PENGARUH PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KELURAHAN OLUHUTA UTARA KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO
JURNAL ILMIAH
YUSRIN SALEH 614 409 096
JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013
PENGARUH PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KELURAHAN OLUHUTA UTARA KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO (INFLUENCE FACTORS OF PRODUCTION IN RICE FARMING IN THE VILLAGE OF NORTH OLUHUTA KABILA BONE BOLANGO COUNTRY)
Yusrin Saleh, Mahludin Baruwadi, Ria Indriani MAJURING IN AGRIBISNIS AGRICULTURE FACULITY GORONTALO STATE UNIVERSITY ABSTRACT YUSRIN SALEH "Influence Factors of Production In Rice Farming in the Village of North Oluhuta Kabila Bone Bolango County District " Under the guidance Mahludin Baruwadi, and Ria Indriani. Research purposes to determine the factors of production that consists of land, seed, fertilizer, and pesticides simultaneously (together) significantly affect rice production and production factors comprising land, seeds, fertilizers and pesticides partially (on their own) have a significant effect on rice production in the Northern District Village Oluhuta Kabupaaten Kabila Bone Bolango. Metote this study using analysis of Cobb-Douglass production function, using primary data and secondary data so that the data collected is completely accurate. Location of the study was conducted in the Village of North Oluhuta Kabila Bone County District Bolango, for 3 months with a total sample of 52 people. Based on the results and discussion, it can be concluded Simultaneously production factors comprising land, seeds, fertilizers, and pesticides very significant effect on rice production and Partially land and fertilizer significantly affect rice production in the Village of North Oluhuta Kabila districts of Bone Bolango.
Keywords: Analysis of Production Function Cobb-Douglass, Rice
ABSTRAK YUSRIN SALEH “ Pengaruh Penggunaan Faktor-faktor Produksi Pada Usahatani Padi Sawah di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango” Di bawah Bimbingan Mahludin Baruwadi, dan Ria Indriani. Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor-faktor produksi yang terdiri dari luas lahan, bibit, pupuk, dan pestisida secara simultan (bersama-sama) berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi sawah dan Faktor-faktor produksi yang terdiri dari luas lahan, bibit, pupuk dan pestisida secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh signifikan terhadap produksi padi sawah di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila Kabupaaten Bone Bolango. . Metote penelitian ini menggunakan Analisis Fungsi Produksi CobbDouglass, dengan menggunakan data primer dan data sekunder sehingga data yang dikumpulkan benar-benar akurat . Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, selama 3 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan Secara simultan faktor-faktor produksi yang terdiri dari luas lahan, bibit, pupuk, dan pestisida berpengaruh sangat nyata terhadap produksi padi sawah dan Secara parsial luas lahan dan pupuk berpengaruh nyata terhadap produksi padi sawah di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.
Kata Kunci : Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglass, Padi
PENDAHULUAN Program peningkatan ketahanan pangan diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di dalam negeri dari produksi pangan nasional. Berbagai upaya telah ditempuh pemerintah melalui kegiatan pengamanan lahan sawah di daerah irigasi. Peningkatan mutu intensifikasi serta optimalisasi dan perluasan areal pertanian. Salah satu bahan pangan nasional yang diupayakan ketersediaannya tercukupi sepanjang tahun adalah beras yang menjadi makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia (Sahara dan Idris ( 2003:1) dalam Suzana, 2010 : 38). Upaya menyediakan kebutuhan pangan khususnya beras serta peningkatan kesejahteraan petani padi, dapat dilakukan dengan upaya peningkatan produksi dan produktifitas. Peningkatan produksi usahatani khususnya padi, dapat dilakukan dengan pengembangan dan adopsi tekhnologi baru serta peningkatan efisiensi suatu usahatani. Efisiensi sendiri menurut Sahara dan Idris (2003:1) dalam Suzana, (2010 : 38) adalah banyaknya hasil produksi yang diperoleh dari setiap korbanan input yang digunakan. Keadaan padi sawah di Provinsi Gorontalo pada tahun 2006 sebanyak 192.584 ton dengan luas panen sebesar 43.953 ha dan produktivitas sebesar 43,82 ku/ha. Pada tahun 2007 produksi padi mencapai 195.901 ton dengan luas panen 43,763 ha dan produktivitas 44,76 ku/ha. Tahun 2008 produksi padi mencapai 237.873 ton dengan luas panen 46,942 ha dan produktivitas 50,67 ku/ha. dan pada tahun 2009 produksi padi 256.934 ton, luas panen 48,042 ha produktivitas 53,48 ku/ha. Untuk tahun 2010 produksi padi mencapai 283.563 ton dengan luas panen sebesar 49.937 ha dan produktivitas sebesar 55,20 ku/ha. Jadi dapat dilihat produksi padi dari tahun 2006 hingga 2010 telah mengalami peningkatan (Dinas pertanian Provinsi Gorontalo, 2012: 14). Kabupaten Bone Bolango sebagian besar masyarakatnya adalah petani padi sawah dan Kecamatan Kabila memiliki potensi lahan pertanian yang pemanfaatannya diarahkan untuk pengembangan pertanian yaitu luas lahan sawah yang mencapai 551,60 ha. BP4K, (2012 : 10). Pada tahun 2009 produksi padi yang ada di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango produksi mencapai 6491,4 ton dengan luas panen sebesar 1047 ha dan produktivitas sebesar 6,1 ku/ha. Untuk tahun 2010 produksi mencapai 7026,5 ton dengan luas panen sebesar 1081 ha dan produktivitas sebesar 6,5 ku/ha. Jadi dapat di lihat produksi padi dari tahun 2009 hingga 2010 telah mengalami peningkatan (Dinas Pertanian Kabupaten Bone Bolango, 2012: 14). Usahatani padi sawah di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila sangat tergantung dari alokasi penggunaan faktor-faktor produksi seperti lahan, bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Faktor produksi merupakan input yang digunakan untuk menghasilkan atau dengan kata lain sangat menetukan besar kecilnya produksi yang diperoleh. Alokasi penggunaan faktor produksi sangat mempengaruhi efisiensi usahatani padi sawah yang dilakukan oleh petani yang ada di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Petani akan memproleh produksi yang tinggi, jika mereka menggunakan input seefisien mungkin. Penambahan input produksi akan memberikan tambahan
output usahatani, akan tetapi penambahan input tidak selamanya memberikan tambahan produk. Masalah yang ada pada usahatani padi sawah di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango adalah penggunaan faktor-faktor produksi di Kelurahan Oluhuta Utara belum optimal seperti halnya penggunaan bibit, pupuk, dan pestisida. Hal ini akan berpengaruh pada efisiensi penggunaannya. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian efisiensi penggunaan faktor produksi. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango selama 3(tiga) bulan, mulai April-Juni 2013. Lokasi ini di pilih karena umumnya masyarakatnya sebagian besar petani padi. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survei adalah metode yang digunakan untuk memperoleh fakta dan gejala yang ada dan mencari keterangan secara factual baik secara institusi sosial, sosial ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah (Nasir, 2005:46). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari petani sampel melalui hasil observasi, wawancara dengan menggunakan angket atau kuisioner dan studi pustaka, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait seperti, internet, literatur buku. Populasi dalam penelitian adalah seluruh petani padi sawah di Kelurahan Oluhuta Utara yang berjumlah 61 orang. Formula Slovin dalam Riduwan (2005:65), HASIL DAN PEMBAHASAN Padi pada saat ini tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di hampir semua bagian dunia yang memiliki cukup air dan suhu udara cukup hangat. Padi menyukai tanah yang lembab dan becek. Sejumlah ahli menduga, padi merupakan hasil evolusi dari tanaman moyang yang hidup di rawa. Dalam usahatani padi sawah di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango mempunyai areal persawahan 30 Ha, dan yang digunakan hanya 0,48 ha dengan jumlah produksi sebesar 1266,34 kg dengan jumlah responden sebanyak 52 orang. Usahatani padi sawah di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, dengan luas lahan sebesar 0,48 ha tersebut petani menggunakan bibit dengan jumlah 29,42 kg atau 61,29 kg/ha , pupuk 118,75 kg atau 247,39 kg/ha dan penggunaan obat-obatan sebesar 1,6 liter atau 3,33 liter/ha. Dalam ketersediaan sarana produksi sepeti halnya pupuk urea dan obat spontan, petani dihadapi dengan adanya keterbatasan modal, akan tetapi hal ini tidak menjadi kendala bagi petani, mereka tetap berusaha untuk
menyediakannnya, hal ini dilakukan agar supaya usahatani yang dijalankannya dapat memberikan hasil yang maksimal. Dalam mengelola usahataninya petani menggunakan berbagai jenis peralatan, mulai dari pengelolaan tanah sampai pada saat panen dan pembersihan lahan. Adapun jenis peralatan yang di butuhkan oleh petani sampel adalah traktor, parang, dan cangkul. Selain jenis peralatan, salah satu faktor produksi yang terpenting adalah ketersediaan tenaga kerja, karena tanpa tenaga kerja siapa yang akan melakukan usahatani. Untuk padi sawah perlu dilakukan pembibitan dengan menyebarkan benih pada lahan pembibitan. Setelah berumur antara 20 hari maka bibit dicabut dan ditanam pada lahan untuk penanaman Sedangkan pada padi ladang tidak perlu dilakukan pembibitan. Penanaman dilakukan oleh petani sesuai dengan waktu yang ditentukan, pada padi sawah dilakukan penamanan dengan jarak tanam antara 20 x 20 cm sampai ada yang 30 x 30 cm. Sistem penanaman ini bermacam-macam tergantung dari teknologi yang akan diterapkan, setelah penanaman dilakukan dalam beberapa hari petani akan melakukan pemupukan, agar padi tersebut tidak mudah terserang hama dan penyakit, pemupukan biasanya dilakukan pada pagi hari atau sore hari, dari penanaman sampai dengan panen, tanaman padi membutuhkan waktu selama 4 bulan untuk menikmati hasil panen tersebut. Produksi merupakan hasil akhir dari usahatani yang diusahakan oleh petani sebesar 1266,34 kg atau 2638,20 kg/ha. Produksi yang diterima oleh petani tergantung dari pemberian masukan (input) dan pemeliharaan yang dilakukan oleh petani. Produksi yang dihasilkan akan berdampak langsung pada penerimaan dan keuntungan yang akan diterima oleh petani. Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglass dapat menentukan pengaruh menggunakan faktor produksi (input). Pengaruh penggunaan faktor produksi luas lahan, benih, pupuk dan pestisida pada usahatani padi dapat diketahui melalui analisis fungsi produksi Cobb-Douglass. Dengan analisis fungsi tersebut, melalui nilai koefisien regresi (elastisitas) dapat dilihat seberapa besar pengaruh input yang diberikan terhadap jumlah produksi (output) yang dihasilkan, diperoleh persamaan fungsi produksi Cobb-Douglass yang menunjukan hasil sebagai berikut: Y = 1.987. X11.292. X2-0.023.X30.371.X40.640 Nilai elastisitas dan pengaruh penggunaan input dan jenis input dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8.
Nilai Elastisitas dan Pengaruh Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani padi di Kelurahan Oluhuta Utara Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, 2013
Uraian Faktor-faktor Produksi Jenis Input (Xi) 1. Luas Lahan (X1) 2. Bibit (X2) 3. Pupuk (X3) 4. Pestisida (X4) Jumlah Koefisien Korelasi ( R ) = 0.986 Koefisien Determinasi ( R2 ) = 0.97 F-hitung = 417.791 Nilai a = 97.05
Nilai Elastisitas (bi) 1.292 -0.023 0.371 0.640 2.28
F-hitung 417.791 t-hitung 2.288 -1.312 2.85 1.754
Sig. 0.000a Sig. 0.027 0.196 0.006 0.086
Sumber : Data Diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 8, dapat dilihat hasil uji F menerangkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi padi sawah secara bersama-sama berpengaruh terhadap produksi usahatani padi sawah. Ini berarti, bahwa signifikan < 0,05 pada penggunaan faktor-faktor produksi memberikan dampak terhadap jumlah produksi padi sawah. Dari tabel tersebut, diperoleh koefisien determinasi (R2) = 0.97 yang berarti koefisien determinasi sebesar 97 persen. Artinya naik turunnya produksi usahatani padi disebabkan oleh luas lahan, benih, pupuk, pestisida, sebesar 97% sedangkan sisanya 3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diketahui. Hubungan antara produksi padi dan faktor produksi seperti luas lahan, bibit, pupuk, dan pestisida dapat diketahui melalui koefisien korelasi (R) yang bernilai 0.99 yang berarti memiliki hubungan yang kuat dan positif, artinya hubungan antara produksi padi dan luas lahan, bibit, pupuk, pestisida sangat kuat dan positif, jika terdapat peningkatan penggunaan faktor produksi maka produksi padi akan meningkat. Selanjutnya pengaruh masing-masing faktor produksi padi terhadap hasil produksi dapat diketahui dengan menggunakan uji t. Pengaruh penggunaan dari masing-masing faktor-faktor produksi adalah sebagai berikut : a. Luas Lahan Hasil signifikan uji t menunjukan bahwa penggunaan luas lahan berpengaruh nyata terhadap produksi padi, karena nilai signifikan lebih kecil dari nilai 0.05. Besaran elastisitasnya (b1) menunjuksn bahwa penambahan satu hektar luas lahan tanaman padi akan memberikan tambahan produksi padi sebesar 1.292 kilogram. b. Bibit Berdasarkan hasil signifikan uji t menunjukan bahwa penggunaan benih berpengaruh tidak nyata terhadap produksi padi, karena nilai signifikan lebih
besar dari nilai 0.05. Besaran Elastisitasnya (b2) menunjukan bahwa penambahan satu kilogram bibit akan menurunkan produksi padi sebesar 0,023 kilogram. c. Pupuk Hasil signifikan uji t menunjukan bahwa penggunaan pupuk berpengaruh nyata terhadap produksi padi, karena nilai signifikan lebih kecil dari nilai 0.05. Besaran elastisitasnya (b3) menunjukan bahwa penambahan satu kilogram pupuk akan memberikan tambahan produksi sebesar 0.371 kilogram. d. Pestisida Berdasarkan hasil signifikan uji t menunjukan bahwa penggunaan benih berpengaruh tidak nyata terhadap produksi padi, karena nilai signifikan lebih besar dari nilai 0.05. Besaran elastisitasnya (b4) menunjukan bahwa penambahan satu liter pestisida akan memberikan tambahan produksi padi sebesar 0.640 kilogram.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut, Penggunaan faktor-faktor produksi luas lahan dan pupuk berpengaruh nyata terhadap total produksi usahatani padi, sedangkan bibit dan pestisida berpengaruh tidak nyata terhadap produksi padi.
DAFTAR PUSTAKA Abas, S. 2012. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Keuntungan Pada Usahatani Tomat di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negri Gorontalo. Gorontalo Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Dalam Angka Kecamatan. Di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Bone Bolango Dinas Pertanian Kabupaten Bone Bolango. 2012. Data Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Bone Bolango Hanafi, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian.Andi Offset. Yogyakarta Khazanani, A . 2011. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Cabai di kabupaten Temanggung. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Kurnisari, P. 2011. Analisis Efisiensi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Industri Kecil Kabupaten Kendal. Jurnal. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang Salvatore. 2000. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. PT. Rajakrafindo Persada. Jakarta. Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori Dan Aplikasi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. _________. 1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta _________. 1990. Teori Ekonomi Produksi. Rajawali Pers, Jakarta. Sukirno. 1997. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. Rajawali Press. Jakarta. Suzana, B , dan Dumais, Joachim.N.K. 2010. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Padi Sawah di Desa Mopuya Utara Kecamatan Dumoga Utara Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal, Volume 7 No.1, Januari 2011 Notarianto, D. 2011. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Uahatani Padi Organik dan Anorganik, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Mubyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta Musdalifah. 2010. Analisis Produksi dan Efisiensi Usahatani Padi di Kabupaten Banjar. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Utomo, M dan Nazaruddin. 2003. Bertanam Padi sawah Tanpa Olah Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta Yunus, R. 2012. Analisis Titik Impas dan Keuntunagan Pada Usahatani Padi Sawah Di Desa Dutohe Barat Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negri Gorontalo. Gorontalo