilah probio FM tetapi tidak mengerti makna, maksud dan tujuannya. Setelah dilakukan penyuluhan tentang apa itu probio FM dan manfaatnya serta ditunjang dengan pemberian leaflet (brosur) tentang penggunaan Probio FM dan praktek /demonstrasi cara pemberian dan pencampuran ransum serta penggunaannya, barulah para peternak ayam buras mengetahui manfaatnya untuk peternakan ayam kampungnya. Dari pengamatan setelah dilakukan penyuluhan dan pendampingan dilapangan oleh tim pengabdian pada masyarakat, penyuluhan tentang penggunaan Probio FM untuk ternak ayam kampong memberikan respon yang baik dan sudah memberikan probio FM untuk peternakan ayam kampungnya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian Probio FM sudah dilakukan oleh sebagian peternak ayam kampong tetapi tidak dilakukan secara rutin karena tergantung pada ketersediaannya. Peternak yang lain menunjukkan minatnya, tetapi terkendala ekonomi karena harus mengeluarkan biaya tambahan untuk ternak ayam burasnya. Pemberian Probio FM yang mereka lakukan bisa melalui air minum atau dengan memfermentadi dedak dengan Probio FM, namun yang terbanyak pemberian melalui air minum. Keberhasilan terhadap produksi dapat dilihat dari meningkatnya produksi telur setiap hari, prosuksi rata-rata sebelumnya adalah 45% sekarang produksi tertinggi sampai 85%. Keberhasilan lain dari pemberian probiotik FM bahwa ternak ayam kampong sehat-sehat dan lincah. Probio FM dapat berperan sebagai probiotik yang dapat meningkatkan produktivitas ternak dengan meningkatkan keseimbangan mikroflora usus sehingga meningkatkan kesehatan hewan (Manin. Dkk., 2010).

KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan dedak fermentasi dengan Probio FM di Dusun Air Sempit Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungi Penuh dapat meningkatkan kesehatan produktivitas ternak ayam kampong. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan Nasiaonal dengan Surat Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat No.608/UN21.7/PM/2014, Tanggal 23 Juni 2014. DAFTAR PUSTAKA Aunstrup K, 1979. Production, isolation, and economic of extracelluler enzymes. In: Wingard LE, Katsir EK, & Golstein (Eds.). Applied Biochemistry Bioengineering Enzymes Technology. Academic Press, New York. Bradley GL, Savage TF, Timm KI, 1994. The effects of supplementing diets with Saccharomyces sereviseae var. Boulardii on male poult performance and ileal morphology. Poult. Sci. 73 : 1766 – 1770 Fardiaz S, 1992. Mikrobiologi Pangan I. PT. Gramedia, Jakarta. Hendalia E., F. Manin, Yusrizal dan G. M. Nasution. 2012. Aplikasi probiotik untuk meningkatkan efisiensi penggunaan protein dannmenurunkan emisi amonia pada ayam broiler. Agrinak, Vol 2 No.1 Maret 2012:29-35 Higa T and Parr JF, 1994. Beneficial and Effective Microorganism for Suistainable Agricultural and Environment. International Nature Farming Research Centre, Atamai, Japan. Kuswanto RK, 1989. Fermentasi Pangan. Proyek Peningkatan / Pengembangan Perguruan Tinggi, UGM, Yogyakarta.




Manin, F. 2010. Potensi Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus fermentum dari saluran pencernaan ayam buras asal lahan gambut sebagai probiotik. Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan Februari 2010 Vol XIII No. 05. Pederson C, 1971. Microbiology of Food Fermentation. The AVI Publ. Co, New York. Saono S, 1974. Pemanfaatan jasad renik dalam pengolahan hasil sampingan / sisa-sisa produksi pertanian. Berita LIPI 18(4): 1 – 11. .

Scott ML, Nesheim MC and Young RJ, 1982. Nutrition of The Chicken. 2nd ed. ML Scott and Associates, Ithaca, New York. Stanley VG, Ojo R, Woldesenbet S, Hutchinson D, Kubena LF, 1993. The use of Saccharomyces sereviseae to supress the effects of aflatoxicosis in broiler chicks. Poult. Sci. 72 : 1867 – 1872. Sukaryani S, 1997. Ragi, bahan makanan ternak alternatif berprotein tinggi. Poultry Indonesia No. 205: 15 – 16





Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 3 Juli September 2015

Recommend Documents