Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 239-248) http://jurnal.pasca.uns.ac.id PENGARUH PENGETAHUAN KTSP DAN PENDIDIKAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYUSUN RPP GURU SDN JATIYOSO TAHUN2011/2012 Wiyana 1 Sri Anitah 2 Samsi Haryanto3 Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 3 Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 1 2
ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pengaruh tingkat pengetahuan tentang KTSP terhadap kemampuan menyusun RPP. (2) Pengaruh tingkat pendidikan guru terhadap kemampuan menyusun RPP. (3) Pengaruh antara tingkat pengetahuan guru tentang KTSP dan tingkat pendidikan guru secara bersama-sama terhadap kemampuan menyusun RPP. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri se Kecamatan Jatiyoso Karanganyar. Dengan jumlah populasi sebanyak 232 guru. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 77 guru. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara proporsional random sampling. Teknik analisis data dengan uji persyaratan analisis (uji linearitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas), analisis regresi linear berganda, uji keberartian regresi linear ganda, uji koefisien determinasi, dan sumbangan prediktor (sumbangan relatif dan efektif). Hasil penelitian ini adalah (1) Terdapat pengaruh tingkat pengetahuan tentang KTSP yang positif dan signifikan terhadap kemampuan menyusun RPP (2) Terdapat pengaruh tingkat pendidikan yang positif dan signifikan terhadap kemampuan menyusun RPP (3) Terdapat pengaruh pengetahuan tentang KTSP dan tingkat pendidikan secara simultan yang signifikan terhadap kemampuan menyusun RPP. Kata kunci: tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, KTSP, kemampuan guru, RPP.
PENDAHULUAN
yang memungkinkan siswa membentuk
Kegiatan pendidikan adalah suatu proses
makna dari bahan-bahan pelajaran me-
sosial yang tidak dapat terjadi tanpa
lalui
interaksi antar pribadi. Belajar adalah
menyimpannya
suatu proses pribadi, tetapi juga proses
sewaktu-waktu dapat diproses dan di-
sosial yang terjadi ketika masing-masing
kembangkan lebih lanjut.
suatu
proses
belajar
dan
dalam
ingatan
yang
orang berhubungan dengan yang lain dan
Guru adalah pendidik profesional
membangun pengertian dan pengetahuan
dengan tugas utama mendidik, mengajar,
bersama. Pengetahuan
ditemukan, di-
membimbing, mengarahkan melatih, me-
bentuk, dan dikembangkan oleh siswa.
nilai, dan mengevaluasi peserta didik
Guru menciptakan kondisi dan situasi
pada pendidikan anak usia dini jalur
[email protected]
239
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 239-248) http://jurnal.pasca.uns.ac.id pendidikan formal, pendidikan dasar dan
kaitan dengan kinerja berkriteria efektif
pendidikan
menengah.
Menurut
dan atau unggul dalam suatu pekerjaan
Soedijarto
(2008),
kemampuan
dan situasi tertentu). Menurut Undang-
profesional guru meliputi: ”(1) merancang
undang No.14 tahun 2005 tentang Guru
dan merencanakan program pembelajar-
dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi
an, (2) mengembangkan program pem-
guru
belajaran,
kompetensi
(3)
mengelola
pelaksanaan
meliputi
kompetensi
kepribadian,
pedagogik, kompetensi
program pembelajaran, (4) menilai proses
sosial, dan kompetensi profesional yang
dan hasil pembelajaran, (5) mendiagnosis
diperoleh
faktor yang mempengaruhi keberhasilan
(Yamin, 2006).
proses
pembelajaran.
melalui
pendidikan
profesi
Kemampuan
Dimilikinya empat kompetensi ter-
profesional tersebut merupakan bagian
sebut oleh guru merupakan faktor yang
dari
kompetensi
McAhsan Mulyasa bahwa
yang
dimiliki
guru.
penting khususnya dalam implementasi
sebagaimana
dikutip
oleh
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(2008:
38)
kompetensi:
knowledge,
mengemukakan
Competency
skills,
and
(KTSP).
is a
Pendidikan
Tingkat
(KTSP)
adalah
Satuan
kurikulum
or
operasional yang disusun dan dilaksana-
capabilities that a person achieves, which
kan oleh masing-masing satuan pendidik-
become part of his or her being to the
an. Penyusunan KTSP dilakukan oleh
extent he or she can satisfactorily perform
satuan pendidikan dengan memperhati-
particular
and
kan dan berdasarkan standar kompetensi
(Kompetensi
serta kompetensi dasar yang dikembang-
cognitive,
psychomotor diartikan
affective,
behaviors”
sebagai
abilities
Kurikulum
ke-
kan oleh Badan Standar Nasional Pen-
terampilan, dan kemampuan yang di-
didikan (BSNP) Wina Sanjaya (2008: 130).
kuasai oleh seseorang yang telah menjadi
KTSP
bagian dari dirinya, sehingga ia dapat
menyempurnakan kurikulum agar lebih
melakukan
kognitif,
familiar dengan guru, karena mereka
afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-
banyak dilibatkan diharapkan memiliki
baiknya).
tanggung
Spencer
pengetahuan,
perilaku-perilaku
dan
Spencer
(1993:
9)
merupakan
upaya
jawab
yang
untuk
memadai.
Penyempurnaan kurikulum yang berke-
mengatakan “Competency is underlying
lanjutan
characteristic of an individual that is
sistem pendidikan nasional selalu relevan
causally
criterion-reference
dan kompetitif (Mulyasa, 2008: 9). KTSP
effective and/ or superior performance in
adalah kurikulum yang memuat semua
a job or situation” (kompetensi adalah
unsur desain kurikilum. Semua unsur
karakteristik dasar seseorang yang ber-
desain
related
to
240
merupakan
mewarnai
keharusan
KTSP,
akan
agar
tetapi
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 239-248) http://jurnal.pasca.uns.ac.id desain KTSP sebagai desain kurikulum
kurangnya memuat tujuan pembelajaran,
Subjek Akademis tampak lebih dominan.
materi ajar, metode pengajaran, sumber
Sebagai
tenaga
yang
belajar, dan penilaian hasil belajar. Jadi,
profesional, guru harus menguasai atau
RPP merupakan persiapan yang harus di-
memahami tentang KTSP beserta pen-
lakukan guru sebelum mengajar dan ber-
jabarannya termasuk didalamnya adalah
peran
mengembangkan
pelaksanaan
belajaran. Oleh karena itu, RPP hendak-
pembelajaran (RPP). Hasil tersebut di-
nya bersifat luwes (fleksibel) dan mem-
dukung penelitian Alim Sumarno (2011)
beri
bahwa pemberdayaan kemampuan guru
menyesuaikannya dengan respon siswa
yang meliputi peningkatan
dalam pembelajaran sesungguhnya.
pendidikan,
pendidik
rencana
pelatihan
kualifikasi penyusunan
sebagai
skenario
kemungkinan
Berdasarkan
proses
bagi
guru
pengamatan
pem-
untuk
penulis,
silabus dan RPP, serta penataran pe-
menganalisis RPP yang dirancang oleh
nulisan karya ilmiah terhadap guru ber-
guru
pengaruh positif terhadap kinerja guru.
Jatiyoso, pada umumnya bervariasi dan
Kinerja
indikator
cenderung
pengetahuan, sikap, keterampilan) ber-
memenuhi
pengaruh
kualitas
administrasi, sedangkan RPP yang sesuai
pendidikan (kualitas nilai dan kuantitas
dengan tuntutan KTSP yang merupakan
belajar). Kinerja guru memiliki peranan
skenario atau rancangan yang dijadikan
yang
acuan pembelajaran di kelas. Hal ini
guru
(melalui
positif
penting
peningkatan
terhadap
didalam kualitas
Sekolah
Dasar.
Hal
bahwa
kemampuan
mempengaruhi pendidikan
itu
sekolah
dasar
hanya
se
Kecamatan
dibuat
standar
untuk
pengumpulan
di
terbukti, RPP tidak dijadikan pedoman
menyiratkan
bagi sebagian guru, namun buku paket
RPP
atau lembar kerja siswa yang dijadikan
merupakan bagian dari upaya peningkat-
sebagai pedoman. Kondisi demikian tidak
an kualitas pendidikan.
lepas dari tingkat pengetahuan
RPP
adalah
menyusun
rencana
yang
guru
meng-
tentang penyusunan RPP maupun tingkat
gambarkan prosedur dan pengorganisasi-
pendidikan guru sehingga berdampak
an pembelajaran untuk mencapai satu
pada kemampuan guru dalam menyusun
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
RPP.
Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus
Hasil
penelitian
yang
dilakukan
(Supinah, 2008: 26). Lingkup RPP paling
Wijaya (2011) menunjukkan bahwa (1)
luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar
kemampuan awal guru dalam menyusun
yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau
RPP tergolong rendah karena guru ke-
beberapa indikator untuk 1 (satu) kali
bingungan
pertemuan atau lebih. RPP sekurang-
karena mata pelajaran yang diajarkan
241
dalam
merumuskan
RPP
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 239-248) http://jurnal.pasca.uns.ac.id berbeda dengan latar belakang yang di-
dijadikan pedoman bagi sebagian guru.
miliki dan tidak memiliki inisiatif dalam
(3) Kurangnya kemampuan guru dalam
menyusun RPP karena hanya copy-paste
menyusun
dari MGMP; (2) penerapan supervisi klinis
sesuai dengan tuntutan KTSP yang me-
untuk meningkatkan kemampuan guru
rupakan skenario atau rancangan yang
dalam menyusun RPP terbagi menjadi
dijadikan acuan pembelajaran di kelas.
dua siklus dalam setiap siklus melalui
(4) Tingkat pendidikan guru yang ber-
tiga tahap yakni tahap pendahuluan,
variasi
observasi, dan umpan balik. Penerapan
pengetahuan
supervisi klinis ini dapat dikatakan ber-
menjabarkan RPP.
hasil karena ketiga tahap dalam setiap siklus berjalan
RPP sehingga RPP kurang
yang
berdampak
dan
pada
kemampuan
dalam
Berdasarkan latar belakang masalah
lancar; (3) penerapan
dan identifikasi masalah, maka tujuan
supervisi klinis dapat meningkatkan ke-
yang ingin dicapai dalam penelitian ini
mampuan guru dalam menyusun RPP.
adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh
Hal ini dapat dilihat dari perubahan ke
tingkat pengetahuan tentang KTSP ter-
arah
hadap kemampuan menyusun RPP; (2)
yang
lebih
baik
dari
subjek
penelitian dalam menyusun RPP
pengaruh tingkat pendidikan guru ter-
Safardi (2009) dalam hasil penelitiannya
menyimpulkan
supervisi
(3) pengaruh antara tingkat pengetahuan
akademik dengan program pembinaan
guru tentang KTSP dan tingkat pendidik-
penyusunan RPP melalui FGD memiliki
an guru secara bersama-sama terhadap
dampak
kemampuan menyusun RPP.
positif
bahwa
hadap kemampuan menyusun RPP; dan
dalam
meningkatkan
kemampuan guru menyusun RPP. Hal ini
Berdasarkan tujuan penelitian ter-
ditandai dengan meningkatkan skor RPP
sebut
yang dibuat guru pada setiap siklus, yaitu
dalam penelitian ini adalah: (1) Terdapat
siklus I 61% dan siklus II 92%. Dengan
pengaruh tingkat pengetahuan tentang
pelaksanaan FGD dapat memotivasi guru
KTSP terhadap kemampuan menyusun
dalam mempelajari dan meningkatkan
RPP. (2) Terdapat pengaruh tingkat pen-
diri dalam menyusun RPP.
didikan
Dari latar belakang masalah di atas dapat
diidentifikasi
beberapa
maka
guru
per-
terhadap
diajukan
kemampuan
antara tingkat pengetahuan tentang KTSP dan
buat
bersama-sama
memenuhi
yang
menyusun RPP. (3) Terdapat pengaruh
masalahan: (1) RPP cenderung hanya diuntuk
hipotesis
standar
pengumpulan administrasi pembelajaran.
tingkat
pendidikan
menyusun RPP.
(2) Kurangnya pengetahuan guru dalam menjabarkan RPP sehingga RPP tidak
242
terhadap
guru
secara
kemampuan
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 239-248) http://jurnal.pasca.uns.ac.id METODOLOGI PENELITIAN
heteroskedastisitas,
autokorelasi
dan
Berdasarkan tujuan penelitian yang di-
normalitas. Teknik analisis data dengan
tetapkan, maka penelitian ini adalah
analisis regresi linear berganda, uji t, uji
penelitian ex post facto yaitu penelitian
F, dan koefisien determinasi
yang variabel-variabel bebasnya telah terjadi perlakuan atau treatment tidak di-
HASIL DAN PEMBAHASAN
lakukan pada saat penelitian berlangsung
Pengetahuan tentang KTSP
(Furchan, 383: 2002). Tempat penelitian
Data pengetahuan tentang KTSP diper-
pada SD Negeri se Kecamatan Jatiyoso
oleh dari hasil tes pengetahuan tentang
Kabupaten Karanganyar. Waktu peneliti-
KTSP yang dikerjakan oleh responden
an pada semester 1, tahun pelajaran
dengan data: nilai tertinggi= 24, nilai
2011/2012.
terendah= 18, rata-rata (mean)= 21,857,
Dalam penelitian ini terdapat tiga
standar deviasi= 1,675 dan variansi=
variabel yaitu: (1). Variabel bebas pertama
2,808.
(X1) yaitu tingkat pengetahuan tentang
penduduk guru SD Negeri se Kecamatan
KTSP. (2). Variabel bebas kedua (X2) yaitu
Jatiyoso cenderung tinggi dengan skor di
tingkat pendidikan guru yang dibedakan
atas rata-rata sebanyak 58,4%. Tingkat
menjadi dua yaitu tingkat pendidikan
pengetahuan tentang KTSP di bawah
tinggi dan tingkat pendidikan menengah.
mean sebanyak 18,2% sedangkan yang
(3). Variabel terikat (Y) yaitu kemampuan
berada pada rentang rata-rata atau batas
menyusun
penelitian
mean sebanyak 23,4%. Kondisi tersebut
adalah guru SD se Kecamatan Jatiyoso
menurut pengamatan penulis termasuk
Kabupaten Karanganyar sebanyak 232
kategori tinggi karena lebih dari 50% guru
orang dan yang dijadikan sebagai sampel
mencapai skor di atas rata-rata (21,857).
sebanyak
RPP.
77
Populasi
orang
dengan
Pengetahuan
tentang
KTSP
teknik
proportional stratified random sampling.
Tingkat pendidikan
Teknik pengumpulan data dengan:
Data tentang tingkat pendidikan diper-
(1) metode tes untuk mengumpulkan
oleh dari data tingkat pendidikan guru
data pengetahuan guru tentang KTSP dan
SD Negeri se Kecamatan Jatiyoso yang
(2)
untuk
bervariasi. Tingkat pendidikan guru SD
mengumpulkan data tentang kemampuan
Negeri se Kecamatan Jatipuro meliputi
menyusun
dari
PGA/ SPG (10,4%), S-1 (83,1%) dan S-2
dokumen supervisi akademik untuk pe-
(6,5%) sehingga tingkat pendidikan ter-
nilaian bidang RPP dan tingkat pendidik-
banyak adalah Sarjana (83,1%). Menurut
an guru. Uji prasyarat analisis dilakukan
pengamatan
dengan uji linearitas, multikolinearitas,
tingkat pengetahuan tentang KTSP hal
metode RPP
dokumentasi yang
diperoleh
243
penulis,
seperti
halnya
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 239-248) http://jurnal.pasca.uns.ac.id tersebut
menunjukkan
bahwa
tingkat
heteroskedastisitas, (4) residual dari per-
pendidikan guru SD Negeri se Kecamatan
samaan terdistribusi normal, dan (5)
Jatiyoso
dalam
Hal
variabel X1 (tingkat pengetahuan tentang
tersebut
tidak
kebijakan
KTSP) mempunyai hubungan yang tidak
sertifikasi yang mensyaratkan guru harus
linear secara signifikan dan variabel X2
berpendidikan
(tingkat pendidikan) mempunyai hubung-
kategori lepas
tinggi.
dari
serendah-rendahnya
Sarjana bagi yang belum memiliki masa
an yang tidak linear secara signifikan.
kerja kurang dari 20 tahun. Uji Hipotesis Penelitian Kemampuan menyusun RPP
Berdasarkan analisis regresi berganda
Data tentang kemampuan menyusun RPP
pengaruh pengetahuan tentang KTSP dan
diperoleh dari data sekunder hasil pe-
tingkat pendidikan terhadap kemampuan
nilaian pembuatan RPP yang dilakukan
menyusun RPP diperoleh persamaan:
Kepala Sekolah sebagai atasan langsung
Y = 18,689 + 0,545 X1 + 3,220 X2
guru
bersangkutan
dalam
supervisi
Berdasarkan
pengujian
secara
akademik diketahui bahwa kemampuan
statistik menggunakan uji t diperoleh
guru SD Negeri se Kecamatan Jatiyoso
temuan penelitian bahwa pengetahuan
dalam kategori amat baik. Sebanyak 47
tentang KTSP berpengaruh terhadap ke-
(61%)
dalam
mampuan menyusun RPP guru SD Negeri
kategori amat baik, 27 (25%) dalam
se Kecamatan Jatiyoso Sesuai dengan
kategori baik dan 3 (4%) dalam kategori
hasil tersebut maka hipotesis penelitian
cukup baik. Menurut pengamatan pe-
yang
nulis,
dari
pengaruh tingkat pengetahuan tentang
aktifnya kegiatan kerja kelompok guru
KTSP terhadap kemampuan menyusun
(KKG) yang dilaksanakan setiap minggu
RPP” terbukti kebenarannya.
memiliki
hal
kemampuan
tersebut
tidak
lepas
menyatakan
bahwa:
”Terdapat
sekali pada hari Sabtu di SD inti setiap
Temuan penelitian tersebut relevan
daerah binaan dengan bimbingan Kepala
dengan penelitian yang dilakukan Wijaya
Sekolah maupun Pengawas Sekolah.
(2011)
yang
menyimpulkan
bahwa
pengetahuan guru tentang KTSP dapat diHasil Uji Prasyarat Analisis
tingkatkan melalui supervisi klinis dalam
Hasil uji prasayarat analisis menunjukan
bidang pengembangan RPP. Hal itu ber-
bahwa persamaan regresi linear berganda
arti secara tidak langsung supervisi klinis
yang diperoleh menunjukkan: (1) tidak
dapat meningkatkan pengetahuan guru
terdapat gangguan multikolinearitas, (2)
sehingga dapat menyusun RPP dengan
tidak terdapat autokorelasi dalam model
baik. Inti dari kegiatan KTSP adalah
regresi,
desentralisasi pendidikan, yaitu sekolah
(3)
tidak
terjadi
masalah
244
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 239-248) http://jurnal.pasca.uns.ac.id dalam
kegiatan
pengembangan
kan Anderson yang dikutip Manullang
kurikulum dan semua perangkatnya di-
(2006) bahwa faktor utama yang men-
beri kebebasan setinggi-tingginya sesuai
jamin sekolah lebih baik adalah apabila
dengan potensi yang dimiliki sekolah
sekolah
tersebut. Artinya, guru atau tenaga pen-
yang baik, karena itu harapan untuk
didik
ke-
memiliki sekolah yang baik dalam arti
mengembangkan
berkualitas tinggi harus didahului dengan
pembelajaran
pembinaan terhadap gurunya. Amijaya
(Silabus, RPP, dan perangkat pembelajar-
(2009) menyatakan bahwa kualitas guru
an lainnya). Silabus dan RPP (Rencana
yang dibutuhkan dalam era pembangun-
Pelaksanaan
di-
an ialah mereka yang mampu dan siap
kembangkan dengan baik, karena ke-
berperan secara profesional dalam dua
duanya merupakan elemen penting yang
lingkungan
menentukan tujuan dari kurikulum dapat
masyarakat. Pendapat ini memberi arti
terlaksana
bahwa guru yang profesional adalah guru
dituntut
terampilan proses
untuk
dalam
menguasai
perencanaan
Pembelajaran)
dengan
Sinkronisasi
antara
baik
harus
atau
Silabus,
tidak.
besar
memiliki
yaitu
guru-guru
sekolah
dan
Pe-
yang mampu menunjukkan performansi
laksanaan Pembelajaran, dan hasil pem-
mengajar yang tinggi dalam tugasnya,
belajaran juga sangat perlu diperhatikan.
dan berinteraksi dengan warga sekolah
Karena
dan
komponen-komponen
RPP,
tersebut
diatas
anak
didik,
sesama
guru,
staf
saling bertautan dan mempunyai keter-
administrasi sekolah, dan masyarakat di
ikatan,
apakah
luar sekolah. Disamping itu guru yang
kurikulum tersebut telah berjalan dengan
profesional juga diharapkan mampu ber-
baik atau belum.
komunikasi dengan orang tua anak didik,
yang
Berdasarkan
menentukan
secara
masyarakat sekitarnya, dan organisasi
statistik menggunakan uji t diperoleh
atau institusi terkait dengan lembaga
temuan penelitian bahwa pengetahuan
pendidikan itu.
tentang
KTSP
pengujian
berpengaruh
terhadap
Darmodiharjo
(2002)
menyatakan
kemampuan menyusun RPP guru SD
bahwa untuk dapat menghasilkan guru-
Negeri se Kecamatan Jatiyoso Sesuai
guru yang (performansinya bagus, maka
dengan hasil tersebut maka hipotesis pe-
guru-guru harus memiliki kemampuan
nelitian yang menyatakan bahwa: ”Ter-
dalam
dapat pengaruh tingkat tingkat pendidik-
penyesuaian diri, sikap-sikap nilai dan
an terhadap kemampuan menyusun RPP”
kepribadian. Menurut Hamalik (2004),
terbukti kebenarannya.
ada tiga kompetensi yang harus dimiliki
Temuan penelitian tersebut relevan
bahan
pelajaran,
profesi,
guru yaitu: (a) kompetensi profesional, (b)
dengan penelitian teori yang dikemuka-
kompetensi
245
kepribadian,
dan
(c)
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 239-248) http://jurnal.pasca.uns.ac.id kompetensi kemasyarakatan. Kemampu-
kinerja guru. 2) Pemberdayaan terhadap
an
kemampuan
profesional
adalah
guru
bertanggungjawab, mampu
yang
guru
yang
meliputi
pe-
melaksana-
ningkatan kualifikasi pendidikan, pelatih-
kan perannya, mampu bekerja untuk
an penyusunan silabus dan RPP, serta
mencapai tujuan pendidikan dan mampu
penataran penulisan karya ilmiah ber-
melaksanakan perannya dalam mengajar
pengaruhi
di kelas.
pendidikan.
Berdasarkan
terhadap
kualitas
secara
Guru dituntut untuk mampu me-
statistik menggunakan uji F diperoleh
mahami kurikulum yang berlaku saat ini
temuan penelitian bahwa pengetahuan
yaitu
KTSP.
tentang KTSP dan tingkat pendidikan ber-
yang
baik
pengaruh secara bersama-sama terhadap
sangat berpengaruh pada proses pem-
kemampuan menyusun RPP guru SD
belajaran. Sesuai dengan peraturan dalam
Negeri se Kecamatan Jatiyoso sebesar
KTSP sebelum melaksanakan kegiatan
0,437. Artinya kemampuan menyusun
pembelajaran, guru harus membuat pe-
RPP ditentukan oleh tingkat pengetahuan
rencanaan
tentang KTSP dan tingkat pendidikan
Dalam membuat perencanaan tersebut
sebesar 43.70%. Sisanya ditentukan oleh
guru harus mampu menentukan dan
variabel
diteliti
memilih materi yang sesuai, media yang
sebagaimana ditunjukkan oleh variabel
tepat, metode yang sesuai dengan tujuan
residu (ε). Sesuai dengan hasil tersebut
pembelajaran, serta alat evaluasi yang
maka
tepat.
lain
pengujian
positif
yang
hipotesis
menyatakan
tidak
penelitian
bahwa:
yang
Kemampuan terhadap
pemahaman
kurikulum
pembelajaran
akan
yang
Komponen-komponen
baik.
yang
di-
rencanakan tersebut harus berlandaskan
”Pengetahuan
tentang KTSP dan tingkat pendidikan ber-
pada
silabus
yang
ditetapkan
pengaruh secara bersama-sama terhadap
kurikulum yang berlaku sekarang. Setelah
kemampuan menyusun RPP guru SD
membuat perencanaan, selanjutnya guru
Negeri se Kecamatan Jatiyoso” terbukti
melaksanakan
kebenarannya.
dengan apa yang telah direncanakan
pembelajaran
dalam
sesuai
sebelumnya. Selain itu, guru juga harus
Temuan penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan Alim
mampu
Sumarno (2011) bahwa: 1) Pemberdayaan
masalah dan kendala-kendala yang meng-
kemampuan
hambat proses pembelajaran membaca
guru
yang
meliputi
pe-
mengidentifikasi
ningkatan kualifikasi pendidikan, pelatih-
menulis
an penyusunan silabus dan RPP, serta
masalah tersebut, guru dituntut untuk
penataran penulisan karya ilmiah ter-
menemukan solusi dan langkah untuk
hadap guru berpengaruh positif terhadap
mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
246
permulaan.
Dari
masalah-
masalah-
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 239-248) http://jurnal.pasca.uns.ac.id PENUTUP
dan
Kesimpulan
faktor yang cukup dominan berpengaruh
Kesimpulan
hasil
penelitian
adalah
tingkat
pendidikan
merupakan
terhadap kemampuan menyusun RPP,
sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh
maka
positif
kurikulum maupun kompetenssi yang
yang
signifikan
tingkat
pemahaman
dimiliki
mampuan menyusun RPP guru SD Negeri
paedagogis), untuk selalu ditingkatkan.
se Kecamatan Jatiyoso. Dengan demikian
(2) Mengingat pada penelitian ini hanya
maka
yang
mencakup guru yang mengajar di SD
menyatakan tingkat pengetahuan tentang
Negeri, hendaknya kepada para peneliti
KTSP berpengaruh terhadap kemampuan
selanjutnya dapat memerluas cakupan
menyusun
penelitian seluruh guru sehingga diper-
RPP
penelitian
guru
SD
Negeri
se
Kecamatan Jatiyoso dapat diterima. (2) Terdapat
pengaruh
positif
yang DAFTAR PUSTAKA Alim Sumarno. “Analisis Pengaruh Pemberdayaan Guru terhadap Kinerjanya dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya”. Tesis. Tidak Dipublikasikan. Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta. Budiyono. 2004. Statistik Dasar untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press Hasan, Hamid. 2008 Evaluasi Kurikulum Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Joni, T. Raka. 1994.Pedoman Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran dan Mengembangkan Standar. Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mulyasa E.2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Rosdakarya.
kemampuan menyusun RPP guru SD Negeri se Kecamatan Jatiyoso. Dengan demikian maka hipotesis penelitian yang menyatakan
tingkat
pendidikan
berpengaruh
terhadap
kemampuan
RPP
guru
SD
Negeri
se
Kecamatan Jatiyoso dapat diterima. (4) Terdapat pengaruh pengetahuan tentang KTSP
dan
tingkat
pendidikan
secara
simultan yang signifikan terhadap kemampuan menyusun RPP guru SD Negeri se Kecamatan Jatiyoso. Dengan demikian hipotesis penelitian
yang menyatakan
bahwa pengetahuan tentang KTSP dan tingkat pendidikan berpengaruh secara bersama-sama menyusun
RPP
terhadap guru
kemampuan
SD
Negeri
se
Kecamatan Jatiyoso dapat diterima. Saran
yang
dapat
kompetensi
oleh hasil yang lebih komprehensif.
signifikan tingkat pendidikan terhadap
menyusun
(khususnya
terhadap
pengetahuan tentang KTSP terhadap ke-
hipotesis
guru
guru
dikemukakan
berdasarkan hasil penelitian ini adalah: (1) Mengingat Pengetahuan tentang KTSP
247
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal 239-248) http://jurnal.pasca.uns.ac.id Notoatmodjo, S. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset. Robotham, David. 1996. Competences: Measuring the Unmeasurable. Management Development Review. Vol. 8 No.6 Safardi. 2009. “Meningkatkan Kemampuan Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui Focus Group Discussion pada SMAS Muhammadiyah Pekanbaru”. Tesis. Tidak Dipublikasikan. Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Soedijarto.2008. Landasan Dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta: Kompas Spencer, Lyle M.,JR, & Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work, Models for Superior Performance. John Willey & Sons Inc. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Supinah. 2008. Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SD dalam Rangka Pengembangan KTSP. Yogyakarta: Dirjen PMPTK Depdiknas. Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tim Citra Umbara. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta Penjelasannya. Bandung: Citra Umbara. Usman, Muh. Uzer. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Wijaya. 2011. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui Supervisi Klinis dan Implikasinya terhadap Pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Wlingi Kabupaten Blitar. Tesis. Tidak Dipublikasikan. Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang. Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Yamin, Martinis. 2006. Profesionalisasi Guru dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta, Gaung Persada Press. Yutmini, Sri. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS.
248