JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (Sensus Pada Perusahaan BUMN di Wilayah Kota Banda Aceh) Zulkarnaini Staf Pengajar Politeknik Negeri Lhokseumawe Abstract Today, claim of social responsibility is not only for stockholder but it is for stakeholder too. Stakeholder inlclude of primary and secondary stakeholder. This research focuses on the stakeholder which the concideration of value added to government and company in supporting their longterm goals. This research aims to know the effect of government regulation, community pressures and employee as primary stakeholder toward social responsibility of BUMN company at Banda Aceh partially and simultaneously. The data collection method is obtained through questionaire for 41 companies as operational company for the branch level which is concerned to the environment. The population target has been determined as respondents for the manager level of two through four people and employees or staffs. Test of hypothesis is used by using the statistic model of multiple regression analysis. Partially, the result indicates that government regulation and community pressure have bigger positive effects than employee toward the social responsibility of BUMN company at Banda Aceh. Simultaneously, positively government regulation, community pressure and employee pressure have significantly effects toward the social responsibility of BUMN company at Banda Aceh. Key words: Stakeholder, Primary stakeholder, social responsibilty of company.
Pendahuluan Krisis global yang melanda dunia dalam dua tahun terakhir telah mengundang berbagai fenomena sosial dan ekonomi yang berujung pada kesulitan masyarakat dalam memenuhi harapan dan keinginan hidup. Fakta menunjukkan bahwa khususnya di Indonesia saat ini sering diwarnai dengan berbagai demonstrasi yang menggambarkan ketidakpuasan stakeholders terhadap kebijakan pemerintah. Salah satunya adalah kebijakan perusahaan yang pada hakekatnya bersifat individualistik dan hampir tidak memihak pada kepentingan publik. Bukti ini sangat didukung oleh berbagai kejadian di lingkungan perusahaan seperti tenaga kerja yang sering melakukan mogok kerja akibat hak-hak mereka tidak dipenuhi karena kebijakan perusahaan tidak mencerminkan rasa keadilan atau bahkan perusahaan tersebut sering mendapat protes dari masyarakat yang merasa tidak diperhatikan dalam berbagai bentuk kepedulian sosial dan kemasyarakatan. Fenomena yang terjadi di Indonesia tersebut hanyalah sebagian kecil gambaran prilaku perusahaan yang belum memperlihatkan keseriusan dalam memperlakukan masyarakat atau lingkungan sekitar. Dari satu sisi harus diakui bahwa
berbagai jenis perusahaan termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki tujuan utama untuk memperoleh profit sebagai usaha untuk menjaga going concern serta reputasinya dimata publik. Namun harus pula disadari di sisi lain merupakan kewajiban perusahaan untuk memperhatikan dan memahami masyarakat atau lingkungan sekitar sebagai komponen yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan secara menyeluruh. Merujuk pada hal di atas, maka pemerintah mengeluarkan berbagai peraturan atau perundang-undangan yang harus dipatuhi oleh setiap perusahaan sebagai bentuk tekanan pemerintah seperti: 1) Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 2) Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Agar perusahaan dapat berkesinambungan sangat perlu mempertimbangkan lingkungan sosial perusahaan dalam setiap keputusan yang diambil. Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengungkapkan informasi aktivitas sosial perusahaan adalah melalui laporan tahunan perusahaan yang diterbitkan oleh perusahaan. Dalam PSAK No. 1 (Revisi
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
1998) paragraf 9 dinyatakan bahwa”Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting”. Perusahaan-perusahaan, terutama perusahaan yang sudah go public, sebaiknya wajib memberikan informasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan terhadapmasyarakat, pemerintah dan karyawan atau tenaga kerja. Bagi perusahaan yang go publicdan BUMN, laporan sosial dan lingkungan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang sering diminta untuk diungkapkan perusahaan saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan keseluruhan hubungan perusahaan dengan semua stakeholdernya, yang meliputi konsumen, karyawan, masyarakat, pemilik/investor, pemerintah dan suplier. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan Perusahaan Negara yang kepemilikannya oleh berbagai komponen masyarakat (pemegang saham) tidak terlepas dengan tujuannya untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun profit (keuntungan) bukanlah satu-satunya orientasi karena BUMN juga harus memperhatikan misi yang diemban yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat (public utility) dengan maksimal. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Isa Mansyur mengatakan bahwa krisis global yang kini tengah terjadi jangan menjadikan para pengusaha kecil dan menengah ikut terkena imbas sehingga pihak pemerintah melalui BUMN dengan program PKBL yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah dapat terus dilaksanakan (www.bumn.go.id). Dengan demikian sangatlah diharapkan peran BUMN tidak hanya sekedar memenuhi kepentingan internal, namun harus mampu memperhatikan masyarakat dengan berbagai tindakan yang mampu mendorong tingkat kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai bagian dari lingkungan perusahaan. Demikian pula halnya dengan perusahaan BUMN yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam khususnya dalam wilayah Kota Banda Acehyang terus mengakibatkan dampak-dampak negatif ataupun positif dalam
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
operasionalnya.Perusahaan-perusahaantersebut hendaknya menunjukkan tingkat tanggung jawab sosial yang nyata terhadap masyarakat maupun pemerintah sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang dapat merugikan masyarakat. Demikian pula masyarakat Aceh khususnya di wilayah Kota Banda Aceh bukanlah masyarakat yang tidak peduli terhadap kegiatan perusahaan tersebut, sehingga perlu adanya tindakan nyata untuk mengetahui sejauh mana pihak perusahaan telah melakukan kewajibannya dan mempertanggungjawabkan segala tindakannya terhadap masyarakat dan Pemerintah Daerah. Oleh karena itu penulis tertarik unruk mengetahui apakah terdapat pengaruh ke semua elemen stakeholder terhadap tanggung jawab sosial perusahaan dalam penelitian dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh. Telaah Literatur Konsep Pertanggungjawaban Sosial Perubahan paradigma masyarakat terhadap perusahaan dan dampak dari kegiatan yang ditimbulkannya mulai terjadi pada awal tahun 1970. Kesadaran masyarakat dunia akan dampak negatif aktivitas perusahaan membuat masyarakat tidak lagi menganggap bahwa perusahaan telah memberikan kontribusi yang cukup bagi lingkungannya hanya melalui pemberian kesempatan kerja, penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat, dan pembayaran pajak. Kesadaran akan dampak negatif perusahaan tersebut mengakibatkan tekanan dan tuntutan yang dialamatkan pada perusahaan, baik dilakukan oleh konsumen dan masyarakat, karyawan, pemerintah, kreditor dan berbagai lembaga swadaya masyarakat (stakeholders) agar perusahaan memperluas tanggung jawab sosialnya. Tekanan dan tuntutan ini menjadi dasar berkembangnya tanggung jawab sosial perusahaan (Azhar Maksum dan Azizul Kholis, 2003). Pergeseran pemikiran terhadap tanggung jawab pengelolaan organisasi yang semula hanya kepada pemilik (stockholder), tetapi sekarang juga kepada karyawan, pemerintah, dan masyarakat luas (stakeholders) yang menjadi dasar perkembangan teori stakeholder. Freeman dalam Azhar Maksum dan Azizul Kholis (2003) menyatakan bahwa ”stakeholder is group or individual who can affect or is affected by the achievement of the
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
organization’s objectives”. Definisi Freeman ini menyatakan bahwa stakeholder merupakan kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan, dengan demikian secara implisit definisi ini menunjukkan keberlangsungan hidup (going concern) perusahaan antara lain dipengaruhi oleh perilaku dan respon stakeholders terhadap perusahaan. Teori stakeholders mengasumsikan bahwa eksistensi perusahaan ditentukan oleh para stakeholders. Perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaannya akan berusaha menyesuaikan diri dengan kebutuhan dari stakeholders.Semakin kuat stakeholders, semakin besar pula kecenderungan perusahaan mengadaptasikan diri dengan kebutuhan dan keinginan stakeholdersnya (Muslim Utomo, 2000). Penggunaan akuntansi konvensional menekankan pada konsekuensi ekonomi dari transaksi antara satuan ekonomi. Sedangkan interaksi perusahaan dengan komunitasnya tidak diperhitungkan. Keterbatasan ini mendorong perluasan ruang lingkup akuntansi, sehingga muncul akuntansi sosial agar dapat mencakup aspek sosial dari kegiatan usaha dan motivasi perusahaan agar lebih memperhatikan tanggung jawab sosialnya. Akuntansi sosial bertujuan untuk menyoroti aspek sosial dalam kaitannya dengan kegiatan pemerintah dan perusahaan, seberapa besar memberikan dampak yang merugikan dan menguntungkan stakeholders. Trend ini mengakibatkan perusahaan tidak bisa lagi mengabaikan tanggung jawab sosialnya terhadap stakeholders dalam berproduksi. Ini merupakan fenomena yang baru dalam ilmu akuntansi. Menurut Hendriksen (1994), akuntansi sosial secara teoritis mensyaratkan perusahaan harus melihat lingkungan sosialnya antara lain masyarakat, konsumen, pekerja, pemerintah dan pihak lain yang menjadi pendukung jalannya operasional perusahaan karena perusahaan menjalankan aktivitas bisnis mengakses lingkungan sosialnya. Di situlah peran akuntansi sosial diharapkan dapat merespon lingkungan sosialnya sebagai perwujudan kepekaan dan kepedulian entitas bisnis terhadap komunitasnya. Menurut Belkaouli yang dikutip oleh Sofyan Harahap (2002:394) bahwa “Akuntansi sosial timbul dari penerapan akuntansi dalam ilmu sosial, ini menyangkut pengaturan, pengukuran analisis dan pengungkapan pengaruh ekonomi dan sosial dari kegiatan pemerintah dan perusahaan”.
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
Kotler dan Lee (2005:3) menyatakan ”corporate social responsibility is a commitment to improve community well being through discretionary business practices and contributions of corporate resources”. Di dalam buku Kotler dan Lee (2005:3) juga disebutkan World Business Council for Sustainable Development menggambarkan bahwa “corporate social responsibility as ‘business’ commitment to contribute to sustainable economic development, working with employees, their families, the local community, society at large to improve their quality of life”. Masih dalam buku yang sama The Organization Business for Social Responsibility mendefinisikan “corporate social responsibility as operating a business in a manner that meets or exceeds the ethical, legal, commercial, and public expectations that society has of business”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan keberadaan suatu perusahaan di suatu lingkungan tertentu tidak hanya merupakan komitmen antara pengelola dengan pemilik perusahaan (stockholder) tetapi juga komitmen dengan semua pihak, baik eksternal maupun internal (stakeholders). Dengan kata lain berdasarkan komitmen tersebut, eksistensi dan perkembangan suatu perusahaan tidak lagi ditentukan dari keuntungan (economy) yang diperoleh semata, tetapi ditentukan juga oleh keterlibatannya terhadap sosial (social) dan lingkungan (environment). Primary Stakeholder Steiner and Steiner (2003:15) membagistakeholder ini berdasarkan pengaruhnya terhadap perusahaan, yang kemudian dikelompokkan atas primary stakeholder dan secondary stakeholder, yang diartikan sebagai berikut :Primary stakeholder have an immediate, and powerful impact on a
firm. They are stockholders (owners), customer, employees, communities, and goverments and may, depending on the firm, secondary stakeholder include a wide range of entities that have less power to include the firm’s activities but that effect or are affected by its operations. Pengertian di atas jika diartikan secara bebas, primary stakeholder adalah pihak yang punya hubungan langsung, terus menerus, dan punya pengaruh sangat kuat atas perusahaan.Seperti pemegang saham, pelanggan, tenaga kerja, masyarakat dan pemerintah.Secondary stakeholder adalah
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
pihak yang memiliki hubungan yang relatif jauh dan pengaruh yang lebih kecil terhadap aktivitas perusahaan tetapi punya efek atau mempengaruhi perusahaan. Seperti media massa, kreditor, serikat pekerja, supplier, institusi pendidikan, environmentalist, dan asosiasi perdagangan. Caroll (1996:72) juga membagi stakeholder atas primary dan secondary.Menurutnya primary stakeholder terdiri dari pemilik, supplier, pelangan dan tenaga kerja serta mengartikan primary stakeholder sebagai orang atau organisasi yang punya hubungan dan kontrak yang formal dengan perusahaan (individual or group that have formal, official, or contractual relationship with the firm). Sedangkan Estes (1976:3) membagi stakeholder atas internal dan eksternal.Pihak internal adalah manajemen, tenaga kerja, public relation dan bagian hukum perusahaan. Sedangkan pihak eksternal antara lain : Asosiasi yang terdiri dari investor (pemegang saham), konsumen dan supplier. 1. Pemerintah 2. Organisasi publik 3. Lainnya seperti media massa, pasar modal dan masyarakat umum.
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan BUMN di kota Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah 41 perusahaan BUMN dalam kelompok perusahaan yang menjalankan berbagai jenis bidang usaha. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain analisis kausalitas.Periode waktu yang digunakan adalah Cross Sectional. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang sering digunakan adalah metode survei yaitu teknik pengumpulan dan analisis data berupa opini dari responden melalui tanya jawab. Ada dua cara dalam metode survei yaitu kuisioner dan wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah dua sampai empat responden pada setiap perusahaan yang berada pada level manajer dan tenaga kerja atau staff. Pemilihan responden dari tenaga kerja bertujuan agar data yang diperoleh merupakan data yang relatif independen, karena responden tidak menilai dirinya sendiri tapi menilai perusahaan tempat mereka bekerja. Adapun sumber data untuk masing-masing variabel yang akan diteliti dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
Tabel 1 Sumber Data untuk masing-masing Variabel Rancangan Penelitian Variabel Regulasi Pemerintah (X1) Tekanan Masyarakat (X2) Tenaga Kerja (X3) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan(Y)
Sumber Data Manajer Hukum / Staff Manajer Humas / Staff Ketua Serikat Pekerja / Anggota Manajer Umum/ Manajer Operasional/Manajer keuangan
Penelitian ini menetapkan populasi target untuk memperoleh sampel penelitian dengan kriteria yang telah ditetapkan dengan kriteri sebagai berikut: a. Mudah menghubungi responden sehingga diharapkan tingkat pengembalian kuesioner relatif tinggi. b. Jenis usaha BUMN yang menjadi populasi target bervariasi sehingga penulis menganggap cukup representatif untuk menggambarkan kondisi BUMN secara umum guna dapat dijadikan dasar
dalam menggeneralisasikan penelitian nantinya.
hasil
Untuk mengetahui besarnya pengaruh primary stakeholder: regulasi pemerintah, tekanan masyarakat dan tenaga kerja terhadap pelaksanaan tanggung jawab social perusahaan akan digunakan analisis regresi (regression analysis). Pengujian penelitian ini menggunakan data ordinal maka teknik korelasi yang digunakan dalam test of validity adalah teknik korelasi Spearman rank. Uji reabilitas
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split-half). Untuk pengujian hipotesis, penulis menggunakan analisis regresi berganda (multiple regretion analysis). Persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y 0 1 1 2 2 3 3 dimana : Y adalah pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan β0 adalah konstanta, yaitu nilai Y jika semua variabel X bernilai nol β1adalah koefisien regresi dari X1 β2 adalah koefisien regresi dari X2 β3 adalah koefisien regresi dari X3 X1 adalah regulasi pemerintah X2 adalah tekanan masyarakat X3 adalah tenaga kerja ε adalah variabel lain yang tidak diuji Pengujian Hipotesis diuraikan sebagai berikut : a. Pengujian terhadap pengaruh variabel independen secara bersama (simultan), dilakukan uji F, yaitu untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen (Gujarati, 1995). Untuk pengujian dilihat dari nilai probabilitas (p value) yang terdapat pada tabel anova nilai F dari data hasil olahan program aplikasi SPSS, dimana jika probabilitas (p value)<0,05, maka simultan keseluruhan variabel independen memiliki pengaruh secara bersama-sama, pada tingkat signifikansi 5%. b. Uji Parsial (koefisien regresi) atau disebut dengan uji t, yaitu untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen yang terdapat dalam persamaan tersebut secara individu apakah berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. (Gujarati, 1995). Untuk pengujian ini dilakukandengan melihat probabilitas uji parsial apa tabel coeficient significan pada output tabel Anova yang dihasilkan dengan bantuan program aplikasi SPSS dimana: Jika nilai probabilitas (p value) < 0,05, maka hipotesisi nol ditolak sebaliknya hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima (koefisien regresi signifikan) pada tingkat signifikansi 5%.
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
Hasil dan Pembahasan Model Persamaan Regresi Untuk menguji pengaruh regulasi pemerintah, tekanan masyarakat, tenaga kerja terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan industri dasar di kota Palembang digunakan analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis) dengan model persamaan:
Y 0 1 1 2 2 3 3 Dimana:
Y adalah pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan β adalah koefisien regresi X1 adalah regulasi pemerintah X2 adalah tekanan masyarakat X3 adalah tenaga kerja ε adalah variabel lain yang tidak diuji Perhitungan analisis regresi berganda pada penelitian ini menggunakan alat bantu Software SPSS 15.0 for Windows. Data penelitian diperoleh melalui penyebaran angket kepada 41 perusahaan BUMN di kota Banda Aceh. Data yang diperoleh melalui kuesioner untuk variabel yang diteliti berupa data ordinal. Untuk memenuhi syarat data yang digunakan dalam analisis regresi sekurangkurangnya mempunyai tingkat pengukuran interval, data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner terlebih dahulu ditransformasikan menjadi skala interval menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Data input dalam perhitungan analisis regresi diperoleh dari total skor dari 4 item dalam variabel regulasi pemerintah (X1), total skor dari 4 item dalam variabel tekanan masyarakat (X2), total skor dari 9 item dalam variabel tenaga kerja (X3),dan total skor dari 6 item dalam variabel tanggung jawab sosial perusahaan (Y). Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisien regresi untuk model yang diteliti sebagai berikut :
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
Tabel 2 Koefisiensi Regressi dan Nilai t hitung Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.639 .385 .380 .131 .395 .149 .421 .174
Standardized Coefficients Beta .375 .353 .314
t -1.662 2.904 2.654 2.424
Sig. .108 .007 .013 .022
Correlatio ns Zero-order .586 .600 .546
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti diuraikan pada tabel 2 maka dapat dibentuk persamaan regressi regulasi pemerintah (X1), tekanan masyarakat (X2) serta tekanan tenaga kerja (X3) terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Y) sebagai berikut:
secara parsial (individual). Karena tidak semua kuesioner dari perusahaan terkumpul maka untuk menguji hipotesis dilakukan uji signfikansi, sebab data yang terkumpul dianggap sebagai sampel . Pengujian hipotesis dimulai dari pengujian simultan, dan dilanjutkan dengan uji parsial.
ˆ = 0,639 + 0,380 X + 0,395 X + 0,421 X Y 1 2 3
a.
Koefisien regressi hasil estimasi pada persamaan diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Regulasi pemerintah yang makin baik akan membuat pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan semakin baik. Tekanan masyarakat yang makin kuat akan membuat pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan semakin baik. Tekanan tenaga kerja yang makin kuat akan membuat meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan semakin baik. Konstantabernilai negatif menunjukkan bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh akan mengalami penurunan jika tidak ada regulasi pemerintah dan tidak ada tekanan dari masyarakat dan tenaga kerja.
Setelah diperoleh persamaan regressi selanjutnya dilakukan pengujian untuk menguji apakah regulasi pemerintah (X1), tekanan masyarakat (X2) serta tekanan tenaga kerja (X3) berpengaruh terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Y) pada perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh, baik secara simultan (bersama-sama) maupun
Pengujian Koefisien Regressi secara Bersama-sama
Pengujian simultan bertujuan untuk membuktikan apakah ketiga variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh dengan rumusan hipotesis statistik sebagai berikut. Ho : Semua i = 0 i = 1,2,3
Regulasi pemerintah, tekanan masyarakat serta tekanan tenaga kerja secara bersamasama tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan pada di Kota Banda Aceh
Ha : Ada i 0 Regulasi pemerintah, tekanan masyarakat serta tekanan tenaga i = 1,2,3 kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN diKota Band Kota Aceh Untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik uji-F yang diperoleh melalui tabel anova seperti yang tertera pada tabel 3 di bawah ini:
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
Tabel 3 Anova Untuk Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama-sama ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 5.608 3.690 9.298
df 3 28 31
Mean Square 1.869 .132
F 14.186
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel anova di atas dapat dilihat nilai F-hitung hasil pengolahan data sebesar 14,186 dan nilai ini menjadi statistik uji yang akan dibandingkan dengan nilai F dari tabel. Dari tabel F pada = 0.05 dan derajat bebas (3;28) diperoleh nilai F-tabel sebesar 2,947. Karena Fhitung (14,186) lebih besar dari Ftabel (2,947) maka pada tingkat kekeliruan 5% (=0.05) Ho ditolak sehingga Ha diterima. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa regulasi pemerintah, tekanan masyarakat serta tekanan tenaga kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh. b.
Pengujian Koefisien Regressi Secara Individu
Pada pengujian secara individu akan diuji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Statistik uji yang digunakan pada pengujian parsial adalah uji t. Nilai tabel yang digunakan sebagai nilai kritis pada uji parsial (uji t) sebesar 1,701 yang diperoleh dari tabel t pada = 0.05 dan derajat bebas 28 untuk pengujian satu pihak.
1) Pengaruh Regulasi pemerintah Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dugaan sementara regulasi pemerintah berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan
BUMN di Kota Banda Aceh, karena itu peneliti menetapkan hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut: Ho.1 0:
Ha.1> 0:
Regulasi pemerintah secara individu tidak berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh. Regulasi pemerintah secara individu berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh.
Berdasarkan keluaran software SPSS seperti terlihat pada tabel 2 diperoleh nilai thitung variabel regulasi pemerintah sebesar 2,904. Karena thitung (2,904) lebih besar dibanding ttabel (1,701) maka pada tingkat kekeliruan 5% (=0.05) Ho ditolak sehingga Ha diterima. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa regulasi pemerintah secara parsial berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh. . 2) Pengaruh Tekanan Masyarakat Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dugaan sementara tekanan masyarakat berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh, karena itu peneliti menetapkan hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut: Ho.2 0:
Tekanan masyarakat secara individu tidak berpengaruh
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
Ha.2> 0:
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh. Tekanan masyarakat secara individu berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh.
Ha.3> 0:
Berdasarkan keluaran software SPSS seperti terlihat pada tabel 4.8 diperoleh nilai thitung variabel tekanan tenaga kerjasebesar 2,424. Karena nilai thitung(2,424) lebih besar dari ttabel (1,701) maka pada tingkat kekeliruan 5% (=0.05) Ho ditolak sehingga Ha diterima. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkanbahwa tekanan tenaga kerja secara parsial berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh.
Berdasarkan keluaran software SPSS seperti terlihat pada tabel 4.8 diperoleh nilai thitung variabel tekanan masyarakat sebesar 2,654. Karena thitung (2,654) lebih besar dari ttabel (1,701) maka pada tingkat kekeliruan 5% (=0.05) Ho ditolak sehingga Ha diterima. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkantekanan masyarakat secara parsial berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh.
c. 3) Pengaruh Tekanan Tenaga Terhadap Tanggung Jawab Perusahaan
Kerja Sosial
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang menyatakan besar pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.Pada permasalahan yang sedang diteliti ini yaitu pengaruh regulasi pemerintah, tekanan masyarakat serta tekanan tenaga kerja terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh, diperoleh koefisien determinasi sebagai berikut.
Dugaan sementara tekanan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh, karena itu peneliti menetapkan hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut: Ho.3 0:
tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh. Tekanan tenaga kerja secara individu berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh.
Tekanan tenaga kerja secara individu tidak berpengaruh positif terhadap pelaksanaan
Tabel 4 Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R
Adjusted R Square
R Square .777
a
a.
Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b.
Dependent Variable: Y
Berdasarkan nilai R-Square seperti yang tercantum pada tabel 4 diketahui nilai koefisien determinasi hasil regressi ketiga variabel independenterhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh adalah sebesar 0,603 atau 60,3 persen. Nilai ini menunjukkan besar pengaruh dari ketiga variabel independen
b
.603
Std. Error of the Estimate .561
.36302
secara bersama-sama terhadap tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh. Jadi hasil penelitian ini menemukan bahwa 60,3% perubahan yang terjadi pada pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh dapat dijelaskan oleh perubahan ketiga variabel independen. Dengan interpretasi lain dapat diartikan bahwa secara bersama-samaregulasi pemerintah,
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
tekanan masyarakat serta tekanan tenaga kerjamemberikan kontribusi/pengaruh sebesar 60,3% terhadap tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh. Sementara pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati adalah sebesar 39,7%, dan merupakan pengaruh faktor lain diluar ketiga variabel independen (regulasi pemerintah, tekanan masyarakat serta tekanan tenaga kerja). Besar pengaruh masing-masing variabel independen secara individu terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh dapat dihitung melalui perkalian standardized coefficients dengan zero order correlations yang terdapat pada tabel 2. sebagai berikut:
Besar pengaruh regulasi pemerintah terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalah 0,375 0,586 = 0,220 atau 22,0 persen. Besar pengaruh tekanan masyarakat terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalah 0,353 0,600 = 0,212 atau 21,2 persen. Besar pengaruh tekanan tenaga kerja terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalah 0,314 0,546 = 0,171 atau 17,1 persen Berdasarkan hasil perhitungan besar pengaruh/kontribusi masing-masing variabel independen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan dapat diketahui bahwa diantara
ketiga variabel independen, regulasi pemerintah memiliki pengaruh yang paling besar terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Sebaliknya tekanan tenaga kerja justru memiliki pengaruh yang paling kecil terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.
d. Pengujian Asumsi Regressi Untuk mengetahui kinerja model regressi hasil estimasi, ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi agar kesimpulan dari hasil regressi diatas tidak bias, diantaranya adalah uji normalitas, uji multikolinieritas (untuk regressi linear berganda) dan uji heteroskedastisitas. Pada penelitian ini ketiga asumsi yang disebutkan diatas diuji karena variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini lebih dari satu.
Uji Asumsi Normalitas
Asumsi normalitas pada penelitian ini diuji menggunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas model regressi.
Tabel 5 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas Tests of Normality
Unstandardized Residual
Kolmogorov-Smirnov Statistic df .140 32
a
Sig. .111
Statistic .952
Shapiro-Wilk df 32
Sig. .165
a. Lilliefors Significance Correction
Pada tabel 5 dapat dilihat nilai probabilitas (sig.) yang diperoleh dari uji KolmogorovSmirnov sebesar 0.111, karena nilai probabilitas padauji Kolmogorov-Smirnov masih lebih besar dari tingkat kekeliruan 5% (0.05) , maka disimpulkan bahwa model regressi berdistribusi normal.
Uji Asumsi Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dapat dilihat pada table dibawah ini:
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
Tabel 6 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas
Coefficients
Model 1
a
Collinearity Statistics Tolerance VIF .851 1.175 .799 1.251 .843 1.186
X1 X2 X3
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh seperti pada tabel 6 di atas menunjukkan tidak adanya korelasi yang cukup kuat antara sesama variabel bebas, dimana nilai VIF dari ketiga variabel independen lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas diantara ketiga variable independen.
Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Untuk mengetahui hasil dari pengujian heteroskedastisitas, dapat dilihat hasil olahan data pada tabel berikut ini:
Tabel 7 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas Correlations absolut_error Spearman's rho
X1
X2
X3
Berdasarkan hasil uji asumsi heteroskedastisitas seperti dapat dilihat pada tabel 7 di atas memberikan suatu indikasi bahwa residual (error) yang muncul dari persamaan regresi mempunyai varians yang sama (tidak terjadi heteroskedastisitas), dimana nilai signifikansi dari masing-masing korelasi ketiga variabel independen dengan nilai absolut error (yaitu 0,490; 0,714; 0,704) lebih besar dari 0,05. Karena ketiga asumsi regresi terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa hasil estimasi model regressi memenuhi syarat BLUE (best linear unbias estimation).
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
.127 .490 32 -.067 .714 32 -.070 .704 32
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh pada bab pembahasan mengenai pengaruh primary stakeholder yaitu regulasi pemerintah, tekanan masyarakat dan tenaga kerja terhadap tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Primary Stakeholder yang terdiri dari regulasi pemerintah, tekanan masyarakat
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852
dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh. Pengaruh tersebut dapat diartikan bahwa peningkatan tekanan dari pemerintah melalui regulasi pemerintah, tekanan dari masyarakat dan tuntutan dari tenaga kerja kepada perusahaan akan meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. 2. Primary Stakeholder yang terdiri dari regulasi pemerintah, tekanan masyarakat dan tenaga kerja secara individual (parsial) berpengaruh positif terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan BUMN di Kota Banda Aceh. Hubungan ketiga variable independent tersebut semakin menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan semakin baik dilaksanakan oleh perusahaan BUMN saat ini. Saran Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Perusahaan supaya meningkatkan kembali hubungan yang lebih baik dengan tenaga kerja sebagai langkah untuk mempertahankan asset perusahaan. Perusahaan agar mempertahankan konsistensi dalam menjalankan fungsinya untuk mematuhi segala bentuk regulasi pemerintah. Penelitian berikutnya agar dapat mengembangkan variabel penelitian pada keseluruhan primary stakeholder seperti konsumen, pemegang saham, tekanan media massa maupun organisasi kemasyarakatan. Penelitian berikutnya agar memperluas subjek penelitian serta waktu penelitian dapat dilakukan pada time series data pada berbagai jenis perusahaan.
REFERENSI Azhar Maksum dan Azizul Kholis. (2003). Analisis Tentang Pentingnya Tanggung Jawab Sosial Dan Akuntansi Sosial Perusahaan: Studi Empiris Di kota Medan.Simposium Nasional Akuntansi VI. Ikatan Akuntan Indonesia, Suarabaya. BUMN. (2009). Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Http://www.bumn.go.id.
VOLUME 10, No. 1, FEB 2011
Caroll, Archie B. (1996). Business and Society, Ethics and Stakeholder Management.South Western College Publishing, Cincinnati, Ohio, 3rd Edition. Estes, Ralp. (1976). Corporate Social Accountin.New York, John Wiley and Sons. Gujarati,Damodar N. (1995). Basic Econometrics.4th Edition, New York, McGraw Hill. Hendriksen, Eldon (1994).Accounting Theory.Third Edition, Mc.Hill, USA. Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. Kotler, Philip da Nancy Lee (2005). Corporate Social Responsibility. New Jersey: John Wiley. Muslim Utomo. (2000). Praktik Pengungkapan Sosial Pada Laporan Tahunan Perusahaan di Indonesia. Laporan Penelitian, Simposium nasional Akuntansi III. IAI Kompertemen Akuntan Pendidik, Jakarta. Sofyan Syafri Harahap (2002). Teori Akuntansi. Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Steiner,George Albert and John F. Steiner. (2003). Business, Government and Society : A Managerial Perpective, Text and Cases. McGraw-Hill Higher Education, New York.