PENGGUNAAN MEDIA POSTER DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII/A SMPN 1 SANG TOMBOLANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
JURNAL Oleh
VADRI KALAPATI NIM 311 409 128
UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013
PENGGUNAAN MEDIA POSTER DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII/A SMPN 1 SANG TOMBOLANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh VADRI KALAPATI NIM 311 409 128
UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013
ABSTRAK Vadri Kalapati 2013. Penggunaan Media Poster dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas VIII/A di SMPN 1 Sang Tombolang Tahun Pelajaran 2012/2013 Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Fatmah AR. Umar, M. Pd. dan pembimbing II Dr. Supryiadi M. Pd Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa Kelas VIII/A SMPN 1 Sang Tombolang dan deskripsi hasil belajar siswa dengan menggunakan media poster pada pembelajaran menulis puisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi kualitatif. Metode deskripsi kualitatif ini digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa Kelas VIII/A SMPN 1 Sang Tombolang dan pengaruh penggunaan media poster terhadapa hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) pengamatan, (2) wawancara, (3) tes dan (4) dokumen. Teknik analisi data terdiri atas prosedur (1) melakukan transkrip data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan dan verifikasi (5) memberikan nilai (6) Pengkategorian hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukan penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII/A SMPN 1 Sang Tombolang berjalan dengan baik. Hal ini juga sesuai dengan hasil belajar siswa yang berjumlah 20 siswa
menunjukan (1) hasil belajar siswa yang masuk kategori sangat baik berjumlah 8 siswa, (2) hasil belajar siswa yang masuk kategori baik berjumlah 7 siswa, (3) hasil belajar siswa yang masuk kategori cukup baik berjumlah 5 siswa. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi dikategorikan sesuai dan baik. Kata-kata kunci: Media poster, Menulis, Puisi.
PENDAHULUAN Pengajaran puisi di Sekolah Menengah Pertama membutuhkan metode dan media pembelajaran yang tepat. Guru seringkali mengabaikan pembelajaran tersebut karena guru kesulitan atau kurang mampu memilih metode dan media yang tepat untuk digunakan. Hal ini juga seringkali mempengaruhi minat siswa terhadap pelajaran tersebut. Pemilihan media yang tepat tentunya merupakan salah satu kewajiban agar pembelajaran dapat tersalurkan dengan baik dan tentunya dapat menarik minat belajar siswa terhadap pelajaran.Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang mampu menunjang kesuksesan dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Arief (2011:17) yaitu penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Ada banyak jenis media pembelajaran salah satunya media pembelajaran berbasis visual. Media berbasis visual ini pun terdapat banyak bentuk yang salah satunya adalah media grafis. Seperti media yang lain, pada umumnya media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Poster adalah salah satu bagian dari media grafis yang menggunakan indra penglihatan sebagai saluran penyampaian pesan. Poster merupakan media pembelajaran yang menjadi salah satu pilihan guru untuk pengajaran puisi. Hal ini karena poster memiliki ukuran yang besar dan daya tarik yang halus sehingga poster diharapkann dapat menarik perhatian siswa. Poster sering berisikan ilustrasi yang berupa uraian dan pernyataan, tentunya selain menarik perhatian siswa juga dapat membuat keterangan-keterangan yang dapat membantu mempermudah pemahaman siswa. Untuk menjadikan
pembelajaran lebih bermutu maka poster yang dipakai harus disesuaikan dengan tema yang akan diajarkan. Media poster ini juga digunakan sebagai media pembelajaran pada materi puisi di SMPN 1 Sang Tombolang. Penggunaan media poster tersebut baru digunakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 sehingga hasil belajar siswa belum diketahui. Adapun penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi yakni
media poster tersebut dijadikan objek yang diamati siswa untuk
menulis puisi. Penggunaan media poster ini dapat membantu daya nalar siswa untuk membuat rangkaian kata-kata dalam menulis puisi berdasarkan apa yang mereka lihat dan amati pada objek yang ada di poster tersebut. Ini menandakan bahwa poster tidak hanya sebagai media akan tetapi poster bisa membantu penafsiran siswa tehadap objek yang sedang diamatinya. Berdasarkan hal itu bisa juga dikatakan bahwa media poster berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi ini diharapkan mampu membantu guru dalam memberikan pembelajaran dan tentunya mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Namun penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi ini belum sering digunakan di sekolah-sekolah. Sebenarnya poster bisa dijadikan pilihan bagi guru sebagai media pembelajaran.
PERMASALAHAN a. Bagaimana penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII/A SMPN 1 Sang Tombolang? b. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan media poster pada pembelajaran menulis puisi? LANDASAN TEORI 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran
Sebelum masuk pada pengertian media pembelajaran, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian pembelajaran. Hal ini untuk memperoleh pengertian lebih jelas mengenai media pembelajaran. Menurut Sanjaya (2005:77) mangajar jangan diartikan sebagai proses menyampaikan materi pembelajaran, atau memberikan stimulus sebanyakbanyaknya kepada siswa, akan tetapi lebih dipandang sebagai proses pengatur lingkungan agar siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Selanjutnya menurut Suyono dan Hariyanto (2012:18) mengajar adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain mencapai kemajuan seoptimal mungkin sesuai dengan tingkat perkembangan potensi kognitif, afektif maupun pisikomotornya. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Arief, dkk. (2011:7 dan 19) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Selanjutnya menurut Arsyad (2011:4-5) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Ini menunjukan bahwa media pembelajaran harus mampu memberikan arahan, petunjuk atau menerangkan guna membantu siswa agar lebih mudah paham dan mengerti. b. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi utama media pembalajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2011:15).. Menurut Arief, dkk (2011:17) media pendidikan pada umumnya mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai beriku: 1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata atau lisan belaka), 2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, 3) penggunaan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, dan 4) dapat mengatasi perbedaan antara latar belakang lingkungan guru dan latar belakang lingkungan siswa. c.
Jenis – Jenis Media Pembelajaran Menurut Arief (2011:28) jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan
belajar mengajar khususnya di Indonesia, yaitu 1) media Grafis, 2) media audio, dan 3) media proyeksi diam. 1) media grafis termasuk media visual karena saluran yang dipakai adalah indra pengliahatan. 2) media audio berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indra pendengaran. 3) media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. 1) Pengertian Media Grafis Menurut Arief, dkk. (2011:28) media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik
perhatian,
memperjelas
sajian
ide,
mengilustrasikan
atau
menghasilkan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. 2) Jenis-Jenis Media Grafis Menurut Arief (2011:28-49)
terdapat
banyak jenis media grafis,
diantaranya yaitu a) gambar/foto, b) sketsa, c) diagram, d) bagan/chart, e) grafik (graphs), f) kartun, g) poster, h) peta dan globe, i) papan flannel/flannel board, dan j) papan bulletin (bulletin board). Dilihat dari berbagai jenis media grafis tersebut, penulis hanya memfokuskan pada media poster. Untuk kejelasannya yakni sebagai berikut. a) Pengertian Media Poster Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku
orang yang melihatnya (Arief 2011:46-47). Selanjutunya Menurut Aburizal (2012:1) poster adalah salah satu bagian seni grafis yang memiliki gaya, aliran, maupun trend tersendiri yang tidak lepas dari suatu zaman. Oleh karena itu poster dibuat untuk menyampaikan pesan atau informasi, maka poster akan menjadi elemen dalam Desain Komunikasi Visual b) Bentuk Media Poster Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan semacamnya
(Arief, dkk
2011:46) .
Ukurannya
bermacam-macam,
tergantung kebutuhan. Namun secara umum poster yang baik hendaklah: 1. Sederhana; 2. Menyajikan suatu ide dan untuk mencapai suatu tujuan pokok; 3. Berwarna; 4. Slogannya ringkas dan jitu; 5. Tulisannya jelas; 6. Motif dan disain bervariasi. 2.
Pengertian Menulis Puisi
a.
Pengertian Menulis Kegiatan menulis menghendaki orang untuk menguasai lambang atau
simbol-simbol visual dan aturan tata tulis, khususnya yang menyangkut masalah ejaan (Nurgiantoro 2009:296). Menurut Tarigan (2008:22) menulis ialah
menurunkan
atau
melukiskan
lambang-lambang
grafik
yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. b. Pengertian Puisi Puisi dapat dirumuskan sebagai sebentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan
adanya
aspek
bunyi-bunyi
di
dalamnya,
yang
mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya; yang diungkapkan dengan teknik pilihan tertentu, sehingga puisi itu mampu membangkitkan
pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengar-pendengarnya (Sayuti 2002:3). Selanjutnya Pradopo (2009:7) mengemukakan bahwa puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling berkesan. c.
Unsur dalam Puisi Unsur yang membangun puisi ada banyak. Unsur tersebut digolongkan
menjadi dua, yakni struktur fisik dan struktur batin. Masing-masing struktur memuat berbagai unsur. Seperti yang disampaikan oleh Djojosuroto (2005:15) bahwa Struktur puisi yaitu struktur fisik yang dibangun oleh diksi, bahasa kias, pencitraani dan struktur batin dibangun oleh tema, nada, suasana, amanat. Namun yang akan diuraikan hanyalah unsur yang berkaitan dengan penelitian atau unsur yang digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa. unsur yang diuraikan adalah unsur tema dan unsur diksi. d. Langkah Menulis Puisi Langkah-langkah untuk menulis puisi ada banyak. Namun yang akan diuraikan merupakan langkah-langkah yang berkaitan dengan penelitian Adapun langkah-langkah menulis puisi yakni sebagai berikut: siswa ditugaskan untuk mengamati media poster yang disajikan guru dan diminta untuk menentukan tema dari media poster tersebut. Berdasarkan temuan siswa dari hasil pengamatan tersebut, siswa ditugaskan untuk menyesuaikan tema puisi yang akan mereka tulis dengan tema dari media poster. Selanjutnya siswa dimintah untuk menulis hal-hal yang berkaitan dengan tema tersebut dalam bentuk bait-bait secara bebas. Siswa selanjutnya ditugaskan untuk mengoreksi kembali hasil tulisan mereka dengan cara menghilangkan kata-kata yang tidak terlalu penting atau tidak mengubah makna tulisan mereka. Setelah itu mereka ditugaskan untuk mengubah kata-kata sederhana tersebut dengan menggunakan kata-kata yang memiliki makna yang lebih baik atau makna yang kuat untuk menggantikan kata-kata sederhana tersebut. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Arifin (2011:140141) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi. Kegiatan penelitian ini adalah mengamati, mencatat, bertanya dan menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang sedang terjadi saat itu. Selanjutnya Arifin (2011:54) mengemukakan bahwa penelitian deskritif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau persitiwa yang terjadi saat ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengamatan, wawancara, tes, dan dokumentasi, yaitu sebagai berikut: Mengamati adalah menatap kejadian, gerakan atau proses. Dalam penelitian ini tidak hanya sekadar mengamati dengan cara menatap kejadian, gerakan atau proses, akan tetapi dalam penelitian ini melakukan pencatatan dan menggunakan lembar pengamatan (Arikunto 2010:273). Pelaksanaan teknik wawancara, yakni peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subjek yang diteliti. Dalam hal ini peneliti
menanyakan sesuatu yang telah direncanakan kepada
responden (Sukardi 2005:79). Tes menurut Arifin (2011:226) adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden. Jenis tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis tes tertulis yaitu dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS). Teknik dokumen pada penelitian ini yakni peneliti mengambil data dari Silabus, RPP dan mengambil hasil belajar siswa tentang menulis puisi. Hasil belajar itu berupa lembar jawaban siswa yang berisikan jawaban tentang pertanyaan yang ada dalam LKS.Untuk menganalisis data dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis yakni melakukan transkrip data, reduksi data, penyajian data, member skor, pengkategorian hasil belajar siswa, verifikasi dan penarikan simpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini meliputi penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII/A SMPN 1 Sang Tombolang dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media poster pada pembelajaran menulis puisi, yakni: penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII/A SMPN 1 Sang Tombolang berjalan dengan baik. Hal ini berdasarkan penggunaan media poster dilihat dari: (1) jenis media pembelajaran sudah sesuai yakni media cetak, (2) fungsi media poster sudah tepat yakni sebagai alat bantu, (3) bentuk media poster sudah baik, yakni media poster yang digunakan guru sederhana, memiliki motif dan desain yang bervariasi, (4) rencana pelaksanaan media pembelajaran sudah sesuai yakni sesuai dengan alokasi waktu, materi pembelajaran, metode, tujuan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran, (5) proses pembelajaran sudah cukup baik namun belum maksimal karena media poster hanya digunakan pada tahap penugasan. Hal ini juga sesuai dengan hasil belajar siswa yang berjumlah 20 siswa menunjukan (1) hasil belajar siswa yang masuk kategori sangat baik berjumlah 8 siswa, (2) hasil belajar siswa yang masuk kategori baik berjumlah 7 siswa, (3) hasil belajar siswa yang masuk kategori cukup baik berjumlah 5 siswa. Berdasarkan hal tersebut rata-rata hasil belajar siswa masuk kategori baik dengan nilai rata-rata 81,7 atau 80-89%. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi dikategorikan sesuai dan baik.
Pembahasan Media pembelajaran adalah segala sessuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan sebuah pesan pengirim ke penerima (guru ke siswa) yang mampu merangsang pikiran, perasaan dan minat serta perhatian siswa sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik. Jadi fungsi media pembelajaran yaitu sebagai alat bantu mengajar yang membangkitkan motivasi, minat dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bagian 4.1 jelas terlihat bahwa penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII/A SMPN 1 Sang
Tombolang sudah masuk kriteria baik. Hal tersebut karena penggunaan media poster sesuai dengan materi dan tujuan yang ingin dicapai oleh guru, yaitu siswa mampu menulis puisi berdasarkan objek yang mereka amati (poster) dan siswa mampu menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Berdasarkan penilaian yang dilihat dari kedua aspek di atas menunjukan bahwa seluruh siswa masuk kategori mampu. Hal ini karena media poster yang memiliki warna, slogan ringkas dan jitu, tulisan yang jelas serta motif dan desain yang bervariasi menjadikan siswa lebih kreatif. Penggunaan media poster seperti itu mempermudah siswa dalam penulisan puisi yakni membantu siswa mengimajinasikan hal yang ingin ditulis sehingga siswa mampu menulis puisi berdasarkan objek yang mereka amati (poster) dengan hasil yang baik . Bentuk media poster yang digunakan guru dalam pembelajaran tersebut dapat dilihat pada Gb. 1 dan Gb. 2 yang dilampirkan. Penggunaan bentuk media seperti itu sudah sesuai dengan bentuk media poster yang disampaikan oleh Arief (2011: 46) yaitu ukurannya bermacam-macam, tergantung kebutuhan. Namun secara umum poster yang baik hendaklah: 1)Sederhana, 2) menyajikan suatu ide dan untuk mencapai suatu tujuan pokok, 3) berwarna, 4) slogannya ringkas dan jitu, 5) tulisannya jelas, dan 6) motif dan disain bervariasi. Fungsi utama media pembalajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2011:15). Hal ini menunjukan bahwa media pembelajaran haruslah mampu membantu guru dalam pengelolaan kelas agar pembelajaran berjalan dengan baik. Selanjutnya Menurut Arief, dkk (2011:17) media pendidikan pada umumnya mempunyai kegunaankegunaan sebagai berikut: 1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata atau lisan belaka), 2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, 3) penggunaan media pendidikan
secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, dan 4) dapat mengatasi perbedaan antara latar belakang lingkungan guru dan latar belakang lingkungan siswa. Berdasarkan hal di atas, maka penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII/A SMPN 1 Sang Tombolang sudah sesuai. Hal ini karena media poster digunakan guru sebagi alat bantu untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta untuk membangkitkan hasil belajar siswa. Pembahasan di atas menunjukan juga bahwa guru di SMPN 1 Sang Tombolang mengajar dengan memanfaatkan media poster pada pembelajaran menulis puisi untuk membantu siswa mendapatkan hasil belajar yang baik. Hal tersebut sesuai dengan yang di sampaikan Suyono dan Hariyanto (2012: 18) bahwa mengajar adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain mencapai kemajuan seoptimal mungkin sesuai dengan tingkat perkembangan potensi kongnitif, afektif maupun pisikomotornya. Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Sanjaya (2005: 77) bahwa mengajar
jangan
diartikan
sebagai
proses
menyampaikan
materi
pembelajaran, atau memberikan stimulus sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi lebih dipandang sebagai proses pengatur lingkungan agar siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki Media poster termasuk jenis media grafis, jadi guru menghadirkan masalah dan lingkungan yang ada di sekitar siswa dengan bentuk gambar yang berwarna dan memuat kata-kata yang mudah untuk dipahami siswa. Hal ini membuat guru tidak perlu repot-repot mengajak siswa untuk berhadapan dengan objek secara langsung dan sekaligus menghemat penggunaan waktu. Bentuk media poster yang memiliki waran, slogan ringkas dan jitu, tulisan yang jelas, motif dan desain yang bervariasi serta memuat masalah dan lingkungan yang ada disekitar siswa, membantu siswa untuk tidak harus terlalu repot untuk berimajinasi sehingga siswa mampu menulis puisi dengan baik.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa bentuk media poster yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII/A SMPN 1 Sang Tombolang sudah sesuai atau baik. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Arief (2011:46) bahwa bentuk media poster bermacam-macam, tergantung kebutuhan. Namun secara umum poster yang baik hendaklah: 1) sederhana, 2) menyajikan suatu ide dan untuk mencapai suatu tujuan pokok, 3) berwarna, 4) slogannya ringkas dan jitu, 5) tulisannya jelas, dan 6) motif dan desain bervariasi. Penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi di SMPN 1 Sang Tombolang baru digunakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013, namun hasil belajar siswa berdasarkan analisis data menujukan hasil yang positif. Hasil belajar siswa masuk kategori baik, hal ini karena guru menggunakan media poster yang baik dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah guru susun. Jadi, jelas bahwa penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta didukung dengan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan rencana menjadikan hasil pembelajaran menjadi baik pula. Hal tersebut tentunya dapat dilihat dari hasil belajar siswa dengan menggunakan media poster dalam pembelajaran menulis puisi yang masuk kategori baik. Kategori baik tersebut mereka peroleh dari penilaian pada hasil belajar siswa menulis puisi dilihat dari kesesuaian tema dengan media poster dan kemampuan siswa menggunakan pilihan kata berdasarkan media poster. Hasil belajar siswa mengenai hasil belajar siswa menulis puisi dilihat dari kesesuaian tema dengan media poster, menunjukan bahwa penggunaan media poster yang memiliki bentuk seperti yang telah dijelaskan di atas memiliki pengaruh yang baik. Warna dan kata-kata sederhana yang dimuat dalam media poster membuat siswa mudah memahami apa isi atau tema dari media poster, dan menjadikan mereka mudah untuk menulis puisi. Kemudahan menagkap apa isi dan tema yang terdapat dalam media poster
tersebut tentunya membuat siswa menulis puisi yang memiliki tema sesuai dengan poster. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kerja siswa pada kesesuaian tema puisi dengan media poster masuk pada kategori sesuai. Pengaruh dari bentuk media poster yang digunakan guru tersebut juga dapat dilihat pada hasil belajar siswa mengenai ketepatan penggunaan pilihan kata berdasarkan media poster. Walaupun masih ada sebagian besar masuk pada kategori cukup tepat, namun secara keseluruhan berdasarkan kategori hasil belajar siswa menunjukan bahwa pada indikator ini siswa masuk pada kategori tepat. Secara keseluruhan berdasarkan hasil rekapitulasi dari kedua aspek di atas, menunjukan bahwa hasil belajar dengan menggunakan media poster dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII/A SMPN 1 Sang Tombolang
masuk kategori baik. Hal ini karena media poster yang
digunakan guru menarik. Guru memanfaatkan media poster sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar sehingga mampu membangkitkan motvasi siswa dalam pembelajaran. Siswa merasa bahwa media poster tersebut tidak mempersulit mereka. Siswa merasa terbantu dengan adanya media poster karena mereka tidak haru menghayal atau mengimajinasikan sesuatu untuk menulis puisi. Media poster sedah menjadi gambaran yang jelas bagi siswa, apalagi dilengkapi dengan warna dan tulisan yang sederhan tentunya membuat siswa tidak sulit dalam menulis puisi. Sesuatu yang biasanya coba untuk diimajinasikan siswa dalam fikiran mereka sambil merangkai kata, kini sudah berada di depan mata mereka. Hal ini menjadikan mereka lebih fokus pada satu hal, yakni merangkai kata. Mereka tidak harus melakukan dua hal sekaligus, yakni mengimajinasikan objek dan merangkai kata. Faktor inilah yang membantu siswa, sehingga hasil belajar mereka secara keseluruhan masuk pada kategori baik. Pembahasan di atas menujukan bahwa penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII/A SMPN 1 Sang
Tombolang dilihat dari segi jenis media, bentuk, fungsinya dan kesesuaian dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, guru memanfaatkan media poster dengan baik yaitu dimanfaatkan sebagi alat bantu untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta untuk meningkatkan motivasi, minat dan hasil belajar siswa. PENUTUP Simpulan a.
Penggunaan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII/A di SMPN 1 Sang Tombolang dilihat dari segi jenis media, media poster yang digunakan guru merupakan media grafis. Dilihat dari fungsi, media poster dimanfaatkan guru sebagai alat bantu dala pembelajaran. Dilihat dari bentuk, media poster yang digunakan guru cukup sederhana, memiliki warna dan memuat kata-kata yang mudah dipahami oleh siswa. Dilihat dari
kesesuaian dengan rencana
pembelajaran, penggunaan media poster sudah sesuai. Dilihat dari proses pembelajaran, sudah baik namun media poster belum dimanfaatkan secara maksimal. b.
Hasil belajar dengan menggunakan media poster dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII/A SMPN 1 Sang Tombolang dapat dikategorikan baik. Hal ini tampak dari keseluruhan siswa yakni 20 orang siswa, yang masuk dalam kategori baik sekali berjumlah 8 siswa atau 40%, siswa yang masuk pada kategori baik berjumlah 7 siswa atau 35%, yang masuk kategori cukup berjumlah 5 siswa atau 25%, yang masuk kategori kurang 0% dan yang masuk kategori gagal 0%, dengan nilai rata-rata 82 atau 80-89%. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan siswa yakni 20 orang siswa, yang masuk dalam kategori cukup berjumlah 6 orang siswa sehingga untuk hasil rekapapitulasi ada 5 orang siswa yang masuk kategori cukup atau 35%.
Saran Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada pihak-pihak berikut: 1.
Guru Bahasa Indonesia:
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, adapun saran yang dapat disampaikan oleh peneliti yakni untuk memaksimalkan pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media poster, hedaklah guru dapat memanfaatkan media poster secara maksimal pula. Guru bisa menyediakan, membuat atau memodifikasi media poster tidak hanya
menyesuaikan tema dengan masalah dan lingkungan
sekitar siswa akan tetapi guru bisa menggunakan gambar lingkungan sekitar untuk dijadikan sebagai salah satu gambar media poster yang akan diajarkan. Untuk
memaksimalkan
hasil
belajar
pada
indikator
ketepatan
penggunaan pilihan kata, sebaiknya guru menambah materi pembelajaran yaitu materi tentang gaya bahasa. Hal ini agar siswa dapat menggunakan pilihan kata lebih baik lagi untuk mewakili hal yang ingin disampaikan siswa. 2.
Peneliti Lanjutan Penenliti menyadari bahwa lingkup yang diteliti masih belum terlalu luas
maka untuk memperbanyak data dan untuk menambah pengetahun mengenai penggunaan media poser dalam pembelajaran menulis puisi. Sehubungan dengan hal tersebut, kiranya penelitian ini dapat dilanjutkan karena masih banyak hal yang belum diteliti.
DAFTAR PUSTAKA Aburizal.2012. Media Pembelajaran.(onlin ). http://aburizal-mediapembelajaran. blogspot.com/2012/05/pengertian poster.html.dikunjungi 28Pebruari 2013. Arief, Dkk. 2011. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Manfaatnya). Jakarta: Rajawali Pers Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Djojosuroto, Kinayati. 2005. Puisi (Pendekatan dan Pembelajaran). Bandung: Nuansa Nurgiantoro, Burhan. 2009. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Pradopo. Rahcmat Djoko.200 9. Pengkajian Puisi. Yogyakarta:Gadjah Mada. Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dan Implementasi (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Jakarta: Kencana. Sayuti, Suminto. 2002. Berkenalan Dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media. Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Suyono, dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran (Teori dan Konsep Dasar). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis ( Sebagai Berbahasa). Bandung: Angkasa.
Suatu Ketrampilan