Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU 1
Juwairiah 1) Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh Email :
[email protected]
Abstrak Ketidaktersediaan laboratorium sebenarnya bisa diantisipasi dengan dilakukan demo didalam kelas, ketidaktersediaan alat dan bahan bisa dicarikan alternatif yang memungkinkan. Meskipun ada beberapa praktikum yang tidak mungkin dicarikan alternatif pengganti alat dan bahannya. Kegiatan praktikum alternatif dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alam yang tersedia disekitar. Untuk mengatasi masalah tersebut sangat diperlukan implementasi pembelajaran IPAKimia dengan menggunakan percobaan sederhana berbasis bahan alam dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk membantu guru IPA SMPN Muara Batu dalam mengantisipasi kemungkinan tidak adanya alat dan bahan praktikum yang memadai di sekolah dan penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPAKimia dengan menggunakan percobaan sederhana berbasis bahan alam. Penelitian ini merupakan classroom action research (CAR) atau penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif dengan melibatkan guru yang mengajar bidang pelajaran yang sama, guru tersebut berfungsi sebagai kolaborator peneliti. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan observasi dan refleksi. Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa dan guru IPA-Kimia atau guru yang mengajar bidang studi IPA-Kimia di SMPN Muara Batu. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dokumentasi, dan tes. Dari hasil penelitian pada Siklus 1didapat Aspek kognitif Pada pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran nilai rata-rata kelas meningkat dari 51,4 (pra siklus) menjadi 67,6 dan ketuntasan belajar meningkat dari 23,81 % (pra siklus) menjadi 42,85 %, Pada pokok bahasan unsur senyawa dan campuran, nilai rata-rata kelas meningkat dari 51,4 (pra siklus) menjadi 67,14 dan ketuntasan belajar meningkat dari 23,81(pra siklus) menjadi 42,85 % sedangkan Pada pokok reaksi kimia, nilai rata-rata kelas meningkat dari 51,4 (pra siklus) menjadi 67,14 dan ketuntasan belajar meningkat dari 23,81(pra siklus) menjadi 38,1 %. Aspek afektif pada pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran, tingkat keberhasilan siswa sebesar 60 % dengan kategori cukup, pada pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran, tingkat keberhasilan siswa sebesar 60,2 % dengan kategori cukup, sedangkan pada pokok bahasan reaksi kimia, tingkat keberhasilan siswa sebesar 61,8 % dengan kategori cukup. Aspek psikomotorik, pada pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran, persentase ratarata keberhasilan siswa sebesar 57,15 % dengan kategori cukup, pada pokok bahasan unsur,senyawa dan campuran persentase rata-rata keberhasilan siswa sebesar 54 % dengan kategori cukup dan pada pokok bahasan reaksi kimia, persentase rata-rata keberhasilan siswa sebesar 55,9 % dengan kategori cukup. Sedangkan hasil yang penulis dapatkan pada Siklus 2 untuk Aspek kognitif, Pada pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran, ketuntasan belajar meningkat sebesar 47,6 % dari 65% ( siklus 1) menjadi 90% (siklus 2). Pada pokok bahasan unsur,senyawa dan campuran, ketuntasan belajar meningkat sebesar 52,39 % dari 42,85 % ( siklus 1) menjadi 95,24 % (siklus 2). Pada pokok reaksi kimia, ketuntasan belajar meningkat sebesar 57,13 % dari 38,1 % ( siklus 1) menjadi 95,23% (siklus 2). Aspek afektif, pada pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran, tingkat keberhasilan siswa
1
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 sebesar 82,86 % dengan kategori baik, pada pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran, tingkat keberhasilan siswa sebesar 80,1 % dengan kategori baik. Pada pokok bahasan reaksi kimia, tingkat keberhasilan siswa sebesar 79,43 % dengan kategori baik. Aspek psikomotorik, pada pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran, persentase rata-rata keberhasilan siswa sebesar 73,24 % dengan kategori terampil, pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran persentase rata-rata keberhasilan siswa sebesar 73, 62 % dengan kategori terampil, pokok bahasan reaksi kimia, persentase rata-rata keberhasilan siswa sebesar 73,81 % dengan kategori terampil. Kata kunci : Pembelajaran IPA-Kimia, Percobaan sederhana, bahan alam, hasil belajar
dapat membantu pemahaman siswa terhadap
A. PENDAHULUAN IPA merupakan ilmu yang dibangun melalui proses berfikir, eksperimen yang didalamnya
terdapat
tahap
mengamati,
mengukur, menganalisis, dan mengambil kesimpulan. Mempelajari IPA tidak hanya dengan aktivitas mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, tetapi perlu melibatkan aktivitas siswa yang dapat merangsang kemampuan
berfikir
dan
kemampuan
memecahkan masalah, apabila proses belajar mengajar IPA masih menggunakan metode hafalan, akan
membosankan
dan
tidak
menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar IPA, sehingga siswa tidak menyukai IPA. Di dalam pembelajaran IPA siswa dituntut untuk bisa mandiri dalam belajar, karena dalam proses pembelajaran IPA yang diutamakan bukan
hanya
sekedar
pengembangan
kemampuan akademik saja, melainkan juga kemampuan praktik yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA sangat memerlukan kegiatan penunjang berupa praktikum maupun eksperimen di laboratorium,
dengan
adanya
praktikum
materi yang telah diajarkan di kelas. Namun
demikian
memiliki
tidak
laboratorium
semua yang
sekolah memadai,
sehingga tidak semua konsep IPA-Kimia yang diajarkan oleh guru diikuti praktikum di laboratorium.
Dalam
melaksanakan
praktikum yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan
di
kelas
diperlukan
seperangkat alat dan bahan yang kadang tidak tersedia di sekolah, sehingga ketiadaan alat dan bahan kimia sering menjadi kendala tidak dilakukannya praktikum, oleh karena itu sangat diperlukan kreativitas guru dalam mencari alternatif bahan dan alat lain yang dapat digunakan agar praktikum tetap dapat dilaksakan. Sebelum mengadakan penelitian, peneliti memperhatikan situasi dan kondisi belajar tempat penelitian rencana akan diadakan, berdasarkan hasil observasi awal, peneliti minatnya
mewawancarai terhadap
siswa
pembelajaran
tentang IPA,
sebagian siswa berpendapat bahwa pelajaran IPA kurang diminati dan sulit dipahami, karena siswa hanya mengandalkan hafalan rumus dan konsep saja, siswa lebih banyak
2
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 menerima transfer ilmu dari guru dari pada
-
mencari dan
siswa dengan penerapan praktikum
menemukan sesuatu yang
Untuk meningkatkan hasil belajar
berguna bagi dirinya serta mengembangkan
Kimia
ide-ide
sederhana berbasis bahan alam
serta
ketrampilan yang
mereka
dengan
menggunakan
IPA-
percobaan
butuhkan, selain itu peneliti juga menemukan
-
bahwa
difungsikan
dalam mengantisipasi kemungkinan tidak
untuk kegiatan pembelajaran karena sarana
adanya alat dan bahan praktikum yang
dan prasarana laboratorium kurang memadai.
memadai di sekolah
laboratorium
kurang
Untuk membantu guru IPA SMP
Kegiatan pembelajaran IPA selama ini hanya terbatas,
pada
menghafal
mencatat,
saja,
latihan
dan
siswa
sulit
sehingga
memahami IPA. Salah satu cara untuk mengatasi dengan Kimia
permasalahan
implementasi dengan
sederhana
tersebut
pembelajaran
menggunakan
berbasis
adalah
bahan
IPA
percobaan
alam
untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII
rumusan
masalah
yang
ingin
dipecahkan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut (1) Apakah pembelajaran IPA-Kimia dengan menggunakan percobaan sederhana
berbasis
bahan
alam
dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar IPA siswa? (2) Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran
IPA-Kimia
dengan
menggunakan percobaan sederhana berbasis bahan alam? b.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : c.
a.
Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa dan guru IPA SMP Negeri Muara Batu. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII dimana kelas VII ditetapkan sebagai setting kelas. Sementara itu, guru yang dijadikan subjek penelitian ini
b.
Rumusan Masalah
Adapun
METODELOGI PENELITIAN
adalah guru pengasuh mata pelajaran IPA.
SMPN Muara Batu. a.
B.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan classroom action research (CAR)
atau
penelitian tindakan
kelas (PTK) kolaboratif (kerjasama) dengan melibatkan guru yang mengajar bidang pelajaran yang sama, sehingga peneliti tidak mengganggu
tugas
melaksanakan
pokok
proses
guru
dalam
pembelajarannya.
Dalam pelaksanan tindakan di dalam kelas, maka kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti menjadi hal yang sangat penting. Guru dan peneliti secara bersama menggali
dan
mengkaji
permasalahan-
permasalahan yang timbul didalam kelas.
Desain Penelitian dan Tahapan Penelitian
3
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 Menurut
Kemmis dan Mc Taggart ada
beberapa tahapan dalam penelitian, terdiri
refleksi (Wiriaatmadja,R.
2005:66). Alur
penelitian adalah sebagai berikut :
dari perencanaan, tindakan, pengamatan, pelaksanaan perencanaan
pengamatan
Siklus I refleksi pelaksanaan
perencanaan
Siklus II
pengamatan
refleksi Gambar 1. Alur pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas Model Kemmis dan Mc Taggart Penelitian ini direncanakan terdiri dari dua
menit). 3 jam pelajaran
siklus yaitu siklus I dan siklus II dimana
kegiatan
setiap
kali
pembelajaran digunakan untuk tes akhir
pertemuan.Alokasi waktu setiap pertemuan
siklus. Adapun rincian kegiatan pada setiap
adalah 2 jam pelajaran (80 menit), jadi siklus
siklusnya diuraikan sebagai berikut :
siklusnya
terdiri
dari
dua
pembelajaran
digunakan untuk dan
1
jam
1 membutuhkan waktu 4 jam pertemuan (160
Tahapan penelitian siklus I
lembar observasi aktivitas siswa, angket dan
Kegiatan yang dilakukan pada siklus I antara
soal tes
lain
d.
Menyiapkan
1.
Perencanaan
diperlukan
a.
Menyusun jadwal pertemuan tiap
e.
siklus dan refleksi. b.
Menyusun
pelaksanaan
2.
c.
ini
yang digunakan untuk penelitian, berupa
berdiskusi
tentang
persiapan
penelitian.
pembelajaran (RPP). Menyiapkan pedoman atau instrumen
yang
Mengadakan pertemuan, guru dan
peneliti rencana
sarana/media
Pelaksanaan. Kegiatan dalam tahap adalah
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran sesuai dengan yang telah
4
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 direncanakan
dengan
langkah-langkah
sebagai berikut: a.
kegiatan pembelajaran yang ditunjukkan pada: Kegiatan aktivitas siswa. Kegiatan
Melaksanakan
persiapan
aktivitas
guru
dalam
mengelola
pembelajaran
pembelajaran. Hasil belajar siswa.Data yang
b.
diperoleh
Guru memberikan informasi tujuan
dianalisis
pembelajaraan yang ingin dicapai kepada
dilakukan refleksi.
peserta didik.
4.
c.
Guru
memberi
motivasi
kepada
untuk
kemudian
Refleksi (reflection), pada tahap ini
peneliti bersama dengan guru mengumpulkan
peserta didik
data yang diperoleh kemudian di evaluasi .
d.
Hasil refleksi pada siklus I digunakan sebagai
Guru menyampaikan materi yang
akan disajikan e.
bahan
Guru membagi
kelompok dan
pertimbangan
perencanaan
pembelajaran sklus berikutnya
memberikan instruksi cara kerja kelompok f. kepada
Peneliti membagikan LKS praktikum masing-masing
kelompok
untuk
Tahapan penelitian siklus II Berdasarkan
hasil
tindakan
yang
telah
dapat diselesaikan dan didiskusikan dalam
dianalisis kemudian disusun rekomendasi dan
kelompok
saran-saran untuk penelitian selanjutnya yang
g.
Peneliti
mengamati
meminta dan
siswa
untuk
dipandang belum tuntas. Rencana tindakan
menuliskan
hasil
siklus II dimaksudkan sebagai hasil refleksi
pengamatannya kedalam LKS praktikum
dan
h.
pembelajaran pada siklus I, tahapan tindakan
Guru bersama peneliti membimbing
setiap kelompok secara proporsional Siswa membuat laporan sementara
j.
Guru, peneliti dan siswa membuat
kesimpulan berdasarkan hasil percobaan Observasi (Pengamatan) dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dan dilakukan
dengan
menggunakan
terhadap
pelaksanaan
siklus II mengikuti tahapan-tahapan siklus I
i.
3.
perbaikan
lembar
observasi yang telah dipersiapkan. Observasi yang dilakukan adalah pengamatan terhadap kegiatan guru dan pengamatan terhadap kegiatan siswa. Peneliti telah menyiapkan lembar observasi sebelumnya. Dari hasil
d.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah 1. proses
Observasi, kegiatan
dilakukan
pada
belajar
saat
mengajar
berlangsung. Observasi adalah untuk melihat aktivitas guru dan siswa, untuk mengukur atau
menilai
hasil
dan
proses
belajar
misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu
observasi kemudian dilakukan analisis proses
5
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 mengajar,
kegiatan
diskusi
siswa
dan
4.
Tes, digunakan untuk mengetahui
partisipasi siswa
nilai siswa setelah pembelajaran Tes sebagai
2.
Dokumentasi, diperoleh dari hasil
alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan
quis
siswa,
daftar
yang diberikan kepada siswa untuk mendapat
kelompok siswa, lembar observasi dan foto-
jawaban dari siswa dalam bentuk tulisan (tes
foto selama proses pembelajaran
tertulis),
3.
melakukan tes ini adalah berupa tes lembar
catatan
lapangan,
Angket, dalam penelitian ini, peneliti
menyebar
angket
kepada
siswa
yang
berisikan tentang minat siswa terhadap
Alat
yangdigunakan
untuk
evaluasi individu dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
pembelajaran yang telah dilakukan pembelajaran C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
didalam
kelas.
Peneliti
melakukan wawancara kepada guru, siswa dan kepala sekolah, hasil wawancara tersebut
1.
Observasi Awal
sebagai
Gambaran awal subjek penelitian diperoleh setelah
peneliti
kesekolah,
melakukan
untuk
kunjungan
melihat
proses
berikut
:
Hasil
belajar
siswa
diperoleh dari data hasil belajar pada pelajaran IPA sebelumnya, seperti yang terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel.1.Tabel belajar siswa pada mata pelajaran IPA No
Kategori penilaian
Hasil belajar kognitif
1
Nilai terendah
46
2
Nilai tertinggi
65
3
Nilai rata-rata
51,4
4
Persentase ketuntasan belajar
23,81 %
klasikal
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui
mata pelajaran IPA kimia, menunjukkan
bahwa sebelum mendapatkan pembelajaran
bahwa srategi yang digunakan guru kurang
dengan metode praktikum, ketuntasan hasil
tepat. Dalam hal ini peneliti berinisiatif
belajar IPA masih jauh dibawah ketuntasan
menggunakan metode praktikum, agar siswa
hasil belajar yang diharapkan yaitu 70%.
lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Rendahnya hasil belajar peserta didik pada 2.
Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan di SMPN 2
Muara
Batu
dimana
penelitian
ini
6
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 dirancang dalam dua siklus yaitu siklus I dan
b.
Pelaksanaan
siklus II, pada masing masing siklus terdiri
Pokok bahasan perubahan materi
dari perncanaan, pelaksanaan, observasi dan
dan pemisahan campuran
refleksi. Sedangkan pokok bahasan yang di
Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan pada
praktekkan terdiri dari tiga pokok bahasan
hari selasa tanggal 3 maret dengan pokok
yaitu : (1) perubahan materi dan pemisahan
bahasan
campuran, (2) unsur, senyawa dan campuran
campuran. sebelum pelaksanaan siklus 1
(3) rekasi kimia
dimulai, peneliti bersama guru mengecek alat
perubahan materi dan pemisahan
dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan Siklus I a.
yang akan dilakukan. Adapun kegiatan yang Perencanaan
akan dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala
berikut :
sesuatu yang diperlukan untuk menunjang
-
proses penelitian, diantaranya:
mengabsen siswa
-
Membuat daftar nama peserta didik
-
-
Menentukan pokok bahasan yang
apersepsi dan prasyarat pengetahuan
akan diajarkan -
Menyusun
rencana
program
Guru
Guru
membuka
pelajaran
menyampaikan
dan
motivasi,
-
Guru menyampaikan tujuan pelajaran
-
Guru memberi soal mengenai materi
pembelajaran (RPP)
tersebut
-
Membuat soal evaluasi siklus 1
menjawabnya
-
membuat kunci jawaban evaluasi
Pertemuan pada siklus 1 dilanjutkan pada
dan
siswa
diminta
untuk
hari jum’at tanggal 6 maret, adapun kegiatan
siklus 1 -
membuat lembar penilaian afektif
yang dilakukan antara lain sebagai berikut
-
membuat
-
lembar
penilain
Guru
mengkodisikan
melalui
-
mengabsen siswa, menyampaikan apersepsi
memberi
salam,
dan menjelaskan tentang materi praktikum
didik -
:
kelas
psikomotorik membuat lembar observasi peserta
kegiatan
fisik
menyiapkan
alat
dan
bahan
praktikum -
menyiapkan lembar kerja (LKS)
-
membagi kelompok siswa
-
menyiapkan pendokumentasian
yang akan dilaksanakan -
Guru menjelaskan langkah-langkah
praktikum kepada siswa -
Guru
meminta
siswa
untuk
bergabung dengan kelompok praktikum, sesuai dengan daftar yang telah tersediakan
7
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 -
Peneliti membagikan LKS praktikum
-
Guru memberi soal mengenai materi
kepada masing-masing kelompok
tersebut
-
menjawabnya
Peneliti meminta siswa melakukan
dan
siswa
diminta
untuk
praktikum sesuai dengan petunjuk dalam
Pertemuan pada siklus 1 dilanjutkan pada
LKS
hari jum’at tanggal 20
dan
Peneliti meminta siswa mengamati menuliskan
hasil
pengamatannya
-
Guru
dan
kegiatan yang dilakukan antara lain sebagai berikut -
kedalam LKS praktikum peneliti
membimbing
maret, adapun
Guru
melalui
mengkodisikan
kegiatan
:
fisik
memberi
kelas salam,
setiap kelompok secara proporsional
mengabsen siswa, menyampaikan apersepsi
-
Siswa membuat laporan sementara
dan menjelaskan tentang materi praktikum
-
Siswa, peneliti dan guru membuat
kesimpulan berdasarkan percobaan -
Pada akhir pembelajaran diadakan
tes siklus 1
yang akan dilaksanakan -
Guru menjelaskan langkah-langkah
praktikum kepada siswa -
Guru
meminta
siswa
untuk
bergabung dengan kelompok praktikum,
sesuai dengan daftar yang telah tersediakan
Unsur, senyawa dan campuran
Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan pada
-
hari selasa tanggal 17 maret dengan pokok
kepada masing-masing kelompok
bahasan
unsur, senyawa dan campuran.
sebelum pelaksanaan siklus
1 dimulai,
-
Peneliti membagikan LKS praktikum
Peneliti meminta siswa melakukan
praktikum sesuai dengan petunjuk dalam
peneliti bersama guru mengecek alat dan
LKS
bahan yang diperlukan dalam kegiatan yang
-
akan dilakukan. Adapun kegiatan yang akan
dan
dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai
kedalam LKS praktikum
berikut :
-
-
Guru
membuka
pelajaran
dan
mengabsen siswa -
Guru
menyampaikan
motivasi,
Peneliti meminta siswa mengamati menuliskan
Guru
dan
hasil
peneliti
pengamatannya
membimbing
setiap kelompok secara proporsional -
Siswa membuat laporan sementara
-
Siswa , peneliti dan guru membuat
apersepsi dan prasyarat pengetahuan
kesimpulan berdasarkan percobaan
-
-
Guru menyampaikan tujuan pelajaran
Pada akhir pembelajaran diadakan
tes siklus 1 -
8
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32
dan menjelaskan tentang materi praktikum
Reaksi kimia
Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan pada
yang akan dilaksanakan
hari selasa tanggal 31 maret dengan pokok
-
bahasan reaksi kimia. sebelum pelaksanaan
praktikum kepada siswa
siklus 1 dimulai, peneliti bersama guru
-
mengecek alat dan bahan yang diperlukan
bergabung dengan kelompok praktikum,
dalam kegiatan yang akan dilakukan. Adapun
sesuai dengan daftar yang telah tersediakan
kegiatan yang akan dilakukan pada siklus 1
-
adalah sebagai berikut :
kepada masing-masing kelompok
-
Guru
membuka
pelajaran
dan
mengabsen siswa -
Guru
Guru menjelaskan langkah-langkah
Guru
meminta
menyampaikan
Peneliti membagikan LKS praktikum
-
Peneliti meminta siswa melakukan
motivasi,
LKS -
Peneliti meminta siswa mengamati
-
Guru menyampaikan tujuan pelajaran
dan
-
Guru memberi soal mengenai materi
kedalam LKS praktikum
dan
untuk
praktikum sesuai dengan petunjuk dalam
apersepsi dan prasyarat pengetahuan
tersebut
siswa
siswa
diminta
untuk
menuliskan
-
Guru
dan
hasil
peneliti
pengamatannya
membimbing
menjawabnya
setiap kelompok secara proporsional
Pertemuan pada siklus 1 dilanjutkan pada
-
Siswa membuat laporan sementara
hari sabtu tanggal 4 april, adapun kegiatan
-
Siswa, peneliti dan guru membuat
yang dilakukan antara lain sebagai berikut : melalui
Guru
mengkodisikan
kegiatan
:
fisik
memberi
kelas salam,
kesimpulan berdasarkan percobaan tes
Pada akhir pembelajaran diadakan siklus
1
mengabsen siswa, menyampaikan apersepsi c.
Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan pada aspek kognitif
siswa,
afektif
siswa
dan
psikomotorik siswa sebagai berikut :
Aspek kognitif siswa
Pada pokok bahasan : perubahan materi dan pemisahan campuran
Pada tahap ini dilakukan pengamatan kognitif siswa yang diambil dari tes evaluasi siswa pada akhir pembelajaran siklus 1, dari tes yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
9
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 Tabel. 2 Hasil Tes Kognitif Siswa Siklus 1, pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran No Keterangan Siklus 1 1
Nilai tertinggi
75
2
Nilai terendah
57
3
Nilai rata-rata
67,6
4
Persentase ketuntasan
42,85%
Dari data hasil tes siswa pada siklus 1 pada pokok
bahasan
perubahan
materi
dan
pemisahan campuran, dimana nilai rata-rata kelas meningkat dari 51,4 menjadi 67,6 dan ketuntasan belajar meningkat dari 23,81 % menjadi 42,85 %. Penelitian siklus 1 ini belum
mencapai
ditetapkan
yaitu
dengan 70
%,
KKM maka
yang
Pada pokok bahasan: Unsur, senyawa dan campuran Pada tahap ini dilakukan pengamatan kognitif siswa yang diambil dari tes evaluasi siswa pada akhir pembelajaran siklus 1, dari tes yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
proses
pembelajaran ini dilanjutkan ke siklus 2
No
Tabel 3 Hasil Tes Kognitif Siswa Siklus 1, pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran Keterangan Siklus 1
1
Nilai tertinggi
77
2
Nilai terendah
58
3
Nilai rata-rata
67,14
4
Persentase ketuntasan
42,85
Dari data hasil tes siswa pada siklus 1 pokok
maka proses pembelajaran ini dilanjutkan ke
bahasan unsur, senyawa dan campuran,
siklus 2
didapat nilai rata-rata kelas meningkat dari
-
51,4 menjadi 67,14 dan ketuntasan belajar
Pada tahap ini dilakukan pengamatan kognitif
meningkat dari 23,81 % menjadi 42,85 %.
siswa yang diambil dari tes evaluasi siswa
Penelitian siklus 1 ini belum mencapai
pada akhir pembelajaran siklus 1, dari tes
dengan KKM yang ditetapkan yaitu 70 %,
yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai
Pada pokok bahasan Reaksi kimia
berikut :
10
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 Tabel 4 Hasil Tes Kognitif Siswa Siklus 1, pokok bahasan Reaksi kimia Keterangan Siklus 1
No 1
Nilai tertinggi
70
2
Nilai terendah
65
3
Nilai rata-rata
67,14
4
Persentase ketuntasan
38,1
Dari data hasil tes siswa pada siklus 1 nilai rata-rata kelas meningkat dari 51,4 menjadi
Pada pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran
67,14 dan ketuntasan belajar meningkat dari
Pengamatan afektif siswa diambil dari lembar
23,81 % menjadi 38,1 %. Penelitian siklus 1
observasi penilaian sikap dan kedisiplinan
ini belum mencapai dengan KKM yang
siswa pada saat pembelajaran pada siklus 1.
ditetapkan
Hasil pengamatan aspek afektif siswa pada
yaitu
70
%,
maka
proses
pembelajaran ini dilanjutkan ke siklus 2
siklus 1 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Aspek afektif siswa Tabel 5 Hasil Pengamatan Aspek Afektif Siswa Siklus 1 pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran Aspek afektif siswa siklus 1 NO Kategori penilaian ∑ siswa 1
Sangat baik
0 siswa
2
Baik
1 siswa
3
Cukup
19 siswa
4
Kurang
1 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
60 %
Kategori
Cukup
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 1
sangat baik berjumlah 0 siswa, kategori baik
diperoleh hasil sebesar 60 % dengan kategori
berjumlah 1 siswa, kategori cukup berjumlah
cukup.
yang
19 siswa, kategori kurang berjumlah 1 siswa,
mendapatkan hasil belajar dengan kategori
kategori sangat kurang berjumlah 0 siswa.
Dengan
rincian
siswa
11
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat
praktikum siswa kurang serius (2) Kerjasama
siswa melakukan kegiatan praktikum terdapat
dalam kelompok sangat baik, tetapi ada
kekurangan
kelompok tertentu yang masih kurang dalam
diantaranya: (1) Siswa masih kurang disiplin
bekerjasama (3) Diskusi berjalan kurang
dalam melaksanakan kegiatan praktikum, hal
efektif karena tidak semua anggota kelompok
ini terlihat pada saat siswa melakukan
mau menghargai pendapat orang lain
- Pada pokok bahasan Unsur, senyawa dan campuran Tabel. 6. Hasil Pengamatan Aspek Afektif Siswa Siklus 1 pokok bahasan Unsur, senyawa dan campuran Aspek afektif siswa siklus 1 NO Kategori penilaian ∑ siswa 1
Sangat baik
0 siswa
2
Baik
0 siswa
3
Cukup
21 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
60,2 %
Kategori
Cukup
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 1
kekurangan diantaranya: (1) Siswa masih
diperoleh hasil sebesar 60,2 % dengan
kurang disiplin dalam melaksanakan kegiatan
kategori cukup. Dengan rincian siswa yang
praktikum, hal ini terlihat pada saat siswa
mendapatkan hasil belajar dengan kategori
melakukan praktikum siswa kurang serius (2)
sangat baik berjumlah 0 siswa, kategori baik
Kerjasama dalam kelompok sangat baik,
berjumlah 0 siswa, kategori cukup berjumlah
tetapi ada kelompok tertentu yang masih
21 siswa, kategori kurang berjumlah 0 siswa,
kurang dalam bekerjasama (3) Diskusi
kategori sangat kurang berjumlah 0 siswa.
berjalan kurang efektif karena tidak semua
Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat
anggota kelompok mau menghargai pendapat
siswa melakukan kegiatan praktikum terdapat
orang lain.
12
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32
- Pada pokok bahasan : Reaksi kimia Tabel 7 Hasil Pengamatan Aspek Afektif Siswa Siklus 1, pokok bahasan Reaksi kimia Aspek afektif siswa NO
siklus 1
Kategori penilaian
∑ siswa 1
Sangat baik
0 siswa
2
Baik
0 siswa
3
Cukup
21 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
61,8 %
Kategori
Cukup
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 1
berjalan kurang efektif karena tidak semua
diperoleh hasil sebesar 61,8 % dengan
anggota kelompok mau menghargai pendapat
kategori cukup. Dengan rincian siswa yang
orang lain
mendapatkan hasil belajar dengan kategori
sangat baik berjumlah 0 siswa, kategori baik
Data pengamatan aspek psikomotorik siswa
berjumlah 0 siswa, kategori cukup berjumlah
diambil dari lembar observasi kinerja dan
21 siswa, kategori kurang berjumlah 0 siswa,
aktivitas siswa pada saat pembelajaran pada
kategori sangat kurang berjumlah 0 siswa.
siklus 1.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat siswa melakukan kegiatan praktikum terdapat
Pokok bahasa perubahan materi dan pemisahan campuran
kekurangan diantaranya: (1) Siswa masih
Jenis percobaan yang dilakukan pada pokok
kurang disiplin dalam melaksanakan kegiatan
bahasan ini adalah perubahan zat, sublimasi,
praktikum, hal ini terlihat pada saat siswa
kromatografi, filtrasi, destilasi. Pada aspek
melakukan praktikum siswa kurang serius (2)
melakukan
Kerjasama dalam kelompok sangat baik,
melakukan percobaan sesuai dengan cara
tetapi ada kelompok tertentu yang masih
kerja di LKS praktikum. Setelah siswa
kurang dalam bekerjasama (3) Diskusi
melakukan
Aspek psikomotorik siswa
percobaan
percobaan,
ini
siswa
kemudian
telah
siswa
13
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 merapikan kembali alat dan bahan yang telah
praktikum. Berdasarkan hasil analisis lembar
digunakan dalam kegiatan praktikum, setelah
observasi aktivitas psikomotorik diperoleh
itu siswa berdiskusi dengan kelompoknya
hasil sebagai berikut :
untuk membuat laporan hasil akhir dari pada Tabel 8 Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Siswa Siklus 1 Pokok bahasa perubahan materi dan pemisahan campuran
1
Sangat terampil
Aspek psikomotorik siswa siklus 1 ∑ siswa 1 siswa
2
Terampil
13 siswa
3
Cukup
7 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
No
Kategori penilaian
Rata-rata
21 siswa
Persentase
57,14 %
Kategori
Cukup
Berdasarkan tabel analisis menunjukkan
mengamati praktikum yang dilaksanakan.
persentas rata-rata keberhasilan 57,15 %
Hasil pada siklus 1 dapat dibuat acuan untuk
dengan
Berdasarkan
lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam
saat
merangkai alat dan bahan serta meningkatkan
kategori
pengamatan
cukup.
peneliti
pada
siswa
melakukan kegiatan pembelajaran masih
kegiatan diskusi siswa pada siklus 2.
terdapat kekurangan yaitu : siswa belum
-
terampil
dan campuran
merangkai
(percobaan),
peralatan praktikum
siswa
berani
Jenis percobaan yang dilakukan pada pokok
menyampaikan pendapat dan masih malu
bahasan ini adalah campuran homogen dan
bertanya. Hal ini dikarenakan siswa belum
heterogen. Pada aspek melakukan percobaan
terbiasa
yang
ini siswa telah melakukan percobaan sesuai
kalaupun
dengan cara kerja di LKS praktikum. Setelah
dilakukan pembelajaran dengan praktikum,
siswa melakukan percobaan, kemudian siswa
biasanya
alat
merapikan kembali alat dan bahan yang telah
hanya
digunakan dalam kegiatan praktikum, setelah
dengan
menggunakan
guru
belum
Pokok bahasan unsur, senyawa
pembelajaran
praktikum
yang
percobaan.sedangkan
dan
merangkai siswa
14
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 itu siswa berdiskusi dengan kelompoknya
observasi aktivitas psikomotorik diperoleh
untuk membuat laporan hasil akhir dari pada
hasil sebagai berikut :
praktikum. Berdasarkan hasil analisis lembar
NO
Tabel 9 Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Siswa Siklus 1, Pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran Aspek psikomotorik siswa siklus 1 Kategori penilaian ∑ siswa
1
Sangat terampil
1 siswa
2
Terampil
9 siswa
3
Cukup
11 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
54 %
Kategori
Cukup
Berdasarkan tabel analisis menunjukkan
merangkai alat dan bahan serta meningkatkan
persentas rata-rata keberhasilan 54 % dengan
kegiatan diskusi siswa pada siklus 2.
kategori cukup. Berdasarkan pengamatan
-
peneliti pada saat siswa melakukan kegiatan
Jenis percobaan yang dilakukan pada pokok
pembelajaran masih terdapat kekurangan
bahasan ini adalah pembentukan gas, reaksi
yaitu : siswa belum terampil merangkai
batu kapur dengan air. Pada aspek melakukan
peralatan
percobaan
praktikum
(percobaan),
siswa
Pokok bahasan reaksi kimia
ini
siswa
telah
melakukan
belum berani menyampaikan pendapat dan
percobaan sesuai dengan cara kerja di LKS
masih malu bertanya. Hal ini dikarenakan
praktikum.
Setelah
siswa belum terbiasa dengan pembelajaran
percobaan,
kemudian
yang menggunakan praktikum dan kalaupun
kembali alat dan bahan yang telah digunakan
dilakukan pembelajaran dengan praktikum,
dalam kegiatan praktikum, setelah itu siswa
biasanya
berdiskusi
guru
yang
percobaan.sedangkan
merangkai siswa
alat
dengan
siswa siswa
melakukan merapikan
kelompoknya
untuk
hanya
membuat laporan hasil akhir dari pada
mengamati praktikum yang dilaksanakan.
praktikum. Berdasarkan hasil analisis lembar
Hasil pada siklus 1 dapat dibuat acuan untuk
observasi aktivitas psikomotorik diperoleh
lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam
hasil
sebagai
berikut
15
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 Tabel. 10 Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Siswa Siklus 1 Pokok bahasan reaksi kimia Aspek psikomotorik siswa siklus 1 NO Kategori penilaian ∑ siswa 1
Sangat terampil
1 siswa
2
Terampil
11 siswa
3
Cukup
9 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
55,9 %
Kategori
Cukup
Berdasarkan tabel analisis menunjukkan persentas rata-rata keberhasilan 55,9 %
d.
dengan
Berdasarkan
Refleksi dilakukan Berdasarkan pada analisis
saat
hasil belajar siswa yang
kategori
pengamatan
cukup.
peneliti
pada
siswa
Refleksi
berupa lembar
melakukan kegiatan pembelajaran masih
pengamatan aktivitas siswa dan tes kognitif
terdapat kekurangan yaitu : siswa belum
siswa siklus 1 pada praktikum dengan pokok
terampil
bahasan perubahan materi dan pemisahan
merangkai
(percobaan),
peralatan praktikum
siswa
berani
campuran, pokok bahasan unsur senyawa dan
menyampaikan pendapat dan masih malu
campuran, pokok bahasan reaksi kimia.
bertanya. Hal ini dikarenakan siswa belum
Untuk
terbiasa
yang
perubahan materi dan pemisahan campuran
kalaupun
nilai rata-rata kelas meningkat dari 51,4
dengan
menggunakan
belum
pembelajaran
praktikum
dan
aspek
biasanya
alat
meningkat dari 23,81 % menjadi 42,85 %,
hanya
pada pokok bahasan unsur, senyawa dan
mengamati praktikum yang dilaksanakan.
campuran nilai rata-rata kelas meningkat dari
Hasil pada siklus 1 dapat dibuat acuan untuk
51,4 menjadi 67,14 dan ketuntasan belajar
lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam
meningkat dari 23,81 % menjadi 42,85 %,
merangkai alat dan bahan serta meningkatkan
sedangkan pokok bahasan reaksi kimia nilai
kegiatan diskusi siswa pada siklus 2.
rata-rata kelas meningkat dari 51,4 menjadi
percobaan.sedangkan
merangkai siswa
ketuntasan
bahasan
menjadi
yang
dan
pokok
dilakukan pembelajaran dengan praktikum, guru
67,6
kognitif,
belajar
16
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 67,14 dan ketuntasan belajar meningkat dari
-
23,81 % menjadi 38,1 %. Untuk aspek
kegiatan pembelajaran
afektif, pokok bahasan perubahan materi dan
-
pemisahan campuran tingkat keberhasilan
dan mengemukakan pendapat
sebesar 60 % dengan kategori cukup, pada
-
pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran
kegiatan praktikum, hanya ada satu atau dua
tingkat keberhasilan 60,2 % dengan kategori
orang yang aktif
cukup, sedangkan pada pokok bahasan reaksi
-
kimia tingkat keberhasilan 61,8 % dengan kategori cukup. Untuk aspek psikomotorik, pokok
bahasan
perubahan
materi
siswa 57,15 % dengan kategori cukup, pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran tingkat keberhasilan siswa 54 % dengan kategori cukup, untuk pokok bahasan reaksi kimia tingkat keberhasilan siswa sebesar 55,9 % dengan kategori cukup. Secara umum aktivitas pada siklus 1 sudah mengalami kenaikan dan hasil belajar juga mengalami peningkatan tetapi masih belum sesuai yang
diharapkan.
Langkah
selanjutnya peneliti melakukan analisa dan melakukan
diskusi
dengan
guru
untuk
mengetahui kekurangan tindakan pada siklus 1
serta
menyusun
melakukan
perbaikan
perencanaan pada
untuk
siklus
2
diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Adapun kekurangan-kekurangan yang terlihat dalam pengamatan selama siswa melakukan percobaan yaitu : -
Siswa
belum
terampil
merangkai alat dan bahan percobaan
Siswa belum berani untuk bertanya
Siswa kurang berpartisipasi dalam
Diskusi kelompok kurang efektif
karena tidak semua anggota kelompok dapat menghargai pendapat siswa lain
dan
pemisahan campuran tingkat keberhasilan
dengan
Siswa masih belum aktif dalam
dalam
Siklus II Pelaksanaan
siklus
2
dilakukan
untuk
memperbaiki dari hasil refleksi siklus 1. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus 2 adalah sebagai berikut : a.
Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dilakukan dengan mempersiapkan
segala
sesuatu
yang
diperlukan pada proses praktikum, antara lain -
Guru dan peneliti secara kolaboratif
merencanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran praktikum -
Merancang materi kelanjutan dari
siklus 1 -
Menyiapkan perangkat pembelajaran
(RPP) -
Menyiapkan
lembar
kerja
siswa
(LKS) -
Menyiapkan alat dan bahan untuk
praktikum -
Membuat lembar observasi aspek
afektif dan psikomotorik
17
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 -
Membuat soal evaluasi pembelajaran
petunjuk dalam LKS tersebut
siklus 2 -
meminta siswa melakukan praktikum sesuai
Membuat
kunci
jawaban
soal
-
Peneliti
meminta
untuk
menuliskan
hasil
evaluasi siklus 2
mengamati
-
pengamatannya kedalam LKS
Membuat kisi-kisi angket tanggapan
-
siswa
dan
siswa
Guru dan peneliti membimbing siswa
dalam melakukan praktikum b.
Pelaksanaan
-
Siswa membuat laporan sementara
Pokok bahasan perubahan materi
-
Pada akhir pembelajaran dilakukan
dan pemisahan campuran
tes akhir siklus
Pelaksanaan tindakan siklus 2
dilakukan
Pertemuan pada siklus 2 dilanjutkan pada
pada hari selasa tanggal 10 maret dengan
hari jum’at tanggal 13 maret, adapun
pokok bahasan
kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
perubahan materi dan
pemisahan campuran.sebelum pelaksanaan
-
siklus 2 dimulai, peneliti bersama guru
melalui kegiatan, memberi salam, mengabsen
mengecek alat dan bahan yang diperlukan
siswa,
dalam kegiatan yang akan dilakukan. Adapun
menjelaskan
kegiatan yang akan dilakukan pada siklus 2
dilakukan
adalah sebagai berikut :
-
-
Guru
menyampaikan
Guru
singkat
pembelajaran
dan yang
Guru memberikan lembar angket
tanggapan siswa terhadap metode praktikum
apersepsi
tujuan
-
dan
Guru menjelaskan cara pengisian
angket menjelaskan
pembelajaran
-
Guru meminta siswa mengisi angket
sesuai dengan fakta
Guru menjelaskan materi secara dan
menjelaskan
tujuan
dari
percobaan yang akan dilakukan -
tentang
apersepsi,
kelas,
dengan metode praktikum kepada siswa -
menyampaikan
mengkondisikan
pembelajaran -
Guru mengkondisikan fisik kelas
Guru
meminta
siswa
Pokok bahasan unsur, senyawa
dan campuran untuk
Pelaksanaan tindakan siklus 2
dilakukan
bergabung dengan kelompok praktikum yang
pada hari selasa tanggal 24 maret dengan
telah ditentukan
pokok
-
campuran. sebelum pelaksanaan
kepada
Peneliti membagikan LKS praktikum masing-masing
kelompokPeneliti
bahasan
unsur,
senyawa
dan
siklus 2
dimulai, peneliti bersama guru mengecek alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan
18
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 yang akan dilakukan. Adapun kegiatan yang
menjelaskan
akan dilakukan pada siklus 2 adalah sebagai
dilakukan
berikut :
-
-
Guru
menyampaikan
Guru
singkat
Guru memberikan lembar angket
tanggapan siswa terhadap metode praktikum
apersepsi
tujuan
-
dan
Guru menjelaskan cara pengisian
angket menjelaskan
pembelajaran
-
Guru meminta siswa mengisi angket
sesuai dengan fakta
Guru menjelaskan materi secara dan
menjelaskan
tujuan
dari
percobaan yang akan dilakukan -
yang
kelas,
dengan metode praktikum kepada siswa -
pembelajaran
mengkondisikan
pembelajaran -
tentang
Guru
meminta
siswa
Pokok bahasan reaksi kimia
Pelaksanaan tindakan siklus 2 untuk
pada hari selasa tanggal 7
dilakukan
April dengan
bergabung dengan kelompok praktikum yang
pokok bahasan
telah ditentukan
pelaksanaan
-
bersama guru mengecek alat dan bahan yang
Peneliti membagikan LKS praktikum
reaksi kimia .sebelum
siklus
dimulai,
diperlukan
-
Peneliti meminta siswa melakukan
dilakukan. Adapun kegiatan yang akan
praktikum sesuai petunjuk dalam LKS
dilakukan pada siklus 2 adalah sebagai
tersebut
berikut : Peneliti
mengamati
meminta dan
siswa
untuk
menuliskan
hasil
Guru
menyampaikan
yang
akan
mengkondisikan
kelas,
apersepsi
tujuan
dan
pembelajaran
pengamatannya kedalam LKS -
-
kegiatan
peneliti
kepada masing-masing kelompok
-
dalam
2
Guru dan peneliti membimbing siswa
-
Guru
menjelaskan
pembelajaran
dengan metode praktikum kepada siswa
dalam melakukan praktikum -
Siswa membuat laporan sementara
-
Pada akhir pembelajaran dilakukan
singkat
Guru menjelaskan materi secara dan
menjelaskan
tujuan
dari
percobaan yang akan dilakukan
tes akhir siklus Pertemuan pada siklus 2 dilanjutkan pada
-
hari jum’at tanggal 27 maret, adapun
bergabung dengan kelompok praktikum yang
kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
telah ditentukan
-
Guru mengkondisikan fisik kelas
melalui kegiatan, memberi salam, mengabsen siswa,
menyampaikan
apersepsi,
-
Guru
meminta
siswa
untuk
Peneliti membagikan LKS praktikum
kepada masing-masing kelompok
dan
19
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 -
Peneliti meminta siswa melakukan
-
Guru memberikan lembar angket
praktikum sesuai petunjuk dalam LKS
tanggapan siswa terhadap metode praktikum
tersebut
-
-
Peneliti
mengamati
meminta dan
siswa
untuk
menuliskan
hasil
pengamatannya kedalam LKS -
Guru menjelaskan cara pengisian
angket -
Guru meminta siswa mengisi angket
sesuai dengan fakta
Guru dan peneliti membimbing siswa
dalam melakukan praktikum
c.
-
Siswa membuat laporan sementara
Pada tahap pengamatan dilakukan tes akhir
-
Pada akhir pembelajaran dilakukan
belajar siklus 2, aktivitas siswa (ranah
Pengamatan
tes akhir siklus
psikomotorik) penilaian sikap (afektif) dan
Pertemuan pada siklus 2 dilanjutkan pada
angket tanggapan siswa, dari pengamatan
hari jum’at tanggal 10 April, adapun kegiatan
siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut :
yang dilakukan sebagai berikut :
-
Pada pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran
Guru mengkondisikan fisik kelas
melalui kegiatan, memberi salam, mengabsen siswa,
menyampaikan
menjelaskan
tentang
apersepsi,
pembelajaran
Pengamatan aspek kognitif
dan
Data pengamatan kognitif siswa diambil dari
yang
tes evaluasi siswa pada akhir pembelajaran siklus 2, dari tes yang telah dilakukan
dilakukan
diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel. 11 Hasil Aspek Kognitif Siswa Siklus 2 pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran No
Keterangan
Siklus 2
1
Nilai tertinggi
90
2
Nilai terendah
67
3
Nilai rata-rata
79,86
4
Persentase ketuntasan
90,45 %
Hasil belajar Siswa meningkat dan telah
sebesar 47,6% yaitu dari 42,85 % pada siklus
mencapai ketuntasan belajar yaitu 90,45 %
1 menjadi 90,45% pada siklus 2.
serta
-
telah
ditetapkan belajar
memenuhi dalam
pada
indikator
penelitian,
aspek
kognitif
yang
ketuntasan
Pada
pokok
bahasan
unsur,
senyawa dan campuran
meningkat
20
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 Data pengamatan kognitif siswa diambil dari
siklus 2, dari tes yang telah dilakukan
tes evaluasi siswa pada akhir pembelajaran
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 12. Hasil Aspek Kognitif Siswa Siklus 2 pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran No
Keterangan
Siklus 2
1
Nilai tertinggi
90
2
Nilai terendah
69
3
Nilai rata-rata
70
4
Persentase ketuntasan
95.24 %
Hasil belajar Siswa meningkat dan telah mencapai ketuntasan belajar yaitu 95,24 %
-
serta
yang
Data pengamatan kognitif siswa diambil dari
ketuntasan
tes evaluasi siswa pada akhir pembelajaran
meningkat
siklus 2, dari tes yang telah dilakukan
telah
ditetapkan belajar
memenuhi dalam
pada
indikator
penelitian,
aspek
kognitif
sebesar 52,39 % yaitu dari 42,85 % pada
Pada pokok bahasan reaksi kimia
diperoleh hasil sebagai berikut :
siklus 1 menjadi 95,24 % pada siklus 2. Tabel 13. Hasil Aspek Kognitif Siswa Siklus 2 pokok bahasan reaksi kimia No
Keterangan
Siklus 2
1
Nilai tertinggi
90
2
Nilai terendah
70
3
Nilai rata-rata
79,33
4
Persentase ketuntasan
95,23 %
Hasil belajar Siswa meningkat dan telah
sebesar 57,13 % yaitu dari 38,1 % pada
mencapai ketuntasan belajar yaitu 95,23 %
siklus 1 menjadi 95,23 % pada siklus 2.
serta
telah
ditetapkan belajar
memenuhi dalam
pada
indikator
penelitian,
aspek
kognitif
yang
ketuntasan
Pengamatan aspek afektif
meningkat
21
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 Data pengamatan aspek afektif siswa diambil
lembaran observasi aktivitas afektif diperoleh
dari lembar observasi penilaian sikap dan
hasil sebagai berikut
kedisiplinan siswa pada saat pembelajaran
-
pada siklus 2, berdasarkan analisis hasil
dan pemisahan campuran
Pokok bahasan perubahan materi
Tabel 14 Hasil Pengamatan Aspek Afektif Siswa Siklus 2 Pokok bahasan perubahan materi dan pemisahan campuran NO
Aspek afektif siswa siklus 1
Kategori penilaian
∑ siswa
1
Sangat baik
6 siswa
2
Baik
15 siswa
3
Cukup
0 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
82,86 %
Kategori
Baik
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 2
pembelajaran dengan metode praktikum dari
diperoleh hasil sebesar 82,86 % dengan
sklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 22,86
kategori baik . Dengan rincian siswa yang
%. Dimana hasil yang terlihat bahwa siswa
mendapatkan hasil belajar dengan kategori
sudah mengikuti pelajaran dengan tertip,
sangat baik berjumlah 6 siswa, kategori baik
siswa sudah bisa bekerja sama, siswa sudah
berjumlah
15
bisa menghargai pendapat orang lain.
berjumlah
0
siswa, siswa,
kategori kategori
cukup kurang
berjumlah 0 siswa, kategori sangat kurang
-
berjumlah 0 siswa. dengan demikian kegiatan
dan campuran
NO
Pokok bahasan unsur, senyawa
Tabel 15 Hasil Pengamatan Aspek Afektif Siswa Siklus 2 Pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran Aspek afektif siswa siklus 1 Kategori penilaian ∑ siswa
1
Sangat baik
1 siswa
2
Baik
20 siswa
22
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 3
Cukup
0 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
80,1 %
Kategori
Baik
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 2
berjumlah
diperoleh hasil sebesar 80,1 % dengan
berjumlah 0 siswa, kategori sangat kurang
kategori baik . Dengan rincian siswa yang
berjumlah 0 siswa. dengan demikian kegiatan
mendapatkan hasil belajar dengan kategori
pembelajaran dengan metode praktikum dari
sangat baik berjumlah 1 siswa, kategori baik
sklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 19,9 %.
berjumlah
-
20
siswa,
kategori
cukup
0
siswa,
kategori
kurang
Pokok bahasan reaksi kimia
Tabel 16 Hasil Pengamatan Aspek Afektif Siswa Siklus 2 Pokok bahasan reaksi kimia Aspek afektif siswa siklus 1 Kategori penilaian ∑ siswa
No 1
Sangat baik
2 siswa
2
Baik
19 siswa
3
Cukup
0 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
79,43 %
Kategori
Baik
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 2
berjumlah 0 siswa, kategori sangat kurang
diperoleh hasil sebesar 79,43 % dengan
berjumlah 0 siswa. dengan demikian kegiatan
kategori baik . Dengan rincian siswa yang
pembelajaran dengan metode praktikum dari
mendapatkan hasil belajar dengan kategori
sklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 17,63
sangat baik berjumlah 62 siswa, kategori baik
%. Dimana hasil yang terlihat bahwa siswa
berjumlah
19
sudah mengikuti pelajaran dengan tertip,
berjumlah
0
siswa, siswa,
kategori kategori
cukup kurang
23
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 siswa sudah bisa bekerja sama, siswa sudah
pada saat pembelajaran pada siklus 2. peneliti
bisa menghargai pendapat orang lain.
mengamati kinerja siswa selama melakukan
praktikum.
Pengamatan aspek psikomotorik
Dari
pengamatan
tersebut
diperoleh hasil sebagai berikut :
siswa Data pengamatan psikomotorik diambil dari lembar observasi kerja dan aktivitas siswa Pada pokok bahasan : perubahan materi dan pemisahan campuran
Tabel. 17 Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Siswa Siklus 2 pokok bahasan : perubahan materi dan pemisahan campuran Aspek psikomotorik siswa siklus 1 NO Kategori penilaian ∑ siswa 1
Sangat terampil
0 siswa
2
Terampil
18 siswa
3
Cukup
3 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
73,24 %
Kategori
Terampil
Dari hasil psikomotorik siswa pada siklus 2
merangkai alat percobaan, mengisi lembar
menunjukkan hasil dengan kategori terampil
LKS
dengan persentase sebesar 73,24 %, hasil
kelompok
pada siklus 2 ini menunjukkan adanya
-
peningkatan dibandingkan pada siklus 1, hal
senyawa dan campuran
serta
saling
bekerjasama
dalam
Pada pokok bahasan : unsur,
ini terlihat dengan terampilnya siswa dalam
No
Tabel 18 Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Siswa Siklus2 pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran Aspek psikomotorik siswa siklus 1 Kategori penilaian ∑ siswa
1
Sangat terampil
0 siswa
2
Terampil
18 siswa
24
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 3
Cukup
3 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
73,62 %
Kategori
Terampil
Dari hasil psikomotorik siswa pada siklus 2
ini terlihat dengan terampilnya siswa dalam
menunjukkan hasil dengan kategori terampil
merangkai alat percobaan, mengisi lembar
dengan persentase sebesar 73,62 %, hasil
LKS
pada siklus 2 ini menunjukkan adanya
kelompok
peningkatan dibandingkan pada siklus 1, hal
-
No
serta
saling
bekerjasama
dalam
Pada pokok bahasan : reaksi kimia
Tabel. 19 Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Siswa Siklus 2 pokok bahasan reaksi kimia Aspek psikomotorik siswa siklus 1 Kategori penilaian ∑ siswa
1
Sangat terampil
0 siswa
2
Terampil
18 siswa
3
Cukup
3 siswa
4
Kurang
0 siswa
5
Sangat kurang
0 siswa
Rata-rata
21 siswa
Persentase
73,81 %
Kategori
Terampil
Dari hasil psikomotorik siswa pada siklus 2
LKS
serta
menunjukkan hasil dengan kategori terampil
kelompok
saling
bekerjasama
dalam
dengan persentase sebesar 73,81 %, hasil pada siklus 2 ini menunjukkan adanya
d.
peningkatan dibandingkan pada siklus 1, hal
Setelah peneliti menganalisa hasil belajar
ini terlihat dengan terampilnya siswa dalam
siswa, kemudian peneliti melakukan diskusi
merangkai alat percobaan, mengisi lembar
dengan guru untuk membandingkan hasil
Refleksi
25
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 belajar pada siklus I dan 2. Pada siklus 2
lancar,
kegiatan
metode
pendapat anggota kelompok lainnya. Hasil
praktikum menunjukkan hasil yang sangat
yang didapatkan sangat baik dimana siklus 2
baik, dimana kekurangan-kekurangan pada
ini sudah sesuai dengan yang diharapkan
pembelajaran
dengan
siswa
sudah
mulai
menghargai
siklus 1 telah dapat diselesaikan pada siklus 2. Adapun perbaikan yang dilakukan pada
ANGKET TANGGAPAN SISWA
siklus 2 diantaranya terlihat dimana siswa
Untuk mengetahui seberapa besar tanggapan
telah
siswa
terampil
dalam
merangkai
alat
terhadap
metode
pembelajaran
praktikum, siswa telah berani mengemukakan
praktikum, maka siswa diberikan angket
pendapat
tanggapan
dan
mengkomunikasikan
percobaan praktikum, dengan
anggota
hasil
kerjasama siswa kelompok
siswa
sesudah
melakukan
pembelajaran, data hasil analisa angket
semakin
tanggapan siswa dapat dilihat pada lampiran
meningkat, diskusi sudah berjalan dengan Tabel. 20 Hasil Analisa Data Angket Tanggapan Siswa No pertanyaan
Siswa yang menjawab Ya
tidak
1
20
1
2
19
2
3
0
21
4
4
17
5
19
2
6
16
5
7
3
18
8
2
19
9
19
2
10
5
16
11
5
16
12
21
0
Dari data di atas dapat diketahui bahwa
-
tanggapan siswa terhadap metode praktikum
bahwa penggunaan metode pembelajaran
Ada 20 siswa yang menyatakan
cukup baik. Hal ini terlihat dari :
26
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 praktikum
sesuai
dengan
materi
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan
pembelajaran yang dipelajari
peneliti
-
dilakukannya
Ada 19 siswa yang menyatakan
pada
pembelajaran tindakan
pada
sebelum siklus
1,
bahwa mereka tertarik dengan menggunakan
didapatkan bahwa pembelajaran IPA- kimia
metode praktikum
di SMPN 2 Muara Batu masih sering
-
menggunakan metode ceramah dan latihan
Ada 4 siswa yang menyatakan bahwa
mereka
tidak
senang
dengan
metode
mengerjakan soal-soal, sehingga kurangnya
praktikum
penguasaan materi siswa serta kurang terlatih
-
untuk mengembangkan daya nalarnya untuk
Ada 19 siswa yang menyatakan
mereka terbantu dengan metode praktikum
mengaplikasikan
-
dipelajarinya dalam memecahkan persoalan
Ada 16 siswa yang menyatakan
menyukai kelas saat pembelajaran praktikum -
Ada 3 siswa yang menyatakan bahwa
mereka belum memahami dipelajari
dengan
materi yang
menggunakan
metode
Ada 2 siswa yang menyatakan
mereka lebih tertarik dengan menggunakan metode sebelumnya -
dengan
metode
pembelajaran
praktikum Berdasarkan
hal tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPA-Kimia. Berdasarkan
permasalahan
diatas,
maka
angket
diatas
dapat
mereka lebih menyukai suasana kelas ketika diadakan praktikum, walaupun ada sebagian belum
solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan tersebut.
Siklus 1
Siklus 1(satu) terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan, Adapun jenis percobaan yang di praktikumkan pada siklus ini terdiri dari :
hasil
disimpulkan bahwa semua siswa menyatakan
siswa
yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
b.
Ada 19 siswa yang menyatakan
senang
yang
metode pembelajaran praktikum merupakan
praktikum -
konsep-konsep
tertarik
praktikum
dengan
metode
perubahan
zat,
Sublimasi,
kromatografi,
filtrasi, destilasi, campuran homogen dan heterogen, pembentukan gas, reaksi batu kapur dengan air. Dalam pembelajaran praktikum
siswa
kelompok. Pada pembelajaran
belajar
dalam
sistem
siklus 1 (satu ) ini
praktikum
masih
kurang
3.
Pembahasan
maksimal, hal ini terlihat, siswa selalu
a.
Pra Siklus
bertanya
bagaimana
cara
melakukan
praktikum, walaupun setiap kelompok sudah mendapatkan lembar kerja siswa (LKS).
27
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 Dalam lembar kerja telah tertulis dengan
psikomotorik
jelas alat dan bahan yang diperlukan dan
observasi terhadap siswa, adapun kriteria
langkah kerja setiap jenis percobaan Akan
aspek psikomotorik yaitu kemampuan siswa
tetapi hal ini mulai bisa teratasi pada
dalam menyiapkan alat dan bahan praktikum,
pertemuan kedua pada siklus 1 ini, aktivitas
keterampilan siswa dalam menggunakan alat
yang dinilai pada penelitian ini adalah
dan bahan praktikum, penguasaan siswa
aktivitas kognitif, afektif dan psikomotorik
terhadap prosedur
siswa.
dalam kelompok, ketelitian siswa dalam
Indikator untuk aspek kognitif, peneliti
melakukan percobaan, kemampuan siswa
menggunakan standar kriteria ketuntasan
dalam mempresentasikan hasil praktikum,
minimal
didik
kemampuan siswa dalam merapikan alat dan
dikatakan tuntas dalam pemahaman konsep,
bahan setelah melakukan praktikum serta
jika kriteria ketuntasan (KKM) mencapai 70
kemampuan siswa dalam membuat laporan
dan peserta didik dikatakan tuntas dalam
sementara.
kinerja
ketuntasan
Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap
minimal (KKM) mencapai 70. Jika peserta
aktivitas siswa pada aspek afektif diperoleh,
didik memperoleh nilai lebih dari 70 atau
untuk pokok bahasan :
sama
(KKM)
ilmiah,
dengan
dimana
jika
70,
peserta
kriteria
maka
pembelajaran
yaitu
dengan
melakukan
praktikum,
kerjasama
Perubahan materi dan pemisahan
dikatakan tuntas dan pembelajaran dapat
campuran dengan tingkat keberhasilan 60 %
dilanjutkan pada pokok bahasan berikutnya.
dengan kategori cukup
Indikator untuk aspek afektif yaitu dengan
mengobservasi terhadap kehadiran siswa,
dengan tingkat keberhasilan 60,2 % dengan
perhatian siswa ketika mengikuti pelajaran,
kategori cukup
kerjasama
siswa
dalam
kelompok,
Unsur,
Reaksi
senyawa
kimia
dan
campuran
dengan
tingkat
tanggungjawab siswa dalam melaksanakan
keberhasilan 61,8 % dengan kategori cukup
tugas dari guru, keaktifan siswa dalam
Sedangkan
bertanya saat pembelajaran, kerapian dan
terhadap
kelengkapan cacatan siswa, kerajinan siswa
psikomotorik diperoleh, untuk pokok bahasan
dalam membawa buku referensi, kejujuran
:
siswa dalam mengerjakan tes yang diberikan
oleh guru, keaktifan ssiwa dalam kegiatan
campuran dengan persentase keberhasilan
praktikum, sikap siswa dalam menghargai
siswa sebesar 57,15 % dengan kategori cukup
pendapat kelompok.
orang
lain
Indikator
ketika
hasil aktivitas
pengamatan siswa
pada
peneliti aspek
Perubahan materi dan pemisahan
pembagian
untuk
aspek
28
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32
Unsur,
senyawa
dan
campuran
menunjukkan bahwa siswa tertarik dengan
dengan persentase keberhasilan siswa sebesar
pembelajaran
54 % dengan kategori cukup
praktikum.
peningkatan,
Reaksi
kimia
dengan persentase
menggunakan
Walaupun akan
sudah
tetapi
metode mengalami
masih
perlu
keberhasilan siswa sebesar 55,9 % dengan
ditingkatkan, karena masih ada siswa yang
kategori cukup
belum aktif dalam kegiatan pemeblajaran, ini
Penilaian terhadap aspek kognitif siswa yaitu
terbukti dari pengamatan proses belajar
dengan memberikan tes pada setiap akhir
mengajar, siswa masih malu bertanya, belum
siklus dengan membandingkan hasil yang
berani menyampaikan pendapat, siswa juga
dicapai tiap siklus, adapun hasil tes peserta
belum
didik pada aspek kognitif sebelum (pra
alat/bahan praktikum. Siswa masih kesulitan
siklus)
Pada
menuliskan
hasil
pembelajaran sebelum menggunakan metode
kesimpulan,
selama melakukan praktikum
pembelajaran
rata-rata
siswa masih melihat hasil percobaan dari
peserta didik 51,4 dan ketuntasan belajar
kelompok lain, dalam melakukan praktikum
peserta didik 23,81 % sedangkan setelah
siswa belum teliti Oleh sebab itu siklus 1 ini
menggunakan
perlu diperbaiki agar siswa lebih aktif dalam
dan
sesudah
(siklus
praktikum
nilai
metode
1).
pembelajaran
terampil
menggunakan
percobaan,
menarik
pembelajaran
praktikum, Untuk pokok bahasan :
begitu
Perubahan materi dan pemisahan
campuran,
nilai
rata-rata
peserta
didik
c.Siklus II
meningkat menjadi 67,6 dan ketuntasan
Setiap akhir siklus dilakukan refleksi untuk
belajar peserta didik meningkat menjadi
mengetahui kekurangan yang terjadi pada
42,85 %
siklus 1, maka berdasarkan kekurangan yang
Unsur, senyawa dan campuran,
terjadi pada siklus, pada siklus II dilakukan
meningkat
tindakan perbaikan terhadap pembelajaran
menjadi 67,14 dan ketuntasan belajar peserta
dikelas maupun di laboratorium, sehingga
didik meningkat menjadi 42,85 %
hasil belajar siswa meningkat. Pada siklus 2,
nilai
rata-rata
peserta
didik
rata-rata
aktivitas dan hasil belajar siswa sudah baik,
peserta didik meningkat menjadi 67,14 dan
nilai rata-rata dan indikator keberhasilan pada
ketuntasan belajar peserta didik meningkat
aktivitas kognitif, afektif serta psikomotorik
menjadi 38,1 %
menunjukkan hasil yang sangat baik.
Secara umum aktivitas pembelajaran pada
Peningkatan pembelajaran praktikum peserta
siklus 1 sudah mengalami kenaikan dan hasil
didik pada aspek kognitif siklus 2 dapat
belajar juga mengalami peningkatan, hal ini
dilihat dari, untuk pokok bahasan :
Reaksi
kimia,
nilai
29
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32
Perubahan materi dan pemisahan
siswa lebih terampil dalam merangkai alat
campuran, ketuntasan belajar meningkat
percobaan,
sebesar 47,6 % yaitu dari 65 % pada siklus 1
mengemukakan pendapat serta siswa lebih
menjadi 90 % pada siklus 2
aktif dalam pembelajaran. Selain penilaian
Unsur, senyawa dan campuran,
aspek kognitif serta hasil observasi pada
ketuntasan belajar meningkat sebesar 52,39
aspek afektif dan psikomotorik, hasil belajar
% yaitu dari 42,85 % pada siklus 1 menjadi
siswa juga dilihat dari aspek tanggapan siswa
95,24 % pada siklus 2
terhadap pembelajaran metode praktikum.
Reaksi kimia, ketuntasan belajar
Dari hasil angket tanggapan siswa terlihat
meningkat sebesar 57,13 % yaitu dari 38,1 %
bahwa anggapan siswa sangat tinggi terhadap
pada siklus 1 menjadi 95,23 % pada siklus 2
pembelajaran praktikum. Secara keseluruhan
Meningkatnya hasil belajar kognitif siswa,
semua kekurangan pada siklus 1 sudah dapat
dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan
diperbaiki pada siklus 2, hal ini terlihat dari
pembelajaran
ketrampilan siswa semakin meningkat baik
praktikum.
Sedangkan
siswa
dalam
pada
mengkomunikasikan hasil percobaan dan
2
mengalami
peningkatan
dibandingkan dengan siklus 1. Dari hasil
alat
berani
ketuntasan belajar pada aspek psikomotorik siklus
merangkai
lebih
percobaan,
siswa lebih aktif dalam berdiskusi
pengamatan diperoleh, untuk pokok bahasan D.
:
KESIMPULAN
dan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap metode
persentase
pembelajaran praktikum pada pokok bahasan
keberhasilan siswa sebesar 73,24 % dengan
perubahan materi dan pemisahan campuran,
kategori terampil
unsur, senyawa dan campuran, reaksi kimia,
Unsur, senyawa dan campuran,
dapat disimpulkan bahwa hasil metode
persentase keberhasilan siswa sebesar 73,62
pembelajaran praktikum dapat meningkatkan
% dengan kategori terampil
hasil belajar dan ativitas siswa dalam
Perubahan
pemisahan
materi
campuran,
persentase
mengikuti pelajaran. Hal ini terlihat dari hasil
keberhasilan siswa sebesar 73,81 % dengan
belajar siswa meningkat pada siklus 2
kategori terampil
dibandingkan dengan siklus 1, baik pada
Reaksi
kimia,
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Peningkatan aktivitas psikomotorik terjadi karena
siswa
sudah
terbiasa
dengan
pembelajaran praktikum, pada siklus 2 ini
Dengan rincian sebagai berikut: a. Siklus 1 Aspek kognitif
30
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 -
Pada
pokok
bahasan
perubahan
-
pokok bahasan unsur,senyawa dan
materi dan pemisahan campuran nilai rata-
campuran persentase rata-rata keberhasilan
rata kelas meningkat dari 51,4 (pra siklus)
siswa sebesar 54 % dengan kategori cukup
menjadi
-
67,6
dan
ketuntasan
belajar
pokok
bahasan
reaksi
kimia,
meningkat dari 23,81 % (pra siklus) menjadi
persentase
42,85 %
sebesar 55,9 % dengan kategori cukup
-
Pada pokok bahasan unsur senyawa
b.
Siklus 2
dan campuran, nilai rata-rata kelas meningkat
Aspek kognitif
dari 51,4 (pra siklus) menjadi 67,14 dan
-
Pada
ketuntasan belajar meningkat dari 23,81(pra
materi dan pemisahan campuran, ketuntasan
siklus) menjadi 42,85 %
belajar meningkat sebesar 47,6 % dari 65% (
-
siklus 1) menjadi 90% (siklus 2)
Pada pokok reaksi kimia, nilai rata-
rata-rata
pokok
keberhasilan
bahasan
siswa
perubahan
rata kelas meningkat dari 51,4 (pra siklus)
-
menjadi
belajar
dan campuran, ketuntasan belajar meningkat
meningkat dari 23,81(pra siklus) menjadi
sebesar 52,39 % dari 42,85 % ( siklus 1)
38,1 %
menjadi 95,24 % (siklus 2)
67,14
dan
ketuntasan
Pada pokok bahasan unsur,senyawa
Aspek afektif
-
-
pokok bahasan perubahan materi dan
ketuntasan belajar meningkat sebesar 57,13
pemisahan campuran, tingkat keberhasilan
% dari 38,1 % ( siklus 1) menjadi 95,23%
siswa sebesar 60 % dengan kategori cukup
(siklus 2)
-
pokok bahasan unsur, senyawa dan
Aspek afektif
campuran, tingkat keberhasilan siswa sebesar
-
pokok bahasan perubahan materi dan
60,2 % dengan kategori cukup
pemisahan campuran, tingkat keberhasilan
-
siswa sebesar 82,86 % dengan kategori baik
pokok bahasan reaksi kimia, tingkat
Pada pokok bahasan reaksi kimia,
keberhasilan siswa sebesar 61,8 % dengan
-
kategori cukup
campuran, tingkat keberhasilan siswa sebesar
Aspek psikomotorik
80,1 % dengan kategori baik
-
pokok bahasan perubahan materi dan
-
pokok bahasan unsur, senyawa dan
pokok bahasan reaksi kimia, tingkat
pemisahan campuran, persentase rata-rata
keberhasilan siswa sebesar 79,43 % dengan
keberhasilan siswa sebesar 57,15 % dengan
kategori baik
kategori cukup
Aspek psikomotorik
-
pokok bahasan perubahan materi dan
pemisahan campuran, persentase rata-rata
31
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 keberhasilan siswa sebesar 73,24 % dengan kategori terampil -
pokok bahasan unsur,senyawa dan
campuran persentase rata-rata keberhasilan siswa sebesar 73, 62 %
dengan kategori
terampil -
pokok
persentase
bahasan
rata-rata
reaksi
keberhasilan
kimia, siswa
sebesar 73,81 % dengan kategori terampil.
DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta Arikunto,S dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Budiyono, S (tanpa tahun). Inovasi Pembelajaran Sains berbasis Alam dan Lingkungan. STAIN Salatiga Fariana, R. Indah. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Eksperimen Dengan Bantuan Media Berbasis Lingkungan Pokok Bahasan Energi dan Perubahannya Pada Siswa Kelas IV-b SD Negeri Jember Lor 05Tahun Pelajaran 2010–2011. Skripsi Sarjana Program Studi PGSD, FKIP Universitas Jember Hasan, A dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III. Jakarta : Balai Pustaka. Longman, A. Wesley. 2010. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of
Educational Objectives, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Maftuhah, D. Sri. 2013. Implementasi pemanfaatan indikator alami untuk praktikum kimia materi pokok asam basa sebagai upaya peningkatan keaktifan dan pemahanan konsep peserta didik kelas XI IPA MA AlMuttaqin Pancasila kabupaten Klaten Jawa Tengan. Skripsi pada Prodi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Tekonologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yokyakarta Purwanto . 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sulistyorini,S . 2007. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta: Tiara Karya Salirawati, D .2010. Praktikum Kimia Sederhana Berbasis Lingkungan. Makalah pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat, Kalasan Sudjana. N. 2008 .Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rasdakarya. Suharsimi, A. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Wiriaatmadja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung : Remaja Rosdakarya Wardani dkk. 2006 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : UT Aqib, Z dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: yrama widya
32
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32
33