Jurnal llmiah FKIP Univ Volume 1l Nomor 2,
DAFTAR ISI Motivasi orang tua terhadap pendidikan anak perempuan (penelitian terhadap orang tua siswi kelas III SMA malem putra i, OaU fmarun, Aceh Besar), 9l-102 Nurhayati Ahrnad
Teloik pembelajaran tari pada sanggar Cut Nyak Dhien Banda Aceh, 103110
Tengku Hartati
model pembelajaran kooperatif pendekatan kontekstual dalam belajar fisika, 1 I 1-122 Abdul Wahab fe_nerapan
Inoya-si qrogram nengajaran bahasa inggris untuk pengendalian perubahan global (Sebuah perspektif ELT untuk SD, Tr atarplal, gro q1, iZl_ZZl Bachtiar Nurdin
Kajian antropologis tentang makna simbolisme dalam kultur jawa, 145
132_
T. M. Jamil feb;rjLrhan_
guru pembimbing untuk meningkatkan kemampuan layanan
bimbingan konsel
ing 146-154
Cut Asiah Penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajara:r langsung untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa SDN0i 1 fe-tun! Harum Kabupaten INHU Provinsi Riau, 155-164 Yenita Roza, dan Juliati
Melode pengembangan motlel olahraga softball mini t65-170
di Sekolah Dasar,
Awaluddin Korelasi nilai mata kuliah kimia dasar I dengan nilai bidang kimia pada program matrikulasi mahasiswa jalur USMU prodi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah, 171-180 Sulastri, Abdul Gani Haji, daa Nailil Munawarah
111
Motivasi Orang Tua terhadap Pendidikan Anak Perempuan (Penelitian terhadap Orang Tua Siswi Kelas III SMA Malem Putra I, Darul Imarah, Aceh Besar) Oleh Nurhavati A}mad
1)
Abstract: Education i, d"r"*"d by -ule or female students, however thc parents may not discriminate them. Afrer graduating liom Scnior I-Iigh School the female students must continue thetr study to the university. The aim of this research is to know (1) The effofi of the parents to increase female students" motivation in studying (2) The parents motivation to coniinue their daughtcrs' education to university (3) Getting information about kinds ofeducation the parents want. The resuit ofthe research shows that the parents always care, give motivation by giving leaming discipline, g! ving advice, mutually open liom discussion, providtng books and other thrngs needed in studying, giving the oppofiunity to joint study group. private tutoring, and cooperation with teachers. The goal to be achieved is to be good rvifes, good mothers to educate their children, having broad knowledge, good manner and living well. Tlpes ol lnstitutions that parents want are: mrsing, midwife, teacher lraining faculty, PGSD, D-2, and other dependilg on their daughters' choice ,
Kata kunci: motivasi, orang tua, siswi, pendidikan lanjutan Key works: motivation, parents, female students', tertiary education.
PENDATruLUAN Kesempatan belajar bagi anak perempuan tempo dulu pada masa penjajahan dengan sekarang setelah Indonesia merdeka j auh berbeda. Pada masa penjajahan pendidikan hanya diberikan kepada anak laki-laki, keturunan bangsawan dan anak orang kaya. Sedangkan bagi anak-anak perempuan rakyat biasa tidak dibenarkan memasuki sekolah. Anak perempuan pada usia 12 tahun sudah dipingit dalam rumah, mereka ditahan dan tida]< dibiarkan keluar walaupun untuk beiajar menulis dan membaca sekalipun. Hal ini seperti dipaparkan Kartini (1985) bahwa pengajaran dan kecerdasan dijauhkan dari padanya. Kebebasan tiada padanya, jika sudah berumur 12 tahun drpingit dalam rumah. Uraian di alas menegaskan betapa sukamya pendidikan bagi anak _)erempuan di kala itu. Banyak kaum perempuan yang sudah lanjut usia nasih buta huruf atau tidak bisa nenulis dan membaca akrbat tidak ada Penulis adalah stafpengajar pada FKIP Unsyiah Damssalam, Banda Aceh 91
a
Wacana Kependidikan,
Vol.
11,
No. 2, Mei 2010, 91-102
pendidikan masa lalu. Kondisi sepedi itu sudah menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat. Menurut Kartini (1985) adat istiadat di waktu itu tlada membolehkan perempuan berpelajaran dan tidak boleh beke{a di luar rumah, menduduki jabatan di dalam masyarakat. Kaum perempuan haruslah talluk semata-mata, tiada boleh mempunyai kemauan. Perempuan hendaklah bersedia-sedia unnrk dikawilkan dengan pilihan orang tuanya. Kondisi ini kontraprodiktif jika dikaitkan dengan peran yang harus dimainkan kaum perempuan, baik sebagai bagian dari anggota sosial maupun sebagai ibu rumah tangga yang di di dalamnya termasuk sebagai sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Dengan kata lain seharusnya kepada kaum putrilah yang perlu diberikan pendidikan agar ia mampu mengelola rumah tangga bila ia sudah bersuami dan mempunyai anak kelak. Babkan menurut Islam sebagaimana dikemukakan Zeeno (1995) seharusnya kaum dimuliakan dengan cara menjadikan mereka sebagai pendidik generasi mendatang dan menggantungkan baik atau buruknya ummat kepadanya. Paparan di atas memperlihatkan bah*'a manfaat pendidikan bagi remaja putri amat besar, karena pendidikan dapat membawa perubahan bagi putri itu sendiri dal keluarganya. Hal fui seperti yang dikatakan Tirtarahardja dan La Sulo (2005) bahwa perubahan yang terjadi dalam diri peserta didik secara wajar baik ditujukan kepada diri sendiri maupun ke arah penyesuaian dengan Lingkungan. Berarti dcngan pendidikan manusia dapat berubah. Oleh karena itu remaja putri harus melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan finggi. Sekarang di Indonesia sudah bedaku sejunlah peraturan bahwa kaum perempuan sama derajatnya dengan laki-1aki dalam masyarakat sebagai warga negara yang harus berpendidikan secara waj ar, laki-laki dan perempuan harus sama-sama mencad ilmu pengetahuan. Dalam uraiamya Kartini menyatakan (1985) bahwa motivasi dan kemestian mesti menjadi perintis jalan supaya merombak adat istiadat yang cuma memberi hak kepada orang laki-laki dan tiada sedikitjuga kepada kaum perempuan. Memang benar saat ini perempuan telah mempunyai hak yang sama seperti laki-laki baik dalam bidang politik dan pendidikan yang tidak bisa dijangkau oleh perempuan tempo dulu, sehingga kaum perempuan sekarang banyak mengalami kemajual dalarn segala bidang seperti kaum lakilaki. Remaja putri sekarang sudah bisa melanjutkan pendidika::nya ke perguruan tinggi untuk menyalurkan bakat bahkan sudah jadi sarjana bekerja dan di kantor pemerintahan dan swasta bersama kaum laki-laki' Akan tetapi kemajuan pendidikan itu lebih banyak diperoleh perempuan yang tinggal di kota-kota, sementara mereka yang tinggal di desa belu:n mampu mencapai hasil sebagaimana diharapkan. Akhirnya perempuan desa masih sedikit yang mempcroleh kesempatan melaqjutkan pendidikan ke perguru-
92
r Nurhayati
Alrlad;
Motivasi orang tua terhadap pendidikalr anak perempuan
an tinggi. Sumber bakat dan kemampuannya belum bisa dinanfaatkan karcna tidak mendapat kesempatan dalam proses pemberdayaan perem-pwm sampai saat ini.
Mengingat betapa penringnya pendidikan bagi remaja putri, penelitian ini mencoba mengangkap masalah bagaimana motivasi orang tua melanjutkan pendrdikan putrirya. Penelitian dilakukan terhadap orang tua siswi Kelas III SMA Malem Puha I, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Karena mungkin orang tua yang tinggal di daerah pedalaman, terisolir, terpencil, di desa-desa belum menyadari bahwa pendidikan itu sangat penting bagi remaja putri, masih banyak orang tua di pedesaan terbelenggu oleh tradisi lama, adat istiadai yang Lrat beranggapan bahwa remaja putri tidak perlu pendidikan sampai ke perguruan ti;rggt. Tujuan penelitian im adalah untuk {l) memperoleh informasi pernahkah orang tua membangkitkan motivasi belajar putrinya; (2) mengetahui apa yang menjadi motivasi para orang tua mela julkan pendidikan putrinya ke perguruan tinggi; dan (3) metnperoleh informasi jalur pendidikan tinggi mana saja yang menjadi pilihan para orang tua melanjutkan pendidikan putrinya. Hasil penelitian diharapkan berguna sebagai (l) sumbangan pemikiran bagi orang tua yang memiliki dorongan (motivasi) melanjutkan pcndidikan putrhya ke perguman tinggi; dan {2) masukan kepada para orang tua agar tidak lagi mcmbedakan pendidikan antara anak laki-laki dengan remaja putri.
METODE Penelitian ini menggunakan metode diskriptif, karena informasi yang dibutuhkan dalam kondisi yang berlaku sekarang, sesuai dengan pendapat Surachnad (1985) yang menyatakan bahwa penyelidikan diskriptif terfuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penyelidikan diskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup teknik diskriptil Pendckatan yang digunakan dalam penclitian ini adalah k-ualitatif, yaitu sebagai pendekatan berdasarkan pertirnbangan bahwa para orang tua perlu melanjutkan pendidikan putnnya sampai ke perguruan tinggi, supaya mereka kelak dapat mengaplikasikan ilmunya terutama sekali bagi buah hatinya dalam rumah tangga.
Di samping karellenstik yang telah diuraikan di atas, Nasution (1988) juga menyatakan ada beberapa ciri pendekatan kualitatif yaitu, penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati dulu lingkungan kehidupannya, kemudian berinteraksi dengan mereka, berusaha nemahami bahasa dan taksiran mereka tentang dunia sekitamya. Untuk itu peneliti harus terjun ke lapangan dan berada di sana dalam waktu cukup laora
93
Wacana Kependidikal,
Vol. I i, No.2, Mei 2010,9l-102
Hal ini sesuai dengan pendapat Moleong (2000) yang mengatakan bahwa peneliLian kualitatif berakar pada latar belakang alamiah sebagai kebutuhan mengandalkan manusia sebagai alam penelitian memanfaatkan metoda kualitatif dan mengadakan analisis data secara indultif. Kemudian dalam pengolahan data yang telah dil-umpulkan semuanya baik secara observasi maupun wawancara dengan sadek peneiitian di lapangan, lebil difokuskan pada teori-teori yang relevan dengan masalah yalg diteliti. Dari hasil analisisnya berupa uraian-uraian yang sangat bermakna disusun secara sistematis sesuai dengan data yang ada. Sesuai dengan masalah tersebut di atas, penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar, khususnya terhadap orang tua siswi keias IIi SMA Malem Putra I. Pemilihan populasi ini ini disebabkan karena orang tua siswi tcrsebut bertempat tinggal rli desa pedalaman, terisolir dan paling terpencil di antara semua desa yang ada di Kecamataa Darul Imarali, tingkat pendidikannyar umumya, semua hampir sama. Sedangkan jenis pekerjaannyh berbeda-beda ada yang berprofesi sebagai penjual ikan keliling, tukang bangunan, petani. tukang perabot dan ibu rumah tangga. Peneliti melaksanakan penelitian ini dalam waktu lebih L:uratg dua bulan mulai bulan Januari- Februari 2009. Penelitian ini dilakukan pada orang h.ra siswi kelas iII SMA Maiem Putra I dengan jumlah semuanya 10 orang (100 %). Tetapi tidak semua siswi memberi izin untuk diwawancara dengan orang tuanya, hanya lima orang saja yang dapat dijumpai langsung dengan orang tua siswi (sabjek penelitian), dan termasuk dengan siswi itu sendiri sebagai trianggulasi dalam penelitian irri sebanyak lima orang. Pelibatan siswi bertujran s1ffi mengetahui kebenaran data yang diberikan oleh orang tuanya kepada peneliti. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan instrumennya berupa pedoman observasi dan wawancara. Hal rni seperli yarg dikatakan Nasution (2004) bahwa observasi dilakukan unhrk memperoleh informasi tenta.ng kelal\:uan manusia seperti yang ter-
jadi dalam kenyataan. Setelah data terkumpul semua baik yang diperoleh melalui studi dokumentasi, wawanca.ra dan obsewasi lalu diolah dengan menempuh 3 tahapan yaitu (1) reduksi data; (2) disply (tampilan) data; dan (3) kesimpulan dan verifikasi terhadap pertanyaan penelitian. Langkah ini dipandang paling tepat digunakan dalam penelitian ini, karena jika merujuk kepada pendapat Nasution (1988) yang mengatakan bahwa tidak ada suatu cara tertentu yang dapat dijadikan pegangan bagi semua penelitian. Namun demikian, salah satu yang dapat dianjurkan ialah melalui langkahJangkah reduksi data, tampilan data, menyimpuikan dan vedfikasi. Berdasarkan i.asil pengolahan data Dari 94
Nurhayati
Ahmatl: Motivasi
orang 1ua terhadap pendidikan anak perempuan
HASIL DAN PEMBAI{ASAN Peran Orang Tua Membangkitka'n Motivasi Belajar Putrilya Hasiipenelitian orang tua yang bekerja sebagai petani menyatakan'
putrinya Walaupun dia selalu berusaha membangkitkan motivasi belajar Meremereka tinggal di desa tapi pindidikan putrinya sangat-diutamakanke putrinya pendidikan melanjutkan -"-pr,nvui motivasi Supenjelasan dengan ini sesuai Hal ii"ggi seielah tamat SMA' p..gt
;;;;;
**
iflno
bahwa pendidikan tinggi terdiri atas pen-
lZOO+l-yang mengatakan didikan ' akademik dan profesional'
----
Orung ,uu .iswi yang bekerja sebagai hrkang bangunan.menyatakan pendidikan' karena bahwa mariusia tidak bisi melepaskan diri dengan yang mau meraihsaja siapa bagi perubahan oendidikan dapat membawa pendidikan ba(2005) bahwa Ihsan lru sesuai dengan penjelasan yang harus dimutlak kebutuhansi k"hia"p* umat maiusri merupakao suatu kemustahil samasekali i.""ni ,"p*j*g hayat. Tanpa pendidikansejalan dengan aspirasi (cita-ciaapat hidup-beikembang s"juhteru dan bahagia' Para orang flra mengatakan banyak
;;;-il
il-p"i-.*,iri" ;;;;J;;tr, anak belajar di sekolah' Di i;;; y"tg d;p"i memro.lang keberhasilan juga tidak kalah pentingnva adalah ;;d;t""h" l-* dan murii sendiri, membangkitkan ;;;-;;;dgan orang tua di rumah dalam lumbuh dan motivasi;i",- t;irt;" ba'gi remaja P"tti ylnq sedang -b,e1]<embane Ihsan pendapat
orang tua slswr seperti ini sejalan dengan Pandangan "yang konteks pembangunan manusla ' 1005) .-t"tmengatakan bahwa dalam akan menj'di pusat-pusat masyarakat ru.gu, sekolah dan s:utuhnya, mengembangkan anak dan ..nrutun o""aiOif.ir yang akan menumbuhkan indivildu. sosial, susila dan religius Dengan memperhaper,..un fun*u anak adalah ildividu yang berkembang ia membutuhkan ,-liolrg* du.i orang lain yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang t.tur, tetapl terarah. Pendidikan hams dapat memberikan motivasi
..i"*l l"[rtr* ,..uri
*:iam mengaktilkan anak. *'-
,r-t ;;;
pendidikan
V"nlittgat Uanyak masalah yang dihadapi putrinya agar tiu-tii, J*u o.ung tou i"i selalu membantu dengan membangkitkan L;i"J"-ya. Ag'aknya hal ini sejalan dengan -pandangan Nasution
bahwa motivasi menentukan intensitas usaha Sardiman (2006) mengatakan bahwa seseorang sendiri ada motivasi rmtuk .-,ren i"rfl"rif dalarn beiajar, kalau pada dinnya motivasi' disebut motivasi atau dorongan inilah 'elaiar. -''*fl"riL pepenelttian terhaiap orang tua yang pekerjaanr.rya tukang dotanpa sendiri' tidak selamanya anak mau- belajar. =Uot -"nyutui.uo, perpengaruh ,;;;;;;; orang tua. FIal ini disebabkan kadang-kadang tidak sefiuyu duo lingk-ungan sekitar' Tapi orang tua sisu'i
is;+iy;g'."tiatak"an -'.1 U.furi. Selanjutnya
-..;;; k^t";
Wacana Kependidikan, Vol. l
l, No. 2, Met 2010,9t-102
membiarkan keadaan ini terjadi terus menems sepanjang waltu. Mereka tetap berusaha dengan bermacam cara membuat putrinya-menjadi keatif,
produkif dalam suasana belajar di rumah agu, sukses dalam iroses belajar mengajar (PBM) di sekolah. I{asil penelitian terhadap orang tua siswi yang bekerja sebagai penjual. ikan keliling menyatakan, walau sesibuk apalul pei"4aurnyu mencari seperti menjual ikan, menggarap dan menanam padi di .nafkah, sawah, tidak pemah minta tolong pada putrinya. Mereka takut pekerjaan rumah (PR) tidak selesai, dan akhimya semua pekerjaan dan segala urusan orang tua tersebut dilaksanakan sendiri tanpa mengganggu putrinya yang sedang aktif dan asyik belajar. Kalau anaknya tidak belajar dan malas ke sekolah langsung ditegur. Hal ini seperti penjelasan Suyosubroto (2004) yang mengatakan bahwa mutu lulusan akan sangat terganfung kepada mu_ tu masukan, masukan instrumental, dan proses itu sendiri, Jengan demi_ kjan kemampuan awal murid, latar belakang murid, keaiaan orang tua murid sebagai masukan yang sangat penting bagi alak untuk memperoleh nilai tinggi. Hasil warryancara dengan orang tua siswi yang bekerja sebagai ibu _ rumah tangga (anda) menunjukkan, karena orang tui rajin berusaha membangkitkan motivasi belajar putrinya sehingga hasil ripor tiap sem€ster memperoleh nilai sangat memuaskan, mendapat beasiswa dan hadiah dari gum dr sekolah sesuai dengan juara yang diraihrya dalam perlombaan ke_ senian dan olah raga. Cara membangkitkan motivasi yang senng dilakukan ngla orang tua pada umumnya terhadap putri mereki sebagai mana yang dinyatakan pada saat rvawancara antara lain (1) menerapkan disiplin bclajar; (2) menegur dar memberi nasihat; (3) memperhatii
Dari hasil penelitian, diperoleh infonnasi'bahwa motivasi
para
orang tua terhadap pendidikan lanjutan putrinya adalah sebagaimana di_ uraikan berikut ini.
1. Agar putrinya kelak dapat menjadi seorang isteri yang baik . Hasil wawancara dengan orang tua siswi yang bikeria sebagai pe_ tani mengatakar pendidikan tinggi bagi putrinya penting, karena jika seorang putri yang berpendidikan tinggi akan dapat mencipiakan suasana ru_
mah tangga yang hannonis selamanya, sahng kasih sayang, memberi tlan 96
Nurhayati
Almad:
Motivasi orang tua terhadap pendidikan anak perempuan
menerima, saling pengertian, percaya aatara satu dengan lainnya, se-perli
yang dipaparkan. Chalil (1977) mengatakan bahwa lelaki tidak akan tenteram dan tenang liidupnya di muka bumi inijika tidak berkawan hidup dengan wanita, sebaliknya wanita pun demikian' Dengan demikianlah ter-
jadi perpasangan, perjodohan, dan perkawinan antara keduanya, untuk melangsungkan kekekalan bangsa manusia dan meramaikan serta mengatur segala sesuatu yang ada di dunia ini mereka berdua saling mengerti, dapat saling cinta mencintai, sayang menyayangi yang selanjutnya dapat juga saling kuasa menguasai. Rumah tangga selalu damai, suami akan sejuk hatinya hidup berdampingan dengan seorang isteri yang penuh perhatian dalam pembinaannya, makanya kepada seorang putri hanrs dilanjutkan kc pendidikan thggi terlebih dahulu sebelum dinikahkan dapat menjadi ibu pendidik anak-anaknya Hasil penelitian terhadap orang tua yang bekerja sebagai tukang banguran menyatakan, putrhya sebelum menjadi seorang ibu sebagai pendirlik pertama dan utama dalam keluarga kelak terlebih dahulu harus dipersiapkan dengan matang mengenai cata-c ta mengasuh dan mendidik anaknya, oleh karena itu pendidikan tinggi bagi remaja putri sangat pentmg. Karena dari putri yang berpendidikan tinggi dapat memberikan kebahagiaan bagi putra-putrinya. Dengan gerak gerik dan ayunan langkah se-
2. Agar putrinya
orang ibu sangat menentukan dan mempengaruhi masa depan anak. Sebagai putri terdidik ia akan sanggup memberikan bimbingan dan :engarahan serta nasihat kepada anak-anak dan juga kepada masyarakat s.kiiarnya untuk menuju ke jalan kebenaran sesuai dengan perintah agai:ra. Hal ini seperti dikemukakan Thalib (1987) bahwa buruk dan baiknya alah, dan benamya didikan anak itu kebanyakan tergantung kepada kecakapan dan kebijakan ibu-ibu mendidiknya, karena bapak inr umumnya le-
banyak hidup di luar dari pada di dalamnya. Para orzLng tua meng:rginkan agar putrinya terpela.lar' Ini sesuai dengan pendapat Kurien perla':OOll Uat wa seolang ibu terpelajar tidak akan membcda-bedakan ,.amya terhadap anak laki-laki maupun perempuan Kedua-duanya beriaiga dalam keluarganya. Kescmpatan memperoleh pendidikan bagi anak ::iempuan akan meningkat secara dramatis pula jika ibunya mampu baca ,-rlis. karena seorang ibu yang berpendidikan tinggr dapat memberikan :ru rang lerbaik kepada putra-putrlxya
lb
:.
L ntuk
memiliki pengetahuan luas dan kecerdasan
Berdasarkan hasil wawalcara dengan orang tua siswi yang bekeda ,.::agai tukang perabot menyatakan motivasinya, karcna seorang putri ', .rg berpendidikan tinggi dapat memandang dan memantau jauh kedepan -.. ,a1u !'ung terjadi di masa-lnasa yang akan datang sudah terbayang da-
Wacana Kependidikan,
Vol. l l. No. Z,Mci 2010,91-102
lam ingatannya_ Ini disebabkan karena pentlidikan dapat rnemberinya ke_ cerdasan yang tiada tara. Sesuai dengan perSelasan Kirtini (I9g5) bahwa
kecerdasan pikiran penduduk bumi putra tidak akan maju dengan pesat bila perempuan itu kettnggalan dalam usaha itu. perempuanjadi pembawa
peradaban. Masih menu-ut Kartini, dari sejak dahulu
k"-umprl* p"rempuan itu menjadi fasal yang penting dalam usaha memajulian bangsa.,, Oleh karena itulah orang tua ini sangat menginginkan kecerdasan bagi putrinya agar ilmunya dapat diaplikasikan kesegenap penjuru. 4. Supaya kelak menjadi putri yang berbudi luirur.dan mulia Dari hasil wawancara dengan orang tua yang bekerl.a sebagai pen_ jual.ikan keliling menyatakan, yang menjadi molivasinya karena rema.ia
putri yang berpendidikan tinggi selalu menjaga kehormatannya, kepri_ badian serta tingkah laku yang jujur arif dan bijaksanu s"hingga dapaidipuji oleh semua kalangan bahkan menjadi panutan dan contoh-Ieladan dari
sikap dan kepribadiannya yang begihr mulia. Karena itu pendidikan bagi seorang puki sangat berguna baik Lrntuk dirinya sendiri maupun bagi kJ_ pentingar ummat manusia. Hal inj sesuai dengan penjelasan Chalil d977)
yaitu mengajak kepada semua orang tua agar mau memberikan pendidikan yang layak kepada putrinya. Bahwa a:rak perempuan atau saudara
perempuan dan/atau budak perempuan haruslah mereka itu diberikan pen_
didikan dan pelajaran yang baik agar menjadi orang baik_baik. Karena sikap dan kepribadian seorang remaja putri sangat tergantung kepada ting_ gi atau rendahnya pendidikan dan ilrnu pengeiahuan yang'ia miLlci, sJ_ hingga orang tua ini iimbul motivasi melanjutkan pendiiikan putrillya. 5. Supaya berbahagia dan sejahtera dalam kehidupan Hasil penelitia:r terhadap orang tua yang bekeda sebagai ibu rumah
tangga (anda) yang memotivasi dirinya dalam melanjutkin pentlidikan putrinya ke perguruan tinggi, karena ia menginginkan agar putrinya
selalu
mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan selama ia triaup Oi dlnia ini. Temuan ini sesuai dengan peljelasan Kurien (2009) yang mengatakan bahwa perempuan berpendidikanmemberikan konstnbusi yaig lebih besar terhadap kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rumah tangga=mercka. Ini menciptakan pengaruh berlipat ganda melintasi generasi ke Oleh lenerasi. karena itu investasi di bidang pendidikan bagi pirempuan bJrarti rnvestasi bagi kemajuan generasi dan ekonomi di masa yang ikan datang tidak ha_ nya unhrk keluarga saat itu saja namun untuk masa_masa yan! akan da_ lang Rrrun temurun tiap-riap generasi.
ini disebabkan karena ijazah pendidikan tinggi yang diraihnya bisa . mendapat suatu pekerjaan dalam jabatan tertentu, sehingga bisa nrernper_ oleh pendapatan yang cukup lumayan besar jumlatmya Jari hasil jerihpa_ 98
Nurhayati Abmad: Motivasi orang tua terbadap pendidikan anak perempuan
yah dan prestasi yang cemerlang, sehingga dapat menghidupkan suasana keluarganya bahagia dan sejahtcra. Perempuan yang berpendidikan tinggi Iebih cepat mendapat pekerjaan dalam suatu jabatan bila dibandingkan dengan mereka yang tidak mempunyai pendidikan, putri yang berpendidikan tinggi memperoleh investasi sebagai laminan masa depan sedangkan yang tidak berpendidikan masa depannya suram tidak ada pegangan. Jalur Pendidikan Tinggi yang Menjadi Pihhan Orarg Tua Siswi Dari hasil penelitirm terhadap orang tua yang bcrkcrja sebagai pe-
tani menunjukkan, orang tua ini mau melanjutkan pendidikan putrinya nanti ke perguruan tinggi mana saja menuut pilihan anaknya' agar supaya *..p.tol*h ilmu pengetahuan sesuai dengan janji Allah kepada hambaNya bagi seseorang yang berilmu pengetahuan tinggi sepefli yang dikemukakan Muhammad Asy-Syarif (2008) bahwa dalam Al Quran surat Azzumar ayat 9, bahwa omng-orang yang berpengetahuan tidak sama dengan orang-orang yang tidak berpangetahuan. Kemudian dalan surat Al-Mujadalah ayat il disebutkan niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan' Pilihannya ke pergruuan tinggi mana saja bo1eh, asal anaknya berilmu pengetahual, karena orang yang tidak berilmu pengetahuan mereka tidak mengetahui tentang cara-cara menyembah Allah dan beriman kepada-Nya. Tilaar (2002) menyatakan bahwa peran pendidikan tinggi sangat nenentukan di dalam sejarah perkembangan bangsa-bangsa, peran pendiciikan tinggi sebagai reservator pengembangan bahkan motor dari kehidupan modem sejak renaisanse telah menunjukkan firngsinya yaitu (1) Pendidikan berfungsi untuk membina kemanusiaan, yang berarti pendidikan pada akhimya untuk mengembangkan seluruh pribadi manusia terma-
suk mempersiapkan manusia sebagai anggota nasyarakat warga negara rasa persatuan; dan (2) Pendidikan nempunYai fungsi se;, ang baif, dan t
p"ogembangan sumber daya manusia, yaih-r mengembangkan kedengan pu-"*asuki era kehidupan baru Hasil wawuicara perguruan tlnggi trin,"a juga- menyatakan sama dengan orang tuanya, ke nana saja boleh asal lulus testing dan bisa diterima' Hasil penelitian terhadap orang tua yang bekeia sebagai tukang banguran membuktikan, jalur pendidikan tinggi yang menjadi pilihan bagi ci:rLnya ialah Akademi Kebidanan, supaya putrinya kelak menjadi se-
"gii .ou-pruooyu
oralg bidan, sedangkan motivasi putri sendiri ingin kuliah di 31 FKIP' i'arena putri hgin menjadi gufl! nenufut orang hlanya.nanti mana yang jadi guru atau bidan i'.iius tesiing dan tcrserah pilihan putrinya sendiri mau
:iiak
ada masalah karena baru rencana.
Kemudian motivasi orang tua yang bekerja sebagai tukang perabot, rerguruan tinggi pilihan melanjutkan pendidikan putrinya terserah menu-
Wacana Kependidikan, Vol. 11, No.
2,Mei 2010,91-102
rut pilihan anak. Namun orang tua rni turut berusaha memperjuangkan agar dia bisa diterima di perguruan tinggi mana saja, asalkan putrinya mau melanjutkannya. Sedangkan pilihan putrinya dari hasil wawancara meng-
atakan bahwa pilihan pertama ingin ke Akademi Perawat sedangkan p! lihan kedua D-2 FKIP. Nanti dilihat mana yang lulus testing D-2 FKIP atau Akademi Perawat tidak jadi masalal, yang penting cari ilmu pengetahuan dimana saja boleh.
Dari hasil penelitian terhadap orang tua yang bekerja sebagai penjual ikan keliling punya pilihan agar putrilya menjadi guru SD saja, pilihannya berarti hanrs melanjutkan pendidikannya nanti ke PGSD. Ini disebabkan karena putri pertamanya masih berstatus mahasiswi di A&ademi Kebidanan sehingga biaya yang diperlukan untuknya masih banyak. Responden mengatakan biarlah putrinya nanti ada yang jadi bidan dan ada yang mengajar sebagai guru SD. Yang penting masa depan putrinya dapat hidup bahagia dan sejahtera. Dalam hal ini perguruan tiaggi pilihan orang tua dan putrinya sarna. Sedangkan informasi dari seorang ibu rumah tangga sangat menyedilkan, pilihan melanjutkan pendidikan putrinya ke perguruan tinggi, baru dapat mrmcul kalau ada bantuan dari para dermawan, karena suaminya sud,h meainggal pada masa konflik. Keperluan belanja rumah tangga saja
tidak cukup apalagi melanjutkan pendidikan putrinya sudah pasti lidak sanggup. Kenyataannya ibu ini walaupun tidzk mampu, tapi masih punya motivasi unhrk melanjutkan pendidikan putrinya nanti setelah tamat SMA. Mengenai jalur pendidikan tinggi yang dipilih juga Akademi Perawat dan PGSD atau D-2 saja. Hal ini sama dengan pilihan putrinya bila orang tua mampu.
SIMPIJLAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimFulkan bahwa (1) para orang tua siswi SMA Malem Putra I pada umumnya pemah membangkitkan motivasi belajar putri mereka dengan cara menerapkan disiplia belajar, menegur dan memberi nasihat, memperhatikan kegiata:r yang ia lakukan, saling terbuka dalam musyawarah, diskusi .lan tanya jawab kalau ada masalah yang dihadapi, menyediakan buku-buku bacaan dan bahanbahan yang diperlukan untuk kepentingan belajar, memberi kesempatan belajar kelompok, mengikuti les, menjalin kerjasama dengan guru; (2) Yang menjadi motivasi para orang tua melanjutkan pendidikan putrinya ke perguran thggi yaitu (a) Agar putri tersebut kelak menjadi seorang isteri yang baik; (b) Agar dapat meqjadi seorang ibu pendidik anak-anaknya; (c) Supaya memiliki pengetahuan luas dan kecerdasan; (d) Supaya kelak menjadi putri yang berbudi luhur dan mulia dalam masyarakal; dan (e) Supaya memperoleh kebahagiaan .hn kesejahteraan dalam kehidupan;
100
Nurhayati
Almad:
Motivasi orang tua terhadap pendidikan aaak perempuin
1\ lalur Dersuruan tinggi vang menjadi pilLhan para orang rua siswi adairrl. ,q.ui.nri p"tuwat,f-kiderni Kebidanan' FKIP' PGSD' D-2' dan terse-
t
rab pada kemauan putrinya sendin
SARAN -'--
(1) Kepada orang Berdusarkan temuan penelitian, maka disarankan sama saling.bekerja untuk putrinya toa .is*i Jilarapkuo agar meiibatka:r ia ikut Ajaklah pekerjaan' dahi melaksanakan suahr i"i""* scsawah padi. di il1u yuttg dikerjakan seperd menanam sesemenlelola. Karena pengalaman yang dip.eroleh ;yarakai' luga sama pentingnya dengan pendidikan yang selalu al"ti-" A sekol;hi (2) Diharapkan iepada para orang tua harus bersantun' sopan seperti putrinya, teiadan kepada yang menyenangbudi pekerti yang baik, beralhlak mulia, berkepribadian jujur, karena pengalaman yang diperoleh dalam rumah kan kepribailian seorang anak; dan (3) Di-antara sed"p", pilililah mana "t.-tentuk ""gg" dan jalur pendidikan.di pergrruan tinggi tl"i"U*Vut j""it putri' supaya penkemampuan t""g-*J""i'a*guo bukut,- -ittut dai
-"*f"t! ;;;;";;;p" h-;;;dr-pil -";;-;;"-
;;;;.rk; *"oh i* t".t*"i
didilan seorang anak lebih cepat berhasilDaftar KePustakaan mengajar' JakarSardiman, A., M. (2006). Interaksi dan motivasi belajar ta: Raja Grafindo Persada
PT Rineka Cipta' Ih*;1. d00t Dasar-dasar kependidikan Jakarta-: dan masvarakat ' pribadi ;;, I'i" r.'(rsss) Bimbinian Islam untuk Jeddah Sauali Arabia: Al-Haramain Islamic Foundation' terang- Jakarta: Balai Pustaka' irqs5). Habis gelap terbitlah
ir*inA. I*i*, l. tZObSl. eendidikan
perempuan Aceh Banda Aceh: Serambi In-
donesia 11 Maret 2009.
ri"r"..g,i Karya.
-L."-iv""f
j.?zno01. u",odologi penelitian kualitatif' Bandung: Remaja
Daar M., I. (2003). Menjadi wanita paling mulia ' Surakarta:
.An-Naba'.
N^onon,
:-:.' Tarsito. - --.
Aksara' S. (2004)- Metode research' Jakarta: Bumi
kualitatil Bandung: a19!0. Metodelogi penelitian naturalistik
PT' Rineka Cipta' ilmiah ' Bandung: Tarsiio' S'.r-aclmaa, W. (1985j. Pengantar penelitian PT' e. tzo{i+). Mlanajtmtn pendidikan cli sekolah Jakarta: Rheka CiPta. Airtrrit, Nr. ?tsASl Analisa wanita daiam bimbingan Islam ' Surabaya: pendidikan trnggi Jakarla: 1l SSSI. fUanajemen
;;;#",
Ikhlas. 101
Wacam Kependidikan, Vol. 1 l, No. 2, MeiZ010.9l-102
Tilaar, H.a.n (2002). Membenahi pendidikan nasional. Jakarta: pT. Rineka Cipta.
Tirtarahardja, IJ.,
& La Sulo A.L.
PT. Rineka Cipta.
102
(2005) pengantar pendiditan . Jakarta: