ISSN : 2460-6065
JURNAL KIMIA VALENSI Volume 1, No. 2, November 2015
PIMPINAN REDAKSI (Editor in Chief) Dr. Mirzan T. Razzak, APU (UIN Jakarta) DEWAN EDITOR (Editorial Board) Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env (UIN Jakarta) Dr. Agus Salim, M.Si (UIN Jakarta) Dr. Tamzil Las, M.Sc. (UIN Jakarta) Dr. Sri Yadial Chalid, M.Si (UIN Jakarta) Dr. Siti Nurbayti, M.Si (UIN Jakarta) Drs. Dede Sukandar, M.Si (UIN Jakarta)
MITRA BESTARI (Peer Reviewers) Prof. Dr. Soleh Kosela (Universitas Indonesia) Prof. Dr. Sumi Hudiyono PWS (Universitas Indonesia) Prof. Dr. Taslim Ersam (Institut Teknologi 10 November Surabaya) Prof. Dr. Ismunandar (Institut Teknologi Bandung) Prof. Dr. Yana Maolana Syah (Institut Teknologi Bandung) Prof. Dr. Jalifah Latip (Universiti Kebangsaan Malaysia) Prof. Dr. Yoshihito Shiono (Yamagata University Jepang) Prof Dr. Irwandi Jaswir (IIUM Malaysia) Dr. Jarnuzi Gunlazuardi (Universitas Indonesia) Dr. Adiwar (LEMIGAS) Dr. Eng. Agus Haryono (LIPI) EDITOR PELAKSANA Sandra Hermanto, M.Si., La Ode Sumarlin, M.Si., Hendrawati, M.Si., ADMINISTRASI DAN SIRKULASI Anna Muawanah, M.Si.,Yusraini DIS, M.Si. Nurhasni, M.Si.,Isalmi Aziz, MT DESAIN GRAFIS Adi Riyadi, M.Si., Adawiyah, S.Si
Penerbit: Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terbit pertama kali : Nopember 2007, Frekuensi terbit : 2 kali dalam setahun (enambulanan) Alamat Redaksi : Jl. Ir. H.Juanda 95, Ciputat, Jakarta 15412, Indonesia. Telp. 021-7492855, Fax. 021-7493315, e-mail :
[email protected] ISSN : 2460-6065
ISSN : 2460-6065
JURNAL KIMIA VALENSI Volume 1, No. 2, November 2015
PENGANTAR REDAKSI
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan terbitnya Jurnal Kimia Valensi Volume 1 No. 2, Edisi November 2015 sebagai jurnal penelitian dan pengembangan ilmu kimia yang diterbitkan oleh Program Studi Kimia FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal Kimia Valensi merupakan jurnal ilmiah yang menyajikan artikel-artikel penelitian dan perkembangan terkini di bidang kimia murni dan terapan, antara lain bidang kimia komputasi, kimia organik bahan alam, kimia anorganik, kimia fisik dan material, kimia analitik, biokimia dan bioteknologi terapan. Jurnal ini merupakan sarana publikasi bagi dosen dan para peneliti yang bergerak dengan penelitian dan pengembangan ilmu kimia. Dengan demikian, melalui penerbitan jurnal ini kami memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siapapun yang ingin berpartisipasi dalam menyampaikan buah pikirannya melalui tulisan/artikel yang akan kami muat pada edisi berikutnya. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi oleh dewan editor dan review yang melibatkan mitra bestari berdasarkan kesesuaian isi dan bobot karya ilmiah. Untuk informasi lengkap dan tata cara penulisan artikel dalam jurnal valensi dapat dilihat pada pedoman penulisan artikel di halaman akhir terbitan ini atau bisa diakses di http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/valensi. Atas nama dewan redaksi, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari semua pihak hingga terbitnya jurnal kimia valensi ini. Wassalam.
Pimpinan Redaksi, Dr. Mirzan T. Razzak, APU
Daftar Isi Volume 1, No. 2, November 2015 Pengantar Redaksi ...............................................................................................................
i
Daftar Isi .............................................................................................................................
ii
Emrizal Mahidin Tamboesai, Penggunaan Parameter Geokimia Isoprenoid untuk Menentukan Tingkat Kematangan Minyak Bumi (Crude Oil) Sumur Minyak Langgak Riau …………………………………………………………………………
65-69
Iman Rahayu, Anissa Wijayati, Sahrul Hidayat, Sintesis dan Karakterisasi Polianilina Doping Asam Klorida dengan Metode Interfasial……………………….
70-75
Qonitah Fardiyah, Barlah Rumhayati, Ika Rosemiyani Pengaruh Ion Na+, Ion Hg2+ dan Ion Cr3+ terhadap Kinerja Sensor Potensiometri Ion Timbal (Ii) Tipe Kawat Terlapis Berbasis Piropilit ……………………………………………………………
76-79
Nuzulul Kurniawan Isvani, Ani Mulyasuryani, Sasangka Prasetyawan, Kinerja Biosensor Konduktometri Berbasis (Screen Printed Carbon Electrode) SPCE–– Kitosan untuk Deteksi Diazinon, Malation, Klorpirifos dan Profenofos ……………
80-87
Silvia Septhiani, Eka Septiani, Upaya Peningkatan Mutu Briket dari Sampah Organik dengan Penambahan Minyak Jelantah dan Plastik High Density Polyethylene (HDPE) ………………………………………………………………..
88-93
Ani Mulyasuryani, Penentuan Hidroqinon dalam Sampel Krim Pemutih Wajah secara Voltametri Menggunakan Screen Printed Carbon Electrode (SPCE) ………………………………………………………………………………………..
94-99
Yusraini Dian Inayati Siregar, Rudi Heryanto, Adi Riyadhi, Tri Heny Lestari, Nurlela, Diskriminasi Karbon Aktif Asal Tumbuhan dan Tulang Hewan
100-113
Menggunakan FTIR dan Kemometrika ……………………………………………… Nanda Saridewi, Syukri Arief, Admin Alif, Sintesis Nanomaterial Mangan Oksida dengan Metode Bebas Pelarut ……………………………………………………….
114-120
Pepi Helza Yanti, Akmal Mukhtar, Astarina, Preparation And Characterization Of Co3O4 Nano Powder ………………………………………………………………….
121-126
Adawiah, Dede Sukandar, Anna Muawanah, Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Komponen Bioaktif Sari Buah Namnam dan Sari Buah Namnam-Jahe Hasil Formulasi ……………………………………………………………………………...
127-133
Pedoman Penulisan Artikel
Jurnal Kimia Valensi, Vol 1 No 2, [94-99]
ISSN : 2460-6065
Penentuan Hidrokuinon dalam Sampel Krim Pemutih Wajah secara Voltammetri Menggunakan Screen Printed Carbon Electrode (SPCE) Ani Mulyasuryani, Alfita Savitri Jurusan Kimia FMIPA Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia Email :
[email protected]
Abstrak Penggunaan hidrokuinon dalam krim pemutih wajah sudah dilarang sejak tahun 2008, akan tetapi masih ditemukan krim pemutih wajah yang mengandung hidrokuinon. Oleh karena itu, pada penelitian ini telah dikembangkan metode voltammetri untuk penentuan hidrokuinon dalam krim pemutih wajah. Pada penelitian ini telah dilakukan optimasi pH dan optimasi pengukuran. Optimasi pH dilakukan secara voltammetri siklik, sedangkan optimasi pengukuran secara voltammetri denyut diferensial. Pada penelitian ini, digunakan screen printed carbon electrode, dengan sistem tiga elektroda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikkan pH menyebabkan penurunan potensial puncak anodik (Epa) hidrokuinon. Kondisi optimum dicapai pada pH 2 yang menghasilkan arus anodik (Ipa ) paling tinggi. Kondisi optimum pengukuran dihasilkan pada tinggi pulse 200 mV dengan laju perubahan potensial 15 mV/detik. Kisaran konsentrasi yang menunjukkan regresi linier adalah 1-100µM, dengan batas deteksi 0.015µM, dan kepekaan 0.0652 µM/µA. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi hidrokuinon dalam sampel krim pemutih wajah berkisar antara 0 hingga 0.02 %. Kata Kunci : Hidrokuinon, voltammetri, screen printed carbon electrode
Abstract Hydroquinone in whitening face cream has been banned since 2008, but is still found facial bleaching creams containing hydroquinone. Therefore, in this study have been developed voltammetric method for the determination hydroquinone in face whitening cream. This study has been carried out optimization of pH and measurement conditions. Optimizationof pH has been done in cyclic voltammetry, while the optimization of measurement carried out by differential pulse voltammetry. In this study, using a screen printed carbon electrode with a three electrode system. The results showed that the increase in pH causes a decrease in the anodic peak potential (Epa) of hydroquinone. The optimum conditions resulted at pH 2 in which the anodic current (Ipa) is the highest. The optimum condition resulted at high pulse 200 mV and scan rate at 15 mV/sec. The linear regression concentration is 1-100 μM, limit of detection is 0.015 μM and sensitivity is 0.0652 μM/µA. The results showed that the concentration of hydroquinone in the face whitening cream samples ranged from 0 to 0.02% Keywords : Hydroquinone, voltammetry, screen printed carbon electrode
1. PENDAHULUAN Hidrokuinon merupakan salah satu senyawa antioksidan yang digunakan pada bidang fotografi, farmasi dan kosmetik (Hu et al., 2012) yang dapat memberikan dampak negatif jika digunakan secara berlebihan (Hong et al., 2013; Tsai dan Hantash, 2008). Penggunaan hirdokuinon dalam kosmetik 94
hanya diperbolehkan dalam kuku buatan dengan kadar maksimal sebesar 0.02%, sedangkan hidrokuinon dalam krim pemutih wajah sudah dilarang sejak tahun 2008 (BPOM, 2011). FDA dan Badan Kesehatan Belanda telah melarang penggunaan hidrokuinon dalam krim pemutih wajah karena dampak negatif dari senyawa ini termasuk kanker (Tsai dan Hantash, 2008; Anon, 2012).
Jurnal Kimia Valensi, Vol 1 No 2, [94-99]
ISSN : 2460-6065
Akan tetapi masih banyak ditemukan krim pemutih yang tidak berlabel atau bahkan beredar tanpa ijin yang mengandung bahanbahan berbahaya. Oleh karena itu diperlukan kontrol kandungan hidrokuinon dalam krim pemutih wajah, sehingga diperlukan metode analisis yang sensitif dan akurat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk menentukan konsentrasi hidrokuinon baik dalam sampel kosmetik atau air. Metode voltammetri menarik untuk dikembangkan karena memiliki sensitifitas tinggi dan batas deteksi mencapai 1×10-8 M. Hidrokuinon dapat ditentukan secara voltammetri karena merupakan senyawa elektroaktif yang dapat mengalami reaksi oksidasi (Bhatt et al., 1993). Secara voltammetri telah dikembangkan metode penentuan hidrokuinon secara voltammetri denyut diferensial (Differential Pulse Voltammetry) menggunakan elektroda kerja berbasis karbon/grafit yang dimodifikasi dengan beberapa komposit (Cervini dan Cavalheiro, 2006; Zhang et al., 2009; Wang et al., 2011; Guo et al., 2012; Zhou et al., 2014). Penggunaan screen-printed electrode (SPE) sebagai elektroda kerja untuk penentuan hidrokuinon belum dikembangkan. Penggunaan SPE merupakan upaya untuk memperkecil jumlah larutan sehingga dapat mengurangi limbah. Dengan demikian pada penelitian ini dikembangkan metode penentuan hidrokuinon secara voltammetri denyut diferensial menggunakanSPCE. O-
OH
+
H2O
OH
OH
O-
O-
+
H2O
+
H3O+
pKa1 = 9,85
+
H3O+
pKa2 = 11,4
O-
OH
Gambar 1. Reaksi kesetimbangan hidrokuinon dalam air membentuk ion difenolat OH
O
+
O
2H+
+
E0 = +0,699 V
2e-
OH
Gambar 2. Reduksi kuinon menjadi hirdokuinon
Hidrokuinon merupakan senyawa asam lemah bivalen (Gambar 1), dengan pKa1 9.85 dan pKa2 11.4 (Wang et al., 2011). Secara teoritis hidrokuinon akan dioksidasi dalam bentuk molekul hidrokuinon dengan potensial 0.699V (Bhatt et al., 1993) dan -0.286V pada 25 °C pada pH 7 (Gillner et al., 1994) yang melibatkan pertukaran dua proton dan dua elektron (Lide, 2005), seperti yang terlihat pada gambar 2. Berdasarkan hasil penelitian Gillner et al., dapat diketahui bahwa oksidasi hidrokuinon berlasung pada pH
2. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat-alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Potensistat/Galvanostat Uniscan PG581 yang dilengkapi dengan komputer. Elektroda yang digunakan adalah screen printed electrode (SPE) BI 1302 (Quasense Inc.) yang menggunakan karbon sebagai elektroda kerja dan counter electrode, Ag/AgCl sebagai elektroda pembanding. Neraca Mettler, pH meter, dan peralatan gelas yang biasa digunakan di laboratorium. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah padatan KH2PO4, K2HPO4.3H2O, padatan hidrokuinon merupakan produk Merck dengan kualitas untuk analisis (pro analysis grade), H3PO4 85% dan akuadem (akua bebas mineral) Pengaruh pH Pengaruh pH dipelajari menggunakan larutan hidrokuinon dalam larutan buffer fosfat (pH 2-9) 1 mM sebanyak 100 µL. Pengukuran 95
Penentuan Hidroqinon dalam Sampel Krim Pemutih Wajah
dilakukan dengan siklik voltammetri pada kisaran potensial -1 hingga +1 V terhadap Ag/AgCl, laju perubahan potensial (scan rate) 100 mV/detik dan kisaran arus 100µA/V. Sebelum digunakan elektroda diaktivasi secara siklik voltammetri sebanyak 40 siklus dalam larutan buffer yang sesuai. Optimasi Pengukuran Optimasi pengukuran menggunakan larutan hidrokuinon 1mM dalam larutan buffer fosfat pH 2 sebanyak 100µL. Tinggi denyut yang diterapkan adalah 1; 10; 15; 100; 150; 200 dan 250 mV. Laju perubahan potensial yang digunakan adalah 1; 10; 15; 100 dan 150 mV/detik. Kisaran potensial yang diterapkan pada elektroda kerja adalah -0.4 hingga 1.2 V dan kisaran arus 100µA/V. Penentuan Hidrokuinon dalam Sampel Krim Pemutih Wajah Sampel kosmetik pemutih komersial (A, B, C) sebanyak 5 g dilarutkan dengan buffer fosfat pH 2, kemudian disentrifugasi pada 5400 rpm supernatan dipisahkan dan diencerkan hingga 100 mL dalam labu takar. Penentuan konsentrasi hidrokuinon dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan kurva kalibrasi dan adisi standar. Kurva kalibrasi digunakan larutan hidrokuinon 0; 1; 5; 10; 20; 40; 60; 8 dan 100 µM dalam buffer pH 2. Secara adisi standar, 5 mL larutan sampel ditambah dengan larutan hidrokuinon 1 mM sebanyak 0; 200; 400; 600; 800 dan 1000 µL. Pengukuran pada kisaran potensial yang diterapkan pada elektroda kerja adalah -0.4 hingga 1.2 V, dengan denyut 200 mV dan laju perubahan potensial 150 mV/detik.
Mulyasuryani dan Safitri
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan voltamogram siklik dapat diketahui bahwa pH berpengaruh terhadap Epa, Epk, Ipa, Ipk, (Gambar 3). Pengaruh pH terhadap arus puncak anoda menunjukkan bahwa kenaikan pH menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah terbentuknya ion ion difenolat sehingga jumlah molekul hidrokuinon dalam larutan semakin berkurang. Pengaruh pH terhadap pergeseran potensial ke arah yang lebih negatif menunjukkan bahwa kenaikan pH akan mendorong terjadinya reaksi reduksi. Data Epa, Epk, Ipa, Ipk ditunjukkan pada tabel 1, dari data tersebut dapat diketahui bahwa reaksi yang terjadi yaitu reversible atau quasi reversible, tergantung pada pH larutan hidrokuinon. Hal ini terlihat dari perbandingan arus puncak anoda dan katoda (Ipa/Ipk). Pada pH 6 harga Ipa/Ipk~ 1, jadi jika ditinjau dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pH 6 reaksi hidrokuinon menjadi kuinon berlangsung reversible. Reaksi reversible juga dapat ditinjau dari perbedaan potensial puncak anoda dan katoda (ΔEp),yang mana setara dengan 59/n mV (Scholz, 2010). Reaksi redoks hidrokuinon menjadi kuinone melibatkan dua elektron sehingga jika didasarkan harga ΔEp reaksi reversible terjadi pada pH 7. Pada pH basa, hidrokuinon mengalami reaksi auto oksidasi secara cepat dengan molekul oksigen di udara bebas menghasilkan larutan berwarna coklat (Gillner et al., 1994). Selain itu, arus puncak anodik paling tinggi dihasilkan pada pH 2, sehingga untuk analisis dengan voltammetri denyut diferensial digunakan pH 2 walaupun reaksi yang terjadi quasi reversible (100 mV <ΔEp< 200 mV).
Gambar 3. Voltammogram siklik dari hidrokuinon pada berbagai pH
96
Jurnal Kimia Valensi, Vol 1 No 2, [94-99]
Tabel 1.
ISSN : 2460-6065
Data pengaruh pH terhadap arus puncak (IpadanIpk) dan potensial puncak (Epa dan Epk) larutan hydroquinone 100 µM
pH
Epk (mV)
Ipk (µA)
Epa (mV)
Ipa (µA)
ΔEp(mV)
|Ipa/Ipk|
2
-238
32
532
-42
147
1.31
3
-319
31
474
-40
78
1.27
4
-345
31
443
-38
49
1.21
5
-358
29
440
-34
41
1.15
6
-401
30
402
-30
0.33
1.01
7
-394
33
340
-26
-27
0.79
8
-421
33
290
-24
-66
0.72
9
-440
32
189
-14
-126
0.42
(a)
(b)
Gambar 4. Voltamogram dari larutan hidrokuinon 100 µM dalam buffer pH 2, pada berbagai tinggi denyut (a) dan laju perubahan potensial (b)
Optimasi pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini adalah tinggi denyut dan Hasil optimasi tinggi denyut ditunjukkan pada Gambar 4(a) diketahui bahwa peningkatan denyut berbanding lurus dengan arus puncak. Hal ini terjadi karena peningkatan denyut berpengaruh terhadap besaran potensial yang diaplikasikan pada elektroda kerja, sehingga potensial oksidasi dapat tercapai lebih cepat. Akan tetapi peningkatan Ipa juga disertai dengan pergeseran Epa kearah yang lebih positif. Untuk pergeseran Epa yang tidak terlalu signifikan dicapai pada tinggi denyut 200 mV. Peningkata laju perubahan potensial berpengaruh terhadap meningkatkan Ipa dan Epa, Gambar 4(b). Selain itu, laju perubahan potensial mempengaruhi bentuk voltamogram. Tinggi denyut dan laju perubahan potensial
diplilih berdasarkan baseline hasil pengukuran, kehalusan dan kesimetrisan bentuk voltamogram serta Ipa. Kondisi optimum yang sesuai dengan kriteria tersebut yaitu pada tinggi denyut 200 mV dan laju perubahan potensial 15 mV/detik. Kadar Hidrokuinon dalam Sampel Kadar HQ dalam sampel ditentukan dengan dua cara yaitu kurva standar dan adisi standar. Untuk analisis sampel dibuat kurva kalibrasi pada kisaran konsentrasi 0 hingga 100µM, menghasilkan persamaan Ip (µA) = 0.0652[HQ]–0.0099. Berdasarkan persamaan regresi linier diketahui bahwa kepekaan metoda voltammetri denyut diferensial untuk penentuan hidrokuinon adalah 0.0652 µM/µA; batas deteksi (S/N=3) sebesar 0.015 µM. 97
Penentuan Hidroqinon dalam Sampel Krim Pemutih Wajah
Hasil pengukuran sampel secara adisi standar dapat dilihat pada Gambar 5, sampel A memiliki persamaan linier y=0.0173+0.4497 dengan linieritas 0.8957, sampel B y=0.0294x+0.0218 dengan linieritas 0.996 dan sampel C y=0.0199x+0.0666 dengan linieritas 0.9763. Sampel kosmetik adalah sebagai berikut: 1. Sampel A, hanya terdapat nomor regristasi tanpa menyebutkan badan yang mengeluarkan ijin dan tidak mencantumkan komposisi dalam kemasan. 2. Sampel B, terdaftar BPOM dengan mencantumkan nomor dan terdapat komposisi dalam kemasan. 3. Sampel C, terdaftar di BPOM namun tidak mencantumkan nomor dan terdapat komposisi dalam kemasan.
Mulyasuryani dan Safitri
hidrokuinon yang masih ditemukan dalam sampel krim pemutih wajah menunjukkan bahwa masih ada produsen kosmetik yang menggunakan hidrokuinon meskipun telah dilarang.
4. SIMPULAN Penentuan hidrokuinon secara voltammetri denyut diferensial dengan menggunakan SPCE dipengaruhi oleh pH larutan, kondisi optimum dihasilkan pada pH 2, tinggi denyut 200 mV dan laju perubahan potensial 15 mV/detik. Pada kondisi optimum kisaran konsentrasi yang bisa diukur adalah 0– 100µM, kepekaan 0.0652µM/µA dengan batas deteksi 0.015µM. Metode ini dapat diterapkan pada penentuan hidrokuinon dalam sampel krim pemutih wajah.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Hydroquinone and benzoquinone. Netherland: The Health Council of the Netherlands Report.
Gambar 5. Kurva hubungan antara konsentrasi hidrokuinon yang ditambahkan pada sampel A, B dan C terhadap arus puncak voltammetri denyut diferensial
Tabel 2. Kadar hidrokuinon dari sampel A, B dan C yang dihitung berdasarkan kurva kalibrasi dan adisi standar
Sampel
Konsentrasi hidrokuinon (µM) Kurva Adisi kalibrasi Standar
Kadar hidrokuinon (%) Kurva Adisi kalibrasi Standar
A
120
26
0.03
0.02
B
3
0.74
0.00
0.00
C
3
3.35
0.00
0.00
Kadar hidrokuinon pada ketiga sampel dari dua metoda ditunjukkan dengan Tabel 2. Badan POM menetapkan kandungan bahan ini dalam kosmetik sebesar 0.02%, sampel A mengandung hidrokuinon mendekati ambang batas, sedangkan sampel B dan C masih berada pada ambang batas yang diperbolehkan. Kadar 98
DP Bhatt, M Anbuchezian, R Balasubramanian, R Udhayan, VK Venkatesan 1993. Cyclic voltammetric study of quinonehydroquinone organic system in aqueous magnesium perchlorate electrolyte. J. Power Sources. 45: 177. DR Lide (Editor). 2005. CRC Handbook of Chemistry and Physics, 85th ed. New York (USA): CRC Press LLC. D Zhang, X Feng, L Jia, S Wang. 2009. Simultaneous determination of hydroquinone and catechol at PASA/MWNTs composite film modified glassy carbon electrode. Colloids Suraface B. Biointerfaces. 74: 317. F Scholz (Editor). 2010. Electrochemical Methods, 2nd, ed. Berlin : Springer. J Wang, H Yin, X Meng, J Zhu, S Ai. 2011. Preparation of the mixture of graphene nanosheets and carbon nanospheres with high adsorptivity by electrolyzing graphite rod and its application in hydroquinone detection. J. Electroanal. Chem. 662: 317. M Gillner, GS Moore, H Cederberg, K Gustafsson. 1994. Enviromental Health Criteria Hydroquinone. Geneva (USA): World Health Organization.
Jurnal Kimia Valensi, Vol 1 No 2, [94-99]
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Jakarta (ID): BPOM. P Cervini, ETG Cavalheiro. 2006. Determination of hydroquinone in a square wave voltammetry procedure using a graphite-polyurethane composite electrode.. Eclectica Quimica. 31: 59. Q Guo, J Huang, P Chen, Y Liu, H Hou, T You. 2012. Simultaneous determination of catechol and hydroquinone using electrospun carbon nanofibers modified electrode. Sensor & Actuators B.163: 179. S Hu, Y Wang, X Wang, L Xu, J Xiang, W Sun. 2012. Electrochemical detection of hydroquinone with a gold nanoparticle and
ISSN : 2460-6065
graphene modified carbon ionic liquid electrode. Sensor & Actuators B. 168: 27. TC Tsai, BM Hantash. 2008. Cosmeceutical Agents: A Comprehensive Review of the Literature. Clinical Medicine Insigths: Dermatology.1: 1. X Zhou, Z He, Q Lian, Z Li, H Jiang, X Lu. 2014. Simultaneous determination of dihydroxybenzene isomers based on graphene-graphene oxide nanocomposite modified glassy carbon electrode. Sensor & Actuators B. 193: 198-204. Z Hong, L Zhou, J Li, J Tang. 2013. A sensor based on graphitic mesoporous carbon/ionic liquids composite film for simultaneous determination of hydroquinone and catechol. Electrochim. Acta.109: 671.
99
Jurnal Kimia Valensi, Vol 1 No 2, November 2015
ISSN : 2460-6065
AUTHOR INDEX
Adawiah Alif, Admin Arief, Syukri Astarina Fardiyah, Qonitah Heryanto, Rudi Hidayat, Sahrul Isvani, Nuzulul Kurniawan Lestari, Try Heny Muawanah, Anna Mukhtar, Akmal Mulyasuryani, Ani Nurlela
127 114 114 121 76 100 70 80 100 127 121 80, 94 100
Prasetyawan, Sasangka Rahayu, Iman Riyadhi, Adi Rosemiyani, Ika Rumhayati, Barlah Saridewi, Nanda Savitri, Alfita Septhiani, Silvia Septiani, Eka Siregar, Yusraini Dian Inayati Sukandar, Dede Tamboesai, Emrizal Mahidin Wijayati, Annisa Yanti, Pepi Helza
80 70 100 76 76 114 94 88 88 100 127 65 70 121
Jurnal Kimia Valensi, Vol 1 No 2, November 2015
ISSN : 2460-6065
SUBJECT INDEX
Antioksidan Biobriket
127 90, 91
Namnam
127
Nanofiber
71
Biosensor
80
Briket Co3O4
88 121
Nanomaterial Nanopowder
114 121
Diazoni Electrispinning Emeraldina Emeraldine Base Emeraldine salt Faktor Nerst
80 71 71 73 71 78
Organofosfat hidrolase Pernigranilina
81 71
Phitana
66
Pirofilit Polianilina
76 71
Polifenol
127
Flavonoid
127
Four point probe
72
Fourier transformer infra red Geokimia Gugus fungsi Hidrokuinon High density polyetylene Indeks preferensi karbon Isoprenoid Karbon aktif Katalis Kemometrika
100 65 100 94 88 66 65 100 105 100
Polimerisasi bulk Polimerisasi interfasial Potensial sensor Potensiometri
71 71 77 76
Principal component analysis Pristana
100
Kitosan Klorpirifois
80 80
Komponen Bioaktif
127
Konduktivitas Konduktivitas molar Konduktometri Konduktor logam
75 81 80 77
Krim pemutih wajah
94
Leukomeraldina Malation
71 80
Mangan oksida
114
Profenos Pseudomonas putida
65 80 81
Radikal bebas Rhodamin B Sampah organik Sari buah
128 105 88 127
Screen printed carbon electrode Sensor
80, 94 76
Sintesis Superkonduktor Tempurung kelapa Tulang babi Tulang sapi Vitamin C Voltametri Voltamogram Waxiness Whole oil
114 121 105 105 105 127 94 98 66 66
Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Kimia Valensi Judul Artikel (huruf capital di awal kata, 14 pt, bold, centered) (satu baris kosong single space, ukuran font 14) 1
2
Penulis , Penulis Kedua , dan Penulis Selanjutnya (11 pt) (satu baris kosong single space, ukuran font 11) 1. Departemen, Fakultas, Universitas, Alamat, Kota, Kode Pos, Negara (10 pt) 2. Lembaga Penelitian, Institusi, Alamat, Kota, Kode Pos, Negara (10 pt) (satu baris kosong single space, ukuran font 12) Email:
[email protected] (10 pt, italics) (dua baris kosong single space, 12 pt) Abstrak (11 pt, bold) (satu baris kosong single space, 11 pt) Abstrak ditulis dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Abstrak ditulis dengan menggunakan jenis tulisan Times New Roman dengan ukuran font 10, dan single spacing. Abstrak dalam Bahasa Inggris ditampilkan setelah Abstrak bahasa Indonesia. Abstrak harus memcakup isi dari jurnal, termasuk didalamnya tujuan dari penelitian, metode penelitian, dan hasil serta simpulan dari jurnal tersebut. Abstrak tidak boleh berisi referensi lain atau menampilkan persamaan. Abstrak tidak lebih dari 200 kata. (satu baris kosong single space, 12 pt) Kata Kunci: Maksimal 5 buah kata kunci dengan huruf Time New Roman (10 pt, regular)
Abstract English version of the abstract can be written here. Keywords: Tulislah maksimum lima buah kata kunci dalam bahasa Inggris dengan huruf Time New Roman berukuran 10-poin.
1. PENDAHULUAN (12 pt, bold) (satu baris kosong single space, 11 pt)
Jurnal ditulis dengan Times New Roman ukuran font 11, single space, rata kanan kiri (Justify), dalam setengah halaman dan kertas A4 (210 mm x 297 mm) dengan margin atas 2,5 cm, bawah 2,5 cm, kiri 3 cm dan kanan 2 cm. Artikel termasuk grafik dan tabel maksimal 10 halaman. Jika panjang kalimat jauh melebihi yang telah ditentukan, maka disarankan untuk dibagi menjadi dua naskah terpisah. Artikel dapat ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Judul artikel harus singkat dan informatif dan tidak lebih dari 20 kata. Kata kunci ditulis setelah abstrak. Huruf pertama dari judul dikapitalisasi dan judul diberi nomor dengan angka arab. Susunan artikel meliputi Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Daftar Pustaka. Ucapan Terima Kasih (jika ada) ditulis
setelah kesimpulan dan sebelum referensi dan tidak bernomor. Penggunaan subjudul tidak disarankan. Antar paragraf, diberi jarak satu spasi. Singkatan/istilah/notasi/simbol. Singkatan yang diperbolehkan, tapi singkatan harus ditulis lengkap dan lengkap ketika disebutkan untuk pertama kalinya dan itu harus ditulis dalam tanda kurung. Istilah / kata asing atau kata-kata daerah harus ditulis dalam huruf miring. Notasi harus singkat dan jelas dan ditulis sesuai dengan gaya penulisan yang baku. simbol/tanda harus jelas dan dapat dibedakan, seperti penggunaan nomor 1 dan huruf 1 (juga angka 0 dan huruf 0).
2. Tabel (10 pt, bold) (satu baris kosong single space, 10 pt) Tabel ditulis dengan Times New Roman ukuran font 10 dan satu spasi di bawah judul tabel. Judul tabel ditulis dengan ukuran font 10 (huruf tebal) di atas tabel seperti yang
ditentukan dalam format seperti terlihat pada contoh. Tabel diberi nomor dalam angka arab. ada satu spasi tunggal antara tabel dan paragraf. Tabel ditempatkan segera setelah d i sebut dalam teks. Kerangka tabel menggunakan 1 jalur font-size. Jika judul pada setiap lajur tabel cukup panjang dan rumit maka lajur diberi nomor dan keterangannya diberikan di bawah tabel. (satu baris kosong single space, 10 pt)
bentuk foto, sertakan satu foto asli. Foto itu dicetaak dalam warna hitam dan putih kecuali foto itu akan muncul dalam warna. Penulis akan dikenakan biaya tambahan untuk cetak warna lebih dari 1 halaman. Font yang akan digunakan dalam pembuatan gambar atau grafik sebaiknya yang umum dimiliki setiap pengolah kata dan sistem operasi seperti simbol, Times New Roman dan Arial dengan ukuran font tidak kurang dari 9 pt.
Tabel 1. Jumlah Pengujian WFF NA =15 atau NA = 8 dengan 3X pengulangan (satu baris kosong single space, 10 pt) NP NC NP 3 4 8 10 3 1200 2000 2500 3000 5 2000 2200 2700 3400 8 2500 2700 16000 22000 10 3000 3400 22000 28000 (satu baris kosong single space, 10 pt) NP
4. Reaksi atau Persamaan Matematika (12 pt, bold)
3. Isi Grafik (10 pt, bold) (satu spasi tunggal, 10 pt) Isi grafik ditempatkan secara simetris pada halaman dan diberikan satu spasi tunggal antara konten grafik dan paragraf. Sebuah konten grafik ditempatkan segera setelah itu dirujuk ke dalam tubuh teks dan diberi nomor dengan angka arab. Huruf untuk konten grafik tertulis dibawah dan ada satu spasi tunggal antara keterangan dan konten grafik. Huruf yang ditulis dalam ukuran font 9, tebal, dan ditempatkan seperti pada contoh. Antara konten grafik dengan tubuh teks diberi jeda dua spasi tunggal.
(satu spasi tunggal, 10 pt)
(satu spasi
tunggal, 10 pt) Gambar 1. Pelabelan pohon 1 sesuai dengan urutan penampilan (dua spasi tunggal, 10 pt) Untuk setiap isi grafik yang telah diterbitkan oleh penulis lain, penulis naskah harus mendapatkan izin tertulis dari penulis lain dan ataunya penerbitnya. Sertakan satu gambar yang dicetak dengan kualitas baik di halaman ukuran penuh atau scan konten grafis dalam resolusi baik dalam format {nama file } .Jpeg atau {nama file } .Tiff. Jika konten grafik dalam
(satu spasi tunggal, 10 pt)
Reaksi atau persamaan matematika harus diposisikan secara simetris pada coloumn, ditandai dengan nomor urut yang ditulis di sudut kanan dalam kurung. Jika penulisan persamaan memakan waktu lebih dari satu baris, nomor harus ditulis pada baris terakhir. Surat digunakan sebagai simbol matematika dalam teks harus ditulis dengan huruf miring seperti x. Persamaan dalam teks harus disebut sebagai singkatan, misalnya Persamaan. (1) atau Persamaan. (2). (satu spasi tunggal, 10 pt)
(1) (satu spasi tunggal, 10 pt) Persamaan (1) diperoleh dengan menggunakan format gaya sebagai berikut: variabel: Times New Roman Italic dan LC Greek: Symbol Italic. Ukuran Format: Full 10 pt, subscript / superscript 8 pt, subscript / superscript 6pt, symbol 11 pt dan sub-symbol 9 pt . Elaborasi persamaan matematis atau formula tidak perlu ditulis secara detil, hanya bagian yang paling penting, metode yang digunakan, dan hasil akhir. Kutipan dalam teks harus ditulis dengan angka arab dan penertiban sesuai dengan apa yang mereka lihat dalam teks. Bilangan harus ditulis dalam tanda kurung siku seperti "... Zhang et al. [1] ... "kutipan harus ditulis satu ruang jauh dari kata-kata setelah koma atau periode dan sebelum titik dua (:), titik koma (;), dan tanda tanya (?). Jika terletak di akhir kalimat, kutipan
harus diletakkan sebelum periode seperti "... oleh beberapa peneliti [2-3]. "Semua kutipan maka harus ditulis dalam urutan yang benar dalam daftar referensi di akhir teks, dengan prosedur penulisan seperti pada contoh tersebut. Lampiran (satu baris kosong, 20 pt) Lampiran digunakan hanya jika benar-benar diperlukan, yang terletak sebelum dan sesudah pengakuan referensi (jika ada). Jika ada lebih dari satu Lampiran, mereka harus ditulis dalam urutan abjad.
Acuan (satu baris kosong, 10 pt) Referensi harus ditulis mengikuti urutan mereka muncul dalam teks, menggunakan angka Arab dalam kurung persegi, seperti yang terlihat dalam contoh. Referensi harus terdiri dari inisial dan nama penulis, nama jurnal atau judul buku, volume, editor (jika ada), penerbit dan kotanya, tahun penerbitan dan halaman. Semua penulis 'nama harus disebutkan. Gunakan singkatan "Anon" jika penulis anonim. Nama jurnal harus ditulis dengan menggunakan singkatan yang lazim digunakan. Journal article Purwadaria T, Gunawan L, Gunawan Aw. 2010. The production of nata colored by Monascus purpureus J1 pigments as fuctional food. J Microbiol Indones. 4(1):6-10. Tren kemasan praktif & inovatif. 2006. Food Rev Indones. 1(1): 19-21 Purwadaria T, Gunawan L, Gunawan Aw. 2010. The production of nata colored by Monascus purpureus J1 pigments as fuctional food. J Microbiol Indones. 4(1):610.doi:10.54.54/mi.4.3.1 Electronic publication, information from the internet Savage E, Ramsay M, White J, Bread S, Lawson H, Hunjan R, Brown D. 2005. Mumps outbreaks across England and Wales in 2004: observational study. BMJ [Internet]. [diuduh 2010 Des 28]; 330(7500):1119-1120. Tersedia pada: http//bmj.bmjjournals.com/cgi/reprint/330/750 0/1119
Conference Proceeding Nurtjahya E, Setiadi D, Guhardja E, Muhadiono. 2011. Status fungi mikoriza arbuskula pada suksesi lahan pasca tambang timah di Bangka. Di dalam: Budi SW, Turjaman M, editor. Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan. Kongres dan Seminar Nasional Mikoriza II; 2007 Jul 1721; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Seameo Biotrop. Hlm 151-159 Nurtjahya E, Setiadi D, Guhardja E, Muhadiono. 2011. Status fungi mikoriza arbuskula pada suksesi lahan pasca tambang timah di Bangka. Di dalam: Budi SW, Turjaman M, editor. Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan. Kongres dan Seminar Nasional Mikoriza II; 2007 Jul 1721; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Seameo Biotrop. Hlm 151-159; [diunduh 2010 Jan 7] Tersedia pada: http://www.cifor.cgiar.org/publication /pdf_files/Books/BMurdiyarso0501.pdf Monograph, edited book, book Badu S, 1990, Sintesis 1-(2-Hidroksifenil-3fenilpropana-1,3-dion dari o-hidroksiasetofenin dan benzoil klorida [skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia Theses, Dissertations R.amos, Ph. D Thesis, College van Dekanen, University of Twente, The Netherland, 1992. S. Badu, Undergraduate Thesis, Departement of Chemmistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Indonesia, Indonesia, 1990. Patent Yamagishi H, Hiroe, Nishio, Miki, Tsuge, 23 Nov. 1993.US. Patent. No. 5264710. Papers and Industrial Reports J.Cleveland, 1996, Hilangnya Identitas Gizi dalam Pembangunan. Kompas. Rubrik Opini:4 (kol 37). Special data (if written by a team or anonymously) Anon.,1969,19-the Annual Book of ASTM Standards Part17, ASTM, Philadelphia, p.636. Unpublished reports (refered only if necessary) R. Stumpf, X. Gonze, M. Scheffler, Fritz-Haber, 1990,Institute Research Report, unpublished.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan terbitnya Jurnal Kimia Valensi Volume 1, No. 2 Edisi November 2015, kami atas nama dewan redaksi mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para dewan editor dan mitra bestari yang telah terlibat aktif dalam penyuntingan naskah/manuskrip hingga menjadi artikel yang layak untuk diterbitkan. Pada kesempatan ini, ijinkan kami atas nama pimpinan redaksi menyampaikan penghargaan yang setingi-tingginya kepada : 1. Prof. Dr. Unang Supratman 2. Dr. Asep Saefumillah, M.Si 3. Dr. Ir. Eti Rohaeti, M.S 4. Dr. Irmanida Batubara, M.Si 5. Dr. Diana Ramawati, M.Si 6. Dra. Yuflinawati Away, M.Si 7. Dr. Yeni Wahyuni Hartati, M.Si Semua saran dan kontribusi yang telah bapak/ibu berikan dalam proses penyuntingan naskah hingga menjadi artikel yang layak terbit sangat berharga bagi pengembangan jurnal berkala ilmiah ini ke depan. Semoga kerjasama ini dapat terus berlanjut dan terus ditingkatkan. Wassalam.
Pimpinan Redaksi, Dr. Mirzan T. Razzak, APU